PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA DENGAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS V Imam Muchtar Guru Kelas 5 SD Negeri Bates 2 Bangkalan
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA
DENGAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA
SISWA KELAS V
Imam Muchtar
Guru Kelas 5 SD Negeri Bates 2 Bangkalan
Abstrak:Permasalahan dalam penelitian ini diawali dari temuan persoalan pembelajaran atau
kegiatan belajar di kelas ada kecendrungan menurun pada siswa Kelas V Semester II SDN Bates 2
Bangkalan, sehingga tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui kondisi penguasaan
materi Pesawat sederhana pada siswa kelas V di Sekolah, serta Untuk mengetahui peningkatan
pemahaman belajar IPA melalui penggunaan media alat peraga pada kompetensi dasar
Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat di
Kelas V SDN Bates 2 Kabupaten Bangkalan.Penelitian ini dilakukan di Kelas V SDN Bates 2
Semester II , jumlah siswa Kelas V sebanyak 27 anak, teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah observasi dan tes. Adapun teknik analisisnya mengunakan analisa statistik sederhana,
yaitu dengan analisa diskriptif., berdasarkan tiga tahapan siklus dalam penelitian.Hasil penelitian
ini adalah diketahui bahwa terdapat peningkatan pemahaman siswa Kelas V pada mata pelajaran
IPA setelah mereka melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode tersebut.
Peningkatan prestasi belajar siswa tersebut dapat diketahui dari nilai rata-rata pada siklus I 73,37
ketuntasan belajar secara klasikal 62,16 %, siklus II naik menjadi nilai rata-rata siklus II sebesar
77,18, ketuntasan siklus II menjadi 72,97%. Siswa yang tidak tuntas pada siklus I sebanyak 14
anak sedangkan pada siklus II ada 10 anak. Siklus III naik menjadi 89,24, presentasi ketuntasan
klasikal naik menjadi 100 %.
Kata kunci: Peningkatan, Pembelajaran, dan Alat Peraga
Abstract: Problems in this study started from the findings of the issue of teaching or learning in
the classroom there is a tendency to decline in students Class V Semester II SDN Bates 2
Bangkalan, so the goal of this research is to determine the condition of mastery of the material
plane modest Fifth Grade Students in the School, as well as to determine the increase
comprehension learn science through the use of media props on the basis of competence Describes
simple plane that can make the job easier and faster in Class V of SDN Bates 2 Bangkalan. This
research was conducted in class V SDN Bates 2 Semester II, Class V student number as many as
27 children, data collection techniques in this study is the observation and tests. The technique of
using simple statistical analysis, namely the descriptive analysis. Based on the three stages in the
research cycle. Results of this research is known that there is an increased understanding of Class
V students in science subjects after they implement the learning process using these methods.
Improved student achievement can be known from the average value in the first cycle in the
classical mastery learning 73.37 62.16%, the second cycle increased to an average value of the
second cycle of 77.18, the thoroughness of the second cycle into 72.97% , Students who did not
complete the first cycle as many as 14 children, while in the second cycle there were 10 children.
Cycle III roused to 89.24, presentation of classical completeness rose to 100%.
Keywords: Improvement, Learning, and Viewer Tool
161
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidi-
Pendahuluan
Lingkungan merupakan salah satu
kan
yang
mulai
sekolah
memiliki nilai-nilai yang sangat ber-
menghasilkan lulusan yang kompeten
harga dalam rangka proses pembela-
dan cerdas sehingga dapat melanjutkan
jaran peserta didik, lingkun-gan dapat
pendidikan ke jenjang yang lebih
memperkaya
tinggi. Hal ini hanya dapat tercapai
dan
kegiatan
untuk
belajar sosial. Jika kita jeli mengamati
apabila
lingkungan
maka
berlangsung mampu mengembangkan
sesungguhnya banyak sumber belajar
seluruh potensi yang dimiliki siswa,
yang dapat dimanfaatkan untuk kepen-
dan siswa terlibat langsung dalam
tingan belajar peserta didik.
pembelajaran
Para
di
pakar
sekitar
kita,
pendidikan
percaya
proses
bertujuan
di
sumber belajar yang amat penting dan
bahan
dasar
diberlakukan
pembelajaran
IPA.
yang
Disamping
itu
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
bahwa pembelajaran akan menjadi
memberi
bermakna bagi siswa jika berhubungan
dalam menyajikan pengalaman belajar,
dengan apa yang terjadi di dunia ini.
sesuai dengan prinsip belajar sepanjang
Dengan kata lain, disiplin ilmu bukan
hidup yang mengacu pada empat pilar
hasil akhir dari suatu pembelajaran.
pendidikan universal, yaitu belajar
Namun, bagaimana disiplin ilmu itu
untuk mengetahui (learning to know),
dapat digunakan anak didik untuk
belajar dengan melakukan (learning to
mengerti tentang diri mereka sendiri
do),
dan dunia di mana mereka tinggal.
kebersamaan (learning to live toge-
Salah satu alternatif yang bisa
dilakukan sekolah adalah menciptakan
kemudahan
belajar
untuk
kepada
hidup
guru
dalam
ther), dan belajar menjadi diri sendiri
(learning to be).
pembelajaran yang efektif dan efisien.
Rendahnya perolehan hasil belajar
Pembelajaran seperti ini diharapkan
mata pelajaran IPA di SDN Bates 2 ,
dapat mengurangi beban peserta didik
Bangkalan munjukkan adanya indikasi
dalam belajar. Keinginan mereka untuk
terhadap rendahnya kinerja belajar
datang dan belajar di sekolah saja
siswa dan kemampuan guru dalam
sudah untung, ketimbang mereka harus
mengelola
putus sekolah.
berkualitas. Untuk mengetahui menga162
pembelajaran
yang
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
pa prestasi siswa tidak seperti yang
Kreativitas guru dalam proses belajar
diharapkan, tentu guru perlu merefleksi
mengajar mempunyai peranan penting
diri untuk dapat mengetahui faktor-
dalam peningkatan mutu hasil belajar
faktor
siswanya. Kreativitas diartikan sebagai
penyebab
ketidakberha-silan
siswa dalam pelajaran IPA.
Sebagai
guru
yang
kemampuan untuk menciptakan suatu
baik
dan
produk baru, baik yang benar-benar
profesional, permasalahan ini tentu
baru
perlu ditanggulangi dengan segera.
merupakan modifikasi atau perubahan
Berdasarkan
hal
dengan mengembangkan hal-hal yang
penerapan
model
tersebut
diatas,
pembelajaran
sama
sekali
maupun
yang
sudah ada.
interaktif menjadi alternatif untuk dapat
Bila
hal
ini
dikaitkan
dengan
meningkatkan prestasi belajar siswa
kreativitas guru, guru yang bersang-
dalam mata pelajaran IPA. Penelitian
kutan mungkin menciptakan suatu
ini dilakukan peneliti yang bertugas
strategi mengajar yang benar-benar
sebagai guru SD di SDN Bates 2
baru dan orisinil (asli ciptaan sendiri),
Bangkalan.
Dengan
atau dapat saja merupakan modifikasi
diharapkan
kemampuan
guru
dalam
penelitian
ini,
profesional
merancang
model
dari
berbagai
strategi
yang
ada
sehingga menghasilkan bentuk baru.
pembelajaran akan lebih baik lagi dan
Di samping kreativitas guru dalam
dapat menerapkan model pembelajaran
proses belajar mengajar, faktor ekstern
yang lebih bervariatif. Salah satu yang
yang mempengaruhi hasil belajar siswa
mempengaruhi dalam proses belajar
adalah
mengajar adalah guru yang merupakan
pendidikan yang dikembangkan agar
faktor eksternal sebagai penunjang
tetap baik, maka perlu diadakan dan
pencapaian hasil belajar yang optimal.
diciptakan suatu fasilitas yang dapat
Dalam hal ini yang dimaksud adalah
membantu dan mendorong hasil belajar
kreativitas guru dalam proses belajar
siswa. Menurut Deborah (2002:33)
mengajar.
Wijaya
untuk belajar yang baik hendaknya
(1991:189), salah satu masalah yang
tersedia fasilitas belajar yang memadai
dihadapi
Menurut
dunia
menumbuhkan
Cece
fasilitas
belajar.
Mutu
pendidikan
adalah
antara lain tempat belajar, alat, waktu
kreativitas
guru.
dan lain-lain. Jadi pada prinsipnya
163
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
fasilitas belajar adalah segala sesuatu
Siswa Kelas V Semester II Di SDN
yang
Bates 2 Bangkalan.
memudahkan
Dengan
memadai
tersedianya
diharapkan
untuk
belajar.
fasilitas
yang
Berdasarkan permasalahan selama
siswa
akan
ini yang dihadapi oleh siswa Kelas V
memperoleh hasil yang baik.
SDN Bates 2 Kabupaten Bangkalan
Berdasarkan uraian di atas persoalan
adalah rendahnya penguasaan materi
pembelajaran atau kegiatan belajar di
IPA Maka rumusan masalah yang
kelas ada kecendrungan menurun pada
dapat diungkap adalah 1) Bagaima-
siswa Kelas V Semester II SDN Bates
nakah
2 Bangkalan. Hal ini perlu adanya
Pesawat sederhana pada siswa kelas V
sebuah peningkatan pembelajaran dan
di Sekolah? 2) Apakah ada peningkatan
strategi baru agar siswa Kelas V SDN
pemahaman
Bates 2 Bangkalan dapat meningkat
penggunaan media alat peraga pada
dengan baik. Dari berbagai hal tersebut
kompetensi dasar Menjelaskan pesawat
maka peneliti berusaha mencari tahu
sederhana
lebih dalam tentang kondisi seperti itu.
pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat
Dari hasil pengamatan yang telah kami
di Kelas V SDN Bates 2 Kabupaten
lakukan dan berbagai informasi yang
Bangkalan?
kami dapat, di SDN Bates 2 Kabupaten
kondisi
penguasaan
belajar
yang
Permasalahan
IPA
dapat
materi
melalui
membuat
rendahnya
hasil
Bangkalan pada Semester II tahun
belajar IPA di SDN Bates 2 perlu
pelajaran
menunjukkan
segera ditanggulangi, dan guru perlu
bahwa siswa masih banyak yang
melakukan refleksi atas kinerjanya
mengalami kesulitan dalam memahami
selama perolehan hasil belajar IPA
mata pelajaran IPA.
masih dapat ditingkatkan lebih tinggi
2013/2014
Berdasarkan uraian tersebut, penulis
lagi, apabila kreaktifitas siswa dalam
tertarik untuk mengadakan Penelitian
pembelajaran
Tindakan Kelas (PTK) dengan judul :
penelitian
Peningkatan
Konsep
tingkat kreatifitas siswa saat penelitian
Pesawat Sederhana Dengan Pembela-
dilaksanakan masih rendah, kinerja
jaran Menggunakan Alat Peraga Pada
siswa menunjukkan fenomena sebagai
Pemahaman
juga
tinggi.
mengungkapkan
Hasil
bahawa
berikut guru jarang membimbing siswa
164
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
dalam diskusi tentang topik-topik IPA,
di Kelas V SDN Bates 2 Kabupaten
guru jarang memberikan pertanyaan
Bangkalan.
kepada siswa baik secara individual
Secara
maupun secara klasikal. Siswa tidak
penelitian
berani bertanya kepada guru karena
bermanfaat untuk a. Manfaat bagi
guru kurang memotivasi siswa agar
siswa; Memberikan sajian pembela-
berani
ada
jaran yang menarik dan memperhatikan
tidak/kurang
modalitas belajar siswa, Meningkatkan
bertanya
masalah/materi
apabila
yang
dimengerti.
teoritis
ini
pemahaman
Pembelajaran
yang
ada
lebih
dan
diharapkan
siswa
terhadap
praktis,
dapat
mata
pelajaran, dapat menumbuhkan sema-
terpusat pada guru, bukan kepada
ngat
siswa. Hal ini tidak dapat dibiarkan
khususnya dikalangan siswa (peserta
begitu saja, apalagi dengan diberlaku-
didik).
kannya kurikulum berbasis kompetensi
menentukan alternatif model pembela-
yang
jaran
mengisyaratkan
pembelajaran
yang
B.
tinggi
untuk
Manfaat
yang
mampu
bagi
belajar
guru;
meningkatkan
harus dapat mengembangkan semua
motivasi belajar dan hasil belajar siswa,
potensi yang dimiliki siswa. Hal ini
mengatasi problema pembelajaran yang
dapat tercapai apbila kinerja belajar
selama ini banyak dikeluhkan terutama
siswa
ditingkatkan,
berkaitan
hanya
berperan
sehingga
sebagai
guru
fasiltator,
motivator dan organisator.
dengan
ketidakberhasilan
pembelajaran IPA c. Manfaat bagi
sekolah; Memberikan masukan bagi
Tujuan dari Penelitian Tindakan
sekolah untuk meningkatkan kualitas
Kelas ini adalah 1). Untuk mengetahui
dan hasil belajar siswa, Mempunyai
kondisi penguasaan materi Pesawat
kebersamaan
sederhana pada siswa kelas V di
meningkatkan sistem pembelajaran di
Sekolah. 2). Untuk mengetahui pening-
pendidikan formal, Sebagai sarana
katan pemahaman belajar IPA melalui
pemberdayaan
penggunaan media alat peraga pada
kerjasama dan kreativitas guru.
kompetensi dasar Menjelaskan pesawat
sederhana
yang
dapat
dalam
untuk
upaya
untuk
meningkatkan
Ruang Lingkup Penelitian Sedang-
membuat
kan ruang lingkup penelitian ini adalah
pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat
Kelas V Semester II SDN Bates 2
165
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
Kabupaten Bangkalan dengan jumlah
pendidikan berjalan lancar, teratur,
siswa yaitu 27 anak pada Semester II
efektif dan efisien”.
