ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DATA PASIEN PADA S

-ISSN 2085-0565-

ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DATA PASIEN PADA
SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT
MENGGUNAKAN DATA XML
Wiwien Hadikurniawati 1)
wien_hadikurniawati@yahoo.co.id
Edy Winarno 1)
winarnoedy@gmail.com
1)

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Stikubank Semarang
ABSTRACT

Encryption and decryption of data is a process used in cryptography for
encryption of data, and to get the data back to the original data. Data will
be encrypted plaintext is called, the data generated from the encryption
process is called the chiphertext. In this research used a method that uses
symmetric cryptographic key as a password in the encryption process and
use the same key for decryption process that will produce the same data
with original data plaintext. Plaintext data that is encrypted to produce a

chipertex that can not be read by others. Chipertext will be sent to the
second party that will have a reliable confidentiality. Chipertex data
produced will vary according to the data input keys provided password. In
this paper using plaintext data in the form of XML data. XML data was
processed using the XML database Xindice. Data or information can be
saved and processed using XML database Xindice, i.e. XML database
Xindice is a database system that can acommodate information in XML
format.
Keywords : encryption, decryption, XML, XML database Xindice

I.

PENDAHULUAN
Enkripsi dan dekripsi data merupakan sebuah proses dalam kriptografi
yang digunakan untuk penyandian terhadap data yang akan disembunyikan,
dan untuk mendapatkan data tersebut kembali ke data aslinya. Data yang
akan dienkripsi disebut plaintext, sedangkan data yang dihasilkan dari proses
enkripsi disebut chipertext. Dalam penelitian ini digunakan metode

117


eLEKTRIKA, Vol.1, No.2, 2009 : 117 - 131

kriptografi simetrik yang menggunakan kunci seperti password dalam
melakukan proses enkripsinya dan menggunakan kunci yang sama untuk
melakukan proses dekripsinya.
Data plaintext yang telah dienkripsi akan menghasilkan sebuah
chipertext yang tidak dapat dibaca oleh orang lain. Chipertext inilah yang
akan dikirimkan ke pihak kedua sehingga akan memiliki kerahasiaan
yang bisa diandalkan. Data chipertext yang dihasilkan akan berubahubah sesuai masukan data kunci password yang diberikan. Dalam penelitian
ini menggunakan data plaintext berupa data XML.
Salah satu contoh teknik kriptografi dalam penelitian ini digunakan
pada proses penyandian data rekam medis pada sebuah web rumah sakit
yang memiliki beberapa bagian unit kerja dimana masing-masing bagian
tersebut memiliki kewenangan untuk mengetahui, menyimpan dan
memproses data pasien sehingga tingkat kerahasiaan dan keamanan data
dapat dijaga.
Dalam proses enkripsi dan dekripsi data terdapat beberapa metode,
salah satunya menggunakan metode Password Based Encryption yang
merupakan metode enkripsi dengan algoritma kunci simetrik yang

menggunakan kesepakatan kunci yang sama untuk proses enkripsi dan
dekripsinya.
II.

PERANCANGAN SISTEM
Perancangan sistem merupakan tahap identifikasi komponen
fungsional yang digunakan dalam perencanaan pengembangan sistem.
Tahap perancangan sistem bertujuan untuk mendesain sistem yang
lengkap dan jelas yang akan digunakan dalam implementasi yang
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem. Gambar 1
merupakan rancangan dari sistem kriptografi untuk keamanan distribusi
data pada aplikasi web sebuah rumah sakit.

Gambar 1. Rancangan Desain Sistem

118

Wiwien Hadikurniawati, Edy Winarno
Enkripsi dan Dekripsi Data Pasien Pada Sistem Informasi Rumah Sakit


Informasi pada sistem aplikasi dapat dijelaskan secara umum yang
terdiri dari beberapa bagian entitas yaitu :
1. Administrator
Administrator terlebih dahulu harus melakukan login. Setelah login
diterima, administrator dapat melakukan perubahan data pemakai.
Data pemakai dalam sistem ini adalah dokter dan operator.
2. Operator
Operator melakukan login, kemudian setelah mendapat hak akses maka
operator melakukan perubahan data pasien, serta melakukan proses
enkripsi dan dekripsi menggunakan password yang sama dengan
yang diberikan kepada user, menyimpan data pasien untuk
dipergunakan oleh dokter dalam penambahan data rekam medis, dan
untuk diakses oleh user.
3. Dokter
Dokter juga melakukan login, kemudian setelah mendapat hak akses
maka dokter dapat membuka data pasien sesuai dengan nomor
identitas user, menambahkan data pemeriksaan untuk meng-update
data rekam medis bagi pasien. Data rekam medis dilakukan proses
enkripsi dan disimpan untuk diakses oleh pasien. Proses enkripsi
menggunakan password nomor identitas pasien.

