DOCRPIJM 1501031359BAB 7 RENPEMB INFRASTRUKTUR CK 2016

  Boo BAB k Sale

  agian ini menjabar kan kondisi inf r astr uktur bidang Cipta Kar ya di kabu paten Kupan g yang mencakup empat sektor yaitu pengembangan per muki man, penataan bangunan dan lingkungan, pengembangan air minum, ser ta pengembangan

  B

  penyehatan lingkungan per muki man yang ter di r i dar i air limbah, per sampahan, dan dr ainase. Penjabar an per encanaan teknis untuk tiap-tiap sektor dimulai dar i kondi si eksisting sebagai baseline awal per encanaan, per masalahan dan tantangan yang harus diantisipasi , sasar an pr ogr am yang har us dicapai dan usulan kebutuhan progr am untuk pencapain sasar a.

  7 .1 SEKTOR PENGEM BANGAN PERM UKIM AN

  Ber dasarkan UU No. 1 Tahun 2011 tentang Per umahan dan Kawasan Per mukiman, per muki man di definisikan sebagai bagian dar i li ngkungan hunian yang ter dir i atas l ebih dar i satu satuan per umahan yang mempunyai pr asar ana, sar ana, utilitas umum, ser ta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan per kotaan atau per desaan.

  Kegiatan pengembangan per mukiman ter dir i dar i Per mukiman kawasan per kotaan dan kawasan per desaan. Pengembangan per mukiman kawasan per kotaan ter dir i dar i pengembangan kawasan per mukiman bar u dan peningkatan kualitas per mukiman kumuh, sedangkan untuk pengembangan kawasan per desaan ter dir i dar i pengembangan kawasan per muki man per desaan, kawasan pusat per tumbuhan, ser ta desa ter tinggal.

  7 .1 .1. KONDISI EKSISTING PENGEM BANGAN PERM UKIM AN

A. Kondisi Eksisting Kawasan Kumuh Kabupaten Kupang sampai tahun 2016 belum memili ki dokumen SPPIP dan RPKPP.

  Sedangkan untuk penetapan kawasan kumuh di Kabupaten Kupang belum ada Per atur an

  Bupati yang ditetapkan untuk melegalkan penetapan lokasi ter sebut, sehingga untuk menjelaskan kondisi eksi sting pengembangan per muki man di Kabupaten Kupang menggunakan data dar i BPS. Kondisi eksi sting per mukiman pada tingkat daerah Kabupaten Kupang sampai dengan tahun 2013 belum ada yang dapat dikategor ikan sebagai per muki man kumuh (jikalau menggunakan per syar atan yang di keluar kan oleh Ditjen CK sesuai UU No.1 tahun 2011 bahwa kawasan yang dikategor ikan sebagai kawasan kumuh kota adalah kawasan dengan kondi si sar ana dan pr asar a yang mempr ihatinkan, ketidakter atur an & kepadatan bangunan yang tinggi, penurunan kualitas rumah, pembangunan per umahan yang ti dak sesuai RTRW ) akan tetapi yang ada adalah r umah penduduk yang dikategor ikan sebagai r umah yang tidak layak huni , yang sebarannya tidak pada satu kawasan tetapi ter sebar diantar a r umah- r umah penduduk yang layak huni.

B. KONDISI EKSISTING PERM UKIM AN PERDESAAN, NELAYAN, RAW AN BENCANA DAN PULAU KECIL

  Kar ena tidak ter sedi anya data untuk menunjukan capai an kabupaten Kupang dal am menyediakan kawasan yang layak huni maka, digunakan data juml ah Kepal a keluar ga di tiap kecamatan, jumlah rumah tangga miskin, dan jumlah rumah tidak layak huni tahun 2015 ber dasar kan Kabupaten Kupang dal am Angka Tahun 2016. Data yang ada ini dihar apkan dapat menggambar kan kondisi perumahan di Kabupaten Kupang skala kecamatan sehingga walaupun belum ada penetapan Kawasan kumuh namun masih dapat menggambar kan kondisi perumahan di tiap kecamatan Kabupaten Kupang. Ter data di tahun 2015, jumlah r umah yang ada di kabupaten Kupang sebanyak 77.484 r umah, jumlah rumah didapat dar i jumlah KK dengan asumsi 1 KK menempati 1 rumah walaupun di lapangan ter dapat 1 atau lebih KK yang menempati 1 r umah. Dan setiap r umah menampung r ata- r ata 4 anggota keluar ga. Namun ada beber apa wi layah Kecamatan di Kabupaten Kupang yang r ata- r ata setiap rumah menampung 5 sampai dengan 8 or ang anggota keluar ga yaitu di Kecamatan Kupang Bar at, Taebenu, Kupang Timur Amfoang Bar at Daya dan Amfoang Timur. Dar i 77.484 rumah, yang mer upakan rumah tangga miskin hanya sebanyak 5.145 rumah atau 6,64%, dan perumahan yang tidak layak huni sebanyak 3.306 rumah. Arti nya bahwa 6,64% dar i jumlah rumah yang ada di Kabupaten Kupang dihuni ol eh rumah tangga miskin rumah. 4,27 % yang menempati perumahan tidak layak huni.

  

Tabel 7.1.

D ata perumahan di Kabupaten Kupang Tahun 2015 No. Kecamatan Jlh Penduduk Jlh KK Rumah tangga M iskin Perumahan tidak layak huni

  24 Amfoang Tengah 5.781 1.313 670 650 Kabupaten Kupang 348.010 77.484 5.145

  19 Amfoang Selatan 9.077 1.893 - 257

  20 Amfoang Bar at Daya 4.561 979 - -

  21 Amfoang Utar a 7.308 1.594 -

  71

  22 Amfoang Bar at Laut 9.130 2.154 - -

  23 Amfoang Timur 8.236 1.639 - 352

  3.306 Sumber : Kabupaten Kupang dalam Angka thn 2016

  17 Fatuleu Tengah 5.440 1.262 - -

  Ber dasar kan data BPS tahun 2016, kondisi per umahan secar a keseluruhan di Kabupaten Kupang tahun 2015 yang berdinding tembok sebanyak 42,60%, kayu 1,55% dan ber dinding bambu sebanyak 4,74% serta ber dinding l ainnya 51,11%. Sedangkan per sentase rumah yang ber lantai tanah 35,81% dan ber lantai bukan tanah 64,19%. Jika dilihat dar i jenis atap terluas seng 77,50%, ijuk 18,68%, genteng/ sir ap 0,09%, dan ber atap

  lainnya 3,34%.

