PENGARUH PENDAPATAN USAHA DAN BEBAN OPER

eJurnal.stiepasim.ac.id

ISSN: 2252-8369
Oktober 2017. Vol. 6, No. 2

PENGARUH PENDAPATAN USAHA DAN BEBAN OPERASIONAL
TERHADAP LABA BERSIH PADA
KOPINKRA KARYA PUSAKA SUKABUMI
Zulfi Anuggrah1
Tri Endar Susianto, SEI., M.Ak.2
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PASIM SUKABUMI
zulfianuggrah@gmail.com abu.irsyad32@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel pendapatan usaha dan
beban operasional terhadap laba bersih secara parsial atau simultan pada Kopinkra Karya
Pusaka tahun 2013-2016 dalam bentuk laporan keuangan per triwulan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif asosiatif dengan
pendekatan kuantitatif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan
keuangan per triwulan tahun 2013-2016, teknik penarikan sampel yang digunakan

nonprobability sampling dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian
lapangan dan penelitian kepustakaan.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pendapatan usaha berpengaruh
signifikan terhadap laba bersih, nilai thitung untuk variabel pendapatan usaha sebesar 2,821
dengan nilai signifikansi sebesar 0,014 karena t hitung > ttabel (2,821 > 2,1607), maka pada
tingkat kekeliruan 5% Ho1 ditolak sehingga Ha1 diterima. Pengujian hipotesis beban
operasional nilai thitung untuk variabel beban operasional sebesar -0,789 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,444 karena thitung Ftabel (4,020 > 3,81), maka pada tingkat kekeliruan
5% Ho3 ditolak sehingga Ha3 diterima. Dapat dilihat nilai KD sebesar 38,2% ini berarti
bahwa pendapatan usaha dan beban operasional memberikan pengaruh sebesar 38,2%
terhadap laba bersih pada Kopinkra Karya Pusaka. Sedangkan sisanya 61,8% dipengaruhi
oleh variabel lain.
Kata kunci : Pendapatan Usaha, Beban Operasional, Laba Bersih

eJurnal.stiepasim.ac.id

ISSN: 2252-8369
Oktober 2017. Vol. 6, No. 2

Abstract

The purpose of this study is to determine the effect of operating revenue and operating
expenses to net income partially or simultaneously on Kopinkra Karya Pusaka year 20132016 in the form of quarterly financial reports.
The method used in this research is descriptive and associative. The population used in
this study is the financial statements for the quarter of 2013-2016, sampling techniques used
nonprobability sampling and data collection techniques used are field research and library
research.
The result of hypothesis test shows that operating revenue has significant effect to net
income, thitung value for operating revenue variable equal to 2,821 with significance value
equal to 0,014 for t hitung> ttabel (2,821> 2,1607), then at 5% error rate Ho 1 is rejected so Ha 1
is accepted. Testing the hypothesis of operating expense of t hitung for operating expense
variable equal to -0,789 with significance value equal to 0,444 for t hitung < ttabel (0,789 <
2,16037), then at error level 5% Ho 2 accepted while Ha 2 rejected. This means that the
operating expenses do not affect the net income. Simultaneously, operating revenue and
operating expense to net income have significant effect with F hitung value of 4,020 with
significance value equal to 0,044 because F hitung > F tabel (4,020 > 3,81), then at 5% error rate
Ho3 is rejected so that Ha 3 is accepted. It can be seen that the value coefficient of
determination of 38.2% means that operating revenues and operating expenses amount for
38.2% of net income on Kopinkra Karya Pusaka. While the remaining 61.8% influenced by
other variables.
Keywords : Operating Revenue, Operating Expense, Net Income


1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tujuan utama suatu perusahaan
adalah mencapai laba bersih yang
maksimal. Penilaian kinerja keuangan
dapat digunakan untuk mengetahui
seberapa besar keuntungan perusahaan
dengan membandingkan hasil laba dari
tahun-tahun sebelum dan sesudahnya.
Dengan demikian perusahaan harus sedini
mungkin mengetahui kesulitan keuangan,
maka pihak perusahaan dapat mengambil
langkah-langkah
bagaimana
untuk
memperbaiki kinerja perusahaan agar
dapat meningkatkan laba dimasa yang
akan datang. Untuk menghasilkan laba
atau pendapatan perusahaan harus rela

mengeluarkan biaya yang berhubungan
dengan kegiatan operasional perusahaan

tersebut. Pendapatan dan beban tidak bisa
dilepaskan, dimana pendapatan adalah
hasil dari kegiatan operasional yang
dilakukan perusahaan sedangkan beban
adalah biaya yang dikeuarkan untuk
memperoleh pendapatan yang diharapkan
oleh perusahaan.
Perusahaan harus memperhatikan
pendapatan yang diterima dan pengeluaran
selama kegiatan operasional berlangsung
agar Kopinkra Karya Pusaka dapat
menghasilkan laba yang diinginka demi
keberlangsungan usahanya.
Laba bersih adalah berasal dari
transaksi pendapatan, beban, keuntungan
dan kerugian. Transaksi-transaksi ini
diikhtisarkan dalam laporan laba rugi.

