PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH DAN TWO STRAY PADA MATERI PENGGUNAAN LAHAN DAN POLA PEMUKIMAN DI KELAS VII SMP N 1 PERBAUNGAN T.P 2011/2012.

(1)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

MAKE A MATCH DAN TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI

PENGGUNAAN LAHAN DAN POLA PEMUKIMAN DI KELAS VII

SMP N 1 PERBAUNGAN T.P 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

MARIANA MANURUNG NIM. 308131065

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2012


(2)

rdil

DiFireD,n

Dildujui

uo6k

Diji

orln

rtri

M.brn'r.ob

skdosi

udo,

14

Asrus

ro[

Di*ujN


(3)

(4)

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Mariana Manurung NIM : 308131065

Jurusan : Pendidikan Geografi Fakultas : Ilmu Sosial

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan hasil jiplakan/

plagiasi, maka saya bersedia sanksi atas perbuatan tersebut.

Medan, Agustus 2012

Penulis


(5)

v

ABSTRAK

Mariana Manurung, 308131065. Perbandingan Hasil Belajar Siswa

Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match Dan Two

Stay Two Stray Pada Materi Penggunaan Lahan Dan Pola Pemukiman Di Kelas VII

SMP N 1 Perbaungan T.P 2011/2012. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Tahun 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif make a match, (2) hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif two stay two stray, (3) perbandingan hasil belajar sisiwa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif make a match dan two stay two stray pada materi penggunaan lahan dan pola pemukiman di kelas VII SMP N 1 Perbaungan.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Perbaungan pada bulan Mei 2012. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Perbaungan yang berjumlah 385 orang dan sampel dalam penelitian ini diambil secara acak (random sampling) sebesar 22% yang terdiri dari 2 kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah (1) teknik komunikasi tidak langsung (2) teknik observasi langsung. Teknik analisis data yang digunakan analisis kuantitatif dengan rumus uji t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif make a match rata-rata 75,08 , (2) hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif two stay

two stray rata-rata 78,87, (3) ada perbedan yang signifikan antara hasil belajar siswa

yang diajar dengan menggunakan model pembelajaan kooperatif make a match dan

two stay two stra hal ini ditunjukkan dengan hasil pengolahan data yang diperoleh

dari thitung = 2,761 pada taraf signfikansi α = 0,05 dengan dk = 82 di peroleh ttabel = 1,993, sehingga thitung > ttabel dengan perbandingan 1:1,05.


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perbandingan Hasil Belajar Siswa

Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match Dan Two

Stay Two Stray Pada Materi Penggunaan Lahan Dan Pola Pemukiman Di Kelas VII

SMP N 1 Perbaungan T.P 2011/2012”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu

persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana Pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan masukan dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. H. Restu M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi. 4. Ibu Dra. Asnidar M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi.

5. Ibu Nurmala Berutu, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Nahor Simanungkalit, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf pegawai yang membantu penulis selama menempuh pendidikan di Jurusan Pendidikan Geografi.


(7)

iv

7. Bapak H. Siagian selaku tata usaha di Jurusan Pendidikan Geografi yang telah banyak memberikan bantuannya.

8. Bapak Sofyan, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Perbaungan yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis.

9. Ibu Suryani selaku Guru Geografi Di SMP Negeri 1 Perbaungan yang telah memberikan bantuannya selama penelitian.

10.Secara khusus penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda A. Manurung dan Ibunda T. Samosir yang selalu memberi doa dan dukungan setiap saat kepada penulis sejak menjalani kuliah sampai selesai mengerjakan skripsi ini 11.Adik-adikku Marianto Manurung, Esratua Manurung dan Estauli Manurung serta

sanak saudara atas segala doa dan dukungan yang telah diberikan.

12.Sahabat-sahabatku BORPANG (Carnova, Helen dan Rimma) yang telah setia memberikan motivasi dan semangat untuk penulis, serta K‟Detta, Vero dan Rini

serta K‟Lia Kimzweet dan K‟Evi Singa.

