Analisis kualitatif kandungan kimia tumbuhan tembeleken [Lantana camara L.] - USD Repository

  ANALISIS KUALITATIF KANDUNGAN KIMIA TUMBUHAN TEMBELEKAN (Lantana camara L.) SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Ilmu Farmasi Oleh:

  Novita Cahyadi NIM: 048114137

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

   ANALISIS KUALITATIF KANDUNGAN KIMIA TUMBUHAN TEMBELEKAN (Lantana camara L.) SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Ilmu Farmasi Oleh:

  Novita Cahyadi NIM: 048114137

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

H A L A M A N P E R S E M B A H A N

Everyday in our life is a wonderful day if we learn to

GOD HE

  thanks for what has given us....

  The key to happiness is having dreams; the key to success is making them come true…

  

TUHAN TIDAK BERJANJI

LANGIT SELALU BIRU

BUNGA DI SEPANJANG JALANMU

LAUTAN TANPA GELOMBANG

TAPI . . .

  

IA BERJANJI

BESERTA KITA

MENDAMPINGI KITA

DALAM SEGALA KEADAAN!!!

  Kupersembahkan karya kecilku ini teruntuk:

JESUS- MY SAVIOR

  

Bunda MARIA

Papah dan Mamah tercinta

OH Arief dan Andri

Sahabatku Nike, Chika, Apri, Lala, Yasinta PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Novita Cahyadi Nomor Mahasiswa : 048114137

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : Analisis Kualitatif Kandungan Kimia Tumbuhan Tembelekan (Lantana camara L.) beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memerikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 29 Mei 2008 Yang menyatakan

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA

  Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan berkatnya untuk menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul analisis kualitatif kandungan kimia tumbuhan tembelekan (Lantana camara L.). Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat tugas akhir untuk mencapai gelar sarjana ilmu Farmasi bidang studi Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis telah banyak mendapat bantuan baik moral maupun spiritual dan dukungan yang berupa bimbingan, dorongan, sarana, maupun fasilitas dari berbagai pihak dalam penulisan skripsi ini, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Ibu Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing atas bimbingan dan pengarahan selama penelitian sampai penyusunan skripsi.

  3. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si. selaku dosen pembimbing atas bimbingan dan pengarahan selama penelitian sampai penyusunan skripsi.

  4. Ibu Erna Tri Wulandari, M.Si., Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

  5. Bapak Prof. Dr. Brotosisworo, Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6. Papah dan Mamah, Oh Arief serta Andri atas cinta, pengorbanan, dukungan, semangat, dan doa nya yang tak pernah berhenti.

  7. Mas Wagiran, Mas Sigit, Mas Sarwanto selaku staf laboratorium Farmakognosi Fitokimia . Terima kasih atas bantuan yang diberikan.

  8. Nike, Chika, Apri, Lala, Yasinta, sahabat dalam berbagi suka dan duka.

  9. Lia, Lanny, diAnink, Mellissa, Indah, Renny, Nike, Yohana, ci Meta, ci Listy, ci Ricka, ci Maria, Chika, Selvi, Ratih, Wiwit, dan teman-teman kost DEWI lainnya. Terima kasih atas kebersamaan dan kekompakkannya selama ini.

  10. Mas Wondo, Lia, Apri. Terima kasih atas kerja sama dan bantuannya selama penelitian.

  11. Andrew. Terima kasih atas bantuannya selama penelitian, dukungan serta doanya yang telah diberikan selama ini.

  12. Teman-teman angkatan 2004, khususnya kelas C dan FKK. Terima kasih atas kebersamaan dan kerja samanya selama ini.

  13. Pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.

  Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak demi kemajuan dan kesempurnaan penelitian yang telah dilakukan. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi kita semua.

  Yogyakarta, 1 April 2008 Penulis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Sejauh penelusuran pustaka yang telah saya lakukan, tidak ditemukan hasil penelitian mengenai analisis kualitatif kandungan kimia tumbuhan tembelekan (Lantana camara L.).

