Evaluasi pengobatan pasien stroke rawat inap di Unit Stroke RSUP Banyumas Januari-April 2010 - USD Repository

EVALUASI PENGOBATAN PASIEN STROKE RAWAT INAP DI UNIT STROKE RSUD BANYUMAS JANUARI-APRIL 2010 SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

  Program Studi Ilmu Farmasi Oleh:

  Yemima Hariyono NIM : 068114160

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

  

EVALUASI PENGOBATAN PASIEN STROKE RAWAT INAP

DI UNIT STROKE RSUD BANYUMAS

JANUARI-APRIL 2010

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

  Program Studi Ilmu Farmasi Oleh:

  Yemima Hariyono NIM : 068114160

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

  De dic a t e d t o:

J e sus Christ , Pa pa , M a m a , Engk ong, Em a k , Em a k T e ga l,

Rut h, K a re n a nd Y ou.

  PRAKATA Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat kasih dan anugerah-Nya di tahun 2010 sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

  ” EVALUASI PENGOBATAN PASIEN STROKE RAWAT INAP DI UNIT

  

STROKE RSUD BANYUMAS TAHUN 2010 (JANUARI-APRIL)”. Pada

  kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1.

  Tuhan Yesus atas kasih, kekuatan, kemampuan dan penyertaan-Nya dalam sepanjang hidup penulis.

  2. Kedua orang tua penulis, Alm. Dr Tjipto Harijono, Sp.S dan Ayke Liobawati Oswari atas doa, kasih, pengorbanan, kesabaran, dan nasehatnya. Dan, maaf karena papa tidak sempat melihat skripsi ini.

  3. Direktur dan staff RSUD Banyumas, atas kesediannya dalam membantu proses terbentuknya skripsi ini.

  4. Pak Ipang Djunarko M.Sc., Apt, Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta .

  5. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt, Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan dukungan, perhatian, semangat, bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

  6. Dosen penguji, M. Wisnu Donowati., M.Si., Apt, dan dr. Fenty M.Kes., SpPK yang telah bersedia menguji skripsi penulis dan memberikan saran dan kritik yang membangun sehingga skripsi ini dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya.

  7. Ruth Dwi Utami Hariyono dan Karen Tri Septiyani, adik-adikku tersayang yang selalu menyemangati penulis.

  8. Timotius Oswari dan Sulistyani Soedirgo, kakek dan nenek penulis di Purwokerto atas doa dan kasihnya.

  9. Haryanti, nenek penulis di Tegal atas doa dan kasihnya.

  10. Keluarga besar Hariyono dan Oswari atas doa dan dukungannya.

  11. Dr. Laksmi, Sp.S terima kasih atas waktu dan kesediannya untuk diskusi.

  12. Para dosen, laboran dan karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  13. Lita, Ryan, Atika, Valida, Joice, Grace, KD, Yensi, Dinar, Frida dan Winda atas kerjasama, semangat, dukungan, kesabarannya dan bantuan dalam proses pembuatan skripsi ini.

  14. Anak-anak kost Amakusa: Dian, Uut, Dewi, Ting-ting, Reta, Lia Udin, Adel, Ci Ita, Meili, Yohana, Metri, Herta, Bertha, Mieke, Citra, Anna, Ratih, Putri, Rina, Sevi, Cynthia dan Agnes.

  15. Sahabat-sahabatku di Kelas C 2006 dan FKK-B atas kebersamaannya, dukungan dan sarannya.

  16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam proses menyelesaikan skripsi ini Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini masih ada kesalahan dan kekurangan mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis.

  Oleh karena itu, besar harapan penulis atas saran dan kritik yang membangun dari semua pihak terhadap hasil buah karya penulis ini. Semoga skripsi ini dapat

  INTISARI Di Indonesia, stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker. Menurut survei tahun 2004, stroke merupakan pembunuh no.1 di RS Pemerintah, dan stroke dapat menyebabkan gangguan fungsional yang merugikan pasien. Salah satu upaya menurunkan angka kematian dan tingkat keparahan gangguan fungsional adalah melalui perawatan khusus secara intensif di unit stroke. RSUD Banyumas merupakan salah satu rumah sakit pemerintah yang memiliki fasilitas Unit Stroke. Pada penelitian ini akan memberi gambaran mengenai pasien Unit Stroke, obat yang digunakan, dan evaluasi Drug

  Related Problems (DRP) yang terjadi.

  Penelitian ini termasuk jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif, berdasarkan catatan rekam medik dari pasien stroke Unit Stroke RSUD Banyumas tahun 2010 (Januari-April). DRP yang terjadi dievaluasi dengan analisis SOAP.

