Pluralisme Adat Perkawinan di Tanah Perbatasan (Studi Etnografi Mengenai Penerapan Adat Minangkabau, Mandailing, dan Hukum Islam di Kanagarian Simpang Tonang Kec. Duo Koto Kab. Pasaman Provinsi Sumatera Barat)

  Pluralisme Adat Perkawinan di Tanah Perbatasan (Studi Etnografi Mengenai Penerapan Adat Minangkabau, Mandailing, dan

Hukum Islam di Kanagarian Simpang Tonang Kec. Duo Koto

Kab. Pasaman Provinsi Sumatera Barat)

  SKRIPSI

  Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Ilmu Sosial dalam Bidang Antropologi Oleh:

RAZAKIKO HARKANI 090905026 DEPARTEMEN ANTROPOLOGI SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

  UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK HALAMAN PERSETUJUAN Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh: Nama : Razakiko Harkani Nim : 090905026 Departemen : Antropologi Sosial

Judul : Pluralisme Adat Perkawinan di Tanah Perbatasan

(Studi Etnografi Mengenai Penerapan Adat

   Minangkabau, Mandailing, dan Hukum Islam di Kanagarian Simpang Tonang Kec. Duo Koto Kab. Pasaman Provinsi Sumatera Barat) Pembimbing Skripsi, Ketua Departemen, Drs. Ermanyah, M.Hum. Dr. Fikarwin Zuska NIP. 19660304 199203 1 002 NIP. 19621220 198903 1 005 Dekan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. Badaruddin, M.Si. NIP. 19680525 199203 1 002

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

  

HALAMAN PENGESAHAN

  Skripsi ini telah dipertahankan oleh : Nama : Razakiko Harkani NIM : 090905026 Departemen : Antropologi Sosial Judul : Pluralisme Adat Perkawinan di Tanah Perbatasan (Studi Etnografi

  Mengenai Penerapan Adat Minangkabau, Mandailing, dan Hukum Islam di Kanagarian Simpang Tonang Kec. Duo Koto Kab. Pasaman Provinsi Sumatera Barat)

  Pada ujian komprehensif yang dilaksanakan : Hari : Tanggal : Pukul : Tempat : Tim Penguji

  1. Ketua Penguji Drs. Ermansyah, M.Hum. ( ) NIP. 19660304 199203 1 002

  2. Anggota I ( ) NIP.

  3. Anggota II ( ) NIP.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

  

Pluralisme Adat Perkawinan di Tanah Perbatasan (Studi Etnografi

Mengenai Penerapan Adat Minangkabau, Mandailing, dan Hukum Islam di

Kanagarian Simpang Tonang Kec. Duo Koto Kab. Pasaman Provinsi

  

Sumatera Barat)

SKRIPSI

  Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

  Apabila dikemudian hari terbukti lain atau tidak seperti yang saya nyatakan di sini, saya bersedia diproses secara hukum dan siap menanggalkan gelar kesarjanaan saya.

  Medan, April 2014 Razakiko Harkani

  ABSTRAK Razakiko Harkani, 2014, judul skripsi: Pluralisme Adat Perkawinan di Tanah Perbatasan (Studi Etnografi Mengenai Penerapan Adat Minangkabau, Mandailing, dan Hukum Islam di Kanagarian Simpang Tonang Kec. Duo Koto Kab. Pasaman Provinsi Sumatera Barat). Skripsi ini terdiri dari: 5 bab, 162 halaman, 5 daftar tabel dan 10 daftar gambar.

  Di era globalisasi ini perkawinan campuran antara etnis yang berbeda sudah tidak dapat dibendung lagi. Arus urbanisasi dan modernisasi memperluas pintu akses perantauan. Hal ini menyebabkan tidak ada lagi sekat yang mengisolasi suatu daerah tertentu. Daerah perbatasan menjadi pintu gerbang pertama dari proses migrasi tersebut. Di daerah ini perkawinan campuran lumrah terjadi, meskipun tidak ada presentase yang pasti karena dalam akta perkawinan tidak dicantumkan latar belakang etnisnya. Perkawinan antara penduduk asli dengan pendatang juga menyebabkan lahirnya suatu tatanan adat yang sangat unik. Adat tersebut terus mengalami modifikasi sebagai akibat pengaruh lingkungan serta pola fikir masyarakat yang terus berkembang.

  Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses pemilihan adat perkawinan di Kanagarian Simpang Tonang, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan secara mendalam (thick description) mengenai budaya masyarakat perbatasan, khususnya mengenai gejala pluralisme hukum dalam proses pemilihan adat perkawinan di Nagari Simpang Tonang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif sebagai bagian dari kajian etnografis. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan kategorisasi dan evaluasi data.

  Dari hasil penelitian lapangan dapat disimpulkan bahwa pada masyarakat Simpang Tonang terdapat berbagai variasi adat perkawinan yang dapat menjadi pilihan berdasarkan kesepakatan antara kedua belah pihak, diantaranya seperti: secara adat Minangkabau memakai sistem perkawinan sumondo, secara adat Mandailing memakai sistem perkawinan manjujur, dan adat ranto yakni perpaduan keduanya atau bahkan tidak menggunakan kedua adat tersebut hanya berdasarkan agama Islam dan undang-undang yang berlaku. Proses pemilihan adat perkawinan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: kedudukan anak dalam keluarga, status sosial, ekonomi, kepraktisan, pengaruh kebudayaan masyarakat lain, stereotype, agama Islam, dan kadar keetnisitasan suatu mempelai. Perbedaan adat perkawinan tersebut tidak menimbulkan konflik karena terlebih dahulu dimusyawarahkan antara keluarga kedua belah pihak beserta tetua adat setempat

  

Kata-kata Kunci: Masyarakat Perbatasan, Manjujur, Sumondo, Adat Ranto,

Perkawinan Campuran, Pluralisme Hukum.

UCAPAN TERIMA KASIH

  Alhamdulillah puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi dengan judul Pluralisme Adat Perkawinan di Tanah

  

Perbatasan (Studi Etnografi mengenai Penerapan Adat Minangkabau,

Mandailing, dan Hukum Islam di Kanagarian Simpang Tonang Kec. Duo

Koto Kab. Pasaman Provinsi Sumatera Barat). Penelitian ini dilakukan

  sebagai salah satu syarat untuk mencapai Sarjana S1 jurusan Antropologi Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan adanya bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Tanpa bantuan dan bimbingan tersebut, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada segenap pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, yakni:

  Kepada Bapak Prof. Dr. Badaruddin Rangkuti, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. Selanjutnya kepada Bapak Dr. Fikarwin Zuska, selaku Ketua Departemen Antropologi Sosial FISIP USU yang telah banyak berbagi pengetahuan dan motivasi kepada penulis untuk mendalami Ilmu Antropologi mulai dari awal perkulihan hingga penulisan skripsi ini. Kepada Bapak Agustrisno, MSP., selaku Sekretaris Departemen Antropologi yang selalu memberikan dukungan dan motivasi selama perkuliahan.

  Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya khususnya kepada Bapak Drs. Ermansyah, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Terima kasih atas kesabaran bapak dalam membimbing saya menyelesaikan skripsi ini. Bapak adalah mentor di balik semua ini. Bapak telah meluangkan waktu dan tenaga, memberikan ilmu, arahan, motivasi, perhatian, memberikan kritikan, serta masukan-masukan kepada penulis mulai dari penyusunan proposal skripsi sampai akhirnya penyelesaian skripsi ini. Selanjutnya kepada bang Nurman Achmad, S.Sos. M.Soc.Sc., selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah memberikan perhatian berupa yang selalu memberikan arahan, saran, dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan segala urusan akademis selama masa perkuliahan dan mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini. Seluruh staf pengajar Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan membekali penulis dengan begitu banyak ilmu, wawasan serta pengetahuan baru bagi penulis selama proses belajar ini berlangsung. Demikian juga kepada Kak Nurhayati dan Kak Sofiana selaku staf administrasi Departemen Antropologi yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis dalam mengurus kelancaran administrasi selama perkuliahan.

  Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan kerabat mahasiswa Antropologi FISIP USU. Tulisan ini penulis persembahkan khususnya kepada kerabat-kerabat seangkatan stambuk 2009 “antro connection 09”. Sanak Tety Yunita Gultom dan sahabat rahasia iniasiasi Rahmah Ariasty, S.Sos., yang telah menjadi kawan dekat pertama mulai dari awal perkuliahan dan penulis harap persahabatan ini tidak akan putus sampai kapan pun; cekgu Elisa Novarita Kahar, S.Sos. dan boru tulang Nelpi Gusliana Nst, yang telah memberi pertolongan pemadam kelaparan dan setia menemani penulis ketika diopname di klinik; bundo Halimatussakdiah, yang telah memperkenalkan indahnya Kuala Lumpur dengan motto lets rock the world; mbak mimin Theresha Meilani, S.Sos. dan agent Creysant Lasty, yang telah berbagi project sehingga menambah pengalaman penulis; Abdul Rahman Matondang, yang telah setia menjadi kawan bimbingan awak; dan seterusnya kepada kerabat lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Begitu banyak kenangan yang telah kita lewati bersama. Kenangan yang tak mungkin terlupakan begitu saja. Kalian telah membuatku kuat, sedih dan tertawa bersama, belajar bertukar pendapat, mewarnai hari-hariku dan memperkenalkan indahnya Kota Medan ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada junior kami, yakni: kerabat Rini Rezeki Utami (stambuk 2011), atas senyuman sinisnya yang membuat abang rela jadi fans

  

rinieyours ; Ruth Oktodora br Ginting (stambuk 2012), yang telah mengajari

  kesetiaan meski berbeda keyakinan; Siti Wulandari (stambuk 2013) , yang telah mengajari penulis rasa sabar untuk tetap setia menunggu di setiap ketidakpastian; Siti Khairani Nasution (stambuk 2013), keta langa mangan ice cream mulak dek; Mia Anggraini Zega (stambuk 2013), atas cerita luar biasanya tentang Nias yang membuat fantasi ini semakin liar dan ingin segera berkunjung ke sana. Seterusnya buat adek kerabat lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

  Terkhusus juga diucapkan terima kasih kepada keluarga besar penulis. Ayahanda Drs. Durmansyah Hasan dan Ibunda Rofdalia, S.Pd.Bio., yang telah membuktikan rasa kasih sayangnya kepada penulis melalui curahan perhatian, dukungan, motivasi dan ajaran moralnya. Kalian berdua adalah sosok yang luar biasa, menginspirasi dan menjadi panutan bagi kami anak-anakmu. Kepada Kakanda (iboto siangkangan) Radhikalia Ferdana, S.E., yang selalu mencoba untuk membuka mata hati penulis agar segera menyelesaikan perkuliahan ini karena keyakinan besarnya akan adanya sesuatu hal yang lebih menarik di luar sana yang telah menanti. Kepada adinda Tryoandha Mashunri, Priyanugraha Wijayanta, dan iboto siampudan kami Dehafebria Filiansi yang telah menghibur hati dan berbagi berbagai cerita kepada penulis. Seterusnya keluarga besar yang telah memberikan bantuan dukungan material dan moral.

  Kepada masyarakat Nagari Simpang Tonang yang telah membuat penulis merasa nyaman dan menjadi bagian dari kalian. Seterusnya kepeda semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu per satu. Semoga budi baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Menyadari akan keterbatasan yang penulis miliki, maka skripsi atau hasil penelitian lapangan ini masih terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan koreksi dan masukan dari berbagai pihak guna penyempurnaan hasil penelitian ini. Semoga tulisan ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang memerlukannya.

  Medan, April 2014 Penulis Razakiko Harkani

  

Riwayat Hidup

  Razakiko Harkani lahir pada tanggal

  21 April 1991 di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Anak kedua dari 5 (lima) bersaudara dari pasangan Drs.

  Durmansyah Hasan dan Rofdalia, S.Pd.Bio. Menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 14 Tanjung Alam pada tahun 2003, Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Ampek Angkek pada tahun 2006 dan Sekolah

  Menengah Atas Negeri 1 Bukittinggi tahun 2009. Kemudian pada tahun 2009 melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi di Universitas Sumatera Utara dengan spesifikasi ilmu Antropologi Sosial. Prestasi yang diperoleh selama masa perkuliahan yaitu memperoleh beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) pada tahun ajaran 2011/2012 dan Indeks Prestasi 4,00 pada semeseter genap tahun ajaran 2010/2011.

