PELAYANAN KARTU KELUARGA DI KECAMATAN MUARA HARUS KABUPATEN TABALONG
PELAYANAN KARTU KELUARGA DI KECAMATAN
MUARA HARUS KABUPATEN TABALONG
Muhammad Noor Ifansyah1)
Email : mn.imansyah@yahoo.com
Ahmad Ridluan Anwar Syahdi2)
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Tabalong
ABSTRACT
Service is the main task of the essentials of the figure of the apparatur, as
civil servants and the servant society. Employee of Government has not fully
provide services to the community satisfy changes that can be felt today is the
changing mindset of society toward an increasingly critical. The aim of this study
is the author wanted to know how the service that is provided by the District
Muara Harus to society, particularly in the manufacture of Family Card.
The purpose of this study was to know how public services in Muara
Harus. The method used in this research is descriptive qualitative data analysis
by using techniques that later this informant to guide researchers in obtaining
data relating has investigated by researchers.
From the results of the study on the basis of the questions obtained an
explanation that the Office of Muara Harus District Must still fundamental
changes in providing services to the applicants card-making family. This can be
seen by: 1) Procedure service, there are still complaints about service personnel
accuracy Card making family because there is slowness and lack of earnest in
service delivery, so it needs to be improved so that as a public servant as
expected by the public; 2) The time of service, although the implementation of
the Family Card making using the computer, but as the engine power is
sometimes impaired.
Keywords : Procedure service, civil servants
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol.2 No.4 Juli 2015
PENDAHULUAN
2. Memberikan akses yang lebih
Berdasarkan
Peraturan
luas
kepada
masyarakat
Menteri Dalam Negeri Nomor 4
untuk memperoleh pelayanan
Tahun
publik.
2010
Pelayanan
Administrasi Terpadu Kecamatan
Sasaran
selanjutnya
pelayanan terpadu satu pintu :
disebut
adalah
PATEN
penyelenggaraan
penyenggaraan
1. Terwujudnya
pelayanan
pelayanan publik di Kecamatan
publik yang cepat, murah,
dari tahap permohonan sampai
mudah, transparan, pasti dan
ketahap tebitnya dokumen dalam
terjangkau.
satu tempat.
Penyelenggaraan
pelayanan terpadu satu pintu
2. Meningkatkan
hak-hak
masyarakat
terhadap
pelayanan publik.
Dalam sebuah organisasi
adalah kegiatan penyelenggaraan
perizinan
dan
yang
proses
mulai
dari
sampai
non
perizinan
pengelolaannya
tahap
ketahap
salah
satu
yang
menentukan
dalam
paling
mencapai
perizinan
tujuan yang diinginkan adalah
terbitnya
pelaksanaan atau Sumber Daya
dokumen dilakukan dalam satu
Manusia
tempat (PERMENDAGRI no 24
menyelenggarakan
Tahun 2006).
yang ada. Namun dengan adanya
Tujuan
penyelenggaraan
(SDM)
perkembangan
yaitu
tugas-tugas
teknologi yang
pelayanan terpadu satu pintu :
masuk kesatuan organisasi turut
1. Meningkatkan
membantu
kualitas
pelayanan publik
pelaksanaan
pemimpin
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
dalam
proses
tugas,
tidak
sering
menyadari
Vol.2 No.4 Juli 2015
bahwa yang sangat menentukan
Dalam proses pengisian
untuk mencapai tujuan itu bukan
formulir yang menjadi syarat
teknologi yang ada tetapi adalah
untuk
pegawai
yang
di
Keluarga (KK), dan apabila ada
instansi
tersebut.
Tentunya
yang di rubah di dalam Kartu
bertugas
mendapatkan
sebagai abdi pelayanan kantor
Keluarga
Kecamatan Muara Harus, sangat
syarat tambahan misalnya dalam
diharapkan mampu memberikan
perubahan tanggal lahir, tempat
pelayanan
lahir, dan apabila rubah status
dengan
kepada
masyarakat
yang
melengkapi
lebih
dari belum kawin menjadi kawin
bersifat
itu lengkapi dengan buku nikah,
sebaik-baiknya,
mengutamakan
harus
Kartu
itu menyebabkan urusan berbelit-
prima.
Pada
Undang-Undang
belit masyarakat harus membawa
Nomor.32 Tahun 2004 tentang
kembali
Pemerintahan Daerah ditetapkan
samping itu juga masyarakat
dengan
merasa
salah
satu
tujuannya
syarat
tambahan
di
pelayanan
yang
antara
pelaku
adalah mendekatkan pelayanan
terselubung
kepada
bisa
pemberi pelayanan publik atau
yang
aparatur itu sendiri dengan yang
masyarakat
memberikan
lebih
pelayanan
prima
masyarakat,
dan
kepadanya
dimana
pada
menerima pelayanan.
Selain
itu
di
Kartu
kenyataannya pembuatan Kartu
Keluarga berhubungan dengan
keluarga
syarat-syarat yang lain misalnya
masyarakat
(KK),
dinilai
sangat
oleh
rumit,
panjang dan berbelit-belit.
didalam
penerimaan
penerimaan
gas
Raskin,
bersubsidi,
dalam pembuatan paspor semua
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol.2 No.4 Juli 2015
ini
sangat
berhubungan
jadi
Muara
Harus
dirasakan
oleh
apabila terjadi kesalahan di Kartu
masyarakat belum maksimal baik
Keluarga (KK) akan berakibat
ditinjau
fatal, misalnya terjadi kesalahan
misalnya
pada poin pekerjaan itu bisa
Keluarga
mengakibatkan
waktu satu minggu namun sering
yang
berhak
dari
segi
waktu,
pembuatan
(KK)
selesai
kali
menerima
karena sebab yang kurang jelas,
begitu
pula
tersebut
dalam
menerima Raskin menjadi tidak
dan
waktu
Kartu
sebaliknya yang tidak berhak
padahal
menerima Raskin menjadi berhak
pelayanan yang diberikan oleh
menerima
kantor Kecamatan Muara Harus
Raskin,
dan
Kartu
secara
diundur
teoristis
Keluarga (KK) Menjadi dasar
mampu
memenuhi
dalam pembuatan administrasi
dan kebutuhan masyarakat.
