DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF GLOBALISASI (1)
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF GLOBALISASI
1. Dampak Positif Dan Negatif Globalisasi Bidang Sosial Budaya
Dampak Positif Dan Negatif Globalisasi Bidang Sosial
Budaya. Dampak Dari Perubahan Sosial budaya ini, adalah peninggalan
nilai-nilai peradaban yang tradisional, oleh bangsa atau masyarakat,yang
telah dipengaruhi oleh nilai-nilai, unsur-unsur dari Barat. Oleh karna itu,
aspek yang mempengaruhi globalisasi social budaya adalah dari aspek
budaya Fashion, makanan, media massa dan juga bahasa.
Pengaruh Positif Globalisasi Bidang Sosial Budaya
Banyak sekali pengaruh buruk akibat Globalisasi yang kita rasakan.
Namun tentunya masih ada pengaruh positif Globalisasi Bidang Sosial
Budaya yang dapat kita rasakan, atau mungkin bagi sebagian banyak
orang sudah mengalaminya.
1.
Meningkatkan
budaya,
cara
pembelajaran
hidup,
pola
pikir
mengenai tata nilai sosial
yang
baik,
maupun
ilmu
pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain yang telah maju.
2.
Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras,
disiplin, mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain
sebagainya.
Dampak Negatif Globalisasi Bidang Sosial Budaya
Masuknya Budaya Barat Bagi Bangsa Indonesia , adalah
dapat
menyebabkan:
a. Aculturasi
Norma masyarakat yang sebelumnya menjadi pedoman bagi seseorang
bertindak perlahan-lahan berubah menjadi tidak dipedulikan lagi. Budaya
atau kebiasaan pada masyarakat seperti memberikan salam dan mencium
tangan pada orang tua sudah pudar di kalangan generasi muda sebagian
besar disebabkan oleh masuknya budaya Barat. Memberi salam atau
mencium tangan orang tua sudah tergantikan oleh “Cipika - Cipiki” yang
diperkenalkan budaya Barat. Padahal ini tidak sesuai dengan Bangsa
Timur yang lebih mengedepankan etika dalam bermasyarakat. Terlebih
dalam Agama Islam “Cipika - Cipiki” dianggap dosa bila dengan lawan
jenis. Aculturasi juga ditandai dengan kebiasaan anggota masyarakat
melanggar aturan atau hukum. Hal yang tidak biasa dalam masyarakat kini
telah menjadi lazim untuk dilakukan. Hal ini akibat kebebasan yang
diajarkan budaya Barat sehingga dirasa terlalu bebas tanpa disertai
tanggung jawab.
b. Sikap Meniru
1.
Cara berpakaian Barat yang identik dengan liberalisme,
sangat bebas dalam berpakaian. oleh karena tren pakaian dunia
berkiblat pada bangsa Barat, maka style/cara berpakaian bangsa
Barat pun perlahan masuk dalam budaya kita dan berpakaian
sangat sexy dengan rok pendek sudah mejadi hal yang lumrah.
Padahal berpakaian seperti itu di Indonesia sangat bertentangan
dengan budaya dan adat, apa lagi kalau di masukkan dalam
peraturan agama islam yang mengharuskan kita
berpakaian
sopan
ini
dan
menutup
semua
aurat
kita,
jadi
sangat
bertentangan dengan gaya berpakaian orang Indonesia.
2.
Meniru perilaku yang buruk Banyak sekali adegan dalam film
Barat yang tidak sepatutnya dicontoh oleh kaum muda. Misalnya,
perkelahian antar pelajar dan adegan-adegan kekerasan lainnya
serta pelajar yang terintimidasi atau sering ejek dan diganggu
dalam sekolah, sifat tawuran dan saling mengejek Antara sesama
pelajar di Indonesia sudah sering terjadi belakangan ini, padahal
kalau kita lihat pada masa-masa lalu tidak ada yang namanya
tawuran maupun saling mengejek Antara pelajar di Indonesia.
3.
Meniru Idola Seseorang yang mengidolakan suatu tokoh
seperti aktris/actor atau penyanyi, pasti ingin sama persis
menjadi seperti idolanya, setidaknya dalam hal bergaya atau
berpakaian. Cara berpakaian para aktris/actor atau penyanyi dari
barat
(luar
Indonesia)
sangat
bertentangan
dengan
cara
berpakaian di Indonesia bahkan ada yang bahkan dianggap tak
lazim bahkan mungkin dapat dikatakan “gila”. Tapi semua itu
seolah tak berarti dan tak diindahkan oleh kaum muda di
Indonesia, dan tetap diikuti.
