KOMUNIKASI NON VERBAL DALAM KOMUNIKASI A

KOMUNIKASI NON VERBAL DALAM KOMUNIKASI
ANTAR MANUSIA

Dian Eva Dwi Kumala1

Abstract
Communication is a process of exchanging information among
individuals through the system of symbols, signs, or behavior. In
human life, communication is a tool to interact with others, every
activity undertaken human not apart from communication, the
implication of communication is important in social life to build our selfconcept, self-actualization, for survival, to gain happiness, avoid from
pressure and tension, in other words through communication we can
work with community members, families, groups of the State as a
whole to achieve common goals. In communication there are various
communication models used by humans both from verbal and
nonverbal communication, then in it also split some other
communication names that have been classified by some
communication experts, mass communication, face to face
communication, family communication, political communication , and
organizational communication. But in this case we more specifically
discuss about nonverbal organizational. Nonverbal language is one

form of communication that is often used in the presentation, where
the delivery is not with words or sounds but through the movements of
limbs are often familiar with the term sign language or body language.
In addition, the use of nonverbal language can be through eye contact,
the use of objects such as clothing, haircuts, and the use of symbols.
Nonverbal communication is a medium for expressing emotions as well
as specific information. Nonverbal communication is important because
it can create an impression. For example by paying attention to the
appearance when about to do something, such as going to interview or
dating important and others. And how we judge people from skin color,
age, gender, facial expressions, how to dress and accent and even how
to shake hands is one of the important roles of nonverbal
communication in creating an impression. Nonverbal communication is
a medium for expressing emotions as well as specific information.
Nonverbal communication is important because it can create an
impression. Nonverbal communication encompasses all nonverbal
stimuli in a communications situation generated, either by its source,

1 Mahasiswa PIAUD, Semester II, Jurusan Tarbiyah IAIN MADURA, JL.Raya
Panglegur KM 04 Pamekasan, Jawa Timur, Indonesia, Email:

Dianevadwi5@gmail.com

whether its users are in the environment and that have a potential
message value to be a source or a receiver.
Keywords : Communication, Non Verbal Language, Non verbal
Communication.

Abstrak
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara
individu melalui system lambang-lambang, tanda-tanda, atau tingkah
laku. Dalam kehidupan manusia, komunikasi merupakan alat untuk
berinteraksi dengan sesama, setiap kegiatan yang dilakukan manusaia
tidak terlepas dari komunikasi, implikasinya komunikasi itu penting
dalam kehidupan sosial untuk membangun konsep-konsep diri kita,
aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh
kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, dengan kata lain
melalui komunikasi kita dapat bekerjasama dengan anggota
masyarakat, keluarga, kelompok organisasi Negara secara keseluruhan
untuk mencapai tujuan bersama. Dalam komunikasi terdapat berbagai
model komunikasi yang digunakan oleh manusia baik dari komunikasi

yang bersifat verbal dan nonverbal, kemudian di dalamnya juga
terpecah beberapa nama komunikasi lain yang telah di klasifikasikan
oleh beberapa pakar komunikasi yaitu, komunikasi massa, komunikasi
tatap muka, komunikasi keluarga, komunikasi politik, dan komunikasi
organisasi.Namun dalam hal ini kita lebih spesifik membahas tentang
komunikasi organisasi nonverbal. Bahasa nonverbal merupakan salah
satu bentuk komunikasi yang sering digunakan dalam presentasi,
dimana penyampaian bukan dengan kata-kata ataupun suara tetapi
melalui gerakan-gerakan anggota tubuh yang sering di kenal dengan
istilah bahasa isyarat atau body language. Selain itu juga, penggunaan
bahasa nonverbal dapat melalui kontak mata, penggunaan objek
seperti pakaian, potongan rambut, dan penggunaan symbol-simbol.
Komunikasi nonverbal merupakan media untuk mengekpresikan emosi
dan juga informasi yang spesifik. Komunikasi nonverbal penting karena
dapat menciptakan kesan. Misalnya dengan memperhatikan
penampilan ketika hendak melakukan sesuatu, seperti hendak
wawancara atau kencan penting dan lain-lain. Dan bagaimana cara kita
menilai orang dari warna kulit, usia, gender, ekspresi wajah, cara
berpakain dan aksen dan bahkan cara berjabat tangan adalah salah
satu peran penting dari komunikasi nonverbal dalam menciptakan

