Berpikir Perubahan Kewirausahaan ditinjau dari (1)

Berpikir Perubahan
Diposkan oleh Eko Prasetyo in: bisnis

Berpikir adalah
proses
memanipulasi data,
fakta dan informasi
untuk membuat
keputusan
berperilaku. Lalu perubahan adalah esensi dari kemajuan yang berarti harus
berpindah posisi semakin ke depan dari posisi semula. Sehingga dari pengertian
berpikir dan perubahan di atas dapat disimpulkan bahwa berpikir perubahan
adalah berpikir untuk berubah, mencoba hal yang baru untuk berpindah dari
posisi awal ke posisi yang lebih maju ke depan. Salah satu contoh dari berpikir
perubahan yaitu ada seorang pegawai kantoran yang dulunya sering disuruhsuruh bisa saja menjadi seorang entrepreneur yang sukses dengan adanya upaya
untuk berpikir berubah yang bisa membuatnya dapat mengubah nasibnya
menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dalam berpikir perubahan, seseorang
diharapkan memiliki pola pikir yang produktif karena pola pikir seperti inilah
yang akan menciptakan ide-ide baru sekaligus dapat membuat seseorang bisa
melangkah lebih jauh lagi dalam mengeksplorasi kemampuan yang dia miliki
sehingga diharapkan seseorang tidak hanya terpaku pada apa yang sudah ada

sekarang yang mungkin saja dapat membuatnya hancur melainkan pada
perubahan apa yang bisa dia perbuat.
Untuk dapat membangun kebiasaan yang produktif menjadi suatu kenyataan
diperlukan adanya kemampuan berpikir untuk mewujudkan kebiasaan yang
harus diasah secara berkelanjutan dengan pengusaan ilmu pengetahuan,
keterampilan dan keinginan hati yang akan menuntun kekuatan-kekuatan
bersikap dan berperilaku yang terpola. Beralih ke manfaat berpikir perubahan,
manfaat yang bisa didapatkan dari berpikir perubahan sangatlah banyak,
diantaranya adalah:

Merubah kebiasaan yang mungkin dahulunya tidak baik, menjadi lebih bermakna dan
lebih baik
Dapat memotivasi untuk mencoba hal baru yang lebih bermanfaat
Meningkatkan kemampuan berkreasi dalam diri seseorang
Membuat orang semakin percaya diri dalam menjalani kehidupan
Meningkatkan kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu masalah
Setelah mengetahui manfaat yang bisa didapatkan dari berpikir perubahan, dapat
disimpulkan bahwa berpikir perubahan itu perlu dilakukan karena dengan berpikir
perubahan seseorang bisa melakukan banyak hal, mulai dari dapat mencoba hal-hal
baru yang belum pernah dilakukan, dapat menyelamatkan nasib orang lain atau dapat

digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan seseorang dalam melakukan
sesuatu.
Perbedaan Pola Pikir Entrepreneur vs Non Entrepreneur:


Produktif versus Konsumtif

Konsumtif adalah kata sifat, berasal dari kata dasar “konsumsi” maka dengan
demikian kata konsumtif berarti sifat mengkonsumsi, memakai, menggunakan,
menghabiskan sesuatu. Sementara produktif adalah bentuk ajektif dari kata benda
produksi. Arti produktif adalah “banyak hasilnya”, atau bisa kita artikan “terus
menerus menghasilkan”. Bila kata konsumtif dan produktif kita kaitkan
dengankewirausahaan, pertama-tama yang harus diperhatikan adalah bahwa disadari
atau tidak, selama ini ada saja perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari, yang
bersifat konsumtif. Perilaku semacam itu harus dihilangkan, atau paling tidak
dikurangi sampai batas seminimal mungkin. Pada situasi kehidupan yang normal, di
bidang apa pun kita berkarir, sebenarnya pola konsumtif memang harus ditekan,
apalagi pada masa krisis ekonomi. Terlebih lagi bila kita ingin memulai kehidupan
sebagai wirausahawan.



Resources Utilization Versus Resources Disposal. (pemanfaatan sumber daya

vs pembuangan sumber daya). Enterprenenur berpikir bahwa ada kesempatan yang
dapat dimanfaatkan dari ketersediaan sumber daya di sekitarnya. Orang biasa
mungkin berpikir bahwa sesuatu yang sudah digunakan atau yang tidak penting lebih
baik dibuang, tetapi beberapa orang yang berpikir sudut pandang lain, berpikir untuk

memanfaatkannya, dan dijadikan sesuatu yang bisa dijadikan uang. Itulah orang yang
memiliki jiwa kewirausahaan.
Asal pembentukan jiwa kewirausahaaan
Jiwa kewiraushaan dibawa dari lahir, terutama terlihat pada keturunan ras tertentu,
merupakan naluri.
Jiwa kewirausahaan yang dipelajari dan dilatih. Berdasarkan pandangan ini maka
seseorang dapat dilatih dan dididik sejak kecil agar menjadi enterpreneur.

Faktor faktor yang menentukan proses kewirausahaan
1.
faktor pribadi :
1. Kemampuan

2. Pengambilan resiko
3. Pendidikan
4. Pengalaman
5. Usia
6. Komitmen
7. Kehilangan pekerjaan
8. Tanggung jawab
2.
faktor sosiologi :
a.
Faktor sosial yang mempengaruhi terbentuknya jiwa wirausaha ialah :
1. Tanggung jawab keluarga
2. Model peran dimana ada wirausaha yang sukses yang dapat menjadi contoh.
3. Rasa optimistis dalam berusaha
4. Budaya menghargai waktu.
3.
Faktor Lingkungan
a.
Lingkungan masyarakat yang menganggap kegiatan bisnis memperoleh
penghargaan terhormat

b.
Wawasan bahwa di dunia ini tidak ada yang gratis bahkan suatu pemberian
perlu dicatat untuk dibalas nanti disuatu waktu
c.
Lingkungan masa kanak - kanak dimana masyrakat pebisnis memperkenalkan
dunia usaha semenjak kecil.
d.
Lingkungan ketika remaja/perguruan tinggi. Berada pada lingkungan
masyarakat bisnis.