Kemajuan IPTEK adalah dampak positif dari globalisasi dalam bidang
Teknologi, namun ini sedikit banyak membawa dampak negatif bidang
Sosial Budaya yang diantaranya melahirkan gaya hidup yang :
1.
Individualistis Dulu sosialisasi hanya dapat terjadi jika kita
pergi keluar rumah, menyapa tetangga ataupun mengobrol.
Namun dizaman modern ini, hanya dengan duduk dialam rumah
dengan internet, bahkan kita bisa bersosialisasi dengan orangorang yang berada sangat jauh. Inilah akar dari individualistis
yang tercipta karena tidak bersosialisasi secara langsung. Hal ini
akan sangat merusak karena menciptakan seseorang dengan
sikap yang tidak memperdulikan orang lain selain dirinya.
2.
Pragmatisme
Pragmatisme
adalah
sikap
yang
menilai
sesuatu dari untung ruginya bagi diri sendiri. Padahal menolong
tanpa pamrih adalah pelajaran dasar dalam bermasyarakat. Tapi
semakin
majunya jaman,
menyebabkan
lunturnya
nilai-nilai
gotong royong dan tolong-menolong dalam hal-hal kebaikan.
Individu lebih mengarahkan pada kegiatan yang menguntungkan
dirinya saja
3.
Materialisme Materialsme adalah doktrin yang menyatakan
bahwa kenyamanan, kesenangan, dan kekayaan merupakan satusatunya
tujuan
atau
nilai
tertinggi.
materialisme
adalah
kecenderungan untuk lebih peduli dengan materi dari pada rohani
atau tujuan dan nilai intelektual. Materialisme adalah pandangan
hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk
kehidupan manusia di dalam alam kebendaan semata-mata
dengan mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam
indra dimana agama mengatakan ada entitas selain entitas
material yaitu roh, jin, setan dan malaikat, serta meyakini adanya
tuhan (Allah).
4.
Hedonisme Hedonisme adalah pandangan hidup atau pola
hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan
materi adalah tujuan utama hidup. Bagi para penganut paham ini,
bersenang-senang, pesta
pora, dan berpoya-poya merupakan
tujuan utama hidup, entah itu menyenangkan bagi orang lain
atau tidak. Karena mereka beranggapan hidup ini hanya satu kali,
sehingga mereka merasa ingin menikmati hidup senikmatnikmatnya.
5.
Konsumerisme Konsumerisme merupakan paham dimana
seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses
konsumsi atau pemakaian barang barang hasil produksi secara
berlebihan
atau
tidak
sepantasnya
secara
sadar
dan
berkelanjutan. Dan inilah hal yang paling sering terjadi seperti
berbelanja pakaian terlalu banyak.
2. Dampak Globalisasi di Bidang Politik
Dampak Globalisasi di Bidang Politik. Globalisasi tidak hanya
meliputi bidang ekonomi, namun meliputi segala aspek kehidupan
masyarakat. Aspek politik pun tidak luput dari globalisasi tersebut. Ketika
mendengar ungkapan "politik global" yang ada di benak kita adalah
percaturan perebutan kekuasaan, dan pengaruh di dunia global antara
kekuatan-kekuatan besar di dunia. Percaturan tersebut kadang berupa
proses politik yang melibatkan banyak negara, lembaga internasional dan
kepentingan kelompok tertentu. Percaturan tersebut juga kadang terjadi
dengan diwarnai pertempuran antar kekuatan militer yang menyimpan
banyak kepentingan di belakangnya, seperti yang kita saksikan dalam
pertempuran-pertempuran di Israel dan Iraq. Seperti sebuah negara, dunia
global telah mempunyai dinamika politiknya sendiri.
Bagi Indonesia sendiri banyak juga hal-hal positif yang bisa dirasakan oleh
bangsa dari dinamika bidang politik global saat ini, namun rasanya lebih
banyak lagi dampak-dampak negatif yang telah dirasakan oleh bangsa kita,
baik pemerintahnya maupun masyarakatnya. Bangsa kita lebih banyak
menjadi korban percaturan politik global ataukah menjadi pemeran.
