STRATEGI HUMAS DALAM MEMBANGUN REPUTASI

STRATEGI HUMAS DALAM MEMBANGUN REPUTASI UNIVERSITAS
PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
SEBAGAI PERGURUAN TINGGI NEGERI BARU
Sisca Wulansari
Jurusan Ilmu Komunikasi - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN “Veteran” Jawa Timur
siscaaaws@gmail.com
ABSTRAK
Reputasi menjadi salah satu tolak ukur dalam menarik minat calon mahasiswa untuk memilih suatu perguruan
tinggi. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur adalah salah satu perguruan tinggi yang
menyandang status baru sebagai perguruan tinggi negeri. Dalam kaitannya reputasi dengan perguruan tinggi,
penelitian ini membahas tentang strategi yang dilakukan Humas Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur dalam membangun reputasi sebagai perguruan tinggi negeri baru. Penelitian ini bertipe deskriptif
kualitatif yang pengumpulan datanya diperoleh melalui wawancara mendalam (in-depth interview). Hasil dari
penelitian ini adalah Humas Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur telah melakukan empat
tahap langkah strategi Humas yang sudah dikemukan oleh Cultip-Center-Broom seperti menentukan masalah
(defining the problem) atau mencari fakta (fact finding), perencanaan (planning and programming), tindakan dan
komunikasi (taking and communications) dan evaluasi program (evaluating the program). Namun dari segi hasil
masih banyak kekurangan dari sistem pembelajaran dan perbaharuan website serta profil universitas untuk bersaing
dalam deretan universitas negeri.
Kata Kunci : Strategi Humas, Strategi Humas Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur,
Reputasi, Perguruan Tinggi Negeri Baru.


ABSTRACT
The reputation being one benchmark in attracting prospective students to choose a college. Universitas
Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur is one of the colleges that bears the new status as a state university.
In relation with the reputation of the college, this research is discuss about the strategy undertaken public relations
division at Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur in building a reputation as a new state
university. This research type are descriptive qualitative data collection, who the data was obtained through indepth interviews (in-depth interviews). Results from this research is the Public Relations Division of Universitas
Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur already do four phase step of a four-stage step strategy of Public
Relation that have been raised by Cultip-Center-Broom such as determining the problem (defining the problem) or
search for facts (fact finding), planning (planning and programming), actions and communications (taking and
communications), and program evaluation (evaluating the program). Also there are still many deficiency of the
learning system and update the website as well as the university's profile in order to compete in a series of state
universities.
Keywords
: Public Relation Strategy, Strategy Undertaken Public Relations Division at Universitas
Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur, Reputation, New State University.
PENDAHULUAN
Pada era saat ini keberadaan suatu organisasi
atau institusi tidak lepas dari pembentukan citra dan
reputasi di hadapan para publiknya. Tentunya hal

tersebut tidak bisa dilakukan oleh semua bagian

institusi. Sebuah institusi sebagai penyedia layanan
biasanya
memiliki
divisi
yang
langsung
berhubungan dengan publik atau lebih dikenal
dengan Public Relations atau Humas. Humas

memiliki posisi yang sangat penting dalam suatu
organisasi atau institusi. Sebagai salah satu bagian
dari organisasi atau institusi, humas adalah bagian
yang bertugas untuk berinteraksi dengan masyarakat
atau publik. Keberadaan humas dalam sebuah
organisasi atau institusi dapat menjadi jembatan
penghubung antara lembaga dengan publiknya. Saat
ini tidak ada organisasi yang tidak membutuhkan
humas.

Perkembangan humas menghendaki bahwa
tiap-tiap institusi dalam masyarakat perlu mengatur
hubungannya dengan berbagai lapisan masyarakat
agar tercapai hubungan yang serasi dan harmonis.
Humas atau Public Relations itu sendiri merupakan
alat manajemen modern, maka secara struktural
merupakan bagian internal dari sebuah perusahaan
atau institusi. Fungsi humas atau Public Relations
adalah bersifat melekat pada fungsi manajemen
institusi yaitu, dapat menyelenggarakan komunikasi
dua arah atau timbal balik antara institusi atau
lembaga yang diwakili dengan publiknya.
Oleh karena itu opini masyarakat terhadap
institusi merupakan hal yang sangat penting. Untuk
membentuk opini yang baik dari masyarakat, maka
suatu institusi memerlukan strategi humas yang tepat
agar dapat membangun hubungan dengan beragam
publik dan meningkatkan reputasi institusi. Salah
satu institusi yang berpengaruh besar dalam
pembentukan generasi muda adalah institusi

pendidikan. Dimana institusi pendidikan merupakan
cikal bakal lahirnya generasi muda yang cerdas, aktif
dan berpengalaman.
Dalam hal ini, institusi pendidikan sebagai
salah satu institusi yang memerlukan reputasi yang
baik di hadapan khalayaknya. Salah satu bentuk
institusi pendidikan yaitu Perguruan Tinggi.
Perguruan tinggi adalah sebuah institusi atau
organisasi penyedia jasa pendidikan dimana juga
memerlukan pengelolaan citra dan reputasi. Hal ini
berkaitan dengan kepercayaan publik terhadap aspek
kualitas pendidikan serta komponen mendasar
lainnya yang melekat pada institusi pendidikan.
Dengan berbasis pada gambaran proses tersebut,
apabila dikaitkan dengan globalisasi ekonomi dunia,
maka dibutuhkan paradigma baru dalam pengelolaan
perguruan tinggi. Tentunya dengan tetap berpijak
pada tiga pilar utama pendidikan tinggi yaitu
pengajaran, penelitian dan pengabdian. Dengan ini


