PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA ORIENTASI
1
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, ORIENTASI TUJUAN BERPRESTASI
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI
MOTIVASI BELAJAR SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PESERTA
DIDIK KELAS X IIS SMA NEGERI 2 CEPU TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Dyah eka Pratiwi*, Lyna Latifah
Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang
Gedung C6 Kampus Sekaran Gunungpati Telp. (024)8508015 Semarang
*Email: [email protected]
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua, dan
orientasi tujuan berprestasi terhadap prestasi belajar ekonomi baik secara simultan atau secara
parsial. Kedua untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua dan orientasi tujuan
berprestasi terhadap motivasi belajar secara parsial. Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh
pola asuh orang tua dan orientasi tujuan berprestasi terhadap prestasi belajar ekonomi melalui
motivasi belajar secara parsial. Metode Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan
dokumentasi. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan
statistik inferensial. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh signifikan pola asuh
orang tua dan orientasi tujuan berprestasi secara bersama-sama terhadap prestasi belajar
ekonomi. Terdapat pengaruh signifikan pola asuh orang tua dan orientasi tujuan berprestasi
terhadap prestasi belajar ekonomi. Terdapat pengaruh signifikan pola asuh orang tua dan
orientasi tujuan berprestasi terhadap terhadap motivasi belajar terdapat pengaruh signifikan
motivasi belajar terhadap prestasi belajar ekonomi. Terdapat pengaruh signifikan pola asuh
orang tua terhadap prestasi belajar ekonomi melalui motivasi. Terdapat pengaruh signifikan
orientasi tujuan berprestasi terhadap prestasi belajar ekonomi melalui motivasi belajar.
Kata Kunci: Pola Asuh Orang Tua, Orientasi Tujuan Berprestasi, Motivasi Belajar, Prestasi
Belajar Ekonomi
Abstract: This study aims to find out the influence or parents parenting and achievement goal
orientation towards study economic in a simultaneous or partially. Second to know the
influence of parents parenting and achievement goal orientation in studying economic
motivation partially. And to know the influence of parents parenting and achievement goal
orientation towards study achievement in the students studying economic through study
motivation partially. The data collecting methode is by using questionnaire and
documentation. While the data analysis methode is using descriptive analysis and inferential
statistic. The result of this study showed there is an influence which a significance in the
parents parenting and the achievement goal orientation towards study achievement in the
economic field. There is a significance influence from the parents parenting and signifcance
goal orientation achievement in the study achievement in economic case. There is an
significance influence in the parents parenting and goal orientation achievement towards
students study motivation. There is a significance influence between study motivation
towards studying economic achievement. There is a significance between the parents
parenting and studying economic achievement through study motivation. There is a
significance influence between studying achievement goal orientation towards study
economic field through study motivation.
Keywords: Parents Parenting, Achievement Goal Orientation, Study Motivation and Study
Achievement in Economic field
2
PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara berkembang telah memiliki modal dasar pembangunan,
yaitu dengan tingginya sumber daya manusia Indonesia. Menurut data kemendagri pada akhir
tahun
2013
jumlah
penduduk
Indonesia
sebesar
353.602.815
jiwa
(http://www.dukcapil.kemendagri.go.id). Untuk membangunan negara Indonesia tidak cukup
dengan besarnya sumber daya manusia saja, akan tetapi membutuhkan sumber daya manusia
yang berkualitas. Untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilakukan
melalui pendidikan.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sesuai
yang diamanatkan dalam Undang-Undang 1945 pasal 31 ayat 1 dan ayat 2 yang menyebutkan
bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, dan setiap warga negara wajib
mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Ditegaskan pada pasal 31
ayat 3 bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur undang-undang. Berdasarkan amanat undangundang diatas maka pemerintah menyediakan sekolah sebagai tempat melaksanakan kegiatan
pendidikan.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang disediakan oleh pemerintah,
bertanggung jawab untuk menghasilkan output yang berkualitas, dalam hal ini adalah sumber
daya manusia yang berkualitas. Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas
didalam proses pendidikan dilakukan melalui kegiatan belajar. Belajar adalah serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif,
afektif dan psikomotor (Djamarah, 2008:13). Menurut Wittig dalam (Syah, 2004:90)
mengatakan bahwa belajar ialah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala
macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman. Berdasarkan
pengertian belajar yang telah diuraikan, seseorang yang telah melakukan kegiatan belajar
dapat diamati dari perubahan perilaku orang tersebut. Untuk dapat mengetahui perubahan
perilaku yang dihasilkan dari proses belajar perlu dilakukan penilaian. Penilaian menurut
3
Suharsimi (2012:3) adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik
atau buruk. Dari kegiatan penilaian yang dilakukan akan menghasilkan suatu ukuran dalam
bentuk angka yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan proses belajar siswa, yang disebut
prestasi belajar.
Prestasi belajar menjadi tolak ukur keberhasilan proses belajar yang dilakukan oleh
peserta didik, peserta didik yang dikatakan berhasil adalah peserta didik yang prestasi
belajarnya tinggi sedangkan peserta didik yang prestasi belajarnya rendah maka peserta didik
tersebut dianggap belum berhasil dalam proses belajar. Prestasi belajar merupakan gabungan
hasil belajar beberapa kompetensi dasar, yang dilakukan melalui tes. Hasil tes yang dilakukan
dapat memperlihatkan peserta didik yang prestasi belajarnya tinggi dengan peserta didik yang
prestasi belajarnya rendah dengan skala nilai berupa huruf, angka, kata atau simbol (Dimyati
dan Mudjiono,1994:186).
