BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 - Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembelian E-Ticket Terhadap Keputusan Pembelian pada PT. Indonesia Air Asia (Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemasaran

  Pemasaran merupakan salah satu fungsi perusahaan yang mempengaruhi perusahaan tersebut dalam memasarkan produknya.Kotler dan Armstrong (2001:7), mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

  Konsep pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2001:23) menyatakan bahwa, untuk mencapai tujuan organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran (target market) dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efisien daripada yang dilakukan oleh pesaing.

2.1.1 Bauran Pemasaran

  Bauran Pemasaran adalah kumpulan-kumpulan variabel-variabel yang

dapat digunakan perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen. Ada

empat komponen yang tercakup dalam kegiatan bauran pemasaran yang terkenal

dengan sebutan 4 P, yaitu :

  1. Produk(Product) Produk (Product) adalah keseluruhan konsep objek atau proses yang paling memberikan sejumlah nilai manfaat pada konsumen. Klasifikasi produk

  

biasa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud

atau tidak berwujud, produk dapat diklasifikasikan kedalam kedua kelompok

utama, yaitu :

  a. Barang (Goods) Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat

diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan dan perlakuan

fisik lainnya. Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam

barang, yaitu: 1) Barang tidak tahan lama (Nondurable Goods)

  Barang tidak tahan lama adalah barang yang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Contoh : sabun, minuman, rokok, makanan ringan dan lain-lain

  2) Barang tahan lama (Durable Goods) Barang yang tahan lama merupakan barang yang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dan banyak pemakain. Contoh : TV, lemari es, mobil, komputer dan lain-lain.

  b. Jasa (service) Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan

untuk dijual. Contoh : bengkel reparasi, kursus salon kecantikan, travel dan

lain-lain

  2. Harga (Price) Penetapan Harga (Price) yang tepat akan merujuk kepada kesuksesan pemasaran suatu barang atau jasa. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran

  

pemasaran yang memberikan masukan atau pendapatan bagi perusahaan,

sedangkan ketiga unsur lainnya (produk distribusi dan promosi) menyebabkan

timbul biaya (pengeluaran). Disamping itu harga juga merupakan unsur bauran

pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat.

  3. Lokasi (Place) Lokasi(Place) dalam service merupakan gabungan antara lokasi dan

keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana

cara penyampaian produk kepada konsumen pada lokasi yang strategis.

  4. Promosi (Promotion) Dalam dunia pemasaran, promosi memiliki kepentingan yang sama dengan produk dan keseluruhan kegiatan perusahaan. Promosi merupakan salah satu konsep yang menopang perusahaan.

  

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam promosi, yaitu :

1) Identifikasi terlebih dahulu target audience-nya, hal ini berhubungan dengan segmentasi pasar.

  2) Tentukan tujuan promosi, apakah untuk menginformasikan, mempengaruhi atau meningkatkan. 3)

Pengembangan pesan yang disampaikan, hal ini berhubungan dengan isi

pesan (what to say), struktur pesan (how to say it logically), gaya pesan

(creating a strong presence), sumber pesan (who should develop it).

  4)

Pemilihan bauran komunikasi, apakah itu personal communication atau

non comunication.

  Promosi yang merupakan bagian dari pendekatan strategi marketingmix,

juga menurunkan satu himpunan strategi yang kemudian dikenal dengan

  promotion mix . Ada empat strategi promosi yang terhimpun dalam promotion mix , yaitu periklanan(advertising), promosi penjualan(sales promotion), penjualan pribadi(personal selling), pemasaran langsung (direct marketing), danpublisitas(publicity).

2.2 Internet

  Internet (kependekan dari interconnection-networking) adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia (wikipedia.org, 2012).

  Menurut Abdul et al. (2003:444), Penggunaan teknologi internet memberikan banyak keuntungan bagi pemakainya. Keuntungan yang diperoleh dari internet antara lain: 1. Kemudahan dalam memperoleh informasi.

  2. Internet mendukung transaksi dan operasi bisnis atau yang disebut dengan e-bussiness.

  3. Berbagai aktifitas baru dapat ditangani oleh internet, seperti: sistem pembelajaran jarak jauh (e-learning), telepon dengan biaya murah, pencarian lowongan kerja, transfer uang. Namun dibalik keuntungan yang dapat diperoleh tersebut, internet juga memiliki dampak negatif, diantaranya :

  1. Kemudahan orang dalam menjiplak karya orang lain.

  2. Kejahatan penggunaan kartu kredit

  3. Perusakan sistem melalui virus

  5. Kemudahan dalam melakukan agitasi

2.2.1 Pemasaran Internet

  Pemasaran internet, atau dikenal juga dengan internet marketing,

  

webmarketing , online marketing, searchmarketing atau e-marketing merupakan

  suatu pemasaran (umumnya promosi) produk atau barang serta layanan melalui internet. I-Marketing digunakan sebagai bentuk singkatan untuk internet

  marketing (wikipedia.org, 2012)

  Pemasaran internet juga memiliki ruang lingkup yang luas karena tidak hanya mengacu pada pemasaran pada internet, tetapi juga termasuk pemasaran yang dilakukan melalui e-mail dan media nirkabel. Data pelanggan digital dan sistem e-CRM (electronic-Customer Relationship Management) juga termasuk ke dalam kelompok pemasaran internet.