  Hasil penelitian dari 15 pasien diperoleh 46,67% berumur 45-65 tahun, 60% laki-laki, 60% stroke hemoragik, 80% memiliki riwayat hipertensi, 40% riwayat merokok, 26,7% pernah mengalami stroke sebelumnya dan tingkat kesadaran pasien terbanyak adalah somnolen 53,3%. Obat yang digunakan adalah sitikolin (100%) dari kelas terapi kardiovaskular dan pirasetam (100%) dari kelas terapi sistem saraf pusat (100%). Drug Related Problems yang terjadi: butuh obat 10 kasus, obat tidak efektif 2 kasus, dosis kurang 2 kasus, dosis berlebih 1 kasus, dan reaksi efek samping 7 kasus. Lama masa perawatan pasien terbanyak antara 12-15 hari (5 pasien). Keadaan keluar pasien dari Unit Stroke : 11 pasien membaik dan 4 meninggal.

  Kata kunci: stroke, drug related problems, unit stroke

  

ABSTRACT

  Stroke is the third rank of disease causes death in Indonesia, after heart diseases and cancer. Based on 2004 survey, stroke is the number one of killer disease in Public Hospital. Stroke causes neurology problems, that is disadvantage for the patients. Number of death and neurology disorder can solving by intensive hospitalized at Unit Stroke. RSUD Banyumas has Unit Stroke facility. This study will give information about Unit Stroke’s patients, medical treatment and evaluation of Drug Related Problems (DRP).

  This study is non experimental study with descriptive evaluative study design which has retrospective charecteristic by looking at the medical record of RSUD Banyumas Stroke Unit in 2010 (January-April). The occured DRPs are evaluated by looking at the treatment of stroke and using analysis SOAP.

  The result of this study (15 patients) that precentage of stroke patient 46,67% are 45-65 years old, 60% are man, 60% are hemoragic stroke, 80% have hypertensi stroke, 40% have smoking history, 26,67% have stroke reccurent and the biggest awareness level of patient is somnolen (53,3%). Cithicoline (100%) from Cardiovascular class therapy and piracetam (100%) from Central Nervous System class therapy are the most medicines therapy in stroke treatment. Drug related problems which happen in medication of stroke are need for additional drug therapy 10 cases, ineffective drug 2 cases, dossage too low 2 cases, dossage too high 1 cases, and adverse drug reaction 7 cases. Length of hospitalized in Stroke Unit: <4 days (2 patients), 4-7 days (2 patients), 8-11 days (patients), 12-15 days (5 patients) and 16-19 days (2 patients). The condition of patient when out from Stroke Unit is 11 patients get well and 4 patients death.

  Keywords: stroke, drug related problems, stroke unit

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL …………………………………………………........ i HALAMAN JUDUL ……………………………………………................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………..…........ iii HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………..... iv

  

HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………...... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................. vi

  PRAKATA …………………………………………...…………………....... vii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………................... ix

  INTISARI……………………………………...........……….......................... xi

  

ABSTRACT ………………………………….......……………....................... xii

  DAFTAR ISI ……………………………………………............................... xiii DAFTAR TABEL ……………………………...................………................. xvii DAFTAR GAMBAR ……………………………………….……….............. xxi DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………................ xxii BAB I. PENDAHULUAN ……………………………….……………..........

  1 A.

  1 Latar Belakang ……………………………………...…………..........

  1.

  3 Perumusan masalah ………………………………......................

  2.

  3 Keaslian penelitian …………………………………….....…......

  3.

  4 Manfaat penelitian ……………………………………................

  B.

  5 Tujuan Penelitian ……………………………………….....................

  BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ………...............…………………......

  16

11. Hiperglikemia pada stroke akut .....................................................

  26 A. Jenis dan Rancangan Penelitian .....………………………………......

  Keterangan Empiris ................……………………………………...... 24 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ……………………....…………....

  21 B. Drug Related Problems ………………..…………………………...... 21 C. Unit Stroke ........................……………………………………............ 23 D.

  20

16. Kejang pada stroke akut ................................................................

  20 15. Gangguan gastrointestinal pada stroke akut ..................................

  19

14. Demam dan infeksi pada stroke akut ............................................

  18

13. Kenaikan tekanan intra kranial ......................................................

  18

12. Dislipidemia pada stroke akut .......................................................

  11 10. Hipertensi pada stroke akut ...........................................................

  6 A. Stroke …………………………………................................................

  10

9. Penatalaksanaan terapi stroke akut.................................................

  9

8. Patofisiologi ...................................................................................

  9

7. Gambaran klinis ............................................................................

  8

6. Penyebab .......................................................................................

  8 5. Klasifikasi……...............................................................................