Mata pelajaran ekonomi dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit untuk dipahami,
karena mata pelajaran ekonomi berangkat dari fakta atau gejala ekonomi yang nyata sehingga
memiliki bahasan yang luas, selain itu mata pelajaran ekonomi juga terdapat banyak teori
sehingga sulit untuk dipahami. Prestasi belajar ekonomi merupakan tingkat keberhasilan
peserta didik dalam mencapai tujuan yang ditetapkan dalam sebuah program, yang lazimnya
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka setelah peserta didik mengikuti pelajaran ekonomi.
Kondisi ideal peserta didik yang telah mengalami proses belajar akan memperoleh prestasi
belajar yang baik, yaitu prestasi belajar yang telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). Akan tetapi setelah peneliti melakukan observasi awal di SMA Negeri 2 Cepu,
ditemukan fenomena prestasi belajar ekonomi peserta didik yang masih rendah, yaitu terdapat
88% peserta didik yang belum mencapai KKM yang telah ditetapkan sekolah, yaitu 75.
Berdasarkan fenomena diatas, maka diperlukan penelusuran tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar mata pelajaran ekonomi peserta didik.
Menurut Slameto (2010:54) terdapat dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
siswa, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Fokus dalam penelitian ini faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar ekonomi peserta didik, yaitu faktor pola asuh orang tua,
orientasi tujuan berprestasi dan motivasi belajar. Rendahnya prestasi belajar ekonomi peserta
didik kelas X IIS SMA Negeri 2 Cepu tahun pelajaran 2014/2015 dapat dipengaruhi oleh
faktor intern dan faktor ekstern. Salah satu faktor ekstern yang diduga mempengaruhi
rendahnya prestasi belajar ekonomi peserta didik yaitu pola asuh orang tua. Menurut Mussen
dalam Sugiharto (2007) Pola asuh orang tua adalah cara yang digunakan orang tua dalam
4
mencoba berbagai tujuan yang diinginkan anaknya menjadi manusia yang pandai, cerdas dan
berakhlakul kharimah. Faktor pola asuh orang tua sangat berpengaruh terhadap prestasi
belajar anak karena pola asuh yang diberikan orang tua merupakan pendidikan pertama dan
utama yang diterima oleh anak, sehingga secara tidak langsung pola asuh orang tua dapat
membentuk karakter anak yang berpengaruh pada prestasi belajarnya. Hasil observasi awal
yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan penyebaran kuesioner, diperoleh hasil
bahwa pola asuh orang tua peserta didik dalam kategori baik sebesar 48%.
Prestasi belajar ekonomi peserta didik diduga tidak hanya dipengaruhi oleh faktor
ekstern pola asuh orang tua tetapi juga faktor intern orientasi tujuan berprestasi. Orientasi
tujuan berprestasi menurut Ames dan Acher (1998) adaah proses belajar dari kinerja peserta
didik dalam tugas-tugas akademis dan lingkungan sekolah. Orientasi tujuan berprestasi
menjadi acuan individu untuk terlibat dan berpartisipasi dalam kegiatan tugas tersebut.
Sehingga orientasi tujuan berprestasi menjadi acuan atau pemicu peserta didik untuk
mencapai suatu prestasi belajar tertentu yang berdampak pada besar kecilnya usaha peserta
didik untuk mencapai tujuan berprestasi yang diinginkan. Hasil observasi awal yang
dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan kusioner, diperoleh hasil bahwa orientasi tujuan
berprestasi peserta didik dalam kategori baik sebesar 42%.
Faktor intern lain yang mempengaruhi prestasi belajar ekonomi peserta didik, yaitu
motivasi belajar. Mc. Donald dalam Djamarah (2008:148) motivasi adalah suatu perubahan
energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan
reaksi untuk mencapai tujuan. Dalam penelitian ini motivasi sebagai variabel intervening
yang menjembatani pengaruh pola asuh orang tua dan orientasi tujuan berprestasi terhadap
prestasi belajar ekonomi. Motivasi belajar memperkuat pengaruh pola asuh orang tua dan
orientasi tujuan berprestasi terhadap prestasi belajar ekonomi peserta didik, karena motivasi
menjadi penggerak dalam diri peserta didik untuk mencapai suatu prestasi tertentu. Hasil
observasi awal yang dilakukan peneliti dengan menyebar kuesioner diperoleh hasil bahwa
motivasi belajar peserta didik berada pada kategori tinggi sebesar 49%.
Berdasarkan data observasi pola asuh orang tua dan orientasi tujuan berprestasi dalam
kriteria baik dan motivasi belajar pada kategori tinggi, akan tetapi prestasi belajarnya rendah,
berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pengaruh pola asuh
orang tua dan orientasi tujuan berprestasi terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi
pada peserta didik kelas X IIS SMA N 2 Cepu tahun pelajaran 2014/2015. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua dan orientasi tujuan berprestasi
5
terhadap prestasi belajar ekonomi baik secara parsial maupun simultan, untuk mengetahui
pengaruh pola asuh orang tua dan orientasi tujuan berprestasi terhadap motivasi belajar dan
untuk mengetahui peran motivasi belajar sebagai variabel intervening antara pola asuh orang
tua dan orientasi tujuan berprestasi.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan metode ex-post facto research.
