HUBUNGAN PENILAIAN KINERJA PADA STANDAR KOMPETENSI MEMBERI PAKAN BERBASIS PRODUKSI DENGAN HASIL BELAJAR SISWA APSDP SMKN 2 SUBANG.

(1)

HUBUNGAN PENILAIAN KINERJA PADA STANDAR KOMPETENSI MEMBERI PAKAN BERBASIS PRODUKSI

DENGAN HASIL BELAJAR SISWA APSDP SMKN 2 SUBANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri

Oleh

HARDY MAULANA 0811679

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Penilaian Kinerja Pada Standar Kompetensi Memberi Pakan Terhadap Hasil Belajar Siswa APSDP SMK N 2 Subang“ sepenuhnya karya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung sanksi/resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Mei 2013 Yang Membuat Pernyataan,

Hardy Maulana 0811679


(3)

ABSTRAK

Hardy Maulana. Hubungan Penilaian Kinerja Pada Standar Kompetensi Memberi Pakan Berbasis Produksi dengan Hasil Belajar Siswa APSDP SMKN 2 Subang.

Sistem pembelajaran yang diterapkan di SMKN 2 Subang salah satunya adalah pembelajaran berbasis produksi dimana siswa di tuntut untuk berhadapan langsung dengan situasi yang rill di lapangan. Standar Kompetensi Memberi Pakan pada kegiatan pendederan ikan. Penilaian Kinerja diharapkan dapat membantu guru dalam mengetahui sejauh mana ketercapaian standar kompetensi memberi pakan dalam kegiatan pendederan ikan berbasis produksi.

Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 2 Subang. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI APSDP (Agribisnis Produksi Sumber Daya Perairan) yang berjumlah 12 orang yaitu 7 orang siswa kelas induk dan 5 orang siswa kelas jauh. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi dan evaluasi hasil belajar.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pakan yang dilakukan oleh siswa APSDP sudah memacu pada setiap bagian indikator dan kegiatan pendederan cukup baik sudah berjalan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Penilaian kualitas kinerja yang diperoleh peserta didik baik dari kelas induk dan kelas jauh secara berurutan adalah sebagai berikut: a) menentukan jenis dan ukuran pakan adalah 91,6 dan 91,6 termasuk dalam kategori sangat baik; b) menentukan jumlah, waktu dan frekuensi pemberian pakan adalah 94,6 dan 100 termasuk dalam kategori sangat baik; c) menghitung kebutuhan pakan adalah 72,3 dan 75 termasuk dalam kategori baik; dan d) melakukan sampling adalah 66,7 dan 62,5 termasuk dalam kategori baik. Hasil tes peserta didik 10 dari 12 orang memperoleh nilai yang memenuhi nilai KKM. Kemudian hubungan antara penilaian kinerja dengan hasil belajar siswa menunjukan nilai rho sebesar 0,86 termasuk ke dalam kategori sangat kuat. Perhitungan z juga menunjukan nilai yang lebih besar yakni 2,86 dibanding z tabel 1,96, sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Terdapat hubungan yang signifikan antara penilaian kinerja dengan hasil belajar siswa APSDP SMK N 2 Subang.


(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penilaian kinerja (Performance Assesment) merupakan penilaian yang mengharuskan peserta didik untuk mempertunjukkan kinerja, bukan menjawab atau memilih jawaban yang tersedia. Dalam pembelajaran di kelas, guru tidak hanya mengukur aspek kognitif, tetapi juga harus mengukur aspek secara keseluruhan (kognitif, afektif, dan psikomotor), digunakan asessmen kinerja saat siswa melakukan unjuk kerja.

SMK Negeri 2 Subang adalah salah satu SMK di Indonesia yang menerapkan sistem pembelajaran berbasis produksi. Dalam hal ini kaitannya dengan kegiatan siswa dalam menghasilkan suatu produk. Siswa secara langsung terlibat secara keseluruhan di lapangan dari proses awal hingga proses akhir produksi, kemudian belajar secara langsung sebagai pengalaman selama ia di lapangan.

