PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENGELOLA INDUK IKAN DI SMK NEGERI 2 SUBANG.

(1)

PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENGELOLA INDUK IKAN

DI SMK NEGERI 2 SUBANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri FPTK UPI

Oleh RICKHA UTARI

0811773

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

ABSTRAK

Penggunaan Lembar Kerja Siswa Dalam Pembelajaran Berbasis Produksi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi

Mengelola Induk Ikan di SMK Negeri 2 Subang

Rickha Utari 0811773

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas XI APSDP SMK Negeri 2 Subang pada mata pelajaran produktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran konvensional dan pembelajaran yang menggunakan lembar kerja siswa (LKS) pada standar kompetensi mengelola induk ikan. Selain itu juga untuk mengetahui perbedaan hasil belajar yang dicapai oleh siswa antara yang menerapkan model pembelajaran konvensional dengan pembelajaran yang menggunakan lembar kerja siswa (LKS) pada standar kompetensi mengelola induk ikan di kelas XI APSDP SMK Negeri 2 Subang.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Quasi experimental designdengan desain penelitianControl Group Pre Test-Post Test. Ada dua kelompok sampel yang dipilih yaitu kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran konvensional dan kelas eksperimen yang menggunakan lembar kerja siswa (LKS). Instrumen yang digunakan yaitu test soal pre test dan post test serta lembar observasi siswa untuk mengamati proses pembelajaran yang menggunakan odel pembelajaran konvensional dan pembelajaran yang menggunakan lembar kerja siswa (LKS).

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil belajar untuk kelas eksperimen yang menggunakan lembar kerja siswa (LKS) pada uji Normal Gain mengalami peningkatan nilai yang lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol (konvensional). Berdasarkan hasil uji hipotesis terdapat perbedaanhasil belajar yang signifikanantara kelas eksperimen dan kelas kontrolpada standar kompetensi mengelola induk ikan.


(3)

ABSTRACT

Use Student Worksheet In Production-Based Learning to Increase Student Learning Outcomes Competency Standards Managing the Master Fish in

SMK Negeri 2 Subang

Rickha Utari 0811773

This research background by low grade XI student learning outcomes APSDP 2 SMK Subang in productive subjects. This study aims to determine the learning outcomes of students who apply conventional teaching and learning models that use student worksheet (LKS) the standard of competence to manage the parent fish. In addition, to determine differences in learning outcomes achieved by students who apply between conventional teaching and learning models that use student worksheet (LKS) the standard of competence to manage the parent fish in class XI APSDP SMK Subang 2. The research method used in this research: Quasi experimental design designdengan penelitianControl Group Pre-Test Post Test. There are two groups of samples were selected that control classes that implement conventional teaching and classroom experiments using student worksheet (LKS). The instrument used is a test about the pre-test and post-test and observation sheet to observe students' learning process using odel conventional teaching and learning using student worksheet (LKS).

These results indicate that the learning outcomes for experimental class using the student worksheet (LKS) on the test increased Normal Gain a better value than the control class (conventional). Based on the results of hypothesis testing are learning perbedaanhasil signifikanantara kontrolpada experimental class and class standards of competence to manage the parent fish.


(4)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI...vi

DAFTAR TABEL...viii

DAFTAR GAMBAR...viiii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

1.7 Definisi Operasional ... 8

1.8 Sistematika Penulisan ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS ... 11

2.1 Belajar ... 11

2.2 Lembar Kerja Siswa ... 12

2.3 Pembelajaran Konvensional ... 21

2.4 Media Pembelajaran ... 24

2.5 Pembelajaran Berbasis Produksi ... 24

2.6 Hasil Belajar ... 25

2.7 Standar Kompetensi Mengelola Induk Ikan ... 26

2.8 Hipotesis ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 30

3.2 Metode Penelitian ... 30

3.3 Desain Penelitian ... 30

3.4 Prosedur Penelitian ... 31

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian ... 33

3.6 Variabel Penelitian ... 34

3.7 Paradigma Penelitian ... 34

3.8 Instrumen Penelitian ... 35

3.9 Teknik Pengumpulan Data ... 41


(5)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

4.1 Deskripsi Data ... 46

4.1.1 Proses Pelaksanaan Pre test ... 46

4.1.2 Kegiatan Belajar Kelas kontrol ... 46

4.1.3 Kegiatan Belajar Kelas Eksperimen ... 47

4.1.4 Proses Pelaksanaan Post test ... 47

4.2 Data Hasil ... 47

4.2.1 Hasil Belajar Kelas Kontrol ... 47

4.2.2 Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 49

4.2.3 Peningkatan Hasil Belajar ... 50

4.3 Analisis Data ... 51

4.3.1 Uji Normalitas ... 51

4.3.2 Uji Homogenitas ... 52

4.3.3 Uji Hipotesis ... 53

4.3 Data Hasil Aktivitas Siswa ... 55

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

5.1 Kesimpulan ... 61

5.2 Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Control Group Pre Test-Post Test ... 30

Tabel 3.2. Kriteria Reliabilitas ... .38

Tabel 3.3. Kriteria Tingkat Kesukaran ... .39

Tabel 3.4. Kriteria Daya Pembeda Soal ... .40

Tabel 4.1. Hasil Data Penelitian Kelas Kontrol ... .48

Tabel 4.2. Hasil Data Penelitian Kelas Eksperimen ... .49

Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 52

Tabel 4.4. Hasil Homogenitas Kelas Kontrol dan Eksperimen ... .53

Tabel 4.5. Uji-t Data Pre test Kelas Kontrol dan Eksperimen ... .53


(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1. Paradigma Penelitian ... 35 Gambar 4.1. Perbandingan Rata-Rata Perolehan Kelas Kontrol