tentu saja deretan perguruan tinggi berlomba-lomba
untuk menampilkan dan memberikan yang terbaik.
Persaingan perguruan tinggi di dunia pendidikan
mendorong
tiap
institusi
tersebut
untuk
mengembangkan potensinya menjadi yang terbaik
dan unggul dalam memberikan outputnya di bidang
ilmu pengetahuan.
Dalam hal ini kinerja humas perguruan tinggi
diharapkan bisa menghasilkan reputasi untuk
menunjang kualitas dan kuantitasnya agar lebih baik.
Dimana reputasi itu sendiri merupakan suatu hal
yang dilihat oleh khalayak luar dan dalam institusi.
Perguruan tinggi yang tidak mampu bersaing dengan
perguruan tinggi lainnya, akan mengalami
kekurangan mahasiswa. Perguruan tinggi yang
berhasil mengkomunikasikan brand dengan baik,

menurut pakar branding Amalia E. Maulana (Antara
News, 17 Januari 2010), akan tetap berhasil menarik
minat banyak calon mahasiswa.
Namun bagaimana jika status sebuah
perguruan
tinggi pada sebuah universitas itu
berubah, akankah juga berpengaruh pada
reputasinya. Seperti status Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur yang awalnya
merupakan Perguruan Tinggi Swasta berubah
menjadi Perguruan Tinggi Negeri. Dengan
berubahnya status Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur, maka reputasi yang
dibangun tidak lagi berlatar belakang swasta tetapi
menjadi negeri.
Perubahan status ini telah dipertimbangkan
dengan memenuhi segala aspek. Diantaranya
kualitas sudah semakin baik, tidak berat dari sisi
pembinaan, juga mencakup dari sisi kesejarahan,
artinya dahulu Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur merupakan Perguruan Tinggi
Negeri yang diswastakan yang memiliki misi khusus
menjadi universitas bela Negara dan telah
melaksanakan bela Negara yang luar biasa. Hal ini
merupakan ciri khas kampus bela Negara yang tidak
dimiliki oleh perguruan tinggi lain, khususnya di
wilayah Surabaya.
Dengan menetapkan kurikulum bela Negara
sebagai mata kuliah dan mengimplementasikan
nilai-nilai bela Negara dalam kegiatan Tri Dharma
Perguruan Tinggi. Kegiatan bela Negara digelar
dimaksudkan untuk mensosialisasikan kepada
masyarakat makna Bela Negara dalam menggugah

kesadaran,
membangkitkan
semangat
dan
membumikan perjuangan baik bagi kalangan civitas
akademika dan seluruh komponen masyarakat.

Keberadaan
Universitas
Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur yang kini menjadi
negeri tidak terlepas dari kinerja divisi Humas.
Humas
Universitas
Pembangunan
Nasional
“Veteran” Jawa Timur tentunya juga merupakan
penggerak realisasi misi, visi dan tujuan Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
kepada seluruh civitas akademika. Humas juga ikut
andil dalam menentuan strategi komunikasi demi
terlaksananya tujuan serta visi, misi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur sendiri memiliki 17 Program Studi
Strata 1 / S1 dan 3 Program Studi Strata 2 / S2.
Untuk

Tahun
ajaran
2014/2015.
Dalam
pembaharuan kinerja Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur, telah dilakukan
peningkatan yang pesat di bidang produksi
Teknologi Tepat Guna (TTG). Hasil riset dari
Teknologi Tepat Guna tersebut difungsikan untuk
mendukung program pemberdayaan masyarakat
pada 86 daerah tertinggal. Program pemberdayaan
tersebut telah dijalankan selama enam tahun dengan
hasil kurang lebih 40 karya mahasiswa / dosen yang
sudah memiliki HAKI.
Seiring berubahnya status Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
menjadi negeri, deretan prestasi juga ditingkatkan
sedemikian rupa. Oleh karena itu, peneliti memilih
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur sebagai objek untuk diteliti dan dikhususkan

membahas status universitas ini yang baru saja
menjadi universitas negeri. Peneliti ingin
mengetahui strategi apa saja yang akan muncul atau
berubah dari Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur dalam mengemban status
barunya. Hal tersebut akan diteliti lebih jauh pada
Divisi Humas Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.
LANDASAN TEORI

sebuah cara untuk mencapai sebuah hasil akhir:
“Hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran
organisasi. Ada strategi yang luas untuk keseluruhan
organisasi dan strategi kompetitif untuk masingmasing aktivitas. Sementara itu strategi fungsional
mendorong secara langsung strategi kompetitif.”
Humas
Definisi Public Relations menurut Frank Jefkin
yang dikutip dari Edy Sahputra dan Faulina (2011)
bahwa Public Relations adalah sesuatu yang
merangkum

