1. Home
  2. Lainnya

MANAJEMEN SDM KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN BENCANA

  Pusrengun Pusrengun 1 1 MANAJEMEN SDM KESEHATAN MANAJEMEN SDM KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BENCANA

  • MENGINGAT BERAGAMNYA BENCANA YANG

MENGINGAT BERAGAMNYA BENCANA YANG

TERJADI DAN

SEMAKIN KOMPLEKSNYA

  UNSUR PENTING

  A

  A

  KIBAT

  KIBAT

  BENCANA

  BENCANA . .

   DALAM PENANGGULANGAN BENCANA, SERING DIABAIKAN. PENANGGULANGAN BENCANA, SERING DIABAIKAN.

   DALAM

  PENANGGULANGAN MASALAH KESEHATAN

  MOBILISASI TENAGA TERLAMBAT, TENAGA TIDAK

  MOBILISASI TENAGA TERLAMBAT, TENAGA TIDAK

  SIAP, PEMANFAATAN YANG TIDAK EFISIEN,

  SIAP, PEMANFAATAN YANG TIDAK EFISIEN,

  PELAKSANAAN PELATIHAN TIDAK KONTINU,

  PENANGGULANGAN MASALAH KESEHATAN

  ALAM

  ALAM

  TIDAK MERATA,

  Pusrengun Pusrengun 2 2 LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG

  TERJADI DAN

  SEMAKIN KOMPLEKSNYA

  PERMASALAHAN DITAMBAH KETERSEDIAAN SDM

  PERMASALAHAN DITAMBAH KETERSEDIAAN SDM

  KESEHATAN

  KESEHATAN

  YANG

  YANG

  TIDAK MERATA,

  MAKA PERLU

  MAKA PERLU

  DISUSUN

  DISUSUN

  MANAJEMEN SDM KESEHATAN

  MANAJEMEN SDM KESEHATAN

  D

  D

  • SDM KESEHATAN SEBAGAI

SDM KESEHATAN SEBAGAI

UNSUR PENTING

PELAKSANAAN PELATIHAN TIDAK KONTINU, KOORDINASI TIDAK ADA. KOORDINASI TIDAK ADA.

  

Pengertian

  SDM KESEHATAN : SESEORANG YG BEKERJA SECARA AKTIF DI BIDANG KESEHATAN BAIK YG MEMILIKI PENDIDIKAN FORMAL KESEHATAN MAUPUN TDK YG UTK JENIS TERTENTU MEMERLUKAN KEWENANGAN DLM MELAKUKAN UPAYA KESEHATAN

   MANAJEMEN SDM KESEHATAN :

  SERANGKAIAN KEGIATAN PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN TENAGA YG BEKERJA SECARA AKTIF DI BIDANG KESEHATAN DLM MELAKUKAN UPAYA KESEHATAN

  Pusrengun Pusrengun 4 4 TUJUAN TUJUAN UMUM UMUM M M ENINGKAT ENINGKAT NYA PENGELOLAAN NYA PENGELOLAAN SDM KESEHATAN DALAM SDM KESEHATAN DALAM PENANGANAN BENCANA PENANGANAN BENCANA (MANAJEMEN) (MANAJEMEN)

  • TERSUSUNNYA PEDOMAN

TERSUSUNNYA PEDOMAN

  • TERSEDIANYA

ESEHATAN YANG

   K

  DALAM

  DALAM

  PENANGANAN BENCANA

  MENINGKAT

  NYA

  NYA

  UALITAS

   K

  UALITAS

  SDM

  SDM

  K

  K

  ESEHATAN

  ESEHATAN

  MEMPUNYAI KEMAMPUAN

  ESEHATAN YANG

  K

  K

  Pusrengun Pusrengun 5 5 TUJUAN TUJUAN

  (PERENCANAAN)

  (PERENCANAAN)

  KHUSUS

  KHUSUS

  PERENCANAAN

  PERENCANAAN

  SDM

  SDM

  K

  K

  ESEHATAN

  ESEHATAN

  TERSEDIANYA

  SDM

  SDM

MEMPUNYAI KEMAMPUAN

PENANGANAN BENCANA

  • MENINGKAT

  Pusrengun Pusrengun 6 6 PERMASALAHAN SDM KESEHATAN PERMASALAHAN SDM KESEHATAN 1.

