View of UPAYA PERLINDUNGAN SUMBER DAYA AIR MELALUI PENGELOLAAN SAMPAH TERINTEGRASI BERBASIS ECOPRENEUR DI DAS CIKAPUNDUNG
INFOMATEK
Volume 20 Nomor 1 Juni 2018
UPAYA PERLINDUNGAN SUMBER DAYA AIR MELALUI PENGELOLAAN
SAMPAH TERINTEGRASI BERBASIS ECOPRENEUR DI DAS
CIKAPUNDUNG
Mohamad Satori*)
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik– Universitas Islam Bandung
Abstrak: Sungai Cikapundung tidak bisa dipisahkan dari masyarakat Kota Bandung, selain karena sangat berarti
bagi kehidupan warga Bandung dan sekitarnya juga sungai tersebut memiliki fungsi hidrologis bagi Cekungan
Bandung. Namun sayangnya Sungai Cikapundung juga telah menjadi tempat pembuangan berbagai limbah
warga Kota Bandung sehingga kualitas air sungai menurun. Salah satu penyebab tercemarnya Sungai
Cikapundung adalah pembuangan limbah padat atau sampah rumah tangga. Hal ini disebabkan karena
manajemen pengelolaan sampah di DAS Cikapundung kurang baik, baik dari segi infrastruktur maupun
manajemen. Pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat melalui penguatan ecopreneur ini merupakan
alternatif yang ditawarkan untuk model pengelolaan sampah di DAS Cikapundung. Konsep tersebut memadukan
tiga komponen penting dalam pembangunan berkelanjutan yakni lingkungan, ekonomi dan sosial.
Kata kunci: ecopreneur, sampah, Sungai Cikapundung
I. PENDAHULUAN1
Sungai memiliki peranan yang sangat penting
air secara berkelanjutan. Pengelolaan Daerah
dan strategis bagi seluruh kehidupan terutama
aspek dari Pengelolaan Sumber Daya Air
manusia. Sungai juga merupakan sumber
(PSDA) pada suatu Wilayah Pengembangan
kehidupan bagi manusia, oleh karenanya
Sumber Air (WPSA) yang merupakan upaya
keberadaan sungai tidak bisa dipisahkan dari
pendayagunaan sumber air secara terpadu
kehidupan manusia. Peran sungai dalam
dengan
sebuah
termasuk
pelestariannya (Suganda, at.al., 2009 [1]).
perkotaan menjadi sangat penting terutama
Pasal 1 PP No. 37 tahun 2012 menyebutkan
dalam upaya mempertahankan sumber daya
bahwa DAS adalah suatu wilayah daratan
kemunitas
masyarakat
Aliran Sungai (DAS) merupakan salah satu
yang
*)
mohamad_satori@yahoo.com
Pertama diterima : 15 Januari 2018
Direvisi : 2 Februari 2018
Disetujui untuk publikasi: 8 Februari 2018.
sungai
upaya
merupakan
dan
berfungsi
pengendalian
satu
anak-anak
menampung,
kesatuan
dan
dengan
sungainya,
yang
menyimpan
dan
Infomatek Volume 20 Nomor 1 Juni 2018 : 9 -26
mengalirkan air yang berasal dari curah hujan
bagian
ke danau atau ke laut secara alami, yang
penduduk
batas di darat merupakan pemisah topografis
Cikapundung
dan batas di laut sampai dengan daerah
Sedangkan jumlah penduduk tertinggi berada
perairan yang masih terpengaruh aktivitas
di Kelurahan Tamansari 28.729 jiwa (BPLH
daratan. Pengelolaan DAS tidak terlepas dari
Kota Bandung dalam http://www.citarum.org,
berbagai permasalahan, antara lain masalah
diakses Januari 2018 [4]).
hilir
seluas
yang
76,5
Km².
berdomisili
mencapai
Jumlah
di
DAS
750.559
jiwa.
penurunan sumber daya alamiah, polusi dari
berbagai sumber, serta konflik penggunaan
Fungsi Sungai Cikapundung bagi masyarakat
lahan di sekitar DAS (Clark, 1996 [2]).
Kota bandung dan sekitarnya antara lain: (1)
drainase utama pusat kota; (2) penggelontor
Sungai Cikapundung merupakan salah satu
kotoran dan pembuangan limbah domestik
sungai sangat strategis tidak saja di Kota
maupun industri sampah kota; (3) objek wisata
Bandung akan tetapi di Jawa Barat (Yustiani
Bandung (Maribaya, Curug Dago, kebun
dkk., 2016 [3]) Sungai Cikapundung telah
binatang
menjadi ikon baik bagi Kota Bandung maupun
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota
Jawa Barat. Secara fisik Sungai Cikapundung,
Bandung
memiliki panjang 28 kilometer, melintasi 11
penyadapan di Dago Pakar, Dago, dan di
kecamatan di tiga kabupaten kota, yaitu Kota
Badak Singa; (5) pemanfaatan energi yang
Bandung,
dan
dikelola
hulu
Saguling yang mendirikan instalansi di PLTA
daerah
Bengkok dan PLTA Dago Pojok, serta (6)
Cigulung dan Cikapundung, Maribaya, (Kab.
sebagai sarana irigasi pertanian. Kini Sungai
Bandung Barat). Sedangkan bagian tengah
Cikapundung
termasuk
dan
makin memprihatinkan baik dari segi kualitas
Cikapundung Pasir Luyu (Kota Bandung).
maupun kualitas. Secara alamiah, sungai
Sungai Cikapundung bermuara di Sungai
mampu memulihkan diri dalam proses self
Citarum di Bale Endah (Kab. Bandung) dan
purification (Yustiani dkk., 2017 [5]). Namun
menjadi salah satu dari 13 anak sungai utama
hasil
yang memasok air untuk Sungai Citarum.
menunjukkan
Sungai Cikapundung memiliki luas daerah
Cikapundung telah tercemar berat, serta
tangkapan di bagian hulu sebesar 111,3 km²,
kuantitas air juga makin menurun terutama
di bagian tengah seluas 90,4 km² dan di
musim kemarau. Hal ini terjadi seiring dengan
Kabupaten
Sungai
10
Kabupaten
Bandung
Cikapundung
Bandung
Barat.
Daerah
terletak
Cikapundung
di
Gandok
uji
dll);
(4)
yang
oleh
PT
penyedia
membangun
Indonesia
menunjukkan
kualitas
air
air
bahwa
di
air
baku
instalasi
Power-Unit
kondisi
yang
beberapa
di
titik
Sungai
Upaya Perlindungan Sumber
S
Daya Air
A Melalui
Pengelola
aan Sampah Te
erintegrasi Berbasis Ecopreneur di DAS Cikkapundung
pe
ertumbuhan
penduduk
dan
tu
umbuh
ke
embangnya berbagai
b
akttifitas di ban
ntaran
II. MASALA
AH UMUM
Su
ungai Cikapun
ndung tersebut.
Secara um
mum bahwa permasalah
h sungai
Cikapundun
ng terdiri massalah kualitass air dan
Sa
alah
satu
parameter
berrkaitan
masalah de
ebitasi atau kuantitas
k
air. Masalah
ku
ualitas air sun
ngai misalnya BOD (bioche
emical
kualitas air dapat dilihatt dari uji labo
oratorium
oxxygen deman
nd), jauh melampaui am
mbang
agai parameter yang men
nunjukkan
untuk berba
ba
atas dan men
ningkat dari ta
ahun ke tahun baik
jauh di atas baku mutu lingkungan. Se
ementara
di daerah hulu
u maupun daerah hilir (Ga
ambar
gi kuantitas air
a pada mussim hujan
itu dari seg
an BOD me
eningkat sign
nifikan
1). Pencemara
sangat me
elimpah seda
angkan pada
a musim
ulai tahun 2005, dimana pada
p
saat ini terjadi
t
mu
kemarau ke
ekurangan air dan menjadi masalah
mu
usibah
karena sungai Cikapund
dung sebaga
ai sumber
ngsornya
lon
penting
p
TPA
T
Leuw
wigajah
se
ehingga sam
mpah menum
mpuk di berrbagai
DAM Tirtawening Kota Bandung.
air baku PD
su
udut Kota ban
ndung dan Ba
andung dinya
atakan
se
ebagai darura
at sampah. Kandungan
K
organik
n
Manajemen
sanitasii
airr sungai Cika
apundung sangat melebih
hi nilai
permasalah
han dari sunga
ai Cikapundung, mulai
ya
ang disyarattkan oleh Peraturan
P
M
Menteri
dari penang
ganan limbah
h ternak yan
ng ada di
Ke
esehatan No
omor 492/M
Menkes/Per/IV
V/2010
bagian
ya
aitu 10 ppm (K
KmnO4) atau ekivalen den
ngan 2
kemudian
pp
pm TOC. Dib
butuhkan pen
nurunan sekittar 18
ga baik limba
ah cair maupu
un limbah
rumah tangg
pp
pm TOC da
ari air baku untuk mem
menuhi
padat (sam
mpah) di sep
panjang aliran sungai
pe
eraturan terse
ebut (Waspo
ola-Gemricik, 2013
Cikapundun
ng. Populasi ternak yang
g ada di
[6]]).
wilayah Lem
mbang antara
a lain meliputti : ternak
hu
ulu
sungai
masalah
merupakkan
(daerah
inti
Le
embang),
p
pembuangan
limbah
sapi perah dan
d potong sebanyak
s
13.3
318 ekor,
ternak ayam 48.840 ekor,
e
ternak kambing
eternakan
sebanyak 5.415 ekor (Dinas Pe
LHD Jabar, 2011).
2
Para peternak
dalam BPL
tersebut te
erutama tern
nak sapi membuang
limbahnya ke sungai Cikapundung
g. Selain
ernakan juga limbah manusia baik
limbah pete
limbah cairr maupunlimb
bah padat (sampah).
Gambar 1
Grrafik Time Seriess kandungan BOD
D Sungai Cikapundung
Berdasarkan hasil basse line survvey yang
diselenggarrakan
Gemrricik
bekerja
a
sama
11
Inffomatek Volum
me 20 Nomor 1 Juni 2018 : 9 -26
-
de
engan Waspo
ola Facilities
s (2013) dipe
eroleh
Cikapundun
ng di kanan kirinya
k
“dikepu
ung” oleh
ga
ambaran bahw
wa pada umu
umnya pemukiman
bangunan. Sebagian be
esar bangun
nan yang
ya
ang ada di DA
AS Cikapund
dung tidak me
emiliki
merupakan permukiman
n berada langsung di
inffrastruktur sa
anitasi yang memadai
m
seh
hingga
bantaran sungai.Data BPLH
B
Kota Bandung
lim
mbah
menyebutka
an ada sekita
ar 1,058 rum
mah yang
terse
ebut
masu
uk
ke
s
sungai
Cikapundung.
berada
asalah sosia
al juga merupa
akan masalah
h yang
Ma
Cikapundun
ng.Hampir se
eluruhnya membuang
rumit di DAS Cikapundung,
C
mulai dari ma
asalah
limbah langsung ke sung
gai. Karenanyya sungai
ersepsi masya
arakat terhad
dap sungai, hingga
h
pe
Cikapundun
ng ini menerim
ma limbah lebih dari 2,5
ya
ang berhubung
gan dengan perilaku
p
membuang
juta liter setiap harinya, yang sebagiian besar
lim
mbah ke sung
gai. Walaupu
un hal ini berrkaitan
berasal darii limbah ruma
ah tangga [4].. Padahal
de
engan infrastruktur sanitasi akan tetapi secara
s
berdasarkan
n Peraturan Pemerintah No. 38
pe
ersonal masih banyak masyarakat yang
tahun 2011
1 bahwa su
ungai harus memiliki
me
enganggap
sepadan. Di
D sepanjang kiri dan kana
an badan
bahwa
ngai
sun
Cikapundung
de
ekat
dengan
n
sungai.
dittandai dengan
n adanya keb
biasaan masyarakat
Pemerintah No. 38 tah
hun 2011 disebutkan
ya
ang membuan
ng sampah ke
e sungai dan buang
ah paling
bahwa syarrat sepadan sungai adala
airr besar (BAB) ke sungai Dari
D penelitian
n yang
sedikit berja
arak 10 m (se
epuluh meter)) dari tepi
dillakukan ketikka ditanya alasan
a
masya
arakat
kiri dan kan
nan palung sungai
s
sepan
njang alur
bu
uang
Cikapundung
sungai, dala
am hal keda
alaman sunga
ai kurang
ma
ayoritas menjjawab karena
a kebiasaan (74%)
dari atau sama denga
an 3m (tiga
a meter).
