PENGARUH TATA RUANG KANTOR DALAM MENCIPT

PENGARUH TATA RUANG KANTOR DALAM MENCIPTAKAN
LINGKUNGAN KERJA YANG SEHAT

Oleh : Tasya Novenni Amira
165211031
D3 Administrasi Bisnis
Politeknik Negeri Bandung

ABSTRAK
Kantor adalah tempat yang mewadahi kegiatan perkantoran baik kegiatan yang
bersifat operatif maupun pekerjaan yang bersifat pelayanan dan menghasilkan informasi
sehingga kantor haruslah menjadi tempat yang nyaman dan aman untuk bekerja agar pegawai
dapat bekerja dengan optimal dan tujuan perusahaan akan tercapai dengan mudah. Untuk
mencapai tujuan kantor tersebut salah satu faktor penting dalam peran menjadikan kantor
tempat yang nyaman yaitu dengan memperhatikan penataan layout kantor. Tulisan ini
menggunakan pendekatan studi pustaka yang dikutip dari beberapa buku dan jurnal
terpercaya. Tulisan ini membahas mengenai faktor yang menjadikan lingkungan kerja yang
sehat dilihat dari beberapa faktor seperti sistem pencahayaan, warna, udara, pengontrolan
suara, dan keamanan kantor.
Kata kunci: tata ruang kantor, efektivitas kantor


ABSTRACT
Office is a place that accommodate office activities both operative and work activities
that are service and produce information so that the office should be a comfortable and safe
place to work so that employees can work optimally and corporate goals will be achieved
easily. To achieve the purpose of the office is one important factor in the role of making the
office a comfortable place is to pay attention to the arrangement of office layouts. This paper
uses literature study approach that is quoted from several books and journals trusted. This
paper discusses the factors that make a healthy work environment seen from several factors
such as lighting system, color, air, voice control, and office security.
Keywords: office layout, office effectivity

yang terpenting. Pengaturan tata ruang

A. PENDAHULUAN
Seperti yang diketahui, kantor
merupakan

sebuah

mewadahi


yang

sistem pergerakan bekerja yang baik

aktivitas

sehingga menciptakan pekerjaan yang

tempat

seluruh

kantor yang baik dapat membuat

perkantoran atau kegiatan yang bersifat

efektif

memberikan pelayanan dengan output


memudahkan

berupa informasi. Salah satu kegiatan

Kondisi atau suasana kantor yang baik

kantor

merupakan

yang

ditujukan

operatif

yaitu

kegiatan


bersifat
yang

menggunakan seluruh alat indra seperti
kegiatan

catat

berkomunikasi,

efisien

sehingga

mencapai

untuk

kenyamanan


tujuan.

mendapatkan

dan

mendukung

kelancaran efektifitas kerja karyawan.

mencatat,

Seperti yang dikemukakan oleh

pengumpulan

Quible (2002), layout memberikan

dan


dan

kantor

penjelasan bahwa penggunaan ruang

haruslah menjadi tempat yang nyaman

yang efektif dapat memberikan rasa

dan sehat untuk bekerja.

puas kepada para karyawan atas

informasi.

Maka

dari


itu

Suatu organisasi atau perusahaan

pekerjaan yang dilakukan. George

pasti memiliki tujuan untuk dicapai.

Terry pun menyatakan bahwa penataan

Demi

tata ruang kantor yaitu penetapan

mencapai

tujuan

tersebut


terdapat beberapa faktor yang dapat

berkenaan

mempengaruhi

sebuah

pemakaian ruang secara rinci untuk

organisasi yang biasa disebut dengan

menyediakan sebuah susunan yang

5M yaitu (man, method, machine,

mudah dari keadaan-keadaan fisik

material, money) atau dalam bahasa


yang dikira perlu untuk melakukan

Indonesia yaitu manusia dalam artian

kegiatan perkantoran dengan biaya

sumber daya manusia pada organisasi,

yang layak.

kesuksesan

kebutuhan

ruang

dan

Pada suatu kantor penentuan


kemudian metode yang digunakan
untuk mencapai tujuan tersebut apakah

tempat

tepat atau tidak, mesin dan bahan yang

peralatan dan perlengkapan kantor

digunakan

merupakan sebuah faktor penting yang

untuk

kelancaran

kerja


ikut

modal.

kelancaran pelaksanaan tata ruang
kantor.