  Pemasaran internet terkait dengan kreatifitas dan aspek teknik internet, termasuk desain, pengembangan, periklanan dan penjualan.

  Pemasaran internet juga mengarah kepada penempatan media pada tahapan yang berbeda dari siklus keterlibatan pelanggan melalui Search Engine

  Machine (SEM), Search Engine Optimization (SEO), banner iklan di situs web tertentu, pemasaran e-mail, periklanan mobile, dan strategi Web 2.0.

  2012), yaitu:

  1. Pay per click/ pay per impression (PPC/ I)

  Pay per click dan pay per impression merupakan bentuk iklan

  untuk merek dan produk yang digunakan untuk tujuan membantu periklanan dan meningkatkan daya saing perusahaan.

  2. Search Engine Optimization (SEO)

  Search engine optimization (optimisasi mesin pencari) merupakan

  suatu proses menngkatkan visibilitas sebuah website atau halaman web di mesin pencari melalui alogaritma hasil pencarian.

  Umumnya, apabila peringkat hasil pencarian lebih tinggi pada suatu website, maka akan lebih sering website tersebut muncul pada daftar hasil pencarian. SEO dapat menargetkan berbagai jenis pencarian, termasuk pencarian gambar, pencarian lokal, pencarian video, pencarian akademis, pencarian berita dan pencarian industri yang spesifik.

  3. Pemasaran media sosial(Social MediaMarketing) Pemasaran media sosial merupakan bentuk pemasaran internet tambahan untuk usaha pribadi, bisnis kecil, perusahaan dan organisasi non-profit. Kaplan dan Michael dalam wikipedia.org (2012) mendefinisikan media sosial sebagai: “Sebuah kelompok apliaksi berbasis internet yang dibangun atas penciptaan dan pertukaran konten antar pengguna.” Pemasaran Internet memiliki beberapa model bisnis, yaitu :

  1. Perdagangan Elektronik (E-commerce) Perdagangan elektronik atau E-commerce atau adalah segala bentuk kegiatan pembelian dan penjualan, pemasaran produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara elektronis, (Abdul et al., 2003: 530) Menurut Abdul et al. (2003: 530), E-commerce memiliki domain berupa : a. Business-to-Business (B2B)

  B2B menyatakan bentuk jual-beli produk atau jasa yang

  melibatkan dua atau beberapa perusahaan dan dilakukan secara elektronis. Umumnya perusahaan-perusahaan yang terlibat adalah pemasok, distributor, pabrik, dan toko. Contohnya adalah antara Wal-Mart dan para pemasoknya.

  b. Business-to-Consumer (B2C)

  B2C adalah bentuk jual-beli produk yang melibatkan perusahaan

  penjual dan para konsumen akhir yang dilakukan secara elektronis. Contoh perusahaan yang melayani B2C adalah

  amazon.com

  C2C sering juga disebut dengan person-to-person (Elbert dan

  Griffin, 2003) menyatakan model perdagangan yang terjadi antara konsumen dengan konsumen yang dilakukan secara elektronis. Situs yang sering menjadi sarana atau media penjual antara konsumen dengan konsumen antara lain ebay.com untuk perdagangan internasional dan di indonesia adalah tokobagus.com .

  d. Consumer-to-Business (C2B)

  C2B adalah perdagangan elektronis yang memungkinkan seseorang menjual barang ke sebuah perusahaan.

  2. Lead-Based websites Sebuah strategi dimana organisasi menghasilkan nilai dengan memperoleh keunggulan jual dari website-nya. Mirip dengan walk-

  in pelanggan di dunia ritel.

  3. Pemasaran Afiliasi Pemasaran afiliasi merupakan suatu produk atau layanan yang dikembangkan oleh satu entitas dijual pleh penjual aktif lain untuk berbagi keuntungan. Entitas yang memiliki produk mungkin memberikan beberapa materi pemasaran (misalnya, surat penjualan, link afiliasi, dan fasilitas tracking).

  Pemasaran internet lokal adalah sebuah strategi dimana sebuah perusahaan kecil menggunakan internet untuk menemukan dan memelihara hubungan yang dapat dimanfaatkan di dunia nyata. Pemasaran internet lokal menggunakan alat seperti pemasaran media sosial, daftar direktori lokal, dan promosi penjualan online sesuai target.

2.3 E-ticket

  Menuruttechtarget.com(2012), “An e-ticket (electronic ticket) is a

  

paperless electronic document used for ticketing passengers, particularly in the

commercial airline industry .” E-ticket merupakan sebuah dokumen elektronik

  tanpa-kertas yang digunakan sebagai tiket penumpang, khususnya di industri penerbangan komersial.

2.3.1 Tiket Pesawat

  Penggunaan e-ticket dalam menggantikan tiket lama dengan kertas berlapis-lapis telah dilakukan dengan cepat (dari mendekati nol hingga 100% dalam waktu sepuluh tahun), dan penggunaan e-ticket ini merupakan sebuah kewajiban bagi perusahaan penerbangan yang menjadi anggota IATA (International Air Transport Association) sejak tanggal 1 Juni 2008 (wikipedia.org, 2012).

  Saat reservasi dibuat, e-ticket hanya ada sebagai sebuah catatan digital didalam komputer penerbangan. Pelanggan biasanya mencetak atau disediakan salinan penerimaan jadwal e-ticket yang berisi catatan lokasi, atau nomor reservasi dan nomor e-ticket (wikipedia.org, 2012)

  (witanduty, 2012) diantaranya : 1.

  Penghematan Biaya – Mengurangi biaya yang terkait dengan pencetakan dan pengirimantiket ke pembeli. Mengurangi biaya yang diperlukan tiket untuk stok, amplop dan pos.

  2. Penghematan Pekerja – Mengurangi tenaga kerja yang terkait dengan pencetakan dan pengiriman tiket ke konsumen.

  3. Aman – E-ticket bersifat aman karena memiliki validasi barcode yang mengurangi kemungkinan palsu dan duplikat tiket.

  4. Laporan Kehadiran Sebenarnya – Memberikan laporan waktu yang tepat kapan konsumen hadir untuk check-in.

  5. Pengiriman Langsung – Konsumen biasanya menyukai apabila mereka bisa mencetak tiket mereka sesegera mungkin, tidak perlu menunggu surat pos atau menunggu antrian di agen travel. Ini merupakan salah satu faktor e-ticket ideal dalam waktu-waktu yang singkat 6. Informasi tambahan – E-ticket menyediakan tambahan informasi seperti peta jalan, arah, dan informasi lain yang mungkin dibutuhkan konsumen.

  7. Periklanan – E-ticket menyediakan kemampuan untuk memberikan ruang iklan untuk perusahaan lain yang bekerjasama dengan perusahaan. hambatan yang dialami perusahaan (witanduty, 2012), antara lain : 1.

  Tidak semua orang mengerti tentang internet artinya belum bisa mengoprasikan internet itu sendiri.

  2. Keterbatasan pihak maskapai penerbangan dalam memasarkan tiketnya secara online.

  3. Belum semua orang mengetahui tentang bagaimana caranya memesan tiket secara online.

  4. Belum semua orang mengetahui dan paham betul tentang e-ticketing.

2.4 Proses Pengambilan Keputusan

  2.4.1 Pengertian Keputusan Pembelian

  Keputusan pembelian merupakan pernyataan mental konsumen untuk merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu.

  Pengetahuan akan keputusan pembelian sangat diperlukan para pemasar untuk mengetahui niat konsumen terhadap suatu produk maupun untuk memprediksi perilaku konsumen di masa mendatang (Setiadi, 2003:167).

  2.4.2 Tahap-Tahap Pembelian

  Sebelum melakukan pembelian biasanya konsumen melewati tahapan- tahapan sebagai berikut :

  1. Pengenalan Kebutuhan Tahap awal dimana seseorang memiliki kebutuhan dan keinginannya yang harus dipenuhi. Perasaan ini bisa dipicu dari dalam diri sendiri atau dari luar diri. Seperti : teman-teman dan keluarga

  Tahap dimana konsumen akan mencari informasi yang berkaitan dengan produk yang akan dibeli. Informasi ini ada yang didapat dari pengalaman sendiri atau dari jalur komersial. Seperti : iklan—iklan di koran dan majalah

  3. Evaluasi Alternatif Setelah memiliki informasi yang cukup konsumen dapat mengevaluasi alternatif pilihan mana yang paling menguntungkan dari segi harga, kualitas atau merek produk yang akan dibeli.

