PENGARUH TOTAL ASSETS TURNOVER DAN INVEN (1)

PENGARUH TOTAL ASSETS TURNOVER DAN INVENTORY TURNOVER
TERHADAP MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR FOOD
AND BEVERAGE YANG GO PUBLIC DI BEI
Penulis : Ari Puspitasari
Program Studi Akuntansi
E-mail : khalilah.luqyana@gmail.com

ABSTRACT
In a condition rivalry, company must can to increase efficient and effective in
make use production factors. To measures how effective company used activities ratio
among others total assets turnover and inventory turnover. In line with every company
that want to achieve condition matching with the one which supposed, that is achieve
profit maximal that can increase working capital. So, this watchfulness aims to detect to
what there total influence assets turnover and inventory turnover towards working
capital in company food and beverage go public at period Indonesia effect exchange
2010-2015.
Data that used secondary data that is got from www.idx.co.id. This watchfulness
uses watchfulness data numbers 10 company. Statistical methods that used doubled
linear regression analysis. Analysis method that used classic assumption test. Hypothesis
testing is done by using test-f, test-t, and test koofisien regression at standart (�) with
level signifikansi (α) 5%. Data analyzing uses statistical processing software that is spss

20 for windows.
Watchfulness result shows that simultaneously and partial, total assets turnover
and inventory turnover influential significant towards working capital in company food
and beverages go public at Indonesia effect exchange year 2010-2015.
Keywords: Total Assets Turnover, Inventory Turnover, and Working Capital

ABSTRAK
Dalam kondisi persaingan, perusahaan harus mampu meningkatkan efisien dan
efektifitas dalam memanfaatkan faktor-faktor produksi. Untuk mengukur seberapa efektif
perusahaan digunakan rasio aktifitas antara lain Total Assets Turnover dan Inventory
Turnover. Sesuai dengan tujuan setiap perusahaan yang ingin mencapai kondisi sesuai
dengan yang diharapkan, yaitu mencapai laba yang maksimal yang dapat meningkatkan
Modal Kerja. Maka, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
Total Assets Turnover dan Inventory Turnover terhadap Modal Kerja pada perusahaan
Food and Beverage yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2015.
Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id.
Penelitian ini menggunakan data penelitian berjumlah 10 Perusahaan. Metode statistik
yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Metode analisis yang digunakan
adalah uji asumsi klasik. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji f, uji t,
dan uji koofisien regresi yang distandartkan (�) dengan tingkat signifikansi (α) 5%.

Penganalisaan data menggunakan software pengolahan data statistik yaitu SPSS 20 for
windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial, Total Assets
Turnover dan Inventory Turnover berpengaruh signifikan terhadap Modal Kerja pada
perusahaan Sub Sektor Food and Beverages yang Go Public di BEI tahun 2010-2015.
Kata Kunci : Total Assets Turnover, Inventory Turnover, dan Modal Kerja
PENDAHULUAN
Dalam
kondisi
persaingan
perusahaan yang terus meningkat pada
masa sekarang, tujuan perusahaan tidak
mudah untuk dicapai. Berdasarkan
keadaan ini, perusahaan harus mampu
meningkatkan efisien dan efektifitas dalam
memanfaatkan faktor-faktor produksi.
Untuk mengukur seberapa efektif
perusahaan dalam memanfaatkan sumber
daya yang ada di suatu perusahaan,
digunakan rasio aktifitas. Salah satu faktor

yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan
adalah Total Assets Turnover. Total Assets
Turnover
merupakan
rasio
yang
menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan
keseluruhan aktiva perusahaan dalam
menghasilkan volume penjualan tertentu.
Dalam dunia usaha, peningkatan
kegiatan usaha selalu menghadapi berbagai
masalah yang rumit. Masalah utama yang
dihadapi oleh pimpinan ialah menyediakan
modal kerja yang diperlukan untuk
menunjang kegiatan-kegiatan perusahaan.
Salah satu elemen utama dari modal kerja
berupa persediaan. Persoalan persediaan

