LEMMA HENSTOCK PADA INTEGRAL
JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal. 241 - 251
LEMMA HENSTOCK PADA INTEGRAL M
Muslich
Jurusan Matematika FMIPA UNS
[email protected]
ABSTRACT. Based on the McShane fine partition and McShane integral, it can be
arranged the M fine partition and M integral concepts. Furthermore, it is
discussed some simple properties of M integral and Lemma Henstock.
Keywords: Lemma Henstock, McShane partition and McShane integral.
ABSTRAK. Berdasarkan konsep partisi McShane fine dan integral McShane dapat
dibangun konsep partisi M fine dan integral M . Kemudian dibahas beberapa
sifat sederhana integral M dan Lemma Henstock.
Kata Kunci: Lemma Henstock, partisi McShane dan integral McShane.
1. PENDAHULUAN
Jenis integral dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu jenis integral
deskriptif dan jenis integral konstruktif. Akhir-akhir ini ke dua jenis integral
tersebut mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hubungannya dengan
perkembangan jenis integral konstruktif ini Jae Myung Park et al [3] berhasil
menyusun integral yang dinamakan dengan integral M . Integral M ini disusun
berdasarkan konsep integral McShane. Menurut Jae Myung et al [2] maupun
Jarolav Kurzweil et al [6] dikatakan bahwa integral McShane ekivalen dengan
integral Lebesgue dan selanjutnya oleh Tuo-Yeong Lee [7] dikatakan bahwa
integral McShane merupakan bentuk integral konstruktif dari integral Lebsgue. Di
dalam tulisan ini P dimaksud koleksi pasangan selang titik {( I i , i )}in1 dengan
Ii I j , i j .
Berdasarkan pasangan selang titik P {( I i , i )}in1 , baik Gordon [6] maupun
D.H. Fremlin [1] mendefinisikan konsep partisi McShane fine dan integral
McShane sebagai berikut.
242 Muslich
Definisi 1.1 P {( I i , i )}in1 dikatakan partisi McShane fine pada [a, b] jika
I i ( i ( i ), i ( i ) , i [a, b]
Definisi 1.2 Fungsi f : [a, b] R dikatakan terintegral McShane pada [a, b]
ditulis f M [a, b] jika terdapat bilangan real A sehingga untuk setiap 0
terdapat fungsi positif ( ) : [a, b] R sehingga untuk setiap partisi McShane
fine P {( I i , i )}in1 pada [a, b] berlaku
n
f ( ) I
i 1
i
i
A
Selanjutnya Jae Myung Park et al [3] dan Jae Myung Park et al [4]
mendefinisikan konsep partisi M fine pada [a, b] dan integral M pada
[a, b] sebagai berikut.
Definisi 1.3 P {( I i , i )} dikatakan partisi M fine pada [a, b] untuk suatu
konstan 0 jika P {( I i , i )}in1 partisi McShane fine pada [a, b] dan
n
memenuhi
d ( , I )
i
i
i 1
Diberikan partisi
dengan d (i , I i ) inf{ x i : x I i }
M fine P {( I i , i )}in1
pada [a, b] dan fungsi
n
f : [a, b] R , kemudian dibentuk jumlahan S ( f , P) f ( i ) I i . Dari konsep
i 1
S ( f , P) tersebut didefinisikan integral M fungsi f pada [a, b] sebagai berikut.
Definisi 1.4 Diberikan bilangan real 0 . Fungsi f : [a, b] R dikatakan
terintegral M pada [a, b] ditulis f M [a, b] jika terdapat bilangan real A
sehingga untuk setiap 0 terdapat fungsi positif ( ) : [a, b] R sehingga
untuk setiap partisi M fine P {( I i , i )}in1 pada [a, b] berlaku
n
f ( ) I
i 1
i
i
A
Lemma Henstock Pada Integral M
243
Bilangan A disebut nilai integral M pada [a, b] dan dinotasikan dengan
A (M )
fdx .
terintegral M pada E [a, b] jika fungsi f E
Fungsi f
[ a ,b ]
terintegral M pada [a, b] dan berlaku ( M ) f ( M )
f
E
.
