MAKALAH TEKNIK KOMUNIKASI DAN PRESENTASI

MAKALAH
TEKNIK KOMUNIKASI DAN PRESENTASI
YANG EFEKTIF

1. PENDAHULUAN
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu
pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam
komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16)
mengenai komunikasi manusia yaitu:
Human communication is the process through which individuals –in relationships, group,
organizations and societies—respond to and create messages to adapt to the environment and
one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu
dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan
pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.
Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut sehingga dapat dilancarkan secara efektif
dalam Effendy(1994:10) bahwa para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang
dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of
Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk untuk menjelaskan
komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which
Channel To Whom With What Effect?
Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai

jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu,yaitu:
1.

Komunikator (siapa yang mengatakan?)

2.

Pesan (mengatakan apa?)

3.

Media (melalui saluran/ channel/media apa?)

4.

Komunikan (kepada siapa?)

5.

Efek (dengan dampak/efek apa?).


Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara sederhana proses komunikasi adalah
pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran
tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu.
Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif merupakan keterampilan dan kemampuan
inter disipliner yang mutlak dikuasai oleh para pejabat dan staf di lingkungan Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dalam mewujudkan misi pelayanan sesuai visi dan misi instansinya. Aplikasi modul

ini dapat secara lebih khusus Anda terapkan kepada kegiatan perencanaan, pengembangan bahan
sajian dan penerapan penyajian berbagai ruang lingkup bidang tugas dalam pemerintahan.
Dalam pelasanaan tugas PNS, diskusi, penyajian dan presentasi menjadi bagian penunjang
keberhasilan pribadi, unit kerja, maupun instansi secara keseluruhan. Bentuk-bentuk prestasi
laporan, proyek, penelitian, maupun untuk kebutuhan lain akan lebih menarik bila disampaikan
dengan teknik komunikasi dan prestasi yang memadai.
Kesimpulan yang dapat dipetik dari paparan diatas bahwa, keberhasilan suatu negara,
institusi, organisasi, kelompok bahkan individu tidak hanya ditentukan oleh tingkat kematangan
intelektual dan kompetensinya, tetapi juga dari kemampuan berkoordinasi, berkolaborasi dan
membangun jejaring kerja. Semua hal itu dapat tercipta apabila semua orang kompeten dan
terampil berkomunikasi, dan presentasi, baik dalam situasi formal, informal dan dalam
kehidupan sehari-hari.

Kemampuan komunikasi dan presentasi merupakan keterampilan yang dapat diasah,
dipelajari dan ditingkatkan. Dengan mempelajari teknik komunikasi dan presentasi ini paling
tidak sudah mulai terbangun kemauan untuk meningkatkan kompetensi diri menjadi komunikator
penyaji yang efektif dalam lingkup tugas dalam kehidupan ini.
Para peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat IV sebagai pemimpin taktis, selalu dihadapkan
kepada lingkup tugas di lingkungan pemerintahan yang tumbuh, berkembang, dan berubah cepat
kearah efektifitas dan efisiensi kerja. Dengan menguasai keterampilan berkomunikasi dan
berpresentasi ini, para alumni Diklat Kepemimpinan Tingkat IV lebih terampil dalam
menyampaikan laporan, pemikiran, telaah staf kepada pimpinan dan masyarakat umum, sehingga
substansi dari apa yang dikomunikasikan dan atau dipresentasikan benar-benar dimengerti oleh
pendengar.

2. TEKHNIK KOMUNIKASI
a.

Pengertian Komunikasi
Kata komunikasi berasal dari kata latin cum yaitu kata depan yang berarti dengan, bersama
dengan, dan unus yaitu kata bilangan yang berarti satu. Dari kedua kata itu terbentuk kata benda
cummunio yang dalam bahasa Inggris menjadi communion dan berarti kebersamaan, persatuan,
persekutuan, gabungan, pergaulan, hubungan.

Karena untuk ber-communio diperlukan usaha dan kerja, dari kata itu dibuat kata kerja
communicare yang berarti membagi sesuatu dengan seseorang, memberikan sebagian kepada
seseorang, memberitahukan sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran,
berhubungan, berteman. Kata kerja communicare itu pada akhirnya dijadikan kata kerja benda
communicatio, atau bahasa Inggris communication, dan dalam bahasa Indonesia diserap menjadi
komunikasi.
Model

Komunikasi

(sumber : rizkife.blogspot.com)
Berdasarkan berbagai arti kata communicare yang menjadi asal kata komunikasi, maka
secara harfiah komunikasi berarti pemberitahuan, pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran,
atau hubungan.

