PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA:PTK di Kelas V SDN Babakankeusik 1KecamatanPatiaKabupatenPandeglang.

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA

DAN SIFAT-SIFATNYA

(PTK di Kelas V SDN Babakankeusik 1 KecamatanPatiaKabupatenPandeglang)

SKRIPSI

DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuSyaratdalamMenempuh GelarSarjanaPendidikan Program StudiPendidikan Guru SekolahDasar

Oleh : FiviSilviani

0909130

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG 2013


(2)

FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PenerapanPendekatan

Cooperative

Learning

Tipe

Student Teams

Achievement Divisions

(STAD)

untukMeningkatkanHasilBelajarSisw

aPadaKonsepCahayadanSifat-sifatnya

(PTK di Kelas V SD NegeriBabakankeusik 1

KecamatanPatiaKabupatenPandeglang)

Oleh FiviSilviani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Pendidikan Guru sekolahDasar

© FiviSilviani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA


(5)

ABSTRAK

“PenerapanPendekatanCooperative LearningTipeStudent Teams Achievement

Divisions (STAD)

untukMeningkatkanHasilBelajarSiswapadaKonsepCahayadanSifat-sifatnya

(PTK di Kelas V SDN Babakankeusik 1

KecamatanPatiaKabupatenPandeglang)”FIVI SILVIANI. 0909130. 2013.

Latarbelakangmasalahdalampenelitianyaituhasilbelajarsiswapadakonsepcahaya

dansifat-sifatnyamasihkurangdari KKM yang

telahditentukansekolah.Initerjadidisebabkankarenasiswamerasabosandantidakantu

siasbelajar.Makadibutuhkansuasanabelajar yang

menyenangkandanmembuatsiswamenjadiaktif.Untukitu, pendekatancooperative

learningtipe STAD

diharapkandapatmenjadialternatifpendekatanuntukpeningkatanhasilbelajarsiswapa dakonsepcahayadansifat-sifatnya.Berdasarkanlatarbelakangmasalah di atas, makadirumuskanpertanyaan-pertanyaanpenelitiansebagaiberikut: (1) Bagaimanaaktivitasbelajarsiswadenganmenggunakanpendekatancooperative

learning tipe STAD padakonsepcahayadansifat-sifatnya?, (2) Bagaimanatingkathasilbelajarsiswadenganmenggunakanpendekatancooperative

learning tipe STAD padakonsepcahayadansifat-sifatnya?.

Tujuandalampenelitianiniyaitu: (1)

Mendeskripsikanaktivitasbelajarsiswadenganmenggunakanpendekatancooperative

learning tipe STAD padakonsepcahayadansifat-sifatnya; (2) Memaparkantingkathasilbelajarsiswadenganmenggunakanpendekatancooperative

learning tipe STAD padakonsepcahayadansifat-sifatnya.Metode yang digunakandalampenelitianiniadalah PTK model spiral dariKemmisdan Taggart yang terdiridari 3 siklus, dimanasetiapsiklusterdiridariperencanaan, tindakan, observasi, danrefleksi.Hasiltemuandalampenelitianiniyaitu: (1)

adanyapeningkatanaktivitasbelajarsiswapadakonsepcahayadansifat-sifatnyamelaluipenerapanpendekatancooperative learningtipe STAD, peningkatan terlihat dari semakinbertambahnyadeskriptoraktivitas siswa yang adapada

pedoman observasi yang dibuat oleh peneliti;

(2)hasilbelajarsiswapadakonsepcahayadansifat-sifatnyamelaluipendekatancooperative learning tipe STAD semakinmeningkat. Nilai rata-rata padasiklus I sebesar 58,5, siklus II sebesar 66, dansiklus III sebesar 79,5. Dengandemikiandapatdisimpulkanbahwapenggunaanpendekatancooperative

learningtipe STAD

dalampembelajaransainsdapatmeningkatkanaktivitasdanhasilbelajarsiswapadakon

sepcahayadansifat-sifatnya.Disarankan guru

dankepalasekolahdapatmenerapkanpendekatancooperative learningtipeSTAD

sebagaisalahsatualternatifpendekatanbelajaruntukmeningkatkankualitaspembelajar

an di sekolah, dankepadapenelitiselanjutnya agar


(6)

FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kata kunci: PenerapanPendekatan Cooperative Learning Tipe Student Teams

Achievement Divisions (STAD), KonsepCahayadanSifat-sifatnya, PTK.


(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR GRAFIK ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ... 1

B. PerumusanMasalah ... 3

C. TujuanPenelitian ... 4

D. ManfaatPenelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KajianTeoritik ... 6

B. KajianHasilPenelitian ... 16

C. KerangkaBerpikir ... 18

D. HipotesisTindakan... 19

BAB III METODE PENELITIAN A. MetodePenelitianTindakanKelas ... 20

B. ProsedurPenelitian... 22


(8)

FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. DefinisiOperasional... 32

E. InstrumenPenelitian... 34

F. TeknikPengolahan Data ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. PersiapanPenelitian ... 39

B. PelaksanaanPenelitian ... 40

C. RekapitulasiHasilPenelitian ... 89

D. PembahasanHasilPenelitian ... 96

E. JawabanHipotesisTindakan ... 100

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 102

B. Rekomendasi ... 104

DAFTAR PUSTAKA ... 106 LAMPIRAN – LAMPIRAN


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah

“Pendidikanadalah proses interaksipendidikdanpesertadidik yang memilikitujuantertentu”(Wahyudin, 2005: 3.1).Pendidikansebagai proses padadasarnyamembimbingpesertadidikmenujupadatahapkedewasaan,

denganmelalui program pendidikansekolahataupunpendidikanluarsekolah, termasukdidalamnyapendidikandalamkeluargasertalingkungan.

Pembangunan di

bidangpendidikansebagaisalahsatubagiandaripembangunanNasional,

perludiwujudkangunapeningkatandankemajuansektorpendidikan.Menurunnya kualitaspendidikandiakibatkankurangtepatnyametodeyang

digunakanpendidikdalampembelajaranbanyakmendapatperhatiandariberbagai

kalanganmasyarakat, pesertalulusankependidikan,

parapendidikdanpemerintah.Olehkarenaitupemerintahberupayasemaksimalmu ngkinmengadakanperbaikandanpenyempurnaan di bidangpendidikan. Sebagailangkahantisipasi, makapendidikanbanyakdiarahkanpadapenataan proses belajar, penggunaandanpemilihanmetodebelajarsecaratepat. Kesemuanyadimaksudkanuntukpencapaianhasilbelajarsemaksimalmungkin.