13.Teman-temanku di B‟Reguler „08 yang juga memberikan semangat dan kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu.

Semoga kebaikan yang kalian berikan mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca khususnya jurusan pendidikan geografi.

Medan, Agustus 2012 Penulis,

Mariana Manurung NIM. 308131065


(8)

vii

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSRAK ... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakan Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Perumuan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Kerangka Teoritis ... 10

B. Materi penggunaan lahan dan pola pemukiman ... 23

C. Penelitian Yang Relevan ... 32

D. Kerangka berpikir ... 34

E. Hipotesis penelitian ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

A. Lokasi dan waktu penelitian ... 38

B. Populasi dan sampel ... 38

C. Jenis dan Desain Penelitian ... 39

D. Prosedur Penelitian ... 40


(9)

viii

F. Defenisi Operasional ... 41

G. Teknik pengumpulan data ... 42

H. Teknik analisis data ... 46

I. Parameter yang diukur ... 48

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ... 50

A. Kondisi Fisik ………... 50

B. Kondisi Non Fisik ... 51

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 59

A. Hasil Penelitian ... 59

B. Pembahasan ... 74

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 79

A. Kesimpulan ... 79

B. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA……..... 81


(10)

ix

DAFTAR TABEL

NO. Uraian Hal

1 Langkah-langkah (Sintak) model pembelajaran Make a Match ... 19

2 Lagkah-langkah (sintak) model pembelajaran Two Stay Two Stray ... 21

3 Rancangan (Desain) Penelitian ... 39

4 Tahap-tahap penelitian ... 40

5 Penilaian aktivitas diskusi kelompok (bagi kelompok yang presentasi) ... 42

6 Penilaian aktivitas diskusi kelompok (bagi audience) ... 45

7 Kisi-kisi instrument tes pada materi penggunaan lahan dan pola Pemukiman ... 45

8 Jumlah Siswa 3 Tahun terakhir ... 53

9 Sarana dan Prasarana SMP N 1 Perbaungan ... 54

10 Deskripsi Perbandingan Nilai Pretes Siswa ... 59

11 Hasil belajar kelas eksperimen Make A Match ... 65

12 Hasil belajar kelas eksperimen two stay two stray ... 70

13 Tingkat penguasaan materi secara perorangan kelas eksperimen Make A Match ... 71

14 Tingkat penguasaan materi secara perorangan kelas eksperimen two stay two stray ... 71


(11)

x

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1 Skema Kerangka Berpikir ... 36

2 Denah Lokasi (Gedung Tualang) ... 55

3 Denah Lokasi (Gedung Lama) ... 56

4 Siswa Mengerjakan Pretes ... 61

5 Peneliti menjelaskan materi secara singkat sebelum menerapkan model pembelajaran ... 62

6 Masing-masing ketua kelompok menerima sato kotak dan satu kertas karton ... 62

7 Siswa menempelkan jawaban-soal yang sesuai pada kertas karton ... 63

8 Siswa mengerjakan postes ... 64

9 Siswa sedang mengerjakan pretes ... 66

10 Peneliti membagi materi untuk dibahas masing-masing kelompok ... 66

11 Siswa bertamu ke kelompok lain ... 67

12 Siswa mempresentasekan hasil rangkuman ... 68

13 Siswa sedang mengerjakan postes ... 69

14 Perbandingan ketuntasan belajar secara perorangan ... 70


(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1. Silabus ... 83

2. RRP untuk kelas eksperimen Two Stay Two Stray ... 85

3. RRP untuk kelas eksperimen Make A Match ... 95

4. Soal Pretes dan Postes ... 104

5. Kunci Jawaban... 108

6. Lembar Kerja Siswa ... 109

7. Tabulasi Hasil Uji Coba Instrument Penelitian ... 111

8. Perhitungan Valditas ... 112

9. Tabel p dan q ... 114

10. Perhitungan Reliabilitas ... 115

11. Data Hasil Pretes Kelas Eksperimen Make A Match ... 117

12. Hasil Pretes Kelas Eksperimen Two Stay Two Stray ... 119

13. Uji Hipotesis Data Pretes ... 121

14. Uji Normalitas Data Penelitian ... 123

15. Uji Homogenitas Data Penelitian ... 125

16 Tabulasi Jawaban Postes Kelas Eksperimen Make A Match ….. 127

17 Tabulasi Jawaban Postes Kelas Eksperimen Two Stay Two Stray 129 16. Nilai hasil diskusi Kelas Eksperimen Make A Match ……... 131