[ a ,b ]
E
Berdasarkan konsep integral M ini penulis bertujuan untuk membahas
kembali tulisan Jae Myung Park et al [2] tentang sifat-sifat integral M dan
Lemma Henstock yang bermanfaat melengkapi pernyataan-pernyataan yang
dipandang perlu.
2. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan pada konsep partisi M fine P {( I i , i )}in1 pada [a, b]
dan konsep integral M pada [a, b] maka akan dibahas beberapa sifat sederhana
integral M dan Lemma Henstock. Untuk kemudahan dalam pembahasan
P {( I i , i )}in1
n
dan
( P) f ( i ) I i
berturut-turut
cukup
ditulis
dengan
i 1
P {( I , )} dan ( P) f ( ) I .
Teorema 2.1 Diberikan f : [a, b] R . Jika fungsi f terintegral M pada [a, b]
maka nilai integralnya tunggal.
Bukti. Diberikan sebarang 0 . Andaikan nilai integral fungsi f pada [a, b] tidak
tunggal, sebut
A (M )
fdx
[ a ,b ]
dan
B (M )
fdx dengan
A B, maka
[ a ,b ]
terdapat fungsi positif 1 ( ) : [a, b] R sehingga untuk setiap partisi M
1 fine P {( I , )} pada [a, b] berlaku ( P) f ( ) I A
2
244
Muslich
dan terdapat fungsi positif 2 ( ) : [a, b] R sehingga untuk setiap partisi M
2 fine P {( I , )} pada [a, b] berlaku ( P) f ( ) I B .
2
Didefinisikan fungsi positif ( ) : [a, b] R dengan ( ) min{ 1 ( ), 2 ( )},
maka untuk setiap partisi M fine P {( I , )} pada [a, b] berlaku
A B = A ( P) f ( ) I ( P) f ( ) I B
≤ A ( P ) f ( ) I + ( P ) f ( ) I B
<
+
2
2
=
Karena berlaku untuk setiap 0 maka A=B, jadi pengandaian salah yang benar
nilai integral M fungsi f pada [a, b] adalah tunggal.
Teorema 2.2 M [a, b] merupakan ruang linear yaitu jika
f , g : [ a, b] R
terintegral M pada [a, b] dan k bilangan real maka f g dan kf terintegral
M pada [a, b] dan berlaku
a. M ( f g )dx = M
[ a ,b ]
b. M kfdx = k M
[ a ,b ]
fdx + M gdx
[ a ,b ]
[ a ,b ]
fdx
[ a ,b ]
Bukti. a.Diberikan sebarang 0 . Diketahui f , g : [a, b] R terintegral M
pada [a, b] maka terdapat fungsi positif 1 ( ) : [a, b] R sehingga untuk setiap
partisi M 1 fine P' {( I , )} pada [a, b] berlaku
( P' ) f ( ) I A
2 k 1
dan terdapat fungsi positif 2 ( ) : [a, b] R sehingga untuk setiap partisi M
2 fine P" {( I , )} pada [a, b] berlaku
( P" ) g ( ) I B
2
Lemma Henstock Pada Integral M
245
Didefinisikan fungsi positif ( ) : [a, b] R dengan ( ) min{ 1 ( ), 2 ( )},
maka untuk setiap partisi M fine P {( I , )} pada [a, b] berlaku
( P) ( f g )( ) ( A B) ≤ ( P) ( f ( ) I A + ( P ) ( g ( ) I B
<
+
2( k 1)
2
=
Jadi f g terintegral M pada [a, b] dan berlaku
M ( f
g )dx = A+ B = M
[ a ,b ]
fdx + M gdx .