  Yogyakarta, 1 April 2008 Penulis,

  Novita Cahyadi

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................ ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vi KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix DAFTAR TABEL……………………………………………………………….xiii DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………xiv DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….xv DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG…………………………………...xvi

  INTISARI…………………….…………………………………..……………xviii ………………………………………………………………………xix

  ABSTRACT

  BAB I. PENGANTAR .......................................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Keaslian penelitian .................................................................................... 3

  3. Manfaat penelitian ..................................................................................... 3

  B. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 3

  BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA................................................................... 4 A. Pemeriksaan kandungan Tanaman .................................................................. 4 B. Tumbuhan Tembelekan ................................................................................... 4

  1. Keterangan botani ..................................................................................... 4

  2. Nama daerah.............................................................................................. 4

  3. Deskripsi tumbuhan .................................................................................. 5

  4. Kandungan kimia ...................................................................................... 5

  5. Kegunaan................................................................................................... 6

  C. Pengeringan ..................................................................................................... 6

  1. Pengeringan alamiah ................................................................................. 6

  2. Pengeringan buatan ................................................................................... 7

  D. Analisis kualitatif kandungan kimia................................................................ 7

  E. Uraian Tentang Kandungan Kimiawi ............................................................. 8

  1. Alkaloid ..................................................................................................... 8

  2. Flavonoid .................................................................................................. 9

  3. Tanin ......................................................................................................... 11

  4. Antrakinon ................................................................................................ 12

  5. Saponin ...................................................................................................... 14

  6. Glikosida Jantung ...................................................................................... 14

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  G. Keterangan Empiris.........................................................................................17

  BAB III. METODE PENELITIAN....................................................................... 18 A. Jenis dan Rancangan Penelitian ...................................................................... 18 B. Variabel Penelitian dan Definisi ..................................................................... 18

  1. Variabel penelitian .................................................................................... 18

  2. Definisi operasional .................................................................................. 18

  C. Bahan Penelitian.............................................................................................. 20

  1. Bahan utama .............................................................................................. 20

  2. Bahan kimia .............................................................................................. 20

  D. Alat atau Instrumen Penelitian ........................................................................ 21

  E. Tata Cara Penelitian ........................................................................................ 21

  1. Determinasi tumbuhan tembelekan ........................................................... 21

  2. Penyiapan bahan........................................................................................ 21

  3. Uji identifikasi kimiawi............................................................................. 22

  4. Uji tabung .................................................................................................. 23

  5. Uji KLT ..................................................................................................... 26

  F. Analisis Hasil .................................................................................................. 29

  BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 30 A. Determinasi Tumbuhan ................................................................................... 30 B. Pengumpulan dan Pengeringan Organ serta Pembuatan Serbuk .................... 30 C. Identifikasi Kimiawi Tumbuhan Tembelekan ................................................ 32 D. Uji Tabung Tumbuhan Tembelekan ............................................................... 35

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  F. Uji Kualitatif Tumbuhan Tembelekan dengan KLT ....................................... 41

  1. Identifikasi antrakinon .............................................................................. 43

  2. Identifikasi saponin ................................................................................... 47

  3. Identifikasi tanin........................................................................................ 51

  4. Identifikasi kardenolida ............................................................................. 54

  5. Identifikasi flavonoida .............................................................................. 57

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 62 A. Kesimpulan ..................................................................................................... 62 B. Saran ................................................................................................................ 62 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 63 LAMPIRAN .......................................................................................................... 65 BIOGRAFI PENULIS .......................................................................................... 76

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

  Tabel I Hasil identifikasi kimiawi tumbuhan tembelekan ............................. 32 Tabel II Hasil uji tabung tumbuhan tembelekan ............................................. 35 Tabel III Data kromatogram pemeriksaan antrakinon tumbuhan tembelekan dengan fase diam silika gel GF 254 dan fase gerak etilasetat:metanol:air (100:13,5:10) v/v ............................................ 44

  Tabel IV Data kromatogram pemeriksaan saponin tumbuhan tembelekan dengan fase diam silika gel GF 254 dan fase gerak kloroform:metanol (95:5) v/v ........................................................... 48

  Tabel V Data kromatogram pemeriksaan tanin tumbuhan tembelekan dengan fase diam silika gel GF 254 dan fase gerak etil asetat:asam format:asam asetat:air (100:11:11:27) v/v ..................... 52

  Tabel VI Data kromatogram pemeriksaan kardenolida tumbuhan tembelekan dengan fase diam silika gel GF 254 dan fase gerak etil asetat:metanol:air (100:13,5:10) v/v ........................................... 55

  Tabel VII Data kromatogram pemeriksaan flavonoida tumbuhan tembelekan dengan fase diam silika gel GF 254 dan fase gerak n-butanol:asam asetat:air (4:1:5) v/v ................................................. 59