17. Hasil Belajar Kelas Eksperimen Make A Match ... 132

18. Nilai Hasil Diskusi Kelas Eksperimen Two Stay Two Stray …... 134

19. Hasil Belajar Kelas Eksperimen Two Stay Two Stray ... 135

20. Ketuntasan Klasikal Kelas Eksperimen Make A Match dan Two Stay Two Stray ... 137

21. Data Penguasaan Materi Kelas Eksperimen Make A Match …... 138

22. Data Penguasaan Materi Kelas Eksperimen Two Stay Two Stray 140 23. Pengujian Hipotesis ... 142

24. Keadaan Guru dan Pegawai SMP N 1 Perbaungan ... 145

25. Dokumentasi Penelitian ... 148

26. Tabel Harga r-Prodct Moment ... 155


(13)

xii

28. Luas Distribusi Normal Standar ... 157 29. Nilai Kritis Distribusi F ... 160 30. Daftar Nilai-nilai Dalam Distribusi t ... 161


(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia dan pendidikan tidak dapat dipisahkan. Sebab pendidikan merupakan kunci dari masa depan manusia yang dibekali dengan akal pikiran. Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan sumberdaya manusia yang kompeten dan berkualitas.

UUSPN No. 20 tahun 2003 menyebutkan pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Namun, tampaknya pelaksanaan pendidikan di negara ini belum sesuai dengan harapan.

Harus diakui bahwa mutu pendidikan di negara ini masih rendah, yang mana berada di bawah rata-rata negara berkembang lainnya. Berdasarkan data dalam Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011: The Hidden

Crisis, Armed Conflict and Education yang dikeluarkan Organisasi Pendidikan,

Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang diluncurkan di New York, Senin (1/3/2011), indeks pembangunan pendidikan atau education development index (EDI) berdasarkan data tahun


(15)

2

2008 adalah 0,934. Nilai itu menempatkan Indonesia di posisi ke-69 dari 127 negara di dunia (http://sukabacabaca.blogspot.com /2011/11/ rangking -kualitas-pendidikan-di.html)

Rendahnya kualitas pendidikan tersebut berdampak pada penyediaan sumber daya menusia yang mempunyai keahlian dan keterampilan untuk memenuhi pembangunan bangsa di berbagai bidang. Kualitas Manusia Indonesia berdasarkan kajian Human Development Index (HDI) pada tahun 2011 termasuk rendah berada di urutan ke 124 dari 187 negara atau lebih rendah dari negara Libya dan Palestina.

(http://hdr.undp.org/en/statistics/)

Menurut Ahmadi (2003) rendahnya mutu pendidikan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu (1) faktor dana pendidikan yang masih kecil, (2) faktor sarana dan prasarana pendidikan yang belum memadai, (3) faktor kurikulum yang kurang menunjang peningkatan mutu pendidikan karena masih terlalu sentralistik dan (4) manajemen pendidikan, termasuk di dalamnya faktor besarnya campur tangan birokrasi pemerintah dan faktor rendanhya mutu guru. Dari lima faktor penyebab rendahnya mutu pendidikan yang dikemukakan Ahmadi di atas, faktor guru merupakan faktor yang sangat menentukan, karena gurulah yang berperan secara langsung dalam proses pembelajaran yakni dalam hal penyampaian materi pembelajaran kepada siswa dan mempengaruhi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran.

Guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu


(16)

3

perkembangan siswa. Guru harus mampu menunaikan tugasnya dengan baik dengan terlebih dahulu harus memahami dengan seksama hal-hal yang berhubungan dengan proses belajar mengajar, karena keberhasilan proses belajar didukung oleh kemampuan pengajar dalam mengembangkan dan membangkitkan keaktifan dan minat didik (siswa) dalam proses belajar.

Menurut Slameto (2003:93) guru harus mampu menciptakan suasana yang demokratis di sekolah. Lingkungan yang saling menghormati, dapat mengerti kebutuhan siswa , bertenggang rasa, memberi kesempatan pada siswa untuk belajar sendiri, berpendapat sendiri, berdiskusi untuk mencari jalan keluar bila menghadapi masalah, akan mengembangkan kemampuan berpikir siswa, cara memecahkan masalah, kepercayaan pada diri sendiri yang kuat, hasrat ingin tahu dan usaha menambah pengetahuan atas inisiatif sendiri.

Namun, jika dilihat realita sekarang dalam proses pembelajaran di sekolah masih cenderung satu arah yakni berpusat pada guru saja, yakni selalu menggunakan metode ceramah yang tentu akan membosankan murid. Menurut Buchari (2008:3) Metode ceramah yang digunakan terus menerus tentu sangat meletihkan baik untuk tingkat perguruan tinggi maupun tingkat SMA/SMP. Selanjutnya Buchari (2008:3) juga menyatakan, metode caramah merupakan sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang yang pada umumnya mengikuti secara pasif.

Kondisi ini juga terjadi di SMP N 1 Perbaungan. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru IPS terpadu di SMP N 1 Perbaungan yaitu Ibu Nuriati, S.Pd, model pembelajaran yang monoton yakni selalu


(17)

4

menggunakan motode ceramah dan pembelajaran yang terpusat pada guru yang telah menimbulkan kepasifan dan kebosanan siswa, telah mendominasi dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut, khususnya dalam proses pembelajaran IPS terpadu. Guru cukup menjelaskan konsep-konsep yang ada pada buku pelajaran tanpa melihat aspek-aspek perkembangan dan kebutuhan siswanya. Anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi. Sehingga siswa tidak nyaman dengan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru

Jika hal demikian tetap terjadi, maka standar kompetensi dari suatu mata pelajaran sulit tercapai yang ditandai dengan rendahnya hasil belajar. Hal ini terbukti dengan nilai rata-rata siswa pada pada mata pelajaran IPS terpadu 2 tahun terakhir masih berkisar antara 50 -78. Ini memperlihatkan bahwa hasil belajar siswa SMP N 1 Perbaungan masih rendah. Hanya sekitar 55% siswa yang bisa mencapai KKM, mengingat KKM mata pelajaran yang dituntut harus mencapai 75.

Rendahnya hasil belajar siswa dan pasifnya dalam proses pembelajaran menjadi indikasi bahwa pembelajaran yang dilakukan selama ini belum efektif yakni model pembelajaran yang digunakan guru belum tepat. Hal inilah yang hendak diatasi dengan jalan menggunakan variasi-variasi. Buchari (2008:42)

menyatakan “membuat variasi adalah suatu hal yang sangat penting dalam perilaku mengajar”. Yang dimaksud dengan variasi dalam hal ini adalah menggunakan berbagai pendekatan, metode dan gaya mengajar. Misalnya


(18)

5

variasi dalam penggunaan model pembelajaran yakni variasi dalam bentuk interkasi antara guru dan murid.

Namun, tidak semua model pembelajaran tersebut cocok digunakan untuk menyampaikan materi-materi dalam IPS Terpadu. Juliati (2000 dalam Isjoni, 2009 : 15) mengemukakan, pembelajaran kooperatif lebih tepat digunakan pada pembelajaran IPS. Selanjutnya, Isjoni (2009 : 15) menyatakan belajar dengan model kooperatif dapat diterapkan untuk memotivasi siswa untuk berani mengemukakan pendapatnya, menghargai pendapat teman dan saling memberi pendapat serta bekerja sama dan tolong menolong dalam latihan soal-soal.