kesan.
Komunikasi
nonverbal
merupakan
media
untuk
mengekspresikan emosi dan juga informasi yang spesifik. Komunikasi
nonverbal penting karena dapat menciptakan kesan. Komunikasi
nonverbal meliputi semua stimulus nonverbal dalam sebuah situasi
komunikasi yang di hasilkan, baik oleh sumbernya, baik penggunanya
dalam lingkungan dan yang memiliki nilai pesan yang potensial untuk
menjadi sumber atau penerima.
Kata Kunci : Komunikasi, Bahasa Non Verbal, Komunikasi Non Verbal.

A.

PENDAHULUAN
Komunikasi nonverbal adalah setiap informasi atau emosi di

komunikasikan


tanpa

menggunakan

kata-kata

atau

non

linguistik.komunikasi nonverbal sangat penting, sebab apa yang sering
kita lakukan mempunyai makna jauh lebih penting dari pada apa yang
kita katakan. salah satu yang dikemukakan oleh Richard R.weaver
bahwa kata-kata pada umumnya memicu salah satu sekumpulan alat
indra seperti pendengaran, sedangkan komunikasi nonverbal dapat
memicu sejumlah alat indra seperti penglihatan, penciuman, perasaan,
untuk meyebutkan beberapa.
Mengenai


komunikasi

nonverbal

tidaklah

lengkap

atau

sempurna. Pengenalan pertama mengenai komunikasi nonverbal pada
zaman Aristoteles sekitar 400-600 SM, tetapi pendekatan kontemporer
mengenai komunikasi nonverbal dapat ditelusuri pada karya Charles
Darwin dalam bukunya The Expression Of Emotions in Man and
Animals. Meskipun sejumlah besar study dan pendekatan dewasa ini
kita masih saja belajar mengenai cara-cara bagaimana komunikasi
nonverbal memengaruhi manusia. Kita masih saja belajar mengenai
perbedaan antara manusia dalam kemampuannya menyampaikan
komunikasi nonverbal dan mengerti komunikasi nonverbal itu. Kita juga
masih saja belajar mengenai cara-cara dimana komunikasi nonverbal

mempunyai arti dalam kehidupan manusia.
Dalam kehidupan manusia, komunikasi merupakan alat untuk
berinteraksi dengan sesama, setiap kegiatan yang dilakukan manusaia
tidak terlepas dari komunikasi, implikasinya komunikasi itu penting

dalam kehidupan sosial untuk membangun konsep-konsep diri kita,
aktualisasi

diri,

untuk

kelangsungan

hidup,

untuk

memperoleh


kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, dengan kata lain
melalui

komunikasi

kita

dapat

bekerjasama

dengan

anggota

masyarakat, keluarga, kelompok organisasi Negara secara keseluruhan
untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam komunikasi terdapat berbagai model komunikasi yang
digunakan oleh manusia baik dari komunikasi yang bersifat verbal dan
nonverbal, kemudian di dalamnya juga terpecah beberapa nama

komunikasi lain yang telah di klasifikasikan oleh beberapa pakar
komunikasi
komunikasi

yaitu,

komunikasi

keluarga,

massa,

komunikasi

komunikasi
politik,

dan

tatap


muka,

komunikasi

organisasi.Namun dalam hal ini kita lebih spesifik membahas tentang
komunikasi organisasi nonverbal.
Proses komunikasi nonverbal dalam ruang lingkup organisasi
adalah secara sederhana menyampaikan pesan nonverbal antar
organisasi, setiap organisasi

memiliki model dan bentuk yang

berbeda, sehingga pesan nonverbal tersebut jugak diterima dengan
model yang variatif.
Pesan-pesan nonverbal sangat berpengaruh dalam organisasi,
sebagai contoh, kita mengenakan satu atribut organisasi kita maka
orang tidak akan lagi bertanya kita berasal dari organisasi apa, karena
atribut itu menginterpretasikan organisasi kita, dan itu merupakan satu
bentuk komunikasi organisasi nonverbal.


