PENGARUH MOTIVASI GURU DAN INTENSITAS PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES PEMBELAJARAN KOMPETENSI PRODUKTIF : Penelitian dilakukan pada Program Keahlian Teknik Otomotif di SMK Taruna Mandiri Cimahi.
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENGARUH MOTIVASI GURU DAN INTENSITAS PENGGUNAAN
MULTIMEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES
PEMBELAJARAN KOMPETENSI PRODUKTIF
(Penelitian dilakukan pada Program Keahlian Teknik Otomotif
di SMK Taruna Mandiri Cimahi)
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknologi Kejuruan
Oleh: Asep Setyadin
0907897
PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013
(2)
PENGARUH MOTIVASI GURU DAN INTENSITAS PENGGUNAAN MULTIMEDIA
PEMBELAJARAN TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOMPETENSI
PRODUKTIF PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMOTIF
Oleh Asep Setyadin
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Magister pada Program Studi Pendidikan Teknologi Kejuruan Sekolah Pasca Sarjana
© Asep Setyadin 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
(3)
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
(4)
(5)
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
(6)
ABSTRAK
Asep Setyadin: “Pengaruh Motivasi Guru dan Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran Kompetensi Produktif” (Penelitian dilakukan pada Program Keahlian Teknik Otomotif di
SMK Taruna Mandiri Cimahi). Motivasi merupakan hal yang sangat penting
dalam mempengaruhi tugas yang akan dilaksanakan oleh guru, karena dengan motivasi akan mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang dilakukan guru dalam melaksanakan tugas-tugas profesinya. Melalui penambahan kualitas media pembelajaran dapat meningkatkan efektivitas kualitas dalam implementasi kurikulum pembelajaran, sehingga menigkatkan mutu pendidikan di SMK yang menghasilkan lulusannya siap kerja dan siap latih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh motivasi terhadap efektivitas pembelajaran kompetensi produktif dan pengaruh intensitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap efektivitas pembelajaran kompetensi produktif pada program keahlian teknik otomotif di SMK Taruna Mandiri Cimahi. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 30 orang guru SMK Taruna Mandiri Cimahi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif deskriptif untuk menjelaskan hubungan variabel-variabel bebas terhadap variabel-variabel terikat. Instrumen pengumpulan data untuk variabel penelitian menggunakan kuesioner/angket Kesimpulan dari penelitian yaitu terdapat pengaruh yang signifikan pengaruh motivasi guru dengan koefisien determinasi 33,08%. intensitas penggunaan multimedia pembelajaran koefisien determinasi 33,90% dan pengaruh secara bersama-sama antara pengaruh motivasi guru dengan intensitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap efektivitas proses pembelajaran kompetensi produktif pada program keahlian teknik otomotif memiliki pengaruh yang signifikan dengan koefisien determinasi 58,511%
Kata kunci : Motivasi, Guru, Intensitas, Multimedia, Pembelajaran dan Efektivitas
(7)
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRACT
Asep Setyadin: "The Influence of Teachers Motivation and Intensity of Use of Multimedia Learning Effectiveness Against Productive Learning Competencies In Automotive Engineering Skills Program" (The study was conducted at the Automotive Engineering Skills Program at SMK Taruna Mandiri Cimahi). Motivation is very important in influencing the tasks to be carried out by the teacher, because the motivation will reflect the interaction between the attitudes, needs, perceptions, and decisions made in implementing teacher professional duties. Through the addition of quality instructional media can increase the effectiveness of the quality of the learning curriculum implementation, thereby improving the quality of education in vocational schools that produce graduates ready to work and ready to train research aims to determine the influence of motivation on learning effectiveness productive competence and influence the intensity of use of the effectiveness of multimedia learning lessons productive competence in automotive engineering program at SMK Taruna Mandiri Cimahi. The study took a sample of 30 teachers of SMK Taruna Mandiri Cimahi. The method used in this research is descriptive quantitative analysis method to describe the relationship the independent variables to the dependent variable. Data collection instruments for the study variables using a questionnaire/poll conclusion of the study that there is a significant effect of teacher motivation by 33.08% coefficient of determination. intensity of use of multimedia learning 33.90% and the coefficient of determination jointly influence the effects of teacher motivation intensity of the effectiveness of the use of multimedia teaching learning process productive competence in automotive engineering program has a significant influence 58.511% with a coefficient of determination Keywords: Motivation, Teachers, Intensity, Multimedia, Learning and effectiveness.
(8)
LEMBAR PERSETUJUAN
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I,
Prof. Dr. Masriam Bukit, M.Pd
Pembimbing II,
Dr. Tedjo Narsoyo, ST, M.Pd
Menyetujui dan Mengetahui, Ketua Program Studi
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,
(9)
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “PENGARUH MOTIVASI GURU DAN INTENSITAS PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES PEMBELAJARAN KOMPETENSI PRODUKTIF PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMOTIF” (Penelitian dilakukan pada Program Keahlian Teknik Otomotif di
SMK Taruna Mandiri Cimahi) “ beserta seluruh isinya adalah benar merupakan karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Yang membuat pernyataan,
Asep Setyadin . 0907897
(10)
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Tesis yang berjudul: “Pengaruh Motivasi Guru dan Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif” (Penelitian dilakukan pada Program Keahlian Teknik Otomotif di SMK Taruna Mandiri Cimahi) ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian program S2 (Magister Pendidikan) program studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan pada Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Dengan selesainya penulisan tesis ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Masriam Bukit, selaku pembimbing I yang telah banyak mencurahkan perhatiannya dalam membimbing kepada penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan.
2. Bapak Dr. Tedjo Narsoyo, S.T., M.Pd, selaku pembimbing II yang telah banyak mencurahkan perhatiannya dalam membimbing kepada penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan.
3. Prof. Dr. Hj. Melly Sri Sulastri, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik
(11)
iv
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5. Bapak Dr. Amay Suherman, M.Pd, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan banyak masukan dan koreksinya pada penulisan tesis ini.
6. Ayahanda dan ibunda tercinta, semoga perjuangan dan pengorbanan ayahanda dalam membesarkan dan mendidik ananda menjadi amal ibadah disisi Allah SWT. Amin Ya Rabbal-alamin.
7. Istri tercinta., yang selalu memberi motivasi dan semangat yang tinggi semoga perjuangan dan pengorbanannya menjadi amal ibadah disisi Allah SWT. Amin Ya Rabbal-alamin.
8. Bapak/Ibu Dosen Prodi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia yang telah memberikan ilmunya.
9. Teman-teman sekelas di Prodi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan yang telah banyak membantu dalam penyelesaian tesis ini.
10. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu sehingga tesis ini dapat penulis selesaikan.
Semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal, dan melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada bapak, ibu, dan saudara-saudara semua. Amin.
Sebagai penutup, penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran bagi pembaca. Amin Ya Robbal-alamin.
