Pelaksanaan Metode Demonstrasi Dalam Mata Pelajaran Fikih Pada Materi Sholat Siswa Kelas VIII MTs Nurul Huda Banyubiru Kabupaten Semarang - Test Repository

  

PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI

DALAM MATA PELAJARAN FIKIH

MATERI SHALAT PADA SISWA KELAS VIII

MTs NURUL HUDA BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2017/2018

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  

Oleh:

NUR KHOLIS

114-13-028

JURUSANPENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

  

PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI

DALAM MATA PELAJARAN FIKIH

MATERI SHALAT PADA SISWA KELAS VIII

MTs NURUL HUDA BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2017/2018

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  

Oleh:

NUR KHOLIS

114 13 028

JURUSANPENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

  MOTTO Tak harus start No. 1 untuk menjadi juara (Valentino Rossi 46) PERSEMBAHAN

  Karya sederhana ini Saya Persembahkan Kepada: 1.

  Kedua orang tuaku, tercinta 2. Keluarga Besar di Banyubiru 3. Keluarga besar Ponpes Nurul Asna

KATA PENGANTAR

  Bismillahirrahmanirrohim

  Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah menganugerahkan Rahmat, dan Hidayah-Nya kepada penulis dalam rangka menyelesaikan karya skripsi ini.

  Tidak lupa sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi agung Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya yang selalui setia menjakannya suri tauladan yang mana beliaulahh satu-satunya ummat manusia yang dapat mereformasi ummat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman terang benerang yakni dengan ajarannya agama Islam.

  Penulisan skripsi inipun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapakan banyak terimakasih yang sedalam dalamnya kepada :

  1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN salatiga.

  2. Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Siti Ruhayati, M.Ag Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam 4.

  Dr. M. Gufron, M.Ag selaku pembimbing yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dengan penuh kesabaran, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  5. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf dan karyawan di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

  6. Bapak Ibu tercinta (Ali Imron &Sumiah) yang telah membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang.

  7. Yuyun Nur Hidayati yang tidak pernah lelah memberikan semangat, perhatian dan selalu mendampingi dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Semoga Allah selalu melindungi kita.

  8. Keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Asna, terimakasih untuk semua kenangan manis yang telah terukir bersama. Semua itu tidak akan pernah terlupakan.

9. Teman-teman seperjuangan mahasiswa PAI Ekstensi angkatan 2013 10.

  Serta Semua pihak yang selalu memberikan dorongan dan do’a kepada penulis selama masa penulisan. Hanya untaian terima kasih dengan tulus serta iringan doa, semoga Allah membalas semua amal kebaikan mereka dan selalu melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah Nya. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

  Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan penulis khususnya.

  Salatiga, 26 Agustus 2017 Penulis,

  Nur Kholis NIM. 114-13-028

  ABSTRAK

Kholis, Nur. 2017. Pelaksanaan Metode Demonstrasi dalam Mata Pelajaran

Fikih Materi Shalat pada Siswa Kelas VIII di MTs Nurul Huda

  Banyubiru Tahun Ajaran 2017/2018 Tahun 2017. Skripsi, Salatiga: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Kata kunci: Metode Demonstrasi dan Mata pelajaran Fikih Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan mengenai, 1)

bagaimana pelaksanaan metode demonstrasi dalam mata pelajaran fikih pada

materi shalat kelas VIII di MTs Nurul Huda Banyubiru? 2) faktor-faktor apa

saja yang menghambat penggunaan metode demonstrasi dalam mata pelajaran

Fikih pada materi shalat kelas VIII di MTs Nurul Huda Banyubiru?

  Penelitian yang penulis lakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam perjalanan mengumpulkan data, penulis menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisisnya, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Selain itu, untuk keabsahan datanya dicek menggunakan teknik triangulasi dan member check.

  . Hasil penelitian ini adalah: Pertama, pelaksanaan metode demonstrasi

dalam mata pelajaran fikih pada materi sholat. Kedua, faktor-faktor yang

menghambat pelaksanaan metode demonstrasi dalam mata pelajaran fikih

pada materi sholat, meliputi: 1) Terdapat pada waktu yang kurang lama dan latar

  belakang anak didik yang berdeda. 2) anak itu sulit untuk memulai maju kedepan untuk memperagakan. 3) guru harus memanggil nama murid tersebut baru dia mau maju, tidak dengan kesadaran diri sendiri untuk maju kedepan memperagakan di depan kelas. 4) belum adanya kesadaran diri siswa untuk maju kedepan memperagakan di depan kelas

  DAFTAR ISI

  SAMPUL....................................................................................................... i GAMBAR BERLOGO ................................................................................. ii HALAMAN JUDUL ..................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iv PENGESAHAN ............................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................................... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii KATA PENGANTAR .................................................................................. viii ABSTRAK .................................................................................................... xi DAFTAR ISI ................................................................................................. xi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv

  BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3 C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 3 D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 3 E. Definisi Operasional ........................................................................... 4 1. Metode Demonstrasi ....................................................................... 5 2. Mata Pelajaran Fikih ....................................................................... 8 3. Shalat .............................................................................................. 9 F. Metode Penelitian ............................................................................... 9

  1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ................................................... 9 2.