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X IIS SMA
Negeri 2 Cepu tahun pelajaran 2014/2015 sejumlah 93 peserta didik, semua populasi
dijadikan sebagai sampel sehingga menggunakan sampling jenuh. Cara yang digunakan
untuk mengatur jawaban responden dengan menggunakan skala likert untuk variabel pola
asuh orang tua, orientasi tujuan berprestsi dan motivasi belajar. Sedangkan prestasi belajar
ekonomi diukur dengan Kritera Ketuntasan Minimal (KKM) 75. Variabel dependen (Y1)
dalam penelitian ini, yaitu prestasi belajar ekonomi, variabel independennya meliputi pola
asuh orang tua (X1), indikator dari variabel pola asuh orang tua, yaitu komunikasi dua arah
antara orang tua dan anak, memperhatikan dan menghargai kebebasan anak, memberikan
bimbingan kepada anak, hukuman diberikan kepada perilaku yang salah, dan hadiah
diberikan pada perilaku yang benar atau berprestasi (Mussen dalam Sugiharto,2007).
Orientasi tujuan berprestasi (X2), indikator variabel orientasi tujuan berprestasi, meliputi
mendefinisikan sukses, penghargaan, alasan kepuasan, orientasi guru, pandangan tentang
kesalahan, pusat perhatian, alasan berusaha, kriteria evaluasi (Ames dan Acher, 1988). Dan
variabel Intervening (Y2) yaitu Motivasi Belajar, indikator variabel motivasi belajar, yaitu
tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap mata
pelajaran ekonomi, lebih senang bekerja mandiri, cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin,
dapat mempertahankan pendapatnya,tidak mudah melepaskan hal yang diyakini, senang
mencari dan memecahkan masalah soal-soal (Sardiman, 2014:81). Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah kuesioner. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif,
analisis jalur, uji F, uji t, koefisien determinasi simultan (R2), koefisien determinasi
parsial(r2)dan uji bootsrapping.
6
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Analisis deskriptif hasil penelitian ini dihitung dengan mencari besarnya persentase, sehingga
didapatkan kriteria variabel prestasi belajar ekonomi (Y1), pola asuh orang tua (X1), orientasi
tujuan berprestasi (X2) dan motivasi belajar (Y2), sebagai berikut:
Tabel 1. Analisis Deskriptif Statistik Prestasi Belajar Ekonomi
Jumlah Siswa yang Nilai
Belum Memenuhi
RataJumlah
Kelas
KKM
KKM
rata
Siswa
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
67
X IIS 1
30
≥ 75
6
20%
24
80%
67
X IIS 2
31
≥ 75
3
10%
28
90%
67
X IIS 3
32
≥ 75
2
6%
30
94%
67
Jumlah
93
11
12%
82
88%
Sumber: Sumber: Dokumen guru ekonomi kelas X IIS SMA N 2 Cepu tahun
2014/2015.
Jumlah siswa yang
memenuhi KKM
Dari tabel output SPSS dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata nilai peserta didik
kelas X IIS SMA N 2 Cepu tahun pelajaran 2014/2015 sebesar 67. Siswa yang belum
mencapai KKM dalam mata pelajaran ekonomi sebesar 88%.
Tabel 2. Analisis Deskriptif Statistik Variabel Pola Asuh Orang Tua
No.
Interval
1.
85-89
2.
80-84
3.
75-79
4.
70-74
5.
65-69
Jumlah
Jumlah
14
32
34
11
2
93
Kategori
Persentase
15%
34%
37%
12%
2%
100%
Keterangan
Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Cukup
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2015
Tabel 3. Analisis Deskriptif Orientasi Tujuan Berprestasi
No.
Interval
1.
107-113
2.
100-106
3.
93-99
4.
86-92
5.
79-85
Jumlah
Jumlah
10
19
38
22
4
93
Kategori
Persentase
11%
20%
41%
24%
4%
100%
Keterangan
Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Cukup
Sumber: Data penelitian diolah tahun 2015
7
Tabel 4. Analisis Deskriptif Motivasi Belajar
No.
Interval
1.
112-119
2.
104-111
3.
96-103
4.
88-95
5.
80-87
Jumlah
Jumlah
10
27
28
17
12
93
Kategori
Persentase
11%
29%
30%
17%
13%
100%
Keterangan
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Sedang
Sumber: Data penelitian diolah tahun 2015
Berdasarkan tabel 2 diatas, dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua dalam
kategori cukup baik sebesar 37%. Sedangkan berdasarkan tabel 3 diatas, dapat disimpulkan
bahwa orientasi tujuan berprestasi dalam kategori cukup sebesar 41%. Dan berdasarkan tabel
4 diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar dalam kategori sedang sebesar 30%.
Sebelum melakukan uji model analisis jalur dengan regresi berganda, terlebih dahulu
dilakukan uji syarat asumsi klasik. Hasil uji syarat asumsi klasik sebagai berikut:
Berdasarkan uji normalitas dapat diketahui bahwa besarnya nilai kolmogorov-smirnov
dengan prestasi belajar sebagai variabel dependen adalah 0,369 dan signifikansi 0,999>0,05
sehingga dapat dikatakan bahwa data residual berdistribusi normal. Kemudian dengan
motivasi belajar sebagai variabel dependen adalah 0,607 dan signifikansi 0,855>0,05
sehingga dapat dikatakan bahwa data residual yang digunakan dalam penelitian ini
berdistribusi normal. Selanjutnya hasil uji linearitas dapat diketahui bahwa
Nilai signifikansi pada linearity untuk pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar
adalah 0,0000,10 dan VIF 0,05. Jadi
dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan tidak terjadi heteroskedastisitas atau
terjadi homoskedastisitas. Berdasarkan uji prasyarat dan uji asumsi klasik dapat disimpulkan
bahwa model dapat digunakan sebagai model penelitian karena sudah terbebas dari uji
prasyarat dan uji asumsi klasik.
Tabel 5. Hasil Regresi Model 1 Pola Asuh Orang Tua dan Orientasi Tujuan Berprestasi
terhadap Motivasi Belajar
Coefficients
Model
Unstandardized Coefficients
a
Standardized
t
Sig.
Coefficients
B
(Constant)
1
PA
OTB
a. Dependent Variable: MB
Std. Error
15,639
16,195
,477
,197
,480
,127
Beta
,966
,337
,236
2,425
,017
,368
3,791
,000
Hasil uji analisis jalur 1 dengan motivasi belajar sebagai variabel dependen, maka diperoleh
persamaan:
Y1 = 15,639 + 0,236X1 + 0,368X2+e1
Nilai
√
√
Sehingga diperoleh persamaan regresi:
√
Y1 = 15,639 + 0,236X1 + 0,368X2+0,866
Hasil analisis regresi berganda model 1 menunjukkan konstanta sebesar 15,639 ini
menunjukkan bahwa ketika semua variabel bebas 0 maka besar motivasi belajar (Y1) adalah
15,639 ditambah dengan besarnya variance yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel
independen. Koefisien regresi X1 sebesar 0,236 menyatakan bahwa apabila setiap
peningkatan variabel pola asuh orang tua (X1) sebesar satu satuan maka akan menyebabkan
peningkatan atau kenaikan motivasi belajar sebesar 0,236 satuan dengan asumsi variabel
orientasi tujuan berprestasi (X2) tetap. Koefisien regresi X2 sebesar 0,368 ini menunjukkan
bahwa apabila setiap peningkatan variabel orientasi tujuan berprestasi (X2) sebesar satu
satuan, maka akan menyebabkan peningkatan atau kenaikan prestasi belajar sebesar 0,368
satuan dengan catatan variabel pola asuh orang tua (X1) tetap. Nilai e1 sebesar 0,866
9
merupakan variance variabel motivasi belajar yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel pola
asuh orang tua dan orientasi tujuan berprestasi.
Tabel 6. Hasil Regresi Berganda Model 2 Pola Asuh Orang Tua, Orientasi Tujuan
Berprestasi dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Unstandardized
Coefficients
B
B
15,639
,477
,480
11,238 (Constant)
,212 PA
,150 OTB
a
Std. Error
16,195
,197
,127
Standardized
Coefficients
Beta
,236
,368
t
,966
2,425
3,791
Sig.
,337
,017
,000
,257
Sumber: Hasil perhitungan SPPP tahun 2015
Hasil dari koefisien jalur pada model, maka diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut:
Y2 = 11,238+ 0,357X1 + 0,329X2 + 0,279 Y1 + e2
Nilai
√
√
Sehingga diperoleh persamaan regresi:
√
Y2 = 11,238 + 0,357X1 + 0,329X2 + 0,279 Y1 + 0,669
Hasil analisis regresi berganda yang pertama menunjukkan konstanta sebesar 11,238
ini menunjukkan bahwa ketika semua variabel bebas 0 maka besar prestasi belajar (Y2)
adalah 11,238 ditambah dengan besarnya variance yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel
independen. Koefisien regresi X1 sebesar 0,357 menyatakan bahwa apabila setiap
peningkatan variabel pola asuh orang tua (X1) sebesar satu satuan maka akan menyebabkan
peningkatan atau kenaikan prestasi belajar sebesar 0,357 satuan dengan asumsi variabel
orientasi tujuan berprestasi (X2) tetap. Koefisien regresi X2 sebesar 0,329 ini menunjukkan
bahwa apabila setiap peningkatan variabel orientasi tujuan berprestasi (X2) sebesar satu
satuan , maka akan menyebabkan peningkatan atau kenaikan prestasi belajar sebesar 0,329
satuan dengan catatan variabel pola asuh orang tua (X1) tetap. Koefisien regresi X2 sebesar
0,279 ini menunjukkan bahwa apabila setiap peningkatan variabel motivasi belajar (Y2)
sebesar satu satuan, maka akan menyebabkan peningkatan atau kenaikan prestasi belajar
sebesar 0,279 satuan dengan catatan variabel pola asuh orang tua (X1) dan variabel orientasi
tujuan berprestasi (X2) tetap.Nilai e2 sebesar 0,669 merupakan variance variabel prestasi
belajar yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel pola asuh orang tua, orientasi tujuan
berprestasi dan motivasi belajar.
10
Dapat disimpulkan bahwa model diatas dapat digunakan sebagai model dalam
penelitian ini. Setelah model dapat dijadikan model dalam penelitian, maka langkah
selanjutnya, adalah uji hipotesis.
Uji Hipotesis. Uji signifikansi simultan diujikan untuk hipotesis pertama (H1). Uji ini
digunakan untuk mengetahui apakah variabel pola asuh orang tua dan orientasi tujuan
berprestasi berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan uji distribusi F, yang dihitung dengan menggunakan SPSS 21. Jika nilai
signifikansi >0,05 maka hipotesis diterima. Adapun hasil perhitungan yang diperoleh tampak
pada tabel berikut ini:
Tabel 8. Hasil Uji F
a
ANOVA
Df
Model
Sum of Squares
Regression
874,497
1
Residual
980,492
Total
1854,989
a. Dependent Variable: PB
a. Predictors: (Constant), OTB, PA
2
90
92
Mean Square
437,248
10,894
F
40,135
Sig.
