290272483 Penilaian SMA FINAL Editing Langgeng

PANDUAN PENILAIAN
UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2015
1

KATA PENGANTAR

Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional 2015-2019 menjelaskan bahwa sasaran pembangunan di bidang pendidikan antara lain
adalah meningkatnya jaminan kualitas pelayanan pendidikan, tersedianya kurikulum yang andal,
dan tersedianya sistem penilaian pendidikan yang komprehensif. Sejalan dengan kebijakan
tersebut, terutama dalam memenuhi ketersediaan sistem penilaian pendidikan yang komprehensif,
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah bekerjasama dengan Badan Penelitian dan
Pengembangan (Pusat Penilaian Pendidikan dan Pusat Kurikulum dan Perbukuan) menyusun
Panduan Penilaian, salah satu di antaranya adalah Panduan Penilaian untuk SMA. Panduan ini
diharapkan dapat memfasilitasi guru-guru dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian secara
akuntabel dan komprehensif meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan, serta
mengolah dan membuat laporan hasil belajar siswa secara objektif, akuntabel, dan informatif.

Kami menyadari bahwa panduan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, panduan ini selalu
terbuka untuk menerima masukan dari berbagai pihak, terutama guru-guru sebagai pelaksana
pendidikan dan pengawas yang membina guru-guru secara langsung.
Peranserta semua pihak dalam penyusunan, pembahasan, dan kontribusi untuk penyempurnaan
panduan ini sangat kami hargai dan kami sampaikan terimakasih.

Jakarta, Agustus 2015
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Hamid Muhammad, Ph.D
NIP. ...................................

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR -------------------------------------------------------------------------------- i
DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------ ii
BAB I: PENDAHULUAN -------------------------------------------------------------------------- 1
A.
B.
C.

D.
E.

Latar Belakang -------------------------------------------------------------------- 1
Tujuan ------------------------------------------------------------------------------ 2
Ruang Lingkup -------------------------------------------------------------------- 3
Sasaran Pengguna ----------------------------------------------------------------- 3
Landasan Hukum ------------------------------------------------------------------ 3

BAB II: PENILAIAN SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN----------------5
A.
B.
C.

Penilaian Sikap -------------------------------------------------------------------- 5
1. Pengertian Penilaian Sikap----------------------------------------------------5
2. Teknik Penilaian Sikap --------------------------------------------------------5
Penilaian Pengetahuan -----------------------------------------------------------14
1. Pengertian Penilaian Pengetahuan ------------------------------------------14
2. Teknik Penilaian Pengetahuan ----------------------------------------------14

Penilaian Keterampilan ----------------------------------------------------------23
1. Pengertaian Penilaian Keterampilan ----------------------------------------23
2. Teknik Penilaian Keterampilan ---------------------------------------------23

BAB III: PELAKSANAAN PENILAIAN DAN PENGOLAHAN HASIL PENILAIAN - 31
A.
B.

Pelaksanaan Penilaian ------------------------------------------------------------31
1. Perumusan Indikator ----------------------------------------------------------31
2. Pelaksanaan Penilaian ---------------------------------------------------------36
Pengolahan Hasil Belajar --------------------------------------------------------40
1. Nilai Sikap Spiritual dan Sosial ---------------------------------------------40
2. Nilai Pengetahuan ------------------------------------------------------------41
3. Nilai Keterampilan -----------------------------------------------------------43

BAB IV: PEMANFAATAN HASIL PENILAIAN -----------------------------------------------45
A.
B.
C.


Pembelajaran Remedial dan Pengayaan ----------------------------------------45
Rapor ------------------------------------------------------------------------------- 46
Kriteria Kenaikan Kelas ----------------------------------------------------------47

BAB V: PENUTUP ---------------------------------------------------------------------------------- 49
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN:
1.
2.

Format Rapor
Petunjuk Pengisian

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang

Mulai tahun pelajaran 2013/2014 Pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang Kurikulum
2013 yang diimplementasikan secara bertahap dan terbatas; untuk SMA, kurikulum ini mulamula dilaksanakan di kelas X pada 1.270 SMA yang tersebar di 295 kabupaten/kota pada 34
provinsi. Kurikulum 2013 menerapkan pembelajaran berbasis aktivitas, yang diharapkan akan
menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terintegrasi. Hal ini berimplikasi pada pelaksanaan
penilaian yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan,dan keterampilan, yang dilakukan
menggunakan berbagai cara, antara lain observasi, penilaian proyek, dan portofolio.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian:
1.

Penilaian yang dilakukan guru tidak hanya penilaian atas pembelajaran (assessment of
learning), melainkan juga penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning) dan
penilaian sebagai pembelajaran (assessment as learning).
Penilaian atas pembelajaran dilakukan untuk mengukur capaian siswa terhadap
kompetensi yang telah ditetapkan. Penilaian untuk pembelajaran memungkinkan guru
menggunakan informasi kondisi siswa untuk memperbaiki pembelajaran.Sedangkan
penilaian sebagai pembelajaran memungkinkan siswa melihat capaian dan kemajuan
belajarnya untuk menentukan target belajar.

2. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian Kompetensi Dasar (KD) pada

Kompetensi Inti (KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4).
3. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu penilaian yang membandingkan capaian
siswa dengan kriteria kompetensi yang ditetapkan. Hasil penilaian seorang siswa, baik
yang formatif maupun sumatif, tidak dibandingkan dengan hasilsiswa lainnya namun
dibandingkan dengan penguasaan kompetensi yang dipersyaratkan.
4. Penilaian dilakukan secara terencana dan berkelanjutan. Artinya semua indikator diukur,
kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dan yang belum dikuasai
siswa, serta untuk mengetahui kesulitan belajar siswa.
5. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, berupa program remedial bagi
siswa yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan dan program pengayaan bagi
siswa yang telah memenuhi ketuntasan. Hasil penilaian juga digunakan sebagai umpan
balik bagi guru untuk memperbaiki proses pembelajaran.

Pada kenyataannya penilaian sesuai tuntutan Kurikulum 2013 belum telaksana sebagaimana
diharapkan. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi (monev) yang dilakukan di sekolahsekolah pelaksana Kurikulum 2013, teridentifikasi bahwa permasalahan utama dalam
implementasi Kurikulum 2013 adalah pada penilaian hasil belajar siswa. Berikut beberapa
permasalahan yang dihadapai sebagian besar guru yang menyatakan bahwa:
• Penilaian Sikap Spiritual (KI-1) dan Sikap Sosial (KI-2) merupakan hal yang sulit
dilakukan, karena untuk setiap Kompetensi Dasar (KD) tiap siswa harus dinilai
menggunakan berbagai teknik (observasi, jurnal, penilaian diri, dan penilaian antarteman).

