IMPLEMENTASI PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM (1)

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PENGAJARAN
BAHASA INGGRIS KURIKULUM 2013 DI SMPN 1 PAMEKASAN
Siti Azizah
(STAIN Pamekasan/email: azizahstainpmk@yahoo.com)
Abstract:
This article is a summary of a group research describing the implementation of
scientific approach in teaching English of Curriculum 2013 at SMPN 1
Pamekasan. Scientific approach is an approach focusing on investigation
techniques on phenomena, getting new knowledge, or correcting and relating the
previous knowledge. Scientific approach is a new approach in teaching English.
This research has three study focuses that is: 1) How the English teachers of the
seventh grade plan English learning process by using scientific approach 2) How
the implemntation of scientific approach in teaching English of Curriculum
2013 at SMPN 1 Pamekasan 3) What problems or difficulties faced by the
English teachers in implementing the scientific approach. The Research result
shows the first, English teachers of the seventh grade at SMPN 1 Pamekasan
plan their English learning process by writing the lesson plan first. Second, the
implementation of scientific approach in teaching English of Curriculum 2013
at SMPN 1 Pamekasan on the first year does not run well. Third, most of
English teachers of the seventh grade at SMPN 1 Pamekasan get difficulties in
facilitating the students to ask and answer the questions to their friends or

teacher. It means that the teachers still get difficulties in questioning step of
scientific approach.

Keywords:
Scientific Approach, Curriculum 2013
Pendahuluan

kurikulum

Pelaksanaan

pembelajaran

di

dan

dipergunakan

metode

oleh

apa

guru

yang
dalam

sekolah tidak lepas dari penggunaan

mengajarkan kepada muridnya dengan

kurikulum.

melihat hasil evaluasi setelah melakukan

Kurikulum

merupakan


seperangkat rencana dan pengaturan

proses

mengenai

merupakan

tujuan,

isi,

dan

bahan

belajar

mengajar.


salah

satu

Kurikulum
perangkat

2

pelajaran serta cara yang digunakan

pendidikan selain metode. Dalam dunia

sebagai

penyelenggaraan

pendidikan, kurikulum yang digunakan


kegiatan pembelajaran untuk mencapai

senantiasa berkembang seiring dengan

pedoman

1

tujuan pendidikan tertentu. Pendidikan

perkembangan

dikatakan

karena kurikulum itu sifatnya dinamis

berhasil

bisa


dilihat

dari

keadaan

2

1

2005

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun

masyarakat

Abdul Ghofur, Materi Pembekalan
Kuliah
Pengabdian
Kepada

Masyarakat
(Yogyakarta: Pustaka Nusantara, 2013) hlm. 54

OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015
181

serta harus selalu dilakukan perubahan

kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan

bernegara, dan peradaban dunia.4

pengembangan

agar

dapat


Kurikulum

mengikuti perkembangan dan tantangan

2013

zaman. Meskipun demikian, perubahan

langkah

dan pengembangannya harus dilakukan

Kurikulum Berbasis Kompetensi yang

secara sistematis dan terarah, tidak asal

telah dirintis pada tahun 2004 dan

berubah.


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Perubahan

dan

kurikulum

tersebut

pengembangan

lanjutan

merupakan

(KTSP)

2006


pengembangan

yang

mencakup

harus memiliki visi dan arah yang jelas,

kompetensi sikap, pengetahuan, dan

mau dibawa kemana sistem pendidikan

keterampilan

nasional dengan kurikulum tersebut.

merespon

Pengembangan kurikulum merupakan


eksternal. Titik tekan pengembangan

suatu

Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan

proses

yang

kompleks,

dan

secara

terpadu,

tantangan

internal

pola

saling terkait. Menurut Mulyoto, ada

kurikulum, pendalaman dan perluasan

enam faktor yang menentukan terjadinya

materi, penguatan proses pembelajaran,

perubahan

kurikulum

filsafat,

dan penyesuaian beban belajar agar

psikologi,

sosial

politik,

dapat menjamin kesesuaian antara apa

budaya,

perkembangan dunia, dan IPTEK.
Dalam

rangka

3

yang

mewujudkan

penguatan

diinginkan

dihasilkan.

tata

dan

melibatkan berbagai komponen yang

yakni

pikir,

untuk

dengan

apa

Pengembangan

kelola

yang

kurikulum

mengikuti

menjadi amat penting sejalan dengan

perkembangan zaman maka pemerintah

kontinuitas kemajuan ilmu pengetahuan,

melalui Departemen Pendidikan dan

teknologi,

Kebudayaan

melakukan

perubahan masyarakat pada tataran

pembaharuan dan inovasi dalam bidang

lokal, nasional,regional,dan global di

pendidikan,

adalah

masa depan. Aneka kemajuan dan

pembaharuan dan inovasi kurikulum,

perubahan itu melahirkan tantangan

yakni

internal

masyarakat

yang

terus
salah

lahirnya

Kurikulum

bisa

2013

satunya
kurikulum
bertujuan

2013.
untuk

mempersiapkan manusia Indonesia agar

dan

dan

seni

budaya

eksternal

di

serta

bidang

5

pendidikan.

Pada

implementasi

Kurikulum

sebagai

2013 di sekolah, salah satunya adalah

pribadi dan warga negara yang beriman,

guru harus menggunakan pendekatan

memiliki

kemampuan

hidup

produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
serta

mampu

3

berkontribusi

pada

Mulyoto, Strategi Pembelajaran di Era
Kurikulum 2013 (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013)
hlm. 98

4

Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian
Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan
Kurikulum 2013)
Suatu Pendekatan Praktis
Disertai dengan Contoh (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2013) hlm. 16
5
Muh. Nuh, Materi Pelatihan Guru:
Implementasi Kurikulum 2013 (Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2013)

OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015
182

scientific (ilmiah).6 Pendekatan adalah

informasi

cara

memandang

kemudian menformulasi, dan menguji

7

hipotesis. Adapun langkah-langkah yang

pendekatan

dimaksud dalam pendekatan scientific

pembelajaran dapat diartikan sebagai

dalam pembelajaran meliputi mengamati

titik tolak atau sudut pandang kita

(observing),

terhadap proses pembelajaran, yang

menalar

merujuk

(experimenting),

umum

dalam

permasalahan
Menurut

atau

objek

Sanjaya,

pada

kajian.

pandangan

tentang

terjadinya suatu proses yang sifatnya
masih

sangat

umum,

di

atau

data,

menanya

menganalisis,

(questioning),

(associating),

mencoba

dan

membentuk

jejaring (networking).
Pembelajaran

dalamnya

berbasis

mewadahi, menginspirasi, menguatkan,

pendekatan

dan

pembelajaran

hasilnya

8

Sedangkan

tradisional. Hasil penelitian membuktikan

pendekatan

bahwa pada pembelajaran tradisional,

pembelajaran adalah cara memandang

retensi informasi dari guru sebesar 10

terhadap

misalnya

persen setelah 15 menit dan perolehan

pendekatan sistem yang memandang

pemahaman kontekstual sebesar 25

pembelajaran sebagai unsur-unsur yang

persen.

saling berkaitan dan memiliki hubungan

pendekatan ilmiah, retensi informasi dari

melatari

metode

dengan cakupan teoritis.
menurut

La

Iru,

pembelajaran,

9

sistematis.