  Kehadiran Peneliti ......................................................................... 10 3. Lokasi Penelitian ........................................................................... 11 4. Sumber Data .................................................................................. 11 5. Teknik pengumpulan Data ............................................................ 12 6. Teknik Analisis Data ..................................................................... 14 7. Pengecekan Keabsahan Data ........................................................ 15 8. Tahap-tahap Penelitian .................................................................. 16 G. Sistematika Pembahasan .................................................................... 20

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pelaksanaan Metode Demonstrasi...................................................... 18 1. Pengertian dan Macam-macam Metode Pengajaran ...................... 19 2. Pengertian Metode Demonstrasi, Kekurangan dan Kelebihannya ................................................................................ 22 B. Proses Belajar Mengajar ..................................................................... 26 1. Pengertian Proses Belajar Mengajar ............................................... 26 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar Mengajar ....... 28 C. Bidang Studi Fikih ............................................................................. 30 1. Pengertian Fikih .............................................................................. 30 2. Tujuan Fikih di MTs ....................................................................... 30 3. Ruang Lingkup Fikih di MTs ......................................................... 31 D. Shalat .................................................................................................. 31

  1. Pengertian shalat .............................................................................. 31 2.

  Syarat-syarat sholat .......................................................................... 32 3. Rukun-rukun sholat .......................................................................... 34 4. Hal-hal yang membatalkan sholat .................................................... 35

  BAB III: LAPORAN HASIL PENELITIAN ............................................... 37 A. Gambaran umum lokasi dan subjek Penelitian .................................. 37 1. Sejarah Berdirinya MTs Nurul Huda Sepakung............................ 37 2. Letak Geografis ............................................................................. 37 3. Visi dan Misi ................................................................................. 37 4. Struktur Organisasi MTs Nurul Huda ........................................... 39 5. Keadaan Guru di MTs Nurul Huda ............................................... 41 6. Keadaan Siswa-siswi di MTs Nurul Huda..................................... 42 7. Keadaan Sarana dan Prasarana ...................................................... 43 B. Penyajian Data Penelitian ................................................................... 43 1. Pelaksanaan Metode Demonstrasi Mata pembelajaran fikih di MTs Nurul Huda Banyubiru Tahun2017/2018....................................... 43 2. Faktor pendukung dan penghambat penggunaan metode Demonstrasi dalam Pembelajaran Shalat siswa kelass VIII MTs Nurul Huda Banyubiru Tahun2017/2018........................................................... 51

  BAB IV : PEMBAHASAN ........................................................................... 53 A. Pelaksanaan Metode Demonstrasi Mata pembelajaran fikih di MTs Nurul Huda Banyubiru Tahun2017/2018.......................................... 53

  B.

  Faktor pendukung dan penghambat penggunaan metode Demonstrasi dalam Pembelajaran Shalat siswa kelass VIII MTs Nurul Huda Banyubiru Tahun2017/2018.............................................................. 58

  BAB V : PENUTUP...................................................................................... 61 A. Kesimpulan ....................................................................................... 61 B. Saran-saran ........................................................................................ 63 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama merupakan salah satu bidang studi yang diharapkan

  dapat memberikan peranan dalam usaha menumbuhkembangkan sikap beragama siswa. Sikap dan kemampuan siswa dalam beragama merupakan cerminan dari keberhasilan guru agama di sekolah dalam menyalurkan ajaran agama melalui usaha pendidikannya

  Salah satu bidang studi yang termasuk dalam pendidikan agama adalah fikih. Secara umum fikih merupakan salah satu bidang studi agama yang banyak membahas tentang hukum-hukum yang mengatur pola hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungannya. Fikih diharapkan menjadi alat kontrol bagi siswa dalam mengarungi kehidupannya dan dengan materi fikih diharapkan aktivitas siswa tidak lepas dari norma-norma agama.

  Tentunya harapan-harapan yang ingin dicapai dari pengajaran fikih ini harus didukung oleh proses belajar mengajar yang efektif yang dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap bidang studi fikih.