keseluruhan
komunikasi
yang
terencana, baik itu ke dalam atau ke luar, antara
suatu organisasi dengan segenap khalayaknya dalam
rangka mencapai tujuantujuan spesifik yang
berlandaskan pada saling pengertian.
Strategi Humas
Menurut
Cultip-Center-Broom
(2009)
praktisi humas profesional dalam melaksanakan
program humas harus terdiri dari empat langkah
kegiatan atau sering disebut juga dengan Empat
Langkah Pemecah Masalah Humas. Langkahlangkah tersebut terdiri atas :
1. Menentukan
Masalah (definding the
problem). Ditahap ini kegiatannya seperti
meneliti dan mengawasi pengetahuan, pendapat,
sikap dan tingkah laku khalayak yaitu pihakpihak yang berkepentingan atau yang
terpengaruh oleh tindakan dan kebijakan
organisasi atau perusahaan.
2. Perencanaan dan Penyusunan Program
(planning and programming). Masalah yang
sudah ditentukan pada langkah yang pertama
digunakan untuk menyusun program, tujuan,
tindakan, dan strategi komunikasi yang
dilakukan oleh praktisi humas. Dan, di langkah
yang kedua yang mencakup tindakan untuk
memasukkan temuan yang diperoleh pada
langkah pertama ke dalam kebijakan dan
program organisasi.

Strategi
Menurut J L Thompson (1995) yang dikutip
dari Oliver (2007) mendefinisikan strategi sebagai

3. Melakukan Tindakan dan Berkomunikasi
(taking action and communicating). Dalam

langkah ini mencakup kegiatan yang
melaksanakan tindakan dan
melakukan
komunikasi yang sejak awal dirancang unruk
mencapai suatu tujuan tertentu.
4. Evaluasi Program (evaluating the program).
Dalam langkah ini mencakup penilaian atau
evaluasi atas persiapan, pelaksanaan, dan hasilhasil program. Program yang dapat dilanjutkan
atau dihentikan. Penyesuaian dan perbaikan
terhadap tindakan atau komunikasi yang telah
dilaksanakan dapat dilakukan berdasarkan
umpan yang diterima (Morissan, 2008:108-109).
Reputasi
Reputasi adalah tujuan sekaligus merupakan
prestasi yang hendak dicapai bagi dunia Public
Relations. Bagi perusahaan, reputasi adalah titipan
kepercayaan dari masyarakat. Jadi jika perusahaan
mengalami krisis kepercayaan dari publik maka akan
membawa dampak negatif terhadap reputasi dan
akan memerlukan usaha keras untuk menumbuhkan
dan membangun kembali kepercayaan.. Reputasi
The Three M’s of Reputations Management (Cees
Van Riel, 1995) terdiri dari :
1. Reputations Matters (reputasi itu penting)
Reputasi merupakan konsep yang penting
bagi organisasi/perusahaan. Dalam era komunikasi
yang serba cepat seperti sekarang ini, reputasi
menjadi salah satu faktor penentu dalam usaha untuk
meningkatkan dan mempertahankan eksistensi
institusi.
2. Reputation can be measured (reputasi itu bisa
diukur)
Pada tahun 2007 Reputation Institute (RI)
telah mengembangkan sebuah barometer standar
disebut RepTrack untuk mengukur barbagai reputasi
yang dimiliki oleh berbagai perusahaan, dan secara
teratur melakukan survey ke publik yang
mengevaluasi beberapa perusahaan ternama di dunia
3. Reputations has to be manage (reputasi itu
harus dikelola)
Pengelolaan reputasi merupakan tanggung
jawab bersama, tidak cukup hanya dibebankan pada

bagian PR atau bahkan pimpinan perusahaan semata.
Sebaliknya, tanpa dukungan dari manajemen
puncak, pengelolaan reputasi cenderung akan
berjalan di tempat.
Perguruan Tinggi
Dalam konteks memahami peran PR di
perguruann Tinggi, maka dibutuhkan pemahaman
terhadap karakteristik perguruan tinggi. Adapun misi
di perguruan tinggi berpijak pada kerangka tiga pilar
(Tri Dharma Perguruan Tinggi), yaitu pendidikan,
penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Adapun visi pendidikan nasional menurut
UU No 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional
(sisdiknas) mengenai terwujudnya sistem pendidikan
sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa,
untuk memberdayakan semua warga Negara. Jika
mengacu pada visi tersebut, perlu upaya untuk
melakukan perubahan, yang juga didorong oleh
pengaruh globalisasi dan kecepatan teknologi.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perguruan
tinggi menjadi salah satu komponen, yang dapat
memberikan kontribusi ketersediaan tenaga ahli dan
profesional yang dibutuhkan dalam membangun
sistem perekonomian dan sosial bangsa di masa
mendatang.
Humas perguruan tinggi sangat berbeda
dengan humas perusahaan, instansi pemerintah
ataupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Humas perguruan tinggi outputnya bukan produk
yang bisa langsung dipasarkan. Produk humas
perguruan tinggi adalah mendukung kegiatan
pendidikan
yang
menghasilkan
mahasiswa
berkualitas, hasil penelitian yang dapat diterapkan
pada dunia usaha dan lainnya serta kegiatan-kegiatan
lain dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat
yang dapat membentuk citra positif lembaga
perguruan tinggi (Nasution, 2006:80).
METODE PENELITIAN
Hal ini mengacu pada jenis pendekatan
penelitian yang dipilih dalam penelitian ini yaitu
studi deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan
untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual
dan akurat tentang fakta-fakta atau sifat-sifat objek
tertentu (Kriyantono, 2007). Dalam hal ini peneliti

