Akses dan penggunaan buku sekolah elektronik dalam pembelajaran di sekolah menengah atas : studi kasus SMA Negeri 6, SMA Negeri 8, SMA Negeri 9, SMA Negeri 10, dan SMA BOPKRI I Yogyakarta - USD Repository
AKSES DAN PENGGUNAAN BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Studi Kasus : SMA Negeri 6, SMA Negeri 8, SMA Negeri 9, SMA Negeri 10, dan SMA BOPKRI I Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh: ANTONIUS SUDIBYO NIM : 051324023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 13 Maret 2010 Penulis
Antonius Sudibyo
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMISYang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Antonius Sudibyo
Nomor Mahasiswa : 051324023 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : AKSES DAN PENGGUNAAN BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pengkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada Tanggal, 13 Maret 2010 Yang Menyatakan Antonius Sudibyo
MOTTO ”Jangan katakan apa yang telah anda lakukan, Tetapi tunjukkan apa yang dapat anda lakukan”
(Justin Herald) ”Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa” (Roma 12:12)
”Berjuanglah atau pulang saja” (JustinHerald)
Halaman Persembahan Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria, Terima kasih atas berkat, cinta dan bimbingannya hingga terselesaikannya skripsi ini.
Bapak dan Ibu tercinta atas dukungan, kasih sayang, moril dan materiil selama studi sampai lulus.
Kakakku Anna dan yulius yang baik, terimakasih atas dukungannya.
Teman-teman PE’2005 atas kebersamaan dan kekeluargaan selama ini.
ABSTRAK
AKSES DAN PENGGUNAAN BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK DALAM
PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS
Studi Kasus: SMA Negeri 6, SMA Negeri 8, SMA Negeri 9, SMA Negeri 10, dan SMA BOPKRI I Yogyakarta
Oleh:
ANTONIUS SUDIBYO
051324023
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Akses siswa terhadap buku sekolah elektronik, dan (2) Penggunaan buku sekolah elektronik dalam pembelajaran di sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Responden dalam penelitian ini adalah siswa dari lima Sekolah Menegah Atas di Yogyakarta. Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 100 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah distribusi frekuensi.
Berdasarkan hasil analisis data distribusi frekuensi diketahui bahwa: (1) Dari 100 orang siswa yang menjadi responden dalam penelitian ini, hanya (28%) siswa yang melakukan pengaksesan buku sekolah elektronik, dan (72%) siswa tidak melakukan pengaksesan. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya siswa yang tidak mengetahui cara mengakses, sarana untuk mengakses masih kurang, tidak semua mata pelajaran menggunakan buku sekolah elektronik, dan banyaknya hambatan dalam mengakses buku sekolah elektronik terutama sosialisasi mengenai akses buku sekolah elektronik. (2) Dari 100 orang siswa yang menjadi responden dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa penggunaan buku sekolah elektronik sangat tidak optimal, hanya (8%) siswa yang menggunakan materi buku sekolah elektronik dalam pembelajaran, (20%) siswa kegiatan pembelajarannya menggunakan buku sekolah elektronik, dan (10%) siswa menggunakan latihan-latihan soal yang ada didalam buku sekolah elektronik, hal ini dikarenakan guru juga tidak menggunakan buku sekolah elektronik serta sosialisasi untuk menggunakan buku sekolah elektronik masih kurang (38,53%).
ABSTRACT
THE ACCESSMENT AND THE APPLICATION OF ELECTRONIC
SCHOOL BOOKS IN HIGH SCHOOL LEARNING PROCESS ACTIVITIES
By:
ANTONIUS SUDIBYO
051324023
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2010
This research aims to find out: (1) the students’ accessment upon the electronic school books and (2) the application of electronic school books in school learning process activities.
It is a case study research. The respondents of this research are the students of five high schools in Yogyakarta. The numbers of respondents involved in this research were 100 students. This research used interview and documentation techniques to collect data. Frequency Distribution technique was used for analyzing the data.
Based on data analysis, the results of the research are: (1) from 100 students who become the respondents in this research, only 28% of the students have accessed electronic school books, and 72% of the students have never accessed electronic school books. Factors that influence the results are lots of students still do not know the way to access electronic school books, besides the facilities to make an accessment are still insufficient. Not all school subjects use electronic school books, and lots of obstacles in accessing electronic school books especially related to the socialization of electronic school books still happened ; (2) from 100 students who become the respondents in this research, can be concluded that the application of electronic school books has not been optimal. Only 8% of the students use electronic school books subjects in their learning process, 20% of the students use electronic school books for their study, and 10% of the students use exercises inside the electronic school books since the teachers do not use electronic school books as well and the socialization of electronic school books is still insufficient (38,53%).
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa di Surga atas terselesaikannya penyusunan skripsi dengan judul “ Akses dan Penggunaan Buku Sekolah Elektronik dalam Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas”.
Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1.
Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S. Pd., M. Si. Selaku Ketua Jurusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
3. Bapak Yohanes Harsoyo, S. Pd., M. Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi.
4. Bapak Yohanes Harsoyo, S. Pd., M. Si. Selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar telah memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Drs. P. A. Rubiyanto. Selaku Dosen Pembimbing II yang juga dengan sabar telah memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Indra Darmawan, S. E., M. Si, atas bimbingan yang diberikan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi PE atas bimbingannya kepada penulis selama studi.
8. Sekretariat PE Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dalam perijinan untuk penyusunan skripsi ini.
9. Kepala Sekolah SMA N 6, SMA N 8, SMA N 9, SMA N 10, dan SMA BOPKRI
I Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada kami untuk melakukan penelitian.
10. Para siswa dari SMA N 6, SMA N 8, SMA N 9, SMA N 10, dan SMA BOPKRI
I Yogyakarta yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini sehingga terselesaikannya skripsi ini.
11. Kepala BAPEDA DIY, yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
12. Walikota Yogyakarta, yang telah memberikan ijin pada penulis melakukan penelitian.
13. Dinas Pendidikan, yang telah memberikan ijin pada penulis melakukan penelitian.
14. Kepal Dinas Pemuda dan Olahraga, yang telah memberikan ijin pada penulis melakukan penelitian.
15. Bapak dan Ibuku tercinta, atas doa dan dukungan hingga terselesaikannya skripsi ini.
16. Kakak-kakakku dan seluruh keluarga besar yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
17. Temen-temen PE 2005, joe, rinto, hendri, ige, bung darwis, ari, dan lain-lain, terimakasih atas kebersamaan dan kekeluargaan serta kekompakan kita selama ini.
18. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Dalam penulisan dan penyajian skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................. iv
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................................... v
MOTTO ..................................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................. viii
ABSTRACT ............................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ………………………………………………….. xDAFTAR ISI.............................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B.
Rumusan Masalah ................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian ................................................................... 4 D.
Batasan Masalah .................................................................... 5 E. Manfaat Penelitian ................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peraturan Pemerintah Tentang Buku Teks Ajar .................... 8 B. Pengertian dan Arti Penting Buku Teks ................................ 11 C. Era Teknologi Informasi ....................................................... 12 D. Buku Sekolah Elektronik (BSE) ........................................... 14 E. Kelebihan, Kekurangan Serta Manfaat BSE ......................... 16 F. Akses dan Penggunaan .......................................................... 18 G. Penelitian Sebelumnya .......................................................... 20 H. Kerangka Berfikir ................................................................. 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ..................................................................... 23 B. Lokasi, Alasan, dan Waktu Penelitian.................................. 23 C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................ 24 D. Populasi dan Sampel Penelitian............................................ 25 E. Teknik Pengambilan Sampel ................................................ 27
F.
Variabel dan Defenisi Operasional Penelitian...................... 27 G.
Data yang Diperlukan ........................................................... 28 H. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 28 I. Teknik Analisis Data ............................................................ 30
BAB IV GAMBARAN UMUM A. SMA Negeri 6 Yogyakarta ................................................ 33 1. Sejarah Singkat ............................................................. 33 2. Visi dan Misi ................................................................. 35 3. Fasilitas Sekolah ........................................................... 38 B. SMA Negeri 8 Yogyakarta ................................................. 39 1. Sejarah Singkat ............................................................. 39 2. Visi dan Misi ................................................................. 40 3. Program Studi ............................................................... 40 4. Kegiatan Ekstrakurikuler .............................................. 40 5. Fasilitas Sekolah ........................................................... 41 C. SMA Negeri 9 Yogyakarta ................................................. 42 1. Sejarah Singkat ............................................................. 42 2. Visi dan Misi ................................................................. 44 3. Fasilitas Sekolah ........................................................... 45
D.
SMA Negeri 10 Yogyakarta ............................................... 45 1.
Sejarah Singkat ............................................................. 45 2. Visi dan Misi ................................................................. 47 3. Fasilitas Sekolah ........................................................... 49 E. SMA BOPKRI I Yogyakarta .............................................. 50 1.
Sejarah Singkat ............................................................. 50 2. Visi dan Misi ................................................................. 55 3. Tujuan Sekolah ............................................................. 55 4. Fasilitas Sekolah ........................................................... 56
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 57 B. Deskripsi Responden .......................................................... 58 C. Analisis Data dan Pembahasan ........................................... 61 1. Akses Buku Sekolah Elektronik ................................... 61 2. Penggunaan Buku Sekolah Elektronik ......................... 71 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ......................................................................... 90 B. Saran ................................................................................... 92
C.
Keterbatasan Penelitian ...................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 95
LAMPIRANBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tingginya biaya pendidikan yang terjadi saat ini sedikit banyak
mempengaruhi dunia pendidikan di Negara Indonesia. Sejalan dengan hal ini pemerintah pun tidak henti-hentinya melakukan perubahan sistem pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Perubahan sistem pendidikan nasional yang dilakukan pemerintah secara terus menerus tersebut pada dasarnya merupakan konsekuensi logis dari pelaksanaan cita-cita luhur proklamasi kemerdekaan Indonesia, yang sebagaimana telah diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 bahwa salah satu tujuan negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dalam prakteknya, Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan Undang-Undang nomor 20 tahun 2003, yaitu tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam Undang-Undang tersebut dinyatakan secara tegas mengenai kebijakan pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana yang dirumuskan dalam Pasal 3 Undang-Undang sebagai berikut: ”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003: 11).