  

TENAGA DI DAERAH RAWAN BENCANA

3.

  KESEHATAN DALAM MANAJEMEN

  KEMAMPUAN SDM

  KEMAMPUAN SDM

  4. TERBATASNYA TERBATASNYA

  DAERAH YANG RAWAN BENCANA 4.

  DAERAH YANG RAWAN BENCANA

   KESEHATAN, KHUSUSNYA DI

   KESEHATAN, KHUSUSNYA DI

  TENAGA

  TENAGA

  PENYEBARAN

  PENYEBARAN

  3. BELUM MERATANYA BELUM MERATANYA

  TENAGA DI DAERAH RAWAN BENCANA

  1. T T

  PENEMPATAN

  PENEMPATAN

  KEBIJAKAN

  KEBIJAKAN

  2. TERBATASNYA TERBATASNYA

   TENAGA KESEHATAN 2.

   TENAGA KESEHATAN

  KEKUATAN

  KEKUATAN

  PETA

  PETA

  ERBATASNYA INFORMASI

  ERBATASNYA INFORMASI

  KESEHATAN DALAM MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA. PENANGGULANGAN BENCANA.

5. BELUM SEMUA DAERAH BELUM SEMUA DAERAH MEMPUNYAI MEMPUNYAI

TIM TIM REAKSI CEPAT REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN MASALAH PENANGGULANGAN MASALAH KESEHATAN AKIBAT BENCANA KESEHATAN AKIBAT BENCANA 6.

6. BELUM SEMUA DAERAH BELUM SEMUA DAERAH MENYELENGGARAKAN MENYELENGGARAKAN PELATIHAN/GLADI PELATIHAN/GLADI

  Pusrengun Pusrengun 7 7 PERMASALAHAN SDM KESEHATAN PERMASALAHAN SDM KESEHATAN 5.

1. Pra Bencana Pra Bencana (Pencegahan, Mitigasi dan Kesiapsiagaan)

  Pemberdayaan tenaga kesehatan di sarana

  Pelatihan-pelatihan dan gladi

  Pelatihan-pelatihan dan gladi

  Bencana)

  Pembentukan Tim Reaksi Cepat (BSB / Brigade Siaga Pembentukan Tim Reaksi Cepat (BSB / Brigade Siaga Bencana)

  di daerah rawan bencana

  di daerah rawan bencana

  kesehatan khususnya puskesmas dan RS, terutama

  kesehatan khususnya puskesmas dan RS, terutama

  Pemberdayaan tenaga kesehatan di sarana

  Pusrengun Pusrengun 8 8 UPAYA PENANGGULANGAN

UPAYA PENANGGULANGAN

1.

  

(Pencegahan, Mitigasi dan Kesiapsiagaan)

Penyusunan peta

  bencana)

  situasi wilayah setempat (kerawanan terhadap

  situasi wilayah setempat (kerawanan terhadap

  Penempatan tenaga kesehatan disesuaikan dengan

  Penempatan tenaga kesehatan disesuaikan dengan

  pembiayaan

  Penyusunan standar ketenagaan, sarana dan Penyusunan standar ketenagaan, sarana dan pembiayaan

  rawan bencana

  rawan bencana

  Penyusunan peta

  bencana)

2. P P

  

  dengan kebutuhan

  dengan kebutuhan

  Koordinasi pengiriman tenaga sesuai

  Koordinasi pengiriman tenaga sesuai

  

pelaksanaan pelayanan kesehatan

  pelaksanaan pelayanan kesehatan

  engorganisasian sdm kesehatan dalam

  engorganisasian sdm kesehatan dalam

  P

  P

  Pusrengun Pusrengun 9 9 UPAYA PENANGGULANGAN

UPAYA PENANGGULANGAN

2.

  ada

  obilisasi sdm kesehatan sesuai dengan

  M

  M

  Darurat)

  Darurat)

  (Tanggap

  (Tanggap

   Saat Bencana

   Saat Bencana

  ada

  obilisasi sdm kesehatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan. kebutuhan pelayanan kesehatan.