Pendekatan

scientific

scientific

lebih

dibandingkan

Pada

efektif

pembelajaran

pembelajarn

berbasis

guru sebesar lebih dari 90 persen

merupakan pendekatan yang merujuk

setelah

pada teknik-teknik investigasi atas suatu

pemahaman kontekstual sebesar 50-70

atau beberapa fenomena atau gejala,

persen.10

memperoleh pengetahuan baru, atau

implementasi

mengoreksi

memadukan

dalam Kurikulum 2013 sudah dilakukan

pengetahuan yang sebelumnya. Metode

banyak pihak, yang hasil kajiannya

ilmiah umumnya memuat serangkaian

menyimpulkan

aktivitas

scientific

dan

pengumpulan

data

melalui

observasi atau eksperimen, mengolah

dua

hari

Kajian

dan
teoritis

pendekatan

bahwa

akan

perolehan

mampu

tentang
scientific

pendekatan
memenuhi

kebutuhan peserta didik pada dimensi
pedagogik

modern

dalam

11

pembelajaran.

6

http://ptk.blogspot.com/2013/07/pendekatanscientific-dalam-implementasi-kurikulum2013.html.
7
La Iru dan La Ode, S.A, Analisis
Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi, dan
Model-Model Pembelajaran (Yogyakarta: Multi
Presindo, 2012) hlm. 3
8
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar proses Pendidikan (Jakarta:
Kencana, 2011) hlm. 127
9
La Iru dan La Ode, S.A, Analisis
Penerapan, hlm. 4

Pada tahun 2013 ini tepatnya
tahun pelajaran 2013-2014, pemerintah
secara terbatas mulai melaksanakan
Kurikulum

2013

10

khususnya

bagi

Materi Pelatihan Guru: Implementasi
Kurikulum
2013
SMP/MTs
(Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2013)
11
http://ipa.unnes.ac.id

OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015
183

sekolah-sekolah

yang

persyaratan

ditetapkan

dan

memenuhi
secara

pendekatan scientific merupakan suatu
keharusan

bagi

guru-guru

bahasa

selektif, salah satunya di SMPN 1

Inggris untuk menerapkannya dalam

Pamekasan. Di SMPN 1 Pamekasan

proses pembelajaran. Maka, persoalan

Kurikulum 2013 digunakan di kelas VII

yang

pada semua mata pelajaran termasuk

Bagaimana para guru merencanakan

pada mata pelajaran bahasa Inggris

pembelajaran Bahasa Inggris Kurikulum

yang diajarkan dengan menggunakan

2013 dengan pendekatan scientific di

pendekatan scientific.

SMPN 1 Pamekasan, b) bagaimana

Salah satu kunci sukses yang

akan

dijawab

implementasi

adalah:

pendekatan

a)

scientific

menentukan keberhasilan implementasi

dalam

kurikulum 2013 adalah kreativitas guru,

Kurikulum 2013 di SMPN 1 Pamekasan,

karena guru merupakan faktor penting

dan c) apa saja kendala yang dihadapi

yang

para

besar

pengaruhnya,

bahkan

sangat menentukan berhasil tidaknya

pengajaran

guru

bahasa

Bahasa

Inggris

Inggris

dalam

menerapkan pendekatan scientific.

peserta didik dalam belajar, khususnya
dalam

menerapkan

pendekatan

scientific

implementasi
dalam

proses

Definisi Kurikulum
Kurikulum

pembelajaran di kelas.
Berdasarkan

Perspektif Teoritis

hasil

wawancara

merupakan

seperangkat rencana dan pengaturan

dengan beberapa guru bahasa Inggris

mengenai

kelas VII di SMPN 1 Pamekasan,

pelajaran serta cara yang digunakan

penggunaan pendekatan scientific pada

sebagai

pembelajaran bahasa Inggris dirasakan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai

cukup sulit dalam penerapannya karena

tujuan pendidikan tertentu.12 Pendidikan

beberapa faktor, yaitu: 1) pendekatan

dikatakan

berhasil

scientific merupakan pendekatan baru

kurikulum

dan

dalam pembelajaran bahasa Inggris, 2)

dipergunakan

siswa

mengajarkan kepada muridnya dengan

belum

terbiasa menggunakan

tujuan,
pedoman

isi,

dan

penyelenggaraan

bisa

metode
oleh

bahan

dilihat

dari

apa

yang

guru

dalam

dalam

melihat hasil evaluasi setelah melakukan

pembelajaran, sehingga dikhawatirkan

belajar mengajar. Kurikulum merupakan

hasil

salah satu perangkat pendidikan selain

pendekatan

scientific

pembelajaran

sehingga

tujuan

tidak

optimal

pembelajaran

tidak

metode.13

tercapai. Untuk itu, peneliti tertarik untuk
mengetahui implementasi pendekatan
scientific

pada

pengajaran

bahasa

Inggris Kurikulum 2013 di SMPN 1
Pamekasan

karena

implementasi

Kurikulum 2013 dengan menggunakan

12

Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005
13
Abdul Ghofur, Materi Pembekalan
(Yogyakarta: Pustaka Nusantara, 2013) Hlm. 54

OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015
184

Urgensi

Pemberlakuan

Kurikulum

Kunci Sukses Kurikulum 2013
Kurikulum

2013
Ada beberapa alasan berkenaan
dengan

perlunya

pemberlakuan

Kurikulum 2013, yaitu:
a. Butuh

2013

menjanjikan

lahirnya generasi penerus bangsa yang
produktif,

kreatif,

inovatif,

dan

berkarakter. Dengan kreativitas, anak-

penekanan

agar

materi

anak bangsa mampu berinovasi secara

dengan

tahap

produktif untuk menjawab tantangan

perkembangan peserta didik. Selama

masa depan yang semakin rumit dan

ini hal tersebut kurang mendapat

kompleks.

stressing

pelajaran

sesuai

masih

sering

keberhasilan

materi

yang

menghasilkan

insan

mengabaikan tahap perkembangan

kreatif,

inovatif,

anak.

merealisasikan

terjadi

sehingga

Meskipun

adanya

dan

demikian,

Kurikulum

2013

yang

produktif,

serta

tujuan

dalam
dalam

pendidikan

b. Perlunya pembelajaran yang mampu

nasional untuk membentuk watak dan

mengembangkan kreativitas siswa.

peradaban bangsa yang bermartabat

Selama

yang

sangat ditentukan oleh berbagai faktor

memberi ruang kepada siswa untuk

(kunci sukses). Kunci sukses tersebut

mengembangkan kreativitas belum

antara

mendapat tempat.

kepemimpinan

ini

c. Masih

pembelajaran

sangat

pendidikan

diperlukannya

karakter.