agar
keinginan
kependudukan pada pembuatan
Kartu Tanda Penduduk (KTP)
yang
Sistem
menggunakan
PELAYANAN PUBLIK
Jaringan
Menurut Kotler (Lukman,
Informasi Administrasi
2000: 8) pelayanan merupakan
Kependudukan
(SIAK)
yang
diperkenankan
membuat
dari
setiap
kegiatan
menguntungkan
dalam
yang
suatu
umur 17 Tahun sampai 21 Tahun
kumpulan atau kesatuan, dan
dan
Tanda
menawarkan kepuasan meskipun
Penduduk (e -KTP) itu di entry
hasilnya tidak terikat pada suatu
sebelumnya pada Kartu Keluarga
produk secara fisik. Sementara
(KK).
itu menurut (Sampara 2000 : 8),
Elektronik-kartu
Pelayanan
publik
yang
diberikan oleh Kator Kecamatan
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
pelayanan
merupakan
suatu
kegiatan atau urutan kegiatan
Vol.2 No.4 Juli 2015
yang
terjadi
dalam
interaksi
langsung antar seseorang dengan
kebutuhan peraturan perundangundangan.
Sedangkan penyelenggara
orang lain atau mesin secara fisik,
kepuasan
pelayanan
pelanggan. Dalam Kamus Besar
Keputusan
Bahasa Indonesia (J.S. Badudu,
Pendayagunaan Aparatur Negara
2001:
No. 63 tahun 2003 diuraikan
dan
menyediakan
781-782)
dijelaskan
publik
dalam
Menteri
pelayanan sebagai hal, cara, atau
bahwa
hasil
sebagai sebutan kolektif yang
pekerjaan
melayani.
Sedangkan
melayani
adalah
menyuguhi
(orang)
dengan
makanan
atau
minuman;
Instansi
meliputi
Satuan
Kerja/satuan
organisasi
Kementerian,
Departemen,
Lembaga
menyediakan keperluan orang;
Pemerintah
mengiyakan;
Kesekretariatan
menerima;
Pemerintah
Non
Departemen,
Lembaga
Tertinggi dan Tinggi Negara, dan
mengunakan.
Dalam Keputusan Menteri
Instansi Pemerintah lainnya, baik
Pendayagunaan Aparatur Negara
pusat maupun Daerah termasuk
Nomor 63 Tahun 2003 telah
Badan
Usaha
Milik
Negara,
dijelaskan
Badan
Usaha
Milik
Daerah,
bahwa
pengertian
pelayanan publik adalah segala
menjadi
kegiatan
palayanan publik.
pelayanan
yang
penyelenggara
dilaksanakan oleh penyelenggara
Dalam pelayanan publik,
pelayanan publik sebagai upaya
efektifitas dan efisiensi saja tidak
pemenuhan kebutuhan penerima
dapat
pelayanan maupun pelaksanaan
Diperlukan ukuran lain yaitu
dijadikan
patokan.
keadilan, sebab tanpa ukuran ini
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol.2 No.4 Juli 2015
ketimpangan
dapat
pelayanan
dihindari.
tidak
Pentingnya
2. Inseparability
(tidak
dapat
dipisahkan) yaitu dijual lalu
ukuran ini juga memperlihatkan
diproduksikan
dan
bahwa
birokrasi
dikonsumsikan
secara
cenderung
menetapkan
publik
target
bersama karena tidak dapat
dan dalam pencapaian target,
dipisahkan.
mereka cenderung menghindari
konsumen ikut berpartisipasi
kelompok miskin, rentan dan
menghasilkan jasa layanan.
terpencil.
Dengan
menjadi
Hal
inilah
yang
fokus
utama
dalam
pelayanan
dalam
terhadap
untuk
adanya
itu,
kahadiran
konsumen,
menyikapi masalah yang ada
masyarakat
Karena
pemberi
berhati-hati
interaksi
yang
mendapatkan pelayanan publik
terjadi antara penyedia dan
dari instansi yang berwenang.
pembeli.
Kotler (Paimin Napitupulu, 2007 :
mempengaruhi hasil layanan.
Keduanya
sejumlah
3. Variability (berubah-ubah dan
karakteristik pelayanan sebagai
bervariasi) yaitu jasa beragam,
berikut :
selalu mengalami perubahan,
1. Intangibility (tidak berwujud)
tidak selalu sama kualitasnya
164)
menyebutkan
yaitu
diraba,
tidak
dapat
dirasa,
dilihat,
didengar,
dicium sebelum ada transaksi.
Masyarakat tidak mengetahui
bergantung
kepada
siapa
yang menyediakannya kapan
serta dimana disediakan.
4. Perishability
(cepat
hilang,
dengan pasti atau dengan
tidak tahan lama) yaitu jasa
baik hasil pelayanan sebelum
tidak dapat disimpan dan
pelayanan dikonsumsikan.
permintaannya
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
berfluktuasi.
Vol.2 No.4 Juli 2015
Daya tahan suatu jasa layanan
bergantung
kepada
situasi
3. Kondisional
Sesuai dengan kondisi dan
yang diciptakan oleh berbagai
kemampuan
pemberi
dan
faktor.
penerima palayanan dengan
tetap berpegang pada prinsip
AZAS PELAYANAN
efisiensi dan efektif.
Untuk dapat memberikan
4. Partisipatif
pelayanan yang memuaskan bagi
Mendorong
pengguna jasa, penyelenggaraan
masyarakat
pelayanan harus memenuhi asas-
penyelenggaraan
asas pelayanan sebagai berikut
publik
(Keputusan MENPAN No. 63
memeperhatikan
aspirasi,
Tahun 2003) :
kebutuhan
harapan
1. Transparansi
masyarakat.
Bersifat terbuka, mudah dan
peran
serta
dalam
pelayanan
dengan
dan
5. Kesamaan Hak
dapat diakses oleh semua
Tidak diskriminasi dalam arti
pihak
yang
tidak membedakan suku, ras,
dan
disediakan
memadai
membutuhkan
serta
secara
mudah
dimengerti.
agama, golongan, gender, dan
status ekonomi.
