Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Melalui Model Pembelajaran Problem Based Lerning (PBL) pada Siswa Kelas 1 Tahun Pelajaran 2017/2018

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Selopajang 01 Kecamatan Blado Kabupaten Batang pada kelas 1 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Hasil penelitian yang sudah dilakukan kemudian dijabarkan sebagai berikut.

4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal

Penelitian ini dilakukan di kelas 1 SD Negeri Selopajang 01 Semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018 yang terletak di Desa Selopajang Timur Kecamatan Blado Kabupaten Batang. Pelaksanaan tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus, setiap siklus meliputi 3 tahapan yakni perencanaan, tindakan dan observasi dan refleksi. Dengan jumlah siswa yang terdiri dari 25 siswa 11 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Sebelum dilakukannya penelitian, penulis melakukan observasi pembelajaran terlebih dahulu yang dilaksanakan oleh siswa dan guru SD Negeri Selopajang 01.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran belum efektif karena pembelajaran yang dibawakan oleh guru masih bersifat konvensional yaitu lebih banyak menggunakan metode ceramah dan berpusat kepada guru, siswa hanya mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru, sehingga pembelajaran menjadi kurang menarik dan banyak siswa yang tidak memperhatikan saat guru menjelaskan pembelajaran di depan kelas. Berdasarkan observasi hasil belajar Bahasa Indonesia di kelas 1 SD Negeri Selopajang 01 sebelum penelitian dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2017/2018 menunjukkan hasil belajar siswa yang kurang memuaskan. Hal ini terlihat dari data ulangan harian tema 1 diriku yang telah berlangsung, masih banyak hasil belajar siswa yang masih di bawah KKM yang ditentukan oleh sekolah untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 1 yaitu 70. Data hasil belajar Bahasa Indonesia siswa pada kondisi awal dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1

Hasil belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1

SD Negeri Selopajang 01

Kategori

Persentase (%) Tuntas

Keterangan

Frekuensi

10 40% Belum Tuntas

Nilai Minimal

Nilai Maksimal

KKM

Penyebab hasil belajar Bahasa Indonesia masih rendah adalah belum maksimalnya strategi dan media belajar yang digunakan guru dalam menarik perhatian siswa pada pembelajaran, sehingga pembelajaran yang dilakukan belum memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran, dan siswa belum berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

4.1.2 Deskripsi Tindakan Siklus I

Pada Siklus I dijelaskan tentang kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan penelitian dan observasi, kegiatan refleksi. Pada siklus I dilaksanakan

3 kali pertemuan, yaitu pertemuan pertama, kedua dan ketiga, tiap pertemuan memiliki waktu selama 60 menit. Berikut ini langkah-langkah kegiatan penelitian tindakan kelas pada siklus 1.

4.1.2.1 Perencanaan

Perencanaan kegiatan pembelajaran pada siklus 1 akan dilaksanakan dalam

3 pertemuan yaitu pertemuan 1, pertemuan 2 dan pertemuan 3. Sebelum perencanaan tindakan pada siklus I dimulai peneliti berkonsultasi dengan guru kelas tentang model pembelajaran PBL. Peneliti juga meminta materi yang akan diajarkan pada siklus 1.

Sebelum melaksanakan pertemuan 1, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Peneliti menetapkan tujuan pembelajaran, kemudian menyiapkan RPP, model pembelajaran, strategi pembelajaran, alat peraga yang dibutuhkan dalam pembelajaran, peneliti juga menyiapkan lembar kerja siswa, Peneliti membuat instrumen observasi guru dan siswa untuk mengamati pencapaian aktivitas pembelajaran. Peneliti membuat instrumen soal yang digunakan untuk evaluasi siswa pada pertemuan terakhir siklus 1.

Pada pertemuan 1, disampaikan materi pembelajaran Bahasa Indonesia dengan pokok bahasan cara duduk yang baik saat menulis dan bagaimana memegang pensil yang baik saat menulis. Setelah melalui persetujuan dengan kepala sekolah dan guru kelas, maka peneliti yang mengajar dan teman peneliti sebagai observer selama dalam pembelajaran. Selama pertemuan 1, 2, dan 3 siswa dibagi dalam kelompok untuk mengidentifikasi masalah yang diberikan dan melakukan praktik untuk mencari sendiri jawaban dari permasalahan yang muncul sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran PBL. Selain itu siswa juga dituntut untuk mencari dari berbagai sumber belajar untuk mendukung dalam pemecahan masalah.

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pada tahap ini akan dijelaskan tentang bagaimana pelaksanaan penelitian sesuai dengan RPP yang sudah dibuat dengan KI dan KD yang sudah peneliti pilih sebelumnya. Uraian pelaksanaan tindakan dan observasi adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan 1

Pada siklus 1 ini dilaksanakan pada minggu terakhir bulan Juli. Sebelum pembelajaran dilaksanakan, peneliti mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan untuk mendukung berjalannya pembelajaran di pertemuan 1 ini, mulai dari mempersiapkan perlengkapan pembelajaran seperti lembar kerja siswa, lembar observasi guru dan siswa, lembar penilaian untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang muncul dan buku materi pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai sumber belajar. Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan 1 Pada siklus 1 ini dilaksanakan pada minggu terakhir bulan Juli. Sebelum pembelajaran dilaksanakan, peneliti mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan untuk mendukung berjalannya pembelajaran di pertemuan 1 ini, mulai dari mempersiapkan perlengkapan pembelajaran seperti lembar kerja siswa, lembar observasi guru dan siswa, lembar penilaian untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang muncul dan buku materi pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai sumber belajar. Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan 1

Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan dengan guru mengucapkan salam dan berdoa terlebih dahulu, guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa, dilanjutkan dengan guru melakukan absensi kehadiran siswa dan menanyakan adakah yang tidah hadir. Selanjutnya guru memberikan apresepsi berupa bernyanyi bersama-sama untuk membangkitkan semangat siswa dalam melakukan pembelajaran, Pertemuan pertama yang di laksanakan guru adalah sesuai dengan RPP pada materi menulis permulaan. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi sebelumnya. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan inti, guru menyampaikan materi yang akan dipelajari secara singkat kepada siswa yaitu bagaimana cara duduk yang baik dalam menulis dan bagaimana memegang pensil yang baik dengan menunjukkan gambar. Guru memberikan contoh terlebih dahulu bagaimana cara duduk yang baik dalam menulis kemudian diikuti dengan mempraktekkan bersama-sama bersama siswa. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok setiap kelompok beranggota 5 orang. Siswa memperagakan sikap duduk yang benar saat menulis bersama teman satu kelompok, sambil bermain siswa melakukan penilaian sikap duduk teman- temannya, siswa lain memberi masukan apabila ada posisi duduk pada teman 1 kelompok yang perlu disesuaikan. Guru menginstruksikan setiap siswa memegang pensil mereka, sebelum memulai menulis guru menjelaskan bagaimana cara memegang pensil yang baik dalam menulis dan diikuti siswa. Guru membagikan lembar kerja di setiap kelompok berisikan gambar benda dan bentuk benda tersebut secara acak. Guru menginstruksikan apa yang akan setiap kelompok kerjakan, sebelum mengerjakan guru bertanya kepada siswa apa saja gambar yang ada di lembar kerja tersebut. Setelah selesai guru menginstruksikan untuk menjodohkan gambar benda dan bentuk benda yang sesuai. Setiap siswa mendapatkan giliran yang sama dalam menyelesaikan lembar kerja tersebut. Setelah kelompok menjawab permasalahan dalam lembar kerja tersebut, guru menginstruksikan tiap-tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja Kegiatan inti, guru menyampaikan materi yang akan dipelajari secara singkat kepada siswa yaitu bagaimana cara duduk yang baik dalam menulis dan bagaimana memegang pensil yang baik dengan menunjukkan gambar. Guru memberikan contoh terlebih dahulu bagaimana cara duduk yang baik dalam menulis kemudian diikuti dengan mempraktekkan bersama-sama bersama siswa. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok setiap kelompok beranggota 5 orang. Siswa memperagakan sikap duduk yang benar saat menulis bersama teman satu kelompok, sambil bermain siswa melakukan penilaian sikap duduk teman- temannya, siswa lain memberi masukan apabila ada posisi duduk pada teman 1 kelompok yang perlu disesuaikan. Guru menginstruksikan setiap siswa memegang pensil mereka, sebelum memulai menulis guru menjelaskan bagaimana cara memegang pensil yang baik dalam menulis dan diikuti siswa. Guru membagikan lembar kerja di setiap kelompok berisikan gambar benda dan bentuk benda tersebut secara acak. Guru menginstruksikan apa yang akan setiap kelompok kerjakan, sebelum mengerjakan guru bertanya kepada siswa apa saja gambar yang ada di lembar kerja tersebut. Setelah selesai guru menginstruksikan untuk menjodohkan gambar benda dan bentuk benda yang sesuai. Setiap siswa mendapatkan giliran yang sama dalam menyelesaikan lembar kerja tersebut. Setelah kelompok menjawab permasalahan dalam lembar kerja tersebut, guru menginstruksikan tiap-tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja

Selanjutnya, guru mengajak siswa untuk bermain tebak benda, guru menyebutkan ciri-ciri sebuah benda, kegunaan dan posisinya di dalam kelas. Siswa berdiskusi didalam kelompok mereka masing-masing dan menjawab pertanyaan guru dengan mengacungkan tangan. Kelompok yang paling cepat mengangkat tangan dan menebak dengan benar akan mendapatkan poin 100 dan kelompok dengan poin paling banyak akan keluar sebagai pemenang.

Kegiatan akhir/penutup, guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang bagaimana sikap duduk dan memegang pensil yang baik dalam menulis. Guru meminta siswa untuk membuat rangkuman atau kesimpulan dari materi yang sudah diajarkan dengan menggunakan bahasa mereka sendiri. Kemudian guru memberikan kesimpulan akhir tentang materi pembelajaran yang sudah dilakukan secara keseluruhan. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa sesuai dengan agamanya masing-masing sebelum pulang. Guru mengucapkan salam sebelum meninggalkan kelas.

2) Pertemuan 2

Pertemuan kedua dilaksanakan sebagai lanjutan dari pertemuan pertama yang telah dilakukan. Pelaksanaan pertemuan kedua ini dilaksanakan sesuai dengan RPP yang sudah disiapkan sebelumnya. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2017 pukul 07.10-08.10. Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan dengan guru mengucapkan salam, guru meminta salah satu dari siswa untuk memimpin doa. Guru melakukan absensi kehadiran siswa dan menanyakan adakah siswa yang tidak hadir. dan guru memberi apersepsi Pertemuan kedua dilaksanakan sebagai lanjutan dari pertemuan pertama yang telah dilakukan. Pelaksanaan pertemuan kedua ini dilaksanakan sesuai dengan RPP yang sudah disiapkan sebelumnya. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2017 pukul 07.10-08.10. Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan dengan guru mengucapkan salam, guru meminta salah satu dari siswa untuk memimpin doa. Guru melakukan absensi kehadiran siswa dan menanyakan adakah siswa yang tidak hadir. dan guru memberi apersepsi

Kegiatan inti, guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan kedua tersebut, guru menyampaikan materi secara singkat tentang bagaimana menyusun kalimat yang belum selesai berdasarkan gambar. Guru membagi siswa kedalam 5 kelompok. Guru membagikan lembar soal berupa potongan huruf-huruf acak dan gambar kepada setiap kelompok beserta lembar kerjanya. Guru memberikan instruksi untuk menyusun huruf-huruf acak tersebut dalam kelompok mereka menjadi nama gambar yang sudah disediakan. Siswa berdiskusi untuk menyelesaikan lembar kerja. Semua siswa dalam kelompok mendapatkan giliran yang sama dalam mengerjakan lembar soal tersebut. Guru mengamati dan sesekali ikut berdiskusi di setiap kelompok. Kelompok menulis hasil laporan masing-masing dan mempresentasikan hasil laporan tersebut. Guru membimbing disetiap kelompok jika ada jawaban yang salah kelompok yang lain menyanggah kemudian di sempurnakan oleh guru jika belum sempurna, guru mengajak setiap kelompok untuk mengamati benda-benda yang mereka bawa, kemudian siswa berdiskusi dan mencatat .