Selama

lain

berkaitan

dengan

kepala

sekolah,

kreativitas guru, aktivitas peserta didik,

ini

sosialisasi, fasilitas dan sumber belajar,

kurikulum yang sebelumnya sudah

lingkungan yang kondusif akademik, dan

melaksanakan pendidikan karakter,

partisipasi warga sekolah15.

namun hasilnya belum maksimal.
Jadi

pertimbangan

Salah satu kunci sukses yang

utama

menentukan keberhasilan implementasi

pemberlakuan Kurikulum 2013 adalah

kurikulum 2013 adalah kreativitas guru,

faktor

karena guru merupakan faktor penting

psikologis

materi

(yaitu

pelajaran

perkembangan

penyesuain

dengan

yang

besar

pengaruhnya,

bahkan

pentingnya

sangat menentukan berhasil tidaknya

penguatan aspek afeksi), dan faktor

peserta didik dalam belajar, khususnya

sosial

dalam

budaya

masalah

yang

anak,

teori

(berkenaan
dihadapi

dengan

masyarakat

makin kompleks yang membutuhkan
14

manusia-manusia yang kreatif-inovatif).

menerapkan

scientific yang merupakan fokus kajian
dalam penelitian ini.
Rogers mengidentifikasikan guru
sebagai

fasilitator

15

14

Mulyoto,
Strategi
Pembelajaran
(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013) hlm. 102

pendekatan

sedikitnya

harus

E. Mulyasa, Pengembangan dan
Implementasi Kurikulum 2013 (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2013) Hlm. 39

OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015
185

memiliki

7

(tujuh)

sikap

sebagai

16

c. Mengelompokkan

peserta

didik

berikut:

berdasarkan kemampuannya, serta

a. Tidak berlebihan mempertahankan

disesuaikan dengan mata pelajaran.

pendapat dan keyakinannya, atau

d. Memodifikasi

b. Dapat lebih mendengarkan peserta

e. Menghubungi

didik, terutam tentang aspirasi dan

peserta

perasaannya.

kelainan.

dan

peserta

mampu

didik

memperkaya

bahan pembelajaran.

kurang terbuka

c. Mau

dan

yang

menerima

ide

inovatif,

dan

kreatif, bahkan yang sulit sekalipun.

spesialis,

didik

yang

f. Menggunakan

bila

ada

mempunyai

prosedur

yang

bervariasi dalam membuat penilaian
dan laporan.

perhatiannya

g. Memahami bahwa peserta didik tidak

terhadap hubungan dengan peserta

berkembang dalam kecepatan yang

didik seperti halnya terhadap bahan

sama.

d. Lebih

meningkatkan

h. Mengembangkan situasi belajar yang

pembelajaran.
e. Dapat menerima balikan (feedback),

memungkinkan setiap anak bekerja

baik yang sifatnya positif maupun

dengan kemampuan masing-masing

negatif, dan menerimanya sebagai

pada setiap pelajaran, dan

pandangan yang konstruktif terhadap

didik

diri dan pelakunya.
f. Toleransi terhadap kesalahan yang
diperbuat

i. Mengusahakan keterlibatan peserta

peserta

didik

dalam

meskipun biasanya mereka sudah

berhasil

a. Esensi Pendekatan Scientific
Proses

Kurikulum

memperhatikan

perbedaan individual peserta didik, guru
17

dapat
2013

mengamanatkan

a. Menggunakan

pembelajaran.
diyakini

bervariasi
b. Memberikan tugas yang berbeda bagi
setiap peserta didik.

dengan

suatu

proses ilmiah. Kerena itu Kurikulum
pendekatan

yang

pembelajaran

dipadankan

perlu memperhatikan hal-hal berikut:
metode

dalam

Pembelajaran

tahu prestasi yang dicapainya.
2013

Scientific

pembelajaran.
Pendekatan

g. Menghargai prestasi peserta didik,

implementasi

kegiatan

selama

proses pembelajaran, dan

Agar

berbagai

esensi

ilmiah

dalam

Pendekatan

sebagai

titian

ilmiah
emas

perkembangan dan pengembangan
sikap,

keterampilan,

dan

pengetahuan peserta didik. Dalam
16

E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis
Kompetensi,
Konsep
Karakteristik,
dan
Implementasi (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2002)
17
E. Mulyasa, Pengembangan dan
Implementasi Kurikulum 2013, hlm 43

pendekatan atau proses kerja yang
memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan
lebih
induktif

mengedepankan
(inductive

OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015
186

penalaran
reasoning)

daripada
(deductive

penalaran

deduktif

reasoning).

Penalaran

efektif hasilnya dibandingkan dengan
pembelajaran

tradisional.

Hasil

deduktif melihat fenomena umum

penelitian

untuk kemudian menarik simpulan

pembelajaran

yang spesific. Sebaliknya, penalaran

informasi dari guru sebesar 10 persen

induktif memandang fenomena atau

setelah 15 menit dan perolehan

situasi

kemudian

pemahaman kontekstual sebesar 25

secara

persen. Pada pembelajaran berbasis

penalaran

pendekatan ilmiah, retensi informasi

bukti-bukti

dari guru sebesar lebih dari 90 persen

spesific

untuk

menarik

simpulan

keseluruhan.

Sejatinya,

induktif

menempatkan

membuktikan

bahwa

tradisional,

retensi

spesifik ke dalam relasi idea yang

setelah

lebih luas. Metode ilmiah umumnya

pemahaman kontekstual sebesar 50-

menempatkan fenomena unik dengan

70 persen.18

kajian

spesifik

kemudian

dan

detail

merumuskan

dua

hari

dan

perolehan

untuk

simpulan

umum.

Kriteria

Pendekatan

Scientific

(Pendekatan Ilmiah)
Metode ilmiah merujuk pada

Ada

teknik-teknik investigasi atas suatu

pendekatan

atau beberapa fenomena atau gejala,

dikatakan

memperoleh pengetahuan baru, atau

scientific, yaitu:

mengoreksi

dan

a. Materi pembelajaran berbasis pada

pengetahuan

sebelumnya.

dapat

disebut

memadukan
Untuk

ilmiah,

metode

tujuh

kriteria

sebuah

pembelajaran

dapat

sebagai

pembelajaran

fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan

dengan

logika

atau

pencarian (method of inquiry) harus

penalaran tertentu; bukan sebatas

berbasis pada bukti-bukti dari objek

kira-kira, khayalan, legenda, atau

yang dapat diobservasi, empiris, dan

dongeng semata.

terukur

dengan

prinsip-prinsip

b. Penjelasan guru, respon siswa, dan

penalaran yang spesifik. Karena itu,

interaksi edukatif guru-siswa terbebas

metode ilmiah umumnya memuat

dari prasangka yang serta-merta,

serangkaian aktifitas pengumpulan

pemikiran subjektif, atau penalaran

data

yang menyimpang dari alur berpikir

melalui

observasi

atau

eksperimen,mengolah informasi atau
data,

menganalisis,

kemudian

menformulasi, dan menguji hipotesis.

logis.
c. Mendorong dan menginspirasi siswa
berpikir secara kritis, analistis, dan
tepat

b. Pendekatan

Scientific

dan

Non-

dalam

mengidentifikasi,

memahami, memecahkan masalah,

scientific dalam Pembelajaran
Pembelajaran

berbasis

pendekatan ilmiah (scientific) lebih

18

Materi Pelatihan Guru Implementasi
Kurikulum 2013 SMP/MTs (Jakarta: Kementrian
Pendidikan & Kebudayaan, 2013) hlm. 191

OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015
187

dan

mengaplikasikan

materi

(hard skills) dari peserta didik yang

pembelajaran.
d. Mendorong dan menginspirasi siswa
mampu

pengetahuan untuk hidup secara layak

berpikir

hipotetik

dalam

meliputi

aspek

kompetensi

sikap,

keterampilan, dan pengetahuan.
Dengan

melihat perbedaan, kesamaan, dan

proses

pembelajaran

tautan satu sama lain dari materi

yang demikian maka diharapkan hasil

pembelajaran.

belajar melahirkan peserta didik yang

e. Mendorong dan menginspirasi siswa
mampu

memahami,

menerapkan,

produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
melalui penguatan sikap, keterampilan,

dan mengembangkan pola berpikir

dan

pengetahuan

yang

yang rasional dan objektif dalam

Perhatikan diagram berikut.

terintegrasi.

merespon materi pembelajaran.
f. Berbasis pada konsep, teori, dan
fakta

empiris

yang

dapat

dipertanggungjawabkan.
g. Tujuan

pembelajaran

dirumuskan

secara sederhana dan jelas, namun
menarik sistem penyajiannya.
Proses

pembelajaran

pada

Kurikulum 2013 untuk semua jenjang
dilaksanakan

dengan

menggunakan

Adapun penjelasan dari diagram
pendekatan

pembelajaran

scientific

pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran

(pendekatan ilmiah) dengan menyentuh

harus menyentuh tiga ranah, yaitu sikap,

ketiga ranah tersebut dapat dijelaskan

pengetahuan, dan keterampilan. Dalam

sebagai berikut:

proses

a. Ranah sikap menggamit transformasi

pembelajaran

pendekatan

ilmiah,

ranah

berbasis
sikap

menggamit transformasi substansi atau
materi ajar agar peserta didik tahu
tentang „mengapa‟. Ranah keterampilan

substansi

atau

b. Ranah

keterampilan

ajar

bagaimana”.