  Adapun pengalaman berorganisasi penulis selama masa perkuliahan diantaranya: sebagai anggota Ikatan Mahasiswa Imam Bonjol (IMIB) USU, yakni sebuah organiasi kemahasiswaan kedaerahaan (primordial) dengan anggotanya yang memiliki darah Minangkabau pada tahun 2009 sampai sekarang, sebagai anggota Bidang Pendidikan INSAN (Ikatan Dongan Sabutuha Antropologi) FISIP USU pada tahun 2012 sampai sekarang, sebagai Koordinator Sie Acara Panitia Inisiasi Antropologi Sosial FISIP USU 2011, dan Panitia Penyambutan Mahasiswa Baru (PMB) FISIP USU 2013.

  Adapun seminar/ pelatihan yang pernah penulis ikuti selama masa perkuliahan diantaranya: Seminar Nasional “Roadshow Film Dokumenter dan Diskusi Publik Crossing Boundaries” yang diadakan oleh The Interseksi Foundation pada tahun 2010; Seminar Pemuda 2011 yang diselenggarakan oleh Generasi Muda Nias; Seminar “Ini Medan Demokrasi Bung” yang diselenggarakan oleh FES, KKSP, dan FISIP USU pada tahun 2011; Seminar dan Diskusi Publik “Kota-Kota di Sumatera: Enam Kisah Kewarganegaraan dan Demokrasi” pada tahun 2011; Training of Fasilitator (TOF) Pengembangan Masyarakat Angkatan-1 Departemen Antropologi Sosial FISIP USU pada tahun 2012; dan Seminar Motivasi “Take Action Get Power” oleh Irwan Waseful Berutu yang diselenggarakan oleh Departemen Antropologi Sosial FISIP USU pada tanggal 10 Maret 2014.

  Adapun pengalaman research dan kerja lapangan penulis diantaranya:

  

Ethnograpy Research Pekerja Seks Komersial Bandar Baru, Sumatera Utara yang

  diselenggarakan oleh Departemen Antropologi Sosial FISIP USU pada tahun 2010; Ethnograpy Research Upacara Pangguni Uthiram Etnis Tamil Di Kota Lubuk Paka, Deli Serdang, Sumatera Utara yang diselenggarakan oleh Departemen Antropologi Sosial FISIP USU pada tahun 2011; Ethnograpy

  Research mengenai Kehidupan Imigran Bali di Kampung Bali, Langkat, Sumatera

  Utara yang diselenggarakan oleh Departemen Antropologi Sosial FISIP USU pada tahun 2011; sebagai interviewer Survey Nasional Evaluasi Mengenai Sosialisasi Program Kependudukan dan Keluarga Berencana BKKBN yang diselenggarakan oleh PT Cipta Karsa Indonesia di Padang Bolak, Sumatera Utara akhir tahun 2012 dan di Kelurahan Laing, Kota Solok, Propinsi Sumatera Barat tahun 2013; sebagai interviewer Survey Nasional Opini Publik tentang Kesadaran Masyarakat terhadap Implementasi Nilai-Nilai Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara dalam Kerangka Kewarganegaraan, Multikulturalisme dan Pluralisme yang diselenggarakan oleh Prisma Resource Centre LP3ES di Padang Bolak dan Padang Bolak Julu, Sumatera Utara akhir tahun 2012; sebagai

  

interviewer Survei Nasional Survei Nasional Evaluasi Mengenai Sosialisasi

  Program Kependudukan dan Keluarga Berencana, serta Survei Prefensi Politik Masyarakat Secara Nasional, dan Survei Nasional Studi Opini Publik tentang Implementasi Empat Pilar dan Reformasi GBHN dalam Rangka Integrasi Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah yang diselenggarakan oleh CSCR UIN Jakarta pada bulan November 2013 di Desa Purba Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Propinsi Sumatera Utara; dan sebagai obeserver pada kegiatan Hitung Cepat (Quick Count) Pemilu 2014 di Sipirok, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara yang diselenggarkan oleh Indonesia Research Centre.