(12)
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN i
ABSTRAK ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Perumusan Masalah 5
1.3 Paradigma Penelitian 6
1.4 Analisis Masalah dan Definisi Operasional 7
1.4.1 Penggunaan Multimedia Pembelajaran 7
1.4.2 Masalah Pembelajaran di SMK 8
1.4.3 Permasalahan pada Pembelajaran Program Keahlian Teknik Otomotif
8
1.4.4 Definisi Operasional 9
1.5 Pembatasan Masalah 12
1.6 Tujuan dan Manfaat Penelitian 12
1.6.1 Tujuan Penelitian 12
1.6.2 Manfaat Penelitian 12
1.7 Kerangka Pembatasan Masalah 13
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Motivasi dalam Proses Pembelajaran 15
2.1.1 Pengertian Motivasi 16
(13)
vi
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2.1.3.1 Teori Motivasi Isi 20
2.1.3.2 Teori Motivasi Proses 27
2.1.4 Pengertian Motivasi Kinerja Guru 28
2.1.5 Motivasi Guru dalam Pembelajaran 30
2.1.6 Peran Guru dalam Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa 32 2.1.7 Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja 35
2.2 Media Pembelajaran 37
2.2.1 Pengertian Media Pembelajaran 37
2.2.2 Jenis-jenis Media Pembelajaran 42
2.2.3 Media-media yang biasa di gunakan dalam Proses Pembelajaran
43
2.2.4 Fungsi dan Peranan Media Pembelajaran 50
2.2.5 Teori Pengembangan Media 53
2.2.6 Manfaat Media Pembelajaran 56
2.2.7 Pemilihan Media Pembelajaran 59
2.2.8 Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran 60
2.2.9 Penggunaan Media Pembelajaran 61
2.2.10 Multimedia 62
2.2.11 Penggunaan Multimedia dalam Pembelajaran Kompetensi Keahlian Teknik Otomotif
69 2.3 Konsep Efektivitas Pembelajaran 71
2.3.1 Definisi Efektivitas 71
2.3.2 Penilaian Keberhasilan/Efektivitas Pembelajaran 73
2.3.3 Tingkat Keberhasilan Pembelajaran 74
2.3.4 Program Remedial (Perbaikan) 74
2.3.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pemebalajaran 74
2.3.6 Konsep Pembelajaran yang Efektif 79
2.4 Intensitas Belajar 84
2.4.1 Pengertian Intensitas Belajar 84
2.4.2 Pengaruh Motivasi Guru dan Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran
90 2.4.3 Pengaruh Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran dan
Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif
(14)
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian 95
3.2 Tempat dan Waktu Pennelitian 96
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 97
3.4 Instrumen Penelitian 97
3.5.1 Instrumen Pengumpul Data 97
3.5.1.1 Kuesioner (Angket) 97
3.5.1.2 Dokumentasi Penelitian 99
3.6 Kisi-kisi Instrumen Penelitian 99
3.7 Teknik Pengumpulan Data 99
3.7.1 Observasi (Pengamatan Langsung) 100
3.8 Uji Coba Instrumen 100
3.8.1 Uji Validitas Instrumen 100
3.8.2. Uji Reliabilitas Instrumen 102
3.8.3 Teknik Analisis Data 104
3.8.3.1. Tahap Deskripsi Data 104
3.8.3.2 Tahap Uji Persyaratan Analisis 104
3.8.4 Uji Homogenitas 106
3.8.5 Tahapan Pengujian Hipotesis 106
3.8.5.1 Analisis Korelasi antara Variabel X1 dengan X2 (Multikuliner)
107 3.8.5.2 Analisis Korelasi antara Variabel X dan Y 107
3.8.5.3 Regresi Linear Sederhana 108
3.8.5.3.1 Menguji Signifikansi 109
3.8.5.3.2 Menguji Signifikansi Linearitas 110
3.8.5.3.3 Regresi Linear Ganda 111
3.8.5.3.4 Hipotesis Statistik 113
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan 114
4.2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen 114
(15)
viii
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.2.2 Uji Reliabilitas 117
4.3 Deskriptif Data Analisis Variabel 118
4.3.1 Hasil Deskriptif Variabel X1, X2 dan Y 118
4.3.2 Variabel Motivasi Guru (X1) 119
4.3.3 Variabel Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran (X2)
120 4.3.4 Variabel Efektifitas Pembelajaran Produktif Keahlian Teknik
Otomotif (Y)
121
4.4 Uji Persyaratan analisis 122
4.4.1 Pengujian Normalitas 122
4.4.2 Pengujian Homogenitas 123
4.4.3 Pengujian Hipotesis 124
4.4.3.1 Pengaruh Motivasi Guru (X1) dan Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif Keahlian Teknik Otomotif (Y)
124 4.4.3.1.1 Koefisien Korelasi Variabel Bebas dan Variabel
Terikat
125
4.4.3.1.2 Korelasi Variabel (X1) dan Y 125
4.3.3.1.3 Pengaruh Variabel (X1) dan Y 125
4.4.3.1.4 Uji Signifikansi (X1) dan Y 125
4.4.3.1.5 Uji Regresi (X1) dan Y 126
4.4.3.1.6 Garis Persamaan Regresi X1- Y 127
4.4.3.1.7 Pembahasan Pengaruh Motivasi Guru dan Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif Keahlian Teknik Otomotif
128
4.4.3.2 Pengaruh Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran (X2) dan Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif Keahlian Teknik Otomotif (Y)
129
4.4.3.2.1 Koefisien Korelasi Variabel Bebas dan Variabel Terikat
129
4.4.3.2.2 Korelasi Variabel (X2) dan Y 129
4.4.3.2.3 Pengaruh Variabel (X2) dan Y 129
4.4.3.2.4 Uji Signifikansi (X2) dan Y 130
4.4.3.2.5 Uji Regresi (X2) dan Y 130
4.4.3.2.6 Garis Persamaan Regresi X2- Y 131
4.4.3.2.7 Pembahasan Pengaruh Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran dan Efektivitas Pembelajaran
(16)
Kompetensi Produktif Keahlian Teknik Otomotif
4.4.3.3 Pengaruh Bersama-sama Motivasi Guru (X1) dan Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran (X2) dengan Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif Keahlian Teknik Otomotif (Y)
133
4.4.3.3.1 Perhitungan Koefisien Korelasi Ganda 134 4.4.3.3.2 Korelasi Ganda antara Variabel (X1), (X2) dan (Y) 134 4.4.3.3.3 Pengaruh Variabel (X1), (X2) terhadap Y 134 4.4.3.3.4 Uji Signifikansi antara (X1), (X2) terhadap Y 135 4.4.3.3.5 Uji Regresi Ganda (X1), (X2) terhadap Y 135 4.4.3.3.6 Pembahasan Pengaruh Bersama-sama Motivasi Guru (X1) dan
Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran (X2) terhadap Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif Keahlian Teknik Otomotif (Y)
136
4.4.3.3.7 Hasil Pengujian Korelasi dan Persamaan Regresi 137
4.5 Interpretasi Hasil Penelitian 138
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian 139
4.6.1 Pengaruh Motivasi Guru dan Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif Keahlian Teknik Otomotif
140
4.6.2 Pengaruh Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran dan Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif Keahlian Teknik Otomotif
141
4.6.3 Pengaruh Bersama-sama Motivasi Guru dan Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran dan
Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif Keahlian Teknik Otomotif
142
4.7 Keterbatasan Penelitian 143
4.7.1 Pengumpulan Data 143
4.7.2 Responden 143
4.7.3 Waktu Penelitian 144
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 145
(17)
x
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA 148
LAMPIRAN-LAMPIRAN 153
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Hubungan Antara Media dan Tujuan Pembelajaran 55
Tabel 2.2 Pola Pengskoran (Scoring) 98
Tabel 2.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai ( r ) 107 Tabel 2.4 Ringkasan Analisis Varians Uji Signifikansi dan
Lineraritas X dan Y
111
Tabel 2.5 Data Hasil Uji Coba Instrumen Motivasi Guru 115 Tabel 2.6 Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Motivasi Guru 116 Tabel 2.7 Hasil Perhitungan Pengujian Reliabilitas Motivasi Guru 117 Tabel 2.8 Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Guru 119 Tabel 2.9 Distribusi Frekuensi Variabel Intesitas Penggunaan
Multimedia Pembelajaran
120
Tabel 2.10 Distribusi Frekuensi Variabel Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif
121
Tabel 2.11 Rangkuman Uji Normalitas Variabel Penelitian 123 Tabel 2.12 Hasil Uji Homogenitas Variabel Penelitian 123 Tabel 3.0 Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis 138
(18)
(19)
xii
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Paradigma Penelitian 6
Gambar 2.1a Situasi Masalah 15
Gambar 2.1b Situasi Pilihan 16
Gambar 2..2 Proses Motivasi 17
Gambar 2.3 Teori Tata Tingkat Kebutuhan Maslow 20
Gambar 2.4 Tahapan Pembelajaran 39
Gambar 2.5 Model Flowchart view 66
Gambar 2.6 Linear Navigasi Model 67
Gambar 2.7 Hierarchical Model 67
Gambar 2.8 Spoke and Hub Model 68
Gambar 4.1 Hubungan Determinasi Antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat
114
Gambar 4.2 Histogram Motivasi Guru 120
Gambar 4.3 Histogram Intensitas Penggunaan Multimedia pembelajaran 121 Gambar 4.4 Histogram Efektivitas Pembelajaran Kompetensi Produktif
Kejuruan
122
Gambar 4.5 Garis persamaan Regresi Variabel X1-Y 127 Gambar 4.6 Garis persamaan Regresi Variabel X2-Y 131 Gambar 4.7 Hasil Pengujian Koefisien Korelasi dan Persamaan Rgresi 137
(20)
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Data Instrumen Uji Coba 153
Lampiran 2 Perhitungan Uji Validitas 162
Lampiran 3 Perhitungan Uji Reliabilitas 165
Lampiran 4 Skor Data Instrumen 171
Lampiran 5 Skor Baku (Z Skor dan T Skor) 174 Lampiran 6 Uji Normalitas Data Variabel Penelitian 178
Lampiran 7 Uji Homogenitas/Uji Bartlett 190
Lampiran 8 Pengujian Hipotesis 193
Lampiran 9 Instrumen Penelitian 211
9.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian 211
9.2 Lembar Instrumen Uji Coba 217
9.3 Lembar Instrumen Penelitian 223
Lampiran 10 Profil Sekolah SMK 228
(21)
1
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan masyarakat, pemahamanan cara belajar anak, kemajuan media komunikasi dan informasi memberi arti tersendiri bagi kegiatan pendidikan. Tantangan tersebut menjadi salah satu dasar pentingnya pendekatan teknologis dalam pengelolaan pendidikan dan pembelajaran.