Komunikasi berawal dari gagasan yang ada pada seseorang. Gagasan itu diolahnya menjadi
pesan dan dikirimkan melalui media tertentu kepada orang ain sebagai penerima, Penerima
menerima pesan, dan sesudah mengerti pesan itu kemudian menanggapi dan menyampaikan
tanggapannya kepada pengirim pesan. Dengan menerima tanggapan dari si penerima pesan itu,
pengiriman pesan dapat menilai efektifitas pesan yang dikirimkannya. Berdasarkan tanggapan


itu, pengirim dapat mengetahui apakah pesannya dimengerti dan sejauh mana pesannya
dimengerti oleh orang yang dikirimi pesan itu.
Dari proses terjadinya komunikasi itu, secara teknis pelaksanaan, komunikasi dapat
dirumuskan sebagai "kegiatan dimana seseorang menyampaikan pesan melalui media tertentu
kepada orang lain dan sesudah menerima pesan serta memahami sejauh kemampuannya,
penerima pesan menyampaikan tanggapan melalui media tertentu pula kepada orang yang
menyampaikan pesan itu kepadanya".
Dalam komunikasi terjadilah pertukaran kata dengan arti dan makna tertentu. Dari sudut
pandang pertukaran makna, komunikasi dapat didefinisikan sebagai "proses penyampaian
makna dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang kepada orang lain melalui media
tertentu". Pertukaran makna merupakan inti yang terdalam dari kegiatan komunikasi karena yang
disampaikan orang komunikasi bukan kata-kata, tetapi arti atau makna dari kata-kata. Yang
ditanggapi orang dalam komunikasi bukan kata-kata, tetapi makna dari kata-kata.
Karena merupakan interaksi, komunikasi merupakan kegiatan yang dinamis. Selama
komunikasi berlangsung, baik pada pengirim maupun pada penerima, terus-menerus terjadi
saling memberi dan menerima pengaruh dan dampak dari komunikasi tersebut.
Sebagai pertukaran makna, komunikasi bersifat khas, unik dan tidak dapat diulangi persis
sama. Karena meski orang yang berkomunikasi sama, isi, dan maksudnya sama, namun bila
diulang, waktu, situasi, dan keadaan batin orang yang berkomunikasi sudah berbeda. Karena itu,

dalam setiap komunikasi, baik bagi orang yang mengirim maupun yang menerima, dampaknya
tidak dapat dihilangkan karena mereka tidak dapat mencabut kata yang sudah mereka ucapkan
dan mengganti dampak yang diakibatkannya. Mereka hanya dapat merubah kata-kata.

b. Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi dapat dilihat dalam hidup pribadi, hubungan dengan orang lain, di
tempat kerja, maupun dalam lingkungan masyarakat.
 Hidup Pribadi
Melalui komunikasi kita dapat .

1. Mengungkapkan perasaan dan gagasan kita (komunikasi dapat menjadi alat katarsis
untuk melepaskan beban mental dan psikologis sehingga kita mendapatkan keseimbangan hidup
kembali).
2. Menjelaskan perasaan, isi pikiran, dan peilaku kita sendiri.
3. Semakin mengenal diri (dengan komunikasi kita mengenal isi hati, pikiran dan perilaku
kita, dan mendapat umpan balik dari rekan komunikasi kita tentang emosi, pikiran, kehendak,
cita-cita, dan perilaku kita).
 Hubungan dengan Orang Lain
Melalui komunikasi kita dapat :
1.Mengenal orang lain karena melalui komunikasi orang lain mengungkapkan diri kepada