Dan Eskperimen...51 Gambar 4.2. Nilai Rata-Rata Persentase Aktivitas Siswa Kelas Kontrol ... 56 Gambar 4.3. Nilai Rata-Rata Persentase Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen . 57


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran

LAMPIRAN A ... 66

1. Silabus ... 67

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ... 69

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ... 75

4. Lembar Kerja Siswa ... 81

5. Lembar Observasi Keterlaksanaan RPP Kelas Kontrol ... 86

6. Lembar Observasi Keterlaksanaan RPP Kelas Eksperimen ... 90

7. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas Konvensional... 94

8. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen ... 96

LAMPIRAN B ... 98

1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 99

2. Kisi- kisi Instrumen Tes Soal Pre test-Post test ... 102

3. Lembar Soal ... 104

4. Lembar Telaah Soal Pilihan Ganda (Expert Judgement) ... 114

5. Data Analisis Soal ... 118

LAMPIRAN C ...126

1. Nilai Pre Test dan Post Test Kontrol dan Eksperimen ... 127

2. Uji Normalitas Data Kontrol dan Eksperimen ... 129

3. Uji Homogenitas Data Kontrol dan Eksperimen ... 131

4. Uji Normal Gain Kelas Kontrol dan Uji Normal Gain Kelas Eksprimen.... 132

5. Uji Hipotesis ... 133

6. Tabel Statistik ... 136

LAMPIRAN D ...143

1. Surat Penunjukkan Dosen Pembimbing Skripsi ... 144

2. Surat Keterangan Penelitian dari SMK Negeri 2 Subang ... 146

3. Lembar Usulan Perbaikan Draft Skripsi ... 147

4. Kartu Bimbingan ... 148

5. Dokumentasi Kegiatan Penelitian ... 152


(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan proses yang komplek, namun kompleksitasnya selalu seiring dengan perkembangan manusia. Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan dikembangkan melalui proses belajar dan pembelajaran. Berbagai masalah dalam proses belajar perlu diselarakan dan distabilkan agar kondisi belajar tercipta sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Proses belajar mengajar merupakan proses interaktif edukatif yang akan membawa peserta didik pada dunia baru yang belum pernah dialami sebelumnya. Interaksi edukatif sebagaimana interaksi sosial secara umum melibatkan seluruh aspek komunikasi secara keseluruhan, yaitu komunikasi verbal dan non verbal untuk menyampaikan suatu pesan kepada orang lain.

Dalam interaksi atau komunikasi terdapat tiga elemen, yaitu komunikator (orang yang menyampaikan pesan), komunikan (orang yang menerima pesan) dan pesan itu sendiri. Jika salah satu dari tiga elemen tersebut tidak ada maka penyampaian pesan atau interaksi sebagai tujuan utama tidak dapat tercapai dengan baik. Dalam konteks pembelajaran atau proses belajar-mengajar, ketiga elemen tersebut adalah guru, siswa dan materi pelajaran. Ketiga hal ini menentukan hasil belajar baik atau tidak. Interaksi edukatif secara formal umumnya dilaksanakan di kelas. Otomatis ruang dan waktu belajar secara intensif yang dimiliki terbatas.


(10)

Sehingga keberadaan tiga elemen tersebut kurang memadai untuk mencapai proses interaksi edukatif atau pembelajaran yang optimal. Berkenaan dengan unsur-unsur yang terdapat dalam pembelajaran guna mendukung proses belajar, maka dibutuhkan suatu alat bantu atau media belajar sebagai sarana pendukung. Penggunaan alat bantu atau media pembelajaran merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dan sudah merupakan suatu integrasi terhadap metode belajar yang dipakai. Alat bantu belajar termasuk salah satu unsur dinamis dalam belajar. Kedudukan alat bantu, bahan belajar yang abstrak bisa dikongkritkan dan membuat suasana belajar yang tidak menarik menjadi menarik. Selain itu, alat bantu atau media dapat digunakan oleh guru maupun siswa untuk mempermudah penyampaikan materi pembelajaran terhadap siswa. Agar siswa bisa lebih mudah memahami materi pelajaran tersebut. Salah satu sumber belajar dan media pembelajaran yang dirasa dapat membantu siswa maupun guru dalam proses pembelajaran adalah LKS.

Ratna Willis Dahar (1986), mengungkapkan bahwa “ Lembar Kerja

Siswa” (LKS) adalah lembar kerja yang berisikan informasi dan interaksi dari

guru kepada siswa agar dapat mengerjakan sendiri suatu aktivitas belajar melalui praktik atau penerapan hasil-hasil belajar untuk mencapai tujuan intruksional (perintah).

Program Keahlian Agribisnis Produksi Sumber Daya Perairan (APSDP) yang terdapat pada lingkup SMK Negeri 2 Subang memiliki tujuan yaitu membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, serta jiwa


(11)

wirausaha sehingga menghasilkan lulusan cerdas dan berkarakter yang merupakan tenaga pendidik, terlatih, dan terampil yang memenuhi kompetensi sesuai dengan custumer need. Keberhasilan lulusan yang memenuhi kriteria tersebut, salah satunya ditentukan oleh keberhasilan proses belajar mengajar.