Laba dihasilkan dari selisih antara sumber
daya masuk (pendapatan dan keuntungan)

eJurnal.stiepasim.ac.id

dengan sumber daya keluar (beban dan
kerugian) selama periode waktu tertentu.
Pendapatan
menurut
Hery
(2012:195), yaitu arus masuk aktiva atau
peningkatan lainnya atas aktiva atau
penyelesaian kewajiban entitas (atau
kombinasi dari keduanya) dari pengiriman
barang, pemberian jasa, atau aktivitas
lainnya yang merupakan operasi utama
atau operasi sentral perusahaan.
Beban operasional, Pengertian beban
operasional dikemukakan oleh Hery
(2012:204), beban opersional dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu beban
penjualan dan beban umum dan
administrasi. Beban penjualan adalah
beban-beban yang terkait langsung dengan
segala aktivitas toko atau aktivitas yang
mendukung operasional penjualan barang
dagangan, contohnya adalah beban
gaji/upah
karyawan
toko
(bagian
penjualan), komisi penjualan, beban
pengiriman barang, beban iklan, beban
perlengkapan/keperluan toko, dan beban
penyusutan peralatan toko. Sedangkan
beban umum dan administrasi dikeluarkan
dalam rangka mendukung aktivitas/urusan
kartor (administrasi) dan opersi umum,
contohnya adalah beban gaji/upah
karyawan kantor, beban perlengkapan

kantor, beban utilitas, dan beban
punyusutan peralatan kantor.
Laba
bersih.
Menurut
Hery
(2012:195), yaitu laba bersih berasal dari
transaksi pendapan, beban, keuntungan
dan kerugian. Transaksi-transaksi ini
diikhtisarkan dalam laporan laba rugi.
Laba dihasilkan dari selisih antara sumber
daya masuk (pendapatan dan keuntungan)
dengan sumber daya keluar (beban dan
kerugian) selama periode waktu tertentu.
Pendapatan usaha dan beban
operasional berpengaruh terhadap laba
bersih Meiza Efilia (2014), berpendapat

ISSN: 2252-8369
Oktober 2017. Vol. 6, No. 2


bahwa Pendapatan usaha memiliki
hubungan yang erat dengan biaya
operasional,
Perusahaan
perlu
memperhatikan pendapatan yang diterima
dan pengeluaran yang dilakukan selama
kegiatan operasi berlangsung agar
perusahaan dapat menghasilkan laba yang
diinginkan
demi
keberlangsungan
usahanya.
Berdasarkan uraian yang telas
dikemukakan, dengan adanya masalah dan
teori yang mendukung maka penulis
merasa tertarik untuk membuat penelitian
ini dengan judul : “Pengaruh Pendapatan
Usaha

dan
Beban
Operasioanal
Terahadap Laba Bersih pada Kopinkra
Karya Pusaka”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
diatas dalam penyusunan proposal skripsi
ini, maka penulis dapat dirumuskan
permasalahan yang diteliti sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh pendapatan usaha
terhadap laba bersih pada Kopinkra
Karya Pusaka
2. Bagaimana
pengaruh
beban
operasional terhadap laba bersih pada
Kopinkra Karya Pusaka
3. Bagaimana pengaruh pendapatan usaha
dan beban operasional terhadap laba

bersih pada Kopinkra Karya Pusaka
1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan
Berdasarkan
rumusan
masalah
diatas, penelitian dimaksudkan untuk
mengungkap seberapa besar pengaruh
pendapatan usaha dan beban operasional
terhadap laba bersih pada Kopinkra Karya
Pusaka. Dengan maksud tersebut maka
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pendapatan usaha terhadap

eJurnal.stiepasim.ac.id

laba bersih pada Kopinkra karya
pusaka
2. Untuk mengetahui sejauh mana

pengaruh beban operasional terhadap
laba bersih pada Kopinkra karya
pusaka tahun
3. Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh pendapatan usaha dan beban
operasional terhadap laba bersih pada
Kopinkra karya pusaka
2. TELAAH
TEORI
DAN
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1 Pendapatan Usaha
Pendapatan
menurut
Hery
(2012:195), yaitu Arus masuk aktiva atau
peningkatan lainnya atas aktiva atau
penyelesaian kewajiban entitas (atau
kombinasi dari keduanya) dari pengiriman
barang, pemberian jasa, atau aktivitas
lainnya yang merupakan operasi utama
atau operasi sentral perusahaan. Menurut
Islahuzzaman (2012:314-315), pendapatan
adalah arus masuk atau peningkatan lain
atas harta dari suatu kesatuan atau
penyelesaian kewajibannya selama suatu
periode dari penyerahan atau produksi
baran, pemberia jasa atau aktivitas lain
yang merupakan operasi pokok atau utama
yang berkelanjutan dari kesatuan tersebut.
Menurut Hery (2012:202), yaitu
Penjualan merupakan total jumlah yang
dibebankan kepada pelanggan atas barang
dagangan yang dijual perusahaan, baik
meliputi penjualan tunai maupun secara
kredit. Total ini seharusnya tidak termasuk
pajak penjualan yang dimana perusahaan
(penjual) diharuskan memungutnya dari
pelanggan (pembeli) atas nama Negara.
Pajak penjualan ini akan diakui sebagai
kewajiban lancar (yaitu utang pajak
penjualan) dalam pembukuan perusahaan
(penjual) dan akan segera dibayarkan atau
diteruskan ke kas Negara. Penjualan