berusaha menggambarkan dan meringkaskan
berbagai kondisi atau situasi mengenai strategi
Humas
Universitas
Pembangunan
Nasional
“Veteran” Jawa Timur dalam membangun reputasi
sebagai perguruan tinggi negeri baru.
Dalam penelitian ini, reputasi adalah point
penting yang ingin diperoleh dari Humas Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Namun sebelum menghasilkan reputasi yang baik,
Divisi Humas terlebih dulu mengalami tahapan
pengolahan strategi yang meliputi :
Menentukan Masalah (definding the
problem). Ditahap ini Humas Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
mengumpulkan informasi dari berbagai public dan
menelaah situasi, bagaimana saja keadaan kampus
dan sistem pembelajarannya dalam ranah
pembaharuan predikat sebagai kampus negeri. Apa
saja yang diperlukan untuk menunjang kekurangan
yang masih ada di masa lalu dan bagaimana
meningkatkannya di masa depan.
Perencanaan dan Penyusunan Program
(planning and programming). Adanya masalah
kekurangan atau temuan-temuan lain yang masih
menjadi hambatan untuk kemajuan Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
kedepannya akan digunakan sebagai patokan
perubahan. Maka divisi Humas akan merencanakan
dan menyusun program-program apa saja yang akan
diubah atau diperbaharui.
Melakukan Tindakan dan Berkomunikasi
(taking action and communicating). Dalam langkah
ini program awal yang telah disusun akan
diwujudkan lebih nyata dalam berbagai kegiatan
untuk menunjang peningkatan reputasi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Berbagai program akan dikomunikasikan kepada
publik-publik yang bersangkutan.
Evaluasi
Program
(evaluating
the
program). Setelah melakukan berbagai program
akan terlihat apakah program-program tersebut telah
sukses dilakukan Humas Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Reputasi

Sebagai poin penting yang menjadi indikator
keberhasilan
Strategi
Humas
Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim, Reputasi
dapat lebih dispesifikkan meliputi :
Reputations Matters (reputasi itu penting)
− Reputasi merupakan konsep yang penting bagi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur dalam proses transisi menjadi
perguruan tinggi negeri
− Reputasi tergambarkan melalui perubahan atau
inovasi baru seiring perkembangannya menjadi
universitas negeri di hadapan publik Eksternal

Reputations can be measured (reputasi itu bisa
diukur)
 Persepsi tentang kelebihan dan kekurangan
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur bagi mahasiswa
 Persepsi tentang lingkungan kerja di Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
dengan kualitas dosen dan pegawainya
 Persepsi
mahasiswa
terhadap sistem
pembelajaran,
kualitas layanan akademik,
penyebaran dan media informasi kampus,
kelengkapan fasilitas yang dimiliki Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur,
dan kualitas profil kampus di sosial media
 Tri Dharma Perguruan Tinggi yang telah
diaplikasikan oleh Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur kedalam
kegiatan-kegiatan nyata dan positif dilingkungan
mahasiswa, dosen dan masyarakat
 Prestasi yang telah dicapai oleh Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
melalui dosen ataupun mahasiswanya
Reputation has to be manage (reputasi itu harus
dikelola)
 Reputasi tidak hanya melibatkan divisi Humas
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur, tapi juga merupakan kolaborasi dari
berbagai struktur universitas mulai dari
pimpinan, dosen hingga pegawai

Penelitian ini dilakukan di Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Subyek dari penelitian ini (informan/narasumber)
ditentukan berdasarkan purposive sampling yakni
seleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang
dibuat peneliti berdasarkan tujuan penelitian
(Kriyantono, 2007).
Subyek penelitian ini adalah pihak-pihak
yang dapat memberikan informasi mengenai
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur dalam rangka membangun reputasi sebagai
perguruan tinggi negeri baru. Subyek yang dipilih
oleh peneliti telah dibagi dalam beberapa kriteria
yaitu :
1. Divisi Humas Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur. Peneliti memilih seorang
informan dari salah satu bagian Humas, yaitu
Dra. Diana Amalia, M.Si selaku kepala bagian
Humas UPN.
2. Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.
3. Calon mahasiswa Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran Jawa Timur
Sedangkan obyek penelitian ini adalah
strategi humas Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur dalam membangun reputasi
sebagai perguruan tinggi negeri baru. Meliputi apa
saja kegiatan yang dilakukan Humas Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dan
informasi apa saja yang diketahui oleh khalayak
luar.

HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Mengenai Menentukan Masalah (definding the
problem)
Selain bergabung dalam kepanitiaan
SBNMPTN, UPN juga melakukan upaya lain dalam
proses penerimaan mahasiswa baru yaitu sosialisasi,
secara tidak langsung dengan mensosialisasikan
keberadaan UPN sebagai kampus negeri. Diawali
dengan masuk dalam
kepanitiaan SBNMPTN
bersama 5 Universitas lain sebagai panitia lokal
dalam penerimaan mahasiswa baru. Hal tersebut
telah menandai keberadaan UPN sebagai kampus
negeri yang baru. Selain itu, UPN juga secara

langsung
mengadakan sosialisasi di beberapa
sekolah-sekolah menengah. Salah satunya adalah
SMA Negeri 7 Surabaya yang memperoleh
penyuluhan dari kampus UPN.
b. Mengenai Perencanaan dan Program
(planning and programming)
Humas UPN telah mencakup dalam lingkup
pekerjaan humas yaitu Identity-Media. Dimana hal
tersebut merupakan
pekerjaan
humas dalam
membina hubungan dengan media (pers). Media
adalah mitra kerja abadi humas. Media butuh humas
sebagai sumber berita dan humas butuh media
sebagai sarana penyebar informasi serta pembentuk
opini publik. Seperti kita ketahui juga, bahwa
pemberitaan UPN telah menjadi negeri adalah suatu
berita atau event besar yang jadi daya tarik sendiri
bagi media. Sehingga menguntungkan kedua belah
pihak. Bahwasanya media dapat menginformasikan
perubahan status UPN ini dalam waktu yang singkat
namun bisa menghasilkan jangkauan yang luas.
Karena jangkauan publik tidaklah kecil, seperti kita
tahu, keberadaan masyarakat yang luas meliputi
berbagai golongan dan perbedaan wilayah menjadi
suatu kesulitan apabila menginformasikan dengan
jalan satu per satu.
Dengan adanya media ini, dapat menyebarkan
informasi lebih cepat dan luas karena msyarakat
mengadopsi segala sesuatu informasi melalui media.
Dan salah satu bentuk dari bentuk informasi tersebut
juga melalui iklan. Seperti kita tahu, iklan menjadi
suatu peluru ampuh untuk mempromosikan suatu
produk, dalam hal ini iklan mengenalkan produk
berupa Kampus UPN yang mana telah berubah
menjadi kampus negeri.
c. Mengenai Tindakan dan komunikasi (taking
action and communicating)
Dalam proses tindakan dan komunikasi ini,
Humas memegang peranan penting dalam
penyebaran informasi di lingkungan internal UPN.
Seperti keberadaan status kepegawaian yang
menjadi bahasan internal, humas UPN. Tindakantindakan yang lebih pesat dilakukan oleh Humas
UPN adalah dalam penggandengan diri dengan
Media. Seperti kita lihat Humas UPN menggandeng

beberapa Televisi lokal dan nasional sebagai sarana
untuk menunjukkan diri. Baik itu itu dengan
melakukan semacam dialog atau talkshow untuk
membagi informasi pada masyarakat dari sisi
edukasi juga dengan mem-publish event-event besar
yang terjadi di UPN.
Tindakan-tindakan yang lebih pesat
dilakukan oleh Humas UPN adalah dalam
penggandengan diri dengan Media. Seperti kita lihat
Humas UPN menggandeng beberapa Televisi lokal
dan nasional sebagai sarana untuk menunjukkan diri.
Diantaranya TVRI, JTV, dan SBO TV. Baik itu itu
dengan melakukan semacam dialog atau talkshow
untuk membagi informasi pada masyarakat dari sisi
edukasi juga dengan mem-publish event-event besar
yang terjadi di UPN. Tidak dipungkiri lagi hal
tersebut dilakukan guna mendukung kinerja dan
keberadaan UPN. Ditambah lagi dengan keberadaan
UPN sekarang yang sudah menjadi negeri, maka
semakin besar ekspose untuk kegiatan apa saja yang
sudah dilakukan agar masyarakat mengenal UPN
dengan semakin baik. Tidak hanya melalui media
televisi, pengkomunikasian informasi juga didukung
melalui media cetak. Yaitu berupa maajalah yang
dapat dibaca oleh kalangan internal dan juga dapat
dibaca oleh orang luar.
d. Mengenai Evaluasi Program (evaluating the
program)
Pada tahapan terakhir ini Humas UPN
melakukan kegiatan evaluasi dimana Humas UPN
mengevaluasi keterlibatannya dalam kegiatan
dokumentasi dan informasi. Pada tahun sebelumnya
Humas UPN tidak terlibat jika ada kegiatan di dalam
kampus, jadi kegika ada kegiatan kampus, Humas
hanya sekedarb mendapat surat secara formalitas
tanpa ada keterlibatan langsung. Padahal fungsi
Humas sendiri untuk mengetahui apa saja kegiatan
UPN dan menginformasikan kepada khalayak.
Sedangkan apabila keterlibatannya tidak ada, berarti
tidak memiliki data yang dibutuhkan. Sehingga
pertanggungjawabannya nanti kepada pimpinan atas
rektor menjadi tidak ada.
1. Reputations Matters (reputasi itu penting)
Keberadaan informasi dari UPN sendiri
diharapkan menjadi daya tarik bagi publik eksternal.
Berbagai lini media seperti website juga memuat