Berdasarkan hasil observasi pada saat peneliti melakukan Program Latihan Profesi (PPL) di SMK Negeri 2 Subang, ternyata proses pembelajaran yang dilakukan pada Program Keahlian Agribisnis Produksi Sumber Daya Perairan (APSDP) di SMK Negeri 2 Subang yaitu pembelajaran berbasis produksi. Dimana proses kegiatan pembelajaran dilakukan dengan cara melibatkan peserta didik secara langsung terjun ke lapangan atau mengikuti kegiatan praktikum tanpa menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS). Semua proses kegiatan berpacu pada bimbingan dan perintah langsung dari koordinator lapangan, dimana dalam proses pembelajaran tersebut posisi guru masih dominan dan kurang melibatkan siswa, yang menyebabkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran masih kurang. Selama praktikum dilaksanakan, siswa cenderung ribut dan tidak memperhatikan intruksi dari guru yang akhirnya berdampak pada hasil belajar yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimum yang telah ditetapkan oleh sekolah.

Daftar nilai siswa pada mata diklat produktif semester genap tahun ajaran 2011-2012 pada Program Agribisnis Produksi Sumber Daya Perairan (APSDP) siswa kelas XI menunjukan 20% siswa memiliki nilai ≥ 80, 80%


(12)

siswa berada pada nilai ≤ 80. Hal tersebut menunjukan masih banyak siswa yang memperoleh nilai < 80 atau belum memenuhi angka Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah. Rendahnya hasil belajar siswa tersebut menunjukkan kurangnya daya serap peserta didik terhadap aspek pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap pelajaran.

Berdasarkan uraian diatas, tindakan yang dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan kualitas. Pembelajaran yang akan dilakukan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat berubah dan perubahannya mengarah ke perubahan yang lebih baik. Tindakan yang dilakukan atau diberikan penulis dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa di Program Keahlian Agribisnis Produksi Sumber Daya Perairan (APSDP) SMK Negeri 2 Subang yaitu dengan menerapkan “Penggunaan Lembar Kerja Siswa Dalam Pembelajaran Berbasis Produksi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Mengelola Induk Ikan di SMK Negeri 2 Subang”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas, muncul beberapa masalah yang memperkuat alasan mengapa permasalahan tersebut diangkat. Adapun identifikasi masalah pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Belum diterapkannya Lembar Kerja Siswa (LKS) pada proses kegiatan praktikum di Agribisnis Produksi Sumber Daya Perairan di SMK Negeri 2 Subang.


(13)

2. Hasil belajar siswa kelas XI APSDP pada mata diklat produktif masih belum mendapatkan hasil yang optimal. Nilai pada mata diklat produktif yang diperoleh siswa masih banyak yang memperoleh kurang dari angka KKM yang ditetapkan oleh sekolah.

3. Berdasarkan hasil observasi dilapangan pemahaman dan penguasaan materi peserta didik pada mata diklat produktif masih belum optimal.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak terlalu luas ruang lingkupnya, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI APSDP SMK Negeri 2 Subang.

2. Model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran konvensional dan pembelajaran yang menggunakan lembar kerja siswa (LKS) pada kelas XI Agribisnis Produksi Sumber Daya Perairan di SMK Negeri 2 Subang pada standar kompetensi mengelola induk ikan.

3. Hasil belajar siswa dalam penelitian ini yaitu meliputi aspek penguasaan materi (kognitif) dan sikap (afektif). Hasil penelitian ini diperoleh selama kegiatan belajar mengajar dan pada saat melakukan pre test dan post test.


(14)

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan dan identifikasi masalah yang telah diuraikan pada latar belakang, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran

konvensional pada standar kompetensi mengelola induk ikan?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang menggunakan lembar kerja siswa (LKS) pada standar megelola induk ikan?

3. Bagaimana perbedaan hasil belajar siswa yang dicapai oleh siswa antara yang menerapkan model pembelajaran konvensional dengan siswa yang menggunakan lembar kerja siswa (LKS) pada standar kompetensi mengelola induk ikan?

4. Bagaimana aktivitas siswa pada standar kompetensi mengelola induk ikan yang menggunakan lembar kerja siswa (LKS)?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan pedoman bagi peneliti dalam melakukan penelitian. Tujuan dari penelitian ini pada umumnya adalah untuk mengetahui perubahan hasil belajar siswa yang ditinjau dari aspek kognitif dan afektif pada standar kompetensi mengelola induk ikan. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran konvensional pada standar kompetensi mengelola induk ikan.

2. Mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan lembar kerja siswa (LKS) pada standar kompetensi mengelola induk ikan.


(15)

3. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara yang menerapkan model pembelajaran konvensional dengan pembelajaran yang menggunakan lembar kerja siswa (LKS) pada standar kompetensi mengelola induk ikan. 4. Mengetahui aktivitas siswa pada standar kompetensi mengelola induk ikan

yang menggunakan lembar kerja siswa (LKS).

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru

Dapat memberikan informasi kepada guru untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam proses mengajar pada mata pelajaran produktif dengan menggunakan lembar kerja siswa (LKS) yang dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa.

2. Bagi siswa

Dengan diterapkannya penggunaan lembar kerja siswa (LKS) dalam pembelajaran berbasis produksi, peneliti mengharapkan siswa lebih aktif, dapat meningkatkan pengetahuan maupun pemahaman, serta dapat meningkatkan motivasi siswa dalam memahami pembelajaran melalui praktikum.

3. Bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi pemikiran dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran disekolah.


(16)

4. Bagi Penulis

Dapat memberikan wawasan pada penulis tentang cara menerapkan media belajar dengan menggunakan lembar kerja siswa (LKS) yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada standar kompetensi mengelola induk ikan.

1.7 Definisi Operasional

Guna menghindari salah menafsiran dalam penelitian ini, maka penulis menjelaskan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan

Penggunaan adalah proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu, pemakaian (Depdikbud, 2001). Penggunaan disini yaitu penggunaan lembar kerja siswa dalam pembelajaran berbasis produksi pada standar kompetensi mengelola induk ikan.

2. Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik (Depdiknas, 2004). Adapun Trianto (2009), mendefinisikan bahwa Lembar Kerja Siswa adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan dan pemecahan masalah.

3. Pembelajaran Berbasis Produksi

Pembelajaran berbasis produksi adalah proses pembelajaran keahlian atau keterampilan yang dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan


(17)

standar bekerja yang sesungguhnya (real job), untuk menghasilkan barang atau jasa sesuai tuntutan pasar atau konsumen.

4. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004). Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya (Sudjana, 2004), membagi tiga macam hasil belajar mengajar: (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita.

1.8 Sistematika Penulisan

Agar pembahasan dalam skripsi nanti terdapat kesinambungan dan sistematis, maka sistematika dalam penelitian ini sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Penjelasan Judul Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Berisi tentang Kajian Pustaka mengenai Belajar, Lembar Kerja Siswa (LKS), Pembelajaran Konvensional, Media Pembelajaran, Pembelajaran Berbasis Produksi, Hasil Belajar dan Standar Kompetensi Mengelola Induk Ikan. Selain berisi tinjauan pustaka, pada bab ini juga terdapat hipotesis penelitian.


(18)

BAB III METODE PENELITIAN

Berisi tentang Waktu dan Tempat Penelitian, Desain dan Metode Penelitian, Prosedur penelitian, Populasi dan Sampel Penelitian, Variabel Penelitian, Paradigma Penelitian, Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, dan Analisis Data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang Deskripsi Data, Hasil Analisis Data serta Pembahasan Hasil Penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Penutup yang berisi Kesimpulan dan Saran peneliti setelah melakukan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(19)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 subang, pada tanggal 24 September s/d 6 Oktober 2012.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimental design. Peneliti menggunakan metode quasi eksperimental design, karena peneliti tidak mungkin melakukan kontrol atau manipulasi pada semua variabel yang relevan kecuali beberapa variabel yang diteliti (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini subjek penelitian dikelompokan menjadi 2 yaitu kelompok yang melakukan pembelajaran konvensional (kontrol) dan kelompok yang menggunakan lembar kerja siswa (eksperimen).

3.3 Desain Penelitian

Adapun desain penelitian yang digunakan adalah control group pre test-post test. Adapun rancangan penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3.1. Control Group Pre Test-Post Test

Kelompok Pre test Perlakuan Post test

Eksperimen

(Pembelajaran dengan menggunakan lembar kerja siswa (LKS)

O1 X1 O3

Kontrol

(Pembelajaran Konvensional)


(20)

Keterangan:

O1 dan O2 = Pre test (tes awal) O3 dan O4 = Post test (tes akhir)

X1 = Pembelajaran dengan menggunakan lembar kerja siswa (LKS)

X2 = Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional

3.4 Prosedur Penelitian

Tahapan dalam penelitian ini terdiri dari 3 tahap yaiu: tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Pada tahap persiapan penulis melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan penulis melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Melakukan survey pendahuluan untuk menemukan masalah penelitian. b. Menentukan judul penelitian dan membuat proposal penelitian.

c. Melaksanakan bimbingan proposal dengan dosen pembimbing. d. Melaksanakan seminar I proposal penelitian.

e. Memperbaiki atau merevisi proposal penelitian berdasarkan hasil seminar I dan disesuaikan dengan arahan dari dosen pembimbing. f. Mengajukan surat izin observasi dan penelitian di SMK Negeri 2

Subang.

g. Permohonan izin kepada kepala sekolah dan guru kelas SMK Negeri 2 Subang.


(21)

2. Tahap Pelaksanaan

a. Melaksanakan observasi tempat penelitian dan mengadakan konsultasi dengan Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Subang, dan Ketua Program Keahlian Agribinis Produksi Sumber Daya Perairan APSDP terkait dengan penelitian yang akan dilaksanakan.

b. Menyusun instrument penelitian dan perangkat pembelajarannya (pembuatan RPP, bahan ajar, soal pre test dan post test).

h. Melakukan konsultasi dengan Guru Mata Pelajaran Produktif APSDP terkait dengan soal dan RPP yang telah dibuat dan meminta expert judgement guna validasi soal-soal tersebut atau melakukan uji validitas soal.

i. Memberikan pre test dengan menggunakan soal pilihan ganda kepada siswa kelas XII SMK N 2 Subang.

j. Mengolah data hasil pre test guna validasi soal-soal tersebut atau melakukan uji validitas soal.

k. Melaksanakan penelitian di kelas XI APSDP SMK Negeri 2 Subang dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membagi subjek penelitian menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol menggunakan pembelajaran konvensional, sedangkan kelompok eksperimen menggunakan lembar kerja siswa (LKS).