3. Pasca Bencana Pasca Bencana

  pendampingan pelayanan kesehatan

  kesehatan akibat bencana pada masa yang akan datang. akan datang.

  kesehatan akibat bencana pada masa yang

  peningkatan upaya penanggulangan masalah

  peningkatan upaya penanggulangan masalah

  esehatan untuk

  esehatan untuk

  K

  K

  SDM

  SDM

  Rekruitmen

  Rekruitmen

  pendampingan pelayanan kesehatan

  Pusrengun Pusrengun 10 10 UPAYA PENANGGULANGAN UPAYA PENANGGULANGAN 3.

  (Pemulihan/Rehabilitasi

  melalui

  esehatan

  esehatan

  K

  K

  

SDM

  SDM

  Upaya pemulihan

  Upaya pemulihan

  Rekonstruksi)

  Rekonstruksi)

   &

   &

  (Pemulihan/Rehabilitasi

  melalui

  Pusrengun Pusrengun 11 11 MANAJEMEN SDM KESEHATAN MANAJEMEN SDM KESEHATAN

  BENCANA (DALAM ATAU LUAR NEGERI) 3.

  PENANGGULANGAN BENCANA

  4. PENGEMBANGAN DAN PELATIHAN TENAGA PENGEMBANGAN DAN PELATIHAN TENAGA

  KESEHATAN 4.

  KESEHATAN

  INVENTARISASI KEBUTUHAN SDM

  3. INVENTARISASI KEBUTUHAN SDM

  BENCANA (DALAM ATAU LUAR NEGERI)

  MELIPUTI :

  2. KOORDINASI MOBILISASI TENAGA PADA SAAT KOORDINASI MOBILISASI TENAGA PADA SAAT

  2.

  TAHAP PRA BENCANA, SAAT BENCANA DAN PASCA BENCANA. PASCA BENCANA.

  TAHAP PRA BENCANA, SAAT BENCANA DAN

  1. PERENCANAAN KETENAGAAN BAIK PADA

PERENCANAAN KETENAGAAN BAIK PADA

  MELIPUTI : 1.

  PENANGGULANGAN BENCANA

  • KEBUTUHAN TENAGA UNTUK TIM GERAK
  • KEBUTUHAN TENAGA UNTUK TIM BANTUAN

  DAN KUALIFIKASI)

  KESEHATAN

  KESEHATAN

  PERENCANAAN MOBILISASI TENAGA

  DAN MITIGASI

  DAN MITIGASI

  

MEMPERKUAT SDM PADA SAAT PERSIAPAN

  DAN KUALIFIKASI)

  KESEHATAN (MENENTUKAN JUMLAH, JENIS

  KESEHATAN (MENENTUKAN JUMLAH, JENIS

  KEBUTUHAN TENAGA UNTUK TIM BANTUAN

  CEPAT

  CEPAT

  KEBUTUHAN TENAGA UNTUK TIM GERAK

  • MEMPERKUAT SDM PADA SAAT PERSIAPAN
  • PERENCANAAN MOBILISASI TENAGA
  • PERENCANAAN PEMBIAYAAN

  Pusrengun Pusrengun 12 12 PERENCANAAN SDM PERENCANAAN SDM

  PERENCANAAN PEMBIAYAAN

INVENTARISASI KEBUTUHAN

  • MERUPAKAN UPAYA MENENTUKAN
  • BERBENTUK SUATU RENCANA YANG
  • MENJAMIN TERPENUHINYA KEBUTUHAN SDM.
  • DAPAT DIMANFAATKAN SEBAGAI DASAR

  Pusrengun Pusrengun 13 13 INVENTARISASI KEBUTUHAN

  MERUPAKAN UPAYA MENENTUKAN KEBUTUHAN TENAGA PASCA BENCANA. KEBUTUHAN TENAGA PASCA BENCANA.

  BERBENTUK SUATU RENCANA YANG BERTAHAP SESUAI KEADAAN BERTAHAP SESUAI KEADAAN

MENJAMIN TERPENUHINYA KEBUTUHAN SDM.