4. User (pasien)
Pasien merupakan entitas terakhir yang dapat membuka akses untuk
mengetahui rekam medis dirinya dengan cara memasukkan login
password berupa nomor identitas pasien. Pasien dapat mengetahui
data informasi tentang dirinya dan dapat melakukan proses dekripsi
menggunakan password yang telah diberikan untuk membuka data
rekam medis yang terenkripsi.
2.1. Perancangan Data Flow Diagram (DFD)
Untuk menggambarkan informasi yang mengalir pada sistem atau
aplikasi dapat digunakan DFD (Data Flow Diagram).
a. DFD Level 0
Pada DFD level 0 (diagram konteks) menunjukkan rancangan pada
suatu proses dasar dari sistem. Pada DFD level 0 ini terdapat empat entitas
yaitu user, operator, dokter dan admin.
- User dapat meminta data atau informasi yang diinginkan dengan
memilih menu homepage pada sistem aplikasi dengan menggunakan
password yang dibuat oleh operator.
- Operator harus melakukan login untuk dapat memasukkan data
tentang informasi pasien, meng-update data, mengenkripsi data yang


119

eLEKTRIKA, Vol.1, No.2, 2009 : 117 - 131

diperlukan, kemudian menyimpan data tersebut untuk digunakan oleh
dokter untuk penambahan data rekam medis pasien.
- Dokter juga harus melakukan login untuk dapat mengakses data
informasi pasien pada menu pemeriksaan pasien. Pada menu
pemeriksaan pasien dokter dapat melihat data informasi pasien yang
telah diolah oleh operator. Kemudian dokter dapat mengisi data
pemeriksaan pasien, menambah data pemeriksaan, menghapus data
pemeriksaan maupun meng-update data pemeriksaan pasien.
- Administrator harus melakukan login untuk dapat menambah data
pemakai sistem yang terdiri dari user, operator dan admin. Admin
dapat meng-edit data pemakai yang diperlukan, menghapus data
pemakai yang tidak diperlukan dan meng-update data pemakai.
Proses dari seluruh sistem secara garis besar dapat ditunjukkan pada
gambar 2 di bawah ini:

Gambar 2. Data Flow Diagram level 0

b. DFD Level 1
Pada DFD level 1 merupakan penjelasan secara lebih rinci dari
proses yang terjadi pada DFD level 0. Pada DFD level 1 ini terdapat 3
buah tabel yaitu tabel data pemakai, tabel data informasi pasien dan
tabel data pemeriksaan penyakit. Proses yang terjadi pada DFD level 1
ini adalah proses layanan user, layanan operator, layanan dokter dan
layanan admin. User dapat memperoleh informasi mengenai data

120

Wiwien Hadikurniawati, Edy Winarno
Enkripsi dan Dekripsi Data Pasien Pada Sistem Informasi Rumah Sakit

informasi pasien dengan memasukkan nomor identitas yang telah
diberikan.
Proses dari DFD level 1 dapat ditunjukkan pada gambar 3 sebagai
berikut :

Gambar 3. Data Flow Diagram level 1
III. PERANCANGAN BASIS DATA

Untuk mengatur sistem penyimpanan dan pengambilan data dalam
sistem aplikasi ini dibutuhkan suatu basis data. Basis data merupakan salah
satu komponen yang penting dalam sistem aplikasi ini, karena basis data
berfungsi sebagai penyedia informasi bagi para pemakainya.
3.1. Entity Relationship Diagram (ERD)
Hubungan antar entitas dalam sistem aplikasi ini dapat dilihat
pada gambar 4 di bawah ini :

121

eLEKTRIKA, Vol.1, No.2, 2009 : 117 - 131

Gambar 4. Entity Relationship Diagram (ERD)
3.2. Basis Data
Desain basis data yang akan dirancang untuk menampung data-data
berisi tabel-tabel sebagai berikut :
1. Tabel Data Pasien
Tabel Data Pasien terdiri 11 field yaitu nomor identitas sebagai primary
key, nama, tempat lahir, jenis kelamin, golongan darah, tinggi, berat,
telepon, pekerjaan, alergi obat dan alamat.