b
,000
Sumber: Hasil perhitungan SPSS tahun 2015
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa probabilitas signifikansi lebih kecil
dari 0,05 (0,000
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, ORIENTASI TUJUAN BERPRESTASI
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI
MOTIVASI BELAJAR SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PESERTA
DIDIK KELAS X IIS SMA NEGERI 2 CEPU TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Dyah eka Pratiwi*, Lyna Latifah
Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang
Gedung C6 Kampus Sekaran Gunungpati Telp. (024)8508015 Semarang
*Email: [email protected]
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua, dan
orientasi tujuan berprestasi terhadap prestasi belajar ekonomi baik secara simultan atau secara
parsial. Kedua untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua dan orientasi tujuan
berprestasi terhadap motivasi belajar secara parsial. Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh
pola asuh orang tua dan orientasi tujuan berprestasi terhadap prestasi belajar ekonomi melalui
motivasi belajar secara parsial. Metode Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan
dokumentasi. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan
statistik inferensial. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh signifikan pola asuh
orang tua dan orientasi tujuan berprestasi secara bersama-sama terhadap prestasi belajar
ekonomi. Terdapat pengaruh signifikan pola asuh orang tua dan orientasi tujuan berprestasi
terhadap prestasi belajar ekonomi. Terdapat pengaruh signifikan pola asuh orang tua dan
orientasi tujuan berprestasi terhadap terhadap motivasi belajar terdapat pengaruh signifikan
motivasi belajar terhadap prestasi belajar ekonomi. Terdapat pengaruh signifikan pola asuh
orang tua terhadap prestasi belajar ekonomi melalui motivasi. Terdapat pengaruh signifikan
orientasi tujuan berprestasi terhadap prestasi belajar ekonomi melalui motivasi belajar.
Kata Kunci: Pola Asuh Orang Tua, Orientasi Tujuan Berprestasi, Motivasi Belajar, Prestasi
Belajar Ekonomi
Abstract: This study aims to find out the influence or parents parenting and achievement goal
orientation towards study economic in a simultaneous or partially. Second to know the
influence of parents parenting and achievement goal orientation in studying economic
motivation partially. And to know the influence of parents parenting and achievement goal
orientation towards study achievement in the students studying economic through study
motivation partially. The data collecting methode is by using questionnaire and
documentation. While the data analysis methode is using descriptive analysis and inferential
statistic. The result of this study showed there is an influence which a significance in the
parents parenting and the achievement goal orientation towards study achievement in the
economic field. There is a significance influence from the parents parenting and signifcance
goal orientation achievement in the study achievement in economic case. There is an
significance influence in the parents parenting and goal orientation achievement towards
students study motivation. There is a significance influence between study motivation
towards studying economic achievement. There is a significance between the parents
parenting and studying economic achievement through study motivation. There is a
significance influence between studying achievement goal orientation towards study
economic field through study motivation.
Keywords: Parents Parenting, Achievement Goal Orientation, Study Motivation and Study
Achievement in Economic field
2
PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara berkembang telah memiliki modal dasar pembangunan,
yaitu dengan tingginya sumber daya manusia Indonesia. Menurut data kemendagri pada akhir
tahun
2013
jumlah
penduduk
Indonesia
sebesar
353.602.815
jiwa
(http://www.dukcapil.kemendagri.go.id). Untuk membangunan negara Indonesia tidak cukup
dengan besarnya sumber daya manusia saja, akan tetapi membutuhkan sumber daya manusia
yang berkualitas. Untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilakukan
melalui pendidikan.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sesuai
yang diamanatkan dalam Undang-Undang 1945 pasal 31 ayat 1 dan ayat 2 yang menyebutkan
bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, dan setiap warga negara wajib
mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Ditegaskan pada pasal 31
ayat 3 bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur undang-undang. Berdasarkan amanat undangundang diatas maka pemerintah menyediakan sekolah sebagai tempat melaksanakan kegiatan
pendidikan.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang disediakan oleh pemerintah,
bertanggung jawab untuk menghasilkan output yang berkualitas, dalam hal ini adalah sumber
daya manusia yang berkualitas. Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas
didalam proses pendidikan dilakukan melalui kegiatan belajar. Belajar adalah serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif,
afektif dan psikomotor (Djamarah, 2008:13). Menurut Wittig dalam (Syah, 2004:90)
mengatakan bahwa belajar ialah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala
macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman. Berdasarkan
pengertian belajar yang telah diuraikan, seseorang yang telah melakukan kegiatan belajar
dapat diamati dari perubahan perilaku orang tersebut. Untuk dapat mengetahui perubahan
perilaku yang dihasilkan dari proses belajar perlu dilakukan penilaian. Penilaian menurut
3
Suharsimi (2012:3) adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik
atau buruk. Dari kegiatan penilaian yang dilakukan akan menghasilkan suatu ukuran dalam
bentuk angka yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan proses belajar siswa, yang disebut
prestasi belajar.
Prestasi belajar menjadi tolak ukur keberhasilan proses belajar yang dilakukan oleh
peserta didik, peserta didik yang dikatakan berhasil adalah peserta didik yang prestasi
belajarnya tinggi sedangkan peserta didik yang prestasi belajarnya rendah maka peserta didik
tersebut dianggap belum berhasil dalam proses belajar. Prestasi belajar merupakan gabungan
hasil belajar beberapa kompetensi dasar, yang dilakukan melalui tes. Hasil tes yang dilakukan
dapat memperlihatkan peserta didik yang prestasi belajarnya tinggi dengan peserta didik yang
prestasi belajarnya rendah dengan skala nilai berupa huruf, angka, kata atau simbol (Dimyati
dan Mudjiono,1994:186).