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Struktur umum flavonoida ................................................................. 10 Gambar 2. Struktur umum antrakinon ................................................................. 14 Gambar 3. Skema pembuatan larutan percobaan untuk KLT .............................. 26 Gambar 4. Skema penyarian alkaloida untuk KLT ............................................. 28 Gambar 5. Kromatogram tumbuhan tembelekan untuk pemeriksaan antrakinon dengan jarak pengembangan 10 cm ................................. 45 Gambar 6. Kromatogram tumbuhan tembelekan untuk pemeriksaan saponin dengan jarak pengembangan 10 cm ...................................... 50 Gambar 7. Kromatogram tumbuhan tembelekan untuk pemeriksaan tanin dengan jarak pengembangan 10 cm ................................................... 53 Gambar 8. Kromatogram tumbuhan tembelekan untuk pemeriksaan kardenolida dengan jarak pengembangan 10 cm .............................. 56 Gambar 9. Kromatogram tumbuhan tembelekan untuk pemeriksaan flavonida dengan jarak pengembangan 10 cm ................................... 60

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Surat keterangan determinasi tumbuhan tembelekan ......................... 65 Lampiran 2. Foto tumbuhan tembelekan ............................................................... 66 Lampiran 3. Foto daun tumbuhan tembelekan ....................................................... 66 Lampiran 4. Foto batang tumbuhan tembelekan .................................................... 66 Lampiran 5. Foto bunga tumbuhan tembelekan ..................................................... 67 Lampiran 6. Foto buah tumbuhan tembelekan ....................................................... 67 Lampiran 7. Foto akar tumbuhan tembelekan ........................................................ 67 Lampiran 8. Foto serbuk daun tumbuhan tembelekan ........................................... 68 Lampiran 9. Foto serbuk batang tumbuhan tembelekan ........................................ 68 Lampiran 10. Foto serbuk bunga tumbuhan tembelekan......................................... 68 Lampiran 11. Foto serbuk buah tumbuhan tembelekan........................................... 69 Lampiran 12. Foto serbuk akar tumbuhan tembelekan ........................................... 69 Lampiran 13. Foto hasil kromatogram KLT identifikasi antrakinon ....................... 70 Lampiran 14. Foto hasil kromatogram KLT identifikasi kardenolida ...................... 71 Lampiran 15. Foto hasil kromatogram KLT identifikasi saponin ............................ 72 Lampiran 16 Foto hasil kromatogram KLT identifikasi tanin................................. 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

  14. MgCl

  20. Rf = Retardation Factor

  18. NaOH = natrium hidroksida 19. nm = nanometer

  = natrium bikarbonat

  3

  17. NaHCO

  = magnesium sulfat 16. ml = mililiter

  4

  15. MgSO

  = magnesium klorida

  2

  1. AlCl

  3

  10. KOH = kalium hidroksida

  9. KLT = Kromatografi Lapis Tipis

  8. HCl = asam klorida

  2 SO 4 = asam sulfat

  7. H

  6. g = gram

  3 = besi (III) klorida

  5. FeCl

  = kalsium klorida 4. cm = centimeter

  2

  3. CaCl

  = aluminium klorida 2. b/v = berat/volume

  11. LP = Larutan Pereaksi 12. m = meter 13. mg = miligram

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  21. UV = ultraviolet 22. v/v = volume/volume 23. °C = derajat Celcius 24. % = persen 25.

  μl = mikroliter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

INTISARI

  Penggunaan tanaman obat dalam pengobatan tradisional berkembang di masyarakat berdasarkan pengalaman dan tradisi yang ada di daerah tersebut. Tembelekan (Lantana camara L.) merupakan tanaman obat yang banyak digunakan. Tembelekan dimanfaatkan untuk menghilangkan pembengkakan/tumor, rematik, tetanus, malaria, sebagai antiseptik, antitoksik, dan perangsang muntah. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kualitatif kandungan kimia daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan sehingga dapat diketahui kandungan kimiawi dari daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan.

  Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental karena tidak ada perlakuan pada subjek uji. Bahan yang digunakan adalah serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan. Penelitian terhadap golongan senyawa kimia yang terkandung di dalamnya dilakukan secara kualitatif dengan identifikasi kimiawi, uji tabung, dan kromatografi lapis tipis.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun dan bunga tumbuhan tembelekan mengandung senyawa golongan flavonoida dan saponin, sedangkan pada batang, buah, dan akar tumbuhan tembelekan mengandung senyawa golongan saponin dan tanin.

  Kata kunci : Tembelekan (Lantana camara L.), identifikasi kimiawi, uji tabung, kromatografi lapis tipis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

  The usage of medical plants in traditional treatment grows in a society based upon experiences and traditions which exist in certain regions. Tembelekan (Lantana camara L.) is one of medical plants that are often used. Tembelekan can be used to heal swelling/tumor, rheumatic, tetanus, malaria, antiseptic medicine, antitoxic, and vomiting stimulation. The research was aimed to do qualitative analysis chemical compounds of leaf, stem, flower, fruit, and root of tembelekan plant so that it can detect the chemical compounds in leaf, stem, flower, fruit, and root of tembelekan plant.