Pentingnya pendekatan teknologis dalam pengelolaan tersebut dimaksudkan agar dapat membantu proses pendidikan dalam pencapaian tujuan pendidikan. Disamping itu, pendidikan sebagai bagian dari kebudayaan merupakan sarana penerus nilai-nilai dan gagasan-gagasan sehingga setiap orang mampu berperan serta dalam transformasi nilai demi kemajuan bangsa dan negara. Oleh karena itu, untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, salah satu yang harus ada adalah guru yang berkualitas. Guru yang berkualitas adalah guru yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yakni yang memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional (UU RI No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen).
Guru sebagai salah satu unsur dalam penyelenggaraan pendidikan memegang posisi strategis dalam pembentukan sumber daya manusia yang potensial dibidang pembangunan, sudah seharusnya berperan aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga yang profesional. Guru memegang peran sentral dalam proses
(22)
2
pembelajaran, untuk itu mutu pendidikan disuatu sekolah ditentukan oleh kemampuan atau kompetensi yang dimiliki seorang guru dalam menjalankan tugasnya.
Pada dasarnya tingkat profesionalisme dan kompetensi guru dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya seberapa besar guru memiliki motivasi yang diwujudkan bagaimana sikap guru dalam menghadapi pekerjaannya. Bila seorang guru memiliki motivasi yang tinggi tentunya akan memiliki sikap kerja yang positif, sehingga dalam melaksanakan tugasnya ingin selalu bekerja secara profesional dan selalu berusaha meningkatkan kemampuan atau kompetensinya.
Sikap kerja guru terhadap pekerjaan dapat dilihat dalam bentuk persepsi dan kepuasan kaitannya terhadap pekerjaan maupun dalam bentuk motivasi kerja yang ditampilkan. Guru yang memiliki sikap positif terhadap pekerjaan, sudah barang tentu akan menampilkan persepsi dan kepuasan yang baik terhadap pekerjaannya maupun motivasi yang tinggi, yang pada akhirnya akan mencerminkan seseorang guru yang mampu bekerja secara profesional yang tinggi.
Sikap positif maupun negatif seorang guru terhadap pekerjaan tergantung dari guru bersangkutan maupun kondisi lingkungan. Dalam hal ini menurut Bimo Walgito (2001: 115-116) dalam Sugeng (2004: 1) menyatakan bahwa: Sikap yang ada pada diri seseorang dipengaruhi oleh faktor internal yaitu faktor fisiologis dan psikologis, faktor eksternal yaitu berupa situasi yang dihadapi individu, norma-norma dan berbagai hambatan maupun dorongan yang ada dalam masyarakat.
Proses Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi yang harus diciptakan atau diwujudkan melalui kegiatan penyampaian dan tukar menukar informasi antara pengajar dan peserta didik sehingga terjadi proses belajar. Sebagai
(23)
3
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sumber pesan, berarti guru harus menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan proses komunikasi berjalan lancar sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima alat-alat indera siswa. Namun harus disadari bahwa guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu bagi peserta didik untuk memperoleh pengetahuanya. Masih terdapat sumber lain berupa lingkungan, alat, media dan sebagainya. Peranan utama guru adalah mengelola kegiatan belajar peserta didik dan memberikan bimbingan yang diperlukan. Peranan guru sebagai penyaji informasi menjadi kurang tepat dalam perkembangan teknologi sekarang, karena hal itu dapat dilakukan oleh media yang dalam setiap kegiatan proses pembelajarannya media tidak mungkin diabaikan.
Intensitas penggunaan multimedia pembelajaran bukan hanya dapat menyebabkan proses komunikasi antara guru dan siswa dapat terlaksana dengan baik dan lancar, tetapi dapat merangsang siswa untuk merespon dengan cepat tentang pesan yang disampaikan, sehingga akan berpengaruh pada efektivitas pembelajaran. Proses pembelajaran seringkali dihadapkan pada materi yang abstrak dan di luar pengalaman sehari-hari, sehingga materi menjadi sulit dipahami siswa. Visualisasi adalah salah satu cara yang dapat dilakukan mengkongkritkan sesuatu yang abstrak. Daryanto (2010: 52) mendefinikan multimedia sebagai „Satu sistem hubungan komunikasi interaktif melalui komputer yang mampu menciptakan, menyimpan, memindahkan dan membuka kembali data dan informasi dalam bentuk teks, grafik, animasi dan sistem audio.‟
Tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi multimedia mampu memberikan kesan yang besar dalam bidang media pembelajaran, multimedia telah mengembangkan proses pembelajaran kearah yang lebih dinamik. Pada masa kini, guru perlu
(24)
4
mempunyai kemahiran dan keyakinan diri dalam menggunakan teknologi ini dengan cara paling berkesan, suasana pengajaran dan pembelajaran yang interaktif, lebih menggalakan komunikasi aktif antara berbagai hal.
Dalam melaksanakan kompetensi pedagogik, guru dituntut memiliki kemampuan secara metodologis dalam hal perancangan dan pelaksanaan pembelajaran. Termasuk di dalamnya penguasaan dalam penggunaan multimedia pembelajaran. Penggunaan media atau alat bantu disadari oleh banyak praktisi sangat membantu aktivitas proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas, terutama membantu peningkatan efektivitas pembelajaran siswa. Namun dalam implementasinya tidak banyak guru atau hanya 7,67 % yang memanfaatkannya dari 65 guru di sekolah, bahkan metode ceramah
(lecture method) monoton masih cukup populer dikalangan guru dalam proses
pembelajarannya, sehingga kondisi seperti ini guru memberikan materi tidak sesuai dengan silabus dan kurikulum pembelajaran yang telah ditetapkan.
Banyak guru dalam proses pembelajarannya di sekolah belum menggunakan multimedia pembelajaran, kebanyakan hanya menggunakan metode-metode yang konvensional, karena rendahnya motivasi guru menyebabkan kurang efektifnya proses pembelajaran. Mengingat pentingnya motivasi oleh guru, dengan cara meningkatkan intensitas penggunaan multimedia dalam proses pembelajarannya, akan mampu meningkatkan efektivitas proses pembelajaran.
Penyelenggaraan SMK harus diarahkan pada mempersiapkan individu dengan pemahaman pekerjaan dari dunia kerja dan keterampilan mengerjakan pekerjaan dan
(25)
5
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
juga pengetahuan praktis. Dewasa ini, dalam rangka mempersiapkan lulusan/tamatan program keahlian teknik otomotif yang dapat memenuhi tuntutan profesional dunia kerja atau industri yang berkembang pesat, pemintaan kebutuhan tenaga kerja program keahlian otomotif selalu dibutuhkan dunia usaha dan dunia industri.
Media pembelajaran dapat berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses belajar siswa yang pada akhir diharapkan dapat mendukung dalam mempertinggi hasil belajar siswa. Sebagai alasan perlu adanya media pembelajaran menurut Nana Sujana, (2007: 2) dapat menghasilkan,
(1)Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga bisa menumbuhkan motivasi belajar, (2) bahan pembelajaran akan lebih jelas
maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik, (3) metode mengajar akan lebih bervariasi, sehingga tidak membosankan siswa, (4) siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengar uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan demonstrasi dan lain-lain. Dengan memperhatikan hal di atas, efektivitas proses pembelajaran kurang sesuai dengan tujuan atau sasaran yang telah ditentukan, meskipun disadari bahwa masih ada faktor lain yang menentukan dalam proses pembelajaran. Dampak lebih jauh sangat berpengaruh terhadap kualitas lulusan, hal ini tercermin dengan rendahnya daya saing ditingkat internasional dan regional.
Mengingat begitu banyak permasalahan yang ada di sekolah yang berdampak kepada rendahnya sumber daya manusia perlu kiranya untuk mengangkat permasalahan yang berhubungan dengan pengaruh motivasi guru dan intensitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap efektivitas pembelajaran kompetensi
(26)
6
produktif, dengan harapan dapat menemukan solusi dalam mengurangi permasalahan yang terjadi di SMK Taruna Mandiri Cimahi.