ISSN: 2252-8369
Oktober 2017. Vol. 6, No. 2

dikurangi dengan retur dan penyesuaian
harga jual dan potongan penjualan akan
diperoleh penjualan bersih (net sales).
2.2 Beban Operasional
Beban menurut Hery (2012:196),
adalah arus keluar aktiva atau penggunaan
lainnya atas aktiva atau terjadinya
(munculnya) kewajiban entitas (atau
kombinasi dari keduanya) yang disebabkan
oleh pengiriman atau pembuatan barang,
pemberian jasa, atau aktivitas lainnya yang
merupakan operasi utama atau operasi
sentral perusahaan.
Pengertian
beban
operasional
dikemukakan oleh Hery (2012:204), beban
opersional dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu beban penjualan dan beban umum
dan administrasi. Beban penjualan adalah
beban-beban yang terkait langsung dengan
segala aktivitas toko atau aktivitas yang
mendukung operasional penjualan barang
dagangan, contohnya adalah beban
gaji/upah
karyawan
toko
(bagian
penjualan), komisi penjualan, beban
pengiriman barang, beban iklan, beban
perlengkapan/keperluan toko, dan beban
penyusutan peralatan toko. Sedangkan
beban umum dan administrasi dikeluarkan
dalam rangka mendukung aktivitas/urusan
kartor (administrasi) dan operasi umum,
contohnya adalah beban gaji/upah
karyawan kantor, beban perlengkapan
kantor, beban utilitas, dan beban
punyusutan peralatan kantor.
Beban
operasi
menurut
Islahuzzaman (2012:55), yaitu pengeluaran
uang kas untuk membiayai opersi
perusahaan sehari-hari. Dapat dikelompokkan menjadi kelompok dan subkelompok.
Umumnya cukup beban operasi menjadi
dua kelompok, yaitu (a) beban penjualan
dan (b) administrasi.

eJurnal.stiepasim.ac.id

ISSN: 2252-8369
Oktober 2017. Vol. 6, No. 2

2.3 Laba Bersih
Laba
menurut
Islahuzzaman
(2012:238), yaitu selisih total pendapatan
(revenue)
dikuranhi
biaya-biaya
(expenses) dari kegiatan usaha perusahaan
yang diperoleh selama periode tertentu.
Sering disebut earning, penghasilan,
keuntungan (profits).
Sedangkan menurut Paton dan
Littleton dalam Suwarjono (2013:464)
menyatakan laba adalah kenaikan asset
dalam satu perioda akibat kegiatan
produktif yang dapat dibagi atau
didistribusikepada kreditor, pemerintah,
pemegang saham (dalam bentuk bunga,
pajak, dan deviden) tanpa mempengaruhi
keutuhan ekuitas pemegang saham semula.
Menurut Hery (2012:195), yaitu laba
bersih berasal dari transaksi pendapatan,
beban, keuntungan
dan kerugian.
Transaksi-transaksi ini diikhtisarkan dalam
laporan laba rugi. Laba dihasilkan dari
selisih antara sumber daya masuk
(pendapatan dan keuntungan) dengan
sumber daya keluar (beban dan kerugian)
selama periode waktu tertentu.

keduanya) dari penyerahan atau produksi
suatu barang, pemberian jasa, atau
pelaksanaan aktivitas lain yang merupakan
usaha utama yang sedang dilakukan entitas
tersebut (Stice, dkk, 2004:230). Kuswadi
dalam Efilia (2014), dalam perhitungan
laba rugi, besarnya biaya ini akan
mengurangi laba atau menambah rugi
perusahaan. Menurut Juki dalam Efilia
(2014), tingginya biaya operasi akan
membuat peningkatan laba turun, begitu
juga jika nilai biaya operasi rendah
peningkatan laba akan naik.

2.4 Pengaruh
Pendapatan
Usaha
Terhadap Laba Bersih
Menurut Meiza Efilia (2014), yaitu
Jika pendapatan usaha yang didapat
perusahaan mengalami kenaikan, otomatis
laba bersih perusahaan tersebut akan
mengalami peningkatan. Dari kondisi
tersebut diharapkan manajemen tetap
mempertahankan kinerjanya dengan baik
agar pendapatan yang didapat terus
meningkat.

2.7 Hipotesis Penelitian
Hipotesis
merupakan
jawaban
sementara atas pertanyaan penelitian.
Dalam penelitian ini dapat di ajukan
hipotesis penelitian sebagai berikut :
H1 : Terdapat pengaruh pendapatan
usaha terhadap laba bersih pada
Kopinkra Karya Pusaka
H2 : Terdapat
pengaruh
beban
operasional terhadap laba bersih
pada Kopinkra Karya Pusaka
H3 : Terdapat pengaruh pendapatan
usaha dan beban operasional
terhadap laba
bersih pada
Kopinkra Karya Pusaka

2.5 Pengaruh
Beban
Opersional
Terhadap Laba Bersih
Beban (expense) merupakan arus kas
atau penggunaan lain dari aktiva atau
timbulnya kewajiban (atau kombinasi

2.6 Pengaruh Pendapatan Usaha dan
Beban Operasional Terhadap Laba
Bersih
Menurut Meiza Efilia (2014)
pendapatan usaha memiliki hubungan yang
erat dengan biaya operasional, Perusahaan
perlu memperhatikan pendapatan yang
diterima dan pengeluaran yang dilakukan
selama kegiatan operasi berlangsung agar
perusahaan dapat menghasilkan laba yang
diinginkan
demi
keberlangsungan
usahanya.”