Pada tahun 2008, Pemerintah telah melakukan kebijakan baru yaitu dengan membeli hak cipta buku pelajaran dari penulis yang merupakan hasil dari penilaian yang dilakukan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan), yang telah ditetapkan pada Permendiknas No 2 Tahun 2008 pasal 11 disebutkan bahwa koperasi sekolah hanya diperbolehkan menjual buku yang hak ciptanya dibeli Pemerintah. Adapun buku-buku yang hak ciptanya masih dimiliki penerbit tidak boleh diperjualbelikan di sekolah. Hal ini diharapkan agar harga buku bisa lebih murah, sehingga dapat membantu sekolah-sekolah untuk memberikan fasilitas yang lebih lengkap bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Kebijakan buku sekolah elektronik tersebut kemudian di upload oleh pemerintah dalam bentuk file berbentuk PDF di Internet untuk lebih mempermudah semua kalangan pendidikan untuk dapat mengakses.
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting di zaman modern, untuk memasuki era globalisasi dan masa sulit dalam perekonomian yang terjadi di Indonesia. Pendidikan di Indonesia sudah banyak mengalami perkembangan, salah satu contohnya adalah perkembangan teknologi yang menunjang pendidikan seperti madia internet. Walaupun banyak kalangan pendidik yang masih menganggap penggunaan teknologi menimbulkan beberapa masalah. Ada sekolah tetapi ada juga sekolah yang hanya memiliki fasilitas terbatas. Letak sekolah yang berada di daerah terpencil jauh dari perkotaan juga menjadi salah satu hal yang menghambat untuk mengakses kemajuan teknologi. Padahal biaya pendidikan yang semakin tinggi diharapkan dapat diimbangi dengan tersedianya fasilitas yang menunjang bagi anak didik.
Kegiatan belajar mengajar sebaiknya ditunjang dengan fasilitas-fasilitas yang mendukung, seperti buku pelajaran, tenaga pendidik yang ahli, laboratorium, perpustakaan, dan fasilitas yang up date sekarang adalah jaringan internet. Pengadaan fasilitas jaringan internet ini membutuhkan dana yang besar. Saat ini pemerintah ataupun Depdiknas mempunyai kebijakan untuk membuat buku ajar, yaitu buku pelajaran dengan berbasis internet, yang dapat di download oleh setiap instansi pendidikan melalui layanan internet. Untuk dapat mengakses serta mendownload buku sekolah elektronik ini siswa maupun pihak sekolah dapat langsung membuka di http:/bse.depdiknas.go.id/. Buku Sekolah Elektronik (BSE) menurut Depdiknas bisa lebih efektif bagi pembelajaran di sekolah. Karena dapat diakses oleh siapa saja tanpa harus membeli buku, dapat menyeragamkan materi yang diterima oleh seluruh siswa di Indonesia hanya dengan mengakses buku elektronik. Namun usaha Pemerintah (Depdiknas) untuk menggunakan buku sekolah elektronik belum memberikan hasil yang baik, karena menurut sekolah membutuhkan biaya lebih mahal dan yang terpenting adalah membutuhkan fasilitas penunjang yang belum mereka punya, misalnya komputer yang
Jaringan internet saat ini sudah merambah kepelosok wilayah di Indonesia, hanya saja belum sepenuhnya orang mengerti cara dan manfaat dari penggunaan internet itu. Apabila penerapan BSE (Buku Sekolah Elektronik) diwajibkan, bagaimana nasib sekolah-sekolah yang ada di daerah terpencil yang belum memiliki fasilitas internet dan unit komputer yang memadai. Keadaan sekolah di perkotaan juga sama dengan daerah terpencil, walaupun memiliki akses internet yang baik, tetapi mereka belum bisa 100% menggunakan layanan tersebut. Hal ini disebabkan pendownloadan memakan waktu yang begitu lama dan juga terbentur masalah biaya.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana akses siswa terhadap buku sekolah elektronik (BSE) dalam pembelajaran di sekolah?
2. Bagaimana penggunaan buku sekolah elektronik (BSE) dalam pembelajaran di sekolah?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan pokok dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis akses buku sekolah elektronik (BSE) dalam
2. Untuk menganalisis penggunaan buku sekolah elektronik (BSE) di Sekolah Menengah Atas (SMA).
D. Batasan Masalah
Permasalahan perbukuan di dunia pendidikan Indonesia, di dalamnya terkandung berbagai persoalan yang menyertainya. Disamping potensi pasarnya yang sangat besar, secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa dunia perbukuan di Indonesia menyimpan persoalan yang sangat kompleks, mulai dari penilaian, produksi, distribusi, dan pengguanaanya oleh guru dan siswa disekolah. Dimana- mana terjadi benturan kepentingan antara stakeholders perbukuan: pemerintah, penerbit swasta, penyalur buku, pejabat pendidikan di daerah, siswa dan orang tuanya, serta sekolah yaitu guru dan kepala sekolahnya. Diantara persoalan yang muncul, Supriadi (2001:vii) menggaris bawahi bahwa dari segi produksi, distribusi, dan pemanfaatannya oleh siswa dan guru, masih banyak yang harus dibenahi. Termasuk dari segi pengedarannya kesekolah dan pembeliannya oleh orang tua siswa, sering pula terjadi kontroversi.
