PENDEKATAN TEKNOLOGI PADA MODEL KURIKULU
Anysa Dewi (1504516)
Pendidikan Akuntansi-FPEB
anysadewi97@gmail.com
Banyak pendekatan yang dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum. Tiap
pendekatan memiliki karakteristik sendiri. Pendekatan pengembangan kurikulum menunjuk
pada titik tolak atau sudut pandang secara umum tentang proses pengembangan kurikulum.
Banyak pendekatan yang dapat digunakan dalam pelaksanaanya salahsatunya adalah
pedekatan teknologis. Dimana pendekatan teknologi ini bertujuan untuk mengarahkan siswa
pada penguasaan kompetensi. Pendekatan teknologi ini diterapkan pada model kurikulum
berbasis kompetensi.
Kurikulum berbasis kompetensi merupakan salahsatu model saja, di antara modelmodel kurikulum yang ada. Terdapat model kurikulum lain yang dikemukakan oleh para ahli
yaitu, Model Tyler (berdasarkan mahasiswa, masyarakat dan subyek sebagai sumber);
Saylor, Alexander dan Model Lewis (berdasarkan tujuan dan sasaran, merancang kurikulum,
implementasi kurikulum, dan evaluasi kurikulum); dan Model Taba (berdasarkan
memproduksi percontohan, unit eksperimental tersier, merevisi dan mengkonsolidasikan,
mengembangkan kerangka, menginstal dan menyebarkan unit baru); Model Oliva
(didasarkan pada kebutuhan mahasiswa dan masyarakat).
Kurikulum berbasis kompetensi merupakan suatu model yang memfokuskan
sasarannya pada pengembangan kemampuan atau penguasaan kompetensi dalam bidangbidang praktis terutama bidang pekerjaan. Kompetensi ini dapat dikembangkan dalam
pendidikan vokasi atau pendidikan kejuruan yaitu jenis pendidikan yang mempersiapkan
lulusannya memasuki dunia pekerjaan. Pendidikan ini difokuskan pada mempelajari dan
melatih kecakapan praktis, keterampilan yang berkenaan langsung dengan penyelesaian tugas
pekerjaan, serta lebih berorientasi pada praktik. Dimana dalam praktiknya menerapkan
teknologi sebagai alat yang lebih menekankan kepada penggunaan alat-alat teknologi untuk
menunjang efisiensi dan efektifitas pendidikan. Kurikulumnya berisikan rencana-rencana
penggunaan berbagai alat dan media, juga model-model pengajaran yang banyak melibatkan
penggunaan alat. Contoh model pengajaran tersebut adalah pengajaran berprogram, mesin
pengajaran, pengajaran modul, pengajaran dengan bantuan komputer, dan lain-lain. Terdapat
dua jenjang pendidikan kejuruan-vokasional di Indonesia yaitu Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) dan program Diploma.
DAFTAR PUSTAKA
Sukmadinata, N. S dan Syaodih, E. (2012). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi.
Bandung: PT Refika Aditama.
Sukmadinata, N. S. (2004). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Daud, D. Ahmad, H. Dkk. (2012). “Oliva Model in Malaysian Logistics Curriculum: A
Conceptual Framework Paper”. International Journal of Learning and Development.
(2). 218.
Pendidikan Akuntansi-FPEB
anysadewi97@gmail.com
Banyak pendekatan yang dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum. Tiap
pendekatan memiliki karakteristik sendiri. Pendekatan pengembangan kurikulum menunjuk
pada titik tolak atau sudut pandang secara umum tentang proses pengembangan kurikulum.
Banyak pendekatan yang dapat digunakan dalam pelaksanaanya salahsatunya adalah
pedekatan teknologis. Dimana pendekatan teknologi ini bertujuan untuk mengarahkan siswa
pada penguasaan kompetensi. Pendekatan teknologi ini diterapkan pada model kurikulum
berbasis kompetensi.
Kurikulum berbasis kompetensi merupakan salahsatu model saja, di antara modelmodel kurikulum yang ada. Terdapat model kurikulum lain yang dikemukakan oleh para ahli
yaitu, Model Tyler (berdasarkan mahasiswa, masyarakat dan subyek sebagai sumber);
Saylor, Alexander dan Model Lewis (berdasarkan tujuan dan sasaran, merancang kurikulum,
implementasi kurikulum, dan evaluasi kurikulum); dan Model Taba (berdasarkan
memproduksi percontohan, unit eksperimental tersier, merevisi dan mengkonsolidasikan,
mengembangkan kerangka, menginstal dan menyebarkan unit baru); Model Oliva
(didasarkan pada kebutuhan mahasiswa dan masyarakat).
Kurikulum berbasis kompetensi merupakan suatu model yang memfokuskan
sasarannya pada pengembangan kemampuan atau penguasaan kompetensi dalam bidangbidang praktis terutama bidang pekerjaan. Kompetensi ini dapat dikembangkan dalam
pendidikan vokasi atau pendidikan kejuruan yaitu jenis pendidikan yang mempersiapkan
lulusannya memasuki dunia pekerjaan. Pendidikan ini difokuskan pada mempelajari dan
melatih kecakapan praktis, keterampilan yang berkenaan langsung dengan penyelesaian tugas
pekerjaan, serta lebih berorientasi pada praktik. Dimana dalam praktiknya menerapkan
teknologi sebagai alat yang lebih menekankan kepada penggunaan alat-alat teknologi untuk
menunjang efisiensi dan efektifitas pendidikan. Kurikulumnya berisikan rencana-rencana
penggunaan berbagai alat dan media, juga model-model pengajaran yang banyak melibatkan
penggunaan alat. Contoh model pengajaran tersebut adalah pengajaran berprogram, mesin
pengajaran, pengajaran modul, pengajaran dengan bantuan komputer, dan lain-lain. Terdapat
dua jenjang pendidikan kejuruan-vokasional di Indonesia yaitu Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) dan program Diploma.
DAFTAR PUSTAKA
Sukmadinata, N. S dan Syaodih, E. (2012). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi.
Bandung: PT Refika Aditama.
Sukmadinata, N. S. (2004). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Daud, D. Ahmad, H. Dkk. (2012). “Oliva Model in Malaysian Logistics Curriculum: A
Conceptual Framework Paper”. International Journal of Learning and Development.
(2). 218.