Perbedaan kepribadian hardiness mahasiswa Universitas Sanata Dharma ditinjau dari partisipasi dalam kegiatan non-akademis - USD Repository

  

PERBEDAAN KEPRIBADIAAN HARDINESS MAHASISWA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA DITINJAU DARI

PARTISIPASI DALAM KEGIATAN NON-AKADEMIS

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar SarjanaPsikologi

  Program Studi Psikologi Disusun Oleh:

  Albert Mahendra Suryawijaya 099114074

  

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  HALAMAN MOTTO “Jadilah yang terbaik yang kamu bisa”

  • Albert Mahendra-

  “Lebih baik mencoba dan gagal daripada dirimu tidak pernah mencoba sama sekali”

  • Albert Mahendra-

  “Something doesn’t kill you just make you stronger”

  • Unknown-

  

SAYA PERSEMBAHKAN KARYA INI KEPADA

TUHANKU YESUS KRISTUS YANG MAHA BAIK

DAN MAHA PENYAYANG. PAPA DAN MAMA

TERCINTA, KOKO-KOKO DAN CICIKKU YANG

LUAR BIASA, PARA TEMAN DAN SAHABATKU,

DAN SEMUA ORANG YANG PERCAYA BAHWA MASIH ADA MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK BAGI KITA SEMUA.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 5 Agustus 2014 Penulis,

  Albert Mahendra Suryawijaya

PERBEDAAN KEPRIBADIAAN HARDINESS MAHASISWA UNIVERSITAS SANATA DHARMA DITINJAU DARI PARTISIPASI DALAM KEGIATAN NON-AKADEMIS

  Albert Mahendra Suryawijaya ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kepribadian hardiness pada mahasiswa ditinjau dari partisipasi dalam kegiatan non-akademis. Penelitian ini juga bertujuan untuk melihat kelompok manakah yang memiliki tingkat kepribadianhardiness yang lebih tinggi antara kelompok mahasiswa yang mengikuti kegiatan non-akademis dengan kelompok mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan non-akademis. Subjek penelitian yang berpartisispasi sebanyak 197 mahasiswa (104 berpartisipasi dalam kegiatan non-akademis, 93 tidak berpartisipasi dalam kegiatan non-akademis). Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala hardiness yang terdiri dari 22 item dengan (r) = 0.837. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hardiness (t=5.219 dan

  =0.000) antara mahasiswa yang mengikuti kegiatan non-akademik (x=69.67, SD=6.50) dengan mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan non-akademik (x=64.82, SD=6.54), yang artinya adalah tingkat hardiness mahasiswa yang mengikuti kegiatan non-akademik secara signifikan lebih tinggi daripada mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan non-akademik. Kata kunci: hardiness, mahasiswa, partisipasi dalam kegiatan non-akademis

  HARDINESS PERSONALITY DIFFERENCE IN SANATA DHARMA UNIVERSITY COLLEGE STUDENTS LOOKING

FROM NON-ACADEMIC ACTIVITIES PARTICIPATION

  Albert Mahendra Suryawijaya ABSTRACT This research aim to know the difference of hardiness personality in college students looking from non-academic activities participation. This research also aim to know which one from two group have higher hardiness personality. 197 college students participated (104 participate in non academic activity, 93 not participate in non academic activity) in this research. This research used hardiness scale with (r) = 0.837. The result showed there is a hardiness personality difference (t=5.219 and

  =0.000) between college students participates in non-academic activity (x=69.67, SD=6.50) and college students do not participate in non academic activity (x=64.82, SD=6.54). The result also showed that college students who participate in non-academic activity group significantly have a higher hardiness personality than college students do not participate in non- academic activity group.

  Keywords: hardiness, college student, participation in non-academic activity

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Albert Mahendra Suryawijaya Nomor Mahasiswa : 099114074

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, karya ilmiah yang berjudul:

  

PERBEDAAN KEPRIBADIAAN HARDINESS MAHASISWA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA DITINJAU DARI

PARTISIPASI DALAM KEGIATAN NON-AKADEMIS

  Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan Kepada Perpustakan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau di media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 5 Agustus 2014 Yang menyatakan,

KATA PENGANTAR

  Puji syukur dan terima kasih saya ucapkan kepada TuhankuYesus Kristus yang maha baik dan maha pengasih atas segala penyertaan dan bimbingan-Nya selama proses pengerjaan skripsi ini. Penulis memohon maaf apabila terdapat hal- hal yang tidak berkenan. Pada proses penulisan skripsi ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Papa dan Mama yang merawat dan membesarkan aku dengan penuh kasih sayang dari aku kecil sampai sekarang ini. Aku sayang kalian.

  2. Cicik Lusi, Koko Aswin, dan Koko Adi yang selalu menjadi kakak yang baik dan memperhatikan aku. Maaf aku sering merepotkan kalian. Aku sayang kalian.

  3. Dosen pembimbing skripsi saya ibu M. M. Nimas Eki Suprawati, S. Psi., Psi. yang selalu sabar dan memberi arahan selama proses pengerjaan skripsi ini. Terima kasih sekali ibu, ajaran ibu tidak akan saya lupakan.

  4. Bapak Dr. Tarsisius Priyo Widiyanto, M.Si dan Ibu Tjipto Susanaselaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu, membagikan ilmunya, dan membantu proses pengerjaan revisi.