[6]]. Disamping itu bila diam
mati hampir setiap
m
an kondisi perrmukiman
Gambar 2 memperlihatka
rumah mengaliirkan limbah rumah tangg
ganya,
di bantaran Sungai Cikap
pundung.
ke
sung
gai
Pasal
9
Sungai
se
ebagai tempa
at pembuang
gan. Hal tersebut
limbah
h
Se
ebagaimana
bantaran
P
Peraturan
aik dari WC
C maupun dari kamar mandi,
m
ba
de
engan menggunakan “lo
odong” ke sungai
s
tan
npa melalui pengolahan terlebih dahulu..
asalah tata pemukiman yang makin padat
Ma
da
an
tidak
ma
asalah
be
eraturan
saniitasi
di
me
enambah
DA
AS
rum
mitnya
Cikapun
ndung.
Um
mumnya pem
mukiman di di DAS Cikapun
ndung,
terrutama di se
ekitar Taman
nsari, berhubungan
lan
ngsung
12
2
den
ngan
badan
sungai.
S
Sungai
Gamba
ar 2.
Kondissi Pemukiman di DAS Cikapundu
ung
Upaya Perlindungan Sumber Daya Air Melalui
Pengelolaan Sampah Terintegrasi Berbasis Ecopreneur di DAS Cikapundung
sosial dan ekonomi maka dalam pengelolaan
III. STATE OF THE ART
sampah
Manajemen pengelolaan sampah di berbagai
mengintegrasikan ketiga hal tersebut dalam
negara kini telah mengalami pergeseran dari
manajemen
pendekatan ujung pipa (end of pipe treatmen)
Pengelolaan sampah terintegrasi umumnya
ke
merupakan metode pengelolaan sampah yang
pendekatan
penggunaan
pencegahan
ulang
(reducing),
(reusing)
dan
berkelanjutan
digunakan
juga
pengelolaan
di
berbagai
perlu
sampah
negara
kota.
terutama
pendaurulangan (recycling) atau yang dikenal
negara-negara
dengan 3R. Hal ini disebabkan karena laju
sampah
timbulan sampah yang makin meningkat
pililihan pengolahan sampah secara fleksibel
sementara daya tampung alam dan daya
untuk jenis sampah yang berbeda seperti
dukung alam yang makin terbatas terutama di
plastik, gelas, sampah organik atau sampah
daerah
tingkat
yang dapat dikomposkan [7]. Pengelolaan
yang
sampah terpadu merupakan pilihan yang
dengan
dianggap tepat saat ini dengan teknik dan
keberadaan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir),
manajemen yang disesuaikan untuk mencapai
baik
tujuan dari pengelolaan sampah itu sendiri
perkotaan.
pelayanan
mencuat
serta
Rendahnya
berbagai
belakangan
menyangkut
ini
kasus
terkait
kapasitas
maupun
menyangkut dampak lingkungan yang terjadi,
yang
berkembang.
Pengelolaan
terintegrasi
menyediakan
(Tchobanoglous, 2002 [8]).
menunjukan makin timpahnya daya dukung
alam terhadap laju timbulan sampah terutama
Konsep
daerah perkotaan.
sampah dapat dilihat dari berbagai aspek,
keterpaduan
dalam
pengelolaan
mulai dari aspek metode, teknologi, aspek
Melihat permasalahan persampahan yang
ekonomi,
aspek
pelakunya.
makin kompleks maka di berbagai negara kini
Berdasarkan aspek metode,
pengelolaan
telah
manajemen
sampah terintegrasi dimulai dari penerapan
pengelolaan sampah terpadu (integrated solid
konsep pencegahan (reduction), penggunaan
waste
ulang (reusing), pendaur-ulangan (recycling
mengembangkan
management/
disebabkan karena
ISWM).
Hal
ini
tidak ada teknologi
and
hingga
composting),
insenerasi,
hingga
tunggal yang dapat menyelesaikan persoalan
penimbunan (landfilling) (Joe E. H. dkk,
persampahan (Tehrani et al., 2009 dalam
http://ohioline.osu.edu, diakses April 2014 [9]).
Zaman A.U., 2010 [7]). Sebagaimana halnya
Dari aspek teknik dan teknologi pengelolaan
konsep pembangunan berkelanjutan yang
sampah
terintegrasi
mengintegrasikan antara faktor lingkungan,
berbagai
teknik
dapat
memadukan
pendaurulangan.
Definisi
13
Infomatek Volume 20 Nomor 1 Juni 2018 : 9 -26
terintegrasi
juga
dapat
diartikan
sebagai
masing-masing
aspek
terdiri
dari
empat
sebuah pertalian (connection) dan adaptasi
alternatif
dari suatu teknologi proses dasar yang
incenerator) seperti terlihat pada Gambar 4.
digunakan
menghasilkan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di
kegiatan yang terintegrasi dan menghasilkan
Jakarta dengan menggunakan metode AHP
sebuah teknologi yang kompleks dan bekerja
(Analytic Hirarchy Process) untuk menentukan
sama satu dengan lainnya secara lebih efektif
skala prioritas pengolahan sampah menurut
(Nowosielski, at.al, 2008 [10]).
masyarakat dan hasil pembobotan dengan
yang
kemudian
(recycle,
kompos,
landfill
dan
menggunakan bantuan perangkat lunak expert
Pengelolaan
sampah
dengan
choice, memperlihatkan bahwa aspek sosial
melibatkan semua stakeholders yang terlibat
mempunyai preferensi yang paling tinggi
dalam
adalah
(53,8%), diikuti dengan aspek lingkungan
sebagaimana dikemukakan Guerrero (2013
(26%), ekonomi (14,3%) dan teknologi (5,9%)
[11]) yang dihimpun dari brerbagai literatur
[12]. Sedangkan skala prioritas alternatif
dan hasil studi, mengemukakan bahwa faktor-
pengolahan sampah yang tertinggi adalah
faktor yang berpengaruh terbagi dalam dua
pengomposan
kelompok yaitu: (a) faktor yang mempengaruhi
incenerator (21,5%) dan landfill (5,8%). Dari
elemen
aspek
pengelolaan
terpadu
sampah
individual,
dan
(b)
kota
faktor
yg
(42,5%),
finansial
recycle
Surjandari
(30,2%),
[12]
mempengaruhi sistem keseluruhan. Hal ini
mengemukakan bahwa pengolahan sampah
menunjukkan
(organik)
bahwa
dalam
pengelolaan
dengan
metode
pengomposan
sampah banyak pihak yang harus terlibat
merupakan cara yang paling cost effecitive
bukan hanya tanggung jawab pemerintah kota
bila dibanding alternatif lainnya yaitu daur
saja. Walaupun begitu apa yang dikemukakan
ulang (untuk sampah anorganik) dan waste to
oleh Guerrero tersebut masih bersifat normatif
energy. Akan tetapi untuk mencapai Break
dan belum ada gambaran yang jelas tentang
Even Point (BEP) dari pembuatan kompos
sistem
dapat dicapai jika penjualannya mencapai 711
manajemen
pengelolaan
sampah
terintegrasi yang optimal [11].
ton. Sedangkan dilihat dari sudut Benefit-Cost
ratio (B/C) yang merupakan perbandingan
Pemilihan
lebih
hasil penjualan dengan biaya operasi adalah
komrehensif seperti dikemukakan Surjandari
sebesar 1,41%, artinya dengan biaya operasi
(2009
Rp 355.500 akan mendapatkan keuntungan
sampah
modal
[12])
ISWM
dimana
proses
empat
pengolahan
(sosial,
1,41 kalinya. Hal ini menunjukkan bahwa
ekonomi, lingkungan dan teknologi) dengan
pengomposan sangat layak dilaksanakan.
14
meliputi
yang
aspek
Upaya Perlindungan Sumber Daya Air Melalui
Pengelolaan Sampah Terintegrasi Berbasis Ecopreneur di DAS Cikapundung
Sedangkan ditinjau dari Return of Invesment
kumulatif-TPA,
(ROI) yang merupakan ukuran perbandingan
pengalihan
antara keuntungan dengan biaya operasi,
konsumen,
didapatkan nilai ROI sebesar 0,406, artinya
pengumpulan pada sumber dengan berbagai
untuk setiap Rp 100 yang dikeluarkan akan
skala
didapatkan
Prawiradinata
keuntungan
Rp
0,406.
Jika
(vi)
promosi
masalah
dan
(vii)
pengumpulan.
sampah
kepada
berbagai
metode
Dari
tersebut
program
hasil
penelitian
diperoleh
bahwa
diasumsikan 55% atau 330 ton(55% x 6000
metode
ton) sampah penduduk DKI Jakarta dijadikan
menggunakan landfilling system (TPA) bukan
kompos,
satu-satunya
maka
akan
didapat
keuntungan
pengelolaan
sampah
metode
dengan
yang
dapat
sebesar Rp 867.000 dalam sehari. Pemda DKI
dikembangkan
Jakarta
mereduksi
umur TPA tersebut perlu diintegrasikan dengan
timbunan sampah tetapi dapat menambah
sistem daur ulang. Dengan menggunakan
Pendapatan Asli Daerah (PAD).
model integer programing diperoleh bahwa
bukan
hanya
dapat
dan
untuk
memperpanjang
mengintegrasikan sistem daur ulang dalam
Pengelolaan sampah secara terintegrasi seperti
sistem pengelolaan sampah dengan alternatif
apapun modelnya yang paling penting apakah
model
model tersebut cost effective tidak. Oleh karena
gambar, adalah merupakan solusi optimal
itu aspek ekonomi atau finansial dalam ISWM
dalam pengelolaan sampah kota [14].
sangat
penting
untuk
sebagaimana
diperlihatkan
dalam
mempertimbangkan
model pengintegrasian seperti apa yang paling
Konsep pengelolaan sampah terpadu harus
optimal.
dimulai dari bagaimana pemilihan teknik daur
Untuk
mempertimbangkan
aspek
ekonomi dalam ISWM Prawiradinata (2004
ulang
[13]) mengembangkan ISWM di Ohio City yang
pencemaran di satu sisi dan biaya yang dapat
merupakan pengembangan dari Chang’s Model
diterima di sisi lain [10]. Metode pemilihan
(1996
teknologi
[14]).
Bila
dalam
Cang’s
model
yang
dapat
tersebut
mengurangi
disebut
tingkat
Best
Available
ini
digunakan
penekanannya pada TPA sanitary landfill maka
Techniques
ISWM
Komisi Eropa sebagai referensi untuk pemilihan
yang
dikembangkan
Prawiradinata
(BAT).
Metode
diperluas dalam hal : (i) fasilitas pengomposan,
teknologi
(ii) penutupan TPA dan biaya penggantiannya,
lingkungan minimal dan biaya yang dapat
(iii) operasional TPA secara serentak dan
diterima.
simultan, (iv) skala ekonomi di TPA dan
kemudian diusulkan model teknik daur ulang
operasional kompos dan ekspansi kapasitas,
ulang terintegrasi seperti Gambar 3 di bawah
(v)
ini.
kapasitas
seumur
hidup
-
kapasitas
daur
ulang
Berdasarkan
dengan
metode
dampak
tersebut
15
Infomatek Volume 20 Nomor 1 Juni 2018 : 9 -26
Gambar 3.
BAT Pengelolaan Sampah Terpadu [10]
IV. GAGASAN PENGELOLAAN SAMPAH
perkotaan antara lainharus memenuhi tiga
TERPADU BERBASIS ECOPERENEUR DI
pilar yaitu aspek lingkungan,ekonomi dan
DAS CIKAPUNDUNG
sosial
(Salim,
1993
[15]).