2.5 Model proses kewirausahaan
1.
Inovasi.
Adanya ide, gagasan, rencana dan disertai kelihatannya peluang usaha. Proses

terbentuknya jiwa wirausaha dimulai dari adanya inovasi. Inovasi timbul dengan
dukungan : nilai-nilai pribadi, pendidikan, pengalaman, peluang, model peran dan
kreatifitas.
2.
Kejadian pemicu

Kejadian pemicu timbulnya wirausaha diantaranya adalah : kurang puas dengan
pekerjaan sekarang, kehilangan pekerjaan, usia, komitmen, adanya kompetisi, sumber
daya dan kebijakan pemerintah. Kejadian pemicu itu merupakan tantangan atau
kejadian atau sesuatu hal yang menjadi pemicu seseorang untuk berusaha.
3.
Implementasi
Tahapan implementasi ialah tahapan dilaksanakannya kegiatan wirausaha.
4.
Pertumbuhan.
Pada tahapan ini kegiatan wirausaha mengalami pertumbuhan

Mindset
Pola pikir / mindset adalah keseluruhan / kesatuan dari keyakinan yang kita miliki,
nilai nilai yang kita anut, kriteria, harapan, sikap, kebiasaan, keputusan dan pendapat
yang kita keluarkan dalam memandang diri kita sendiri, orang lain atau kehidupan
ini.
Dengan demikian mindset adalah semacam filter yang kita bangun untuk menafsirkan
apa saja yang kita lihat dan alami. Pola pikir memberitahu kita bagaimana hidup ini
harus dimainkan, yang akhirnya akan menentukan apakah kita akan berhasil atau
tidak.


Pentingnya perubahan dan peranan mindset (pola pikir).
Pola pikir manusia menentukan arah kemana manusia itu akan melangkah. Dipercaya
atau tidak, segala yang kita capai itu dipengaruhi oleh pola pikir, yang mempengaruhi
kebiasaan, itulah pentingnya memiliki mindset akan sesuatu. Tentunya berbeda pula
langkah menjadi entrepreneur dari pada jadi orang biasa saja. Apabila menargetkan
sasaran menjadi entrepreneur, harus berani mengubah mindset dan selanjutnya
mengubah kebiasaan.

Apakah pola pikir bisa diubah?
BISA,

Karena pola pikir merupakan hasil dari sebuah proses pembelajaran (learning),
maka pola pikir juga bisa diubah (unlearning) dan dibentuk ulang (relearning). Tentu
saja ada yang mudah dan ada yang sulit untuk diubah. Semua tergantung kepada diri
masing masing.
Hambatan persepsi memulai usaha :

Merasa sudah terlalu tua atau merasa terlalu muda


Tidak berbakat

Tidak punya modal (uang)

Setiap hari seorang manusia melakukan self-talk (berbicara sendiri) sebanyak 55.000
s/d 60.000 kali. Sayangnya 77% statement yang diucapkan bersifat negatif dan
melemahkan diri kita.


“Saya kurang sukses”

“Saya sudah terlambat untuk berubah dan menjadi orang sukses”

“Saya sudah terlalu tua untuk sekolah lagi”

“Saya bodoh”

“Saya tidak berbakat bisnis”
Kata siapa ??? ...
Terlalu Tua

Ingat lah, Kolonel Sander pendiri KFC memulai bisnis pada umur 70 tahun
Tidak Berbakat
Ingat lah, Brian si kaki satu memulai bisnis karena “kepepet” dan tidak bisa mencari
kerja
Tidak Punya Modal
Ingat lah, Onasis memulai bisnis kapal angkut dengan OPM (Other People Money)

Lalu Apa Yang Diperlukan ?
Untuk Memulai Bisnis, Hanya Perlu 3M :
Ø Motivasi, (membuat diri sendiri sebagai motivator untuk diri sendiri).
Ø Mindset
Ø Make it (Just Do IT)

Motivasi, mindset dan make it untuk merealisasikan. Dengan tekad bulat
mewujudkan ide di pikiran ke dalam kenyataan. Tingkatkan hasrat berwirausaha
anda, seperti saat anda berhasrat akan sesuatu. Berpikirlah tentang keberhasilan yang
akan anda peroleh nanti, setelah perjuangan anda sekian jauh menjadi enterprenenur.

Sekali Lagi, Ingatlah:
Tingkatkan Hasrat Berwirausaha Anda sebagaimana Hasrat Anda Saat Jatuh Cinta

Pertama.

Tips Praktis

Ada tips praktis berwirausaha yaitu :
ü Modal utama berwirausaha bukanlah uang, melainkan keyakinan untuk tumbuh
dan menang.

ü Bersahabatlah dengan ketidakpastian.
ü Buka pikiran Anda, pelajari hal-hal baru
ü Be ready, persiapkan diri Anda dengan baik bangunlah network selagi muda, dan
jagalah kepercayaan.
ü Gunakan visualisasi harian sesuai dengan tujuan, misalkan: imajinasikan
nikmatnya mempunyai usaha yang waktunya tidak diatur oleh orang lain.
ü Gunakan teknik affirmasi harian dengan pemilihan kata yang menggugah
kesadaran pikiran, dengan mengucapkan kalimat “saya semakin sukses” saat kondisi
tubuh relaks bangun pagi.