Pengaruh Disiplin Belajar Dan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi : Suatu Kasus Pada Siswa Kelas Xi Ips Di Sma Negeri 23 Bandung.

(1)

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

EKONOMI

(Suatu Kasus pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 23 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh

Ghitha Sukma Dewi 0906256

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

(Suatu Kasus pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 23 Bandung)

Oleh:

GHITHA SUKMA DEWI

Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Ghitha Sukma Dewi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.


(3)

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

EKONOMI

(Suatu Kasus pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 23 Bandung) DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Eeng Ahman, MS. NIP. 19611022 198603 1 002

Pembimbing II

Drs. Ani Pinayani, MM. NIP. 19620612 198803 1 001

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi

Dr. Ikaputera Waspada, MM. NIP. 19610420 198703 1 002


(4)

ABSTRAK

Ghitha Sukma Dewi. (2013). “Pengaruh Disiplin Belajar dan Perhatian Orang Tua terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi (Suatu Kasus pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 23 Bandung). Di bawah bimbingan Prof. Dr. H. Eeng Ahman, MS dan Drs. Ani Pinayani, MM.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar dan perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survey dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpulan data dan menggunakan teknik analisis data regresi linier berganda. Objek penelitian ini yaitu siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 23 Bandung. Teknik penentuan sampel menggunakan sampling jenuh, maka sampel penelitian ini adalah seluruh populasi yang ada yaitu sebanyak 166 siswa. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,937 atau sebesar 93,7% artinya pengaruh disiplin belajar (X1) dan perhatian orang tua (X2)

terhadap hasil belajar (Y) sebesar 93,7% dan sisanya sebesar 6,3% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh temuan bahwa secara simultan maupun secara parsial, variabel disiplin belajar dan perhatian orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa.


(5)

ABSTRACT

Ghitha Sukma Dewi. (2013). “The Effect of Self-Discipline Learning and Parents’ Attention toward the Result of Student’s Learning Process on Economic Subject (A Case Study on students of Class XI Social in 23 Senior High School Bandung)”. The paper was under the supervision of Dr. H. Eeng Ahman, MS and Drs. Ani Pinayani, MM.

The purpose of this paper was to discover the effect of self-discipline

learning and parents’ attention toward the result of students’ learning process. The

methodology employed in this paper was a survey with a questionnaire in collecting the data and a multiple linear regression technique in analyzing the data. The object of the analysis was students of Class XI Social in 23 Senior High School Bandung. The technique employed in choosing the sample was a saturated sampling. Therefore, the analysis involved the whole population for 166 students. From the analysis, the coefficient of determination (R2) for 0.937 or 93.7% was obtained. The result signals that the effect of self-discipline learning (X1) and parents’ attention (X2) toward the result of the learning process combined was

93.7% and the remaining 6.3% was affected by other factors outside the model. Furthermore, the analysis obtained the fact that either simultaneously or partially, the variable of self-discipline learning and parents’ attention affect positively

significant toward the result of students’ learning process.


(6)

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS... 7

2.1 Tinjauan Pustaka ... 7

2.1.1 Konsep Belajar ... 7

2.1.2 Teori – Teori Belajar... 10

2.1.2.1 Teori Belajar Sosial ... 10

2.1.2.2 Teori R. Gagne ... 12

2.1.3 Hasil Belajar ... 14

2.1.3.1 Konsep Hasil belajar ... 14

2.1.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 17

2.1.4 Disiplin Belajar ... 19

2.1.4.1 Konsep Disiplin Belajar ... 19

2.1.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin ... 21

2.1.4.3 Indikator Disiplin Belajar ... 21

2.1.4.4 Hubungan Disiplin Belajar dengan Hasil Belajar ... 22

2.1.5 Perhatian Orang Tua ... 23


(7)

2.1.5.2 Macam-macam Perhatian ... 24

2.1.5.3 Indikator Perhatian Orang Tua ... 25

2.1.5.4 Hubungan Perhatian Belajar dengan Hasil Belajar ... 26

2.1.6 Penelitian Terdahulu ... 27

2.2 Kerangka Pemikiran ... 28

2.3 Hipotesis ... 31

BAB III METODE PENELITIAN... 32

3.1 Objek Penelitian ... 32

3.2 Metode Penelitian ... 32

3.3 Populasi dan Sampel ... 33

3.3.1 Populasi ... 33

3.3.2 Sampel ... 33

3.4 Operasional Variabel ... 34

3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 35

3.6 Instrumen Penelitian ... 35

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... 35

3.7.1 Uji Validitas ... 35

3.7.2 Uji Reliabilitas ... 36

3.8 Uji Multikolinearitas ... 38

3.9 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 38

3.9.1 Teknik Analisis Data ... 38

3.9.2 Pengujian Hipotesis ... 38

3.9.2.1 Pengujian Secara Parsial (Uji t) ... 38

3.9.2.2 Pengujian Secara Serempak (Uji F) ... 39

3.9.2.3 Koefisien Determinasi ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 41

4.1.1 Sejarah Perkembangan Sekolah ... 41

4.1.2 Visi Sekolah ... 42

4.1.3 Misi Sekolah ... 42


(8)

4.1.5 Target SMA Negeri 23 Bandung ... 43

4.1.6 Keadaan Siswa ... 44

4.1.7 Struktur Organisasi Sekolah ... 45

4.1.8 Fasilitas Sekolah ... 47

4.1.9 Kurikulum SMA Negeri 23 Bandung ... 47

4.2 Gambaran Umum Responden... 47

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 47

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 49

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Sekolah... 50

4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anak dalam Keluarga . 51 4.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Tinggal ... 53

4.2.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Banyaknya Kepala Keluarga yang Tinggal dalam Satu Rumah ... 54

4.2.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua ... 55

4.2.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Orang Tua ... 56

4.2.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Orang Tua... 58

4.3 Gambaran Variabel Penelitian ... 59

4.3.1 Hasil Belajar (Y) ... 60

4.3.2 Variabel Disiplin Belajar (X1) ... 60

4.3.3 Variabel Perhatian Orang Tua (X2) ... 61

4.4 Analisis Instrumen Penelitian ... 62

4.4.1 Uji Validitas ... 62

4.4.2 Uji Reliabilitas ... 63

4.5 Uji Multikolinearitas ... 64

4.6 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 64

4.6.1 Analisis Data ... 64

4.6.2 Pengujian Hipotesis ... 64

4.6.2.1 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... 64

4.6.2.2 Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)... 66

4.6.2.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 66


(9)

4.7.1 Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Ekonomi ... 67

4.7.2 Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72

5.1 Kesimpulan ... 72

5.2 Saran ... 72


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Nilai UTS Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA

Negeri 23 Bandung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 3

Tabel 2.1 Ciri-Ciri Umum Pendidikan, Belajar, dan Perkembangan ... 9

Tabel 2.2 Jenis, Indikator dan Cara Pengukuran Hasil Belajar... 16

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ... 27

Tabel 3.1 Populasi Kelas XI IPS SMA Negeri 23 Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014 ... 33

Tabel 3.2 Operasional Variabel... 34

Tabel 3.3 Kriteria Validitas ... 36

Tabel 4.1 Jumlah Siswa SMA Negeri 23 Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014 ... 44

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 48

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 49

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Sekolah Asal ... 50

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anak dalam Keluarga ... 51

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Tinggal ... 53

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Banyaknya Kepala Keluarga yang Tinggal dalam Satu Rumah ... 54

Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua ... 55

Tabel 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Orang Tua ... 57

Tabel 4.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Orang Tua ... 58

Tabel 4.11 Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS Pada Mata Ekonomi Tahun Pelajaran 2013/2014 ... 60

Tabel 4.12 Gambaran Umum Disiplin Belajar ... 61

Tabel 4.13 Gambaran Umum Perhatian Orang Tua ... 61

Tabel 4.14 Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 62

Tabel 4.15 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 63

Tabel 4.16 Hasil Uji TOL dan VIF ... 64


(11)

Tabel 4.18 Hasil Analisis Koefisien Regresi ... 65 Tabel 4.19 Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ... 66 Tabel 4.20 Koefisien Determinasi... 66


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komponen Esensial Belajar dan Pembelajaran ... 13

Gambar 2.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar Mengajar .... 18

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ... 31

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 23 Bandung ... 45

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 48

Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 49

Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Sekolah Asal ... 51

Gambar 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anak dalam Keluarga ... 52

Gambar 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Tinggal... 53

Gambar 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Banyaknya Kepala Keluarga yang Tinggal dalam Satu Rumah ... 54

Gambar 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua ... 56

Gambar 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Orang Tua ... 57


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi Kisi Instrumen Penelitain ... 78

Lampiran 2 Instrumen Penelitain ... 79

Lampiran 3 Perhitungan Manual Aalisis Regresi ... 84

Lampiran 4 Hasil Regresi Menggunakan SPSS ... 89

Lampiran 5 Data Variabel X dan Y ... 92

Lampiran 6 Data Karakteristik Responden ... 98

Lampiran 7 Tabel Distribusi Data Untuk Analisis Regresi ... 105

Lampiran 8 Hasil MSI ... 112

Lampiran 9 Uji Validitas Item & Reliabilitas ... 132 Surat Izin Penelitian

SK dan Format Hasil Bimbingan Berita Acara


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kegiatan dalam kehidupan manusia dengan mengembangkan potensi yang dimiliki dan mengubah tingkah laku ke arah yang lebih baik. Pendidikan dapat mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Dengan perbaikan kualitas dan penyediaan pendidikan dapat membantu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), karena salah satu indikator dari Indeks Pembangunan Manusia yaitu pendidikan.