  DAPAT DIMANFAATKAN SEBAGAI DASAR DALAM PERENCANAAN. DALAM PERENCANAAN.

KEJADIAN BENCANA

  • Dokter Umum/BSB
  • Dokter Spesialis Bedah • Dokter Spesialis Anastesi • Perawat Mahir (Bedah/Gawat Darurat)
  • Tenaga D III/IV
  • Apoteker / Ass. Apoteker • Sopir Ambulans
  • Dokter Umum/BSB
  • Dokter Spesialis Bedah • Dokter Spesialis Anastesi • Perawat Mahir (Bedah/Gawat Darurat)
  • Tenaga D III/IV
  • Apoteker / Ass. Apoteker • Sopir Ambulans

  Pusrengun Pusrengun 14 14 TIM GERAK CEPAT

TIM GERAK CEPAT

  SURVEILANS Epidemiolog/Sanitarian SURVEILANS

  Epidemiolog/Sanitarian

  

TIM YANG DIHARAPKAN DAPAT SEGERA BERGERAK

DALAM WAKTU 0-24 JAM SETELAH ADA INFORMASI

PELAYANAN MEDIK:

PELAYANAN MEDIK:

PETUGAS KOMUNIKASI PETUGAS KOMUNIKASI

  • DOKTER UMUM
  • EPIDEMIOLOG
  • SANITARIAN>DOKTER UMUM
  • EPIDEMIOLOG
  • SANITARIAN

  Pusrengun Pusrengun 15 15 TIM RHA

TIM RHA

TIM YANG BISA DIBERANGKATKAN BERSAMAAN DENGAN TIM GERAK CEPAT

  • DOKTER SPESIALIS
  • DOKTER UMUM
  • APOTEKER & ASISTEN APOTEKER
  • PERAWAT MAHIR
  • BIDAN (D3 KEBIDANAN)
  • SANITARIAN (SKM/D3 KESLING)
  • AHLI GIZI (D3/D4 GIZI/SKM)
  • TENAGA SURVEILANS (D III/IV KESEHATAN/SKM)
  • ENTOMOLOG (D III/IV KESEHATAN/SKM/SARJANA
  • DOKTER SPESIALIS
  • DOKTER UMUM
  • APOTEKER & ASISTEN APOTEKER
  • PERAWAT MAHIR
  • BIDAN (D3 KEBIDANAN)
  • SANITARIAN (SKM/D3 KESLING)
  • AHLI GIZI (D3/D4 GIZI/SKM)
  • TENAGA SURVEILANS (D III/IV KESEHATAN/SKM)
  • ENTOMOLOG (D III/IV KESEHATAN/SKM/SARJANA

  Pusrengun Pusrengun 16 16 TIM BANTUAN TIM BANTUAN KESEHATAN KESEHATAN

TIM YANG DIBERANGKATKAN BERDASARKAN

KEBUTUHAN SETELAH TIM GERAK CEPAT DAN TIM

RHA KEMBALI DENGAN LAPORAN HASIL KEGIATAN

MEREKA DI LAPANGAN

  BIOLOGI)

  BIOLOGI)

CONTOH KASUS (LEDAKAN BOM/

  Pusrengun Pusrengun 17 17 CONTOH KASUS (LEDAKAN BOM/

  KECELAKAAN INDUSTRI)

  

KECELAKAAN INDUSTRI)

Jenis Tenaga Jenis Tenaga Kompetensi Tenaga Kompetensi Tenaga Jumlah Jumlah Dokter Spesialis Dokter Spesialis Bedah Umum & Orthopedi Bedah Umum & Orthopedi Sesuai Sesuai Kebutuhan / Kebutuhan / Rekomendas Rekomendas i Tim RHA Penyakit Dalam i Tim RHA Penyakit Dalam Anaestesi Anaestesi DVI DVI Forensik Forensik Kesehatan Jiwa Kesehatan Jiwa Bedah Plastik Bedah Plastik Dental Forensik Dental Forensik D3 Perawat D3 Perawat Mahir Mahir