• Pada penilaian kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan masih banyak guru
yang belum terbiasa menggunakan berbagai teknik penilaian, seperti portofolio dan
proyek.
• Mengalami kesulitan dalam penilaian menggunakan angka pada skala 1-4 termasuk
masyarakat kurang memahami makna nilai hasil belajar (contoh nilai 2,31) dari suatu MP
pada skala 1-4.
• Pelaporan hasil belajar (rapor) Kurikulum 2013 secara konvensional memerlukan tenaga,
waktu dan kertas yang banyak. Sedangkan penerapan e-rapor masih sulit dilakukan.
Memperhatikan kenyataan di sekolah seperti tersebut di atas dan sebagai salah satu upaya
untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah melalui direktorat teknis terkait menyusun Panduan Penilaian. Salah satu panduan
tersebut adalah Panduan Penilaian untuk Sekolah Menengah Atas (SMA). Panduan Penilaian
untuk SMA disusun oleh Direktorat Pembinaan SMA, bersama Pusat Penilaian Pendidikan
(Puspendik) dan Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk). Diharapkan panduan ini dapat
memfasilitasi guru dan sekolah untuk mengantarkan siswa mencapai kompetensi yang telah
ditetapkan, meliputi kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Perlu diketahui juga bahwa semua format dan instrumen yang disajikan dalam panduan ini
merupakan contoh. Guru hendaknya dapat mengembangkan format dan instrumenpenilaian
sesuai kebutuhan.
B.


Tujuan
Panduan Penilaian untuk SMA ini disusun untuk memfasilitasi:
1.

guru dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian hasil belajar siswa sesuai dengan

2.

kompetensi yang akan dicapai, meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
guru dalam mengolah, memanfaatkan, dan menindaklanjuti hasil penilaian, serta

3.

menyusun laporan hasil belajar siswa secara objektif, akuntabel, dan informatif;
kepala sekolah dan pengawas SMA untuk menyusun program dan melaksanakan
supervisi akademik di bidang penilaian.

C.


Ruang Lingkup
Ruang lingkup Panduan Penilaian untuk SMA ini meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan
keterampilan, pengolahan hasil penilaian, pemanfaatan dan tindak lanjut hasil penilaian,
format rapor dan petunjuk pengisiannya.

D.

Sasaran Pengguna
Panduan Penilaian untuk SMA ini diperuntukkan terutama bagi:
1. para guru SMA sebagai rambu-rambu dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian,
mengolah hasil penilaian, memanfaatkan dan menindaklanjuti hasil penilaian, serta
membuat laporan hasil belajar siswa (rapor).
2. kepala sekolah dan pengawas SMA sebagai salah satu bahan untuk menyusun dan
melaksanakan program pembinaan melalui supervisi akademik.

E.

Landasan Hukum
1.


Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.

2.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
13 Tahun 2015.

3.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019.

4.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun
2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.


5.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun
2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

6.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun
2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

7.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun
2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

8.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.

9.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun
2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstra Kurikuler Wajib pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79 Tahun
2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun
2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

BAB II
PENILAIAN SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN
A. Penilaian Sikap
1. Pengertian
Penilaian sikap adalah penilaian terhadap kecenderungan perilaku siswa sebagai hasil
pendidikan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Penilaian sikap memiliki
karakteristik yang berbeda dengan penilaian pengetahuan dan keterampilan, sehingga
teknik penilaian yang digunakan juga berbeda. Dalam hal ini, penilaian sikap ditujukan
untuk mengetahui capaian dan membina perilaku serta budi pekerti siswa sesuai butir-butir
sikap dalam KD pada KI-1 dan KI-2.
Pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, dan mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), KD pada KI-1 dan KD pada KI-2 disusun secara
koheren dan linier dengan KD pada KI-3 dan KD pada KI-4. Sedangkan untuk mata
pelajaran lain, KD pada KI-1 dan KD pada KI-2 dirumuskan secara umum dan
terakumulasi menjadi satu KD pada KI-1 dan satu KD pada KI-2.
Penilaian sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan secara berkelanjutan oleh guru mata
pelajaran, guru bimbingan konseling (BK), dan wali kelas dengan menggunakan observasi
dan informasi lain yang valid dan relevan dari berbagai sumber. Penanaman sikap
diintegrasikan pada setiap pembelajaran KD dari KI-3 dan KI-4. Selain itu, dapat
dilakukan penilaian diri (self assessment) dan penilaian antarteman (peer assessment)
dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter siswa, yang hasilnya dapat dijadikan
sebagai salah satu data untuk konfirmasi hasil penilaian sikap oleh guru. Hasil penilaian
sikap selama periode satu semester ditulis dalam bentuk deskripsi yang menggambarkan
perilaku siswa.
Melalui pembiasaan dan pembudayaan sikap spiritual dan sikap sosial diharapkan siswa
memiliki keseimbangan dalam hubungannya dengan Tuhan (ketakwaan) dan hubungannya
dengan sesama serta lingkungan (budi pekerti luhur dan peduli lingkungan).
2. Teknik Penilaian Sikap
Penilaian sikap terutama dilakukan oleh guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling
(BK), dan wali kelas, melalui observasi yang dicatat dalam jurnal berupa catatan anekdot
(anecdotal record) dan catatan kejadian tertentu (incidental record). .
Dalam pelaksanaan penilaian sikap diasumsikan setiap siswa memiliki perilaku yang baik,
sehingga jika tidak dijumpai perilaku yang sangat baik atau kurang baik maka sikap siswa
tersebut dianggap baik, sesuai dengan indikator yang diharapkan. Perilaku sangat baik atau

kurang baik yang dijumpai di kelas selama proses pembelajaran dicatat dalam jurnal guru
mata pelajaran. Sedangkan perilaku siswa yang sangat baik atau kurang baik dan informasi
lain yang valid dan relevandi luar kelas, selain dicatat guru mata pelajaran, juga menjadi
catatan guru BK dan wali kelas. Penilaian diri dan penilaian antarteman dilakukan sebagai
penunjang dan hasilnya digunakan untuk bahan konfirmasi dalam rangka pembinaan dan
pembentukan karakter siswa.
Rangkuman hasil penilaian sikap oleh guru mata pelajaran dan guru BK selama satu
semester dikumpulkan kepada walikelas, kemudian wali kelas menggabungkan dan
merangkum dalam bentuk deskripsi yang akan diisikan ke dalam rapor setiap siswa di
kelasnya. Skema penilaian sikap dapat dilihat pada gambar berikut.