Kegiatan akhir/penutup, guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang materi yang telah diajarkan. Guru meminta siswa untuk membuat rangkuman atau kesimpulan dari materi yang sudah diajarkan dengan menggunakan bahasa mereka sendiri. Kemudian guru memberikan kesimpulan akhir tentang materi pembelajaran yang sudah dilakukan secara keseluruhan. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa sesuai dengan agamanya masing-masing sebelum pulang. Guru mengucapkan salam sebelum meninggalkan kelas.

3) Pertemuan 3

Pertemuan ketiga dilaksanakan sebagai lanjutan dari pertemuan kedua yang telah dilakukan. Pelaksanaan pertemuan ketiga ini sesuai dengan RPP yang telah disisapkan oleh penulis sebelumnya. Pelaksanaan pembelajaran untuk pertemuan ketiga dilakukan pada tanggal 2 Agustus 2017 pukul 07.10-08.10. Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan dengan guru mengucapkan salam, guru meminta salah satu dari siswa untuk memimpin doa. Guru melakukan absensi kehadiran siswa dan menanyakan adakah siswa yang tidak hadir. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi sebelumnya. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Pada kegiatan inti, guru menjelaskan kembali materi yang sudah dipelajari pada pertemuan pertama dan kedua yaitu sikap duduk yang baik dalam menulis, menunjukkan cara memegang pensil yang benar dan menyusun kata berdasarkan gambar. Kemudian guru menyampaikan materi secara singkat tentang bagaimana melengkapi kata yang belum lengkap. Guru memberi instruksi kepada siswa untuk mencari pasangan 2 orang. Guru membagikan lembar kerja berupa kertas berisi kata-kata tetapi setiap kata memiliki beberapa huruf yang hilang. Guru menyuruh siswa untuk melengkapi kata tersebut sehingga menjadi bentuk kata utuh dengan bantuan guru yang mendikte setiap kata. Semua siswa dalam kelompok mendapatkan giliran yang sama dalam mengerjakan lembar soal tersebut. Setiap kelompok mempresentasikan hasil laporan tersebut. Guru membimbing kelompok dalam mempresentasikan hasil laporan sehingga jika terjadi miskonsepsi dan guru dapat meluruskan atau membenarkan jawaban. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang sudah disampaikan untuk memastikan bahwa siswa sudah memahami materi yang sudah disampaikan.

Pada kegiatan akhir/penutup, guru mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaran pada pertemuan 1 dan 2. Setelah itu siswa diminta mengerjakan soal evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa. Setelah selesai mengerjakan guru bertanya tentang soal yang dianggap siswa sulit dan soal yang dianggap mudah Pada kegiatan akhir/penutup, guru mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaran pada pertemuan 1 dan 2. Setelah itu siswa diminta mengerjakan soal evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa. Setelah selesai mengerjakan guru bertanya tentang soal yang dianggap siswa sulit dan soal yang dianggap mudah

Setelah dilaksanakannya kegiatan evaluasi pembelajaran pada akhir pertemuan 3 dengan menerapkan model pembelajaran PBL hasil evaluasi dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada Prasiklus, hasil belajar Bahasa Indonesia siklus I mengalami peningkatan. Hasil belajar Bahasa Indonesia yang diperoleh dari 25 siswa terdapat 17 siswa yang telah mendapat nilai diatar KKM ( ≥70) dan terdapat 8 orang siswa yang belum tuntas.

Dalam menyusun tabel hasil belajar dilakukan dengan tahapan menentukan jumlah kelas, selanjutnya menentukan panjang tiap interval. Dibawah ini adalah cara menentukan frekuensI

1. Urutkan data terlebih dahulu Untuk mempermudah dalam mengolah data menjadi tabel maka data diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil ke yang terbelsar. Dalam siklus I didapatkan data yang sudah diurutkan sebagai berikut:

2. Menentukan Range (Jangkauan) : didapat dari nilai yang terbesar dikurangi nilai yang terkecil. Rumus: R = Xmax – Xmin

3. Pada siklus 1 range (jangkuan) adalah 90-55= 35

4. Menentukan banyaknya kelas Menentukan banyaknya kelas dapat menggunakan rumus Sturgess. Berikut

adalah rumus Sturgess: K = 1 + 3,3 log N dimana K = Banyaknya kelas dan N = Jumlah Data. Pada siklus 1 banyaknya kelas atau K = 1+ 3,3 log 25 adalah 6. Pada siklus 1

terdapat 6 kelas.

5. Menentukan Interval Kelas

Menentukan Interval kelas dapat menggunakan rumus: I = Dengan R adalah Range (jangkauan) dan K adalah banyaknya kelas.

Pada siklus 1 interval kelas setelah dihitung dengan rumus adalah 35/6 = 5,83 dibulat kan menjadi 6. Maka interval setiap kelas adalah 6.

6. Menentukan batas kelas dengan nilai terendah sebagai batas bawah kelas dan nilai tertinggi sebagi batas atas.

Hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siklus I Siswa Kelas

1 SD Negeri Selopajang 01 Semester I/2017-2018

Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas mencapai KKM meningkat menjadi 17 siswa dengan persentase 68%, sedangkan siswa yang belum tuntas ada 8 siswa dengan persentase 32% dari sebelumnya ada 15 siswa yang belum tuntas. Rata-rata kelas juga mengalami peningkatan dari 61,6 menjadi 72,2. Nilai maksimal yang diraih siswa adalah 90 dan nilai minimalnya 55. Dari tabel 4.2 dapat dibuat diagram sebagai berikut:

Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siklus I

Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siklus I

Berdasarkan diagram 4.1 hasil belajar Bahasa Indonesia siswa pada siklus I adalah untuk rentang nilai 85-90 sebanyak 3 siswa, nilai 79-84 ada 6 siswa, nilai 73-78 ada 4, nilai 67-72 adaa 4 siswa dan nilai <70 ada 8 siswa. Dari hasil yang didapat pada siklus 1 maka akan menjadi bahan perbaikan pada siklus 2.