1.2 Perumusan Masalah
Untuk mengetahui apakah motivasi guru dan intensitas penggunaan multimedia pembelajaran akan dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran kompetensi produktif, maka penelitian ini dilakukan dengan perumusan masalah “Bagaimana pengaruh motivasi guru, intensitas penggunaan pembelajaran multimedia terhadap efektifitas pembelajaran kompetensi produktif pada program keahlian teknik otomotif di SMK Taruna Mandiri Cimahi. Ditinjau dari konsteks yang lebih yang luas, jawaban atas permasalahan itu merupakan masukan yang sangat bermanfaat bagi pendidikan kejuruan, setidaknya menjadi bahan kajian atau pedoman dalam pemanfaatan media pembelajaran dalam proses pembelajaran kompetensi produktif.
1.3 Paradigma Penelitian
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gbr. 1.1 Paradigma Penelitian
Motivasi Guru (X1)
Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran
(X2)
Efektivitas Pembelajaran
(27)
7
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Paradigma penelitian ini didasarkan pada beberapa variabel penelitian yaitu Motivasi Guru (X1) sebagai variabel 1, pada dasarnya motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Intensitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran (X2) sebagai variabel 2, merupakan suatu dorongan, kebiasaan, dan perbuatan untuk menggambarkan perbedaan hasil dari suatu perbuatan. Bagi siswa yang memiliki intensitas belajar yang tinggi maka akan cenderung mendapatkan hasil belajar yang baik, namun bagi siswa yang kurang, maka cenderung akan memiliki hasil belajar yang kurang. Efektivitas pembelajaran (Y) sebagai Variabel terikat, merupakan pencapaian tugas guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam proses belajar mengajar yang menunjukkan tingkat keberhasilan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Efektif adalah penggunaaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang optimum. Efektivitas menganggap bahwa tujuan-tujuan yang benar telah ditentukan dan berusaha untuk mencari cara-cara terbaik untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
1.4 Analisis Masalah dan Definisi-Definisi Operasional 1.4.1 Penggunaan Multimedia Pembelajaran
Pada dasarnya salah satu tujuan dari pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan multimedia adalah sedapat mungkin menggantikan dan melengkapi tujuan, materi, metode dan alat penilaian yang ada dalam proses belajar mengajar dalam sistem pembelajaran konvensional. Dengan penerapan multimedia diharapkan
(28)
8
akan mampu memberikan perubahan dalam suasana belajar, sehingga dapat menimbulkan motivasi khususnya dalam mengikuti pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dan efektivitas dalam proses pembelajaran.
Sampai saat ini penggunaan multimedia pembelajaran masih sedikit digunakan oleh guru program diklat sebagai media pembelajaran. Kebanyakan guru program diklat memberikan materi pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah atau bahkan seringkali hanya memberikan tugas rangkuman pada siswa. Dengan menggunakan pola proses seperti ini, siswa cenderung mengeluh dan merasa bosan sehingga kehilangan minat dan motivasi untuk belajar. Secara tidak langsung, baik disadari atau tidak hal ini merupakan salah satu penyebab rendahnya prestasi belajar siswa. Keadaan seperti inilah yang peneliti jumpai dilapangan, khususnya pada materi program diklat program keahlian teknik otomtif yang masih menggunakan pembelajaran konvensional.
1.4.2 Masalah Pembelajaran Di SMK Taruna Mandiri Cimahi
Berdasakan pengalaman dan hasil survey pendahuluan di SMK taruna Mandiri Cimahi diperoleh gambaran mengenai masalah pembelajaran yang dialami siswa dan guru di kelas. Terdapat beberapa masalah terkait dengan kompetensi salah satu program diklat yaitu system Transmisi Manual diantaranya: (1) Materi yang dipelajari sulit, konsep yang sifatnya abstrak dan rumit, (2) Materi yang diajarkan masih bersumber dari buku yang disediakan guru saja, (3) Jenis media yang disedikan guru dalam pembelajaran hanya berupa buku pelajaran dan gambar saja, (4) Sulit mengamati objek yang terlalu kecil atau besar, (5) siswa mengalami kesulitan
(29)
9
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
memahami pelajaran yang diceramahkan, (6) Pemilihan metode pembelajaran yang kurang tepat, 7) terbatasnya waktu untuk belajar dikelas, (8) buku paket yang merupakan pegangan bagi siswa belum tersedia, (9) guru kurang memanfaatkan media pembelajaran yang ada disekolah seperti komputer, (10) sering muncul keluhan.
1.4.3 Permasalahan pada Pembelajaran Program Keahlian Otomotif
Penyelenggaraan SMK harus diarahkan pada mempersiapkan individu dengan pemahaman pekerjaan dari dunia kerja dan keterampilan mengerjakan pekerjaan dan juga pengetahuan praktis. Dewasa ini, dalam rangka mempersiapkan lulusan/ tamatan program keahlian teknik otomotif yang dapat memenuhi tuntutan profesional dunia kerja atau industri. Berkembang pesat sehingga pemintaan kebutuhan tenaga kerja program keahlian otomotif selalu dibutuhkan dunia usaha dan dunia industri. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki peran yang sangat penting sebagai pemenuhan kebutuhan (demand driver) tenaga kerja profesional tingkat menengah, seperti yang dinyatakan Litbang Diknas dalam naskah akademik (RPP: 2001) Pendidikan menengah bahwa sekolah menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu.
1.4.4 Definisi Operasional
Agar tidak terjadi salah pengertian terhadap judul penelitian dan untuk mendapatkan pengertian dan maksud yang sama, maka perlu dibuatkan definisi operasional. Hal ini sesuai dengan penjelasan Nasution (Yessica, 2007:10) bahwa “istilah-istilah atau variabel-variabel yang dipergunakan dengan maksud tertentu harus
(30)
10
diberi batasan agar jangan timbul pengertian yang bermacam-macam.” Oleh karena itu peneliti merasa perlu menjelaskan beberapa definisi operasional sebagai berikut: 1.4.4.1 Motivasi Guru
Pada dasarnya motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Motivasi guru dalam penelitian ini adalah dorongan yang timbul pada diri seorang guru kejuruan, baik dari dalam maupun dari luar diri yang bersifat mempengaruhi, menggiatkan dan menggerakan untuk melaksanakan pekerjaan. Indikator motivasi guru pada penelitian ini terdiri dari: (1) senang terhadap pekerjaan, (2) merasa ada tantangan terhadap pekerjaan, (3) tidak dipengaruhi oleh reward
material dan (4) didorong oleh pencapaian prestasi..
1.4.4.2 Penggunaan Intensitas Multimedia Pembelajaran
Merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan peralatan komputer dan secara visual mendemonstrasikan konsep-konsep yang dipelajari dalam pembelajaran. Dalam hal ini komputer berfungsi sebagai media pemutar yang berisi materi pembelajaran dan diproyeksikan dengan LCD Proyektor ke layar besar.
Intensitas adalah frekuensi belajar yang dilakukan siswa selama kurun waktu tertentu untuk memperoleh pengalaman/pengertian secara maksimal. Secara harfiah, arti intensitas belajar adalah kuat lemahnya belajar. Intensitas belajar juga mengacu pada banyaknya kegiatan yang dilakukan siswa, cara belajar secara intensif. (Hudoyo. H, 1998:73). Intensitas penggunaan multimedia merupakan seringnya penggunaan
(31)
11
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
multimedia yang dilakukan oleh guru sebagai usaha dalam rangka mencapai prestasi belajar siswa yang diharapkan.
Indikator meliputi: a. Mengikuti pelajaran
b. Persiapan: mempelajari bahan sebelumnya, mempelajari bahan yang akan dibahas, merumuskan pertanyaan tentang bagian bahan pelajaran yang belum dipahami.
c. Aktivitas Selama mengikuti pelajaran: kehadiran, konsentrasi, catatan pelajaran, partisipasi dalam kegiatan belajar
d. Memantapkan hasil belajar
1.4.4.3 Efektivitas Pembelajaran
Merupakan perubahan tingkah laku siswa yang diperoleh setelah berinteraksi dengan lingkungan dalam suasana pembelajaran, Perubahan tingkah laku dalam peneltian ini diindikasikan dengan perubahan daya serap siswa dalam penguasaan konsep terhadap materi pembelajaran. Untuk mengukur efektivitas proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan pemberian test hasil belajar. Efektivitas proses belajar mengajar adalah pencapaian tugas guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam proses belajar mengajar yang menunjukkan tingkat keberhasilan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pembelajaran dikatakan efektif apabila dalam proses pembelajaran setiap elemen berfungsi secara keseluruhan, peserta merasa senang, puas dengan hasil pembelajaran, membawa kesan, sarana/fasilitas memadai, materi dan metode
(32)
12
affordable, guru profesional. Tinjauan utama efektivitas pembelajaran adalah
outputnya, yaitu kompetensi siswa.
Efektivitas dapat dicapai apabila semua unsur dan komponen yang terdapat pada sistem pembelajaran berfungsi sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Efektivitas pembelajaran dapat dicapai apabila rancangan pada persiapan, implementasi, dan evaluasi dapat dijalankan sesuai prosedur serta sesuai dengan fungsinya masing-masing
Penggunaaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang optimum dan menganggap bahwa tujuan-tujuan yang benar telah ditentukan dan berusaha untuk mencari cara-cara terbaik untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Pengertian efektifitas secara umum menunjukan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan..
1.5 Pembatasan Masalah
Mengingat begitu kompleksnya permasalahan yang terjadi di sekolah dan keterbatasan penulis dalam hal waktu, tenaga dan biaya, maka penulis membatasi permasalahan yang berhubungan dengan pengaruh motivasi guru (X1) dan intensitas penggunaan multimedia pembelajaran (X2) terhadap efektivitas pembelajaran kompetensi produktif pada program keahlian Teknik Otomotif di SMK Taruna Mandiri Cimahi (Y).
1.6 Tujuan Penelitian
(33)
13
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Pengaruh motivasi terhadap efektivitas pembelajaran kompetensi produktif pada program keahlian teknik otomotif di SMK Taruna Mandiri Cimahi.
2. Pengaruh intensitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap efektivitas pembelajaran kompetensi produktif pada program keahlian teknik otomotif di SMK Taruna Mandiri Cimahi.
3. Pengaruh motivasi guru dan intensitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap efektivitas pembelajaran kompetensi produktif pada program keahlian teknik otomotif di SMK Taruna Mandiri Cimahi
1.7 Manfaat Penelitian
a. Sekolah, khusus SMK, sebagai wahana untuk meningkatkan efektivitas kualitas dalam implementasi kurikulum dalam pembelajaran melalui penambahan kualitas media pembelajaran
b. Guru, diharapkan dapat berlatih menggunakan multimedia pembelajaran sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan motivasi guru dan efektivitas pembelajaran.
c. Siswa, penggunaan multimedia pembelajaran dapat membantu siswa dalam memahami konsep dasar sehingga akan mempengaruhi kepada efektivitas proses pembelajaran dan kompetensi siswa, khususnya pada kompetensi produktif teknik otomotif.
d. Peneliti lainnya, mampu mengembangkan dan menerapkan konsep dan prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran pada bidang pendidikan serta permasalahanya khsusus jenjang SMK.
(34)
14
e. Dinas Pendidikan, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMK.
1.8 Kerangka Pembatasan Masalah
Pembahasan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini didasarkan pada landasan teori yang diuraikan dalam Bab II. Landasan teori itu akan digunakan sebagai dasar analisis dan interpretasi data yang diperoleh dari penelitian di lapangan. Selanjutnya pada Bab III dikemukakan rancangan penelitian (metode penelitian) yang digunakan sebagai acuan penelitian, asumsi-asumsi, hipotesis penelitian, pengembangan instrumen penelitian dan rancangan pengolahan data (analisis data penelitian).
Kegiatan penelitian dan pengolahan data disajikan pada Bab IV. Dalam bab ini dijelaskan langkah-langkah persiapan yang bersifat administratif dan teknis, pelaksanaan penelitian yang meliputi pengumpulan data, pengolahan data, interpretasi pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian.
Tesis ini ditutup dengan Bab V yang menyajikan kesimpulan dari hasil pembahasan penelitian dan diakhiri dengan saran-saran.
(35)
15
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
(36)
95
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan peneliti adalah berkenaan dengan pengaruh motivasi guru dan intensitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap efektivitas pembelajaran kompetensi produktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran empirik tentang motivasi guru dan intesitas penggunaan multimedia pembelajaran di SMK Taruna Mandiri Cimahi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peningkatan efektivitas pembelajaran pada kompetensi produktif program keahlian otomotif di lingkungan Sekolah menengah kejuruan.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka
(http://id.shvoong.com/social-sciences/education/202357-pengertian-penelitian-kuantitatif/#ixzz1whoiFqJu)
Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, menunjukkan hubungan antar variabel yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial.
(37)
96
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Metode penelitian yang diambil oleh peneliti adalah Metode kuantitatif dengan analisis metode studi deskriptif, yaitu metode yang diarahkan untuk memecahkan masalah dengan cara memaparkan atau menggambarkan apa adanya hasil penelitian. Fokus penelitian ini adalah pada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dengan teknik analisis statistik inferensial. (Sugiono, 2004: 170) mengungkapkan bahwa statistik inferensial adalah teknik statistik yang dipakai untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi berdasarkan data suatu sampel acak. Penelitian ini merupakan expost facto, karena dalam penelitian ini data yang diperoleh data hasil dan peristiwa yang sudah berlangsung dan tidak ada manipulasi variabel.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan dengan mengambil lokasi di Sekolah Menengah Kejuruan Taruna Mandiri Cimahi. Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian ini lebih disebabkan karena peneliti sebagai tenaga pendidik dan pengajar pada program keahlian otomotif, sehingga peneliti lebih mudah berkomunikasi dan mendapatkan informasi baik dari kepala sekolah dan guru yang berhubungan dengan Judul penelitian yaitu Pengaruh motivasi guru dan intensitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap efektivitas pembelajaran kompetensi produktif (penelitian dilakukan di SMK Taruna Mandiri Cimahi).
Hasil penelitian ini nantinya dapat memberikan masukan kepada pihak sekolah sebagai evaluasi dalam melihat motivasi guru dan bahan pertimbangan dalam mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia terutama tenaga edukatif/pendidik, sehingga dimasa mendatang motivasi guru khususnya di SMK
(38)
97
Taruna Mandiri Cimahi dapat lebih baik dan umumnya di Sekolah Menengah Kejuruan.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru kejuruan produktif dan adaptif di Sekolah Menengah Kejuruan Taruna Mandiri Cimahi Tahun Ajaran 2011-2012. Sedangkan untuk pengambilan sampel diambil secara acak atau random, hal ini sesuai dengan pendapat Sukmadinata (2006: 253) mengemukakan bahwa: “Salah satu cara pengambilan sampel yang representatif adalah secara acak atau random. Pengambilan sampel secara berarti setiap individu dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sampel”.
Selanjutnya untuk menentukan jumlah sampel, menurut Taro Yamane (1967: 886) yang dikutip oleh Surakhmad (1998: 82) dapat menggunakan rumus:
(3.1)
Dimana: n = Jumlah sampel. N = Jumlah Populasi. d = Presisi yang ditetapkan.
3.4 Instrumen Penelitian
3.4.1 Instrumen Pengumpul Data
Instrumen penelitian ini dikembangkan sesuai dengan variabel yang akan diukur. Adapun pengumpul data yang digunakan berupa kuesioner (angket) yang semuanya akan dijawab oleh guru kejuruan, untuk mencari data pendukung lainnya
(39)
98
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dilakukan dokumentasi data penelitian melalui observasi secara langsung dilokasi penelitian.
3.4.1.1 Kuesioner (Angket)
Kuesioner/Angket menurut Sugiono (2009: 162) mengemukakan bahwa “Kuesioner/angket merupakan salah satu alat pengumpul data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab”. Angket umumnya digunakan untuk memperoleh tentang fakta, pendapat, pengetahuan, sikap dan perilaku responden dalam suatu peristiwa.
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan sekumpulan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden yang telah ditetapkan sasaran dan jumlahnya. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terlebih dahulu akan dilakukan uji coba yakni meliputi uji validitas dan reliabilitas. Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk menjaring data pada variabel-variabel penelitian sebagai berikut:
1) Variabel motivasi guru: menggunakan angket dengan pola jawaban tertutup model skala likert.
2) Variabel intensitas penggunaan multimedia pembelajaran: menggunakan angket dengan pola jawaban tertutup model skala likert.
3) Variabel efektivitas pembelajaran: menggunakan angket dengan pola jawaban tertutup model skala likert.
Kuesioner/angket dirancang menggunakan skala Likert dengan lima alternatif jawaban, maka responden hanya diminta memilih alternatif jawaban yang telah disediakan. Adapun pola pengskorannya (scoring) adalah sebagai berikut:
(40)
99
NO PILIHAN
SKOR PERNYATAAN
POSITIF
SKOR PERNYATAAN
NEGATIF
1 Sangat setuju/selalu/sangat baik 4 0
2 Setuju/sering/baik 3 1
3 Ragu-ragu/kadang-kadang/cukup baik 2 2
4 Tidak Setuju/jarang/kurang baik 1 3
5 Sangat tidak setuju/tidak pernah/tidak baik 0 4 Sumber : Sugiyono (2005:107)
3.4.1.2 Dokumentasi Penelitian
Dokumentasi penelitian dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi langsung ditempat lokasi penelitian, yang bertujuan untuk memperoleh data secara langsung tentang profil sekolah dan guru-guru terutama guru kejuruan.