Untuk
pada

dalam

pengkondisian

perusahaan tersebut dan yang terakhir

Untuk mendapatkan lingkungan

serta

serta

menentukan

menciptakan
suasana

rasa

bekerja yang sehat peran tata ruang

nyaman

kantor

kantor merupakan salah satu faktor

diperlukan tata ruang peralatan kantor

2. Seluruh kegiatan tata usaha

yang terletak dan tersusun dengan tepat

dapat mengalir dengan lancar.

sehingga keefektifan bekerja pada para

3. Setiap sisi ruang digunakan

pegawai dapat meningkat. Jika suasana
kantor

dapat

diciptakan

seefisien mungkin.

menjadi

4. Kesehatan

suasana yang menyenangkan akan

5. Pengawasan

dalam rangka peningkatan mutu kerja

penataan

ruang

tata

kantor

dalam

bekerja

dapat terlaksana dengan baik

dan tercapainya tujuan organisasi.
selanjutnya

kepuasan

karyawan dapat terpelihara

membuat para pegawai bersemangat

Keuntungan

dan

6. Pihak

dalam

eksternal

perusahaan

yang datang berkunjung dapat

yang

tersusun akan menjadi daya tarik

memiliki

ketika mencoba kerjasama dengan

mengenai perusahaan.
7. Tata

perusahaan lain.

kesan

letak

positif

tempat

kerja

sewaktu-waktu dapat diubah

Sedangkan ketika penyusunan

disesuaikan dengan pekerjaan.

tata ruang kantor yang kurang baik
dapat membuang-buang tenaga dan

Dilihat dari tujuan adanya tata ruang

waktu pegawai misalnya surat-surat

kantor dapat disimpulkan bahwa penataan

dan

tidak

ruang kantor tidak dapat dianggap remeh

tersusun pada tempat yang seharusnya

karena dapat mengganggu keberhasilan

kemudian susunan ruang kantor yang

kerja dan efisiensi kerja pegawai di suatu

berdesak-desakan dan terkesan penuh

perusahaan

akan membuat para pegawai tidak

penataan tata ruang kantor dengan baik.

memiliki semangat dan tidak bergairah

Jika seluruh pegawai perusahaan dimulai

dalam bekerja dikarenakan mobilitas

dari posisi jabawan teratas hingga yang

dan ruang gerak pegawai menjadi

terendah dapat bekerja dengan efisien

terbatas dan terasa sesak sehingga

maka pekerjaan akan terselesaikan dengan

pegawai tidak terjadi efisiensi dalam

baik.

dokumen

perusahaan

yang

tidak

melakukan

bekerja.
Menurut

The

Liang

Gie

(2007:188) terdapat 7 (tujuh) tujuan
adanya tata ruang kantor yaitu :

B. PEMBAHASAN
Sterk (2005) melakukan penelitian
dan hasilnya mengemukakan bahwa 83%

1. Akses pekerjaan kantor berada

pegawai berharap akan adanya daerah atau

pada jarak sependek mungkin

area kerja yang tepat dan sesuai, suhu

antar pegawai.

ruangan

yang

nyaman,

dan

terdapat

pencahayaan yang tepat. Hasil penelitian

ini mengenai harapan para pegawai di

tersebut dapat dilihat dari tabel dibawah

tempat

kerja.

manusia.

Maka

dari

itu

kita

perlu

mempelajari Ergonomics yang artinya
suatu

ilmu

seseorang

yang
pada

membahas

kinerja

lingkungan

kerja

berdasarkan kamus Oxford. Ergonomics
diikuti

dengan

dapat membantu untuk memastikan tugas,

yang

bersifat

lingkungan kerja, dan peralatan yang dapat

personal, pengaturan kabel-kabel yang

digunakan secara maksimal dalam hal

digunakan dalam ruang kantor, kemudian

penyelesaian tugas. “Lingkungan kantor

ruang penyimpanan arsip dan dokumen

harus sesuai dengan kebutuhan pegawai

yang nyaman.

yang bersangkutan” Read (2001).

