ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN (3)

Administrasi Pendidikan
ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN
Dalam pembahasan ini, konsep administrasi dipandang sama dengan konsep
Manajemen. Manajemen Pendidikan terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan
pendidikan, secara sederhana manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai manajemen
yang diterapkan dalam bidang pendidikan dengan spesifikasi dan ciri-ciri khas yang
berkaitan dengan pendidikan. Oleh karena itu pemahaman tentang manajemen
pendidikan menuntut pula pemahaman tentang manajemen secara umum. Berikut ini
akan dikemukakan tentang makna manajemen.
1. Konsep Administrasi/Manajemen
Dari segi bahasa management berasal dari kata manage (to manage) yang berarti
“to conduct or to carry on, to direct” (Webster Super New School and Office Dictionary),
dalam Kamus Inggeris Indonesia kata Manage diartikan “Mengurus, mengatur,
melaksanakan, mengelola”(John M. Echols, Hasan Shadily, Kamus Inggeris Indonesia) ,
Oxford Advanced Learner’s Dictionary mengartikan Manage sebagai “to succed in doing
something especially something difficult….. Management the act of running and
controlling business or similar organization” sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia Manajemen diartikan sebagai “Prose penggunaan sumberdaya secara efektif
untuk mencapai sasaran”(Kamus Besar Bahasa Indonesia). Adapun dari segi Istilah telah
banyak para ahli telah memberikan pengertian manajemen, dengan formulasi yang
berbeda-beda, berikut ini akan dikemukakan beberapa pengertian manajemen guna

memperoleh pemahaman yang lebih jelas.
Tabel 2.1.
Pendapat Pakar tentang Manajemen/Administrasi
No Pengertian Administrasi/manajemen
1.

2.

3.
4.
5.

Pendapat

The most comporehensive definition views management as an (Lester Robert Bittel
integrating process by which authorized individual create, (Ed), 1978 : 640)
maintain, and operate an organization in the selection an
accomplishment of it’s aims
Manajemen itu adalah pengendalian dan pemanfaatan daripada(Prajudi
semua faktor dan sumberdaya, yang menurut suatuAtmosudirdjo,1982 :

perencanaan (planning), diperlukan untuk mencapai atau124)
menyelesaikan suatu prapta atau tujuan kerja yang tertentu
Management is the use of people and other resources to( Boone& Kurtz.
accomplish objective
1984 : 4)
.. management-the function of getting things done through(Harold Koontz, Cyril
people
O’Donnel:3)
Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri(George R. Terry,
dari tindsakan-tindakan : Perencanaan, pengorganisasian,1986:4)
menggerakan, dan poengawasan, yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah

No Pengertian Administrasi/manajemen

Pendapat

ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia serta
sumber-sumber lain
6.

Manajemen dapat didefinisikan sebagai ‘kemampuan atau(Sondang P. Siagian.
ketrampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka1997 : 5)
pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain’.
Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa manajemen
merupakan alat pelaksana utama administrasi
7.
Management is the process of efficiently achieving theDe Cenzo&Robbin
objectives of the organization with and through people
1999:5
dengan memperhatikan beberapa definisi di atas nampak jelas bahwa perbedaan
formulasi hanya dikarenakan titik tekan yang berbeda namun prinsip dasarnya sama,
yakni bahwa seluruh aktivitas yang dilakukan adalah dalam rangka mencapai suatu
tujuan dengan memanfaatkan seluruh sumberdaya yang ada, sementara itu definisi nomor
empat yang dikemukakan oleh G.R Terry menambahkan dengan proses kegiatannya,
sedangkan definisi nomor lima dari Sondang P Siagian menambah penegasan tentang
posisi manajemen hubungannya dengan administrasi. Terlepas dari perbedaan tersebut,
terdapat beberapa prinsip yang nampaknya menjadi benang merah tentang pengertian
manajemen yakni :
1. Manajemen merupakan suatu kegiatan
2. Manajemen menggunakan atau memanfaatkan pihak-pihak lain

