LEMMA HENSTOCK PADA INTEGRAL 

JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal. 241 - 251

LEMMA HENSTOCK PADA INTEGRAL M 
Muslich
Jurusan Matematika FMIPA UNS
[email protected]

ABSTRACT. Based on the McShane   fine partition and McShane integral, it can be
arranged the M    fine partition and M  integral concepts. Furthermore, it is
discussed some simple properties of M  integral and Lemma Henstock.
Keywords: Lemma Henstock, McShane partition and McShane integral.
ABSTRAK. Berdasarkan konsep partisi McShane   fine dan integral McShane dapat
dibangun konsep partisi M    fine dan integral M  . Kemudian dibahas beberapa
sifat sederhana integral M  dan Lemma Henstock.
Kata Kunci: Lemma Henstock, partisi McShane dan integral McShane.

1. PENDAHULUAN
Jenis integral dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu jenis integral
deskriptif dan jenis integral konstruktif. Akhir-akhir ini ke dua jenis integral
tersebut mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hubungannya dengan
perkembangan jenis integral konstruktif ini Jae Myung Park et al [3] berhasil

menyusun integral yang dinamakan dengan integral M  . Integral M  ini disusun
berdasarkan konsep integral McShane. Menurut Jae Myung et al [2] maupun
Jarolav Kurzweil et al [6] dikatakan bahwa integral McShane ekivalen dengan
integral Lebesgue dan selanjutnya oleh Tuo-Yeong Lee [7] dikatakan bahwa
integral McShane merupakan bentuk integral konstruktif dari integral Lebsgue. Di
dalam tulisan ini P dimaksud koleksi pasangan selang titik {( I i ,  i )}in1 dengan
Ii  I j   , i  j .

Berdasarkan pasangan selang titik P  {( I i ,  i )}in1 , baik Gordon [6] maupun
D.H. Fremlin [1] mendefinisikan konsep partisi McShane   fine dan integral
McShane sebagai berikut.

242 Muslich

Definisi 1.1 P  {( I i ,  i )}in1 dikatakan partisi McShane   fine pada [a, b] jika
I i  ( i   ( i ),  i   ( i ) ,  i  [a, b]

Definisi 1.2 Fungsi f : [a, b]  R dikatakan terintegral McShane pada [a, b]
ditulis f  M [a, b] jika terdapat bilangan real A sehingga untuk setiap   0
terdapat fungsi positif  ( ) : [a, b]  R  sehingga untuk setiap partisi McShane


  fine P  {( I i ,  i )}in1 pada [a, b] berlaku
n

 f ( ) I
i 1

i

i

 A 

Selanjutnya Jae Myung Park et al [3] dan Jae Myung Park et al [4]
mendefinisikan konsep partisi M    fine pada [a, b] dan integral M  pada

[a, b] sebagai berikut.
Definisi 1.3 P  {( I i ,  i )} dikatakan partisi M    fine pada [a, b] untuk suatu
konstan   0 jika P  {( I i ,  i )}in1 partisi McShane   fine pada [a, b] dan
n


memenuhi

 d ( , I )  
i

i

i 1

Diberikan partisi

dengan d (i , I i )  inf{ x  i : x  I i }

M    fine P  {( I i ,  i )}in1

pada [a, b] dan fungsi
n

f : [a, b]  R , kemudian dibentuk jumlahan S ( f , P)   f ( i ) I i . Dari konsep

i 1

S ( f , P) tersebut didefinisikan integral M  fungsi f pada [a, b] sebagai berikut.
Definisi 1.4 Diberikan bilangan real   0 . Fungsi f : [a, b]  R dikatakan
terintegral M  pada [a, b] ditulis f  M  [a, b] jika terdapat bilangan real A
sehingga untuk setiap   0 terdapat fungsi positif  ( ) : [a, b]  R  sehingga
untuk setiap partisi M    fine P  {( I i ,  i )}in1 pada [a, b] berlaku
n

 f ( ) I
i 1

i

i

 A 

Lemma Henstock Pada Integral M 


243

Bilangan A disebut nilai integral M  pada [a, b] dan dinotasikan dengan

A  (M  )

 fdx .

terintegral M  pada E  [a, b] jika fungsi f E

Fungsi f

[ a ,b ]

terintegral M  pada [a, b] dan berlaku ( M  )  f  ( M  )

 f

E


.

[ a ,b ]

E

Berdasarkan konsep integral M  ini penulis bertujuan untuk membahas
kembali tulisan Jae Myung Park et al [2] tentang sifat-sifat integral M  dan
Lemma Henstock yang bermanfaat melengkapi pernyataan-pernyataan yang
dipandang perlu.

2. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan pada konsep partisi M    fine P  {( I i ,  i )}in1 pada [a, b]
dan konsep integral M  pada [a, b] maka akan dibahas beberapa sifat sederhana
integral M  dan Lemma Henstock. Untuk kemudahan dalam pembahasan
P  {( I i ,  i )}in1

n

dan


( P) f ( i ) I i

berturut-turut

cukup

ditulis

dengan

i 1

P  {( I ,  )} dan ( P) f ( ) I .
Teorema 2.1 Diberikan f : [a, b]  R . Jika fungsi f terintegral M  pada [a, b]
maka nilai integralnya tunggal.
Bukti. Diberikan sebarang   0 . Andaikan nilai integral fungsi f pada [a, b] tidak
tunggal, sebut

A  (M  )


 fdx

[ a ,b ]

dan

B  (M  )

 fdx dengan

A  B, maka

[ a ,b ]

terdapat fungsi positif 1 ( ) : [a, b]  R  sehingga untuk setiap partisi M 

1  fine P  {( I ,  )} pada [a, b] berlaku ( P) f ( ) I  A 



2

244

Muslich

dan terdapat fungsi positif  2 ( ) : [a, b]  R  sehingga untuk setiap partisi M 


 2  fine P  {( I ,  )} pada [a, b] berlaku ( P) f ( ) I  B  .
2

Didefinisikan fungsi positif  ( ) : [a, b]  R  dengan  ( )  min{ 1 ( ),  2 ( )},
maka untuk setiap partisi M    fine P  {( I ,  )} pada [a, b] berlaku
A  B = A  ( P) f ( ) I  ( P) f ( ) I  B

≤ A  ( P ) f ( ) I + ( P ) f ( ) I  B
<




+

2


2

= 

Karena berlaku untuk setiap   0 maka A=B, jadi pengandaian salah yang benar
nilai integral M  fungsi f pada [a, b] adalah tunggal.

Teorema 2.2 M  [a, b] merupakan ruang linear yaitu jika

f , g : [ a, b]  R

terintegral M  pada [a, b] dan k bilangan real maka f  g dan kf terintegral

M  pada [a, b] dan berlaku

a. M   ( f  g )dx = M 
[ a ,b ]

b. M   kfdx = k M 
[ a ,b ]

 fdx + M   gdx

[ a ,b ]

[ a ,b ]

 fdx

[ a ,b ]

Bukti. a.Diberikan sebarang   0 . Diketahui f , g : [a, b]  R terintegral M 
pada [a, b] maka terdapat fungsi positif 1 ( ) : [a, b]  R  sehingga untuk setiap
partisi M  1  fine P'  {( I ,  )} pada [a, b] berlaku

( P' ) f ( ) I  A 



2 k  1

dan terdapat fungsi positif  2 ( ) : [a, b]  R  sehingga untuk setiap partisi M 

 2  fine P"  {( I ,  )} pada [a, b] berlaku
( P" ) g ( ) I  B 


2

Lemma Henstock Pada Integral M 

245

Didefinisikan fungsi positif  ( ) : [a, b]  R  dengan  ( )  min{ 1 ( ),  2 ( )},
maka untuk setiap partisi M    fine P  {( I ,  )} pada [a, b] berlaku

( P) ( f  g )( )  ( A  B) ≤ ( P) ( f ( ) I  A + ( P ) ( g ( ) I  B
<



+

2( k  1)


2

= 

Jadi f  g terintegral M  pada [a, b] dan berlaku

M   ( f

 g )dx = A+ B = M 

[ a ,b ]

 fdx + M   gdx .

[ a ,b ]

[ a ,b ]

b. Selanjutnya juga berlaku
( P' ) kf ( ) I  kA  k ( P' ) f ( ) I  A

<


2( k  1)

0

dan

A  (M  )

misalkan

 fdx dan

[ a ,c ]

B  (M  )

 fdx

maka terdapat fungsi positif 1 ( ) : [a, c]  R  sedemikian

[ c ,b ]

hingga untuk setiap partisi M  1  fine P'  {( I ,  )} pada [a, c] berlaku:

( P' ) f ( ) I  A 


2

dan terdapat fungsi positif  2 ( ) : [c, b]  R  sedemikian hingga untuk setiap
partisi M   2  fine P"  {( I ,  )} pada [c, b ] berlaku

( P" ) f ( ) I  B 


2

.

