PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Problem Based Learning (Pbl)Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas VD SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional di Negara Indonesia.
Bahasa Indonesia harus dikuasai oleh seluruh masyarakat Indonesia. Karena
dengan
penguasaan
keterampilan
bahasa
seseorang
Indonesia
di
dalam
maka
akan
menggunakan
memperlihatkan
bahasa
Indonesia.
Kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari sangat
penting, dengan demikian
peningkatan keterampilan berbahasa sangat
dibutuhkan. Peningkatan keterampilan berbahasa dapat dilakukan melalui
pendidikan di sekolah, karena sekolah merupakan tempat pengembangan
potensi siswa yang paling strategis.
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal berkewajiban
membimbing, membina dan meningkatkan keterampilan berbahasa peserta
didik, dengan begitu sekolah harus diberikan bekal untuk penyempurnaan
pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia secara sistematis, teratur,
terarah, dan berkesinambungan.
Berdasarkan wawancara dengan wali kelas VD SD Muhammadiyah
1 Ketelan Surakarta, beliau mengatakan siswa menganggap bahwa belajar
bahasa itu mudah. Apabila siswa telah mampu membaca dan menulis,
mereka berpikir telah menguasai bahasa. Padahal hal tersebut belum cukup
2
menjadi bekal siswa agar dapat berbahasa dengan baik dan benar. Selain
mampu berbahasa, siswa juga harus terampil di dalam berbahasa. Di dalam
salah satu komponen keterampilan berbahasa terdapat komponen yang
mempunyai peran penting yaitu keterampilan berbicara. Setelah seseorang
mampu berbicara maka seseorang harus terampil berbicara.
Keterampilan berbicara merupakan hal penting karena dengan
terampil berbicara maka akan menentukan
kesuksesan karier dan
menghasilkan generasi penerus bangsa yang cerdas, mampu berpikir kritis
serta dapat bersosialisasi dengan orang lain dengan baik. Jadi bahasa
mempunyai peran penting di dalam perkembangan intelektual, sosial dan
emosional peserta didik, bahasa merupakan penunjang keberhasilan dalam
semua bidang studi yang diajarkan, menumbuhkan dan mengembangkan
keterampilan berbahasa siswa.
Berdasarkan
hasil
wawancara
dengan
wali
kelas
VD
SD
Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, tingkat keterampilan siswa di dalam
berbicara masih rendah. Hal ini dapat dilihat ketika siswa berkomunikasi
secara lisan di dalam proses pembelajaran berlangsung, siswa dalam
mempresentasikan hasil belajar dan menyampaikan pendapat masih belum
menguasai pembicaraan dengan bahasa yang baik dan benar, siswa masih
malu dan takut berdiri di depan kelas.
Saat ini banyak berkembang model dan metode pembelajaran yang
inovatif. Model-model pembelajaran tersebut menjadi solusi bagi dunia
pendidikan yaitu menjadikan siswa aktif dan kreatif di dalam proses
3
pembelajaran berlangsung. Dengan model dan metode pembelajaran yang
inovatif menjadikan proses pembelajaran yang dulunya berpusat pada guru
berganti menjadi berpusat pada siswa. Metode pembelajaran inovatif tersebut
antara lain, Learning With a Question (pembelajaran di mulai dengan
pertanyaan), Think Pair Share (TPS), Problem Based Learning (PBL) dan
lain-lain.
Maka dengan ini penulis akan menggunakan metode pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) di dalam mengatasi permasalahan yang
terjadi. Dengan menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) diharapkan siswa dapat terampil berkomunikasi secara lisan, dan juga
siswa
dapat
terampil
dalam
mempresentasikan
hasil
belajar
dan
menyampaikan pendapat selama proses pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan
latar
belakang
tersebut,
untuk
meningkatkan
keterampilan berbicara siswa di Sekolah Dasar pada khususnya, peneliti
merasa perlu untuk mengadakan penelitian mengenai “Peningkatan
Keterampilan Berbicara Dengan Menggunakan Metode Problem Based
Learning (PBL) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas VD SD
Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas
dapat didentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Siswa kurang memahami materi pembelajaran
2. Siswa takut dan malu untuk menyampaikan ide yang dimiliki
4
3. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru belum sesuai dan tepat
yang memungkinkan kedudukan dan fungsi guru lebih dominan.