(22)

2. Memberikan perlakuan kepada kelompok kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dan kelompok eksperimen dengan menggunakan lembar kerja siswa.

3. Konsultasi dengan Pembimbing I dan Pembimbing II mengenai hasil penelitian di lapangan.

4. Melakukan perbaikan berdasarkan saran dari pembimbing I dan pembimbing II.

3. Tahap Akhir

Kegiatan yang dilakukan ditahap akhir yaitu:

a. Pengolahan data hasil pre test dan post test yang telah dilaksanakan selama kegiatan penelitian.

b. Pengolahan data dimaksudkan untuk menguji peningkatan (N-gain) dan menguji hipotesis.

c. Membuat penafsiran dan kesimpulan hasil penelitian.

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian 3.5.1 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2010:173). Dari pengertian tersebut populasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI APSDP SMK Negeri 2 Subang.


(23)

1.5.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010:174). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan sampel total. Sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu siswa kelas XI APSDP SMK Negeri 2 Subang. Pada penelitian ini kelas ekperimen berjumlah 8 orang sedangkan kelas kontrol berjumlah 7 orang yang berada di cijambe.

3.6 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel penyebab yang tidak saling mempengaruhi variabel lainnya. Adapun variabel-variabel bebas dalam penelitian ini:

X1: Hasil belajar yang menerapkan lembar kerja siswa (LKS).

X2: Hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran konvensional.

3.7 Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian dibuat untuk memperjelas langkah atau alur penelitian dengan menggunakan kerangka penelitian sebagai tahapan kegiatan penelitian secara keseluruhan. Dalam penelitian ini, secara umum paradigma penelitian digambarkan sebagai berikut:


(24)

3.8 Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat bantu peneliti dalam mengumpulkan data atau informasi agar kegiatan tersebut menjadi mudah dan sitematis. Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dan lembar observasi.

1. Tes

Instrumen tes dalam penelitian ini berupa tes tertulis yang bertujuan untuk mengukur hasil belajar siswa berupa kemampuan kognitif, yang dilakukan pada awal (pre test) dan akhir (post test). Peneliti mengggunakan soal tes tertulis berbentuk pilihan ganda yang mencangkup materi yang diajarkan kepada siswa kelas XI APSDP. Sebelum dilakukan ujicoba kepada siswa, terlebih dahulu dilakukan

Gambar 3.1. Paradigma Penelitian Pre Test

Kelas B Kelas Kontrol Kelas XI Program Keahlian Agribisnis Produksi Sumber

Daya Perairan

(Mata Diklat Memilih Induk Ikan)

Analisis Kesimpulan

Kelas A Kelas Eksperimen Perlakuan dengan Menggunkan LKS Post Test Pre Test Perlakuan dengan Model Pembelajaran Konvensional Post Test


(25)

seragkaian analisis berupa uji validitas serta expert judgement oleh guru produktif Program APSDP. Instrumen tes diujicobakan kepada siswa kelas XII SMK Negeri 2 Subang. Setelah data hasil ujicoba diperoleh kemudian setiap butir soal dianalisis. Dalam mengolah data hasil ujicoba instrumen, peneliti menggunakan rumus.

a. Uji validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Pengujian validitas setiap butir soal dapat dihitung dengan menggunakan teknis analisis point biserial, karena skor setiap soal untuk jawaban benar adalah 1 dan jawaban salah adalah 0. Perhitungan uji validitas instrumen tes dapat dilihat pada Lampiran B. Uji validitas dinyatakan dalam persamaan berikut ini:

q p St

Mt Mp rpbis 

Dimana:

rpbis = indeks point biserial

Mp = mean (rata-rata) skor yang dijawab betul oleh testee (peserta tes) pada butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan

Mt = mean (rata-rata) skor yang dijawab salah oleh testee (peserta tes) pada butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan


(26)

St = deviasi standar

P = proporsi testee yang menjawab betul terhadap butir soal yang sedang diuji validitasnya

q = proporsi testee yang menjawab salah terhadap butir soal yang sedang diuji validitasnya

(Arikunto, 2012:93) Berdasarkan data yang diperoleh, dari 30 soal yang diujicobakan didapatkan 21 soal yang valid. Butir soal tersebut yaitu soal nomor 8,9,10,11,13,14,15,16,17,19,20,21,22,23,24,25,26,27,28,29,30.

b. Uji reabilitas

Suatu alat evaluasi dikatakan reliabel apabila hasil evaluasi tersebut tidak berubah ketika digunakan untuk subjek yang berbeda. Setelah dilakukan uji validitas semua instrumen, maka butir-butir soal yang valid dihitung koefisien reliabiltasnya. Pada saat uji validitas butir soal, soal yang valid didapatkan sebanyak 21 butir soal dari 30 butir soal. Oleh karena itu, yang dihitung koefisien reliabilitasnya adalah 21 soal tersebut. Perhitungan uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran B. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menunjukkan reliabilitas suatu instrumen tes adalah rumus KR-20 yang ditunjukkan dengan rumus berikut ini.

               

2 2 11 1 St pq St k k r


(27)

Dimana:

k = jumlah testee

p = proporsi jumlah testee yang menjawab benar q = proporsi jumlah testee yang menjawab salah St² = deviasi standar

(Arikunto, 2012:115) Selanjutnya koefisien reliabilitas yang diperoleh diinterpretasikan dengan menggunakan klasifikasi koefisien reliabilitas, dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Kriteria Reliabilitas Koefisien Korelasi Derajat Reliablitas

r11< 0,20 Sangat rendah

0,20 ≤ r11< 0,40 Rendah

0,40 ≤ r11< 0,70 Sedang

0,70 ≤ r11< 0,90 Tinggi

0,90 ≤ r11< 1,00 Sangat tinggi.