Tabel 1. Struktur Data Pasien
Field
nomoridentitas

Type

Keterangan

String

Nomor identitas

nama

String

Nama

tempatlahir


String

Tempat lahir

jeniskelamin

String

Jenis kelamin

golongandarah

String

Golongan darah

tinggi

String


Tinggi badan

berat

String

Berat badan

telepon

String

Telepon

pekerjaan

String

Pekerjaan

alergiobat

String

Alergi obat

alamat

String

Alamat

122

Wiwien Hadikurniawati, Edy Winarno
Enkripsi dan Dekripsi Data Pasien Pada Sistem Informasi Rumah Sakit

2.

Tabel Pemeriksaan Pasien
Tabel Pemeriksaan Pasien terdiri 7 field yaitu nomor identitas sebagai
primary key, tanggal periksa, keluhan, diagnosa, pengobatan,
tindakan medis dan keterangan.
Tabel 2. Pemeriksaan Pasien
Field

3.

Type

Keterangan

nomoridentitas

String

Nomor Identitas

tanggalperiksa

String

Tanggal Periksa

keluhan

String

Keluhan

dianosa

String

Diagnosa

pengobatan

String

Pengobatan

tindakanmedis

String

Tindakan Medis

keterangan

String

Keterangan

Tabel Data Pemakai
Tabel Data Pemakai terdiri 3 field yaitu nama, password dan peran.
Struktur tabel Data Pemakai dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini :
Tabel 3 Tabel Data Pemakai
Field

Type

Keterangan

nama

String

Nama

password

String

Password

peran

String

Peran

IV. ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DATA XML
Pada sistem aplikasi ini menggunakan proses enkripsi dan
dekripsi dengan metode PBE (Password Based Encryption) with MD5
and DES. Enkripsi dan dekripsi dilakukan pada struktur data base
XML yang telah dibuat, yaitu dengan cara mengenkripsi dan mendekripsi
tag-tag XML yang diperlukan. Metode PBE with MD5 and DES
adalah metode kriptografi simetrik yang telah disediakan pada JCE
(Java Cryptography Extension) sebagai sebuah metode enkripsi dan
dekripsi yang aplikatif terhadap pemrograman java.
Penulisan program menggunakan metode PBE with MD5 and
DES dapat dilihat pada Listing 1 di bawah ini :
private static String METHOD = “PBEWithMD5AndDES“;
private static final byte[] salt = {
(byte) Oxf5, (byte) Ox33, (byte) OxO1, (byte) Ox2a, (byte)
Oxb2, (byte) Oxcc, (byte) Oxe4, (byte) Ox7f
};

123

eLEKTRIKA, Vol.1, No.2, 2009 : 117 - 131

private
private
private
private
private
private
private

static
static
static
static
static
static
static

int iterationCount = 1OO;
Cipher cipher;
byte[] outputArray;
ByteArrayOutputStream cryptedText;
ByteArraylnputStream decryptedText;
String hasilEkripsi = ““;
String encoding = “lSO—8859—1“;//

Tag XML yang telah dipilih kemudian akan dienkripsi menggunakan
metode PBE with MD5 and DES untuk menghasilkan data chipertex.
Data chipertex merupakan data hasil pengolahan enkripsi dari sebuah
data plaintex yang merupakan tampilan sebuah data dari sebuah tag XML.
Pada proses ini sebuah data pada tag XML akan diubah dan
dikombinasikan dengan kunci password yang dimasukkan sehingga
akan menghasilkan tampilan data chipertex yang merupakan tampilan
karakter acak yang tidak dapat dibaca. Kunci password yang digunakan
juga harus sama dengan kunci password pada saat melakukan proses
enkripsi.
V.

IMPLEMENTASI ENKRIPSI DAN DEKRIPSI PADA WEB
Aplikasi penerapan kriptografi Password Based Encryption untuk
keamanan distribusi data menggunakan database XML yang dibuat
dalam penelitian ini adalah sebuah implementasi program pada pertukaran
data rekam medis pasien di sebuah web rumah sakit dengan dilakukan
proses enkripsi dan dekripsi pada bagian user, operator dan dokter.
Operator dan dokter dapat melakukan proses enkripsi dan dekripsi serta
menyimpannya untuk digunakan pada bagian yang lain. Sedangkan user
atau pasien hanya dapat melakukan proses dekripsi dari data yang telah
dienkripsi oleh operator dan dokter. Pada bagian operator, enkripsi dan
dekripsi dilakukan untuk menyembunyikan data informasi pasien yang
dapat dipilih sesuai dengan tag XML yang dipilih dan juga untuk
mengembalikan data informasi pasien yang telah dienkripsi. Sedangkan
pada bagian dokter, enkripsi dilakukan untuk menyembunyikan data
pemeriksaan pasien dan mengembalikan data pemeriksaan pasien yang
telah dienkrip.
5.1. Enkripsi dan Dekripsi pada bagian operator
Pada bagian operator enkripsi dan dekripsi dapat dilakukan sesuai
dengan data informasi pasien yang dipilih. Ketika operator memasukkan
data-data seorang pasien maka tampilan yang akan muncul adalah seperti
contoh Gambar 5 di bawah ini.