Keberadaan alat peraga atau media
tahun pelajaran 2013/2014.
Sarana
meliputi
semua
merupakan salah satu komponen dari
perlengkapan
yang
sebuah pembelajaran. Media merupa-
langsung digunakan dalam pendidikan
kan alat komunikasi yang digunakan
disekolah misalnya gedung sekolah,
untuk
ruangan, meja, kursi, alat peraga dan
Apabila dikaitkan dengan kegiatan
lain-lain. Sedangkan prasarana merupa-
pembelajaran maka media diartikan
kan semua komponen yang secara tidak
sebagai alat komunikasi yang diguna-
lansung menunjang jalannya proses
kan untuk membawa informasi yang
belajar
pendidikan
ditujukan untuk pembelajaran. Selain
sekolah, misalnya jalan menuju ke
digunakan sebagai sarana penyampaian
sekolah, halaman sekolah, tata tertib
pembelajaran yang utuh, media juga
dan lain-lain. Proses belajar mengajar
dapat dimanfaatkan untuk menyampai-
akan semakin sukses jika ditunjang
kan bagian tertentu dari kegiatan
dengan adanya fasililtas belajar atau
pembelajaran, misalnya memberikan
yang
danprasarana
penguatan maupun motivasi, sebagai
pendidikan. Menurut Djamarah (1995:
salah satu fasilitas yang dibutuhkan
92) fasilitas belajar merupakan keleng-
dalam KBM maka keberadaan fasiltas
kapan yang menunjang belajar anak
dalam pembelajaran sangatlah dibutuh-
didik di sekolah.
kan.
peralatan
belajar
serta
mengajar
disebut
serta
sarana
membawa
suatu
informasi.
Dengan adanya fasilitas belajar akan
Dengan demikian dapat dikemuka-
mempengaruhi hasil belajar siswa.
kan bahwa media atau alat peraga
Menurut
Pedoman
merupakan sebuah sarana yang dapat
Pembakuan Media Pendidikan Depdik-
memberikan infomasi dan membangun
bud dalam Arikunto (1988:23 ),“Sarana
sebuah komunikasi yang aktif antara
pendidikan adalah semua fasilitas yang
siswa dan guru dalam sebuah KBM,
diperlukan dalam proses belajar me-
dengan
ngajar yang bergerak maupun yang
ataupun memberikan penguatan dan
Tim
Penyusun
tidak bergerak agar pencapaian tujuan
166
tujuan
untuk
memotivasi
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
menimbulkan
ketertarikan
siswa
terhadap sebuah proses pembelajaran.
nya buku-buku yang ada diperpustakaan, buku-buku dikelas baik itu
Fasilitas belajar merupakan salah
sebagai buku pegangan untuk guru
satu faktor yang mempengaruhi hasil
maupun buku pelajaran untuk siswa (b)
belajar siswa, jelaslah bila dalam
Alat-alat peraga digunakan oleh guru
kegiatan belajar mengajar akan berhasil
pada saat mengajar, baik yang sifatnya
jika ditunjang dengan fasilitas yang
tahan lama dan disimpan disekolah
memadai dan dalam hal ini akan
maupun yang diadakan seketika oleh
diuraikan mengenai ruang lingkup
guru pada jam pelajaran (c) Alat-alat
fasilitas belajar.
praktek, baik itu yang ada dilaborato-
Ditinjau dari fungsi dan peranannya
rium, bengkel kerja, ataupun ruang-
terhadap pelaksanaan proses belajar
ruang praktek (kearsipan, mengetik,
mengajar, Arikunto (1987:10) menge-
dan sebagainya) (d) Alat tulis menulis,
mukakan bahwa sarana pendidikan atau
seperti papan tulis, penghapus, kapur,
sarana materiil dibedakan menjadi 3
kayu penggaris, dan sebagainya.
macam yaitu : 1) Alat Pelajaran 2) Alat
Peraga 3) Media Pengajaran.
2) Alat peraga adalah segala sesuatu
yang dipergunakan oleh guru untuk
Berdasarkan pendapat diatas dapat
memperagakan
atau
memperjelas
diketahui bahwa fasilitas belajar adalah
pelayanan”. (Arikunto,1987:13). Ada-
semua peralatan dan perlengkapan
pun menurut Hamalik, Oemar. (1997:
yang secara langsung digunakan dalam
13),
proses belajar mengajar yang terdiri
(1987:13) bahwa : “Alat peraga adalah
dari alat pelajaran, alat peraga dan
alat
media pengajaran/media pendidikan.
pengajaran, dapat berupa perbuatan-
yang
dikutip
pembantu
oleh
Arikunto
pendidikan
dan
1) Alat pelajaran adalah benda yang
perbuatan/benda-benda yang mudah
dipergunakan langsung dalam proses
memberikan pengertian kepada anak
belajar mengajar baik itu oleh guru
didik berturut-turut dari perbuatan yang
maupun
abstrak sampai kepada benda yang
siswa.
Menurut
Arikunto
(1987:11-12) alat pelajaran di sekolah
sangat konkret”.
dibagi menjadi beberapa bentuk antara
lain: (a) Buku-buku termasuk didalam-
3)
Media
pengajaran/pendidikan
Menurut Arikunto (1987:14) “media
167
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
pengajaran adalah suatu sarana yang
belajar
digunakan untuk menampilkan pela-
sedangkan hasil dari proses pembela-
jaran”. Sedangkan menurut Hamalik,
jaran
akan
proses,
menim-bulkan
suatu peningkatan dalam pemahaman
pendidikan adalah sarana pendidikan
siswa pada satu mata pelajaran. Belajar
yang
merupakan proses perubahan yang
digunakan
bahwa
tersebut
suatu
“media
Oemar.
(1997:13)
merupakan
sebagai
perantara
dalam proses.
terjadi pada diri seseorang melalui
Sebelum dijelaskan lebih lanjut
penguatan, sehingga terjadi perubahan
mengenai maksud dari peningkatan
yang bersifat permanen dan persisten
pemahaman
peneliti
pada dirinya sebagai hasil pengalaman.
kemukakan terlebih dahulu tentang
Dari beberapa definisi di atas, dapat
pengertian prestasi. Yang dimaksud
ditarik kesimpulan bahwa peningkatan
dengan prestasi adalah hasil yang telah
pemahaman belajar merupakan hasil
dicapai. Dengan demikian prestasi
usaha belajar yang dicapai seorang
adalah hasil yang telah dicapai oleh
siswa berupa suatu kecakapan dari
seseorang setelah melakukan suatu
kegiatan belajar bidang akademik di
pekerjaan / aktivitas tertentu.
sekolah pada jangka waktu tertentu
ada
baiknya
Prestasi belajar adalah penilaian
yang dicatat pada setiap akhir semester
pendidikan tentang kemajuan siswa
di dalam buku laporan yang disebut
dalam segala hal yang dipelajari di
rapor.
sekolah yang menyangkut pengetahuan
atau kecakapan/ keterampilan yang
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan pengem-
dinyatakan sesudah hasil penilaian.
Sedangkan peningkatan pemahaman
yang dimaksud adalah hasil yang telah
dicapai, dilakukan atau dikerjakan oleh
seseorang pada jangka waktu tertentu
bangan metode dan strategi pembelajaran. Metode dalam penelitian ini
adalah metode
penelitian tindakan
kelas (Class Action Research) yaitu
suatu penelitian yang dikembangkan
dan dicatat dalam buku rapor sekolah.
Disisi lain prestasi belajar tidak
dapat dipisahkan dari proses peningkatan pemahaman dalam belajar, karena
bersama sama untuk peneliti dan
decision maker tentang variabel yang
dimanipulasikan dan dapat digunakan
168
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
untuk melakukan perbaikan. Obyek
kegiatan siswa dalam PBM, kemudian
dalam
data yang diperoleh dianalisis setiap
Penelitian
Tindakan
Kelas
(PTK) ini adalah tindakan yang dilaku-
akhir kegiatan belajar mengajar.
kan pada pelaksanaan kegiatan pembe-
Teknik Pengumpulan data meng-
lajaran di Kelas V Semester II SDN
gunakanan teknik Observasi adalah
Bates 2 pada mata pelajaran IPA.
suatu tehnik untuk mengamati secara
Penelitian ini dilakukan di Kelas V
langsung
maupun
tidak
langsung
SDN Bates 2 Semester II , jumlah
gejala-gejala yang sedang/berlangsung
siswa Kelas V sebanyak 27 anak, dan
baik di dalam sekolah maupun di luar
daya
sekolah.
serap siswa
tersebut
sangat
Observasi
adalah
sebagai
bervariasi ada yang pintar dan ada yang
pengambilan
kurang pintar.
secara sistematis terhadap gejala-gejala
Untuk
menyesuaikan
dengan
data
dan
pencatatan
yang terdapat pada penelitian. (S.
program pengajaran tahun pelajaran
Margono,
2004
2013/2014, maka waktu peneliti dalam
penelitian
ini
pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
langsung pada saat pembelajaran IPA
(PTK) di kelas Kelas V SDN Bates 2
bagi siswa Kelas V SDN Bates 2
Semester
dengan
Semester II, pada kompetensi dasar
pelaksanaan pengajaran semester ganjil
Menjelaskan pesawat sederhana yang
yang berjalan selama 3 (Tiga) bulan
dapat membuat pekerjaan lebih mudah
dimulai
dan lebih cepat.
II,
pada
disesuaikan
pertengahan
bulan
Februari sampai dengan pertengahan
bulan Mei 2014.
kegiatan
Observasi
dilakukan
secara
Metode tes yang digunakan pada ini
adalah ulangan harian yang dilakukan
Siklus penelitian ini melalui langkah
-langkah
:158)
pada akhir siklus guna memperoleh
perencanaan,
data yang diinginkan. Sedangkan tes
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi
adalah suatu cara untuk mengadakan
kegiatan. Setiap siklus berlangsung
penelitian yang berbentuk suatu tugas
sesuai dengan jumlah tatap muka
atau serangkaian tugas yang harus
dalam sub konsep yang dipelajari.
dikerjakan oleh anak atau sekelompok
Ketika proses pembelajaran berlang-
anak sehingga menghasilkan suatu nilai
sung guru mengamati dan mencatat
tentang tingkah laku atau prstasi anak
169
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
tersebut, yang dapat dibandingkan nilai
yang dicapai oleh anak–anak lain atau
2. Ketuntasan Klasikal
dengan nilai standart yang ditetapkan
Suatu kelas dikatakan telah berhasil
(Nur Kancana dan Snartana, 1983 : 85).
(mencapai ketuntasan belajar) jika
Penelitian ini menggunakan analisa
paling sedikit 75 % data jumlah
statistik
sederhana,
yaitu
dengan
siswa dalam kelas tersebut telah
analisa diskriptif. Analisa diskriptif
mencapai
adalah model analisa dengan cara
dengan ketentuan sebagai berikut :
membandingkan rata-rata prosentase-
1.
ketuntasan
perorangan
Apabila sudah terdapat 75 % dari
nya, kemudian kenaikan rata-rata pada
jumlah siswa keseluruhan dalam
setiap siklus. Disini yang dianalisa
kelas yang mencapai tingkat
yaitu tentang hasil ulangan pada tiap
ketuntasan belajar maka kelas
siklus.
tersebut dapat melanjutkan kegia-
Dalam penelitian ini untuk ketun-
tan pada satuan pembelajaran
tasan belajar siswa individu maupun
berikutnya.
klasiklal digunakan pedoman ketunta-
2.
Apabila jumlah siswa yang men-
san siswa, sebagai berikut :
capai tingkat ketuntasan belajar
1. Ketuntasan Perorangan.
masih kurang dari 75% maka:
Seorang siswa dikatakan berhasil
- Siswa yang taraf penguasaannya
(mencapai ketuntasan) belajar bila
kurang dari 75 % harus diberi
telah mencapai taraf penguasaan
program
minimal 70 % atau dengan nilai 70.
bagian-bagian
Bagi siswa yang taraf penguasaa-
belum dikuasai.
perbaikan
mengenai
pelajaran
yang
nnya kurang dari 70 % diberikan
- Siswa yang telah mencapai taraf
remidi pada pokok bahasan yang
penguasaan 75% atau lebih dapat
belum dikuasai, sedangkan bagi
diberikan program pengayaan.
siswa
mencapai
Dari analisis data yang digunakan
penguasaan 70 % atau lebih dapat
di atas akan diterangkan lebih lanjut
melanjutkan
pada bagian di bawah ini dari hasil
yang
berikutnya.
telah
kepokok
bahasan
ketuntasan belajar siswa adalah sebagai
berikut :
170
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
Secara individual siswa telah tuntas
dilihat dari segi kemampuan masing-
belajar jika mencapai skor 70 %
masing individu tiap siswa, orang tua
atau nilai 70 dengan perhitungan
siswa maupun kedisiplinan siswa di
sebagai berikut (Depdikbud, 1994):
sekolah.