Indeks Pembangunan Manusia Indonesia pada tahun 2012 meningkat sebesar 0.629, data yang dirilis oleh United Nations Development Programme (UNDP) ini menunjukkan angka IPM Indonesia meningkat dibandingkan pada tahun 2011 sebesar 0,624 dan pada 2010 sebesar 0,620. Dengan nilai IPM Indonesia tersebut maka Indonesia menempati urutan ke 121 di seluruh dunia untuk nilai IPM. Namun nilai IPM Indonesia tersebut masih lebih rendah jika dibandingkan nilai rata-rata IPM Negara di kawasan Asia Timur dan Asia Pasifik yaitu sebesar 0,683 (Aulia, 2013).

Data UNDP pun menyebutkan bahwa tingkat ekspektasi tahun belajar Indonesia tetap berada pada level 12,9 pada 2010, 2011, dan 2012. Artinya, penduduk Indonesia memiliki harapan sekolah selama 12,9 tahun atau hanya mencapai sekolah menengah pertama. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia harus bekerja keras untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia agar meningkatkan angka ekspektasi tahun belajar demi meningkatkan kesejahteraan dan angka IPM (Aulia, 2013).

Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan cara memperbaiki sarana dan prasarana sekolah agar menunjang proses pembelajaran sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang baik.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009: 7) :

Pendidikan adalah proses interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa, yang bertujuan meningkatkan perkembangan mental sehingga menjadi


(15)

merupakan satuan tindakan yang memungkinkan terjadinya belajar dan perkembangan. Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Dengan adanya belajar terjadilah perkembangan jasmani dan mental siswa.

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Bila siswa belajar, maka akan terjadi perubahan mental pada diri siswa. Skinner (Sagala, 2010: 14) mengatakan bahwa:

Belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Belajar juga dipahami sebagai suatu perilaku, pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar, maka responnya menurun.

Keberhasilan suatu proses pendidikan dapat dilihat dari tinggi rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa dalam kegiatan belajar dan hasil belajar dapat dilihat dari nilai ulangan, ujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester (UAS), nilai rapor dan sebagainya.

Pada tahun 2012/2013 diperoleh rata-rata nilai ujian nasional tingkat SMA/MA sebesar 6,35. Nilai tersebut turun sebesar 1,35 jika dibandingkan dengan nilai rata-rata ujian nasional tingkat SMA/MA pada tahun pelajaran 2011/2012 yaitu sebesar 7,7. Selain nilai rata-rata yang menurun, pada tahun pelajaran 2012/2013 juga mengalami penurunan pada tingkat kelulusan yaitu turun dari 99,50 persen menjadi 99,48 persen. Hal tersebut menggambarkan bahwa hasil belajar pada tahun 2012 tidak lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya (Damanik, 2013).

Berdasarkan hasil observasi ke SMA Negeri 23 Bandung diperoleh data dan keterangan bahwa nilai UTS mata pelajaran ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri 23 Bandung semester genap tahun pelajaran 2012/2013 adalah sebagai berikut:


(16)

Tabel 1.1

Data Nilai UTS Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X

SMA Negeri 23 Bandung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013

No. Kelas KKM Rata-rata nilai kelas

Memenuhi KKM

Tidak memenuhi KKM Jumlah siswa

1 X1 76 59,4 12 26 38

2 X2 76 56,4 14 25 39

3 X3 76 52,4 7 33 40

4 X4 76 53,9 5 33 38

5 X5 76 57,6 16 23 39

6 X6 76 67,1 6 37 39

7 X7 76 67,3 18 20 39

8 X8 76 48,7 2 35 37

9 X9 76 59,3 7 30 37

10 X10 76 83,3 27 11 38

Total 114 270 384

Sumber : SMA Negeri 23 Bandung, data diolah

Dari tabel 1.1 tersebut dapat terlihat bahwa sebagian besar nilai UTS mata pelajaran ekonomi siswa kelas X memiliki nilai rata-rata berada di bawah KKM yaitu nilai 76. Hanya 114 siswa (29,7%) yang memiliki nilai di atas KKM sedangkan sisanya sebanyak 270 siswa (70,3%) masih berada di bawah KKM. Karena nilai siswa yang memenuhi KKM lebih sedikit jika dibandingkan siswa yang tidak memenuhi KKM, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa SMA Negeri 23 Bandung belum mencapai hasil belajar yang maksimal.

Hasil belajar yang tidak maksimal dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya. Menurut Slameto (2010: 54):

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.

Faktor intern yang mempengaruhi belajar menurut Slameto (2002: 53) yaitu “faktor fisiologis; faktor psikologis, diantaranya: faktor intelektif, meliputi: intelegensi, bakat, dan kematangan; dan faktor non intelektif, meliputi: kesiapan, perhatian, minat, kedisiplinan belajar dan motivasi.” Sedangkan faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar menurut Slameto (2010: 60) yaitu “faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.”


(17)

Disiplin belajar merupakan salah satu sikap atau perilaku yang harus dimiliki oleh siswa. Tulus Tu’u (Khafid dan Suroso, 2007: 2) menyatakan bahwa:

Pencapaian hasil belajar yang baik selain karena adanya tingkat kecerdasan yang cukup baik, dan sangat baik, juga didukung oleh adanya disiplin sekolah yang ketat dan konsisten, disiplin individu dalam belajar, dan juga karena perilaku yang baik.

Dari sudut pandang keluarga, orang tua seharusnya tidak mempercayakan pendidikan anaknya secara totalitas pada pihak sekolah, masyarakat dan pemerintah, karena keberadaan anak justru lebih banyak berada di lingkungan keluarga ataupun lingkungan sosialnya. Menurut Ahmadi (Khafid dan Suroso, 2007: 3) bahwa:

Prestasi belajar yang menurun bukan karena faktor guru (sekolah) atau anak saja, melainkan karena beberapa kemungkinan, yaitu 1) karena kurikulum sekolah terlalu tinggi, sehingga melampaui kapasitas belajar anak, 2) karena terlalu banyak tugas yang harus dikerjakan anak (PR), 3) karena anak terlalu banyak mengikuti kegiatan ekstra kurikuler, 4) karena anak kurang mampu mengatur waktu, 5) karena tidak ada kebiasaan belajar pada anak dan ia kurang mampu mendisiplinkan diri, dan 6) karena dari pihak orang tua tidak kontrol atau kurang perhatian.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan yang sedang terjadi dengan judul “Pengaruh Disiplin Belajar dan Perhatian Orang Tua terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi (Suatu Kasus pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 23 Bandung)”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian pada latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Bagaimana gambaran disiplin belajar, perhatian orang tua dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 23 Bandung ?

2) Bagaimana pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 23 Bandung ?

3) Bagaimana pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 23 Bandung ?


(18)

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui :

1) Gambaran disiplin belajar, perhatian orang tua dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 23 Bandung.

2) Pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 23 Bandung.

3) Pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 23 Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk memperkaya khasanah ilmu pendidikan, khususnya mengenai disiplin belajar, perhatian orang tua dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

2) Secara praktis a. Bagi guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dan mampu memberikan arahan bagi siswa dalam mencapai hasil belajar yang memuaskan.

b. Bagi siswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan disiplin belajar siswa guna mencapai hasil belajar yang memuaskan. Dengan mengetahui pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar maka diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk meningkatkan disiplin belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan.


(19)

c. Bagi orang tua

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan acuan kepada para orang tua dalam mendidik anaknya agar tercapai hasil belajar yang memuaskan. Dengan mengetahui pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar maka diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk meningkatkan perhatian pada anak agar memperoleh hasil belajar yang memuaskan.

d. Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai ilmu kependidikan dan memberikan pengalaman dengan terjun langsung ke lapangan serta merupakan temuan awal untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya tentang disiplin belajar, perhatian orang tua dan hasil belajar siswa pada lembaga pendidikan lainnya.


(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek adalah hasil belajar, disiplin belajar, dan perhatian orang tua. Dimana hasil belajar sebagai variabel terikat, sedangkan disiplin belajar dan perhatian orang tua sebagai variabel bebas. Adapun subjek dari penelitian ini yaitu siswa kelas XI IPS SMA Negeri 23 Bandung.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2006: 160) “adalah cara

yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.” Sedangkan Sugiyono (2002: 1) mengemukakan bahwa :

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Adapun pengertian metode survei menurut I Made Wirartha (2005: 143) adalah

“penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, data yang dipelajari diambil dari populasi tersebut sehingga dapat ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan antarvariabel, sosiologis maupun psikologis.”


(21)

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 130) “Populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian.” Populasi dalam penelitian ini pada awalnya adalah siswa kelas X SMA Negeri 23 Bandung, namun karena sudah memasuki tahun pelajaran baru, maka penelitian dilakukan di kelas XI IPS SMA Negeri 23 bandung. Adapun populasinya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Populasi Kelas XI IPS SMA Negeri 23 Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014

No. Kelas Jumlah Siswa

1 XI IPS 1 41

2 XI IPS 2 44

3 XI IPS 3 41

4 XI IPS 4 40

Jumlah 166

Sumber : SMA Negeri 23 Bandung

3.3.2 Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 131) “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.” Dalam penelitian ini akan diambil jumlah sampel sesuai dengan jumlah populasinya. Maka teknik penentuan sampel dilakukan melalui metode sensus karena mengambil sampel dari seluruh populasi atau dinamakan sampling jenuh. Menurut Sugiyono, (2002: 78) “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasinya digunakan sebagai sampel. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.”

Berdasarkan pendapat di atas, maka sampel penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 23 Bandung sebanyak 166 siswa.


(22)

3.4 Operasional Variabel

Untuk menguji hipotesis yang diajukan, dalam penelitian ini terlebih dahulu setiap variabel didefinisikan, kemudian dijabarkan melalui operasionalisasi variabel. Operasionalisasi variabel penelitian secara rinci diuraikan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Operasional Variabel

Konsep Variabel Indikator Konsep Analitis

Disiplin belajar adalah

suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan siswa untuk melakukan aktivitas belajar

yang sesuai dengan

keputusan-keputusan,

peraturan-peraturan dan

norma-norma yang telah ditetapkan bersama, baik persetujuan tertulis maupun tidak tertulis antara siswa dengan guru di sekolah maupun dengan orang tua di rumah. (Damayanti, 2012)

Disiplin Belajar (X1)

Data diperoleh dari : 1. Disiplin belajar di sekolah:

-Mengikuti upacara bendera

-Berpakaian rapi dan mengikuti tata tertib sekolah 2. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di kelas :

-Memperhatikan guru pada saat menjelaskan -Mengikuti pelajaran sampai selesai. -Mengikuti pelajaran dengan baik

3. Ketaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran di kelas :

-Mengerjakan tugas dengan baik -Mengumpulkan tugas tepat waktu

-Bertanya kepada guru dan aktif dalam kegiatan belajar 4. Disiplin belajar di rumah :

-Membaca lagi buku catatan -Mengerjakan PR

-Membagi waktu belajar -Mengerjakan soal-soal latihan

Skor disiplin belajar dengan skala likert, meliputi:

1. Disiplin siswa saat mengikuti upacara bendera.

2. Disiplin siswa dalam

berseragam.

3. Disiplin siswa dalam

mengikuti tata tertib sekolah. 4. Disiplin siswa saat kegiatan

belajar di kelas.

5. Disiplin siswa dalam

mengerjakan tugas pelajaran. 6. Disiplin belajar siswa di

rumah.

Perhatian orang tua adalah pemusatan tenaga psikis yang berupa pengamatan

atau pengawasan yang

dilakukan oleh orang tua terhadap semua aktivitas yang dilakukan anaknya secara terus menerus, agar apa yang diinginkan dapat tercapai.

(Darwin Bangun, 2008: 5)

Perhatian Orang Tua (X2)

Besarnya nilai variabel perhatian orang tua dilihat dari : 1. Pengawasan orang tua :

 Mengontrol waktu belajar dan cara belajar anak.

 Memantau perkembangan kemampuan akademik

anak.

 Memantau perkembangan (kepribadian, sikap,

moral)

2. Pemberian motivasi belajar :

 Pemberian hadiah dari orang tua.

 Pemberian hukuman atau peringatan dari orang tua.

3. Pemenuhan fasilitas belajar :

 Memperhatikan alat-alat penunjang kebutuhan

belajar di sekolah : alat tulis dan buku pelajaran.

 Memperhatikan alat-alat penunjang kebutuhan

belajar dirumah seperti meja belajar, komputer dan sebagainya.

4. Memberikan bimbingan belajar di rumah :

 Mengenal kesulitan belajar anak.

 Membantu mengatasi anak dalam kesulitan belajar.

Skor perhatian orang tua dengan skala likert, meliputi:

1.Pengawasan orang tua dalam

mengontrol waktu belajar dan cara belajar anak.

2.Pengawasan orang tua dalam

memantau perkembangan kemampuan akademik anak.

3.Pengawasan orang tua dalam

memantau perkembangan (kepribadian, sikap, moral) anak.

4.Pemberian motivasi belajar dari orang tua terhadap anak. 5.Pemenuhan fasilitas belajar

anak oleh orang tua.

6.Pemberian bimbingan belajar

oleh orang tua kepada anak.

Hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajar. (Sudjana dalam

Khafid dan Suroso, 2007: 5) Hasil Belajar (Y)

Hasil belajar dilihat dari nilai yang diperoleh siswa pada mata pelajaran ekonomi.

Data diperoleh dari pihak SMA Negeri 23 Bandung tentang nilai UTS yang diperoleh siswa kelas X semester genap tahun pelajaran 2012/2013 pada mata pelajaran ekonomi.


(23)

3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan maka teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah :

1) Kuesioner/angket, yaitu berupa daftar pertanyaan untuk mendapatkan informasi mengenai masalah yang dibahas. Menurut Sugiyono (2002: 135)

“kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya.”

2) Metode dokumentasi. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 231) “metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,

agenda dan sebaginya” dalam hal ini nilai UTS siswa kelas XI IPS mata pelajaran ekonomi semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 SMA Negeri 23 Bandung.

3.6 Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 160) “Instrumen penelitian adalah alat

atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data.” Instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket. Titik tolak dari penyususnan instrumen menurut Sugiyono (2002: 98) adalah sebagai berikut:

1. Menentukan variabel-variabel penelitian untuk diteliti 2. Variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya 3. Selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur

4. Indikator tersebut kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau penyataan.

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian 3.7.1 Uji Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 168):

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.


(24)

Dalam uji validitas ini digunakan rumus pearson product moment sebagai berikut:

xy = ∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } ∑ ∑ (Arikunto, 2006: 170)

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi butir ∑X = jumlah skor tiap item

∑Y = jumlah skor total item

∑X2

= jumlah skor-skor X yang dikuadratkan

∑Y2

= jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

∑XY = jumlah perkalian X dan Y N = jumlah responden

Distribusi (tabel r) untuk = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2). Kaidah keputusan jika rhitung > rtabel berarti valid dan jika rhitung < rtabel berarti tidak

valid. Adapun kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut: Tabel 3.3

Kriteria Validitas

Besarnya Nilai Penafisran

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 sangat tinggi

Antara 0,600 sampai dengan 0,799 tinggi

Antara 0,400 sampai dengan 0,599 cukup tinggi

Amtara 0,200 sampai dengan 0,399 rendah

Antara 0,000 sampai dengan 0,199 sangat rendah (tidak valid)

Sumber: (Riduwan, 2012: 98)

3.7.2 Uji Reliabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 178) :

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil, tetap akan sama. Realibilitas


(25)

menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.

Dalam uji reliabilitas ini digunakan rumus alpha. Langkah-langkah untuk menguji reliabilitas dengan rumus alpha yaitu sebagai berikut :

1. Menghitung varians skor tiap-tiap item : Si =

∑ ∑

(Riduwan, 2012: 115)

Dimana :

Si = varians skor tiap-tiap item ∑Xi2

= jumlah kuadrat item Xi (∑Xi)2 = jumlah item Xi dikuadratkan

N = jumlah responden 2. Menjumlahkan varian semua item :

∑Si = S1 + S2 + S3 + ...Sn (Riduwan, 2012: 116)

Dimana :

∑Si = jumlah varians semua item S1 + S2 + S3 + ...Sn = varians item ke-1, 2, 3....n

3. Menghitung varians total : St =

∑ ∑

(Riduwan, 2012: 116)

Dimana :

St = varians total ∑Xi2

= jumlah kuadrat X total

(∑Xi)2 = jumlah Xtotal dikuadratkan N = jumlah responden

4. Masukan nilai alpha :

r11 = ( (Riduwan, 2012: 116)

Dimana :

r11 = reliabilitas instrumen

∑Si = jumlah varians skor tiap-tiap item St = varians total


(26)

K = jumlah item

Kaidah keputusannya adalah jika r11 > rtabel berarti reliabel dan sebaliknya

jika r11 < rtabel berarti tidak reliabel.

3.8 Uji Multikolinearitas

Menurut Yana Rohmana (2010: 140) :

Istilah multikolinearitas itu berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau eksak (perfect or exact) diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Istilah kolinearitas ganda (multicollinearity) menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan linear yang sempurna.

Multikolinearitas dapat dideteksi dari tolerance (TOL) dan Variance Inflation Factor (VIF). Kaidah keputusannya yaitu jika TOL > 0,1 dan VIF < 10 berarti tidak terkena multikolinearitas.

3.9 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.9.1 Teknik Analisis Data

Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal dan data interval, sehingga data ordinal tersebut ditransformasikan menjadi data interval. Transformasi data ordinal menjadi interval gunanya untuk memenuhi sebagian syarat dari analisis parametrik. Data ordinal tersebut ditransformasikan menjadi data interval melalui Method of Successive Interval (MSI) dengan bantuan Microsoft Excel.

3.9.2 Pengujian Hipotesis

3.9.2.1 Pengujian Secara Parsial (Uji t)

Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis:

Ho : βi ≤ 0, artinya masing- masing variabel Xi secara parsial tidak berpengaruh

terhadap variabel Y, dimana i = X1, X2.

H1 : βi > 0, artinya masing-masing variabel Xi secara parsial berpengaruh terhadap

variabel Y, dimana i = X1, X2.


(27)

(Rohmana, 2010: 74) Kaidah keputusan: Tolak Ho jika thitung > ttabel, dan terima Ho jika thitung < ttabel.

3.9.2.2 Pengujian Secara Serempak (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk menguji rumusan hipotesis:

Ho : βi ≤ 0, artinya semua variabel Xi secara bersama-sama tidak berpengaruh

terhadap Y, dimana i = X1, X2.

H1 : βi > 0, artinya semua variabel Xi secara bersama-sama berpengaruh terhadap

Y, dimana i = X1, X2.

Untuk menguji rumusan hipotesis diatas digunakan uji F dengan rumus : F =

 

nk

 2 2 R 1 ) 1 (k R

(Rohmana, 2010: 78) Kaidah keputusan: Tolak Ho jika F hit > F tabel dan terima Ho jika F hit < F tabel

3.9.2.3 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa baik garis regresi yang kita punya. Menurut Yana Rohmana (2010: 76) dalam hal ini kita

mengukur “seberapa besar proporsi variasi variabel dependen dijelaskan oleh semua variabel independen”. Formula untuk menghitung koefisien determinasi

yaitu:

R2 =

=

 

 

2 2 y i yˆ i

(Rohmana, 2010: 76)

Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0 < R2 < 1), dengan ketentuan sebagai berikut :

 Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik.


(28)

 Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat jauh/tidak erat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai kurang baik.


(29)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Perkembangan Sekolah

Dirintis mulai Tahun Pelajaran 1988/1989 dengan menginduk kepada SMA Negeri 2 Bandung yang berlokasi di Jalan Cihampelas No. 173, dengan Kepala Sekolah Drs. Mulyadi. Jumlah siswa pada Tahun Pelajaran 1988/1989 sekitar 180 orang, masuk tanpa seleksi NEM. Jumlah Guru definitif 12 orang, selebihnya bantuan dari guru-guru SMAN 2 Bandung.

Pada Tahun Pelajaran 1989/1990 terjadi pergantian Kepala SMA Negeri 2 dari Drs. E. Mulyadi kepada Drs. Ihot Muslihat. Pada masa Bapak Drs. Ihot Muslihat gencar diupayakan Unit Gedung Baru (UGB) dengan bantuan Ketua BP3 Bapak Drs. A.Maskawan. Sedangkan penegerian diterima pada saat Kepala SMAN 2 Bandung dijabat oleh Bapak Drs. Ena Sumpena.

Pada saat mengupayakan Unit Gedung, salah seorang orang tua siswa, Ibu Ir. Sebayang (Kepala Perumnas Bandung) turut membantu dengan memberikan tanah untuk UGB sekolah yang terletak di Jl. Malangbong Raya Antapani Bandung, dengan bekerja sama dengan Dinas PU Kotamadya Bandung dan PT Cipta Karya. Tahun 1993 akhir, Unit Gedung Baru tahap pertama selesai. Tahun 1995 UGB tahap kedua selesai dengan total ruangan belajar sebanyak 15 lokal.

Tahun 1995 sesuai dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 0260/0/1994 Tanggal 5 Oktober 1994, diresmikan penegerian sekolah dengan nama SMA Negeri 23 Bandung oleh Kepala Kantor Wilayah Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Barat, Drs. H. Yusupadi.

Sejalan dengan penegerian sekolah, ditunjuk pula kepala sekolah definitif yaitu Dra. Hj. Sutiani Wirianata yang memimpin SMA Negeri 23 pada tahun 1995-1997, kemudian diserahterimakan kepada PYMT Drs. H. Dudung Winarya (pada saat yang sama menjabat sebagai Kepala SMAN 16 Bandung) Januari 1997. Bulan Maret 1997 terjadi serah terima jabatan dari Kepala Sekolah lama kepada Drs. Moch. Said Sediohadi yang menjabat sejak Maret 1997 s.d. Desember 2000.


(30)

Selanjutnya Kepala Sekolah baru (Drs. H. Kusdana) memimpin SMUN 23 Bandung sejak Januari 2001 s.d. April 2004.

Sejak April 2004 s.d. Maret 2005, dijabat oleh Bapak Drs. H. Cucu Saputra, M.M.Pd. Kemudian sejak April 2005 s.d. Maret 2008 dijabat oleh Drs. Wardoyo, M.M.Pd. Sejak April 2008 di jabat oleh Drs. Suparno. S.d. April 2011. Drs. Wahyudin April 2011-Maret 2012. Dan Drs. Suparman Maret 2012 – sekarang.

4.1.2 Visi Sekolah

Adapun visi SMA Negeri 23 Bandung adalah terwujudnya sekolah bersih, rapi, santun, agamais, harmonis, berbudaya, aman, tertib, yang unggul dalam logika, etika, estetika dan IPTEK.

4.1.3 Misi Sekolah

Misi dari SMA Negeri 23 Bandung adalah:

1. Meningkatkan pemahaman dan pengalaman ajaran agama.

2. Membentuk kepribadian tangguh yang dilandasi oleh iman tan taqwa. 3. Meningkatkan kerja profesional pada setiap komponen sekolah.

4. Menumbuhkan minat belajar dengan mengoptimalkan model pembelajaran dan sumber belajar.

5. Meningkatkan prestasi belajar siswa dibidang akademis dan non akademis. 6. Menciptakan manajemen sekolah yang akuntabel, transparan dan

bertanggung jawab.

7. Mewujudkan pelayanan prima bagi seluruh komponen yang terkait. 8. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan demokratis.

9. Memberdayakan semua komponen sekolah untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

10. Menumbuh kembangkan budaya disiplin, sopan santun, tertib, bersih, sehat dan peduli lingkungan.


(31)

12. Meningkatkan kesejahteraan semua komponen sekolah yang berlandaskan prinsip keadilan.

13. Menciptakan lingkungan SMAN 23 Bandung yang hijau bersih dan sehat.

4.1.4 Tujuan SMA Negeri 23 Bandung

Tujuan dari SMA Negeri 23 Bandung yaitu:

1. Membentuk anak didik yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cerdas, dan terampil.

2. Membentuk anak didik yang handal baik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau untuk hidup bermasyarakat.

3. Menciptakan lingkungan sekolah yang harmonis, nyaman, demokratis, transparan, dan apresiatif sehingga tercipta rasa bangga dan rasa memiliki terhadap lembaga.

4. Memberikan kesempatan berkarir dan berprestasi bagi seluruh unsur sekolah sesuai dengan kemampuan masing-masing.

5. Mewujudkan SMA Negeri 23 Bandung sebagai salah satu sekolah unggulan baik di bidang akademis maupun non akademis.

6. Mewujudkan hubungan yang sinergis dengan instansi terkait baik formal maupun non formal untuk tercapainya tujuan pendidikan di SMA Negeri 23 Bandung.

7. Membentuk karakter warga sekolah yang berwawasan lingkungan. 8. Meningkatkan kemampuan SDM dalam penguasaan IPTEK.

4.1.5 Target SMA Negeri 23 Bandung

Target dari SMA Negeri 23 Bandung adalah: 1. Terwujudnya 8 Standar Nasional Pendidikan.

2. Terciptanya suasana religius di lingkungan sekolah melalui berbagai kegiatan keagamaan.

3. Terciptanya budaya disiplin, sopan santun, tertib, bersih, sehat, dan peduli lingkungan yang meliputi tertib waktu, belajar, mengajar, bekerja, administrasi, berpakaian, dan berkomunikasi.


(32)

4. Tercapainya peningkatan kualitas input dalam rekruitmen siswa baru. 5. Tercapainya peningkatan kualitas output secara berkesinambungan.

6. Tercapainya peningkatan kinerja yang profesional bagi seluruh warga sekolah.

7. Terwujudnya ruang belajar yang mendukung kegiatan belajar mengajar sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP).

8. Terciptanya sistem informasi terpadu baik akademis maupun non akademis yang berbasis Teknologi Informasi.

9. Tercapainya peningkatan kemampuan penguasaan Teknologi Informasi (TI) bagi siswa, guru dan karyawan.

10. Tercapainya peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan ekstrakurikuler sebagai upaya pembinaan siswa dibidang agama, seni, olah raga, dan keilmuan.

11. terciptanya hubungan yang harmonis antar warga sekolah, sekolah dengan masyarakat, baik vertikal maupun horizontal.

12. Terbentuknya wadah aspirasi stakeholder dalam bentuk komite sekolah yang demokratis, aspiratif dan progresif.

13. Terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, sehat, hijau, dan nyaman yang berwawasan lingkungan.

14. Terciptanya karakter siswa yang berdaya saing tinggi.

4.1.6 Keadaan Siswa

SMA Negeri 23 Bandung pada tahun pelajaran 2013/2014 memiliki siswa sebanyak 1159 siswa. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Jumlah Siswa SMA Negeri 23 Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014

Kelas/Program Ruang Belajar (kelas) Laki-Laki Perempuan Jumlah

X IPA 5 90 114 204

X IPS 4 83 66 149

X Bahasa 1 6 7 13

XI IPA 5 86 133 219

XI IPS 4 80 86 166

XII IPA 6 128 138 266

XII IPS 3 78 64 142


(33)

Berdasarkan tabel 4.1 pada tahun pelajaran 2013/2014 siswa SMA Negeri 23 Bandung terdiri dari 366 siswa kelas X yang terbagi dalam tiga program yaitu IPA, IPS dan bahasa. Sedangkan kelas XI terdiri dari 385 siswa yang terbagi dalam sembilan kelas dan kelas XII terdiri dari 408 siswa yang terbagi dalam sembilan kelas.

4.1.7 Struktur Organisasi Sekolah

WKS KURIKULUM

KEPALA

KOMITE SEKOLAH TATA LAKSANA WKS KESISWAAN WKS SARANA WKS HUMAS STAF BIDANG KBM STAF BIDANG EVALU ASI STAF BIDANG LOMBA AKADE MIK (OSN) STAF BIDAN G OSIS STAF BIDANG EKSKUL (OR-SENI) O2SN& FLS2N STAF BIDANG IMTAQ STAF BIDANG TATIB & PKB (PA-PI),

Kantin Kejujur an STAF BIDAN G TAMAN(K3) STAF BIDANG KEKELU ARGAAN KEPALA LAB Kep. Perpus Kord.Pi

ket LABORAN/ TEKNISI PELATIH WALI KELAS KETUA MGMP GURU SISWA D IV IS I IC T T IM P E N G E M B A N G STAF BIDANG RUMTA Keterangan :

: Garis Komando : Garis Kordinasi K3 = Kebersihan,Keindahan,dan Kerapihan Lingkungan SMAN 23 Bandung

Gambar 4.1

Struktur Organisasi SMA Negeri 23 Bandung


(34)

Berdasarkan gambar 4.1 di atas, dapat dijelaskan bahwa SMA Negeri 23 Bandung dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah dan membawahi beberapa Wakil Kepala Sekolah, diantaranya wakil kepala sekolah bagian kurikulum, wakil kepala sekolah bagian kesiswaan, wakil kepala sekolah bagian sarana, dan wakil kepala sekolah bagian hubungan masyarakat. Seluruh wakil kepala sekolah tersebut berkordinasi dengan tim pengembang. Selanjutnya tim pengembang berkordinasi dengan ketua MGMP. Wakil kepala sekolah pada setiap bidangnya memiliki staf masing-masing yang bertugas membantu tugas dari wakil kepala sekolah tersebut. Masing-masing staf yang ada di setiap bidang antara lain:

1. Wakil kepala sekolah bagian kurikulum:

 Staf bidang kegiatan belajar mengajar.

 Staf bidang evaluasi.

 Staf bidang lomba akademik (OSN). 2. Wakil kepala sekolah bagian kesiswaan:

 Staf bidang OSIS.

 Staf bidang ekstrakurikuler (olah raga dan seni) O2SN dan FLS2N

 Staf bidang IMTAQ.

 Staf bidang tata tertib dan PKB, kantin kejujuran. 3. Wakil kepala sekolah bagian sarana:

 Staf bidang taman (K3).

 Staf bidang RUMTA.

4. Wakil kepala sekolah bagian hubungan masyarakat:

 Staf bidang kekeluargaan.

Selain membawahi wakil kepala sekolah, kepala sekolah juga membawahi tata usaha, divisi ICT, wali kelas, ketua MGMP, tim pengembang, guru, dan siswa. Kemudian tata usaha berkordinasi dengan wakil kepala sekolah pada setiap bidang dan divisi ICT yang juga berkordinasi dengan kepala laboratorium, kepala perpustakaan, dan kordinator piket. Selanjutnya kepala laboratorium, kepala perpustakaan dan kordinator piket berkordinasi dengan wali kelas. Kemudian wali kelas berkordinasi dengan ketua MGMP. SMA Negeri 23 Bandung memiliki


(35)

komite sekolah yang bertugas memfasilitasi komunikasi antara pihak sekolah dengan wali siswa.

4.1.8 Fasilitas Sekolah

Kelengkapan lingkungan proses pembelajaran atau kelengkapan sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran di suatu sekolah akan menunjang kelancaran dari proses belajar mengajar itu sendiri yang pada akhirnya akan menyebabkan peningkatan prestasi yang dicapai oleh siswa dari sekolah yang bersangkutan. Untuk itu, kelengkapan lingkungan belajar merupakan faktor yang penting dalam menunjang prestasi siswa.

Untuk hal itulah, SMA Negeri 23 Bandung berusaha melengkapi fasilitas lingkungan pembelajaran di lingkungan sekolah. Fasilitas lingkungan belajar yang dimiliki SMA Negeri 23 Bandung terdiri dari ruang teori/kelas, laboratorium IPA, laboratorium bahasa, laboratorium komputer, ruang perpustakaan, ruang perpustakaan multimedia, mushola, ruang OSIS, ruang UKS, dan kelas dilengkapi dengan infokus.

4.1.9 Kurikulum SMA Negeri 23 Bandung

Kurikulum pembelajaran di SMA Negeri 23 Bandung menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk kelas XI dan XII. Sedangkan, untuk kelas X menggunakan kurikulum 2013.

4.2 Gambaran Umum Responden

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Dalam penelitian ini diperlukan data jenis kelamin yaitu sebagai data pendukung penelitian. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang diambil adalah seluruh dari jumlah populasi yaitu sebanyak 166 siswa. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut:


(36)

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki-laki 80 48,2

Perempuan 86 51,8

Jumlah 166 100

Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah

Data pada tabel 4.2 mengenai karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin diatas dapat digambarkan dengan diagram pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah

Berdasarkan gambar 4.2 dapat dijelaskan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 80 siswa (48,2%) dan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 86 siswa (51,8%) artinya jumlah responden perempuan lebih banyak dari jumlah responden laki-laki.

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Frekuensi Persentase

Laki-laki Perempuan


(37)

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa sebanyak 131 dari 166 responden yang diteliti berusia 16 tahun dan sisanya berusia 15 dan 17 tahun. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase (%)

15 23 13,86

16 131 78,92

17 12 7,22

Jumlah 166 100

Sumber: Kuesioner penelitian (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa golongan usia responden terbanyak yaitu 16 tahun sebanyak 131 siswa (78,92%). Tabel 4.3 dapat digambarkan pada diagram digambar 4.3 sebagai berikut:

Gambar 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah

0 20 40 60 80 100 120 140

Frekuensi Persentase

15 16 17


(38)

Berdasarkan Gambar 4.3 dapat diketahui bahwa golongan usia responden terbanyak yaitu 16 tahun sebanyak 131 siswa (78,92%), kemudian usia 15 tahun sebanyak 23 siswa (13,86%) dan usia 17 tahun sebanyak 12 siswa (7,22%).

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Sekolah

Profil karakteristik responden berdasarkan asal sekolah diperlukan untuk mendukung data variabel disiplin belajar. Pada penelitian ini diketahui bahwa sebanyak 122 dari 166 responden yang diteliti merupakan responden yang berasal dari SMP Negeri. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Sekolah Asal

Asal Sekolah Frekuensi Persentase (%)

SMP Negeri 122 73,49

SMP Swasta 40 24,1

MTs Negeri 3 1,81

MTs Swasta 1 0,6

Jumlah 166 100

Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah

Berdasarkan tabel 4.4, dapat diketahui bahwa responden yang asal Sekolah Menengah Pertamanya berasal dari SMP Negeri terdapat 122 siswa (73,49%), SMP swasta terdapat 40 siswa (24,1%), MTs Negeri sebanya tiga siswa (1,81%), dan yang berasal dari MTs swasta terdapat satu orang (0,6%). Tabel 4.4 dapat digambarkan dengan diagram pada gambar 4.4 berikut ini:


(39)

Gambar 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Sekolah Asal

Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah

Data dari gambar 4.4 dapat diketahui bahwa responden yang berasal dari SMP Negeri merupakan responden terbanyak dan responden yang berasal dari MTs Swasta merupakan responden paling sedikit.

4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anak dalam Keluarga Profil karakteristik responden berdasarkan jumlah anak dalam keluarga diperlukan untuk mendukung data variabel perhatian orang tua. Pada penelitian ini diketahui bahwa sebanyak 62 responden atau 37,35% dari 166 responden yang diteliti jumlah anak dalam keluarga yaitu dua orang anak. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anak dalam Keluarga

Jumlah Anak Frekuensi Persentase (%)

1 16 9,64

2 62 37,35

3 46 27,71

≥4 42 25,3

Jumlah 166 100

Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah

0 20 40 60 80 100 120 140

Frekuensi Persentase

SMP Negeri SMP Swasta MTs Negeri MTs Swasta


(40)

Berdasarkan data hasil penelitian, dapat diketahui bahwa responden terbanyak adalah siswa yang orang tuanya memiliki dua anak yaitu sebanyak 62 orang (37,35%). Data dalam tabel 4.5 mengenai karakteristik responden berdasarkan jumlah anak dalam keluarga dapat digambarkan dengan diagram pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anak dalam Keluarga

Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah

Gambar 4.5 menunjukkan bahwa responden yang orang tuanya memiliki anak hanya satu yaitu sebanyak 16 orang (9.64%), yang memiliki dua orang anak yaitu sebanyak 62 orang (37,35%), yang memiliki tiga anak yaitu sebanyak 46

orang (27,71%), dan yang memiliki anak ≥ empat sebanyak 42 orang (25,3%). 0

10 20 30 40 50 60 70

Frekuensi Persentase

1 2 3


(41)

4.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Tinggal

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa tidak semua siswa tinggal bersama orang tua kandungnya. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Tinggal

Tinggal Bersama Frekuensi Persentase (%)

Orang tua kandung 161 96,99

Saudara 5 3,01

Jumlah 166 100

Data dalam Tabel 4.6 mengenai karakteristik responden berdasarkan tempat tinggal di atas dapat digambarkan dengan diagram di bawah ini:

Gambar 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Tinggal

Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah

Gambar 4.6 menunjukkan bahwa responden yang tinggal bersama orang tua kandung berjumlah 161 orang (96,99%) dan yang tinggal bersama saudara berjumlah lima orang (3,01%).

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180

Frekuensi Persentase

Orang tua kandung Saudara


(42)

4.2.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Banyaknya Kepala Keluarga yang Tinggal dalam Satu Rumah

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa sebanyak 147 atau 88,56% responden yang diteliti yaitu berasal dari responden yang memiliki satu kepala keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Banyaknya Kepala Keluarga yang Tinggal dalam Satu Rumah

Jumlah Kepala Keluarga Frekuensi Persentase (%)

1 147 88,56

2 15 9,04

3 2 1,2

4 1 0,6

5 1 0,6

Jumlah 166 100

Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah

Data dalam Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden, di rumahnya hanya terdiri dari satu kepala keluarga dan hanya beberapa saja yang di rumahnya bergabung dengan keluarga lainnya. Tabel 4.7 dapat digambarkan dengan diagram pada gambar 4.7 berikut ini:

Gambar 4.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Banyaknya Kepala Keluarga yang Tinggal dalam Satu Rumah

Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah

0 20 40 60 80 100 120 140 160

Frekuensi Presentase

1 KK 2 KK 3 KK 4 KK 5 KK


(43)

Gambar 4.7 menunjukkan bahwa responden yang di rumahnya hanya terdiri dari satu kepala keluarga berjumlah 147 orang (88,56%), responden yang di rumahnya terdiri dari dua kepala keluarga berjumlah 15 orang (9,04%), sedangkan responden yang di rumahnya terdiri dari tiga kepala keluarga berjumlah dua orang (1,2%), dan responden yang di rumahnya terdiri dari empat dan lima kepala keluarga masing-masing sebanyak satu orang (0,6%). Jadi, dapat disimpulkan rata-rata suasana di rumah responden menunjang untuk dilaksanakannya kegiatan belajar.

4.2.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa sebanyak 65 atau 39,16% responden yang diteliti yaitu berasal dari responden yang pekerjaan orang tuanya sebagai wiraswasta. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini:

Tabel 4.8

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua

Pekerjaan Orang Tua Frekuensi Persentase (%)

PNS 55 33,13

Karyawan swasta 26 15,66

Wiraswasta 65 39,16

Lainnya 20 12,05

Jumlah 166 100

Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah

Berdasarkan Tabel 4.8 mengenai karakteristik responden berdasarkan pekerjaan orang tua, dapat diketahui bahwa responden yang orang tuanya bekerja sebagai wiraswastalah yang terbanyak yaitu 65 orang (39,16%). Table 4.8 dapat digambarkan pada diagram berikut ini:


(44)

Gambar 4.8

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua

Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah

Gambar 4.8 menunjukkan bahwa responden yang orang tuanya bekerja sebagai wiraswasta merupakan responden terbanyak yaitu 65 orang (39,16%), kemudian responden yang orang tuanya bekerja sebagai PNS sebanyak 55 orang (33,13%), responden yang orang tuanya bekerja sebagai karyawan swasta sebanyak 26 orang (15,66%), dan yang paling sedikit berada pada kategori lainnya yaitu responden yang orang tuanya bekerja sebagai dokter, buruh ataupun pensiunan sebanyak 20 orang (12,05%).

4.2.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Orang Tua

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa sebanyak 78 dari 166 responden yang diteliti yaitu berasal dari responden yang penghasilan orang tuanya berkisar antara Rp. 3.000.000 – Rp. 5.000.000. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini:

0 10 20 30 40 50 60 70

Frekuensi Persentase

PNS

Karyawan swasta Wiraswasta Lainnya


(45)

Tabel 4.9

Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Orang Tua Penghasilan Orang Tua Frekuensi Persentase (%)

< Rp. 3.000.000 58 34,94

Rp. 3.000.000 – Rp. 5.000.000 78 46,99

Rp. 5.000.001 – Rp. 7.000.000 19 11,45

> Rp. 7.000.000 11 6,62

Jumlah 166 100

Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa responden yang orang tuanya berpenghasilan antara Rp. 3.000.000 – Rp. 5.000.000 merupakan responden terbanyak yaitu sebanyak 78 orang (46,99%). Table 4.9 dapat digambarkan dengan diagram pada gambar 4.9 berikut ini:

Gambar 4.9

Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Orang Tua

Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah

Gambar 4.9 menunjukkan bahwa responden yang orang tuanya mempunya penghasilan kurang dari Rp. 3.000.000 sebanyak 58 orang (34,94%), responden yang orang tuanya mempunya penghasilan antara Rp. 3.000.000 – Rp. 5.000.000 yaitu sebanyak 78 orang (46,99%), sedangkan responden yang orang tuanya mempunya penghasilan antara Rp. 5.000.001 – Rp. 7.000.000 sebanyak 19 orang

0 20 40 60 80 100

Frekuensi Persentase

< Rp. 7.000.000

Rp. 5.000.001 - Rp. 7.000.000 Rp. 3.000.000 - Rp. 5.000.000 > Rp. 3.000.000


(46)

(11,45%), dan untuk responden yang penghasilan orang tuanya lebih dari Rp. 7.000.000 yaitu sebanyak 11 orang (6,62%).

4.2.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Orang Tua

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa sebanyak 74 atau 44,58% responden yang diteliti yaitu berasal dari responden yang pendidikan orang tuanya yaitu SMA/Sederajat. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini:

Tabel 4.10

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Orang Tua Penghasilan Orang Tua Frekuensi Persentase (%)

SD/Sederajat 10 6,02

SMP/Sederajat 5 3,01

SMA/Sederajat 74 44,58

Diploma 10 6,02

Perguruan Tinggi 67 40,37

Jumlah 166 100

Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah

Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa responden yang pendidikan orang tuanya SMA/sederajat merupakan responden terbanyak yaitu sebanyak 74 orang (44,58%). Table 4.10 dapat digambarkan dengan diagram pada gambar 4.10 berikut ini:


(47)

Gambar 4.10

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Orang Tua

Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah

Gambar 4.10 menunjukkan bahwa responden yang pendidikan orang tuanya SMA/Sederajat sebanyak 74 orang (44,58%), responden yang pendidikan orang tuanya perguruan tinggi yaitu sebanyak 67 orang (40,37%), sedangkan responden yang pendidikan orang SD dan diploma, masing-masing sebanyak 10 orang (6,02%), dan untuk responden yang pendidikan orang tuanya SMP/sederajat yaitu sebanyak lima orang (3,01%).

4.3 Gambaran Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti yaitu disiplin belajar (X1), perhatian orang tua (X2) sebagai variabel bebas dan hasil belajar (Y) sebagai variabel terikat. Berikut ini dipaparkan kondisi responden berdasarkan variabel yang diteliti.

Data mengenai disiplin belajar (X1) dan perhatian orang tua (X2) disusun dengan menggunakan skala likert dengan alternatif jawaban sebagai berikut: selalu (SL) = 5; sering (SR) = 4; kadang-kadang (KD) = 3; pernah (P) = 2; tidak pernah (TP) = 1. Adapun untuk pernyataan negatif diberi skor sebagai berikut:

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Frekuensi Persentase

SD

SMP/Sederajat SMA/Sederajat Diploma


(48)

selalu (SL) = 1; sering (SR) = 2; kadang-kadang (KD) = 3; pernah (P) = 4; tidak pernah (TP) = 5.

4.3.1 Hasil Belajar (Y)

Hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 23 Bandung pada mata pelajaran ekonomi diperoleh dari nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. Berikut ini gambaran hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 23 Bandung pada mata pelajaran ekonomi.

Tabel 4.11

Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS Pada Mata Ekonomi Tahun Pelajaran 2013/2014

Nilai Bobot Kategori Frekuensi Presentase (%)

79-94 Tinggi 53 31,93

62-78 Sedang 63 37,95

45-61 Rendah 50 30,12

Jumlah 166 100

Sumber: SMA Negeri 23 Bandung, data diolah

Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 94 dan nilai terendah 45. Secara umum, hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 23 Bandung pada mata pelajaran ekonomi tahun pelajaran 2013/2014 tergolong pada kategori sedang.

4.3.2 Variabel Disiplin Belajar (X1)

Disiplin belajar adalah suatu sikap dan perbuatan siswa yang dalam melakukan kegiatan belajar secara sadar dengan selalu menaati peraturan yang ada, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumah. Disiplin belajar ikut berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Gambaran disiplin belajar diperoleh dari hasil pengolahan angket penelitian yang disebarkan kepada 166 siswa kelas XI IPS SMA Negeri 23 Bandung. Adapun angket mengenai variabel disiplin belajar terdiri dari 12 indikator. Indikator tersebut dideskripsikan ke dalam 23 pertanyaan. Berikut ini gambaran umum variabel disiplin belajar.


(49)

Tabel 4.12

Gambaran Umum Disiplin Belajar Skor

Minimal

Skor

Maksimal Kategori Nilai Bobot Frekuensi

Presentase (%)

38 104

Tinggi 82-104 35 21,08

Sedang 61-81 114 68,67

Rendah 38-60 17 10,25

Jumlah 166 100

Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah

Berdasarkan tabel 4.12 disiplin belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 23 Bandung berada pada kategori sedang yaitu sebanyak 144 siswa (68,67%), diikuti oleh 35 siswa (21,08%) pada kategori tinggi dan 17 siswa (10,25%) pada kategori rendah.

4.3.3 Variabel Perhatian Orang Tua (X2)

Perhatian orang tua adalah kegiatan yang dilakukan seseorang secara refleksif, intensif dan konsentratif dari orang tua kepada anaknya agar tercapai hasil belajar yang memuaskan. Dalam penelitian ini, skor perhatian orang tua diperoleh dari hasil pengolahan angket yang disebarkan kepada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 23 bandung sebanyak 166 siswa. Adapun angket mengenai perhatian orang tua terdiri dari sembilan indikator. Indikator tersebut dideskripsikan ke dalam 14 pernyataan. Berikut gambaran umum variabel perhatian orang tua.

Tabel 4.13

Gambaran Umum Perhatian Orang Tua Skor

Minimal

Skor

Maksimal Kategori Nilai Bobot Frekuensi

Presentase (%)

16 57

Tinggi 44-57 72 43,37

Sedang 30-43 73 43,98

Rendah 16-29 21 12,65

Jumlah 166 100

Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa secara umum perhatian orang tua siswa kelas XI IPS SMA Negeri 23 Bandung berada pada kategori


(50)

sedang dengan frekuensi 73 siswa (43,98%). Siswa dengan kategori tinggi sebanyak 72 siswa (43,37%). Sedangkan siswa dengan kategori rendah sebanyak 21 siswa (12,65%).

4.4 Analisis Instrumen Penelitian

Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan pengujian instrumen terhadap 30 orang responden untuk mengetahui validitas item dan reliabilitasnya. Sesuai dengan variabel yang diteliti, angket yang diuji cobakan terdiri atas angket untuk mengukur variabel disiplin belajar (X1) dan perhatian

orang tua (X2) pada mata pelajaran ekonomi. Penyebaran jumlah item angket pada

kedua variabel tersebut adalah 37 item, yang terdiri dari 23 item untuk variabel disiplin belajar siswa dan 14 item untuk variabel perhatian orang tua.

4.4.1 Uji Validitas

Uji validitas bermaksud untuk mengetahui tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu dapat digunakan untuk mengukur variabel yang akan diteliti. Hasil pengujian validitas instrumen penelitian pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 23 Bandung adalah:

Tabel 4.14

Uji Validitas Instrumen Penelitian

No. Item rhitung rtabel Keputusan

1 0.47 0.361 Valid

2 0.42 0.361 Valid

3 0.58 0.361 Valid

4 0.43 0.361 Valid

5 0.38 0.361 Valid

6 0.57 0.361 Valid

7 0.39 0.361 Valid

8 0.39 0.361 Valid

9 0.52 0.361 Valid

10 0.54 0.361 Valid

11 0.43 0.361 Valid

12 0.37 0.361 Valid

13 0.41 0.361 Valid

14 0.38 0.361 Valid

15 0.37 0.361 Valid


(51)

18 0.53 0.361 Valid

19 0.54 0.361 Valid

20 0.61 0.361 Valid

21 0.65 0.361 Valid

22 0.51 0.361 Valid

23 0.57 0.361 Valid

24 0.43 0.361 Valid

25 0.61 0.361 Valid

26 0.63 0.361 Valid

27 0.68 0.361 Valid

28 0.64 0.361 Valid

29 0.64 0.361 Valid

30 0.57 0.361 Valid

31 0.43 0.361 Valid

32 0.50 0.361 Valid

33 0.45 0.361 Valid

34 0.42 0.361 Valid

35 0.39 0.361 Valid

36 0.48 0.361 Valid

37 0.72 0.361 Valid

Sumber: Lampiran 9

Dari Tabel 4.14 diketahui bahwa dari 37 butir pernyataan yang disebarkan kepada 30 responden, seluruh item dinyatakan valid. Dari data tersebut korelasi antara skor butir pertama hingga butir pernyataan ke 37 dibandingkan dengan rtabel

taraf nyata ( ) 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) untuk 30 responden yaitu 0,361. Kriteria valid atau tidaknya ditentukan berdasarkan kriteria rhitung > rtabel

maka butir pernyataan dinyatakan valid.

4.4.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.15

Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel rhitung rtabel Keputusan

Disiplin Belajar (X1) 0,84

0,361 Reliabel

Perhatian Orang Tua (X2) 0,79 Reliabel

Sumber: Lampiran 9

Tabel 4.24 menunjukkan bahwa instrumen penelitian pada disiplin belajar siswa dan perhatian orang tua dinyatakan reliabel karena rhitung > rtabel.


(52)

4.5 Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas dapat diduga melalui uji tolerance (TOL) dan Variance Inflation Factor (VIF). Ketentuannya yaitu jika TOL > 0,1 dan VIF < 10 maka dapat dikatakan data tersebut tidak terkena multikolinearitas. Berikut hasil pengujian TOL dan VIF:

Tabel 4.16 Hasil Uji TOL dan VIF

Uji Hasil Keterangan

TOL 0,466 Tidak Terkena Multikolinearitas

VIF 2,147 Tidak Terkena Multikolinearitas

Sumber: Lampiran 4

Dari Tabel 4.25 dapat diketahui data pada penelitian ini tidak terkena multikolinearitas karena hasil TOL > 0,1 yaitu sebesar 0,466 dan VIF < 10 yaitu 2,147.

4.6 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 4.6.1 Analisis Data

Data yang diolah yaitu merupakan data didapat dari hasil penelitian, kemudian dibantu dengan menggunakan software Microsoft office Excel 2003 dan program SPSS Versi 21. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode statistik dengan model regresi linier berganda dimana variabel yang diteliti yaitu disiplin belajar siswa dan perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 23 Bandung pada mata pelajaran ekonomi.

4.6.2 Pengujian Hipotesis

4.6.2.1 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Uji hipotesis secara parsial menggunakan uji t adalah sebagai berikut: Tabel 4.17

Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Variabel thitung ttabel Keputusan Kesimpulan

X1 29,827 > 1,65426 Ho ditolak Signifikan

X2 4,955 > 1,65426 Ho ditolak Signifikan


(53)

Pengujian hipotesis secara parsial melalui uji t ini digunakan dengan derajat kebebasan df = n-k-1 = 166-2-1 = 163, maka diperoleh ttabel

1,65426. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa hasil uji statistik menunjukkan, koefisien regresi X1 terhadap Y signifikan karena thitung > ttabel yaitu

29,827 > 1,65426 dan koefisien regresi X2 terhadap Y signifikan karena thitung >

ttabel yaitu 4,955 > 1,65426. Hasil thitung dengan bantuan program SPSS 21 yaitu:

Tabel 4.18

Hasil Analisis Koefisien Regresi Coefficienta

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -7,580 1,658 -4,573 ,000

X1 ,970 ,033 ,859 29,827 ,000

X2 ,182 ,037 ,143 4,955 ,000

a. Dependent Variabel: Y

Sumber: Lampiran 4

Pada Tabel 4.27 dapat diketahui persamaan regresinya sebagai berikut:

Ŷ = -7,580 + 0,970 X1 + 0,182 X2

Pada persamaan regresi X1, X2 ke Y diketahui bahwa tanpa adanya variabel disiplin belajar siswa dan perhatian orang tua, maka hasil belajar adalah sebesar -7,580. Koefisien regresi untuk variabel disiplin belajar (X1) sebesar 0,970 artinya setiap ada peningkatan disiplin belajar siswa satu satuan maka akan meningkatkan hasil belajar sebesar 0,970 satu satuan. Koefisien regresi untuk variabel perhatian orang tua (X2) sebesar 0,182 artinya setiap ada peningkatan perhatian orang tua satu satuan maka akan meningkatkan hasil belajar sebesar 0,182 satu satuan.


(54)

4.6.2.2 Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Uji F ini dilakukan untuk menguji hipotesis secara simultan yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.19

Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Fhitung Ftabel Keputusan Kesimpulan

1213,491 3,051471 Menolak Ho Berpengaruh secara simultan

Sumber: Lampiran 4

Berdasarkan tabel 4.19 di atas, diperoleh hasil pengujian nilai Fhitung yaitu

1213,491 dan nilai Ftabel dengan df1 = k-1 = 3-1 = 2, df2 = n-k = 166-3 = 163 dan

taraf signifikan maka diperoleh Ftabel sebesar 3,051471. Dapat

disimpulkan bahwa Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti variabel

bebas (disiplin belajar dan perhatian orang tua) secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat (hasil belajar).

4.6.2.3 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) menunjukkan besarnya pengaruh keseluruhan variabel bebas terhadap variabel terikat yang terdapat pada model yang dianalisis. Dalam penelitian ini untuk menghitung koefisien determinasi dilihat dari nilai R2 yang dibantu dengan menggunakan program SPSS 21. Berikut hasil pengujian R2:

Tabel 4.20 Koefisien Determinasi

Model R R Squre Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 0,968 0,937 0,936 2,99804

Sumber: Lampiran 4

Pada tabel 4.20 diketahui nilai R2 sebesar 0,937. Artinya bahwa variabel hasil belajar mampu dijelaskan oleh variabel disiplin belajar siswa dan perhatian orang tua sebesar 93,7%% dan sisanya sebesar 6,3% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang diteliti.


(55)

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian

4.7.1 Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi

Hasil analisis data dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa disiplin belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa. Artinya, ketika disiplin belajar naik, maka hasil belajar pun akan naik. Pernyataan tersebut

sesuai dengan pendapat Tulus Tu’u (Khafid dan Suroso, 2007: 2) bahwa “pencapaian hasil belajar yang baik karena didukung oleh adanya disiplin sekolah

yang ketat dan konsisten, serta disiplin individu dalam belajar.”

Pada penelitian ini, disiplin belajar diukur dari empat indikator, yang pertama disiplin belajar di sekolah. Disiplin belajar di sekolah dapat dilihat ketika siswa mengikuti upacara bendera dengan hikmat dan berpakaian rapih. Mengikuti upacara dengan hikmat disini seperti selalu bersikap sempurna dari awal sampai akhir upacara. Mengikuti upacara dengan hikmat dapat menjadi tolak ukur seseorang memiliki kedisiplinan karena ketika seseorang mengikuti upacara dengan hikmat berarti orang tersebut membiasakan dirinya menaati peraturan upacara yang ada. Selain itu, kedisiplinan juga dapat dilihat dari cara berpakaian. Seperti kita ketahui bahwa peraturan sekolah selalu mewajibkan siswanya berpakaian rapi, seperti memakai sabuk, kemeja tidak di keluarkan, tidak berpakaian ketat, menggunakan topi ketika upacara, dan menggunakan atribut sekolah yang lengkap. Dapat disimpulkan ketika seorang siswa menggunakan baju seragam yang rapi maka siswa tersebut telah menaati peraturan sekolah yang ada dan dengan menaati peraturan yang ada berarti siswa tersebut dapat dikatakan memiliki sikap disiplin.

Indikator selanjutnya yaitu ketaatan terhadap kegiatan belajar di kelas, seperti memperhatikan guru pada saat menjelaskan pelajaran, mengikuti pelajaran sampai selesai yang artinya siswa tidak keluar kelas pada saat pelajaran berlangsung, dan mengikuti pelajaran dengan baik yang berarti siswa tidak mengobrol ketika jam pelajaran berlangsung dan tidak mecontek ketika sedang mengikuti ulangan. Memperhatikan guru pada saat pelajaran berlangsung dapat dilihat dengan sikap siswa yang selalu mecatat materi pelajaran yang disampaikan


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada BAB IV yang telah dikemukakan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Disiplin belajar, perhatian orang tua dan hasil belajar siswa SMA Negeri 23 Bandung berada pada kategori sedang.