yang perlu dipecahkan adalah bagaimana
perusahaan mampu memprediksi dengan

tepat kebutuhan akan bahan baku dan
barang jadi, bagaimana perusahaan dapat
menyediakan persediaan tepat waktu dan
sesuai kebutuhan.
Penulis dalam penelitian ini ingin
memilih
perusahaan
manufaktur
khususnya perusahaan di sektor food and
beverages yang terdaftar di BEI karena
sektor ini merupakan salah satu sektor
yang terus mengalami pertumbuhan.
Karena hasil produknya merupakan
kebutuhan pokok masyarakat (makanan
dan minuman) yang cenderung lebih stabil
produksinya dibandingkan dengan industri
lain. Seiring dengan pertambahan populasi
serta pertumbuhan masyarakat kelas
menengah, industri ini diyakini tidak akan
pernah surut. Terbukti dengan tumbuhnya

investasi setiap tahunnya. Investasi industri
makanan dan minuman diproyeksikan
mencapai US$ 5 miliar pada tahun 2015
atau tumbuh 25% dibandingkan tahun
2014. (www.gapmmi.or.id)
Mengacu pada uraian di atas, maka
peneliti
tertarik
untuk
melakukan

penelitian dengan judul : Pengaruh Total
Assets Turnover dan Inventory Turnover
terhadap Modal Kerja pada perusahaan sub
sector Food and Beverage yang Go Public
di BEI.
Berdasarkan pendapat dan latar
belakang masalah tersebut diatas, maka
dapat
dirumuskan

masalah
dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah Total Assets Turnover dan
Inventory Turnover secara simultan
berpengaruh terhadap Modal Kerja
pada perusahaan Food and Beverage
yang Go Publik di Bursa Efek
Indonesia?
2. Apakah Total Assets Turnover dan
Inventory Turnover secara parsial
berpengaruh terhadap Modal Kerja
pada perusahaan Food and Beverage
yang Go Publik di Bursa Efek
Indonesia?
3. Dari kedua variabel yaitu Total Assets
Turnover dan Inventory Turnover
secara manakah yang mempunyai
pengaruh paling dominan terhadap
Modal Kerja pada perusahaan Food

and Beverage yang Go Publik di Bursa
Efek Indonesia?
TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui pengaruh secara
simultan antara Total Assets Turnover
dan Inventory Turnover terhadap Modal
Kerja pada perusahaan Food and
Beverage yang Go Publik di Bursa Efek
Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh secara
parsial antara Total Assets Turnover dan
Inventory Turnover terhadap Modal
Kerja pada perusahaan Food and
Beverage yang Go Publik di Bursa Efek
Indonesia.
3. Untuk mengetahui dari kedua variabel
Total Assets Turnover dan Inventory
Turnover yang mempunyai pengaruh
paling dominan terhadap Modal Kerja
pada perusahaan Food and Beverage

yang Go Publik di Bursa Efek
Indonesia.

TELAAH PUSTAKA
1. Penelitian Terdahulu
a. Nugraheni (2007), meneliti tentang
Pengaruh Total Assets Turnover dan
Receivable
Turnover
terhadap
Modal Kerja pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI
periode 2002-2006.
b. Anneke Sambouw Silvana (2011),
meneliti
tentang
Pengaruh
Perputaran
Persediaan
dan

Perputaran Piutang terhadap Modal
Kerja pada PT Unilever Tbk.
2. Landasan Teori
a. Total Assets Turnover (TAT)
Abdul Halim (2007:16)
menyatakan bahwa Total Assets
Turnover merupakan rasio aktivitas
yang digunakan untuk mengukur
sampai seberapa besar efektifitas
perusahaan dalam menggunakan
sumber dayanya yang berupa aset.
b. Inventory Turnover (IT)
Menurut
Munawir
(2010:77) perputaran merupakan
rasio antara jumlah harga pokok
barang yang akan dijual dengan nilai
rata-rata persediaan yang dimiliki
oleh perusahaan.
c. Modal Kerja