  Untuk RSH yang saat ini ter bangun merupakan pembangunan perumahan yang dilakukan oleh pihak swasta berjumlah 4 perumahan yai tu Per umahan Pondok Indah M atani di Kecamatan Kupang tengah yang di bangun tahun 2012 dan perumahan Taman Bougenvil M andi r i di Kecamatan Kupang Tengah, perumahan UM R M alinan di Kecamatan Kupang Tengah, Perumahan RSS Sumber Rejeki di Kecamatan Kupang Timur yang dibangun tahun 2013 .

Tabel 7.2 D ata kondisi RSH di Kabupaten Kupang No Lokasi RSH Thn. Pembangunan Pengelola Jumlah Unit Kondisi Prasarana CK yang ada

  1 Kec. Kupang Tengah (Perum. PI Matani) 2012 Swasta 400 Tidak ada

  3 Sulamu 2012 Dinas Nakertrans

  4 Poto 2012 Dinas Nakertrans

  18 Takari 21.435 5.553 - -

  16 Fatuleu Barat 9.164 2.071 - -

  1 Semau 7.113 1.822 -

  7 Amar asi 16.275 3.923 - -

  57

  2 Semau Selatan 5.141 1.310 862 -

  3 Kupang Barat 17.541 3.767 609 -

  4 Nekemese 9.488 2.564 -

  50

  5 Kupang Tengah 44.526 8.894 - -

  6 Taebenu 17.387 3.530 - -

  8 Amar asi Barat 15.004 4.217 924 621

  78

  9 Amar asi Selatan 10.875 2.872 - 320

  10 Amar asi Timur 7.669 1.947 - 339

  11 Kupang Timur 53.520 8.719 671 -

  12 Amabi Oefeto Timur 13.677 3.545 - -

  13 Amabi Oefeto 8.614 1.950 - -

  14 Sulamu 15.422 4.026 1.175 511

  15 Fatuleu 25.626 5.940 234

2 Tonaku (MBR) 2012 Menpera

  No Lokasi RSH Thn. Pembangunan Pengelola Jumlah Unit Kondisi Prasarana CK yang ada

  19 Amfoang Selatan -

  2 1 -

  14 Sulamu - 130

  2

  15 Fatuleu 4 -

  5

  16 Fatuleu Barat 1 310 -

  17 Fatuleu Tengah 2 -

  4

  18 Takari

  13

  2

  5

  12

  6

  3

  20 Amfoang Barat Daya -

  4

  3

  21 Amfoang Utara -

  93

  2

  22 Amfoang Barat Laut - 230

  1

  23 Amfoang Timur - -

  2

  24 Amfoang Tengah 1 - -

  Kabupaten Kupang 153 1.568

  13 Amabi Oefeto

  2

  5 Fatuleu 2012 Dinas Nakertrans

  3 Kupang Barat - - -

  6 Kec. Kupang Tengah (Perum. Taman Bougenvil Mandiri) 2013 Swasta

  60 Tidak ada

  7 Kec. Kupang Tengah (Perum. UMR Malinan) 2013 Swasta 200 Tidak ada

  8 Kec. Kupang Timur (RSS Sumber Rejeki) 2013 Swasta

  60 Tidak ada Sumber : survey sekunder

  Kondi si eksisting per mukiman r awan bencana kabupaten Kupang belum terdata, namun dar i jenis bencana dan jumlah bencana yang ter jadi sesuai data BPS tahun 2015 dapat di ketahui wil ayah- wil ayah yang dikategor ikan daer ah r aw an bencana. Jumlah KK yang ter kena bencana angin puting beli ung 153 KK, bencana banji r menimpa 1.568 KK dan Bencana kebakar an pada

  70 KK. Daer ah bencana hampir ter dapat pada semua kecamatan yang ada di kabupaten Kupang kecualai Kecamatan Kupang bar at, Amarasi Selatan dan Amar asi Timur . Jelasnya dapat dil ihat pada tabel ber i kut : Tabel 7.3 .

  Jenis dan Korban Bencana Alam per Kecamatan tahun 201 5

  NO KECAMATAN JENIS BENCANA & JUMLAH KK TERKENA BENCANA

  PUTING BELING BANJIR KEBAKARAN

  1 Semau - -

  3

  2 Semau Selatan - 130 -

  4 Nekemese 21 -

  2

  28

  5 Kupang Tengah 54 447

  2

  6 Taebenu 2 -

  1

  7 Amarasi 2 -

  1

  8 Amarasi Barat 1 - -

  9 Amarasi Selatan - - -

  10 Amarasi Timur - - -

  11 Kupang Timur 48 207

  2

  12 Amabi Oefeto Timur

  70 Sumber : Kabupaten Kupang dal am Angka thn 2016 Kabupaten Kupang memiliki 27 Pulau. Ada 3 pulau yang dihuni dan 24 pulau yang tidak dihuni Diantar a 3 pulau yang dihuni hanya 2 pulau yang ter golong pulau kecil yakni pulau Ker a dan pul au Semau. Dal am Pembagian wi layah Pulau Ker a masuk dal am Kecamatan Sulamu, sedangkan Pulau Semau masuk dalam kecamatan Semau dan Semau Selatan. Di antar 24 Pul au yang tak ber penghuni, ada 1 pulau yakni Pulau Batek yang masuk dalam PPKT sesuai Per pr es 179 tahun 2014 tentang RTR Kawasan Per batasan Negar a di NTT.

C. POTENSI PERM ASALAHAN D AN TANTANGAN PENGEM BANGAN PERM UKIM AN

  C.1 POTENSI Kabupaten Kupang sesuai Per pr es 179 Tahun 2014 masuk dal am KSN dar i sudut pandang per tahanan dan keamanan. M er upakan bagi an dari RTR Kawasan Perbatasan dar at dan laut yang mencakup 8 Kecamatan yakni kecamatan Amfoang Ti mur , Semau, Semau Selatan, Kupang Bar at, Nekamese, Amar asi bar at, Amar asi Selatan dan Amar asi Timur .