  The research was a non experimental research, because there was no treatment on subject. The materials that used were dry leaf powder, stem, flower, fruit, and root of tembelekan plant. Research on chemical compounds category that contained in the leaf, stem, flower, fruit, and root of tembelekan plant was done qualitatively by includes chemical identification, tube test, and thin layer chromatography.

  The result of the research showed that tembelekan plant contain flavonoid, saponin, and tannin. The leaf and flower were containing flavonoid and saponin, whereas the stem, fruit, and root were containing saponin and tannin.

  Key words : Tembelekan (Lantana camara L.), chemical identification, tube test, thin layer chromatography

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai sumber daya

  alam yang potensial, salah satunya adalah tanaman obat. Tanaman obat memiliki aktivitas untuk menyembuhkan penyakit karena adanya senyawa kimia tertentu yang terkandung dalam tanaman. Senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman obat yang biasanya memiliki aktivitas biologi yaitu golongan alkaloida, kardenolida, bufadienolida (glikosida jantung), flavonoida, antrakinon, saponin, tanin (polifenolat), minyak atsiri, glikosida sianogenik, dan lain-lain (Nugroho, 2003; Robinson, 1991).

  Kandungan senyawa kimia pada tiap organ tumbuhan berbeda-beda, sehingga penggunaannya juga berbeda, misalnya pada tumbuhan tembelekan (Lantana camara L.). Tumbuhan tembelekan merupakan tumbuhan liar yang umum ditemukan. Tumbuhan ini termasuk dalam familia Verbenaceae, genus Lantana. Tembelekan banyak digunakan oleh masyarakat luas untuk menghilangkan pembengkakan/tumor, rematik, tetanus, malaria, sebagai antiseptik, antitoksik, dan perangsang muntah (Rana, Prasad, Blazquez, 2005). Bunga dapat digunakan untuk mengobati batuk darah, batuk pada anak-anak, dan luka berdarah (obat luar), sedangkan akar tembelekan dapat digunakan untuk mengobati demam, keputihan, dan rematik (Soedibyo, 1998). Untuk dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mengetahui kandungan senyawa kimia tertentu yang memiliki aktivitas dalam tumbuhan perlu dilakukan analisis kualitatif kandungan kimia pada tumbuhan.

  Penelitian terhadap seluruh organ tumbuhan tembelekan belum banyak dilakukan, beberapa penelitian hanya terhadap organ tertentu seperti daun yang pernah diteliti oleh Soelastri (Widowati, et al., 1994) dan Asterina (1994), oleh karena itu penulis melakukan analisis kualitatif kandungan kimia terhadap daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan untuk dapat mengetahui kandungan kimia dalam tiap organ. Analisis kualitatif kandungan kimia ini dilakukan dengan identifikasi kimiawi, uji tabung, dan kromatografi lapis tipis. Metode ini dapat digabungkan dan dapat dilakukan survei tumbuhan untuk mendapatkan kandungan yang berguna untuk pengobatan (Fransworth, 1996).

  Pada penelitian ini dilakukan uji terhadap ada tidaknya senyawa golongan flavonoida, antrakinon, saponin, tanin, kardenolida, alkaloida, dan minyak atsiri.

  diharapkan analisis kualitatif kandungan kimia dapat digunakan sebagai

  Maka

  

langkah awal untuk mengetahui kandungan senyawa kimia tertentu yang memiliki

aktivitas dalam tiap organ tumbuhan tembelekan.

  Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan dapat menunjang penggunaan obat yang berasal dari tumbuhan, khususnya tembelekan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1.

   Perumusan masalah

  Apakah terdapat golongan senyawa flavonoida, antrakinon, saponin, tanin, kardenolida, alkaloida, dan minyak atsiri dalam daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan? 2.

   Keaslian penelitian

  Berdasarkan hasil penelusuran pustaka, ternyata telah dilakukan penelitian terhadap daun tembelekan antara lain penelitian farmakognosi dan kandungan kimia dari daun Lantana camara oleh Soelastri (Widowati, et al. 1994); dan pemeriksaan flavonoid dan verbaskosid daun Lantana camara L. oleh Asterina (1994). Tetapi sejauh penelusuran pustaka analisis kualitatif kandungan kimia tumbuhan tembelekan belum pernah dilakukan.