(Arikunto, 2007:93)

Berdasarkan data yang diperoleh, nilai reabilitas instrumen tes ini adalah 0,884. Nilai ini termasuk kategori tinggi (r11>0,70) atau dengan kata lain bahwa instrumen ini reliabel.

c. Uji tingkat kesukaran

Tes yang baik adalah tes yang mempunyai taraf kesukaran tertentu, sesuai dengan karakteristik peserta tes. Tingkat kesukaran soal dapat


(28)

dilihat pada Lampiran B. Taraf kesukaran suatu tes dapat dicari dengan menggunakan rumus berikut ini.

JS B P Dimana:

P = derajat kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = jumlah seluruh siswa seluruh tes

(Arikunto, 2012:223) Adapun klasifikasi interpretasi untuk tingkat kesukaran dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3. Kriteria Tingkat Kesukaran Rentang

Tingkat Kesukaran Kategori 1,00 < IK ≤ 0,30 Sukar

0,30 < IK ≤ 0,70 Sedang

0,70 < IK ≤ 1,00 Mudah

(Arikunto, 2012:225)

d. Uji daya beda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Uji daya beda dapat dilihat pada Lampiran B. Untuk menentukan daya pembeda digunakan rumus:

Pb Pa Jb Bb Ja Ba


(29)

Dimana:

D = daya pembeda

Ja = banyaknya peserta kelompok atas Jb = banyaknya peserta kelompok bawah

Ba = bayaknya kelompok peserta atas yang menjawab soal dengan benar

Bb = banyaknya kelompok peserta bawah yang menjawab soal dengan benar

Pa = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar Pb = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

(Arikunto, 2012:228)

Adapun klasifikasi interpretasi untuk daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4. Kriteria Daya Pembeda Soal

Rentang Daya Beda

Kategori

0,00 < DP ≤ 0,20 Buruk

0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup

0,40 < DP ≤ 0,70 Baik

0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat baik

(Arikunto, 2012:232)

Berdasarkan hasil yang diperoleh, butir soal dengan daya beda berkategori buruk sebesar 10 soal. Sementara soal yang berkategori cukup sebesar 2 soal dan soal berkategori baik sebesar 15 soal atau soal yang berkategori baik sekali sebesar 3 soal.


(30)

2. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mendapatkan gambaran aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan mengamati guru dalam mengelola kelas serta melaksanakan skenario kegiatan pembelajaran dalam RPP yang telah dibuat oleh peneliti.

3.9 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan untuk memperoleh data yang mendukung tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu melalui metode tes. Pada penelitian ini metode tes digunakan untuk mengumpulkan data mengenai pengetahuan awal siswa (pre test) dan hasil belajar siswa (post test). Tes pada penelitian ini berupa tes pilihan ganda yang memuat beberapa pertanyaan mengenai materi kompetensi dasar mengelola induk ikan. Adapun data pendukung dalam penelitian ini yaitu lembar observasi yang bertujuan untuk memantau aktivitas kegiatan siswa selama proses pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran konvensional dan pembelajaran dengan menggunakan lembar kerja.


(31)

3.10 Analisis Data

3.10.1 Pengolahan Data Hasil Tes

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa hasil tes dan lembar observasi. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

a. Menghitung rentang kelas b. Menghitung banyaknya kelas c. Menghitung panjang kelas d. Membuat tabel distribusi e. Mencari rata-rata kelas f. Mencari median g. Mencari modus

h. Mencari standar deviasi

(Sudjana, 1984:66)

3.10.2 Uji Normalitas

Uji normalitas data ini untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan yaitu chi-kuadrat, dengan rumus:

Dengan dk = K-3 = 0,05


(32)

Simbol Oi pada persamaan tersebut menunjukkan frekuensi observasi sedangkan simbol Ei menunjukkan frekuensi ekspektasi (harapan). Kriteria pengujian nilai chi-kuadrat adalah sebagai berikut:

a. Jika X²hitung ≤ X²tabel, maka data berdistribusi normal b. Jika X²hitung > X²tabel, maka data tidak berdistribusi normal

3.10.3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui bahwa kedua kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol) memiliki varian yang sama atau penguasaan yang homogen. Rumus yang digunakan adalah:

Dimana:

Vb = varians (Sd) yang lebih besar Vk = varians (Sd) yang lebih kecil

(Sudjana, 1984:242)

Kriteria pengujian nilai homogenitas adalah sebagai berikut: a. Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka data berdistribusi normal


(33)

3.10.4 Uji Hipotesis

Bila hasil test yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji hipotesis dengan rumus:

Dimana:

X1 = mean sampel kelompok eksperimen X2 = mean sampel kelompok kontrol dsg = nilai deviasi standar gabungan

n1 = jumlah anggota sampel kelas eksperimen n2 = jumlah anggota sampel kelas kontrol

(Arikunto, 2008:56)

3.10.5 Nilai Normal Gain

Menurut Hake (1998), gain adalah antara selisih anatara nilai pre test dan nilai post test. Uji normal gain yaitu:

dengan kategori perolehan:

g tinggi : dengan (<g>) ≥ 0,7 g sedang : dengan 0,7 < (<g>) ≥ 0,3 g rendah : dengan (<g>) < 0,3


(34)

3.10.6 Hasil Observasi

Data hasil observasi akan dianalisis secara deskriftif. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum tentang pelaksanaan pembelajaran dikelas selama diberi perlakuan dan kontrol, yang dihitung dengan menggunakan rumus:

Dimana : P = presentase F = frekuensi


(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa mengenai standar kompetensi mengelola induk ikan pada kelas yang menerapkan model pembelajaran konvensional, berdasarkan hasil analisis menunjukan interpretasi berada pada kategori “sedang”.