  7

4. Faktor risiko ..................................................................................

  6

3. Epidemiologi .................................................................................

  6

2. Definisi……...................................................................................

  6

1. Sejarah ...........................................................................................

  26

  B.

  Definisi Operasional ………………………..........……....................... 26 C.

  28 Subyek Penelitian .........……………………...……………………....

  D.

  28 Bahan Penelitian dan Lokasi Penelitian…......………………….........

  E.

  28 Jalannya Penelitian ……….…..…………………………….........…..

  1. Persiapan dan Pengumpulan Data ……….…..………......……....

  28 2. Pengolahan Data ……….…..…………….......………………......

  29 3. Evaluasi Kasus .. ……….…..…………….......……………..........

  30 F.

  30 Keterbatasan Penelitian ……….…..……………………………........

  BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ……….…..…………………..…...

  31 A.

  31 Karakteristik Pasien ............. ……….…..…………………………....

  1.

  31 Umur Pasien ……………………………………………........

  2.

  33 Jenis Kelamin ...........................................................................

  3.

  34 Jenis Stroke ..............................................................................

  4.

  36 Riwayat Hipertensi ..................................................................

  5.

  37 Riwayat Merokok ....................................................................

  6.

  38 Riwayat Stroke .........................................................................

  7.

  38 Tingkat Kesadaran Pasien Saat Masuk Unit Stroke.................

  B.

  39 Gambaran Penggunaan Obat ……….…..…………………………...

  1.

  38 Sistem Gastrointestinal ……….…..………………………….....

  2.

  41 Sistem Kardiovaskular .....…………………………………........

  3.

  42 Sistem Pernapasan …….…..………………...............…………..

  4.

  42 Sistem Saraf Pusat ......................……….….…………………....

  5.

  43 Sistem Muskoletal ...........................................……………….....

  6.

  44 Antiinfeksi .........….....……………………………......................

  7.

  44 Sistem Endokrin dan Metabolik..…………………………..........

  8. Vitamin dan Mineral ..................................................................... 46 9.

  46 Mata ..............................................................................................

  C.

  50 Drug Related Problems .............................. ………………………… D.

  63 Gambaran Lama Masa Perawatan dan Keadaan Keluar………....…..

  1. Gambaran Lama Masa Perawatan ……….…....………………… 63 2.

  63 Keadaan Keluar ............................................................................

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .....………………………………...

  65 A.

  65 Kesimpulan ……….…..…………………………..............………….

  B.

  Saran ……….…..……………………………………………….......... 66 DAFTAR PUSTAKA ……….…..……………………………….........……..

  67 LAMPIRAN ……….…..……………………………………………………

  71 BIOGRAFI PENULIS ……….…..………………………………………… 105

  DAFTAR TABEL Tabel I. Kriteria pasien stroke yang sesuai terapi rt-PA intravena ....

  13 Kriteria eksklusi pasien stroke terhadap terapi rt-PA Tabel II. intravena ...............................................................................

  13 Tabel III. Skala luncur insulin reguler manusia ...................................

  18 Tabel IV. Kajian Drug Related Problems ............................................

  21 Kelas terapi obat dan presentase penggunaannya pada Tabel V. pasien Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010

  40 (Januari-April) ……............................................................... Obat sistem saluran cerna beserta presentase

  Tabel VI. penggunaannya pada pasien Unit Stroke RSUD Banyumas

  41 pada tahun 2010 (Januari-April) ........................................... Obat sistem kardiovaskular beserta presentase

  Tabel VII. penggunaannya pada pasien Unit Stroke RSUD Banyumas

  42 pada tahun 2010 (Januari-April)……….............. Obat sistem pernapasanbeserta presentase penggunaannya

  Tabel VIII. pada pasien Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010

  46 (Januari-April).................................................……….......... Obat sistem saraf pusat beserta presentase penggunaannya

  Tabel IX. pada pasien Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010

  47 (Januari-April).......................................................................

  Obat sistem muskoletal beserta presentase penggunaannya Tabel X. pada pasien Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010

  48 (Januari-April) ...................................................................... Obat antiinfeksi beserta presentase penggunaannya pada

  Tabel XI. pasien Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010

  49 (Januari-April)....................................................................... Obat sistem endokrin dan metabolik beserta presentase

  Tabel XII. penggunaannya pada pasien Unit Stroke RSUD Banyumas

  50 pada tahun 2010 (Januari-April)........................................... Vitamin dan mineral beserta presentase penggunaannya

  Tabel XIII. pada pasien Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010

  50 (Januari-April)....................................................................... Obat mata beserta presentase penggunaannya pada pasien

  Tabel XIV Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari-

  51 April)....................................................................................

  Drug Related Problems pada pasien Unit Stroke RSUD Tabel XV.

  Banyumas pada tahun 2010 (Januari-April) .........................