3. Manfaat penelitian

  a. Manfaat praktis dari penelitian ini yaitu dapat memberikan informasi mengenai golongan senyawa yang terkandung dalam daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan.

  b. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah sebagai dasar bagi peneliti yang lain dalam upaya mengembangkan penelitian ilmiah tentang tumbuhan tembelekan.

B. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan golongan senyawa flavonoida, antrakinon, saponin, tanin, kardenolida, alkaloida, dan minyak atsiri dalam daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Pemeriksaan Kandungan Tanaman Secara umum obat herbal berasal dari seluruh bagian tanaman (aerial

  

part ) atau daun. Obat yang diambil dari tanaman sebaiknya ditentukan tidak

  hanya dari species mana diperoleh tetapi juga bagian tanaman mana yang digunakan. Oleh karena itu, obat dapat dikatakan dipalsukan / dicampuri jika bagian tanaman lain termasuk (misalnya seluruh bagian tanaman sebagai pengganti daun) (Heinrich, 2004).

  Penggantian daun dengan seluruh bagian tumbuhan pada species yang sama merupakan masalah yang umum terjadi. Hal ini menyebabkan obat sering mengandung lebih atau sedikit kandungan aktif lainnya, sehingga pemeriksaan terhadap kandungan dibutuhkan untuk ditentukan bukan hanya pada species namun juga tiap bagian tanaman (Heinrich, 2004).

B. Tumbuhan Tembelekan

  1. Keterangan botani Tembelekan (Lantana camara L.) termasuk dalam familia Verbenaceae (Van Steenis, 1975).

  2. Nama daerah

  Sumatera : tembelekan, kembang telek, bunga pagar, kayu singapur, tahi ayam Jawa : kembang telek, oblo, puyengan, pucengan, tembelek, tembelekan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Sunda : kembang satek, saliyara, saliyare, tahi hayam, tahi kotok, cente

Madura : kamanco, mainco, tamanjho (Hembing, 2000)

  3. Deskripsi tumbuhan Tembelekan kadang tumbuh liar atau ditanam sebagai tanaman hias dan tanaman pagar. Tumbuhan asal Amerika tropis ini bisa ditemukan dari dataran rendah sampai 1.700 m dpl., pada tempat terbuka yang terkena sinar matahari atau agak ternaung. Perdu, tegak, atau agak memanjat, tinggi 0,5-4 m, berbau. Batang berkayu, bercabang banyak, ranting bentuk segi empat, berduri, berambut. Daun tunggal, berhadapan, bundar telur, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, pertulangan menyirip, kedua permukaan berambut, perabaan kasar, panjang 5-8 cm, lebar 3,5-5 cm, warnanya hijau tua. Perbungaan majemuk berbentuk bulir, mahkota bagian dalam berambut, warna putih, merah muda, jingga, kuning, dan sebagainya (Dalimartha, 1999).

  4. Kandungan kimia Daun mengandung lantadene A (0,31-0,68%), lantadene B (0,2%),

  lantanolic acid, lantic acid, humulene (mengandung minyak menguap 0,16-

  0,2%),

  β caryophyllene, γ terpidene, α pinene, p-cymene (Rana, Prasad, dan

  Blazquez, 2005) dan flavonoid (Asterina, 1994). Akar mengandung paling sedikit 3 senyawa sterol dan triterpen, 4 senyawa iridoid, 3 senyawa saponin, 9 komponen minyak atsiri, tidak menunjukkan alkaloid, flavonoid, tanin (Widowati, et al., 1995).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Kegunaan Akar berkhasiat mengatasi influenza disertai demam tinggi, TBC kelenjar, rematik, memar, tumor, keputihan, kencing nanah, gondongan, dan neurodermatitis. Bunga berkhasiat mengatasi TBC paru dengan batuk darah, dan mengatasi sesak nafas. Daun berkhasiat mengatasi sakit kulit, gatal, bisul, luka, batuk, rematik, memar dan bengkak (Dalimartha, 1999).