“Belajaradalah proses

perubahantingkahlakuindividusebagaihasildaripengalamannyadalamberintera ksidenganlingkungan” (Rusman, 2012: 134).


(10)

FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu SelanjutnyaRogersmemaparkanmengenaibelajarsebagaiberikut:

Belajarharusmemilikimakna.pengorganisasianbahandan ide baruharusdalamkerangkamemberimaknakepadapesertadidik.Dilainpihak,

belajar yang optimal

akanterjadimanakalapesertadidikberpartisipasipenuhsertamemilikitanggungjawa bdalambelajar(Wahyudin, dkk, 2005: 3. 26).

“Kondisieksternal yang berpengaruhpadakegiatanbelajaryaitu: bahanbelajar, suasanabelajar, media atausumberbelajar, danpendidikitusendiri” (Wahyudin, dkk, 2005: 3. 26). Suasanabelajar yang baikdapatdilihatdaribagaimanasiswadalamkelassecaraaktifmampubekerjasam adengantemannyasehinggamateri yang dipelajaridapatditerimadenganbaik.

Saat proses

pembelajaranberlangsungsiswatidakhanyadapatbelajarmelaluipengalamansec aralangsungnamundapatjugadilakukandengancarabekerjasamadengantemanny akarenaitudapatmempermudahsiswadalammemahamisuatumateri.

Berdasarkanhasilpengamatan di kelas V SDN Babakankeusik 1 hasilbelajarsiswapadakonsepcahayadansifat-sifatnyamasihkurangdari KKM

yang telahditentukan,

haliniterjadibukandisebabkankarenatingkatberpikirsiswa yang masihrendah, tetapihalinidisebabkankarenabeberapafaktorsepertisiswamerasabosandantidak

antusiasbelajar, makadibutuhkansuasanabelajar yang

menyenangkandanmembuatsiswamenjadiaktif.

“Student teams achievement divisions (STAD)merupakan model

pembelajarankooperatifdenganmenggunakankelompokkecil” (HanafiahdanSuhana, 2012: 44).


(11)

Untukitu, pendekatancooperative learningtipestudent teams achievement

divisions (STAD) diharapkandapatmenjadialternatifpendekatan yang tepatdalampeningkatanhasilbelajarsiswapadakonsepcahayadansifat-sifatnya di kelas V SDN Babakankeusik 1 kecamatanPatiakabupatenPandeglang.Dari latarbelakangitulahpenelitimerasatertarikuntukmengadakanpenelitiandenganj udul “penerapanpendekatancooperative learning tipestudent teams achievement divisions (STAD) untukmeningkatkanhasilbelajarsiwapadakonsepcahayadansifat-sifatnya”.

B. PerumusanMasalah

Berdasarkanlatarbelakangmasalah yang telahdikemukakan,

makarumusanmasalah yang ditetapkanadalah

“Bagaimanapenerapanpendekatancooperative learningtipestudent teams achievement divisions (STAD)

dapatmeningkatkanhasilbelajarsiswapadakonsepcahayadansifat-sifatnya?”.Masalahtersebutdirincikedalampertanyaan -pertanyaanpenelitiansebagaiberikut:

1. Bagaimanaaktivitasbelajarsiswadenganmenggunakanpendekatancooperat

ive learning tipestudent teams achievement divisions

(STAD)padakonsepcahayadansifat-sifatnya?

2. Bagaimanatingkathasilbelajarsiswadenganmenggunakanpendekatancoop

erative learning tipestudent teams achievement divisions (STAD)


(12)

FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. TujuanPenelitian

Tujuan yang hendakdicapaidalampenelitianiniadalahsebagaiberikut:

1. Mendeskripsikanaktivitasbelajarsiswadenganmenggunakanpendekatanco

operative learning tipestudent teams achievement divisions

(STAD)padakonsepcahayadansifat-sifatnya.

2. Memaparkantingkathasilbelajarsiswadenganmenggunakanpendekatancoo

perative learning tipestudent teams achievement divisions (STAD)

padakonsepcahayadansifat-sifatnya.

D. ManfaatPenelitian

Hasilpenelitianinidiharapkandapatmemberikanmanfaatbaikuntuksiswa, guru ataupunpeneliti.Manfaatpenelitiandapatdiuraikansebagaiberikut:

1. BagiSiswa

a. Siswadapatlebihmudahmemahamikonsep yang

diajarkankarenapembelajarandilakukansecaraberkelompok,

jadisiswadapatmenanyakanapa yang

belumdipahamikepadatemansekelompoknya yang sudahpaham. b. Dapatmeningkatkanaktivitassosialsiswa,

karenasiswadituntutuntukbelajarbersamadengantemankelompoknya. c. Dapatmelatihtanggungjawabsiswaterhadapkelompoknya.


(13)

d. Dapatmelatihsiswa agar berpartisipasiaktifdanberkomunikasidalamkegiatanpembelajaran. 2. BagiGuru

a. Dapatmemperbaikicarapengaturan guru dalam proses belajarmengajar.

b. Dapatmemperbaikikualitasmengajar guru

didalamkegiatanbelajarmengajar.

c. Menambahpengetahuandanwawasandalam proses belajarmengajar. 3. BagiPeneliti

a. Dapatmengetahuipermasalahandalampembelajaran, baikindividumaupunkelompoksecaralangsung.

b. Dapatmembantusiswadalammenyelesaikanpermasalahan. c. Menambahwawasandanpengetahuanbarumengenaipembelajaran


(14)

FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN A.Metode Penelitian Tindakan Kelas

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).“Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat” (Wardhani, 2007: 1.4).

Dalam penelitian tindakan kelas ada tiga unsur atau konsep, yakni sebagai berikut :

1. Penelitian adalah aktifitas mencermati suatu objek tertentu melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah.

2. Tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu atau kualitas proses belajar mengajar.

3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru (Kunandar, 2011: 45).

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru untuk memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan di kelas.

Konsep PTK model Kemmis dan Taggart terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (Action), pengamatan ( observing), dan refleksi (reflecting). Dibawah ini diuraikan penjelasan tentang komponen PTK model Kemmis dan Taggart, yaitu :

1. Perencanaan

Rencana tindakan apa yang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi.


(15)

2. Tindakan

Apa yang dilakukan oleh guru atau penelitian sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

3. Observasi

Mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.

4. Refleksi

Penelitian mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria.Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal (Nur’aeni, 2012:24).

Karakteristik PTK yang membedakannya dengan penelitian lain adalah sebagai berikut:

1. Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan.

2. Self-reflective inquiry, atau penelitian melalui refleksi diri, merupakan

ciri PTK yang esensial.

3. Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa prilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi.

4. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran (Wardhani, 2007: 1.5-1.7).

Suyanto (Basrowi dan Suwandi, 2008: 52) mengemukakan bahwa “Tujuan

akhir dari pelaksanaan PTK adalah untuk meningkatkan (1) kualitas praktik, (2) relevansi pendidikan, (3) mutu hasil pendidikan, dan (4) efisiensi

pengelolaan pendidikan”.Selanjutnya Borg mengemukakan mengenai tujuan utama PTK sebagai berikut:

Tujuan utama dalam PTK ialah pengembangan keterampilan guru berdasarkan pada persoalan-persoalan pembelajaran yang dihadapi oleh guru di kelasnya sendiri dan bukannya bertujuan untuk pencapaian pengetahuan umum dalam bidang pendidikan (Basrowi dan Suwandi, 2008:56).


(16)

FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B.Prosedur Penelitian

Model PTK yang peneliti gunakan adalah PTK model Kemmis dan Taggart yang banyak dijadikan acuan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

Kemmis & Taggart (Basrowi dan Suwandi, 2008: 26) mengemukakan bahwa Penelitian tindakan digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis di mana keempat aspek, yaitu perencanaan, tidakan, observasi dan refleksi …, tetapi lebih merupakan momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

Alur PTK kegiatan pembelajaran dalam mensingkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran sains pada konsep cahaya dengan menggunakan pendekatan cooperative learning tipe student teams achievement divisions (STAD), yaitu sebagai berikut:

Gambar 3.1

Modifikasi Model PTK Kemmis dan Taggart(Basrowi dan Suwandi, 2008: 107)

Refleksi PRA SIKLUS Refleksi Rencana Rencana Observasi SIKLUS I Observasi SIKLUS II Refleksi Observasi

Tindakan

Tindakan

Rencana

Refleksi SIKLUS III

Observasi


(17)

1. Pra Siklus a. Observasi

Dalam upaya mendapatkan data kondisi awal siswa, maka peneliti melakukan pengamatan atau observasi dikelas dengan keadaan yang sebenarnya ketika proses kegiatan belajar mengajar sebelum menerapkan pendekatan cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD).

b. Refleksi

Pada kegiatan refleksi ini, peneliti bersama guru menganalisis dan merefleksikan hasil pengamatan terhadap kegiatan belajar mengajar di di kelas yang masih belum optimal. Kemudian membahas rencana tindakan yang akan dilakukan untuk menindaklanjuti hal-hal yang diperoleh pada saat observasi sebagai bahan pertimbangan untuk merumuskan siklus I. 2. Siklus I

a. Perencanaan

Kegiatan ini dimaksudkan peneliti bersama guru merencanakan rencana pembelajaran dari hasil observasi dan refleksi dari kegiatan pra siklus sebagai wujud revisi dari kelemahan yang terjadi pada kegiatan pra siklus.

Rencana tindakan pada siklus I sesuai dengan hasil refleksi pada pra siklus adalah sebagai berikut :


(18)

FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Peneliti dan guru menyusun RPP dengan menggunakan pendekatan

cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD)

pada konsep cahaya merambat lurus dan cahaya dapat dipantulkan. 2) Menyusun lembar observasi untuk mengamati keaktifan siswa dalam

pembelajaran sains dengan menggunakan pendekatan cooperative

learning tipe student teams achievement division (STAD).

3) Menyiapkan soal-soal evaluasi yang berkaitan dengan konsep cahaya merambat lurus dan cahaya dapat dipantulkan.

b. Tindakan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan proses pembelajaranmenggunakan pendekatancooperative

learning tipe student teams achievement division(STAD) dalam

pembelajaran IPA Pada konsep cahaya merambat lurus dan cahaya dapat dipantulkan. Pada tahap ini tindakan yang akan dilakukan, yaitu :

1) Pada awal pembelajaran guru memberikan soal pre test. Kemudian melakukan apersepi mengenai cahaya merambat lurus dan cahaya dapat dipantulkan yaitu dengan melakukan tanya jawab dengan siswa yang dikaitkan dengan kejadian yang ada disekitar.

2) Siswa dibagi ke dalam empat kelompok berdasarkan hasil pretest, dalam satu kelompok terdiri dari 5 orang siswa dengan kemampuan yang beragam.

3) Guru menyampaikan materi pelajaran secara garis besar, guru menjelaskan prosedur kegiatan dan tata cara kerja kelompok.


(19)

4) Guru melakukan praktikum dan satu orang perwakilan dari tiap kelompok memperhatikan kegiatan yang dilakukan oleh guru sedangkan anggota kelompok yang lain membaca dan memahami lembar kerja siswa. Kemudian masing-masing kelompok bekerja sama, melakukan diskusi, mengerjakan LKS yang diberikan guru dan mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya

5) Guru mengevaluasi hasil belajar siswa melalui pemberian kuis mengenai cahaya merambat lurus dan cahaya dapat dipantulkan secara individu.

6) Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing tim atau kelompok sesuai dengan nilai rata-rata yang diperoleh oleh setiap kelompok.

c. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Peneliti dan guru mitra bekerja sama untuk mengamati kegiatan

pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekataan

cooperativelearning tipe student team achievement division (STAD) pada

konsep cahaya merambat lurus dan cahaya dapat dipantulkan. d. Refleksi

Pada tahap ini peneliti bersama guru mitra mendiskusikan dan merefleksi hasil pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD)


(20)

FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hasil refleksi belum mencapai tujuan yang diharapkan maka dilanjutkan ke siklus II.