Skor Siswa =
Berikut
Skor yang diperoleh
Skor maksimum
Suatu
kelas
rinci
akan
dikemukakan data responden yaitu na-
x 100 %
secara
ma siswa Kelas V Semester II SDN
dinyatakan
tuntas
Bates 2 Kabupaten Bangkalan akan
belajar jika terdapat > 75 % dari
dipaparkan dalam bentuk tabulasi data
jumlah siswa telah tuntas belajar.
yang dirangkum dalam tabel sebagai
Perhitungan
berikut.
untuk
menyatakan
ketuntasan belajar siswa secara
Tabel 2, Prestasi Belajar IPA Sebelum
Menggunakan Media Alat peragadi Kelas V
SDN Bates 2 Kabupaten Bangkalan
klasikal:
1
AHMAD MUZAYYIN
UH Awal
N
Ktn
71
TT
2
KHOIRUL ANAM
75
T
70
3
KUSNIA
72
TT
75
T
4
MOH. FAHRUL
72
TT
70
TT
5
MOH. IRFAN
73
TT
65
TT
6
SITI AZIZAH
75
T
60
TT
7
AINUL YAQIN
78
T
70
TT
8
FAUZI
78
T
65
TT
9
HELMI WIDIYANTO
87
T
82
T
10
HOSNIATUL FITRIYAH
85
T
81
T
11
KHOIRUN NISAK
80
T
75
T
12
MAIMUNA KAMILIA
65
TT
85
T
13
SANIYAH
60
TT
86
T
14
ACHMAD HANIF
85
T
85
T
15
AINUR ROFIK
85
T
65
TT
Penduduk yang merupakan orang
16
ASADATULOIL GHOLIB
88
T
75
T
17
98
T
75
T
tua/wali siswa-siswi Kelas V SDN
18
89
T
70
TT
19
AHMAD MUDOFAR
ACHMAD FAUZI
FIRDAUS
ABDUL HAMID
89
T
65
TT
20
FIHA AINUN JARIYAH
77
T
65
TT
21
MOH. FAHMI
74
TT
65
TT
22
MAISOROH
74
TT
66
TT
bawah.
23
MAFROTUL JANAH
74
T
76
T
24
MOH. SIRUL WAFA
76
T
76
T
Sedangkan Kelas V menjadi subyek
25
MUNIFAH
73
TT
76
T
26
MOH. WAHYUDI
70
TT
70
TT
penelitian ini karena Kelas V adalah
27
NURUL KOMARIYAH
Rata-rata
Ketuntasan
72
74.83
TT
86
74.08
T
jumlah siswa yang tuntas
=
x 100 %
jumlah siswa seluruhnya
No.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bab ini peneliti bertujuan
untuk mengetahui peningkatan penguasaan materi dalam mata pelajaran IPA
di Kelas V Semester II SDN Bates 2
Kabupaten Bangkalan.
Bates 2 Kabupaten Bangkalan pada
umumnya
tergolong
kondisi
menengah
ekonominya
ke
kelas yang paling heterogen baik
171
Nama
45,94
UH Akhir
N
Ktn
70
TT
TT
62,16
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
Berdasarkan data tabel tersebut di
Berdasarkan keterangan di atas
atas, maka diketahui bahwa rata-rata
terhadap instrumen yang diajukan me-
prestasi belajar siswa yang menerima
ngenai keberadaan siswa dalam peng-
pembelajaran IPA sebelum mengguna-
gunaan putaran siklus, maka selanjutya
kan Media Alat Peraga di kelas dengan
pada tabel berikut akan dikemukakan
nilai rata-rata ulangan harian adalah
hasil nilai mengenai hasil belajar siswa
62,16%.
pada mata pelajaran IPAdalam penggu-
Bagian ini akan menyajikan data
siswa terhadap variabel-variabel yang
diteliti
yaitu
variabel
penggunaan
“Media
Alat
Peraga”
pada
mata
nakan siklus adalah sebagai berikut:
Tabel 3, Perbandingan Nilai dan Persentase
Ketuntasan Belajar Siklus I-III
Pembelajaran dengan “Media Alat
Peraga”Kelas V Semester II Tahun
Pelajaran 2013/2014
1
AHMAD MUZAYYIN
Siklus I
N
Ktn
65
TT
menggunakan dan variabel prestasi
2
KHOIRUL ANAM
65
TT
70
TT
85
T
3
KUSNIA
60
TT
70
TT
85
T
belajar IPA, maka data penelitian yang
4
MOH. FAHRUL
65
TT
80
T
80
T
5
MOH. IRFAN
65
TT
80
T
89
T
dikumpulkan
menggunakan
6
SITI AZIZAH
70
TT
80
T
98
T
7
AINUL YAQIN
75
T
70
TT
92
T
instrumen penelitian, serta sumber data
8
FAUZI
75
T
70
TT
85
T
9
HELMI WIDIYANTO
75
T
85
T
95
T
10
HOSNIATUL FITRIYAH
75
T
85
T
85
T
11
KHOIRUN NISAK
60
TT
80
T
85
T
12
MAIMUNA KAMILIA
75
T
85
T
95
T
13
SANIYAH
65
TT
80
T
81
T
14
ACHMAD HANIF
65
TT
78
T
89
T
15
AINUR ROFIK
75
T
78
T
89
T
16
ASADATULOIL GHOLIB
75
T
76
T
85
T
17
85
T
77
T
85
T
85
T
80
T
85
T
19
AHMAD MUDOFAR
ACHMAD FAUZI
FIRDAUS
ABDUL HAMID
85
T
85
T
90
T
20
FIHA AINUN JARIYAH
85
T
80
T
90
T
21
MOH. FAHMI
85
T
75
T
92
T
22
MAISOROH
60
TT
85
T
96
T
23
MAFROTUL JANAH
65
TT
80
T
96
T
24
MOH. SIRUL WAFA
80
T
60
TT
95
T
25
MUNIFAH
80
T
60
TT
85
T
26
MOH. WAHYUDI
80
T
60
TT
85
T
27
NURUL KOMARIYAH
Rata – rata
80
73.37
T
65
77.18
TT
85
89.24
T
No.
pelajaran IPA dengan siswa sebelum
dengan
dokumentasi yang digunakan untuk
mengetahui
nilai
peningkatan
pemahaman siswa.
Sedangkan dalam penelitian ini
18
untuk mengetahui hasil belajar siswa
pada materi IPApada kompetensi dasar
Menjelaskan pesawat sederhana yang
dapat membuat pekerjaan lebih mudah
dan lebih cepat, dan kegiatan Post test
dilaksanakan setiap akhir siklus
Nama
Ketuntasan
1) Ulangan harian dilaksanakan sebelum dan setelah adanya pembelajaran dengan menggunakan putaran
62,16
Siklus II
N
Ktn
70
TT
Siklus III
N
Ktn
85
T
72,9
7
100
%
Keterangan :
Berdasarkan tujuan penelitian tersebut
maka tahapan analisis data sebagai berikut
menggunakan langkah – langkah sebagai
berikut:
siklus 1 sampai 3.
172
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
1. Rumus untuk mengetahui rata-rata
pada setiap siklus adalah sebagai
S
berikut : Mean =
100
N
Keterangan :
Mean
= Rata-rata belajar
siswa
∑S
= Jumlah pada
setiap siklus
N
= Jumlah siswa
2. Rumus
untuk
mengetahui
ketuntasan belajar siswa pada setiap
siklus adalah sebagai berikut : KBK
St
100
N
Keterangan :
Mean
= Rata-rata belajar siswa
∑ St
= Jumlah siswa yang
tuntas belajar setiap siklus
KBK
= Ketuntasan belajar
klasikal
=
Rumus
:KBK
=
2900
29
St
100 =
100 =
37
37
N
KBK = 69,04
Pelaksanaan
dalam
perencanaan
Penelitian Tindakan Kelas pada siklus I
ini dilakukan pada materi IPApada
kompetensi dasar Menjelaskan pesawat
sederhana
yang
dapat
membuat
pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat.
dengan. Perangkat pembelajaran yang
telah
disiapkan
meliputi
pembelajaran, menggunakan
rencana
media,
soal dan evaluasi.
Dengan
perangkat
pembelajaran
tersebut maka kegiatan pendahuluan
D. Penjelasan Tiap-tiap Siklus
Selanjutnya akan dikemukakan
dapat dikerucutkan sebagai berikut :
hasil belajar siswa yang mengikuti
Apersepsi
pengayaan,
Memberikan
pembelajaran di kelas dengan menggu-
arahan cara belajar melalui Media dan
nakan putaran siklus adalah sebagai
pre serta post test pada siswa. Kegiatan
berikut:
inti yang telah direncanakan antara
Siklus I
lain.
=
1. Menjelaskan materi IPA pada
2715
S1
100 =
100 =
37
N
kompetensi dasar Menjelaskan
73,37
membuat pekerjaan lebih mudah
Rumus
:
Mean
dan lebih cepat.,
Mean = 73,37
Selanjutnya
akan
dikemukakan
ketuntasan belajar siswa
pesawat sederhana yang dapat
yang
menggunakan “Media” pada siklus
I adalah sebagai berikut:
173
2. Melakukan
pengelolaan
kelas
sebelum melaksanakan kegiatan
pembelajaran
dengan
“Media
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
Alat Peraga” dalam kelas agar
berkeliling sambil mengingatkan
kegiatan bisa lancar.
dan memberikan bimbingan supaya
3. Melaksanakan
menggunakan
KBM
“Media
dengan
dalam kegiatan menggunakan kete-
Alat
rampilan kelompok yang telah di-
Peraga”
4.
tentukan meskipun demikian masih
Mengadakan evaluasi
banyak siswa yang masih banyak
sebelum kegiatan pembelajaran
belum selesai. Setelah 30 menit,
ditutup pada siklus I ini diadakan
guru mengecek pemahaman siswa
tes soal.
dengan cara meminta siswa yang
5.
Kegiatan yang dilaku-
ditunjukkan
secara
acak
untuk
kan guru pada saat pembelajaran
melaporkan hasil kerja mereka dan
antara lain :
didiskusikan antar kelompok. Di-
1. Menyampaikan bahan materi IPA
lanjutkan
dengan
pelaksanaan
pada kompetensi dasar Menjelas-
Media Alat Peraga yaitu kelompok
kan pesawat sederhana yang dapat
siswa satu dengan yang lain saling
membuat pekerjaan lebih mudah
mengamati dan memberikan pema-
dan lebih cepat, melalui kegiatan
haman, yang ditujukan oleh Media
kelompok
diminta
tersebut sehingga satu sama lain
mempelajari materi tersebut. Se-
akhirnya jadi memahami apa dan
dangkan bagi siswa dapat lebih
bagaimanakah
mengidentifikasi-
mendalami materi pembelajaran.
kannya
harus
Siswa
kegiatan
keseluruhan
belajar di ruang kelas, guru mem-
dengan KD.
siswa
yang
melaksanakan
tanpa
buku
membaca
yang
sesuai
bagikan tugas dan menyuruh siswa
2. Kegiatan dengan “Media alat
untuk mengerjakan tugas secara
Peraga” diarahkan untuk melatih
kelom-pok untuk memahami materi
siswa
secara mendalam. Sementara para
masalah
siswa belajar untuk menyelesaikan
memberikan penguatan pemaha-
tugas yang berkai-tan tentang per-
man yang cukup baik.
pindahan dan perubahan energi
listrik, guru mengamati dengan
174
memecahkan
yang
masalah-
dihadapi,
dan
3. Kemudian ditutup dengan membimbing
memberikan
kesim-
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
pulan dan memberi tugas rumah
Rumus
Nilai tes awal yang tidak menggunakan “Media Alat Peraga” rata-rata
Mean = 77,18
Selanjutnya
73,37. Ketuntasan klasikal pada siklus I
menggunakan
metode
=
77,18
yang dicapai pada siklus I mencapai
tidak
Mean
2856
S 2
100 =
100 =
37
N
untuk minggu depan.
yang
:
ketuntasan
akan
belajar
dikemukakan
siswa
yang
tersebut mencapai 62,16%. Siswa yang
menggunakan metode “Media” pada
tidak tuntas pada siklus I sebanyak 14
siklus II adalah sebagai berikut:
Rumus
anak.
:KBK
=
St
3090
35
100 = 100 =
37
37
N
Sesuai hasil pengamatan pada siklus
I yang telah dilakukan dan evaluasi/
KBK = 83,33
refleksi dengan ditemukan hambatan
pada siklus I kebanyakan siswa ada
yang belum optimal dalam memahami
Sedangkan pada siklus II materi
kemampuan siswa dalam belajar dalam
yang dibahas adalah materi IPA yang
kelas
guru
juga berkaitan pemahaman tentang
sedangkan ada juga siswa yang sudah
konsep kelistrikan, sedangkan rencana
memahami dari arti pembelajaran yang
pembelajaran tidak jauh beda dengan
menggunakan metode “Media Alat
siklus I tetapi pada siklus II ini
Peraga”, maka siswa yang sudah
penjelasan guru dikurangi agar tidak
paham
yang
terlalu banyak menyita waktu. Berda-
menggunakan metode tersebut masih
sarkan refleksi pada siklus I maka
dioptimalkan bagi yang sudah paham
siswa yang masih belum paham dari
dan pada siklus I guru terlalu banyak
sistem pembelajaran dengan menggu-
menjelaskan materi sehingga dianggap
nakan metode “Media Alat Peraga”
menyita waktu proses belajar mengajar
diberi pemahaman agar nantinya siswa
maka pada siklus berikutnya penjelasan
biar mudah untuk mencernanya.
yang
dilakukan
dengan
oleh
pembelajaran
Dalam pelaksanaan ini salah satunya
guru perlu dikurangi.