6. Keseimbangan
2. Akuntabilitas
Hak
dan
Kewajiban
Dapat
Pemberi
dipertanggungjawabkan
pelayanan
sesuai
memenuhi hak dan kewajiban
dengan
peraturan
ketentuan
perundang-
dan
penerima
publik
harus
masing-masing pihak.
undangan.
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol.2 No.4 Juli 2015
PENYELENGGARAAN
b. Rincian biaya pelayanan
PELAYANAN PUBLIK
Berdasarkan
publik
Keputusan
MENPAN No. 63 Tahun 2003
disebutkan
bahwa
penyelenggaraan
harus
pelayanan
memenuhi
beberapa
pelayanan
prosedur
publik
berbelit-belit,
dipahami
dan
tidak
3. Kepastian,
pelaksanaan
pelayanan
publik
dapat
dalam
kurun
diselesaikan
waktu yang telah ditentukan.
publik diterima dengan benar,
tepat, dan sah.
5. Keamanan,
mudah
produk
proses
pelayanan
kejelasan
ini
publik
dalam
kepastian hukum.
6. Tanggung jawab, pimpinan
hal persyaratan teknis dan
penyelenggara
administrasi
publik
pelayanan
publik.
a. Unit
dan
memberikan rasa aman dan
Kejelasan
mencakup
cara
pembayaran.
mudah
dilaksanakan.
2. Kejelasan,
tata
4. Akurasi, produk pelayanan
prinsip sebagai berikut :
1. Kesederhanaan,
dan
atau
pelayanan
pejabat
yang
ditunjuk bertanggung jawab
Kerja/pejabat
berwenang
yang
dan
atas
penyelenggaraan
pelayanan dan penyelesaian
bertanggung jawab dalam
keluhan/persoalan
memberikan
pelaksanaan
dan
pelayanan
penyelesaian
dalam
pelayanan
publik.
keluhan/persoalan/sengket
a
dalam
pelaksanaan
pelayanan publik.
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol.2 No.4 Juli 2015
KARTU KELUARGA
Kependudukan
1. Pengertian
Peristiwa Penting;
Berdasarkan Peraturan
3) Petugas
registrasi
Presiden Republik Indonesia
melakukan
Nomor 25 Tahun 2008 Kartu
dan
Keluarga,
penduduk;
selanjutnya
disingkat KK, adalah kartu
identitas
keluarga
yang
dan
verifikasi
validasi
4) Kepala
data
desa/lurah
menandatangani
memuat data tentang nama,
formulir
susunan dan hubungan dalam
KK;
keluarga,
desa/lurah/Petugas
serta
identitas
Penerbitan
atau
Perubahan KK
a. Proses
meneruskan
berkas
formulir
KK
atau
di
Camat
sebagai
perubahan
dengan tata cara:
Kecamatan.
1) Penduduk mengisi dan
b. Proses
KK
penerbitan
menandatangani
perubahan
formulir
Kecamatan,
permohonan
dasar
proses penerbitan atau
Desa/Kelurahan dilakukan
di
atau
KK
di
dilakukan
dengan tata cara:
KK;
2) Petugas
Kepala
permohonan KK kepada
penerbitan
perubahan
dan
registrasi
anggota keluarga.
2. Proses
permohonan
registrasi
1) Petugas
melakukan
mencatat dalam Buku
verifikasi dan validasi
Harian
data penduduk;
Peristiwa
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol.2 No.4 Juli 2015
METODE PENELITIAN
2) Camat
menandatangani
formulir
Pendekatan
permohonan
KK;
yang penulis gunakan berupa
pendekatan
kualitatif,
Metode
penelitian yang digunakan dalam
3) Petugas
menyampaikan
penelitian
formulir
survei
KK
penelitian
permohonan
yang
dilampiri
ini
adalah
metode
suatu
metode
yaitu
penelitian
sampel
yang
dari
mengambil
populasi
serta
dengan
kelengkapan
berkas
persyaratan
menggunakan kuesioner sebagai
Instansi
alat pengumpul data yang pokok.
kepada
Populasi dalam penelitian
Pelaksana.
c. Penerbitan atau perubahan
ini yaitu Masyarakat Kecamatan
KK di Instansi Pelaksana,
Muara
dilakukan
Tabalong, sebanyak 6.883 orang
dengan
tata
cara:
yang
1) Petugas
perekaman
dalam
melakukan
data
tediri
dari
Kabupaten
785
Kepala
Keluarga. Dan 20 Masyarakat
ke
yang merupakan sub/bagian dari
database
populasi, yang karakteristiknya
kependudukan;
2) Kepala
Harus
akan diteliti dan dianggap bisa
Instansi
mewakili keseluruhan populasi.
Pelaksana menerbitkan
Metode
dan
penelitian
menanda-tangani
KK.
yang
diambil
dalam
ini
adalah
menggunakan metode Ramdom
Sampling
yaitu
pengambilan
anggota sampel dari populasi
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol.2 No.4 Juli 2015
dilakukan
secara
acak
tanpa
menunjukkan
bahwa
masing-
memperhatikan strata yang ada
masing
dalam
yang
identitas maupun karakter yang
digunakan dalam penelitian ini
berbeda satu sama lain. Sehingga
adalah masyarakat Kecamatan
perlu
Muara
diklarifikasi agar dapat dipahami
populasi
itu,
Harus
Kabupaten
Tabalong, berjumlah 6.883 orang.
diambil
adalah
20
masyarakat.
diklasifikasikan
lima
dimensi
yaitu:
fisik
kehandalan,
ketanggapan,
Penelitian ini mengambil
dan
Pelayanan diukur dengan
pelayanan,
HASIL DAN PEMBAHASAN
memiliki
dengan baik.