kita.
2. Menjalin perkenalan, pertemanan, dan persahabatan dengan orang lain.
3. Membahas masalah, bertukar pikiran, dan membuat rencana kegiatan bersama orang lain.
4. Meminta bantuan dan pertolongan kepada orang lain.
5. Saling membantu mengubah sikap dan perilaku hidup bersama orang lain.
 Di Tempat Kerja
Melalui komunikasi kita dapat :
1. Menjalin hubungan baik dengan rekan kerja di tempat kerja.
2. Membangun kerja sama dan sinergi dengan rekan kerja.
3. Memberitahu tentang kerja dan mengarahkan kerja itu sesuai
4. Mengatasi perbedaan pendapat, ketegangan, dan konflik.
 Dalam Masyarakat
Melalui komunikasi kita dapat :
1. Mempersatukan masyarakat.
2. Mengatasi masalah bersama dalam masyarakat.
3. Membuat usaha untuk kemajuan masyarakat.
4. Mengusahakan kesejahteraan masyarakat.

dengan tujuan.


3. TEKHNIK KOMUNIKASI YANG BAIK
Untuk mencapai komunikasi yang baik perlu dilakukan dengan JEBPLES yaitu : jelas, benar,
penuh pertimbangan, lengkap dan singkat. Selain itu berkomunikasi hendaknya memperhatikan :
5 W & 1 H (whom, who, what, when, where and how)
1. Whom : siapa yang akan diajak berkomunikasi
2. Who : siapa yang akan berkomunikasi
3. What : apa isi yang tepat untuk berkomunikasi
4. When : kapan waktu yang tepat untuk berkomunikasi
5.

Where : dimana lokasi yang tepat untuk mengkomuniukasikan pesan tersebut

6. How : bahasa, media, style yang dipakai untuk berkomunikasi.
Kemampuan berkomunikasi adalah salah satu bentuk dari kecerdasan emosi (EQ, emotional
quotient), banyak para psikolog percaya bahwa EQ memiliki kontribusi yang lebih besar untuk
meraih sukses dalam kehidupan kita dibandingkan dengan kecerdasan otak (IQ, intelegent
quotient). Menurut Daniel Goleman dalam bukunya “Emotional Intelligence”. IQ hanya
menyumbang sekitar 20% sementara EQ member kontribusi sebesar 80% bagi kesuksesan kita.
Tak heran bila paket-paket pelatihan Success Through Emotional Intelligence sangat laku
dipasaran walaupun dipatok dengan harga yang cukup mahal.


Kelihaian berkomunikasi dibutuhkan sejak awal menuliskan lamaran, membuat CV, test
wawancara, untuk meyakinkan employer tentang kualifikasi kita. Saat diterima bekerja menjadi
seorang karyawan atau karyawati, peran komunikasi pun tidak kalah penting untuk menjaga
hubungan baik dengan atasan, dengan rekan kerja, dengan bawahan, dengan pelanggan, dengan
supplier

. Agar para stake holkder memahami dengan baik kemampuan kita, diperlukan

kemampuan berkomunikasi yang baik.

Jika kita perhatikan, tidak ada satu pun pemimpin dunia, politikus ulung, pebisnis,
negosiator, pengacara, artis yang tidak memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Barrack
Obama misalnya, mampu menjadi presiden Amerika Serikat walaupun berasal dari kalangan
kulit hitam. Salah satu sebab utamanya, karena Obama memiliki kemampuan berkomunikasi
yang luar biasa. Dia mampu meyakinkan public Amerika tentang kekmampuannnya membawa
AS menuju masa depan yang lebih baik.
Menurut Prof. Hembing, jika

“organisasi” diumpamakan


tubuh manusia,

maka

berkomunikasi adalah jantungnya. Dengan komunikasi itulah, manusia membentuk komunitaskomunitas yang antara lain berupa sebuah organisasi yang pada gilirannnya berupaya
mewujudkan sukses.
Untuk memenangkan persaingan kita perlu trust dan belief. Keduanya bisa didapatkan bila
kita memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Orang lain mengetahui kemampuan kita
setelah mereka menyaksikan bukti nyata melalui :
1. Appearance : penampilan
2. Words : perkataan
3. Tone : nada bicara
4. Actions : apa yang anda lakukan
5. Behavior : bagaimana anda melakukannya
6. Reaction of others : respon orang lain kepada kita
7. Results : pencapaian atau prestasi
Jadi bila kita ingin sukses dibidang kita masing-masing, maka kemampuan berkomunikasi
yang baik adalah hal yang mutlak untuk dimiliki.