Pembelajaran berbasis produksi/Production Based Training (PBT) merupakan salah satu strategi pembelajaran yang sudah di isyaratkan dalam kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan dalam Landasan Program dan Pengembangan. PBT terdiri dari prinsip strategi dan pendekatan serta metoda untuk melaksanakan proses pembelajaran program produktif. Siswa melakukan produksi di sekolah agar menghasilkan suatu produk.

Selama proses kegiatan produksi di sekolah siswa dituntut untuk intensif berada di lapangan sehingga siswa hanya mendapatkan pembelajaran dari pengalaman ketika siswa berada di lapangan saja tanpa ada penyampaian referensi/materi yang disampaikan sebagai bahan acuan dan perbandingan bagi proses kegiatan yang dilakukan oleh siswa, jam pembelajaran tatap muka dengan guru dibatasi karena jam produksi yang lebih banyak. Pada Standar Kompetensi Memberi Pakan siswa setiap hari melakukan kegiatan pemberian pakan sebanyak tiga kali, materi yang didapat oleh siswa hanya berupa informasi dan instruksi dari tenaga ahli dan guru. Sehingga untuk


(5)

2

mengetahui pencapaian standar kompetensi khususnya pada standar kompetensi memberi pakan sulit.

Dengan memperhatikan masalah-masalah yang telah diuraikan diatas bahwa sulitnya untuk mengetahui pencapaian hasil belajar siswa. Tindakan yang dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru agar hasil belajar siswa dapat berubah dan perubahannya mengarah ke perubahan yang lebih baik sedangkan proses produksi masih tetap berlangsung. Oleh sebab itu guru melakukan Penilaian Kinerja hubungannya dengan menilai sejauh mana unjuk kerja dalam ranah psikomotor yang dilakukan oleh siswa selama kegiatan produksi berlangsung kemudian dihubungkan dengan hasil belajar siswa dalam ranah kognitif. Ketika siswa sedang melakukan proses produksi guru dapat terjun langsung ke lapangan kemudian melakukan observasi sekaligus mengevaluasi hasil kinerja pada ranah psikomotor peserta didik dan pada akhirnya memberikan tes kepada siswa pada ranah kognitif guna mengetahui apakah ada hubungan penilaian kinerja siswa dengan hasil belajar.

Oleh karena itu dengan Penilaian Kinerja diharapkan akan dapat mengetahui sejauh mana kegiatan produksi yang dilakukan oleh siswa. Kemudian setelah mendapatkan informasi/hasil observasi dalam kegiatan produksi siswa, guru memberikan tes kepada siswa guna mengetahui hasil belajar siswa baik yang didapat langsung di lapangan maupun pada materi yang diberikan sehingga dapat diketahui seberapa jauh standar kompetensi telah tercapai.

Sehubungan dengan itu, peneliti merasa tertarik untuk melaksanakan penelitian mengenai Penilaian Kinerja pada Standar Kompetensi Memberi Pakan di SMK N 2 Subang. Sehingga peneliti mengambil judul penelitian yaitu “Hubungan Penilaian Kinerja Pada Standar Kompetensi Memberi Pakan Berbasis Produksi Dengan Hasil Belajar Siswa APSDP SMK


(6)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Belum optimalnya upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran produktif sehubungan dengan pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru.

2. Sejauh mana pengaruh model pembelajaran berbasis produksi dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Penilaian Kinerja dapat membantu guru dalam mengetahui sejauh mana pencapaian belajar siswa di lapangan.

4. Terdapat hubungan penilaian kinerja dengan hasil belajar siswa.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak terlalu luas ruang lingkupnya, maka dibatasi pada permasalahan sebagai berikut:

1. Subjek penelitian

Subyek penelitian dibatasi pada siswa kelas XI Jurusan Agribisnis Produksi Sumber Daya Perairan SMK Negeri 2 Subang.