Sejalan dengan persoalan yang dikemukakan oleh Supriadi diatas, penulis kemudian meringkas menjadi dua macam persoalan yaitu persoalan akses dan penggunaannya. Dengan kata lain, dari kedua macam persoalan tersebut sebenarnya didalamnya mengandung persoalan-persoalan yang lebih kompleks.
Misalnya pada fenomena akses buku sekolah elektronik, didalamnya terkandung arti pentingnya buku sekolah elektronik bagi kepentingan pembelajaran. Selanjutnya terkait dengan penggunaan buku sekolah elektronik, akan memuat persoalan mengenai bagaimana efektifitas buku tersebut bagi sekolah maupun peserta didik dan orang tua siswa.
Dari kedua batasan masalah ini, diharapkan bahwa dari kegiatan penelitian yang terbatas ini akan dapat menghasilkan informasi yang spesifik dan esensial bagi kepentingan umum terhadap upaya-upaya peningkatan mutu pendidikan nasional, umumnya terkait dengan persoalan akses dan penggunaan buku sekolah elektronik dalam pembelajaran. Oleh karena itu, penulis sangat berkeinginan untuk meneliti, menganalisis fenomena akses dan penggunaan buku sekolah elektronik dalam pembelajaran sebagai upaya pengganti pengguanaan buku teks yang telah dibeli hak ciptanya oleh pemerintah.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi Pemerintah, dalam hal ini pusat Perbukuan Depdiknas
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengetahui akses dan penggunaan buku sekolah elektronik dalam pembelajaran di sekolah, juga dapat pula dijadikan alat kontrol terhadap hasil pendistribusian buku sekolah elektronik dalam rangka upaya peningkatan mutu pendidikan nasional.
2. Bagi Siswa dan Guru Dapat memberi informasi tentang penggunaan BSE (Buku Sekolah Elektronik) dalam proses pembelajaran, bukan hanya buku teks saja.
3. Bagi Dunia Akademik Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan penelitian tindak lanjut atas persoalan yang serupa di kemudian hari.
4. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat memberi informasi tentang akses dan penggunaan BSE (Buku Sekolah Elektronik) dan dapat dijadikan masukan untuk bahan pertimbangan terkait dengan upaya-upaya meningkatkan layanan pendidikan yang bermutu dalam rangka pembentukan SDM yang berkualitas.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peraturan Pemerintah Tentang Buku Teks Ajar Pada tahun 2005 yang lalu, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Buku Teks Pelajaran. Peraturan menteri
tersebut terdiri dari 14 pasal. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2005 tentang Buku Teks Pelajaran, pengertian buku teks pelajaran itu sendiri adalah buku acuan wajib untuk digunakan sekolah yang memuat materi pelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketaqwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan. Peraturan menteri tersebut dikeluarkan dengan maksud untuk mengatur penggunaan dan segala hal yang berkaitan dengan buku teks pelajaran. Dasar dikeluarkannya Peraturan Menteri tersebut adalah: 1.
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (lembaran negara tahun 2003 nomor 78, tambahan lembaran negara nomor 4301)
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (lembaran Negara tahun 2005 nomor 41, tambahan lembaran
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2005 tentang kedudukan, tugas, fungsi, kewenangan, susunan, organisasi dan tata kerja departemen.
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M tahun 2004 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu.
Keputusan dikeluarkannya Peraturan Menteri tersebut dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: a.
Bahwa buku teks pelajaran berperan penting dan strategis dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah, sehingga perlu ada kebijakan pemerintah mengenai buku teks pelajaran bagi peserta didik.
b.
Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, Pemerintah perlu menetapkan Peraturan Menteri Tentang Buku Teks Pelajaran.
Dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Nomor 11 tahun 2005 ini, tujuannya adalah agar tidak ada lagi penyalahgunaan segala macam hal yang berkaitan dengan buku teks ajar yang digunakan dalam pembelajaran. Seperti yang tertera dalam penjelasan
”Pasal 11 Ayat: 1.
Pengawasan terhadap pengadaan buku teks pelajaran dilakukan oleh pengawas fungsional, komite sekolah, dan/atau masyarakat.
2. Pengawas fungsional, komite sekolah, dan/atau masyarakat melaporkan kepada pejabat yang berwenang apabila menemukan penyimpangan dalam pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1.”