Dalam
mengintegrasikan ketiganya maka diperlukan
Seiring dengan tuntutan dunia internasional
strategi
sebagaimana tertuang dalam Agenda 21
memperhatikan
bahwa konsep pembangunan yang dilakukan
sosial-ekonomi
oleh
memperhatikan pembangunan spesifik lokal,
suatu
daerah
harus
menggunakan
perancangan
konsep pembangunan berkelanjutan. Hal yang
serta
sama
mengandung
juga
untuk
pengelolaan
DAS
Cikapundung yang tentunya di dalamnya
termasuk
masalah
mencapai
pembangunan
16
persampahan.
aspek-aspek
secara
bersifat
kota
tidak
lingkungan-
seimbang-dinamis,
linear
prosesumpan
balik
1997 [16]).
Untuk
berkelanjutan
di
a.
yang
Treatment di sumber sampah
melainkan
(Becker,
Upaya Perlindungan Sumber
S
Daya Air
A Melalui
Pengelola
aan Sampah Te
erintegrasi Berbasis Ecopreneur di DAS Cikkapundung
Pe
emilahan
sa
ampah
di
sumber
sa
ampah
Setelah
dipilah,
bagi
masyaraka
at
yang
me
erupakan lan
ngkah awal ya
ang sangat pe
enting
ma bagi ma
asyarakat
memungkinkan terutam
da
alam
hnya sulit dijjangkau oleh
h armada
yang rumah
ISWM
M
karena
sampah
akan
dip
perlakukan secara
s
berbeda sesuai de
engan
persampaha
an
jen
nis dan karakteristiknya, Taiwo, (2009
9 [17])
pengolahan
n sampah org
ganik menjadi kompos
me
engemukakan bahwa pe
emilahan sa
ampah
dengan mettode Takakurra composting
g method.
jug
ga merupakkan salah bentuk
b
partiisipasi
Metode
ma
asyarakat yan
ng sangat penting dalam ISWM.
na
sebagaiman
Ha
al ini juga se
esuai dengan UU No. 18 tahun
bekerja sam
ma dengan Kitakyushu Inte
ernational
20
008 bahwa masyarakat
m
diwajibkan me
emilah
Techno-coo
operative
sa
ampah. Pem
milahan minim
mal menjadii dua
Metode pen
ngomposan tersebut sang
gat efektif
jen
nis, yaitu sa
ampah basah
h/ sampah mudah
m
untuk men
ngolah sisa makanan di
d rumah
bu
usuk/ sampah
h organik, da
an sampah kering/
k
tangga.Sete
elah dikompo
oskan, maka kompos
sa
ampah
sa
ampah
dapat dima
anfaatkan sendiri untuk bertanam
b
an
norganik. Unttuk beberapa
a sumber sam
mpah,
baik untuk taman mau
upun untuk tanaman
pe
erlu dipisahka
an juga sampa
ah jenis B3 (b
bahan
ghasilkan kebutuhan se
ehari-hari
yang meng
be
erbahaya
b
baterai
atau yang disebut urba
an farming, misalnya
be
ekas, jarum suntik,
s
pamp
pers, dan lain-lain.
e, sayuran, dan lain-lain. Bila ini
tomat, cabe
Pe
emilahan sam
mpah harus dijadikan se
ebagai
dikembangkkan maka aka
an meningkattkan daya
ge
erakan perub
bahan buday
ya dan dilakukan
tahan ekon
nomi masyarrakat terutam
ma untuk
de
engan mengg
gunakan sarrana yang mudah
m
memenuhi kebutuhan da
apur di ruma
ah tangga
da
an sederhana
a.
s
terjadi gejolak
yang saat ini makin sering
tidak
da
an
mudah
beracun))
busuk/
seperti
maka
dapat
pengomposa
an
dikembangkan
m
melakukan
Takaku
ura
di
A
Association
ini
S
Surabaya
(KITA).
p
terte
entu.
harga untukk komoditas pertanian
Gambar 3.
Tre
eatment Sampah
h di Sumber
17
Inffomatek Volum
me 20 Nomor 1 Juni 2018 : 9 -26
-
ntuk sampah
h kering/ tidak mudah busuk/
b
Un
b.
an
norganik yang
g merupakan
n bahan baku
u daur
Slala kawassan dapat did
definisikan skkala RW,
ula
ang seperti plastik, boto
ol, kertas, lo
ogam,
skala
ke
ertas duplex, karton,
k
dan la
ain-lain masya
arakat
berdasarkan
n batas administratif te
ergantung
da
apat ditabungkan ke ba
ank sampah atau
jangkauan
ko
operasi samp
pah. Layakny
ya sebagai se
ebuah
an bentuk model pengola
ahan dan
kemungkina
ba
ank, dalam bank sampa
ah yang biasanya
pemanfaata
an sampah be
ernilai ekonomi dalam
skkala RW, warrga masyarak
kat adalah se
ebagai
skala kawa
asan, yaitu: bank
b
sampah
h, tempat
na
asabah dan menyetorka
an jenis sa
ampah
pengelolaan
n sampah terpadu
t
(TP
PST) 3R,
terrtentu ke ba
ank sampah tersebut. Se
etelah
bisnis mene
engah (interm
mediate busine
ess) bank
dikkonversi den
ngan nilai ua
ang, para nassabah
sampah, da
an supermake
et sampah.
Treatm
ment di skala
a kawasan
kelu
urahan,
ata
au
nya.
pelayanann
tidak
d
ditentukan
Terdap
pat
tiga
da
apat menyim
mpan uang tersebut se
ebagai
tab
bungan untukk diambil sew
waktu-waktu.
Gambar 4.
Jaringan Bisnis Bank Sampah Skala
S
Kawasan dan
d Kota
sebuah
ma
asyarakat yan
ng memanfaa
atkan nilai eko
onomi
masyarakatt mengumpulkan dan men
nyetorkan
da
ari sampah. Konsep bank sampah la
ahir di
jenis sampa
ah tertentu ya
ang umumnya
a sampah
18
8
d
daerah
di
Jogjakarta
dimana
ank sampah
h adalah sebuah inova
asi di
Ba
Upaya Perlindungan Sumber Daya Air Melalui
Pengelolaan Sampah Terintegrasi Berbasis Ecopreneur di DAS Cikapundung
kering/ anorganik/ bahan daur ulang ke
umumnya adalah para relawan yang biasanya
sebuah
bank
rentan untuk melakukannya dalam jangka
sampah menjualnya kembali ke bandar/ lapak.
panjang, untuk itu maka perlu dipikirkan
Secara definisi, sebagaimana tertuang dalam
bagaimana
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
berkelanjutan. Salah satu praktek terbaik yang
No.
Pedoman
dapat dilakukan oleh bank sampah yang
Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle
sudah mengarah kepada keberlanjutan adalah
melalui Bank Sampah, disebutkan bahwa
menciptakan sistem pengukuran yang koheren
Bank Sampah adalah tempat pemilahan dan
dan pemberian penghargaan kepada mentor,
pengumpulan sampah yang dapat didaur
penggurus
ulang dan/ atau diguna ulang yang memiliki
membimbing dan memotivasi perilaku seluruh
nilai ekonomi. Pola pengelolaan usaha bank
anggota dari bank sampah. Pihak pengelola
sampah bisa juga dengan pola koperasi yang
juga mampu menjaring kerjasama secara
menyalurkan pinjaman dengan pembayaran
positip
berupa sampah, atau model asuransi baik
Lembaga lainnya dalam mencapai sasaran
asuransi
dari keberlanjutan.
bank
13
sampah,
tahun
2012
kesehatan
kemudian
tentang
maupun
asuransi
pengelolaan
dan
dengan
sampah
pengepul
pihak
yang
Pemerintah
yang
dapat
dan
pendidikan. Menurut penelitian Permatasari
sistem
Bila bank sampah hanya mengumpulkan jenis
pengelolaan sampah dengan metode bank
sampah anorganik/sampah kering/bahan daur
sampah dapat diterima dengan baik oleh
ulang, maka TPST 3R umumnya mengelola
masyarakat
Kelurahan
dan bahkan mengolah semua jenis sampah,
Tamansari dan dapat mereduksi sampah
kecuali B3. Secara kelembagaan, TPST 3R
sebesar 0,2417 kg/orang/hari.
umumnya dikelola oleh kelompok swadaya
dan
Damanhuri
(2012
terutama
[19])
di
RW
masyarakat (KSM) yang dibentuk berdasarkan
Karena bank sampah ini adalah sebuah
musyawarah masyarakat setempat. Petugas
inovasi
pengumpul
untuk
menahan
sampah
bernilai
mengumpulkan
sampah
dari
ekonomis untuk tidak dibuang akan tetapi
setiap sumber sampah dengan menggunakan
dikumpulkan untuk kemudian dijual ke industri
gerobak motor maupun manual ke lokasi
daur ulang maka pengelolaannya memadukan
pengolahan yang disebut TPST 3R. Di lokasi
dua motivasi yaitu motivasi lingkungan dan
tersebut sampah dipilah kembali kemudian
motivasi ekonomi. Oleh karena itu para pelaku
sampah organik dicacah dan diolah jadi
19
Infomatek Volume 20 Nomor 1 Juni 2018 : 9 -26
kompos dengan metode open windrow. Opsi
Sebagaimana tertuang dalam UU No. 18
lain dari pengolahan sampah organik adalah
tahun 2008 Pasal 15 bahwa “produsen wajib
diolah secara anaerob untuk menghasilkan
mengelola
biogas. TPST 3R juga dapat menampung
yangdiproduksinya yang tidak dapat atau sulit
penjualan jenis sampah anorganik dari bank
terurai oleh proses alam”, yang kemudian
sampah, yang kemudian untuk jenis plastik
dikenal
dicuci serta dicacah serta diklasifikasikan
producer responsibilites). Dalam hal ini maka
berdasarkan jenis sampah yang lebih spesifik,
pemerintah
untuk kemudian dijual ke industri daur ulang.
mengembangkan konsep pengelolaan dana
kemasan
dengan
dan/
konsep
Kota
atau
EPR
Bandung
barang
(externded
dapat
CSR (corporate social responsibility) sebagai
Kegiatan Supermaket sampah merupakan
bentuk insentif bagi pera pengrajin yang telah
istilah
pengelolaan
mengolah sampah kemasan menjadi produk
sampah. Supermaket sampah adalah sebuah
yang seharusnya menjadi tanggung jawab
tempat yang menjadi display dan tempat
produsen utamanya. Peran pemerintah ini
penjualan bagi produk-produk hasil daur ulang
juga dilandaskan pada UU No 18 tahun 2008
sampah yang dilakukan oleh para pengelola
Pasal 20 ayat (2) huruf e, dimana pemerintah
bank sampah. Selama ini banyak bank
wajib memfasilitasi pemasaran produk-produk
sampah
daur ulang.
baru
yang
dalam
sistem
mendaur
ulang
sampah
kemasan menjadi produk-produk yang bernilai
ekonomi akan tetapi seringkali mengalami
kendala dalam hal pemasaran. Supermaket
sampah dapat dijadikan sebagai mediator
pertemuan antara produsen produk daur ulang
dengan konsumen atau pasar. Keberadaan
supermaket sampah ini tidak hanya menjadi
mediator antara produsen kerajinan berbahan
sampah dengan konsumen akan tetapi juga
sebagai mediator antara mereka (produsen
kerajinan) dengan para produsen produk
Gambar 5.
sebagai penghasil sampah kemasan yang
telah
20
diolah
menjadi
kerajinan
tersebut.
Berbagai Produk Kerajinan Berbahan Sampah Kemasan
Upaya Perlindungan Sumber Daya Air Melalui
Pengelolaan Sampah Terintegrasi Berbasis Ecopreneur di DAS Cikapundung
c.
pakan ternak. Hal ini sebagaimana penelitian
Treatment di skala kota (hilir)
Produk yang dihasilkan dari para pengelola
yang dilakukan Kato, Takaaki; at.al (2012
sampah dalam skala kawasan baik bank
[20]), yaitu memanfaatkan sisa makanan untuk
sampah maupun TPST 3R umumnya berupa
peternakan di Da Naang Citty, Vietnam. Dari
kompos (untuk sampah organik) dan bahan
hasil
baku daur ulang. Pada tingkat kota harus
peternakan yang menggunakan pakan sisa
menyiapkan unit-unit pengolah hingga menjadi
makanan nilai gizinya lebih baik, dengan
produk akhir yang lebih memiliki nilai jual.
demikian
Sebagai
meneruskan
contoh
misalnya
untuk
produk
kompos saat ini para produsen kompos sering
menghadapi
kendala
dalam
penelitian
yang
sebagian
dilakukan
besar
bahwa
peternak
pemanfaatan
sisa
akan
makanan
untuk peternakan babi tersebut.
pemasaran
karena kompos sering dikategorikan sebagai
Bila sampah organik selama ini banyak orang
non
mengenal diolah menjadi kompos maka di
comercial
product.