Artikel ini membahas tentang komunikasi non verbal dalam
komunikasi antar manusia, dengan tujuan agar kita mengetahui peran
atau fungsi komunikasi non verbal dalam komunikasi antar manusia.
B. PEMBAHASAN
1. Definisi Komunikasi
Istilah komunikasi dari bahasa inggris communication, dari
bahasa latin communicatus yang mempunyai arti berbagi atau
menjadi milik bersama, komunikasi diartikan sebagai proses
sharing diantara pihak-pihak yang melakukan aktifitas komunikasi
tersebut.
Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah
upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika
dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap
pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan
oleh keduanya. Webster’s New Collegiate Dictionary menjelaskan
bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi
diantara individu melalui system lambang-lambang, tanda-tanda
atau tingkah laku.
Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang
(komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk
kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku
orang-orang lainnya (khalayak).
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan,
emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan symbol-simbol
seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.
Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses
pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan
yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau
lebih dengan tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan

beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu proses
mengenai

pembentukan,

penyampaian,

penerimaan

dan

pengolahan pesan.
2. Definisi Komunikasi Nonverbal
Bahasa nonverbal merupakan salah satu bentuk komunikasi
yang sering digunakan dalam presentasi, dimana penyampaian
bukan dengan kata-kata ataupun suara tetapi melalui gerakangerakan anggota tubuh yang sering di kenal dengan istilah bahasa
isyarat atau body language. Selain itu juga, penggunaan bahasa
nonverbal dapat melalui kontak mata, penggunaan objek seperti
pakaian, potongan rambut, dan penggunaan symbol-simbol.
Komunikasi nonverbal memiliki beberapa pengertian, antara
lain merupakan sebuah proses interaksi sosial antara dua atau
lebih individu yang mencoba saling mempengaruhi dalam hal ide,
sikap, pengetahuan, dan tingkah laku. Selain itu komunikasi juga
didefinisikan sebagai proses memberitahukan dan menyebarkan
pikiran-pikiran, nilai-nilai dengan maksud untuk mengunggah
partisipasi, agar hal-hal yang diberitahukan itu menjadi milik
bersama.
Para
ahli

di

bidang

komunikasi

nonverbal

biasanya

menggunakan definisi “tidak menggunakan kata” dengan ketat,
dan tidak menyamakan komunikasi nonverbal dengan komunikasi
nonlisan. Contohnya bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap
sebagai

komunikasi

sedangkan

intonasi

nonverbal
dan

gaya

karena

mengunakan

berbicara

tergolong

kata,

sebagai

komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan
komunikasi bawah sadar, yang dapat berupa komunikasi verbal
ataupun nonverbal.

Sejak lahir hingga akhir hayat manusia, komunikasi nonverbal
merupakan system symbol yang sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari. Bayi mulai memahami kata-kata ketika umur 6 bulan,
akan tetapi sebelum usia tersebut sebenarnya ia sudah mengerti
komunikasi nonverbal. Walaupun komunikasi nonverbal bersifat
omnipresent (ada di mana-mana) namun ia merupakan resep
penting dalam interaksi manusia.
Komunikasi nonverbal merupakan media untuk mengekpresikan
emosi dan juga informasi yang spesifik. Komunikasi nonverbal
penting

karena

dapat

menciptakan

kesan.

Misalnya

dengan

memperhatikan penampilan ketika hendak melakukan sesuatu,
seperti hendak wawancara atau kencan penting dan lain-lain. Dan
bagaimana cara kita menilai orang dari warna kulit, usia, gender,
ekspresi wajah, cara berpakain dan aksen dan bahkan cara
berjabat tangan adalah salah satu peran penting dari komunikasi
nonverbal dalam menciptakan kesan. Tindakan nonverbal baik
disengaja