Dalam pasal 11 ini pihak-pihak yang ikut serta dalam pengawasan buku penyimpangan maka pihak komite sekolah, dan masyarakat yang menjadi pengawas fungsional harus melaporkan kepada pejabat yang berwenang, hal ini dilakukan agar dapat mengurangi terjadinya penyimpangan. Selain itu bila dalam pengawasan pihak pengawas menemukan dan melakukan penyimpangan maka harus melapor atau ditindaklanjuti oleh pejabat yang berwenang.
”Pasal 12 Ayat: 1.
Guru, tenaga kependidikan, satuan pendidikan, atau komite sekolah yang terbukti memaksa dan/atau melakukan penjualan buku kepada peserta didik dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
2. Penerbit yang melanggar ketentuan yang diatur dalam Peraturan
Menteri ini, dikenakan sanksi administratif oleh Menteri berupa pencabutan rekomendasi hasil penilaian.” Penjualan buku terhadap peserta didik tidak boleh memaksa, apabila terjadi pemaksaan akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Selain itu, dalam ayat 2 jika penerbit melanggar ketentuan misalnya menjual buku teks pelajaran yang tidak lolos dalam penilaian pihak Dirjen Dikdasmen akan dikenakan sanksi administratif oleh Menteri berupa pencabutan rekomendasi hasil penilaian yang sudah dilakukan.
Dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri ini, diharapkan tidak terjadi lagi penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada pengawasan buku teks ajar, karena sudah jelas tertera dalam pasal 11 dan 12 bahwa jika terjadi penyelewengan maka ada sanksi yang akan dikenakan kepada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
B. Pengertian dan Arti Penting Buku Teks
Pengertian buku dalam konteks penelitian ini adalah untuk menunjuk buku pendidikan yang digunakan disekolah-sekolah. Untuk memahami pengertian buku teks, sebaiknya mengenali anatomi buku sekolah yang berlaku di Indonesia. Pada tingkat pendidikan SD, SMP, dan SMA macam buku sekolah yang digunakan terdiri dari 4 jenis, yaitu (1) buku pelajaran atau buku teks, (2) buku bacaan, (3) buku sumber, (4) buku pegangan guru yang biasanya mendampingi buku teks, dan belum lama ini pemerintah mengeluarkan satu buku lagi yaitu BSE (buku sekolah elektronik).
Buku teks ini terdiri dari buku teks pokok dan buku teks pelengkap (Supriadi (2001:1)). Selanjutnya ditegaskan bahwa buku teks pokok yang disediakan oleh pemerintah/Depdiknas dapat juga disebut sebagai buku paket.
Mengapa bisa disebut sebagai buku paket, dikarenakan buku teks pokok merupakan kemasan buku yang ditangani oleh pemerintah dan selanjutnya diedarkan dalam bentuk paket secara cuma-cuma untuk kepentingan pembelajaran ke sekolah-sekolah, utamanya untuk buku pegangan belajar siswa.
Perbedaan buku teks pokok atau yang sering disebut sebagai buku paket dengan jenis-jenis buku yang lain, seperti halnya buku teks pelengkap dapat dijelaskan dengan pengertian bahwa buku teks pelengkap adalah buku-buku terbitan swasta yang dibeli oleh sekolah atau siswa berdasarkan pilihan setempat.
Pengertian ”setempat” disini bisa sekolah atau daerah. Dalam hal ini apabila buku pilihan yang akan dipakainya. Adapun pengertian jenis buku bacaan adalah buku-buku yang dimaksudkan untuk mendorong minat baca siswa. Selanjutnya pengertian buku sumber adalah buku-buku yang dijadikan referensi oleh guru maupun siswa, terdiri atas kamus, ensiklopedia, dan atlas/map. Sebagian buku sumber ini juga diadakan oleh pemerintah.
Dengan demikian buku teks pokok dapat dibedakan dengan jenis buku- buku lain sekalipun dalam pengadaannya juga merupakan proyek pemerintah.
Maka dapat ditegaskan bahwa yang dimaksud dengan buku teks pokok dalam penelitian ini adalah buku sekolah yang disediakan oleh pemerintah untuk pegangan siswa dalam pembelajaran di sekolah, berfungsi sebagai buku pelajaran pokok.
C. Era Teknologi Informasi
Era teknologi informasi adalah era dimana informasi bisa didapatkan dengan teknologi yang ada secara mudah. Teknologi informasi adalah suatu produk dan proses yang telah berkembang sedemikian rupa sehingga mempengaruhi segenap kehidupan kita dalam berbagai bentuk aplikasi.
Pelaksanaan adanya teknologi informasi sekarang ini terlihat dari penggunaan komputer dan penggunaan internet untuk pencarian dan pemindahan informasi. Bahkan perubahan teknologi telah membawa anak untuk lebih tergantung pada dunia digital.
Dampak positif dari penggunaan teknologi informasi yaitu memberikan kemudahan mencari informasi sehingga terjadinya komunikasi, dan secara tidak langsung dapat memaksa penggunanya untuk mempelajari teknologi komputer. Selain ada dampak positif juga ada dampak negatif dalam penggunaan teknologi informasi yaitu informasi yang tidak layak untuk umum, fasilitas game yang membuat orang kecanduan, dan ketergantungan bagi penggunanya (Andre, 2008).