2. Obyek penelitian

Obyek penelitian dibatasi pada masalah berikut ini:

a. Terdapat hubungan antara penilaian kinerja siswa dengan hasil belajar siswa.

b. Penilaian Kinerja siswa.

c. Hasil Belajar siswa pada ranah kognitif pada Standar Kompetensi Memberi Pakan.

1.4 Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana kinerja siswa pada praktikum standar kompetensi memberi


(7)

4

2. Bagaimana hasil belajar siswa pada standar kompetensi memberi pakan?

3. Terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y pada standar kompetensi memberi pakan?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui hubungan penilaian kinerja dengan hasil belajar siswa kelas XI APSDP pada mata pelajaran produktif Standar Kompetensi Memberi Pakan di SMK Negeri 2 Subang.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat meningkatkan pemahaman siswa pada standar kompetensi memberi pakan.

2. Dapat dijadikan sebagai motivasi maupun acuan dalam pengingkatan kinerja dan profesionalisme guru.

3. Meningkatkan mutu guru/tenaga pendidik pada mata pelajaran produktif khususnya Standar Kompetensi Memberi Pakan.

4. Dapat menambah wawasan dan pengalaman penulis dalam melaksanakan proses pembelajaran.

5. Memberikan informasi mengenai Penilaian Kinerja siswa.

1.7 Penjelasan Judul Penelitian

Guna menghindari salah penafsiran dalam penelitian ini, maka penulis menjelaskan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut: 1. Hubungan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011), bersambung atau berangkai (yg satu dng yg lain); bertalian (dng); berkaitan (dng); bersangkutan (dng). Maksud dalam penelitian ini adalah adakah


(8)

sebab-akibat atau adakah keterkaitan antara penilaian kinerja yang diperoleh siswa dengan hasil belajar siswa.

2. Penilaian Kinerja

Menurut Bambang Wahyudi (2002) “penilaian kinerja adalah suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja/jabatan seorang tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya”. Maksudnya suatu evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap kualitas kinerja siswa ketika melaksanakan pembelajaran berbasis produksi khususnya pada standar kompetensi memberi pakan dalam kegiatan pendederan ikan mas dan nila.

3. Pembelajaran Berbasis produksi

Pembelajaran berbasis produksi adalah proses pembelajaran keahlian atau keterampilan yang dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya (real job), untuk menghasilkan barang atau jasa sesuai tuntutan pasar atau konsumen. Dalam penelitian ini model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis produksi agar siswa menghasilkan benih ikan mas dan benih ikan nila. 4. Hasil belajar

Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Maksud hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang dicapai siswa baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotor.

5. APSDP

APSDP adalah singkatan dari Agribisnis Produksi Sumber Daya Peraian. Yakni salah satu jurusan atau program keahlian SMK Negeri 2 Subang dengan tujuan membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap agar kompeten dalam : a). Melakukan pemijahan ikan; b). Melakukan pendederan dan pembesaran; c). Memproduksi pakan ikan; d). Melakukan usaha budidaya ikan; e). Memasarkan hasil budidaya ikan.


(9)

24

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rencana Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Subang.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah 12 orang siswa kelas XI Jurusan Agribisnis Produksi Sumber Daya Perairan SMK Negeri 2 Subang. Dengan 7 orang siswa dari kelas induk dan 5 orang siswa dari kelas jauh yang terletak di Cijambe kabupaten Subang.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan situasi yang terjadi dan dialami sekarang, sikap dan pandangan yang menggejala saat sekarang, hubungan antar variabel, pertentangan dua kondisi atau lebih, pengaruh terhadap suatu kondisi, perbedaan-perbedaan antar fakta, dan lain-lain.

Penelitian deskriptif cenderung tidak melakukan tindakan ataupun pengontrolan perlakuan pada subjek penelitian. Penelitian ini mengungkap fakta dan gejala apa adanya saat penelitian dilakukan. Sifat hubungan pada penelitian deskriptif adalah memperlihatkan adanya sebab akibat.

Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan mengiterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya (Best, 1982) dalam Sukardi, 2003. Penelitian ini sering disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol dan memanipulasi variabel penelitian.