2. Hasil belajar siswa mengenai standar kompetensi mengelola induk ikan pada kelas eksperimen yang menggunakan lembar kerja siswa berdasarkan hasil analisis menunjukan interpretasi berada pada kategori “sedang”. 3. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan, terdapat perbedaan hasil

belajar siswa antara kelas eksperimen yang menggunakan lembar kerja siswa (LKS) dengan kelas kontrol yang menerapkan model pembelajaran konvensional. Dimana pada kelas eksperimen yang menggunakan lembar kerja siswa (LKS) dalam proses pembelajarannya lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pada standar kompetensi mengelola induk ikan.

4. Aktivitas siswa yang menggunakan lembar kerja siswa (LKS) lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.


(36)

1. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disarankan agar pada proses pembelajaran berbasis produksi harus dilakukan dengan menggunakan lembar kerja siswa.

2. Penggunaan lembar kerja siswa hendaknya dilakukan oleh guru kelas dan selalu disempurnakan setiap saat.


(37)

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi. (1996). Tujuan Lembar Kerja Siswa. [Online]. Tersedia http://lenterakecil.com [01 November 2012].

Arikunto, S. (2007). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:PT. Bumi Aksara Arikunto, S. (2008). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Depdikbud. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta : PN Persero Balai

Pustaka.

Depdiknas. (2004). Pengertian Lembar Kerja Siswa. [Online]. Tersedia http://lenterakecil.com [01 November 2012].

Gusrina. (2008). Budidaya Ikan Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Hamalik, O. (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

http://kurikulum khusus. wordpress.com/kewirausahaan/pembelajaran-berbasis-produksi/. [15 Juli 2012].

Lisnawati. (2010). Pengoptimalkan Lembar Kerja Siswa (LKS) Sebagai Sarana Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pendidikan Agama Islam. TARBIYAH. Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam. Malang UIN (tidak diterbitkan). Nurfalah, F. (2012). Pegembangan Prosedur Praktikum dan Lembar Kerja Siswa

Berbasis Learning Cycle 7e Pada Penentuan Massa Atom Relatif dan Masa Molekul Relatif. FPMIPA Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia. Bandung FPMIPA UPI (tidak diterbitkan).

Rohaeti, E., Widjajanti, E., dan Padmaningrum, R.T. (2006). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Mata Pelajaran Sains Kimia untuk SMP Kelas VII,VIII, dan XI. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.

Sanjaya, W. (2007). Strategi Pembelajaran. Jakarta. Kencana. Sudjana, N. (1984). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.


(38)

Sudjana. (2004). Pengertian Hasil Belajar. [Online]. Tersedia http://www.sarjanaku.com [15 Juli 2012].

Sukamto. H. (1993). Kegunaan Lembar Kerja Siswa. [Online]. Tersedia http://lenterakecil.com [01 November 2012].

Sugiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Trianto. (2009). Model-model Pembejaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah”. Bandung: Univesity Press UPI.

Widjayanti, E. (2008). Kualitas Lembar Kerja Siswa. [Online]. Tersedia: http://staff.uny.ac.id/sties/default/files/pengabdian/endang-widjayanti-ifxmsdr/kualitas-LKS-pdr-c13 [27 September 2012].


(1)

Rickha Utari, 2013

Penggunaan Lembar Kerja Siswa Dalam Pembelajaran Berbasis Produksi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Mengelola Induk Ikan Di SMK Negeri 2 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.10.4 Uji Hipotesis

Bila hasil test yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji hipotesis dengan rumus:

Dimana:

X1 = mean sampel kelompok eksperimen

X2 = mean sampel kelompok kontrol

dsg = nilai deviasi standar gabungan

n1 = jumlah anggota sampel kelas eksperimen

n2 = jumlah anggota sampel kelas kontrol

(Arikunto, 2008:56)

3.10.5 Nilai Normal Gain

Menurut Hake (1998), gain adalah antara selisih anatara nilai pre test dan nilai post test. Uji normal gain yaitu:

dengan kategori perolehan:

g tinggi : dengan (<g>) ≥ 0,7 g sedang : dengan 0,7 < (<g>) ≥ 0,3 g rendah : dengan (<g>) < 0,3


(2)

Rickha Utari, 2013

Penggunaan Lembar Kerja Siswa Dalam Pembelajaran Berbasis Produksi Untuk Meningkatkan Hasil

3.10.6 Hasil Observasi

Data hasil observasi akan dianalisis secara deskriftif. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum tentang pelaksanaan pembelajaran dikelas selama diberi perlakuan dan kontrol, yang dihitung dengan menggunakan rumus:

Dimana : P = presentase F = frekuensi


(3)

Rickha Utari, 2013

Penggunaan Lembar Kerja Siswa Dalam Pembelajaran Berbasis Produksi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Mengelola Induk Ikan Di SMK Negeri 2 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa mengenai standar kompetensi mengelola induk ikan pada kelas yang menerapkan model pembelajaran konvensional, berdasarkan hasil analisis menunjukan interpretasi berada pada kategori “sedang”.