Menurut Riyanto (2008:57)
Modal Kerja adalah keseluruhan
dari jumlah aktiva lancar dalam
kaitannya dengan hutang lancar.
3. Pengaruh Total Assets Turnover
(TAT) Terhadap Modal Kerja
Total
Assets
Turnover
merupakan rasio antara jumlah aktiva
yang digunakan dengan jumlah
penjualan yang diperoleh selama
periode tertentu. Apabila dalam
menganalisis rasio ini selama beberapa
periode menunjukkan suatu trend yang
cenderung meningkat, memberikan
gambaran bahwa semakin efisien
penggunaan aktiva sehingga meningkat
(Sawir, 2007:12).


Sedangkan
Total
Assets
Turnover dipengaruhi oleh besar
kecilnya penjualan dan total aktiva,
baik lancer maupun aktiva tetap.
Karena itu, Total Assets Turnover dapat
diperbesar dengan menambah aktiva
pada satu sisi dan pada sisi lain
diusahakan agar penjualan dapat
meningkat relatif lebih besar dari
peningkatan aktiva atau dengan
mengurangi penjualan disertai dengan
pengurangan relatif terhadap aktiva,
(Pieter Leunupun, 2006). Dengan
demikian sangat dimungkinkan bahwa
hubungan antara Total Assets Turnover
dengan Modal Kerja adalah positif.
4. Pengaruh Inventory Turnover (IT)
Terhadap Modal Kerja
Persediaan sebagai salah satu
elemen modal kerja merupakan aktiva
yang selalu dalam keadaan berputar.
Perputaran
persediaan
akan
berpengaruh terhadap besar kecilnya
modal kerja yang dibuthkan untuk
membelanjai
perusahaan
tersebut.
Tingkat perpuataran persediaan yang
rendah menunjukkan adanya investasi
(modal kerja) yang besar pada
persediaan, sebaliknya perpuataran
persediaan yang tinggi memerlukan
semakin sedikitnya investasi (modal
kerja) yang terikat dalam persediaan.
METODE PENELITIAN
1. Kerangka Konseptual
Total Assets
Turnover (X1)

Peningkatan
Modal Kerja
(Y)

Inventory
Turnover (X2)

Gambar 1
Kerangka Konseptual

Keterangan:
= Pengaruh Secara Parsial
= Pengaruh Secara Simultan
Dari kerangka konseptual diatas
dapat dijelaskan bahwa pada penelitian ini
akan dicari nilai pengaruh Total Assets
Turnover dan Inventory Turnover terhadap
modal kerja. Total Assets Turnover
menggambarkan perputaran asset diukur
dari volume penjualan. Semakin besar
rasio ini semakin efisien penggunaan asset
dan semakin cepat pengembalian dana
dalam bentuk kas. Sedangkan Persediaan
sebagai salah satu elemen modal kerja
merupakan aktiva yang selalu dalam
keadaan berputar. Inventory Turnover
merupakan rasio yang dapat menunjukkan
seberapa cepat perputaran persediaan
dalam siklus produksi normal. Semakin
besar rasio ini, maka semakin baik karena
dianggap bahwa kegiatan penjualan
berjalan cepat.
Dari penjelasan tersebut maka
dalam penelitian ini peneliti akan mencari
nilai keterpengaruhan antara variabel (X1)
Total Assets Turnover dan (X2) Inventory
Turnover terhadap variabel (Y) Modal
Kerja.
Berdasarkan rumusan masalah
yang telah diuraikan di atas maka hipotesis
penelitian yang diajukan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
H1
= Total Assets Turnover dan
Inventory Turnover secara simultan
atau bersama-sama berpengaruh
terhadap
modal
kerja
pada
perusahaan Food and Beverage yang
Go Public di Bursa Efek Indonesia.
H2
= Total Assets Turnover dan
Inventory Turnover secara parsial
atau sendiri-sendiri berpengaruh
terhadap
modal
kerja
pada
perusahaan Food and Beverage yang
Go Public di Bursa Efek Indonesia.
H3
= Total
Assets
Turnover
mempunyai
pengaruh
paling
dominan terhadap modal kerja pada
perusahaan Food and Beverage yang
Go Public di Bursa Efek Indonesia.

2. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini
yaitu seluruh perusahaan Food and
Beverages yang Go Public di BEI
berjumlah 13 perusahaan. Berikut
sampel
yang
digunakan
dalam
penelitian ini:

No

Tabel 1
Sampel Penelitian
Nama Emiten

1.
2.
3.

Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk
4.
Indofood Sukses Makmur Tbk
5.
Mayora Indah Tbk
6.
Prashida Aneka Niaga Tbk
7.
Nippon Indosari Corporindo Tbk
8.
Sekar Bumi Tbk
9.
Sekar Laut Tbk
10.
Ultrajaya Milk Industry dan
Trading Company Tbk
Sumber : Data yang diolah
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pemilihan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling yaitu dilakukan
dengan cara memilih subyek bukan
didasarkan atas strata, random, atau
daerah, tetapi didasarkan atas adanya
tujuan tertentu. Perusahaan sampel
harus memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a. Perusahaan
tersebut
terdaftar
sebagai perusahaan Food and
Beverage di Bursa Efek Indonesia
selama periode 2010-2015.
b. Perusahaan
tersebut
mempublikasikan laporan keuangan
lengkap yang telah diaudit selama
periode 2010-2015.
c. Tidak mengalami kerugian selama
tahun 2010-2015.
4. Variabel dan Definisi Operasional
Variabel
a. Total Assets Turnover (X1)

Merupakan rasio aktivitas
yang digunakan untuk mengukur
sampai seberapa besar efektifitas
perusahaan dalam menggunakan
sumber dayanya yang berupa asset.
Semakin tinggi rasio ini semakin
efisien penggunaan asset dan semakin
cepat pengembalian dana dalam
bentuk kas (Abdul halim, 2007: 16).
Adapun rumus Total Assets Turnover
adalah:
Total Assets Turnover =

b. Inventory Turnover (X2)
Menurut Jumingan (2009:128)
perputaran persediaan adalah berapa
kali persediaan barang dijual dan
diadakan kembali dalam suatu
periode. Perputaran persediaan ini
dihitung dengan membagi harga
pokok penjualan dengan persediaan
rata-rata. Adapun rumus Inventory
Turnover adalah:
Inventory Turnover =

c. Modal Kerja (Y)
Modal
kerja
merupakan
sejumlah dana yang tertanam untuk
membiayai kegiatan operasional
keseharian
perusahaan
dan
merupakan investasi perusahaan
dalam harta jangka pendek atau
aktiva lancar. Adapun rumus Net
Working Capital yang digunakan
adalah sebagai berikut:
NWC = Aktiva Lancar – Hutang Lancar
5. Instrumen Penelitian
Dalam pengumpulan data pada
penelitian ini peneliti menggunakan
metode
dokumentasi.
Menurut
Suharsimi
Arikunto
(2013:201)
dokumentasi adalah mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkrip, surat kabar,
majalah, notulen rapat, agenda dan
sebagainya. Jenis data yang digunakan
adalah data sekunder berupa laporan

keuangan perusahaan Food and
Beverage tahun 2010-2015 yang
meliputi laporan rugi laba dan neraca
yang diunduh dari website resmi Bursa
Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id.
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1. Analisa Data
Tabel 2
Tabel Persiapan Analisa Data