Harapan
keinginan

diatas

ruang

kerja

Odgers

Dilihat dari penjelasan-penjelasan
mengenai

tata

ruang

kantor

dapat

ergonomics

(2005)
sebagai
hal-hal

mendefinisikan
ilmu
yang

yang

mempengaruhi efektivitas kerja pegawai,

mempelajari

berkaitan

definisi efektivitas menurut Peter Druker

dengan tingkat efisiensi dan kenyamanan

seorang ahli manajemen yang dikutip pada

ketika menata tempat kerja demi mendapat

buku yang berjudul Manajemen (1995:7)

kepuasan kebutuhan fisik dan kondisi

oleh T.Hani Hadoko bahwa efektivitas

psikologi pegawai. Tata ruang kantor yang

yaitu melakukan suatu pekerjaan dengan

ergonomis bisa didapat dari perancangan

tepat dan benar (doing the right things),

tata letak dan fasilitas yang diberikan

efektivitas juga dapat diartikan sebuah

untuk memperoleh gerakan kerja efisien

kemampuan untuk memilih tujuan dan

yang dapat disesuaikan dengan arus kerja

peralatan yang tepat dalam mencapai

yang efisien (Wignjosoebroto, 2003)
Dari kumpulan definisi ergonomics

tujuan yang ditentukan.
Untuk mencapai efektivitas kinerja

diatas dan berdasarkan pendapat para ahli,

pekerja, menciptakan suasana kerja yang

dapat disimpulkan bahwa ergonomics

nyaman, hingga meminimalisir resiko

yaitu

cidera pada pegawai ketika bekerja peran

efektivitas pegawai saat bekerja dan

dari

Administrasi

pentingnya lingkungan kerja yang sehat.

sangatlah penting. Kita perlu melakukan

Untuk itu, dibawah ini terdapat faktor-

pendekatan

faktor yang mempengaruhi efektivitas

seorang

Manajer

ergonomic

dalam

hal

perancagan ruang kerja yang terpusat pada

ilmu

yang

membahas

tentang

kerja pegawai menurut Quible dalam

5. Komunikasi,

bentuk

media

komunikasi yang digunakan untuk

Sukoco (2007:190) :
1. Kewajiban dan tugas pegawai,

berinteraksi

antar

pegawai

yang artinya setiap tugas yang

maupun

sesuai dengan fungsi tugas yang

mempermudah perancangan tata

diberikan kepada para pegawai

ruang.

dengan otonomi yang dimilikinya

departemen

6. Departemen

dapat

perusahaan,

dapat dibutuhkan sesuai dengan

pembagian

pengelolaan

jenis

yang

departemen

perusahaan

memperlancar

berdasarkan

fasilitas

diberikan
dan

kantor

untuk

memudahkan

pekerjaan

pegawai sesuai dengan fungsinya.

fungsi

terutama

departemen yang memiliki peran
kuat

dalam

pengambilan

2. Arus kerja, arus kerja terdapat

keputusan biasanya ditempatkan

pada saat penyaluran informasi

berdasarkan arus kerja dalam

dan

pegawai.

tugas

sehingga

berpengaruh

sangat
terhadap

7. Kantor

umum

atau

terselesaikannya suatu pekerjaan

kesulitan

yang selalu bersifat lurus dan

jalannya perusahaan swasta yang

maju.

mahal, kesulitan menata kembali

3. Struktur

fungsi

organisasi,

layout

dalam

swasta,

ruang

mengontrol

jika

diperlukan

penerjemah

khususnya pada layout terbuka

jalannya arus tugas dan wewenang

yang akan menghambat tingkat

masing-masing

efektivitas pekerja.

struktur

sebagai

pegawai

untuk

membantu pada saat pembagian

8. Kebutuhan

lokasi yang tepat untuk pegawai

kantor,

sehingga pegawai yang memiliki

dipengaruhi

hubungan erat dengan pekerjaan

tugas

dapat ditempatkan berdampingan.

digunakan pegawai.

4. Perkiraan

kebutuhan

pegawai

luas

area

dan

area
ruang

ruang
kantor

berdasarkan

jenis

peralatan

yang

9. Mempertimbangkan

keamanan

memperhatikan

pada waktu yang akan datang,

pegawai,

penjelasan mengenai luas area

peralatan yang tersimpan pada

kantor yang dibutuhkan jika akan

lorong kantor guna memperkecil

adanya

resiko cidera dan memperhatikan

perluasan

pengurangan area ruang.

atau

keamanan pegawai.

dibiayai,

Keseimbangan penggunaan cahaya

mempertimbangkan beberapa hal

pada ruangan sangatlah penting. Garris

untuk pengoptimalan biaya seperti

(2005)

tata ruang kantor yang kurang

intensitas cahaya yang digunakan pada

efisien dan mempengaruhi kinerja

area

pegawai yang tidak optimal.