[ a ,b ]
[ a ,b ]
b. Selanjutnya juga berlaku
( P' ) kf ( ) I kA k ( P' ) f ( ) I A
<
2( k 1)
0
dan
A (M )
misalkan
fdx dan
[ a ,c ]
B (M )
fdx
maka terdapat fungsi positif 1 ( ) : [a, c] R sedemikian
[ c ,b ]
hingga untuk setiap partisi M 1 fine P' {( I , )} pada [a, c] berlaku:
( P' ) f ( ) I A
2
dan terdapat fungsi positif 2 ( ) : [c, b] R sedemikian hingga untuk setiap
partisi M 2 fine P" {( I , )} pada [c, b ] berlaku
( P" ) f ( ) I B
2
.
Didefinisikan fungsi positif ( ) : [a, b] R dengan
min{ 1 ( ), c }, jika [a, c)
( ) = min{ 1 (c), 2 (c)},
jika c
min{ ( ), c}, jika (c, b]
2
Apabila
P {( I , )} merupakan partisi
M fine
pada [a, b] maka c
merupakan salah satu titik partisinya, dan mudah dipahami jika P P1 P2
dengan
P1 {( I , )} dan P2 {( I , )} berturut-turut
merupakan
partisi
fine pada [a, c] dan [c, b] maka berlaku
( P) f ( ) I ( A B) ≤ ( P1 ) ( f ( ) I A + ( P2 ) ( g ( ) I B
<
2
+
2
=
M
Lemma Henstock Pada Integral M
249
Karena berlaku untuk sebarang >0 maka f terintegral M pada [a, b] dan
berlaku
M fdx = A+ B = M fdx + M gdx .
[ a ,c ]
[ a ,b ]
[ c ,b ]
Teorema 2.6 (Lemma Henstock) Diberikan f : [a, b] R . Jika f terintegral
M pada [a, b] yaitu untuk setiap 0 terdapat fungsi positif ( ) : [a, b] R
sehingga untuk setiap partisi M fine P {( I , )} pada [a, b] berlaku
( P) f ( ) I
f
[ a ,b ]
maka untuk setiap partisi M fine bagian P' {( I i , i )}im1 dari P {( I , )}
berlaku
m
m
i 1
i 1 I i
( P' ) f ( i ) I i f ( i ) 2
Bukti. Diberikan 0
Misalkan P' {( I i , i )}im1 adalah partisi M fine bagian dari P {( I , )}
dengan I1 , I 2 ,..., I m adalah selang-selang pada partisi P ' , sedangkan I 1' , I 2' ,..., I k'
adalah selang-selang sisanya sehingga
terintegral
M pada
m
k
i 1
j 1
[a, b] = ( I i ) ( I 'j ) . Karena f
[a, b] maka f terintegral
M pada
I 'j
untuk setiap
j 1,2,3,..., k , dengan demikian terdapat fungsi positif j ( ) : I 'j R sehingga
untuk setiap partisi M j fine P j pada I 'j berlaku
( Pj ) f ( ) I f
I 'j
k
k
Dibentuk P P'( Pj ) maka P merupakan partisi M fine pada [a, b] dan
j 1
berlaku
250
Muslich
( P) f ( ) I
m
k
i 1
j 1
f = ( P' ) f ( i ) I i f ( j ) I 'j
[ a ,b ]
f
[ a ,b ]
sehingga berakibat
m
m
i 1
i 1 I i
( P' ) f ( i ) I i f
k
=
(( P) f ( ) I f ( j ) I j ) (
j 1
≤ ( P) f ( ) I
k
f +
f +
[ a ,b ]
≤ ( P) f ( ) I
<
j 1 I '
j
k
j 1
f (
j 1
j
) I 'j f
I 'j
k
+
j 1 I '
j
f f ( j ) I 'j
k
[ a ,b ]
[ a ,b ]
k
f f )
k
j 1
= 2 .
Dengan demikian Teorema terbukti.
3. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan di atas diperoleh beberapa kesimpulan antara lain (i)
M [a, b] merupakan ruang linear dan (ii) bahwa Lemma Henstock berlaku pada
integral M yaitu jika diberikan fungsi f : [a, b] R dan f terintegral M pada
[a, b] maka untuk setiap 0 terdapat fungsi positif ( ) : [a, b] R sehingga
untuk setiap partisi M fine P {( I , )} pada [a, b] berlaku
( P) f ( ) I
f
[ a ,b ]
maka untuk setiap partisi M fine bagian P' {( I i , i )}im1 dari P {( I , )}
berlaku
Lemma Henstock Pada Integral M
251
m
m
i 1
i 1 I i
( P' ) f ( i ) I i f ( i ) 2 .
DAFTAR PUSTAKA
D. H. Fremlin, (1994) The Henstock and McShane Integral of Vector Valued
Function, Illionis of Journal Mathematics, 38(3), 471-479.
Jae Myung Park and Deok Ho Lee, (1996) The Denjoy Extension of The
McShane Integral, Bull. Korean Math. Soc. 33(3), 41-416.
Jae Myung Park, Hyung Won Ryu, and Hoe Kyung Lee, (2010) The - M
integral, Journal of The Chungcheong Mathematical Sosiety, 23(1), 99108.
Jae Myung Park, Deok Ho Lee, Yu Han Yoon, and Hoe Kyung Lee, (2010) The
Integration By Parts For The- M integral, Journal of The Chungcheong
Mathematical Sosiety, 23(4), 861-870.
Jaroslav Kurzweil & S. Schwabik, (1991) McShane Equiintegrability and Vitali’s
Convergence
Theorem,
e-mail
address:
[email protected],
[email protected].
R.A. Gordon, (1994) The Integrals of Lebesgue, Denjoy, Perron, and Henstock,
Graduate Studies in Mathematics, Volume 4, American Mathematical
Society.
Tuo-Yeong Lee, (2004) Some full Characterizations of the Strong McShane
Integral, Mathematica Bohemica, 129(3), 305-312.
LEMMA HENSTOCK PADA INTEGRAL M
Muslich
Jurusan Matematika FMIPA UNS
[email protected]
ABSTRACT. Based on the McShane fine partition and McShane integral, it can be
arranged the M fine partition and M integral concepts. Furthermore, it is
discussed some simple properties of M integral and Lemma Henstock.
Keywords: Lemma Henstock, McShane partition and McShane integral.
ABSTRAK. Berdasarkan konsep partisi McShane fine dan integral McShane dapat
dibangun konsep partisi M fine dan integral M . Kemudian dibahas beberapa
sifat sederhana integral M dan Lemma Henstock.
Kata Kunci: Lemma Henstock, partisi McShane dan integral McShane.
1. PENDAHULUAN
Jenis integral dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu jenis integral
deskriptif dan jenis integral konstruktif. Akhir-akhir ini ke dua jenis integral
tersebut mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hubungannya dengan
perkembangan jenis integral konstruktif ini Jae Myung Park et al [3] berhasil
menyusun integral yang dinamakan dengan integral M . Integral M ini disusun
berdasarkan konsep integral McShane. Menurut Jae Myung et al [2] maupun
Jarolav Kurzweil et al [6] dikatakan bahwa integral McShane ekivalen dengan
integral Lebesgue dan selanjutnya oleh Tuo-Yeong Lee [7] dikatakan bahwa
integral McShane merupakan bentuk integral konstruktif dari integral Lebsgue. Di
dalam tulisan ini P dimaksud koleksi pasangan selang titik {( I i , i )}in1 dengan
Ii I j , i j .
Berdasarkan pasangan selang titik P {( I i , i )}in1 , baik Gordon [6] maupun
D.H. Fremlin [1] mendefinisikan konsep partisi McShane fine dan integral
McShane sebagai berikut.