Siklus II
adalah tindakan guru yaitu pada siklus
II ini sesuai dengan yang direncanakan
175
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
pada pengalaman pembelajaran yang
Bimbingan kepada siswa yang belum
telah dilakuakan pada siklus I tetapi
tuntas pada saat KBM perlu dioptimal-
pelaksanaannya sama dengan siklus I,
kan agar siswa ini bisa tuntas dalam
sehingga
belajarnya.
tidak
banyak
memakan
waktu. Sebelum kegiatan pembelajaran
Siklus III
selesai diadakan kuis (tes) dan pem-
Rumus
berian penghargaan kepada siswa yang
S 3
100
N
nilai terbaik.
ditemukan
adanya
=
Mean
=
3302
100 =
37
89,24
Sesuai observasi pada siklus II ini
telah
:
Mean = 89,24
kenaikan
Selanjutnya
jumlah siswa yang tuntas belajarnya.
akan
dikemukakan
Pada siklus I ketuntasan belajar secara
ketuntasan belajar yang menggunakan
klasikal 62,16%, siklus II naik menjadi
metode “Media Alat Peraga” pada
72,97% dan nilai rata-rata siklus I
siklus III keseluruhan siswa tuntas
sebesar 73,37, siklus II menjadi 77,18
belajarnya sehingga dapat disimpulkan
Siswa yang tidak tuntas pada siklus I
bahwa ketuntasan belajar siswa adalah
sebanyak 14 anak sedangkan pada
100 % tuntas.
siklus II ada 10 anak. Hal ini
Pada siklus III materi yang diajarkan
membuktikan adanya sebuah pening-
adalah juga tidak jauh beda dengan
katan prestasi belajar dalam mengguna-
sikluis sebelumnya, bahan pengamatan,
kan metode “Media Alat Peraga”.
evaluasi dan juga tes masih berjalan.
Pada siklus II ini dilakukan sebuah
refleksi
lagi
apakah
ada
sebuah
Pada siklus III ini siswa yang belum
tuntas diberikan bimbingan lebih baik.
Hasil observasi pada siklus III
permasalahan atau tidak. Tetapi pada
ditemukan
menunjukkan ada peningkatan. Nilai
permasalahan diantaranya kemampuan
rata-rata pada siklus II sebanyak 77,18
siswa untuk mengamati dan bertanya
naik
belum optimal, sehingga kreativitas
ketuntasan klasikal naik dari 72,97 %
guru
arahan
menjadi 100 %. Hal ini membuktikan
bagaimanakah cara kerja dengan “Me-
adanya peningkatan hasil belajar yang
siklus
II
untuk
ini
telah
memberikan
dia Alat Peraga” sebagai visualisasi.
176
menjadi
89,24
Presentasi
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
signifikan dalam penggunaan metode
14 ACHMAD HANIF
72
TT
81
T
15 AINUR ROFIK
72
TT
98
T
16 ASADATULOIL GHOLIB
85
T
85
T
17 AHMAD MUDOFAR
85
T
85
T
18 ACHMAD FAUZI FIRDAUS 85
T
80
T
19 ABDUL HAMID
85
T
90
T
20 FIHA AINUN JARIYAH
65
TT
82
T
21 MOH. FAHMI
80
T
82
T
22 MAISOROH
82
T
84
T
ini masih ditemukan permasalahan
23 MAFROTUL JANAH
70
TT
82
T
24 MOH. SIRUL WAFA
84
T
86
T
yaitu : masalah penyediaan alat bantu
25 MUNIFAH
85
T
85
T
26 MOH. WAHYUDI
76
T
86
T
untuk mengajar sangat diperlukan oleh
27 NURUL KOMARIYAH
79
79.
02
T
98
84.
70
T
“Media Alat Peraga”.
Dan pada siklus III ini menunjukkan
adanya peningkatan dari berbagai hal.
Tetapi berdasarkan refleksi siklus III
Rata-rata
siswa dan guru. Untuk ketercapaian
83,
78
Ketuntasan
100
tujuan, perlu adanya sarana-prasarana
pendukung agar kegiatan pembelajaran
dapat berlangsung lebih optimal.
Berdasarkan
hasil
Hasilnya
belajar
adalah
siswa
rata-rata
yang
hasil
menerima
penggunaan
pembelajaran IPA sesudah mengguna-
metode yang dipakai di dalam proses
kan metode dengan “Media Alat
belajar mengajar melalui putaran siklus
Peraga” pada mata pelajaran IPA di
ke siklus, maka akan dikemukakan
kelas nilai rata-rata ulangan harian
prestasi belajar siswa Kelas V Semester
awal siswa mencapai 79,02 menjadi
II SDN Bates 2 Kabupaten Bangkalan
lebih tinggi yakni 84.70 berdasarkan
adalah sebagai berikut :
hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Tabel 4. Prestasi Belajar IPA
Sesudah
Menggunakan Metode
“Media Alat Peraga” di Kelas V
SDN Bates 2 Kabupaten Bangkalan
di atas persentase ketercapaian pada
tiap siklus mengalami peningkatan
yang signifikan dimulai dari siklus
pertama, kedua dan tiga, maka dapat
1
AHMAD MUZAYYIN
UH Awal UH Akhir
N Ktn N Ktn
75 T 80
T
2
KHOIRUL ANAM
75
T
85
T
3
KUSNIA
75
T
80
T
4
MOH. FAHRUL
75
T
82
T
5
MOH. IRFAN
76
T
95
T
6
SITI AZIZAH
85
T
95
T
7
AINUL YAQIN
85
T
95
T
8
FAUZI
85
T
85
T
9
HELMI WIDIYANTO
No.
Nama
85
T
85
T
10 HOSNIATUL FITRIYAH
85
T
80
T
11 KHOIRUN NISAK
75
T
82
T
12 MAIMUNA KAMILIA
71
TT
82
T
13 SANIYAH
71
TT
81
T
disimpulkan
bahwa
temuan
pada
penelitian menjawab semua dari hasil
siklus ke siklus dalam menggunakan
model pembelajaran dengan “Media
Alat Peraga”.
Dalam usaha untuk mencapai suatu
hasil belajar yang optimal dariproses
belajar mengajar siswa dipengaruhi
177
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
oleh faktor internal maupuneksternal.
yang kurang baik akan mempengaruhi
Faktor eksternal yang dimkasud adalah
hasil belajarsiswa yang kurang optimal
kreativitas guru dalamproses belajar
pula. Kreativitas guru dalam proses
mengajar dan fasilitas belajar.Guru
belajarmengajar
merupakan salah satu faktor yang
misalnya : guru kurang persiapan dan
memegang
kurangmenguasai bahan pelajaran se-
proses
peranan
belajar
pentingdalam
mengajar,
hal
ini
dikarenakan guru adalah orang yang
yang
kurang
baik
hingga guru tersebut menyajikan tidak
jelas.
berhubungan langsung dengan siswa
Disamping kreativitas guru dalam
dalam proses belajar mengajar, dengan
proses belajar mengajar, fasilitas juga
kreativitas guru dalam proses belajar
berpengaruh terhadap hasil belajar
mengajar
dapat
mata pelajaran produktif. Hal ini di-
mencapai hasil belajar yang optimal.
karenakan fasilitas belajar merupa-kan
Hal
sarana
ini
diharapkan
sesuai
siswa
dengan
pendapat
dan prasarana
yang dapat
CeceWijaya (1991:189), guru yang
menunjang dalam pembelajaran sehi-
memiliki kreativitas dapat meningkat-
ngga dapat mempermudah pemaha-
kan mutuhasil belajar siswanya. Hal ini
mansiswa terhadap materi yang diajar-
juga sesuai dengan pendapat Slameto
kan dan dapat memperoleh hasil belajar
(2003:54), faktor sekolah yang mempe-
yang
ngaruhi hasil belajar mencakup metode
pendapat Deborah (2002:33), untuk
mengajar guru yaitu kreativitas guru
belajar yang baik hendaknya tersedia
dalam proses belajar mengajar.
fasilitas belajar yang memadai antara
Kreativitas
guru
dalam
optimal.
Ini
sesuai
dengan
proses
lain : tempat/ruangan belajar, penera-
belajar mengajar yang didalamnya
ngan yang cukup, buku-buku pegangan
mencakupcara guru dalam merenca-
dan kelengkapan peralatan praktek.
nakan proses belajar mengajar, cara
Dengan adanya penyediaan fasilitas
guru dalammelaksanakan proses be-
belajar yang memadai untuk siswa
lajar mengajar dan cara guru dalam
diharapkan siswa dapat memperoleh
mengadakanevaluasi dapat mempenga-
hasilbelajar yang optimal.
ruhi hasil belajar siswa. Kreativitas
guru dalamproses belajar mengajar
Secara
nyata
berdasarkan
hasil
penelitian menunjukkan bahwa ada
178
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
pengaruh fasilitas belajar berupa alat
melaksanakan
proses
pembelajaran
peraga terhadap hasil belajar mata
dengan menggunakan metode tersebut.
pelajaran produktif siswa dengan baik
Peningkatan prestasi belajar siswa
kondisi ini menunjukkan bahwa pe-
tersebut dapat diketahui dari nilai rata-
ngaruh kreativitas guru dalam proses
rata pada siklus I 73,37 ketuntasan
belajar mengajarterhadap hasil belajar
belajar secara klasikal 62,16 %, siklus
mata
adalah
II naik menjadi nilai rata-rata siklus II
tersebut
sebesar 77,18, ketuntasan siklus II
menunjukkanbahwa kreativitas guru
menjadi 72,97%. Siswa yang tidak
dalam proses belajar mengajar dan
tuntas pada siklus I sebanyak 14 anak
keberadaan alat peraga sebagai fasilitas
sedangkan pada siklus II ada 10 anak.
belajaryang
Siklus
pelajaran
pengaruh
produktif
positifKontribusi
baik
akan
membantu
III
naik
89,24,
menjadi
meningkatkan hasil belajar siswa untuk
presentasi ketuntasan klasikal naik
matapelajaran produktif.Hal iniberarti
menjadi 100 %. Hal ini membuktikan
bahwa kreativitas guru dalam proses
adanya peningkatan hasil belajar yang
belajar mengajar dan fasilitasbelajar
signifikan dalam penggunaan metode
yang baik akan diperoleh hasil belajar
pembelajaran dengan “Media”.
Secara
mata pelajaran produktif yangbaik pula
simultan
ada
pengaruh
antara fasilitas belajar berupa alat
pada diri siswa.
peraga terhadap hasil belajar mata
KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan dari penelitian
tindakan kelas (PTK) ini adalah untuk
pelajaran produktifsiswa kelas Kelas V
SDN Bates 2 Kabupaten Bangkalan.
mengetahui peningkatan pemahaman
Daftar Pustaka
belajar IPA melalui metode “Media
Arikunto, Suharsimi. Suhardjono. dan
Supardi.
2006.
Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Alat Peraga” di Kelas V SDN Bates 2
Kabupaten
Bangkalan,
maka
berdasarkan hasil Penelitian Tindakan
Kelas ini diketahui bahwa terdapat
peningkatan pemahaman siswa Kelas V
pada mata pelajaran IPAsetelah mereka
Depdiknas. 2002. Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Depdiknas.
Deborah. 2002. Ilmu Pendidikan Teoritis dan
Praktis. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
179
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
Joni, Raka. 1998. Penelitian Tindakan
Kelas:
Beberapa
Permasalahannya. Jakarta: PCP
PGSM Ditjen Dikti.
Kemmis, S. dan McTaggart. 1982,
1986, dan 1990. The Action
Research Reader. Victoria:
Deakin University Press.
Moleong, L.J. 1995. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Jakarta:
P2LPTK Depdikbud.
Sakdiyah, Mislinatul. 2006. Penelitian
Tindakan Kelas. Materi Diklat
KTI bagi Guru Golongan IVa
Propinsi
Jawa
Timur.
Surabaya: LPMP Jatim.
Suhardjono. 2004. Tanya Jawab di
Sekitar Penelitian Tindakan
Kelas. Materi Diklat KTI bagi
Widyaiswara.
Suhardjono dan Supardi. 2004. Karya
Tulis Ilmiah. Materi Diklat
KTI bagi Widyaiswara.
Sukidin. Basrowi. dan Suranto. 2002.
Manajemen
Penelitian
Tindakan Kelas. Surabaya:
Insan Cendekia.
Suyanto. 1997. Pedoman Penelitian
Tindakan
Kelas
(PTK).
Jakarta: BP3SD, Dirjen Dikti,
Depdikbud.
Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Bandung: Citra Umbara.
Hamalik, Oemar. 1997. Media
Pendidikan. Bandung : Alumni.