atau pun tidak dapat memberikan petunjuk mengenai

percakapan kita yakni tentang bagaimana seseorang memulai
percakapan dan mengakhiri pembicaraan atau bagaimana urutan
atau giliran berbicara dan bagaimana seseorang dapat memiliki
kesempatan berbicara dan lain sebagainya.
Komunikasi nonverbal meliputi semua stimulus nonverbal dalam
sebuah situasi komunikasi yang di hasilkan, baik oleh sumbernya
baik penggunanya dalam lingkungan dan yang memiliki nilai pesan
yang potensial untuk menjadi sumber atau penerima.
3. Fungsi Komunikasi Nonverbal
Menurut Verdeber et al, komunikasi nonverbal memiliki lima
fungsi sebagai berikut:

a. Melengkapi informasi. Kebanyakan informasi atau isi sebuah
pesan

disampaikan

nonverbal

kita

secara

dapat

nonverbal.
mengulang,

Isyarat-isyarat
mensubstitusi,

menguatkan atau mempertentangkan pesan verbal kita. Kita
dapat

menggunakan

isyarat-isyarat

nonverbal

untuk

mengulagi apa yang telah kita katakan secara verbal.
Apabila anda mengatakan “tidak” dan menggelengkan
kepala anda pada saat yang sama, anda telah menggunakan
isyarat nonverbal untuk mengulang apa yang telah anda
katakan secara verbal. Coba bayangkan semua perilaku
nonverbal

yang

melengkapi

cara

sekunder

mengenai

mengatakan sesuatu sebagai tambahan untuk kata-kata
kita. Lambaian tangan misalnya, dapat menjadi pengganti
untuk kata “halo” atau “selamat jalan.” Pada budaya barat
membengkokkan jari telunjuk kearah dalam sambil di gerakgerakkan dapat sebagai pengganti untuk kata “kemari”,
tetapi pada budaya asia dengan cara yang sama itu hanya
untuk memanggil anjing dan bukan untuk orang. Bagi orang
asia termasuk Indonesia menggerak-gerakkan tangan ke
bawah sebagai pengganti kata “kemari” untuk memanggil
seseorang supaya datang. Cara lain dimana isyarat-isyarat
nonverbal melengkapi informasi dengan memperkuat pesanpesan verbal. Perilaku nonverbal dapat memberi tekanan,
melengkapi, atau menambah informasi kepada kata-kata.
Seorang

guru

bisa

tersenyum,

bertepuk

tangan

atau

menepuk punggung seorang siswa sambil mengatakan,

“hebat, hasil tes kamu amat bagus.” Ekspresi wajah, gerak
tubuh, dan volume suara memberi tekanan pernyataan
verbal mengenai pujian. Isyarat-isyarat nonverbal bisa juga
bertentangan dengan pesan verbal. Dalam hal ini, nonverbal
tetap

memberikan

informasi, tetapi

informasi yang

di

berikan mengarah kepada ke bingungan dan bukan kepada
kejelasan. Ketika yono berkata pelan dengan nada yang
menoton, “saya benar-benar tertarik dengan proyek anda”,
sambil melengo dan pergi, dimana pesan nonverbalnya
bertentangan dengan pesan verbalnya. Hasil dari pesanpesan verbal dan nonverbal yang bertentangan berupa
pesan campuran. Hanya karena orang lebih bergantung
kepada komunikasi nonverbal dari pada bentuk kata-kata
sebuah pesan untuk menentukan makna emosional, maka
orang

lebih

banyak

bergantung

kepada

isyarat-isyarat

nonverbal untuk memahami pesan campuran atau mixed
message. Ingat bahwa adalah mudah bagi yono untuk
berbohong dengan kata-katanya, tetapi sulit baginya untuk
menipu perilaku nonverbalnya.
b. Mengatur interaksi. Kita mengelola sebuah interaksi melalui
cara-cara yang tidak kentara dan kadang-kadang melalui
isyarat nonverbal yang jelas. Kita gunakan perubahan atau
pergeseran dalam kontak mata, gerakan kepala yang
perlahan, bergeser dalam sikap badan, mengangkat alis,
menganggukkan kepala memberitahukan pihak lain kapan
boleh melanjutkan, mengulang, menguraikan, bergegas atau
berhenti. Ingat akan saat-saat dimana anda telah memberi