Dengan demikian maka populasi
yang
responden
jaminan,
dan
empati. Fasilitas fisik meliputi
perlengkapan
pegawai
dan
20 masyarakat Kecamatan Muara
sarana komonikasi. Kehandalan
Harus
yakni kemampuan memberikan
Kabupaten
Tabalong
sebagai subyek penelitian. Untuk
pelayanan
lebih
dengan
memperjelas
gambaran
yang
para
dijanjikan
pelanggan
dan
subyek penelitian serta untuk
memberikan pelayanan dengan
lebih memperkuat analisa hasil
tanggap. Ketanggapan mencakup
penelitian
maka
pengetahuan,
kesopanan
menjabarkan
terlebih
sifat
dipercaya
perlu
dahulu
dapat
dan
yang
karateristik responden penelitian.
dimiliki para staf: bebas dari
Subyek
bahaya,
penelitian
berjumlah
berdasarkan
yang
20
ini
disebar
resiko
atau
keragu-
dan
raguan. Jaminan yaitu keinginan
kuiesioner
para staf untuk membantu para
orang,
hasil
sendiri
dilapangan
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
pelanggan
dan
memberikan
Vol.2 No.4 Juli 2015
pelayanan
dengan
tanggap.
menyatakan tidak baik. Dari hasil
Empati
meliputi
kemudahan
penelitian
dalam
hubungan,
komonikasi
bahwa
yang
baik
memahami
Kecamatan Muara Harus adalah
dan
Hal
yang
perlu
keakuratan
pelayanan,
keberadaan
Baik,
di
kantor
dimana
nilai
persentasiresponden 47%,.
Jawaban
ditingkatkan adalah kecepatan
dan
disimpulkan
pelayanan
Cukup
kebutuhan para pelanggan.
dapat
dari
para
dalam
responden dari segi realiability
unsur
(kehandalan)
60
orang
atau
pimpinan, kesopanan pegawai
42,85% responden menyatakan
dalam
pelayanan,
baik
masyarakat
menyatakan
kegiatan
kepercayaan
42
orang
atau
sangat
30%
baik,
33
terhadap pegawai pada kantor
orang atau 23,57% cukup baik
Kelurahan Pulau terutama dalam
dan
hal
dan
menyatakan tidak baik,termasuk
biaya
pelayanan
4
orang
atau
2,85%
pemahaman
pihak
kantor
1 orang atau 0,71% menyatakan
Kecamatan
Muara
Harus
sangat
pelayanan
yang
terhadap
responden
dari
dari
para
segi
tangible
(bukti fisik) 47 orang atau 47%
responden menyatakan baik 21
orang
atau
21%
penelitian
bahwa
dibutuhkan masyarakat.
Jawaban
tidak
menyatakan
baik.Dari
dapat
hasil
disimpulkan
pelayanan
di
kantor
Kecamatan Muara Harus adalah
Cukup
Baik,
dimana
nilai
persentasiresponden 42,85%.
Jawaban
responden
dari
dari
para
segi
sangat baik, 19 orang atau 19%
Responsiveness (daya tanggap) 37
cukup baik dan 3 orang atau 3%
orang atau 46,25% responden
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol.2 No.4 Juli 2015
menyatakan baik 22 orang atau
responden menyatakan baik 23
27,5% menyatakan sangat baik,
orang
19 orang atau 23,75% cukup baik
sangat baik, 25 orang atau 20%
dan
2,5%
cukup baik dan 3 orang atau 3%
menyatakan tidak baik. Dari hasil
menyatakan tidak baik. Dari hasil
penelitian
penelitian
2
bahwa
orang
atau
dapat
disimpulkan
pelayanan
di
kantor
atau
bahwa
23%
dapat
menyatakan
disimpulkan
pelayanan
di
kantor
Kecamatan Muara Harus adalah
Kecamatan Muara Harus adalah
Cukup
Cukup
Baik,
dimana
nilai
persentasiresponden 46,25%,
Jawaban
dari
Baik,
dimana
nilai
persentasiresponden 44%,
para
SIMPULAN
responden dari segi assuranse
Berdasarkan pembahasan
(jaminan) 33 orang atau 41,25%
hasil
responden menyatakan baik 22
Kecamatan
orang atau 27,5% menyatakan
dalam Kajian utama penelitian ini
sangat baik, 20 orang atau 25%
adalah menitik beratkan kepada
cukup baik dan 3 orang atau
Bagaimana
3,75% menyatakan tidak baik.
keluarga di Kecamatan Muara
Dapat
Harus. Maka dapat disimpulkan
disimpulkan
bahwa
penelitian
Muara
dikantor
Harus.Dan
Pelayanan
kartu
pelayanan di kantor Kecamatan
bahwa
Muara Harus adalah Cukup Baik,
Kecamatan Muara Harus adalah
dimana
Cukup Baik
nilai
persentasi
pelayanan
di
kantor
responden 41,25%,
Jawaban
responden
dari
dari Segi
para
Emphaty
(empati) 44 orang atau 44%
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
DAFTAR PUSTAKA
Badudu, J.S, Sultan Mohammad
Zain. 2001, Kamus Umum
Vol.2 No.4 Juli 2015
Bahasa Indonesia, Jakarta,
Pustaka Sinar Harapan.
Kencana Syafiie, Inu.2003, Sistem
Administrasi
Negara
Republik Indonesia, Jakarta,
PT Bumi Aksara.
Kristiadi JB. 1998. Deregulasi Dan
Debirokratisasi
Dalam
Upaya Meningkatkan Mutu
pelayanan,Pembangunan
Administrasi.
Jakarta,
LP3ES.
Lukman, Sampara, 2000,
Manajemen Kualitas
Pelayanan, Jakarta,
STIALAN Press.
Sudjana S. (2001). Metode & Teknik
Pembelajaran Partisipatif,
Bandung, Falah
Production
Sugiyono,2012. Metode Penelitian
Administrasi, Alfabeta,
Bandung.
Utomo, Warsito, 1997, Peranan
dan Strategi Peningkatan
Pendapatan Asli Daerah
(PAD) dalam Pelaksanaan
Otonomi Daerah, dalam
Jurnal Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, volume 1.
Napitupulu,
DR.Paimin,M.Si.
2007, Pelayanan Publik dan
Customer
Satisfaction,
Bandung, PT. Alumni.
Pamudji, S. 1981. Pembinaan
Perkotaan di Indonesia,
Ichtia, Jakarta.
Ratminto,
dan
Atik
Septi
Winarsih, 2005, Manajemen
Pelayanan,
Yogyakarta,
Pustaka Pelajar.
Santosa, DR.Pandji,M.Si. 2008,
Administrasi Publik,
Bandung, PT Refika
Aditama.