Untuk
itu
maka
kompos perlu dimanfaatkan dalam skala kota
Jepang
sebuah
baik untuk kebutuhan taman kota maupun
bahwa
sampah
untuk pertanian. Untuk itu maka diperlukan
makanan (food waste) dapat didaur ulang
kerja sama antara para produsen kompos
menjadi
dengan para pengelola taman dan pertanian
(biodegradable plastic), yaitu high-quality poly-
yang difasilitasi oleh pemerintah kota yang
L-lactate
dalam
ini
dilakukan Sakai (2004 [21]) di Kitakyushu
berlandaskan pada UU No. 18 tahun 2008
Jepang bahwa sampah makanan sangat
Pasal 20 ayat 2 huruf (e) bahwa pemerintah
potensial
dijadikan
dan pemerintah daerah wajib memfasilitasi
tersebut.
Hasil
produk daur ulang.
menunjukkan bahwa plastik yang diolah dari
hal
ini
Kota
Bandung.
Hal
penelitian
organik
plastik
(PLLA).
yang
Dalam
plastik
menunjukkan
terutama
mudah
sisa
terurai
penelitian
yang
biodegradable
penelitian
tersebut
sampah sisa makanan tersebut berkualitas
Inovasi dalam kegiatan daur ulang sampah
baik. Hal ini merupakan alternatif daur ulang
terus berkembang seiring perkembangan ilmu
yang dapat dikembangkan dengan resiko
pengetahuan dan teknologi. Khusus untuk
lingkungan yang paling minimal. Potensi ini
sampah organik sisa makanan selain dapat
tidak
diolah menjadi plastik, inovai lainnya adalah
pengolahan sampah makanan di perkotaan
daur ulang sampah sisa makanan menjadi
akan tetapi juga dapat diimplementasikan
hanya
dapat
dikembangkan
untuk
21
Infomatek Volume 20 Nomor 1 Juni 2018 : 9 -26
untuk pengolahan sampah organik lainnya
ketika plastik kresek atau plastik “daun” yang
yang
dapat
saat ini makin mendominasi sampah kota
difermentasi dan kandungan air yang tinggi
maka di tingkat hilir sampah plastik tersebut
seperti limbah pertanian [21].
dapat diolah menjadi wadah-wadah sampah
mengandung
gula
yang
yang dibutuhkan pemerintah kota itu sendiri.
Sementara itu pengolahan sampah di tingkat
Bila di tingkat hilir dibutuhkan bahan plastik
hilir
dan
bekas maka otomatis hal ini akan berpengaruh
sampah bahan daur ulang, seperti logam,
pada jaringan pengepul dan bank sampah
plastik, kertas, karet, kain, dan lain-lain, saat
yang salama ini menganggap kresek tidak
ini sebenarnya telah berjalan dalam sektor
laku dijual.
untuk
jenis
sampah
anorganik
usaha informal. Akan tetapi aktifitas dan
keberadaan
mereka
umumnya
hanya
terdorong oleh kebutuhan ekonomi bukan
d.
Treatment
sampah
B3
(bahan
berbahaya dan beracun)
dalam rangka pengurangan sampah. Karena
Di antara jenis sampah yang dihasilkan dari
hanya motivasi ekonomi maka mereka hanya
rumah tangga, terdapat jenis sampah B3 yang
mengambil
yang
dalam UU 18 tahun 2008 dikategorikan
bernilai ekonomi, dapat didaur ulang, dan
sebagai sampah spesifik. Pada Pasal 1 ayat 2
produk daur ulangnya mudah dijual. Oleh
disebutkan bahwa “Sampah spesifik adalah
karena itu kegiatan yang mereka lakukan tidak
sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan/
bisa
kinerja
atau volumenya memerlukan pengelolaan
pemerintah
khusus”. Sampah B3 rumah tangga saat ini
dan
dijadikan
pengurangan
mengolah
sebagai
sampah
sampah
sebuah
karena
tidak memiliki perhatian khusus. Potensi ini
makin
sebenarnya
dalam
elektronik (electronic waste/e-waste), karena
manajemen sampah kota sebagai upaya
e-waste termasuk pada golongan B3 (PP
pengurangan sampah. Bila potensi usaha
18/1999 jo 85/1999). Pengelolaan sampah B3
sektor informal ini berada dalam “kendali”
adalah
pemerintah maka para pelaku daur ulang
karenanya
dapat melakukan diversifikasi produk daur
sembarangan oleh karena itu harus berizin
ulang yang diintegrasikan dengan kebutuhan
dari Kementrian LH.
dapat
diintegrasikan
pemerintah itu sendiri. Sebagi contoh misalnya
22
banyak
dihasilkan
tanggung
tidak
terutama
jenis
jawab
pemerintah
boleh
dikelola
oleh
secara
Upaya Perlindungan Sumber Daya Air Melalui
Pengelolaan Sampah Terintegrasi Berbasis Ecopreneur di DAS Cikapundung
Gambar 6.
Model Pengelolaan Sampah Terintegrasi.
V. KESIMPULAN
pencemaran Sungai Cikapundung adalah
Keberadaan Sungai Cikapundung menjadi
sampah
rumah
strategis bagis masyarakat Kota Bandung
sampah
di
baik dari segi fungsi sungai tersebut, dan
menghadapi banyak kendala mulai dari
juga merupakan sungai terbesar di Kota
kendala
Bandung. Namun kini keberadaan sungai
yang
tersebut makin tercemar seiring dengan
manajemen. Untuk itu perlu dicarikan sulusi
dinamika dan pertumbuhan penduduk. Salah
yang efektif dan efesien dalam pengelolaan
satu
sampah
masalah
yang
terkait
dengan
di
fisiografi,
kurang
di
tangga.
Pengelolaan
DAS
Cikapundung
penataan
teratur
DAS
hingga
pemukiman
persoalan
Cikapundung.
Sistem
23
Infomatek Volume 20 Nomor 1 Juni 2018 : 9 -26
pengelolaan sampah terintegrasi berbasis
Monitoring
ecopreneur
merupakan
Bandung,
ditawarkan,
dimana
solusi
konsep
yang
tersebut
memadukan 3 komponen yang menjadi
unsur
penting
dalam
pembangunan
berkelanjutan, yaitu: lingkungan, ekonomi
dan
sosial.
Konsep
ini
selain
dapat
of
Cikapundung
Indonesia.
River,
Procedia
Engineering 154, 353-360
[4] BPLH
Kota
Bandung
dalam
http://www.citarum.org/node/1174,
diakses pada 28/04/2014, 11:16
[5] Yustiani,
Y.M.,
Komariah,
Investigation
dan juga dapat menjadi peluang ekonomi
Capacity of Urban Rivers in Jakarta,
bagi masyarakat di sisi lain. Akan tetapi
Indonesia.
keberhasilan
Geomate Vol 12 Issue 34, 45-50
tersebut
juga
tergantung pada pengambil keputusan di
tingkat
Pemerintah
Kota
Bandung.
Bila
sistem ini diintegrasikan dengan sistem
manajemen sampah Kota Bandung maka
the
2017.
menyelesaikan masalah sampah di satu sisi
sistem
on
I.
Biodegradation
International
Journal
of
[6] Waspola-Gemricik.2013. Laporan Base
Line
Survey
Sungai
Cikapundung.
Waspola Facilities, Jakarta
[7] Zaman, A. U. 2010. Comparative study
biaya pengelolaan sampah lebih murah dan
of
municipal
lebih efesien.
technologies
solid
waste
using
treatment
life
cycle
assessment method. Int. J.Environ. Sci.
Tech., 7 (2), 225-234.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Suganda, E, Yatmo, Y.A., Atmodiwirjo,
P. 2009. Pengelolaan Lingkungan dan
2002.
Kondisi MasyarakatPada Wilayah Hilir
Management Second Edition., McGraw-
Sungai.Makara, Sosial Humaniora, Vol.
Hill, New York.
13, No. 2, Desember 2009: 143-153
[2] Clark, N. 1966. Evolutionary dynamics
Handbook
of
D.
Christy.
Integrated
Management.
approach.
http://ohioline.osu.edu/cd-
Cambridge:
Cambridge
[3] Yustiani, Y.M., Lidya, L. 2016. Towards
an Information System of Modeling and
Solid
Waste
[9] Joe E. Heimlich, Kerry L. Hughes, Ann
andsustainable development: A system
University Press.
24
[8] Tchobanoglous, George; Kreith, Frank.
Solid
Waste
fact/pdf/0106.pdf, diakses pada tanggal
01/04/2014 pukul 22.03
Upaya Perlindungan Sumber Daya Air Melalui
Pengelolaan Sampah Terintegrasi Berbasis Ecopreneur di DAS Cikapundung
[10] Nowosielski, R.A; Kania, M. Spilka.
(2008).
recycling
Limitation.Waste
for
Research, 1996, 14, pp.463-481
Integrated
technologyas
available
a
candidate
techniques.
with Air Pollution and Leachate Impact
best
International
[15] Salim,
E.
Scientific Journal, published monthly by
berwawasan
the World Academy of Materialsand
Jakarta
management
(1993).
&
Pembangunan
lingkungan.
LP3ES,
[16] Becker, E. (1997). Sustainability: A
Manufacturing Engineering.
[11] Guerrero, Lilliana Abarca; Maas, Ger;
cross-disciplinaryconcept
for
social
Hogland, William; 2013. Solid waste
transformations, management ofsocial
management challenges for cities in
transformation
developing countries.journal homepage:
Policy Papers 6. Paris: UNESCO.
www.elsevier.com/locate/wasman
[12] Surjandari, Isti; Akhmad Hidayatno, Ade
[17] Taiwo,
(MOST).
Oluwatoyin;
UNESCO
Otieno,
Fred;
Vorster, Kobus; Fowler, Marie. 2009.
Dinamis
Iintegrated solid waste management: an
Pengelolaan Sampah untuk Mengurangi
innovative and pragmatic approach to
Beban
solving dwindling landfill capacity in
Supriatna.
(2009).
Model
Penumpukan.
Jurnal
Teknik
Industri, Vol. 11, No. 2, Desember
Johanesburg.
2009,
Source:http://www.saice.org.za/downloa
pp.
134-147ISSN
1411-2485.
Fakultas Teknik, Departemen Teknik
ds/monthly_publications/2009/2009-
Industri, Universitas Indonesia Kampus
Civil%20Aug/#/0
[18] Chang, N. B., & Lin, Y. T. (1997). An
UI Depok, Jakarta 16424.
[13] Prawiradinata, Rudy S. 2004. Integrated
analysis of recycling impacts on solid
Solid Waste Management Model:The
waste
Case
seriesintervention modeling. Resources,
Of
Central
Ohio
District.
generation
Conservation
Philosophy in the GraduateSchool of
201-
The Ohio State University
214.http://dx.doi.org/10.1108/17506180
810891582
A.; and Schuler, Richard E.; 1996. Solid
[19] Damanhuri,
WasteManagement
System
Analysis
Enri;
(2010).Pengelolaan
Recycling,
time
Dissertation. The Degree Doctor of
[14] Chang, Ni Bin; Shoemaker, Christine
and
by
Padmi,
Sampah,
35(3),
Tri
Diktat
25
Infomatek Volume 20 Nomor 1 Juni 2018 : 9 -26
Kuliah TL-3104. Program Studi Teknik
[21] Sakai,
Miura,
Lingkungan, ITB.