  5. Bapak Agung Santoso, M. A. yang telah menjadi Dosen Pembimbing Akademik selama tahun 2009

  • – 2013. Terima kasih karena sudah memperhatikan saya dan teman-teman. Bukan hanya akademis namun juga ajaran mengenai kehidupan yang berguna bagi saya.

  6. Ibu Tjipto Susana, yang telah menjadi Dosen Pembimbing Akademik pengganti selama tahun 2013

  • – 2014. Walaupun singkat, namun selalu memperhatikan dan meluangkan waktu untuk kita. Terima kasih bu.

  7. Bapak Dr.Tarsisius Priyo Widiyanto, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  8. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si selaku Kepala Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  9. Ibu Dewi Soerna Anggraeni, M.Psi selaku Wakil Kepala Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  10. Dosen-dosen fakultas Psikologi yang telah banyak memberikan ilmu selama saya menempuh bangku kuliah. Kalian dosen terbaik yang pernahsaya miliki.

  11. Seluruh staff Fakultas Psikologi: mas Gandung, Bu Nanik, pak Gi, mas Muji, dan mas Doni. Terima kasih untuk keramahannya. Maaf kalau sering merepotkan dan bertanya urusan kuliah.Terima kasis sudah membantu segala macam praktikum tes yang cukup merepotkan.

  12. Seluruh subjek penelitian saya yang sudah mau direpotkan dalam pengerjaan penelitian ini. Semoga kalian semua bisa cepat lulus dengan hasil yang memuaskan.

  13. Keluarga besar UKF basket Psikologi Sanata Dharma, menjadi salah satu keluarga kalian adalah kehormatan besar buat aku. Selamanya kita adalah keluarga dan bersaudara. Terima kasih atas pengalaman yang selalu menyenangkan bersama kalian.

  14. Keluarga tim basket putra Psikologi Sanata Dharma mulai dari angkatan 2002: Koh Ching;2003: Bang Martin dan Ko Ronald; 2005: Bang Anggoro; 2006: Manto dan Abhe; 2008: Ochy, Plenthonk, Baskoro, Budi, Stanley; 2010: Engger; 2011: Randy; 2012: Yosua dan Radit; 2013: Eddy, Dewa, Aristhon, Aghe, dan Gorbi; dan terutama teman-teman seangkatanku angkatan basket putra 2009: Richard, Yatim, dan Parto. Senang bisa main basket sama kalian. Kita akan selalu bersaudara

  15. Keluarga tim basket putri Psikologi Sanata Dharma mulai dari angkatan 2008: Mbak Dilla dan Mbak Tina; 2009: Ruthie, Novi, Angga, Cik Steph; 2010: Monic, Pino, dan Sita; 2011: Ayik, Betrik, Yoan, dan Ani; 2012: Erlin, Zelda, dan Bincik; 2013: Nia. Senang bisa kenalan dan main basket sama kalian.

  16. Sahabat-sahabatku yang luar biasa:Yatim, Richard, Parto, Gusbay, Panjul, Gatyo, Bryan, Pak Dhe, Andank, Anggita, Ruthi, Cik Steph, Yanti, Lisa, Keket, Brandan, Vincent Harsanto, Jekek, Ella, Yutti, Moundry,Vico, Anton, Rara, Aprek, Gempol, Yudha, Atenk, Putri, Gaby. Terima kasih untuk dukungan, bantuan, dan tempat berkeluh kesah. Terima kasih sudah mengingatkan saya untuk selalu mengerjakan skripsi. Selamanya kita akan selalu berteman dan bersahabat.

  17. Teman-teman dari Universitas Indonesia, Jakarta. Cynthia Tanujaya, Tazkia Edelia Sumedi, Kak Rara, Kak Arin, Tante Tina, Chika, Tara, Adis, dll.

  18. Untuk pacarku Bianca Erika Atmadjaja yang selalu mendukungku dan berada disampingku, terima kasih. Aku sayang kamu.

  19. Teman-teman Psikologi Sanata Dharma angkatan 2009. Terima kasih untuk waktu yang singkat selama ±5 tahun. Semoga kita bisa bertemu lagi di lain waktu dan lain kesempatan.

  20. Teman-teman dari PTGGI terutama Adhit Cepawo, Erin, Eris, Steve, Michael, Gaby, Rafel, Debe, dan Nana. Terima kasih karena mengingatkanku untuk selalu menguatkan iman dan doaku kepada-Nya.

  21. Kepada pihak-pihak yang membantu saya dalam penulisan skripsi kali ini mulai dari Mbak Panji, Mbak Rimpi, Kang Jaya, Sr. Wina, dan teman- teman yang berada dalam Psychology Research Community. Terima kasih atas bantuan dan masukkannya selama ini.

  22. Semua keluarga besar mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma mulai dari angkatan pertama sampai 2013 yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu.

  23. Semua teman yang pernah menjalani kegiatan kepanitiaan bersama saya baik panitia AKSI, Psychofest, KPU Psikologi, Rektor Cup, dan kepanitiaan lainnya yang pernah saya ikuti. Pengalaman bekerja dengan kalian menjadi bekal buatku dan tidak akan kulupakan.

  24. Keluarga besar SMA Kolese De Britto. Aku bangga pernah bersekolah di sekolah ini dan bersekolah di SMA ini bersama dengan kalian. Selamanya aku tetap cah JB. Viva De Britto!!!