124

Wiwien Hadikurniawati, Edy Winarno
Enkripsi dan Dekripsi Data Pasien Pada Sistem Informasi Rumah Sakit

Gambar 5. Isian data pada bagian operator sebelum dienkripsi
Dari tampilan diatas terlihat bahwa terdapat menu encrypt dan
decrypt yang digunakan untuk melakukan proses enkripsi dan dekripsi dari
data informasi yang diinginkan. Gambar 6 menunjukkan sebuah data
informasi yang akan dilakukan proses enkripsi.

Gambar 6. Sebuah data informasi yang akan dienkripsi
Gambar diatas merupakan sebuah contoh tag yang telah dipilih untuk
dilakukan proses enkripsi. Gambar 7 menunjukkan sebuah contoh
pengisian menggunakan kunci password untuk dilakukan proses enkripsi.

Gambar 7. Pengisian password pada tag yang akan dienkripsi
Setelah kunci password dimasukkan maka data informasi pada tag yang
telah dipilih tadi akan diproses menggunakan kriptografi PBE with MD5

125

eLEKTRIKA, Vol.1, No.2, 2009 : 117 - 131

and DES menjadi data chipertex. Hasil chipertex ini merupakan hasil dari
proses enkripsi dimana setiap output chipertex hasil enkripsi akan memiliki
hasil yang berbeda-beda tergantung dari kunci password yang dimasukkan.
Pada proses pengisian password pada bagian operator ini menggunakan
kunci password yang sama antara masing-masing tag. Hal ini bertujuan
untuk memudahkan user atau pasien ketika melakukan proses dekripsi.
Gambar 8 merupakan tampilan hasil chipertex dari sebuah proses
enkripsi pada sebuah tag yang dipilih.

Gambar 8. Hasil chipertex dari sebuah tag yang dienkripsi.
Pada gambar 9 menunjukkan pengisian password yang sama dengan
password saat melakukan proses enkripsi.

Gambar 9. Pengisian password pada tag yang akan didekripsi
Setelah kunci password dimasukkan maka tampilan data informasi
yang berupa data chipertex tadi akan dikembalikan pada kondisi semula,
sehingga akan ditampilkan data informasi yang sama dengan data
informasi saat sebelum dilakukan proses enkripsi.

126

Wiwien Hadikurniawati, Edy Winarno
Enkripsi dan Dekripsi Data Pasien Pada Sistem Informasi Rumah Sakit

Gambar 10. Hasil data dari sebuah proses dekripsi
5.2. Enkripsi dan Dekripsi pada bagian dokter
Data yang telah diolah menggunakan proses enkripsi pada bagian
operator kemudian akan dipanggil dan ditampilkan pada bagian dokter.
Data tambahan merupakan data informasi riwayat pemeriksaan pasien
yang bisa diisi, dihapus, di-update dienkripsi dan didekripsi oleh dokter.
Dokter dapat melihat data informasi pasien dengan memasukkan password
berupa nomor identitas pasien. Kemudian dokter akan menambahkan
data riwayat pemeriksaan pasien pada menu pemeriksaan pasien. Gambar
11 adalah contoh tampilan data riwayat pemeriksaan pasien yang telah
diisikan oleh dokter.

Gambar 11. Data isian pemeriksaan pasien pada bagian dokter
Untuk melakukan proses enkripsi pada bagian dokter diperlukan
sebuah kunci pasword untuk mengubah data informasi riwayat
pemeriksaan pasien menjadi tampilan data chipertex yang tidak dapat

127

eLEKTRIKA, Vol.1, No.2, 2009 : 117 - 131

dibaca. Pada bagian dokter seluruh data pemeriksaan akan dienkripsi
menjadi tampilan chipertex.