3. Siklus II

a. Perencanaan

Kegiatan ini dimaksudkan peneliti bersama guru merencanakan rencana pembelajaran dari hasil observasi dan refleksi dari kegiatan siklus I sebagai wujud revisi dari kelemahan yang terjadi pada kegiatan siklus I.

Rencana tindakan pada siklus II sesuai dengan hasil refleksi pada siklus I adalah sebagai berikut :

1) Peneliti dan guru menyusun RPP dengan menggunakan pendekatan

cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD)

pada konsep cahaya dapat dibiaskan dan cahaya dapat menembus benda bening.

2) Menyusun lembar observasi untuk mengamati keaktifan siswa dalam pembelajaran sains dengan menggunakan pendekatan cooperative

learning tipe student teams achievement division (STAD).

3) Menyiapkan soal-soal evaluasi yang berkaitan dengan konsep cahaya dapat dibiaskan dan cahaya dapat menembus benda bening.

b. Tindakan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan proses pembelajaranmenggunakan pendekatancooperative


(21)

learning tipe student teams achievement division(STAD) dalam

pembelajaran IPA Pada konsep cahaya dapat dibiaskan dan cahaya dapat menembus benda bening. Pada tahap ini tindakan yang akan dilakukan, yaitu :

1) Pada awal pembelajaran guru memberikan soal pre test. Kemudian melakukan apersepi mengenai cahaya dapat dibiaskan dan cahaya dapat menembus benda bening yaitu dengan melakukan tanya jawab dengan siswa yang dikaitkan dengan kejadian yang ada disekitar. 2) Gurumengingatkan siswa mengenai kelompok yang telah dibuat pada

pembelajaran sebelumnya dan menyuruh siswa duduk bersama dengan kelompoknya.

3) Guru menyampaikan materi pelajaran secara garis besar, guru menjelaskan prosedur kegiatan dan tata cara kerja kelompok.

4) Setelah membaca dan memahami LKS yang diberikan guru, siswa melakukan praktikum bersama dengan kelompoknya mengenai materi cahaya dapat dibiaskan dan cahaya dapat menembus benda bening. Kemudian masing-masing kelompok bekerja sama, melakukan diskusi, mengerjakan LKS yang diberikan guru dan mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

5) Guru mengevaluasi hasil belajar siswa melalui pemberian kuis mengenai cahaya dapat dibiaskan dan cahaya dapat menembus benda bening.


(22)

FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6) Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing tim atau kelompok sesuai dengan nilai rata-rata yang diperoleh oleh setiap kelompok.

c. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Peneliti dan guru mitra bekerja sama untuk mengamati kegiatan pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekataan cooperative

learning tipe student team achievement division (STAD) pada konsep

cahaya dapat dibiaskan dan cahaya dapat menembus benda bening.

d. Refleksi

Pada tahap ini peneliti bersama guru mitra mendiskusikan dan merefleksi hasil pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD)

pada konsep cahaya dapat dibiaskan dan cahaya dapat menembus bendabening.Jika hasil refleksi belum mencapai tujuan yang diharapkan maka dilanjutkan ke siklus III.

4. Siklus III

a. Perencanaan

Kegiatan ini dimaksudkan peneliti bersama guru merencanakan rencana pembelajaran dari hasil observasi dan refleksi dari kegiatan


(23)

siklus II sebagai wujud revisi dari kelemahan yang terjadi pada kegiatan siklus II.

Rencana tindakan pada siklus III sesuai dengan hasil refleksi pada siklus II adalah sebagai berikut :

1) Peneliti dan guru menyusun RPP dengan menggunakan pendekatan

cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD)

pada konsep pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana. 2) Menyusun lembar observasi untuk mengamati keaktifan siswa dalam

pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan cooperative

learning tipe student teams achievement division (STAD).

3) Menyiapkan soal-soal evaluasi yang berkaitan dengan konsep pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana.

b. Tindakan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan proses pembelajaranmenggunakan pendekatancooperative

learning tipe student teams achievement division(STAD) dalam

pembelajaran IPA pada konsep pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana. Pada tahap ini tindakan yang akan dilakukan, yaitu : 1) Pada awal pembelajaran guru memberikan soal pre test. Kemudian

melakukan apersepi mengenai pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana yaitu dengan melakukan tanya jawab dengan siswa yang dikaitkan dengan kejadian yang ada disekitar.


(24)

FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Gurumengingatkan siswa mengenai kelompok yang telah dibuat pada pembelajaran sebelumnya dan menyuruh siswa duduk bersama dengan kelompoknya.

3) Guru menyampaikan materi pelajaran secara garis besar, guru menjelaskan prosedur kegiatan dan tata cara kerja kelompok.

4) Setelah membaca dan memahami LKS yang diberikan guru, siswa melakukan praktikum bersama dengan kelompoknya mengenai materi pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana. Kemudian masing-masing kelompok bekerja sama, melakukan diskusi, mengerjakan LKS yang diberikan guru dan mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

5) Guru mengevaluasi hasil belajar siswa melalui pemberian kuis mengenai pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana. 6) Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing tim atau

kelompok sesuai dengan nilai rata-rata yang diperoleh oleh setiap kelompok.

c. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Peneliti dan guru mitra bekerja sama untuk mengamati kegiatan pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekataan cooperative

learning tipe student team achievement division (STAD) pada konsep


(25)

d. Refleksi

Pada tahap ini peneliti bersama guru mitra mendiskusikan dan merefleksi hasil pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD)

pada konsep pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana.Jika hasil refleksi belum mencapai tujuan yang diharapkan maka dilanjutkan ke siklus selanjutnya.