  25. Kepada seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Terima kasih atas dukungan, doa, dan semuanya yang kalian berikan kepada saya.

  Semoga Tuhan membalas dan memberikan berkatnya kepada semua orang yang membantu dalam penyusunan skripsi ini.Penulis juga dengan senang hati menerima saran dan kritik yang bersifat membangun.Terima kasih.

  Yogyakarta, 5 Agustus 2014 Penulis,

  (Albert Mahendra Suryawijaya)

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii HALAMAN MOTTO ................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................... vi ABSTRAK ................................................................................................... vii

  

ABSTRACT ................................................................................................... viii

  PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............. ix KATA PENGANTAR .................................................................................. x DAFTAR ISI ................................................................................................ xv DAFTAR TABEL ........................................................................................ xix DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xx BAB I PENDAHULUAN ........................................................................

  1 A. Latar Belakang .....................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ................................................................

  11 C. Tujuan Penelitian .................................................................

  12 D. Manfaat Penelitian ...............................................................

  13 1. Manfaat Teoretis ...........................................................

  13 2. Manfaat Praktis .............................................................

  13

  BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................

  26 C. Kaitan antara hardiness dengan partisipasi dalam kegiatan non-akademis .......................................................................

  35 2. Partisipasi dalam kegiatan non-akademis ...................

  35 1. Hardiness ..................................................................

  34 C. Definisi Operasional ............................................................

  34 2. Variabel Dependen ....................................................

  34 1. Variabel Independen ..................................................

  34 B. Variabel Penelitian ...............................................................

  34 A. Jenis Penelitian ....................................................................

  33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................

  28 D. Hipotesis ..............................................................................

  3. Kegiatan non-akademis di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta ..................................................

  14 A.

  25

  2. Keuntungan berpartisipasi dalam kegiatan non- akademis ....................................................................

  24

  24 1. Definisi Partisipasi dalam kegiatan non-akademis ......

  23 B. Partisipasi dalam kegiatan non-akademis .............................

  17 3. Faktor-faktor yang mempengaruhihardiness ..............

  1. Definisi hardiness ..................................................... 14 2. Komponenhardiness ..................................................

  14

  Hardiness ............................................................................

  35

  D. Subjek Penelitian .................................................................

  45 A. Pelaksanaan Penelitian .........................................................

  51 C. Pembahasan ........................................................................

  50 5. Hasil Analisis Tambahan ...........................................

  49 4. Hasil Uji Hipotesis .....................................................

  48 b. Homogenitas ........................................................

  48 a. Normalitas ...........................................................

  48 3. Hasil Uji Asumsi .......................................................

  46 2. Deskripsi Data Penelitian ............................................

  46 1. Deskripsi Subjek Penelitian ........................................

  45 B. Hasil Penelitian ...................................................................

  44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..............................

  36 E. Metode dan Alat Pengambilan Data .....................................

  43 3. Uji Hipotesis: Uji Beda ..............................................

  43 2. Uji Asumsi: Homogenitas ..........................................

  43 1. Uji Asumsi: Normalitas .............................................

  42 G. Metode Analisis Data ...........................................................

  40 c. Reliabilitas ...........................................................

  40 b. Seleksi Item .........................................................

  40 a. Validitas ...............................................................

  39 2. Hasil Uji Coba Alat ukur ............................................

  39 1. Uji coba alat ukur .......................................................

  37 F. Persiapan Penelitian ............................................................

  52

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................

  56 A. Kesimpulan ..........................................................................

  56 B. Saran ...................................................................................

  56 1. Bagi pihak Fakultas & Universitas ..............................

  57 2. Bagi Peneliti yang Berminat Dengan Topik Serupa .....

  58 3. Bagi Mahasiswa ..........................................................

  59 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

  60 LAMPIRAN ................................................................................................

  62

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Blue Print Skala Kepribadian Hardiness Sebelum Uji Coba ...

  38 Tabel 3. 2 Blue Print Skala Kepribadian HardinessSetelah Uji Coba ......

  41 Tabel 4. 1 Persebaran Partisipan Berdasarkan Jenis Kelamin ..................

  47 Tabel 4. 2 Persebaran Partisipan Berdasarkan Partisipasi Dalam Kegiatan Non-Akademik ........................................................

  47 Tabel 4. 3 Deskripsi Statistik Data Penelitian .........................................

  48 Tabel 4. 4 Hasil Uji t Tiap Komponen ...................................................

  51

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala Uji Coba .........................................................................

  62 Lampiran 2 Reliabilitas Skala ......................................................................

  75 Lampiran 3 Skala Penelitian ........................................................................

  78 Lampiran 4 Uji Asumsi ...............................................................................

  88 Lampiran 6 Uji Hipotesis ............................................................................

  91 Lampiran 7 Uji t Tiap Komponen ................................................................

  93

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kegiatan perkuliahan, beberapa mahasiswa universitas

  melaporkan bahwa mereka merasa “jenuh”(burnout)(Garden, Pines, & Aronson dalam Santrock, 2002). Burnout adalah suatu perasaan putus asa dan tidak berdaya yang diakibatkan oleh stres berlarut-larut yang berkaitan dengan kerja. Burnout terjadi bukan karena satu atau dua kejadian yang traumatis tetapi karena akumulasi bertahap dari tekanan kerja yang berat(Garden, dkk dalam Santrock, 2002). Stres menjadi salah satu faktor yang menyebabkan seseorang mengalami burnout.