KATA PENGANTAR

  Syukur Alhamdulillah, penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pluralisme Adat Perkawinan di Tanah Perbatasan (Studi Etnografi Mengenai Penerapan Adat Minangkabau, Mandailing, dan Hukum Islam di Kanagarian Simpang Tonang Kec. Duo Koto Kab. Pasaman Provinsi Sumatera Barat)” dengan baik. Tidak lupa penulis mengucapkan shalawat beserta salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah memberikan syafa’at kepada kita semua. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Sosial Jurusan Antropologi Sosial pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

  Skripsi ini berisi kajian analisis yang didasarkan pada observasi partisipasi dan wawancara mengenai gejala pluralisme hukum dalam proses pemilihan adat perkawinan di Nagari Simpang Tonang. Dari hasil penelitian terlihat bahwa terdapat tiga variasi adat perkawinan yang dapat menjadi pilihan ketika seseorang hendak melangsungkan perkawinan, yaitu: adat manjujur, adat sumondo, dan adat ranto. Proses pemilihan adat perkawinan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: kedudukan anak dalam keluarga, status sosial, ekonomi, kepraktisan, pengaruh kebudayaan masyarakat lain, stereotype, dan kadar keetnisitasan suatu mempelai. Pemilihan tersebut juga dipengaruhi oleh UUD dan agama Islam. Meskipun terdapat keberagamaan adat perkawinan di Simpang Tonang, namun hal ini tidak menimbulkan konflik. Setiap pemilihan adat perkawinan tersebut terlebih dahulu dimusyawarahkan antara keluarga kedua belah pihak beserta tetua adat setempat.

  Dalam tulisan ini, penulis ingin menunjukkan bahwa ada suatu gejala yang cukup menarik yang terjadi di Pasaman, suatu daerah perbatasan antara Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Penulis melihatnya menggunakan sudut pandang antropologi hukum. Hukum dalam perspektif antropologi bukan semata-mata berwujud peraturan perundang-undangan yang diciptakan oleh negara, tetapi juga hukum dalam wujudnya sebagai peraturan-peraturan lokal yang bersumber dari suatu kebiasaan masyarakat. Hukum tersebut merupakan produk dari interaksi sosial yang dipengaruhi oleh aspek-aspek kebudayaan yang lain, seperti politik, ekonomi, ideologi, religi, struktur sosial, dan lain sebagainya.

  Kajian ini berbeda kajian-kajian antropologi hukum lainnya. Pada masa lalu, pendekatan etnografi konvensional hanya berfokus pada penelitian mikro untuk memperoleh gambaran suatu kebudayaan secara mendalam. Hal ini membuat seolah-olah masyarakat yang diteliti tersebut seolah-olah terisolasi dari peristiwa pada ruang dan waktu dalam konteks lain. Meskipun penulis memfokuskan dalam konteks masyarakat yang sederhana yakni masyarakat

  

Nagari Simpang Tonang, namun di sini bukan berarti masyarakat tersebut

  “terpencil”. Arus globalisasi telah menyentuh kehidupan masyarakat di sana. Hal ini tentu membuat hukum-hukum yang ada semakin plural. Hukum yang terus berubah sebagai akibat dari adanya proses adaptasi, akomodasi, dan resepsi elemen-elemen sistem hukum lain.

  Akhir kata ” tak ada gading yang tak retak”, demikian juga dengan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, yang disebabkan adanya keterbatasan kemampuan, pengalaman, dan pengetahuan penulis baik mengenai materi, teknik penyusunan maupun analisisnya. Oleh karena itu, dengan hati terbuka penulis menerima setiap saran dan kritik dari pembaca untuk penyempurnaan pada masa yang akan datang.

  Medan, April 2014 Penulis Razakiko Harkani

  \

  DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................. i HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... ii PERNYATAAN ORIGINALITAS ...................................................... iii ABSTRAK ............................................................................................. iv UCAPAN TERIMAKASIH.................................................................. v RIWAYAT HIDUP ............................................................................... ix KATA PENGANTAR .......................................................................... xii DAFTAR ISI .......................................................................................... xv DAFTAR TABEL ................................................................................. xviii DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xix BAB I. PENDAHULUAN.......... .........................................................