  Faktor-faktor yang ikut menentukan berhasil atau tidaknya tujuan pembelajaranya itu anak didik, pendidik, tujuan pendidikan, sarana dan prasarana juga metode pembelajaran. Kelima faktor tersebut hubungannya sangat erat. Semua aspek yang berkaitan dengan pendidikan ini dapat dipahami dari surat Al-

  ‘Alaq sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai berikut:

  

ملع .ملقلاب ملع يذلا مركلاا كبرو أرقا .قلع نم ناسنلاا قلخ .قلخ يذلا كبر مسب أرقا

) 4 1 - قلعلا( ملعي مل ام ناسنلاا

  “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu yang Maha

Pemurah. Yang mengajar manusia dengan pena; Dia mengajar manusia tentang

sesuatu yang belum diketahui nya.”

  Dengan demikian guru memiliki posisi yang sangat penting dalam pendidikan untuk mencapai suatu keberhasilan dalam proses belajar mengajar seorang guru diharapkan dapat memilih metode yang tepat. Karena metode mengajar merupakan komponen dari proses pendidikan yang harus dikuasai oleh seorang guru dalam mengajar.

  Selain itu, karena metode merupakan salah satu komponen pendidikan yang sangat penting dan besar peranannya dalam menentukan keberhasilan suatu pendidikan. Maka dituntut adanya suatu kemampuan pada setiap pendidik untuk dapat memilih dan mempergunakan metode-metode pendidikan yang ada, sehingga metode-metode tersebut dapat berfungsi secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

  Di dalam pembelajaran terdapat banyak metode yang digunakan oleh seorang guru untuk mendukung keberhasilan belajar, maka dalam pembelajaran fikih selain metode ceramah yang sering digunakan oleh guru mata pelajaran fikih untuk menyampaikan isi materi, metode demonstrasi juga tepat untuk diterapkan dan digunakan khususnya pada materi-materi tertentu seperti sholat. Dengan demikian jika guru mata pelajaran fikih menggunakan metode demonstrasi dalam menyampaikan materi dimana guru harus mempertunjukkan atau memperagakan isi materi pelajaran yang sedang dipelajari kepada siswa dengan disertai penjelasan lisan, maka tidak akan terjadi kekeliruan pada diri siswa dalam mempraktekkannya, selain itu siswa akan lebih mudah memahami dan menangkap materi yang disampaikan guru mata pelajaran fikih. Oleh karena itu, jika guru salah dalam memilih suatu metode pembelajaran maka hal ini dapat menimbulkan situasi belajar yang membosankan diri siswa, juga hilangnya pusat perhatian terhadap materi yang disampaikan.

  Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas dalam skripsi dengan judul

  PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA

  PELAJARAN FIKIH MATERI SHALAT PADA SISWA KELAS VIII MTs NURUL HUDA BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018”.

B. Rumusan Masalah

  Untuk mempermudah pengambilan penganalisaan masalah pokok tersebut, secara bertahap perlu juga dijawab masalah-masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana pelaksanaan metode Demonstrasi dalam mata pelajaran Fikih pada materi shalat kelas VIII di MTs Nurul Huda Banyubiru?

  2. Faktor-faktor apa saja yang menghambat penggunaan metode Demonstrasi dalam mata pelajaran Fikih pada materi shalat kelas VIII di MTs Nurul Huda Banyubiru? C.

   Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui bagaimana pelaksanaan metode Demonstrasi dalam mata pelajaran Fikih pada materi shalat kelas VIII di MTs Nurul Huda Banyubiru.

2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang menghambat penggunaan metode

  Demonstrasi dalam mata pelajaran Fikih pada materi shalat kelas VIII di MTs Nurul Huda Banyubiru ? D.

   Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas tentang metode demonstrasi dan pelaksanaannya dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fikih. Adapun manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini antara lain:

  1. Secara praktis, dapat bermanfaat bagi para pembaca, pengajar, dan para pihak yang berkecimpung dalam lembaga pendidikan pada umumnya serta bagi penulis khususnya agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaranya melalui pelaksananaan metode yang efektif dan efisien

  2. Secara teoritik, diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan pendidikan terkait metode pengajaran serta dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan Islam yang diperoleh dari penelitian.

E. Definisi Operasional

  Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami judul di atas, maka peneliti merasa perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang ada pada judul tersebut.

1. Metode Demonstrasi a.

  Pengertian Metode Demonstrasi

  Kata demonstrasi berasal dari bahasa Inggris yaitu demonstration, secara bahasa demonstrasi berarti “mempertunjukkan atau mempertontonkan”. Sedangkan menurut Arief (2002:190) yang dimaksud dengan metode demonstrasi adalah “metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu kepada siswa.” Dari pengertian tersebut dapat difahami bahwa metode demonstrasi adalah suatu metode atau cara mengajar di mana seorang guru atau orang lain yang sengaja diminta untuk memperlihatkan atau murid sendiri memperlihatkan atau mempertunjukkan kepada seluruh kelas suatu proses kaifiyat melakukan sesuatu.