Mata pelajaran ekonomi dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit untuk dipahami,
karena mata pelajaran ekonomi berangkat dari fakta atau gejala ekonomi yang nyata sehingga
memiliki bahasan yang luas, selain itu mata pelajaran ekonomi juga terdapat banyak teori
sehingga sulit untuk dipahami. Prestasi belajar ekonomi merupakan tingkat keberhasilan
peserta didik dalam mencapai tujuan yang ditetapkan dalam sebuah program, yang lazimnya
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka setelah peserta didik mengikuti pelajaran ekonomi.
Kondisi ideal peserta didik yang telah mengalami proses belajar akan memperoleh prestasi
belajar yang baik, yaitu prestasi belajar yang telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). Akan tetapi setelah peneliti melakukan observasi awal di SMA Negeri 2 Cepu,
ditemukan fenomena prestasi belajar ekonomi peserta didik yang masih rendah, yaitu terdapat
88% peserta didik yang belum mencapai KKM yang telah ditetapkan sekolah, yaitu 75.
Berdasarkan fenomena diatas, maka diperlukan penelusuran tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar mata pelajaran ekonomi peserta didik.
Menurut Slameto (2010:54) terdapat dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
siswa, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Fokus dalam penelitian ini faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar ekonomi peserta didik, yaitu faktor pola asuh orang tua,
orientasi tujuan berprestasi dan motivasi belajar. Rendahnya prestasi belajar ekonomi peserta
didik kelas X IIS SMA Negeri 2 Cepu tahun pelajaran 2014/2015 dapat dipengaruhi oleh
faktor intern dan faktor ekstern. Salah satu faktor ekstern yang diduga mempengaruhi
rendahnya prestasi belajar ekonomi peserta didik yaitu pola asuh orang tua. Menurut Mussen
dalam Sugiharto (2007) Pola asuh orang tua adalah cara yang digunakan orang tua dalam
4
mencoba berbagai tujuan yang diinginkan anaknya menjadi manusia yang pandai, cerdas dan
berakhlakul kharimah. Faktor pola asuh orang tua sangat berpengaruh terhadap prestasi
belajar anak karena pola asuh yang diberikan orang tua merupakan pendidikan pertama dan
utama yang diterima oleh anak, sehingga secara tidak langsung pola asuh orang tua dapat
membentuk karakter anak yang berpengaruh pada prestasi belajarnya. Hasil observasi awal
yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan penyebaran kuesioner, diperoleh hasil
bahwa pola asuh orang tua peserta didik dalam kategori baik sebesar 48%.
Prestasi belajar ekonomi peserta didik diduga tidak hanya dipengaruhi oleh faktor
ekstern pola asuh orang tua tetapi juga faktor intern orientasi tujuan berprestasi. Orientasi
tujuan berprestasi menurut Ames dan Acher (1998) adaah proses belajar dari kinerja peserta
didik dalam tugas-tugas akademis dan lingkungan sekolah. Orientasi tujuan berprestasi
menjadi acuan individu untuk terlibat dan berpartisipasi dalam kegiatan tugas tersebut.
Sehingga orientasi tujuan berprestasi menjadi acuan atau pemicu peserta didik untuk
mencapai suatu prestasi belajar tertentu yang berdampak pada besar kecilnya usaha peserta
didik untuk mencapai tujuan berprestasi yang diinginkan. Hasil observasi awal yang
dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan kusioner, diperoleh hasil bahwa orientasi tujuan
berprestasi peserta didik dalam kategori baik sebesar 42%.
Faktor intern lain yang mempengaruhi prestasi belajar ekonomi peserta didik, yaitu
motivasi belajar. Mc. Donald dalam Djamarah (2008:148) motivasi adalah suatu perubahan
energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan
reaksi untuk mencapai tujuan. Dalam penelitian ini motivasi sebagai variabel intervening
yang menjembatani pengaruh pola asuh orang tua dan orientasi tujuan berprestasi terhadap
prestasi belajar ekonomi. Motivasi belajar memperkuat pengaruh pola asuh orang tua dan
orientasi tujuan berprestasi terhadap prestasi belajar ekonomi peserta didik, karena motivasi
menjadi penggerak dalam diri peserta didik untuk mencapai suatu prestasi tertentu. Hasil
observasi awal yang dilakukan peneliti dengan menyebar kuesioner diperoleh hasil bahwa
motivasi belajar peserta didik berada pada kategori tinggi sebesar 49%.
Berdasarkan data observasi pola asuh orang tua dan orientasi tujuan berprestasi dalam
kriteria baik dan motivasi belajar pada kategori tinggi, akan tetapi prestasi belajarnya rendah,
berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pengaruh pola asuh
orang tua dan orientasi tujuan berprestasi terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi
pada peserta didik kelas X IIS SMA N 2 Cepu tahun pelajaran 2014/2015. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua dan orientasi tujuan berprestasi
5
terhadap prestasi belajar ekonomi baik secara parsial maupun simultan, untuk mengetahui
pengaruh pola asuh orang tua dan orientasi tujuan berprestasi terhadap motivasi belajar dan
untuk mengetahui peran motivasi belajar sebagai variabel intervening antara pola asuh orang
tua dan orientasi tujuan berprestasi.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan metode ex-post facto research.