  2.1.2. Tarombo Terbentuknya Nagari Simpang Tonang

  2.5. Alak Simpang Tonang: Pengidentifikasian Diri dan Sistem Kekerabatan ......................................................

  2.4. Pola Pemukiman .............................................................. 62

  60

  59 2.3.4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama .................

  2.3.3. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Hidup ...................................................................

  58

  57 2.3.2. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ...

  2.3.1. Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin ...............................................................

  56

  50 2.3. Komposisi Penduduk .......................................................

  2.1.1. Sejarah Singkat Migrasi Etnis Mandailing ke Daerah Pasaman ................................................... 46

   1 1.1. Latar Belakang Masalah ...................................................

  46

  2.2. Menguak Kembali Sejarah Migrasi Etnis Mandailing ke Pasaman dan Tarombo Terbentuknya Nagari Simpang Tonang ............................................................................

  42

  2.1. Letak Geografis dan Keadaan Alam Nagari Simpang Tonang ............................................................................

  33 BAB II. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN........ ......... 42

  1.6. Pengalaman Lapangan: Suatu Refleksi …………………

  28

  28 1.5. Metode Penelitian … ........................................................

  27 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................

  8 1.3. Rumusan Masalah ............................................................

  1 1.2. Tinjauan Pustaka ..............................................................

  65

  2.5.1. Identitas Kultural dan Penegasan Diri .................

  65

  2.5.2. Sistem Kekerabatan dan Pergeseran Konsep Dalihan Na Tolu di Simpang Tonang ................... 68

  2.6. Bentuk-bentuk Hubungan Sosial yang Dijalin dalam Kehidupan Sehari-hari antara Etnis Mandailing dan Minangkabau di Simpang Tonang ..................................

  74 2.6.1. Hubungan Sosial di Arena Lokal dan Pasar ......... 75 2.6.2. Hubungan Sosial di Lembaga Pendidikan dan Instansi Pemerintahan ..........................................

  77 2.6.3. Hubungan-hubungan Sosial yang Dijalin untuk

  Kegiatan Upacara Adat ....................................... 78

  2.7. Pandangan dan Stereotype ............................................. 79

  2.8. Upaya-upaya yang Dilakukan untuk Meredam dan Mengatasi Jika Terjadinya Konflik .................................

  80 BAB III. Perkawinan dalam Perspektif Mayarakat Simpang Tonang ...................................................................................

   81 3.1.

  Konsep Perkawinan bagi Masyarakat Simpang Tonang ... 81 3.2. Jodoh Ideal dan Perkawinan Pantangan ........................... 82 3.3. Bentuk-bentuk Adat Perkawinan yang Berlaku di

  Simpang Tonang ............................................................... 86 3.3.1.

   Sumondo: Sistem Perkawinan Adat yang Berlaku Umum di Simpang Tonang .....................................

  3.3.1.1. Konsep Sumondo ......................................... 87

  3.3.1.2. Prosesi Perkawinan Adat Sumondo ............. 90 3.3.2. Manjujur: Suatu Alternatif Adat yang Terlupakan . 106

  3.3.2.1. Konsep Manjujur ..................................... 106

  3.3.2.2. Jarang Ditemui Meskipun Masih Bisa Diadati ....................................................... 107

  3.3.2.3. Jenis-jenis Adat Manjujur .......................... 109 3.3.3. Kawin Ranto: Varian Baru yang Lebih Fleksibel . 111 3.4.

  Jenis-jenis Olek (Pesta Peresmian Perkawinan) di Simpang Tonang ............................................................... 112 3.5. Pandangan Masyarakat Setempat tentang Sistem

  Perkawinan yang Berlaku ................................................. 115

  BAB IV. Pemilihan Adat Perkawinan serta Keterkaitannya

dengan UUD dan Hukum Islam .......................................... 118

  4.1. Proses Pemilihan Adat .................................................... 118

  4.1.1. Pihak-pihak yang Terlibat dalam Proses Pemilihan Adat Perkawinan ................................................... 118

  4.1.2. Hal-hal yang Dibicarakan pada Saat Perundingan. 124

  4.1.3. Beberapa Contoh Kasus Perkawinan Masyarakat Setempat ................................................................ 127

  4.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Adat Perkawinan ...................................................................... 138

  4.3. Alasan Pemilihan Adat Perkawinan .............................. .. 145

  4.4. Kaitan Antara Proses Pemilihan Adat Perkawinan dengan UUD dan Hukum Islam ......................... ............. 149

  

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.... ......................................... 152

  5.1. Kesimpulan .... ................................................................ 152

  5.2. Saran ............... ................................................................ 158 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

  162

  LAMPIRAN 1.