Salah satu bukti perkembangan teknologi informasi adalah adanya penggunaan internet. Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang mempunyai arti hubungan komputer dengan berbagai tipe yang membentuk sistem jaringan yang mencakup seluruh dunia (jaringan komputer global) dengan melalui jalur telekomunikasi seperti telepon, radio link, satelit dan lainnya. Dengan memanfaatkan internet pemakain komputer diseluruh dunia dimungkinkan untuk saling berkomunikasi dan pemakaian bersama informasi dengan cara saling melakukan pengiriman E-mail.
Fasilitas-fasilitas yang dapat dimanfaatkan pada jaringan internet adalah: 1. Web adalah fasilitas hypertexts untuk menampilkan data berupa teks, gambar, bunyi, animasi, dan data mulitimedia lainnya.
2. E-mail (electronic mail), merupakan fasilitas yang dapat digunakan untuk mengirim dan menerima surat elektronik pada atau dari pemakai komputer lain yang terhubung di internet.
3. Newsgroup, fasilitas ini digunakan untuk mendistribusikan artikel, berita, tanggapan, surat penawaran atau file kepemakai internet lain yang tegabung dalam kelompok diskusi.
4. Browser, merupakan program aplikasi yang digunakan untuk memudahkan konsumen melakukan navigasi berbagai data dan informasi pada WWW.
(http:kelompok9.blogspot.com)
D. Buku Sekolah Elektronik (BSE) Sistem pendidikan Indonesia dewasa ini tengah mengalami kemajuan.
Melalui kemajuan teknologi informasi saat ini, proses belajar mengajar dapat dimudahkan dengan adanya buku elektronik yang dapat diakses oleh masyarakat melalui internet. Buku yang merupakan syarat wajib dalam proses belajar mengajar memang dirasa sering kali menjadi kendala bagi masyarakat untuk dapat mengaksesnya. Buku merupakan salah satu sarana penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu permasalahan perbukuan dalam era otonomi daerah dewasa ini adalah ketersediaan buku yang memenuhi standar nasional pendidikan dengan harga murah yang dapat dijangkau oleh masyarakat luas. Untuk mengatasi hal tersebut, Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) telah membeli hak cipta buku teks pelajaran dari penulis, selanjutnya buku-buku tersebut disajikan dalam bentuk buku elektronik dengan nama Buku Sekolah Elektronik (BSE). Visi dan Misi Depdiknas membuat buku sekolah elektronik ini murah dan mudah diperoleh. Sasaran yang ingin dituju dalam penyediaan buku sekolah elektronik ini adalah siswa, guru, dan seluruh masyarakat Indonesia.
Buku Sekolah Elektronik adalah wadah penunjang bagi program massal buku teks pelajaran murah, dimana Pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan Nasional telah membeli hak cipta buku-buku teks pelajaran tertentu dari penulisnya langsung. Sementara buku elektonik atau e book adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis, dimana di dalamnya dapat diintegrasikan tayangan, suara, grafik, gambar, animasi, maupun film (movie) sehingga informasi lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional (Ucup, 2008). Buku elektronik atau E Book juga dapat diartikan sebagai sebuah bentuk buku yang dapat dibuka secara elektronis melalui komputer, yang bentuk filenya memiliki format bermacam-macam.
Buku-buku yang dibeli hak ciptanya yang kemudian menjadi buku sekolah elektronik tentu saja telah dinilai kelayakanya oleh Badan Nasional Standarisasi Pendidikan (BSNP) sesuai dengan Permendiknas No. 46/2007, Permendiknas No. 12/2008, Permendiknas 34/2008, dan Permendiknas No.
41/2008. Dengan Buku Sekolah Elektronik, buku teks pelajaran dapat diunduh oleh siapa saja, kapan saja, dimana saja melalui situs http://bse.depdiknas.go.id baik perorangan, kelompok maupun Badan Hukum dapat memperbanyak dan memperdagangkan buku tersebut dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi
E. Kelebihan, Kekurangan Serta Manfaat Buku Sekolah Elektronik (BukuAjar)
Dalam pelaksanaanya penerapan buku sekolah elektronik di Sekolah Menengah Atas (SMA) memang memiliki kelebihan dan kekurangan diantaranya: 1.
Kelebihan a.
Penggunaan BSE (Buku Sekolah Elektronik) menurut beberapa kalangan jauh lebih hemat dibandingkan dengan buku teks yang berbentuk hard
copy , karena nantinya siswa tidak perlu lagi membeli buku paket, karena materinya sudah disediakan dalam bentuk digital, tinggal diakses saja.
b.
Penggunaan BSE juga dapat membantu siswa untuk mempelajari lebih jauh mengenai internet, walaupun sebenarnya selama ini telah diberikan materi, namun sifatnya hanya pengetahuan saja.
c.