isyarat secara nonverbal kepada pihak lain bahwa anda
harus meninggalkan interaksi. Anda dapat mengurangi
jumlah kontak mata yang anda lakukan dengan orang lain,
berikan respons atau jawaban singkat, kurangi ekspresi
muka, berpaling atau bergeser dari orang lain. Mahasiswa
diruang kelas memberikan isyarat secara teratur kepada
guru

bahwa

waktu

belajar

sudah

habis

dan

mulai

membereskan perawatan tulis dan buku-bukunya, duduknya
mulai

gelisah,

mulai

berkomat-kamit

kepada

teman-

temannya. Komunikator yang efektif belajar menyesuaikan
apa yang ia katakan dan bagaimana mengatakannya atas
dasar isyarat-isyarat nonverbal oang lain.
c. Mengekspresikan
atau
menyembunyikan

emosi

dan

perasaan. Kita telah menjelaskan bahwa kebayakan dari
aspek-aspek emosional dari komunikasi disampaikan melalui
cara-cara nonverbal. Camkan bagaimana anda menunjukkan
secara nonverbal kepada pihak lain bahwa anda peduli
kepadanya. Anda bisa tersenyum, merangkul, mencium,
duduk berdekatan, menatap kepadanya, menyediakan lebih
banyak

waktudengan

siap

anda

amat

peduli.

Secara

alternative kita dapat gunakan perilaku nonverbal untuk
menutupi persaan kita yang sebenarnya. Namun demikian
lebih sering dari pada tidak, kita menunjukkan emosi kita
yang sebenarnya secara nonverbal dari pada menjelaskan
emosi kita dengan kata-kata. Adakalanya kita mencoba
menyembunyikan emosi dan perasaan kita, tetapi secara
tidak disengaja suka bocor atau terbaca orang. Muka merah

karena

malu

merupakan

contoh

yang

terbaik

berupa

penampilan yang kurang hati-hatimengenai emosi.
d. Menyajikan sebuah citra. Manusia mencoba menciptakan
kesan mengenai dirinya melalui cara-cara dia tampil dan
bertindak. Kebanyakan pengelolaan kesan terjadi melalui
saluran

nonverbal.

mengembangkan

Manusia

citra

dapat

melalui

secara

pakaian,

hati-hati

merawat

diri,

perhiasan, dan milik pribadi lainnya. Orang tidak hanya
menggunakan

komunikasi

nonverbal

untuk

mengomunikasikan citra pribadi, tetapi dua orang terdapat
menggunakan isyarat-isyarat nonverbal untuk menyajikan
citra atau identitas hubungan. Pada sebuah pesta, mariana
dan yusuf dapat memberi isyarat kepada pihak lain bahwa,
mereka dalm kebersamaan dengan menampilkan isyaratisyarat nonverbal seperti berbicara dalam nada berbisik, dan
saling menyentuh satu sama lain. Pasangan suami istri yang
berada

di

dihadapan

ambang
umum

perpecahan
citra

yang

dapat

memperlihatkan

positif

dengan

saling

bergandeng tangan, atau menunjukkan penuh perhatian
terhadap satu sama lain diperlihatkan melalui ekspresi wajah
yang cerah.
e. Memperlihatkan kekuasaan dan kendali. Banyak perilaku
nonverbal merupakan isyarat dari kekuasaan, terlepas dari
apakah mereka bermaksud menujukkan kekuasaan dan
kendali. Coba bayangkan bagaimana karyawan bawahan
mengakui status itu melalui perilaku nonverbal. Menejer
mngenakan baju gaya eksekutif, perabotan kantor seperti

meja kursi yang besar dan mahal, berjalan dan berbicara
penuh beribawa. Bawahan menujukkan rasa hormat dengan
menatap

dan

mendengarkan

dengan

penuh

perhatian

apabila manejer berbicara, tidak menginterupsi, memohon
izin atau minta waktu untuk memasuki ruang kerja menejer.
Bayangkan orang tua tyang mengatakan kepada anaknya,
“tatap dan perhatikan saya apabila saya berbicara kepada
kamu”.

Orang

tua

berharap

bahwa

anak-anak

akan

menerima secara nonverbal kekuasaan orang tua dengan
terus menatap sebagai isyarat rasa hormat kepada orang
tua.