Anaestesi & Keperawatan Gawat Darurat

Anaestesi & Keperawatan Gawat Darurat

( ( Emergency Nursing Emergency Nursing ) Dasar & Lanjutan serta ) Dasar & Lanjutan serta Perawat Mahir Jiwa, OK, ICU Perawat Mahir Jiwa, OK, ICU Radiografer Radiografer Rontgen Rontgen Sarjana Kimia/ Sarjana Kimia/ Teknik Teknik Lingkungan Lingkungan Ahli Kimia/ Toksikologi Ahli Kimia/ Toksikologi

  KESEHATAN

(diberangkatkan sesuai

kebutuhan setelah ada lap. Dari

Tim pendahulu) No Jenis Tenaga Kompetensi Tenaga

1 Dokter Umum

  2 Apoteker dan Asisten Apoteker Pengelolaan obat dan alkes

PPGD/ GELS/ATLS/ACLS

  

3 Perawat (D III/Sarjana Keperawatan) Emergencynursing/PPGD/BTLS/

PONED/ PONEK/ICU

  4 Perawat Mahir Anestesi/Emergency nursing 5 Bidan (D3 Kebidanan) APN dan PONED

  6 Sanitarian (D3 Kesling/Sarjana Kesmas) Penanganan kualitas air bersih dan kesling

  7 Ahli Gizi (D3/D4 Gizi/Sarjana Kesmas) Penanganan Gizi Darurat 8 Tenaga Surveilens (D3/D4Kesehatan/ Sarjana Kesmas) Surveilens Penyakit 9 Entomolog (D3/D4 Kesehatan/ Sarjana Kesmas/Sarjana Biologi) Pengendalian Vektor

TAMBAHAN TENAGA BANTUAN KESEHATAN

  Gempa Bumi Dokter Spesialis Bedah umum & orthopedi MENURUT JENIS BENCANA Anak Penyakit dalam Bedah plastik Obsgyn

  Anaestesi DVI Dental Forensik Forensik D3 Perawat Mahir Anaestesi dan perawat mahir gawat Kesehatan Jiwa ICU lanjutan serta perawat mahir jiwa, OK, darurat (emergency nursing) dasar dan Radiografer Rontgen

  TSUNAMI

  Dokter Spesialis Bedah umum & orthopedi Penyakit dalam Bedah plastik Anak DVI Anaestesi Forensik Pulmonologi Kesehatan Jiwa Dental Forensik D3 Perawat Mahir Anaestesi dan perawat mahir gawat darurat (emergency nursing) dasar dan lanjutan serta perawat mahir jiwa, OK, ICU

  Radiografer Rontgen

  Dokter Spesialis Bedah umum & orthopedi BANJIR BANDANG/TANAH LONGSOR Anak Penyakit dalam Bedah plastik Obsgyn DVI Anaestesi Forensik Pulmonologi Kesehatan Jiwa Dental Forensik

  D3 Perawat Mahir Anaestesi dan perawat mahir gawat lanjutan serta perawat mahir jiwa, OK, darurat (emergency nursing) dasar dan

  ICU

  GUNUNG MELETUS Dokter Spesialis Bedah umum

Penyakit dalam

Anestesi dan ahli intensive care Bedah plastik Forensik

Dental Forensik

Kesehatan Jiwa

  

D3 Perawat Mahir Anaestesi dan perawat mahir gawat

darurat (emergency nursing) dasar dan lanjutan serta perawat mahir jiwa, OK, ICU Radiografer Rontgen

LEDAKAN BOM/KECELAKAAN INDUSTRI

  Dokter Spesialis Bedah umum & orthopedi Penyakit dalam Anaestesi Bedah plastik Forensik DVI Kesehatan Jiwa Dental Forensik D3 Perawat Mahir Anaestesi dan perawat mahir gawat lanjutan serta perawat mahir jiwa, OK, darurat (emergency nursing) dasar dan Radiografer Rontgen