Gambar 12. Hasil chipertex dari data riwayat pemeriksaan yang dienkripsi
Data riwayat pemeriksaan pasien yang telah dienkripsi akan
disimpan dan ditampilkan bersama-sama dengan data informasi pasien
yang akan ditampilkan pada bagian homepage untuk dapat dilakukan
proses dekripsi oleh user atau pasien. Dokter dapat melakukan proses
dekripsi untuk melihat data riwayat pemeriksaan yang telah dienkripsi
tersebut. Contoh hasil tampilan dari sebuah data riwayat pemeriksaan
pasien yang telah dilakukan proses dekripsi dapat dilihat pada gambar 13.

Gambar 13. Hasil proses dekripsi pada bagian dokter

128

Wiwien Hadikurniawati, Edy Winarno
Enkripsi dan Dekripsi Data Pasien Pada Sistem Informasi Rumah Sakit

5.3. Dekripsi pada bagian user
Bagian user adalah bagian terakhir yang menerima seluruh data
informasi yang telah dilakukan proses enkripsi. Data yang akan
ditampilkan pada bagian user adalah data informasi pasien yang telah
dienkripsi.

Gambar 14. Data pasien yang telah dienkripsi pada bagian user
Untuk mendekripsi data pasien diperlukan kunci password yang sama
dengan kunci password yang telah ditentukan oleh operator.

Gambar 15. Proses dekripsi informasi pasien pada bagian user

129

eLEKTRIKA, Vol.1, No.2, 2009 : 117 - 131

Pada riwayat rekam medis user dapat melihat data enkripsi secara lengkap
dengan melihat detail pada menu yang digunakan. Tampilan riwayat rekam
medis yang dienkripsi dapat dilihat pada gambar 16 di bawah ini.

Gambar 16. Data rekam medis yang telah dienkripsi pada bagian user
Untuk mendekripsi atau membuka data riwayat rekam medis yang
telah dienkripsi dilakukan dengan memasukkan kunci password yang
sama dengan kunci password yang telah diberikan oleh dokter.
Setelah kunci password dimasukkan maka akan dapat dilihat data
riwayat rekam medis seperti terlihat pada gambar 17 di bawah ini.

Gambar 17. Hasil dekripsi riwayat rekam medis pada bagian user

130

Wiwien Hadikurniawati, Edy Winarno
Enkripsi dan Dekripsi Data Pasien Pada Sistem Informasi Rumah Sakit

VI. SIMPULAN
1.
Aplikasi penerapan kriptografi untuk keamanan data pasien pada
sistem informasi rumah sakit menggunakan data XML dapat dibangun
dengan menampilkan sebuah web rumah sakit yang dilengkapi dengan
metode enkripsi dan dekripsi data untuk keamanan distribusi data.
2.
Enkripsi dan dekripsi dilakukan pada tiap bagian di rumah sakit
dengan menggunakan sebuah password dalam melakukan proses
enkripsi untuk mengubah data plaintex menjadi chipertex.
3.
Sistem aplikasi menggunakan XML Database Xindice, sistem basis
data ini mampu menyimpan, mengolah, dan mengakomodasi data
XML yang memiliki struktur data tertentu untuk dilakukan proses
enkripsi dan dekripsi pada tag tertentu.
VII. DAFTAR PUSTAKA
1.
Bruce S., 1996, Applied Cryptography,Protocols,Algorithms,and
Source Code in C. John Wilwey & Sons, Inc
2.
David Hook, 2005, Beginning Cryptography With Java. Wiley
Publishing,Inc, Indianapolis, USA
3.
John E.S., alih bahasa: Dwi Prabantini, 2002, Just XML. Penerbit
Andi, Yogyakarta.
4.
Kaisar, 2007, Aplikasi Aritmetika Modulo dalam Metode DiffieHellman Key Exchange, Institut Teknologi Bandung
5.
Stallings W.,1999, Cryptography and Network Security Principles and
Practice second edition.Prentice Hall, New Jersey, USA
5.
Theodore W. Leung, 2004, Professional XML Development with
Apache Tools: Xerces, Xalan, FOP, Cocoon, Axis, Xindice, Wrox
Press, Wiley Publishing,Inc, Indianapolis, USA
6.
Umniati, Mukodim, 2002, Perbandingan Algoritma dalam Enkripsi
antara Conventional Cryptosystems dan Public Key Cryptosystems.
Proceeding, Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2002)

131

eLEKTRIKA, Vol.1, No.2, 2009 : 117 - 131

132

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25