2. Hasil belajar siswa mengenai standar kompetensi mengelola induk ikan pada kelas eksperimen yang menggunakan lembar kerja siswa berdasarkan hasil analisis menunjukan interpretasi berada pada kategori “sedang”. 3. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan, terdapat perbedaan hasil

belajar siswa antara kelas eksperimen yang menggunakan lembar kerja siswa (LKS) dengan kelas kontrol yang menerapkan model pembelajaran konvensional. Dimana pada kelas eksperimen yang menggunakan lembar kerja siswa (LKS) dalam proses pembelajarannya lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pada standar kompetensi mengelola induk ikan.

4. Aktivitas siswa yang menggunakan lembar kerja siswa (LKS) lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.


(4)

Rickha Utari, 2013

Penggunaan Lembar Kerja Siswa Dalam Pembelajaran Berbasis Produksi Untuk Meningkatkan Hasil 1. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disarankan agar pada proses

pembelajaran berbasis produksi harus dilakukan dengan menggunakan lembar kerja siswa.

2. Penggunaan lembar kerja siswa hendaknya dilakukan oleh guru kelas dan selalu disempurnakan setiap saat.


(5)

Rickha Utari, 2013

Penggunaan Lembar Kerja Siswa Dalam Pembelajaran Berbasis Produksi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Mengelola Induk Ikan Di SMK Negeri 2 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi. (1996). Tujuan Lembar Kerja Siswa. [Online]. Tersedia http://lenterakecil.com [01 November 2012].

Arikunto, S. (2007). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:PT. Bumi Aksara Arikunto, S. (2008). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Depdikbud. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta : PN Persero Balai

Pustaka.

Depdiknas. (2004). Pengertian Lembar Kerja Siswa. [Online]. Tersedia http://lenterakecil.com [01 November 2012].

Gusrina. (2008). Budidaya Ikan Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Hamalik, O. (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

http://kurikulum khusus. wordpress.com/kewirausahaan/pembelajaran-berbasis-produksi/. [15 Juli 2012].

Lisnawati. (2010). Pengoptimalkan Lembar Kerja Siswa (LKS) Sebagai Sarana

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pendidikan Agama Islam. TARBIYAH.

Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam. Malang UIN (tidak diterbitkan). Nurfalah, F. (2012). Pegembangan Prosedur Praktikum dan Lembar Kerja Siswa

Berbasis Learning Cycle 7e Pada Penentuan Massa Atom Relatif dan Masa

Molekul Relatif. FPMIPA Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia. Bandung

FPMIPA UPI (tidak diterbitkan).

Rohaeti, E., Widjajanti, E., dan Padmaningrum, R.T. (2006). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Mata Pelajaran Sains Kimia untuk SMP Kelas VII,VIII, dan XI. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.

Sanjaya, W. (2007). Strategi Pembelajaran. Jakarta. Kencana. Sudjana, N. (1984). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.


(6)

Rickha Utari, 2013

Penggunaan Lembar Kerja Siswa Dalam Pembelajaran Berbasis Produksi Untuk Meningkatkan Hasil Sudjana. (2004). Pengertian Hasil Belajar. [Online]. Tersedia

http://www.sarjanaku.com [15 Juli 2012].

Sukamto. H. (1993). Kegunaan Lembar Kerja Siswa. [Online]. Tersedia http://lenterakecil.com [01 November 2012].

Sugiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Trianto. (2009). Model-model Pembejaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah”. Bandung: Univesity Press UPI.

Widjayanti, E. (2008). Kualitas Lembar Kerja Siswa. [Online]. Tersedia: http://staff.uny.ac.id/sties/default/files/pengabdian/endang-widjayanti-ifxmsdr/kualitas-LKS-pdr-c13 [27 September 2012].


Dokumen yang terkait

Penggunaan Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri Terstruktur Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Cahaya

3 17 237

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPTENSI MERANCANG KANDANG DAN PERALATAN DI SMK N 2 SUBANG.

0 0 44

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MEMAHAMI KANDANG TERNAK DI SMK NEGERI 2 CILAKU.

1 1 45

PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGEMAS IKAN DI SMK NEGERI 2 SUBANG.

0 3 29

HUBUNGAN PENILAIAN KINERJA PADA STANDAR KOMPETENSI MEMBERI PAKAN BERBASIS PRODUKSI DENGAN HASIL BELAJAR SISWA APSDP SMKN 2 SUBANG.

0 0 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER PADA KOMPETENSI MELAKSANAKAN PANEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI AGRIBISNIS PRODUKSI TANAMAN (APTN) DI SMK NEGERI 2 SUBANG.

0 0 32

ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS PRODUKSI PADA MATA PELAJARAN PENGELOLAAN INDUK IKAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK NEGERI 2 SUBANG.

0 0 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI PEMUPUKAN DI SMK NEGERI 2 SUBANG.

0 0 40

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING CYCLE PADA STANDAR KOMPETENSI MEMUPUK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 1 BOJONGPICUNG CIANJUR.

0 0 24

PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENGOLAH KUE INDONESIA DI SMK BOPKRI 2 YOGYAKARTA.

0 1 20