C.Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subjek penelitian

Yang menjadi subjek penelitian tindakan kelas ini adalah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan cooperative learning tipe

student teams achievement divisions (STAD) pada konsep cahaya dan

sifat-sifatnya di kelas V SDN Babakankeusik 1 kecamatan Patia kabupaten Pandeglang.Dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang yang terdiri dari jumlah siswa laki-laki 8orang dan siswa perempuan 12 orang.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi yang menjadi tempat penelitian tindakan kelas ini adalah SDN Babakankeusik 1 kecamatan Patia kabupaten Pandeglang.Alasan memilih lokasi tersebut karena jarak dari lokasi ke tempat tinggal peneliti tidak terlalau jauh.


(26)

FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D.Definisi Operasional 1. Hasil Belajar

“Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan” (Suprijono, 2012:5).

Dalam penelitian ini pengukuran pengetahuan yang dipahami siswa mengenai cahaya diperoleh dari tes dan kegiatan belajar siswa pada konsep cahaya diukur dengan lembar observasi.

2. Konsep Cahaya dan Sifat-sifatnya

Materi pada penelitian ini adalah konsep cahaya dan sifat-sifatnya. Cahaya berasal dari sumber cahaya.“Semua benda yang dapat memancarkan cahaya disebut sumber cahaya” (Haryanto, 2004: 141).

Cahaya dan sifat-sifatnya dalam penelitian ini adalah materi pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) di kelas V semester 2. Penjelasan mengenai sub bab dalam konsep cahaya dan sifat-sifatnya meliputi: cahaya merambat lurus dan cahaya dapat dipantulkan, cahaya dapat dibiaskan dan cahaya dapat menembus benda bening dan pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana.

3. Pendekatan Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)


(27)

Slavin memaparkan bahwa “Gagasan utama didalam STAD adalah

memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk

menguasai keterampilan yang diajarkan guru”(Rusman, 2012:214).Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe student teams

achievement divisions (STAD) yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Tahap 1: Siswa diberikan pre test untuk mengetahui kemampuan setiap individu.

Tahap 2: Dari hasil pre test yang telah dilakukan siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok.

Tahap 3: Guru memberikan materi mengenai konsep cahaya secara garis besarnya saja.

Tahap 4: Guru membagikan lembar kerja siswa kepada semua kelompok, kemudian siswa melakukan praktikum bersama kelompoknya dan mendiskusikan hasilnya dengan teman kelompok.

Tahap 5: Guru memberikan kuis secara individu dan siswa tidak boleh saling membantu.

Tahap 6: Skor kuis semua anggota dijumlahkan dalam kelompok, kemudian dibagi sejumlah anggota dalam kelompok tersebut (dirata-ratakan).

Tahap 7: Pemberian penghargaan atas keberhasilan kelompok berdasarkan rata-rata yang diperoleh tiap kelompok yaitu tiap kelompok


(28)

FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diberi predikat sesuai skor yang didapat kelompok(good team, great team dan super team).

Tahap 8: Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran pada konsep cahaya dan sifat-sifatnya.

Dalam pelaksaan pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions (STAD) ini dibutuhkan perangkat penunjang yaitu

berupa buku panduan siswa, RPP, dan media yang sesuai.

E.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2011: 148).

Dalam kegiatan penelitian ini, instrumen yang akan digunakan adalah observasi dan tes.

1. Pedoman Observasi

Hadi (Sugiyono, 2011: 203) mengemukakan bahwa, “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis”.

Observasi adalah suatu kegiatan dimana peneliti melakukan suatu penilaian mengenai kegiatan atau aktifitas, maupun proses yang dilakukan oleh siswa atau guru dalam suatu pembelajaran.


(29)

Dalam suatu kegiatan mengobservasi peneliti haruslah menggunakan lembar pedoman observasi agar apa yang di observasi oleh peneliti dapat di tulis dalam lembar pedoman observasi tersebut.

Dengan menggunakan lembar pedoman observasi juga peneliti dapat lebih rinci meneliti proses pembelajaran yang dilakukan. Berikut merupakan pedoman observasi yang akan digunakan peneliti dalam meneliti aktivitas belajar siswa dengan menggunakan pendekatan cooperative learning tipe

student teams achievement divisions (STAD) pada pembelajaran IPA di

kelas V.

Tabel 3.1

Pedoman Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran IPA pada Konsep Cahaya dan Sifat-sifatnya dengan Menggunakan Pendekatancooperative

learning tipe student teams achievement divisions (STAD)

No Aspek yang diamati Ya Tidak 1

Penyampaian tujuan dan motivasi

 Motivasi belajar

2 Persentasi kelas

 Konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran

 Menyimak pembelajaran

 Antusiasme/semangat dalam mengikuti pembelajaran

3 Kegiatan belajar dalam Tim

 Menyelsaikan permasalahan secara bersama

 Terlibat aktif dalam kelompok

4

Kuis

 Keseriusan dan tanggung jawab dalam mengerjakan kuis


(30)

FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

Rekognisi Tim

 Menerima apa adanya skor yang diperoleh

 Bekerja keras agar mendapatkan penghargaan

Jumlah Deskriptor

Presentase

Komentar:

2. Tes Hasil Belajar

“Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atausejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembanhgan salah satu atau beberapa aspek psikologis di dalam dirinya”(Kunandar 2011:186).

Sebelum melakukan tes, peneliti atau guru membuat kisi-kisi soal terlebih dahulu.karena tes yang diberikan di dalam suatu pembelajaran haruslah mengacu pada kisi-kisi yang telah dibuat. Berikut di bawah ini adalah kisi-kisi soal secara umum pada konsep cahaya dan sifat-sifatnya.

a. Standar Kompetensi: Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model.

b. Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.

Tabel 3.2 Kisi-kisi soal

Supiyani, S. Pd NIP: 197601012008011012


(31)

Siklus Pokok / Sub Pokok Bahasan

Tingkat Kesukaran

Tingkatan kognitif

Jumlah C1 C2 C3

1.

Cahaya mersambat lurus dan cahaya dapat dipantulkan

Mudah *1,2,3 3

Sedang *4,5,6,7,8 5

Sukar *9,10 2

Jumlah 3 5 2 10

2.