Dapat mendorong siswa untuk lebih aktif, selain siswa dapat mencari buku-buku pelajaran yang di referensikan, mereka juga bisa mencari informasi tambahan yang berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari.
d.
Dapat melatih guru untuk lebih aktif dan lebih akrab dalam menggunakan media elektronik seperti komputer dan layanan jaringan internet.
2. Kekurangan a.
Banyak yang beranggapan penggunaan buku teks yang berbentuk hard
copy lebih hemat dibandingkan menggunakan BSE (buku sekolah
elektronik), karena buku teks telah tersedia di toko-toko buku, sementara b.
Sering terjadi kendala pada saat pendownloadan, karena file buku tersebut cukup besar.
c.
Kurang memadainya sarana dan prasarana yang mendukung untuk berjalannya buku elektronik tersebut.
d.
Kurang sosialisasi yang diberikan pemerintah terhadap cara penggunaan buku elektronik tersebut, sehingga sering terjadi kesimpangsiuran informasi mengenai buku elektronik.
Dengan melihat kelebihan dan kekurangan buku sekolah elektronik ini, sebenarnya pihak sekolah maupun pemerintah dapat bekerja sama untuk menindaklanjuti perkembangan penggunaan buku sekolah eletronik ini.
Istilah ”Manfaat” dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer mempunyai kesepadanan arti dengan ”faedah” atau ”guna”. Berdasarkan arti kamus tersebut maka pemanfaatan buku paket dalam pembelajaran dalam prakteknya merupakan pembuatan memanfaatkan buku paket agar mempunyai faedah bagi kepentingan pembelajaran. Adapun kepentingan pembelajaran adalah untuk mencapai tujuan kurikulum pendidikan. Jadi pengertian pemanfaatan buku paket adalah proses mendayagunakan buku paket untuk kepentingan pembelajaran dan tercapainya tujuan kurikulum pendidikan yang keberhasilannya bergantung pada kualitas buku sebagai sumber informasi dan kemampuan daya serap siswa dan guru sebagi sumber daya manusia (SDM) yang memanfaatkannya.
Dari uraian diatas maka manfaat buku ajar maupun buku sekolah elektronik adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, menunjang kebutuhan SDM dalam melaksanakan pembangunan nasional, sebagai penunjang peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, mempermudah peserta didik maupun guru pengajar untuk menangkap serta menjelaskan materi yang akan disampaikan, dan dapat menciptakan manusia yang berwawasan luas.
F. Akses dan Penggunaan
Arti Akses menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah jalan masuk atau terusan, atau proses, cara, atau runtutan perubahan peristiwa, perkembangan sesuatu, rangkai tindakan yang menghasilkan produk. Sementara penggunaan adalah proses, perbuatan atau cara menggunakan sesuatu yang nantinya dapat menjadi berguna atau bermanfaat. Selain itu definisi lain yang membahas mengenai akses dan penggunaan mengatakan, Akses adalah melacak data atau file yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan pengguna, sementara Penggunaan adalah suatu data yang sudah ditemukan melalui mengakses atau mencari yang kemudian digunakan untuk kepentingan tertentu.
Akses dan penggunaan buku elektronik ini memang lebih menekankan pada penggunaan internet, caranya cukup mengakses di http:/bse.depdiknas.go.id/, di sana terdapat 95 judul buku teks pelajaran SD/Madrasah Ibtidaiyah, 72 judul buku teks SMP/Madrasah Tsanawiyah, 24 buku itu meliputi pelajaran matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, dan pendidikan kewarganegaraan, juga bahasa Inggris, mata pelajaran adaptif, mata pelajaran produktif, dan mata pelajaran normatif untuk jenjang SMK (depdiknas:2008).
Penggunaan buku ini pemerintah menargetkan setidaknya terdapat 295 judul buku sekolah elektronik yang telah diresmikan oleh Presiden RI pada bulan Agustus 2008, selanjutnya sudah mulai digunakan di sekolah-sekolah yang memiliki fasilitas dan media yang memadai. Departemen Pendidikan Nasional juga membagikan seluruh buku tersebut ke dinas pendidikan di daerah-daerah dalam bentuk hard disk yang diharapkan dapat mendistribusikannya ke sekolah- sekolah di daerahnya (lilik:2008).
Penggunaan buku elektronik (BSE) memang tidak diwajibkan, Pemerintah berharap dengan semakin seringnya sosialisasi, keinginan menggunakan buku yang dapat digunakan secara gratis dan bebas tersebut muncul di masyarakat.
Bertolak dari paparan diatas menunjukkan dalam memahami pengertian buku paket dan buku sekolah elektronik, didalamnya terkandung berbagai implikasi-implikasi yaitu menyangkut keterlibatan mulai dari penulis, pendistribusian, sampai dengan siswa dan guru sebagai pengguna yang memanfaatkan buku pelajaran.
G. Penelitian Sebelumnya
Judul : Akses dan Pemanfaatan Buku Paket Dalam Pembelajaran Peneliti : Natalia Rindang Riana Desain Penelitian : Penelitian yang bersifat Deskriptif, dan studi kasus Teknik analisis data : 1.