pencahayaan sekeliling, 5 kali makin cerah

10. Ruang

kantor

yang

mengemukakan

kerja

sebaiknya

2

ketentuan


3

kali

penjelasan

dari ruang kantor keseluruhan dan 10 kali

mengenai tingkat efektivitas tata ruang

lebih cerah dibandingkan sekitar kantor.

kantor dapat disimpulkan bahwa ruang

Menurut Garris karyawan yang memiliki

kantor

penataan

umur sekitar 60 memerlukan level cahaya

penempatan peralatan dan perlengkapan

yang lebih banyak jika dibandingkan

kantor seperti mesin kantor dan furniture

dengan pegawai dengan umur 25-an yaitu

yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan

sekitar 2,5 kali lebih banyak.

Berdasarkan

yang

beberapa

efektif

yaitu

Pencahayaan yang diaplikasikan di

masing-masing.

kantor ada 4 jenis (McShane:1997) yaitu :
SISTEM PENCAHAYAAN

1. Ambient lighting, biasa dipasang
pada langit-langit kantor guna

(Lightning System)
Cahaya merupakan salah satu faktor

member

cahaya

keseluruh

yang menjadi pengaruh terhadap efisiensi

ruangan. Lampu ini biasanya satu-

tata ruang kantor menurut Gie (2002:212).

satunya sumber cahaya yang ada

McShane (1997) mengungkapkan bahwa

di ruangan kantor tersebut.

terdapat sekitar 80% - 85% pegawai

2. Task

lighting,

lampu

ini

menerima informasi menggunakan mata

digunakan hanya untuk menerangi

(indera

dengan

satu area kerja seseorang saja

pembacaan dokumen dan pemeriksaan

seperti meja kerja dan memberi

nota dengan intensitas yang tinggi hal ini

lebih banyak pengendalian untuk

tentunya

mempengaruhi

pegawai. Biasanya pekerjaan yang

produktivitas pegawai dalam bekerja. Oleh

memerlukan ketelitian tinggi yang

sebab itu, kesesuaian sistem pencahayaan

menggunakan lampu ini.

penglihatan)

dapat

yaitu

efektif dapat dilihat dari kualitas dan

3. Accent

lighting,

cahaya

yang

kuantitas cahaya yang masuk dan harus

digunakan untuk menerangi area

selaras

yang kita tuju seperti lorong

dengan

penggunaan

ruang,

pengerjaan tugas, dan pegawai itu sendiri.

kantor sebagai penerang jalan.

4. Natural lighting, natural lighting
merupakan cahaya alami yang

dan intensitas cahaya dapat menghasilkan
kesan yang unik untuk setiap pegawai.

diterima melalui jendela, dinding,
pintu kaca, dan cahaya langit.

WARNA

Biasanya

(COLOR)

untuk

menggunakan

cahaya ini perusahaan memakai

Setelah kita mengetahui dan dapat

sistem penyimpanan cahaya agar

memperkirakaan efektivitas pencahayaan

cahaya alami dapat digunakan

di kantor kita perlu mengetahui faktor

ketika sudah tidak terdapat cahaya

selanjutnya yang mempengaruhi efisiensi

matahari.

tata ruang yaitu warna. Warna merupakan

Selanjutnya efektivitas pencahayaan

salah satu faktor penting yang memiliki

di kantor dapat diukur dengan terpaku

dampak

pada 3 parameter yang dikemukakan oleh

pegawai baik positif maupun negatif yang

Borden dan Diemor (2001) yaitu yang

sebagian besar pegawai hanya menyadari

pertama

artinya

dampak fisik dari warna. Warna dapat

kejelasan dan kenyamanan pegawai dalam

memiliki dampak yang positif dan negatif

melihat

yang mempengaruhi produktivitas, moral,

ada

Visibility

menjadi

yang

suatu

keharusan.

terhadap

perilaku,

kondisi

dan

psikologis

Kemudian parameter selanjutnya yaitu

kelelahan,

ketegangan

Fokus, artinya pencahayaan yang didapat

(McShane;1997). Warna pun tidak hanya

harus menjadikan pegawai fokus pada

memiliki nilai estetika tetapi memiliki nilai

pekerjaan yang sedang dikerjakan dengan

fungsi.