4.1.2.3 Hasil Observasi Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Tahap observasi siklus I dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Observasi siklus I dilaksanakan dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga. Pelaksanaan observasi ini merupakan pengamatan aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung.

Selama pembelajaran, yang mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran adalah teman peneliti. Apakah pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan langkah-langkah PBL atau belum. Observer memberikan penilaian terhadap pembelajaran guru dan berhak memberikan masukan atau komentar untuk pembelajaran selanjutnya. Selain mengobservasi pelaksanaan pembelajaran Selama pembelajaran, yang mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran adalah teman peneliti. Apakah pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan langkah-langkah PBL atau belum. Observer memberikan penilaian terhadap pembelajaran guru dan berhak memberikan masukan atau komentar untuk pembelajaran selanjutnya. Selain mengobservasi pelaksanaan pembelajaran

Dalam pertemuan 1 terdapat 20 indikator observasi kegiatan pembelajaran guru. Pemberian skor observer dengan memberikan tanda ( √) pada tabel yang sudah disediakan. Pertemuan pertama masih menunjukkan pembelajaran yang kurang maksimal. Hal ini terlihat dari 20 indikator hanya 14 indikator yang sudah terlaksana. Pengajar tidak menyuruh siswa dalam melakukan doa sebelum pembelajaran. Pengajar tidak mengecek kehadiran siswa. Pengajar belum mengaitkan materi yang akan diajarkan dengan materi yang lalu. Pengajar tidak menyampaikan tujuan pembelajaran. Pengajar juga belum menggali pengetahuan awal siswa untuk memancing memunculkan suatu masalah. Pengajar juga masih kurang dalam menganalisis hasil diskusi siswa. Dari kekurangan tersebut dapat menjadikan pembelajaran pertemuan 2 menjadi lebih baik.

Pada lembar observasi keaktifan siswa terdapat 13 indikator untuk mengukur keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hasil observasi dari keaktifan siswa masih menunjukan kekurangan. Hal tersebut terlihat dari indikator memperhatikan materi yang disampikan oleh pengajar masih belum maksimal. Masih banyak siswa yang sibuk sendiri dan mengganggu temannya. Mengambil keputusan tentang pemecahan suatu masalah juga masih belum terpenuhi. Masih banyak siswa yang ragu-ragu dengan keputusan mereka. Dan dalam mempresentasikan jawaban di depan kelas masih banyak siswa yang malu untuk maju dan dalam presentasi suara mereka kurang keras.

Dalam pertemuan 2 pembelajaran hampir sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran PBL. Pembelajaran pertemuan 2 juga sudah terjadi peningkatan dibandingkan dengan pertemuan pertama, namun masih terdapat beberapa kekurangan seperti pengajar kurang memancing siswa dalam memunculkan masalah dan dalam indikator guru mendorong siswa dalam mengumpulkan informasi masih kurang. Tetapi indikator observasi mengajar sudah hampir terpenuhi. Hal tersebut manjadikan siswa mendapat kesulitan dalam mengerjakan lembar kerja. Selain itu siswa masih kesulitan dalam diskusi karena guru kurang mendorong siswa dalam mencari informasi. Saat pembelajaran juga masih Dalam pertemuan 2 pembelajaran hampir sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran PBL. Pembelajaran pertemuan 2 juga sudah terjadi peningkatan dibandingkan dengan pertemuan pertama, namun masih terdapat beberapa kekurangan seperti pengajar kurang memancing siswa dalam memunculkan masalah dan dalam indikator guru mendorong siswa dalam mengumpulkan informasi masih kurang. Tetapi indikator observasi mengajar sudah hampir terpenuhi. Hal tersebut manjadikan siswa mendapat kesulitan dalam mengerjakan lembar kerja. Selain itu siswa masih kesulitan dalam diskusi karena guru kurang mendorong siswa dalam mencari informasi. Saat pembelajaran juga masih

Pada pertemuan 3 guru sudah melakukan pembelajaran dengan baik. Pembelajaran sudah dilakukan sesuai langkah-langkah pembelajaran PBL. Akan tetapi guru belum melakukan apersepsi dengan baik. Akibatnya banyak siswa yang kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Dan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih banyak dari mereka yang kurang memperhatikan pelajaran. Selain itu siswa masih kurang dapat mengutarakan pendapat saat diskusi kelompok maupun menyimpulkan pembelajaran yang sudah dilaksanakan dengan bahasa sendiri.

Dari observasi yang telah dilakukan pada pertemuan pertama dan kedua masih terdapat kekurangan-kekurangan. Akan tetapi pembelajaran sudah dilakukan dengan baik dari pertemuan pertama dan kedua. Hasil observasi guru dan siswa dapat dilihat dari tabel 4.3 dan 4.4 berikut ini:

Tabel 4.3 Hasil Observasi Tindakan Guru dalam Penerapan Model PBL di

SD Negeri Selopajang 01 Tahun Pelajaran 2017/2018

Pertemuan2 Pertemuan 3 Aspek Pengamatan No

Indikator

Pertemuan 1

yang Jumlah Persentase

Jumla (%) Jumlah (%) diamati

Jumlah (%)

3 15% 4 20 awal

1. Kegiatan

% 2. Kegiatan

9 45% 9 45 Inti

% 3. Kegiatan

3 15% 4 20 penutup

% Jumlah

Pada pertemuan pertama masih terdapat 6 indikator yang belum terpenuhi dan persentase indikator yang telah terpenuhi adalah 70 %. Dari observasi pertemuan 1 pengajar memperbaiki cara mengajarnya, penguasaan materi, dan penguasaan kelas. Pada siklus 2 terjadi peningkatan dibandingkan dengan pertemuan 1 menjadi 85%. Sudah 15 indikator yang telah tercapai. Dan pada pertemuan ketiga sudah 16 indikator yang telah terpenuhi. Hal ini dapat dijadikan refleksi agar siklus II menjadi lebih baik dibandingkan siklus I.

Selain observasi kegiatan guru, juga terdapat observasi kegiatan siswa saat dalam mengikuti pembelajaran. Observasi kegiatan siswa dilakukan untuk mengamati keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer, berikut data observasi keaktifan siswa:

Tabel 4.4

Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Penerapan Model PBL di SD Negeri Selopajang 01 Tahun Pelajaran 2017/2018

Pertemuan2 Pertemuan3 Aspek yang

No diamati

Jumlah Persentase jumlah (%) Jumla (%) jumlah (%)

1. Kegiatan

10 77% 11 85% siswa dalam pembelajaran

Masih terdapat kekurangan dari pembelajaran yang dilakukan. Pada pertemuan 1 masih 5 indikator yang belum tercapai dan pertemuan 2 pengajar sudah memperbaiki pengajaran yang berakibat siswa menjadi antusias dalam pembelajaran. Akan tetapi masih terdapat kekurangan-kekurangan. Pada pertemuan 3 masih terdapat 2 indikator yang belum tercapai. Kekurangan yang ditemui akan menjadi perbaikan pada siklus II agar menjadi lebih baik.

4.1.2.4 Refleksi Siklus I

Refleksi dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif dari pembelajaran dengan menggunakan model PBL. Selain itu refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan untuk siklus berikutnya. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran pada Refleksi dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif dari pembelajaran dengan menggunakan model PBL. Selain itu refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan untuk siklus berikutnya. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran pada

Berdasarkan hasil belajar pada Prasiklus, sebanyak 40% siswa telah tuntas dengan nilai diatas atau sama dengan KKM (70) dan 60% siswa masih memiliki nilai dibawah KKM, dengan rata-rata kelas 61,6. berdasarkan hasil belajar Prasiklus, Siklus I mengalami peningkatan. Akan tetapi pembelajaran belum berjalan maksimal karena masih terdapat banyak kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran yang dilakukan.

Dari observasi yang telah dilakukan oleh observer saat pembelajaran berlangsung dapat diperoleh informasi sebagai berikut:

a. Kelebihan

1) Rancangan kegiatan pembelajaran terprogram baik.

2) Siswa lebih antusias untuk belajar.

3) Proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.

4) Kegiatan pembelajaran lebih menarik.

5) Guru dalam melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran

PBL sudah baik dan sesuai dengan langkah langkah PBL.

b. Kekurangan (Hambatan)

1. Kurangnya mengaitkan materi yang diajarkan dengan materi yang telah lalu.

2. Kurangnya kontrol terhadap siswa yang ribut sendiri.

3. Dalam kegiatan berkelompok, siswa masih ragu-ragu dalam mengambil keputusan.

4. Banyak siswa yang malu saat mendapat giliran presentasi dan membuat suara mereka kurang jelas.

5. Siswa masih kurang dapat memperhatikan pelajaran.

6. Pada saat ada kelompok yang menjelaskan di depan kelas masih terdapat siswa yang mengobrol dengan temannya.

7. Kurangnya motivasi yang diberikan oleh pengajar.

8. Siswa masih kesulitan dalam mencari informasi. Berdasarkan refleksi untuk siklus I masih terdapat banyak kekurangan, peneliti berupaya mengatasi kekurangan tersebut dengan mempelajari materi yang lalu agar dapat dikaitkan dengan materi yang akan diajarkan, lebih memotivasi siswa dalam belajar, dan pengajar akan membimbing siswa dalam mencari informasi dari berbagai sumber belajar. Dalam penguasaan kelas, pengajar harus menjadikan pembelajaran lebih menarik agar siswa termotivasi dalam belajar. Dari perbaikan tersebut diharapkan pembelajaran siklus II dapat dilaksanakan dengan lebih baik dan kekurangan pada siklus I tidak terualang kembali untuk siklus II.

4.1.3 Deskripsi Tindakan Siklus II

Pada Siklus II diuraikan tentang kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan penelitian dan observasi, kegiatan refleksi. Pada siklus II dilaksanakan 3 kali pertemuan, yaitu pertemuan pertama, kedua dan ketiga. Berikut ini langkah-langkah kegiatan penelitian tindakan kelas pada siklus II.

4.1.3.1 Perencanaan

Perencanaan untuk siklus II dilakukan berdasarkan hasil refleksi yang sudah dilakukan pada siklus 1. Berdasarkan refleksi pada siklus 1 masih banyak terdapat kekurangan guru maupun siswa dalam kegiatan pembelajaran pada siklus 1 sehingga peneliti berupaya mengatasi kekurangan tersebut dengan mempelajari materi yang lalu agar dapat dikaitkan dengan materi yang akan diajarkan, lebih memotifasi siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga lebih aktif, pengajar harus menjadikan pembelajaran lebih menarik agar siswa termotivasi dalam belajar. Dalam penguasaan kelas, pengajar sepandai mungkin harus menjadikan pembelajaran menjadi lebih menarik agar siswa termotivasi, tertarik dengan pembelajaran dan aktif ikut serja dalam pembelajaran yang berlangsung. Dari upaya yang sudah dilakukan peneliti, diharapkan pada siklus II kekurangan yang terjadi pada siklus I bisa teratasi.

Tahap-tahap perencanaan tindakan untuk siklus II dimulai dengan guru menetapkan tujuan pembelajaran untuk materi yang akan disampaikan yaitu membaca permulaan. Selanjutnya pengajar mengidentifikasi kekurangan- kekurangan pada siklus I dan mengatasi masalah tersebut. Kemudian guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PBL dan juga guru mempersiapkan sumber belajar serta alat peraga untuk melaksanakan pembelajaran. Peneliti menyusun instrumen observasi guru dan siswa untuk mengamati pencapaian pembelajaran dengan model PBL. Peneliti juga menyusun soal evaluasi untuk mengetahui hasil belajar pada siklus II.

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan dan observasi siklus II dilakukan berdasarkan RPP yang telah dibuat dan akan dijabarkan sebagai berikut:

1) Pertemuan 1

Pada pertemuan pertama siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2017. Sebelum pembelajaran dilaksanakan, peneliti mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan untuk mendukung berjalannya pembelajaran di pertemuan 1 ini, mulai dari mempersiapkan perlengkapan pembelajaran seperti lembar kerja siswa, lembar observasi guru dan siswa, lembar penilaian untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang muncul dan buku materi pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai sumber belajar. Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan 1 dilakukan 2 x 30 menit. Pelaksanaan pembelajaran untuk pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 3Agustus 2017 pukul 7.10-08.10.

Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan dengan guru mengucapkan salam dan berdoa terlebih dahulu, guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa, dilanjutkan dengan guru melakukan absensi kehadiran siswa dan menanyakan adakah yang tidak hadir. Selanjutnya guru memberikan apersepsi berupa bermain game mencocokkan gambar dengan kata untuk membangkitkan semangat siswa dalam melakukan pembelajaran, Pertemuan pertama yang di laksanakan guru adalah sesuai dengan RPP pada materi membaca permulaan. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi sebelumnya. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan inti, guru menyampaikan materi yang akan dipelajari secara singkat kepada siswa yaitu bagaimana cara duduk yang baik dalam membaca dan bagaimana membaca yang baik. Guru memberikan gambar dan contoh terlebih dahulu bagaimana cara duduk yang baik dalam membaca kemudian diikuti dengan mempraktekkan bersama-sama bersama siswa. Guru memberikan sedikit materi tentang bagaimana posisi duduk yang baik saat membaca dan bagaimana membaca dengan baik. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok setiap kelompok beranggota 5 orang. Siswa memperagakan sikap duduk yang benar saat membaca bersama teman satu kelompok, sedangkat teman satu kelompoknya menilai sikap duduk teman yang sedang memperagakan. Guru berkeliling dengan mengamati kegiatan siswa dalam kelompok.

Selanjutnya, guru memberikan lembar kerja di setiap kelompok berupa sebuah gambar dan kartu kata secara acak. Setiap kelompok diminta untuk menyusun kata sesuai gambar yang tertera. Guru mengamati dan sesekali ikut berdiskusi di setiap kelompok. Kelompok menulis hasil laporan masing-masing dan mempresentasikan hasil laporan tersebut. Guru membimbing disetiap kelompok jika ada jawaban yang salah kelompok yang lain menyanggah kemudian disempurnakan oleh guru.

Kegiatan akhir/penutup, guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang bagaimana sikap duduk yang baik saat membaca dan bagaimana cara yang baik. Guru meminta siswa untuk membuat rangkuman atau kesimpulan dari materi yang sudah diajarkan dengan menggunakan bahasa mereka sendiri. Kemudian guru memberikan kesimpulan akhir tentang materi pembelajaran yang sudak dilakukan secara keseluruhan. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa sesuai dengan agamanya masing-masing sebelum pulang. Guru mengucapkan salam sebelum meninggalkan kelas.

2) Pertemuan 2

Pertemuan kedua dilaksanakan sebagai lanjutan dari pertemuan pertama yang telah dilakukan. Pelaksanaan pertemuan kedua ini dilaksanakan sesuai dengan RPP yang sudah disiapkan sebelumnya. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2017 pukul 07.10-08.10. Kegiatan awal Pertemuan kedua dilaksanakan sebagai lanjutan dari pertemuan pertama yang telah dilakukan. Pelaksanaan pertemuan kedua ini dilaksanakan sesuai dengan RPP yang sudah disiapkan sebelumnya. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2017 pukul 07.10-08.10. Kegiatan awal

Kegiatan inti, guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan kedua tersebut, guru menyampaikan materi secara singkat tentang bagaimana membaca nyaring suku kata dan kalimat dengan kalimat yang tepat. Guru membagi siswa kedalam 5 kelompok. Guru membagi lembar kerja kedalam setiap kelompok berupa kotak yang berisi kata acak, kemudian guru memberi instruksi tentang kalimat yang harus disusun oleh kelompok tersebut, siswa menempel setiap kata yang guru sampaikan sebelumnya. Setiap siswa mendapat giliran yang sama dalam mengerjakan lembar soal dalam kelompok mereka masing-masing. Guru mengamati dan sesekali ikut berdiskusi di setiap kelompok. Kelompok menulis hasil laporan masing-masing dan mempresentasikan hasil laporan tersebut. guru membimbing disetiap kelompok jika ada jawaban yang salah kelompok yang lain menyanggah kemudian disempurnakan oleh guru agar menjadi lebih sempurna.

Kegiatan akhir/penutup, guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang materi yang telah diajarkan. Guru meminta siswa untuk membuat rangkuman atau kesimpulan dari materi yang sudah diajarkan dengan menggunakan bahasa mereka sendiri. Kemudian guru memberikan kesimpulan akhir tentang materi pembelajaran yang sudah dilakukan secara keseluruhan. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa sesuai dengan agamanya masing-masing sebelum pulang. Guru mengucapkan salam sebelum meninggalkan kelas.

3) Pertemuan 3

Pertemuan ketiga dilaksanakan sebagai lanjutan dari pertemuan kedua yang telah dilakukan. Pelaksanaan pertemuan ketiga ini sesuai dengan RPP yang telah Pertemuan ketiga dilaksanakan sebagai lanjutan dari pertemuan kedua yang telah dilakukan. Pelaksanaan pertemuan ketiga ini sesuai dengan RPP yang telah

Pada kegiatan inti, guru menjelaskan kembali materi yang sudah dipelajari pada pertemuan pertama dan kedua yaitu bagaimana sikap duduk yang baik saat membaca dan bagaimana membaca dengan baik, kemudian membaca nyaring suku kata dan kalimat dengan kalimat yang tepat. Kemudian guru menyampaikan materi secara singkat tentang membaca nyaring dengan menggunakan intonasi yang tepat. Guru menginstruksikan siswa untuk membuat kelompok setiap kelompok berisi 5 orang. Guru membagikan lembar kerja. Guru meminta siswa untuk menyusun kata-kata acak dalam kelompok mereka menjadi kalimat. Semua siswa dalam kelompok mendapatkan giliran yang sama dalam mengerjakan lembar soal tersebut. Setiap kelompok mempresentasikan hasil laporan tersebut dengan membaca hasil laporan yang sudah mereka kerjakan sebelumnya. Guru membimbing kelompok dalam mempresentasikan hasil laporan sehingga jika terjadi miskonsepsi guru dapat meluruskan atau membenarkan jawaban. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang sudah disampaikan untuk memastikan bahwa siswa sudah memahami materi yang sudah disampaikan.