Rasanya sejauh ini bangsa kita lebih banyak menjadi korban dari pada
menjadi pemeran dalam percaturan politk global. Suatu contoh, belitan
hutang luar negeri yang tidak kunjung lepas, nilai tukar mata uang kita
yang terus terpuruk, perusahaan-perusahaan asing yang menguasai
ladang-ladang mineral kita, tenaga kerja kita yang dibeli secara murah di
luar negeri, aset-aset penting kita juga tidak sedikit yang dikuasai oleh
kekuatan asing dan bahkan kebutuhan dasar seperti beras di negeri kita
yang subur itu juga telah tergantung pada pasar asing. Di lain pihak
bangsa kita juga ternyata sama sekali tidak tahan terhadap dengan
kekuatan-kekuatan destruktif global seperti gerakan terorisme, sparatisme,
radikalisme dan bahkan jaringan obat terlarang global. Ini menunjukkan
betapa nasionalisme bangsa kita sebenarnya telah banyak terkikis oleh
internasionalisme.
Dampak positif Globalisasi dibidang Politik
1.
Semakin menguatnya supremasi hukum, demokratisasi, dan
tuntutan terhadap dilaksanakannya hak-hak asasi manusia.
2.
Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan
perundang-undangan yang memihak dan bermanfaat untuk
kepentingan rakyat banyak.
3.
Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas
penegak hukum yang lebih profesional, transparan, dan
akuntabel.
4.
Menguatnya supremasi sipil dengan mendudukkan tentara
dan polisi sebatas penjaga keamanaan, kedaulatan, dan
ketertiban negara yang profesional.
Dampak negatif Globalisasi dibidang Politik
1.
Peran masyarakat dalam menjaga keamanan, kedaulatan,
dan ketertiban negara semakin berkurang karena hal tersebut
sudah menjadi tanggung jawab pihak tentara dan polisi.
2.
Perubahan dunia yang cepat, mampu mempengaruhi pola
pikir masyarakat secara global.
3. Dampak Globalisasi Dibidang Ekonomi
Dampak Globalisasi Dibidang Ekonomi. Tahukah Anda Bahwa
Perekonomian paling merasakan dampak positif globalisasi. Ini disebabkan
karena Perkembangan industri begitu pesat, perdagangan bisa terjadi
lintas negara serta membuka pasar tenaga kerja internasional. Menurut
Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi
dalam bentuk-bentuk berikut:
1.
Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di
berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menajdi
lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang
rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai
ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia
dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
2.
Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai
akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi
(baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara
di dunia.
3.
Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu
memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya,
seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja
yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar
yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi
maka human movement akan semakin mudah dan bebas .
4.
Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara
dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negaranegara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui:
TV,radio, media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang
semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai
belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC,
celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana.
Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota
ataupun di desa- menuju pada selera global.
5.
Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk
penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai
hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan
persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.
Dampak positif dari globalisasi ekonomi diantaranya:
1.
Produksi global dapat ditingkatkan Pandangan ini sesuai
dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Melalui
spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat
digunakan dengan lebih efesien , output dunia bertambah dan
masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan
perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang
selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
2.
Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari
berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri.
Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang
lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang
yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
3.
Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri Perdagangan
luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara
memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
4.
Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang
lebih baik Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan
terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena
masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik
yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara
berkembang.
5.
Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan
saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya
melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta
domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal
dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari
negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal
di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang
dibutuhkan tersebut.
Dampak Negatif dari globalisasi ekonomi diantaranya:
1.
Menghambat pertumbuhan sektor industri. Salah satu efek
dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar
negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negaranegara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang
tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru
berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan
luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada
negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik
yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industriindustri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin
meningkat.
2.
Memperburuk neraca pembayaran. Globalisasi cenderung
menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu
negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang.
Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran.
Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran
adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar
negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang
bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan
(pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak
berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca
pembayaran.
3.
Sektor keuangan semakin tidak stabil Salah satu efek
penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal)
portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi
partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham
sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca
pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik.
Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun,
dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca
pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata
uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini
dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan
ekonomi secara keseluruhan.
4.
Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka
panjang Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam
suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan
ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang
pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya
pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan
kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah
pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin
memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek
buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil
dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah
buruk.