Kenji;
Taniguchi,
Shigenobu;
Masayuki;
Ohara,
Hitomi;
[20] Kato, T., Pham, D.T.X, Hoang, H.; Xue,
Matsumoto, Toru; and Shirai, Yoshihito;
Y., Tran, Q.V. (2012). Food residue
(2004). Making Plastics from GarbageA
recycling
Novel
26
by
swine
breeders
in
a
Process
for
Poly-L-
developing economy: A case studyin Da
LactateProduction from Municipal Food
Nang, Viet Nam. journal homepage:
Waste. Journal of Industrial Ecology,
www.els evier.com /locate/wasman
Volume 7 No. 3-4
Volume 20 Nomor 1 Juni 2018
UPAYA PERLINDUNGAN SUMBER DAYA AIR MELALUI PENGELOLAAN
SAMPAH TERINTEGRASI BERBASIS ECOPRENEUR DI DAS
CIKAPUNDUNG
Mohamad Satori*)
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik– Universitas Islam Bandung
Abstrak: Sungai Cikapundung tidak bisa dipisahkan dari masyarakat Kota Bandung, selain karena sangat berarti
bagi kehidupan warga Bandung dan sekitarnya juga sungai tersebut memiliki fungsi hidrologis bagi Cekungan
Bandung. Namun sayangnya Sungai Cikapundung juga telah menjadi tempat pembuangan berbagai limbah
warga Kota Bandung sehingga kualitas air sungai menurun. Salah satu penyebab tercemarnya Sungai
Cikapundung adalah pembuangan limbah padat atau sampah rumah tangga. Hal ini disebabkan karena
manajemen pengelolaan sampah di DAS Cikapundung kurang baik, baik dari segi infrastruktur maupun
manajemen. Pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat melalui penguatan ecopreneur ini merupakan
alternatif yang ditawarkan untuk model pengelolaan sampah di DAS Cikapundung. Konsep tersebut memadukan
tiga komponen penting dalam pembangunan berkelanjutan yakni lingkungan, ekonomi dan sosial.
Kata kunci: ecopreneur, sampah, Sungai Cikapundung
I. PENDAHULUAN1
Sungai memiliki peranan yang sangat penting
air secara berkelanjutan. Pengelolaan Daerah
dan strategis bagi seluruh kehidupan terutama
aspek dari Pengelolaan Sumber Daya Air
manusia. Sungai juga merupakan sumber
(PSDA) pada suatu Wilayah Pengembangan
kehidupan bagi manusia, oleh karenanya
Sumber Air (WPSA) yang merupakan upaya
keberadaan sungai tidak bisa dipisahkan dari
pendayagunaan sumber air secara terpadu
kehidupan manusia. Peran sungai dalam
dengan
sebuah
termasuk
pelestariannya (Suganda, at.al., 2009 [1]).
perkotaan menjadi sangat penting terutama
Pasal 1 PP No. 37 tahun 2012 menyebutkan
dalam upaya mempertahankan sumber daya
bahwa DAS adalah suatu wilayah daratan
kemunitas
masyarakat
Aliran Sungai (DAS) merupakan salah satu
yang
*)
mohamad_satori@yahoo.com
Pertama diterima : 15 Januari 2018
Direvisi : 2 Februari 2018
Disetujui untuk publikasi: 8 Februari 2018.
sungai
upaya
merupakan
dan
berfungsi
pengendalian
satu
anak-anak
menampung,
kesatuan
dan
dengan
sungainya,
yang
menyimpan
dan
Infomatek Volume 20 Nomor 1 Juni 2018 : 9 -26
mengalirkan air yang berasal dari curah hujan
bagian
ke danau atau ke laut secara alami, yang
penduduk
batas di darat merupakan pemisah topografis
Cikapundung
dan batas di laut sampai dengan daerah
Sedangkan jumlah penduduk tertinggi berada
perairan yang masih terpengaruh aktivitas
di Kelurahan Tamansari 28.729 jiwa (BPLH
daratan. Pengelolaan DAS tidak terlepas dari
Kota Bandung dalam http://www.citarum.org,
berbagai permasalahan, antara lain masalah
diakses Januari 2018 [4]).
hilir
seluas
yang
76,5
Km².
berdomisili
mencapai
Jumlah
di
DAS
750.559
jiwa.
penurunan sumber daya alamiah, polusi dari
berbagai sumber, serta konflik penggunaan
Fungsi Sungai Cikapundung bagi masyarakat
lahan di sekitar DAS (Clark, 1996 [2]).
Kota bandung dan sekitarnya antara lain: (1)
drainase utama pusat kota; (2) penggelontor
Sungai Cikapundung merupakan salah satu
kotoran dan pembuangan limbah domestik
sungai sangat strategis tidak saja di Kota
maupun industri sampah kota; (3) objek wisata
Bandung akan tetapi di Jawa Barat (Yustiani
Bandung (Maribaya, Curug Dago, kebun
dkk., 2016 [3]) Sungai Cikapundung telah
binatang
menjadi ikon baik bagi Kota Bandung maupun
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota
Jawa Barat. Secara fisik Sungai Cikapundung,
Bandung
memiliki panjang 28 kilometer, melintasi 11
penyadapan di Dago Pakar, Dago, dan di
kecamatan di tiga kabupaten kota, yaitu Kota
Badak Singa; (5) pemanfaatan energi yang
Bandung,
dan
dikelola
hulu
Saguling yang mendirikan instalansi di PLTA
daerah
Bengkok dan PLTA Dago Pojok, serta (6)
Cigulung dan Cikapundung, Maribaya, (Kab.
sebagai sarana irigasi pertanian. Kini Sungai
Bandung Barat). Sedangkan bagian tengah
Cikapundung
termasuk
dan
makin memprihatinkan baik dari segi kualitas
Cikapundung Pasir Luyu (Kota Bandung).
maupun kualitas. Secara alamiah, sungai
Sungai Cikapundung bermuara di Sungai
mampu memulihkan diri dalam proses self
Citarum di Bale Endah (Kab. Bandung) dan
purification (Yustiani dkk., 2017 [5]). Namun
menjadi salah satu dari 13 anak sungai utama
hasil
yang memasok air untuk Sungai Citarum.
menunjukkan
Sungai Cikapundung memiliki luas daerah
Cikapundung telah tercemar berat, serta
tangkapan di bagian hulu sebesar 111,3 km²,
kuantitas air juga makin menurun terutama
di bagian tengah seluas 90,4 km² dan di
musim kemarau. Hal ini terjadi seiring dengan
Kabupaten
Sungai
10
Kabupaten
Bandung
Cikapundung
Bandung
Barat.
Daerah
terletak
Cikapundung
di
Gandok
uji
dll);
(4)
yang
oleh
PT
penyedia
membangun
Indonesia
menunjukkan
kualitas
air
air
bahwa
di
air
baku
instalasi
Power-Unit
kondisi
yang
beberapa
di
titik
Sungai
Upaya Perlindungan Sumber
S
Daya Air
A Melalui
Pengelola
aan Sampah Te
erintegrasi Berbasis Ecopreneur di DAS Cikkapundung
pe
ertumbuhan
penduduk
dan
tu
umbuh
ke
embangnya berbagai
b
akttifitas di ban
ntaran
II. MASALA
AH UMUM
Su
ungai Cikapun
ndung tersebut.
Secara um
mum bahwa permasalah
h sungai
Cikapundun
ng terdiri massalah kualitass air dan
Sa
alah
satu
parameter
berrkaitan
masalah de
ebitasi atau kuantitas
k
air. Masalah
ku
ualitas air sun
ngai misalnya BOD (bioche
emical
kualitas air dapat dilihatt dari uji labo
oratorium
oxxygen deman
nd), jauh melampaui am
mbang
agai parameter yang men
nunjukkan
untuk berba
ba
atas dan men
ningkat dari ta
ahun ke tahun baik
jauh di atas baku mutu lingkungan. Se
ementara
di daerah hulu
u maupun daerah hilir (Ga
ambar
gi kuantitas air
a pada mussim hujan
itu dari seg
an BOD me
eningkat sign
nifikan
1). Pencemara
sangat me
elimpah seda
angkan pada
a musim
ulai tahun 2005, dimana pada
p
saat ini terjadi
t
mu
kemarau ke
ekurangan air dan menjadi masalah
mu
usibah
karena sungai Cikapund
dung sebaga
ai sumber
ngsornya
lon
penting
p
TPA
T
Leuw
wigajah
se
ehingga sam
mpah menum
mpuk di berrbagai
DAM Tirtawening Kota Bandung.
air baku PD
su
udut Kota ban
ndung dan Ba
andung dinya
atakan
se
ebagai darura
at sampah. Kandungan
K
organik
n
Manajemen
sanitasii
airr sungai Cika
apundung sangat melebih
hi nilai
permasalah
han dari sunga
ai Cikapundung, mulai
ya
ang disyarattkan oleh Peraturan
P
M
Menteri
dari penang
ganan limbah
h ternak yan
ng ada di
Ke
esehatan No
omor 492/M
Menkes/Per/IV
V/2010
bagian
ya
aitu 10 ppm (K
KmnO4) atau ekivalen den
ngan 2
kemudian
pp
pm TOC. Dib
butuhkan pen
nurunan sekittar 18
ga baik limba
ah cair maupu
un limbah
rumah tangg
pp
pm TOC da
ari air baku untuk mem
menuhi
padat (sam
mpah) di sep
panjang aliran sungai
pe
eraturan terse
ebut (Waspo
ola-Gemricik, 2013
Cikapundun
ng. Populasi ternak yang
g ada di
[6]]).
wilayah Lem
mbang antara
a lain meliputti : ternak
hu
ulu
sungai
masalah
merupakkan
(daerah
inti
Le
embang),
p
pembuangan
limbah
sapi perah dan
d potong sebanyak
s
13.3
318 ekor,
ternak ayam 48.840 ekor,
e
ternak kambing
eternakan
sebanyak 5.415 ekor (Dinas Pe
LHD Jabar, 2011).
2
Para peternak
dalam BPL
tersebut te
erutama tern
nak sapi membuang
limbahnya ke sungai Cikapundung
g. Selain
ernakan juga limbah manusia baik
limbah pete
limbah cairr maupunlimb
bah padat (sampah).
Gambar 1
Grrafik Time Seriess kandungan BOD
D Sungai Cikapundung
Berdasarkan hasil basse line survvey yang
diselenggarrakan
Gemrricik
bekerja
a
sama
11
Inffomatek Volum
me 20 Nomor 1 Juni 2018 : 9 -26
-
de
engan Waspo
ola Facilities
s (2013) dipe
eroleh
Cikapundun
ng di kanan kirinya
k
“dikepu
ung” oleh
ga
ambaran bahw
wa pada umu
umnya pemukiman
bangunan. Sebagian be
esar bangun
nan yang
ya
ang ada di DA
AS Cikapund
dung tidak me
emiliki
merupakan permukiman
n berada langsung di
inffrastruktur sa
anitasi yang memadai
m
seh
hingga
bantaran sungai.Data BPLH
B
Kota Bandung
lim
mbah
menyebutka
an ada sekita
ar 1,058 rum
mah yang
terse
ebut
masu
uk
ke
s
sungai
Cikapundung.
berada
asalah sosia
al juga merupa
akan masalah
h yang
Ma
Cikapundun
ng.Hampir se
eluruhnya membuang
rumit di DAS Cikapundung,
C
mulai dari ma
asalah
limbah langsung ke sung
gai. Karenanyya sungai
ersepsi masya
arakat terhad
dap sungai, hingga
h
pe
Cikapundun
ng ini menerim
ma limbah lebih dari 2,5
ya
ang berhubung
gan dengan perilaku
p
membuang
juta liter setiap harinya, yang sebagiian besar
lim
mbah ke sung
gai. Walaupu
un hal ini berrkaitan
berasal darii limbah ruma
ah tangga [4].. Padahal
de
engan infrastruktur sanitasi akan tetapi secara
s
berdasarkan
n Peraturan Pemerintah No. 38
pe
ersonal masih banyak masyarakat yang
tahun 2011
1 bahwa su
ungai harus memiliki
me
enganggap
sepadan. Di
D sepanjang kiri dan kana
an badan
bahwa
ngai
sun
Cikapundung
de
ekat
dengan
n
sungai.
dittandai dengan
n adanya keb
biasaan masyarakat
Pemerintah No. 38 tah
hun 2011 disebutkan
ya
ang membuan
ng sampah ke
e sungai dan buang
ah paling
bahwa syarrat sepadan sungai adala
airr besar (BAB) ke sungai Dari
D penelitian
n yang
sedikit berja
arak 10 m (se
epuluh meter)) dari tepi
dillakukan ketikka ditanya alasan
a
masya
arakat
kiri dan kan
nan palung sungai
s
sepan
njang alur
bu
uang
Cikapundung
sungai, dala
am hal keda
alaman sunga
ai kurang
ma
ayoritas menjjawab karena
a kebiasaan (74%)
dari atau sama denga
an 3m (tiga
a meter).