C. Pengeringan

  Pengeringan dimaksudkan untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak, sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Pengeringan dapat mengurangi kadar air dan menghentikan reaksi enzimatik sehingga penurunan mutu atau perusakan simplisia dapat dicegah (Anonim, 1987). Air yang masih tersisa dalam simplisia pada kadar tertentu dapat menjadi media pertumbuhan kapang dan jasad renik. Pada tumbuhan yang masih hidup pertumbuhan kapang dan reaksi enzimatik yang merusak itu tidak terjadi karena adanya keseimbangan antara proses-proses metabolisme, yaitu proses sintesis, transformasi dan penggunaan isi sel. Pada dasarnya dikenal dua cara pengeringan, yaitu:

  1. Pengeringan alamiah

  a. Pengeringan alamiah dengan panas sinar matahari langsung. Cara ini dilakukan untuk mengeringkan bagian tanaman yang relatif keras seperti kayu, kulit kayu, biji dan sebagainya, dan mengandung senyawa aktif yang relatif stabil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b. Pengeringan alamiah dengan diangin-anginkan dan tidak dipanaskan dengan sinar matahari langsung. Cara ini terutama digunakan untuk mengeringkan bagian tanaman yang lunak seperti bunga, daun dan sebagainya, dan mengandung senyawa aktif mudah menguap.

  2. Pengeringan buatan Prinsipnya adalah sebagai berikut: udara dipanaskan oleh suatu sumber panas seperti lampu, kompor, mesin disel atau listrik, udara panas dialirkan dengan kipas ke dalam ruangan atau lemari yang berisi bahan yang akan dikeringkan yang telah disebarkan di atas rak-rak pengering (Anonim, 1985).

D. Analisis Kualitatif Kandungan Kimia

  Analisis kualitatif kandungan kimia meliputi analisis dalam tumbuhan atau bagian tumbuhan (akar, batang, daun, bunga, buah, biji), terutama kandungan metabolit sekunder yang bioaktif, yaitu alkaloid, antrakinon, flavonoida, glikosida jantung, saponin (steroid dan triterpenoid), tanin (polifenolat), minyak atsiri (terpenoid), dan sebagainya. Adapun tujuan utama dari pendekatan analisis kualitatif kandungan kimia adalah mensurvei tumbuhan untuk mendapatkan kandungan bioaktif atau kandungan yang berguna untuk pengobatan (Fransworth, 1996).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI E.

   Uraian Tentang Kandungan Kimiawi

  a. Alkaloid Alkaloid adalah senyawa basa nitrogen organik yang terdapat dalam tumbuhan, akan tetapi beberapa alkaloid seperti ergometrina, fisostigmina, kafeina mempunyai lebih besar dari satu nitrogen dalam setiap molekulnya dapat sebagai amin primer, amin sekunder (Mursyidi, 1990).

  Kebanyakan alkaloid menunjukkan aktivitas fisiologis tertentu. Alkaloid seringkali beracun bagi manusia dan banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol, jadi digunakan dalam bidang pengobatan (Harborne, 1987).

  Peran alkaloid bagi tumbuhan, antara lain sebagai zat racun yang melindungi tumbuhan dari gangguan serangga dan hewan, produk akhir reaksi detoksifikasi hasil metabolisme, faktor pengatur pertumbuhan, dan persediaan unsur hidrogen yang diperlukan bagi tumbuhan.

  Kebanyakan alkaloid berupa zat padat, rasa pahit dan sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam kloroform, eter, dan pelarut organik yang relatif non polar dan tidak dapat dicampur dengan air. Sebaliknya, garam alkaloid larut dalam air tetapi tidak larut dalam pelarut organik.

  Untuk mengidentifikasi ada tidaknya kandungan alkaloid di dalam tumbuhan dapat dilakukan dengan reaksi pengendapan, reaksi pengkristalan, reaksi warna, kromatografi lapis tipis dan spektrum ultraviolet (Mursyidi, 1990).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Identifikasi alkaloid dengan reaksi warna dapat dilakukan dengan menimbang 500 mg serbuk simplisia yang kemudian ditambah 1 ml asam klorida 2 N dan 9 ml air, dipanaskan di atas penangas air selama 2 menit, didinginkan dan disaring. Dengan penambahan 2 tetes Bouchardat LP, jika tidak terjadi endapan maka serbuk tidak mengandung alkaloid. Jika dengan penambahan Mayer LP terbentuk endapan menggumpal berwarna putih atau kuning yang larut dalam metanol P dan dengan Bouchardat LP terbentuk endapan berwarna coklat sampai hitam, maka ada kemungkinan terdapat alkaloid (Anonim, 1989).

  Alkaloid dapat dideteksi dengan metode kromatografi lapis tipis. Pereaksi penampak bercak yang digunakan Dragendroff, iodoplatinat, dan Marquis. Di bawah sinar UV, alkaloid tampak berwarna kuning, biru, dan biru terang dari struktur masing-masing (Harborne, 1987).

  b. Flavonoid Flavonoid adalah senyawa fenol alam yang terdapat dalam hampir semua tumbuhan dari bangsa Algae hingga

  Gymnospermae. Pada tumbuhan

  tinggi, flavonoid terdapat baik dalam bagian vegetatif maupun dalam bunga sebagai pigmen bunga (Robinson, 1991).