1. Dampak Positif Dan Negatif Globalisasi Bidang Sosial Budaya
Dampak Positif Dan Negatif Globalisasi Bidang Sosial
Budaya. Dampak Dari Perubahan Sosial budaya ini, adalah peninggalan
nilai-nilai peradaban yang tradisional, oleh bangsa atau masyarakat,yang
telah dipengaruhi oleh nilai-nilai, unsur-unsur dari Barat. Oleh karna itu,
aspek yang mempengaruhi globalisasi social budaya adalah dari aspek
budaya Fashion, makanan, media massa dan juga bahasa.
Pengaruh Positif Globalisasi Bidang Sosial Budaya
Banyak sekali pengaruh buruk akibat Globalisasi yang kita rasakan.
Namun tentunya masih ada pengaruh positif Globalisasi Bidang Sosial
Budaya yang dapat kita rasakan, atau mungkin bagi sebagian banyak
orang sudah mengalaminya.
1.
Meningkatkan
budaya,
cara
pembelajaran
hidup,
pola
pikir
mengenai tata nilai sosial
yang
baik,
maupun
ilmu
pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain yang telah maju.
2.
Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras,
disiplin, mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain
sebagainya.
Dampak Negatif Globalisasi Bidang Sosial Budaya
Masuknya Budaya Barat Bagi Bangsa Indonesia , adalah
dapat
menyebabkan:
a. Aculturasi
Norma masyarakat yang sebelumnya menjadi pedoman bagi seseorang
bertindak perlahan-lahan berubah menjadi tidak dipedulikan lagi. Budaya
atau kebiasaan pada masyarakat seperti memberikan salam dan mencium
tangan pada orang tua sudah pudar di kalangan generasi muda sebagian
besar disebabkan oleh masuknya budaya Barat. Memberi salam atau
mencium tangan orang tua sudah tergantikan oleh “Cipika - Cipiki” yang
diperkenalkan budaya Barat. Padahal ini tidak sesuai dengan Bangsa
Timur yang lebih mengedepankan etika dalam bermasyarakat. Terlebih
dalam Agama Islam “Cipika - Cipiki” dianggap dosa bila dengan lawan
jenis. Aculturasi juga ditandai dengan kebiasaan anggota masyarakat
melanggar aturan atau hukum. Hal yang tidak biasa dalam masyarakat kini
telah menjadi lazim untuk dilakukan. Hal ini akibat kebebasan yang
diajarkan budaya Barat sehingga dirasa terlalu bebas tanpa disertai
tanggung jawab.
b. Sikap Meniru
1.
Cara berpakaian Barat yang identik dengan liberalisme,
sangat bebas dalam berpakaian. oleh karena tren pakaian dunia
berkiblat pada bangsa Barat, maka style/cara berpakaian bangsa
Barat pun perlahan masuk dalam budaya kita dan berpakaian
sangat sexy dengan rok pendek sudah mejadi hal yang lumrah.
Padahal berpakaian seperti itu di Indonesia sangat bertentangan
dengan budaya dan adat, apa lagi kalau di masukkan dalam
peraturan agama islam yang mengharuskan kita
berpakaian
sopan
ini
dan
menutup
semua
aurat
kita,
jadi
sangat
bertentangan dengan gaya berpakaian orang Indonesia.
2.
Meniru perilaku yang buruk Banyak sekali adegan dalam film
Barat yang tidak sepatutnya dicontoh oleh kaum muda. Misalnya,
perkelahian antar pelajar dan adegan-adegan kekerasan lainnya
serta pelajar yang terintimidasi atau sering ejek dan diganggu
dalam sekolah, sifat tawuran dan saling mengejek Antara sesama
pelajar di Indonesia sudah sering terjadi belakangan ini, padahal
kalau kita lihat pada masa-masa lalu tidak ada yang namanya
tawuran maupun saling mengejek Antara pelajar di Indonesia.
3.
Meniru Idola Seseorang yang mengidolakan suatu tokoh
seperti aktris/actor atau penyanyi, pasti ingin sama persis
menjadi seperti idolanya, setidaknya dalam hal bergaya atau
berpakaian. Cara berpakaian para aktris/actor atau penyanyi dari
barat
(luar
Indonesia)
sangat
bertentangan
dengan
cara
berpakaian di Indonesia bahkan ada yang bahkan dianggap tak
lazim bahkan mungkin dapat dikatakan “gila”. Tapi semua itu
seolah tak berarti dan tak diindahkan oleh kaum muda di
Indonesia, dan tetap diikuti.