eJurnal.stiepasim.ac.id

3. METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Metode yang di gunakan adalah
metode asosiatif, yaitu suatu pertanyaan
penelitian yang bersifat menanyakan
hubungan antara dua variabel atau lebih
(Sugiyono, 2013:55). Dan desain riset
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah riset kausal yaitu riset yang
dilakukan
untuk
mengidentifikasi
hubungan sebab akibat antara variabel
(Sarwono dan Suhayati, 2014:23).
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi dalam pengertian ini adalah
laporan keuangan yang diterbitkan oleh
Kopinkra Karya Pusaka. Teknik penerikan
sampel
yang
digunakan
adalah
nonprobability
sampling ,
Teknik
nonprobability sampling yang digunakan
dalam penelitian ini adalah menggunakan
teknik sampling purposive , yaitu teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu.
Adapun
pertimbanganpertimbangan penentuan sampel dalam
penelitian ini meliputi :
1. Data yang diambil merupakan laporan
keuangan Kopinkra Karya Pusaka yang
terbaru.
2. Data yang diambil yaitu selama 4
tahun kebelakang dari tahun 2013
sampai dengan 2016.
3. Data yang diambil adalah laporan
keuangan per triwulan.
Jadi sampel dalam penelitian ini
adalah laporan keuangan Kopinkra Karya
Pusaka per triwulan dari tahun 2013-2016.
3.3 Operasionalisasi Variabel
Sesuai judul yang dipilih yaitu
pengaruh pendapatan usaha dan beban
operasional terhadap laba bersih pada
Kopinkra Karya Pusaka, maka terdapat
tiga variabel yaitu :

ISSN: 2252-8369
Oktober 2017. Vol. 6, No. 2

1. Variabel Independen
Dalam penelitian ini, yang menjadi
variabel independen yaitu :
a. Pendapatan Usaha (X1)
Pendapatan yaitu arus masuk
aktiva atau peningkatan lainnya
atas aktiva atau penyelesaian
kewajiban entitas (atau kombinasi
dari keduanya) dari pengiriman
barang, pemberian jasa, atau
aktivitas lainnya yang merupakan
operasi utama atau operasi sentral
perusahaan.
b. Beban Operasional (X2)
Beban operasional yaitu
pengeluaran uang kas untuk
membiayai opersi perusahaan
sehari-hari. Dapat dikelompokkan
menjadi
kelompok
dan
subkelompok. Umumnya cukup
beban operasi menjadi dua
kelompok,
yaitu
(a)
beban
penjualan dan (b) administrasi.
2. Variabel Dependen
Dalam penelitian ini, yang
menjadi variabel dependen yaitu Laba
Bersih (Y), yaitu laba bersih berasal
dari transaksi pendapan, beban,
keuntungan dan kerugian. Transaksitransaksi ini diikhtisarkan dalam
laporan laba rugi. Laba dihasilkan dari
selisih antara sumber daya masuk
(pendapatan dan keuntungan) dengan
sumber daya keluar (beban dan
kerugian) selama periode waktu
tertentu.
3.4 Analisis Data
Dalam penelitian ini, metode analisis
yang digunakan untuk mengetahui
pengaruh pendapatan usaha dan beban
operasional terhadap laba bersih yaitu
dengan menggunakan metode statistic
yang di olah dari laporan keuangan

eJurnal.stiepasim.ac.id

ISSN: 2252-8369
Oktober 2017. Vol. 6, No. 2

Uji
Multikolinieritas,
Uji
Heteroskedastisitas, Uji Autokorelasi.

perusahaan. Karena dependent variable
(variabel Y) dipengaruhi oleh dua
independent variable (variabel X), maka
penulis menggunakan uji asumsi klasik,
analasis korelasi parsial, koefisien
diterminasi, regresi linier berganda, dan uji
hipotesis t dan F.

Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk
menguji apakah model regresi mempunyai
distribusi normal atau tidak. Asumsi
normalitas merupakan persyaratan yang
sangat
penting
pada
pengujian
kebermaknaan (signifikansi) koefisien
regresi. Model regresi yang baik adalah
model regresi yang memiliki distribusi
normal atau mendekati normal, sehingga
layak dilakukan pengujian secara statistic.
Berikut merupakan tabel Uji Normalitas
sebagai berikut:

4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Uji Asumsi Klasik
Dalam mencari keabsahan analisis
berganda, peneliti ini akan diuji dengan
menggunakan uji asumsi klasik, yamg
bertujian untuk mengetahui apakah model
regresi yang diperoleh dapat menhasilkan
estimator yang baik. Adapun keempat uji
asumsi klasik itu adalah : Uji Normalitas,

Tabel 1
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N

16
Mean

Normal Parameters

0E-7

a,b

Most Extreme Differences

Std. Deviation

228700677,638
11700

Absolute

,109

Positive

,109

Negative

-,075

Kolmogorov-Smirnov Z

,438

Asymp. Sig. (2-tailed)

,991

a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Pada tabel 1 dapat dilihat nilai
probabilitas (signifikansi) yang diperoleh
dari uji Kolmogorov-Smirnov sebesar
0,991. Karena nilai probabilitas pada uji
Kolmogorov-Smirnov masil lebih besar
dari tingkat kekeliruan 5% (0,05), maka
disimpulkan
bahwa
model
regresi
berdistribusi normal.

Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah ada model regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel
bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi
antara variabel independen. Jika variabel
independen saling berkorelasi, maka

eJurnal.stiepasim.ac.id

ISSN: 2252-8369
Oktober 2017. Vol. 6, No. 2

variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel independen yang
nilai korelasi antar sesame variabel
independen sama dengan nol. Sebagai
dasar acuannya dapat disimpulkan:
1. Jika nilai tolerance > 10 persen dari
nilai VIF < 10, maka dapat
disimpulkan
bahwa
tidak
ada

multikolinieritas
antar
variabel
independen dalam model regresi.
2. Jika nilai tolerance < 10 persen dan
nilai VIF > 10, maka dapat
disimpulkan
bahwa
ada
multikolinieritas
antar
variabel
independen dalam model regresi.