tentang keberadaan UPN. Selain itu juga majalah
yang mana dapat dibaca oleh mahasiswa yang sudah
lulus beserta orang tua. Agar orang tua tau pasti
perkembangan UPN dalam beberapa waktu dekat.
Dengan kata lain, UPN ingin menggandeng
khalayak melalui berbagai media dengan
menyebarkan informasi yang signifikan. Selain itu,
Reputasi juga tergambarkan melalui perubahan atau
inovasi baru seiring perkembangannya menjadi
universitas negeri di hadapan publik Eksternal.
Dalam hal ini dari sisi mahasiswa UPN, feed
yang diberikan UPN masih belum cukup
memuaskan. Dalam beberapa hal pembaharuan
seperti ikon kampus baru sudah cukup bervariasi,
ada juga beberapa fasilitas yang ditambah namun
dari sisi pembelajaran sendiri UPN belum
mengalami kemajuan. Keterlibatan teknologi masih
dirasa kurang dalam proses menunjang pendidikan
di UPN. Misalnya seperti internet yang masih
kurang. Karena dalam hal ini, fasilitas atau akses
yang dibutuhkan mahasiswa pastilah diharapkan
lebih baik seiring perubahan status menjadi negeri.
Apalagi disebutkan seperti fasilitas mahasiswa
berupa kamar mandi yang masih kurang layak.
Reputasi tidak hanya dilihat dari sisi program dan
rancangan, tapi juga keadaan lingkungan dan
fasilitas yang digunakan, apakah sudah bagus dan
layak untuk digunakan oleh mahasiswa yang
membutuhkan.
2. Reputations can be measured (reputasi itu
bisa diukur)
Lingkungan kerja UPN dalam hal ini juga
berpengaruh dalam hal reputasi dari pandangan
internal. Bagaimana lingkungan kerja yang
diciptakan oleh UPN sendiri. Terlihat UPN memiliki
kegiatan-kegiatan tersendiri dalam menjalin
hubungan antara dosen dan karyawan. Seperti dalam
apel pagi dan juga senam dibarengi dengan
penginformasian kegiatan atau program apa saja
yang akan dilakukan oleh UPN dalam waktu dekat.
Lalu dari sisi pandangan eksternal bisa terlihat dari
persepsi tentang kelebihan dan kekurangan
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur bagi mahasiswa.
Kelebihan yang disorot mahasiswa ini
merupakan keberadaan kampus kita sebagai kampus

bela Negara. Karena di wilayah jawa timur sendiri,
UPN merupakan satu-satunya universitas yang
merupakan kampus bela Negara. Hal ini tidak
dimiliki kampus-kampus lainnya.. selain itu
kelebihan dari TTG (Teknologi Tepat Guna) yaitu
UPN baru-baru ini memiliki suatu gedung khusus
yang memfokuskan pada tempat menghasilkan alatalat teknologi. Alat-alat tersebut
biasanya
digunakan saat mahasiswa melakukan kegiatan
KKN. namun sekali lagi kekurangan masih ada pada
metode pembelajaran dan juga masih krang materi
secara global mengenai masyarakat Ekonomi Asean.
Dalam hal kelengkapan akses informasi,
layanan akademik dan sistem pembelajaran, Humas
UPN masih menonjolkan kampus UPN sebagai
kampus bela Negara, ciri khas yang tidak dimiliki
kampus lain. Juga adanya pembaharuan dalam
proses pembayaran uang kuliah. Dimana adanya
perubahan dalam pembayaran SPP, sudah lebih
terhubung langsung antara bank dengan layanan
akademik. Sehingga mahasiswa bisa tahu bagaimana
rincian pembayaran perkuliahan. Sedangkan dari
sisi dalam sendiri masih belum ada perubahan,
seperti yang terlihat Informan II menyampaikan
bahwa teknologi masih belum benar-benar
digunakan secara maksimal dalam lingkungan
kampus. Pada era seperti saat ini memang
persaingan menjadi lebih ketat antar universitas. Jadi
dibutuhkannya perubahan yang signifikan dan butuh
lebih peningkatan dari sistem pembelajaran dan
layanan akademik.
Untuk layanan akademik yang masih sering
mengalami server down, Humas UPN sudah
berusaha memperbaiki dengan meningkatkan
bandwitchnya sejauh ini. Namun belum terjawabnya
untuk kekurangan beberapa fasilitas seperti untuk
fasilitas UKM. Lalu belum adanya pembaharuan
dari website UPN. Padahal ternyata sudah ada tim
yang mebentuk upgrade dari website lama, namun
hal tersebut belum ditindaklanjuti lagi, dengan bukti
web yang digunakan masih web lama. Untuk profil
UPN yang belum diperbaharui, dapat terjawab oleh
pihak Humas pada informasi sebelumnya bahwa hal
tersebut masih masuk dalam rancangan program
tahun 2016. Karena anggaran yang dibutuhkan juga
tidak sedikit.
Terlihat adanya feedback antara mahasiswa
dan dosen salah satunya adalah mengetahui kinerja