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol.2 No.4 Juli 2015
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol.2 No.4 Juli 2015
MUARA HARUS KABUPATEN TABALONG
Muhammad Noor Ifansyah1)
Email : mn.imansyah@yahoo.com
Ahmad Ridluan Anwar Syahdi2)
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Tabalong
ABSTRACT
Service is the main task of the essentials of the figure of the apparatur, as
civil servants and the servant society. Employee of Government has not fully
provide services to the community satisfy changes that can be felt today is the
changing mindset of society toward an increasingly critical. The aim of this study
is the author wanted to know how the service that is provided by the District
Muara Harus to society, particularly in the manufacture of Family Card.
The purpose of this study was to know how public services in Muara
Harus. The method used in this research is descriptive qualitative data analysis
by using techniques that later this informant to guide researchers in obtaining
data relating has investigated by researchers.
From the results of the study on the basis of the questions obtained an
explanation that the Office of Muara Harus District Must still fundamental
changes in providing services to the applicants card-making family. This can be
seen by: 1) Procedure service, there are still complaints about service personnel
accuracy Card making family because there is slowness and lack of earnest in
service delivery, so it needs to be improved so that as a public servant as
expected by the public; 2) The time of service, although the implementation of
the Family Card making using the computer, but as the engine power is
sometimes impaired.
Keywords : Procedure service, civil servants
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol.2 No.4 Juli 2015
PENDAHULUAN
2. Memberikan akses yang lebih
Berdasarkan
Peraturan
luas
kepada
masyarakat
Menteri Dalam Negeri Nomor 4
untuk memperoleh pelayanan
Tahun
publik.
2010
Pelayanan
Administrasi Terpadu Kecamatan
Sasaran
selanjutnya
pelayanan terpadu satu pintu :
disebut
adalah
PATEN
penyelenggaraan
penyenggaraan
1. Terwujudnya
pelayanan
pelayanan publik di Kecamatan
publik yang cepat, murah,
dari tahap permohonan sampai
mudah, transparan, pasti dan
ketahap tebitnya dokumen dalam
terjangkau.
satu tempat.
Penyelenggaraan
pelayanan terpadu satu pintu
2. Meningkatkan
hak-hak
masyarakat
terhadap
pelayanan publik.
Dalam sebuah organisasi
adalah kegiatan penyelenggaraan
perizinan
dan
yang
proses
mulai
dari
sampai
non
perizinan
pengelolaannya
tahap
ketahap
salah
satu
yang
menentukan
dalam
paling
mencapai
perizinan
tujuan yang diinginkan adalah
terbitnya
pelaksanaan atau Sumber Daya
dokumen dilakukan dalam satu
Manusia
tempat (PERMENDAGRI no 24
menyelenggarakan
Tahun 2006).
yang ada. Namun dengan adanya
Tujuan
penyelenggaraan
(SDM)
perkembangan
yaitu
tugas-tugas
teknologi yang
pelayanan terpadu satu pintu :
masuk kesatuan organisasi turut
1. Meningkatkan
membantu
kualitas
pelayanan publik
pelaksanaan
pemimpin
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
dalam
proses
tugas,
tidak
sering
menyadari
Vol.2 No.4 Juli 2015
bahwa yang sangat menentukan
Dalam proses pengisian
untuk mencapai tujuan itu bukan
formulir yang menjadi syarat
teknologi yang ada tetapi adalah
untuk
pegawai
yang
di
Keluarga (KK), dan apabila ada
instansi
tersebut.
Tentunya
yang di rubah di dalam Kartu
bertugas
mendapatkan
sebagai abdi pelayanan kantor
Keluarga
Kecamatan Muara Harus, sangat
syarat tambahan misalnya dalam
diharapkan mampu memberikan
perubahan tanggal lahir, tempat
pelayanan
lahir, dan apabila rubah status
dengan
kepada
masyarakat
yang
melengkapi
lebih
dari belum kawin menjadi kawin
bersifat
itu lengkapi dengan buku nikah,
sebaik-baiknya,
mengutamakan
harus
Kartu
itu menyebabkan urusan berbelit-
prima.
Pada
Undang-Undang
belit masyarakat harus membawa
Nomor.32 Tahun 2004 tentang
kembali
Pemerintahan Daerah ditetapkan
samping itu juga masyarakat
dengan
merasa
salah
satu
tujuannya
syarat
tambahan
di
pelayanan
yang
antara
pelaku
adalah mendekatkan pelayanan
terselubung
kepada
bisa
pemberi pelayanan publik atau
yang
aparatur itu sendiri dengan yang
masyarakat
memberikan
lebih
pelayanan
prima
masyarakat,
dan
kepadanya
dimana
pada
menerima pelayanan.
Selain
itu
di
Kartu
kenyataannya pembuatan Kartu
Keluarga berhubungan dengan
keluarga
syarat-syarat yang lain misalnya
masyarakat
(KK),
dinilai
sangat
oleh
rumit,
panjang dan berbelit-belit.
didalam
penerimaan
penerimaan
gas
Raskin,
bersubsidi,
dalam pembuatan paspor semua
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol.2 No.4 Juli 2015
ini
sangat
berhubungan
jadi
Muara
Harus
dirasakan
oleh
apabila terjadi kesalahan di Kartu
masyarakat belum maksimal baik
Keluarga (KK) akan berakibat
ditinjau
fatal, misalnya terjadi kesalahan
misalnya
pada poin pekerjaan itu bisa
Keluarga
mengakibatkan
waktu satu minggu namun sering
yang
berhak
dari
segi
waktu,
pembuatan
(KK)
selesai
kali
menerima
karena sebab yang kurang jelas,
begitu
pula
tersebut
dalam
menerima Raskin menjadi tidak
dan
waktu
Kartu
sebaliknya yang tidak berhak
padahal
menerima Raskin menjadi berhak
pelayanan yang diberikan oleh
menerima
kantor Kecamatan Muara Harus
Raskin,
dan
Kartu
secara
diundur
teoristis
Keluarga (KK) Menjadi dasar
mampu
memenuhi
dalam pembuatan administrasi
dan kebutuhan masyarakat.