Selain itu, menurut Johnson (dalam Isjoni, 2009:35) pembelajaran kooperatif juga menghasilkan peningkatan kemampuan akademik, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, meningkatkan motivasi … serta membantu siswa dalam dalam menghargai pokok pikiran orang lain. Model pembelajaran yang dipiih harus sesuai dengan materi “Penggunaan Lahan dan

Pola Pemukiman” karena kompetensi yang diharapkan dalam materi ini adalah

mengidentifikasi pola kegiatan ekonomi penduduk, penggunaan lahan, dan pola permukiman berdasarkan kondisi fisik permukaan bumi. Dimana menganalisis bukanlah pekerjaan yang mudah, dibutuhkan kerja sama antar siswa untuk bertukar pikiran.

Untuk mengatasi masalah pembelajaran yang dihadapi, guru perlu melakukan variasi dan modifikasi pembelajaran dengan menerapakan model pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang lebih baik, yaitu model pembelajaran kooperatif Make A Match dan Two Stay


(19)

6

Two Stray. Dimana, kedua model ini memiliki manfaat yang sama dalam

proses pembelajaran yang mana dapat meningkatkan keaktifan dan kerja sama siswa dalam proses pembelajaran, namun cara kerjanya berbeda.

Make a match adalah model pembelajaran yang dapat meningkatkan

keingintahuan dan kerja sama diantara siswa serta mampu menciptakan kondisi yang menyenangkan. Model ini mampu memupuk kerjasama diantara siswa dalam menjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu yang ada di tangan mereka . sedangkan , Model pembelajaran kooperatif Two Stay Two

Stray juga meningkatkan keaktifan dan kerjasama siswa dalam kelas dan

kekompakan. Model ini mengajarkan siswa untuk berbagi dan menerima informasi. serta mendiskusikannya dalam kelompok. Kedua model pembelajaran tersebut akan dibandingkan untuk mengetahui model mana yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa yang lebih baik pada materi penggunaan lahan dan pola pemukiman.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah diuaraikan, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah yaitu (1) model pembelajaran yang monoton yakni selalu menggunakan motode ceramah dan pembelajaran yang terpusat pada guru yang telah menimbulkan kepasifan dan kebosanan siswa, (2) Anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir yang mana proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, (3) siswa tidak nyaman dengan model pembelajaran yang diterapkan


(20)

7

oleh guru dan (4) hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu yang masih rendah.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian tidak terlampau meluas hanya dibatasi pada masalah yaitu pada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif make a match dan two stay two stray pada materi pokok penggunaan lahan dan pola pemukiman di kelas VII SMP N 1 Perbaungan T.P. 2011/2012.

D. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif make a match pada materi pokok penggunaan lahan dan pola pemukiman di kelas VII SMP N 1 Perbaungan T.P. 2011/2012?

2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif two stay two stray pada materi pokok penggunaan lahan dan pola pemukiman di kelas VII SMP N 1 Perbaungan T.P. 2011/2012?

3. Bagaimana perbandingan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif make a match dan two

stay two stray pada materi pokok penggunaan lahan dan pola


(21)

8

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif make a match pada materi pokok penggunaan lahan dan pola pemukiman di kelas VII SMP N 1 Perbaungan T.P. 2011/2012

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif two stay two stray pada materi pokok penggunaan lahan dan pola pemukiman di kelas VII SMP N 1 Perbaungan T.P. 2011/2012

3. Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif make a match dan two

stay two stray pada materi pokok penggunaan lahan dan pola

pemukiman di kelas VII SMP N 1 Perbaungan T.P. 2011/2012

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak antara lain:

1. Bagi guru, sebagai masukan dalam proses pembelajaran yaitu variasi dalam pembelajaran

2. Bagi peneliti, sebagai masukan dalam penggunaan variasi dalam proses pembelajaaran yakni menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi


(22)

9

3. Sebagai masukan dan sumber referensi bagi peneliti berikutnya yang akan melakukan penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini.