  Selain i tu sesuai Renstr a Kementr ian PUPR Kabupaten Kupang masuk dalam W PS 19 jalur Kupang – Atambua. C.2 PERM ASALAHAN DAN TANTANGAN Permasalahan pengembangan permukiman diantaranya: o

  Belum ter penuhinya kebutuhan pengembangan per mukiman hampir di semua o kecamatan di kabupaten Kupang (Pr asar ana dan Sar ana Dasar Per mukiman) Kondisi Jalan rusak, pada musim hujan tr anpor tasi ter ganggu di beber apa kecamatan o potensi al . Belum tersedianya per mukiman yang layak huni , tersebar di semua desa yang ada di o hampir semua kecamatan di kabupaten Kupang. M asih terdapat kampung pengungsi an di Desa Tuapukan kecamatan Kupang Timur o yang belum ter tata. o Pemr ogr aman dan per encanaan per mukiman belum ter or gani sir dengan baik o Kekur angseimbangan pembangunan antar a per desaan dan per kotaan o Kur angnya dukungan kegi atan ekonomi mel alui pengembangan per mukiman Belum ber kembangnya kawasan per desaan agr opolitan dan minapolitan

  Tantangan pengembangan permukiman diantaranya:

  Tantangan pengembangan per mukiman di daer ah sebagian besar sama dengan tantangan pengembangan per mukiman secar a nasi onal. Namun secar a khusus di Kabupaten Kupang tantangannya adalah bagaimana memacu pemer intah Kabupaten Kupang untuk lebih memper hatikan pembangunan bidang Cipta Kar ya khususnya sektor pengembangan per mukiman. Selain itu bagaimana member ikan pemahaman kepada Pemer intah Kabupaten Kupang tentang pentingnya penyusunana dokumen SPPIP/ RPKPP dan per l unya membuat kebijakan untuk menunjang penataan dan pengembangan permuki man di Kabupaten Kupang sehingga tujuan- tujuan pembangunan Bi dang Cipta Kar ya dalam sektor pengembangan per mukiman dapat ter capai.

  C.2 .1 . Kaw asan Permukiman Perdesaan

  Kawasan per mukiman per desaan adal ah suatu kawasan yang lokasi sekitar nya masih didominasi ol eh lahan per tani an, tegalan, per kebunan dan lahan kosong ser ta aksesibilitas umumnya kur ang, jumlah sar ana dan pr asar ana penunjang juga ter batas atau hampi r tidak ada. Lahan yang dapat di kembangkan sebagai kawasan per mukiman adal ah lahan yang memi liki kriter ia sebagai ber ikut:

   Kel erengan < 40%  Tidak ter letak pada kawasan lindung

   Ter layani oleh utilitas dan sar ana penunjang

   Sudah ter dapat jar ingan jal an dan ter layani sistem tr anspor tasi

  Keter batasan lahan membuat masyar akat cender ung menempati lahan- lahan yang ber ada disekitar jar ingan jal an utama yang mempunyai akses yang baik ke pusat kegiatan per dagangan dan kawasan aktivitas lainnya. Pengatur an dan pengendalian kepadatan per mukiman diter apkan dengan memper hatikan kondi si sosial ekonomi dan kondi si kawasan ter bangun ser ta diori entasikan pada upaya peningkatan kualitas lingkungan setempat. Ber dasar kan pada kr iter ia di atas maka r encana pengembangan kawasan per mukiman di Kabupaten Kupang adalah :

  

 Kawasan yang secar a teknis dapat digunakan untuk per muki man yang aman dar i

bahaya bencana alam.

   Sehat dan mempunyai akses untuk kesempatan ber usaha ser ta dapat member ikan manfaat bagi peni ngkatan keter sediaan per mukiman, mendayagunakan fasil itas yang ada di sekitar nya dan meningkatkan per kembangan kegiatan sektor ekonomi yang ada.

   Per lu adanya pengaturan terhadap luas lahan ter bangun dengan tak ter bangun pada kawasan pengembangan per muki man.

   Per lu adanya penegasan batas kawasan ter hadap kaw asan non per mukiman.

   Per lu adanya penetapan tinggi bangunan pada kaw asan pengembangan permuki man. Kawasan per mukiman per desaan di Kabupaten Kupang pada umumnya menyatu dengan kegiatan per tani an sawah, tegal, kebun campur , ter masuk peter nakan, per ikanan dar at dan di pesi sir , sehingga r encana pengembangannya adalah : a. Untuk pemukiman yang menyatu dengan per tanian/ per kebunan.

  Lahan kosong yang ter letak ditengah per mukiman dan sepanjang jalan mer upakan kawasan yang r awan per ubahan pengunaan l ahan dar i kawasan per tanian menjadi kawasan ter bangun.

  Kawasan pemuki man yang menyatu dengan per tanian/ per kebunan ter dapat di Kecamatan Nekamese, Taebenu, Amar asi Bar at, Amar asi Selatan, Amar asi , Amar asi Timur , Amabi Oefeto, Takar i, Amfoang Selatan, Amfoang Tengah, Fatuleu Tengah, Fatuleu Bar at. Amfoang Timur , Amfoang Utar a, Amfoang Bar at laut, dan Amfoang Bar at Daya .

  b. Kawasan per mukiman per desaan yang terletak pada kawasan pesisir ber ada di Kecamatan Amfoang Bar at Daya, Sulamu, Kupang Bar at, Nekamese dan Amarasi Bar at. Per mukiman ini didominasi oleh masyar akat nel ayan yang ber basi s per ikanan tangkap dan disekeli lingnya mer upakan kawasan tegalan.

c. Kawasan pemukiman perdesaan yang terletak di dalam kawasan hutan.

  Kawasan pemukiman i ni ter jadi di kar enakan penduduk yang beker ja disektor kehutanan ataupun par a per ambah hutan. Keberadaan pemukiman ter sebut pada umumnya dalam kondi si yang bur uk dengan tanpa di lengkapi sar ana prasana pemukiman dan ter letak pada daer ah yang r awan bencana. Kawasan pemukiman per desaan yang terletak didal am kawasan hutan ter dapat di Kecamatan Nekamese, Taebenu, Sulamu, Fatuleu, Amar asi Bar at, Amar asi, Amar asi Timur , Takar i, Amfoang Selatan, Amfoang Tengah, Fatul eu Tengah, Amfoang Timur , Amfoang Bar at l aut, dan Amfoang Bar at Daya.

  C.2 .2 . Kaw asan Permukiman Perkotaan

  Kawasan per mukiman per kotaan adalah kawasan yang domi nasi kegiatannya difungsikan untuk kegiatan yang bersi fat kekotaan dan mer upakan or i entasi per ger akan penduduk yang ada pada wil ayah sekitar nya. Kawasan per mukiman per kotaan meli puti Kecamatan Kupang Bar at, Kecamatan Kupang Tengah, Kecamatan Kupang Ti mur , Kecamatan Sulamu, Kecamatan Fatuleu, Kecamatan Taebenu, dan Kecamatan Amabi Oefeto.