agar
keinginan
kependudukan pada pembuatan
Kartu Tanda Penduduk (KTP)
yang
Sistem
menggunakan
PELAYANAN PUBLIK
Jaringan
Menurut Kotler (Lukman,
Informasi Administrasi
2000: 8) pelayanan merupakan
Kependudukan
(SIAK)
yang
diperkenankan
membuat
dari
setiap
kegiatan
menguntungkan
dalam
yang
suatu
umur 17 Tahun sampai 21 Tahun
kumpulan atau kesatuan, dan
dan
Tanda
menawarkan kepuasan meskipun
Penduduk (e -KTP) itu di entry
hasilnya tidak terikat pada suatu
sebelumnya pada Kartu Keluarga
produk secara fisik. Sementara
(KK).
itu menurut (Sampara 2000 : 8),
Elektronik-kartu
Pelayanan
publik
yang
diberikan oleh Kator Kecamatan
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
pelayanan
merupakan
suatu
kegiatan atau urutan kegiatan
Vol.2 No.4 Juli 2015
yang
terjadi
dalam
interaksi
langsung antar seseorang dengan
kebutuhan peraturan perundangundangan.
Sedangkan penyelenggara
orang lain atau mesin secara fisik,
kepuasan
pelayanan
pelanggan. Dalam Kamus Besar
Keputusan
Bahasa Indonesia (J.S. Badudu,
Pendayagunaan Aparatur Negara
2001:
No. 63 tahun 2003 diuraikan
dan
menyediakan
781-782)
dijelaskan
publik
dalam
Menteri
pelayanan sebagai hal, cara, atau
bahwa
hasil
sebagai sebutan kolektif yang
pekerjaan
melayani.
Sedangkan
melayani
adalah
menyuguhi
(orang)
dengan
makanan
atau
minuman;
Instansi
meliputi
Satuan
Kerja/satuan
organisasi
Kementerian,
Departemen,
Lembaga
menyediakan keperluan orang;
Pemerintah
mengiyakan;
Kesekretariatan
menerima;
Pemerintah
Non
Departemen,
Lembaga
Tertinggi dan Tinggi Negara, dan
mengunakan.
Dalam Keputusan Menteri
Instansi Pemerintah lainnya, baik
Pendayagunaan Aparatur Negara
pusat maupun Daerah termasuk
Nomor 63 Tahun 2003 telah
Badan
Usaha
Milik
Negara,
dijelaskan
Badan
Usaha
Milik
Daerah,
bahwa
pengertian
pelayanan publik adalah segala
menjadi
kegiatan
palayanan publik.
pelayanan
yang
penyelenggara
dilaksanakan oleh penyelenggara
Dalam pelayanan publik,
pelayanan publik sebagai upaya
efektifitas dan efisiensi saja tidak
pemenuhan kebutuhan penerima
dapat
pelayanan maupun pelaksanaan
Diperlukan ukuran lain yaitu
dijadikan
patokan.
keadilan, sebab tanpa ukuran ini
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol.2 No.4 Juli 2015
ketimpangan
dapat
pelayanan
dihindari.
tidak
Pentingnya
2. Inseparability
(tidak
dapat
dipisahkan) yaitu dijual lalu
ukuran ini juga memperlihatkan
diproduksikan
dan
bahwa
birokrasi
dikonsumsikan
secara
cenderung
menetapkan
publik
target
bersama karena tidak dapat
dan dalam pencapaian target,
dipisahkan.
mereka cenderung menghindari
konsumen ikut berpartisipasi
kelompok miskin, rentan dan
menghasilkan jasa layanan.
terpencil.
Dengan
menjadi
Hal
inilah
yang
fokus
utama
dalam
pelayanan
dalam
terhadap
untuk
adanya
itu,
kahadiran
konsumen,
menyikapi masalah yang ada
masyarakat
Karena
pemberi
berhati-hati
interaksi
yang
mendapatkan pelayanan publik
terjadi antara penyedia dan
dari instansi yang berwenang.
pembeli.
Kotler (Paimin Napitupulu, 2007 :
mempengaruhi hasil layanan.
Keduanya
sejumlah
3. Variability (berubah-ubah dan
karakteristik pelayanan sebagai
bervariasi) yaitu jasa beragam,
berikut :
selalu mengalami perubahan,
1. Intangibility (tidak berwujud)
tidak selalu sama kualitasnya
164)
menyebutkan
yaitu
diraba,
tidak
dapat
dirasa,
dilihat,
didengar,
dicium sebelum ada transaksi.
Masyarakat tidak mengetahui
bergantung
kepada
siapa
yang menyediakannya kapan
serta dimana disediakan.
4. Perishability
(cepat
hilang,
dengan pasti atau dengan
tidak tahan lama) yaitu jasa
baik hasil pelayanan sebelum
tidak dapat disimpan dan
pelayanan dikonsumsikan.
permintaannya
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
berfluktuasi.
Vol.2 No.4 Juli 2015
Daya tahan suatu jasa layanan
bergantung
kepada
situasi
3. Kondisional
Sesuai dengan kondisi dan
yang diciptakan oleh berbagai
kemampuan
pemberi
dan
faktor.
penerima palayanan dengan
tetap berpegang pada prinsip
AZAS PELAYANAN
efisiensi dan efektif.
Untuk dapat memberikan
4. Partisipatif
pelayanan yang memuaskan bagi
Mendorong
pengguna jasa, penyelenggaraan
masyarakat
pelayanan harus memenuhi asas-
penyelenggaraan
asas pelayanan sebagai berikut
publik
(Keputusan MENPAN No. 63
memeperhatikan
aspirasi,
Tahun 2003) :
kebutuhan
harapan
1. Transparansi
masyarakat.
Bersifat terbuka, mudah dan
peran
serta
dalam
pelayanan
dengan
dan
5. Kesamaan Hak
dapat diakses oleh semua
Tidak diskriminasi dalam arti
pihak
yang
tidak membedakan suku, ras,
dan
disediakan
memadai
membutuhkan
serta
secara
mudah
dimengerti.
agama, golongan, gender, dan
status ekonomi.
