HAK HUKUM DAN KERETERLIBATAN PEREMPUAN P

HAK HUKUM DAN
KERETERLIBATAN PEREMPUAN
PADA PERADILAN ADAT
Komisi IV
Rosette Elbaar, Helen Lusiana,
Corry Theresia, Elmalia Tara,
Halsey M. Magat, Hj. Daris
Susilawati, Rusdiana, Ita Dara
Puspita, Rumiatie, Yudinantir,
Renhart Jemi
 
Disampaikan pada Workshop
Finalisasi
Draft
Pedoman
Peradilan Adat di Kalimantan
Tengah
Palangka
Raya,
17-20
Desember 2013


Latar Belakang

Kebijakan Strategi
Nasional Akses terhadap
Keadilan (SNAK)
kerjasama pemerintah
Indonesia, UNDP dan
BAPPENAS, yang
merekomendasikan

penguatan peradilan
informal atau peradilan •
adat .

75% dari korban konflik yang
terjadi akibat gap adalah
perempuan dan anak-anak,
namun kurang dari 10%
keterlibatan perempuan dalam

menangangi konflik, terlibat
dalam negosiasi perdamaian.
Mahalnya Peradilan formal.
Pergeseran paradigma
pada masyarakat
(perempuan).

Kedudukan Perempuan Dayak pada Tatanan Sosial Masyarakat

Perempuan Dayak
atau bawin Dayak
memiliki
kedudukan yang
terhormat

Keberadaan Perempuan Dayak Sejak
Rapat Tumbang Anoi 1894
1. Nyai Balau dari Kahayan Hulu
2. Nyai Simbal dari Kuala Kapuas
3. Nyai Kameluh dari Tumbang Gagu, sunagi

Kalang
4. Nyai Bawi dari Potianak
5. Nyai Dendang dari Bulau Ngadung Kapuas
6. Nyai Selong dari Pangkalan Bun
7. Nyai Endang dari Tumbang Pinut
8. Nona Mariam wanita Belanda adik Tuan
Berson
9. Nyai Rantai dari Tewah, istri Damang Batu
10.Nyai Amban dari Tumbang Haboon Kahayan

Keterlibatan Perempuan Dayak dalam Proses Peradilan Perdamaian Adat

• Sejak jaman dulu,
perempuan Dayak memiliki
hak dan kewajiban yang
sama dengan kaum laki-laki
• sebagai mantir, sekretaris
damang, dan sebagai
damang kepala adat.


Jumlah Perkara

Perkara-Perkara terhadap Perempuan
dan Anak di Kota Palangka Raya 2013
12
10
8
6
4
2
0

10
6

5
3

Jenis Perkara


Sumber: Damang Jekan Raya (Rinting
Sandan)

3

Timbul KDRT

Disebabkan
• Kodrat wanita lemah
• Budaya masyarakat bahwa
perempuan itu rendah
• Perekonomian minim
• Pendidikan perempuan rendah
• Ada orang ketiga dalam rumah tangga

Langkah-langkah Perlindungan
Terhadap Ibu dan Anak
• Adanya upaya untuk memastikan keselamatan
korban mulai dari tahap pelaporan perkara,
• Proses penyidikan dan penyelidikan, sidang

peradilan adat sampai pada tahap setelah
upaya damai
• Dilakukan, dimana damang harus melakukan
pemantauan terhadap kemungkinan terjadinya
kekerasan
• kekerasan yang berulang setelah proses damai,
segera melaporakan kepada pihak berwajib.

Langkah-langkah Perlindungan
Terhadap Ibu dan Anak
Keselamatan
korban
Penyidikan dan
penyelidikan
Menyerahkan penanganan
awal
Pemantauan terhadap
korban
Kekerasan
terjadi

Ke polisis adat

Langkah-langkah Damang Dalam
Menanggulangi Perkara KDRT
1. Menerima laporan pelaku
2. Menyerahkan penanganan awal pada perempuan
3. Melindungi perempuan dengan menempatkan pada salah satu
rumah damang jika kasus tersebut pada tahap kekerasan
4. Menggali informasi pada kedua belah pihak dan saksi
5. Melakukan mediasi untuk jalan keluar dan memberitahu hakhak mereka dalam hukum positif nasional
6. Mendamaikan kedua belah pihak setelah ada kesepakatan
dengan surat perjanjian
7. Melakukan pemantauan setelah upaya damai dilakukan
8. Melakukan upaya-upaya lain termasuk rujukan perkara jika
kasus berulang
9. Pemantau damai oleh polisi adat

Langkah-langkah Damang Dalam
Menanggulangi Perkara KDRT
Menerima laporan

pelaku
Menyerahkan penanganan
awal
Melindungi rumah
damang
Mencari informasi pada ke2 belah pihak
dan saksi
Melakukan
mediasi
Mendamaikan
Pemantauan

Upaya2 damai

Ikey Are manyewut Terima
kasih