  51 Drug Related Problems pada pasien yang Butuh Obat di Tabel XVI. Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari- April).....................................................................................

  52 Drug Related Problems pada pasien yang Obat Tidak Tabel XVII.

  Efektif di Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010

  (Januari-April) ......................................................................

  53 Drug Related Problems pada pasien yang Dosis Kurang di Tabel XVIII. Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari-

  53 April)...........................……………. .....................................

  Drug Related Problems pada pasien yang Dosis Berlebih

  Tabel XIX. di Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari- April)..............................................................……...............

  53 Drug Related Problems pada pasien yang Reaksi Efek Tabel XX. Samping di Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari-April)..........………….............................................

  54 Drug Related Problems pada pasien kasus 2 yang mengalami: Obat tidak efektif dan Reaksi efek samping

  Tabel XXI. obat di Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari-April) ......................................................................

  56 Drug Related Problems pada pasien kasus 4 yang mengalami: Obat Butuh obat, dan Dosis Kurang di Unit Tabel XXII.

  Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari- April) .....................................................................................

  57 Drug Related Problems pada pasien kasus 5 yang mengalami: Reaksi efek samping obat di Unit Stroke Tabel XXIII.

  RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari- April)........ ............................................

  58 Tabel XXIV. Related Problems pada pasien kasus 6 yang mengalami:

  Butuh obat di Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari-April) ..............................................................

  59 Drug Related Problems pada pasien kasus 9 yang Tabel XXV. mengalami: Butuh Obat di Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari-April)...... ......................................

  60 Drug Related Problems pada pasien kasus 11 yang

  Tabel XXVI. mengalami: Butuh Obat di Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari-April) ...

  61 Drug Related Problems pada pasien kasus 12 yang mengalami: Butuh Obat, dan Dosis kurang RSUD

  Tabel XXVII.

  Banyumas pada tahun 2010 (Januari-April) ……………………………..................................................

  62

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Presentase Pasien Unit Stroke Berdasarkan Kelompok Umur di RSUD Banyumas Tahun 2010 (Januari-April)..

  32 Presentase Pasien Unit Stroke Berdasarkan Jenis Gambar 2. Kelamin di RSUD Banyumas pada Tahun 2010

  33 (Januari-April)…….......................................................... Presentase Pasien Unit Stroke Berdasarkan Jenis Stroke Gambar 3. di RSUD Banyumas pada Tahun 2010 (Januari-

  35 April)................................................................................. Gambar 4. Presentase Pasien Dengan Stroke Hemoragik di RSUD Banyumas pada Tahun 2010 (Januari-April)…………....

  35 Presentase Pasien Unit Stroke Dengan Riwayat Gambar 5. Hipertensi di RSUD Banyumas pada Tahun 2010

  36 (Januari-April)......………………………...…………..... Presentase Riwayat Pengobatan Hipertensi Pasien Gambar 6. Stroke di RSUD Banyumas pada Tahun 2010 (Januari-

  37 April)……………………………................................... Presentase Pasien Unit Stroke dengan Riwayat Merokok Gambar 7. di RSUD Banyumas pada Tahun 2010 (Januari-

  37 April)…………………………........................................ Pasien Unit Stroke Dengan Riwayat Stroke Sebelumnya Gambar 8. di RSUD Banyumas pada Tahun 2010 (Januari-

  38 April)………………........................................................ Tingkat Kesadaran Pasien Saat Masuk Unit Stroke di Gambar 9. RSUD Banyumas pada Tahun 2010 (Januari-

  39 April)…………………………………............................ Lama Masa Perawatan Pasien di Unit Stroke RSUD Gambar 10. Banyumas pada tahun 2010 (Januari-April).....................

  63 Keadaan Keluar Pasien Dari Unit Stroke RSUD

  64 Gambar 11. Banyumas pada tahun 2010 (Januari-April)….................

DAFTAR LAMPIRAN

  PEDOMAN DIAGNOSA DAN TERAPI Lampiran 1. GANGGUAN PEREDARAN DARAH OTAK

  (STROKE)(STANDAR PELAYANAN MEDIS

  71 2009) RSUD BANYUMAS........................................

  Data Pasien Unit Stroke RSUD Banyumas 2010 Lampiran 2. (Januari-April) …...........……………………………..

  74 105 Lampiran 3. Surat Keterangan Penelitian RSUD Banyumas ...........

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Stroke bukanlah sebuah penyakit baru, melainkan merupakan masalah

  kesehatan yang sudah lama sekali dikenal di dunia kedokteran. Namun demikian hingga kini stroke masih menjadi masalah kesehatan yang serius dan belum dapat diturunkan angka kejadiannya secara signifikan (Wahjoepramono, 2005). Amerika Serikat, stroke menempati posisi ketiga sebagai penyakit utama yang menyebabkan kematian. Posisi di atasnya dipegang penyakit jantung dan kanker.