[6]]. Disamping itu bila diam
mati hampir setiap
m
an kondisi perrmukiman
Gambar 2 memperlihatka
rumah mengaliirkan limbah rumah tangg
ganya,
di bantaran Sungai Cikap
pundung.
ke
sung
gai
Pasal
9
Sungai
se
ebagai tempa
at pembuang
gan. Hal tersebut
limbah
h
Se
ebagaimana
bantaran
P
Peraturan
aik dari WC
C maupun dari kamar mandi,
m
ba
de
engan menggunakan “lo
odong” ke sungai
s
tan
npa melalui pengolahan terlebih dahulu..
asalah tata pemukiman yang makin padat
Ma
da
an
tidak
ma
asalah
be
eraturan
saniitasi
di
me
enambah
DA
AS
rum
mitnya
Cikapun
ndung.
Um
mumnya pem
mukiman di di DAS Cikapun
ndung,
terrutama di se
ekitar Taman
nsari, berhubungan
lan
ngsung
12
2
den
ngan
badan
sungai.
S
Sungai
Gamba
ar 2.
Kondissi Pemukiman di DAS Cikapundu
ung
Upaya Perlindungan Sumber Daya Air Melalui
Pengelolaan Sampah Terintegrasi Berbasis Ecopreneur di DAS Cikapundung
sosial dan ekonomi maka dalam pengelolaan
III. STATE OF THE ART
sampah
Manajemen pengelolaan sampah di berbagai
mengintegrasikan ketiga hal tersebut dalam
negara kini telah mengalami pergeseran dari
manajemen
pendekatan ujung pipa (end of pipe treatmen)
Pengelolaan sampah terintegrasi umumnya
ke
merupakan metode pengelolaan sampah yang
pendekatan
penggunaan
pencegahan
ulang
(reducing),
(reusing)
dan
berkelanjutan
digunakan
juga
pengelolaan
di
berbagai
perlu
sampah
negara
kota.
terutama
pendaurulangan (recycling) atau yang dikenal
negara-negara
dengan 3R. Hal ini disebabkan karena laju
sampah
timbulan sampah yang makin meningkat
pililihan pengolahan sampah secara fleksibel
sementara daya tampung alam dan daya
untuk jenis sampah yang berbeda seperti
dukung alam yang makin terbatas terutama di
plastik, gelas, sampah organik atau sampah
daerah
tingkat
yang dapat dikomposkan [7]. Pengelolaan
yang
sampah terpadu merupakan pilihan yang
dengan
dianggap tepat saat ini dengan teknik dan
keberadaan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir),
manajemen yang disesuaikan untuk mencapai
baik
tujuan dari pengelolaan sampah itu sendiri
perkotaan.
pelayanan
mencuat
serta
Rendahnya
berbagai
belakangan
menyangkut
ini
kasus
terkait
kapasitas
maupun
menyangkut dampak lingkungan yang terjadi,
yang
berkembang.
Pengelolaan
terintegrasi
menyediakan
(Tchobanoglous, 2002 [8]).
menunjukan makin timpahnya daya dukung
alam terhadap laju timbulan sampah terutama
Konsep
daerah perkotaan.
sampah dapat dilihat dari berbagai aspek,
keterpaduan
dalam
pengelolaan
mulai dari aspek metode, teknologi, aspek
Melihat permasalahan persampahan yang
ekonomi,
aspek
pelakunya.
makin kompleks maka di berbagai negara kini
Berdasarkan aspek metode,
pengelolaan
telah
manajemen
sampah terintegrasi dimulai dari penerapan
pengelolaan sampah terpadu (integrated solid
konsep pencegahan (reduction), penggunaan
waste
ulang (reusing), pendaur-ulangan (recycling
mengembangkan
management/
disebabkan karena
ISWM).
Hal
ini
tidak ada teknologi
and
hingga
composting),
insenerasi,
hingga
tunggal yang dapat menyelesaikan persoalan
penimbunan (landfilling) (Joe E. H. dkk,
persampahan (Tehrani et al., 2009 dalam
http://ohioline.osu.edu, diakses April 2014 [9]).
Zaman A.U., 2010 [7]). Sebagaimana halnya
Dari aspek teknik dan teknologi pengelolaan
konsep pembangunan berkelanjutan yang
sampah
terintegrasi
mengintegrasikan antara faktor lingkungan,
berbagai
teknik
dapat
memadukan
pendaurulangan.
Definisi
13
Infomatek Volume 20 Nomor 1 Juni 2018 : 9 -26
terintegrasi
juga
dapat
diartikan
sebagai
masing-masing
aspek
terdiri
dari
empat
sebuah pertalian (connection) dan adaptasi
alternatif
dari suatu teknologi proses dasar yang
incenerator) seperti terlihat pada Gambar 4.
digunakan
menghasilkan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di
kegiatan yang terintegrasi dan menghasilkan
Jakarta dengan menggunakan metode AHP
sebuah teknologi yang kompleks dan bekerja
(Analytic Hirarchy Process) untuk menentukan
sama satu dengan lainnya secara lebih efektif
skala prioritas pengolahan sampah menurut
(Nowosielski, at.al, 2008 [10]).
masyarakat dan hasil pembobotan dengan
yang
kemudian
(recycle,
kompos,
landfill
dan
menggunakan bantuan perangkat lunak expert
Pengelolaan
sampah
dengan
choice, memperlihatkan bahwa aspek sosial
melibatkan semua stakeholders yang terlibat
mempunyai preferensi yang paling tinggi
dalam
adalah
(53,8%), diikuti dengan aspek lingkungan
sebagaimana dikemukakan Guerrero (2013
(26%), ekonomi (14,3%) dan teknologi (5,9%)
[11]) yang dihimpun dari brerbagai literatur
[12]. Sedangkan skala prioritas alternatif
dan hasil studi, mengemukakan bahwa faktor-
pengolahan sampah yang tertinggi adalah
faktor yang berpengaruh terbagi dalam dua
pengomposan
kelompok yaitu: (a) faktor yang mempengaruhi
incenerator (21,5%) dan landfill (5,8%). Dari
elemen
aspek
pengelolaan
terpadu
sampah
individual,
dan
(b)
kota
faktor
yg
(42,5%),
finansial
recycle
Surjandari
(30,2%),
[12]
mempengaruhi sistem keseluruhan. Hal ini
mengemukakan bahwa pengolahan sampah
menunjukkan
(organik)
bahwa
dalam
pengelolaan
dengan
metode
pengomposan
sampah banyak pihak yang harus terlibat
merupakan cara yang paling cost effecitive
bukan hanya tanggung jawab pemerintah kota
bila dibanding alternatif lainnya yaitu daur
saja. Walaupun begitu apa yang dikemukakan
ulang (untuk sampah anorganik) dan waste to
oleh Guerrero tersebut masih bersifat normatif
energy. Akan tetapi untuk mencapai Break
dan belum ada gambaran yang jelas tentang
Even Point (BEP) dari pembuatan kompos
sistem
dapat dicapai jika penjualannya mencapai 711
manajemen
pengelolaan
sampah
terintegrasi yang optimal [11].
ton. Sedangkan dilihat dari sudut Benefit-Cost
ratio (B/C) yang merupakan perbandingan
Pemilihan
lebih
hasil penjualan dengan biaya operasi adalah
komrehensif seperti dikemukakan Surjandari
sebesar 1,41%, artinya dengan biaya operasi
(2009
Rp 355.500 akan mendapatkan keuntungan
sampah
modal
[12])
ISWM
dimana
proses
empat
pengolahan
(sosial,
1,41 kalinya. Hal ini menunjukkan bahwa
ekonomi, lingkungan dan teknologi) dengan
pengomposan sangat layak dilaksanakan.
14
meliputi
yang
aspek
Upaya Perlindungan Sumber Daya Air Melalui
Pengelolaan Sampah Terintegrasi Berbasis Ecopreneur di DAS Cikapundung
Sedangkan ditinjau dari Return of Invesment
kumulatif-TPA,
(ROI) yang merupakan ukuran perbandingan
pengalihan
antara keuntungan dengan biaya operasi,
konsumen,
didapatkan nilai ROI sebesar 0,406, artinya
pengumpulan pada sumber dengan berbagai
untuk setiap Rp 100 yang dikeluarkan akan
skala
didapatkan
Prawiradinata
keuntungan
Rp
0,406.
Jika
(vi)
promosi
masalah
dan
(vii)
pengumpulan.
sampah
kepada
berbagai
metode
Dari
tersebut
program
hasil
penelitian
diperoleh
bahwa
diasumsikan 55% atau 330 ton(55% x 6000
metode
ton) sampah penduduk DKI Jakarta dijadikan
menggunakan landfilling system (TPA) bukan
kompos,
satu-satunya
maka
akan
didapat
keuntungan
pengelolaan
sampah
metode
dengan
yang
dapat
sebesar Rp 867.000 dalam sehari. Pemda DKI
dikembangkan
Jakarta
mereduksi
umur TPA tersebut perlu diintegrasikan dengan
timbunan sampah tetapi dapat menambah
sistem daur ulang. Dengan menggunakan
Pendapatan Asli Daerah (PAD).
model integer programing diperoleh bahwa
bukan
hanya
dapat
dan
untuk
memperpanjang
mengintegrasikan sistem daur ulang dalam
Pengelolaan sampah secara terintegrasi seperti
sistem pengelolaan sampah dengan alternatif
apapun modelnya yang paling penting apakah
model
model tersebut cost effective tidak. Oleh karena
gambar, adalah merupakan solusi optimal
itu aspek ekonomi atau finansial dalam ISWM
dalam pengelolaan sampah kota [14].
sangat
penting
untuk
sebagaimana
diperlihatkan
dalam
mempertimbangkan
model pengintegrasian seperti apa yang paling
Konsep pengelolaan sampah terpadu harus
optimal.
dimulai dari bagaimana pemilihan teknik daur
Untuk
mempertimbangkan
aspek
ekonomi dalam ISWM Prawiradinata (2004
ulang
[13]) mengembangkan ISWM di Ohio City yang
pencemaran di satu sisi dan biaya yang dapat
merupakan pengembangan dari Chang’s Model
diterima di sisi lain [10]. Metode pemilihan
(1996
teknologi
[14]).
Bila
dalam
Cang’s
model
yang
dapat
tersebut
mengurangi
disebut
tingkat
Best
Available
ini
digunakan
penekanannya pada TPA sanitary landfill maka
Techniques
ISWM
Komisi Eropa sebagai referensi untuk pemilihan
yang
dikembangkan
Prawiradinata
(BAT).
Metode
diperluas dalam hal : (i) fasilitas pengomposan,
teknologi
(ii) penutupan TPA dan biaya penggantiannya,
lingkungan minimal dan biaya yang dapat
(iii) operasional TPA secara serentak dan
diterima.
simultan, (iv) skala ekonomi di TPA dan
kemudian diusulkan model teknik daur ulang
operasional kompos dan ekspansi kapasitas,
ulang terintegrasi seperti Gambar 3 di bawah
(v)
ini.
kapasitas
seumur
hidup
-
kapasitas
daur
ulang
Berdasarkan
dengan
metode
dampak
tersebut
15
Infomatek Volume 20 Nomor 1 Juni 2018 : 9 -26
Gambar 3.
BAT Pengelolaan Sampah Terpadu [10]
IV. GAGASAN PENGELOLAAN SAMPAH
perkotaan antara lainharus memenuhi tiga
TERPADU BERBASIS ECOPERENEUR DI
pilar yaitu aspek lingkungan,ekonomi dan
DAS CIKAPUNDUNG
sosial
(Salim,
1993
[15]).
Dalam
mengintegrasikan ketiganya maka diperlukan
Seiring dengan tuntutan dunia internasional
strategi
sebagaimana tertuang dalam Agenda 21
memperhatikan
bahwa konsep pembangunan yang dilakukan
sosial-ekonomi
oleh
memperhatikan pembangunan spesifik lokal,
suatu
daerah
harus
menggunakan
perancangan
konsep pembangunan berkelanjutan. Hal yang
serta
sama
mengandung
juga
untuk
pengelolaan
DAS
Cikapundung yang tentunya di dalamnya
termasuk
masalah
mencapai
pembangunan
16
persampahan.
aspek-aspek
secara
bersifat
kota
tidak
lingkungan-
seimbang-dinamis,
linear
prosesumpan
balik
1997 [16]).