Cahaya dapat dibiaskan dan cahaya menembus benda bening

Mudah *1,2,3 3

Sedang *4,5,6,7,8 5

Sukar *9,10 2

Jumlah 3 5 2 10

3. Pemanfaatan sifat-sifat

cahaya dalam karya sederhana

Mudah *1,2,3 3

Sedang *4,5,6,7,8 5

Sukar *9,10 2

Jumlah 3 5 2 10

* = nomor soal

F.Teknik Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul dari penelitian yang telah dilakukan pada pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan cooperative learning tipe

student teams achievement divisions (STAD)kemudian dianalisis dan

dipaparkan dalam teknik pengolahan data ini.

Teknik pengolahan data yang berkaitan dengan keaktifan belajar siswa danhasil belajar adalah sebagai berikut:

1. Lembar Observasi

Untuk mengumpulkan data dari kegiatan pembelajaran yang diobservasi haruslah menggunakan lembar pedoman observasi. Dengan menggunakan lembar pedoman observasi yang telah disediakan data yang diperoleh akan terinci dengan baik.Maka untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan siswa di kelas dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan


(32)

FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peneliti menuliskan temuan-temuan yang diperoleh didalam lembar pedoman observasi yang telah dibuat sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.

2. Tes Hasil Belajar

Penskoran tes hasil belajar siswa untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa, yaitu:

 Skor maksimal adalah 100

 Untuk menentukan nilai hasil siswa yaitu:

Nilai =Skor Perolehan (benar) Jumlah soal x100 Dan nilai rata-rata kelasnya ditentukan dengan rumus:

Kriteria Penilaian sebagai berikut :

- Skor nilai 90 – 100 = A (baik sekali)

- Skor nilai 80 – 89 = B (baik)

- Skor nilai 65 – 79 = C (cukup)

- Skor nilai 55 – 64 = D (kurang)

- Skor nilai  55 = E (buruk)

(Sumber: Cece Rakhmat dan Solehudin 2006 : 67 dalam Enzelina, 2012: 56). Nilai Rata-rata Kelas = ∑ Nilai Akhir Siswa


(33)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Berdasarkan pelaksanaanpenelitian yang dilaksanakan di SDN

Babakankeusik 1danpembahasanhasilpenelitian,

makadapatditarikbeberapakesimpulandarimulaipelaksanaansiklus I sampaisiklus III, yaitusebagaiberikut:

1. Pembelajaran IPA

padakonsepcahayadansifat-sifatnyadenganmenggunakanpendekatancooperative learningtipestudent teams achievement division (STAD) yang diberikanoleh guru model

(peneliti) cukupmenyenangkandanmenarikbagisiswa. Hal

initerlihatdarihasilobservasi yang dilakukanoleh observer (guru mitra)

darisiklus I sampaisiklus III

bahwaaktivitassiswamengalamipeningkatanditiapsiklusnya, peningkatan terlihat dari semakinbertambahnyadeskriptoraktivitas siswa yang adapada

pedoman observasi yang dibuat oleh peneliti.

Siswaterlihatsangatantusiasdanbersemangatketikapembelajaranberlangsungt erutamaketikamerekadiharuskanuntukmelakukanpraktikumdanberdiskusiber samadengankelompoknya.

Siswabersamadengankelompoknyadapatbekerjasamadenganbaikdanturutber partisipasiaktifdalammelakukanpraktikumdanmengerjakanlembarkerjasiswa

yang diberikanoleh guru, siswamenunjukkan rasa


(34)

FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pun sudahcukupbaik.Apalagiketikadiberitahuoleh guru bahwakelompok yang mendapatskoryang sesuaidengan yang telahditentukanoleh guru model

(peneliti) akandiberikanpenghargaankelompok,

siswasemakintermotivasidansemakinbersemangatdalambelajar,

memahamimateri, melakukanpraktikumdanmelaksanakandiskusikelompok. 2. Hasil belajar siswa pada konsep cahayadansifat-sifatnya dengan

menggunakan pendekatancooperative learningtipestudent teams achievement division (STAD) mengalami peningkatan yang sangat baik, hal

ini dapat dilihat dari nilairerata hasil belajar siswa mulai dari siklus I yaitu 58,5 dan presentase 40% dengan kategorikurang, pada siklus II nilai rerata siswa meningkat menjadi 66 dengan presentase 50% dengan kategori cukup, dan kemudian pada siklus III mencapai 79,5dan presentase 100% termasuk dalam kategori baik. Skorkelompok yang diperolehsiswadalampembelajaran

IPA padakonsepcahayadansifat-sifatnyajugameningkat,

halinidapatdilihatdarirerataskorkelompoksiswapadasiklus I yaitu

10,2danpresentase 0%

dengankategorikurangkarenadariempatkelompokbelumadasatukelompokpun

yang mendapatkanpenghargaan. Padasiklus II

rerataskorkelompoksiswayaitu 12,8 danpresentase 75%

dengankategoricukupkarenadariempatkelompok,

tigakelompoksudahmendapatkanpenghargaan good team dan 1 kelompokbelummendapatkanpenghargaan. Dan padasiklus III skorkelompoksiswayaitusebesar 20,4 danpresentase 100%


(35)

karenakeempatkelompoktersebutsudahmendapatkanpenghargaan, 1

kelompokmendapatkanpenghargaan great team (timhebat)

dantigakelompokmendapatkanpenghargaan super team (tim super). Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA konsep cahayadansifat-sifatnyamelaluipenerapanpendekatan cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD) mengalamipeningkatan.

Dari uraian di atas,

penelitidapatmenyimpulkanbahwapenelitianpadapenerapanpendekatancooperat

ive learningtipestudent teams achievement divisions (STAD)

untukmeningkatkanhasilbelajarsiswapadakonsepcahayadansifat-sifatnyainitelahberhasildanmemperolehhasil yang

sangatbaikdansudahmencapaihasil yang

diharapkandenganmeningkatnyahasilbelajarsiswa.Pembelajaran IPA

padakonsepcahayadansifat-sifatnyadenganmenggunakanpendekatancooperative learningtipestudent teams

achievement divisions (STAD) sudahtelaksanadenganbaikdanaktivitassiswasudahmeningkat.

Siswasudahdapatberpartisipasiaktif,

bekerjasamadalamkelompokdalammelakukanpraktikum,

diskusidanmengerjakanlembarkerjasiswa yang diberikanoleh guru bersamadengankelompoknya.