(10)

Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat.

Berdasarkan pernyataan diatas penelitian ini hanya menggambarkan dan mengiterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya dan tanpa adanya perlakuan khusus.

3.3 Rancangan Penelitian

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti melakukan beberapa tahapan sebagai berikut: 1. Siswa melakukan kegiatan pemberian pakan pada kolam pendederan

ikan dengan langsung dipantau sekaligus diberikan penilaian dengan menggunakan lembar observasi.

2. Kemudian dilakukan refleksi berupa penyegaran materi berkaitan pemberian pakan sebagai bahan perbandingan dengan kegiatan yang dilakukan siswa di lapangan.

3. Melakukan tes terhadap siswa untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif pada Standar Kompetensi Memberi Pakan.

3.4 Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:148) “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang

digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Refleksi

Tes

Kegiatan memberi pakan pada pendederan ikan

Observasi/Penilaian Kinerja

Penyegaran Materi


(11)

26

Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dan informasi dalam penelitian ini antara lain:

1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi digunakan untuk mengetahui secara langsung pelaksanaan kegiatan memberi pakan. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penilaian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak telalu besar (Sugiyono, 2010).

Observasi yang dilakukan pada penelitian ini yaitu mengamati siswa yang sedang melaksanakan kegiatan memberi pakan dengan menggunakan lembar penilaian kinerja dan prosedur pendederan ikan atau SOP sebagai bahan acuan pendederan ikan mas dan ikan nila.

2. Tes

Tes diberikan pada tahap akhir untuk mengetahui hasil belajar siswa, dalam hal ini ditujukan pada ketercapaian standar kompetensi pada ranah kognitif.

3.5 Validitas Instrumen Penelitian

Untuk mencapai kebenaran instrumen yang digunakan, maka dilakukan Expert Judgment instrument penelitian, lembar soal tes, dan materi pelajaran yang diberikan. Yaitu dilakukan Expert Judgment oleh tenaga ahli Departemen Perikanan Budidaya VEDCA.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pengamatan secara langsung ke lapangan, ketika siswa sedang melakukan kegiatan memberi pakan, dokumentasi dan mengguanakan tes untuk mengetahui ketercapaian standar kompetensi memberi pakan.

Untuk mendapatkan data digunakan instrumen nontes berupa lembar observasi dan instrumen tes kemudian melakukan kegiatan dokumentasi. Bila dilihat dari segi cara maka teknik pengumpulan data secara khusus dilaksanakan sebagai berikut:


(12)

1. Melakukan observasi

Yaitu melakukan pengamatan secara langsung ketika siswa melakukan pemberian pakan pada kegiatan pendederan ikan mas dan ikan nila kemudian melakukan penilaian secara langsung di lapangan. Skala penilaian lembar observasi pemberian pakan menggunakan skala Likert sedangkan untuk lembar observasi prosedur (SOP) pendederan ikan menggunakan skala Guttman.

2. Pemberian tes

Tes diberikan kepada setiap siswa. Tes yang diberikan berupa soal essay atau uraian mengenai materi yang telah disampaikan yakni bahasan standar kompetensi memberi pakan. Hasil tes dinilai secara subyektif kemudian pemberian skor dilakukan secara manual oleh peneliti.

3.7 Teknik Pengolahan Data

Tahapan-tahapan dalam pengolahan data seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2007) yaitu: (1) Reduksi data; (2) Display data; (3) Pengambilan kesimpulan dan verifikasi data.

1. Reduksi Data

Tahap reduksi data merupakan kegiatan merangkum catatan-catatan lapangan, sehingga peneliti menemukan hal-hal pokok tentang objek penelitian. Dalam tahap ini data yang diperoleh dalam lapangan ditulis dalam bentuk uraian atau laporan yang terperinci. Laporan-laporan itu direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema atau polanya, jadi laporan lapangan sebagai bahan mentah disingkatkan, direduksi, disusun lebih sistematis, ditonjolkan pokok-pokok yang penting, diberi susunan yang lebih sistematis, sehingga lebih mudah dikendalikan.