Untuk
berkelanjutan
di
a.
yang
Treatment di sumber sampah
melainkan
(Becker,
Upaya Perlindungan Sumber
S
Daya Air
A Melalui
Pengelola
aan Sampah Te
erintegrasi Berbasis Ecopreneur di DAS Cikkapundung
Pe
emilahan
sa
ampah
di
sumber
sa
ampah
Setelah
dipilah,
bagi
masyaraka
at
yang
me
erupakan lan
ngkah awal ya
ang sangat pe
enting
ma bagi ma
asyarakat
memungkinkan terutam
da
alam
hnya sulit dijjangkau oleh
h armada
yang rumah
ISWM
M
karena
sampah
akan
dip
perlakukan secara
s
berbeda sesuai de
engan
persampaha
an
jen
nis dan karakteristiknya, Taiwo, (2009
9 [17])
pengolahan
n sampah org
ganik menjadi kompos
me
engemukakan bahwa pe
emilahan sa
ampah
dengan mettode Takakurra composting
g method.
jug
ga merupakkan salah bentuk
b
partiisipasi
Metode
ma
asyarakat yan
ng sangat penting dalam ISWM.
na
sebagaiman
Ha
al ini juga se
esuai dengan UU No. 18 tahun
bekerja sam
ma dengan Kitakyushu Inte
ernational
20
008 bahwa masyarakat
m
diwajibkan me
emilah
Techno-coo
operative
sa
ampah. Pem
milahan minim
mal menjadii dua
Metode pen
ngomposan tersebut sang
gat efektif
jen
nis, yaitu sa
ampah basah
h/ sampah mudah
m
untuk men
ngolah sisa makanan di
d rumah
bu
usuk/ sampah
h organik, da
an sampah kering/
k
tangga.Sete
elah dikompo
oskan, maka kompos
sa
ampah
sa
ampah
dapat dima
anfaatkan sendiri untuk bertanam
b
an
norganik. Unttuk beberapa
a sumber sam
mpah,
baik untuk taman mau
upun untuk tanaman
pe
erlu dipisahka
an juga sampa
ah jenis B3 (b
bahan
ghasilkan kebutuhan se
ehari-hari
yang meng
be
erbahaya
b
baterai
atau yang disebut urba
an farming, misalnya
be
ekas, jarum suntik,
s
pamp
pers, dan lain-lain.
e, sayuran, dan lain-lain. Bila ini
tomat, cabe
Pe
emilahan sam
mpah harus dijadikan se
ebagai
dikembangkkan maka aka
an meningkattkan daya
ge
erakan perub
bahan buday
ya dan dilakukan
tahan ekon
nomi masyarrakat terutam
ma untuk
de
engan mengg
gunakan sarrana yang mudah
m
memenuhi kebutuhan da
apur di ruma
ah tangga
da
an sederhana
a.
s
terjadi gejolak
yang saat ini makin sering
tidak
da
an
mudah
beracun))
busuk/
seperti
maka
dapat
pengomposa
an
dikembangkan
m
melakukan
Takaku
ura
di
A
Association
ini
S
Surabaya
(KITA).
p
terte
entu.
harga untukk komoditas pertanian
Gambar 3.
Tre
eatment Sampah
h di Sumber
17
Inffomatek Volum
me 20 Nomor 1 Juni 2018 : 9 -26
-
ntuk sampah
h kering/ tidak mudah busuk/
b
Un
b.
an
norganik yang
g merupakan
n bahan baku
u daur
Slala kawassan dapat did
definisikan skkala RW,
ula
ang seperti plastik, boto
ol, kertas, lo
ogam,
skala
ke
ertas duplex, karton,
k
dan la
ain-lain masya
arakat
berdasarkan
n batas administratif te
ergantung
da
apat ditabungkan ke ba
ank sampah atau
jangkauan
ko
operasi samp
pah. Layakny
ya sebagai se
ebuah
an bentuk model pengola
ahan dan
kemungkina
ba
ank, dalam bank sampa
ah yang biasanya
pemanfaata
an sampah be
ernilai ekonomi dalam
skkala RW, warrga masyarak
kat adalah se
ebagai
skala kawa
asan, yaitu: bank
b
sampah
h, tempat
na
asabah dan menyetorka
an jenis sa
ampah
pengelolaan
n sampah terpadu
t
(TP
PST) 3R,
terrtentu ke ba
ank sampah tersebut. Se
etelah
bisnis mene
engah (interm
mediate busine
ess) bank
dikkonversi den
ngan nilai ua
ang, para nassabah
sampah, da
an supermake
et sampah.
Treatm
ment di skala
a kawasan
kelu
urahan,
ata
au
nya.
pelayanann
tidak
d
ditentukan
Terdap
pat
tiga
da
apat menyim
mpan uang tersebut se
ebagai
tab
bungan untukk diambil sew
waktu-waktu.
Gambar 4.
Jaringan Bisnis Bank Sampah Skala
S
Kawasan dan
d Kota
sebuah
ma
asyarakat yan
ng memanfaa
atkan nilai eko
onomi
masyarakatt mengumpulkan dan men
nyetorkan
da
ari sampah. Konsep bank sampah la
ahir di
jenis sampa
ah tertentu ya
ang umumnya
a sampah
18
8
d
daerah
di
Jogjakarta
dimana
ank sampah
h adalah sebuah inova
asi di
Ba
Upaya Perlindungan Sumber Daya Air Melalui
Pengelolaan Sampah Terintegrasi Berbasis Ecopreneur di DAS Cikapundung
kering/ anorganik/ bahan daur ulang ke
umumnya adalah para relawan yang biasanya
sebuah
bank
rentan untuk melakukannya dalam jangka
sampah menjualnya kembali ke bandar/ lapak.
panjang, untuk itu maka perlu dipikirkan
Secara definisi, sebagaimana tertuang dalam
bagaimana
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
berkelanjutan. Salah satu praktek terbaik yang
No.
Pedoman
dapat dilakukan oleh bank sampah yang
Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle
sudah mengarah kepada keberlanjutan adalah
melalui Bank Sampah, disebutkan bahwa
menciptakan sistem pengukuran yang koheren
Bank Sampah adalah tempat pemilahan dan
dan pemberian penghargaan kepada mentor,
pengumpulan sampah yang dapat didaur
penggurus
ulang dan/ atau diguna ulang yang memiliki
membimbing dan memotivasi perilaku seluruh
nilai ekonomi. Pola pengelolaan usaha bank
anggota dari bank sampah. Pihak pengelola
sampah bisa juga dengan pola koperasi yang
juga mampu menjaring kerjasama secara
menyalurkan pinjaman dengan pembayaran
positip
berupa sampah, atau model asuransi baik
Lembaga lainnya dalam mencapai sasaran
asuransi
dari keberlanjutan.
bank
13
sampah,
tahun
2012
kesehatan
kemudian
tentang
maupun
asuransi
pengelolaan
dan
dengan
sampah
pengepul
pihak
yang
Pemerintah
yang
dapat
dan
pendidikan. Menurut penelitian Permatasari
sistem
Bila bank sampah hanya mengumpulkan jenis
pengelolaan sampah dengan metode bank
sampah anorganik/sampah kering/bahan daur
sampah dapat diterima dengan baik oleh
ulang, maka TPST 3R umumnya mengelola
masyarakat
Kelurahan
dan bahkan mengolah semua jenis sampah,
Tamansari dan dapat mereduksi sampah
kecuali B3. Secara kelembagaan, TPST 3R
sebesar 0,2417 kg/orang/hari.
umumnya dikelola oleh kelompok swadaya
dan
Damanhuri
(2012
terutama
[19])
di
RW
masyarakat (KSM) yang dibentuk berdasarkan
Karena bank sampah ini adalah sebuah
musyawarah masyarakat setempat. Petugas
inovasi
pengumpul
untuk
menahan
sampah
bernilai
mengumpulkan
sampah
dari
ekonomis untuk tidak dibuang akan tetapi
setiap sumber sampah dengan menggunakan
dikumpulkan untuk kemudian dijual ke industri
gerobak motor maupun manual ke lokasi
daur ulang maka pengelolaannya memadukan
pengolahan yang disebut TPST 3R. Di lokasi
dua motivasi yaitu motivasi lingkungan dan
tersebut sampah dipilah kembali kemudian
motivasi ekonomi. Oleh karena itu para pelaku
sampah organik dicacah dan diolah jadi
19
Infomatek Volume 20 Nomor 1 Juni 2018 : 9 -26
kompos dengan metode open windrow. Opsi
Sebagaimana tertuang dalam UU No. 18
lain dari pengolahan sampah organik adalah
tahun 2008 Pasal 15 bahwa “produsen wajib
diolah secara anaerob untuk menghasilkan
mengelola
biogas. TPST 3R juga dapat menampung
yangdiproduksinya yang tidak dapat atau sulit
penjualan jenis sampah anorganik dari bank
terurai oleh proses alam”, yang kemudian
sampah, yang kemudian untuk jenis plastik
dikenal
dicuci serta dicacah serta diklasifikasikan
producer responsibilites). Dalam hal ini maka
berdasarkan jenis sampah yang lebih spesifik,
pemerintah
untuk kemudian dijual ke industri daur ulang.
mengembangkan konsep pengelolaan dana
kemasan
dengan
dan/
konsep
Kota
atau
EPR
Bandung
barang
(externded
dapat
CSR (corporate social responsibility) sebagai
Kegiatan Supermaket sampah merupakan
bentuk insentif bagi pera pengrajin yang telah
istilah
pengelolaan
mengolah sampah kemasan menjadi produk
sampah. Supermaket sampah adalah sebuah
yang seharusnya menjadi tanggung jawab
tempat yang menjadi display dan tempat
produsen utamanya. Peran pemerintah ini
penjualan bagi produk-produk hasil daur ulang
juga dilandaskan pada UU No 18 tahun 2008
sampah yang dilakukan oleh para pengelola
Pasal 20 ayat (2) huruf e, dimana pemerintah
bank sampah. Selama ini banyak bank
wajib memfasilitasi pemasaran produk-produk
sampah
daur ulang.
baru
yang
dalam
sistem
mendaur
ulang
sampah
kemasan menjadi produk-produk yang bernilai
ekonomi akan tetapi seringkali mengalami
kendala dalam hal pemasaran. Supermaket
sampah dapat dijadikan sebagai mediator
pertemuan antara produsen produk daur ulang
dengan konsumen atau pasar. Keberadaan
supermaket sampah ini tidak hanya menjadi
mediator antara produsen kerajinan berbahan
sampah dengan konsumen akan tetapi juga
sebagai mediator antara mereka (produsen
kerajinan) dengan para produsen produk
Gambar 5.
sebagai penghasil sampah kemasan yang
telah
20
diolah
menjadi
kerajinan
tersebut.
Berbagai Produk Kerajinan Berbahan Sampah Kemasan
Upaya Perlindungan Sumber Daya Air Melalui
Pengelolaan Sampah Terintegrasi Berbasis Ecopreneur di DAS Cikapundung
c.
pakan ternak. Hal ini sebagaimana penelitian
Treatment di skala kota (hilir)
Produk yang dihasilkan dari para pengelola
yang dilakukan Kato, Takaaki; at.al (2012
sampah dalam skala kawasan baik bank
[20]), yaitu memanfaatkan sisa makanan untuk
sampah maupun TPST 3R umumnya berupa
peternakan di Da Naang Citty, Vietnam. Dari
kompos (untuk sampah organik) dan bahan
hasil
baku daur ulang. Pada tingkat kota harus
peternakan yang menggunakan pakan sisa
menyiapkan unit-unit pengolah hingga menjadi
makanan nilai gizinya lebih baik, dengan
produk akhir yang lebih memiliki nilai jual.
demikian
Sebagai
meneruskan
contoh
misalnya
untuk
produk
kompos saat ini para produsen kompos sering
menghadapi
kendala
dalam
penelitian
yang
sebagian
dilakukan
besar
bahwa
peternak
pemanfaatan
sisa
akan
makanan
untuk peternakan babi tersebut.
pemasaran
karena kompos sering dikategorikan sebagai
Bila sampah organik selama ini banyak orang
non
mengenal diolah menjadi kompos maka di
comercial
product.