  Sementara itu, di Eropa, di jumpai 650.000 kasus stroke tiap tahunnya. Di Inggris, stroke juga menempati urutan ketiga (Sutrisno, 2007).

  Di Indonesia, stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker. Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena

  

stroke . Dari jumlah tersebut, sepertiganya bisa pulih kembali, sepertiga lainnya

  mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang dan sepertiga sisanya mengalami gangguan fungsional berat. Menurut Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki), terdapat kecenderungan meningkatnya jumlah penyandang stroke di Indonesia dalam dasawarsa terakhir. Kecenderungannya menyerang generasi muda yang masih produktif. Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat produktivitas serta dapat mengakibatkan terganggunya sosial ekonomi keluarga (Anonim, 2008).

  Salah satu upaya menurunkan angka kematian dan tingkat keparahan gangguan fungsional adalah melalui perawatan khusus secara intensif di unit

  

stroke . Budiastuti dkk (2002), telah melakukan meta-analisa terhadap enam

  penelitian tentang manfaat unit stroke hasilnya kematian awal penderita stroke yang dirawat di unit stroke lebih rendah daripada yang dirawat di bangsal (cit., Gofir, 2009). Dalam unit stroke farmasis memiliki peranan yaitu melihat ulang kembali daftar harian obat-obatan untuk kepastian keamanan, rasional serta terapi yang efektif yaitu ekonomis dan tepat (Soertidewi, 2007).

  RSUD Banyumas adalah institusi kesehatan milik pemerintah kabupaten Banyumas yang merupakan rumah sakit pertama di Indonesia yang mendapat sertifikat akreditasi penuh tingkat lengkap dari Departemen Kesehatan RI pada tahun 2004. Stroke juga merupakan penyakit dengan tingkat hunian rumah sakit terbanyak di bawah penyakit gangguan mental (Sutrisno, 2007).

  Di RSUD Banyumas jumlah pasien rawat inap kasus stroke berada di posisi ke-14 (434 kasus) sedangkan stroke hemoragik pada posisi ke-15 (310 kasus) berdasarkan data dari dua puluh besar diagnosa rawat inap tahun 2009. Jika dilihat dari jumlah keseluruhannya stroke berada diurutan ke-5. Pelayanan stroke di RSUD Banyumas meliputi: Unit Stroke dan bangsal inap untuk merawat pasien yang terdiagnosis stroke. Penelitian di Unit Stroke masih jarang dilakukan, hal ini mendorong penulis untuk mengadakan penelitian di Unit Stroke.

  1. Perumusan masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut.

  a.

  Seperti apa karakteristik pasien stroke rawat inap di Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari-April) meliputi umur, jenis kelamin, jenis stroke, riwayat hipertensi, riwayat merokok, riwayat stroke dan tingkat kesadaran saat masuk ? b. Seperti apa gambaran penggunaan obat pada penyakit stroke di Unit Stroke ? c. Pada obat yang digunakan, apakah terdapat drug related problems yang meliputi:

  1) butuh obat (need for additional drug therapy) ? 2) tidak butuh obat (unnecessary drug therapy) ? 3) obat yang tidak efektif (ineffective drug) ? 4) dosis kurang (dosage too low) ? 5) dosis berlebih (dosage too high) ? 6) reaksi efek samping obat (adverse drug reaction) ? d. Berapa lama masa perawatan dan seperti apa keadaan pasien stroke rawat inap saat keluar dari Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari-

  April) ?

  2. Keaslian penelitian

  Penelitian mengenai kasus stroke sudah banyak dilakukan, seperti pola pengobatan penyakit stroke (Kristanto, 2001), kajian peresepan dan biaya pengobatan (Santi, 2002) pada pasien rawat inap di RS Panti Rapih Yogyakarta periode 1999. Kajian peresepan pada pasien stroke iskemik RS Panti Rapih Yogyakarta periode 2003 (Bharoto, 2005). Evaluasi Drug Related Problems pasien stroke RS Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005 (Krismayanti, 2007).

  Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang lain adalah peneliti lain melakukan penelitian di rumah sakit yang belum memiliki fasilitas Unit Strokes sedangkan penelitian ini dilakukan di RSUD Banyumas (Jawa Tengah) yang sudah memilikki Unit Stroke dan peneliti berfokus pada pasien Unit Stroke saja.

  Penelitian di Unit Stroke RSUD Banyumas pernah dilakukan dengan kajian obat neuromuskular (Valida, 2010) dan kajian obat saluran napas dan saluran cerna (Septiana, 2010). Pada penelitian ini dilakukan evaluasi terhadap semua jenis kajian obat dan sampel yang digunakan berbeda dengan penelitian sebelumnya.