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X IIS SMA
Negeri 2 Cepu tahun pelajaran 2014/2015 sejumlah 93 peserta didik, semua populasi
dijadikan sebagai sampel sehingga menggunakan sampling jenuh. Cara yang digunakan
untuk mengatur jawaban responden dengan menggunakan skala likert untuk variabel pola
asuh orang tua, orientasi tujuan berprestsi dan motivasi belajar. Sedangkan prestasi belajar
ekonomi diukur dengan Kritera Ketuntasan Minimal (KKM) 75. Variabel dependen (Y1)
dalam penelitian ini, yaitu prestasi belajar ekonomi, variabel independennya meliputi pola
asuh orang tua (X1), indikator dari variabel pola asuh orang tua, yaitu komunikasi dua arah
antara orang tua dan anak, memperhatikan dan menghargai kebebasan anak, memberikan
bimbingan kepada anak, hukuman diberikan kepada perilaku yang salah, dan hadiah
diberikan pada perilaku yang benar atau berprestasi (Mussen dalam Sugiharto,2007).
Orientasi tujuan berprestasi (X2), indikator variabel orientasi tujuan berprestasi, meliputi
mendefinisikan sukses, penghargaan, alasan kepuasan, orientasi guru, pandangan tentang
kesalahan, pusat perhatian, alasan berusaha, kriteria evaluasi (Ames dan Acher, 1988). Dan
variabel Intervening (Y2) yaitu Motivasi Belajar, indikator variabel motivasi belajar, yaitu
tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap mata
pelajaran ekonomi, lebih senang bekerja mandiri, cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin,
dapat mempertahankan pendapatnya,tidak mudah melepaskan hal yang diyakini, senang
mencari dan memecahkan masalah soal-soal (Sardiman, 2014:81). Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah kuesioner. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif,
analisis jalur, uji F, uji t, koefisien determinasi simultan (R2), koefisien determinasi
parsial(r2)dan uji bootsrapping.
6
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Analisis deskriptif hasil penelitian ini dihitung dengan mencari besarnya persentase, sehingga
didapatkan kriteria variabel prestasi belajar ekonomi (Y1), pola asuh orang tua (X1), orientasi
tujuan berprestasi (X2) dan motivasi belajar (Y2), sebagai berikut:
Tabel 1. Analisis Deskriptif Statistik Prestasi Belajar Ekonomi
Jumlah Siswa yang Nilai
Belum Memenuhi
RataJumlah
Kelas
KKM
KKM
rata
Siswa
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
67
X IIS 1
30
≥ 75
6
20%
24
80%
67
X IIS 2
31
≥ 75
3
10%
28
90%
67
X IIS 3
32
≥ 75
2
6%
30
94%
67
Jumlah
93
11
12%
82
88%
Sumber: Sumber: Dokumen guru ekonomi kelas X IIS SMA N 2 Cepu tahun
2014/2015.
Jumlah siswa yang
memenuhi KKM
Dari tabel output SPSS dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata nilai peserta didik
kelas X IIS SMA N 2 Cepu tahun pelajaran 2014/2015 sebesar 67. Siswa yang belum
mencapai KKM dalam mata pelajaran ekonomi sebesar 88%.
Tabel 2. Analisis Deskriptif Statistik Variabel Pola Asuh Orang Tua
No.
Interval
1.
85-89
2.
80-84
3.
75-79
4.
70-74
5.
65-69
Jumlah
Jumlah
14
32
34
11
2
93
Kategori
Persentase
15%
34%
37%
12%
2%
100%
Keterangan
Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Cukup
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2015
Tabel 3. Analisis Deskriptif Orientasi Tujuan Berprestasi
No.
Interval
1.
107-113
2.
100-106
3.
93-99
4.
86-92
5.
79-85
Jumlah
Jumlah
10
19
38
22
4
93
Kategori
Persentase
11%
20%
41%
24%
4%
100%
Keterangan
Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Cukup
Sumber: Data penelitian diolah tahun 2015
7
Tabel 4. Analisis Deskriptif Motivasi Belajar
No.
Interval
1.
112-119
2.
104-111
3.
96-103
4.
88-95
5.
80-87
Jumlah
Jumlah
10
27
28
17
12
93
Kategori
Persentase
11%
29%
30%
17%
13%
100%
Keterangan
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Sedang
Sumber: Data penelitian diolah tahun 2015
Berdasarkan tabel 2 diatas, dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua dalam
kategori cukup baik sebesar 37%. Sedangkan berdasarkan tabel 3 diatas, dapat disimpulkan
bahwa orientasi tujuan berprestasi dalam kategori cukup sebesar 41%. Dan berdasarkan tabel
4 diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar dalam kategori sedang sebesar 30%.
Sebelum melakukan uji model analisis jalur dengan regresi berganda, terlebih dahulu
dilakukan uji syarat asumsi klasik. Hasil uji syarat asumsi klasik sebagai berikut:
Berdasarkan uji normalitas dapat diketahui bahwa besarnya nilai kolmogorov-smirnov
dengan prestasi belajar sebagai variabel dependen adalah 0,369 dan signifikansi 0,999>0,05
sehingga dapat dikatakan bahwa data residual berdistribusi normal. Kemudian dengan
motivasi belajar sebagai variabel dependen adalah 0,607 dan signifikansi 0,855>0,05
sehingga dapat dikatakan bahwa data residual yang digunakan dalam penelitian ini
berdistribusi normal. Selanjutnya hasil uji linearitas dapat diketahui bahwa
Nilai signifikansi pada linearity untuk pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar
adalah 0,0000,10 dan VIF 0,05. Jadi
dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan tidak terjadi heteroskedastisitas atau
terjadi homoskedastisitas. Berdasarkan uji prasyarat dan uji asumsi klasik dapat disimpulkan
bahwa model dapat digunakan sebagai model penelitian karena sudah terbebas dari uji
prasyarat dan uji asumsi klasik.