  ICU Lingkungan Sarjana Kimia/Teknik Ahli kimia/Toksikologi

KERUSUHAN MASSAL

  Dokter Spesialis Bedah umum & orthopedi

Penyakit dalam

Anaestesi DVI Forensik

Kesehatan Jiwa

  D3 Perawat Mahir Anaestesi dan perawat mahir gawat darurat (emergency nursing) dasar dan lanjutan serta perawat mahir jiwa, OK,

  ICU Radiografer Rontgen

KECELAKAAN TRANSPORTASI

  Dokter Spesialis Bedah umum & orthopedi Penyakit dalam Anaestesi Bedah plastik Forensik DVI D3 Perawat Mahir Anaestesi dan perawat mahir gawat Dental Forensik ICU lanjutan serta perawat mahir jiwa, OK, darurat (emergency nursing) dasar dan Radiografer Rontgen

KEBAKARAN HUTAN

  Dokter Spesialis Pulmonologi Penyakit dalam Radiografer Rontgen

LAPANGAN UTK

JML PENDUDUK/

  ORANG

  LAPANGAN UTK

  JML PENDUDUK/

  PENGUNGSI

  PENGUNGSI

   10.000 – 20.000

   10.000 – 20.000

  ORANG

  • Dokter Umum
  • Perawat
  • Bidan
  • Apoteker

  Dokter Umum

  • Asisten Apoteker
  • Pranata Laboratorium
  • Epidemiolog
  • Entomolog
  • Sanitarian

  Entomolog

   2 orang

   2 orang

  Epidemiolog

  

   2 orang

   2 orang

  

  Pranata Laboratorium

   2 orang

   2 orang

  Sanitarian

  

   4 – 8 orang

   4 – 8 orang

  27 27 JUMLAH KEBUTUHAN SDM KES DI JUMLAH KEBUTUHAN SDM KES DI

  

   4 orang

  

  Bidan

   4 orang

   4 orang

  Perawat

  

   10 - 20 orang

   10 - 20 orang

  

   4 orang

   8 – 16 orang

   8 – 16 orang

  Apoteker

   2 orang

   2 orang

  Asisten Apoteker

  

  

  Hijau Kuning AREA TRIASE Hitam Merah EVAKUASI

TRIASE

POS MEDIS LANJUTAN STANDAR

  • TRIASE GAWAT DARURAT
  • SEORANG DOKTER YANG TELAH BERPENGALAMAN (DIANJURKAN DOKTER YANG BEKERJA DI UNIT GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT, AHLI ANESTESI ATAU AHLI BEDAH).
  • PERAWAT, TENAGA MEDIS GAWAT DARURAT, ATAU TENAGA PERTOLONGAN PERTAMA.
  • PETUGAS ADMINISTRASI YANG BERTUGAS UNTUK MEREGISTRASI KORBAN.

TRIASE NON GAWAT DARURAT

  • PERAWAT YANG BERPENGALAMAN,

    PARAMEDIS ATAU TENAGA MEDIS

    GAWAT DARURAT.

  • DIBANTU TENAGA PERTOLONGAN

    PERTAMA.

  • PETUGAS ADMINISTRASI (DIAMBIL

    DARI TENAGA PERTOLONGAN PERTAMA).

  TEMPAT PERAWATAN GAWAT DARURAT

  • PENANGGUNG JAWAB DOKTER SPESIALIS, KONSULTAN ATAU DOKTER TERLATIH.

  • PENANGGUNG JAWAB MENJAMIN SUPLAI

    KE POS MEDIS LANJUTAN, MELAKUKAN KOORDINASI DENGAN BAGIAN LAIN DALAM POS MEDIS LANJUTAN, MENGATUR PEMBUANGAN ALAT DAN BAHAN YANG

TELAH DIPAKAI DAN KOMUNIKASI RADIO.

  • BERFUNGSI SEBAGAI MANAJER BAGI POS

    MEDIS LANJUTAN TERSEBUT.

  TEMPAT PERAWATAN MERAH TERDIRI DARI :

  • KETUA TIM, MERUPAKAN SEORANG

    AHLI ANESTESI, DOKTER UNIT GAWAT DARURAT ATAU SEORANG PERAWAT YANG BERPENGALAMAN.
  • PERAWAT / PENATA ANESTESI DAN /

    ATAU PERAWAT DARI UNIT GAWAT

    DARURAT.
  • TENAGA BANTUAN : TENAGA MEDIS GAWAT DARURAT ATAU TENAGA PERTOLONGAN PERTAMA.
  • TENAGA PENGANGKUT TANDU

  

TEMPAT PERAWATAN KUNING TERDIRI

DARI :

  • KETUA TIM : PERAWAT (PENATA ANESTESI ATAU PERAWAT DARI UNIT GAWAT DARURAT) ATAU SEORANG PARAMEDIS.
  • TENAGA BANTUAN : TENAGA MEDIS GAWAT DARURAT ATAU PARA TENAGA PERTOLONGAN PERTAMA.
  • TENAGA PENGANGKUT TANDU

TIM PERAWATAN AREA HIJAU

  • KETUA TIM : TENAGA MEDIS GAWAT DARURAT YANG BERPENGALAMAN
  • TENAGA BANTUAN : TENAGA MEDIS GAWAT DARURAT ATAU PARA TENAGA PERTOLONGAN PERTAMA.
  • TENAGA PENGANGKUT TANDU

FORMULASI UNTUK MENGHITUNG

  FORMULASI UNTUK MENGHITUNG

JUMLAH KEBUTUHAN SDM KES

  JUMLAH KEBUTUHAN SDM KES

FASILITAS RUJUKAN/ RS

  FASILITAS RUJUKAN/ RS

  

KEBUTUHAN DOKTER UMUM =

  KEBUTUHAN DOKTER UMUM =

  

(JML PASIEN / 40) – JML DOKTER UMUM YG ADA DI TEMPAT

  (JML PASIEN / 40) – JML DOKTER UMUM YG ADA DI TEMPAT

  KEBUTUHAN DOKTER BEDAH =

  KEBUTUHAN DOKTER BEDAH =

  {(JML PASIEN DOKTER BEDAH / 5)} – JML DR BEDAH DI

  {(JML PASIEN DOKTER BEDAH / 5)} – JML DR BEDAH DI

5 TEMPAT

  5 TEMPAT

  KEBUTUHAN DOKTER ANESTESI =

  KEBUTUHAN DOKTER ANESTESI =

  {(JML PASIEN BEDAH / 15)} – JML DOKTER ANESTESI

  {(JML PASIEN BEDAH / 15)} – JML DOKTER ANESTESI

5 DITEMPAT

  5 DITEMPAT 35 35

UNTUK PELAYANAN KESEHATAN

  (DIANJURKAN)

  • • PELAYANAN 24 JAM, KEBUTUHAN TENAGA

  YANG DIUSULKAN SEBAGAI BERIKUT: DOKTER 2 ORANG, PERAWAT 6 ORANG,

BIDAN 2 ORANG, SANITARIAN 1 ORANG,

GIZI 1 ORANG, ASISTEN APOTEKER 2 ORANG DAN ADMINISTRASI 1 ORANG.

  • PELAYANAN 8 JAM, KEBUTUHAN TENAGA

  YANG DIUSULKAN SEBAGAI BERIKUT: DOKTER 1 ORANG, PERAWAT 2 ORANG,

BIDAN 1 ORANG, SANITARIAN 1 ORANG,

DAN GIZI 1 ORANG.

  

KEBUTUHAN MINIMAL SDM KESEHATAN DI

FASILITAS RUJUKAN/RS (DOKTER UMUM) DOKTER UMUM = (JML PASIEN/40) – JML DR UMUM YG ADA DITEMPAT

CONTOH PERHITUNGAN:

   ANDAIKAN JUMLAH PASIEN YANG PERLU MENDAPATKAN PENANGANAN DOKTER UMUM ADALAH 80 ORANG/HARI, SEMENTARA JUMLAH DOKTER UMUM YANG ADA DI RUMAH SAKIT TERSEBUT ADALAH 1 ORANG, MAKA JUMLAH DOKTER UMUM YANG MASIH DIBUTUHKAN ADALAH: (80/40) – 1 = 2 - 1 = 1 ORANG