(23)

79

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar siswa kelas VII SMP N 1 Perbaungan yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran make a match pada materi penggunaan lahan dan pola pemukiman meningkat sebesar 24,66 dimana rata-rata nilai pretesnya 50,36 dan rata-rata hasilnya belajarnya 75,08.

2. Hasil belajar siswa kelas VII SMP N 1 Perbaungan yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran two stay two stray pada materi penggunaan lahan dan pola pemukiman meningkat sebesar 28,99 dimana rata-rata nilai pretesnya 49,88 dan rata-rata hasilnya belajarnya 78,87.

3. Ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif make a match dengan two stay two stray pada materi penggunaan lahan dan pola pemukiman yang ditunjukkan dari hasil perhitungan melalui uji-t yaitu thitung = 2,761 dan ttabel = 1,993 dengan perbandingan hasil belajar adalah 1,05 : 1.


(24)

80

B. Saran

Beberapa saran yang diajukan adalah:

1. Kepada peneliti disarankan agar menerapkan model pembelajaran kooperatif two stay two stray sebagai salah cara dalam meyampaikan materi pelajaran khususnya materi penggunaan lahan dan pola pemukiman untuk dapat lebih meningkatkan hasil belajar siswa

2. Guru sebaiknya menggunakan model pembelajaran make a match setelah materi slesai diajarkan atau sebelum ujian untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai materi.

3. Siswa seharusnya lebih mempersiapkan diri di rumah dan belajar di rumah agar lebih siap menerima pelajaran di sekolah.


(25)

81

DAFTAR PUSTAKA

Abidah. (2011). Pengaruh Model Pembelajaran Make A Match Terhadap

Hasil Belajar Geografi Materi Hidrosfer Kelas VII SMP BSS (Brawijaya Smart School) Kota Malan. Skripsi Malang: FIS

Universitas Negeri Malang

Arikunto, S (2006). Prosedur Penelitian (Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta

__________. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Buchari, H. (2008). Guru Profesional (Menguasai Metode dan Terampil

Mengajar). Bandung: Alfabeta

Dewi.,Setriana. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match (Mencari Pasangan) Pada Pembelajaran Biologi Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII 5 SMPN 18 Kota Bengkulu. Skripsi. Bengkulu: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu. (Online), (https://docs.google.com/viewe:library.unib.ac.id/koleksi/SETRIANA %2520DEWI.pdf+penerapan+model+pembelajaran+make+a+match+ untuk+meningkatkan+hasil+belajar+pada+pembelajaran+biologi) diakses tanggal 17 Januari 2012

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Faisal, M. (2008). Penerapan Pembelajaran Kooperaif Model two stay two

stray (TSTS) untuk meningkatkan 5 unsur pembelajaran kooperatif

dan prestasi belajar sisiwa kelas X-B semester II man 3 Malang.

Skripsi. Malang: FMIPA Univeritas Negeri Malang. (Online),

(http://www.ziddu.com/download/8472891/Skripsi.rar.html), diakses tanggal 14 Januari 2012.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/12/04/definisi-pendidikan-definisi-pendidikan-menurut-uu-no-20-tahun-2003-tentang-sisdiknas/

(Diakses 9 Januari 2012)

http://ras-eko.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-kooperatif-tipe-two.html (diakses 23 Februari 2012)

http://tarmizi.wordpress.com/2008/12/03/pembelajaran-kooperatif-make-a-match (Diakses 14 Januari 2012)

Kunandar.2007.Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pnedidikan (KTSP) dan persiapan menghadapi sertifikasi guru.


(26)

82

Isjoni , H.(2009). Pembelajaran Kooperatif (Meingkatkan Kecerdasan

Komuniasi Antar Pesaerta Didik). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Lie, A. (2010).Cooperative Learning (Mempraktikkan Cooperative Learningdi

Ruang-Ruang Kelas). Jakarta: Grsindo

Nurdin, M (dkk). (2008). Mari Belajar IPS untuk SMP/MTS Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Nasional

Riyanto, 2009. Upaya Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar PKn Melalui Model Pembelajaran Make a Match Bagi sisiwa Kleas VII C SMP Negeri 1 Ngawen Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2008/2009 (hlm. 57-63, Vol 2). Jurnal Penelitian Tindakan Kelas. Ngawen: SMP N 1 Ngawen.