Ekspresi seperti “ia menundukkan mukanya saat

berbicara kepada saya” atau “ia berbicara kepada saya
seperti saya ini anak kecil” menunjukkan peran perilaku
nonverbal dalam mengekspresikan kekuasaan, kendali, dan
dominasi.
4. Jenis-jenis komunikasi nonverbal
Jandt mencatat ada (9) Sembilan jenis komunikasi nonverbal,
yaitu sebagai berikut:
a. Proxemics (kedekatan), istilah ini berasal dari Edward hal
yang mengambilnya dari kata proximity (kedekatan) untuk
menunjukkan adanya ruang atau tetorial baku dan ruang
personal yang kita gunakan dalam berkomunikasi.
b. Kinesics (kinesik), istilah ini digunakan untuk menunjukkan
gerak-gerik atau sikap tubuh (gestures), gerak tubuh, (body
movement), ekspresi wajah, dan kontak mata.
c. Chronemics (kronemik), istilah ini berkaitan dengan waktu.
Ada yang

memandang waktu

itu

berjalan

linier atau

mengikuti garis lurus yang bergerak dari titik awalmenuju
titik akhir.
d. Paralanguage

(parabahasa),

istilah

ini

menunjuk

pada

unsure-unsur nonverbal suara dalam percakapan verbal.
e. Kebisuan, istilah ini dipandang agak membingungkan karena
membisu

dipandang

tidak

berkomunikasi.

Namun

sebenarnya, dalam kebisuan orang mengkomunikasikan
f.

sesuatu.
Haptics, istilah ini berkaitan dengan penggunaan sentuhan

dalam berkomunikasi.
g. Tampilan fisik dan busana, istilah ini menunjukkan pesan
nonverbal dapat juga berupa tampilan fisik dan busana yang
dikenakan.
h. Olfactics, istilah ini berkaitan dengan penggunaan indera
penciuman dalam berkomunikasi nonverbal. Bukan hanya
bau wangi parfum, tetapi juga bau badan berpengaruh
i.

terhadap komunikasi.
Oculesics, istilah ini menunjuk pada pesan yang disampaikan
melalui mata.
Dengan
demikian,

komunikasi

nonverbal

yang

menyampaikan pesan-pesan nonverbal merupakan bagian
dari setiap bentuk komunikasi manusia. Tanpa ada pesan
nonverbal, kita akan merasakan komunikasi berlangsur
hambar dan dingin karena fungsi komunikasi nonverbal yang
amat penting dalam kegiatan komunikasi.

C. KESIMPULAN
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara
individu

melalui

tingkah laku.

system

lambang-lambang,

tanda-tanda,

atau

Komunikasi nonverbal merupakan media untuk mengekspresikan
emosi dan juga informasi yang spesifik. Komunikasi nonverbal
penting karena dapat menciptakan kesan. Komunikasi nonverbal
meliputi semua stimulus nonverbal dalam sebuah situasi komunikasi
yang di hasilkan, baik oleh sumbernya, baik penggunanya dalam
lingkungan dan yang memiliki nilai pesan yang potensial untuk
menjadi sumber atau penerima.
Komunikasi nonverbal memiliki lima fungsi yaitu:
a. Melengkapi informasi
b. Mengatur interaksi
c. Mengekspresikan atau menyembunyikan emosi dan perasaan
d. Menyajikan sebuah citra
e. Memperlihatkan kekuasaan dan kendali
Jand mencatat ada Sembilan jenis komunikasi nonverbal yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Proxemics (kedekatan)
Kinesics (kinesik)
Chronemics (kronemik)
Paralanguage (parabahasa)
Kebisuan
Haptics
Tampilan fisik dan busana
Olfactics
Oculesics

D. DAFTAR PUSTAKA
Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga.
Sugiyo. 2005. Komunikasi Antar Pribadi. Semarang: UNNES Press.
http://hani-Aprilia.blogspot.sg/2012/05/Komunikasi-non-verbali.html.
Diakses pada tanggal 20 April 2018.
http://belajarkomunikasi.blogspot.sg/2013/04/jenis-komunikasi-nonverbal.html. Diakses pada tanggal 22 April 2018.