KEBUTUHAN MINIMAL SDM KESEHATAN

  BEDAH) DOKTER BEDAH = {(JML PSN DR.SPB/5)} - JML DR.SPB YG ADA

  5 

  DIASUMSIKAN LAMA DOKTER BEDAH YANG BERTUGAS ADALAH SELAMA 5 HARI BARU BERGANTI SHIFT DENGAN PENGGANTINYA, RATA- RATA JUMLAH PASIEN BEDAH SELAMA 5 HARI ADALAH 75 PASIEN, DAN JUMLAH DOKTER BEDAH YANG BERADA DI DAERAH TERSEBUT BERJUMLAH 1 ORANG. MAKA JUMLAH DOKTER BEDAH YANG MASIH DIBUTUHKAN ADALAH :

   75/5 -1 = 3 – 1 = 2 ORANG DOKTER BEDAH

  5

KEBUTUHAN MINIMAL SDM KESEHATAN DI

  

Dokter anestesi = {(jml psn Dr.SpB/15)} - jml Dr.SpAn yg ada

  5 

  Diasumsikan lama Dokter Anestesi yg bertugas adalah selama 5 hari baru berganti shift dengan penggantinya, rata-rata jumlah pasien bedah selama 5 hari adalah 75 pasien, dan jumlah dokter anestesi yang berada di daerah tersebut tidak ada. Maka jumlah dokter anestesi yang masih dibutuhkan adalah :

   75/15 -0 = 1 orang dokter Anestesi

  5

  

KEBUTUHAN MINIMAL SDM KESEHATAN DI

FASILITAS RUJUKAN/RS (NAKES LAIN) PERAWAT DI UGD RASIO KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT MAHIR DI UGD PADA SAAT BENCANA ADALAH 1:1 (1 PERAWAT MENANGANI 1 PASIEN) PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP = JUMLAH JAM

PERAWATAN TOTAL UNTUK SEMUA JENIS PASIEN/JUMLAH

  • RASIO KEBUTUHAN TENAGA FISIOTERAPI UNTUK TENAGA FISIOTERAPI =

  JAM EFEKTIF PER HARI PER SHIFT (7 JAM)

APOTEKER 1 ORANG DAN ASISTEN APOTEKER 2 ORANG.

  • FISIOTERAPIS MENANGANI 30 PASIEN) PENANGANAN KORBAN SELAMAT ADALAH 1:30 (1 PEMBANTU UMUM ADALAH 5-10 ORANG TENAGA GIZI ADALAH 2 ORANG

  • Dilakukan sesuai kebutuhan dengan

  • Mampu bergerak cepat menghantar SDM ke

  • Koordinasi bantuan sesuai kualifikasi dan

  • Menyusun sistem pergantian (tour of duty)

  41 41 Mobilisasi pada saat bencana

Mobilisasi pada saat bencana

  Dilakukan sesuai kebutuhan dengan

memperhatikan alat transportasi, bantuan

memperhatikan alat transportasi, bantuan

hidup dan peralatan. hidup dan peralatan.

  

Mampu bergerak cepat menghantar SDM ke

lokasi dan menyediakan logistik untuk SDM

lokasi dan menyediakan logistik untuk SDM

  Koordinasi bantuan sesuai kualifikasi dan kebutuhan (baik LN maupun DN) kebutuhan (baik LN maupun DN)

  

Menyusun sistem pergantian (tour of duty)

  • Pelatihan (standar kebutuhan)
  • Pertemuan ilmiah (analisis

  • Kegiatan supervisi dan bimbingan
  • Pertukaran pengalaman (penyegaran)
  • Simulasi penanggulangan

  42 42 Pengembangan dan pelatihan

Pengembangan dan pelatihan

  Pelatihan (standar kebutuhan)

  Pertemuan ilmiah (analisis

  kebutuhan)

  kebutuhan)

  Kegiatan supervisi dan bimbingan

  teknis (

  teknis ( alert system alert system

  )

  )

  

Pertukaran pengalaman (penyegaran)

  Simulasi penanggulangan

  

43

43

Dokumen yang terkait

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2