3. Manfaat penelitian

  Manfaat dari penelitian ini yaitu dapat memberi referensi dan informasi untuk penyusunan standar pelayanan medik dalam pengobatan pasien Unit Stroke di rumah sakit khususnya RSUD Banyumas. Diharapkan dapat memberikan gambaran bagi pembaca yang ingin mengetahui bagaimana pengobatan pasien stroke terutama yang dirawat di Unit Stroke dan contoh-contoh kejadian drug related problems yang terjadi pada pasien stroke.

B. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum

  Diharapkan akan memberi informasi mengenai penggunaan obat-obatan dan Drug Related Problems yang terjadi pada penderita stroke di Unit Stroke.

2. Tujuan khusus a.

  Mengetahui karakteristik pasien stroke rawat inap di Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari-April) meliputi umur, jenis kelamin, jenis stroke, riwayat hipertensi, riwayat merokok, riwayat stroke dan tingkat kesadaran saat masuk.

  b.

  Mengetahui gambaran penggunaan obat penyakit stroke pada pasien stroke rawat inap di Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari-April).

  c.

  Mengetahui hasil evaluasi Drug Related Problems obat-obatan pada pasien

  stroke rawat inap di Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari- April).

  d.

  Memberi informasi berapa lama masa perawatan dan keadaan keluar pasien

  stroke rawat inap di Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari-

  April)

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Stroke 1. Sejarah Gejala stroke pertama kali dikenal oleh Hippokrates pada 2400 tahun yang

  lalu. Hippokrates menyebutnya dalam bahasa Yunani: apopleksi (tertubruk oleh pengabaian). Faktanya penderita stroke mengalami kelumpuhan secara tiba-tiba dan perubahan pola hidup.

  Pada abad pertengahan tahun 1600, peneliti Jacob Wepfer menemukan beberapa pasiennya meninggal dengan kelumpuhan dan perdarahan di otak. Ia juga menemukan sejumlah penyumbatan pembuluh darah di otak yang menyebabkan apopleksi. Pada tahun 1928, sejumlah peneliti menyimpulkan

  

apopleksi adalah gangguan pembuluh darah di otak, sehingga akhirnya dikenal

dengan penyakit cerebrovascular atau kita kenal sebagai stroke (Sutrisno, 2007).

2. Definisi

  Menurut Warlow, stroke adalah suatu sindrom yang ditandai dengan gejala dan atau tanda klinis yang berkembang dengan cepat yang berupa gangguan fungsional otak fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam (kecuali ada intervensi bedah atau membawa kematian), yang tidak disebabkan oleh sebab lain selain penyakit penyebab vaskuler. Definisi ini mencakup stroke akibat infark otak (stroke iskemik), perdarahan intraserebral (PIS) non traumatik, perdarahan intraventikuler dan beberapa kasus perdarahan subarakhnoid (cit., Gofir, 2009).

  Berdasarkan American Stroke Association, stroke merupakan salah satu tipe gangguan pada kardiovaskular yang mempengaruhi arteri yang menuju dan yang berada pada otak. Stroke timbul ketika aliran darah yan membawa oksigen dan nutrisi ke otak dihalangi oleh sebuah gumpalan. Akibatnya, ada bagian pada otak yang tidak dialiri oleh darah sehingga dapat mengakibatkan kelumpuhan.

3. Epidemiologi

  Amerika Serikat, stroke menduduk peringkat ke-3 sebagai penyebab kematian setelah penyakit jantung dan kanker. Setiap tahunnya 500.000 orang Amerika terserang stroke, 400.000 orang terkena stroke iskemik dan 100.000 orang menderita stroke hemoragik, dengan 175.000 orang diantaranya mengalami kematian (Gofir, 2009).

  Pada populasi orang Asia dan orang berkulit hitam, dikatakan insiden

  

stroke iskemik 60-70% dari seluruh kasus stroke. Di Indonesia stroke termasuk

  penyebab kematian utama (Wahjoepramono,2005). Menurut data Riskesdas Depkes RI, 2007 bahwa penyebab kematian utama untuk semua umur adalah

  

stroke (15,4%), TB (7,5%), Hipetensi (6,8%). Stroke iskemik memilikki

  presentasi paling besar yaitu sebesar 80%. Pada kasus stroke hemoragik: 75%

  

stroke hemoragik intraserebral dan 25% stroke hemoragik subarakhnoid

(Wahjoepramono, 2005).