242 Muslich
Definisi 1.1 P {( I i , i )}in1 dikatakan partisi McShane fine pada [a, b] jika
I i ( i ( i ), i ( i ) , i [a, b]
Definisi 1.2 Fungsi f : [a, b] R dikatakan terintegral McShane pada [a, b]
ditulis f M [a, b] jika terdapat bilangan real A sehingga untuk setiap 0
terdapat fungsi positif ( ) : [a, b] R sehingga untuk setiap partisi McShane
fine P {( I i , i )}in1 pada [a, b] berlaku
n
f ( ) I
i 1
i
i
A
Selanjutnya Jae Myung Park et al [3] dan Jae Myung Park et al [4]
mendefinisikan konsep partisi M fine pada [a, b] dan integral M pada
[a, b] sebagai berikut.
Definisi 1.3 P {( I i , i )} dikatakan partisi M fine pada [a, b] untuk suatu
konstan 0 jika P {( I i , i )}in1 partisi McShane fine pada [a, b] dan
n
memenuhi
d ( , I )
i
i
i 1
Diberikan partisi
dengan d (i , I i ) inf{ x i : x I i }
M fine P {( I i , i )}in1
pada [a, b] dan fungsi
n
f : [a, b] R , kemudian dibentuk jumlahan S ( f , P) f ( i ) I i . Dari konsep
i 1
S ( f , P) tersebut didefinisikan integral M fungsi f pada [a, b] sebagai berikut.
Definisi 1.4 Diberikan bilangan real 0 . Fungsi f : [a, b] R dikatakan
terintegral M pada [a, b] ditulis f M [a, b] jika terdapat bilangan real A
sehingga untuk setiap 0 terdapat fungsi positif ( ) : [a, b] R sehingga
untuk setiap partisi M fine P {( I i , i )}in1 pada [a, b] berlaku
n
f ( ) I
i 1
i
i
A
Lemma Henstock Pada Integral M
243
Bilangan A disebut nilai integral M pada [a, b] dan dinotasikan dengan
A (M )
fdx .
terintegral M pada E [a, b] jika fungsi f E
Fungsi f
[ a ,b ]
terintegral M pada [a, b] dan berlaku ( M ) f ( M )
f
E
.
[ a ,b ]
E
Berdasarkan konsep integral M ini penulis bertujuan untuk membahas
kembali tulisan Jae Myung Park et al [2] tentang sifat-sifat integral M dan
Lemma Henstock yang bermanfaat melengkapi pernyataan-pernyataan yang
dipandang perlu.
2. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan pada konsep partisi M fine P {( I i , i )}in1 pada [a, b]
dan konsep integral M pada [a, b] maka akan dibahas beberapa sifat sederhana
integral M dan Lemma Henstock. Untuk kemudahan dalam pembahasan
P {( I i , i )}in1
n
dan
( P) f ( i ) I i
berturut-turut
cukup
ditulis
dengan
i 1
P {( I , )} dan ( P) f ( ) I .
Teorema 2.1 Diberikan f : [a, b] R . Jika fungsi f terintegral M pada [a, b]
maka nilai integralnya tunggal.
Bukti. Diberikan sebarang 0 . Andaikan nilai integral fungsi f pada [a, b] tidak
tunggal, sebut
A (M )
fdx
[ a ,b ]
dan
B (M )
fdx dengan
A B, maka
[ a ,b ]
terdapat fungsi positif 1 ( ) : [a, b] R sehingga untuk setiap partisi M
1 fine P {( I , )} pada [a, b] berlaku ( P) f ( ) I A
2
244
Muslich
dan terdapat fungsi positif 2 ( ) : [a, b] R sehingga untuk setiap partisi M
2 fine P {( I , )} pada [a, b] berlaku ( P) f ( ) I B .