3. Kegiatan manajemen diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu
Setelah melihat pengertian manajemen, maka nampak jelas bahwa setiap organisasi
termasuk organisasi pendidikan seperti Sekolah akan sangat memerlukan manajemen
untuk mengatur/mengelola kerjasama yang terjadi agar dapat berjalan dengan baik dalam
pencapaian tujuan, untuk itu pengelolaannya mesti berjalan secara sistematis melalui
tahapan-tahapan dengan diawali oleh suatu rencana sampai tahapan berikutnya dengan
menunjukan suatu keterpaduan dalam prosesnya, dengan mengingat hal itu, maka makna
pentingnya manajemen semakin jelas bagi kehidupan manusia termasuk bidang
pendidikan.
2. Konsep Administrasi/Manajemen Pendidikan
Setelah memperoleh gambaran tentang manajemen secara umum maka
pemahaman tentang manajemen pendidikan akan lebih mudah, karena dari segi prinsip
serta fungsi-fungsinya nampaknya tidak banyak berbeda, perbedaan akan terlihat dalam
substansi yang dijadikan objek kajiannya yakni segala sesuatu yang berkaitan dengan
masalah pendidikan.
Oteng Sutisna (1989:382) menyatakan bahwa Administrasi pendidikan hadir
dalam tiga bidang perhatian dan kepentingan yaitu : (1) setting Administrasi pendidikan
(geografi, demograpi, ekonomi, ideologi, kebudayaan, dan pembangunan); (2)
pendidikan (bidang garapan Administrasi); dan (3) substansi administrasi pendidikan
(tugas-tugasnya, prosesnya, asas-asasnya, dan prilaku administrasi), hal ini makin

memperkuat bahwa manajemen/administrasi pendidikan mempunyai bidang dengan
cakupan luas yang saling berkaitan, sehingga pemahaman tentangnya memerlukan
wawasan yang luas serta antisipatif terhadap berbagai perubahan yang terjadi di

masyarakat disamping pendalaman dari segi perkembangan teori dalam hal
manajemen/administrasi.
Dalam kaitannya dengan makna manajemen/Administrasi Pendidikan berikut ini
akan dikemukakan beberapa pengertian manajemen pendidikan yang dikemukakan para
ahli. Dalam hubungan ini penulis mengambil pendapat yang mempersamakan antara
Manajemen dan Administrasi terlepas dari kontroversi tentangnya, sehingga dalam
tulisan ini kedua istilah itu dapat dipertukarkan dengan makna yang sama.
Tabel 2.2.
Pendapat Pakar tentang Administrasi/manajemen Pendidikan
No Pengertian Administrasi/manajemen Pendidikan
1.

Pendapat

Administrasi
pendidikan dapat diartikan sebagaiDjam’an Satori, (1980:

keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan semua4)
sumber personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara
efektif dan efisien…
2. Dalam pendidikan, manajemen itu dapat diartikan sebagaiMade Pidarta, (1988:4)
aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar
terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditentukan sebelumnya
3. Manajemen pendidikan ialah proses perencanaan, Biro Perencanaan
peng-organisasian, memimpin, mengendalikan tenaga Depdikbud, (1993:4)
pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa,
mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia
yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan,
keterampilan,
kesehatan
jasmani
dan
rohani,

kepribadian yang mantap, mandiri, serta bertanggung
jawab kemasyarakat dan kebangsaan
4. educational administration is a social process that take place Castetter. (1996:198)
within the context of social system
5. Manajemen pendidikan dapat didefinisikan sebagi prosesSoebagio Atmodiwirio.
perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan(2000:23)
tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan…
6. Manajemen pendidikan ialah suatu ilmu yang mempelajariEngkoswara (2001:2)
bagaimana menata sumber daya untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan secara produktif dan bagaimana
menciptakan suasana yang baik bagi manusia yang turut
serta di dalam mencapai tujuan yang disepakati bersama
dengan memperhatikan pengertian di atas nampak bahwa manajemen/administrasi
pendidikan pada prinsipnya merupakan suatu bentuk penerapan manajemen atau
administrasi dalam mengelola, mengatur dan mengalokasikan sumber daya yang terdapat

dalam dunia pendidikan, fungsi administrasi pendidikan merupakan alat untuk
mengintegrasikan peranan seluruh sumberdaya guna tercapainya tujuan pendidikan
dalam suatu konteks sosial tertentu, ini berarti bahwa bidang-bidang yang dikelola

mempunyai kekhususan yang berbeda dari manajemen dalam bidang lain.
Menurut Engkoswara (2001:2) wilayah kerja manajemen pendidikan dapat digambarkan
secara skematik sebagai berikut :
Perorangan