Tabel 2
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficients

a

Model

Collinearity Statistics
Tolerance

VIF

Pendapatan Usaha (X1)

,860

1,163

Beban Operasional (X2)

,860

1,163

1
a. Dependent Variable: Laba Bersih (Y)

Berdasarkan tabel diatas nilai
tolerance untuk masing-masing variabel :
1. Nilai tolerance Pendapatan Usaha, 0,860
> 0,10
2. Nilai tolerance Beban Operasional,
0,860 > 0,10
Maka dapat disimpulkan tidak terjadi
multikolinieritas antara variabel bebas
Modal Kerja dan Investasi Aktiva Tetap.
Berdasarkan tabel diatas diperoleh VIF
untuk masing-masing variabel :
1. VIF variabel Pendapatan Usaha, 1.163 <
10
2. VIF variabel Beban Operasional, 1.163
< 10
Maka dapat disimpulkan tidak terjadi
multikolinieritas antar variabel bebas
pendapatan usaha dan beban operasional,

artinya bahwa diantara variabel bebas
pendapatan usaha dan beban operasional
tidak terdapat korelasi yang cukup kuat
antara sesama variabel bebas dan data
layak digunakan untuk analisis regresi
berganda.
Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas
merupakan
indikasi varian antara residual tidak
homogen yang mengakibatkan nilai
taksiran yang diperoleh tidak lagi efisien.
Dengan menggunakan program SPSS,
heteroskedastisitas juga bisa dilihat dari
grafik scatterplot antara nilai prediksi
variabel dependen yaitu ZPRED dengan
residual SRESID seperti pada gambar
dibawah ini:

eJurnal.stiepasim.ac.id

ISSN: 2252-8369
Oktober 2017. Vol. 6, No. 2

Gambar 1
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Analisis hasil output IBM SPSS
Statistics 20 (gambar scatterplot) diatas
didapatkan titik-titik menyebar dibawah
dan diatas sumbu Y, dan tidak mempunyai
pola yang teratur, jadi kesimpulannya
variabel bebas diatas tidak terjadi
heteroskedastisitas atau homoskedastisitas.

regresi atau dengan kata lain error dari
observasi tahun berjalan dipengaruhi oleh
error dari observasi tahun sebelumnya.
Pada
pengujian
autokorelasi
digunakan uji Durbin-Watson untuk
mengetahui ada tidaknya autokorelasi pada
model regresi dan berikut nilai DurbinWatson yang diperoleh melalui hasil
estimasi model regresi. Dibawah ini adalah
tabel nilai durbin-watson untuk uji
autokorelasi.

Uji Autokorelasi
Autokorelasi didefinisikan sebagai
korelasi antar observasi yang diukur
berdasarkan deret waktu dalam model

Tabel 3
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
Model

1

R

,618

R Square

a

b

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate

,382

,287

Durbin-Watson

245663935,439

1,486

a. Predictors: (Constant), Beban Operasional (X2), Pendapatan Usaha (X1)
b. Dependent Variable: Laba Bersih (Y)

Dari hasil olah data diatas, diketahui
uji asumsi klasik autokorelasi melalui nilai

Durbin-Watson (DW) test = 1,486. Nilai
DW berada diantara -2 dan +2 sehingga

eJurnal.stiepasim.ac.id

ISSN: 2252-8369
Oktober 2017. Vol. 6, No. 2

dapat di simpulkan
autokorelasi.

tidak

terjadi

4.2 Analisis Korelasi
Korelasi parsial digunakan untuk
menganalisis bila peneliti bermaksud
mengetahui pengaruh atau mengetahui
hubungan antara variabel independen dan
dependen, dimana salah satu variabel
independennya dibuat tetap/dikendalikan.
Jadi korelasi parsial merupakan angka
yang menunjukkan arah dan kuatnya

hubungan antara dua variabel atau lebih,
setelah satu variabel yang diduga dapat
mempengaruhi hubungan variabel tersebut
tetap/dikendalikan.
Korelasi Pendapatan Usaha Dengan
Laba Bersih Ketika Beban Operasional
Tidak Berubah
Koefisien korelasi antara pendapatan
usaha dengan laba bersih ketika beban
operasional tidak berubah dapat dilihat
pada tabel berikut.

Tabel 4
Koefisien Korelasi Parsial Pendapatan Usaha Dengan Laba Bersih
Correlations
Control Variables

Correlation

Laba Bersih (Y)

Usaha (X1)

(Y)
,616

.

,014

0

13

Correlation

,616

1,000

Significance (2-tailed)

,014

.

13

0

df

Operasional (X2)

Laba Bersih

1,000

Pendapatan Usaha (X1) Significance (2-tailed)
Beban

Pendapatan

df

Hubungan antara pendapatan dengan
laba bersih ketika beban operasional tidak
berubah adalah sebesar 0,616 dengan arah
positif. Artinya
hubungan antara
pendapatan usaha dengan laba bersih kuat
ketika beban operasional tidak mengalami
perubahan. Ini menggambarkan bahwa
ketika pendapatan usaha meningkat,
sementara beban operasional tidak berubah

maka akan meningkatkan laba bersih pada
Kopinkra Karya Pusaka.
Korelasi Beban Operasional Dengan
Laba Bersih Ketika Pendapatan Tidak
Berubah
Koefisien korelasi antara beban
operasional dengan laba bersih ketika
pendapatan usaha tidak berubah dapat
dilihat pada tabel berikut.

eJurnal.stiepasim.ac.id

ISSN: 2252-8369
Oktober 2017. Vol. 6, No. 2

Tabel 5
Koefisien Korelasi Parsial Beban Operasional Dengan Laba Bersih
Correlations
Control Variables

Beban Operasional Laba Bersih
(X2)
Correlation
Beban Operasional (X2)

(Y)
1,000

-,214

.