Ranah

agar

menggamit

transformasi substansi atau materi

materi ajar agar peserta didik tahu
„bagaimana‟.

ajar

peserta didik “tahu mengapa.”

menggamit transformasi substansi atau
tentang

materi

c. Ranah

agar

peserta

pengetahuan

didik

“tahu

menggamit

pengetahuan menggamit transformasi

transformasi substansi atau materi

substansi atau materi ajar agar peserta

ajar agar peserta didik “tahu apa.”

didik tahu tentang „apa‟. Hasil akhirnya

d. Hasil akhirnya adalah peningkatan

adalah peningkatan dan keseimbangan

dan

antara

menjadi

kemampuan untuk menjadi manusia

manusia yang baik (soft skills) dan

yang baik (soft skills) dan manusia

manusia yang memiliki kecakapan dan

yang

kemampuan

untuk

keseimbangan

memiliki

OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015
188

kecakapan

antara

dan

pengetahuan

untuk

hidup

pertanyaan-pertanyaan pada level

secara

berfikir tingkat tinggi.

layak (hard skills) dari peserta didik
yang

meliputi

sikap,

aspek

3) Selain itu proses menanya juaga

kompetensi

pengetahuan,

menuntut partisipasi aktif peserta

dan

didik.

keterampilan.
e. Kurikulum 2013 menekankan pada

c. Menalar (associating)
1)

dimensi pedagogik modern dalam
pembelajaran,

yaitu

menggunakan

pendekatan ilmiah.
f. Pendekatan

ilmiah

approach)

dalam

sebagaimana
mengamati,

(scientific

menalar

merupakan

atau
proses

mengembangkan

kemampuan

mengelompokkan

dan
beragam

ide

dan peristiwa untuk kemudian

meliputi

menanya,

mengasosiasi

membandingkan

pembelajaran

dimaksud

Kegiatan

memasukkannya

menalar,

menjadi

penggalan memori.

mencoba, membentuk jejaring untuk
2)

semua mata pelajaran.

Pengalaman-pengalaman

yang

sudah tersimpan di memori otak
Adapun Langkah-langkah Pendekatan

berelasi dan berinteraksi dengan

Scientific ada lima, yaitu:

pengalamn

a. Mengamati (observing)

sudah tersedia.

1) Kegiatan yang

dilakukan pada
panca

yang

d. Mencoba (experimenting)

tahapan ini yaitu kegiatan yang
memaksimalkan

sebelumnya

1) Kegiatan

indra

mencoba

atau

mengeksplorasi adalah kegiatan

dengan cara melihat, mendengar,

untuk

dan membaca atau menonton.

pengetahuan dan keterampilan

2) Saat

melakukan

pengamatan

ini,

kegiatan
guru

yang

harus

saja

diperoleh/

2) Pada proses ini peserta didik

berupa format tugas.

berlatih mengungkapkan hal-hal

b. Menanya (questioning)
kegiatan

baru

dipelajari.

menyiapkan panduan pengamatan

1) Tahapan

menginternalisasi

baru
menanya

yang

dipelajari

mencoba

dan

menggunakan

merupakan proses mengkonstruksi

kemampuan

pengetahuan

nyata di dalam/ di luar kelas.

melalui

diskusi

berupa

konsep

kelompok

atau

diskusi kelas.
2) Pada

proses

e.

Networking

itu

dalam

(Membentuk

dunia
jejaring/

Mengkomunikasikan)
menanya

harus

1) Kegiatan

mengomunikasikan

dikembangkan rasa ingin tahu dan

ditujukan untuk mengembangkan

kemampuan berfikir kritis sehingga

kemampuan

perlu

mempresetasikan

mengembangkan

pengetahuan
OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015
189

menyajikan

atau
semua

dan

dan

sudah

Dalam dunia pendidikan, penelitian studi

dikuasai dan yang belum baik

kasus ini cukup banyak objek kajiannya,

secara

terutama masalah praktis pendidikan.

keterampilan

yang

lisan

maupun

secara

Misalnya, penerapan metode, media

tertulis.
2) Pada kegiatan ini tidak hanya

pembelajaran,

sumber

pembelajaran,

pengetahuan dan keterampilan

bahkan model pengelolaan pendidikan.

mengomunikasikan saja tetapi

Kasus-kasus

juga

pendidikan menjadi menarik untuk diteliti

permasalahan

dan

kesuksesan yang dialami selama
proses pembelajaran.

tertentu

dalam

bidang

dengan pendekatan kasus.20
Ada beberapa alasan mengapa
memilih studi kasus. Ahmadi dalam
Musfiqon memberikan argumen sebagai

Metode Penelitian
Penelitian
pendekatan

ini

menggunakan

kualitatif

(qualitative

approach) yang merupakan penelitian

berikut:
a) Studi kasus memberikan deskripsi
yang padat-komprehensif.

yang jenis datanya bersifat non-angka.

b) Studi kasus bersifat grounded.

Bisa

c) Studi kasus bersifat holistik.

berupa

kalimat,

pernyataan,

dokumen, serta data lain yang bersifat
kualitatif

untuk

dianalisis

secara

19

kasus

Jenis penelitian ini menggunakan
deskriptif.

Metode

menyederhanakan

kisaran data.
e) Studi

kualitatif.
metode

d) Studi

kasus

dapat

memperjelas

21

makna.

Dalam

deskriptif

penelitian

peneliti

dalam

status

penuh, yang statusnya diketahui baik

obyek,

oleh guru maupun para siswa yang

sekelompok

fakta

manusia,

suatu

suatu kondisi, suatu sistem pemikiran

sedang

ataupun peristiwa pada masa sekarang

pembelajaran.

pengamat

melakukan

Pada

dengan intrepetasi yang tepat. Dalam

sebagai

peran

adalah suatu metode yang digunakan
pencarian

adalah

ini,

tahap

proses

awal

peneliti

penelitian ini, peneliti mendeskripsikan

menghubungi guru-guru bahasa Inggris

implementasi

kelas VII di SMPN 1 Pamekasan untuk

pendekatan

scientific

dalam pengajaran bahasa Inggris pada

mendapatkan

informasi

tentang

kelas VII kurikulum 2013 di SMPN 1

implementasi

pendekatan

scientific

Pamekasan.

dalam

Sedangkan
digunakan

pendekatan

yang

dalam penelitian ini yaitu

pendekatan studi kasus (case study).

pengajaran

Inggris

kurikulum 2013. Dalam pelaksanaan
wawancara
terlebih

dan

dahulu

19

H.M Musfiqon, Metodologi Penelitian
Pendidikan ( Jakarta: Prestasi Pustakaraya,
2012) hlm. 70

bahasa

20
21

Ibid, hlm. 76
Ibid, hlm. 77

OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015
190

observasi,
telah

peneliti

memperoleh

persetujuan sehingga penelitian berjalan

menggunakan pendekatan scientific.

lancar sesuai dengan harapan.