Garapan
Fungsi

SDM

SB

SFD
TPP

Perencanaan
Pelaksanaan
Pengawasan
Kelembagaan


Gambar 2.1.
Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan
gambar di atas menunjukan suatu kombinasi antara fungsi manajemen dengan bidang
garapan yakni sumber Daya manusia (SDM), Sumber Belajar (SB), dan
Sumber Fasilitas dan Dana (SFD), sehingga tergambar apa yang sedang dikerjakan dalam
konteks manajemen pendidikan dalam upaya untuk mencapai Tujuan Pendidikan secara
Produktif (TPP) baik untuk perorangan maupun kelembagaan
Lembaga pendidikan seperti organisasi sekolah merupakan kerangka kelembagaan
dimana administrasi pendidikan dapat berperan dalam mengelola organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dilihat dari tingkatan-tingkatan suatu organisasi
dalam hal ini sekolah, administrasi pendidikan dapat dilihat dalam tiga tingkatan yaitu
tingkatan institusi (Institutional level), tingkatan manajerial (managerial level), dan
tingkatan teknis (technical level) (Murphy dan Louis, 1999). Tingkatan institusi berkaitan
dengan hubungan antara lembaga pendidikan (sekolah) dengan lingkungan eksternal,
tingkatan manajerial berkaitan dengan kepemimpinan, dan organisasi lembaga (sekolah),
dan tingkatan teknis berkaitan dengan proses pembelajaran. Dengan demikian
manajemen pendidikan dalam konteks kelembagaan pendidikan mempunyai cakupan
yang luas, disamping itu bidang-bidang yang harus ditanganinya juga cukup banyak dan
kompleks dari mulai sumberdaya fisik, keuangan, dan manusia yang terlibat dalam
kegiatan proses pendidikan di sekolah

Menurut Consortium on Renewing Education (Murphy dan Louis, ed. 1999:515) Sekolah
(lembaga pendidikan) mempunyai lima bentuk modal yang perlu dikelola untuk
keberhasilan pendidikan yaitu :
1. Integrative capital
2. Human capital
3. Financial capital
4. Social capital
5. Political capital

modal integratif adalah modal yang berkaitan dengan pengintegrasian empat modal
lainnya untuk dapat dimanfaatkan bagi pencapaian program/tujuan pendidikan, modal
manusia adalah sumberdaya manusia yang kemampuan untuk menggunakan pengetahuan
bagi kepentingan proses pendidikan/pembelajaran, modal keuangan adalah dana yang
diperlukan untuk menjalankan dan memperbaiki proses pendidikan, modal sosial adalah
ikatan kepercayaan dan kebiasaan yang menggambarkan sekolah sebagai komunitas, dan
modal politik adalah dasar otoritas legal yang dimiliki untuk melakukan proses
pendidikan/pembelajaran.
Dengan pemahaman sebagaimana dikemukakan di atas, nampak bahwa salah satu
fungsi penting dari manajemen pendidikan adalah berkaitan dengan proses pembelajaran,
hal ini mencakup dari mulai aspek persiapan sampai dengan evaluasi untuk melihat

kualitas dari suatu proses tersebut, dalam hubungan ini Sekolah sebagai suatu lembaga
pendidikan yang melakukan kegiatan/proses pembelajaran jelas perlu mengelola kegiatan
tersebut dengan baik karena proses belajar mengajar ini merupakan kegiatan utama dari
suatu sekolah (Hoy dan Miskel 2001). Dengan demikian nampak bahwa Guru sebagai
tenaga pendidik merupakan faktor penting dalam manajemen pendidikan, sebab inti dari
proses pendidikan di sekolah pada dasarnya adalah guru, karena keterlibatannya yang
langsung pada kegiatan pembelajaran di kelas. Oleh karena itu Manajemen Sumber Daya
Manusia Pendidik dalam suatu lembaga pendidikan akan menentukan bagaimana
kontribusinya bagi pencapaian tujuan, dan kinerja guru merupakan sesuatu yang harus
mendapat perhatian dari fihak manajemen pendidikan di sekolah agar dapat terus
berkembang dan meningkat kompetensinya dan dengan peningkatan tersebut kinerja
merekapun akan meningkat, sehingga akan memberikan berpengaruh pada peningkatan
kualitas pendidikan sejalan dengan tuntutan perkembangan global dewasa ini
Pengertian Administrasi Pendidikan
Untuk dapat memahami administrasi pendidikan secara keseluruhan, maka perlu terlebih
dahulu membahas titik awal pengertian administrasi. Secara sederhana administrasi ini
berasal dari kata latin “ad” dan “ministro”. Ad mempunyai arti “kepada” dan ministro
berarti “melayani”. Secara bebas diartikan bahwa administrasi itu merupakan pelayanan
atau pengabdian terhadap subjek tertentu. Kini administrasi ini mempunyai pengertian
atau konotasi yang luas. Secara garis besarnya pengertian itu antara lain:
1) Mempunyai pengertian sama dengan manajemen
2) Menyuruh orang agar bekerja secara produktif
3) Memanfaatkan manusia material, uang metode secara terpadu
4) Mencapai suatu tujuan melalui orang lain
5) Fungsi eksekutif pemerintah