,444

0

13

-,214

1,000

,444

.

13

0

Significance (2tailed)

Pendapatan

df

Usaha (X1)

Correlation
Significance (2-

Laba Bersih (Y)

tailed)
df

Hubungan antara beban operasional
dengan laba bersih ketika pendapatan
usaha tidak berubah adalah sebesar 0,214
dengan arah negatif. Ketika Artinya
hubungan antara beban operasional dengan
laba bersih termasuk rendah ketika
pendapata
usaha
tidak
mengalami
perubahan. Ini menggambarkan bahwa
ketika beban operasional meningkat,

sementara pendapatan usaha tidak berubah
maka laba bersih pada Kopinkra Karya
Pusaka akan menurun.
Korelasi Secara Simultan Antara
Pendapatan
Usaha
Dan
Beban
Operasional Terhadap Laba Bersih
Koefisien krelasi antara pendapatan
usaha dan beban operasional terhadap laba
bersih bisa dilihat pada tabel dibawah.

Tabel 6
Koefisien Korelasi Secara Simultan
Pendapatan Usaha Dan Beban Operasional Dengan Laba Bersih
Model Summary
Model

1

R

R Square

a

,618

b

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate

,382

,287

245663935,439

a. Predictors: (Constant), Beban Operasional (X2), Pendapatan Usaha
(X1)
b. Dependent Variable: Laba Bersih (Y)

Berdasarkan hasil perhitungan diatas
maka dapat dilihat nilai korelasi antara
pendapatan usaha, beban operasional
dengan laba bersih secara simultan adalah
sebesar 0,618. Nilai tersebut berarti bahwa
hubungan pendapatan usaha dan beban

operasional dengan laba bersih secara
simultan adalah kuat.
4.3 Koefisien Determinasi
Koefisien diterminasi digunakan
untuk menghitung besarnya peranan atau

eJurnal.stiepasim.ac.id

ISSN: 2252-8369
Oktober 2017. Vol. 6, No. 2

pengaruh variabel bebas terhadap variabel
tergantung.
Koefisien
determinasi
digunakan untuk mengetahui seberapa
besar persentase pengaruh pendapatan
usaha variabel X1, beban operasional X2
dan laba bersih sebagai variabel Y.
Berdasarkan perhitungan menggunakan program IBM SPSS Statistics 20 pada
tabel 6 dapat dilihat nilai R Square (r2)
sebesar 0,382. Nilai tersebut digunakan
untuk melihat besasrnya pengaruh
pendapatan usaha dan beban operasional
terhadap laba bersih dengan cara
menghitung Koefisien Determinasi (KD)
menggunakan rumus sebagai berikut:
Kd = r2 x 100%
Kd = 0,382 x 100%
Kd = 38,2%
Hasil dari perhitungan tersebut
menunjukan bahwa pendapatan usaha dan
beban operasional mampu menerangkan
perubahan yang terjadi pada laba bersih
sebesar 38,2%. Ini berarti bahwa

pendapatan usaha dan beban operasional
memberikan pengaruh sebesar 38,2%
terhadap laba bersih pada Kopinkra Karya
Pusaka. Sedangkan sisanya yaitu sebesar
61,8% dipengaruhi oleh variabel lain
diluar variabel pendapatan usaha dan
beban operasional.
4.4 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda
digunakan untuk menghitung besarnya
pengaruh dua variabel bebas terhadap satu
variabel tergantung dan memprediksi
variabel tergantung dengan menggunakan
dua variabel bebas. Adapun bentuk
persamaan regresinya adalah sebagai
berikut :

Berikut merupakan perhitungan
regresi linier dengan menggunakan
program IBM SPSS Statistics 20 yang
disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 7
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients
Model

a

Unstandardized Coefficients

Standardized

t

Sig.

Coefficients
B
(Constant)
1

Std. Error

-180657166,474

283000707,109

Pendapatan Usaha (X1)

,232

,082

Beban Operasional (X2)

-,575

,729

Beta
-,638

,534

,663

2,821

,014

-,186

-,789

,444

a. Dependent Variable: Laba Bersih (Y)

Berdasarkan hasil output dari
pengolahan data diatas diperoleh nilai a
sebesar -180.657.166,474, nilai b1 sebesar
0,232 dan nilai b2 sebesar -0,575. Dengan
demikian maka dapat dibentuk persamaan
regresi sebagai berikut :
.
.