Hasil dari observasi ini bisa dilihat

Sumber data dalam penelitian

dari pedoman observasi yang di

kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan.

cheklist yang merupakan data yang

Selebihnya

selanjutnya dianalisis.

adalah

data

tambahan

seperti dokumen dan lain-lain.

22

Dalam

b. Wawancara

penelitian ini, sumber data dibagi dalam

Wawancara yang digunakan

dua kategori, yaitu sumber data primer

dalam penelitian ini yaitu dengan

dan sumber data sekunder.

wawancara

Sumber

data

primer

dalam

mendalam

interview),

(deep

maksudnya

penelitian ini adalah data yang diperoleh

pengumpulan

dari guru-guru yang mengajar bahasa

bertanya

Inggris kelas VII di SMPN 1 Pamekasan.

interviewee

Sedangkan data sekunder merupakan

diwawancarai), namun sebelumnya

data kelengkapan dari data primer yaitu

ada

dengan

wawancara

membaca

dan

memahami

data

teknik

secara
(orang

panduan

dengan
bebas

kepada

yang

sedang

atau

yang

cara

pedoman

telah

dibuat.

pendekatan scientific pada sillabus mata

Wawancara dilakukan kepada guru-

pelajaran bahasa Inggris yang terdapat

guru yang mengajar bahasa Inggris

dalam Kurikulum 2013.

kelas VII di SMPN 1 Pamekasan.

data

Adapun prosedur pengumpulan

Hasil wawancara ditulis dalam bentuk

dalam

interview transcript yang selanjutnya

penelitian

ini

adalah

menggunakan teknik sebagai berikut:

dianalisis.
c. Dokumentasi

a. Observasi
Observasi

adalah

suatu

Metode dokumentasi adalah

teknik

pengumpulan

data

mencari data mengenai hal-hal atau

bentuk
dengan

cara

mengadakan

variabel

yang

berupa

catatan,

pengamatan dan pencatatan dengan

transkrip, buku, surat kabar, majalah,

sistematik

prasasti,

terhadap

fenomena23

fenomena yang diselidiki . Observasi

notulen

rapat,

lengger,

24

agenda, dan sebagainya.
Dokumentasi

yang digunakan dalam penelitian ini

dipergunakan

partisipan,

untuk mengumpulkan data tentang

yakni mengamati gejala obyektif yang

Kurikulum 2013, silabus dan rencana

terkait

pelaksanaan

adalah

observasi
langsung

non

dengan

fokus

penelitian untuk mengamati

proses

pembelajaran

(RPP)

yang diperlukan dalam penelitian ini.

pengajaran bahasa Inggris dengan
Dalam
22

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian
Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990)
hlm. 112
23
Sutrisno Hadi, Metodologi Research
(Yogyakarta: Andi Affist, 1990) hlm. 136

penelitian

kualitatif,

analisis data dilakukan baik bersamaan
24

Suharsimi
Arikunto,
Prosedur
Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2002) hlm. 206

OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015
191

dengan

pengumpulan

sesudahnya,

data

harus

pekerjaan

ataupun

dimana

pengumpulan
kualitatif

data

dalam

pekerjaan

Rencana

penelitian

Pembelajaran

dilakukan

dengan

menuliskan,

mengklasifikasi,

scientific yaitu dengan membuat

mengedit,

mereduksi

dan

25

Pelaksanaan
(RPP)

terlebih

dahulu.
b. Agar diperoleh kesamaan bahasa
dan kesamaan pandangan dalam
mengimplementasikan pendekatan

menyajikan data.

Untuk menjaga validitas data,

scientific Kurikulum 2013 di SMPN

maka peneliti akan mengecek temuan

1

dengan

bersama-sama

menggunakan

teknik

Pamekasan,

semua

guru

merencanakan

pengecekan antara lain: Perpanjangan

pelaksanaan pembelajaran bahasa

kehadiran

peneliti,

ketekunan

Inggris

pengamatan,

triangulasi

(triangulasi

rencana

dengan

mempersiapkan
pelaksanaan

sumber data, dan triangulasi metode

pembelajaran (RPP). Di dalam

pengumpulan data), dan pengecekan

RPP

sejawat melalui diskusi.

komponen:

identitas

pelajaran,

kompetensi

Adapun tahapan penelitiannya

tercantum

komponenmata
inti,

mencakup tiga tahap yaitu: Tahap Pra

kompetensi dasar dan indikator

Lapangan, Tahap Pekerjaan Lapangan,

pencapaian

dan

pembelajaran,

materi

pembelajaran,

pendekatan/

Tahap

Pengecekan

dan

Pemeriksaan Keabsahan data.

strategi/
Temuan Penelitian
Berdasarkan

metode

media
hasil

observasi,

kompetensi,

dan

tujuan

pembelajaran,

sumber

langkah-langkah

belajar,
kegiatan

wawancara dan dokumentasi, dihasilkan

pembelajaran, dan penilaian yang

beberapa temuan sebagai berikut:

telah

1. Bagaimana guru-guru merencanakan

pertemuan

pengajaran Bahasa Inggris Kurikulum
2013

dengan

menggunakan

di

diskusikan
sesama

dalam

guru

mata

pelajaran (MGMP).
c. RPP

yang

disusun

adalah

pendekatan scientific di SMPN 1

pengembangan dari RPP hasil

Pamekasan.

kegiatan

a. Berdasarkan

dengan

wawancara

penyesuaian terhadap beberapa

bahwa guru-guru merencanakan

komponen, seperti kondisi anak

pembelajaran

didik, ketersediaan sumber dan

Kurikulum
menggunakan

hasil

workshop

Bahasa
2013

Inggris
dengan

pendekatan

media

pembelajaran,

dan

alat

penilaian yang sesuai. Dengan
RPP yang disusun bersama ini

25

Noeng Muhadjir, Metode Penelitian
Kualitatif (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996) hlm.
30

diharapkan
Inggris

pengajaran
dengan

OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015
192

bahasa

pendekatan

scientific dapat terlaksana dengan

kelas dalam bentuk kalimat dan

baik sehingga tujuan pembelajaran

networking (membentuk jejaring)

tercapai.

misalnya siswa mempresentasikan

d. Di dalam RPP yang telah disusun,
pendekatan
tercantum

scientific
sebagai

pembelajaran.

telah

pendekatan

Langkah-langkah

pendekatan scientific ini kemudian
dijabarkan

dalam

pembelajaran,

kegiatan

terutama

pada

bagian kegiatan inti pembelajaran.
2. Implementasi Pendekatan Scientific

hasil diskusi dengan temannya di
depan

kelas

tentang

fungsi

masing-masing benda yang ada di
dalam kelas.
c. Sebanyak 60% guru-guru bahasa
Inggris

kelas

VII

SMPN

1

Pamekasan hanya menggunakan
tiga langkah pendekatan scientific,
yaitu

mengamati

(observing),

dalam pengajaran Bahasa Inggris

menalar (associating), mencoba

Kurikulum

(experimenting) atau membentuk

2013

di

SMPN

1

jejaring (networking).