cara membuat titik terang pada ruang kerja
pegawai dan membuat sekitar ruang kerja

Faktor Pemilihan Warna

tersebut tidak terlalu terang pada area yang

Untuk menentukan warna yang tepat

tidak

berkaitan

Dengan

dengan

peraturan

yang

pekerjaannya.
diterapkan

pada perusahaan, terdapat beberapa hal
yang

dapat

dipertimbangkan

dalam

diharapkan pegawai dapat fokus pada

pemilihan warna (Quible;2001). Faktor

pekerjaannya. Parameter terakhir yaitu

pertama yaitu kombinasi warna. Warna

dapat

memiliki 3 tingkatan yaitu primer sebagai

membayangkan sebuah tempat kerja dan

warna induk, kemudian sekunder, dan

memperkirakan perbedaan aturan cahaya

tersier untuk pencampuran warna primer

di sebuah ruko atau di kantor perusahaan

dan sekunder. Terdapat beberapa pilihan

besar. Modifikasi berbagai hal contohnya

kombinasi

pemilihan jenis lampu, kemudian warna,

komplementer yaitu warna yang saling

Image

yang

artinya

kita

warna

seperti

warna

berlawanan pada bagan warna. Kemudian

dapat memperkecil silau dan bayangan

warna split-komplementer yaitu warna

pada kantor khususnya area kerja. Faktor

yang berada di sisi warna komplementer.

terakhir yaitu dampak dari warna yang

Dan yang terakhir ada kombinasi warna

artinya warna dapat mempengaruhi mood

triad yang artinya 3 warna yang memiliki

sehingga dibutuhkan warna-warna alami

jarak antar warna pada bagan warna.

dan lembut untuk memberikan kesan
ringan seperti warna putih dan warnawarna hangat seperti merah-oranye-kuning
untuk

menimbulkan

kehangatan

dan

keceriaan. Sedangkan warna gelap seperti
warna ungu dan warna violet pucat dapat
memberikan mood depresi dan warna abuabu memberikan pengaruh rasa kantuk.
Terdapat prinsip yang diperlukan
dalam proses perancangan warna guna
menciptakan ruang kantor yang efektif.
Faktor berikutnya yaitu efek cahaya

Prinsip yang pertama yaitu penutup lantai

pada warna. Cahaya buatan mempunyai

atau karpet sebagai solusi penutup lantai

perbedaan

yang

yang baik.karena karpet tidak hanya

yang

berfungsi

pada

menyebabkan

spectrum

terjadi

perbedaan

sebagai

pengindah

ruangan

pencahayaan

namun juga memiliki banyak manfaat

warna. Sumber cahaya

salah satunya adalah sebagai peredam

akan membuat kenaikan warna sesuai

suara dalam ruangan sehingga tidak

dengan spektrumnya. Selanjutnya ada nilai

menimbulkan kebisingan di dalam ruangan

pemantulan warna, yaitu setiap warna

kemudian

memiliki tingkatan pantulan yang berbeda

mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja

warna

seperti tersengat arus listrik.

signifikan

atas

terhadap pilihan

yang

presentase

sistem

lebih
pantulan

terang
lebih

memiliki

dapat

menjadi

alat

untuk

besar

dibandingkan presentase pantulan warna

KONTROL SUARA

gelap. Yang artinya akan berpengaruh

(Sound Control)

pada setiap pemilihan perabot seperti atap

Faktor

selanjutnya

yang

produktivitas

dapat

dan lantai tergantung kebutuhan pantulan

mempengaruhi

dan

cahayanya. Atap berwarna terang dapat

efektivitas pegawai dalam bekerja adalah

memantulkan cahaya kebawah sehingga

tingkat kebisingan. Faktor kebisingan tidak

dapat

melampaui

batas

yang

telah

2. Penggunaan

bahan-bahan

ditentukan akan berpengaruh pada kondisi

untuk meredam suara. Tingkat

fisik dan psikologis pegawai. Jika tingkat

peredaman suara dapat diukur

kebisingan tinggi, para pegawai akan sulit

dengan menggunakan alat yang

berkonsentrasi saat bekerja karena akan

bernama

menimbulkan cidera pada pegawai seperti

Coefficient (NRC), dengan ukuran

kehilangan

50-95.