Data yang direduksi memberi gambaran yang tajam tentang hasil pengamatan dan mempermudah peneliti untuk mencari data lainnya yang diperlukan. Reduksi data dapat pula membantu dalam memberikan kode kepada aspek-aspek tertentu. Reduksi data dilakukan selama pengumpulan


(13)

28

data berlangsung. Data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dikomentari dan ditulis dalam bentuk uraian dan laporan yang rinci.

Aspek-aspek yang direduksi adalah semua hal yang berkaitan dengan masalah ini. Aspek-aspek tersebut antara lain:

a. Data yang dikumpulkan berupa abstraksi dari seluruh deskripsi hasil observasi, abstrak hasil dokumentasi, selanjutnya dipilih sesuai dengan kategori masalahnya.

b. Kategori-kategori tersebut diuraikan untuk memahami aspek yang terdapat di dalamnya sambil menelaah/melihat hubungan antar satu dengan yang lainnya.

c. Membuat tata urutan masalah guna memberikan tafsiran yang memberikan makna terhadap hasil analisis, menjelaskan pada uraian, dan mencari hubungan antara dimensi uraian. Penafsiran dilakukan untuk memberikan makna terhadap data tentang kejelasan dan kesesuaian dangan tujuan penelitian.

2. Display Data

Pada tahap display ini peneliti melakukan perangkuman informasi dalam susunan yang lebih sistematis, sehingga data yang bertumpuk-tumpuk yang dapat mengakibatkan kesulitan dalam melihat gambaran keseluruhan tentang pelaksanaan kegiatan dapat dihindari. Dengan demikian dalam rangkuman penelitian ini disusun secara sistematis dengan tujuan untuk melihat gambaran secara keseluruhan mengenai data yang terkumpul. Adapun kegiatan dalam tahapan ini adalah sebagi berikut: a. Membuat rangkuman secara deskriptif dan sistematis, sehingga tema

sentral dapat diketahui dengan mudah.

b. Memberi makna setiap rangkuman tersebut dengan memperhatikan kesesuaian dengan materi penelitian.

3. Tahap Verifikasi dan Mengambil Kesimpulan

Proses pencarian makna dari data yang dikumpulkan dan pengambilan kesimpulan dalam penelitian ini dilakukan peneliti sejak awal. Hal ini


(14)

dimaksudkan agar kesimpulan yang mula-mula masih sangat tentative, kabur, dan diragukan akan menjadi lebih “grounded”. Disamping itu peneliti dapat melakukan pemberian makna yang relevan atas kesimpulan yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan memberi pakan siswa APSDP di SMKN 2 Subang. Langkah-langkah pada tahap ini adalah sebagai berikut:

a. Melakukan proses pengecekan ulang mulai dari survey lapangan, data, dan informasi yang telah dikumpulkan tersebut.

b. Membuat kesimpulan umum untuk dilaporkan sebagai hasil penelitian yang telah dilakukan.

Kemudian hasil penilaian dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

(Purwanto, 2009) Dimana:

N = nilai perolehan siswa R = skor yang diperoleh siswa

SM = skor maksimal dari aspek yang diharapkan muncul

Persentase skor butir yang telah diperoleh, selanjutnya dimasukkan dalam kategori sebagai berikut:

76 - 100 = kategori sangat baik 56 - 75 = kategori baik

40 - 55 = kategori kurang

0 - 40 = kategori sangat kurang

(Arikunto, 2003) 4. Penghitungan Korelasi

Setelah melakukan proses yang di atas maka dilakukan penghitungan korelasi, korelasi menyatakan hubungan antara dua variabel yang berbeda.