Bahkan banyak orang yang beranggapan bahwa administrasi itu sama dengan pekerjaan
juru tulis, klerk, tata usaha, yang dimaksudkan administrasi di sini tentu saja bukan
pengertian yang terakhir itu. Administrasi adalah upaya mencapai tujuan secara efektif
dan efisien dengan memanfaatkan orang-orang dalam suatu pola kerja sama. Efektif
dalam arti hasil yang dicapai upaya itu sama tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan
efisien berhubungan dengan penggunaan sumber dana, daya dan waktu yang ekonomis.
Selain manusia dan tujuan, administrasi sangat memperdulikan keadaan sumber. Sumber
adalah segala hal yang membantu tercapainya tujuan, baik berupa tenaga, material uang
ataupun waktu.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa pada dasarnya yang menjadi
perhatian administrasi adalah tujuan, manusia sumber dan juga waktu. Maka akan
menampakkan dirinya sebagai suatu kesatuan sosial tertentu, yang sering disebut
organisasi. Dan demikian dapat disimpulkan bahwa administrasi itu adalah subsistem dari
organisasi itu sendiri yang unsur-unsurnya terdiri dari unsur organisasi yaitu tujuan,
orang-orang, sumber dan waktu
Secara umum dapat dinyatakan bahwa organisasi itu adalah sistem kerjasama antara dua
orang atau lebih yang secara sadar dimaksudkan untuk mencapai tujuan. Menurut
jenisnya organisasi itu terdiri dari tiga jenis yaitu :
@ Organisasi formal
Organisasi yang secara formal menetapkan tujuan yang akan dicapainya itu dengan
tertulis berdasarkan peraturan atau hukum yang berlaku, menetapkan pola kegiatan, dan
menekan pada koordinasi dan hierarki kewenangan
@ Organisasi sosial
Organisasi yang dibentuk berdasarkan tujuan yang tidak formal tetapi secara implisit
terpaut dengan pola kerja yang longgar dan bahkan tidak ada hierarkis kewenangan
termasuk kedalam jenis ini
@ Organisasi informal
Organisasi yang terbentuk dalam organisasi formal tetapi tidak termasuk dalam struktur
atau peraturan yang tertulis.
Dasar dan Prinsip Administrasi Pendidikan
Dalam kamus bahasa Indonesia (Poerwadarminta). Pengertian dasar semua dengan asas,
yang berarti suatu kebenaran yang menjadi pokok dasar atau tumpuan berpikir atau
pendapat. Administrasi akan berhasil baik bila memiliki dasar-dasar yang tepat. dasar
diartikan sebagai suatu kebenaran fundamental yang menjadi landasan dan pedoman
bertindak dalam kehidupan masyarakat.

Berikut ini merupakan dasar yang perlu diperhatikan agar administrator dapat dicapai
sukses dalam tugasnya. Beberapa dasar dalam administrasi, antara lain :
@ Prinsip efisien yaitu
Seorang administrasi akan berhasil dalam tugasnya bilamana dia efisien dalam
menggunakan semua sumber tenaga dana dan fasilitas yang ada.
@ Prinsip pengelolaan yaitu :
Administrator akan memperoleh hasil yang paling efektif dan efisien dengan cara
melakukan pekerjaan manajemen, yakni merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan dan melakukan pemeriksaan (pengontrolan)
@ Prinsip pengutamaan tugas dan pengelolaan
Bila diharuskan untuk memilih pekerjaan manajemen dan pekerjaan operatif dalam waktu
yang sama, seorang administrator cenderung memprioritaskan pekerjaan operatif. Namun
ia sebaiknya tidak memfokuskan perhatiannya pada pekerjaan operatif saja karena bila ia
hanya berkecimpung dalam tugas-tugasnya operatif saja, maka pekerjaan pokoknya akan
terbengkalai. Makin rendah taraf suatu organisasi, berarti semakin banyak pekerjaan
operatif yang harus dilakukan oleh administrator
@ Prinsip kepemimpinan yang efektif
Seorang administrator yang berhasil dalam tugasnya apabila ia menggunakan gaya
kepemimpinan yang efektif, yakni yang memperhatikan dimensi-dimensi hubungan antar
manusia (human relationship), dimensi pelaksanaan tugas dan dimensi situasi dan kondisi
(sikon) yang ada. Prinsip keempat ini perlu penjelasan. Administrator akan berhasil
dalam melaksanakan tugasnya apabila ia sebagai pemimpin harus memelihara hubungan
baik antara bawahannya. Di samping itu ia juga harus memperhatikan pembagian dan
penyelesaian tugas bagi setiap anggota organisasi yang sesuai dengan jenis pekerjaannya.
Ia tidak boleh terlalu mementingkan hubungan baik dengan anggotanya sehingga
mengorbankan penyelesaian tugas secara baik dan tepat waktu. Dengan demikian, gaya
kepemimpinan yang tepat adalah memperhitungkan taraf kematangan anggota organisasi
dengan situasi yang ada, bila telah terbina hubungan dengan baik, tetapi kesadaran
untuk bekerja dari para anggota belum memadai, maka pemimpin harus berusaha
menciptakan kesadaran kepada bawahannya untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan
sebaik mungkin.
@ Prinsip kerjasama
Administrator dikatakan berhasil dalam melakukan tugasnya bila ia mampu
mengembangkan kerjasama antara seluruh anggota organisasi baik secara horizontal
maupun vertikal.

Pelaksanaan kerja, bertujuan untuk mencapai efisiensi dalam menggunakan dana, tenaga,
waktu serta adanya semangat untuk bekerja pada seluruh anggota organisasi. Dengan
usaha berbagai sumber kerja yaitu, pikiran, tenaga, waktu dana yang tersedia.
Ada dua asas yang merupakan landasan kerja kegiatan administrasi pendidikan di sekolah
yaitu :
@ Asas adil
Pelaksanaan administrasi pada suatu negara bergantung pada sistem pendidikan yang
dianut oleh negara tersebut
@ Asas operasional / Prinsip
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dalam Garis Besar Haluan Negara (GBHN)
disebutkan bahwa sistem pendidikan sekolah di Indonesia mengalami pembaharuan yang
dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan
Bentuk pembaharuan sistem pendidikan sekolah dicantumkan dalam bentuk kurikulum
1975. yang merupakan landasan operasional dalam menyelenggarakan pendidikan di
Indonesia. Adapun prinsip-prinsip yang digunakan dalam kurikulum 1975 yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.

Prinsip fleksibilitas
Prinsip efisien dan efektifitas
Prinsip berorientasi pada tujuan
Prinsip kontinuitas
Prinsip pendidikan seumur hidup

Tujuan Administrasi Pendidikan
Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung
tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi yang digunakan dalam
dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan sederhana. Sergiovanni dan Carver
(1975) menyebut empat tujuan administrasi yaitu :
1.
2.
3.
4.

Efektifitas produksi
Efisiensi
Kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes)
Kepuasan kerja

Tujuan administrasi pendidikan ini adalah menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
tujuan institusional pendidikan untuk semua tingkat dan jenis sekolah telah dibakukan
oleh pemerintah dalam kurikulum 1975. tujuan institusional dirumuskan dalam tujuan
umum dan tujuan khusus. Di mana tujuan umum itu dibentuk pertanyaan yang lebih
mencakup hal yang luas sedang tujuan khusus dibentuk pertanyaan yang diajukan sudah
dijabarkan secara khusus yang ditinjau dari tiga bidang pengembangan tingkah laku

manusia melalui pendidikan, yaitu bidang pengetahuan, bidang keterampilan, dan bidang
nilai dan sikap.
Bahwa tujuan administrasi adalah tidak lain agar semua kegiatan itu mendukung
tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi digunakan di dalam
dunia pendidikan agar pendidikan muda tercapai. Dan administrasi pendidikan semakin
lama dirasakan semakin rumit karena pendidikan juga menyangkut masyarakat atau
orang tua murid yang terlibat langsung di dalam dunia pendidikan, apabila administrasi
pendidikan semakin baik, bahwa kita harus yakin bahwa tujuan pendidikan itu akan
tercapai dengan baik, seperti yang diutarakan Sergiovani. Dan Carver (1975), ada 4
tujuan administrasi yaitu
-

Efektivitas produksi

-

Efisien

-

Kemampuan menyesuiakan diri (adaptiveness)

-

Kepuasan kerja

Fungsi Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan merupakan tindakan mengoordinasikan perilaku manusia dalam
pendidikan untuk menata sumber daya yang ada dengan sebaik-baiknya. Sehingga tujuan
pendidikan dapat tercapai secara produktif. Ada tiga pola pandang tentang sekolah yang
produktif, yakni administrator, psikolog dan ekonomi
@ Pandangan administrator
Administrator bertanggung jawab untuk mengolah sistem pendidikan.
@Pandangan Psikologi
Mereka mengaitkan ukuran sekolah yang produktif dengan perubahan perilaku dari
peserta didik, yang mencakup pertambahan pengetahuan nilai dan peningkatan
kemampuan lainnya dan mengaitkan pula input yang tersedia.
Saya, Abied, dari sebuah tempat paling indah di dunia.
Salam …