2. Disiplin belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Artinya, semakin tinggi disiplin belajar maka akan semakin tinggi pula hasil belajar siswa pada pelajaran ekonomi di SMA Negeri 23 Bandung.

3. Perhatian orang tua berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Artinya, semakin tinggi perhatian orang tua maka akan semakin tinggi pula hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 23 Bandung.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa gambaran umum disiplin belajar, perhatian orang tua dan hasil belajar siswa termasuk dalam kategori sedang. Untuk meningkatkan disiplin belajar, perhatian orang tua dan hasil belajar, peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Para guru ikut serta membantu dalam meningkatkan disiplin belajar siswa yaitu dengan cara memberikan reward kepada siswa yang memiliki disiplin belajar yang tinggi dan memberikan hukuman kepada siswa yang kurang displin dalam belajar.

2. Para orang tua agar lebih banyak meluangkan waktu untuk memperhatikan atau membantu anak dalam belajar di rumah, dan memberikan motivasi belajar terhadap anak. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan memantau


(2)

73

perkembangan kemampuan akademik anak, dan memberikan reward bila anak memperoleh hasil belajar yang memuaskan atau memberikan peringatan bila anak lalai dalam mengerjakan tugasnya.


(3)

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

_______. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Aulia, R. (2013, 18 Maret). UNDP: Indeks Pembangunan Manusia Indonesia Naik. Tempo [Online], Tersedia: http://www.tempo.co/read/news/2013/03/ 18/087467718/UNDP-Indeks-Pembangunan-Manusia-Indonesia-Naik [19 Juli 2013].

Apriyati, T., Joharman. dan Setyo, B.H. (2013). Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Minat Membaca Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia. [Online], 10 halaman. Tersedia: http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdkebumen /article/viewFile/1560/1144http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdkebu men/article/viewFile/1560/1144 [22 Juli 2013].

Bangun, D. (2008). Hubungan Persepsi Siswa Tentang Perhatian Orang Tua, Kelengkapan Fasilitas Belajar, dan Penggunaan Waktu Belajar Di Rumah dengan Penggunaan Waktu Belajar Di Rumah dengan Prestasi Belajar Ekonomi. Jurnal Ekonomi & Pendidikan [Online], Vol.5 (1), 21 halaman. Tersedia: http://journal.uny.ac.id/index.php/jep/article/view/604/461 [19 Juli 2013].

Damanik, C. (2013, 24 Mei). Nilai Rata-Rata UN SMA Turun. Kompas [Online], Tersedia:http://edukasi.kompas.com/read/2013/05/24/0835267/Nilai.Ratar ata.UN.SMA.Turun [26 Agustus 2013].

Damayanti. (2012). Hubungan antara Disiplin Belajar dengan Prestasi Belajar. [Online]. Tersedia: http://damayanti327.wordpress.com/about/hubungan-antara-disiplin-belajar-dengan-prestasi-belajar/ [22 Juli 2013].


(4)

75

Eko, M.S., Susilaningsih dan Hamidi, N. (2013). Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri Jumapolo. Jurnal Pendidikan Ekonomi [Online], Vol.1 (3), 13 halaman. Tersedia: file:///C:/Users/User/Downloads/2549-5746-1-SM.pdf [15 November 2013]

Gede, A.I., Akhmad, H.I., dan Indrayani, L. (2013). Pengaruh Partisipasi Orang Tua dalam Mendidik di Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa. [Online], 8 halaman. Tersedia: ejournal.undiksha.ac.id/index.php/ JJPE/article/download/1270/1133[15 Januari 2014].

Hudani, M. (2011). Faktor yang Mempengaruhi dan Membentuk Displin. [Online]. Tersedia:http://id.shvoong.com/social-sciences/education/219795 8-faktor-yang-mempengaruhi-dan-membentuk/ [19 Juli 2013].

Isnawati, N. dan Setyorini, D. (2012) Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Akuntansi pada Kompetensi Mengelola Dokumen Transaksi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK Cokroaminoto 1 Banjarnegara Tahun Ajaran 2011/2012. Dalam Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia [Online], Vol X (1), 21 halaman. Tersedia: http://journal.uny.ac.id/index.php/jpakun/ article/view/920/731 [22 Juli 2013]

Khafid, M. dan Suroso. (2007). Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Ekonomi. Jurnal Pendidikan Ekonomi [Online], Vol 2 (2), 20 halaman. Tersedia: http://journal.unnes.ac.id/nju/ index.php/DP/article/view/447/403 [22 Juli 2013].

Kurniawan, W. dan Nuur, R.S. (2013). Teori Bandura. [Online]. Tersedia: http://www.slideshare.net/Nuurrochmah/teori-bandura-15934047 [19 Juli 2013].

Liswanty, R., Sarkadi dan Suhadi. (2013). Hubungan Pemahaman Siswa Tentang Disiplin Sekolah Dengan Hasil Belajar PKN di SMA Travina Prima Bekasi Utara. [Online], Vol 1 (2), 8 halaman. Tersedia: http://www.academia.edu/5401022/Hubungan_Pemahaman_Siswa_Tentan g_Disiplin [15 Januari 2014].

Made, W.I. (2005). Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Andi Offset.


(5)

Maja, I. (2013). Pengaruh Motivasi, Metode Pembelajaran dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Teknik di Politeknik Negeri Srwiwijaya. Jurnal Orasi Bisnis [Online], 10 halaman. Tersedia: file:///C:/Users/User/Downloads/182-174-1-PB.pdf [15 Januari 2014]

Nokwanti. (2013). Pengaruh Tingkat Disiplin dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Ekonomi [Online], Vol 1 (1), 10 halaman. Tersedia: file:///C:/Users/User/Downloads/155-623-1-PB.pdf [15 November 2013].

Prasetyo, A. dan Zamtinah. (2013). Pengaruh Konsep Diri dan Kedisiplinan Terhadap Prestasi Belajar Siswa Jurusan Teknik Audio Video di SMK Muhamaddiyah 3 Yogyakarta. [Online], 8 halaman. Tersedia: http://eprints.uny.ac.id/10021/1/Jurnal%20Skripsi.pdf [15 Januari 2014].

Presilya, S.R. (2012). Pengaruh Disiplin Belajar dan Fasilitas Belajar terhadap

Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi. Skripsi Sarjana pada FPEB UPI

Bandung: Tidak diterbitkan.

Rahmah, A. (2013). Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan Sekolah terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung. Skripsi Sarjana pada FPEB UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Muda. Bandung: Alfabeta.

Rohmana, Y. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan EViews. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi, UPI.

Roy, R.A. (2012). Pengaruh Motivasi, Lingkungan dan Disiplin Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 3 Yogyakarta. [Online], 15 halaman. Tersedia: http://eprints.uny.ac.id/ 9495/1/Jurnal.pdf [1 Desember 2013].

Sagala, S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Septi, P.D. (2006). Upaya Guru Dalam Mengembangkan Disiplin Belajar Siswa [Online], 9 halaman. Tersedia: http://eprints.uny.ac.id/4820/1/UPAYA_ GURU_DALAM_PENGEMBANGAN.pdf [28 Juli 2013].


(6)

77

______. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sofiah, I., Komang, W. I., dan Nurdin. (2013). Pengaruh Disiplin Belajar, Cara Belajar dan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar. Jurnal Edukasi

Ekobis [Online], Vol 1 (7). Tersedia: http://jurnal.fkip.unila.ac.id/

index.php/JEE/article/view/3086 [15 Januari 2014].

Sugiyono. (2002). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2008). Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara.

Susilana, R. dan Riyana, C. (2008). Media Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI.

Syah, M. (2006). Psikologi Belajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Syamsudin, M.A. (2007). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rodakarya.

Udiyono. (2011). Pengaruh Motivasi Orang Tua, Kondisi Lingkungan dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Widya Dharma Klaten Semester Gasal Tahun Akademik 2010/2011. [Online], 6 halaman. Tersedia: http://journal. unwidha.ac.id/index.php/magistra/article/viewFile/80/41 [15 Januari 2014].

Wayan, S.I., Nyoman, N.I. dan Gusti K.A.S.I. (2013). Kontribusi Motivasi Berprestasi, Iklim Keluarga, dan Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Seni Budaya Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Tabanan. [Online], Vol 4 (1). Tersedia: http://pasca.undiksha.ac.id/e-journal/index.php/jurnal_ap/article/view/985 [15 Januari 2014].

Winarsih, W., Asriati, N. dan Yarso, R. (2013). Pengaruh Disiplin Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS di SMA. Jurnal

Pendidikan dan Pembelajaran [Online], Vol 2 (1). Tersedia:

http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/635 [15 Januari 2014].

Zahra, B. Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Minat Belajar terhadap Prestasi

Belajar Siswa Kelas XI IPS pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA PGII 1 Bandung. Skripsi Sarjana pada FPEB UPI Bandung: tidak diterbitkan.


Dokumen yang terkait

Pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan

0 3 16

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VIII Semester G

0 4 12

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap Smp Negeri 2 Colomadu Tahun

0 6 15

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Girimarto Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 18

PENGARUH LINGKUNGAN PERGAULAN REMAJA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN Pengaruh Lingkungan Pergaulan Remaja dan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi pada Siswa SMA Kelas XI IPS SMA Negeri I K

0 3 17

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN KELENGKAPAN SARANA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN KELENGKAPAN SARANA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI WANADADI BANJ

0 1 15

Pengaruh Disiplin, Kesiapan Belajar, Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi : survei pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri di Kabupaten Bandung.

0 3 20

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 26 BANDUNG.

4 49 115

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS SMAN 14 BANDUNG.

0 0 40

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS

0 1 9