dosen dari sisi mahasiswanya. Ketika mahasiswa
akan melaksanakan ujian, maka biasanya diharuskan
terlebih dulu mengisi formulir dosen favorit.
Didalamnya mencantumkan bagaimana gaya dari
mengajar dosen apakah sudah memuaskan bagi
mahasiswa atau tidak, apakah pemberian materi
yang dilakukan sudah signifikan atau belum.
Jadi UPN sendiri sudah secara nyata
mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui
TTG dan kegiatan KKN. Teknologi-teknologi
tersebut disalurkan kepada daerah-daerah yang
membutuhkan. Salah satunya adalah daerah Madura
yang menerima sebagian alat TTG UPN sebagai
upaya untuk meningkatkan prekonomian.
Untuk melihat sejauh mana reputasi sudah
berjalan, prestasi tidak hanya dilihat dari mahasiswa
namun juga dosennya. Seperti dosen-dosen yang
juga terlibat dalam kompetisi penelitian disamping
mahasiswanya telah mendukung memecahkan rekor
muri dalam kegiatan dziarah atau tabur bunga di
taman makam pahlawan. Hal tersebut mendasari
UPN sebagai kampus bela Negara yang juga
menjunjung keberadaan perjuangan pahlawan dan
didukung dengan wilayah Surabaya sebagai kota
pahlawan.
3. Reputations has to be manage (reputasi itu
harus dikelola)
Reputasi tidak hanya melibatkan divisi
Humas
Universitas
Pembangunan
Nasional
“Veteran” Jawa Timur, tapi juga merupakan
kolaborasi dari berbagai struktur universitas mulai
dari pimpinan, dosen hingga pegawai. Satuan kerja
UPN yang terdiri dari berbagai fakultas diharapkan
menjadi satuan yang dapat berkolaborasi untu
menjaga keutuhan informasi yang baik. Karena
informasi-informasi yang baik dapat mendukung
peningkatan reputasi UPN.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
di atas mengenai strategi Humas dalam Membangun
Reputasi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur sebagai Perguruan Tinggi
Negeri Baru maka peneliti memiliki kesimpulan

bahwa Humas Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur sejauh ini masih menonjolkan
sisi kampus sebagai satu-satunya kampus Bela
Negara. Karena ciri khas ini tidak dimiliki oleh
kampus-kampus lain.
Melalui tahapan Humas pula, berbagai
kegiatan sosialisasi UPN menjadi negeri dan
menjadi panitia lokal dalam penerimaan mahasiswa
baru melalui jalur SBNMPTN telah dilakukan.
Beberapa perbaikan dan rancangan masih dilakukan
seperti perbaikan server layanan akademik dan
rancangan pembaharuan profil universitas. Kegiatan
pengabdian pada masyarakat melalui KKN (Kuliah
Kerja Nyata) mahasiswa dan penyaluran TTG
(Teknologi Tepat Guna) juga juga sudah dilakukan
secara maksimal. Tidak kalah juga dalam hal
menjalin hubungan dengan media-media besar,
Humas UPN sudah banyak menjalin kerjasama
dengan beberapa stasiun Televisi seperti JTV,
SBOTV, TVRI dan METRO TV JATIM.
Penyebaran informasi mengenai perubahan status
menjadi Negeri telah dilakukan secara pesat
sehingga menjadi daya tarik sendiri untuk calon
mahasiswa dalam memilih kampus UPN.
Namun dari sisi sistem dan teknik
pembelajaran sendiri, UPN masih sangat kurang.
Dikarenakan masih menggunakan metode-metode
lama dan tidak maksimal dalam penggunaan
teknologi. Belum adanya perbaharuan website dan
profil universitas. Seharusnya hal tersebut
merupakan konten-konten penting dalam pengenalan
kampus lebih jauh apalagi untuk bersaing di jajaran
universitas negeri yang lain.
Dukungan secara kuat dari pimpinan dan juga
kelancaran dari segi dana atau materi sangat
berperan disini. Karena apabila semua hal ini hanya
dilakukan oleh divisi Humas tentunya tidak akan
menghasilkan sesuatu yang memuaskan. Dalam satu
roda institusi apabila yang bergerak hanya sebagian
sisi dan tidak mendapat dukungan dari komponen
terbesar sama saja seperti sekedar angan-angan.
Selain itu Secara global UPN sendiri tidak
memperkenalkan kepada mahasiswanya secara
menyeluruh mengenai Masyarakat Ekonomi
ASEAN. Apa saja yang dibutuhkan Masyarakat
Ekonomi ASEAN, bagaimana cara mereka bersaing,