4. Keterampilan berbicara siswa masih rendah.
5. Guru belum menggunakan model pembelajaran problem based learning.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini mendalam, maka permasalahan ini dibatasi oleh:
1. Peningkatan keterampilan berbicara siswa.
2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Problem Based
Learning (PBL).
3. Penelitian ini dilakukan pada siswa Kelas VD SD Muhammadiyah 1
Ketelan Surakarta.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut:
“Apakah metode Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan
keterampilan berbicara pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VD
SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Tahun Pelajaran 2012/2013?”.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini
adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan
metode Problem Based Learning (PBL) pada siswa kelas VD SD
Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Tahun Pelajaran 2012/2013.
5
F.
Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian
ini diharapkan mempunyai manfaat atau kegunaan dalam pendidikan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat yang diharapkan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pengetahuan kepada pembaca dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
terutama dalam usaha meningkatkan keterampilan berbicara siswa
melalui metode Problem Based Learning (PBL).
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
Meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran
bahasa Indonesia.
b. Bagi guru
1) Meningkatnya profesionalisme guru.
2) Memberikan informasi untuk menyelenggarakan pembelajaran
inovatif.
3) Memberikan masukan dalam memilih metode pembelajaran yang
tepat dalam proses belajar mengajar Bahasa Indonesia
c. Bagi Sekolah
Memberikan masukan dalam meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
6
d. Bagi peneliti
Memberikan pengalaman menulis karya ilmiah dan memperoleh
pengalaman langsung dalam menerapkan pembelajaran dengan
menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional di Negara Indonesia.
Bahasa Indonesia harus dikuasai oleh seluruh masyarakat Indonesia. Karena
dengan
penguasaan
keterampilan
bahasa
seseorang
Indonesia
di
dalam
maka
akan
menggunakan
memperlihatkan
bahasa
Indonesia.
Kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari sangat
penting, dengan demikian
peningkatan keterampilan berbahasa sangat
dibutuhkan. Peningkatan keterampilan berbahasa dapat dilakukan melalui
pendidikan di sekolah, karena sekolah merupakan tempat pengembangan
potensi siswa yang paling strategis.
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal berkewajiban
membimbing, membina dan meningkatkan keterampilan berbahasa peserta
didik, dengan begitu sekolah harus diberikan bekal untuk penyempurnaan
pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia secara sistematis, teratur,
terarah, dan berkesinambungan.
Berdasarkan wawancara dengan wali kelas VD SD Muhammadiyah
1 Ketelan Surakarta, beliau mengatakan siswa menganggap bahwa belajar
bahasa itu mudah. Apabila siswa telah mampu membaca dan menulis,
mereka berpikir telah menguasai bahasa. Padahal hal tersebut belum cukup
2
menjadi bekal siswa agar dapat berbahasa dengan baik dan benar. Selain
mampu berbahasa, siswa juga harus terampil di dalam berbahasa. Di dalam
salah satu komponen keterampilan berbahasa terdapat komponen yang
mempunyai peran penting yaitu keterampilan berbicara. Setelah seseorang
mampu berbicara maka seseorang harus terampil berbicara.
Keterampilan berbicara merupakan hal penting karena dengan
terampil berbicara maka akan menentukan
kesuksesan karier dan
menghasilkan generasi penerus bangsa yang cerdas, mampu berpikir kritis
serta dapat bersosialisasi dengan orang lain dengan baik. Jadi bahasa
mempunyai peran penting di dalam perkembangan intelektual, sosial dan
emosional peserta didik, bahasa merupakan penunjang keberhasilan dalam
semua bidang studi yang diajarkan, menumbuhkan dan mengembangkan
keterampilan berbahasa siswa.