3.5 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
3.5.1 Kisi-kisi Instrumen untuk menjaring Variabel Bebas
Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan data tentang motivasi guru (X1) dan Intensitas penggunaan multimedia (X2), digunakan alat pengumpul data berupa angket. Angket ini terdiri dari daftar pernyataan-pernyataan yang harus dijawab oleh responden.
3.5.2 Kisi-kisi instrumen untuk menjaring data Variabel terikat
Data yang digunakan untuk pembuatan kuesioner variabel terikat adalah efektivitas pembelajaran kompetensi produktif program keahlian teknik otomotif.
(41)
100
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data Primer adalah data yang langsung dikumpulkan peneliti dari sumber pertamanya, sedangkan data sekunder adalah data pendukung, yakni berupa data dari dokumen-dokumen dan informasi lainnya.
Sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan, maka teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui observasi (pengamatan langsung) dan penyebaran angket/kuesioner.
3.6.1 Observasi (Pengamatan langsung)
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan disengaja melalalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala yang diselidiki. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas sehari-hari semua yang terlibat dalam populasi penelitian, oleh karena itu kegiatan obervasi akan difokuskan pada pengamatan motivasi guru, intensitas pembelajaran multimedia dan tingkat efektivitas pembelajaran kompetensi produktif.
Observasi yang berarti pengamatan bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat re-checkin atau pembuktian terhadap informasi/keterangan yang diperoleh sebelumnya. Sebagai metode ilmiah observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan fenomena-fenomena yang diselidiki secara sistematik.
3.7 Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui validitas data instrumen, yaitu apakah instrumen yang digunakan betul-betul mengukur apa yang seharusnya diukur
(42)
101
dan untuk mengetahui reliabilitas data instrumen, yaitu untuk melihat tingkat konsistensi data tersebut dalam menangkap fenomena dari sekelompok individu meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda. Uji coba instrumen disusun berdasarkan kisi-kisi masing-masing variabel dengan butir/item pernyataan positif maupun negatif.
3.7.1 Uji validitas Instrumen
Menurut Tedjo N. Reksoatmodjo (2007:193) menyatakan bahwa: “Valid berarti syah atau layak dipercaya. Validitas suatu tes menggambarkan sejauh mana tes tersebut mengukur apa yang diukur.” Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (1995:63-69) dalam Riduwan (2004: 109), menyatakan bahwa: “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur”
Pengujian validitas digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Setelah dilakukan analisis uji validitas dengan cara membandingkan thitung dan ttabel, dilakukan pula item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi menunjukkan barhwa item tersebut memiliki validitas yang tinggi, syarat minimum adalah jika r = 0,3. Jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrument tersebut tidak valid (Sugiono, 2009: 134)
Mengetahui hasil/tingkat validitas data, menurut Riduwan (2004: 110) dapat dihitung dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment yaitu:
√ (3.2)
(43)
102
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu = Jumlah skor item = Jumlah skor total N = Jumlah Responden
Surapranata (2006, 59) memberikan kriteria untuk menginterpretasikan koefisien korelasi sebagai berikut:
0,800 – 1,000 = Sangat Tinggi 0,600 – 0,800 = Tinggi
0,400 – 0,600 = Cukup 0,200 – 0,400 = Rendah
0,000 – 0,200 = Sangat Rendah
Menguji signifikansi hubungan yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi yang berjumlah n orang, maka perlu diuji signifikansinya. Rumus Uji signifikansi korelasi product moment adalah sebagai berikut:
t =
√√ (Riduwan, 2004: 110) (3.3)
Dimana:
t = Nilai thitung
r = Koefisien korelasi hasil rhitung n = Jumlah responden
Harga thitung selanjutnya dibandingkan dengan ttabel, untuk kesalahan 5% (α = 0,05) dan dearajat kebebasan (dk = n-2)
Kaidah keputusan:
Jika thitung > ttabel berarti valid, dan sebaliknya, Jika thitung < ttabel berarti tidak valid.
(44)
103
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi dari instrumen dalam mengungkap fenomena dari kelompok individu meskipun dilakukan dalam jangka berbeda. Arikunto, S (2003; 60) menyatakan: suatu alat ukur dikatakan reliabel atau dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila diujikan berkali-kali.
Untuk menguji reliabilitas instrument dengan internal konsistensi dilakukan dengan cara menguji cobakan sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen, oleh sebab itu instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik.
Uji reliabiitas intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode belah dua (split-half) dengan rumus sebagai berikut:
1) Rumus korelasi product moment dengan angka kasar:
√
(3.4a)
rxy = korelasi reliabilitas dua belahan (ganjil-genap) ΣX = jumlah nilai item ganjil
ΣY = jumlah nilai item genap N = jumlah sampel
2) Mencari reliabilitas seluruh item digunakan rumus Spearman-Brown:
Arikunto, S (2003:109)
(3.4b)
dimana:
r11 =Nilai reliabilitas
.rxy = korelasi reliabilitas dua belahan (ganjil-genap)
Interpretasi indeks derajat reliabilitas suatu tes, menurut Guilford dan Winarno (Ruseffendi, 1994: 144) adalah sebagai berikut:
(45)
104
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
0,000 ≤ rxy≤ 0,200 : derajat reliabilitas tes kecil 0,200 ≤ rxy≤ 0,400 : derajat reliabilitas tes rendah 0,400 ≤ rxy≤ 0,600 : derajat reliabilitas tes sedang 0,600 ≤ rxy≤ 0,800 : derajat reliabilitas tes tinggi
0,800 ≤ rxy≤ 1,000 : derajat reliabilitas tes sangat tinggi
Harga r11 selanjutnya dibandingkan dengan harga rtabeluntuk kesalahan 5% dengan α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-1).
Kaidah keputusan: jika r11 > rtabel, berarti reliabel, dan Jika r11 < rtabel, berarti tidak reliabel
3.7.3 Teknik Analis Data
Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan yaitu tahap deskripsi data, tahap uji persyaratan analisis dan tahapan pengujian hipotesis.
3.7.3.1 Tahap Deskripsi Data
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap deskripsi data ini adalah membuat tabulasi data untuk setiap variabel, mengurutkan data secara interval dan menyusunnya dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, mencari modus, median, rata-rata (mean) dan simpangan baku. Deskripsi data dilakukan dengan menggunakan program MS.Exel dan kalkulator fx-350 TL.
3.7.3.2 Tahap Uji Persyaratan Analisis
Uji persyaratan yang akan dilakukan adalah uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran
(46)
105
data yang akan dianalisis sedangkan uji homogenitas untuk memastikan kelompok data data yang menjadi syarat untuk menentukan jenis statistik apa yang dipakai dalam analisis lebih lanjut. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan Chi-kuadrat dan untuk uji homogenitas menggunakan uji Bartleth.
Uji normalitas distribusi frekuensi dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data yang menjadi syarat untuk menentukan jenis statistik apa yang akan dipakai dalam analisis lebih lanjut. Data yang perlu di uji normalitas distribusi frekuensi dalam penelitian ini ada dua kelompok variabel yaitu: Variabel (X1), (X2) dan (Y).
Adapun langkah-langkah untuk melakukan pengujian normalitas menurut Riduwan (2004; 179-182) tahapannya adalah sebagai berikut:
1) Perhitungan statistik dasar variabel a) Mencari skor terbesar dan terkecil b) Mencari nilai rentang (R):
R= Skor terbesar- Skor terkecil c) Mencari Banyak Kelas (BK):
BK = 1 + 3,3 Log n (3.5)
d) Mencari nilai panjang kelas ( i ): i =
2) Mencari distribusi frekuensi variabel 3) Mencari Rata-rata (Mean)
X = (3.6)
(47)
106
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu s = √
(3.7)
5) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan, melalui tahapan:
a) Mencari batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikuragi 0,5 dan skor kanan kelas bagian paling bawah ditambah 0,5
b) Mencari nilai Z skor batas kelas interval dengan rumus:
z = (3.8)
c) Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dengan menggunakan angka-angka batas kelas.
d) Mentukan luas tiap kelas interval e) Menentukan frekuensi (fe)
6) Mencari nilai chi-kuadrat dengan rumus:
(3.9)
7) Membandingkan hitung dengan tabel untuk alpha α = 0,05 atau α= 0,01 dan derajat kebebasan (dk)= bk – 1
Kriteria pengujian:
Jika hitung > tabel maka distribusi data tidak normal Jika hitung < tabel maka distribusi data normal
3.7.4 Uji Homogenitas
Untuk melakukan pengujian homogenitas dilakukan uji Bartlet yaitu dengan menggunakan rumus:
(48)
107
Selanjutnya membandingkan hitung dengan tabel untuk alpha α = 0,05 atau α= 0,01 dan derajat kebebasan (dk)= bk – 1.