berakibat

pendengaran

yang

berkurangnya

akan

produktivitas

Noise

Bahan

memiliki

Reduction

yang

rasio

efektif

perbandingan

diatas 75, contoh bahan yang

pegawai dalam bekerja.
Pengontrolan suara dapat dilakukan
dengan beberapa teknik (Quible, 2001)

memiliki rasio diatas 75 dan
banyak digunakan yaitu karpet.
3. Alat pengurang kebisingan. Alat

yaitu sebagai berikut :
1. Konstruksi yang tepat. Teknik

pengurangan

kebisingan

konstruksi bangunan yang baik

ditempatkan pada mesin kantor

dapat

acuan

yang mengeluarkan suara dengan

pengontrolan suara yang efektif.

tingkat kebisingan yang tinggi.

Ada dua macam jenis suara yang

Contoh

dapat mempengaruhi arus suara di

memerlukan

udara.

kebisingan yaitu printer dan mesin

dijadikan

Yang

pertama

adalah

mesin

perambatan suara melalui udara

fotocopy.

atau sering disebut juga dengan

4. Masking.

kantor

alat

yang

pengurang

Masking merupakan

suara udara contohnya adalah

suara dengan tingkat kebisingan

suara

rendah

yang

percakapan
dihasilkan

dihasilkan
dan

dari

suara
mesin

dari
yang
kantor.

yang

pegawai

tidak

merasa

Contoh

masking

Yang kedua yaitu perambatan

mengalihkan

suara melalui struktur bangunan

yaitu

atau yang biasa disebut dengan

membuat

para

suara struktural misalnya getaran

rileks

dan

yang dihasilkan dari peralatan

ketegangan.

atau mesin kantor karena akan
terjadinya

perambatan

suara

melalui mesin kantor sebelum
merambat ke udara.

terganggu.
yang

suara

musik,

membuat

dapat

kebisingan

karena

dapat

pegawai

lebih

mengurangi

kelembaban udara yang baik yaitu

UDARA

sekitar

(Air)
Udara di dalam kantor merupakan

40%

-

60%

memaksimalkan

untuk
tingkat

dapat

kenyamanan bagi para pegawai

mempengaruhi kondisi fisik dan psikologi

kantor tetapi tingkat kelembaban

pegawai. Dikarenakan intensitas pegawai

yang tepat yaitu 50% menurut

bekerja dikantor sangat tinggi mencapai

Quible (2001).

hingga 85% kondisi udara pada ruangan

 Perputaran Udara

faktor

lingkungan

yang

harus diperhatikan dengan baik karena

Udara menyalurkan panas sehingga

akan menimbulkan dampak pada kondisi

harus disalurkan agar menciptakan

kesehatan tubuh pegawai. Alat-alat seperti

kenyamanan. Tingkat perputaran

kipas angin dan Air Conditioner (AC)

udara yang tepat yaitu 0.67m3 per

dapat menjadi alat pendukung kelancaran

menit untuk setiap orang pada area

jalur keluar masuknya udara. Udara yang

tertentu.

berkualitas dapat ditentukan oleh beberapa

 Kebersihan Udara

faktor seperti suhu udara, kelembaban,

Terdapat

jalur keluar masuk udara (jendela), dan

untuk membersihkan udara dari

kebersihan udara.

kotoran dan debu yang bertebaran.

 Suhu Udara

alat

yang

diciptakan

Kebersihan udara penting bagi

Suhu udara ruangan yang dijadikan
o

beberapa hal seperti komputer

acuan idealnya 3-4 C, agar tidak

karena komputer termasuk sensitif

menimbulkan

akan udara yang bersih sehingga

rasa

kaget

pada

tubuh pegawai. Jika suhu udara

mempengaruhi

diluar ruangan termasuk tinggi

pemrosesan data.

ruang

pusat

diatas 20oC suhu di dalam ruangan
harus lebih rendah dibandingkan

TINGKAT KEAMANAN KANTOR

suhu diluar ruangan begitu pun

(Security Office)

sebaliknya jika suhu diluar ruangan

Keamanan merupakan faktor lain

kurang dari 20oC suhu di dalam

yang harus dijadikan kepentingan oleh

ruangan harus diatas 20oC.

Manajer Administrasi. Terdapat dua jenis

 Tingkat Kelembaban Udara

keamanan yaitu keamanan barang fisik

kelembaban

perusahaan dan keamanan kepentingan

udara menjadi salah satu penentu

suatu informasi seperti arsip perusahaan

besarnya

yang jika hilang dapat mempengaruhi

Tinggi

rendahnya

suhu

udara.

Tingkat

kelancaran jalannya kegiatan perusahaan.

Dengan

terciptanya

lingkungan

Karena jika informasi penting tersebut

kantor yang sehat akan membuat sistem

hilang

terhadap

pergerakan bekerja yang efektif dan efisien

kemampuan perusahaan dalam bersaing

sehingga memudahkan untuk mencapai

pada bisnis.

tujuan organisasi.

dapat

(Gie

berpengaruh

1996)

Dalam

menentukan

Agar

dapat

kebutuhan atas tingkat keamanan yang

produktivitas

lebih ada beberapa faktor yang perlu

tersebut terdapat beberapa faktor utama

diperhatikan

yaitu:

dan

yang berperan penting, diantaranya adalah

perlengkapan

mesin

furniture

sistem pencahayaan, penentuan warna,

peralatan
kantor,

kantor, dokumen, dan terminal komputer.
Terdapat
diberikan

dan

mempengaruhi

efektivitas

pegawai

pengontrolan suara, pengaturan udara, dan

beberapa

saran

yang

yang tidak kalah penting yaitu faktor

Rowh

(2003)

yang

keamanan kantor.

oleh

Dapat disimpulkan dengan mengikuti

berhubungan dengan keamanan kantor.
1. Penggunaan

penghancur

kertas

aturan dari faktor – faktor tersebut,
diharapkan

(shredder).
2. Pemakaian pengaman komputer,

dapat

mencapai

tujuan

organisasi dengan kinerja pegawai yang
efektif dan produktif.

contohnya desktop dan laptop.
3. Pemakaian pencatat jam kerja yang
digunakan

untuk

mencegah

D. DAFTAR PUSTAKA

pegawai berlaku curang dalam data
kehadiran pegawai.

Bibliography

4. Pengintegrasian sistem keamanan.

Alfata, M. Nur Fajri, Yuri Hermawan, and Rani

5. Password yang digunakan untuk

Widyahantari. "Studi Ergonomi Terhadap

mengakses data.

Rancangan Ruang Kerja Kantor Pemerintah
Berdasarkan Antropometri Indonesiia." Jurnal
Permukiman Vol. 7, 2012: 127.

C. KESIMPULAN
Untuk menciptakan lingkungan kerja
yang

memiliki

produktivitas

yang

efektivitas
tinggi

dan

sehingga

terciptanya lingkungan kerja yang sehat
diperlukan peran tata ruang kantor sebagai
salah

satu

faktor

mencapai hal tersebut.

terpenting

untuk

Armiati. "Meningkatkan Efektivitas Kerja
Pegawai Melalui Penataan Layout Kantor ."
SNEMA, 2015.

Gie, The Liang. Administrasi Perkantoran

Perdagangan Propinsi Jawa Tengah." JABPI

Modern. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta,

Vol. 22, 2014: 75-76.

1996.
Thojib, Jusuf, and Muhammad Satya
Moekijat. Administrasi Perkantoran. Bandung:

Adhitama. "Kennyamanan Visual Melalui

Mandar Maju, 1997.

Pencahayaan Alami Pada Kantor." Jurnal
RUAS, 2013: 12.

"Pengaruh Lingkungan Fisik dan Tata Ruang
Kantor Terhadap Kinerja Pegawai."
Academia.edu, 2016.

Radiah, Syaidathul. "PENGARUH KANTOR
ERGONOMIC TERHADAPKINERJA
KARYAWAN."

Sedianingsih, Farida Mustikawati, and Nieke

Original

: 82%

Prihardini Soetanto. Teori dan Praktik

Referenced

: 3%

Administrasi Kesekretariatan. Jakarta:

Plagiarism

: 15%

Kencana Prenada Media Group, 2010.

Suardi, Santi. "Studi Tentang Tata Ruang
Kantor Untuk Mencapai Efisiensi Kerja Pada
Dinas Perhubungan Kota Samarinda." eJournal
Administrasi Niaga, 2014.

Sukoco, Badri Munir. Manajemen
Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta:
Penerbit Erlangga, 2007.

Suratno, Agus, and Mari Yuana. "Pengaruh
Penataan Layout Kantor Terhadap Efektivitas
Kerja Karyawan Bagian Umum Dan
Kepegawaian Pada Dinas Perindustrian Dan