Berdasarkan
hasil
wawancara
dengan
wali
kelas
VD
SD
Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, tingkat keterampilan siswa di dalam
berbicara masih rendah. Hal ini dapat dilihat ketika siswa berkomunikasi
secara lisan di dalam proses pembelajaran berlangsung, siswa dalam
mempresentasikan hasil belajar dan menyampaikan pendapat masih belum
menguasai pembicaraan dengan bahasa yang baik dan benar, siswa masih
malu dan takut berdiri di depan kelas.
Saat ini banyak berkembang model dan metode pembelajaran yang
inovatif. Model-model pembelajaran tersebut menjadi solusi bagi dunia
pendidikan yaitu menjadikan siswa aktif dan kreatif di dalam proses
3
pembelajaran berlangsung. Dengan model dan metode pembelajaran yang
inovatif menjadikan proses pembelajaran yang dulunya berpusat pada guru
berganti menjadi berpusat pada siswa. Metode pembelajaran inovatif tersebut
antara lain, Learning With a Question (pembelajaran di mulai dengan
pertanyaan), Think Pair Share (TPS), Problem Based Learning (PBL) dan
lain-lain.
Maka dengan ini penulis akan menggunakan metode pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) di dalam mengatasi permasalahan yang
terjadi. Dengan menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) diharapkan siswa dapat terampil berkomunikasi secara lisan, dan juga
siswa
dapat
terampil
dalam
mempresentasikan
hasil
belajar
dan
menyampaikan pendapat selama proses pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan
latar
belakang
tersebut,
untuk
meningkatkan
keterampilan berbicara siswa di Sekolah Dasar pada khususnya, peneliti
merasa perlu untuk mengadakan penelitian mengenai “Peningkatan
Keterampilan Berbicara Dengan Menggunakan Metode Problem Based
Learning (PBL) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas VD SD
Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas
dapat didentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Siswa kurang memahami materi pembelajaran
2. Siswa takut dan malu untuk menyampaikan ide yang dimiliki
4
3. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru belum sesuai dan tepat
yang memungkinkan kedudukan dan fungsi guru lebih dominan.
4. Keterampilan berbicara siswa masih rendah.
5. Guru belum menggunakan model pembelajaran problem based learning.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini mendalam, maka permasalahan ini dibatasi oleh:
1. Peningkatan keterampilan berbicara siswa.
2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Problem Based
Learning (PBL).
3. Penelitian ini dilakukan pada siswa Kelas VD SD Muhammadiyah 1
Ketelan Surakarta.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut:
“Apakah metode Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan
keterampilan berbicara pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VD
SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Tahun Pelajaran 2012/2013?”.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini
adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan
metode Problem Based Learning (PBL) pada siswa kelas VD SD
Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Tahun Pelajaran 2012/2013.
5
F.
Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian
ini diharapkan mempunyai manfaat atau kegunaan dalam pendidikan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat yang diharapkan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pengetahuan kepada pembaca dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
terutama dalam usaha meningkatkan keterampilan berbicara siswa
melalui metode Problem Based Learning (PBL).
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
Meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran
bahasa Indonesia.
b. Bagi guru
1) Meningkatnya profesionalisme guru.
2) Memberikan informasi untuk menyelenggarakan pembelajaran
inovatif.
3) Memberikan masukan dalam memilih metode pembelajaran yang
tepat dalam proses belajar mengajar Bahasa Indonesia
c. Bagi Sekolah
Memberikan masukan dalam meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
6
d. Bagi peneliti
Memberikan pengalaman menulis karya ilmiah dan memperoleh
pengalaman langsung dalam menerapkan pembelajaran dengan
menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL).