PENGARUH MANAJEMEN WAKTU TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSDIKLAT GEOLOGI BANDUNG.

(1)

DI PUSDIKLAT GEOLOGI BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Administrasi Pendidikan

Oleh

METI ROSMIATI 1000852

DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

Oleh Meti Rosmiati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Meti Rosmiati 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

PENGARUH MANAJEMEN WAKTU TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSDIKLAT GEOLOGI BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I

Dr. Asep Suryana, M.Pd NIP. 197203211999011002

Pembimbing II

Suryadi, M.Pd. NIP. 196807291998021001

Mengetahui,

Ketua Departemen Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Endang Herawan, M. Pd. NIP. 19600810 198603 1 001


(4)

vi

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

1. Tujuan Umum ... 5

2. Tujuan Khusus ... 6

D. Metode Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian... 7

F. Struktur Organisasi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN,... 9

DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9

A. KAJIAN PUSTAKA ... 9

1. Manajemen Waktu ... 9


(5)

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Teknik-Teknik Manajemen Waktu ... 12

1) Menentukan Sasaran dengan jelas ... 12

2) Menentukan Prioritas ... 13

3) Pendelegasian Wewenang ... 17

2. Kinerja Pegawai ... 21

a. Definisi Kinerja ... 21

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ... 23

c. Standar Kinerja ... 25

d. Penilaian Kinerja ... 26

e. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja ... 27

1) Tujuan Penilain Kinerja ... 27

2) Manfaat Penilaian Kinerja ... 28

f. Metode Penilaian Kinerja ... 32

3. Pengaruh Manajemen Waktu Terhadap Kinerja Pegawai ... 34

B. Kerangka Pemikiran ... 36

C. Hipotesis Penelitian ... 39

BAB III METODE PENELITIAN ... 41

A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian ... 41

1. Lokasi Penelitian ... 41

2. Populasi Penelitian ... 41

3. Sampel Penelitian... 42

B. Desain Penelitian ... 43

C. Metode Penelitian ... 46


(6)

2. Pendekatan Kuantitatif ... ..47

D. Definisi Operasional ... 48

1. Manajemen Waktu ... 49

2. Kinerja Pegawai ... 49

E. Instrumen ... 50

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 53

1. Validitas... 53

2. Reabilitas ... 56

G. Teknik Pengumpulan Data ... 57

1. Tahap Persiapan ... 57

2. Tahap Pelaksanaan ... 58

3. Tahap Pengumpulan Data ... 58

H. Analisis Data ... 59

1. Seleksi Angket ... 59

2. Pengolahan Data ... 60

a. Mencari Kecenderungan Variabel X dan Variabel Y ... 60

b. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor BAku ... 62

c. Uji Normalitas Distribusi Data dengan menggunakan rumus chi kuadrat... 63

I. Menguji Hipotesis Penelitian ... 66

1. Analisis Korelasi ... 66

2. Uji Signifikasi Koefisien Korelasi ... 68

3. Uji Koefisien Determinasi ... 68

4. Analisis Regresi ... 69

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 73

A. Hasil Penelitian ... 73


(7)

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Seleksi Data ... 74

3. Pengklasifikasian Data ... 75

4. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baru ... 76

5. Perhitungan Kecenderungan Umum Skor Responden Berdasarkan perhitungan WMS ... 77

6. Uji Normalitas Distribusi Data Variabel X dan Y ... 85

7. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian ... 87

1) Analisis koefisien korelasi ... 87

2) Uji Signifikan ... 88

3) Uji Koefisien Determinasi ... 88

4) Analisis Regresi ... 89

B. Pembahasan ... 91

1. Gambaran Manajemen Waktu di Pusdiklat Geologi Bandung ... 91

2. Gambaran Kinerja Pegawai ... 100

3. Pengaruh Manajemen Waktu Terhadap Kinerja Pegawai di Pusdiklat Geologi Bandung ... 105

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 108

A. Kesimpulan ... 108

B. Rekomendasi ... 111


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Populasi... 42

Tabel 3.2Skala Likert ... 51

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Variabel X ... 52

Tabel 3.4Kisi-Kisi Instrumen Variabel Y ... 52

Tabel 3.5 Uji Validitas Instrumen X ... 55

Tabel.3.6Uji Validitas Instrumen Y ... 55

Tabel 3.7Tabel Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 61

Tabel 3.8Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ... 67

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Gender ... 74

Tabel 4.2 Hasil Seleksi Data ... 75

Tabel 4.3 Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban ... 76

Tabel 4.4Skor Baku Variabel X (Manajemen Waktu) ... 77

Tabel 4.5 Skor Baku Variabel Y (Kinerja Pegawai) ... 77

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan WMS Variabel X ... 78

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan WMS Variabel Y ... 82

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Variabel X ... 85

Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Variabel Y ... 86

Tabel 4.10 Nilai Korelasi Antara Variabel ... 87

Tabel 4.11 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ... 87

Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Uji Signifikasi Koefisien Korelasi ... 88

Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi... 89


(9)

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1Cara Mengendalikan Penggunaan Waktu ... 11

Gambar 2.2 Faktor –faktor yang mempengaruhi kinerja ... 24

Gambar 2.3 Metode Penilain Kinerja ... 33

Gambar 2.4 Kerangka Pikir Penelitian ... 39

Gambar 3.1 Desain Penelitian ... 44

Gambar 2.5 Hipotesis Penelitian ... 40


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Nama Lampiran Halaman

Lampiran 1 Catatan Bimbingan Skripsi 116

Lampiran 2 Kisi-kisi Instrumen 121

Instrumen Penelitian 124

Lampiran 3 Uji Validitas 130

Uji Reabilitas 143

Lampiran 4 Data Mentah 147

Weight Means Score (WMS) Mengubah Data Mentah Menjadi Baku

Uji Normalitas Uji Hipotesis

156 160

171 174 Lampiran 5 Tabel Distribusi t

Tabel Product Moment Tabel Chi-Kuadrat Curriculum Vitae

186 187 188 189


(11)

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Meti Rosmiati. (2014). Pengaruh Manajemen Waktu Terhadap Kinerja Pegawai di Pusdiklat Geologi Bandung.

ABSTRAK

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengatahui gambaran mengenai pengaruh manajemen waktu terhadap kinerja pegawai di Pusdiklat Geologi Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode angket tertutup yang disebar kepada 77 pegawai di Pusdiklat Geologi sebagai responden dalam penelitian ini. Hasil perhitungan kecenderungan umum dengan menggunakan Weighted Mean Scored (WMS), menunjukan bahwa manajemen waktu pegawai di Pusdiklat Geologi Bandung termasuk ke dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata sebesar 3,20 dan kinerja pegawai di Pusdiklat Geologi Bandung termasuk ke dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata sebesar 3,15.

Analisis korelasi menggunakan Pearson Product Moment, diperoleh koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y adalah sebesar 0,613, ini menunjukan bahwa korelasi kedua variabel berada pada tingkat hubungan yang kuat. Hasil uji signifikasi dengan uji-t diperoleh thitung = 6,727 dan diketahui ttabel = 1,992 jika dibandingkan yaitu 6,727 > 1,992,

artinya terdapat hubungan yang signifikan antara manajemen waktu dan kinerja pegawai di Pusdiklat Geologi Bandung. Hasil uji koefisien determinasi menunjukan bahwa manajemen waktu memberikan kontribusi terhadap kinerja pegawai sebesar 37,6% sedangkan sisanya 62,4% ditentukan oleh variabel atau faktor-faktor lain dan hasil analisis

regresi yaitu Ŷ = 19,600 + 0,613X yang bersifat signifikan dan linier. Kesimpulan

penelitian ini menyatakan bahwa manajemen waktu berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai di Pusdiklat Geologi Bandung. Adapun saran dari peneliti yaitu lembaga hendaknya membuat rencana karir pegawai secara jelas, sehingga pegawai mengetahui peta karir yang harus dicapai pegawai, hal ini dilakukan untuk meningkatkan motivasi pegawai sehingga pegawai dapat membuat perencanaan waktu untuk mencapai hasil yang diharapkan. Selain itu hendaknya pegawai dilibatkan dalam pembuatan perencanaan jangka panjang perusahaan sehingga pegawai dapat berpartisifasi dan dapat meningkatkan kemampuannya.


(12)

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Abstract

Generally, this research is aimed to understand a clear picture about the effect of time

management towards employees’ performance in Pusdiklat Geology Bandung. It uses descriptive-quantitative method. The data collection technique used close-questionnaire method. Data was collected by questionnaire covered the spread to 77 employees in Pusdiklat Geology as respondents in this research. General trend calculation results using Weighted Mean Scored (WMS), shows that time management employees in Bandung Pusdiklat Geology included in the excellent category with an average score of 3.20, and performance of employees in Bandung Pusdiklat Geology included in the excellent category with an average score of 3.15.

Correlation analysis using Pearson Product Moment, between X variable and Y variable 0,613. It means there is significant relationship between time management and the performance of employees in Pusdiklat Geology Bandung. Significance of test results obtained by the t-test t = 6.727 and unknown table = 1.992 compared to the 6.727 > 1.992, meaning that there is a significant relationship between time management and employee performance in Pusdiklat Geology Bandung. Coefficient determination test results show

that time management give contribution to the employees’ quality is about 37,6 % and the

rest 62,4% is influenced by other variables and other factors and the result of regression analysis is Ŷ = 19,600 + 0,613X which is significant and linear. The research concludes that time management influences significantly to the performance of the employees. Researcher suggests that the institution should make employees plan clearly, so they will

know work plan, it is used for increasing employees’ motivation hence they can make time

design to get the expected results. In addition, it is better to involve the employees in making long-term plan in therefore they can participate and increase their ability.


(13)

1

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang penelitian

Organisasi merupakan wadah bagi seseorang atau kelompok yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. dalam pencapaian suatu tujuan dari organisasi tidak akan lepas dari faktor sumber daya manusia. Dimana sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu organisasi, hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Siagian (1986: 210) yaitu : “Manusia merupakan unsur terpenting dalam organisasi, sekaligus merupakan miliknya yang paling berharga”. Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa manusia dalam hal ini pegawai merupakan unsur yang sangat penting dalam suatu organisasi dimana kinerja pegawai dalam suatu organisasi merupakan penentu dari tercapainya suatu tujuan organisasi tersebut.

Tercapai atau tidaknya tujuan dari suatu organisasi ditentukan oleh sejauhmana pemahaman dan penerimaan pegawai tentang tujuan organisasi. Tujuan organisasi disini yaitu suatu target yang hendak dicapai oleh organisasi untuk kurun waktu tertentu. Setiap pegawai yang masuk dalam suatu organisasi pasti memiliki tujuan masing-masing dimana perbedaan tersebut haruslah dipahami dan dikelola oleh seorang pimpinan untuk bisa mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan tersebut. Pegawai akan termotivasi untuk mencapai tujuan organisasi jika dia meyakini bahwa dengan tercapainya tujuan dari organisasi maka tujuannya pun akan tercapai.

Kinerja pegawai tidaklah datang dengan sendirinya. Kinerja haruslah dikelola oleh pemimpin, selain itu kinerja seorang pegawai haruslah didiskusikan dan ditetapkan secara bersama-sama antara pegawai dengan pemimpinnya, tanpa adanya penetapan beban kerja atau arahan yang jelas pegawai akan mengalami kebingungan dalam melaksanakan pekerjaannya.


(14)

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Bacal dalam Sinambela (2012: 25) keuntungan manajemen kinerja bagi pemimpin organisasi antara lain :

1. Menghemat waktu dengan membantu para pegawai mengambil keputusan sendiri, dengan memastikan bahwa mereka memiliki pengetahuan serta pemahaman yang diperlukan untuk mengambil keputusan dengan benar.

2. Mengurangi kesalahpahaman yang menghabiskan waktu di antara para staf tentang siapa yang bertanggung jawab atas apa.

3. Mengurangi frekuensi situasi dimana kita tidak memiliki informasi pada saat kita membutuhkannya

4. Mengurangi berbagai kesalahan (dan terulangnya hal itu) dengan membantu kita serta staf mengidentifikasikan sebab-sebab terjadinya kesalahan ataupun efisiensi.

Berdasarkan PERMENDAGRI No 4 tahun 2013 Tentang disiplin kerja PNS pada BAB II DISIPLIN KERJA DAN JAM KERJA Pasal 4 ayat 2 menyatakan bahwa :

“Jam kerja PNS sebagaimana dimaksud ayat (1) pada hari senin sampai dengan hari kamis, jam masuk kerja pukul 07.30 dan jam pulang kerja pukul 16.00 waktu setempat dan pada hari jum’at jam masuk kerja pukul 07.30 dan jam pulang kerja pukul 16.30 waktu setempat”.

Setiap orang memiliki waktu 24 jam sehari, tujuh hari seminggu dan 52 minggu pertahun, banyaknya waktu yang dimiliki oleh setiap orang relatif singkat apabila dibandingkan dengan banyaknya pekerjaan maupun kegiatan yang harus dilakukan. Pegawai dari suatu organisasi merupakan faktor pengaruh yang paling penting atas efektivitas suatu organisasi karena perilaku pegawailah yang dalam jangka panjang akan memperlancar atau merintangi tercapainya tujuan dari suatu organisasi. Seorang pegawai memiliki tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan dengan batas waktu yang telah ditetapkan dari itu kinerja pegawai harus dikelola agar senantiasa terjaga pada posisi yang optimal.

Pusdiklat geologi sebagai lembaga diklat di bidang geologi mempunyai visi dan misi sebagai tujuan dari pusdikat geologi tersebut adapun visi dari pusdiklat geologi ini yaitu “Menjadi pusdiklat yang berdaya saing dalam


(15)

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menciptakan sumberdaya manusia yang profesional di bidang iptek geologi”. Sedangkan misi dari pusdiklat geologi tersebut yaitu, yang pertama meningkatkan kemampuan pelayanan diklat melalui sumber daya manusia yang kompeten. Kedua menyusun dan mengembangkan kurikulum standar dan akreditasi lembaga bidang-bidang profesi geologi. Dan yang ketiga melaksanakan peningkatan kualitas diklat tenaga bidang geologi dan sertifikasi ketenagakerjaan dalam pelaksanaan otonomi daerah dan persaingan global di sektor pemerintah dan industri.

Pusdiklat geologi mempunyai tugas sebagai pelaksana tugas Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber daya mineral bidang pendidikan dan pelatihan, serta melaksanakan pengembangan tenaga melalui pendidikan dan pelatihan, selain itu tugas dari pusdiklat Geologi yaitu melaksanakan sertifikasi tenaga dan merumuskan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi tenaga professional serta persyaratan jabatan bidang teknik geologi sektor energi dan sumberdaya mineral. Dilihat dari tugas Pusdiklat geologi yang sangat penting maka seluruh pegawai di pusdiklat Geologi haruslah bisa mengelola waktu dengan tepat agar semua tugas yang harus dijalankan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Jumlah diklat yang dilaksanakan di pusdiklat geologi yaitu kurang lebih 70 diklat selama priode satu tahun, diklat tersebut dilakukan bukan hanya di satu daerah akan tetapi diberbagai daerah. Dari itu pengelolaan waktu sangatlah penting untuk efektifitas diklat yang dilaksanakan oleh pusdiklat geologi tersebut.

Secara umum kondisi pegawai di pusdiklat geologi Bandung sudah memiliki kualifikasi pendidikan dan pengalaman yang cukup. Menurut R. Yudi Pratama selaku Kasub Bid Penyelenggaraan Diklat menjelaskan bahwa di pusdiklat geologi pekerjaan yang ada dilakukan secara bertahap dari satu bidang ke bidang yang lainnya, dan masalah yang sering terjadi yaitu pekerjaan yang telat dari satu bidang akan membuat bidang yang lainnya terhambat dan membuat pekerjaan menjadi menumpuk sehingga mengakibatkan pekerja harus bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut secara cepat. Selain itu tugas yang memang cukup banyak mengakibatkan pegawai


(16)

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

harus bisa menyelesaikannya walaupun jam kerja sudah berakhir akan tetapi tugas itu harus selesai karena merupakan kewajiban dari pekerja sehingga harus segera diselesaikan dan itu yang membuat kelebihan jam kerja bagi pegawai. Selanjutnya menurut Indah selaku staf Administrasi umum menyatakan bahwa masih ada saja pegawai pusdiklat geologi yang datang terlambat untuk bekerja.

Fenomena lain yang terjadi di Pusdiklat GeologiBandung yaitu dari pengamatan peneliti selama melakukan Interenship di Pusdiklat Geologi Bandung yaitu pegawai pusdiklat geologi bandung cenderung bekerja berlebihan dimana pegawai selalu pulang diatas jam kerja yang sudah ditetapkan, semua ini dikarenakan beban kerja yang dihadapi cukup banyak. Akan tetapi dalam pengelolaan waktu yang efektif bekerja berlebihan setiap hari merupakan pengelolaan waktu yang tidak baik. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Fred Payor (A. Dale timpe 2002: 11) bahwa “bekerja sampai malam hari setiap malam adalah tanda dari pengelolaan waktu yang buruk”.

Menurut Deasy Putri Lestari (2009) dengan judul skripsi “ Manajemen waktu yang digunakan oleh kepala sekolah dalam pelaksanaan tugas pokoknya pada sekolah menengah pertama di kota Tasikmalaya” menjelaskan bahwa manajemen waktu itu penting dilaksanakan oleh kepala sekolah dalam mengatur dan mengelola proses pendidikan dan operasional sekolah. Selain itu kepala sekolah yang melaksanakan manajemen waktu yang baik dapat menjalankan semua tugasnya dengan tersusun dan terarah.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh manajemen waktu terhadap kinerja pegawai di Pusdiklat Geologi Bandung”.


(17)

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

1. Batasan Masalah a. Konseptual

Secara konseptual penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang pengaruh manajemen waktu terhadap kinerja pegawai di Pusdiklat Geologi Bandung. Dengan batasan dalam variabel X peneliti membatasinya dari fungsi manajemen waktu yaitu Perencanaan waktu, pengorganisasian waktu dan pengendalian waktu, sedangkan untuk variabel Y peneliti membatasi kinerja dilihat dari proses dan hasil. b. Kontekstual

Secara kontekstual penulis melakukan penelitian terhadap pegawai di Pudiklat Geologi Bandung.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian yang dilakukan agar tidak keluar dari masalah yang dibahas. Menurut Sugiyono (2010: 56) “rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana Manajemen waktu yang diterapkan di Pusdiklat geologi Bandung?

2. Bagaimana kinerja pegawai di Pusdiklat Geologi Bandung?

3. Seberapa besar pengaruh manajemen waktu terhadap kinerja pegawai di Pusdiklat Geologi Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak penulis tapi dari penelitian ini terbagi menjadi dua ketegori yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran jelas mengenai pengaruh manajemen waktu terhadap kinerja pegawai di Pusdiklat Geologi Bandung.


(18)

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Untuk memperoleh informasi mengenai manajemen waktu yang di terapkan di Pusdiklat Geologi Bandung

2. Untuk memperoleh informasi mengenai kinerja pegawai di Pusdiklat Geologi Bandung

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh manajemen waktu terhadap kinerja pegawai di Pusdiklat Geologi Bandung.

D. Metode Penelitian

Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapat data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Menurut Sugiyono (2010: 6) menjelaskan bahwa, “Metode Penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan,dan mengantisipasi suatu permasalahan”.

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, yaitu mengenai kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang tengah berlangsung, maka metode yang sesuai untuk digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Menurut Muhammad Ali (1992: 120) metode deskriptif yaitu :

“Metode penelitian deskriptif digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi, dan analisis atau pengolahan data. Membuat kesimpulan laporan dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam suatu deskripsi situasi”.

Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif pendekatan penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifiasi lainnya.


(19)

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yaitu masukan yang dianggap penting dalam menjawab permasalahan-permasalahan diatas perlu diteliti. Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut

1. Bagi Peneliti

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan terhadap peneliti mengenai salah satubidang garapan Administrasi Pendidikan yaitu mengenai pengaruh manajemen waktu terhadap kinerja pegawai. Selain itu dengan dilakukannya penelitian ini dapat lebih meningkatkan pengetahuan terhadap cara penulisan karya ilmiah dan dapat lebih memahami tentang manajemen waktu dan kinerja pegawai.

2. Bagi Instansi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pelaksanaan manajemen waktu terhadap peningkatan kinerja pegawai sehingga dengan dilakukannya penelitian ini instansi senantiasa melaksanakan manajemen waktu untuk meningkatkan kinerja pegawai.

F. Struktur Organisasi

Untuk lebih jelas mengenai penulisan skripsi dibawah ini dicantumkan sistematika penulisan skripsi sesuai dengan keputusan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Nomor 4403/UN40/DT/2011 yang dikemas dalam sebuah buku yang berjudul “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Tahun 2014 sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan yang didalamnya terdapat Latar Belakang Masalah, Identifikasi dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat/Signifikansi Penelitian, dan Struktur Organisasi Skripsi.

BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis berisi tentang, Landasan Teori yang menjadi dasar penelitian, Kerangka Pemikiran Penelitian dan Hipotesis Penelitian.


(20)

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III Metode Penelitian berisi tentang Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian, Desain dan Justifikasi Penelitian, Metode Penelitian dan Justifikasi Penggunaan Metode, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Proses Pengembangan Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, dan Analisis Data.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang berisi mengenai Pengolahan/Analisis Data yang dapat dilakukan berdasarkan prosedur penelitian kuantitatif atau penelitian kualitatif, dan Pembahasan/Analisis Temuan.

BAB V Kesimpulan dan Saran menyajikan penafsiran dan pemaknaan penulis terhadap hasil analisis temuan penelitian. Ada duaalternatif cara penulisan kesimpulan, yakni dengan cara butir demi butir atau dengan cara uraian padat.


(21)

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini yaitu tempat dimana peneliti melakukan penelitian mengenai pengaruh manajemen waktu terhadap kinerja pegawai. Adapun lokasi penelitian ini dilakukan di Pusdiklat Geologi Bandung.

2. Populasi Penelitian

Populasi merupakan sumber data dalam ruang lingkup tertentu yang sesuai dengan masalah yang di teliti. Sugiyono (2010: 117) mengemukakan bahwa : “Populasi adalah wilayah generelasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan menurut Syaodih (2012: 250) Populasi target yaitu : “populasi yang menjadi sasaran keberlakukan kesimpulan penelitian kita”. Pendapat lain Riduwan (2009 : 10) menyatakan bahwa “Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”.

Berdasarkan Pengertian diatas, maka untuk mendapatkan populasi yang relevan, peneliti harus mengindetifikasi terlebih dahulu data yang diperlukan yang mengacu pada permasalahan penelitian. Maksudnya yaitu data yang diperoleh haruslah sesuai dengan permasalahan dan instrumen pengumpulan data yang dipergunakan.

Adapun yang menjadi masalah pokok yang diteliti disini yaitu Seberapa besar pengaruh manajemen waktu terhadap kinerja pegawai di Pusdiklat Geologi Bandung. Atas permasalahan tersebut maka yang dijadikan populasi yaitu pegawai di Pusdiklat Geologi Bandung. Adapun


(22)

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jumlah pegawai di Pusdiklat Geologi Bandung yang penjadi populasi dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 3.1 Jumlah Populasi

No Bagian Jumlah

1 Bagian Tata Usaha 1

2 Sub Bag Kepegawaian dan Umum 9

3 Sub Bag Keuangan 9

4 Bidang Program dan Kerjasama 1

5 Sub Bid Rencana dan Program 6

6 Sub Bid Kerjasama dan Informasi 5

7 Bidang Penyelenggara dan Evaluasi Diklat 1

8 Sub Bid Penyelenggara Diklat 3

9 Sub Bid Evaluasi Diklat 7

10 Bidang Standar dan Sarana Prasarana 1

11 Sub Bid Penyiapan Standar Diklat 2

12 Sub Bid Penyelenggaraan Sarpras 10

13 Kelompok jabatan fungsional 22

Jumlah/Total 77

3. Sampel Penelitian

Untuk mempermudah dalam penelitian maka diperlukan sampel yang merupakan bagian dari pada populasi. Menurut Sugiyono (2010: 297) menjelaskan bahwa sampel yaitu “sebagian dari wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Pendapat lain Riduwan (2009 : 11) mengungkapakan bahwa “ Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti”.

Dalam penarikan sampel tidak bisa hanya sebatas menarik dari populasi akan tetapi ada teknik tertentu untuk penentuan sampel tersebut. Penentuan sampel yang benar memungkinkan dapat menghasilkan data yang akurat.


(23)

Suharsimi Arikunto (2002: 112) mengemukakan bahwa: “Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi”. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.

Dari pembahasan diatas maka sampel yang diambil yaitu total sampling dimana sampel yang diambil adalah seluruh populasi yang ada. Sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu Kepala pusat diklat (Kapusdik), sekretaris, bendaharawan, Kepala bagian (kabag), kepala sub bagian (Kasubag), widyaiswara (muda, madya dan pertama), pengadministrasi umum, dan seluruh staf pegawai kantor Pusdiklat Geologi Bandung yang berjumlah 77 Orang.

B. Desain Penelitian

Desain Penelitian bertujuan untuk memberi pertanggung jawaban atas semua langkah yang akan di ambil. Menurut Nasution (2009: 23) “Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu”. Sedangkan menurut Ali (1985: 72) “Rancangan penelitian pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara masal hal-hal yang akan dilakukan dan akan dijadikan pedoman selama pelaksanaan penelitian”. Adapun kegunaan dari desain penelitian ini menurut Nasution (2009: 23) yaitu :

1. Desain memberikan pegangan yang lebih jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya. Dalam penelitian, desain merupakan syarat mutlak agar dapat meramalkan sifat pekerjaan serta kesulitan yang akan dihadapi.

2. Desain menentukan batas-batas penelitian yang bertalian dengan tujuan penelitian.

3. Desain penelitian selain memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan juga memberi gambaran tentang macam-macam kesulitan yang akan dihadapi yang mungkin juga telah dihadapi oleh peneliti lain.


(24)

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Desain Penelitian berguna untuk memberikan pegangan kepada peneliti dalam melakukan penelitiannnya. Desain penelitian juga dapat menentukan batas-batas penelitian yang bertalian dengan tujuan penelitian. Selain itu desain penelitian juga dapat memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan dalam melakukan penelitian ini. Dari penjelasan diatas maka desain penelitian ini sebagai berikut :

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Rekomendasi

Pengujian Hipotesis

Rumusan Masalah

Hipotesis Penelitian

Pendekatan & Metode

Latar Belakang Masalah  Kajian Teoritik

 Kajian Empirik

Pengumpulan Data

Analisis Data (Variabel X & Y) 1. Seleksi Angket 2. Pengolahan Data

Penarikan Kesimpulan

Penelitian

Input Proses Output

Studi Pendahuluan


(25)

Dalam desain diatas penulis berusaha menjelaskan mengenai desain penelitian ini kedalam sebuah sistem, penelitian ini terdiri dari tiga bagian sistem yaitu input, proses, output. Pada bagian input menggambarkan mengenai latar belakang penelitian, yang didapatkan dari studi pendahuluan berdasarkan fenomena kajian teoritik maupun empirik, yang telah dijelaskan di bab II. Setelah melakukan studi pendahuluan maka selanjutnya menentukan perumusan masalah penelitian. Rumusan masalah akan memperjelas mengenai alur penelitian terhadap pengujian hipotesis penelitian. Dari rumusan masalah ini, akan muncul anggapan dasar peneliti terhadap variabel yang akan diteliti, sehingga muncul hipotesis penelitian yang akan menentukan metode dan pendekatan penelitian yang akan digunakan. Dengan demikian, bagian input mengacu pada perencanaan dalam penelitian.

Bagian selanjutnya adalah proses, yaitu berhubungan dengan operasional penelitian, meliputi pengumpulan dan analisis data yang diarahkan pada pengujian hipotesis penelitian. Dalam bagian proses, banyak langkah yang dilakukan sebelum melakukan pengumpulan data, seperti mendefinisikan variabel penelitian, menyusun alat pengumpulan data dan lainnya. Maka dalam hal ini, akan muncul kesimpulan dari penelitian yang berdasarkan pengujian hipotesis sebelumnya.

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang dilakukan selanjutnya didapatkan kesimpulan yang menggambarkan hasil penelitian. Penarikan kesimpulan meurupakan output dari penelitian. Dengan output ini akan diperoleh informasi apakah hipotesis penelitian yang disusun oleh penulis adalah sama dengan hasil penelitian atau sebaliknya. Bagian ini juga akan memunculkan berbagai rekomendasi atau umpan balik yang nantinya dapat digunakan untuk berbagai pihak yang terkait untuk diteliti kembali atau bahkan digunakan atau dimanfaatkan untuk menjadi informasi.


(26)

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Metode Penelitian

“Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu” Sugiyono (2010: 3).Dalam melakukan suatu penelitian maka diperlukan suatu rancangan penelitian ataupun tahapan-tahapan dalam melakukan penelitia yang disebut dengan metode penelitian. Dengan menggunakan metode penelitian yang tepat maka hasil penelitian yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.

Metode penelitian yaitu rangkaian dalam pelaksanaan penelitian diawali dengan pengumpulan data yang valid untuk selanjutnya dianalisis dan dibuktikan kebenarannya sehingga hasil dari penelitian tersebut dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah yang sedang terjadi. Adapun langkah-langkah dalam metode penelitian yaitu pengumpulan, penyususnan, penganalisisan dan penginterpretasian data, sehingga peneliti dapat memecahkan masalah penelitian tersebut secara sistematis. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010: 6) bahwa :

“Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, mengantisipasi masalah, dalam bidang pendidikan”.

Menurut Syaodih (2012: 52) menjelaskan bahwa “metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi”.

Jika melihat kembali permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, yaitu berkaitan dengan hubungan dua variabel, maka metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

1. Metode Deskriptif

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode untuk memahami masalah berdasarkan peristiwa atau gejala yang sedang terjadi atau berlangsung saat ini.


(27)

Metode deskriptif juga dapat mendeskripsikan secara spesifik hubungan antara varibel-varibel, maka dari itu dengan metode deskriptif ini peneliti dapat mengumpulkan data, mengolah data, dan menganalisis data untuk memecahkan permasalahan yang sedang berlangsung saat ini.

Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Muhammad Ali (1992: 120) metode deskriptif yaitu :

“Metode penelitian deskriptif digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi, dan analisis atau pengolahan data. Membuat kesimpulan laporan dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam suatu deskripsi situasi”.

Selanjutnya pengertian metode deskriptif juga dijelaskan oleh Nana Syaodih (2012: 54) yaitu : “suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau”.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif adalah metode yang dilakukan untuk menjawab masalah-masalah yang sedang terjadi saat ini. Dan setiap pemecahan masalah-masalah yang diambil juga dipusatkan untuk pemecahan masalah yang sedang terjadi pada saat ini.

Sejalan dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, maka dengan menggunakan metode desriptif diharapkan dapat menghasilkan dan mendapatkan informasi yang tepat dan gambaran yang lengkap secara faktual mengenai pengaruh manajemen waktu terhadap kinerja pegawai di Pusdiklat Geologi Bandung.

2. Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang menggunakan metode bilangan untuk mendefinisikan observasi suatu objek atau variabel dimana bilangan menjadi bagian dari pengukuran, atau pendekatan penelitian yang menggunakan pengolahan dan melalui hasil perhitungan statistika.


(28)

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono (2010: 14) menjelaskan bahwa metode pendekatan kuantitatif yaitu :

“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagi metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

Pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh dari variabel X dalam penelitian ini yaitu manajemen waktu, terhadap variabel Y yaitu kinerja pegawai dengan cara mengukur dan menghitung apa yang menjadi indikator-indikator varibel sehingga diperoleh deskrisi dan korelasi diantara varibel-variabel penelitian dengan perhitungan statistika.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional yaitu definisi yang diberikan kepada suatu variabel untuk menggambarkan indikator-indikator dari variabel tersebut agar lebih jelas dan tidak salah dalam penafsiran definisi dari variabel tersebut. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Nazir (1999: 152) yaitu :

“Definisi operasional adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstruk dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasionalisasi yang diperlukan untuk mengukur konstruk atau variabel tertentu”.

Pendapat lain menurut Komaruddin (1986: 57) mengemukakan bahwa : “Definisi operasional merupakan pengertian yang lengkap tentang suatu variabel yang mencakup semua unsur yang menjadi ciri utamavariabel itu”.

Definisi operasional diperlukan dalam penelitian yaitu untuk menghindari salah penafsiran dari variabel-variabel yang akan diteliti.


(29)

Panggabean (1991: 10) mengemukakan alasan diperlukannya definisi operasional dalam suatu penelitian yaitu sebagai berikut :

a. Tuntutan ada apanya perbedaan setiap situasi b. Perlu kriteria untuk pencatatan

c. Sebuah konsep atau objek dapat mempunyai lebih dari satu pengertian

d. Mungkin diperlukan pengertian yang khas atau unik

Untuk menghindari persepsi yang berbeda terhadap variabel-variabel yang akan diteliti, penulis memberikan definisi operasional dari masing-masing variabel yang akan diteliti ini.

1. Manajemen Waktu

Drucker (Timpe 2002: 11) “Waktu adalah sumber yang paling langka dan jika itu tidak dapat dikelola, maka hal lain pun tidak dapat dikelola”. Sedangkan menurut Terry (A. Dale Timpe, 2002: 70) bahwa “ manajemen terdiri dari fungsi perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian. manajemen waktu ditempatkan dalam fungsi pengendalian”.

Jadi dalam penelitian ini yang dimaksud dengan manajemen waktu yaitu implementasi fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan waktu, pengorganisasian waktudan pengendalian waktu.

2. Kinerja Pegawai

Menurut Timpe (1992) “kinerja merupakan ungkapan kemajuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap dan motivasi dalam menghasilkan suatu pekerjaan”. Sedangkan menurut Prawirosentono dalam Sinambela (2010: 5), menjelaskan bahwa kinerja yaitu :

“Hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam sutu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika”.

Pendapat lain menurut Paterson dalam Uno (2012: 120) kinerja adalah penerapan kompetensi untuk mencapai keberhasilan tujuan-tujuan perusahaan melalui pelaksanaan suatu tugas pekerjaan.


(30)

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari beberapa definisi diatas maka definisi operasinonal kinerja pegawai dalam penelitian ini yaitu “kinerja adalah suatu usaha yang dilakuan oleh pegawai, dilihat dari proses dan hasil yang dilakukan untuk pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.”

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2010: 148). Sedangkan menurut Arikunto (2006: 101), “Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”. Jadi, dari definisi diatas instrumen penelitian adalah alat ukur atau alat bantu yang digunakan untuk pengukuran variabel agar menghasilkan data kuantitatif yang akurat.

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan yaitu angket. “Angket atau kuesioner adalah suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung, peneliti tidak langsung bertanya dengan responden” (Nana Syaodih, 2009: 210). Sedangkan menurut Arikunto (2006: 151) mengemukakan bahwa : “Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperolah informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”. pendapat lain menurut Riduwan (2009: 71) “Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna”. Jadi dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa angket digunakan untuk mendapatkan informasi dari responden terhadap variabel yang diteliti. Tujuan dari penyebaran angket adalh untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu mesalah dan responden tanpa merasa khawatir bila responden memebrikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.


(31)

1. Variabel Penelitian dan Sumber Data Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel X (Manajemen Waktu) dan variabel Y (Kinerja Pegawai) . adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah pegawai di kantor Pusdiklat Geologi Bandung.

2. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini diukur menggunakan dua instrumen penelitian yaitu instrumen penelitian variabel X (Manajemen Waktu) dan variabel Y (Kinerja Pegawai). Teknik pengukuran dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert. Menurut Sugiyono (2010: 134) “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.”

Dalam skala likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Dalam penelitian ini digunakan empat gradasi atau skala yang masing-masing memiliki skor untuk kepentingan analisis kuantitatif. Adapun analisis jawaban yang digunakan yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.2 Skala Likert

Anlisis Jawaban Skor Analisis Jawaban Skor

Selalu (SL) 4 Sangat Setuju (SS) 4

Sering (SR) 3 Setuju (ST) 3

Kadang-kadang (KD) 2 Ragu-ragu (RG) 2


(32)

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Variabel X

Variabel Dimensi Indikator No Item

Manajemen Waktu (Variabel X)

Menurut

Terry dalam Timpe (2002: 11)

Perencanaan waktu

Perencanaan waktujangka panjang

1,2 Perencanaan waktujangka pendek

3,4,5,6 Pengorganisa

sian waktu

Ukuran efisiensi yang jelas 7,8,9 Urutan pekerjaan/program 10,11,12

,13

Efektifitas waktu 14,15,16

Pengendalian waktu

Melakukan penilaian atau pengukuran pekerjaan

17,18 Melakukan perbandingan antara

pelaksanaan pekerjaan

19,20 Melakukan tindakan koreksi atau

perbaikan.

21,22

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Instrumen Variabel Y

Variabel Dimensi Indikator No Item

Kinerja Pegawai (Variabel Y)

Menurut T.R. Mitchel dalam B. Uno

(2012: 71)

Proses

Membuat perencanaan tahunan 1, 2 Membuat perencanaan harian 3, 4 Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perencanaan yang dibuat

5, 6 Melaksanakan pekerjaan berdasarkan prioritas

7,8 Mengevaluasi tindakan kerja 9, 10 Melakukan tindakan perbaikan 11,12

Hasil

Kualitas kerja 13, 14,15

Ketepatan waktu 16,17

Inisiatif 18,19,20

Kemampuan 21,22


(33)

F. Proses Pengembangan Instrumen

Sebelum mengadakan pengumpulan data yang sebenarnya kepada objek penelitian, terlebih dahulu angket ini diujicobakan kepada responden yang sama. Peneliti memandang perlu untuk melakukan ujicoba terhadap alat pengumpul data tersebut untuk mengetahui kekurangan atau kelemahan yang mungkin ada dalam angket serta untuk mengurangi kejenuhan terhadap pertanyaan pada instrumen yang disebarkan dan juga sebagai komparasi atau perbandingan.

Setalah melakukan uji coba pada angket penelitian, maka selanjutnya dilakukan analisis statistik untuk menguji tingkat validitas dan reabilitasnya. Dengan diketahui tingkat validitas dan reabilitasnya, diharapkan hasil penelitian memiliki validitas dan reabilitas yang dapat dipertanggungjawabkan.

Uji validitas yang dilakukan terhadap angket penelitian ini dilakukan di Sentra Pendidikan BRI kepada 15 responden. Yang dimana responden yang diambil diluar dari sampel penelitian. Uji coba angket ini dilakukan pada tanggal 18-19 Agustus 2014.

1. Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kesahihan suatu instrumen. Hal ini sejalan dengan yang dijelaskan oleh Arikunto (2006:63) Validitas adalah “suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur”. Sedangakan menurut Sugiyono (2010: 172) “Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”.

Uji validitas ini dilakukan untuk menguji valid tidaknya item-item instrumen penelitian. Adapun rumus yang digunakan untuk pengujian validitas ini yaitu Korelasi Product Moment Pearson, yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:255).

= −( ) . ( )


(34)

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dimana :

= Koefisien korelasi = Jumlah responden

( ) = Jumlah perkalian X dan Y ( ) = Jumlah skor tiap butir ( ) = Jumlah skor total

2

= Jumlah skor-skor X yang dikuadratkan

2

= Jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

Setelah diketahui r, maka selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus :

= −2

1− 2

Keterangan : t = Nilai

r = Koefisiensi korelasi hasil n = Jumlah responden

Setelah mengetahui maka langkah selanjutnya yaitu mencari

yaitu jika diketahui signifikasi untuk � = 0,05 dan derajat kebebasan

(dk = n-2, 10-2=8) dengan uji satu pihak (one tail lest) maka diperoleh

= 1,860.

Setelah diketahui nilai kemudian dibandingkan dengan . Kesimpulannya yaitu jika nilai > maka item soal dinyatakan valid, sedangkan apabila < maka item soal dinyatakan tidak valid. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut, diperoleh nilai untuk setiap itemnya sebagai berikut :


(35)

Tabel 3.5 Uji Validitas

Variabel X (Manajemen Waktu)

No �� Keputusan Keterangan

1 0,80 3,80 1,860 Valid Digunakan

2 0,81 3,91 1,860 Valid Digunakan

3 0,69 2,75 1,860 Valid Digunakan

4 0,81 3,91 1,860 Valid Digunakan

5 0,39 1,22 1,860 Tidak valid Direvisi

6 0,56 1,93 1,860 Valid Digunakan

7 0,70 2,82 1,860 Valid Digunakan

8 0,69 2,72 1,860 Valid Digunakan

9 0,80 3,80 1,860 Valid Digunakan

10 0,49 1,60 1,860 Tidak valid Direvisi

11 0,76 3,33 1,860 Valid Digunakan

12 0,60 2,16 1,860 Valid Digunakan

13 0,70 2,77 1,860 Valid Digunakan

14 0,77 3,45 1,860 Valid Digunakan

15 0,66 2,49 1,860 Valid Digunakan

16 0,67 2,60 1,860 Valid Digunakan

17 0,76 3,38 1,860 Valid Digunakan

18 0,73 3,06 1,860 Valid Digunakan

19 0,75 3,29 1,860 Valid Digunakan

20 0,60 2,14 1,860 Valid Digunakan

21 0,80 3,84 1,860 Valid Digunakan

22 0,60 2,17 1,860 Valid Digunakan

Tabel 3.6 Uji Validitas

Variabel Y (Kinerja Pegawai)

No �� Keputusan Keterangan

1 0,72 3,01 1,860 Valid Digunakan

2 0,08 0,25 1,860 Tidak valid Direvisi

3 0,65 2,45 1,860 Valid Digunakan

4 0,63 2,29 1,860 Valid Digunakan

5 0,90 6,09 1,860 Valid Digunakan

6 0,59 2,08 1,860 Valid Digunakan

7 0,58 2,02 1,860 Valid Digunakan

8 0,77 3,42 1,860 Valid Digunakan

9 0,68 2,62 1,860 Valid Digunakan

10 0,65 2,45 1,860 Valid Digunakan


(36)

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No �� Keputusan Keterangan

12 0,60 2,17 1,860 Valid Digunakan

13 0,55 1,90 1,860 Valid Digunakan

14 0,56 1,93 1,860 Valid Digunakan

15 0,72 2,98 1,860 Valid Digunakan

16 -0,25 -0,75 1,860 Tidak valid Direvisi

17 0,65 2,45 1,860 Valid Digunakan

18 0,59 2,09 1,860 Valid Digunakan

19 0,66 2,50 1,860 Valid Digunakan

20 0,58 2,04 1,860 Valid Digunakan

21 0,57 1,97 1,860 Valid Digunakan

22 0,78 3,52 1,860 Valid Digunakan

23 0,23 0,69 1,860 Tidak valid Direvisi

24 0,70 2,83 1,860 Valid Digunakan

Dalam data diatas dapat dilihat ada beberapa item pertanyaan yang tidak valid, pertanyaan yang tidak valid tersebut direvisi dengan melihat dan menelusuri kembali teori yang sesuai, selain itu peneliti juga melakukan diskusi atau bimbingan dengan dosen pembimbing dalam merevisi item petanyaan yang tidak valid tersebut.

2. Uji Reabilitas Instrumen

Uji reabilitas merujuk pada pengertian dimana suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah diangggap baik. Reabilitas berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes.

Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2010: 173) “Instumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”.

Dalam pengujian reabilitas instrumen pengumpul data ini dilakukan dengan Teknik Belah Dua (Split half) yaitu dengan mengelompokan skor menjadi dua, yaitu kelompok instrumen ganjil dan kelompok instrumen genap, selanjutnya skor total antara kelompok ganjil dan genap dicari korelasinya menggunakan rumus korelasi Spearman Brown, seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010: 190) sebagai berikut :


(37)

11 =

2. 1 + Keterangan :

11 = Koefisien reabilitas internal seluruh item

= Korelasi Product Moment antara belahan (ganjil-genap) atau (awal-akhir)

Setelah diketahui nilai 11kemudian dibandingkan dengan nilai

(Tabel Product Moment terlampir). Jika diketahui taraf signifikasi

5% dengan derajat kebebasan (dk) = n-2, 10-2=8 maka diperoleh = 0,707. Jadi kesimpulannya jika nilai 11> maka dinyatakan reliabel, sebaliknya jika nilai 11< maka dinyatakan tidak reliabel.

Setalah dilakukan perhitungan dengan menggunakan langkah-langkah diatas dan bantuan Microsoft Excel 2010 diperoleh hasil sebagai berikut : a. Uji reabilitas pada instrumen variabel X (Manajemen Waktu) diperoleh

harga 11sebesar 0,968 maka 11> atau 0,968> 0,707, hal tersebut berarti data dari variabel X termasuk reliabel, karena nilai 11lebih besar dari nilai .

b. Uji reabilitas pada instrumen variabel Y (Kinerja Pegawai) diperoleh harga 11sebesar 0,896 maka 11> atau 0,896> 0,707, hal tersebut berarti data dari variabel X termasuk reliabel, karena nilai 11lebih besar dari nilai .

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu untuk memilih teknik pengumpulan data mana yang paling tepat, sehingga benar-benar didapat data yang valid dan reliabel. Teknik pengumpulan data ini memiliki langkah-langkah yang harus ditempuh dalam proses pengumpulan data. Berikut ini langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penelitian ini yaitu :

1. Tahap Persiapan

a. Pada tahap pertama peneliti melakukan study pendahuluan untuk mengumpulkan data dan informasi serta menganalisis


(38)

masalah-Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masalah yang tejadi di lapangan untuk selanjutnya dianalisis dalam penelitian ini.

b. Tahap kedua, peneliti melakukan persiapan penelitian yang menyangkut langkah-langkah atau prosedur untuk melakukan penelitian ini seperti pembuatan surat izin penelitian, dan pembuatan proposal penelitian.

c. Tahap ketiga, peneliti membuat instrumen penelitian terkait kedua variabel.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan penelitian ini dimulai setelah dilakukan uji validitas dan reabilitas terhadap instrumen penelitian dan mendapatkan hasil bahwa instrumen penelitian tersebut memiliki kriteria valid dan reliabel. Setelah hasil uji coba instrumen tersebut didapatkan dan memiliki kriteria valid dan reliabel selanjutnya instrumen penelitian itu disebar kepada seluruh sampel penelitian yang dijadikan subyek penelitian tersebut.

Penyebaran instrumen ini dilakukan untuk mendapatkan hasil data sebenarnya yang digunakan dalam penelitian. Setelah data didapatkan selanjutnya dioleh dan dilakukan analisis terhadap data tersebut sesuai dengan prosedur atau teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh hasil dan kesimpulan. Penyebaran angket penelitian ini dilakukan di Pusdiklat Geologi pada tanggal 8 September 2014 dengan jumlah responden sebanyak 77 pegawai dan terkumpul pada tanggal 10 September 2014.

3. Tahap Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data ini dilakukan dengan mendatangi langsung seluruh responden yang berpartisipasi dalam pengisian angket tersebut. Responden yang mengisi angket penelitian ini ada yang langsung menyerahkan kepada peneliti akan tetapi ada juga yang disatukan terlebih dahulu untuk selanjutnya diambil oleh peneliti dari pemegang angket yang terkumpul tersebut. Angket ini disebar di Pusdiklat Geologi yakni kepada


(39)

seluruhpegawai Pusdiklat Geologi, pelaksanaan penyebaran angket ini dilaksanakan pada tanggal 12 September 2014 sampai dengan tanggal 15 September 2014.

H. Analisis Data

Menganalisis atau mengolah data sangat penting dilakukan dalam sebuah penelitian, hal ini dimaksudkan agar hasil dari data yang telah dikumpulkan memiliki arti dan selanjutanya dapat ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang diteliti. Menurut Riduwan (2009 : 12) “Untuk pendekatan kuantitatif maka teknik analisis data ini berkenaan dnegan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan”. Dengan melakukan pengolahan data peneliti juga dapat merumuskan hipotesis yang ada dalam penelitian. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Sugiyono (2010 : 207) yaitu “analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul”.

1. Seleksi Angket

Seleksi angket dilakukan setelah data angket dari responden dikumpulkan, tujuan dari selesksi angket ini yaitu untuk memeriksa kelengkapan dari angket tersebut seperti memeriksa kelengkapan jawaban responden dan memeriksa setiap lembar dari angket tersebut agar tidak ada yang tercecer serta menganalisis apakah angket bisa diolah atau tidak.

Sugiyono (2010:199) mengemuakan bahwa “angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memeberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Sedangkan Riduwan (2009:71) mengemukakan bahwa “Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna”. Angket dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, serta dalam pengisiannya dapat diberikan langsung kepada responden atau juga dikirim melalui pos ataupun internet.


(40)

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari penjelasan tersebut maka peneliti memberikan angket secara langsung kepada responden, angket yang digunakan merupakan angket tertutup dimana responden diberi kebebasan untuk mengisi angket tanpa terbebani oleh identitas responden tersebut.

Setelah data angket terkumpul selanjutnya peneliti memeriksa dan menyeleksi angket untuk selanjutnya diolah sesuai dengan metode penelitian yang digunakan. Adapun tahapan yang ditempuh yaitu sebagai berikut :

a. Memeriksa kelengkapan dari angket yang terkumpul

b. Memeriksa jawaban responden apakan sudah sesuai dengan petunjuk pengisisan angket

c. Memastikan angket yang terkumpul dapat diolah

d. Menentukan bobot nilai pada setiap item jawaban menggunakan skala penilaian yang ditentukan, untuk selanjutnya diberi skor.

2. Pengolahan Data

Pengolahan data sangatlah penting dalam proses penelitian, setelah melakukan ujicoba angket yaitu uji validitas dan reabilitasnya untuk melihat tingkat keabsahan dari angket tersebut, data yang telah didapatkan diolah menggunakan teknik pengolahan data yang digunakan. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Riduwan (2009 : 12) “pengolahan data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan”. Berikut langkah dalam melakukan pengolahan data tersebut :

a. Mencari kecenderungan Variabel X dan Variabel Y

Mencari kecenderungan Variabel X dan Variabel dengan menggunakan Weight Means Score (WMS), (Sudjana, 2005: 67) mengungkapakan rumusnya yaitu sebagai berikut :

= �

Keterangan :


(41)

� = Jumlah skor dari setiap alternatif jawaban responden = Jumlah responden

Adapun langkah-langkah dalam pengolahan WMS yaitu sebagai berikut :

1. Memberi bobot untuk setiap alternatif jawaban

2. Menghitung frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang dipilih 3. Mencocokan jawaban responden untuk setiap item dan langsung

dikalikan dengan butir alternatif

4. Menghitung skor total item untuk mencari rata-rata skor dengan mencocokan pada rumus tersebut diatas

5. Menentukan kriteria pengelompokan WMS untuk sekor rata-rata setiap kemungkinan jawaban

6. Mengkonsultasikan skor nilai rata-rata dengan mencocokan hasil perhitungan setiap variabel dengan kriteria masing-masing untuk menentukan dimana letak kedudukan setiap variabel atau dengan kata lain kemana arah kecenderungan di masing-masing variabel.

Tabel 3.7

TabelKonsultasiHasilPerhitungan WMS Rentang

Nilai Kriteria

Penafsiran

Variabel X Variabel Y

3,01 – 4,00 Selalu Sangat Baik Sangat Baik

2,01 – 3,00 Sering Baik Baik

1,01 – 2,00 Kadang-kadang

Kurang Baik Kurang Baik 0,01 – 1,00 Tidak Pernah Sangat Kurang

Baik

Sangat Kurang Baik


(42)

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Mengubah skor mentah menjadi skor baku

Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku, digunakan rumus sebagai berikut Riduwan (2009: 131) yaitu :

= 50 + 10 ( − � )

Keterangan : = Skor Baku

= Skor Mentah = Standar Deviasi

� = Rata-rata (mean)

Untuk menggunakan skor mentah menjadi skor baku, terlebih dahulu harus mengetahui hal-hal berikut Riduwan (2009: 130) :

1. Mencari skor terbesar dan terkecil

2. Menetukan rentang (R), yaitu skor tertinggi (ST) dikurangi skor terendah (ST)

R = ST – SR

3. Menentukan banyak kelas interval BK = 1 + (3,3) Log n

4. Mencari nilai panjang kelas (i)

5. Membuat tabel distribusi frekuensi dengan BK dan i yang sudah diketahui

6. Menentukan rata-rata atau mean ( ) =


(43)

7. Menentukan Standar deviasi

8. Mengubah data ordinal menjadi data interval menggunakan rumus

c. Uji Normalitas Distribusi Data dengan menggunakan rumus chi kuadrat

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui dan menentukan teknik apakah yang akan digunakan untuk pengolahan data selanjutnya. Apabila penyebaran data normal maka digunakan statistik parametrik sedangkan apabila penyebaran datanya tidak normal maka akan digunakan teknik statistik non parametrik. Untuk penentuan teknik apa yang akan digunakan maka diperlukannya pengujian normalitas distribusi data dengan menggunakan rumus chi kuadrat.

Berikut Rumus chi kuadratmenurut Sudjana (2002:273) yaitu :

�2= =1

( − )²

Dimana :

�2 = Kuadrat Chi yang dicari

= Frekuensi hasil penelitian = Frekuensi yang diharapkan

Langkah-langkah yang harus ditempuh untuk melakukan perhitungan uji normalitas ini yaitu sebagai berikut :

1. Membuat tabel distribusi frekuensi untuk mencari harga-harga yang digunakan seperti :

A. Menentukan skor tertinggi dan terendah. =

. 2 −( )2

. ( −1)


(44)

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Menentukan besarnya rentang skor (R), dengan rumus : R = skor tertinggi – skor terendah

C. Menentukan banyaknya kelas interval dengan rumus sebagai berikut :

BK = 1 + (3,3) log n

D. Mencari panjang kelas (interval) dengan rumus sebagai berikut :

1 = �

E. Mencari rata-rata (mean) dengan rumus :

= .�

F. Mencari simpangan baku (standard deviasi) dengan rumus:

2 =

2

( )2

( −1)

2. Mencari kelas, yaitu batas bawah skor kiri interval (interval pertama dikurangi 0,5) dan batas skor kanan interval (interval kanan ditambah 0,5).

3. Mencari Z-score untuk batas kelas dengan rumus Sudjana (2002: 99) yaitu :

= � − �

Dimana :

� = Rata-rata distribusi

�= Batas kelas distribusi = Simpangan baku

4. Mencari luas O-Z dan tabel kurva normal dari O-Z dengan menggunakan angka-angka pada batas kelas. Sehingga diperoleh luas O-Z.

5. Mencari luas tiap interval dengan cara mencari selisih luas O-Z dengan interval yang berdekatan untuk tanda Z sejenis dan menambahkan luas O-Z yang berlainan secara terus-menerus,


(45)

kecuali untuk angka yang paling tengah (tanda positif dan negatif) ditambahkan dengan angka baris berikutnya.

6. Mencari (frekuensi yang diharapkan) diperoleh dengan cara mengalikan tiap kelas interval dengan n (jumlah responden).

7. Mencari (frekuensi hasil penelitian) diperoleh dengan cara mengalikan tiap kelas interval pada tabel distribusi frekuensi.

8. Mencari 2 dengan cara menjumlahkan hasil perhitungan.

9. Membandingkan nilai 2 hitung dengan 2 tabel. Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

a. Jika 2 > 2 , artinya distribusi data tidak normal. b. Jika 2 < 2 , artinya distribusi data normal. Adapun perhitungan menggunakna SPSS yaitu sebagai berikut : 1. Buka program SPSS

2. Masukan data mentah Variabel X dan Y pada data View

3. Klik variabel view, kolom name pada baris pertama diisi dengan variabel X dan baris kedua dengan variabel Y, kolom decimal = 0, kolom label diisi dengan nama masing-masing variabel, selebihnya biarkan seperti itu.

4. Klik Analyze, sorot pada Nonparametric Test, kemudian klik 1-Sample K-S

5. Sorot Variabel X pada kotak Test Variable List dengan mengklik tanda

6. Klik options kemudian pilih deskriptive pada statistic dan exclude cases test by test, continue

7. Klik normal pada Test Distribution, lalu ok (Lakukan kembali untuk menghitung uji normalitas variabel Y)

Adapun dasar keputusan uji normalitas yang digunakan peneliti adalah dengan melihat Asymptotic significance 2-tailed pada tabel hasil uji normalitas dengan bantuan program SPSS versi 16.0 for Windows. Yu, Zhen, Zhao & Zheng (Winarto, 1998: 96) mengemukakan,


(46)

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Asymptotic Significance 2-tailed merupakan pengujian nilai atau P-value untuk memastikan bahwa distribusi teramati, tidak akan menyimpang secara signifikan dari distribusi yang diharapkan kedua ujung two-tailed distribution”. Adapun hipotesis dan dasar keputusan menurut rumus Kolmogorov Smirnov, sebagai berikut :

 Ho : Tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal

 Ha : Terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal.

Dasar pengambilan keputusan dengan ketentuan sebagai berikut :

Nilai Asymp Sig 2-tailed >0,05,maka Ho dapat diterima, berarti tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal.

Nilai Asymp Sig-2 tailed <0,05, maka Ha diterima, artinya terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal.

I. Menguji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Manajem Waktu terhadap kinerja pegawai. Berikut adalah rumusan hipotesis nya yaitu :

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Manajemen Waktu terhadap Kenerja Pegawai

Ha : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai

Langkah-langkah untuk pengujian hipotesis ini yaitu sebagai beriut : 1. Analisis Korelasi

Analisis korelasi ini dimaksudkan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X dan variabel Y dan menemukan kekuatan hubungan antar variabel-variabel tersebut. Ukuran yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan ini yaitu mengunakan statistik parametrik, yaitu teknik korelasi Product moment.Dimana menurut Riduwan dan Sunarto (2013: 80) mengungkapkan bahwa “Korelasi PPM ini digunakan untuk


(47)

mengetahui derajat hubungan dan kontribusi variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent). Berikut rumus dari Product momentmenurut Riduwan dan Sunarto (2013: 80-81) yaitu :

= −( ) . ( )

{ . 2−( )2}. { . 2−( )2}

Untuk memudahkan dalam menafsirkan koefisiensi korelasi, maka dapat menggunakan kriteria seperti ini :

Tabel 3.8

PedomanInterpretasiKoefisienKorelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,800 – 1,000 Sangat Kuat

0,600 – 0,799 Kuat

0,400 – 0,599 Cukup Kuat

0,200 – 0,399 Rendah

0,000 – 0,199 Sangat Rendah (Tidak Valid)

Dalam perhitungan menggunakan SPSS langkah yang harus ditempuh untuk mencari koefisien korelasi yaitu sebagai berikut :

a. Buka Program SPSS, destinasikan variabel view dan definisikan dengan mengisi kolom-kolom berikut :

1. Kolom name pada baris pertama isi dengan X dan baris kedua isi dengan Y

2. Kolom type isi dengan numeric 3. Kolom Widht diisi dengan 8 4. Kolom decimal = 0

5. Kolom label untuk baris pertama diisi ketikan nama variabel X dan baris kedua dengan ketikan nama variabel Y

6. Kolom value dan missing diisi dengan none 7. Kolom Columns diisi dengan 8

8. Kolom Align pilih center 9. Kolom measure pilih scale


(48)

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Aktifkan data view kemudian memasukan data baku variabel X dan Y c. Klim menu Analyze, kemudian pilih correlate dan pilih bivariate d. Sorot variabel X dan Y, lalu pindahkan ke kotak variabel dengan cara

mengklik tanda

e. Tandai pilihan pada kotak pearson

f. Klik options dan tandai pada kotak pilihan mean and standart deviation. Klik continue

g. Klik ok.

2. Uji Signifikan Koefisien Korelasi

Uji signifikasi koefisiensi korelasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan yang ditemukan berlaku untuk seluruh populasi. Berikut adalah rumus uji signifikasi menurut Riduwan (2009 : 139) yaitu :

= −2

1− 2

Dimana:

= Koefisiensi korelasi = Jumlah sampel

Ketentuan dari rumus tersebut yaitu apabila > maka Ho ditolak artinya signifikan, sebaliknya apabila < maka Ho diterima artinya tidak signifikan.