(36)

FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan temuan-temuan penelitian tindakan kelas di kelas V SDN Babakankeusik1pada pembelajaran IPA, peneliti mengajukan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Guru kelas

Padasaatpembelajarandimulai guru

sebaiknyatidaklangsungmenjelaskanmateri, tetapi guru

terlebihdahulumemotivasisiswadanmelakukanapersepsiuntukmengetahuipen getahuanawal yang dimilikisiswa.Guru sebaiknyadapatmenjadifasilitatordan

motivator yang baikbagisiswadan guru

dapatmemberikankesempatankepadasiswauntukberperanaktifsaatpembelajar an agar siswadapatlebihmudahmemahamimateri yang dipelajari.Cooperative

learningtipestudent teams achievement divisions (STAD)

merupakanpendekatan yang

dapatmengatasikesulitansiswadalammemahamimateripadasaat proses belajarmengajarkarenadenganmenggunakanpendekataninisiswadapatsalingb erinteraksi, bekerjasamadanbertukarpikirandengansiswa lain dalamkelompoknyamengenaitugas yang diberikanoleh guru.

2. Kepalasekolah

Kepalasekolahhendaknyadapatmemberikandukungandanpenghargaankep

ada guru yang

berusahameningkatkankualitaspembelajarandenganmerencanakanpembelaja

ran yang baikbersama guru-guru


(37)

alebihsering agar dapatmengetahuikekurangan yang adadandapatsegeramemperbaikinya.

3. Penelitiselanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya, dikarenakan dalam penelitian ini masih ditemukan adanya kekurangan, maka hasil penelitian ini dapatdijadikanbahandiskusi untuk diteliti lebih lanjut sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan pada pembelajaran IPA dimasa yang akan datang.


(38)

FiviSilviani, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R. (2008). Learning To Teach BelajaruntukMengajar. New York: McGraw Hill Companies.

Asy’ari, M. (2006).PenerapanPendekatan STM dalamPembelajaranSains di SekolahDasar. Jakarta: DepartemenPendidikanNasional.

Azmiyawati, C, Dkk. (2008). IPA Salingtemas 5. Jakarta: PusatPerbukuanDepartemenPendidikanNasional.

Barlia, L. (2009). TeoriPembelajaranSains di SekolahDasar.Subang :Royyan Press.

BasrowidanSuwandi.(2008). ProsedurPenelitianTindakanKelas.Bogor :Ghalia Indonesia.

Enzelina. (2012). PenerapanMetodeProblem Based Learning

(PBL)PadaKonsepDaur Air UntukMeningkatkanHasilBelajarSiswa..Skripsi.Prodi.[Tidakditerbitka

n].

Hanafiah, N, Dkk. (2012). KonsepStrategiPembelajaran. Bandung: RefikaAditama.

Haryanto. (2004). SAINS untukSekolahDasarKelas V. Jakarta: Erlangga. Kunandar.(2011).

LangkahMudahPenelitianTindakanKelasSebagaiPengembangProfesi Guru. Jakarta: Rajawali Press

Noviyanti.(2012). Penerapan Model PembelajaranCooperative LearningTipe

Student Teams Achievement Divisions (STAD)untukMeningkatkanHasilBelajarSiswadalamPemahamanKonse pPesawatSederhana.Skripsi.Prodi.[Tidakditerbitkan].

Nuraeni. (2012). MetodePenelitianPendidikan di SD. Serang: IkhwanMandiri Press.

Riyanto,Y. (2009). ParadigmaBaruPembelajaran. Jakarta: KencanaPrenada Media Group

Roffyanti (2012) MeningkatkanHasilBelajarSiswapadaKonsep Magnet denganMenggunakanPendekatanCooperative Learning Model STAD


(39)

(Student Teams Achievement Division).Skripsi.Prodi.[Tidakditerbitkan].

Rusiana (2012) PenggunaanTeknik Student Teams Achievement Divisions (STAD)

untukMeningkatkanHasilBelajarSiswapadaKonsepSumberDayaAlam (SDA).Skripsi.Prodi.[Tidakditerbitkan].

Rusman.(2012). Model-model Pembelajaranmengembangkanprofesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Press.

Sugiyono. (2011).

MetodePenelitianPendidikanPendekatanKuantitatifkualitatifdan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, A. (2012). Cooperative Learning TeoridanAplikasi PAIKEM. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Wahyudin, D, Dkk. (2005). PengantarPeendidikan, jakarta: Universitas Terbuka. Wardhani, I, dkk.(2007). PenelitianTindakanKelas. Jakarta: Universitas Terbuka.


(1)

pun sudahcukupbaik.Apalagiketikadiberitahuoleh guru bahwakelompok yang mendapatskoryang sesuaidengan yang telahditentukanoleh guru model

(peneliti) akandiberikanpenghargaankelompok,

siswasemakintermotivasidansemakinbersemangatdalambelajar,

memahamimateri, melakukanpraktikumdanmelaksanakandiskusikelompok. 2. Hasil belajar siswa pada konsep cahayadansifat-sifatnya dengan

menggunakan pendekatancooperative learningtipestudent teams achievement division (STAD) mengalami peningkatan yang sangat baik, hal ini dapat dilihat dari nilairerata hasil belajar siswa mulai dari siklus I yaitu 58,5 dan presentase 40% dengan kategorikurang, pada siklus II nilai rerata siswa meningkat menjadi 66 dengan presentase 50% dengan kategori cukup, dan kemudian pada siklus III mencapai 79,5dan presentase 100% termasuk dalam kategori baik. Skorkelompok yang diperolehsiswadalampembelajaran

IPA padakonsepcahayadansifat-sifatnyajugameningkat,

halinidapatdilihatdarirerataskorkelompoksiswapadasiklus I yaitu

10,2danpresentase 0%

dengankategorikurangkarenadariempatkelompokbelumadasatukelompokpun

yang mendapatkanpenghargaan. Padasiklus II

rerataskorkelompoksiswayaitu 12,8 danpresentase 75% dengankategoricukupkarenadariempatkelompok,

tigakelompoksudahmendapatkanpenghargaan good team dan 1 kelompokbelummendapatkanpenghargaan. Dan padasiklus III skorkelompoksiswayaitusebesar 20,4 danpresentase 100%


(2)

karenakeempatkelompoktersebutsudahmendapatkanpenghargaan, 1 kelompokmendapatkanpenghargaan great team (timhebat) dantigakelompokmendapatkanpenghargaan super team (tim super). Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA konsep cahayadansifat-sifatnyamelaluipenerapanpendekatan cooperative learning tipe student teams achievement division (STAD) mengalamipeningkatan.