Pada kegiatan akhir/penutup, guru mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaran pada pertemuan 1 dan 2. Kemudian siswa diminta mengerjakan soal evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa. Setelah selesai mengerjakan, guru bertanya tentang soal yang dianggap siswa sulit dan soal yang dianggap mudah oleh siswa. Guru mengakhiri pembelajaran dengan meminta salah satu siswa untuk memimpin doa sesuai dengan agamanya masing-masing sebelum pulang. Guru mengucapkan salam sebelum meninggalkan kelas.

Pada evaluasi hasil belajar siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada siklus I. Hasil belajar Bahasa Indonesia yang diperoleh dari 25 siswa terdapat 21 siswa yang telah mendapat nilai diatar KKM ( ≥70) dan terdapat 4 orang siswa yang belum tuntas .

Dari hasil evaluasi didapatkan data hasil belajar siswa siklus II. Dari data tersebut disusun tabel hasil belajar siswa pada siklus II dapat menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Urutkan data terlebih dahulu Untuk mempermudah dalam mengolah data menjadi tabel maka data diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil ke yang terbelsar. Dalam siklus I didapatkan data yang sudah diurutkan sebagai berikut:

2. Menentukan Range (Jangkauan) : didapat dari nilai yang terbesar dikurangi nilai yang terkecil. Rumus: R = Xmax – Xmin

Pada siklus II range (jangkuan) adalah 95-60= 35

3. Menentukan banyaknya kelas Menentukan banyaknya kelas dapat menggunakan rumus Sturgess.

Berikut adalah rumus Sturgess: K = 1 + 3,3 log N dimana K = Banyaknya kelas dan N = Jumlah Data. Pada siklus II banyaknya kelas atau K = 1+ 3,3 log 25 adalah 6. Pada siklus 1 terdapat 6 kelas.

4. Menentukan Interval Kelas Menentukan Interval kelas dapat menggunakan rumus: I =

5. Dengan R adalah Range (jangkauan) dan K adalah banyaknya kelas.

Pada siklus II interval kelas setelah dihitung dengan rumus adalah 35/6 = 5,83 dibulat kan menjadi 6. Maka interval setiap kelas adalah 6.

6. Menentukan batas kelas dengan nilai terendah sebagai batas bawah kelas dan nilai tertinggi sebagi batas atas.

Data dari hasil belajar siklus II dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siklus II Siswa

Kelas 1

SD Negeri Selopajang 01 Semester II/2017-2018

Dari tabel 4.5 terlihat bahwa siswa yang tuntas mencapai KKM telah meningkat dibandingkan dengan siklus I. Siswa yang memperoleh nilai diatas KKM meningkat dari 17 siswa dengan persentase 68% menjadi 23 siswa dengan presentase 92%, sedangkan siswa yang belum tuntas ada 2 siswa dengan persentase 8% dari sebelumnya ada 8 siswa yang belum tuntas. Rata-rata kelas juga mengalami peningkatan dari 72,2 menjadi 78,8. Nilai maksimal yang diraih siswa adalah 95 dan nilai minimalnya 60. Dari tabel 4.5 dapat dibuat diagram sebagai berikut:

Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siklus II

Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siklus II

Berdasarkan diagram 4.2 hasil belajar Bahasa Indonesia siswa pada siklus II adalah untuk rentang nilai 90-95 sebanyak 6 siswa, nilai 84-89 ada 3 siswa, nilai 78-83 ada 5, nilai 72-77 ada 6, nilai 66-71 ada 3 siswa dan nilai <70 ada 2 siswa. Dari hasil yang didapat pada siklus 1I maka peneliti merasa adanya peningkatan yang lebih baik dari siklus I.

4.1.3.3 Hasil Observasi Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Siklus II

Tahap observasi siklus II dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Observasi siklus II dilaksanakan dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga. Pelaksanaan observasi ini merupakan pengamatan aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung.

Selama pembelajaran, yang mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran adalah teman peneliti. Apakahan pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan langkah-langkah PBL atau belum. Observer memberikan penilaian terhadap pembelajaran guru dan berhak memberikan masukan atau komentar untuk pembelajaran selanjutnya. Selain mengobservasi pelaksanaan Selama pembelajaran, yang mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran adalah teman peneliti. Apakahan pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan langkah-langkah PBL atau belum. Observer memberikan penilaian terhadap pembelajaran guru dan berhak memberikan masukan atau komentar untuk pembelajaran selanjutnya. Selain mengobservasi pelaksanaan

Dalam pertemuan 1 terdapat 20 indikator observasi kegiatan pembelajaran guru. Pemberian skor observer dengan memberikan tanda ( √) pada tabel yang sudah disediakan. Pertemuan pertama masih menunjukkan pembelajaran yang kurang maksimal. Hal ini terlihat dari 20 indikator hanya 17 indikator yang sudah terlaksana. Pengajar belum mengaitkan materi yang akan diajarkan dengan materi yang lalu. Pengajar juga belum menggali pengetahuan awal siswa untuk memancing memunculkan suatu masalah. Pengajar juga masih kurang dalam menganalisis hasil diskusi siswa. Dari kekurangan tersebut dapat menjadikan pembelajaran pertemuan 2 menjadi lebih baik.

Pada lembar observasi keaktifan siswa terdapat 13 indikator untuk mengukur keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hasil observasi dari keaktifan siswa sudah menunjukan perubahan. Hal tersebut terlihat dari tercapainya semua indikator observasi keaktifan siswa. Akan tetapi dalam mempresentasikan jawaban di depan kelas masih banyak siswa yang malu untuk maju dan dalam presentasi suara mereka kurang keras. Hal tersebut menjadikan pengajar agar lebih memotivasi siswa agar lebih percaya diri.

Dalam pertemuan 2 pembelajaran sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran PBL. Pembelajaran pertemuan 2 juga sudah terjadi peningkatan dibandingkan dengan pertemuan pertama, indikator dalam observasi kegiatan guru sudah terpenuhi. Guru juga sudah biasa mengaitkan dengan materi sebelumnya dan sudah menguasai materi dengan baik. Dalam motivasi guru juga melakukan dengan baik, hal itu terlihat dari minat siswa dalam pembelajaran.