  American Heart Association pada tahun 2006 menyebutkan prevalensi stroke pada laki-laki 1,25 kali lebih besar dibandingkan perempuan, sehingga laki-

  laki kemungkinan besar berpeluang untuk terkena stroke daripada perempuan. Gofir (2009), mengulas suatu hasil penelitian mengenai jenis kelamin penderita

  

stroke , ditemukan rata-rata kejadian stroke pada perempuan lebih tinggi

  dibandingkan dengan laki-laki. Faktor risiko hipertensi dan penyakit kardioemboli berpengaruh pada perempuan. Pemakaian alkohol berlebihan, merokok, dan penyakit vaskuler perifer pada laki-laki. Wanita diketahui memilikki kecacatan stroke yang lebih besar.

  4. Faktor Resiko

  a. Faktor resiko dapat dimodifikasi Faktor resiko stroke adalah: (1) hipertensi, (2) diabetes melitus, (3) penyakit jantung, (4) serangan iskemik sepintas (TIA), (5) obesitas, (6) hiper- agregasi trombosit, (7) alkoholism, (8) merokok, (9) peningkatan kadar lemak darah (kolesterol, trigliserida, LDL), (10) hiperurisemia, (11) infeksi, (12) lain- lain. Tidak heran ditemukan penggunaan obat kardiovaskular pada penderita stroke (Gofir, 2009).

  b. Faktor resiko tidak dapat dimodifikasi Faktor yang termasuk dalam kategori ini adalah usia, jenis kelamin, etnis dan hereditas (Gofir, 2009).

  5. Klasifikasi Stroke dapat dibagi menjadi dua kategori utama yaitu stroke perdarahan

  atau hemoragik dan stroke iskemik (Fagan dan Hess, 2005). Keduanya merupakan suatu kondisi yang berlawanan. Stroke hemoragik kranium yang tertutup mengadung banyak darah, sedangkan pada stroke iskemik mengalami gangguan ketersediaan darah pada suatu area di otak (oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan menjadi tidak terpenuhi). Kategori utama pembagian stroke tersebut masih dapat dibagi lagi menjadi beberapa subtipe lagi (Gofir, 2009).

  Perjalanan klinis pasien dengan stroke infark akan sebanding dengan tingkat penurunan darah ke jaringan otak. Perjalanan klinis ini akan dapat mengklasifikasikan iskemik serebral menjadi 4, yaitu: a.

  Transient Ischemic Attack (TIA) b.

  Reversible Ischemic Neurological Deficit (RIND) c. Stroke In Evolusiont d.

  Complete Stroke Non-Haemmorhagic

  Stroke hemoragik juga dibagi dua berdasarkan lokasi serangan yaitu stroke hemoragik intraserebral dan stroke hemoragik subarakhnoid (Sutrisno, 2007).

6. Penyebab

  Menurut Fagan dan Hess (2005), penyebab sroke adalah: a. Stroke iskemik : penyakit pembuluh darah besar (emboli pada arteri), emboli pada ateri ke jantung, penyakit pembuluh darah kecil (infark lakuner).

  Penyebab jarang terjadi, misalnya infark vena, vaskulopathi, penggunaan obat tertentu, migrain, dll.

  b.

  Stroke hemoragik : intraserebral primer dan hemoragik subarakhnoid 7.

   Gambaran Klinis Stroke dengan jenis patologis apapun dan oleh faktor resiko apapun maka

  akan menimbulkan defisit neurologis pada pasien tersebut. Tanda-tanda dan gejala-gejala yang ditimbulkan oleh adanya stroke tersebut bersifat akut, yaitu berupa; (1) hemidefisit motorik, (2) hemidefisit sensorik, (3) penurunan kesadaran, (4) kelumpuhan saraf otak fasialis (VII) dan hipoglosus (XII) yang bersifat sentral, (5) gangguan funsi luhur seperti sulit berbahasa (aphasia) dan gangguan fungsi intelektual (demensia), (6) buta separo lapang pandangan (hemianopsia), dan defisit batang otak (Setyopranoto, 2007).

8. Patofisiologi a.

  Stroke Iskemik Sekitar 85% dari semua stroke disebabkan oleh stroke iskemik atau infark.

  

Stroke infark pada dasarnya terjadi akibat kurangnya aliran darah ke otak. Pada

keadaan normal, aliran darah ke otak adalah 58 ml/100 gram jaringan otak/menit.

  Bila hal ini turun sampai 18 ml/100 gram jaringan otak/menit maka aktivitas listrik neuron terhenti tetapi struktur sel masih baik, sehingga gejala klinis masih reversibel. Penurunan aliran darah ini jika semakin parah dapat menyebabkan jaringan otak mati, yang disebut sebagi infark. Jadi, infark otak timbul karena iskemik otak yang lama dan parah dengan perubahan fungsi dan struktur otak yang ireversibel (Gofir, 2009).