(15)

30

Dalam penelitian ini berarti bahwa berapa besar hubungan antara penilaian kinerja siswa dengan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini digunakan korelasi Spearman Rank karena sumber data yang didapat tidak sama. Dalam Sugiono (2012:244) dalam korelasi Spearman Rank sumber data untuk kedua variabel yang dikonversikan dapat berasal dari sumber data yang tidak sama, jenis data yang dikorelasikan adalah data ordinal, serta data dari kedua variabel tidak harus membentuk distribusi normal. Maka untuk menghitung korelasinya adalah sebagai berikut:

Dimana:

rs = Nilai Korelasi Spearman Rank d = Selisih setiap pasangan rank

n = Jumlah pasangan rank untuk Spearman

(Sugiyono, 2012) Kemudian untuk menguji signifikan menggunakan rumus z:

zh = ρ / ρ . √ n-1

1

√ n-1

Dimana:

ρ = hasil rho hitung n = jumlah

(Sugiyono, 2012) Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan, maka digunakan pedoman yang tertera pada tabel berikut ini.


(16)

Tabel 3.1 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat


(17)

47

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian mengenai Penilaian Kinerja Pada Standar Kompetensi Memberi Pakan Siswa APSDP di SMKN 2 Subang maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa penilaian kinerja siswa pada standar kompetensi memberi pakan adalah baik. Kemudian hasil tes yang diperoleh oleh masing-masing siswa menunjukan nilai yang cukup tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian siswa yang mendapat nilai kinerja yang tinggi juga mendapatkan nilai tes hasil belajar yang tinggi pula, begitu pula sebaliknya, siswa yang mendapatkan nilai kinerja yang kurang tinggi mendapatkan nilai tes hasil belajar yang kurang tinggi.

Kemudian berdasarkan hasil penghitungan korelasi dengan menggunakan rumus Spearman Rank antara penilaian kinerja dengan hasil belajar menunjukan hubungan kategori sangat kuat. Dengan demikian hipotesis alternatif diterima atau dengan kata lain bahwa terdapat hubungan antara penilaian kinerja dan hasil belajar siswa APSDP SMK N 2 Subang pada standar kompetensi memberi pakan.

5.2 Rekomendasi

Setelah melakukan penelitian maka penulis memberikan saran agar kegiatan pembelajaran dan kegiatan produksi lebih baik, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi pihak Sekolah: Pelaksanaan pemberian pakan hampir seluruhnya sesuai dengan setiap indikator kemudian kegiatan pendederan ikan baik itu ikan mas maupun ikan nila juga cukup baik dan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur, akan tetapi lebih baik jika prosedur pelaksanan kegiatan tersebut dibuat secara tertulis sehingga guru dapat melihat ketercapaian pelaksanaan kegiatan budidaya yang dilakukan oleh peserta didik terhadap standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.


(18)

2. Bagi pihak Guru: Dengan melihat sistem yang dilaksanakan menekankan peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan pembelajaran secara langsung dilapangan maka guru harus lebih intensif dalam melakukan pengawasan terhadap peserta didik.

3. Bagi Peserta didik: Dikarenakan kegiatan memberi pakan dilakukan dengan mengikuti instruksi dari guru, maka diharapkan peserta didik juga mampu menelaah dengan lebih banyak mempelajari materi yang terdapat dari berbagai sumber seperti buku, internet, dan lainnya, sehingga dapat dijadikan perbandingan antara teori dan apa yang terjadi langsung dilapangan dengan demikian kegiatan pembelajaran tidak hanya terpaku dengan apa yang terjadi di lapangan saja.


(19)

49

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2012. Hasil Belajar. [Online]. Tersedia:

http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html[12 juli 2012].

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2007). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta : PN Persero Balai Pustaka.

Dimyati dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta. Gusrina. 2008. Budidaya Ikan. Jilid 1. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah

Kejuruan.

Gusrina. 2008. Budidaya Ikan. Jilid 2. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Moleong, L.J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: RemajaRosdakarya

Purwanto, N. (2009). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.Bandung. Rosda

Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media.

Sugiyono. (2008). Meteode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono, (2012).Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.