  Memperjelas pengertian tersebut dalam praktiknya metode demonstrasi dapat dilakukan oleh guru sendiri ataupun oleh siswa di depan kelas. Dalam masalah fikih, metode demonstrasi digunakan untuk menerangkan tentang sholat, thaharah, haji dan sebagainya.

  Metode demonstrasi sangat tepat digunakan jika bertujuan:

  1) Memberikan keterampilan tertentu. 2)

  d) Dapat memusatkan perhatian anak didik.

  2000:114). i)

  h) Karena gerakan dan proses dipertunjukkan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan yang banyak (Mansyur,

  (Arief, 2002:191).

  g) Dapat menjawab semua masalah yang timbul di dalam pikiran setiap siswa karena mereka ikut serta berperan secara langsung

  f) Dapat mengurangi kesalahpahaman karena pengajaran menjadi lebih jelas dan konkrit.

  e) Dapat menambah pengalaman anak didik.

  c) Dapat memfokuskan pengertian siswa terhadap materi pelajaran dalam waktu yang relatif singkat.

  

Memudahkan berbagai jenis penjelasan, sebab penggunaan bahasa

lebih banyak.

  b) Dapat membantu siswa untuk mengingat lebih lama tentang materi pelajaran yang disampaikan karena siswa tidak hanya mendengar tetapi juga melihat bahkan mempraktekannya secara langsung.

  a) Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.

  1) Segi-segi kebaikan metode demonstrasi adalah:

  Kebaikan dan Kelemahan Metode Demonstrasi serta Cara Mengatasi Kelemahannya

  b.

  

Membantu anak dalam memahami dengan jelas jalannya suatu proses

dengan penuh perhatian, sebab lebih menarik (Ahmadi, 1997:62).

  3) Menghindari verbalisme. 4)

  Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan siswa akan dapat dijawab waktu mengamati proses demonstrasi j) Memberikan motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat belajar (N.K, 2001:84).

  Banyak keuntungan psikologis pedagogis yang dapat diraih dengan menggunakan metode demonstrasi, antara lain yang terpenting adalah:

  a) Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.

  b) Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.

  c) Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa (Muhibbinsyah, 2004:209).

  2) Adapun segi-segi kelemahan metode demonstrasi adalah:

  a) Memerlukan waktu yang cukup banyak.

  b) Apabila terjadi kekurangan media, metode demonstrasi jadi tidak efektif.

  c) Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama untuk pembelian alat- alat.

  d) Memerlukan tenaga yang tidak sedikit.

  e) Bila siswa tidak aktif maka metode demonstrasi menjadi tidak efektif (Arief, 2002:192).

  f) Tidak semua hal dapat di demonstrasikan di dalam kelas.

  g) Kadang-kadang proses yang didemonstrasikan di dalam kelas akan berbeda jika proses itu didemonstrasikan dalam situasi nyata atau sebenarnya.

  h) Agar demonstrasi mendapatkan hasil yang baik diperlukan ketelitian dan kesabaran. Kadang-kadang ketelitian dan kesabaran itu diabaikan, sehingga apa yang diharapkan tidak tercapai sebagaimana mestinya. i)

  Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan. Dan sebaiknya sebelum demonstrasi itu dimulai guru telah mengadakan uji coba supaya kelak dalam melakukannya tepat dan secara otomatis (Mansyur, 2000:114).

  2. Mata Pelajaran Fikih

  Fikih adalah bahasa Arab dalam bentuk masdar dari kata faquha-

  yahqahu. Kata fikih semula berarti al- ‘ilmu (pengetahuan) dan al-fahmu

  (pemahaman). Jadi fikih menurut bahasa berarti: “mengerti, faham dan pintar” (Yunus, 1990, 321). Selain itu menurut Syarifuddin (1997: 20) fikih secara etimologis berarti: “faham yang mendalam.” Dalam al – Qur’an disebutkan:

  نيدلا ىف اوهقفتيل ةفئاط مهنم ةقرف لك نم رفن لاولف ...Apakah tidak lebih baik dari tiap-tiap golongan ada segolongan yang berangkat untuk memperdalam faham/pengertian dalam urusan agama... (QS. At Taubah: 122)

  Menurut para fuqaha fikih berarti: “ilmu yang menerangkan hukum-hukum syara ’ dari dalil-dalil yang rinci“ (Ash Shiddieqy, 1993:17).

  Sedangkan definisi ilmu fikih menurut istilah syara’ adalah pengetahuan tentang hukum-hukum syariat Islam mengenai perbuatan manusia, yang diambil dari dalil-dalilnya secara rinci (Khallaf, 2002:2).

  Dari definisi tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan fikih yaitu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan hukum-hukum perbuatan mukallaf yang diperoleh dari dalil-dalil yang rinci.