Dari uraian di atas,

penelitidapatmenyimpulkanbahwapenelitianpadapenerapanpendekatancooperat ive learningtipestudent teams achievement divisions (STAD)

untukmeningkatkanhasilbelajarsiswapadakonsepcahayadansifat-sifatnyainitelahberhasildanmemperolehhasil yang

sangatbaikdansudahmencapaihasil yang

diharapkandenganmeningkatnyahasilbelajarsiswa.Pembelajaran IPA

padakonsepcahayadansifat-sifatnyadenganmenggunakanpendekatancooperative learningtipestudent teams

achievement divisions (STAD)

sudahtelaksanadenganbaikdanaktivitassiswasudahmeningkat. Siswasudahdapatberpartisipasiaktif,

bekerjasamadalamkelompokdalammelakukanpraktikum,

diskusidanmengerjakanlembarkerjasiswa yang diberikanoleh guru bersamadengankelompoknya.


(3)

Berdasarkan temuan-temuan penelitian tindakan kelas di kelas V SDN Babakankeusik1pada pembelajaran IPA, peneliti mengajukan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Guru kelas

Padasaatpembelajarandimulai guru

sebaiknyatidaklangsungmenjelaskanmateri, tetapi guru terlebihdahulumemotivasisiswadanmelakukanapersepsiuntukmengetahuipen getahuanawal yang dimilikisiswa.Guru sebaiknyadapatmenjadifasilitatordan

motivator yang baikbagisiswadan guru

dapatmemberikankesempatankepadasiswauntukberperanaktifsaatpembelajar an agar siswadapatlebihmudahmemahamimateri yang dipelajari.Cooperative learningtipestudent teams achievement divisions (STAD)

merupakanpendekatan yang

dapatmengatasikesulitansiswadalammemahamimateripadasaat proses belajarmengajarkarenadenganmenggunakanpendekataninisiswadapatsalingb erinteraksi, bekerjasamadanbertukarpikirandengansiswa lain dalamkelompoknyamengenaitugas yang diberikanoleh guru.

2. Kepalasekolah

Kepalasekolahhendaknyadapatmemberikandukungandanpenghargaankep

ada guru yang

berusahameningkatkankualitaspembelajarandenganmerencanakanpembelaja

ran yang baikbersama guru-guru


(4)

alebihsering agar dapatmengetahuikekurangan yang adadandapatsegeramemperbaikinya.

3. Penelitiselanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya, dikarenakan dalam penelitian ini masih ditemukan adanya kekurangan, maka hasil penelitian ini dapatdijadikanbahandiskusi untuk diteliti lebih lanjut sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan pada pembelajaran IPA dimasa yang akan datang.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R. (2008). Learning To Teach BelajaruntukMengajar. New York: McGraw Hill Companies.

Asy’ari, M. (2006).PenerapanPendekatan STM dalamPembelajaranSains di

SekolahDasar. Jakarta: DepartemenPendidikanNasional.

Azmiyawati, C, Dkk. (2008). IPA Salingtemas 5. Jakarta: PusatPerbukuanDepartemenPendidikanNasional.

Barlia, L. (2009). TeoriPembelajaranSains di SekolahDasar.Subang :Royyan Press.

BasrowidanSuwandi.(2008). ProsedurPenelitianTindakanKelas.Bogor :Ghalia Indonesia.

Enzelina. (2012). PenerapanMetodeProblem Based Learning

(PBL)PadaKonsepDaur Air

UntukMeningkatkanHasilBelajarSiswa..Skripsi.Prodi.[Tidakditerbitka n].

Hanafiah, N, Dkk. (2012). KonsepStrategiPembelajaran. Bandung: RefikaAditama.

Haryanto. (2004). SAINS untukSekolahDasarKelas V. Jakarta: Erlangga. Kunandar.(2011).

LangkahMudahPenelitianTindakanKelasSebagaiPengembangProfesi Guru. Jakarta: Rajawali Press

Noviyanti.(2012). Penerapan Model PembelajaranCooperative LearningTipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)untukMeningkatkanHasilBelajarSiswadalamPemahamanKonse pPesawatSederhana.Skripsi.Prodi.[Tidakditerbitkan].

Nuraeni. (2012). MetodePenelitianPendidikan di SD. Serang: IkhwanMandiri Press.

Riyanto,Y. (2009). ParadigmaBaruPembelajaran. Jakarta: KencanaPrenada Media Group

Roffyanti (2012) MeningkatkanHasilBelajarSiswapadaKonsep Magnet denganMenggunakanPendekatanCooperative Learning Model STAD


(6)

(Student Teams Achievement Division).Skripsi.Prodi.[Tidakditerbitkan].

Rusiana (2012) PenggunaanTeknik Student Teams Achievement Divisions (STAD) untukMeningkatkanHasilBelajarSiswapadaKonsepSumberDayaAlam (SDA).Skripsi.Prodi.[Tidakditerbitkan].

Rusman.(2012). Model-model Pembelajaranmengembangkanprofesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Press.

Sugiyono. (2011).

MetodePenelitianPendidikanPendekatanKuantitatifkualitatifdan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, A. (2012). Cooperative Learning TeoridanAplikasi PAIKEM. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Wahyudin, D, Dkk. (2005). PengantarPeendidikan, jakarta: Universitas Terbuka. Wardhani, I, dkk.(2007). PenelitianTindakanKelas. Jakarta: Universitas Terbuka.


Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD NEGERI 7 METRO BARAT

0 5 79

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA.

0 1 38

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION (STAD) DALAM KONSEP ENERGI PANAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 43

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS kelas V melalui cooperative learning tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) di Sekolah Dasar 1 Pedes.

0 2 131

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

0 0 10