Utama

Penilaian
Sikap

Penunjang

Observasi oleh
guru mata
pelajaran
selama satu
semester

Dilaksanakan selama proses
pembelajaran

Observasi oleh
wali kelas dan
guru BK
selama satu
semester

Dilaksanakan di luar jam
pembelajaran baik secara
langsung maupun
berdasarkan informasi/
laporan yang valid

Penilaian diri
dan Penilaian
antarteman

Dilaksanakan sekurangkurangnya 1 (satu) kali
dalam satu semester
(menjelang UAS)

Gambar 2.1 Skema penilaian sikap
Berikut ini adalah penjelasan Gambar 2.1 di atas.
a. Observasi
Observasi dalam penilaian sikap siswa merupakan teknik yang dilakukan secara
berkesinambungan melalui pengamatan perilaku yang sangat baik (positif) atau kurang
baik (negatif) yang berkaitan dengan indikator sikap spiritual dan sikap sosial.
Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah lembar observasi atau jurnal. Hasil
observasi dicatat dalam jurnal yang dibuat selama satu semester oleh guru mata
pelajaran, guru BK, dan wali kelas. Jurnal memuat catatan sikap atau perilaku siswa
yang sangat baik atau kurang baik, dilengkapi dengan waktu terjadinya perilaku
tersebut, dan butir-butir sikap. Berdasarkan catatan tersebut guru membuat deskripsi
penilaian sikap siswa selama satu semester.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian sikap dengan
teknik observasi:
1.

Jurnal digunakan oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas selama
periode satu semester.

2.

Jurnal oleh guru mata pelajaran dibuat untuk seluruh siswa yang mengikuti mata
pelajarannya. Jurnal oleh guru BK dibuat untuk semua siswa yang menjadi
tanggung jawab bimbingannya, dan jurnal oleh wali kelas digunakan untuk 1 (satu)
kelas yang menjadi tanggung jawabnya.

3.

Hasil observasi guru mata pelajaran dan guru BK diserahkan kepada wali kelas
untuk diolah lebih lanjut.

4.

Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat dalam jurnal tidak terbatas
pada butir-butir sikap (perilaku) yang hendak ditumbuhkan melalui pembelajaran
yang saat itu sedang berlangsung sebagaimana dirancang dalam RPP, tetapi dapat
mencakup butir-butir sikap lainnya yang ditanamkan dalam semester itu jika butirbutir sikap tersebut muncul/ditunjukkan oleh siswa melalui perilakunya.

5.

Catatan dalam jurnal dilakukan selama satu semester sehingga ada kemungkinan
dalam satu hari perilaku yang sangat baik dan/atau kurang baik muncul lebih dari
satu kali atau tidak muncul sama sekali.

6.

perilaku siswa yang tidak menonjol (sangat baik atau kurang baik) tidak perlu
dicatat dan dianggap siswa tersebut menunjukkan perilaku baik atau sesuai dengan
yang diharapkan.

Nama Sekolah
Tahun pelajaran
Kelas/Semester
Mata Pelajaran

: SMA Cipete, Jakarta Selatan
: 2014/2015
: X / Semester I
: Kimia

No

Wakt
u

1

5/8/20
1
4

Na
m
a
Adi

Kejadian/Peril
aku

Butir
s
i
k
a
p

Meninggalkan
laboratoriu
m tanpa
membersih
kan meja
dan alat
bahan
yang sudah
dipakai

Tangg
u
n
g
j
a
w
a
b

Pos/
neg

-

Tindak
lanjut

Dipanggil
untuk
membersihka
n meja
dan alat
bahan
yang
sudah
dipakai.

No

Wakt
u

Na
m
a

Kejadian/Peril
aku

Butir
s
i
k
a
p

Pos/
neg

Tindak
lanjut

Dilakukan
pembina
an.
2

3

4

12/8/
2
0
1
4

Meit

12/8/
2
0
1
4

Rud

3/9/20
1
4

Bern

y

y

a
d
u
s

5

14/10/
2
0
1
4

Luci

dst

...

a
n
a

Melapor
kepada
guru
bahwa dia
memecahk
an gelas
kimia
tanpa
sengaja
ketika
sedang
melakukan
praktikum

Jujur

+

Diberi apresiasi/
pujian
atas
kejujuran
nya.
Diingatkan
agar lain
kali lebih
berhatihati

Membantu
membersih
-kan gelas
kimia yang
dipecahkan
oleh
temannya

Goto
n
g
r
o
y
o
n
g

+

Diberi
apresiasi/
pujian

Menyajikan
hasil
diskusi
kelompok
dan
menjawab
sanggahan
kelompok
lain
dengan
tegas
mengguna
kan
argumenta
si yang
logis dan
relevan

Perca
y
a
d
ir
i

+

Diberi
apresiasi/
pujian

Tidak
mengumpu
lkan tugas
kimia

Disipl
i
n

_

Ditanya apa
alasanny
a tidak
mengum
pulkan
tugas

Tabel 2.1: Contoh format dan pengisian jurnal guru mata pelajaran
Jika seorang siswa menunjukkan perilaku yang kurang baik, guru harus segera
menindaklanjutinya dengan melakukan pendekatan dan pembinaan, sehingga secara
bertahap siswa tersebut dapat menyadari dan memperbaiki sendiri perilakunya menjadi
lebih baik.
Tabel 2.2 dan Tabel 2.3 berturut-turut menyajikan contoh jurnal penilaian sikap
spiritual dan sikap sosial yang dibuat oleh wali kelas dan/atau guru BK. Satu jurnal
digunakan untuk satu kelas.

Nama Sekolah
Kelas/Semester
Tahun pelajaran

: SMA Cipete
: X/Semester I
: 2014/2015
Pos/
n
e
g

N
o

Waktu

Nama

1

12/7/20
14

Adi

Tidak mengikuti sholat
Jum’ at yang
dilaksanakan di
sekolah

Ketakw
aan

-

Bagas

Mengganggu teman
yang sedang berdoa
sebelum makan
siang di kantin

Toleran
si
ber
aga
ma

_

Budim
an

Menjadi imam sholat
dzuhur di musholla
sekolah

Ketakw
aan

+

Bernad
us

Mengingatkan teman
untuk sholat dzuhur
di musholla sekolah

Toleran
si
ber
aga
ma

+

2

27/8/20
14

Kejadian/perilaku

Butir
sik
ap

3

15/9/20
14

Meity

Mengajak temannya
berdoa sebelum
bertanding basket
di lapangan sekolah

Ketakw
aan

+

4

17/12/2
01
4

Bernad
us

Menjadi ketua panitia
peringatan hari
besar keagamaan di
sekolah

Ketakw
aan

+

5

20/12/2
01
4

Adi

Membantu teman
memper-siapkan
perayaan

Toleran
si
ber

+

N
o

Waktu

Nama

Kejadian/perilaku

Butir
sik
ap

keagamaan yang
berbeda dengan
agamanya di
sekolah.