2
Didefinisikan fungsi positif ( ) : [a, b] R dengan ( ) min{ 1 ( ), 2 ( )},
maka untuk setiap partisi M fine P {( I , )} pada [a, b] berlaku
A B = A ( P) f ( ) I ( P) f ( ) I B
≤ A ( P ) f ( ) I + ( P ) f ( ) I B
<
+
2
2
=
Karena berlaku untuk setiap 0 maka A=B, jadi pengandaian salah yang benar
nilai integral M fungsi f pada [a, b] adalah tunggal.
Teorema 2.2 M [a, b] merupakan ruang linear yaitu jika
f , g : [ a, b] R
terintegral M pada [a, b] dan k bilangan real maka f g dan kf terintegral
M pada [a, b] dan berlaku
a. M ( f g )dx = M
[ a ,b ]
b. M kfdx = k M
[ a ,b ]
fdx + M gdx
[ a ,b ]
[ a ,b ]
fdx
[ a ,b ]
Bukti. a.Diberikan sebarang 0 . Diketahui f , g : [a, b] R terintegral M
pada [a, b] maka terdapat fungsi positif 1 ( ) : [a, b] R sehingga untuk setiap
partisi M 1 fine P' {( I , )} pada [a, b] berlaku
( P' ) f ( ) I A
2 k 1
dan terdapat fungsi positif 2 ( ) : [a, b] R sehingga untuk setiap partisi M
2 fine P" {( I , )} pada [a, b] berlaku
( P" ) g ( ) I B
2
Lemma Henstock Pada Integral M
245
Didefinisikan fungsi positif ( ) : [a, b] R dengan ( ) min{ 1 ( ), 2 ( )},
maka untuk setiap partisi M fine P {( I , )} pada [a, b] berlaku
( P) ( f g )( ) ( A B) ≤ ( P) ( f ( ) I A + ( P ) ( g ( ) I B
<
+
2( k 1)
2
=
Jadi f g terintegral M pada [a, b] dan berlaku
M ( f
g )dx = A+ B = M
[ a ,b ]
fdx + M gdx .
[ a ,b ]
[ a ,b ]
b. Selanjutnya juga berlaku
( P' ) kf ( ) I kA k ( P' ) f ( ) I A
<
2( k 1)
0
dan
A (M )
misalkan
fdx dan
[ a ,c ]
B (M )
fdx
maka terdapat fungsi positif 1 ( ) : [a, c] R sedemikian
[ c ,b ]
hingga untuk setiap partisi M 1 fine P' {( I , )} pada [a, c] berlaku:
( P' ) f ( ) I A
2
dan terdapat fungsi positif 2 ( ) : [c, b] R sedemikian hingga untuk setiap
partisi M 2 fine P" {( I , )} pada [c, b ] berlaku
( P" ) f ( ) I B
2
.
Didefinisikan fungsi positif ( ) : [a, b] R dengan
min{ 1 ( ), c }, jika [a, c)
( ) = min{ 1 (c), 2 (c)},
jika c
min{ ( ), c}, jika (c, b]
2
Apabila
P {( I , )} merupakan partisi
M fine
pada [a, b] maka c
merupakan salah satu titik partisinya, dan mudah dipahami jika P P1 P2
dengan
P1 {( I , )} dan P2 {( I , )} berturut-turut
merupakan
partisi
fine pada [a, c] dan [c, b] maka berlaku
( P) f ( ) I ( A B) ≤ ( P1 ) ( f ( ) I A + ( P2 ) ( g ( ) I B
<
2
+
2
=
M
Lemma Henstock Pada Integral M
249
Karena berlaku untuk sebarang >0 maka f terintegral M pada [a, b] dan
berlaku
M fdx = A+ B = M fdx + M gdx .