Pamekasan.
a. Dalam pengajaran bahasa Inggris

3. Kendala-kendala yang dihadapi guru-

kurikulum 2013 guru-guru tidak

guru

selalu

kelima

menerapkan pendekatan scientific:

dalam

a. Sebagian

menggunakan

langkah-langkah

bahasa

Inggris

guru

bahasa

dalam
Inggris

kelas VII yang mengajar dengan

pendekatan scientific.
b. Dari lima guru bahasa Inggris

menggunakan

pendekatan

kelas VII SMPN 1 Pamekasan

scientific, mendapatkan kesulitan

hanya 40% yang menggunakan

untuk membuat semua siswa aktif

semua

dan percaya diri untuk menjawab

langkah-langkah

pendekatan

scientific,

yaitu

mengamati (observing), misalnya
siswa

mengamati

benda-benda

kelas

di

questioning

dan

dalamnya,
(menanyakan)

pertanyaan yang diajukan oleh
guru.
b. Pendekatan

scientific

digunakan

dalam

pembelajaran

yang
proses

bahasa

Inggris

menanyakan

membuat siswa yang tidak aktif

fungsi masing-masing benda yang

menjadi kurang berkembang atau

mereka temukan di dalam kelas,

membuat

associating

dengan siswa yang aktif.

misalnya

siswa

(menalar)

misalnya

siswa menyebutkan benda-benda

mereka

c. Sebagian

yang seharusnya ada dalam kelas

mendapatkan

tetapi

memotivasi

tidak

ada

dalam

kelas

ketinggalan

besar
kesulitan
siswa

dalam
untuk

mereka, experimenting (mencoba)

mengajukan

misalnya siswa mengungkapkan

dalam menfasilitasi siswa dalam

benda-benda

tahap questioning baik kepada

yang

ada

dalam

OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015
193

pertanyaan

guru

atau

temannya

ataupun

Pendekatan scientific merupakan

kepada

pendekatan pembelajaran yang lazim

gurunya.

digunakan

dalam

pembelajaran

IPA

(Sains). Pendekatan scientific dalam

Pembahasan
Pada tahun 2013 ini pemerintah

pembelajaran IPA dilakukan dengan

secara terbatas mulai melaksanakan

metode

Kurikulum

pembelajaran

2013

khususnya

sekolah-sekolah

yang

persyaratan

ditetapkan

dan

bagi

memenuhi
secara

ilmiah.

Sedangkan
bahasa

penggunaan

Inggris,

pendekatan

merupakan

dalam

hal

baru.

scientific
Karena

itu

selektif, salah satunya di SMPN 1

sebagian

Pamekasan yaitu digunakan di kelas VII

Inggris

pada semua mata pelajaran termasuk

menyatakan

pada mata pelajaran bahasa Inggris.

mengaplikasikan

Pada implementasi kurikulum baru ini

ini dalam pengajaran bahasa Inggris,

guru

yaitu bersamaan dengan pelaksanaan

harus

mengajar

dengan

menggunakan pendekatan scientific.

besar
di

guru-guru

SMPN

1

baru

bahasa

Pamekasan
saat

ini

pendekatan scientific

Kurikulum 2013.

Pendekatan scientific merupakan

Menerapkan sesuatu yang baru

pendekatan yang merujuk pada teknik-

dalam pembelajaran, tentu saja masih

teknik

banyak

investigasi

beberapa

atas

fenomena

suatu
atau

atau

hal

yang

perlu dan harus

gejala,

diperbaiki. Dari kelima guru bahasa

memperoleh pengetahuan baru, atau

Inggris di kelas VII ini, dua orang

mengoreksi

diantaranya telah mendapatkan materi

dan

memadukan

pengetahuan yang sebelumnya. Metode

tentang

ilmiah umumnya memuat serangkaian

kegiatan

aktivitas

Kurikulum 2013 bagi Guru-guru Mata

pengumpulan

data

melalui

observasi atau eksperimen, mengolah

Pelajaran

informasi

minggu

atau

data,

menganalisis,

kemudian menformulasi, dan menguji
26

hipotesis.

Pelajaran

pendekatan
langkah

scientific

yang

(mengamati),
associating

berbasis

memiliki

lima

meliputi

observing

questioning

(menanya),

(menalar),

pendekatan

scientific

Workshop
yang
sebelum

dalam

Implementasi

dilaksanakan
kegiatan

satu

belajar-

mengajar siswa baru dimulai. Melalui
kegiatan

tersebut,

guru-guru

yang

terlibat sudah memiliki bekal yang cukup
memadai

tentang

pelaksanaan

pembelajaran

menggunakan

experimenting

pendekatan scientific. Sedangkan bagi

(mencoba), dan networking (membentuk

guru-guru yang tidak terlibat dalam

27

jejaring).

workshop tersebut, praktis tidak memiliki
bekal

26

Materi Pelatihan Guru, hlm. 193

27

http://ptk.blogspot.com/2013/07/pendekatanscientific-dalam-implentasiu-kurikulum-2013.html.

yang

cukup

mengimplementasikan

dalam
pendekatan

scientific ini, meskipun mereka telah
memperoleh

informasi

OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015
194

secara

garis

besar dari guru-guru yang berpartisipasi

pembelajaran.28 Pernyatan ini diperkuat

dalam workshop.

oleh penuturan guru bahasa Inggris

Agar
bahasa

dan

diperoleh

kesamaan

lainnya, yaitu Ibu Vera Pahlevi bahwa

kesamaan

pandangan

beliau selalu mencoba dan berusaha

dalam

mengimplementasikan

menerapkan

pendekatan

scientific

pendekatan scientific kurikulum 2013 di

dalam kegiatan pembelajaran dengan

SMPN

cara

1

Pamekasan,

bersama-sama
pelaksanaan

semua

guru

merencanakan

lagi

kegiatan

intinya agar lebih bervariasi dan sesuai

bahasa

dengan

dahulu

semua itu ditulis dalam RPP sebelum

mempersiapkan rencana pelaksanaan

melaksanakan proses pembelajaran di

pembelajaran (RPP) yang didalamnya

kelas.29

Inggris

pembelajaran

mengembangkan

dengan

terlebih

berisi semua hal terkait dengan proses

pendekatan

scientific,

yang

Pada kegiatan pembelajaran di

pembelajaran di kelas, yaitu kompetensi

kelas,

inti, kompetensi dasar dan indikator

proses

pencapaian

kompetensi,

tujuan

pendekatan scientific belum berjalan

pembelajaran,

materi

pembelajaran,

secara optimal. Tidak semua langkah-

media dan sumber belajar, langkah-

langkah dalam pendekatan scientific

langkah kegiatan pembelajaran serta

diterapkan. Hasil observasi menyatakan

terakhir penilaian. RPP yang disusun

bahwa sebagian besar guru-guru sudah:

adalah pengembangan dari RPP hasil

a. Memfasilitasi

berdasarkan

hasil

observasi,

pembelajaran

peserta

dengan

didik

untuk

kegiatan workshop dengan penyesuaian

mengamati, misalnya meminta siswa

terhadap beberapa komponen, seperti

mengamati

kondisi anak didik, ketersediaan sumber

ditunjukkan kepada mereka tentang

dan

alat

macam-macam

penilaian yang sesuai. Dengan RPP

mengidentifikasi

yang disusun bersama ini diharapkan

binatang yang ada di sekolah dan di

pengajaran

rumah dalam bahasa Inggris.

media

pembelajaran,

bahasa

dan

Inggris

dengan

pendekatan scientific dapat terlaksana
dengan

baik

sehingga

tujuan

b. Memfasilitasi

flashcard
binatang.

peserta

yang

dalam

temannya

adalah

nama-nama binatang.

wawancara.