Pos/
n
e
g

aga
ma

dst
Tabel 2.2 Contoh Jurnal Penilaian Sikap Spiritual yang dibuat guru BK atau wali kelas

Nama Sekolah
Kelas/Semester
Tahun pelajaran

N
o

: SMA Cipete
: X/Semester I
: 2014/2015
Pos/
n
e
g

Waktu

Nama

16/7/2
01
4

Betty

menolong seorang
lanjut usia
menyeberang jalan
di depan sekolah

Santun

+

1

17/8/2
01
4

Budim
an

menjadi pemimpin
upacara HUT RI di
sekolah

Percaya
diri

+

2

Rudy

Terlambat mengikuti
upacara

Disipli
n

-

8/9/20
14

Adi

mengakui pekerjaan
rumah-nya
dikerjakan oleh
kakak-nya

Jujur

+

19/9/2
01
4

Chepp
y

lupa tidak menyerahkan
surat izin tidak
masuk sekolah dari
orang tuanya

Tanggu
ng
ja
wa
b

-

4

12/10/
20
14

Lucian
a

memungut sampah yang
berserakan di
halaman sekolah.

Kebersi
ha
n

+

5

15/11/
20
14

Betty

mengoordinir temanteman sekelasnya
mengumpulkan
bantuan untuk
korban bencana
alam.

Kepedu
lia
n

+

6

3

dst

Kejadian/perilaku

Butir
sik
ap

Tabel 2.3 Contoh Jurnal Penilaian Sikap Sosial yang dibuat guru BK atau wali kelas

b. Penilaian diri
Penilaian diri dalam penilaian sikap merupakan penilaian dengan cara meminta siswa
untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam berperilaku. Hasil
penilaian diri siswa dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Penilaiandiri dapat
memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian siswa, antara lain:


dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa, karena mereka diberi kepercayaan
untuk menilai dirinya sendiri;



siswa menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka
melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki;



dapat mendorong, membiasakan, dan melatih siswa untuk berbuat jujur, karena
mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.

Instrumen yang digunakan untuk penilaian diri berupa lembar penilaian diri yang
dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak bermakna ganda, dengan bahasa
lugas yang dapat dipahami siswa, dan menggunakan format sederhana yang mudah
diisi siswa. Lembar penilaian diri dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menunjukkan
sikap siswa dalam situasi yang nyata/sebenarnya, bermakna, dan mengarahkan siswa
mengidentifikasi kekuatan atau kelemahannya. Hal ini untuk menghilangkan
kecenderungan siswa menilai dirinyasecara subjektif.Penilaian diri oleh siswa perlu
dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.


Menjelaskan kepada siswa tujuan penilaian diri.



Menentukan indikator yang akan dinilai.



Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.



Merumuskan format penilaian, dapat berupa daftar cek (checklist) atau skala
penilaian (rating scale).

Contoh 1: lembar penilaian diri menggunakan daftar cek (checklist):
Nama

: ...............................................

Kelas/Semester

: ..................../..........................

Petunjuk:

1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda  pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya!
2. Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru!
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
...

Pernyataan
Saya menyontek pada saat mengerjakan ulangan.
Saya menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan
sumbernya pada saat mengerjakan tugas.
Saya melaporkan kepada guru ketika menemukan
barangyang tertinggaldi kelas.
Saya berani mengakui kesalahan saya.
Saya melakukan tugas-tugas dengan baik.
Saya berani menerima risiko atas tindakan yang saya
lakukan.
Saya mengembalikan barang yang saya pinjam.
Saya meminta maaf jika saya melakukan kesalahan.
Saya melakukan praktikum sesuai dengan langkah yang
ditetapkan.
Saya belajar dengan sungguh-sungguh.
...

Ya

Tidak

Pernyataan pada format di atas hanya contoh. Pernyataan tersebut ada yang bersifat
positif (No.3 s.d.10) dan ada yang bersifat negatif (No.1, 2). Pada waktu membuat
rekapitulasi, guru perlu memilahnya dengan bijaksana. Guru hendaknya berkreasi
menyusun sendiri pernyataan atau pertanyaan yang lebih sesuai untuk format penilaian
diri siswanya.
Penilaian diri tidak hanya digunakan untuk menilai sikap, tetapi juga dapat digunakan
untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan.

Contoh 2: lembar penilaian diri menggunakan skalapenilaian (rating scale) pada
waktu kegiatan kelompok
Nama

: ...............................................

Kelas/Semester

: ..................../..........................

Petunjuk:
1.

Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda  pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya! Keterangan angka pada setiap kolom

2.

sebagai berikut: 4 artinya selalu; 3 = sering; 2 = jarang, dan 1 = tidak pernah.
Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru!

No

Skor

Pernyataan

4

3

2

1

Selama kegiatan kelompok, saya:
1

mengusulkan ide kepada kelompok

2

sibuk mengerjakan tugas saya sendiri

3

tidak berani bertanya karena malu
ditertawakan

4

menertawakan pendapat teman yang
“nyeleneh”

5

aktif mengajukan pertanyaan dengan sopan

6

melaksanakan kesepakatan kelompok,
meskipun tidak sesuai dengan pendapat
saya

dst

c. Penilaian antarsiswa/antarteman
Penilaian antarsiswa/antarteman merupakan penilaian dengan cara meminta siswa
untuk saling menilai perilaku temannya.Sebagaimana penilaian diri, hasil penilaian
antarteman dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Instrumen yang digunakan
berupa lembar penilaian antarteman.
Kriteria instrumen penilaian antarteman:




sesuai dengan indikator yang akan diukur
indikator dapat diukur melalui pengamatan siswa
kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak berpotensi





munculnya penafsiran makna ganda/berbeda
menggunakan bahasa lugas yang dapat dipahami siswa
menggunakan format sederhana dan mudah digunakan oleh siswa
indikator menunjukkan sikap/perilaku siswa dalam situasi yang nyata atau
sebenarnya dan dapat diukur

Penilaian antarteman paling cocok dilakukan pada saat siswa mengerjakan kegiatan
kelompok. Misalnya setiap siswa diminta melakukan pengamatan/penilaian terhadap
dua orang temannya, dan dia juga akan dinilai oleh dua orang teman dalam
kelompoknya, sebagaimana diagram pada gambar berikut.