Untuk
itu
maka
kompos perlu dimanfaatkan dalam skala kota
Jepang
sebuah
baik untuk kebutuhan taman kota maupun
bahwa
sampah
untuk pertanian. Untuk itu maka diperlukan
makanan (food waste) dapat didaur ulang
kerja sama antara para produsen kompos
menjadi
dengan para pengelola taman dan pertanian
(biodegradable plastic), yaitu high-quality poly-
yang difasilitasi oleh pemerintah kota yang
L-lactate
dalam
ini
dilakukan Sakai (2004 [21]) di Kitakyushu
berlandaskan pada UU No. 18 tahun 2008
Jepang bahwa sampah makanan sangat
Pasal 20 ayat 2 huruf (e) bahwa pemerintah
potensial
dijadikan
dan pemerintah daerah wajib memfasilitasi
tersebut.
Hasil
produk daur ulang.
menunjukkan bahwa plastik yang diolah dari
hal
ini
Kota
Bandung.
Hal
penelitian
organik
plastik
(PLLA).
yang
Dalam
plastik
menunjukkan
terutama
mudah
sisa
terurai
penelitian
yang
biodegradable
penelitian
tersebut
sampah sisa makanan tersebut berkualitas
Inovasi dalam kegiatan daur ulang sampah
baik. Hal ini merupakan alternatif daur ulang
terus berkembang seiring perkembangan ilmu
yang dapat dikembangkan dengan resiko
pengetahuan dan teknologi. Khusus untuk
lingkungan yang paling minimal. Potensi ini
sampah organik sisa makanan selain dapat
tidak
diolah menjadi plastik, inovai lainnya adalah
pengolahan sampah makanan di perkotaan
daur ulang sampah sisa makanan menjadi
akan tetapi juga dapat diimplementasikan
hanya
dapat
dikembangkan
untuk
21
Infomatek Volume 20 Nomor 1 Juni 2018 : 9 -26
untuk pengolahan sampah organik lainnya
ketika plastik kresek atau plastik “daun” yang
yang
dapat
saat ini makin mendominasi sampah kota
difermentasi dan kandungan air yang tinggi
maka di tingkat hilir sampah plastik tersebut
seperti limbah pertanian [21].
dapat diolah menjadi wadah-wadah sampah
mengandung
gula
yang
yang dibutuhkan pemerintah kota itu sendiri.
Sementara itu pengolahan sampah di tingkat
Bila di tingkat hilir dibutuhkan bahan plastik
hilir
dan
bekas maka otomatis hal ini akan berpengaruh
sampah bahan daur ulang, seperti logam,
pada jaringan pengepul dan bank sampah
plastik, kertas, karet, kain, dan lain-lain, saat
yang salama ini menganggap kresek tidak
ini sebenarnya telah berjalan dalam sektor
laku dijual.
untuk
jenis
sampah
anorganik
usaha informal. Akan tetapi aktifitas dan
keberadaan
mereka
umumnya
hanya
terdorong oleh kebutuhan ekonomi bukan
d.
Treatment
sampah
B3
(bahan
berbahaya dan beracun)
dalam rangka pengurangan sampah. Karena
Di antara jenis sampah yang dihasilkan dari
hanya motivasi ekonomi maka mereka hanya
rumah tangga, terdapat jenis sampah B3 yang
mengambil
yang
dalam UU 18 tahun 2008 dikategorikan
bernilai ekonomi, dapat didaur ulang, dan
sebagai sampah spesifik. Pada Pasal 1 ayat 2
produk daur ulangnya mudah dijual. Oleh
disebutkan bahwa “Sampah spesifik adalah
karena itu kegiatan yang mereka lakukan tidak
sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan/
bisa
kinerja
atau volumenya memerlukan pengelolaan
pemerintah
khusus”. Sampah B3 rumah tangga saat ini
dan
dijadikan
pengurangan
mengolah
sebagai
sampah
sampah
sebuah
karena
tidak memiliki perhatian khusus. Potensi ini
makin
sebenarnya
dalam
elektronik (electronic waste/e-waste), karena
manajemen sampah kota sebagai upaya
e-waste termasuk pada golongan B3 (PP
pengurangan sampah. Bila potensi usaha
18/1999 jo 85/1999). Pengelolaan sampah B3
sektor informal ini berada dalam “kendali”
adalah
pemerintah maka para pelaku daur ulang
karenanya
dapat melakukan diversifikasi produk daur
sembarangan oleh karena itu harus berizin
ulang yang diintegrasikan dengan kebutuhan
dari Kementrian LH.
dapat
diintegrasikan
pemerintah itu sendiri. Sebagi contoh misalnya
22
banyak
dihasilkan
tanggung
tidak
terutama
jenis
jawab
pemerintah
boleh
dikelola
oleh
secara
Upaya Perlindungan Sumber Daya Air Melalui
Pengelolaan Sampah Terintegrasi Berbasis Ecopreneur di DAS Cikapundung
Gambar 6.
Model Pengelolaan Sampah Terintegrasi.
V. KESIMPULAN
pencemaran Sungai Cikapundung adalah
Keberadaan Sungai Cikapundung menjadi
sampah
rumah
strategis bagis masyarakat Kota Bandung
sampah
di
baik dari segi fungsi sungai tersebut, dan
menghadapi banyak kendala mulai dari
juga merupakan sungai terbesar di Kota
kendala
Bandung. Namun kini keberadaan sungai
yang
tersebut makin tercemar seiring dengan
manajemen. Untuk itu perlu dicarikan sulusi
dinamika dan pertumbuhan penduduk. Salah
yang efektif dan efesien dalam pengelolaan
satu
sampah
masalah
yang
terkait
dengan
di
fisiografi,
kurang
di
tangga.
Pengelolaan
DAS
Cikapundung
penataan
teratur
DAS
hingga
pemukiman
persoalan
Cikapundung.
Sistem
23
Infomatek Volume 20 Nomor 1 Juni 2018 : 9 -26
pengelolaan sampah terintegrasi berbasis
Monitoring
ecopreneur
merupakan
Bandung,
ditawarkan,
dimana
solusi
konsep
yang
tersebut
memadukan 3 komponen yang menjadi
unsur
penting
dalam
pembangunan
berkelanjutan, yaitu: lingkungan, ekonomi
dan
sosial.
Konsep
ini
selain
dapat
of
Cikapundung
Indonesia.
River,
Procedia
Engineering 154, 353-360
[4] BPLH
Kota
Bandung
dalam
http://www.citarum.org/node/1174,
diakses pada 28/04/2014, 11:16
[5] Yustiani,
Y.M.,
Komariah,
Investigation
dan juga dapat menjadi peluang ekonomi
Capacity of Urban Rivers in Jakarta,
bagi masyarakat di sisi lain. Akan tetapi
Indonesia.
keberhasilan
Geomate Vol 12 Issue 34, 45-50
tersebut
juga
tergantung pada pengambil keputusan di
tingkat
Pemerintah
Kota
Bandung.
Bila
sistem ini diintegrasikan dengan sistem
manajemen sampah Kota Bandung maka
the
2017.
menyelesaikan masalah sampah di satu sisi
sistem
on
I.
Biodegradation
International
Journal
of
[6] Waspola-Gemricik.2013. Laporan Base
Line
Survey
Sungai
Cikapundung.
Waspola Facilities, Jakarta
[7] Zaman, A. U. 2010. Comparative study
biaya pengelolaan sampah lebih murah dan
of
municipal
lebih efesien.
technologies
solid
waste
using
treatment
life
cycle
assessment method. Int. J.Environ. Sci.
Tech., 7 (2), 225-234.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Suganda, E, Yatmo, Y.A., Atmodiwirjo,
P. 2009. Pengelolaan Lingkungan dan
2002.
Kondisi MasyarakatPada Wilayah Hilir
Management Second Edition., McGraw-
Sungai.Makara, Sosial Humaniora, Vol.
Hill, New York.
13, No. 2, Desember 2009: 143-153
[2] Clark, N. 1966. Evolutionary dynamics
Handbook
of
D.
Christy.
Integrated
Management.
approach.
http://ohioline.osu.edu/cd-
Cambridge:
Cambridge
[3] Yustiani, Y.M., Lidya, L. 2016. Towards
an Information System of Modeling and
Solid
Waste
[9] Joe E. Heimlich, Kerry L. Hughes, Ann
andsustainable development: A system
University Press.
24
[8] Tchobanoglous, George; Kreith, Frank.
Solid
Waste
fact/pdf/0106.pdf, diakses pada tanggal
01/04/2014 pukul 22.03
Upaya Perlindungan Sumber Daya Air Melalui
Pengelolaan Sampah Terintegrasi Berbasis Ecopreneur di DAS Cikapundung
[10] Nowosielski, R.A; Kania, M. Spilka.
(2008).
recycling
Limitation.Waste
for
Research, 1996, 14, pp.463-481
Integrated
technologyas
available
a
candidate
techniques.
with Air Pollution and Leachate Impact
best
International
[15] Salim,
E.
Scientific Journal, published monthly by
berwawasan
the World Academy of Materialsand
Jakarta
management
(1993).
&
Pembangunan
lingkungan.
LP3ES,
[16] Becker, E. (1997). Sustainability: A
Manufacturing Engineering.
[11] Guerrero, Lilliana Abarca; Maas, Ger;
cross-disciplinaryconcept
for
social
Hogland, William; 2013. Solid waste
transformations, management ofsocial
management challenges for cities in
transformation
developing countries.journal homepage:
Policy Papers 6. Paris: UNESCO.
www.elsevier.com/locate/wasman
[12] Surjandari, Isti; Akhmad Hidayatno, Ade
[17] Taiwo,
(MOST).
Oluwatoyin;
UNESCO
Otieno,
Fred;
Vorster, Kobus; Fowler, Marie. 2009.
Dinamis
Iintegrated solid waste management: an
Pengelolaan Sampah untuk Mengurangi
innovative and pragmatic approach to
Beban
solving dwindling landfill capacity in
Supriatna.
(2009).
Model
Penumpukan.
Jurnal
Teknik
Industri, Vol. 11, No. 2, Desember
Johanesburg.
2009,
Source:http://www.saice.org.za/downloa
pp.
134-147ISSN
1411-2485.
Fakultas Teknik, Departemen Teknik
ds/monthly_publications/2009/2009-
Industri, Universitas Indonesia Kampus
Civil%20Aug/#/0
[18] Chang, N. B., & Lin, Y. T. (1997). An
UI Depok, Jakarta 16424.
[13] Prawiradinata, Rudy S. 2004. Integrated
analysis of recycling impacts on solid
Solid Waste Management Model:The
waste
Case
seriesintervention modeling. Resources,
Of
Central
Ohio
District.
generation
Conservation
Philosophy in the GraduateSchool of
201-
The Ohio State University
214.http://dx.doi.org/10.1108/17506180
810891582
A.; and Schuler, Richard E.; 1996. Solid
[19] Damanhuri,
WasteManagement
System
Analysis
Enri;
(2010).Pengelolaan
Recycling,
time
Dissertation. The Degree Doctor of
[14] Chang, Ni Bin; Shoemaker, Christine
and
by
Padmi,
Sampah,
35(3),
Tri
Diktat
25
Infomatek Volume 20 Nomor 1 Juni 2018 : 9 -26
Kuliah TL-3104. Program Studi Teknik
[21] Sakai,
Miura,
Lingkungan, ITB.
Kenji;
Taniguchi,
Shigenobu;
Masayuki;
Ohara,
Hitomi;
[20] Kato, T., Pham, D.T.X, Hoang, H.; Xue,
Matsumoto, Toru; and Shirai, Yoshihito;
Y., Tran, Q.V. (2012). Food residue
(2004). Making Plastics from GarbageA
recycling
Novel
26
by
swine
breeders
in
a
Process
for
Poly-L-
developing economy: A case studyin Da
LactateProduction from Municipal Food
Nang, Viet Nam. journal homepage:
Waste. Journal of Industrial Ecology,
www.els evier.com /locate/wasman
Volume 7 No. 3-4