apa saja yang harus dipersiapkan pada saat bersaing
diluar ataupun didalam. Karena UPN hanya sebatas
kuliah dan mengkuliahkan mahasiswa.
Dan poin terakhir bahwa Humas UPN telah
melakukan empat tahapan Humas seperti yang
diungkapkan Cultip-Center & Broom. empat tahapan
tersebut telah berjalan, tapi hasilnya tidak maksimal
dan masih banyak kekurangan, terutama dalam hal
fasilitas untuk mahasiswa dan dari segi prestasi UPN
sendiri.
Saran
Pada dasarnya kekurangan yang masih
banyak dimiliki UPN adalah bagian dari koreksi
yang harus ditingkatkan oleh Humas UPN juga oleh
jajaran struktur organisasi dan pimpinan UPN. UPN
butuh penyegaran lebih dalam menyambut
persaingan baru diantara universitas-universitas
negeri yang lain. Karena kedepannya semua menjadi
lebih modern dan lebih banyak menggunakan
teknologi dalam pengembangan kampus. Dalam
penelitian ini, peneliti ingin memberi kritik dan
masukan besar untuk Humas UPN agar kedepannya
bisa membuat program-program baru yang lebih
segar untuk mahasiswa, juga lebih menonjolkan
keberadaan informasi di web dan juga profil
kampus.
Inovasi dalam hal ini dibutuhkan untuk
memulai perubahan, karena tanpa hal tersebut, UPN
hanya akan berlabel dengan status baru tetapi
kualitas isi kampus sama saja seperti tahun-tahun
sebelumnya. Peneliti ingin nantinya UPN bisa naik
ke peringkat yang lebih tinggi dan bisa menjadi
universitas yang modern, unggul, kompetitif, dan
tetap menjadi satu-satunya kampus Bela Negara.
Berubah untuk menjadi lebih baik bukan berarti
mengubah dasar yang sudah dimiliki. Dunia selalu
butuh pembaharuan, terutama bagi mahasiswa
sebagai penggerak pikiran sosial masyarakat dan
kampus sebagai lingkungan pendukungnya.
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Ahmad, S, Adnanputra. 1994. PR Strategi. Jakarta :
Gramedia Widiasarana.

Amalia, Diana. Management Publics Relations.
Surabaya
Ardianto, E. 2011. Handbook Of Public Relations:
Pengantar Komprehensif. Bandung :
Simbiosa Rekatama Media.
Cutlip, S.M, Center, A.H & Broom, G.M. 2005.
Effective PR : Merancang dan Melaksanakan
Kegiatan Kehumasan dengan Sukses. Edisi
Bahasa Indonesia ke-8. Jakarta : Indeks
Kelompok Gramedia.
Donnelly. 1996. Organisasi : Perilaku, Struktur,
Proses. Jakarta Barat : Binarupa Aksara.
Edy Syahputra., Faulina. 2011. Profesional Public
Relations. Medan: USU Press.
Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori &
Filsafat Komunikasi. Bandung : PT. Citra
Aditya Bakti
___________________. 2002. Ilmu Komunikasi
Teori dan Praktek. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Hardjana, Andre A. 2008. Komunikasi dalam
Manajemen Reputasi Korporasi. Jurnal Ilmu
Komunikasi.
Kriyantono, Rachmat. 2007. Teknik Praktis Riset
Komunikasi, Jakarta: Kencana.
_________________. (2008). Public Relations
Writing. Cetakan ke-2. Jakarta : PT. Fajar
Interpratama Offset.
Marrus, Stephanie K. 2002. Building The Strategic
Plan: Find Analyze, And Present The Right
Information. Wiley. USA
Morissan. 2006. Pengantar Public Relations –
Strategi Menjadi Humas Profesional.
Tanggerang : Ramdina Prakarsa.
Oliver, Sandra. 2007. Strategi Public Relations.
Jakarta : Erlangga.

Soemirat, S. dan Ardianto, E. 2007. Dasar-dasar
Public Relations. Cetakan kelima. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Suhandang, Kustadi. 1973. Public Relations
Perusahaan. Bandung : PT. Karya Nusantara.
Jurnal :
Ammalia, Eva Rizka, Weni A.A. 2014. Pengaruh
Brand Equity Dan Reputasi
Korporat Terhadap Minat Mahasiswa Baru
Universitas Singaperbangsa Karawang.
Jurnal Ilmiah Solusi Vol.1 No. 3
Hadi, Agus Purbathin. Pengembangan Hubungan
Masyarakat Di Perguruan Tinggi
Menghadapi Era Globalisasi dan Otonomi
Perguruan Tinggi. Jurnal Ilmiah.
Sulistyaningtyas, Ike Devi. 2007. Peran Strategis
Public Relations di Perguruan Tinggi. Jurnal Ilmiah
VOLUME 4, NOMOR 2. Universitas Atma Jaya
Yogyakarta.
Trimanah. 2012. Reputasi Dalam Kerangka Kerja
Public Relations. Jurnal Ilmiah
Komunikasi - MAKNA Vol. 3 No. 1

Wulandari, Theresia Diyah. 2011. Pengaruh
Tanggung Jawab Perusahaan dalam
Menanggulangi Krisis terhadap Reputasi
Perusahaan. Jurnal Ilmu
Komunikasi. Volume 8, No. 2

Warta UPN :
API – Pembangunan – Warta UPN “Veteran” Jawa
Timur. 2015. UPN “Veteran” Jawa Timur
Menjadi Perguruan Tinggi Negeri. Surabaya