  Stres merupakan salah satu hal yang sangat mungkin dialami oleh banyak orang. Stres adalah proses dimana stressor menciptakan permintaan.

  Permintaan tersebut mengharuskan seseorang untuk merespon atau bereaksi terhadap permintaan tersebut (Kelley dalam Baghurst & Kelley, 2013). Stres yang biasanya dialami oleh mahasiswa memberikan efek yang negatif kepada kesehatan fisiologis maupun psikologis melalui berbagai cara (Kelley dalam Baghurst & Kelley, 2013).

  Seseorang bisa saja mengalami stres, namun terdapat beberapa orang yang dapat bekerja secara maksimal dengan berbagai tekanan yang ada dalam diri mereka. Orang yang bisa bekerja dengan berbagai tuntutan dan stres yang

  2

  yang rendah, akan lebih terlihat seperti menarik diri dari kehidupan sehari-hari. Orang ini akan menganggap beberapa kehidupan sehari-hari menjadi lebih menakutkan dan lebih mengancam (Maddi dalam Kardum, Hudek-Knezevic, & Krapic, 2012).

  Hardiness pertama kali diperkenalkan oleh Kobasa pada tahun 1979

  sebagai faktor penting dalam melawan situasi yang bisa menyebabkan stres (Kardum, dkk., 2012). Hardiness merupakan salah satu faktor yang bertindak sebagai pelindung dalam situasi yang rawan akan stres terutama dalam lingkungan kerja (Kardum, Hudek-Knezevic, & Krapic, 2012). Hardiness adalah sebuah kepribadian yang berkembang sejak masa awal perkembangan.

  

Hardiness dengan alasan tertentu akan stabil, meskipun dapat berubah dan

dapat dilatih pada kondisi tertentu (Maddi & Kobasa dalam Bartone, 2006).

  

Hardiness merupakan variabel dengan tiga komponen (Commitment, Control,

dan Challenge ) yang secara bersama-sama membuat seseorang bisa mengubah

  keadaan yang penuh dengan stres dan ancaman menjadi sebuah keuntungan (Maddi dalam Kalantar, Khedri, Nikbakht, & Motvalian; 2013).

  Komitmen (Commitment) mengarah kepada tendensi untuk melibatkan diri dalam sebuah aktifitas dalam hidup dan memiliki minat yang sungguh-sungguh dan keingintahuan mengenai aktifitas tersebut (Kardum, dkk., 2012). Kontrol (Control) didefinisikan sebagai tendensi untuk yakin dan bertindak sebagaimana seseorang dapat mempengaruhi sebuah kejadian dalam hidup melalui kerja keras orang itu sendiri (Kardum, dkk., 2012). Sedangkan Tantangan (Challenge) didefinisikan sebagai keyakinan bahwa perubahan

  3

  dalam hidup dapat menjadi suatu yang menguntungkan untuk perkembangan diri sendiri (Kardum, dkk., 2012).

  Berbagai penelitian dilakukan untuk semakin memahami apa itu

  

hardiness . Orang yang memiliki hardiness yang tinggi, selalu berusaha untuk

  mempengaruhi hasil dalam suatu aspek, secara aktif sangat tertarik dalam kegiatan tersebut, dan mencoba untuk belajar dari sebuah kejadian (Maddi dalam Kardum, dkk., 2012). Orang yang memiliki hardiness yang rendah, akan lebih terlihat seperti menarik diri dari kehidupan sehari-hari. Orang ini akan menganggap beberapa kehidupan sehari-hari menjadi lebih menakutkan dan lebih mengancam (Maddi dalam Kardum, Hudek-Knezevic, & Krapic, 2012).

  Penelitian mengenai hardiness dalam dunia kerja menemukan bahwa

  

Hardiness berkaitan dengan kepuasan kerja (Cash & Gardner dalam Kardum,

  dkk., 2012). Karyawan yang memiliki tingkat hardiness yang tinggi akan menganggap pekerjaan yang mereka lakukan lebih baik dan karyawan ini lebih berkomitmen kepada organisasi tempat mereka bekerja (Sezgin dalam Kardum, dkk., 2012). Selain itu orang yang memiliki tingkat hardiness yang tinggi lebih memiliki sikap bertanggung jawab dalam bekerja dan lebih efisien dalam tugas yang berat atau tugas yang bisa memunculkan stres (Manning, Williams, & Wolfe dalam Kardum, dkk., 2012). Dalam penelitian lain, orang yang memiliki

  

hardiness yang tinggi juga memiliki hubungan sosial yang lebih baik dimana

  hubungan tersebut mereka butuhkan untuk mendukung mereka ketika mereka dihadapkan pada situasi yang membutuhkan coping dalam stres kerja (McCalister, Dolbier, Webster, Mallon, & Steinhardt dalam Kardum, dkk.,

  4

  2012). Sebuah penelitian lain menemukan bahwa orang yang memiliki yang tinggi akan lebih susah untuk jatuh sakit dan lebih sedikit

  hardiness

  kecelakaan yang membutuhkan perawatan rumah sakit dalam dunia kerja (Greene & Nowack dalam Kardum, Hudek-Knezevic, & Krapic, 2012).