Kemajuan IPTEK adalah dampak positif dari globalisasi dalam bidang
Teknologi, namun ini sedikit banyak membawa dampak negatif bidang
Sosial Budaya yang diantaranya melahirkan gaya hidup yang :
1.
Individualistis Dulu sosialisasi hanya dapat terjadi jika kita
pergi keluar rumah, menyapa tetangga ataupun mengobrol.
Namun dizaman modern ini, hanya dengan duduk dialam rumah
dengan internet, bahkan kita bisa bersosialisasi dengan orangorang yang berada sangat jauh. Inilah akar dari individualistis
yang tercipta karena tidak bersosialisasi secara langsung. Hal ini
akan sangat merusak karena menciptakan seseorang dengan
sikap yang tidak memperdulikan orang lain selain dirinya.
2.
Pragmatisme
Pragmatisme
adalah
sikap
yang
menilai
sesuatu dari untung ruginya bagi diri sendiri. Padahal menolong
tanpa pamrih adalah pelajaran dasar dalam bermasyarakat. Tapi
semakin
majunya jaman,
menyebabkan
lunturnya
nilai-nilai
gotong royong dan tolong-menolong dalam hal-hal kebaikan.
Individu lebih mengarahkan pada kegiatan yang menguntungkan
dirinya saja
3.
Materialisme Materialsme adalah doktrin yang menyatakan
bahwa kenyamanan, kesenangan, dan kekayaan merupakan satusatunya
tujuan
atau
nilai
tertinggi.
materialisme
adalah
kecenderungan untuk lebih peduli dengan materi dari pada rohani
atau tujuan dan nilai intelektual. Materialisme adalah pandangan
hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk
kehidupan manusia di dalam alam kebendaan semata-mata
dengan mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam
indra dimana agama mengatakan ada entitas selain entitas
material yaitu roh, jin, setan dan malaikat, serta meyakini adanya
tuhan (Allah).
4.
Hedonisme Hedonisme adalah pandangan hidup atau pola
hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan
materi adalah tujuan utama hidup. Bagi para penganut paham ini,
bersenang-senang, pesta
pora, dan berpoya-poya merupakan
tujuan utama hidup, entah itu menyenangkan bagi orang lain
atau tidak. Karena mereka beranggapan hidup ini hanya satu kali,
sehingga mereka merasa ingin menikmati hidup senikmatnikmatnya.
5.
Konsumerisme Konsumerisme merupakan paham dimana
seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses
konsumsi atau pemakaian barang barang hasil produksi secara
berlebihan
atau
tidak
sepantasnya
secara
sadar
dan
berkelanjutan. Dan inilah hal yang paling sering terjadi seperti
berbelanja pakaian terlalu banyak.
2. Dampak Globalisasi di Bidang Politik
Dampak Globalisasi di Bidang Politik. Globalisasi tidak hanya
meliputi bidang ekonomi, namun meliputi segala aspek kehidupan
masyarakat. Aspek politik pun tidak luput dari globalisasi tersebut. Ketika
mendengar ungkapan "politik global" yang ada di benak kita adalah
percaturan perebutan kekuasaan, dan pengaruh di dunia global antara
kekuatan-kekuatan besar di dunia. Percaturan tersebut kadang berupa
proses politik yang melibatkan banyak negara, lembaga internasional dan
kepentingan kelompok tertentu. Percaturan tersebut juga kadang terjadi
dengan diwarnai pertempuran antar kekuatan militer yang menyimpan
banyak kepentingan di belakangnya, seperti yang kita saksikan dalam
pertempuran-pertempuran di Israel dan Iraq. Seperti sebuah negara, dunia
global telah mempunyai dinamika politiknya sendiri.
Bagi Indonesia sendiri banyak juga hal-hal positif yang bisa dirasakan oleh
bangsa dari dinamika bidang politik global saat ini, namun rasanya lebih
banyak lagi dampak-dampak negatif yang telah dirasakan oleh bangsa kita,
baik pemerintahnya maupun masyarakatnya. Bangsa kita lebih banyak
menjadi korban percaturan politik global ataukah menjadi pemeran.