  Flavonoid adalah golongan senyawa alam yang strukturnya terdiri dari 2 cincin aromatik yang dihubungkan oleh atom karbon membentuk rangka dengan sistem C

  6 -C 3 -C 6 . Kelas-kelas yang berlainan dalam golongan

  ini dibedakan berdasarkan cincin heterosiklik-oksigen tambahan dan gugus hidroksil yang tersebar menurut pola yang berlainan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7 6 8 A B 1 O 3 2 1' 6' 2' 3' 5' 4 5

  7 Gambar 1. Struktur umum flavonoida

  Flavonoid baik dalam bentuk aglikon maupun glikosida dapat diekstraksi dengan etanol 70%. Pada proses partisi dengan eter, bentuk aglikon akan masuk kedalam lapisan eter dan bentuk glikosida terdapat dalam lapisan air. Warna flavonoid berubah jika ditambahkan basa atau amonia, sehingga mudah dideteksi pada kromatogram atau dalam larutan flavonoid menjadi sistem aromatik terkonjugasi yang menunjukkan pita serapan kuat pada daerah spektrum UV dan cahaya tampak (Harborne, 1987). Di bawah UV 365 nm bercak berwarna kuning dengan pereaksi aluminium klorida, dan terdeteksi langsung dengan UV 254 nm ditandai dengan terjadinya pemadaman dan berfluoresensi biru/ungu pada UV 365 nm (Mursyidi, 1990).

  Identifikasi khas flavonoid dapat dilakukan dengan terlebih dahulu membuat larutan dari 0,5 g serbuk dengan 10 ml metanol P menggunakan alat pendingin balik selama 10 menit. Larutan disaring saat masih panas melalui kertas saring kecil berlipat, kemudian filtrat diencerkan dengan 10 ml air.

  Setelah dingin filtrat yang telah diencerkan ditambahkan dengan 5 ml eter minyak tanah P, dikocok dengan hati-hati, dan didiamkan. Lapisan metanol diambil, diuapkan pada suhu 40 °C, kemudian sisa dilarutkan dalam 5 ml etil asetat P dan disaring. Percobaan dilakukan dengan menguapkan hingga kering 1 ml larutan percobaan, lalu sisanya dilarutkan dalam 1 ml sampai 2 ml etanol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  (95%) P, ditambahkan 0,5 g serbuk seng P dan 2 ml asam klorida 2 N, setelah itu didiamkan selama 1 menit. Larutan ditambahkan 10 tetes asam klorida P, jika dalam waktu 2 sampai 5 menit terjadi warna merah intensif, maka menunjukkan adanya flavonoid (glikosida-3-flavonol) (Anonim, 1989).

  c. Tanin Tanin terdapat luas dalam tumbuhan berpembuluh, dalam

  Angiospermae terdapat khusus dalam jaringan kayu. Letak tanin terpisah dari protein dan enzim sitoplasma (Harborne, 1987).

  Tanin merupakan jenis kandungan kimia pada tumbuhan yang bersifat fenol, mempunyai rasa sepat dan mempunyai kemampuan menyamak kulit. Secara umum tanin mempunyai sifat larut dalam air dan alkohol, dapat mengendapkan larutan gelatin, albumin dan protein. Tanin juga akan melarutkan alkaloid (Robinson, 1995).

  Secara kimia terdapat dua jenis utama tanin yang tersebar tidak merata yaitu tanin terhidrolisis dan tanin terkondensasi. Tanin terhidrolisis sering kali berupa campuran rumit terdiri atas beberapa asam fenolat yang berlainan teresterkan ke posisi berbeda pada molekul gula (Harborne, 1988).

  Tanin terhidrolisis biasanya berupa senyawa amorf, higroskopis, berwarna coklat kuning yang larut dalam air terutama air panas, membentuk larutan koloid (Robinson, 1995).

  Tanin terkondensasi terdapat dalam tumbuhan paku-pakuan dan

  Gymnospermae, terutama pada jenis tumbuhan berkayu. Tanin ini secara

  biosintesis dapat dianggap terbentuk secara kondensasi katekin tunggal atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  galokatekin yang membentuk senyawa dimer dan kemudian oligomer karena bila direaksikan dengan asam panas, beberapa ikatan karbon penghubung satuan terputus dan dibebaskanlah monomer antosianidin (Harborne, 1987).