  Hardiness tidak hanya dibutuhkan dalam dunia kerja saja, tetapi pada

  dunia pendidikan juga dibutuhkan adanya hardiness. Stres dapat menghampiri siapapun, termasuk mahasiswa (Baghurst & Kelley, 2013). Pada mahasiswa, pelatihan hardiness tidak hanya meningkatkan level hardiness mereka, namun juga meningkatkan rata-rata Grade Point Averages (Indeks Prestasi Komulatif) selama dua tahun kedepan dan mempertahankan rata-rata Indeks Prestasi Komulatif (IPK) bagi mahasiswa yang memiliki IPK yang tinggi (Maddi, Koshaba, & Jensen dalam Maddi, 2006). Oleh karena itu, hardiness juga merupakan kepribadian yang dibutuhkan oleh semua mahasiswa terutama dalam dunia pendidikan.

  Bagi mahasiswa, kegiatan yang sering dilakukan selain kegiatan akademis atau kegiatan perkuliahan adalah kegiatan non-akademis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kegiatan memiliki arti aktivitas, usaha, atau pekerjaan (kbbi.web.id), non berarti tidak atau bukan (kbbi.web.id), sedangkan akademik atau akademis memiliki arti mengenai akademi atau mengenai teori- teori. Dari beberapa pengertian tersebut, bisa diartikan kegiatan non-akademik adalah sebuah kegiatan yang tidak berhubungan dengan teori-teori ataupun akademi.

  5

  Kegiatan non-akademis bisa saja dilakukan dalam lingkungan kampus maupun diluar kampus. Kegiatan non-akademis diluar kampus contohnya adalah mudika, RT, Karang Taruna, LSM, ormas, dll (Sistem Poin Kegiatan Kemahasiswaan, 2008). Sedangkan kegiatan non-akademis dalam kampussering disebut dengan ekstrakulikuler. Ekstrakurikuler memiliki arti kegiatan yang bersama dengan aktivitas sekolah saling melengkapi satu sama lain yang diadakan di lingkungan sekolah, dan pada umumnya berada dalam pengawasan sekolah (Moriana, Alos, Alcala, Pino, Herruzo, &Ruiz, 2006). Contoh dari ekstrakulikuler adalah kepanitiaan, organisasi kemahasiswaan, peserta pelatihan atau workshop, pemakalah, dll (Sistem Poin Kegiatan Kemahasiswaan, 2008).

  Kegiatan ekstrakurikular yang diikuti dapat memiliki efek positif bagi mahasiswa. Pada umumnya, kegiatan ekstrakurikular meningkatkan kebersamaan dan pandangan kedepan yang positif melalui penggabungan struktur, yang disiapkan sebagai faktor pelindung stres, tekanan, dan depresi(Fredericks & Eccles dalam Mason, Schmidt, Abraham, Walker, & Tercyak, 2009). Dari teori diatas, dapat diketahui bahwa dengan mengikuti kegiatan ekstrakulikuler, mahasiswa akan memiliki faktor pelindung stres. Hal ini sama dengan fungsi dari hardiness yang berfungsi sebagai faktor penting dalam melawan situasi yang bisa menyebabkan stres (Kobasa dalam Kardum, dkk., 2012).

  Pada Universitas Sanata Dharma, kegiatan non-akademik dijadikan sebagai sebuah kegiatan yang wajib diikuti oleh mahasiswa. Kegiatan non-

  6

  akademik dijadikan syarat kelulusan bagi mahasiswa di Universitas Sanata Dharma (USD). Hal ini dikarenakan Universitas Sanata Dharma memiliki Visi yang mengedepankan keunggulan secara berimbang antara aktivitas akademik dan non-akademik. Namun, kegiatan kemahasiswaan di USD saat ini mungkin hanya diminati dan akhirnya dinikmati oleh sebagian kecil mahasiswa.

  Sebagian mahasiswa bisa jadi menganggap bahwa kegiatan non-akademik, baik di dalam maupun di luar kampus, akan menghabiskan waktu dan memudarkan konsentrasi mereka terhadap kegiatan akademis (Sistem Poin Kegiatan Kemahasiswaan, 2008). Padahal dunia kerja melihat bahwa attitude dan softskills dalam bekerja akhir-akhir ini menjadi sangat penting dan menunjang kesuksesan dalam bekerja. Untuk menjamin penguasaan softskills inilah USD saat ini mensyaratkan kegiatan kemahasiswaan di luar kelas sebagai bagian utuh proses pendidikan (Sistem Poin Kegiatan Kemahasiswaan, 2008).

  Otto dalam penelitiannya memastikan bahwa partisipan dalam kegiatan non-akademis berkaitan dengan peningkatan penyesuaian diri, model bersosialisasi, integritas sosial, dan mengurangi menjauhkan diri dan ketidakberdayaan (Marsh, 1992). Dengan kata lain, dengan mengikuti kegiatan non-akademis, seorang mahasiswa bisa dikatakan meningkatkan kepribadian

  

hardiness . Peningkatan model bersosialisasi, integritas sosial, dan mengurangi

  menjauhkan diri seperti sesuai dengan komponen dalam hardiness yaitu komitmen. Ketidakberdayaan berhubungan dengan kontrol. Berdasarkan teori dari Otto, seseorang yang mengikuti kegiatan non-akademis bisa meningkatkan

  7

  kepribadian hardiness, karena secara tidak langsung akan dapat melatih komponen-komponennya terutama komponen komitmen dan kontrol.

  Mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan non-akademis dan hanya mengikuti kegiatan akademissebenarnya juga memiliki kesempatan untuk mengembangkan kepribadian hardiness. Melalui kegiatan sehari-hari, kepribadian hardiness juga bisa berkembang. Komponen komitmen akan berkembang dengan cara mahasiswa memilih fakultas yang sesuai dengan minat dan keingintahuan pribadi. Tugas-tugas dan kegiatan yang berbeda dari semester ke semester juga bisa membuat komponen tantangan berkembang. Tugas kelompok yang membuat mahasiswa terus terlibat dan berdinamika akan membuat komponen kontrol dalam diri mahasiswa terlatih. Dari berbagai kegiatan akademik tersebut membuktikan bahwa melalui kegiatan akdemis tingkat kepribadian hardiness pada mahasiswa juga dapat terlatih. Akan tetapi apabila kegiatan akademis ditambahkan dengan mengikuti kegiatan non- akademis, maka kepribadian hardiness pada mahasiswa akan semakin meningkat dan semakin baik lagi.

  Wawancara singkat dilakukan untuk melihat mengenai pengalaman stres dan kepribadian hardiness pada mahasiswa. Wawancara pertama dilakukan pada Rabu,

  9 Oktober 2013 di rumah mahasiswa tersebut.Wawancara dilakukan pada mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan non-akademis. Mahasiswa yang diwawancara merupakan mahasiswa sebuah perguruan tinggi negeri di Yogyakarta. Mahasiswa ini berinisial EM dan mahasiswa ini berusia 23 tahun. Mahasiswa yang tidak mengiktui kegiatan

  8

  non-akademis mengatakan bahwa dirinya lebih senang dirumah dan beristirahat ketika tidak ada kuliah, tugas, maupun pekerjaan yang harus dilakukan, dan apabila ada sebuah kegiatan lain selain kuliah yang dia lakukan maka orang itu akan melakukannya dengan alasan paksaan atau kesehatan, bukan karena teman-teman atau keinginan pribadinya. Selain itu, orang yang tidak mengikuti kegiatan non-akademis lebih suka pada rutinitas yang dia ikuti seperti membantu orang tuanya bekerja di toko, atau beristirahat di rumah saja setelah kegiatan perkuliahan mereka selesai dilakukan (E.M., wawancara, 8 Oktober, 2013).

  Wawancara kedua dilakukan pada Rabu, 9 Oktober 2013 di kampus 3 Sanata Dharma, Yogyakarta. Wawancara dilakukan kepada mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan non-akademik berinisial D. D merupakan mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang berusia 23 tahun. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan non-akademis mengatakan bahwa dirinya jarang memiliki waktu kosong. Mahasiswa tersebut lebih sering menghabiskan waktunya dengan berbagai kegiatan non-akademis yang diikutinya. D mengatakan bahwa dirinya disibukkan dengan berbagai kegiatan seperti mengajar, rapat sebuah acara, bermain dengan teman-temannya (D, wawancara, 9 Oktober, 2013).

  Mahasiswa yang mengikuti kegiatan non-akademis memiliki teman yang lebih beragam jika dibandingkan mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan non-akademis. Dari perbedaan ini dapat dilihat perbedaan aktivitas dari mahasiswa. Perbedaan aktivitas ini mengarah kepada perbedaan komitmen yang merupakan salah satu komponen dari kepribadian hardiness. Mahasiswa

  9

  yang mengikuti kegiatan non-akademis senang mencoba hal-hal baru. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan non-akademismengikuti berbagai kegiatan yang menarik bagidirinya. Mahasiswa tersebut mengikuti kegiatan di luar universitas seperti olah raga lempar pisau dan berenang. Mereka beranggapan kegiatan tersebut adalah kegiatan yang menarik, menantang, dan tidak bisa dilakukan oleh banyak orang (D, wawancara, 9 Oktober, 2013).

  Wawancara singkat dengan dua mahasiswa tersebut menunjukkan perbedaan mahasiswa antara yang mengikuti kegiatan non-akademis dan mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan non-akademis. Perbedaan yang dapat dilihat adalah kegiatan kedua mahasiswa yang berbeda, namun sama- sama merasakan stres pada masa kuliahnya. Selain itu, tingkat komponen

hardiness yang dimiliki oleh kedua mahasiswa tersebut juga berbeda.

  Perbedaan tersebut mengindikasikan adanya perbedaan kepribadian hardiness antara mahasiswa yang mengikuti kegiatan non-akademis dan tidak mengikuti kegiatan non-akademis.

  Pada dasarnya setiap mahasiswa tidak ingin merasakan stres. Stres yang biasanya dialami oleh mahasiswa memberikan efek yang negatif kepada kesehatan fisiologis maupun psikologis melalui berbagai cara (Kelley dalam Baghurst & Kelley, 2013). Hardiness merupakan faktor penting bagi setiap manusia agar dapat bekerja dengan kondisi yang penuh stres. Hardiness yang semakin tinggi akan membuat seseorang tidak akan terpengaruh dengan berbagai keadaan yang menyebabkan dirinya menjadi stres dan tetap dapat bekerja dengan maksimal.

  10

  Penelitian mengenai hardiness dilakukan pada beberapa bidang. Diantaranya dihubungkan dengan kepuasan kerja (Cash & Gardner dalam Kardum, dkk., 2012), hasil pekerjaan dan berkomitmen kepada organisasi (Sezgin dalam Kardum, dkk., 2012), tanggung jawab dalam bekerja dan kemampuan kerja (Manning, Williams, & Wolfe dalam Kardum, dkk., 2012), dan juga hubungan sosial (McCalister, Dolbier, Webster, Mallon, & Steinhardt dalam Kardum, dkk., 2012). Selain itu, penelitian mengenai hardiness juga dilakukan dalam hubungannya dengan kesehatan fisik (Greene & Nowack dalam Kardum, Hudek-Knezevic, dan Krapic, 2012). Dalam dunia pendidikan penelitian mengenai hardiness dihubungkan dengan tingkat indeks prestasi komulatif (Maddi, Koshaba, & Jensen dalam Maddi, 2006) dan penelitian mengenai hardiness juga dilakukan untuk melihat tingkat kepribadian

  

hardiness pada mahasiswa psikologi Universitas Sanata Dharma

(Krishnamurti, 2011).

  Hardiness sendiri merupakan sebuah kepribadian yang dapat

  dipelajari dan berkembang melalui kondisi dan pengalaman yang mendukung (Algoe & Fredrickson dalam Cash & Gardner, 2011). Pelatihan hardiness bisa dipelajari melalui kondisi dan pengalaman yang mendukung. Sedangkan dalam kondisi perkuliahan, mahasiswa sering melakukan berbagai kegiatan diluar kegiatan perkuliahan. Salah satunya adalah kegiatan non-akademis di dalam lingkungan kampus atau kegiatan ekstrakulikuler.

  Penelitian mengenai kegiatan ekstrakurikuler sendiri sudah dilakukan oleh banyak orang, diantaranya mengenai komitmen untuk bersekolah (Marsh

  11

  dalam Marsh, 1992), konsep diri (Holland & Andre dalam Marsh, 1992), indeks prestasi komulatif (Hanks & Eckland dalam Marsh, 1992), kenakalan remaja (Schmidt dalam Guest & McRee, 2007). Penelitian yang ditemukan lainnya meneliti mengenai motif seorang mahasiswa mengikuti kegiatan non- akademis (Karuniasti, 2012).

  Ekstrakulikuler sendiri berguna sebagai faktor pelindung stres bagi mahasiswa. Kegiatan non-akademis dan hardiness memiliki kesamaan, yaitu faktor pelindung dari stres. Hal ini diperkuat dengan perbedaan yang terlihat dari hasil wawancara singkat mengenai beberapa aspek dari hardiness pada mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan non-akademis dan mahasiswa yang mengikuti kegiatan non-akademis. Mengikuti kegiatan non-akademis dapat diyakini sebagai salah satu faktor pendukung dari hardiness. Penelitian ini belum pernah dilakukan oleh pihak manapun. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian mengenai perbedaan hardiness pada mahasiswa yang berpartisipasi dalam kegiatan non-akademis dengan mahasiswa yang tidak berpartisipasi dalam kegiatan non-akademis di Universitas Sanata Dharma.

B. RUMUSAN MASALAH

  Apakah ada perbedaan kepribadiaan hardiness mahasiswa Universitas Sanata Dharma ditinjau dari partisipasi dalam kegiatan non-akademis.

  12 C. TUJUAN PENELITIAN

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya

  perbedaan kepribadiaan hardiness mahasiswa Universitas Sanata Dharma ditinjau dari partisipasi dalam kegiatan non-akademis.

  D. MANFAAT PENELITIAN

  Berdasarkan rumusan masalah dan Tujuan Penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat dari penelitian ini adalah:

  1. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat berpartisipasi dalam menambahkan ilmu pengetahuan dari variabel hardiness pada setting pendidikan terutama perkuliahan yang berkaitan dengan kegiatan kegiatan non-akademis.

  2. Manfaat Praktis

  a. Bagi mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai keuntungan lain dari berpartisipasi dalam kegiatan kegiatan non-akademis dan manfaatnya bagi kehidupan mahasiswa sehari-hari.

  b. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai fungsi dari berpartisipasi dalam kegiatan non-akademis terutama berkaitan dengan hardiness dari mahasiswa.

  13

  c. Bagi Universitas Sanata Dharma dan Fakultas, penelitian ini diharapkan memberi informasi mengenai fungsi lain dari kegiatan non-akademis dan berharap agar pihak universitas dan fakultas tidak henti-hentinya mendukung kegiatan non- akademis dan terus membimbing kegiatan non-akademis agar bisa berkembang menjadi lebih baik.

BAB II LANDASAN TEORI A. Hardiness Konsep hardiness bukanlah sebuah konsep yang baru. Secara teori

  hal ini digunakan dalam bidang filsuf eksistensial dan psikolog seperti Heidegger (1986), Frankl (1960), dan Binswanger (1963). Konsep ini terlibat dalam penciptaan dari makna hidup seperti, meskipun hidup terkadang menyakitkan dan tidak jelas, dan memiliki keberanian untuk hidup secara utuh meskipun tidak dapat dipisahkan dari derita dan tak berguna (Bartone, 2006).