Sagala, S. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran (Untuk Membantu

Memecakan Problematika Belajar dan Mengajar). Bandung: Alfabeta

Sardiman. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sinaga, Evi. (2011). Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay

Two Stray Dengan Snowball Throwing Pada Materi Sistem Indera di

Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Dolok Paribuan T.P 2010/2011. Skripsi. Medan: FMIPA Universitas Negeri Medan

Slameto. (2003). Belajar (dan Faktor-Faktor Yang Mempengeruhinya). Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung : Tarsito

Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suryosubroto, B. (2002). Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rinneka Cipta

Tampubolon, N. (2010). Perbedan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Make A Match Dengan Picture

and Picture Pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Mahkluk

Hidup di Kelas VII SMP N 1 Bosar Maligas Tahun Pembelajaran 2010/2011. Skripsi. Medan: FMIPA Universitas Negeri Medan.


(1)

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif make a match pada materi pokok penggunaan lahan dan pola pemukiman di kelas VII SMP N 1 Perbaungan T.P. 2011/2012

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif two stay two stray pada materi pokok penggunaan lahan dan pola pemukiman di kelas VII SMP N 1 Perbaungan T.P. 2011/2012

3. Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif make a match dan two

stay two stray pada materi pokok penggunaan lahan dan pola

pemukiman di kelas VII SMP N 1 Perbaungan T.P. 2011/2012

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak antara lain:

1. Bagi guru, sebagai masukan dalam proses pembelajaran yaitu

variasi dalam pembelajaran

2. Bagi peneliti, sebagai masukan dalam penggunaan variasi dalam

proses pembelajaaran yakni menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi


(2)

3. Sebagai masukan dan sumber referensi bagi peneliti berikutnya yang akan melakukan penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini.


(3)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar siswa kelas VII SMP N 1 Perbaungan yang diajarkan

dengan menggunakan model pembelajaran make a match pada materi penggunaan lahan dan pola pemukiman meningkat sebesar 24,66 dimana rata-rata nilai pretesnya 50,36 dan rata-rata hasilnya belajarnya 75,08.

2. Hasil belajar siswa kelas VII SMP N 1 Perbaungan yang diajarkan

dengan menggunakan model pembelajaran two stay two stray pada materi penggunaan lahan dan pola pemukiman meningkat sebesar 28,99 dimana rata-rata nilai pretesnya 49,88 dan rata-rata hasilnya belajarnya 78,87.

3. Ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif make a match dengan two stay two stray pada materi penggunaan lahan dan pola pemukiman yang ditunjukkan

dari hasil perhitungan melalui uji-t yaitu thitung = 2,761 dan ttabel = 1,993


(4)

B. Saran

Beberapa saran yang diajukan adalah:

1. Kepada peneliti disarankan agar menerapkan model pembelajaran

kooperatif two stay two stray sebagai salah cara dalam meyampaikan materi pelajaran khususnya materi penggunaan lahan dan pola pemukiman untuk dapat lebih meningkatkan hasil belajar siswa

2. Guru sebaiknya menggunakan model pembelajaran make a match

setelah materi slesai diajarkan atau sebelum ujian untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai materi.