2. Uji Asumsi Klasik
Hasil uji asumsi klasik dapat
dilihat sebagai berikut:
A. Uji Normalitas
Suatu
data
dikatakan
mempunyai distribusi normal jika
mempunyai Asymp. Sig. > 0,05. Pada
uji normalitas diketahui bahwa nilai
Asymp. Sig pada variabel Total Assets
Turnover, Inventory Turnover, dan
modal kerjalebih besar dari tarif
signifikan (0.490, 0.310, 0.431>0.05).
Sehingga dapat dikatakan semua data
berdistribusi normal.
B. Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolinearitas
dilakukan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel independen.
Untuk menguji multikolinearitas
dapat dilakukan dengan melihat VIF
dan angaka tolerence, jika VIF < 10
dan angaka tolerence mendekati 1,
maka tidak terjadi multikolinearitas.
Pada uji multikolinearitas didapat
nilai VIF sebesar 1,115 < 10 dan
angka tolerence sebesar 0,897
mendekati
1.
Sehingga
dapat
dikatakan regresi berganda yang
digunakan dalam penelitian ini, bebas
multikolinearitas.
C. Uji Autokorelasi
Uji
Autokorelasi
dimaksudkan untuk mengetahui ada
tidaknya korelasi diantara data
pengamatan. Ukuran yang digunakan
untuk mengetahui adanya autokorelasi
yaitu dengan melihat Durbin Watson.
Pada uji autokorelasi didapat angka
DW sebesar 1,220, sehingga dapat
disimpulkan bahwa pada persamaan
regresi tersebut hasilnya tidak dapat
disimpulkan.
D. Uji Heterokedastisitas
Pada tabel 2 dapat dilihat
titik-titik menyebar secara acak dan

tidak membentuk pola terentu serta
tersebar di atas dan di bawah angka
nol (0) pada sumbu Y. Hal ini berarti
tidak
terjadi
heterokedastisitas
sehingga dapat disimpulkan bahwa
penelitian ini bebas dari gejala
heterokedastisitas.
Gambar 2
Hasil Uji Heterokedastisitas

3. Analisis Regresi Linear Berganda
A. Koefisien Kolerasi
Korelasi antara harga saham
dengan seluruh variabel bebas (TAT
dan IT) adalah pengaruh sedang
karena R = 0,447 berada pada daerah
0,40–0,599 (Sugiyono, 2011:214). Hal
ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh antara variabel independen
terhadap variabel dependen.
B. Koefisien Determinasi
Hasil R Square (R2) sebesar
0,200. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel independen, yaitu Total
Assets Turnover (X1) dan Inventory
Turnover (X2) dapat mempengaruhi
variabel dependen, yaitu Modal Kerja
sebesar 20%, sedangkan 80% Modal
Kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor
yang lain.
C. Persamaan Garis Regresi Berganda
Untuk
persamaan
garis
regresi berganda hasil analisis
persamaan regresinya adalah:
Y = 5,989 – 1,494X1 – 0,163X2

Sesuai dengan persamaan
garis regresi yang diperoleh, maka
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Konstanta (a) = 5,989, hal ini berarti
bahwa apabila nilai dari variabel Total
Assets Turnover (TAT) dan Inventory
Turnover (IT) sama dengan nol, maka
Modal Kerja bernilai 5,989 point.
2. Koefisien regresi Total Assets
Turnover (TAT) = -1,494, hal ini
menunjukkan bahwa apabila semua
variabel lainnya konstan dan apabila
nilai variabel Total Assets Turnover
(TAT) mengalami kenaikan sebesar
satu point, maka Modal Kerja akan
turun sebesar 1,494 point.
3. Koefisien regresi Inventory Turnover
(IT) = -0,163, hal ini menunjukkan
bahwa apabila semua variabel lainnya
konstan dan apabila nilai variabel
Inventory Turnover (IT) mengalami
kenaikan sebesar satu point, maka
Modal Kerja akan turun sebesar 0,163
point.
4. Pengujian Hipotesis
A. Hipotesis Pertama (H1)
Nilai yang diperoleh Fhitung =
7,130 dengan tingkat signifikansi
Total Assets Turnover (TAT) sebesar
0,002 < 0,05 maka H1 diterima berarti
secara simultan ada pengaruh
signifikan antara Total Assets
Turnover (TAT) dan Inventory
Turnover (IT) terhadap Modal Kerja
pada perusahaan Food and Beverage.
B. Hipotesis Kedua (H2)
Nilai thitung = -3,399 dengan
tingkat signifikansi Total Assets
Turnover (TAT) sebesar 0,001 < 0,05,
sedangkan nilai thitung = -0,466 dengan
tingkat
signifikansi
Inventory
Turnover (IT) sebesar 0,643 > 0,05
maka H2 ditolak berarti secara parsial
tidak ada pengaruh signifikan antara
Total Assets Turnover (TAT) dan
Inventory Turnover (IT) terhadap
Modal Kerja pada perusahaan Food
and Beverage.