(20)

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. PT.Bumi Aksara Suyanto, S.R. 2007.Budidaya Ikan Lele. Jakarta: Penebar Swadaya

_______. 2012. “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah”. Bandung: Univesity Press UPI

_______.2012. Assesment Kinerja. [online]. Tersedia: http://onizuka87.wordpress.com/2010/11/30/a-asesmen-kinerja-performance-assessment/ [16 September 2012].

_______. 2012. Pembelajaran Berbasis Produksi. [Online]. Tersedia: http://

duddyarisandi.wordpress.com/tag/pendidikan-berbasis-produksi/. [12 Juli 2012].

_______. 2012. Pembenihan Ikan Nila. [Online]. Tersedia:


(1)

Hardy Maulana, 2013

Hubungan Penilaian Kinerja Pada Standar Kompetensi Memberi Pakan Berbasis Produksi dengan Hasil Belajar Siswa APSDP SMKN 2 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini berarti bahwa berapa besar hubungan antara penilaian kinerja siswa dengan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini digunakan korelasi Spearman Rank karena sumber data yang didapat tidak sama. Dalam Sugiono (2012:244) dalam korelasi Spearman Rank sumber data untuk kedua variabel yang dikonversikan dapat berasal dari sumber data yang tidak sama, jenis data yang dikorelasikan adalah data ordinal, serta data dari kedua variabel tidak harus membentuk distribusi normal. Maka untuk menghitung korelasinya adalah sebagai berikut:

Dimana:

rs = Nilai Korelasi Spearman Rank d = Selisih setiap pasangan rank

n = Jumlah pasangan rank untuk Spearman

(Sugiyono, 2012) Kemudian untuk menguji signifikan menggunakan rumus z:

zh = ρ / ρ . √ n-1

1

√ n-1

Dimana:

ρ = hasil rho hitung n = jumlah

(Sugiyono, 2012) Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan, maka digunakan pedoman yang tertera pada tabel berikut ini.


(2)

Tabel 3.1 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat (Sugiyono, 2012)


(3)

Hardy Maulana, 2013

Hubungan Penilaian Kinerja Pada Standar Kompetensi Memberi Pakan Berbasis Produksi dengan Hasil Belajar Siswa APSDP SMKN 2 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian mengenai Penilaian Kinerja Pada Standar Kompetensi Memberi Pakan Siswa APSDP di SMKN 2 Subang maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa penilaian kinerja siswa pada standar kompetensi memberi pakan adalah baik. Kemudian hasil tes yang diperoleh oleh masing-masing siswa menunjukan nilai yang cukup tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian siswa yang mendapat nilai kinerja yang tinggi juga mendapatkan nilai tes hasil belajar yang tinggi pula, begitu pula sebaliknya, siswa yang mendapatkan nilai kinerja yang kurang tinggi mendapatkan nilai tes hasil belajar yang kurang tinggi.

Kemudian berdasarkan hasil penghitungan korelasi dengan menggunakan rumus Spearman Rank antara penilaian kinerja dengan hasil belajar menunjukan hubungan kategori sangat kuat. Dengan demikian hipotesis alternatif diterima atau dengan kata lain bahwa terdapat hubungan antara penilaian kinerja dan hasil belajar siswa APSDP SMK N 2 Subang pada standar kompetensi memberi pakan.

5.2 Rekomendasi

Setelah melakukan penelitian maka penulis memberikan saran agar kegiatan pembelajaran dan kegiatan produksi lebih baik, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi pihak Sekolah: Pelaksanaan pemberian pakan hampir seluruhnya sesuai dengan setiap indikator kemudian kegiatan pendederan ikan baik itu ikan mas maupun ikan nila juga cukup baik dan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur, akan tetapi lebih baik jika prosedur pelaksanan kegiatan tersebut dibuat secara tertulis sehingga guru dapat melihat ketercapaian pelaksanaan kegiatan budidaya yang dilakukan oleh peserta didik terhadap standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.


(4)

2. Bagi pihak Guru: Dengan melihat sistem yang dilaksanakan menekankan peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan pembelajaran secara langsung dilapangan maka guru harus lebih intensif dalam melakukan pengawasan terhadap peserta didik.