3. Siswa seharusnya lebih mempersiapkan diri di rumah dan belajar di


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abidah. (2011). Pengaruh Model Pembelajaran Make A Match Terhadap

Hasil Belajar Geografi Materi Hidrosfer Kelas VII SMP BSS (Brawijaya Smart School) Kota Malan. Skripsi Malang: FIS

Universitas Negeri Malang

Arikunto, S (2006). Prosedur Penelitian (Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta

__________. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Buchari, H. (2008). Guru Profesional (Menguasai Metode dan Terampil

Mengajar). Bandung: Alfabeta

Dewi.,Setriana. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match (Mencari Pasangan) Pada Pembelajaran Biologi Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII 5 SMPN 18 Kota Bengkulu. Skripsi. Bengkulu: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu. (Online), (https://docs.google.com/viewe:library.unib.ac.id/koleksi/SETRIANA %2520DEWI.pdf+penerapan+model+pembelajaran+make+a+match+ untuk+meningkatkan+hasil+belajar+pada+pembelajaran+biologi) diakses tanggal 17 Januari 2012

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Faisal, M. (2008). Penerapan Pembelajaran Kooperaif Model two stay two

stray (TSTS) untuk meningkatkan 5 unsur pembelajaran kooperatif

dan prestasi belajar sisiwa kelas X-B semester II man 3 Malang.

Skripsi. Malang: FMIPA Univeritas Negeri Malang. (Online),

(http://www.ziddu.com/download/8472891/Skripsi.rar.html), diakses tanggal 14 Januari 2012.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/12/04/definisi-pendidikan-definisi-pendidikan-menurut-uu-no-20-tahun-2003-tentang-sisdiknas/

(Diakses 9 Januari 2012)

http://ras-eko.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-kooperatif-tipe-two.html (diakses 23 Februari 2012)

http://tarmizi.wordpress.com/2008/12/03/pembelajaran-kooperatif-make-a-match (Diakses 14 Januari 2012)

Kunandar.2007.Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pnedidikan (KTSP) dan persiapan menghadapi sertifikasi guru.


(6)

Isjoni , H.(2009). Pembelajaran Kooperatif (Meingkatkan Kecerdasan

Komuniasi Antar Pesaerta Didik). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Lie, A. (2010).Cooperative Learning (Mempraktikkan Cooperative Learningdi

Ruang-Ruang Kelas). Jakarta: Grsindo

Nurdin, M (dkk). (2008). Mari Belajar IPS untuk SMP/MTS Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Nasional

Riyanto, 2009. Upaya Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar PKn Melalui Model Pembelajaran Make a Match Bagi sisiwa Kleas VII C SMP Negeri 1 Ngawen Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2008/2009 (hlm. 57-63, Vol 2). Jurnal Penelitian Tindakan Kelas. Ngawen: SMP N 1 Ngawen.

Sagala, S. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran (Untuk Membantu

Memecakan Problematika Belajar dan Mengajar). Bandung: Alfabeta

Sardiman. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sinaga, Evi. (2011). Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay

Two Stray Dengan Snowball Throwing Pada Materi Sistem Indera di

Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Dolok Paribuan T.P 2010/2011. Skripsi. Medan: FMIPA Universitas Negeri Medan

Slameto. (2003). Belajar (dan Faktor-Faktor Yang Mempengeruhinya). Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung : Tarsito

Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suryosubroto, B. (2002). Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rinneka Cipta

Tampubolon, N. (2010). Perbedan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Make A Match Dengan Picture

and Picture Pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Mahkluk

Hidup di Kelas VII SMP N 1 Bosar Maligas Tahun Pembelajaran 2010/2011. Skripsi. Medan: FMIPA Universitas Negeri Medan.


Dokumen yang terkait

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 12

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP DENGAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ANTARA TEKNIK PEMBELAJARAN TALKING STICK DENGAN MAKE A MATCH PADA MATERI GAYA

0 40 54

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DAN MAKE A MATCH DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN ADVERSITAS PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 6 METRO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 18 100

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT MAPPING DAN MAKE A MATCH DENGAN MEMPERHATIKAN BENTUK SOAL MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X MA MA’ARIF 9 KOTAGAJAH

1 18 111

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) DAN TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 KOTABUMI

1 22 172

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 28

0 13 186

STUDI PERBANDINGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING CHIPS DAN TIPE MAKE A MATCH DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR

1 11 105

EFEKTIVITAS MODEL MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA DI SMA

0 0 11

1 STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH MTs N 2

0 0 10

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS VIID SMP MUHAMMADIYAH 1 WONOSARI

0 0 6