  Daftar Informan 2. Daftar Interview Guide 3. Surat Izin Penelitian

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Berdasarkan Jorong Tahun 2013 ............................................................................... 56 Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin .......

  57 Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ...............

  58 Tabel 4. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Hidup .............

  59 Tabel 5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Per Jorong .................

  61

  DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Peta Kecamatan Duo Koto ...................................................

  42 Gambar 2. Rumah Penduduk di Nagari Simpang Tonang .................... 63 Gambar 3. Kesatuan Genelogis dan Tertorial Masyarakat Simpang Tonang ................................................................................. 69 Gambar 4. Diagram Kekerabatan atau Partuturon di Simpang Tonang ................................................................................. 72 Gambar 5. Perkawinan ideal dengan Boru Mamak ............................... 83 Gambar 6. Marambit sebagai bentuk ungkapan dari rasa senang hati atas kedatangan pengantin laki-laki .................................... 100 Gambar 7. Penyambutan di Rumah Anak Daro ..................................... 101 Gambar 8. Suasana Akad Nikah sebagai Bentuk Sahnya Perkawinan Secara Islam ........................................................................ 102 Gambar 9. Bersanding di Pelaminan dengan Pakaian Adat Minangkabau ........................................................................ 104 Gambar 10. Jenjang yang Harus Dilalui Saat Pabotoon Tu Mamak -

   mamak .................................................................................. 123

Dokumen yang terkait

Pluralisme Adat Perkawinan di Tanah Perbatasan (Studi Etnografi Mengenai Penerapan Adat Minangkabau, Mandailing, dan Hukum Islam di Kanagarian Simpang Tonang Kec. Duo Koto Kab. Pasaman Provinsi Sumatera Barat)

4 140 190

Peranan Dalihan Natolu Dalam Hukum Perkawinan Masyarakat Adat Batak Toba (Studi Mengenai Hukum Perkawinan Adat Batak Di Kecamatan Balige)

10 115 91

Penerapan Hukum Adat Dalam Pengelolaan Sistem Agroforestri Parak (Studi Kasus Di Kanagarian Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam Propinsi Sumatera Barat)

9 104 77

Perkawinan Semerga (Studi Etnografi Mengenai Merga Silima Masyarakat Karo di Desa Sugau, Kec. Pancur Batu, Kab. Deli Serdang)

3 72 153

Mahar dan PAENRE' Dalam Adat Bugis (Studi Etnografis Hukum Islam Dalam Perkawinan Adat Bugis Di Bulukumba Sulawesi Selatan)

0 28 129

Perkawinan Satu Marga Dalam Adat Mandailing di Desa Huta Pungkut Persepektif Hukum Islam

0 29 132

Pernikahan KAlangkah Dalam Adat Sunda Menurut Hukum Islam di Indonesia (Studi Kasus Desa Panyingkiran Majalengka Jawa Barat)

4 62 71

Aktivitas Komunikasi Upacara Adat Mapag Panganten di Kota Bandung (Studi Etnografi Komunikasi Mengenai Aktivitas Komunikasi Upacara Adat Mapag Panganten di Kota Bandung)

2 6 1

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITAN 2.1. Letak Geografis dan Keadaan Alam Nagari Simpang Tonang - Pluralisme Adat Perkawinan di Tanah Perbatasan (Studi Etnografi Mengenai Penerapan Adat Minangkabau, Mandailing, dan Hukum Islam di Kanagarian Simpang Tona

1 2 39

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Pluralisme Adat Perkawinan di Tanah Perbatasan (Studi Etnografi Mengenai Penerapan Adat Minangkabau, Mandailing, dan Hukum Islam di Kanagarian Simpang Tonang Kec. Duo Koto Kab. Pasaman Provinsi Sumatera Bara

1 1 41