Kriteria pengujian:
Jika hitung > tabel maka distribusi data tidak homogen Jika hitung < tabel maka distribusi data homogen. 3.7.5 Tahapan Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi dan regresi, dimana untuk menguji hipotesis pertama, kedua dan ketiga digunakan teknik analisis korelasi dan regresi linear sederhana sedangkan untuk menguji hipotesis keempat digunakan teknik korelasi dan regresi linear ganda. Uji keberartian menggunakan uji t dan uji F pada taraf signifikasi α = 0,05.
Sesuai dengan hipotesis dan desain penelitian yang telah dikemukakan, maka dalam pengujiannya dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Untuk mengetahui hubungan antara variabel menggunkan rumus Pearson
Product Moment (PPM) yang nilainya dilambangkan ( r ).
3.7.5.1 Analisis Korelasi antara Variabel X1 dengan X2 (multikulinier)
r
=√ ({ } { } )
(3.11)
(Riduwan, 2004: 363)
3.7.5.2 Analisis Korelasi antar Variabel X dan Y rxy=
√ Riduwan (2004: 136) (3.12)
dimana: rxy = Koefisien korelasi ∑x = Jumlah skor item
(49)
108
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu n = jumlah sampel
Besarnya kontribusi pada korelasi hubungan masing-masing variabel bebas X1 dan X2 dengan variabel terikat Y dilihat dari besarnya koefesien penentu (KP) atau koefesien determinasi (KD), yang dirumuskan sebagai berikut:
KD = r2 x 100%. Riduwan, (2005:228) (3.13) Dimana: KD = Nilai koefisien determinan
R = Nilai koefisien korelasi
Selanjutnya dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya dengan tabel interpretasi sebagai berikut:
Tabel. 2.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai (r) Interval Koefisien Tingkat Pengaruh
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,40 – 0,599 Sedang
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
(Riduwan, 2004: 136)
Untuk uji signifikansi variabel X dan Y digunakan rumus pengujia signifikansi, sedangkan mencari ttabel menggunakan bantuan Ms. Excel.
t =
√√ (Riduwan, 2004: 135) (3.14)
dimana: t = Nilai thitung
r = Koefisien korelasi hasil thitung n = Jumlah responden
(50)
109
Jika thitung≥ ttabel maka tolah H0, artinya signifikan Jika thitung≤ ttabel maka terima H0, artinya tidak signifikan
3.7.5.3 Regresi Linear Sederhana
Uji regresi bertujuan untuk mencari pola hubungan fungsional antara variabel X dan Y. Persamaan regresi ini dinyatakan dengan rumus:
Ŷ= α + bX (Riduwan, 2004: 145) (3.15)
Dimana: Ŷ = Subyek variabel terikat yang diproyeksikan X = Variabel bebas
a = Nilai konstanta harga X jika X=0
b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi yang menunjukan nilai peningkatan (+) atau penurunan ( - ) variabel Y.
Bentuk korelasi antar variabel dengan persamaan regresi tersebut, maka nilai a dan b harus ditentukan terlebih daulu melalui persamaan berikut:
b =
(Riduwan, 2004: 146) (3.16)
a = (Riduwan, 2004: 146) (3.16a)
Selanjutnya untuk menguji signifikansi dan linearitas menurut Riduwan (2004: 146-151) tahapannya sebagai berikut:
3.7.5.3.1 Menguji Signifikansi
1) Mencari Jumlah Kuadrat Regresi (JKReg(a))
(JKReg(a)) = (3.17)
2) Mencari Jumlah Kuadrat Regresi (JKReg(b/a)
(51)
110
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3) Mencari Jumlah Kuadrat Residu (JKRes)
JKRes = ΣY2 - JKReg(b/a) - JKReg(a) (3.19) 4) Mencari Jumlah Rata-rata Kuadrat Regresi (JKReg(a)
RJKReg(a) = JKReg(a) (3.20)
5) Mencari Jumlah Rata-rata Kuadrat Regresi (JKReg(b/a)
RJKReg(b/a) = JKReg(b/a) (3.21)
6) Mencari Jumlah Rata-rata Kuadrat Residu (RJKRes)
RJKRes = (3.22)
7) Menguji Signifikansi mggunakan rumus: Fhitung =
(3.23)
Kaidah pengujian signifikansi:
Jika Fhitung≥ Ftabel maka tolah H0 dan Ha terima, artinya signifikan Jika Fhitung≤ Ftabel maka terima H0 dan Ha tolak, artinya tidak signifikan Dengan taraf signifikan (α) = 0,05, mencari Ftabel menggunakan rumus:
Ftabel = F{(1-α)(dk Reg [b/a, (dk Res)]}
3.7.5.3.2 Menguji Signifikansi linearitas 1) Mencari jumlah kuadrat error (JKE)
JKE = { } (3.24)
2) Mencari jumlah kuadrat tuna cocok (JKrc)
JKrc = JKRes + JKE (3.25)
(52)
111
RJKrc =
(3.26)
4) Mencari rata-rata jumlah kuadrat tuna error (RJKE)
RJKE = (3.27)
5) Mencari Nilai Fhitung :
Fhitung = (3.28)
Kaidah pengujian Linearitas:
Jika Fhitung≥ Ftabel maka terima H0 dan tolak Ha, artinya data tidak linear Jika Fhitung≤ Ftabel maka tolak H0 dan terima Ha, artinya data linear Dengan taraf signifikan (α) = 0,05, mencari Ftabel menggunakan rumus:
Ftabel = F(1-α)(dk TC), (dk E)
Selanjutnya semua besaran yang diperoleh disusun dalam sebuah daftar yang disebut analisis varians (ANAVA) sebagaimana terlihat pada tabel berikut:
Tabel. 2.4 Ringkasan Analisis Varians Uji signifikansi dan Linearitas X dan Y
Sumber Varians df Jk RJK Fhitung Ftabel
Total n åY2 åY2 -
(53)
112
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Regresi (b/a) I JKreg= JK (b/a) S2reg= JK(b/a) S2Reg/ S2res Sisa N-2 Jres= å(Y-Y)2 S2res= å(Y-Y)2/n-2
Tuna Cocok (TC) k-2 JK (TC) S2TC= JK(TC)/k-2 S2TC/ S2E
Galat n-k JK (E) S2E= JK (E)/n-k
Selanjutnya persamaan tersebut diuji keberartian (signifikansi) arah koefisien dengan menggunakan analisis varians (ANAVA) yang diolah dengan bantuan program MS.Excel.