  3. Shalat

  Sholat menurut bahasa merupakan ism masdar dari kata shalla-

  yushalli yang memiliki arti beragam yaitu: doa, rahmat, ampunan, sanjungan

  Allah kepada Rosulullah (Alfairuz, 1995:173). Sedangkan menurut istilah adalah ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.

  Dalam pengertian lain Sholat juga merupakan salah satu sarana komunikasi antara hamba dengan Tuhannya sebagai bentuk ibadah yang didalamnya merupakan amalan yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam, serta sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan syara’ (Assayuthi, 30).

  Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Sholat adalah Suatu ibadah kepada Tuhan, berupa perkataan dengan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan.

F. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

  Penelitian tentang pelaksanaan metode demontrasi dalam mata pelajaran fikih materi sholat pada kelas VIII Madrasah Tsanawiyah menggunakan pendekatan kualitatif.

  Yang membedakan penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif adalah: a.

  Kejelasan unsur: subjek sampel, sumber data tidak mantap dan rinci, masih fleksibel, timbul dan berkembangnya sambil jalan (emergent) b.

  Langkah penelitian: baru diketahui dengan mantap dan jelas setelah penelitian selesai c.

  Hipotesis: tidak mengemukakan hipotesis sebelumnya, tetapi dapat lahir selama penelitian berlangsung. Hasil penelitiannya terbuka.

  d.

  Desain: desain penelitiannya adalah fleksibel dengan langkah dan hasil yang idak dapat dipastikan sebelumnya.

  e.

  Pengumpulan data: kegiatan pengumpulan data harus selalu dilakukan sendiri oleh peneliti.

  f.

  Analisis data: dilakukan bersama-sama dengan pengumpulan data (Arikunto, 1989: 11).

  Bogdan dan Taylor mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Harun,2007: 15).

  Dengan demikian karena data yang diperoleh berupa kata-kata atau tindakan, maka jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang hanya menggambarkan, meringkas berbagai kondisi atau berbagai variabel. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Lexy Moleong (2009: 11), bahwa jenis penelitian deskriptif merupakan penelitian yang datanya dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka- angka.

  2. Kehadiran Peneliti

  Dalam penelitian ini penulis bertindak sebagai instrumen utama pengumpulan data. Sedangkan instrument selain (non) manusia dapat pula digunakan, namun fungsinya hanya sebatas sebagai pendukung dan pembantu dalam penelitian.

  Menurut Lexy J.Moleong (2009: 168) berpendapat bahwa kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitian.

  Berdasarkan pendapat tersebut, untuk mengumpulkan data sebanyak- banyaknya, maka peneliti terjun langsung dan membaur dalam komunitas subyek penelitian.. Keterlibatan peneliti dengan komunitas subyek penelitian tersebut dilakukan sejak tanggal 12 Juni hingga tanggal 29 September 2017. Akan tetapi, peneliti tidak serta merta ikut sepenuhnya dalam keseharian komunitas subyek penelitian. Peneliti hanya membaur dan terlibat langsung di dalamnya sebanyak kurang lebih 23 kali. Dalam kesemua keterlibatan peneliti itu, peneliti di antranya melakukan observasi, wawancara dan studi dokumentasi.

  3. Lokasi penelitian

  Penelitian tentang pelaksanaan metode demonstrasi dalam mata pelajaran fikih materi sholat ini mengambil lokasi di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda yang terletak di Dusun Sepakung Wetan Desa Sepakung Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang 4.

   Sumber Data

  Sumber data yang digali dalam penelitian ini meliputi: a.

  Sumber data utama (primer) yaitu sumber data yang diambil peneliti baik berupa kata-kata dan tindakan melalui wawancara dan observasi. Sumber data primer ini adalah data-data yang langsung ditemukan dari sumber utama. Sumber data utama dalam menggali data tentang pelaksanaan metode demonstrasi dalam mata pelajaran fikih materi sholat adalah Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran Fikih dan siswa b. Sumber data tambahan (sekunder), yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2008: 62).

  Sumber data sekunder untuk menggali data tentang pelaksanaan metode demonstrasi dalam matap pelajaran fikih materi sholat adalah dokumen-dokumen atau sumber tertulis lainnya yang berkaitan dengan kebutuhan penelitian, seperti internet, majalah, dan buku-buku yang bersangkutan dengan peran komite sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan.

5. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yakni penelitian lapangan (field research). Teknik ini dilakukan guna mendapatkan data-data dari tempat terjadinya kejadian atau kasus. Dalam

  field research ini penulis menggunakan teknik: a.

  Teknik Observasi Sebagai metode ilmiah, observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis atas fenomena-fenomena yang diteliti (Hadi, 2004:130).

  Nurkanca menyatakan bahwa observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu objek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati (Rahardjo, 2011:43).

  Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipan. Peneliti bekerja sama dengan wali kelas, guru mata pelajaran fikih untuk melakukan observasi pada subjek penelitian.

  Keunggulan dari observasi adalah memperoleh data hanya dengan melakukan pengamatan saja, selain itu data lebih akurat karena tanpa sepengetahuan konseli. Alat yang digunakan untuk observasi adalah pedoman observasi berisi indikator awal subjek penelitian sebelum diberikan pembelajaran demonstrasi dalam mata pelajaran fikih antara lain :1) Siswa tidak memahami tentang materi yang diberikan, 2) Siswa belum mampu mempraktekkan hasil pembelajaran fikih yang diberikan, 3) Siswa kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran fikih, 4) Siswa tidak mampu menjawab pertanyaan dan mengulang kembali yang telah dipelajari b.

  Teknik Wawancara Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara penanya atau pewawancara dengan penjawab atau responden atau informan dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara) (Nazir, 1988:234).

  Rahardjo (2011: 125) menjelaskan bahwa wawancara atau

  interview adalah suatu teknik memahami siswa dengan cara melakukan

  komunikasi langsung (face to face relation) antara pewawancara (interviewer) dengan yang diwawancarai (interviewee) untuk memperoleh keterangan atau informasi tentang siswa (Rahardjo, 2011:125).

  Keunggulan teknik wawancara adalah dalam memperoleh data yang diharapkan tidak membutuhkan waktu yang lama, sehingga dalam memperoleh data sangat efektif dan efisien.

  Penelitian ini, peneliti melaksanakan wawancara terstruktur terhadap beberapa responden, antar lain sebagai berikut : 1)

  Wawancara dengan guru mata pelajaran

  Wawancara dengan guru mata pelajaran untuk mendapatkan informasi tentang proses pembelajaran mata pelajaran fikih yang selama ini dipergunakan dan hasil yang diperoleh dari metode yang digunakan. Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran fikih, diperoleh subjek penelitian yang akan diberikan metode pembelajaran demonstrasi. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara untuk guru mata pelajaran (terlampir). 2)

  Wawancara dengan Peserta Didik Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai pelaksanaan pembelajaran sebelum penelitian, tingkat pemahaman siswa dan tingkat pengetahuan siswa tentang materi yang diajarkan.

  c.

  Teknik Dokumentasi Teknik dokumentasi adalah metode untuk mencari data otentik yang bersifat dokumentasi baik data itu berupa catatan harian, memori, dan catatan penting. Dokumen ini dimaksudkan adalah semua data yang tertulis (Koentjaraningrat, 1997:46).

  Teknik ini digunakan untuk memperoleh dokumen-dokumen yang berhubungan dengan MTs Nurul Huda Banyubiru Semarang seperti letak geografis, struktur organisasi, daftar pengajar, daftar siswa dan lain-lain.

  Analisis isi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang bersifat non interaktif (Suharsimi, 2006: 32). Analisis isi dokumentasi dilakukan terhadap informasi yang didokumentasikan dalam rekaman, baik gambar, suara, tulisan atau lainnya. Dalam hal ini, penelitian menggunakan instrumen yang berupa tulisan dan catatan sistematis

6. Teknik Analisa Data

  Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan- bahan lain sehingga mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (Sugiyono, 2008: 88).

  Teknik analisis data dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: a.

  Pengumpulan Data Dalam hal ini peneliti mencatat semua data secara objektif dan apa adanya sesuai dengan hasil observasi dan wawancara di lapangan, yaitu pencatatan data yang diperlukan terhadap berbagai jenis data dan berbagai bentuk data yang ada di lapangan serta melakukan pencatatan di lapangan b. Reduksi data

  Data yang direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data selanjutnya atau mencari kembali data yang diperoleh bila diperlukan. Maka dalam penelitian ini data yang diperoleh dari para informan kunci dan informan pelengkap disusun secara sistematis agar memperoleh gambaran yang sesuai dengan tujuan penelitian.

  c.

  Penyajian data Penyajian data ini berupaya menghindarkan data yang bertumpuk-tumpuk. Laporan tebal dan sulitnya ditangani. Dengan sendirinya sukar pula melihat gambaran keseluruhannya untuk mengambil kesimpulan yang tepat. Dengan demikian peneliti diusahakan menguasai data dan tidak tenggelam dalam tumpukan detail.

  d.

  Mengambil kesimpulan dan verifikasi

  Mengambil kesimpulan dan verifikasi ini bermula dari usaha peneliti untuk mencari makna dari data yang dikumpulkannya. Untuk itu ia mencari pola, tema, hubungan, persamaan, hal-hal yang sering timbul dan sebagainya.