A
E

B
D

C

Gambar 2.2 Diagram penilaian antarteman

Diagram di atas menggambarkan saling menilai sikap/perilaku antarteman.
 Siswa A mengamati dan menilai B dan E; A juga dinilai oleh B dan E
 Siswa B mengamati dan menilai A dan C; B juga dinilai oleh A dan C
 Siswa C mengamati dan menilai B dan D; C juga dinilai oleh B dan D
 Siswa D mengamati dan menilai C dan E; D juga dinilai oleh C dan E
 Siswa E mengamati dan menilai D dan A; E juga dinilai oleh D dan A
Contoh instrumen penilaian (lembar pengamatan) antarteman (peer assessment)
menggunakan daftar cek (checklist) pada waktu bekerja kelompok.
Petunjuk
1. Amatilah perilaku 2 orang temanmu selama mengikuti kegiatan kelompok!
2. Isilah kolom yang tersedia dengan tanda cek (√) jika temanmu menunjukkan
perilaku yang sesuai dengan pernyataan untuk indikator yang kamu amati atau
tanda strip (-) jika temanmu tidak menunjukkan perilaku tersebut!
3. Serahkan hasil pengamatan kepada bapak/ibu guru!
Nama teman yang dinilai
Nama penilai
Kelas/Semester

: 1. …………………2. ……………….
: ………………………………….
: ………………………………….

No

Pernyataan/Indikatoryang diamati

1
2

Teman saya mengajukan pertanyaan dengan sopan
Teman saya mengerjakan kegiatan sesuai pembagian tugas
dalam kelompok
Teman saya mengemukakan ide untuk menyelesaikan
masalah
Teman saya memaksa kelompok untuk menerima usulnya
Teman saya menyela pembicaraan teman kelompok
Teman saya menjawab pertanyaan yang diajukan teman lain
Teman saya menertawakan pendapat teman yang
“nyeleneh”
Teman saya melaksanakan kesepakatan kelompok meskipun
tidak sesuai dengan pendapatnya

3
4
5
6
7
8

Teman 1

Teman 2

Pernyataan-pernyataan untuk Indikator yang diamati pada format di atas hanya contoh.
Pernyataan tersebut ada yang bersifat positif (nomor 1, 2, 3, 6, 8) dan ada yang bersifat
negatif (nomor 4, 5, dan 7).
Guru hendaknya dapat berkreasi membuat sendiri pernyataanatau pertanyaan yang lebih
sesuai untuk indikator yang diamati dengan memperhatikan kriteria instrumen penilaian
antarteman.
Lembar penilaian diri dan penilaian antarteman yang telah diisi dikumpulkan kepada
guru, selanjutnya dipilah dan dibuat rekapitulasinya untuk ditindaklanjuti. Guru dapat
menganalisis jurnal atau data/informasi hasil observasi penilaian sikap yang
dilakukannya dengan data/informasi hasil penilaian diri dan penilaian antarteman
(triangulasi) sebagai bahan pembinaan. Hasil analisis dinyatakan dalam deskripsi sikap
spiritual dan sikap sosial yang perlu segera ditindaklanjuti. Kepada siswa yang
menunjukkan banyak perilaku positif diberi apresiasi/pujian dan siswa yang
menunjukkan banyak perilaku negatif diberi motivasi sehingga selanjutnya siswa
tersebut dapat membiasakan diri berperilaku baik (positif).
B.

Penilaian Pengetahuan
1. Pengertian Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan merupakan penilaian untuk mengukur kemampuan siswa yang
meliputi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif serta kecakapan
berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Penilaian ini berkaitan dengan ketercapaian
Kompetensi Dasar pada KI-3 yang dilakukan oleh guru mata pelajaran.Penilaian
pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik penilaian. Guru memilih teknik penilaian
yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan dinilai. Penilaian dimulai dengan
perencanaan yang dilakukan pada saat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
yang mengacu pada silabus.
Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah siswa telah mencapai ketuntasan
belajar (mastery learning), juga untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan
penguasaan pengetahuan siswa dalam proses pembelajaran (diagnostic). Untuk itu,
pemberian umpan balik (feedback) kepada siswa dan guru merupakan hal yang sangat
penting, sehingga hasil penilaian dapat segera digunakan untuk perbaikan mutu
pembelajaran. Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama dan setelah proses

pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100.
Ketuntasan belajar untuk kompetensi pengetahuan paling rendah 60. Namun secara
bertahap sekolah harus meningkatkan kriteria

ketuntasan di atas 60 dengan

mempertimbangkan kondisi siswa dan pendukung pembelajaran.
2. Teknik Penilaian Pengetahuan
Berbagai teknik penilaian pada kompetensi pengetahuan dapat digunakan sesuai dengan
karakteristik masing-masing KD. Teknik yang biasa digunakan adalah tes tertulis, tes lisan,
dan penugasan. Namun tidak menutup kemungkinan digunakan teknik lain yang sesuai,
misalnya portofolio dan observasi. Skema penilaian pengetahuan dapat dilihat pada
gambar berikut.

Penilaian
Pengetahuan

Tes tertulis

Benar-Salah, Pilihan Ganda,
Menjodohkan, Isian/Melengkapi,
Uraian

Tes lisan

Kuis dan tanya jawab

Penugasan

Tugas yang dilakukan secara individu
atau kelompok di sekolah dan/atau di
luar sekolah

Teknik lain, misalnya:
portofolio, observasi
Gambar 2.3 Skema penilaian pengetahuan

Berikut ini adalah penjelasan dari skema pada gambar di atas.
a. Tes Tertulis
Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawaban disajikan secara tertulis untuk mengukur
atau memperoleh informasi tentang kemampuan peserta tes. Tes tertulis menuntut
adanya respons dari peserta tes yang dapat dijadikan sebagai representasi dari
kemampuan yang dimilikinya.
Instrumen tes tertulis dapat berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benarsalah, menjodohkan, dan uraian.Pengembangan instrumen tes tertulis mengikuti
langkah-langkah berikut:
1)

Menetapkan tujuan tes, apakah tujuan tes untuk seleksi, penempatan, diagnostik,
formatif, atau sumatif.

2)

Menyusun kisi-kisi. Kisi-kisi merupakan spesifikasi yang digunakan sebagai acuan
menulis soal. Di dalam kisi-kisi tertuang rambu-rambu tentang kriteria soal yang
akan ditulis, meliputi KD yang akan diukur, materi, indikator soal, bentuk soal, dan
nomor soal. Dengan adanya kisi-kisi, penulisan soal lebih terarahkarena sesuai

dengan tujuan tes dan proporsi soal per KD atau materi yang hendak diukur lebih
tepat.
3)

Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan soal.

4)

Menyusun pedoman penskoran sesuai dengan bentuk soal yang digunakan. Untuk
soal pilihan ganda, isian, menjodohkan, dan jawaban singkat disediakan kunci
jawaban karena jawabannya sudah pasti dan dapat diskor dengan objektif.Untuk
soal uraian disediakan pedoman penskoran yang berisi alternatif jawaban dan
rubrik dengan rentang skornya.

5)

Melakukan analisis kualitatif (telaah soal) sebelum soal diujikan.

Bentuk soal yang sering digunakan di SMA adalah pilihan ganda (PG) dan uraian.
Contoh Kisi-Kisi
Nama Sekolah

: SMA Cipete – Jakarta selatan

Kelas/Semester

: X /Semester 2

Tahun pelajaran

: 2014/2015

Mata Pelajaran

: Kimia

No.

Kompetensi Dasar

Materi

Indikator Soal

1

3.8 Menganalisis sifat
larutan berdasarkan
daya hantar
listriknya.

Sifat
larutan

Disajikan tabel hasil
percobaan uji larutan,
siswa dapat menentukan
senyawa yang
merupakan larutan
elektrolit dan non
elektrolit dengan tepat.

2

3.5 Membandingkan
ikatan ion, ikatan
kovalen, dan ikatan
logam serta sifat
zatnya

Ikatan
Kimia

Disajikan hasil uji
kepolaran senyawa,
siswa dapat menyimpulkan kepolaran senyawa
dengan benar

No
Soal
1

Bentuk
Soal
PG

...
30
31

PG
PG
Uraian

32
33

Uraian
Uraian

Selanjutnya dalam mengembangkan butir soal perlu memperhatikan kaidah penulisan
butir soal yang meliputi substansi/materi, konstruksi, dan bahasa.
1) Tes tulis bentuk pilihan ganda
Butir soal pilihan ganda terdiri atas pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option).
Untuk tingkat SMA biasanya digunakan 5 (lima) pilihan jawaban. Dari kelima

pilihan jawaban tersebut, salah satu adalah kunci (key) yaitu jawaban yang benar
atau paling tepat, dan lainnya disebut pengecoh (distractor).
Kaidah penulisan soal bentuk pilihan ganda sebagai berikut.


Substansi/Materi


Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes bentuk PG).



Materi yang diukur sesuai dengan kompetensi (UKRK: Urgensi,
Keberlanjutan, Relevansi, dan Keterpakaian).





Pilihan jawaban homogen dan logis.



Hanya ada satu kunci jawaban yang tepat.

Konstruksi


Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas.



Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang
diperlukan saja.



Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban.



Pokok soal tidak menggunakan pernyataan negatif ganda.



Gambar/grafik/tabel/diagram dan sebagainya jelas dan berfungsi.



Panjang rumusan pilihan jawaban relatif sama.



Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua jawaban benar”
atau “semua jawaban salah”.



Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu disusun berdasarkan
besar kecilnya angka atau kronologis kejadian.





Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya.

Bahasa


Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia.



Menggunakan bahasa yang komunikatif.



Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang sama, kecuali
merupakan satu kesatuan pengertian.



Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.

Contoh butir soal pilihan ganda mata pelajaran kimia berdasarkan contoh kisikisi di atas
Rumusan butir soal:
Perhatikan data percobaan uji larutan berikut!

Larut
a
n
N
o

Pengamatan pada
Elektroda

Lampu

(1)

tidak ada gelembung

padam

(2)

sedikit gelembung

padam

(3)

sedikit gelembung

redup

(4)

banyak gelembung

redup

(5)

banyak gelembung

menyala

Pasangan senyawa yang merupakan larutan elektrolit kuat dan non elektrolit
berturut-turut ditunjukkan oleh larutan nomor ….
A.
B.
C.
D.
E.

(1) dan (2)
(2) dan (3)
(3) dan (5)
(4) dan (5)
(5) dan (1)

Kunci: E

2) Tes tulis bentuk uraian
Tes tulis bentuk uraian atau esai menuntut siswa untuk mengorganisasikan dan
menuliskan jawaban dengan kalimatnya sendiri.
Kaidah penulisan soal bentuk uraian sebagai berikut.
 Substansi/Materi
 Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes bentuk uraian)
 Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sesuai
 Materi yang diukur sesuai dengan kompetensi (UKRK)
 Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang, jenis sekolah, dan tingkat
kelas
 Konstruksi
 Ada petunjuk yang jelas mengenai cara mengerjakan soal
 Rumusan kalimat soal/pertanyaan menggunakan kata tanya atau perintah
yang menuntut jawaban terurai
 Gambar/grafik/tabel/diagram dan sejenisnya harus jelas dan berfungsi
 Ada pedoman penskoran
 Bahasa
 Rumusan kalimat soal/pertanyaan komunikatif

 Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku
 Tidak mengandung kata-kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda
atau salah pengertian
 Tidak mengandung kata yang menyinggung perasaan
 Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu

Contoh Rumusan butir soal uraian berdasarkan contoh kisi-kisi di atas:
Perhatikan informasi berikut untuk menjawab pertanyaan nomor 31.
Siswa kelas X SMA Cipete Jakarta Selatan secara berkelompok melakukan percobaan
“Uji Kepolaran Senyawa” terhadap berbagai bahan. Setelah melakukan pengamatan
hasil percobaan, mereka mencatat data, mengolah, dan menginterpretasikannya.
Selanjutnya perwakilan kelompok menyajikan hasil percobaan di depan kelas dan
ditanggapi kelompok lain.
Berikut ini adalah data dan interpretasi hasil percobaan yang disajikan oleh kelompok
3.
No
1
2
3
4
5

Bahan
C2H5OH
CH3COOH
CCl4
H2O
CH4

Aliran zat cair terhadap penggaris
dibelokkan
V

Kesimpulan

tidak dibelokkan
V

V
V
V

Polar
Tidak Polar
Polar
Polar
Tidak Polar

Kelompok 1 menanggapi hasil percobaan kelompok 3 yang berbeda dengan hasil
percobaan mereka. Menurut kelompok 1 ada bahan yang perlu diperiksa ulang karena
hasil pengamatannya kurang tepat, sehingga kesimpulannya meragukan.
Pertanyaan:
Tunjukkan data pengamatan yang kurang tepat dan beri 5 alasan terhadap jawabanmu
yang berkaitan dengan kepolaran!
Pedoman penskoran
Jawaban
Data nomor 2 dan nomor 3
Alasan:
1. Kepolaran senyawa dipengaruhi oleh keelektronegatifan dan
bentuk molekul
2. Adanya perbedaan keelektronegatifan dapat menyebabkan kepolaran
3. Bentuk molekul yang simetris dapat menyebabkan suatu senyawa menjadi
tidak polar,
karena kutub yang terbentuk akan saling meniadakan
4. Pada semua bahan yang diperiksa ada perbedaan keelektronegatifan sehingga
faktor utama yang berpengaruh adalah bentuk molekul
5. Bentuk molekul bahan 2 adalah tidak simetris, bersifat polar dan
bentuk molekul bahan 3 adalah simetris, bersifat non polar
Skor maksimal

Skor
2
8
1
1
1
1
1
1
1
1
10

b. Tes lisan
Tes lisan merupakan pemberian soal/pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya
secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal pada waktu pembelajaran. Jawaban
siswa dapat berupa kata, frase, kalimat maupun paragraf.Tes lisan menumbuhkan sikap
siswa untuk berani berpendapat.
Rambu-rambu pelaksanaan tes lisan:


Tes lisan dapat digunakan untuk mengambil nilai (assessment of learning) dan
dapat juga digunakan sebagai fungsi diagnostik untuk mengetahui pemahaman
siswa terhadap kompetensi dan materi pembelajaran (assessment for learning).



Pertanyaan harus sesuai dengan tingkat kompetensi dan lingkup materi pada
kompetensi dasar yang dinilai



Pertanyaan diharapkan dapat mendorong siswa dalam mengonstruksi jawabannya
sendiri.



Pertanyaan disusun dari yang sederhana ke yang lebih komplek.

Contoh pertanyaan untuk tes lisan dalam pembelajaran.
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
:X/1
Kompetensi Dasar : 3.1
Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalahan
pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi
kehidupan), metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja
berdasarkan pengamatan dan percobaan.
Indikator

:

1.
2.

Pertanyaan

:

1.

2.

c. Penugasan

Siswa dapat menyebutkan cabang-cabang biologi yang
berhubungan dengan informasi yang diberikan.
Siswa dapat menjelaskan urutan tingkat organisasi
kehidupan.
Salah satu penyakit degeneratif pada manusia usia lanjut
(manula) adalah diabetes mellitus yang berkaitan dengan
menurunnya fungsi pankreas untuk menghasilkan insulin.
Sebutkanlah cabang-cabang biologi yang berhubungan
dengan penyakit tersebut.
Jelaskan organisasi kehidupan dari tingkat yang paling
kecil sampai tingkat paling besar!

Penugasan adalah pemberian tugas kepada siswa untuk mengukur dan/atau
meningkatkan pengetahuan.Penugasan yang digunakan untuk mengukur kompetensi
pengetahuan (assessment of learning)dapat dilakukan setelah proses pembelajaran
sedangkan penugasan yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan (assessment
for learning)diberikan sebelum dan/atau selama proses pembelajaran.Penugasan dapat
berupa pekerjaan rumah dan/atau proyek yang dikerjakan secara individu atau
kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.Penugasan lebih ditekankan pada
pemecahan masalah dan tugas produktif lainnya.
Rambu-rambu penugasan:


Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.



Tugas dapat dikerjakan oleh siswa, selama proses pembelajaran atau
merupakan bagian dari pembelajaran mandiri.



Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan siswa.



Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.



Penugasan

ditujukan

untuk

memberikan

kesempatan

kepada

siswa

menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan secara
kelompok.


Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota
kelompok.



Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas.



Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.

Contoh penugasan
Mata Pelajaran

: Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Kelas/Semester

: XII /1

Tahun Pelajaran

: 2014/2015

Kompetensi Dasar:
3.1. Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan gerak salah satu permainan bola
besar untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik.
Indikator:
Menganalisis taktik danstrategi (pola menyerangdan bertahan) permainan sepakbola.
Rincian tugas:
1.

Amatilah/tontonlah pertandingan sepak bola di lapangan/televisi/internet, atau
media lain.

2.

Perhatikan taktik dan strategi yang muncul, baik pertahananmaupun penyerangan
dalam pertandingan tersebut.

3.

Buatlah laporan hasil pengamatanmu dengan tampilan yang menarik dan
menggunakan bahasa Indonesia yang benar sehingga mudah dipahami. Laporan
meliputipendahuluan (tujuan penyusunan laporan, nama pertandingan, tempat,
waktu dan tim yang bertanding) dan pelaksanaan (hasil pengamatan taktik dan
strategi permainan).

Contoh rubrik penilaian laporan tugas PJOK
Kriteria
Pendahuluan

Pelaksanaan

Kesimpulan

Tampilan
laporan

Skor

Indikator

4

Memuat: (1) tujuan penyusunan laporan, (2) nama
pertandingan, (3) tempat, (4) waktu, dan (5)
tim yang bertanding

3

Memuat tujuan dan 3 dari 4 butir lainnya

2

Memuat tujuan dan 2 dari 4 butir lainnya

1

Tidak memuat tujuan penyusunan laporan, ada
salah satu atau lebih dari 4 butir lainnya

0

Tidak memuat tujuan dan 4 butir lainnya

4

Taktik dan strategi pertahanan dan penyerangan
diulas dengan lengkap

3

Taktik atau strategi pertahanan dan penyerangan
diulas dengan lengkap

2

Taktik atau strategi pertahanan atau penyerangan
diulas dengan lengkap

1

Taktik dan strategi pertahanan dan penyerangan
diulas tidak lengkap

4

Terkait dengan pelaksanaan tugas dan ada saran
untuk perbaikan penugasan berikutnya yang
feasible

3

Terkait dengan pelaksanaan tugas dan ada saran
untuk perbaikan penugasan berikutnya tetapi
kurangfeasible

2

Terkait dengan pelaksanaan tugas tetapi tidak ada
saran

1

Tidak terkait dengan pelaksanaan tugas dan tidak
ada saran

4

Laporan rapi dan menarik, dilengkapi cover dan
foto/gambar

3

Laporan rapi dan menarik, dilengkapi cover atau
foto/gambar

Kriteria

Skor

Keterbacaan

Indikator

2

Laporan dilengkapi cover atau foto/gambar tetapi
kurang rapi atau kurang menarik

1

Laporan kurang rapi dan kurang menarik, tidak
dilengkapi cover dan foto/gambar

4

Mudah dipahami, pilihan kata tepat, dan ejaan
semua benar

3

Mudah dipahami, pilihan kata tepat, beberapa ejaan
salah

2

Kurang dapat dipahami, pilihan kata kurang tepat,
dan beberapa ejaan salah

1

Tidak mudah dipahami, pilihan kata kurang tepat,
dan banyak ejaan yang salah

Contoh pengisian hasil penilaian tugas

No

Nama

Pendahulua

Pelaksanaan

Kesimpulan

Tampilan

Keterbacaan

Skor untuk
Juml
s
k
o
r

Nilai

1

Adi

4

2

2

3

3

14

70

...

...

...

...

...

...

...

...

...

Keterangan:
 Skor maksimal = banyaknya kriteria x skor tertinggi setiap kriteria.
Pada contoh di atas, skor maksimal = 5 x 4= 20.
 Nilai tugas = (Jumlah skor perolehan: skor maks) x 100.
 Pada contoh di atas nilai tugas Adi = (14 : 20) x 100 = 70.
d. Observasi
Observasi bukan hanya dilakukan untuk menilai sikap, namun penilaian terhadap
pengetahuan siswa dapat juga dilakukan melalui observasi selama proses pembelajaran,
misalnya pada waktu diskusi atau kegiatan kelompok.Teknik ini adalah cerminan dari
penilaian autentik.
Contoh format observasi terhadap diskusikelompok
Nam

Pernyataan/Indikator
a

Gagasan

Kebena
ra
n
ko

Ketepatan
istilah

....

ns
ep
Y


Adi
Auli
a
Budi

T

Y

T



T

Y

T






Y







...

Keterangan: Diisi tanda cek ():

Y = ya/benar/tepat; T = tidak tepat

Hasil yang diperoleh dari observasi digunakan untuk mendeteksi kelemahan/kekuatan
penguasaan kompetensi pengetahuan dan memperbaiki proses pembelajaran khususnya
pada indikator yang belum muncul.
C. Penilaian Keterampilan
1. Pengertian Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan adalah penilaian untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa
terhadap kompetensi dasar

pada KI-4. Penilaian keterampilan menuntut siswa

mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu.Penilaian inidimaksudkan untuk
mengetahui apakah pengetahuan yang sudah dikuasai siswa dapat digunakan untuk
mengenal dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan sesungguhnya (real life).
Ketuntasan belajar untuk kompetensi keterampilan dibuat dalam bentuk angka 0 – 100.
Ketuntasan belajar untuk kompetensi keterampilan optimum paling rendah 60. Secara
bertahap satuan pendidikan dapat menetapkan ketuntasan belajardi atas 60.
2. Teknik Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik antara lain penilaian
praktik/kinerja, proyek,dan portofolio. Teknik penilaian lain dapat digunakan sesuai
dengan karakteristik KD pada KI-4 pada mata pelajaran yang akan diukur.Instrumen
yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi
rubrik.
Skema penilaian keterampilan dapat dilihat pada gambar berikut.
Skema penilaian keterampilan
Praktik/
Kinerja

Penilaian
Keterampilan

Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan
saling mendukung proses pembelajaran

Proyek

Kegiatan penyelidikan yang mencakup
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan
hasil proyek dalam kurun waktu tertentu.

Portofolio
oo

Rekaman hasil pembelajaran dan penilaian
yang memperkuat kemajuan dan kualitas
pekerjaan siswa

Teknik lain:
Mis: Tertulis

Gambar 2.3 Skema penilaian keterampilan

Penjelasan gambar di atas sebagai berikut.
a. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja digunakan untuk mengukur capaian pembelajaran yang berupa
keterampilan proses dan/atau hasil (produk). Penilaian kinerja yang menekankan
pada hasil (produk) biasa disebut penilaian produk, sedangkan penilaian kinerja
yang menekankan pada proses dan produk dapat disebut penilaian praktik. Aspek
yang dinilai dalam penilaian kinerja adalah proses pengerjaannya atau kualitas
produknya atau kedua-duanya. Sebagai contoh: (1) keterampilan menggunakan alat
dan atau bahan serta prosedur kerja dalam menghasilkan suatu produk; (2) kualitas
produk yang dihasilkan berdasarkan kriteria teknis dan estetik.
Contoh penilaian kinerja yang menekankan pada proses adalah berpidato,
membaca karya sastra, memanipulasi peralatan laboratorium sesuai keperluan, dan
memainkan alat musik. Contoh penilaian proses yang melibatkan aktivitas fisik
adalahmelempar/menendang bola, bermain tenis, berenang, koreografi, dan menari.
Contoh penilaian kinerja yang menekankan pada produk misalnyamenyusun
karangan, melukis, dan menyulam. Contoh penilaian kinerja yang menekankan
pada proses dan produk misalnya pembuatan makanan tradisional.
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam penilaian kinerja adalah:
1)

mengidentifikasi semua langkah-langkah penting yang akan mempengaruhi
hasil akhir (output).

2)

menuliskan dan mengurutkan semua aspek kemampuan spesifik yang penting
dan diperlukan untuk menyelesaikan tugas dan menghasilkan hasil akhir
(output) yang terbaik.

3)

mendefinisikan dengan jelas semua aspek kemampuan yang akan diukur.
Kemampuan atau produk yang akan dihasilkan tersebut tidak perlu terlalu
banyak atau rinci, yang pentingharus dapat diamati (observable).

4)

memeriksa dan membandingkan kembali semua aspek kemampuan yang
sudah dibuat sebelumnya oleh orang lain di lapangan (jika ada
pembandingnya).

Dalam pelaksanaan penilaian kinerja perlu disiapkan format observasi dan rubrik
penilaian untuk mengamati perilaku siswa dalam melakukan praktik atau produk
yang dihasilkan.

Contoh penilaian kinerja/praktik
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester

: XI /2

Tahun Pelajaran

: 2014/2015

Kompetensi Dasar : 4.7 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur
dan fungsi jaringan pada organ-organ pencernaan yang
menyebabkan gangguan sistem pencernaan dan teknologi
terkait sistem pencernaan, serta melakukan uji zat
makanan yang terkandung dalam berbagai jenis bahan
makanan serta mengaitkannya dengan kebutuhan energi
bagi setiap individu melalui berbagai bentuk m

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

Pengaruh mutu mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa bidang ekonomi di SMA Negeri 14 Tangerang

15 165 84

Hubungan kecerdasan emosional dengan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA Darussalam Ciputat Tangerang Selatan

16 134 101

Pembangunan aplikasi e-learning sebagai sarana penunjang proses belajar mengajar di SMA Negeri 3 Karawang

8 89 291

HUBUNGAN ANTARA KELENTUKAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN BACK OVER DALAM SENAM PADA SISWA SMA NEGERI 05 BANDAR LAMPUNG

0 42 1

BAHASA PADA SURAT DINAS BALAI PENYULUHAN PERTANIAN KECAMATAN SRAGI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2010 DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

7 85 1

EFEKTIVITAS MEDIA PENYAMPAIAN PESAN PADA KEGIATAN LITERASI MEDIA (Studi pada SMA Negeri 2 Bandar Lampung)

15 96 159

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DAN MANAJEMEN WAKTU BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

11 108 89