1. Definisi

  Hardiness pertama kali diperkenalkan oleh Kobasa pada tahun

  1979 sebagai susunan dari karakteristik kepribadian yang berfungsi sebagai sumber daya pantul dalam menghalangi stres dalam kehidupan yang penuh stres (Hystad, 2012). Definisi yang diungkapkan oleh Kobasa pertama kali ini, mengatakan bahwa Hardiness adalah sebuah kepribadian yang berguna untuk seseorang dapat mengatasi stres yang dialaminya.

  Definisi dari Kobasa tersebut diperkuat oleh Cash dan Gardner (2011) yang mendefinisikan hardiness sebagai sebuah trait atau sifat yang bertujuan untuk membedakan antara seseorang yang dapat bekerja

  15

  penuh dengan stres. Definisi ini menambahkan bahwa hardiness tidak hanya untuk mengatasi stres yang dialami seseorang, namun juga untuk membuat seseorang dapat bekerja dengan maksimal dalam keadaan yang penuh stres tersebut.

  Pengertian Hardiness tersebut diperkuat oleh Bartone yang mengatakan bahwa penyusunan kepribadian yang dikenal sebagai dideskripsikan sebagai cara umum dari fungsi karakteristik

  Hardiness

  dengan perasaan yang kuat akan komitmen, kontrol, dan tantangan (Hystad, 2012). menurut definisi ini, bisa diketahui berbagai aspek yang dapat mempengaruhi kepribadian Hardiness dari seseorang terdiri dari aspek komitmen, kontrol, dan tantangan.

  Sama halnya dengan Bartone, Maddi (2004 dalam Kalantar, Khedri, Nikbakht, & Motvalian, 2013) juga mengatakan bahwa

  Hardiness merupakan penggabungan dengan tiga komponen

  (Commitment, Control, dan Challenge) atau perilaku yang secara bersama-sama membuat seseorang bisa mengubah keadaan yang penuh tekanan dari sesuatu yang mengancam menjadi suatu yang menguntungkan. Definisi ini seperti merangkum beberapa definisi sebelumnya mengenai aspek yang dibutuhkan dari Hardiness dan kegunaan dari kepribadian hardiness. Sebagai tambahan, dalam definisi ini seorang yang memiliki hardiness yang tinggi akan dapat melihat situasi yang penuh stres sebagai suatu yang menguntungkan bagi dirinya bukan sebuah ancaman.

  16

  Selain itu, Bartone menggambarkan Hardiness sebagai sebuah gaya kepribadian umum atau yang digeneralisir sebagai fungsi yang melibatkan kualitas kognitif, emosional, dan behavioral (Kalantar, dkk., 2013). Dari definisi ini Bartone menambahkan bahwa hardiness adalah fungsi yang melibatkan kualitas kognitif, emosional, dan behavioral.

  Selain beberapa definisi diatas, Maddi (2006) juga mendefinisikan sesuatu yang sedikit berbeda dari beberapa definisi lainnya, Maddi mendefinisikan Hardiness sebagai kombinasi dari perilaku yang memunculkan keberanian dan motivasi untuk bekerja keras, strategi kerja untuk mengubah keadaan yang penuh tekanan dari kemungkinan bencana menjadi keuntungan yang terus berkembang. Dari definisi ini

  Hardiness diartikan sebagai suatu perilaku atau tindakan. Tindakan

  yang dimaksud adalah tindakan yang dapat mengubah sebuah keadaan yang sangat gawat menjadi menguntungkan. Namun hal ini berbeda dengan definisi-definisi sebelumnya dimana Hardiness diartikan sebagai sebuah kepribadian.

  Hardiness secara umum dipahami sebagai sebuah sifat seseorang.

  Sifat didefinisikan sebagai sesuatu yang relatif stabil dari tahun ke tahun, tetapi Funder pada tahun 1991 berpendapat bahwa sifat tumbuh melalui interaksi antara pengalaman pribadi seseorang dengan genetis manusia. Oleh karena itu, melalui memfasilitasi kondisi dan pengalaman maka sangat mungkin Hardiness dapat berkembang dan dipelajari (Algoe & Fredrickson dalam Cash & Gardner, 2011).

  17

  Dari beberapa definisi mengenai Hardiness, peneliti mengambil kesimpulan mengenai definisi dari Hardiness yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Hardiness adalah kepribadian yang stabil namun dapat dipelajari dan berkembang melalui kondisi, pengalaman, dan pelatihan yang mendukung. Hardiness merupakan sebuah kepribadian yang terdiri dari komponen Kontrol (Control), Komitmen (Commitment), dan Tantangan (Challenge) yang dapat membuat seseorang berusaha dan bekerja keras untuk dapat mengubah situasi yang penuh tekanan menjadi sebuah keuntungan baginya.

2. Komponen Hardiness

  Seseorang yang memiliki Hardiness yang tinggi memiliki indera yang kuat akan komitmen dalam hidup dan bekerja, dan aktif terlibat pada apa yang terjadi di sekitarnya. Mereka percaya bahwa mereka dapat mengontrol atau mempengaruhi apa yang terjadi.Mereka sangat menikmati situasi dan tantangan baru (Bartone, Roland, Picano,& Williams, 2008)

  Hardiness dianggap sebagai sebuah pola dalam karakteristik