  Untuk mendukung per tumbuhan kawasan per mukiman per kotaan maka dir encanakan Kota Ter padu M andir i (KTM ). Penger tian dar i Kota Ter padu M andi ri (KTM ) adalah kawasan tr ansmigr asi/ per desaan yang pembangunan dan pengembangannya dir ancang menjadi pusat per tumbuhan yang mempunyai fungsi per kotaan melalui pengelolaan sumber daya alam yang ber kel anjutan.

  Kota Ter padu M andir i (KTM ) ini ter jadi pada wi layah-wi layah yang jauh dari pusat kota, sehingga muncul kawasan yang mer upakan pusat per tumbuhan dengan ber bagai macam fasilitas. Dan KTM ini tidak dibatasi oleh batas admini str asi . Pengembangan KTM ter dapat di Kecamatan Amfoang Timur , Kecamatan Amfoang Tengah, Kecamatan Amfoang Selatan dan Kecamatan Amfoang Bar at Daya. Ar ahan pembangunan KTM meliputi :

   peningkatan investasi; budi daya dan industr i pertanian, jasa dan per dagangan.

   peningkatan pr oduktivitas tr ansmigr an dan penduduk sekitar . pr ibadi manusia atau masyar akat dalam hal pendidikan dan kesehatan sehingga kual itas hidupnya dapat meningkat secar a ber samaan.

  

 Peningkatan sumber daya manusia lebih menekankan pada peni ngkatan kualitas

   Pelestar ian lingkungan hidup.

   Peningkatan daya tari k kawasan dengan car a menyediakan pr asar ana dan sar ana penunjang.

  Sor otan dalam or ientasi ini adalah masalah l ahan yang ber pengar uh terhadap keseimbangan ekosistem. Dua hal penting yang har us dilakukan adalah mengambil tindakan atas kerusakan yang telah ter jadi dan mengambil tindakan atas ker usakan yang diper ki rakan dapat ter jadi sebagai tindakan pr eventi f.

   peningkatan pendapatan asl i daer ah.

   peningkatan efektivitas pemanfaatan r uang yang berwaw asan lingkungan.

   per luasan kesempatan ker ja.

   peningkatan jari ngan i nfr astuktur .

  C.2 .3 . Kaw asan Permukiman Khusus Kawasan pemukiman Per batasan

  Kawasan tPer batasan menjadi kawasan ter belakang dalam suatu wilayah yang di sebabkan kar ena kur angnya pemenuhan kebutuhan dasar pemuki man.

7.1.2 Sasaran Program

  Kegiatan pengembangan per mukiman terdir i dar i kegiatan Non Fi sik berupa pengatur an, pembinaan, pengawasan dan kegiatan fisik ber upa pembangunan dan pengembangan di kawasan perkotaan; per desaan dan kawasan khusus.

  Pengembangan per mukiman Non fisik ter dir i dar i :

  1. Per atur an Pengembangan Kawasan Per mukiman

  • Per atutr an Pengembangan Kawasan Per mukiman

  2. Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan Kawasan Per muki man

  • Pendampingan Penyusunan NPSK
  • Penyusunan Kebijakan, Str ategi dan r encana Pengembangan Kawasan Per mukiman
  • Pembinaan, Pengawasan dan Kemitr aan Penyelengar aan Pengembangan Kawasan Per muki man

  3. Pembangunan dan pengembangan kawasan per mukiman per kotaan meliputi :

  • peningkatan kual itas kawasan per mukiman kumuh
  • peningkatan lingkungan per mukiman per kotaan
  • pembangunan dan pengembangan kawasan per mukiman nelayan

  4. Pembangunan dan Pengembangan kawasan per mukiman per desaan meli puti :

  • pembangunan dan pengembangan kawasan per mukiman per desan potensial
  • pembangunan dan pengembangan kawasan per mukiman per desaan tetinggal, ter pencil dan pulau- pulau kecil ter luar
  • Pembangunan Infr astruktur Sosi al ekonomi W ilayah

  5. Pembangunan dan Pengembangan kawasan per mukiman khusus meliputi :

  • pembangunan dan pengembangan kawasan per batasan
  • Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Pulau- pulau Keci l terluar
  • pembangunan dan pengembangan kawasan r awan bencana, paska bencana, dan kawasan ter tentu

  6. Infr astruktur Ber basis M asyar akat

  • Pr ogr am Peningkatan Kualitas Per mukiman

  7. Pembangunan Per contohan Kota Bar u

  • Per intisan Inkubasi Kota Baru

  Readiness Criteria Kriteria Kesiapan ( )

  Dalam pengembangan per muki man ter dapat kr iter ia yang menentukan, yang terdir i dar i kr iter ia umum dan khusus, sebagai ber ikut.

  • Ada r encana kegiatan r inci yang diur aikan secar a jelas.
  • Indikator kinerja sesuai dengan yang ditetapkan dalam Renstr a.
  • Kesiapan lahan (sudah ter sedia).
  • Sudah ter sedia DED.
  • Ter sedia Dokumen Per encanaan Ber basis Kawasan (SPPIP/ RP2KP/ RKP RPKPP,

  M aster pl an Kws. Agr opolitan & Minapolitan, dan KSK)

  • Ter sedia Dana Daer ah untuk Ur usan Ber sama (DDUB) dan dana daer ah untuk pembiayaan komponen kegiatan sehingga sistem bisa berf ungsi.
  • Ada unit pel aksana kegi atan.
  • Ada l embaga pengel ol a pasca konstr uksi. Selain kr iteri a kesiapan seper ti di atas ter dapat beber apa kr iter ia yang har us diper hatikan dalam pengusulan kegiatan pengembangan per mukiman seper ti untuk penanganan kawasan kumuh di per kotaan. M engacu pada UU No. 1/ 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Per mukiman, per mukiman kumuh memi liki cir i : (1) ketidakter atur an dan kepadatan bangunan yang tinggi (2) keti daklengkapan pr asar ana, sar ana, dan utilitas umum (3) penurunan kualitas r umah, per umahan, dan per mukiman, ser ta pr asar ana, sar ana

  dan utili tas umum (4) pembangunan rumah, per umahan, dan per muki man yang tidak sesuai dengan r encanatata r uang wilayah.

  Lebi h lanjut kr iteria ter sebut ditur unkan ke dalam kr iter i a yang sel ama ini diacu oleh Di tjen. Ci pta Karya meliputi sebagai ber ikut:

  1. Vitalitas Non Ekonomi a. Kesesuai an pemanfaatan r uang kawasan dalam Rencana Tata Ruang W ilayah Kota atau RDTK, di pandang per lu sebagai legalitas kawasan dalam r uang kota.

  b. Fisik bangunan per umahan per mukiman dalam kawasan kumuh memiliki indi kasi ter hadap penanganan kawasan per mukiman kumuh dalam hal kelayakan suatu hunian ber dasar kan intensitas bangunan yang ter dapat didal amnya.

  c. Kondi si Kependudukan dalam kawasan per mukiman kumuh yang dinilai, mempunyai indikasi ter hadap penanganan kawasan per mukiman kumuh ber dasarkan ker apatan dan kepadatan penduduk.

  2. Vitalitas Ekonomi Kawasan

  a. Tingkat kepenti ngan kawasan dalam letak kedudukannya pada wil ayah kota, apakah kawasan itu str ategis atau kur ang str ategi s.

  b. Fungsi kawasan dalam per untukan r uang kota, dimana keter kaitan dengan faktor ekonomi member ikan keter tar ikan pada i nvestor untuk dapat menangani kawasan kumuh yang ada. Kawasan yang ter masuk dal am kelompok ini adalah pusat- pusat aktivitas bisni s dan per dagangan seper ti pasar , ter mi nal/ stasiun, pertokoan, atau fungsi lai nnya.

  c. Jar ak jangkau kawasan ter hadap tempat mata pencahar ian penduduk kawasan per muki man kumuh.

  3. Status Kepemilikan Tanah a. Status pemilikan l ahan kawasan per umahan per mukiman.

  b. Status ser tif ikat tanah yang ada.

  4. Keadaan Pr asar ana dan Sar ana : a. Kondi si Jalan, b.Dr ai nase, c. Air ber sih, d. Ai r limbah

  5. Komi tmen Pemer intah Kabupaten/ Kota

  a. Keinginan pemeri ntah untuk penyel enggar aan penanganan kawasan kumuh dengan indikasi penyediaan dana dan mekanisme kelembagaan penanganannya.

  b. Keter sediaan per angkat dalam penanganan, seper ti halnya r encana penanganan (gr and scenari o) kawasan, r encana induk (master plan) kawasan dan lainnya.

  7 .1 .3 . Usulan Kebutuhan Program

  Ber dasarkan kebutuhan dan usul an pr ogr am pengembangan infr astr uktur per mukiman yang r elevan dengan kondisi eksisiting dan per masalahan per mukiman di kabupaten Kupang maka diusulkan beberapa kegiatan/ pr oyek pr ior i tas bangunan Infr astr uktur per mukiman di kabupaten Kupang yang disajikan dalam matr iks RPI2JM .

7.2. Penataan Bangunan dan Lingkungan 7 .2 .1 . Kondisi Eksisting

  Pr ogr am Sektor Penataan Bangunan dan lingkungan difokuskan pada penataan bangunan mel alui fasilitasi pembentukan dan implementasi Per da Bangunan Gedung, dan penataan lingkungan melalui penataan kawasan str ategis baik itu kawasan ber sejar ah, tr adisional, penyediaan Ruang Ter buka Hijau maupun kawasan yang mempunyai nilai ekonomi . Fungsi dar i penataan atau r evi talisasi kawasan tersebut yai tu untuk meningkatkan kualitas kawasan. Sampai dengan tahun 2015 per sentasi bangunan gedung yang sudah mempunyai IM B dan Per sentasi Ruang Ter buka Hijau belum ter data. Dan sampai tahun 2016, kabupaten Kupang sementar a mempr oses l egalisasi per da bangunan Gedung. Adapun Kondisi Eksisting Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan dapat di lihat pada tabel ber ikut :

Tabel 7.4. Kondisi Eksisting Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan Tahun 2015 NO URAIAN SATUAN BESARAN KETERANGAN

  1 Status Perda BG Ada/tidak Ada

  2 Prosentasi Bangunan Ber-IMB % Belum terdata

  3 Prosentasi Bangunan Bersertifikat SLF % Belum Terdata

  4 Pendataan Bangunan Gedung unit Belum terdata

  5 Prosentasi RTH % 4,38 Data RTRW

  6 Status Bangunan Pusaka (Nasional) Ada/tidak Tidak ada

  7 Status Bangunan Pusaka (Dunia) Ada/Tidak Tidak ada

Sampai dengan tahun 2015 bel um ada penanganan infrastruktur sektor Penataan Bangunan dan

Lingkungan yang di bi ayai melalui APBN di Kabupaten Kupang

   Potensi dan Tantangan

  Sesuai Per pres 179 Tahun 2014 tentang RTR Kawasan Per batasan Negar a Pr ovinsi NTT, Kabupaten Kupang masuk dalam KSN Per batasan, karena ada 8 Kecamtan yang masuk dalam kaw asan Per batasan dar at dan Laut dengan Negar a Timor Leste dan Negar a Austr ali a Dalam penataan bangunan dan lingkungan ter dapat beber apa per masalahan dan tantangan yang antar a l ain : a. Kur ang diper hatikannya permuki man- per mukiman tr adisional dan bangunan gedung ber sejar ah, padahal punya potensi wisata.

  b. Ter jadi nya degr adasi kawasan str ategis, padahal punya potensi ekonomi untuk mendor ong per tumbuhan kota.

  c. Sar ana lingkungan hijau, sar ana olah r aga, dan l ain- lain kur ang diper hatikan. d. Kur ang ditegakkannya atur an kesel amatan, keamanan dan kenyamanan bangunan gedung ter masuk pada daer ah- daer ah r awan bencana.

  e. Lemahnya pengatur an penyelenggar aan bangunan gedung di daer ah ser ta r endahnya kualitas pelayan publik .

  f. Sampai saat ini Pember ian per ijinan dan pembangunan gedung belum di dasar kan pada Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan; g. Banyaknya bangunan gedung negar a yang bel um memenuhi per syar atan keselamatan, keamanan, dan kenyaman h. M asih banyak bangunan gedung yang belum di lengkapi sar ana dan pr asar ana bagi penyandang cacat; i . Penyelenggar aan bangunan gedung dan r umah negar a kur ang ter tib dan efisien j. M asih banyaknya aset negar a yang tidak ter admi nistrasi kan dengan baik.

  k. Belum mantapnya kelembagaan komunitas untuk meningkatkan per an masyarakat l . Belum melibatkan masyar akat secar a aktif dalam proses perencanaan dan penetapan priori tas pembangunan.

  7 .2 .2. Sasaran program

  Rencana Penataan Bangunan dan Lingkungan di wil ayah Kabupaten Kupang, diper lukan tidak hanya untuk mengendalikan per tumbuhan fisik suatu kawasan kota sejak dini dalam r angka meman du per tumbuhan kota, tetapi juga memelihar a, melindungi dan mencegah dar i segala ancaman yang akan mer usak eksistensi kota. Untuk dapat menciptakan tahap pembangunan dan pengembangan wilayah dan kota, maka sangat diper lukan pemanfaatan r uang yang opti mal. Rencana Penataan Bangunan dan Lingkungan sebagai al at pengendali pemanfaatan r uang kota juga dihar apkan dapat ber fungsi sebagai dokumen per encanaan yang dapat di pedomani berbagai pihak dalam pembangunan fisik kota ser ta mer eduksi ber bagai konfl ik kegiatan masyar akat dalam pemanfaatan r uang kota.

  Program- Program Penataan Bangunan dan Lingkungan, terdiri dari: Peraturan Penataan Bangunan : 1.

  • Penyusunan Rancangan UU dan RPP Bidang Penataan Bangunan dan Lingkun
  • Penyusunan Standar / Pedoman/ Kr iteri a (SPK)

  2 . Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Bangunan Gedung

  • Pembinaan pengelol aan bangunan gedung
  • >Standar isasi dan Kelembagaan Bi dang Pebataan Bang
  • Fasilitasi Kemitr aan Bi dang Penataan Bangunan  Fasilitasi Penguatan Pemda  Pengawasan dan Evali asu Kener ja Bidang Penataan Bangunan 

  Pembinaan Pnengelolaan rumah Negar a

  • Pembinaan Penataan Bangunan Loinglungan Khusus
  • Per encanaan dan Analisa Teknis

  • Administr asi dan Penatausahaan Penataan Bangunan

  3 . Penyelenggaraan Bangunan Gedung

  • Bangunan Gedung Pusaka/ Tr adisi
  • Bangunan Gedung Hijau  Bangunan Gedung M itigasi Bencana  Bangunan Gedung Per batasan
  • Pembangunan Bangunan Gedung Pendukung Kebun Raya
  • Penataan Bangunan Kawasan Str ategis
  • Penataan Bangunan Kawasan Rawan Bencana
  • Penataan Bangunan Kawasan Per batasan
  • Penataan Bangunan Kawasan Hijau
  • Penataan Bangunan Kawasan Destinasi W isata

  4 . Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan

  5 . Revitalisasi dan Pengembangan Kawasan Tematik Perkotaan

  • Penataan Kawasan Pengembangan Kota HIjau
  • Penataan Kawasan Revitalisasi Kota Pusaka
  • Penataan Kawasan Revitalisasi Tr adisional Ber sejar ah
  • Penataan Kawasan Pengembangan Destinasi W isata

  

6 . Fasilitasi Edukasi dan Pengembangan Partisipasi M asyarakat Bidang Penataan

Bangunan

  • Kegiatan Penyebar luasan Infor masi PIP2B
  • Fasilitasi Pemanfaatan Ruang terbuka Publik

  Untuk penyelenggar aan pr ogr am- pr ogr am pada sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL) dibutuhkan Kr iteria Kesiapan (Readiness Cri teri a) yang mencakup antar a lain r encana kegi atan r inci , indikator kiner ja, komitmen Pemda dalam mendukung pelaksanaan kegiatan melalui penyiapan dana pendamping, pengadaan lahan jika diper l ukan, ser ta pembentukan kelembagaan yang akan menangani pelaksanaan proyek ser ta mengelola aset proyek setel ah infr astr uktur dibangun.

  7.2.3 .. Usulan Program dan Kegiatan

  Usulan pr ogr am dan kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan Kabupaten Kupang di saji kan pada matr i ks Pr ogr am Invetasi RPI2JM .

  7 .3 . RENCANA PENGEM BANGAN AIR M INUM

  7.3.1 Kondisi Eksisting Pengembangan SPAM

  1. Aspek teknis Ber dasarkan data capai an untuk akses rumah tangga terhadap air minum layak di Kabupaten Kupang sampai dengan tahun 2015 sebesar 56,01 atau 43,99% rumah tangga di Kabupaten Kupang bel um mendapatkan/ belum mengakses air minum layak. Dari data BPS tahun 2016 juml ah Rumah Tangga yang mengakses air minum menggunakan leding 4,57%, yang menggunakan pompa sebesar 12,98% sedangkan sumur dan mata ai r sebanyak 47,45%. Penyediaan air minum dengan si stem perpipaan di Kabupaten Kupang untuk kaw asan per kotaan dikelol a oleh PDAM Kabupaten Kupang dan sampai dengan akhir tahun 2015 cakupan layanan penduduk baru mencapai 80,77%. Untuk membantu meningkatkan pelayanan air mi num di Kabupaten Kupang pemeri ntah Pusat melalui Satuan Kerj a PSPAM Provinsi NTT Di rektorat Air M inum tel ah membangun pi pa sepanjang 163.971 meter dengan pagu mencapai Rp 3.229.076.465.000 dan Provinsi NTT Di rektor at Ai r M inum tel ah membangun pi pa sepanjang 100.917 meter dengan pagu mencapai Rp 25.291.302.000,- dan di laksanakan pada tahun 2012, 2013 dan tahun 2015 .

  Sedangkan potensi mata ai r yang ada di kabupaten Kupang tersebar dalam 6 kecamatan dan 41 desa/ kel urahan dengan 73 mata ai r yang sudah terdata debi tnya dan 3 mata ai r belum tercatat debitnya. Ter dapat juga Jaringan air baku untuk kebutuhan air mi num di kabupaten Kupang, mel iputi :

   Bendungan/ dam Til ong,

   Sumber mata air Oenaek Camplong di Kecamatan Fatuleu;

   Sumber mata air Baumata di Kecamatan Taebenu;

   Sumber mata air Tarus di Kecamatan Kupang Tengah;

   Sumber mata air Benu di Kecamatan Takari ;

   Sumber mata air Oenesu di Kecamatan Kupang Barat;

   Sumber mata air Uiasa di Kecamatan Semau;

   Sumber mata air Amarasi di Kecamatan Amar asi;

   Sumber mata air di Kecamatan Amfoang Tengah;

   Sumber mata air di Kecamatan Fatuleu Bar at;

   Sumber mata air di Kecamatan Amfoang Timur. Selengkapnya tentang data tentang penanganan ai r mi num di kabupaten Kupang ter saji pada tabel dibaw ah ini.

Tabel 7.5 D ata Pengolahan Air M inum oleh PDAM Kabupaten Kupang tahun 2013- 2015 BESARAN NO URAIAN SATUAN 2013 2014 2015 PELAYANAN PENDUDUK

  1 Jumlah Penduduk Jiwa 705.987 709.038 709.676

  2 Jumlah Pelanggan Jiwa 26.075 26.077 25.577

  3 Penduduk Terlayani % 28,31 27,95 35,73 DATA PRODUKSI

  1 Kapasitas Produksi Lt/detik 277.664 239.501 237.347

  2 Kondisi PDAM Sehat/Sakit Sehat Sehat Sehat

  3 Biaya Produksi di PDAM Rp 26.924.416.727 32.706.727.353 38.980.200.654 DATA DISTRIBUSI

  1 Kapasitas Distribusi Lt/dtk 277.664 239.501 237.347

  2 Asumsi Kebutuhan Air Lt/Org/hr 100-150 100-150 100-150

  3 Air Terjual M3/th 6.655.154 6.468.955 6.059.769

  4 Air Terdistribusi M3/th 8.551.731,60 8.292.702,40 7.657.970,76

  5 Total Penjualan Air Rp 27.444.276.559 34.791.626.300 39.745.495.407

  6 Cakupan Pelayanan Air % 63,28 64,40 80,77

  7 Cakupan Penduduk Jiwa 301.729 307.764 313.919

DATA TARIF

  1 Rumah Tangga Rp 2.700 3.400 3.700

  2 Niaga Rp 3.200 8.000 8.800

  3 Industri Rp 3.300 9.500 10.500

  4 Instansi Rp 2.700 6.000 6.600

  5 Sosial Rp 2.300 2.700 3.000

  6 Tarif rata-rata Rp 4.123,76 5.378,25 6.558,91

DATA KONSUMEN

  3 Komsumsi Non Rumah Tangga Unit 1.953 1.903 1.843

  6 Lainnya 1,30

Total 66,30

  1 Jumlah Sambungan Rumah (SR) Unit 26.075 26.077 25.577

  1 Amar asi Oenoni Binoni 0,36 Oebesak 1,27 Oer onik 3,50 Apr en Oebonak 0,70 Raknamo 0,30 Tesbatan Beskase -

  No. Kecamatan Desa Nama M ata Air Debit M ata Air (ltr/ dtk)

Tabel 7.8. Potensi M ata Air di Kabupaten Kupang

  3 Total Akses Pedesaan 49,02 49,25 53,41 Sumber : BPS Provinsi NTT 2016

  2 Total Akses Perkotaan 62,00 66,81 99,44

  1 Total Akses AM Layak 49,56 49,93 56,01

  Akses Air M inum Layak D esa & Kota Kabupaten Kupang Tahun 2013- 2015 No U raian Capaian 2013 (%) 2014 (%) 2015 (%)

  Sumber : PDAM Kabupaten Hasil Audit Tabel 7.7.

  5 Air sungai

  4 Jumlah Jiwa/Sambungan Tumah Tangga Unit

  4 M ata Air terlindung/ tidak terl indung

  3 Sumur terli ndung/ tidak terli ndung 47,45

  2 Pompa 12,98

  1 Leding 4,57

  Rumah Tangga

  Presentase Rumah Tangga M enurut Sumber Air M inum di Kabupaten Kupang Tahun 2015 No Sumbeer Air Mi num Presentasi (%)

  2 Komsumsi Rumah Tangga Unit 24.122 24.174 23.734

  6

  6

  6 Sumber : PDAM Kabupaten Hasil Audit Tabel 7.6.

  No. Kecamatan Desa Nama M ata Air Debit M ata Air (ltr/ dtk) Oekoou - Oesaa 34,00 Oti 2,99 Oebay 0,25

  Oehana 0,05 Oefankoen 0,09 Oeneken 3,00 Oebetmanu 0,03

   Sumber: Hasil Sur vey Sekunder

  6 Kupang Tengah Baumata Bilamaun 0,30 Tar us Tar us 98,00 Oelbubuk Oelbubuk 8,90 Oelnasi Teunbonat 0,80 Oben Koe M eu 0,05 Oeltua Oeltua 36,00 Baumata Baumata 83,62

  Nonbes Oekou 3,68 Ponain Oebaun 2,82 Apr en Nunba 0,01 Nonbes Uk i 0,17 Binoni Oeheum 0,33 Tesbatan Oesusu 4,63 Niuk Baun Oematan 5,80

  Nonbes Oepaha 0,04 Sunr aen Oetepas 0,25 Oekaem 0,43 Retraen Kofi 2,30 Kr etan 3,17 Kotabes Oenefo 1,55

  Oenis 2 0,08 Oekaen 0,40 Bionis 20,00 Oefafi 0,70 Oenup 1,30 Oenunu 0,10 Oenis I 2,00 Oetobe 0,03

  Kotabes Oebaki 7,00 Bur aen Bibobo 8,00 Retraen Retr aen 0,10 Sonr aem Oemanua 0,26 Kotabes Hinat 0,52

  5 Amar asi Niuk Baun M ar ena 0,08 Tun Baun Uekeu Ruanr ete 0,04

  Nonbes Oematan 25,00 Oenisa - Oekabiti 0,29

  Oelpuah 7,68 Sumli li Oebatu 0,60 M anulai Oesola 0,55 Lifuleo Taklubi 0,40 M anulai I M anulai 0,53

  4 Kupang Bar at Oenesu Oenesu 7,00 Sumli li Oeseni 1,00 Oematnunu Oematnunu 0,76

  Camplong I Oelmoe Pisa 2,00

  Oebola Oebelo 1,00 Oelpetu 3,00 Puam Nasi 1,00 Oelpuah 2,00 Camplong II Oenaek 58,00

  3 Fatuleu Camplong Uma Banu Besar 4,00 Uma Banu Keci l 1,00 Nisum 1,00 Batu Plat 2,00 Soko 2,00 Campl ong I 1,00 Campl ong II 21,00 Campl ong IV 7,00

  2 Kupang Ti mur Fatuk Nutu Oefafi 59,25 Suffa 3,10

  Kebutuhan air untuk per kotaan adalah 80- 100 liter / or g/ har i dan untuk pedesaan 40- 60 l iter / or g/ har i .