Dari persamaan regresi linier diatas
nilai
a
sebesar
-180.657.166,474
mempunyai arti jika pendapatan usaha dan
beban operasional bernilai nol maka tidak
terjadi laba bersih melainkan mengalami
kerugian sebesar Rp.180.657.166,474.
Koefisien regresi nilai b1 sebesar
0,232 koefisien tersebut bernilai positif

eJurnal.stiepasim.ac.id

menunjukkan adanya arah yang sama
antara pendapatan usaha dengan laba
bersih. Ini berarti jika setiap kenaikan
pendapatan usaha sebesar Rp.1 maka
diprediksi akan meningkatkan laba sebesar
Rp.0,232.
Koefisien regresi nilai b2 sebesar 0,575 koefisien tersebut bernilai negatif
menunjukkan arah yang berlawanan ini
berarti setiap kenaikan beban operasional
sebesar Rp.1 maka diprediksi akan
menurunkan laba bersih sebesar Rp.0,575.
4.5 Uji Hipotesis
Untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat maka dilakukan pengujian terhadap
hipotesis yang diajukan pada penelitian ini.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
adalah uji statistik t (parsial), uji statistik F
(simultan), analisis regresi berganda.
Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Dalam penelitian ini uji t digunakan
untuk menguji regresi secara parsial dari
masing-masing variabel bebas dengan
variabel terikat. Adapun kriteria dari
pengujian hipotesis secara parsial sebagai
berikut :
1. thitung > ttabel dengan α
% maka H0
ditolak artinya signifikan.
2. thitung < ttabel dengan α
% maka H0
diterima artinya tidak signifikan.
a. Pengujian Hipotesis Pendapatan
Usaha Terhadap Laba Bersih
Adapun hipotesis yang akan diuji
adalah sebagai berikut :
Ho1 : ryx1 = 0, tidak terdapat pengaruh
yang signifikan antara pendapatan
usaha terhadap laba bersih
Ha1 : ryx1 ≠ terdapat pengaruh yang
signifikan antara pendapatan usaha
terhadap laba bersih

ISSN: 2252-8369
Oktober 2017. Vol. 6, No. 2

Berdasarkan
hasil
ouput
pengolahan
data
menggunakan
program IBM SPSS Statistics 20 seperti
yang terlihat pada tabel 7 diperoleh
nilai thitung untuk variabel pendapatan
usaha sebesar 2,821 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,014 karena thitung
> ttabel (2,821 > 2,1607), maka pada
tingkat kekeliruan 5% Ho1 ditolak
sehingga Ha1 diterima. Artinya dengan
tingkat
kepercyaan 95% dapat
disimpulkan bahwa pendapatan usaha
memiliki pengeruh yang signifikan
terhadap laba bersih pada Kopinkra
Karya Pusaka.
b. Pengujian
Hipotesis
Beban
Operasional Terhadap Laba Bersih
Adapun hipotesis yang akan diuji
adalah sebagai berikut :
Ho2 : ryx2 = 0, tidak terdapat pengaruh
yang
signifikan
antara
beban
operasional terhadap laba bersih
Ha2 : ryx2 ≠ terdapat pengaruh yang
signifikan antara beban opersional
terhadap laba bersih
Berdasarkan
hasil
ouput
pengolahan
data
menggunakan
program IBM SPSS Statistics 20 seperti
yang terlihat pada tabel 7 diperoleh
nilai thitung untuk variabel beban
operasional sebesar -0,789 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,444 karena thitung
F tabel , maka Ho ditolak
 Jika F hitung ≤ F tabel , maka Ho diterima
Untuk menguji hipotesis diatas
digunakan statistik uji-F yang diperoleh
melalui tabel anova seperti yang tertera
pada tabel 7 dibawah ini:

Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
Uji F untuk mengetahui pengaruh
secara simultan variabel independen
terhadap variabel dependen. Pengujian
secara
simultan
bertujuan
untuk
membuktikan apakah pendapatan usaha
dan beban operasional secara simultan
berpeangaruh signifikan terhadap laba
bersih pada Kopinkra Karya Pusaka
dengan rumusan statistik sebagai berikut:
Ho3 : ryx3 = 0, tidak terdapat pengaruh
yang
signifikan
secara
simultan

Tabel 7
Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan
a

ANOVA
Model

Sum of Squares
Regression

1

Residual

Total

4852787258146
98050,000
7845599992820
08580,000
1269838725096
706560,000

df

Mean Square
2

13

2426393629073
49024,000

F
4,020

Sig.
,044

b

6035076917553
9120,000

15

a. Dependent Variable: Laba Bersih (Y)
b. Predictors: (Constant), Beban Operasional (X2), Pendapatan Usaha (X1)

Berdasarkan hasil ouput pengolahan
data menggunakan program IBM SPSS
Statistics 20 seperti yang terlihat pada
tabel 4.11 diperoleh nilai Fhitung sebesar
4,020 dengan nilai signifikansi sebesar
0,044 karena Fhitung >Ftabel (4,020 > 3,81),
maka pada tingkat kekeliruan 5% Ho 3
ditolak sehingga Ha3 diterima. Artinya
dengan tingkat kepercyaan 95% dapat
disimpulkan bahwa pendapatan usaha dan
beban operasional secara simultan
memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap laba bersih pada Kopinkra Karya
Pusaka.