Dalam segi penguasaan kelas masih terdapat kekurangan. Kekurangan tersebut adalah siswa yang berebut untuk menjawab pertanyaan dan berebut untuk maju kedepan dalam mempresentasikan hasil diskusi. Hal tersebut menjadikan kelas menjadi gaduh. Kejadian tersebut dapat menjadi pembelajaran bagi guru untuk lebih menguasai kelas agar tidak terjadi kegaduhan lagi.

Dalam pertemuan 3 pembelajaran sudah dilakukan dengan sangat baik, semua indikator observasi juga sudah terpenuhi oleh guru. Dalam penguasaan Dalam pertemuan 3 pembelajaran sudah dilakukan dengan sangat baik, semua indikator observasi juga sudah terpenuhi oleh guru. Dalam penguasaan

Dari observasi yang telah dilakukan pada pertemuan pertama dan kedua dan ketiga sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Hasil observasi guru dan siswa dapat dilihat dari tabel 4.6 dan 4.7 berikut ini:

Tabel 4.6 Hasil Observasi Tindakan Guru dalam Penerapan Model PBL di SD Negeri Selopajang 01 Tahun Pelajaran 2017/2018

Pertemuan2 Pertemuan 3 Aspek Pengamatan No

Indikator

Pertemuan 1

yang Jumlah Persentase

jumlah (%) Jumlah (%) diamati

jumlah (%)

5 25% 6 30% awal 2. Kegiatan

10 50% 10 50% Inti 3. Kegiatan

Pada siklus II sudah terjadi peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Hal tersebut terlihat dari pertemuan pertama hanya 3 indikator yang belum tercapai. Pada pertemuan 2 hanya 1 indikator yang belum tercapai. Pada pertemuan 3 semua indikator sudah tercapai dengan baik. Dari hasil observasi tersebut mengartikan bahwa guru telah melakukan perbaikan atas kekurangan-kekurangan pada siklus I.

Selain observasi kegiatan guru, juga terdapat observasi kegiatan siswa saat dalam mengikuti pembelajaran. Observasi kegiatan siswa dilakukan untuk mengamati keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer, berikut data observasi keaktifan siswa:

Tabel 4.7

Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Penerapan Model PBL di

SD Negeri Selopajang 01 Tahun Pelajaran 2017/2018

Pertemuan Pertemuan Pertemuan Aspek yang

diamati Jumlah Persentase jum (%) jum (%) jum (%)

1. Kegiatan

10 77% 12 92% 13 100% siswa dalam pembelajaran

Pada tabel 4.7 terlihat peningkatan keaktifan siswa. Pada pertemuan 1 sudah

11 indikator yang tercapai. Pada pertemuan 2 sudah meningkat menjadi 13 indikator yang telah tercapai. Dan pada pertemuan 3 semua indikator telah terpenuhi. Hal tersebut terjadi karena guru telah memperbaiki penguasaan kelas dan lebih memotovasi siswa agar aktif dalam pembelajaran.

4.1.3.4 Refleksi Siklus II

Refleksi dilakukan untuk mengetahui keefektifan dari pembelajaran dengan menggunakan model PBL. Selain itu refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan untuk siklus berikutnya. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran siklus II dari pertemuan 1, pertemuan 2, dan pertemuan 3 maka diadakan refleksi dalam bentuk diskusi dari proses pembelajaran yang telah dilakukan. Diskusi ini dilakukan oleh observer dan peneliti. Dalam diskusi berisi tentang evaluasi bagaimana penerapan model pembelajaran PBL.

Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran PBL sudah termasuk dalam kategori sangat baik. Dalam lembar observasi sudah tidak ada komentar dari observer. Maka semua indikator pada siklus II telah tercapai.

Berdasarkan hasil belajar pada siklus II, sebanyak 92% siswa telah tuntas, sedangkan siswa yang belum tuntas ada 2 siswa dengan persentase 8% dengan KKM 70, dengan rata-rata kelas 78,8. Dilihat dari hasil belajar pada siklus I dan siklus II telah mengalami peningkatan. Berikut adalah hasil dari refleksi yang dilakukan peneliti bersama dengan observer:

1. Kegiatan pembelajaran sudah terprogram dengan baik.

2. Siswa lebih antusias, semangat dan aktif dalam mengikuti pembelajaran.

3. Pembelajaran sudah sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disiapkan.

4. Kegiatan pembelajaran lebih menarik siswa.

5. Siswa dapat memecahkan masalah dan saling bertukar pendapat dengan teman kelompok.

6. Siswa lebih berani untuk tampil dan mengemukakan pendapat.

7. Siswa lebih berani untuk mengemukakan hasil laporan mereka didepan kelas karena motivasi guru.

4.2 Analisis Data

Analisis data akan diuraikan dari analisis data perbandingan aktifitas guru pada siklus I dan siklus II, analisis data siklus I, analisis data siklus II, dan analisis komparatif. Dari perolehan data saat penelitian maka akan dianalisis dan dibandingkan antara kondisi siklus I dan siklus II. Berikut analisis data dari siklus

I dan siklus II.

4.2.1 Analisis Data Perbandingan Aktivitas Guru dalam pembelajaran

Dokumen yang terkait

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Video Interaktif dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Pokok Gerak Benda untuk Kelas III SD Negeri Watu Agung 01 Kecamata

0 0 12

4.1 Hasil Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Video Interaktif dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Pokok Gerak Benda untuk Kelas III SD Negeri Watu Agung 01 Kecamatan Tuntang Kababupaten Sema

0 0 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 57

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 77

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatakan Hasil Belajar IPA Materi Ekosistem Kelas 5 Menggunakan Discovery Based Learning (DBL) di SD Isdiman Jambu, Tahun Pelajaran 2016–2017

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Koopertif Tipe Student Team-Achievement Division (STAD)

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Melalui Model Pembelajaran Problem Based Lerning (PBL) pada Siswa Kelas 1 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 20