Tabel 7.9 : Pembangunan Sektor Air M inum di Kabupaten Kupang Tahun 2011 – 20 15 N O NAMA IKK Ta hu n Pe mb an

  Mata Air

Gravit

asi

  2 APB N 4.460.054. Kab.

  Kupang 4800 Pembangunan jemoatan pipa

  20 M : 2 Unit

  n SPAM Di kawasan Amfoang Utara dan sulamu

  201

  2 APB N 1.310.821. Desa Netemn a-nu

  10 L/dt

  g- un an Sum ber Dana PAGU DANA (Rp)x 1000 Wilaya h Pelaya- nan Sisti m Prod uk-si

Sisti

m

  10 L/dt 7.000 PDA M Desa Sulamu

  Mata Air

Gravit

asi

  10 L/dt

  10 L/dt 10.237 SR :280 PDA M

  5 'PEMBANGUN AN SPAM Perdesaan Mendukung KPDT

  201

  3 Pengembanga n SPAM Di kawasan Regional 201

  M

  10 L/dt Rehab Bangunan Pelengkap dan kanopi IPA ; 1 Unit PDA

  10 L/dt

  

Distri

busi

Kapasit as Terpas ang Kapasit as Produk si Infrastruktur Terbangun Peng e-lola Panjan g Pipa (Meter) Infrstruktur lainnya SR/H U

  1 Pembangunan SPAM kawasan Khusus IKK Amfong Timur

  201

  1 APB N 3.209.077.

  000 Amfoan g Timur Mata

  Air

Gravit

asi

6 l/dt 6 l/dt 23.044 Bronkaptering :

  2 Unit Reservoir kap 50 m3: 1 Unit HU :

  2m3

  2 Unit PDA M

  2 Pengembagan SPAM di Kws MBR

  201

  1 APB N 198.200 Ds.

  Tarus

  IPA Pomp

a

4 Pengembanga

  

Gravit

asi

2,5 L/dt 2,5 L/dt 3.747 HU :

3 APB N 1.764.547 Ds.

  Pariti 9.435 HU : kap2 m3 3 Unit PDA

  2 M³ -

  Reservoir Kap. 150 M³ - 1 Unit SR;

  120 PDA M

  1 Pembangunan SPAM Pelabuhan Perikanan Mendukung KKP (Paket APBN-23); di PPI Desa Sulamu Kabupaten Kupang

  201

  4 APB N 1.917.000 Sulamu 9.500 Pembangunan Solar Water Pumps- 1 Unit Pembangunan Rumah Panel-

  1 Unit Pembangunan Reservoir Kap.

  50 M³ - 1 Unit HU Kap.

  10 Unit

  4 APB N 3.109.100 Ds.

  1

  1 Pembangunan SPAM Ibu Kota Kecamatan (IKK) (Paket P.17) Lokasi :

  IKK Takari, 201

  4 APB N 6.776.288 Takari Mata Air

Gravit

asi

  15 L/dt

  15 L/dt 19.913 SR : 300 PDA M

  Pantai Beringin Mata Air

  Baun Mata Air

Pomp

a

Centri

fugal

7,5 L/dt 7,5 L/dt 5.235 Pembangunan

  9 Pembangunan SPAM Perdesaan (Paket APBN- 26); di Desa Baun Kabupaten Kupang 201

  3 Unit PDA M Ds.

  201

  6 Pembangunan SPAM IKK di

  IKK Amfoang Utara 201

  3 APB N Ds.

  Naikliu Mata Air

Gravit

asi

  10 L/dt

  10 L/dt 16.820 SR : 100 PDA M

  7 Pembangunan SPAM IKK di Kupang Timur

  3 APB N 6.234.330 Ds.

  10 L/dt 15.260 SR : 500 PDA M

  Oesao Mata Air

Gravit

asi

  15 L/dt 17.000 SR : 100 PDA M

  8 Pembangunan SPAM IKK di Kupang Timur

  201

  3 APB N Ds.

  Naibona t dan Ds. oesao Mata

  Air

Gravit

asi

  10 L/dt

  M Kabupaten Kupang

  1 Pembangunan 201 APB 7.145.026 Amfoan 3.600 Optimalisasi HU :

  2 SPAM MBR

  

5 N g Utara Bak

  3 Unit

  IKK Oesao, Pengumpul 12 SR:

  IKK Amfoang M3 Ø 150 mm

  10 Utara dan

  • – 1 Unit Unit Desa Baun

  Pembangunan Kabupaten Bak (Paket APBN - Pengumpul 12 21) M3 Ø 65 mm –

  2 Unit Broncaptering kap. 7 lt/det – 1 Unit Siphon Pipa GIP Ø 150 mm Bentang 10 M'

  • – 1 Unit Baun 18.380 Pembangunan SR: jembatan pipa 200 dari baja WF Unit bentang 24 meter – 1 unit Pembangunan siphon pipa GIP Ø 150 mm, bentang 30 meter – 1 unit Oesao 6.600 SR: 200 Unit

  1 Pembangunan 201 APB 1.302.349 Takari 6.400 Pembangunan SR:

  3 SPAM MBR

  5 N bak 100

  IKK Takari penampung Unit Kabupaten kap 12 m3 – 1 Kupang (Paket unit APBN-25)

  Sumber : Satker PSPAM dan Hasil Survey 2 . Aspek Pendanaan Semua rencana si stem sar ana dan pr asarana ai r minum perpipaan yang di bangun oleh pemerintah di kabupaten Kupang umumnya disesuaikan dengan r encana perluasan kota dengan menggunakan dana APBD. Peni ngkatan/ penyempurnaan dan pemeliharaan umumnya diserahkan kepada pemeri ntah daerah dan sw adaya masyar akat. Namum keterbatasan keuangan daerah mengakibatkan upaya penyempurnaan dan pemeli haraan sar ana dan pr asarana dasar tersebut sepertinya belum mendapat perhati an yang l ebi h mendetail.

  3 . Aspek Kelembagaan dan Peraturan

  Dar i segi aspek kelembagaan, yang menangani jar ingan air ber sih adalah Perusahan Daer ah Air M inum (PDAM ) kabupaten Kupang. Kiner ja dar i PDAM sebagai lembaga yang menangani dan mengatur masalah jar ingan air ber sih belum dapat beker ja secar a maksimal. Hal ini di sebabkan kar ena kurangnya koor dinasi dalam melakukan pengelolaan air ber sih ditambah lagi dengan kur angnya sar ana dan pr asar ana ser ta tenaga ahli yang mendukung kiner ja dar i PDAM dalam penyedi aan ai r minum yang bai k.