Tabel 5. Hasil Regresi Model 1 Pola Asuh Orang Tua dan Orientasi Tujuan Berprestasi
terhadap Motivasi Belajar
Coefficients
Model
Unstandardized Coefficients
a
Standardized
t
Sig.
Coefficients
B
(Constant)
1
PA
OTB
a. Dependent Variable: MB
Std. Error
15,639
16,195
,477
,197
,480
,127
Beta
,966
,337
,236
2,425
,017
,368
3,791
,000
Hasil uji analisis jalur 1 dengan motivasi belajar sebagai variabel dependen, maka diperoleh
persamaan:
Y1 = 15,639 + 0,236X1 + 0,368X2+e1
Nilai
√
√
Sehingga diperoleh persamaan regresi:
√
Y1 = 15,639 + 0,236X1 + 0,368X2+0,866
Hasil analisis regresi berganda model 1 menunjukkan konstanta sebesar 15,639 ini
menunjukkan bahwa ketika semua variabel bebas 0 maka besar motivasi belajar (Y1) adalah
15,639 ditambah dengan besarnya variance yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel
independen. Koefisien regresi X1 sebesar 0,236 menyatakan bahwa apabila setiap
peningkatan variabel pola asuh orang tua (X1) sebesar satu satuan maka akan menyebabkan
peningkatan atau kenaikan motivasi belajar sebesar 0,236 satuan dengan asumsi variabel
orientasi tujuan berprestasi (X2) tetap. Koefisien regresi X2 sebesar 0,368 ini menunjukkan
bahwa apabila setiap peningkatan variabel orientasi tujuan berprestasi (X2) sebesar satu
satuan, maka akan menyebabkan peningkatan atau kenaikan prestasi belajar sebesar 0,368
satuan dengan catatan variabel pola asuh orang tua (X1) tetap. Nilai e1 sebesar 0,866
9
merupakan variance variabel motivasi belajar yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel pola
asuh orang tua dan orientasi tujuan berprestasi.
Tabel 6. Hasil Regresi Berganda Model 2 Pola Asuh Orang Tua, Orientasi Tujuan
Berprestasi dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Unstandardized
Coefficients
B
B
15,639
,477
,480
11,238 (Constant)
,212 PA
,150 OTB
a
Std. Error
16,195
,197
,127
Standardized
Coefficients
Beta
,236
,368
t
,966
2,425
3,791
Sig.
,337
,017
,000
,257
Sumber: Hasil perhitungan SPPP tahun 2015
Hasil dari koefisien jalur pada model, maka diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut:
Y2 = 11,238+ 0,357X1 + 0,329X2 + 0,279 Y1 + e2
Nilai
√
√
Sehingga diperoleh persamaan regresi:
√
Y2 = 11,238 + 0,357X1 + 0,329X2 + 0,279 Y1 + 0,669
Hasil analisis regresi berganda yang pertama menunjukkan konstanta sebesar 11,238
ini menunjukkan bahwa ketika semua variabel bebas 0 maka besar prestasi belajar (Y2)
adalah 11,238 ditambah dengan besarnya variance yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel
independen. Koefisien regresi X1 sebesar 0,357 menyatakan bahwa apabila setiap
peningkatan variabel pola asuh orang tua (X1) sebesar satu satuan maka akan menyebabkan
peningkatan atau kenaikan prestasi belajar sebesar 0,357 satuan dengan asumsi variabel
orientasi tujuan berprestasi (X2) tetap. Koefisien regresi X2 sebesar 0,329 ini menunjukkan
bahwa apabila setiap peningkatan variabel orientasi tujuan berprestasi (X2) sebesar satu
satuan , maka akan menyebabkan peningkatan atau kenaikan prestasi belajar sebesar 0,329
satuan dengan catatan variabel pola asuh orang tua (X1) tetap. Koefisien regresi X2 sebesar
0,279 ini menunjukkan bahwa apabila setiap peningkatan variabel motivasi belajar (Y2)
sebesar satu satuan, maka akan menyebabkan peningkatan atau kenaikan prestasi belajar
sebesar 0,279 satuan dengan catatan variabel pola asuh orang tua (X1) dan variabel orientasi
tujuan berprestasi (X2) tetap.Nilai e2 sebesar 0,669 merupakan variance variabel prestasi
belajar yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel pola asuh orang tua, orientasi tujuan
berprestasi dan motivasi belajar.
10
Dapat disimpulkan bahwa model diatas dapat digunakan sebagai model dalam
penelitian ini. Setelah model dapat dijadikan model dalam penelitian, maka langkah
selanjutnya, adalah uji hipotesis.
Uji Hipotesis. Uji signifikansi simultan diujikan untuk hipotesis pertama (H1). Uji ini
digunakan untuk mengetahui apakah variabel pola asuh orang tua dan orientasi tujuan
berprestasi berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan uji distribusi F, yang dihitung dengan menggunakan SPSS 21. Jika nilai
signifikansi >0,05 maka hipotesis diterima. Adapun hasil perhitungan yang diperoleh tampak
pada tabel berikut ini:
Tabel 8. Hasil Uji F
a
ANOVA
Df
Model
Sum of Squares
Regression
874,497
1
Residual
980,492
Total
1854,989
a. Dependent Variable: PB
a. Predictors: (Constant), OTB, PA
2
90
92
Mean Square
437,248
10,894
F
40,135
Sig.
b
,000
Sumber: Hasil perhitungan SPSS tahun 2015
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa probabilitas signifikansi lebih kecil
dari 0,05 (0,000