  Ketiga analisis tersebut saling berhubungan dan berlangsung terus selama penelitian dilakukan. Jadi analisis adalah kegiatan yang kontinue dari awal sampai akhir penelitian (Harun, 2007: 77).

  7. Pengecekan Keabsahan Data

  Pengecekan keabsahan data ini dilakukan agar memperoleh hasil yang valid dan tetap dapat dipercaya oleh semua pihak. Teknik yang digunakan untuk mengecek keabsahan data dalam penelitian ini adalah: a.

  Melakukan teknik triangulasi Dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi dengan sumber yakni membandingkan dan mengecek kembali derajat kepercayaan suatu informasi yang membandingkan dan mengecek kembali derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif (Moleong, 2009: 178) b. Teknik member check

  Dalam member check informan dan peneliti mengadakan review terhadap data yang telah diperoleh dalam penelitian baik isi maupun bahasanya (Moleong, 2009:221).

  8. Tahap-Tahap Penelitian a.

  Tahap pra lapangan 1)

  Memilih lapangan penelitian. Dengan pertimbangan bahwa di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda komite sekolahnya sudah terbentuk yakni seiring dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 044/U/2002 tanggal 2 April 2002. Selain itu, di lokasi ini memungkinkan mempermudah bagi peneliti untuk melakukan penelitian dan observasi karena letaknya yang strategis. 2) Mengurus perijinan penelitian secara formal. 3) Melakukan penjajakan lapangan.

  b.

  Tahap pelaksanaan penelitian Pada tahap ini meliputi 2 kegiatan, yaitu: pengumpulan data yang diperlukan dan mengidentifikasi data tersebut.

  c.

  Tahap akhir penelitian Pada tahap akhir ini ada dua hal yang perlu dilakukan yaitu: menyajikan data dalam bentuk deskripsi dan menganalisa data sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

G. Sistematika Penulisan

  Adapun penulisan skripsi ini disusun dalam 5 BAB, dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, serta sistematika penelitian

  BAB II tinjauan teoritis, kajian umum metode pembelajaran, metode Demonstrasi, mata pelajaran Fikih di Madrasah Tsanawiyah, konsep tentang shalat, dan tata cara shalat. BAB III berisi loporan hasil penelitian, meliputi: yang pertama gambaran umum lokasi dan subjek penelitian yang meliputi: sejarah berdirinya Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda, letak geografis Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda, visi dan misi Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda, struktur organisasi Madrasah

  Tsanawiyah Nurul Huda, keadaan guru di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda, keadaan siswa-siswi di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda, serta keadaan sarana dan prasarana di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda. Yang kedua penyajian data yang terdiri dari: penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran fikih dan faktor pendukung dan penghambat penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran fikih BAB IV berisi pembahasan hasil penelitian yaitu penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran fikih dan faktor pendukung dan penghambat penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran fikih BAB V penutup, berisikan simpulan dan saran-saran.

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pelaksanaan Metode Demonstrasi 1. Pengertian dan Macam-macam Metode Pengajaran a. Pengertian Metode Pengajaran Metode berasal dari bahasa latin “meta” yang berarti melalui, dan

  “hodos” yang berarti jalan atau ke atau cara ke. Dalam bahasa Arab metode disebut “thariqah” artinya jalan, cara, sistem atau ketertiban dalam mengerjakan sesuatu. Sedangkan menurut istilah ialah suatu sistem atau cara yang mengatur suatu cita- cita (Uhbiyati, 2005:123).

  Pengertian pengajaran, adapun mengenai istilah “pengajaran” menurut kamus besar bahasa Indonesia berasal dari kata “ajar”, artinya petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut). Berdasarkan arti ini kemudian kamus besar bahasa Indonesia itu mengartikan pengajaran sebagai proses perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan. Selanjutnya dalam bahasa Arab, pengajaran disebut “taklim” yang berasal dari kata “allama”. Dalam kamus Arab-Inggris susunan Elias dan Elias kata-kata tersebut berarti to educate, to train, to teach, to

  instruct, yakni mendidik, melatih, dan mengajar selanjutnya istilah

  pengajaran dalam bahasa Inggris disebut instruction atau teaching. Akar kata instruction adalah to instruct, artinya to direct to do something, to

  teach todo something, to purnish with information yakni memberi

  pengarahan agar melakukan sesuatu, mengajar agar melakukan sesuatu, memberi informasi. Istilah instruction atau pengajaran menurut Reber berarti pendidikan atau proses perbuatan mengajarkan pengetahuan.

  Sementara itu Tardif memberi arti instruction secara rinci yaitu a

  preplanned, goal directed educational process designed to facilitate learning, artinya pengajaran adalah proses kependidikan yang

  sebelumnya direncanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan serta dirancang untuk mempermudah belajar (Muhibbinsyah, 2004:32).