C. Hipotesis Ketiga (H3)
Hasil
analisis
pengujian
hipotesis yang memiliki pengaruh
dominan adalah Total Assets Turnover
(TAT) dengan nilai Standardized
Coefficients Beta sebesar -3,399 Sig.
0,001 < 0,05, maka H3 diterima berarti
Total
Assets
Turnover
(TAT)
mempunyai pengaruh paling dominan
terhadap
Modal
Kerja
pada
perusahaan Food and Beverage.
5. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan pada hasil analisis
yang dilakukan dengan menggunakan
regresi linier berganda dengan bantuan
Program Statistik SPSS versi 20.0
didapatkan hasil harga koefisien
korelasi sebesar R=0,447 hal ini
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
sedang antara variabel X1, X2 terhadap
variabel Y, sedangkan pada koofisien
determinasi R Square (R2) sebesar
0,200. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel Total Assets Turnover dan
Inventory
Turnoverdapat
mempengaruhi Modal Kerja sebesar
20%, sedangkan 80% dipengaruhi oleh
faktor-faktor diluar variabel bebasnya.
Pada hasil uji hipotesis secara
simultan dengan menggunakan uji-f
tingkat signifikansi α = 5%
menunjukkan hasil uji-f pada tabel 5.7
bahwa nilai Fhitung sebesar 7,130 dengan
nilai sig. sebesar 0,002 bahwa nilai sig.
lebih kecil dari taraf signifikan (0,002
≤ 0,05) sehingga terima H 1 dan tolak
H0 yang artinya Total Assets Turnover
dan Inventory Turnover berpengaruh
signifikan terhadap Modal Kerja.
Pada uji-t hasil penelitian ini
menunjukkan nilai thitung Total Assets
Turnover sebesar -3,399 (Sig. t =
0,0010,05) secara parsial tidak
berpengaruh terhadap Modal Kerja.

Hasil penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Anneke
Sambouw Silvana (2011), bahwa
Perputaran Persediaan (Inventory
Turnover)
secara
parsial
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
Modal Kerja dengan nilai sig lebih
besar dari nilai α = 0,05 (0,079 >
0,05). Tidak ada pengaruh yang
signifikan ini mengindikasikan bahwa
naik turunnya perputaran persediaan
tidak dapat menjelaskan naik turunnya
modal kerja. Hal ini bisa disebabkan
oleh naik turunnya
perputaran
persediaan tidak diikuti dengan naik
turunnya modal kerja, akan tetapi
modal
kerja
yang
mengalami
penurunan disebabkan oleh kenaikan
hutang usaha pada perusahaan Food
and Beverages.
Pada
dasarnya
persediaan
merupakan kekayaan terbesar bagi
perusahaan.Pengendalian persediaan
barang merupakan fungsi manajerial
yang sangat penting bagi perusahaan
industry
maupun
perusahaan
dagang.Oleh karena itu, pengelolaan
persediaan merupakan salah satu
faktor keberhasilan perusahaan.
Sedangkan
pada
pengujian
hipotesis ketiga, variabel Total Assets
Turnover mempunyai pengaruh paling
dominan terhadap Modal Kerja,
dibuktikan dengan nilai tertinggi pada
koofisien Standardized Coefficients
Beta terletak pada variabel Total
Assets Turnover sebesar -3,399 dengan
sig. 0,001 0,05)
Jakarta.
3. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa Total Assets Turnover memiliki
pengaruh dominan terhadap Modal Baridwan, Zaki. 2008. Intermediate
Accounting. BPFE, Yogyakarta.
Kerja pada perusahaan
Food and
Beverages yang Go Public di Bursa
Efek Indonesia tahun 2010-2015. Brigham, Eugene F. dan Joe F Houston.
2008. Manajemen Keuangan.
Dibuktikan dengan nilai koofisien
Jakarta: Erlangga.
Standardized Coefficients Beta terletak
pada variabel Total Assets Turnover
Darmawan,
Deni.
2013.
Metode
sebesar -3,399 dengan sig. 0,001< 0,05.
Penelitian Kuantitatif. Bandung:
PT Remaja. Rosdakarya