Didefinisikan fungsi positif  ( ) : [a, b]  R  dengan
 min{ 1 ( ), c   }, jika   [a, c)
 ( ) =  min{ 1 (c),  2 (c)},
jika   c
min{  ( ),   c}, jika   (c, b]
2


Apabila

P  {( I ,  )} merupakan partisi

M    fine

pada [a, b] maka c

merupakan salah satu titik partisinya, dan mudah dipahami jika P  P1  P2
dengan

P1  {( I ,  )} dan P2  {( I ,  )} berturut-turut

merupakan

partisi

  fine pada [a, c] dan [c, b] maka berlaku
( P) f ( ) I  ( A  B) ≤ ( P1 ) ( f ( ) I  A + ( P2 ) ( g ( ) I  B
<


2

+


2

=

M

Lemma Henstock Pada Integral M 

249

Karena berlaku untuk sebarang  >0 maka f terintegral M  pada [a, b] dan
berlaku

M   fdx = A+ B = M   fdx + M   gdx .
[ a ,c ]

[ a ,b ]

[ c ,b ]

Teorema 2.6 (Lemma Henstock) Diberikan f : [a, b]  R . Jika f terintegral

M  pada [a, b] yaitu untuk setiap   0 terdapat fungsi positif  ( ) : [a, b]  R 
sehingga untuk setiap partisi M    fine P  {( I ,  )} pada [a, b] berlaku

( P) f ( ) I 

f



[ a ,b ]

maka untuk setiap partisi M    fine bagian P'  {( I i ,  i )}im1 dari P  {( I ,  )}
berlaku
m

m

i 1

i 1 I i

( P' ) f ( i ) I i    f ( i )  2
Bukti. Diberikan   0
Misalkan P'  {( I i ,  i )}im1 adalah partisi M    fine bagian dari P  {( I ,  )}
dengan I1 , I 2 ,..., I m adalah selang-selang pada partisi P ' , sedangkan I 1' , I 2' ,..., I k'
adalah selang-selang sisanya sehingga
terintegral

M  pada

m

k

i 1

j 1

[a, b] = ( I i )  ( I 'j ) . Karena f

[a, b] maka f terintegral

M  pada

I 'j

untuk setiap

j  1,2,3,..., k , dengan demikian terdapat fungsi positif  j ( ) : I 'j  R  sehingga
untuk setiap partisi M   j  fine P j pada I 'j berlaku

( Pj ) f ( ) I   f 
I 'j

k


k

Dibentuk P  P'( Pj ) maka P merupakan partisi M    fine pada [a, b] dan
j 1

berlaku

250

Muslich

( P) f ( ) I 



m

k

i 1

j 1

f = ( P' ) f ( i ) I i   f ( j ) I 'j 

[ a ,b ]

f



[ a ,b ]

sehingga berakibat
m

m

i 1

i 1 I i

( P' ) f ( i ) I i    f
k

=

(( P) f ( ) I   f ( j ) I j )  (
j 1

≤ ( P) f ( ) I 

k



f +



f +

[ a ,b ]

≤ ( P) f ( ) I 

<




j 1 I '
j

k

j 1

 f (
j 1

j

) I 'j   f
I 'j



k

+

j 1 I '
j

f   f ( j ) I 'j

k

[ a ,b ]



[ a ,b ]

k

f  f )

k
j 1

= 2 .

Dengan demikian Teorema terbukti.

3. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan di atas diperoleh beberapa kesimpulan antara lain (i)

M  [a, b] merupakan ruang linear dan (ii) bahwa Lemma Henstock berlaku pada
integral M  yaitu jika diberikan fungsi f : [a, b]  R dan f terintegral M  pada

[a, b] maka untuk setiap   0 terdapat fungsi positif  ( ) : [a, b]  R  sehingga
untuk setiap partisi M    fine P  {( I ,  )} pada [a, b] berlaku

( P) f ( ) I 

f



[ a ,b ]

maka untuk setiap partisi M    fine bagian P'  {( I i ,  i )}im1 dari P  {( I ,  )}
berlaku

Lemma Henstock Pada Integral M 

251

m

m

i 1

i 1 I i

( P' ) f ( i ) I i    f ( i )  2 .

DAFTAR PUSTAKA
D. H. Fremlin, (1994) The Henstock and McShane Integral of Vector Valued
Function, Illionis of Journal Mathematics, 38(3), 471-479.
Jae Myung Park and Deok Ho Lee, (1996) The Denjoy Extension of The
McShane Integral, Bull. Korean Math. Soc. 33(3), 41-416.
Jae Myung Park, Hyung Won Ryu, and Hoe Kyung Lee, (2010) The - M 
integral, Journal of The Chungcheong Mathematical Sosiety, 23(1), 99108.
Jae Myung Park, Deok Ho Lee, Yu Han Yoon, and Hoe Kyung Lee, (2010) The
Integration By Parts For The- M  integral, Journal of The Chungcheong
Mathematical Sosiety, 23(4), 861-870.
Jaroslav Kurzweil & S. Schwabik, (1991) McShane Equiintegrability and Vitali’s
Convergence

Theorem,

e-mail

address:

[email protected],

[email protected].
R.A. Gordon, (1994) The Integrals of Lebesgue, Denjoy, Perron, and Henstock,
Graduate Studies in Mathematics, Volume 4, American Mathematical
Society.
Tuo-Yeong Lee, (2004) Some full Characterizations of the Strong McShane
Integral, Mathematica Bohemica, 129(3), 305-312.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124