  Dari uraian tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa metode pengajaran adalah suatu usaha atau cara yang dilakukan oleh guru dalam menyampaikan materi pengajaran kepada siswa yang bertujuan agar murid dapat menerima dan menanggapi serta mencerna pelajaran dengan mudah secara efektif dan efisien, sehingga apa yang menjadi tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai dengan baik.

  b.

  Macam-macam Metode Pengajaran Agar proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik dan mencapai sasaran, maka salah satu faktor yang diperhatikan adalah menentukan cara mengajarkan bahan pelajaran kepada siswa dengan memperhatikan tingkat kelas, umur dan lingkungannya tanpa mengabaikan faktor-faktor lainnya.

  Banyak metode yang digunakan dalam mengajar. Untuk memilih metode-metode mana yang tepat digunakan dalam menyampaikan materi pengajaran ada beberapa syarat yang harus diperhatikan di dalam menggunakan satu atau lebih metode, yaitu sebagai berikut : 1)

  Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, minat, atau gairah belajar siswa. 2)

  Metode mengajar yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa. 3)

  Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya. 4)

  Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut melakukan eksplorasi dan inovasi (pembaharuan). 5)

  Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat mendidik murid dalam tehnik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi. 6)

  Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat meniadakan penyajian yang bersifat verbalitas dan menggantinya dengan pengalaman atau situasi yang nyata dan bertujuan. 7)

  Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap-sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari (Ahmadi, 1997:53).

  Di dalam Al Qur’an dapat dijumpai berbagai metode pendidikan seperti metode ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, penugasan, teladan, pembiasaan, karya wisata, cerita, hukuman, nasihat, dan sebagainya. Berbagai metode tersebut dapat digunakan sesuai dengan materi yang diajarkan, dan dimaksudkan demikian agar pendidikan tidak membosankan anak didik (Nata, 2007:88).

  Dari banyak metode pengajaran maka sesuai dengan judul penelitian, dalam hal ini penulis hanya akan menjelaskan lebih rinci macam metode yakni metode demonstrasi yang meliputi pengertian metode demonstrasi, langkah-langkah metode demonstrasi, kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi serta cara mengatasi kelemahannya.

2. Pengertian Metode Demonstrasi, Kekurangan dan Kelebihannya a.

  Pengertian Metode Demonstrasi Kata demonstrasi berasal dari bahasa Inggris yaitu demonstration, secara bahasa demonstrasi berarti “mempertunjukkan atau mempertontonkan”. Sedangkan menurut Arief (2002:190), yang dimaksud dengan metode demonstrasi adalah “ metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu kepada siswa.”

  Dari pengertian tersebut dapat difahami bahwa metode demonstrasi adalah suatu metode atau cara mengajar di mana seorang guru atau orang lain yang sengaja diminta untuk memperlihatkan atau murid sendiri memperlihatkan atau mempertunjukkan kepada seluruh kelas suatu proses kaifiyat melakukan sesuatu.

  Memperjelas pengertian tersebut dalam praktiknya metode demonstrasi dapat dilakukan oleh guru sendiri ataupun oleh siswa di depan kelas. Dalam masalah fikih, metode demonstrasi digunakan untuk menerangkan tentang sholat, thaharah, haji dan sebagainya.

  Metode demonstrasi sangat tepat digunakan jika bertujuan:

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan KTSP Dan Kontribusinya Terhadap Prestasi belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Di MTs Darul Huda Pedes-Karawang

0 10 109

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Elektronika Dasar Dalam Materi Hukum Ohm Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Di Kelas X Smk Muhammadiyah 1 Banda Aceh

0 1 10

Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas IV SDN Inpres Malanggong

0 0 12

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN AKTUALISASI AKHLAKUL KARIMAH SISWA (Studi Kasus Siswa MI Nurul Huda Sepakung Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2010) - Test Repository

0 0 77

Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Arah Mata Angin Melalui Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas III MIN Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2015/2016. - Test Repository

0 1 116

Implementasi Pendidikan Karakter Siswa Dalam Perspektif Islam di SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017. - Test Repository

0 1 150

Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Beragam Pekerjaan Dalam Masyarakat Melalui Metode Role Playing Pada Siswa Kelas IIIMI Miftahul Huda Desa Lopait, Kec. Tuntang, Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 193

Hubungan Intensitas Bimbingan Orang Tua dengan Kemandirian Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 1 Banyubiru Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun Ajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 107

Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Al Qur’an Hadits Materi Tajwid dengan Metode Index Card Match pada Siswa Kelas VIIIA MTs Ma’arif Dawung Tegalrejo Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi - Test Repository

0 0 112

Peningkatan Prestasi Belajar Akidah Akhlak Materi Adab Sholat dan Berdzikir Melalui Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VII A MTs. Darul Aman, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

0 7 219