SARAN
1. Bagi Perusahaan hendaknya lebih
melakukan pengawasan terhadap aktiva
lancar serta hutang lancarnya karena
dengan penggunaan yang efektif dan

Fahmi, Ilham. 2012. Analisis Laporan
Keuangan. Cetakan Pertama.
Bandung: Alfabeta.
Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program

SPSS”. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.

Ekonomi. Universitas Diponegoro.
Semarang.

Gujarati, Damodar. 2006. Dasar-Dasar
Ekonometrika. Jakarta: Erlangga,
Jhingan., M.L.

Prihadi, Toto. 2008. 7 Analisis Rasio
Keuangan
(Studi
Kasus
Perusahaan Indonesia). PPM:
Jakarta.

Halim, abdul. 2007. Akuntansi Keuangan.
Jakarta: salemba empat.
Harahap, S. S. (2013). Analisis Kritis Atas
Laporan Keuangan. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Irawati, Susan. 2013. Manajemen
Keuangan. Pustaka: Bandung.
Kasmir. 2012. Pengantar Manajemen
Keuangan. Kencana Prenada
Media Group, Jakarta.

Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-dasar
Pembelajaran
Perusahaan,
BPFE. Yogyakarta.
SAK,
2007.
Standar
Akuntansi
Keuangan. Salemba Empat, Jakarta.
Sawir, Agnes. 2007. Analisis Kinerja
Keuangan dan Perencanaan
Keuangan Perusahaan. Penerbit
BPFE, Yogyakarta.
Silvana,

Kuswadi, Ir. 2006. Memahami RasioRasio Keuangan Bagi Orang
Awam. Cetakan Pertama. PT Elex
Media Komputindo. Jakarta.
Leunupun, Pieter. 2006, Profitabilitas dan
Beberapa
Faktor
yang
Mempengaruhinya,
Jurnal
Akuntansi dan Keuangan, Vol. 5,
No. 2.
Mamduh. 2009.
Financial Ratio
Analyisis And The Prediction Of
Earning Change
Indonesia.
kelola: Gajah Mada University
Business Review, No. 7/III/2009:
114-137.
Munawir, S. 2010. Analisa Laporan
Keuangan.
Edisi
Keempat
Cetakan Kelima Belas. Penerbit
Liberty, Yogyakarta.
Nugraheni. 2007. “Pengaruh Tingkat Total
Assets Turnover dan Receivable
Turnover dengan Modal Kerja
pada Perusahaan manufaktur yang
Go Publik di Bursa efek
Surabaya”.
Skripsi.
Fakultas

Anneke
Sambouw.
2011.
“Pengaruh Perputaran Persediaan
dan Perputaran Piutang terhadap
Modal Kerja. (PadaPT Unilever
Tbk)”. Skripsi. Fakultas Ekonomi.
Universitas Komputer Indonesia.
Bandung.

Soemarso S.R. 2004. Akuntansi Suatu
Pengantar. Edisi 5, Salemba
Empat. Jakarta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Jakarta: Gramedia Pustaka
Syamsudin, Lukman. 2009. Manajemen
Keuangan Perusahaan. PT Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Utari, Dewi dkk. 2014. Manajemen
Keuangan. Edisi revisi. Mitra
Wacana Media. Jakarta.
www.gapmmi.or.id
www.idx.co.id
www.kajianpustaka.com

Zainal Arifin & Walen. 2011. Metodologi
Penelitian Pendidikan, Filosofi,
Teori, dan Aplikasinya. Surabaya,
Lentera Cendekia.