Kuantitatif terdapat tiga komponen utama yang saling berkaitan, saling berinteraksi, dan tidak dapat dipisahkan.
2. Pengolahan data dengan teknik model analisis interaktif yang dilakukan dengan langsung turun kelapangan yang kemudian data yang didapatkan ditelaah dengan mereduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan/verifikasi.
Hasil Penelitian : Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 6 Pangkal Pinang, yang meneliti tentang akses dan pemanfaatan buku paket dalam pembelajaran di SMP tersebut.
Dilihat dari segi akses bahwa dalam memperolah buku paket semua siswa mendapatkan pinjaman dari sekolah dengan rasio peminjam 1: 1 artinya 1 buah buku dipinjamkan untuk 1 orang siswa. Tetapi untuk buku paket pelajaran sejarah dan geografi, rasio penggunaannya adalah 1 : 2 yang artinya 1 buku paket dipergunakan untuk 2 orang siswa.
Dalam pemanfaatannya buku paket dalam pembelajaran yang berlangsung di SMP Negeri 6 Pangkalpinang adalah sebagai buku ajar yang untuk mengukur seberapa dalam penguasaan siswa terhadap materi yang dipelajari, sebagai petunjuk pembelajaran yang memberikan arah bagi guru dan siswa dalam mempelajari setiap materi pelajaran. Namun yang belum dimanfaatkan adalah daftar bacaan yang ada di dalam buku paket masih belum digunakan siswa dalam mencari referensi yang dibutuhkan, dan uraian isi dari buku paket terkadang hanya berisi konsep tanpa penjelas lebih lanjut sehingga terkadang membuat siswa kesulitan untuk memahaminya.
H. Kerangka Berfikir
Biaya pendidikan yang tinggi sedikit banyak mempengaruhi dunia pendidikan Nasional. Pemerintah tidak henti-hentinya melakukan perubahan pada sistem Pendidikan Nasional secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Usaha Pemerintah untuk menyelenggarakan sistem pengajaran Nasional pun diatur dengan Undang-Undang yaitu Undang-Undang No. 20 Tahun 2003.
Tahun 2008 kemarin Pemerintah melakukan kebijakan baru yaitu dengan membeli hak cipta untuk buku pelajaran dari penulis yang merupakan hasil dari penilaian yang dilakukan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Teknologi pun sekarang sudah berkembang, hal ini terlihat dari banyaknya fasilitas-fasilitas yang dapat dipergunakan untuk pendidikan, misalnya komputer yang sudah dihubungkan dengan fasilitas internet. Melihat melakukan terobosan baru dengan membuat kebijakan buku seragam untuk sekolah-sekolah di Indonesia terlebih sekolah yang sudah memiliki fasilitas komputer dan jaringan internet. Kebijakan tersebut berbentuk Buku sekolah Elektronik (BSE). Dengan adanya buku sekolah elektronik pemerintah beranggapan bahwa buku sekolah elektronik dapat meringankan beban siswa untuk membeli buku pelajaran yang dirasa cocok untuk kegiatan belajar mengajar. Sehingga nantinya dapat dilihat bagaimanakah siswa mengakses dan menggunakan buku sekolah elektronik dalam pembelajaran di sekolah.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu hanya terbatas pada
usaha mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagaimana adanya, sehingga hanya sekedar mengungkapkan fakta (Wasito, 1986).
Jenis penelitian deskriptif yang digunakan peneliti adalah studi eksplorasi, yaitu dengan memperoleh jawaban atas pertanyaan tersebut, memberikan pemahaman dan pengertian secara mendalam terhadap objek. Informasi yang terdapat dalam jenis riset eksplorasi ini sifatnya sangat longgar, fleksibel dan tidak terstruktur. Jumlah sampelnya tidak perlu banyak dan analisis data primer lebih bersifat kualitatif. Penelitian ini berguna apabila peneliti tidak banyak mengetahui/sedikit sekali mengetahui informasi mengenai suatu masalah.
(Amirullah, 2002 : 73).
B. Lokasi, Alasan, dan Waktu Penelitian 1.
Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di lima sekolah menengah atas yaitu
SMA BOPKRI 1 Yogyakarta, SMA Negeri 6 Yogyakarta, SMA Negeri 8 Yogyakarta, SMA Negeri 9 Yogyakarta, dan SMA Negeri 10 Yogyakarta, yang setelah dilakukan observasi melalui media internet sekolah-sekolah ini sudah mulai menggunakan Buku Sekolah Elektronik (BSE).
2. Alasan Pemilihan Lokasi Alasan peneliti dalam pemilihan lokasi di SMA BOPKRI 1
Yogyakarta, SMA Negeri 6 Yogyakarta, SMA Negeri 8 Yogyakarta, SMA Negeri 9 Yogyakarta, dan SMA Negeri 10 Yogyakarta, karena setelah melakukan observasi melalui jaringan internet sekolah-