3. Bagi Peserta didik: Dikarenakan kegiatan memberi pakan dilakukan dengan mengikuti instruksi dari guru, maka diharapkan peserta didik juga mampu menelaah dengan lebih banyak mempelajari materi yang terdapat dari berbagai sumber seperti buku, internet, dan lainnya, sehingga dapat dijadikan perbandingan antara teori dan apa yang terjadi langsung dilapangan dengan demikian kegiatan pembelajaran tidak hanya terpaku dengan apa yang terjadi di lapangan saja.


(5)

Hardy Maulana, 2013

Hubungan Penilaian Kinerja Pada Standar Kompetensi Memberi Pakan Berbasis Produksi dengan Hasil Belajar Siswa APSDP SMKN 2 Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2012. Hasil Belajar. [Online]. Tersedia:

http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html [12 juli 2012].

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2007). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta : PN Persero Balai Pustaka.

Dimyati dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta. Gusrina. 2008. Budidaya Ikan. Jilid 1. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah

Kejuruan.

Gusrina. 2008. Budidaya Ikan. Jilid 2. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Moleong, L.J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: RemajaRosdakarya

Purwanto, N. (2009). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.Bandung. Rosda

Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media.

Sugiyono. (2008). Meteode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono, (2012).Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sudjana, N. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito 49


(6)

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. PT.Bumi Aksara Suyanto, S.R. 2007.Budidaya Ikan Lele. Jakarta: Penebar Swadaya

_______. 2012. “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah”. Bandung: Univesity Press UPI

_______.2012. Assesment Kinerja. [online]. Tersedia: http://onizuka87.wordpress.com/2010/11/30/a-asesmen-kinerja-performance-assessment/ [16 September 2012].

_______. 2012. Pembelajaran Berbasis Produksi. [Online]. Tersedia: http://

duddyarisandi.wordpress.com/tag/pendidikan-berbasis-produksi/. [12 Juli 2012].

_______. 2012. Pembenihan Ikan Nila. [Online]. Tersedia:


Dokumen yang terkait

Hubungan antara Penilaian Proses dan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Alat-alat Optik

0 15 195

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PRODUKSI PADA STANDAR KOMPETENSI DASAR PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN DI SMKN 1 KUNINGAN.

0 1 19

PENERAPAN PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR STANDAR KOMPETENSI PENGOLAHAN SUHU TINGGI.

0 1 27

PERBEDAAN KOMPETENSI PEMANENAN ANTARA SISWA PROGRAM MANDIRI DENGAN SISWA PROGRAM REGULER PADA JURUSAN BUDIDAYA DI SMKN 2 SUBANG.

0 0 32

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED-LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENGOLAH HASIL TERNAK UNGGAS DI SMKN 2 CILAKU CIANJUR.

0 0 38

PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENGELOLA INDUK IKAN DI SMK NEGERI 2 SUBANG.

0 0 38

PERBEDAAN KOMPETENSI PEMANENAN ANTARA SISWA PROGRAM MANDIRI DENGAN SISWA PROGRAM REGULER PADA JURUSAN BUDIDAYA DI SMKN 2 SUBANG.

0 0 27

STUDI ANALISIS KESESUAIAN PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA STANDAR KOMPETENSI SISTEM REM:Penelitian Deskriptif Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMKN 8 Bandung pada Kompetensi Dasar Perbaikan Sistem Rem dan Komponennya.

0 0 30

PEMBELAJARAN BERBASIS KERJA ANALISIS TERHADAP PENCAPAIAN STANDAR KOMPETENSI MEMBERI PAKAN DAN KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LAPANGAN : Studi Kasus di SMK Negeri Legon Kulon Kelas Jauh SMK Negeri 2 Subang.

0 1 23

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI MENYIAPKAN BENIH SAYURAN : Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI Jurusan Agrobisnis Tanaman Pangandan Hortikultura SMKN 2 Subang.

0 0 34