180
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
181
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
182
DENGAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA
SISWA KELAS V
Imam Muchtar
Guru Kelas 5 SD Negeri Bates 2 Bangkalan
Abstrak:Permasalahan dalam penelitian ini diawali dari temuan persoalan pembelajaran atau
kegiatan belajar di kelas ada kecendrungan menurun pada siswa Kelas V Semester II SDN Bates 2
Bangkalan, sehingga tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui kondisi penguasaan
materi Pesawat sederhana pada siswa kelas V di Sekolah, serta Untuk mengetahui peningkatan
pemahaman belajar IPA melalui penggunaan media alat peraga pada kompetensi dasar
Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat di
Kelas V SDN Bates 2 Kabupaten Bangkalan.Penelitian ini dilakukan di Kelas V SDN Bates 2
Semester II , jumlah siswa Kelas V sebanyak 27 anak, teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah observasi dan tes. Adapun teknik analisisnya mengunakan analisa statistik sederhana,
yaitu dengan analisa diskriptif., berdasarkan tiga tahapan siklus dalam penelitian.Hasil penelitian
ini adalah diketahui bahwa terdapat peningkatan pemahaman siswa Kelas V pada mata pelajaran
IPA setelah mereka melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode tersebut.
Peningkatan prestasi belajar siswa tersebut dapat diketahui dari nilai rata-rata pada siklus I 73,37
ketuntasan belajar secara klasikal 62,16 %, siklus II naik menjadi nilai rata-rata siklus II sebesar
77,18, ketuntasan siklus II menjadi 72,97%. Siswa yang tidak tuntas pada siklus I sebanyak 14
anak sedangkan pada siklus II ada 10 anak. Siklus III naik menjadi 89,24, presentasi ketuntasan
klasikal naik menjadi 100 %.
Kata kunci: Peningkatan, Pembelajaran, dan Alat Peraga
Abstract: Problems in this study started from the findings of the issue of teaching or learning in
the classroom there is a tendency to decline in students Class V Semester II SDN Bates 2
Bangkalan, so the goal of this research is to determine the condition of mastery of the material
plane modest Fifth Grade Students in the School, as well as to determine the increase
comprehension learn science through the use of media props on the basis of competence Describes
simple plane that can make the job easier and faster in Class V of SDN Bates 2 Bangkalan. This
research was conducted in class V SDN Bates 2 Semester II, Class V student number as many as
27 children, data collection techniques in this study is the observation and tests. The technique of
using simple statistical analysis, namely the descriptive analysis. Based on the three stages in the
research cycle. Results of this research is known that there is an increased understanding of Class
V students in science subjects after they implement the learning process using these methods.
Improved student achievement can be known from the average value in the first cycle in the
classical mastery learning 73.37 62.16%, the second cycle increased to an average value of the
second cycle of 77.18, the thoroughness of the second cycle into 72.97% , Students who did not
complete the first cycle as many as 14 children, while in the second cycle there were 10 children.
Cycle III roused to 89.24, presentation of classical completeness rose to 100%.
Keywords: Improvement, Learning, and Viewer Tool
161
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidi-
Pendahuluan
Lingkungan merupakan salah satu
kan
yang
mulai
sekolah
memiliki nilai-nilai yang sangat ber-
menghasilkan lulusan yang kompeten
harga dalam rangka proses pembela-
dan cerdas sehingga dapat melanjutkan
jaran peserta didik, lingkun-gan dapat
pendidikan ke jenjang yang lebih
memperkaya
tinggi. Hal ini hanya dapat tercapai
dan
kegiatan
untuk
belajar sosial. Jika kita jeli mengamati
apabila
lingkungan
maka
berlangsung mampu mengembangkan
sesungguhnya banyak sumber belajar
seluruh potensi yang dimiliki siswa,
yang dapat dimanfaatkan untuk kepen-
dan siswa terlibat langsung dalam
tingan belajar peserta didik.
pembelajaran
Para
di
pakar
sekitar
kita,
pendidikan
percaya
proses
bertujuan
di
sumber belajar yang amat penting dan
bahan
dasar
diberlakukan
pembelajaran
IPA.
yang
Disamping
itu
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
bahwa pembelajaran akan menjadi
memberi
bermakna bagi siswa jika berhubungan
dalam menyajikan pengalaman belajar,
dengan apa yang terjadi di dunia ini.
sesuai dengan prinsip belajar sepanjang
Dengan kata lain, disiplin ilmu bukan
hidup yang mengacu pada empat pilar
hasil akhir dari suatu pembelajaran.
pendidikan universal, yaitu belajar
Namun, bagaimana disiplin ilmu itu
untuk mengetahui (learning to know),
dapat digunakan anak didik untuk
belajar dengan melakukan (learning to
mengerti tentang diri mereka sendiri
do),
dan dunia di mana mereka tinggal.
kebersamaan (learning to live toge-
Salah satu alternatif yang bisa
dilakukan sekolah adalah menciptakan
kemudahan
belajar
untuk
kepada
hidup
guru
dalam
ther), dan belajar menjadi diri sendiri
(learning to be).
pembelajaran yang efektif dan efisien.
Rendahnya perolehan hasil belajar
Pembelajaran seperti ini diharapkan
mata pelajaran IPA di SDN Bates 2 ,
dapat mengurangi beban peserta didik
Bangkalan munjukkan adanya indikasi
dalam belajar. Keinginan mereka untuk
terhadap rendahnya kinerja belajar
datang dan belajar di sekolah saja
siswa dan kemampuan guru dalam
sudah untung, ketimbang mereka harus
mengelola
putus sekolah.
berkualitas. Untuk mengetahui menga162
pembelajaran
yang
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
pa prestasi siswa tidak seperti yang
Kreativitas guru dalam proses belajar
diharapkan, tentu guru perlu merefleksi
mengajar mempunyai peranan penting
diri untuk dapat mengetahui faktor-
dalam peningkatan mutu hasil belajar
faktor
siswanya. Kreativitas diartikan sebagai
penyebab
ketidakberha-silan
siswa dalam pelajaran IPA.
Sebagai
guru
yang
kemampuan untuk menciptakan suatu
baik
dan
produk baru, baik yang benar-benar
profesional, permasalahan ini tentu
baru
perlu ditanggulangi dengan segera.
merupakan modifikasi atau perubahan
Berdasarkan
hal
dengan mengembangkan hal-hal yang
penerapan
model
tersebut
diatas,
pembelajaran
sama
sekali
maupun
yang
sudah ada.
interaktif menjadi alternatif untuk dapat
Bila
hal
ini
dikaitkan
dengan
meningkatkan prestasi belajar siswa
kreativitas guru, guru yang bersang-
dalam mata pelajaran IPA. Penelitian
kutan mungkin menciptakan suatu
ini dilakukan peneliti yang bertugas
strategi mengajar yang benar-benar
sebagai guru SD di SDN Bates 2
baru dan orisinil (asli ciptaan sendiri),
Bangkalan.
Dengan
atau dapat saja merupakan modifikasi
diharapkan
kemampuan
guru
dalam
penelitian
ini,
profesional
merancang
model
dari
berbagai
strategi
yang
ada
sehingga menghasilkan bentuk baru.
pembelajaran akan lebih baik lagi dan
Di samping kreativitas guru dalam
dapat menerapkan model pembelajaran
proses belajar mengajar, faktor ekstern
yang lebih bervariatif. Salah satu yang
yang mempengaruhi hasil belajar siswa
mempengaruhi dalam proses belajar
adalah
mengajar adalah guru yang merupakan
pendidikan yang dikembangkan agar
faktor eksternal sebagai penunjang
tetap baik, maka perlu diadakan dan
pencapaian hasil belajar yang optimal.
diciptakan suatu fasilitas yang dapat
Dalam hal ini yang dimaksud adalah
membantu dan mendorong hasil belajar
kreativitas guru dalam proses belajar
siswa. Menurut Deborah (2002:33)
mengajar.
Wijaya
untuk belajar yang baik hendaknya
(1991:189), salah satu masalah yang
tersedia fasilitas belajar yang memadai
dihadapi
Menurut
dunia
menumbuhkan
Cece
fasilitas
belajar.
Mutu
pendidikan
adalah
antara lain tempat belajar, alat, waktu
kreativitas
guru.
dan lain-lain. Jadi pada prinsipnya
163
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
fasilitas belajar adalah segala sesuatu
Siswa Kelas V Semester II Di SDN
yang
Bates 2 Bangkalan.
memudahkan
Dengan
memadai
tersedianya
diharapkan
untuk
belajar.
fasilitas
yang
Berdasarkan permasalahan selama
siswa
akan
ini yang dihadapi oleh siswa Kelas V
memperoleh hasil yang baik.
SDN Bates 2 Kabupaten Bangkalan
Berdasarkan uraian di atas persoalan
adalah rendahnya penguasaan materi
pembelajaran atau kegiatan belajar di
IPA Maka rumusan masalah yang
kelas ada kecendrungan menurun pada
dapat diungkap adalah 1) Bagaima-
siswa Kelas V Semester II SDN Bates
nakah
2 Bangkalan. Hal ini perlu adanya
Pesawat sederhana pada siswa kelas V
sebuah peningkatan pembelajaran dan
di Sekolah? 2) Apakah ada peningkatan
strategi baru agar siswa Kelas V SDN
pemahaman
Bates 2 Bangkalan dapat meningkat
penggunaan media alat peraga pada
dengan baik. Dari berbagai hal tersebut
kompetensi dasar Menjelaskan pesawat
maka peneliti berusaha mencari tahu
sederhana
lebih dalam tentang kondisi seperti itu.
pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat
Dari hasil pengamatan yang telah kami
di Kelas V SDN Bates 2 Kabupaten
lakukan dan berbagai informasi yang
Bangkalan?
kami dapat, di SDN Bates 2 Kabupaten
kondisi
penguasaan
belajar
yang
Permasalahan
IPA
dapat
materi
melalui
membuat
rendahnya
hasil
Bangkalan pada Semester II tahun
belajar IPA di SDN Bates 2 perlu
pelajaran
menunjukkan
segera ditanggulangi, dan guru perlu
bahwa siswa masih banyak yang
melakukan refleksi atas kinerjanya
mengalami kesulitan dalam memahami
selama perolehan hasil belajar IPA
mata pelajaran IPA.
masih dapat ditingkatkan lebih tinggi
2013/2014
Berdasarkan uraian tersebut, penulis
lagi, apabila kreaktifitas siswa dalam
tertarik untuk mengadakan Penelitian
pembelajaran
Tindakan Kelas (PTK) dengan judul :
penelitian
Peningkatan
Konsep
tingkat kreatifitas siswa saat penelitian
Pesawat Sederhana Dengan Pembela-
dilaksanakan masih rendah, kinerja
jaran Menggunakan Alat Peraga Pada
siswa menunjukkan fenomena sebagai
Pemahaman
juga
tinggi.
mengungkapkan
Hasil
bahawa
berikut guru jarang membimbing siswa
164
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
dalam diskusi tentang topik-topik IPA,
di Kelas V SDN Bates 2 Kabupaten
guru jarang memberikan pertanyaan
Bangkalan.
kepada siswa baik secara individual
Secara
maupun secara klasikal. Siswa tidak
penelitian
berani bertanya kepada guru karena
bermanfaat untuk a. Manfaat bagi
guru kurang memotivasi siswa agar
siswa; Memberikan sajian pembela-
berani
ada
jaran yang menarik dan memperhatikan
tidak/kurang
modalitas belajar siswa, Meningkatkan
bertanya
masalah/materi
apabila
yang
dimengerti.
teoritis
ini
pemahaman
Pembelajaran
yang
ada
lebih
dan
diharapkan
siswa
terhadap
praktis,
dapat
mata
pelajaran, dapat menumbuhkan sema-
terpusat pada guru, bukan kepada
ngat
siswa. Hal ini tidak dapat dibiarkan
khususnya dikalangan siswa (peserta
begitu saja, apalagi dengan diberlaku-
didik).
kannya kurikulum berbasis kompetensi
menentukan alternatif model pembela-
yang
jaran
mengisyaratkan
pembelajaran
yang
B.
tinggi
untuk
Manfaat
yang
mampu
bagi
belajar
guru;
meningkatkan
harus dapat mengembangkan semua
motivasi belajar dan hasil belajar siswa,
potensi yang dimiliki siswa. Hal ini
mengatasi problema pembelajaran yang
dapat tercapai apbila kinerja belajar
selama ini banyak dikeluhkan terutama
siswa
ditingkatkan,
berkaitan
hanya
berperan
sehingga
sebagai
guru
fasiltator,
motivator dan organisator.
dengan
ketidakberhasilan
pembelajaran IPA c. Manfaat bagi
sekolah; Memberikan masukan bagi
Tujuan dari Penelitian Tindakan
sekolah untuk meningkatkan kualitas
Kelas ini adalah 1). Untuk mengetahui
dan hasil belajar siswa, Mempunyai
kondisi penguasaan materi Pesawat
kebersamaan
sederhana pada siswa kelas V di
meningkatkan sistem pembelajaran di
Sekolah. 2). Untuk mengetahui pening-
pendidikan formal, Sebagai sarana
katan pemahaman belajar IPA melalui
pemberdayaan
penggunaan media alat peraga pada
kerjasama dan kreativitas guru.
kompetensi dasar Menjelaskan pesawat
sederhana
yang
dapat
dalam
untuk
upaya
untuk
meningkatkan
Ruang Lingkup Penelitian Sedang-
membuat
kan ruang lingkup penelitian ini adalah
pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat
Kelas V Semester II SDN Bates 2
165
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
Kabupaten Bangkalan dengan jumlah
pendidikan berjalan lancar, teratur,
siswa yaitu 27 anak pada Semester II
efektif dan efisien”.
Keberadaan alat peraga atau media
tahun pelajaran 2013/2014.
Sarana
meliputi
semua
merupakan salah satu komponen dari
perlengkapan
yang
sebuah pembelajaran. Media merupa-
langsung digunakan dalam pendidikan
kan alat komunikasi yang digunakan
disekolah misalnya gedung sekolah,
untuk
ruangan, meja, kursi, alat peraga dan
Apabila dikaitkan dengan kegiatan
lain-lain. Sedangkan prasarana merupa-
pembelajaran maka media diartikan
kan semua komponen yang secara tidak
sebagai alat komunikasi yang diguna-
lansung menunjang jalannya proses
kan untuk membawa informasi yang
belajar
pendidikan
ditujukan untuk pembelajaran. Selain
sekolah, misalnya jalan menuju ke
digunakan sebagai sarana penyampaian
sekolah, halaman sekolah, tata tertib
pembelajaran yang utuh, media juga
dan lain-lain. Proses belajar mengajar
dapat dimanfaatkan untuk menyampai-
akan semakin sukses jika ditunjang
kan bagian tertentu dari kegiatan
dengan adanya fasililtas belajar atau
pembelajaran, misalnya memberikan
yang
danprasarana
penguatan maupun motivasi, sebagai
pendidikan. Menurut Djamarah (1995:
salah satu fasilitas yang dibutuhkan
92) fasilitas belajar merupakan keleng-
dalam KBM maka keberadaan fasiltas
kapan yang menunjang belajar anak
dalam pembelajaran sangatlah dibutuh-
didik di sekolah.
kan.
peralatan
belajar
serta
mengajar
disebut
serta
sarana
membawa
suatu
informasi.
Dengan adanya fasilitas belajar akan
Dengan demikian dapat dikemuka-
mempengaruhi hasil belajar siswa.
kan bahwa media atau alat peraga
Menurut
Pedoman
merupakan sebuah sarana yang dapat
Pembakuan Media Pendidikan Depdik-
memberikan infomasi dan membangun
bud dalam Arikunto (1988:23 ),“Sarana
sebuah komunikasi yang aktif antara
pendidikan adalah semua fasilitas yang
siswa dan guru dalam sebuah KBM,
diperlukan dalam proses belajar me-
dengan
ngajar yang bergerak maupun yang
ataupun memberikan penguatan dan
Tim
Penyusun
tidak bergerak agar pencapaian tujuan
166
tujuan
untuk
memotivasi
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
menimbulkan
ketertarikan
siswa
terhadap sebuah proses pembelajaran.
nya buku-buku yang ada diperpustakaan, buku-buku dikelas baik itu
Fasilitas belajar merupakan salah
sebagai buku pegangan untuk guru
satu faktor yang mempengaruhi hasil
maupun buku pelajaran untuk siswa (b)
belajar siswa, jelaslah bila dalam
Alat-alat peraga digunakan oleh guru
kegiatan belajar mengajar akan berhasil
pada saat mengajar, baik yang sifatnya
jika ditunjang dengan fasilitas yang
tahan lama dan disimpan disekolah
memadai dan dalam hal ini akan
maupun yang diadakan seketika oleh
diuraikan mengenai ruang lingkup
guru pada jam pelajaran (c) Alat-alat
fasilitas belajar.
praktek, baik itu yang ada dilaborato-
Ditinjau dari fungsi dan peranannya
rium, bengkel kerja, ataupun ruang-
terhadap pelaksanaan proses belajar
ruang praktek (kearsipan, mengetik,
mengajar, Arikunto (1987:10) menge-
dan sebagainya) (d) Alat tulis menulis,
mukakan bahwa sarana pendidikan atau
seperti papan tulis, penghapus, kapur,
sarana materiil dibedakan menjadi 3
kayu penggaris, dan sebagainya.
macam yaitu : 1) Alat Pelajaran 2) Alat
Peraga 3) Media Pengajaran.
2) Alat peraga adalah segala sesuatu
yang dipergunakan oleh guru untuk
Berdasarkan pendapat diatas dapat
memperagakan
atau
memperjelas
diketahui bahwa fasilitas belajar adalah
pelayanan”. (Arikunto,1987:13). Ada-
semua peralatan dan perlengkapan
pun menurut Hamalik, Oemar. (1997:
yang secara langsung digunakan dalam
13),
proses belajar mengajar yang terdiri
(1987:13) bahwa : “Alat peraga adalah
dari alat pelajaran, alat peraga dan
alat
media pengajaran/media pendidikan.
pengajaran, dapat berupa perbuatan-
yang
dikutip
pembantu
oleh
Arikunto
pendidikan
dan
1) Alat pelajaran adalah benda yang
perbuatan/benda-benda yang mudah
dipergunakan langsung dalam proses
memberikan pengertian kepada anak
belajar mengajar baik itu oleh guru
didik berturut-turut dari perbuatan yang
maupun
abstrak sampai kepada benda yang
siswa.
Menurut
Arikunto
(1987:11-12) alat pelajaran di sekolah
sangat konkret”.
dibagi menjadi beberapa bentuk antara
lain: (a) Buku-buku termasuk didalam-
3)
Media
pengajaran/pendidikan
Menurut Arikunto (1987:14) “media
167
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
pengajaran adalah suatu sarana yang
belajar
digunakan untuk menampilkan pela-
sedangkan hasil dari proses pembela-
jaran”. Sedangkan menurut Hamalik,
jaran
akan
proses,
menim-bulkan
suatu peningkatan dalam pemahaman
pendidikan adalah sarana pendidikan
siswa pada satu mata pelajaran. Belajar
yang
merupakan proses perubahan yang
digunakan
bahwa
tersebut
suatu
“media
Oemar.
(1997:13)
merupakan
sebagai
perantara
dalam proses.
terjadi pada diri seseorang melalui
Sebelum dijelaskan lebih lanjut
penguatan, sehingga terjadi perubahan
mengenai maksud dari peningkatan
yang bersifat permanen dan persisten
pemahaman
peneliti
pada dirinya sebagai hasil pengalaman.
kemukakan terlebih dahulu tentang
Dari beberapa definisi di atas, dapat
pengertian prestasi. Yang dimaksud
ditarik kesimpulan bahwa peningkatan
dengan prestasi adalah hasil yang telah
pemahaman belajar merupakan hasil
dicapai. Dengan demikian prestasi
usaha belajar yang dicapai seorang
adalah hasil yang telah dicapai oleh
siswa berupa suatu kecakapan dari
seseorang setelah melakukan suatu
kegiatan belajar bidang akademik di
pekerjaan / aktivitas tertentu.
sekolah pada jangka waktu tertentu
ada
baiknya
Prestasi belajar adalah penilaian
yang dicatat pada setiap akhir semester
pendidikan tentang kemajuan siswa
di dalam buku laporan yang disebut
dalam segala hal yang dipelajari di
rapor.
sekolah yang menyangkut pengetahuan
atau kecakapan/ keterampilan yang
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan pengem-
dinyatakan sesudah hasil penilaian.
Sedangkan peningkatan pemahaman
yang dimaksud adalah hasil yang telah
dicapai, dilakukan atau dikerjakan oleh
seseorang pada jangka waktu tertentu
bangan metode dan strategi pembelajaran. Metode dalam penelitian ini
adalah metode
penelitian tindakan
kelas (Class Action Research) yaitu
suatu penelitian yang dikembangkan
dan dicatat dalam buku rapor sekolah.
Disisi lain prestasi belajar tidak
dapat dipisahkan dari proses peningkatan pemahaman dalam belajar, karena
bersama sama untuk peneliti dan
decision maker tentang variabel yang
dimanipulasikan dan dapat digunakan
168
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
untuk melakukan perbaikan. Obyek
kegiatan siswa dalam PBM, kemudian
dalam
data yang diperoleh dianalisis setiap
Penelitian
Tindakan
Kelas
(PTK) ini adalah tindakan yang dilaku-
akhir kegiatan belajar mengajar.
kan pada pelaksanaan kegiatan pembe-
Teknik Pengumpulan data meng-
lajaran di Kelas V Semester II SDN
gunakanan teknik Observasi adalah
Bates 2 pada mata pelajaran IPA.
suatu tehnik untuk mengamati secara
Penelitian ini dilakukan di Kelas V
langsung
maupun
tidak
langsung
SDN Bates 2 Semester II , jumlah
gejala-gejala yang sedang/berlangsung
siswa Kelas V sebanyak 27 anak, dan
baik di dalam sekolah maupun di luar
daya
sekolah.
serap siswa
tersebut
sangat
Observasi
adalah
sebagai
bervariasi ada yang pintar dan ada yang
pengambilan
kurang pintar.
secara sistematis terhadap gejala-gejala
Untuk
menyesuaikan
dengan
data
dan
pencatatan
yang terdapat pada penelitian. (S.
program pengajaran tahun pelajaran
Margono,
2004
2013/2014, maka waktu peneliti dalam
penelitian
ini
pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
langsung pada saat pembelajaran IPA
(PTK) di kelas Kelas V SDN Bates 2
bagi siswa Kelas V SDN Bates 2
Semester
dengan
Semester II, pada kompetensi dasar
pelaksanaan pengajaran semester ganjil
Menjelaskan pesawat sederhana yang
yang berjalan selama 3 (Tiga) bulan
dapat membuat pekerjaan lebih mudah
dimulai
dan lebih cepat.
II,
pada
disesuaikan
pertengahan
bulan
Februari sampai dengan pertengahan
bulan Mei 2014.
kegiatan
Observasi
dilakukan
secara
Metode tes yang digunakan pada ini
adalah ulangan harian yang dilakukan
Siklus penelitian ini melalui langkah
-langkah
:158)
pada akhir siklus guna memperoleh
perencanaan,
data yang diinginkan. Sedangkan tes
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi
adalah suatu cara untuk mengadakan
kegiatan. Setiap siklus berlangsung
penelitian yang berbentuk suatu tugas
sesuai dengan jumlah tatap muka
atau serangkaian tugas yang harus
dalam sub konsep yang dipelajari.
dikerjakan oleh anak atau sekelompok
Ketika proses pembelajaran berlang-
anak sehingga menghasilkan suatu nilai
sung guru mengamati dan mencatat
tentang tingkah laku atau prstasi anak
169
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
tersebut, yang dapat dibandingkan nilai
yang dicapai oleh anak–anak lain atau
2. Ketuntasan Klasikal
dengan nilai standart yang ditetapkan
Suatu kelas dikatakan telah berhasil
(Nur Kancana dan Snartana, 1983 : 85).
(mencapai ketuntasan belajar) jika
Penelitian ini menggunakan analisa
paling sedikit 75 % data jumlah
statistik
sederhana,
yaitu
dengan
siswa dalam kelas tersebut telah
analisa diskriptif. Analisa diskriptif
mencapai
adalah model analisa dengan cara
dengan ketentuan sebagai berikut :
membandingkan rata-rata prosentase-
1.
ketuntasan
perorangan
Apabila sudah terdapat 75 % dari
nya, kemudian kenaikan rata-rata pada
jumlah siswa keseluruhan dalam
setiap siklus. Disini yang dianalisa
kelas yang mencapai tingkat
yaitu tentang hasil ulangan pada tiap
ketuntasan belajar maka kelas
siklus.
tersebut dapat melanjutkan kegia-
Dalam penelitian ini untuk ketun-
tan pada satuan pembelajaran
tasan belajar siswa individu maupun
berikutnya.
klasiklal digunakan pedoman ketunta-
2.
Apabila jumlah siswa yang men-
san siswa, sebagai berikut :
capai tingkat ketuntasan belajar
1. Ketuntasan Perorangan.
masih kurang dari 75% maka:
Seorang siswa dikatakan berhasil
- Siswa yang taraf penguasaannya
(mencapai ketuntasan) belajar bila
kurang dari 75 % harus diberi
telah mencapai taraf penguasaan
program
minimal 70 % atau dengan nilai 70.
bagian-bagian
Bagi siswa yang taraf penguasaa-
belum dikuasai.
perbaikan
mengenai
pelajaran
yang
nnya kurang dari 70 % diberikan
- Siswa yang telah mencapai taraf
remidi pada pokok bahasan yang
penguasaan 75% atau lebih dapat
belum dikuasai, sedangkan bagi
diberikan program pengayaan.
siswa
mencapai
Dari analisis data yang digunakan
penguasaan 70 % atau lebih dapat
di atas akan diterangkan lebih lanjut
melanjutkan
pada bagian di bawah ini dari hasil
yang
berikutnya.
telah
kepokok
bahasan
ketuntasan belajar siswa adalah sebagai
berikut :
170
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
Secara individual siswa telah tuntas
dilihat dari segi kemampuan masing-
belajar jika mencapai skor 70 %
masing individu tiap siswa, orang tua
atau nilai 70 dengan perhitungan
siswa maupun kedisiplinan siswa di
sebagai berikut (Depdikbud, 1994):
sekolah.
Skor Siswa =
Berikut
Skor yang diperoleh
Skor maksimum
Suatu
kelas
rinci
akan
dikemukakan data responden yaitu na-
x 100 %
secara
ma siswa Kelas V Semester II SDN
dinyatakan
tuntas
Bates 2 Kabupaten Bangkalan akan
belajar jika terdapat > 75 % dari
dipaparkan dalam bentuk tabulasi data
jumlah siswa telah tuntas belajar.
yang dirangkum dalam tabel sebagai
Perhitungan
berikut.
untuk
menyatakan
ketuntasan belajar siswa secara
Tabel 2, Prestasi Belajar IPA Sebelum
Menggunakan Media Alat peragadi Kelas V
SDN Bates 2 Kabupaten Bangkalan
klasikal:
1
AHMAD MUZAYYIN
UH Awal
N
Ktn
71
TT
2
KHOIRUL ANAM
75
T
70
3
KUSNIA
72
TT
75
T
4
MOH. FAHRUL
72
TT
70
TT
5
MOH. IRFAN
73
TT
65
TT
6
SITI AZIZAH
75
T
60
TT
7
AINUL YAQIN
78
T
70
TT
8
FAUZI
78
T
65
TT
9
HELMI WIDIYANTO
87
T
82
T
10
HOSNIATUL FITRIYAH
85
T
81
T
11
KHOIRUN NISAK
80
T
75
T
12
MAIMUNA KAMILIA
65
TT
85
T
13
SANIYAH
60
TT
86
T
14
ACHMAD HANIF
85
T
85
T
15
AINUR ROFIK
85
T
65
TT
Penduduk yang merupakan orang
16
ASADATULOIL GHOLIB
88
T
75
T
17
98
T
75
T
tua/wali siswa-siswi Kelas V SDN
18
89
T
70
TT
19
AHMAD MUDOFAR
ACHMAD FAUZI
FIRDAUS
ABDUL HAMID
89
T
65
TT
20
FIHA AINUN JARIYAH
77
T
65
TT
21
MOH. FAHMI
74
TT
65
TT
22
MAISOROH
74
TT
66
TT
bawah.
23
MAFROTUL JANAH
74
T
76
T
24
MOH. SIRUL WAFA
76
T
76
T
Sedangkan Kelas V menjadi subyek
25
MUNIFAH
73
TT
76
T
26
MOH. WAHYUDI
70
TT
70
TT
penelitian ini karena Kelas V adalah
27
NURUL KOMARIYAH
Rata-rata
Ketuntasan
72
74.83
TT
86
74.08
T
jumlah siswa yang tuntas
=
x 100 %
jumlah siswa seluruhnya
No.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bab ini peneliti bertujuan
untuk mengetahui peningkatan penguasaan materi dalam mata pelajaran IPA
di Kelas V Semester II SDN Bates 2
Kabupaten Bangkalan.
Bates 2 Kabupaten Bangkalan pada
umumnya
tergolong
kondisi
menengah
ekonominya
ke
kelas yang paling heterogen baik
171
Nama
45,94
UH Akhir
N
Ktn
70
TT
TT
62,16
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
Berdasarkan data tabel tersebut di
Berdasarkan keterangan di atas
atas, maka diketahui bahwa rata-rata
terhadap instrumen yang diajukan me-
prestasi belajar siswa yang menerima
ngenai keberadaan siswa dalam peng-
pembelajaran IPA sebelum mengguna-
gunaan putaran siklus, maka selanjutya
kan Media Alat Peraga di kelas dengan
pada tabel berikut akan dikemukakan
nilai rata-rata ulangan harian adalah
hasil nilai mengenai hasil belajar siswa
62,16%.
pada mata pelajaran IPAdalam penggu-
Bagian ini akan menyajikan data
siswa terhadap variabel-variabel yang
diteliti
yaitu
variabel
penggunaan
“Media
Alat
Peraga”
pada
mata
nakan siklus adalah sebagai berikut:
Tabel 3, Perbandingan Nilai dan Persentase
Ketuntasan Belajar Siklus I-III
Pembelajaran dengan “Media Alat
Peraga”Kelas V Semester II Tahun
Pelajaran 2013/2014
1
AHMAD MUZAYYIN
Siklus I
N
Ktn
65
TT
menggunakan dan variabel prestasi
2
KHOIRUL ANAM
65
TT
70
TT
85
T
3
KUSNIA
60
TT
70
TT
85
T
belajar IPA, maka data penelitian yang
4
MOH. FAHRUL
65
TT
80
T
80
T
5
MOH. IRFAN
65
TT
80
T
89
T
dikumpulkan
menggunakan
6
SITI AZIZAH
70
TT
80
T
98
T
7
AINUL YAQIN
75
T
70
TT
92
T
instrumen penelitian, serta sumber data
8
FAUZI
75
T
70
TT
85
T
9
HELMI WIDIYANTO
75
T
85
T
95
T
10
HOSNIATUL FITRIYAH
75
T
85
T
85
T
11
KHOIRUN NISAK
60
TT
80
T
85
T
12
MAIMUNA KAMILIA
75
T
85
T
95
T
13
SANIYAH
65
TT
80
T
81
T
14
ACHMAD HANIF
65
TT
78
T
89
T
15
AINUR ROFIK
75
T
78
T
89
T
16
ASADATULOIL GHOLIB
75
T
76
T
85
T
17
85
T
77
T
85
T
85
T
80
T
85
T
19
AHMAD MUDOFAR
ACHMAD FAUZI
FIRDAUS
ABDUL HAMID
85
T
85
T
90
T
20
FIHA AINUN JARIYAH
85
T
80
T
90
T
21
MOH. FAHMI
85
T
75
T
92
T
22
MAISOROH
60
TT
85
T
96
T
23
MAFROTUL JANAH
65
TT
80
T
96
T
24
MOH. SIRUL WAFA
80
T
60
TT
95
T
25
MUNIFAH
80
T
60
TT
85
T
26
MOH. WAHYUDI
80
T
60
TT
85
T
27
NURUL KOMARIYAH
Rata – rata
80
73.37
T
65
77.18
TT
85
89.24
T
No.
pelajaran IPA dengan siswa sebelum
dengan
dokumentasi yang digunakan untuk
mengetahui
nilai
peningkatan
pemahaman siswa.
Sedangkan dalam penelitian ini
18
untuk mengetahui hasil belajar siswa
pada materi IPApada kompetensi dasar
Menjelaskan pesawat sederhana yang
dapat membuat pekerjaan lebih mudah
dan lebih cepat, dan kegiatan Post test
dilaksanakan setiap akhir siklus
Nama
Ketuntasan
1) Ulangan harian dilaksanakan sebelum dan setelah adanya pembelajaran dengan menggunakan putaran
62,16
Siklus II
N
Ktn
70
TT
Siklus III
N
Ktn
85
T
72,9
7
100
%
Keterangan :
Berdasarkan tujuan penelitian tersebut
maka tahapan analisis data sebagai berikut
menggunakan langkah – langkah sebagai
berikut:
siklus 1 sampai 3.
172
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
1. Rumus untuk mengetahui rata-rata
pada setiap siklus adalah sebagai
S
berikut : Mean =
100
N
Keterangan :
Mean
= Rata-rata belajar
siswa
∑S
= Jumlah pada
setiap siklus
N
= Jumlah siswa
2. Rumus
untuk
mengetahui
ketuntasan belajar siswa pada setiap
siklus adalah sebagai berikut : KBK
St
100
N
Keterangan :
Mean
= Rata-rata belajar siswa
∑ St
= Jumlah siswa yang
tuntas belajar setiap siklus
KBK
= Ketuntasan belajar
klasikal
=
Rumus
:KBK
=
2900
29
St
100 =
100 =
37
37
N
KBK = 69,04
Pelaksanaan
dalam
perencanaan
Penelitian Tindakan Kelas pada siklus I
ini dilakukan pada materi IPApada
kompetensi dasar Menjelaskan pesawat
sederhana
yang
dapat
membuat
pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat.
dengan. Perangkat pembelajaran yang
telah
disiapkan
meliputi
pembelajaran, menggunakan
rencana
media,
soal dan evaluasi.
Dengan
perangkat
pembelajaran
tersebut maka kegiatan pendahuluan
D. Penjelasan Tiap-tiap Siklus
Selanjutnya akan dikemukakan
dapat dikerucutkan sebagai berikut :
hasil belajar siswa yang mengikuti
Apersepsi
pengayaan,
Memberikan
pembelajaran di kelas dengan menggu-
arahan cara belajar melalui Media dan
nakan putaran siklus adalah sebagai
pre serta post test pada siswa. Kegiatan
berikut:
inti yang telah direncanakan antara
Siklus I
lain.
=
1. Menjelaskan materi IPA pada
2715
S1
100 =
100 =
37
N
kompetensi dasar Menjelaskan
73,37
membuat pekerjaan lebih mudah
Rumus
:
Mean
dan lebih cepat.,
Mean = 73,37
Selanjutnya
akan
dikemukakan
ketuntasan belajar siswa
pesawat sederhana yang dapat
yang
menggunakan “Media” pada siklus
I adalah sebagai berikut:
173
2. Melakukan
pengelolaan
kelas
sebelum melaksanakan kegiatan
pembelajaran
dengan
“Media
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
Alat Peraga” dalam kelas agar
berkeliling sambil mengingatkan
kegiatan bisa lancar.
dan memberikan bimbingan supaya
3. Melaksanakan
menggunakan
KBM
“Media
dengan
dalam kegiatan menggunakan kete-
Alat
rampilan kelompok yang telah di-
Peraga”
4.
tentukan meskipun demikian masih
Mengadakan evaluasi
banyak siswa yang masih banyak
sebelum kegiatan pembelajaran
belum selesai. Setelah 30 menit,
ditutup pada siklus I ini diadakan
guru mengecek pemahaman siswa
tes soal.
dengan cara meminta siswa yang
5.
Kegiatan yang dilaku-
ditunjukkan
secara
acak
untuk
kan guru pada saat pembelajaran
melaporkan hasil kerja mereka dan
antara lain :
didiskusikan antar kelompok. Di-
1. Menyampaikan bahan materi IPA
lanjutkan
dengan
pelaksanaan
pada kompetensi dasar Menjelas-
Media Alat Peraga yaitu kelompok
kan pesawat sederhana yang dapat
siswa satu dengan yang lain saling
membuat pekerjaan lebih mudah
mengamati dan memberikan pema-
dan lebih cepat, melalui kegiatan
haman, yang ditujukan oleh Media
kelompok
diminta
tersebut sehingga satu sama lain
mempelajari materi tersebut. Se-
akhirnya jadi memahami apa dan
dangkan bagi siswa dapat lebih
bagaimanakah
mengidentifikasi-
mendalami materi pembelajaran.
kannya
harus
Siswa
kegiatan
keseluruhan
belajar di ruang kelas, guru mem-
dengan KD.
siswa
yang
melaksanakan
tanpa
buku
membaca
yang
sesuai
bagikan tugas dan menyuruh siswa
2. Kegiatan dengan “Media alat
untuk mengerjakan tugas secara
Peraga” diarahkan untuk melatih
kelom-pok untuk memahami materi
siswa
secara mendalam. Sementara para
masalah
siswa belajar untuk menyelesaikan
memberikan penguatan pemaha-
tugas yang berkai-tan tentang per-
man yang cukup baik.
pindahan dan perubahan energi
listrik, guru mengamati dengan
174
memecahkan
yang
masalah-
dihadapi,
dan
3. Kemudian ditutup dengan membimbing
memberikan
kesim-
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
pulan dan memberi tugas rumah
Rumus
Nilai tes awal yang tidak menggunakan “Media Alat Peraga” rata-rata
Mean = 77,18
Selanjutnya
73,37. Ketuntasan klasikal pada siklus I
menggunakan
metode
=
77,18
yang dicapai pada siklus I mencapai
tidak
Mean
2856
S 2
100 =
100 =
37
N
untuk minggu depan.
yang
:
ketuntasan
akan
belajar
dikemukakan
siswa
yang
tersebut mencapai 62,16%. Siswa yang
menggunakan metode “Media” pada
tidak tuntas pada siklus I sebanyak 14
siklus II adalah sebagai berikut:
Rumus
anak.
:KBK
=
St
3090
35
100 = 100 =
37
37
N
Sesuai hasil pengamatan pada siklus
I yang telah dilakukan dan evaluasi/
KBK = 83,33
refleksi dengan ditemukan hambatan
pada siklus I kebanyakan siswa ada
yang belum optimal dalam memahami
Sedangkan pada siklus II materi
kemampuan siswa dalam belajar dalam
yang dibahas adalah materi IPA yang
kelas
guru
juga berkaitan pemahaman tentang
sedangkan ada juga siswa yang sudah
konsep kelistrikan, sedangkan rencana
memahami dari arti pembelajaran yang
pembelajaran tidak jauh beda dengan
menggunakan metode “Media Alat
siklus I tetapi pada siklus II ini
Peraga”, maka siswa yang sudah
penjelasan guru dikurangi agar tidak
paham
yang
terlalu banyak menyita waktu. Berda-
menggunakan metode tersebut masih
sarkan refleksi pada siklus I maka
dioptimalkan bagi yang sudah paham
siswa yang masih belum paham dari
dan pada siklus I guru terlalu banyak
sistem pembelajaran dengan menggu-
menjelaskan materi sehingga dianggap
nakan metode “Media Alat Peraga”
menyita waktu proses belajar mengajar
diberi pemahaman agar nantinya siswa
maka pada siklus berikutnya penjelasan
biar mudah untuk mencernanya.
yang
dilakukan
dengan
oleh
pembelajaran
Dalam pelaksanaan ini salah satunya
guru perlu dikurangi.
Siklus II
adalah tindakan guru yaitu pada siklus
II ini sesuai dengan yang direncanakan
175
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
pada pengalaman pembelajaran yang
Bimbingan kepada siswa yang belum
telah dilakuakan pada siklus I tetapi
tuntas pada saat KBM perlu dioptimal-
pelaksanaannya sama dengan siklus I,
kan agar siswa ini bisa tuntas dalam
sehingga
belajarnya.
tidak
banyak
memakan
waktu. Sebelum kegiatan pembelajaran
Siklus III
selesai diadakan kuis (tes) dan pem-
Rumus
berian penghargaan kepada siswa yang
S 3
100
N
nilai terbaik.
ditemukan
adanya
=
Mean
=
3302
100 =
37
89,24
Sesuai observasi pada siklus II ini
telah
:
Mean = 89,24
kenaikan
Selanjutnya
jumlah siswa yang tuntas belajarnya.
akan
dikemukakan
Pada siklus I ketuntasan belajar secara
ketuntasan belajar yang menggunakan
klasikal 62,16%, siklus II naik menjadi
metode “Media Alat Peraga” pada
72,97% dan nilai rata-rata siklus I
siklus III keseluruhan siswa tuntas
sebesar 73,37, siklus II menjadi 77,18
belajarnya sehingga dapat disimpulkan
Siswa yang tidak tuntas pada siklus I
bahwa ketuntasan belajar siswa adalah
sebanyak 14 anak sedangkan pada
100 % tuntas.
siklus II ada 10 anak. Hal ini
Pada siklus III materi yang diajarkan
membuktikan adanya sebuah pening-
adalah juga tidak jauh beda dengan
katan prestasi belajar dalam mengguna-
sikluis sebelumnya, bahan pengamatan,
kan metode “Media Alat Peraga”.
evaluasi dan juga tes masih berjalan.
Pada siklus II ini dilakukan sebuah
refleksi
lagi
apakah
ada
sebuah
Pada siklus III ini siswa yang belum
tuntas diberikan bimbingan lebih baik.
Hasil observasi pada siklus III
permasalahan atau tidak. Tetapi pada
ditemukan
menunjukkan ada peningkatan. Nilai
permasalahan diantaranya kemampuan
rata-rata pada siklus II sebanyak 77,18
siswa untuk mengamati dan bertanya
naik
belum optimal, sehingga kreativitas
ketuntasan klasikal naik dari 72,97 %
guru
arahan
menjadi 100 %. Hal ini membuktikan
bagaimanakah cara kerja dengan “Me-
adanya peningkatan hasil belajar yang
siklus
II
untuk
ini
telah
memberikan
dia Alat Peraga” sebagai visualisasi.
176
menjadi
89,24
Presentasi
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
signifikan dalam penggunaan metode
14 ACHMAD HANIF
72
TT
81
T
15 AINUR ROFIK
72
TT
98
T
16 ASADATULOIL GHOLIB
85
T
85
T
17 AHMAD MUDOFAR
85
T
85
T
18 ACHMAD FAUZI FIRDAUS 85
T
80
T
19 ABDUL HAMID
85
T
90
T
20 FIHA AINUN JARIYAH
65
TT
82
T
21 MOH. FAHMI
80
T
82
T
22 MAISOROH
82
T
84
T
ini masih ditemukan permasalahan
23 MAFROTUL JANAH
70
TT
82
T
24 MOH. SIRUL WAFA
84
T
86
T
yaitu : masalah penyediaan alat bantu
25 MUNIFAH
85
T
85
T
26 MOH. WAHYUDI
76
T
86
T
untuk mengajar sangat diperlukan oleh
27 NURUL KOMARIYAH
79
79.
02
T
98
84.
70
T
“Media Alat Peraga”.
Dan pada siklus III ini menunjukkan
adanya peningkatan dari berbagai hal.
Tetapi berdasarkan refleksi siklus III
Rata-rata
siswa dan guru. Untuk ketercapaian
83,
78
Ketuntasan
100
tujuan, perlu adanya sarana-prasarana
pendukung agar kegiatan pembelajaran
dapat berlangsung lebih optimal.
Berdasarkan
hasil
Hasilnya
belajar
adalah
siswa
rata-rata
yang
hasil
menerima
penggunaan
pembelajaran IPA sesudah mengguna-
metode yang dipakai di dalam proses
kan metode dengan “Media Alat
belajar mengajar melalui putaran siklus
Peraga” pada mata pelajaran IPA di
ke siklus, maka akan dikemukakan
kelas nilai rata-rata ulangan harian
prestasi belajar siswa Kelas V Semester
awal siswa mencapai 79,02 menjadi
II SDN Bates 2 Kabupaten Bangkalan
lebih tinggi yakni 84.70 berdasarkan
adalah sebagai berikut :
hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Tabel 4. Prestasi Belajar IPA
Sesudah
Menggunakan Metode
“Media Alat Peraga” di Kelas V
SDN Bates 2 Kabupaten Bangkalan
di atas persentase ketercapaian pada
tiap siklus mengalami peningkatan
yang signifikan dimulai dari siklus
pertama, kedua dan tiga, maka dapat
1
AHMAD MUZAYYIN
UH Awal UH Akhir
N Ktn N Ktn
75 T 80
T
2
KHOIRUL ANAM
75
T
85
T
3
KUSNIA
75
T
80
T
4
MOH. FAHRUL
75
T
82
T
5
MOH. IRFAN
76
T
95
T
6
SITI AZIZAH
85
T
95
T
7
AINUL YAQIN
85
T
95
T
8
FAUZI
85
T
85
T
9
HELMI WIDIYANTO
No.
Nama
85
T
85
T
10 HOSNIATUL FITRIYAH
85
T
80
T
11 KHOIRUN NISAK
75
T
82
T
12 MAIMUNA KAMILIA
71
TT
82
T
13 SANIYAH
71
TT
81
T
disimpulkan
bahwa
temuan
pada
penelitian menjawab semua dari hasil
siklus ke siklus dalam menggunakan
model pembelajaran dengan “Media
Alat Peraga”.
Dalam usaha untuk mencapai suatu
hasil belajar yang optimal dariproses
belajar mengajar siswa dipengaruhi
177
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
oleh faktor internal maupuneksternal.
yang kurang baik akan mempengaruhi
Faktor eksternal yang dimkasud adalah
hasil belajarsiswa yang kurang optimal
kreativitas guru dalamproses belajar
pula. Kreativitas guru dalam proses
mengajar dan fasilitas belajar.Guru
belajarmengajar
merupakan salah satu faktor yang
misalnya : guru kurang persiapan dan
memegang
kurangmenguasai bahan pelajaran se-
proses
peranan
belajar
pentingdalam
mengajar,
hal
ini
dikarenakan guru adalah orang yang
yang
kurang
baik
hingga guru tersebut menyajikan tidak
jelas.
berhubungan langsung dengan siswa
Disamping kreativitas guru dalam
dalam proses belajar mengajar, dengan
proses belajar mengajar, fasilitas juga
kreativitas guru dalam proses belajar
berpengaruh terhadap hasil belajar
mengajar
dapat
mata pelajaran produktif. Hal ini di-
mencapai hasil belajar yang optimal.
karenakan fasilitas belajar merupa-kan
Hal
sarana
ini
diharapkan
sesuai
siswa
dengan
pendapat
dan prasarana
yang dapat
CeceWijaya (1991:189), guru yang
menunjang dalam pembelajaran sehi-
memiliki kreativitas dapat meningkat-
ngga dapat mempermudah pemaha-
kan mutuhasil belajar siswanya. Hal ini
mansiswa terhadap materi yang diajar-
juga sesuai dengan pendapat Slameto
kan dan dapat memperoleh hasil belajar
(2003:54), faktor sekolah yang mempe-
yang
ngaruhi hasil belajar mencakup metode
pendapat Deborah (2002:33), untuk
mengajar guru yaitu kreativitas guru
belajar yang baik hendaknya tersedia
dalam proses belajar mengajar.
fasilitas belajar yang memadai antara
Kreativitas
guru
dalam
optimal.
Ini
sesuai
dengan
proses
lain : tempat/ruangan belajar, penera-
belajar mengajar yang didalamnya
ngan yang cukup, buku-buku pegangan
mencakupcara guru dalam merenca-
dan kelengkapan peralatan praktek.
nakan proses belajar mengajar, cara
Dengan adanya penyediaan fasilitas
guru dalammelaksanakan proses be-
belajar yang memadai untuk siswa
lajar mengajar dan cara guru dalam
diharapkan siswa dapat memperoleh
mengadakanevaluasi dapat mempenga-
hasilbelajar yang optimal.
ruhi hasil belajar siswa. Kreativitas
guru dalamproses belajar mengajar
Secara
nyata
berdasarkan
hasil
penelitian menunjukkan bahwa ada
178
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
pengaruh fasilitas belajar berupa alat
melaksanakan
proses
pembelajaran
peraga terhadap hasil belajar mata
dengan menggunakan metode tersebut.
pelajaran produktif siswa dengan baik
Peningkatan prestasi belajar siswa
kondisi ini menunjukkan bahwa pe-
tersebut dapat diketahui dari nilai rata-
ngaruh kreativitas guru dalam proses
rata pada siklus I 73,37 ketuntasan
belajar mengajarterhadap hasil belajar
belajar secara klasikal 62,16 %, siklus
mata
adalah
II naik menjadi nilai rata-rata siklus II
tersebut
sebesar 77,18, ketuntasan siklus II
menunjukkanbahwa kreativitas guru
menjadi 72,97%. Siswa yang tidak
dalam proses belajar mengajar dan
tuntas pada siklus I sebanyak 14 anak
keberadaan alat peraga sebagai fasilitas
sedangkan pada siklus II ada 10 anak.
belajaryang
Siklus
pelajaran
pengaruh
produktif
positifKontribusi
baik
akan
membantu
III
naik
89,24,
menjadi
meningkatkan hasil belajar siswa untuk
presentasi ketuntasan klasikal naik
matapelajaran produktif.Hal iniberarti
menjadi 100 %. Hal ini membuktikan
bahwa kreativitas guru dalam proses
adanya peningkatan hasil belajar yang
belajar mengajar dan fasilitasbelajar
signifikan dalam penggunaan metode
yang baik akan diperoleh hasil belajar
pembelajaran dengan “Media”.
Secara
mata pelajaran produktif yangbaik pula
simultan
ada
pengaruh
antara fasilitas belajar berupa alat
pada diri siswa.
peraga terhadap hasil belajar mata
KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan dari penelitian
tindakan kelas (PTK) ini adalah untuk
pelajaran produktifsiswa kelas Kelas V
SDN Bates 2 Kabupaten Bangkalan.
mengetahui peningkatan pemahaman
Daftar Pustaka
belajar IPA melalui metode “Media
Arikunto, Suharsimi. Suhardjono. dan
Supardi.
2006.
Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Alat Peraga” di Kelas V SDN Bates 2
Kabupaten
Bangkalan,
maka
berdasarkan hasil Penelitian Tindakan
Kelas ini diketahui bahwa terdapat
peningkatan pemahaman siswa Kelas V
pada mata pelajaran IPAsetelah mereka
Depdiknas. 2002. Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Depdiknas.
Deborah. 2002. Ilmu Pendidikan Teoritis dan
Praktis. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
179
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
Joni, Raka. 1998. Penelitian Tindakan
Kelas:
Beberapa
Permasalahannya. Jakarta: PCP
PGSM Ditjen Dikti.
Kemmis, S. dan McTaggart. 1982,
1986, dan 1990. The Action
Research Reader. Victoria:
Deakin University Press.
Moleong, L.J. 1995. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Jakarta:
P2LPTK Depdikbud.
Sakdiyah, Mislinatul. 2006. Penelitian
Tindakan Kelas. Materi Diklat
KTI bagi Guru Golongan IVa
Propinsi
Jawa
Timur.
Surabaya: LPMP Jatim.
Suhardjono. 2004. Tanya Jawab di
Sekitar Penelitian Tindakan
Kelas. Materi Diklat KTI bagi
Widyaiswara.
Suhardjono dan Supardi. 2004. Karya
Tulis Ilmiah. Materi Diklat
KTI bagi Widyaiswara.
Sukidin. Basrowi. dan Suranto. 2002.
Manajemen
Penelitian
Tindakan Kelas. Surabaya:
Insan Cendekia.
Suyanto. 1997. Pedoman Penelitian
Tindakan
Kelas
(PTK).
Jakarta: BP3SD, Dirjen Dikti,
Depdikbud.
Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Bandung: Citra Umbara.
Hamalik, Oemar. 1997. Media
Pendidikan. Bandung : Alumni.
180
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
181
Peningkatan Pemahaman Konsep Pesawat Sederhana , Imam Muchtar
182