  Makin murni tanin, makin kurang kelarutannya dalam air, dan makin mudah diperoleh dalam bentuk kristal. Tanin larut pula, setidak- tidaknya sampai batas tertentu, dalam pelarut organik yang polar, tetapi tak larut dalam pelarut organik non polar seperti benzena atau kloroform. Larutan tanin dalam air dapat diendapkan dengan penambahan asam mineral atau garam (Robinson, 1991).

  Identifikasi khas tanin dapat dilakukan dengan salah satu uji tanin yang paling dikenal yaitu dengan pengendapan gelatin. Kepekaan reaksi dapat ditingkatkan dengan menyesuaikan pH menjadi sekitar 4 dan menambahkan natrium klorida sedikit. Reaksi endapan lain dengan amina atau ion logam sering dipakai untuk pencirian tanin seperti senyawa fenol lainnya, dengan besi (III) klorida menghasilkan warna violet-biru (Robinson, 1991).

  d. Antrakinon Golongan kinon terbesar terdiri atas antrakinon. Beberapa antrakinon merupakan zat warna penting dan yang lain merupakan percahar.

  Keluarga tumbuhan yang kaya akan senyawa sejenis ini adalah Rubiaceae, Rhamnaceae, Poligonaceae (Robinson, 1995).

  Antrakinon merupakan senyawa kristal bertitik didih tinggi, larut dalam pelarut organik biasa. Senyawa ini biasanya berwarna merah tetapi yang lainnya berwarna kuning sampai coklat. Mereka larut dalam pelarut basa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dengan membentuk larutan violet merah. Banyak antrakinon yang terdapat sebagai glikosida dengan bangun gula terikat dengan salah satu gugus hidroksil fenolik (Robinson, 1995).

  Antrakinon dapat dideteksi dengan metode KLT. Pereaksi penampak bercak yang digunakan pereaksi kalium hidroksida etanolik. Pada sinar UV 254 nm terjadi pemadaman. Di bawah sinar UV 365 nm berfluoresensi kuning atau merah coklat (Wagner, 1984).

  Untuk identifikasi turunan antrakinon reaksi Borntrager dipakai secara rutin. Sedikit senyawa yang tak diketahui dididihkan dalam larutan kalium hidroksida encer selama beberapa menit. Ini tidak hanya menghidrolisis glikosida tetapi mengoksidasi juga antron atau antranol menjadi antrakuinon. Lalu larutan basa didinginkan, diasamkan dan diekstraksi dengan benzena. Lapisan benzena tidak berwarna dan fase larutan basa menjadi merah apabila mengandung kuinon (Robinson, 1991).

  Antrakinon yang paling sering dijumpai adalah emodin, sekurang- kurangnya ada enam suku tumbuhan tinggi dan dalam sejumlah fungi.

  Antrakinon dapat dideteksi pada pelat kromatografi dengan cahaya tampak dan sinar ultraviolet yang menghasilkan bercak berwarna. Dengan menyemprot pelat memakai larutan KOH 10% dalam metanol, warna yang semula kuning dan coklat kuning berubah menjadi merah, ungu, hijau dan lembayung (Harborne, 1987).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6 7 8 O 1 2 3

5 O

  4 Gambar 2. Struktur umum antrakinon

  e. Saponin Saponin adalah senyawa aktif yang menimbulkan busa jika dikocok dalam air dan dalam konsentrasi yang rendah sering menyebabkan hemolisa sel darah merah (Robinson, 1991).

  Dalam larutan yang sangat encer, saponin sangat beracun untuk ikan. Tumbuhan yang mengandung saponin telah digunakan sebagai racun ikan selama beratus-ratus tahun. Beberapa saponin bekerja sebagai antimikroba (Robinson, 1991).

  Identifikasi khas pada saponin dapat dilakukan dengan cara pembuihan, yaitu dengan memasukkan 0,5 g serbuk yang diperiksa ke dalam tabung reaksi dengan ditambah 10 ml air panas. Setelah dingin larutan dikocok selama 10 detik. Apabila terbentuk buih yang mantap selama tidak kurang dari 10 menit setinggi 1 cm sampai 10 cm, dan pada penambahan setetes asam klorida 2 N buih tidak hilang, maka menunjukkan adanya saponin (Anonim, 1989).

  f. Glikosida jantung Glikosida jantung, kardenolida atau racun jantung mempunyai struktur yang menyerupai struktur saponin steroid. Tumbuhan yang mengandung senyawa ini telah digunakan sejak zaman prasejarah sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  racun panah (Robinson, 1991). Glikosida jantung jarang digunakan untuk jamu karena beracun (Soedibyo, 1998).