6. Keseimbangan
2. Akuntabilitas
Hak
dan
Kewajiban
Dapat
Pemberi
dipertanggungjawabkan
pelayanan
sesuai
memenuhi hak dan kewajiban
dengan
peraturan
ketentuan
perundang-
dan
penerima
publik
harus
masing-masing pihak.
undangan.
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol.2 No.4 Juli 2015
PENYELENGGARAAN
b. Rincian biaya pelayanan
PELAYANAN PUBLIK
Berdasarkan
publik
Keputusan
MENPAN No. 63 Tahun 2003
disebutkan
bahwa
penyelenggaraan
harus
pelayanan
memenuhi
beberapa
pelayanan
prosedur
publik
berbelit-belit,
dipahami
dan
tidak
3. Kepastian,
pelaksanaan
pelayanan
publik
dapat
dalam
kurun
diselesaikan
waktu yang telah ditentukan.
publik diterima dengan benar,
tepat, dan sah.
5. Keamanan,
mudah
produk
proses
pelayanan
kejelasan
ini
publik
dalam
kepastian hukum.
6. Tanggung jawab, pimpinan
hal persyaratan teknis dan
penyelenggara
administrasi
publik
pelayanan
publik.
a. Unit
dan
memberikan rasa aman dan
Kejelasan
mencakup
cara
pembayaran.
mudah
dilaksanakan.
2. Kejelasan,
tata
4. Akurasi, produk pelayanan
prinsip sebagai berikut :
1. Kesederhanaan,
dan
atau
pelayanan
pejabat
yang
ditunjuk bertanggung jawab
Kerja/pejabat
berwenang
yang
dan
atas
penyelenggaraan
pelayanan dan penyelesaian
bertanggung jawab dalam
keluhan/persoalan
memberikan
pelaksanaan
dan
pelayanan
penyelesaian
dalam
pelayanan
publik.
keluhan/persoalan/sengket
a
dalam
pelaksanaan
pelayanan publik.
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol.2 No.4 Juli 2015
KARTU KELUARGA
Kependudukan
1. Pengertian
Peristiwa Penting;
Berdasarkan Peraturan
3) Petugas
registrasi
Presiden Republik Indonesia
melakukan
Nomor 25 Tahun 2008 Kartu
dan
Keluarga,
penduduk;
selanjutnya
disingkat KK, adalah kartu
identitas
keluarga
yang
dan
verifikasi
validasi
4) Kepala
data
desa/lurah
menandatangani
memuat data tentang nama,
formulir
susunan dan hubungan dalam
KK;
keluarga,
desa/lurah/Petugas
serta
identitas
Penerbitan
atau
Perubahan KK
a. Proses
meneruskan
berkas
formulir
KK
atau
di
Camat
sebagai
perubahan
dengan tata cara:
Kecamatan.
1) Penduduk mengisi dan
b. Proses
KK
penerbitan
menandatangani
perubahan
formulir
Kecamatan,
permohonan
dasar
proses penerbitan atau
Desa/Kelurahan dilakukan
di
atau
KK
di
dilakukan
dengan tata cara:
KK;
2) Petugas
Kepala
permohonan KK kepada
penerbitan
perubahan
dan
registrasi
anggota keluarga.
2. Proses
permohonan
registrasi
1) Petugas
melakukan
mencatat dalam Buku
verifikasi dan validasi
Harian
data penduduk;
Peristiwa
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol.2 No.4 Juli 2015
METODE PENELITIAN
2) Camat
menandatangani
formulir
Pendekatan
permohonan
KK;
yang penulis gunakan berupa
pendekatan
kualitatif,
Metode
penelitian yang digunakan dalam
3) Petugas
menyampaikan
penelitian
formulir
survei
KK
penelitian
permohonan
yang
dilampiri
ini
adalah
metode
suatu
metode
yaitu
penelitian
sampel
yang
dari
mengambil
populasi
serta
dengan
kelengkapan
berkas
persyaratan
menggunakan kuesioner sebagai
Instansi
alat pengumpul data yang pokok.
kepada
Populasi dalam penelitian
Pelaksana.
c. Penerbitan atau perubahan
ini yaitu Masyarakat Kecamatan
KK di Instansi Pelaksana,
Muara
dilakukan
Tabalong, sebanyak 6.883 orang
dengan
tata
cara:
yang
1) Petugas
perekaman
dalam
melakukan
data
tediri
dari
Kabupaten
785
Kepala
Keluarga. Dan 20 Masyarakat
ke
yang merupakan sub/bagian dari
database
populasi, yang karakteristiknya
kependudukan;
2) Kepala
Harus
akan diteliti dan dianggap bisa
Instansi
mewakili keseluruhan populasi.
Pelaksana menerbitkan
Metode
dan
penelitian
menanda-tangani
KK.
yang
diambil
dalam
ini
adalah
menggunakan metode Ramdom
Sampling
yaitu
pengambilan
anggota sampel dari populasi
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol.2 No.4 Juli 2015
dilakukan
secara
acak
tanpa
menunjukkan
bahwa
masing-
memperhatikan strata yang ada
masing
dalam
yang
identitas maupun karakter yang
digunakan dalam penelitian ini
berbeda satu sama lain. Sehingga
adalah masyarakat Kecamatan
perlu
Muara
diklarifikasi agar dapat dipahami
populasi
itu,
Harus
Kabupaten
Tabalong, berjumlah 6.883 orang.
diambil
adalah
20
masyarakat.
diklasifikasikan
lima
dimensi
yaitu:
fisik
kehandalan,
ketanggapan,
Penelitian ini mengambil
dan
Pelayanan diukur dengan
pelayanan,
HASIL DAN PEMBAHASAN
memiliki
dengan baik.