Rasanya sejauh ini bangsa kita lebih banyak menjadi korban dari pada
menjadi pemeran dalam percaturan politk global. Suatu contoh, belitan
hutang luar negeri yang tidak kunjung lepas, nilai tukar mata uang kita
yang terus terpuruk, perusahaan-perusahaan asing yang menguasai
ladang-ladang mineral kita, tenaga kerja kita yang dibeli secara murah di
luar negeri, aset-aset penting kita juga tidak sedikit yang dikuasai oleh
kekuatan asing dan bahkan kebutuhan dasar seperti beras di negeri kita
yang subur itu juga telah tergantung pada pasar asing. Di lain pihak
bangsa kita juga ternyata sama sekali tidak tahan terhadap dengan
kekuatan-kekuatan destruktif global seperti gerakan terorisme, sparatisme,
radikalisme dan bahkan jaringan obat terlarang global. Ini menunjukkan
betapa nasionalisme bangsa kita sebenarnya telah banyak terkikis oleh
internasionalisme.
Dampak positif Globalisasi dibidang Politik
1.
Semakin menguatnya supremasi hukum, demokratisasi, dan
tuntutan terhadap dilaksanakannya hak-hak asasi manusia.
2.
Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan
perundang-undangan yang memihak dan bermanfaat untuk
kepentingan rakyat banyak.
3.
Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas
penegak hukum yang lebih profesional, transparan, dan
akuntabel.
4.
Menguatnya supremasi sipil dengan mendudukkan tentara
dan polisi sebatas penjaga keamanaan, kedaulatan, dan
ketertiban negara yang profesional.
Dampak negatif Globalisasi dibidang Politik
1.
Peran masyarakat dalam menjaga keamanan, kedaulatan,
dan ketertiban negara semakin berkurang karena hal tersebut
sudah menjadi tanggung jawab pihak tentara dan polisi.
2.
Perubahan dunia yang cepat, mampu mempengaruhi pola
pikir masyarakat secara global.
3. Dampak Globalisasi Dibidang Ekonomi
Dampak Globalisasi Dibidang Ekonomi. Tahukah Anda Bahwa
Perekonomian paling merasakan dampak positif globalisasi. Ini disebabkan
karena Perkembangan industri begitu pesat, perdagangan bisa terjadi
lintas negara serta membuka pasar tenaga kerja internasional. Menurut
Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi
dalam bentuk-bentuk berikut:
1.
Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di
berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menajdi
lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang
rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai
ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia
dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
2.
Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai
akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi
(baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara
di dunia.
3.
Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu
memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya,
seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja
yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar
yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi
maka human movement akan semakin mudah dan bebas .
4.
Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara
dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negaranegara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui:
TV,radio, media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang
semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai
belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC,
celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana.
Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota
ataupun di desa- menuju pada selera global.
5.
Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk
penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai
hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan
persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.
Dampak positif dari globalisasi ekonomi diantaranya:
1.
Produksi global dapat ditingkatkan Pandangan ini sesuai
dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Melalui
spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat
digunakan dengan lebih efesien , output dunia bertambah dan
masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan
perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang
selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
2.
Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari
berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri.
Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang
lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang
yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
3.
Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri Perdagangan
luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara
memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
4.
Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang
lebih baik Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan
terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena
masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik
yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara
berkembang.
5.
Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan
saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya
melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta
domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal
dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari
negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal
di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang
dibutuhkan tersebut.
Dampak Negatif dari globalisasi ekonomi diantaranya:
1.
Menghambat pertumbuhan sektor industri. Salah satu efek
dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar
negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negaranegara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang
tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru
berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan
luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada
negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik
yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industriindustri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin
meningkat.
2.
Memperburuk neraca pembayaran. Globalisasi cenderung
menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu
negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang.
Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran.
Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran
adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar
negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang
bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan
(pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak
berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca
pembayaran.
3.
Sektor keuangan semakin tidak stabil Salah satu efek
penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal)
portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi
partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham
sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca
pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik.
Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun,
dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca
pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata
uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini
dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan
ekonomi secara keseluruhan.
4.
Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka
panjang Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam
suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan
ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang
pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya
pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan
kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah
pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin
memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek
buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil
dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah
buruk.