  4. Keputusan Pembelian Tahap dimana konsumen melakukan pembelian terhadap produk yang telah dievaluasi sebelumnya.

  5. Perilaku setelah Pembelian Menyangkut puas tidaknya konsumen terhadap produk yang telah dibeli, jika konsumen merasa puas maka dapat diprediksi dia akan mengkonsumsi lagi produk tersebut atau jika konsumen merasa tidak puas maka ia cenderung akan beralih pada produk pesaing.

  

Pengenalan Mencari Evaluasi Keputusan Perilaku

kebutuhan informasi alternatif pembelian purna beli

  Sumber : Kotler (2005: 224)

Gambar 2.1 Tahap pengambilan keputusan Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Adi (2011) dengan judul penelitian “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Rokok Ten Mild Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis produk, harga, promosi, kemudahan memperoleh produk terhadap keputusan pembelian Rokok Ten Mild pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatori,metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode kuantitatif, uji regresi linier berganda. Pengolahan data menggunakan SPSSfor Windows. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel produk, harga, promosi, kemudahan memperoleh produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Rokok Ten Mild pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.Variabel yang paling dominan berpengaruh secara parsial terhadap keputusan konsumen adalah variabel promosi.

  Penelitian berikutnya dilakukan oleh Pitaloka (2010) dengan judul penelitian “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Laptop Merek Acer Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas, merek, harga, dan promosi terhadap keputusan membeli laptop merek Acer pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif yang terdiri dari uji regresi linier berganda, dengan menggunakan uji-t, uji-F, dan

2 SPSS for Windows . Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa secara bersama-

  sama variabel kualitas, merek, harga, dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian laptop merek Acer pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan.

  Penelitian lain yang berkaitan adalah “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Rumah pada Perumahan PT. Kharisma Graha Jaya Medan” oleh Qurthubi (2010). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh faktor harga, tingkat pendapatan, lokasi dan fasilitas terhadap keputusan pembelian rumah pada PT. Kharisma Graha Jaya Medan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan statistik. Pengujian hipotesis dilakukan dengan Uji Statistik yaitu Uji-F dan Uji-t, dengan software SPSS for Windows. Hasil Uji-F Penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai pengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian, sementara untuk Uji-t hanya variabel Fasilitas yang berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian.

2.6 Kerangka Konseptual

  Kerangka konseptual atau kerangka pemikiran merupakan sintesa tentanghubungan beberapa variabel yang diteliti, yang disusun dari berbagai teori yangdideskripsikan. Kerangka konseptual merupakan dasar dalam pembuatan hipotesis (Sugiyono, 2008:89).

  Karakteristik dan proses pengambilan keputusan pembelian akan menghasilkan keputusan pembelian tertentu. McCarthy dalam Kotler dan Keller bauran pemasaran dalam empat jenis yang luas yang disebut 4P dari pemasaran yaitu produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).

  Berdasarkan bauran pemasaran diatas maka peneliti membuat kerangka konseptual yang terdiri dari produk, harga, promosi dan kemudahan memperoleh produk terhadap keputusan pembelian.

  Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut diatas, maka dapat digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut: Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian (X)

  1 )

  • Faktor Produk (X

  Keputusan Pembelian (Y)

  2 )

  • Faktor Harga (X

  3 )

  • Faktor Promosi (X
  • Faktor Kemudahan Sumber : (Kotler dan Keller, 2009) , diolah peneliti (2012)

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

2.7 Hipotesis

  Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2008:93). Berdasarkan perumusan masalah yang ditetapkan maka hipotesis penelitian ini adalah “Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen terdiri dari faktor produk, faktor harga, faktor promosi dan faktor kemudahan memperoleh produk mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan Pembelian E-ticket Terhadap Keputusan Pembelian pada PT Indonesia AirAsia”.

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembelian E-Ticket Terhadap Keputusan Pembelian pada PT. Indonesia Air Asia (Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

10 101 116

Pengaruh Celebrity Endoser (Agnes Monica) Terhadap Keputusan Pembelian Helm GM (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

4 45 148

Analisis Pengaruh Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Air Mineral Aqua pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU)

3 121 129

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Ekstensi Universitas Sumatera Utara)

1 48 108

Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Rokok Ten Mild Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

3 47 101

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Produk - Pengaruh Atribut Produk dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Luwak White Koffie pada Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

0 1 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pemasaran - Pengaruh Motivasi dan Persepsi terhadap Sikap Konsumen serta Dampaknya terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Isi Ulang Anugrah Water pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

0 1 28

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Pada PT Aksara Honda Motor Medan

0 1 32

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran - Pengaruh Citra Merek dan Reputasi Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 21

Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembelian E-Ticket Terhadap Keputusan Pembelian pada PT. Indonesia Air Asia (Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

0 0 17