  Mekanisme terjadinya stroke iskemik secara garis besar dibagi dua, yaitu akibat trombosis atau akibat emboli. Diperkirakan dua per tiga stroke iskemik disebabkan karena trombosis, dan sisanya karena emboli. Walaupun demikian untuk membedakan secara klinis patogenesis mana yang terjadi pada sebuah kasus

  

stroke iskemik tidaklah mudah, bahkan seringkali tidak dapat dibedakan (Wahjoepramono, 2005). b.

  Stroke Hemoragik Intraserebral

  Stroke hemoragik intraserebral terjadi karena adanya ekstravasasi darah ke dalam jaringan parenkim yang disebabkan oleh ruptur arteri perforantes dalam.

  Kerusakan pembuluh darah ini biasanya akibat dari hipertensi atau kelainan pada pembuluh darah (Wahjoepramono, 2005).

  Hankey dan Less (2001) membagi faktor penyebab stroke ini dalam tiga kategori, yaitu faktor anatomi, faktor hemodinamik, dan faktor hemostatik. Faktor anatomi berkaitan dengan penyakit aterial. Faktor hemodinamik berkaitan dengan kenaikan tekanan darah (misalnya hipertensi). Faktor hemostatik berkaitan dengan diatesa perdarahan, misalnya penggunan antikoagulan.

  c.

  Stroke Hemoragik Subarakhnoid Hemoragik subarakhnoid adalah terjadinya ekstravasasi darah ke dalam ruang subaraknoid dalam sistem saraf pusat (SSP). Hal ini biasanya disebakan oleh karena trauma/ cedera kepala, umumnya disebabkan oleh rupturnya suatu aneurisma intrakranial.

  Mekanisme terjadinya stroke ini dasarnya tidak berbeda dengan stroke hemoragik intraserebral, hanya saja lokasi ekstravasasi darah yang melibatkan ruang subarakhnoid (Wahjoepramono, 2005).

9. Pentalaksanaan Terapi Stroke Akut Penatalaksanaan terapi pada stroke akut dapat dilihat sebagai berikut.

  a.

  Tujuan terapi Tujuan terapi adalah mengurangi kerusakan neurologis, mengurangi mortalitas dan kecacatan dalam waktu yang lama, mencegah terjadinya komplikasi sekunder pada imobilitas dan disfungsi neurologis, mencegah kekambuhan stroke (Fagan dan Hess, 2005).

  b.

  Prinsip-prinsip manajemen stroke akut adalah :

  1)

  Diagnosis yang cepat dan tepat terhadap stroke

  2)

  Mengurangi meluasnya lesi di otak

  3) Mencegah dan mengobati komplikasi stroke akut 4)

  Mencegah berulangnya serangan stroke

5) Memaksimalkan kembalinya fungsi-fungsi neurologik (Misbach, 2007).

  c.

  Strategi terapi farmakologi Dalam pemberian terapi farmakologis pada stroke akut, perlu dibedakan antara stroke iskemik dan stroke hemoragik.

  1) Stroke iskemik

  a) Trombolisis rt-PA (recombinat tissue-Plasminogen Activator)intravena

Dokumen yang terkait

Evaluasi DRPs pengobatan hipertensi dengan penyakit penyerta stroke di instalasi rawat inap RSUD Tugurejo Semarang periode Januari 2013-Agustus 2016.

1 3 46

Evaluasi drug related problems pada pengobatan pasien stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005.

0 5 127

sistem informasi manajemen perhitungan biaya rawat inap pasien di balai pengobatan simetris1

0 1 3

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih periode tahun 2005 - USD Repository

0 0 99

Evaluasi pengobatan pasien diabetes melitus dengan komplikasi ulkus/gangren di instalansi rawat inap Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli-Desember 2005 - USD Repository

0 0 159

Evaluasi peresepan pada pasien hepatitis B kronis di instalasi rawat inap RSUP DR. Sardjito Yogyakarta periode 2005-2007 - USD Repository

0 0 102

Evaluasi drug therapy problems pada pengobatan pasien stroke iskemik di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rini Yogyakarta periode Juli 2007 - Juni 2008 - USD Repository

0 0 129

Evaluasi drug therapy problems pada pengobatan pasien diare akut anak di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rini Kalasan Yogyakarta periode Juli 2007-Juni 2008 - USD Repository

0 0 154

Evaluasi pengobatan pada pasien tuberkulosis anak di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Magelang kunjungan pertama Januari-April 2007 - USD Repository

0 0 121

Evaluasi drug related problems pada pengobatan pasien stroke di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas periode Januari Juni 2009 : kajian obat sistem pencernaan dan sistem pernapasan - USD Repository

0 0 124