[ a ,c ]
[ a ,b ]
[ c ,b ]
Teorema 2.6 (Lemma Henstock) Diberikan f : [a, b] R . Jika f terintegral
M pada [a, b] yaitu untuk setiap 0 terdapat fungsi positif ( ) : [a, b] R
sehingga untuk setiap partisi M fine P {( I , )} pada [a, b] berlaku
( P) f ( ) I
f
[ a ,b ]
maka untuk setiap partisi M fine bagian P' {( I i , i )}im1 dari P {( I , )}
berlaku
m
m
i 1
i 1 I i
( P' ) f ( i ) I i f ( i ) 2
Bukti. Diberikan 0
Misalkan P' {( I i , i )}im1 adalah partisi M fine bagian dari P {( I , )}
dengan I1 , I 2 ,..., I m adalah selang-selang pada partisi P ' , sedangkan I 1' , I 2' ,..., I k'
adalah selang-selang sisanya sehingga
terintegral
M pada
m
k
i 1
j 1
[a, b] = ( I i ) ( I 'j ) . Karena f
[a, b] maka f terintegral
M pada
I 'j
untuk setiap
j 1,2,3,..., k , dengan demikian terdapat fungsi positif j ( ) : I 'j R sehingga
untuk setiap partisi M j fine P j pada I 'j berlaku
( Pj ) f ( ) I f
I 'j
k
k
Dibentuk P P'( Pj ) maka P merupakan partisi M fine pada [a, b] dan
j 1
berlaku
250
Muslich
( P) f ( ) I
m
k
i 1
j 1
f = ( P' ) f ( i ) I i f ( j ) I 'j
[ a ,b ]
f
[ a ,b ]
sehingga berakibat
m
m
i 1
i 1 I i
( P' ) f ( i ) I i f
k
=
(( P) f ( ) I f ( j ) I j ) (
j 1
≤ ( P) f ( ) I
k
f +
f +
[ a ,b ]
≤ ( P) f ( ) I
<
j 1 I '
j
k
j 1
f (
j 1
j
) I 'j f
I 'j
k
+
j 1 I '
j
f f ( j ) I 'j
k
[ a ,b ]
[ a ,b ]
k
f f )
k
j 1
= 2 .
Dengan demikian Teorema terbukti.
3. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan di atas diperoleh beberapa kesimpulan antara lain (i)
M [a, b] merupakan ruang linear dan (ii) bahwa Lemma Henstock berlaku pada
integral M yaitu jika diberikan fungsi f : [a, b] R dan f terintegral M pada
[a, b] maka untuk setiap 0 terdapat fungsi positif ( ) : [a, b] R sehingga
untuk setiap partisi M fine P {( I , )} pada [a, b] berlaku
( P) f ( ) I
f
[ a ,b ]
maka untuk setiap partisi M fine bagian P' {( I i , i )}im1 dari P {( I , )}
berlaku
Lemma Henstock Pada Integral M
251
m
m
i 1
i 1 I i
( P' ) f ( i ) I i f ( i ) 2 .
DAFTAR PUSTAKA
D. H. Fremlin, (1994) The Henstock and McShane Integral of Vector Valued
Function, Illionis of Journal Mathematics, 38(3), 471-479.
Jae Myung Park and Deok Ho Lee, (1996) The Denjoy Extension of The
McShane Integral, Bull. Korean Math. Soc. 33(3), 41-416.
Jae Myung Park, Hyung Won Ryu, and Hoe Kyung Lee, (2010) The - M
integral, Journal of The Chungcheong Mathematical Sosiety, 23(1), 99108.
Jae Myung Park, Deok Ho Lee, Yu Han Yoon, and Hoe Kyung Lee, (2010) The
Integration By Parts For The- M integral, Journal of The Chungcheong
Mathematical Sosiety, 23(4), 861-870.
Jaroslav Kurzweil & S. Schwabik, (1991) McShane Equiintegrability and Vitali’s
Convergence
Theorem,
address:
[email protected],
[email protected].
R.A. Gordon, (1994) The Integrals of Lebesgue, Denjoy, Perron, and Henstock,
Graduate Studies in Mathematics, Volume 4, American Mathematical
Society.
Tuo-Yeong Lee, (2004) Some full Characterizations of the Strong McShane
Integral, Mathematica Bohemica, 129(3), 305-312.