Salah

satunya

didik

untuk

mencoba, misalnya meminta siswa
mengadakan

tuturkan

Siswa

nama-nama

pembelajaran tercapai. Hal ini seperti
mereka

yang

dialog
tentang

dengan
menanyakan

wawancara dengan Ibu Aisyah, menurut
beliau

bahwa

biasanya

dia

sebelum

mengajar,

membuat

rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
didalamnya juga berisi langkah-langkah
pendekatan

scientific

dalam

proses

28

Wawancara dengan Ibu Siti Aisyah,
guru bahasa Inggris SMPN 1 Pamekasan tanggal
21 Nopember 2013.
29
Wawancara dengan Ibu Vera Pahlevi,
guru bahasa Inggris kelas VII SMPN 1
Pamekasan, tanggal 19 Nopember 2013

OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015
195

c. Menfasilitasi

peserta

menganalisis

didik

atau

untuk

b. Pemahaman

memberikan

pendekatan

pertanyaan untuk menalar (proses

sepenuhnya

berfikir yang logis dan sistematis),

mereka

misalnya

menerapkannya

meminta

siswa

bekerja

guru-guru

tentang

scientific

belum

dikuasai,
masih

sehingga
kesulitan

dalam

kegiatan

berkelompok dan mendata binatang

belajar mengajar di kelas. Hal ini

apa saja yang ada di lingkungan

disebabkan karena tidak semua guru

sekolah dan di rumah dari gambar

mempunyai kesempatan mengikuti

yang diberikan. Siswa mengaitkan

workshop

binatang yang ada di dalam gambar

implementasi kurikulum 2013. Seperti

dengan hewan peliharaan mereka di

yang dituturkan oleh beberapa guru,

rumah.

salah

d. Di samping yang sudah disebutkan,
sebagian

kecil

guru

juga

atau

satunya

menyatakan

pelatihan

Ibu

Aisyah

yang

bahwa

beliau

tidak

sudah

begitu paham tentang pendekatan

menyajikan kegiatan peserta didik

scientific dalam pembelajaran bahasa

untuk berkomunikasi atau membuat

Inggris

jejaring, misalnya

pelatihan

meminta siswa

mempresentasikan

hasil

diskusi

karena

belum

mengikuti

implementasi

kurikulum

2013 secara langsung tetapi beliau

dengan temannya di depan kelas

mengetahuinya

tentang binatang yang ada di sekitar

Musyawarah Guru Mata Pelajaran

rumah atau sekitar

(MGMP). Guru-guru yang mengikuti

sekolah sesuai

dengan gambar yang diberikan, serta

pelatihan

memancing

tentang

bertanya

peserta
di

memotivasi

didik

kelas,

siswa

untuk

misalnya

dengan

cara

dari

sharing

pertemuan

pengalamannya

penggunaan

pendekatan

scientific dalam pembelajaran bahasa
Inggris.30

memberi contoh pertanyaan sesuai

c. Sebagian besar guru masih belum

dengan materi kemudian meminta

mampu membangkitkan rasa ingin

mereka

tahu, minat, dan perhatian peserta

mengembangkan

sendiri

pertanyaan yang diajukan kepada

didik

temannya.

bahasan yang diajarkan di kelas,

Beberapa faktor penyebab belum

tentang

sehingga

tema

keinginan

atau
peserta

pokok
didik

optimalnya pembelajaran bahasa Inggris

untuk mencoba masih belum tampak.

dengan pendekatan scientific di kelas

d. Sebagian besar guru belum mampu

antara lain:
a. Guru-guru

memancing
belum

peserta

didik

untuk

terbiasa

bertanya. Pernyataan ini seperti yang

menggunakan pendekatan scientific

dituturkan oleh ibu Vera Pahlevi

dalam pengajaran karena pendekatan
ini relatif baru bagi mereka.

30

Wawancara dengan Ibu Siti Aisyah,
S.S, guru bahasa Inggris kelas VII SMPN 1
Pamekasan, tanggal 21 Nopember 2013

OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015
196

dihadapi

nara sumber yang lebih kompeten.

dengan

Kenyataan bahwa sosialisasi awal

pendekatan scientific yaitu dalam

melalui workshop dengan waktu yang

menfasilitasi

dalam

kurang tepat dan durasi pendek

merumuskan pertanyaan pada tahap

seperti yang sudah terlaksana selama

bahwa

kesulitan

selama

yang

pembelajaran
siswa

31

ini terbukti masih belum mampu

questioning.

Pendekatan scientific merupakan

memberi bekal yang memadai bagi

pendekatan baru dalam pembelajaran

guru-guru

bahasa

mengimplementasikan

Inggris,

oleh

karena

itu

dalam
pengajaran

implementasi pendekatan scientific pada

bahasa Inggris dengan pendekatan

pengajaran bahasa Inggris kurikulum

scientific.

2013 menimbulkan beberapa kendala

di atas, Itje Chodijah menyatakan

dalam pelaksanaannya seperti kesulitan

bahwa

untuk membuat siswa aktif, mereka tidak

perubahan

percaya diri untuk menjawab pertanyaan

implementasi di kelas, guru sebagai

dari guru sehingga membuat mereka

unsur

ketinggalan dari teman-temannya yang

pemikir

aktif. Sebagian besar guru-guru juga

pengembangan kurikulum itu sendiri.

mendapatkan

dalam

Pelatihan yang dilakukan sekadar

memotivasi siswa untuk mengajukan

sebagai sosialisasi kurikulum baru

pertanyaan

tanpa menyertakan pola pendekatan

kesulitan
baik

kepada

temannya

maupun kepada gurunya.
Beberapa
ditempuh
kendala

untuk

upaya

pelaksanaan

di

dalam

proses

terjadinya

kurikulum

pada

terpenting

harus

menjadi

bahkan

sebelum

proses

ajar di kelas secara konkret akan
yang

mengatasi

tersebut

Sejalan dengan pendapat

dapat

kendala-

atas

pembelajaran

agar
bahasa

menjadi

penghalang

tercapainya

tujuan

32

kurikulum.

Senada

pendapat

diatas,

terbesar
perubahan
dengan
Mulyasa

inggris dengan pendekatan scientific

menyatakan bahwa sosialisasi dalam

berlangsung secara optimal antara lain:

implementasi kurikulum 2013 sangat

a. Sosialisasi

scientific

penting dilakukan agar semua pihak

dalam pengajaran bahasa Inggris

yang terlibat dalam implementasinya

khususnya

mata

di

lebih

perubahan

pelajaran

pendekatan
(dan

semua

umumnya)

untuk

lapangan
yang

paham

dengan

harus

dilakukan

meningkatkan pemahaman guru-guru

sesuai dengan tugas pokok dan

tentang pendekatan tersebut harus

fungsinya masing-masing, sehingga

lebih sering diadakan dengan alokasi

mereka

memberikan

dukungan

waktu yang cukup dan materi serta
32

31

Wawancara dengan Ibu Vera Pahlevi,
guru bahasa Inggris kelas VII SMPN 1
Pamekasan tanggal 19 Nopember 2013

Itje Chodijah, Jika Guru Gagal Dilatih,
Gagal Juga Perubahan Kurikulum 2013 dalam
Menyambut Kurikulum 2013 ( Jakarta: Kompas
Media Nusantara, 2013) hlm. 181

OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015
197

terhadap perubahan kurikulum yang
33

terhadap

dilakukan.
b. Salah

4. Lebih meningkatkan perhatiannya

satu

kunci

sukses

menentukan

yang

keberhasilan

implementasi Kurikulum 2013 adalah
kreativitas

guru,

karena

guru

hubungan

peserta

didik

dengan

seperti

halnya

terhadap bahan pembelajaran.
5. Dapat

menerima

(feedback),

baik

balikan

yang

sifatnya

merupakan faktor penting yang besar

positif

pengaruhnya,

sangat

menerimanya sebagai pandangan

tidaknya

yang konstruktif terhadap diri dan

34

pelakunya.

menentukan

bahkan
berhasil

peserta didik dalam belajar . Oleh
karena itu upaya yang bisa dilakukan
untuk

mengatasi

kendala-kendala

yang muncul dalam implementasi

maupun

6. Toleransi
yang

negatif,

terhadap

diperbuat

dan

kesalahan

peserta

didik

selama proses pembelajaran, dan

Kurikulum 2013 yaitu dari kreativitas

7. Menghargai prestasi peserta didik,

guru. Guru diharapkan untuk tetap

meskipun biasanya mereka sudah

berusaha

tahu prestasi yang dicapainya.

membangkitkan

rasa

Agar implementasi Kurikulum

keingintahuan peserta didik melalui
media seperti gambar, realia, atau

2013

video

perbedaan individual

percakapan,

dan

memberi

berhasil

memperhatikan
peserta didik,

waktu berpikir untuk menanyakan hal-

guru perlu memperhatikan hal-hal

hal berkaitan dengan materi. Hal ini

berikut:35

seperti yang diidentifikasikan oleh

1. Menggunakan

Rogers dalam Mulyasa bahwa guru
sebagai fasilitator sedikitnya harus

metode

yang

bervariasi
2. Memberikan tugas yang berbeda
bagi setiap peserta didik.

memiliki 7 (tujuh) sikap, yaitu:
1. Tidak berlebihan mempertahankan

3. Mengelompokkan

peserta

didik

pendapat dan keyakinannya, atau

berdasarkan

kurang terbuka

serta disesuaikan dengan mata

2. Dapat

lebih

mendengarkan

peserta didik, terutama tentang

kemampuannya,

pelajaran.
4. Memodifikasi

dan

memperkaya

bahan pembelajaran.

aspirasi dan perasaannya.
3. Mau dan mampu menerima ide

5. Menghubungi spesialis, bila ada

peserta didik yang inovatif, dan

peserta didik yang mempunyai

kreatif,

kelainan.

bahkan

yang

sulit

6. Menggunakan

sekalipun.

bervariasi
33

H.E Mulyasa, Pengembangan dan
Implementasi kurikulum 2013, hal 48.
34
H.E.Mulyasa, Pengembangan dan
Implementasi Kurikulum 2013 (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2013) hlm. 41

prosedur
dalam

yang

membuat

penilaian dan laporan.
35

E. Mulyasa, Pengembangan
Implementasi Kurikulum 2013, hlm 43

OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015
198

dan

7. Memahami bahwa peserta didik
tidak

berkembang

dalam

kecepatan yang sama.
8. Mengembangkan

situasi

dengan

masing-masing

belajar

kemampuan
pada

setiap

pelajaran, dan

penelitian

diatas,

maka

disimpulkan sebagai berikut:
1. Guru-guru bahasa Inggris kelas VII
SMPN 1 Pamekasan merencanakan
pembelajaran

bahasa

Inggris

kurikulum 2013 dengan pendekatan

9. Mengusahakan
peserta

Berdasarkan paparan data dan
temuan

yang memungkinkan setiap anak
bekerja

Penutup

didik

keterlibatan
dalam

berbagai

kegiatan pembelajaran.

scientific

yaitu

dengan

membuat

rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) terlebih dahulu.

c. Selama kegiatan belajar mengajar,

2. Implementasi pendekatan scientific

guru-guru

dituntut

untuk

dalam pengajaran bahasa Inggris

meningkatkan

kemampuan

dasar

kurikulum

diperlukan

dalam

Pamekasan

yang

sangat

pelaksanaan pembelajaran dengan

2013

di

pada

SMPN

tahun

1

pertama

belum optimal.

pendekatan scientific yaitu bertanya.

3. Kendala-kendala yang dihadapi pada

Guru dengan kemampuan bertanya

implementasi pendekatan scientific

yang

pada kurikulum 2013 yaitu sebagian

baik

akan

membangkitkan

rasa

mampu:
ingin

tahu,

besar guru bahasa Inggris kelas VII

minat, dan perhatian peserta didik

SMPN

tentang pokok bahasan yang sedang

mendapatkan

diajarkan;

dan

menfasilitasi siswa dalam menjawab

menginspirasi peserta didik untuk

dan merumuskan pertanyaan pada

aktif belajar, serta mengembangkan

tahap questioning.

mendorong

1

Pamekasan
kesulitan

masih
dalam

pertanyaan dari dan untuk dirinya
sendiri; membangkitkan keterampilan
peserta

didik

mengajukan

dalam

pertanyaan,

dan

memberi jawaban secara logis dan
sistematis.
Dengan upaya-upaya tersebut di
atas, diharapkan pengajaran bahasa
Inggris dengan pendekatan scientific
dapat berjalan optimal, dan kendalakendala

yang

timbul

Daftar Pustaka

berbicara,

sebagaimana

disebutkan di atas dapat diatasi.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Bogdan, Robert C and Biklen, Sari
Knopp. 1998. Qualitative Research
Education: an Introduction to
Theory and methods, Third
Edition. Boston: Allyn and Bacon
Inc.
Forum
Mangunwijaya
VII.
Menyambut
Kurikulum
Jakarta:
Kompas
Nusantara.

OKARA, Vol. 2, Tahun X, Nopember 2015
199

2013.
2013.
Media

Ghofur, Abd. 2013. Materi Pembekalan
Kuliah Pengabdian Kepada Masy
arakat. Yogyakarta: Pustaka
Nusantara.
Hadi,

Sutrisno. 1990. Metodologi
Research. Yogyakarta: Andi Affis.

Iru, La dan La Ode, S.A. 2012. Analisis
Penerapan Pendekatan, Metode,
Strategi,
dan
Model-Model
Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Presindo.
Kunandar. 2013. Penilaian Autentik
(Penilaian Hasil Belajar Peserta
Didik
Berdasarkan
Kurikulum
2013) Suatu Pendekatan Praktis
Disertai dengan Contoh. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Moleong, Lexy J. 1990. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Mulyoto. 2013. Strategi Pembelajaran di
Era Kurikulum 2013. Jakarta:
Prestasi Pustaka
Mulyasa, H.E. 2013. Pengembangan
dan Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, H.E. 2002. Kurikulum Berbasis
Kompetensi, Konsep Karakteristik
dan
Implementasi.
Bandung:
Remaja Rosdakarya.

Muhadjir,
Noeng.
1996.
Metode
Penelitian Kualitatif. Yogyakarta:
Rake Sarasin.
Musfiqon, H.M. 2012. Metodologi
Penelitian pendidikan. Jakarta:
Prestasi Pustakaraya.
Nasution, S. 2010. Berbagai Pendekatan
dalam Proses Belajar & Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksara
Nuh, Muh. 2013. Materi Pelatihan Guru:
Implementasi Kurikulum 2013.
SMP-Bahasa Inggris. Jakarta:
Kementrian
Pendidikan
dan
Kebudaya