3. Uji Koefisien Determinasi

Koefisiensi determinasi ini digunakan untuk mengetahui besarnya kecilnya sumbangan Variabel X terhadap Variabel Y dapat ditentukan dengan rumus koefisiensi determinan. Berikut rumus yang digunakan untuk menghitung uji koefisien determinasi menurut Riduwan (2009: 139) yaitu :

�= ( 2) 100%

Dimana :

KP = Koefisiensi determinasi yang dicari


(1)

110

mengatur pekerjaan dalam beberapa tingkat kepentingan, dan mengurutkannya sesuai dengan prioritas pekerjaan, selanjutnya pegawai juga harus mampu mengendalikan tindakan-tindakan dan kinerja mereka sendiri. Apabila pegawai sudah bisa menerapkan fungsi manajemen tersebut dalam pelaksanaan kinerjanya maka kinerja pegawai sudah dapat dikatakan baik.

3. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil yang menyebutkan bahwa pengaruh manajemen waktu terhadap kinerja pegawai itu termasuk kuat dan signifikan. Manajemen waktu memberikan kontribusi terhadap kinerja pegawai disamping dipengaruhi oleh faktor lain seperti gaya kepemimpinan, tingkat pendidikan, kompensasi, motivasi, iklim organisasi, komunikasi, manajemen, penilaian pegawai dan lain-lain. Dari hasil tersebut maka manajemen waktu harus menjadi perhatian di kalangan pengambil keputusan di Pusdiklat Geologi Bandung. Hal ini dikarenakan apabila manajemen waktu dapat dioptimalkan maka akan berpengaruh kepada peningkatan kinerja pegawai. Konsep manajemen waktu itu pada awalnya dikemukakan oleh Frederick Taylor dan Frank Gilbreth dimana kedua tokoh ini memperkenalkan metode waktu dan aktivitas pekerjaan yang memungkinkan perusahaan mendapatkan produktivitas yang lebih tinggi dari para pekerja mereka. Hal ini menjelaskan bahwa dari awal konsep manajemen waktu ini dibuat yaitu untuk mendapatkan produktivitas yang tinggi terhadap kinerja yang dilakukan oleh pegawai. Manajemen waktu adalah proses manajemen yang berorientasi pada pencapaian efektifitas dan produktivitas pekerjaan terhadap pekerjaan. Dengan penerapan manajemen waktu dalam suatu organisasi diharapkan agar adanya peningkatan terhadap kinerja pegawai sehingga produktivitas pekerjaan dapat meningkat.Kinerja pegawai akan lebih terarah apabila konsep manajemen waktu diterapkan dalam pelaksanaanya. Dalam pencapaian tujuan organisasi maka pegawai harus bisa mengelola pekerjaan agar sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Dalam penerapan konsep manajemen waktu pekerja dapat mengatur waktu untuk pengerjaan tugas


(2)

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seperti penentuan sasaran, target, prioritas dan pendelegasian, apabila semua kegiatan tersebut dapat dioptimalkan maka pekerjaan yang dilakukan juga akan tercapai secara efektif dan efisien.

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai, maka ada beberapa rekomendasi yang hendak peneliti sampaikan yaitu :

1. Bagi Lembaga

a. Lembaga handaknya membuat rencana karir pegawai secara jelas, sehingga pegawai mengetahui peta karir yang harus dicapai pegawai, hal ini dilakukan untuk meningkatkan motivasi pegawai.

b. Lembaga hendaknya menerapkan reward and punishment terhadap pegawai untuk meningkatkan kemampuan pegawai

c. Pegawai hendaknya dilibatkan dalam pembuatan perencanaan tahunan perusahaan

d. Lembaga hendaknya membuat pelatihan bagi pegawai untuk bisa meningkatkan kemampuannya selain itu pegawai dapat memperluas wawasannya.

2. Bagi Pegawai

a. Pegawai lebih aktif lagi dalam penerapan manajemen waktu dalam pekerjaan yang dilaksanakan setiap harinya. Fungsi manajemen dalam kegiatan pekerjaan sangat penting diterapkan oleh pegawai, dari itu pegawai harus mampu menerapkan seluruh fungsi manajemen dalam pekerjaannya.

b. Dari hasil perhitungan didapatkan hasil dari inisiatif pegawai dalam melakukan pekerjaan termasuk dalam kategori baik. Inisiatif pegawai memang sudah baik diterapkan oleh pegawai, akan tetapi sebaiknya pegawai lebih aktif lagi dalam menjalankan pekerjaan sehingga inisiatif pegawai dapat lebih ditingkatkan lagi dan termasuk pada kategori sangat baik.


(3)

112

3. Bagi Peneliti selanjutnya

Penelitian yang dilakukan disini hanya melihat dari segi Pengelolaan waktu secara umum, belum lebih dalam membahas mengenai masing- masing indikator, dari itu untuk peneliti selanjutnya alangkah baiknya melakukan penelitian lebih fokus kepada perencanaan waktu, pelaksanaan waktu atau pengendalian waktu. Selain itu peneliti selanjutnya bisa lebih mengembangkan ruang lingkup penelitian, karena dalam penelitian ini masih sederhana serta alat bantu pengumpul data yaitu angket dan kuisioner. Diharapkan dalam penelitian selanjutnya dapat lebih memperluas ruang lingkup masalah yang dikaji.


(4)

113

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad (1992). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung : Angkasa.

Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Bangun, Wilson. (2012) Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Erlangga.

Cahyani, Ati (2005). Strategi dan Kebijakan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Indeks.

Davidson, Jeff (2005). Manajemen Waktu Menguasai keahlian yang anda

Perlukan dalam 10 menit. Yogyakarta : Andi.

Erniawati, Sintia Rahayu (2014). Pengaruh Orientasi Gaya Kepemimpinan

Kepala sub Unit terhadap Kinerja Pegawai di Lingkungan Sespim Polri kabupaten Bandung Barat”. Skripsi Administrasi UPI: Tidak Diterbitkan.

Farida, Ida. (2010). Manajemen Pengembangan Pegawai : Persfektif Gender

dalam Meningkatkan Kinerja. Bandung: Unpad Press.

Hasibuan, Malayu SP. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Haynes, Marion E. (2010) Manajemen Waktu : Edisi ketiga. Jakarta : Indeks.

Jawwad, Ahmad Abdul. (2006) Manajemen Waktu: Panduan Sukses Diri &

Organisasi. Bandung : Syaamil Cipta Media.

Kaswan. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Keunggulan Bersaing

Organisasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Komarudin, (1986). Kamus Istilah Skripsi dan Tesis. Bandung : Aksara.

Lestari, Deasy Putri (2009). Manajemen Waktu yang digunakan oleh kepala

sekolah dalam pelaksanaan tugas pokoknya pada sekolah menengah pertama di kota Tasikmalaya”.Skripsi Administrasi Pendidikan UPI: Tidak Diterbitkan.

Mangkunegara, Anwar P. (2001). ManajemenSumberDayaManusia, Perusahaan. Bandung : PT RemajaRosdakarya


(5)

114

Meti Rosmiati, 2014

Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Pegawai Di Pusdiklat Geologi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Moeheriono. (2009). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bandung: Ghalia Indonesia.

Nasution, S (2009). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta : Bumi Aksara.

Nazir, Moh (1998). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Panggabean, Luhut P (1991). Statistika Dasar. Bandung : Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No 4 Tahun 2013 Tentang Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementrian Dalam Negeri.

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian : untuk Guru – Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta

Riduwan dan Sunarto. (2013). Pengantar Statistika : Pendidikan, Sosial,

Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung : Alfabeta

Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan

Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Rivai, Veithzal. (2005). Performance Appraisal. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Sagala, Syaiful (2009). Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta

Sedarmayanti, (2009) Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.

Siagian. P. Sondang (1986) Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku

Administrasi. Jakarta : Gunung Agung.

Siagian. P. Sondang (2007). Fungsi-Fungsi Manajerial. Jakarta : Bumi Aksara

Sinambela, Litjen P. (2010) Kinerja Pegawai Teori Pengukuran dan

Implikasinya. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sudjana, N. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono, (2010). Metode Penelitian pendidikan: pendekatan kuantitatif,

kualitatif, dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.


(6)

Sutisna, Oteng (1989). Administrasi Pendidikan Dasar Teoretis Untuk Praktek

Profesional. Bandung : Angkasa

Syaodih, Nana (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya

Timpe, A. Dale (2002). Seri Manajemen Sumber Daya Manusia Kinerja

Performance. Jakarta : PT. Gramedia.

Timpe, A. Dale. (2002). Seri Manajemen Sumber Daya Manusia Mengelola

Waktu The Managemen of Time. Jakarta : PT. Gramedia.

Uno, Hamzah., dan Lamatenggo, Nina. (2012). Teori Kinerja dan

Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara.

Wahyu Nugroho, Yudiatmoko. (2011). “Pengaruh Pemanfaatan Fasilitas Belajar Dan Manajemen Waktu Mahasiswa Terhadap Perilaku Belajar Mahasiswa”. Tesis Administrasi Pendidikan UPI: Tidak Diterbitkan. Wibowo. (2007).Manajemen Kinerja. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Winardi. (2003). Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta : Raja Grafindo Persada.