Dengan demikian maka populasi
yang
responden
jaminan,
dan
empati. Fasilitas fisik meliputi
perlengkapan
pegawai
dan
20 masyarakat Kecamatan Muara
sarana komonikasi. Kehandalan
Harus
yakni kemampuan memberikan
Kabupaten
Tabalong
sebagai subyek penelitian. Untuk
pelayanan
lebih
dengan
memperjelas
gambaran
yang
para
dijanjikan
pelanggan
dan
subyek penelitian serta untuk
memberikan pelayanan dengan
lebih memperkuat analisa hasil
tanggap. Ketanggapan mencakup
penelitian
maka
pengetahuan,
kesopanan
menjabarkan
terlebih
sifat
dipercaya
perlu
dahulu
dapat
dan
yang
karateristik responden penelitian.
dimiliki para staf: bebas dari
Subyek
bahaya,
penelitian
berjumlah
berdasarkan
yang
20
ini
disebar
resiko
atau
keragu-
dan
raguan. Jaminan yaitu keinginan
kuiesioner
para staf untuk membantu para
orang,
hasil
sendiri
dilapangan
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
pelanggan
dan
memberikan
Vol.2 No.4 Juli 2015
pelayanan
dengan
tanggap.
menyatakan tidak baik. Dari hasil
Empati
meliputi
kemudahan
penelitian
dalam
hubungan,
komonikasi
bahwa
yang
baik
memahami
Kecamatan Muara Harus adalah
dan
Hal
yang
perlu
keakuratan
pelayanan,
keberadaan
Baik,
di
kantor
dimana
nilai
persentasiresponden 47%,.
Jawaban
ditingkatkan adalah kecepatan
dan
disimpulkan
pelayanan
Cukup
kebutuhan para pelanggan.
dapat
dari
para
dalam
responden dari segi realiability
unsur
(kehandalan)
60
orang
atau
pimpinan, kesopanan pegawai
42,85% responden menyatakan
dalam
pelayanan,
baik
masyarakat
menyatakan
kegiatan
kepercayaan
42
orang
atau
sangat
30%
baik,
33
terhadap pegawai pada kantor
orang atau 23,57% cukup baik
Kelurahan Pulau terutama dalam
dan
hal
dan
menyatakan tidak baik,termasuk
biaya
pelayanan
4
orang
atau
2,85%
pemahaman
pihak
kantor
1 orang atau 0,71% menyatakan
Kecamatan
Muara
Harus
sangat
pelayanan
yang
terhadap
responden
dari
dari
para
segi
tangible
(bukti fisik) 47 orang atau 47%
responden menyatakan baik 21
orang
atau
21%
penelitian
bahwa
dibutuhkan masyarakat.
Jawaban
tidak
menyatakan
baik.Dari
dapat
hasil
disimpulkan
pelayanan
di
kantor
Kecamatan Muara Harus adalah
Cukup
Baik,
dimana
nilai
persentasiresponden 42,85%.
Jawaban
responden
dari
dari
para
segi
sangat baik, 19 orang atau 19%
Responsiveness (daya tanggap) 37
cukup baik dan 3 orang atau 3%
orang atau 46,25% responden
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol.2 No.4 Juli 2015
menyatakan baik 22 orang atau
responden menyatakan baik 23
27,5% menyatakan sangat baik,
orang
19 orang atau 23,75% cukup baik
sangat baik, 25 orang atau 20%
dan
2,5%
cukup baik dan 3 orang atau 3%
menyatakan tidak baik. Dari hasil
menyatakan tidak baik. Dari hasil
penelitian
penelitian
2
bahwa
orang
atau
dapat
disimpulkan
pelayanan
di
kantor
atau
bahwa
23%
dapat
menyatakan
disimpulkan
pelayanan
di
kantor
Kecamatan Muara Harus adalah
Kecamatan Muara Harus adalah
Cukup
Cukup
Baik,
dimana
nilai
persentasiresponden 46,25%,
Jawaban
dari
Baik,
dimana
nilai
persentasiresponden 44%,
para
SIMPULAN
responden dari segi assuranse
Berdasarkan pembahasan
(jaminan) 33 orang atau 41,25%
hasil
responden menyatakan baik 22
Kecamatan
orang atau 27,5% menyatakan
dalam Kajian utama penelitian ini
sangat baik, 20 orang atau 25%
adalah menitik beratkan kepada
cukup baik dan 3 orang atau
Bagaimana
3,75% menyatakan tidak baik.
keluarga di Kecamatan Muara
Dapat
Harus. Maka dapat disimpulkan
disimpulkan
bahwa
penelitian
Muara
dikantor
Harus.Dan
Pelayanan
kartu
pelayanan di kantor Kecamatan
bahwa
Muara Harus adalah Cukup Baik,
Kecamatan Muara Harus adalah
dimana
Cukup Baik
nilai
persentasi
pelayanan
di
kantor
responden 41,25%,
Jawaban
responden
dari
dari Segi
para
Emphaty
(empati) 44 orang atau 44%
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
DAFTAR PUSTAKA
Badudu, J.S, Sultan Mohammad
Zain. 2001, Kamus Umum
Vol.2 No.4 Juli 2015
Bahasa Indonesia, Jakarta,
Pustaka Sinar Harapan.
Kencana Syafiie, Inu.2003, Sistem
Administrasi
Negara
Republik Indonesia, Jakarta,
PT Bumi Aksara.
Kristiadi JB. 1998. Deregulasi Dan
Debirokratisasi
Dalam
Upaya Meningkatkan Mutu
pelayanan,Pembangunan
Administrasi.
Jakarta,
LP3ES.
Lukman, Sampara, 2000,
Manajemen Kualitas
Pelayanan, Jakarta,
STIALAN Press.
Sudjana S. (2001). Metode & Teknik
Pembelajaran Partisipatif,
Bandung, Falah
Production
Sugiyono,2012. Metode Penelitian
Administrasi, Alfabeta,
Bandung.
Utomo, Warsito, 1997, Peranan
dan Strategi Peningkatan
Pendapatan Asli Daerah
(PAD) dalam Pelaksanaan
Otonomi Daerah, dalam
Jurnal Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, volume 1.
Napitupulu,
DR.Paimin,M.Si.
2007, Pelayanan Publik dan
Customer
Satisfaction,
Bandung, PT. Alumni.
Pamudji, S. 1981. Pembinaan
Perkotaan di Indonesia,
Ichtia, Jakarta.
Ratminto,
dan
Atik
Septi
Winarsih, 2005, Manajemen
Pelayanan,
Yogyakarta,
Pustaka Pelajar.
Santosa, DR.Pandji,M.Si. 2008,
Administrasi Publik,
Bandung, PT Refika
Aditama.
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol.2 No.4 Juli 2015
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol.2 No.4 Juli 2015