5. KESIMPULAN
Penelitian ini dilakukan guna untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh
pendapatan usaha dan beban opersional
terhadap laba bersih pada Kopinkra Karya
Pusaka selama 4 tahun dari tahun 2013
sampai dengan 2016 dengan posisi
keuangan secara pertriwulan. Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan yang
telah penulis lakukan, maka dapat
disimpulkan dibawah ini :
1. Berdasarkan hasil uji hipotesis secara
parsial, dapat kita ketahui bahwa
pendapatan
usaha
berpengaruh
signifikan terhadap laba bersih karena
hubungan antara pendapatan dengan

eJurnal.stiepasim.ac.id

laba bersih ketika beban operasional
tidak berubah adalah sebesar 0,616
dengan arah positif. Artinya hubungan
antara pendapatan usaha dengan laba
bersih kuat ketika beban operasional
tidak mengalami perubahan. Ini
menggambarkan
bahwa
ketika
pendapatan
usaha
meningkat,
sementara beban operasional tidak
berubah maka akan meningkatkan laba
bersih pada Kopinkra Karya Pusaka.
2. Berdasarkan hasil uji hipotesis secara
parsial, dapat kita ketahui beban
operasional terhadap laba bersih tidak
berpengaruh
signifikan
karena
hubungan antara beban operasional
dengan laba bersih ketika pendapatan
usaha tidak berubah adalah sebesar
0,214 dengan arah negatif. Artinya
hubungan antara beban operasional
dengan laba bersih termasuk rendah
ketika
pendapatan
usaha
tidak
mengalami
perubahan.
Ini
menggambarkan bahwa ketika beban
operasional meningkat, sementara
pendapatan usaha tidak berubah maka
laba bersih pada Kopinkra Karya
Pusaka akan menurun.
3. Berdasarkan hasil uji hipotesis secara
simultan, dapat kita ketahui bahwa
variabel independen yaitu pendapatan
usaha
dan
beban
operasional
berpengaruh
signifikan
terhadap
variabel dependen yaitu laba bersih
karen berdasarkan hasil perhitungan
diatas maka dapat dilihat nilai korelasi
antara pendapatan usaha, beban
operasional dengan laba bersih secara
simultan adalah sebesar 0,618. Nilai
tersebut berarti bahwa hubungan
pendapatan
usaha
dan
beban
operasional dengan laba bersih secara
simultan adalah kuat.

ISSN: 2252-8369
Oktober 2017. Vol. 6, No. 2

6. SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan maka dapat dikemukakan saran
sebagai berikut:
1. Kopinkra Karya Pusaka sebaiknya
meningkatkan
penjualan
agar
pendapatan semakin meningkat, maka
semakin meningkatnya pendapatan
usaha akan mendapatkan laba bersih
yang maksimal.
2. Pihak
manajemen
perusahaan
hendaknya mampu mempertahankan
beban operasional secara efisien.
Karena beban operasional dalam
perusahaan harus menujukkan tingkat
efisien/stabil maka laba bersih yang
akan didapat oleh perusahaan akan
semakin meningkat. Bagi peneliti
untuk
selanjutnya
diharapkan
menambahkan variabel–variabel lain
yang dapat mempengaruhi laba bersih,
karena 61,8% laba bersih dipengaruhi
oleh variabel lain diluar dari variabel
independen dalam penelitian ini.
3. Kopinkra Karya Pusaka sebaiknya
mempertimbangkan
untuk
menggunakan
variabel
yang
berpengaruh terhadap laba bersih
dalam hal ini pendapatan usaha dan
beban operasional untuk dapat
meningkatkan
profit
dalam
perusahaannnya.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur
Penelitian,
Suatu
Pendekatan
Praktik, Cetakan Ke-15. Jakarta:
Rineka Cipta
Efilia, Meiza. 2014. Pengaruh Pendapatan
Usaha Dan Beban OPerasional
Terhadap
Laba
Bersih
Pada
Perusahaan
Kimia
Dan

eJurnal.stiepasim.ac.id

Keramaik,Porselin & Kaca Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2008-2012. e- Journal.
Fakultas
Ekonomi.
Universitas
Maritim
Raja
Ali
Haji.
Tanjungpinang. 2014

Hery. 2012. Analisis Laporan Keuangan,
Cetakan Pertama. Jakarta: Bumi
Aksara
Kasmir.
2015.
Analisis
Laporan
Keuangan, Edisi Ke-1, Cetakan Ke8. Jakarta: Rajawali Pers
Idrus,
Muhammad.
2009.
Metode
Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta:
Erlangga
Islahuzzaman.
2012.
Istilah-istilah
akuntansi dan auditing, Edisi Ke-1,
Cetakan Ke-1. Jakarta: Bumi Aksara
Noor,
Juliansyah.
2013.
Metode
Penelitian, Cetakan Ke-3, Edisi
Pertama. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group
Riduwan. 2013. Dasar-Dasar Statistika,
Cetakan Ke-11. Bandung: Alfabeta

ISSN: 2252-8369
Oktober 2017. Vol. 6, No. 2

Suwarjono. 2013. Teori Akuntansi
Perekayasa Pelaporan Keuangan,
edisi ketiga, cetakan ketujuh .
Yogyakarta: BPFE
Sarwono, Jonathan dan Ely Suhayati.
2014. Riset Akuntansi Menggunakan
SPSS, Edisi Pertama, Cetakan
Kedua. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis,
Cetakan Ke-17. Bandung: Alfabeta
. 2014. Statistika untuk Penelitian,
Cetakan Ke-24.Bandung: Alfabeta
Suharsaputra, Uhar. 2014. Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan
Tindakan, Cetakan Kedua. Bandung:
PT Refika Aditama
Sunyoto, Danang. 2013. Metodologi
Penelitian Akuntansi, Cetakan Ke-1.
Bandung: PT Refika Aditama
Pancawati, Emmy. 2013. Pengaruh
Pendapatan
dan
Biaya
Operasional terhadap Laba Bersih
pada PT Dua Saudara Kreatif
Lubuklinggau. Jurnal. Vol.2 No.2.