3.7.5.3.3 Regresi Linear Ganda
Untuk mengetahui hubungan secara simultan X1 dan X2 terhadap Y menggunkan koefisien korelasi ganda dengan menggunkan rumus sebagai berikut:
= √
(Riduwan, 2004:139) (3.29)
Untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X1 dan X2 terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien detetrminan senagai berikut:
KD = r2 x 100% (Riduwan, 2004:139) Dimana: KD = Nilai koefisien determinan
r = Nilai koefisien korelasi
Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda X1 dan X2 terhadap Y dihitung uji F dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Fhitung = (Riduwan, 2004:154) (3.30)
Dimana: n = Jumlah responden m = Jumlah variabel bebas Kaidah pengujian Signifikansi:
(54)
113
Jika Fhitung≥ Ftabel maka tolak H0, artinya signifikan
Jika Fhitung≤ Ftabel maka terima H0, artinya tidak signifikan. Dengan taraf signifikan (α) = 0,05, mencari Ftabel menggunakan rumus:
Ftabel = F(1-α)(dk pembilang = m), (dk penyebut = n-m-1) (Riduwan, 2004:139)
Uji regresi linear ganda bertujuan untuk membuktikan ada atau tidak adanya hubungan fungsional atau kausal antara variabel bebas X1 dan X2 terhadap Y. Pengujian data dilakukan munggunakan bantuan program Ms. Excel. Persamaan regresi linear ganda dinyatakan dalam rumus:
Y = a +b1X1 + b2X2 (Riduwan, 2004:146) (3.31)
Selanjutnya untuk melihat bentuk korelasi antar variabel dengan persamaan regresi tersebut, maka nilai a dan b harus ditentukan terlebih dahulu melalui persamaan berikut:
b1 =
(3.32)
b2 =
(3.32a)
a = (3.32b)
3.7.5.3.4 Hipotesis Statistik
Hipotesis penelitian yang akan diuji rumusannya sebagai berikut: Hipotesis I : H0 : = 0 ; Ha : ≠ 0
(55)
114
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Hipotesis III : H0 : = 0 ; Ha : ≠ 0
Keterangan: H0 : Hipotesis nol Ha : Hipotesis alternatif
H0 : = 0; (tidak ada pengaruh antara variabel X1 terhadap variabel Y) Ha : ≠ 0; (ada pengaruh antara variabel X1 terhadap variabel Y) H0 : = 0; (tidak ada pengaruh antara variabel X2 terhadap variabel Y) Ha : ≠ 0; (ada pengaruh antara variabel X2 terhadap variabel Y)
H0 : = 0; (tidak ada pengaruh antara variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y) Ha : ≠ 0; (ada pengaruh antara variabel X2 dan X2 terhadap variabel Y)
(56)
145
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah:
1. Pengaruh motivasi guru terhadap efektivitas pembelajaran kompetensi produktif pada program keahlian teknik otomotif di SMK Taruna Mandiri Cimahi ditunjukkan dengan dengan koefisien determinasi (r2 x 100%) yaitu sebesar 33,08%. Motivasi guru memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas pembelajaran kompetensi produktif pada program keahlian teknik otomotif ditunjukkan dengan nilai thitung sebesar 3,721 yang lebih besar dari ttabel(0,05) sebesar 2,045.
2. Pengaruh intensitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap efektivitas pembelajaran kompetensi produktif pada program keahlian teknik otomotif di SMK Taruna Mandiri Cimahi ditunjukkan dengan koefisien determinasi (r2 x 100%) yaitu sebesar 33,90%. Intensitas penggunaan multimedia pembelajaran memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas pembelajaran kompetensi produktif pada program keahlian teknik otomotif ditunjukkan dengan nilai thitung sebesar 3,789 yang lebih besar dari ttabel(0,05) sebesar 2,045.
3. Pengaruh motivasi guru dan intensitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap efektivitas pembelajaran kompetensi produktif pada program keahlian teknik otomotif di SMK Taruna Mandiri Cimahi ditunjukkan dengan koefisien determinasi (r2 x 100%) yaitu sebesar 58,511%. Motivasi guru dan intensitas penggunaan multimedia
(1)
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Ashar, S. Munandar, (2001), Psykologi Industri dan Organisasi, UI Press: Jakarta. Arshad, Azhar. (2007). Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Basuki. (2007). Motivasi Berprestasi. Network [online], Tersedia: http://langgengbasuki.blog.com/page/2/. [12 januari 2011]
Daryanto. (2010). Media Pembelajaran, Peranannya Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran.Yogyakarta: Gava Media.
Davis GA and Thomas, MA, (1989), Effective school Effektive Teacher, Boston, MA: Allyn and Bacon.
Degeng, I. Nyoman. (1997). Strategi Pembelajaran (Mengorganisasikan Isi dengan Model Elaborasi). IKIP Malang. Malang dan Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan. Indonesia Malang
Depdikbud. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Dimyati, Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Bandung. PT Rineka Cipta Djumariah, S.B, dan Zain, A. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
E. Mulyasa. (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Suparlan.
Gagne, R.M. Berliner DC. (1984). Educational Psychology. Houghton Mifflin Company: London
Gie, The Liang. (1989). Ensiklopedi Administrasi. Jakarta: PT. Air Agung Putra
Heinich, Molenda, Russell, Smaldino. (2005). Instructional technology and media for learning 8th edition. New Jersey: Pearson Merrill PrenticeHall
(2)
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
_________. (1990). Media Pengajaran. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Hasibuan & Moedjiono. (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Hasibuan. (2000). Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Hudoyo, H. 1998. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Departernen P & K, P3K
Iskandar, Suryana. (2006). Pembelajaran Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Kurikulum SMK Program Keahlian Mekanik Otomotif (Studi Implementasi Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi di Kota Bandung). Tesis Magister pada PPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Iman, Muis Saad. (2004). Pendidikan Partisipatif. Yogyakarta: Safira Insania Press.
Isjoni. (2003, 4 November). SMK dan Permasalahanya. Artikel Pendidikan Network [online], halaman 1. Tersedia: http://re-searchengines.com/isjoni3.html. [8 Desember 2007]
Ivers dan Baron. (2002). Multimedia Projeect in Education Designing Producing and Assesing. New York: John Willey & Sons.
John Jung, (1978), Understanding Human Motivation: A Cognitive Approach, California state University, Long Beach, United States of America.
Kuswiyanto. (2000). Pengaruh Gaya Kepeminpinan Kepala sekolah terhadap Motivasi Kerja Guru di SMU Muhammadiyah Surabaya. Tesis. Surabaya: Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga.
Latuheru, J. D. (2005). Media Pembelajaran dalam Proses Pembelajaran Masa Kini. Jakarta: Depdikbud
Made Alit Mariana. (2003). Pembelajaran Remedial. Departemen Pendidikan Nasional: Perguruan Tinggi.
M. Ngalim Purwanto. (1986). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remadja Karya. Mudhofir. (1993). Teknologi Instructional Sebagai Landasan Perencanaan dan
Penyajian Program Pengajaran
Mulyasa E, (2002), Menjadi Guru Profesional, Bandung, Remaja Rosda Karya
Marwansyah, & Mukaram. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Pusat Penerbit Admistrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung.
(3)
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Maslow, Abraham H. 1970. Motivation and Personality., second edition. Harper and Row Publishers: New York.
Moekijat, (1984), Dasar-dasar Motivasi, Bandung: sumur Bandung.
Mursidi Hadi, (2009), Pengaruh Motivasi Guru dan Kepemimpinan Kepala sekolah terhadap sikap Kerja Guru Kejuruan, Tesis, Bandung, sekolah Pasca Sarjana UPI: tidak diterbitkan.
McDonald, Gage.1984. Mild-Tertiary unconformitiens in north Otago - a review and assessment. Journal of the Royal Society of New Zealand. Wellington NZ. Nana Sudjana.(1996). Cara Belajar siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Nana. Sudjana & Sukmadinata,. (2002). Pengendalian Mutu Sekolah Menengah: Konsep, Prinsip, dan Instrumen. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Nasution, S. (2003) Metode Survey: Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara
Rahmalinda. 2004. Pengaruh Motivasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Guru pada SLTPN 18 Pekan Baru. Tesis. Padang: Program Pasca Sarjana Manjemen Universitas Putra Indonesia.
Raharjo, (1991), Multimedia dalam pembelajaran, dalam Jurnal Multimedia dalam pembelajaran (online) Vol.08, Tersedia http//www.damandiri.or.id//sugeng uhamka. Pdf. Tanggal 9 Maret 2009.
Rasyad, Aminudin. (2003). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press. Rudy Budiman. 2008. Media Pembelajaran. Materi Diklat Terakreditasi Guru SD
Semester 2. Bandung: PPPPTK TK dan PLB
Ruseffendi, E.T, (1994). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non Eksakta lainnya. Semarang: IKIP Semarang Press.
Reksoatmodjo, Tedjo N, (2007), Statistik untuk Psikologi dan Pendidikan, Bandung: PT. Refika Aditama
Robbin, Stephen P. (2001). Orgasazinational Behaviour. New Jersey: Pearson Educational International
Rochmulyati, H. (2005). Mengukur Efektivitas Pelatihan. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo
Riduwan. (2009). Pengantar Statistika Sosial. Bandung : Penerbit Alfabeta Stephen P Robbins, (2007), Perilaku Organisasi, PT. Macanan Jaya Cemerlang, Jakarta.
(4)
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sadiman, Rahardjo, Haryono, Rahardjito. (1990). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: CV. Rajawali.
Samani, Muchlash. (2000). Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan. Makalah pada Diskusi di Pusat Penelitian Kebijakan Balitbang Depdiknas, Jakarta, 23 Oktober 2000.
Satori, Djam’an, et al. (2003). Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di Jawa Barat. Bandung: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Sardiman, A.M. (2000). Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta: Grafindo Persada. Siagian, S.P. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta Sutikno M. Sobri, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Bandung, Prospect
Soekamto, Indra Fachrudi, (2006), Bagaimana Memimpin Sekolah yang Efektif, Bogor: Ghalia Indonesia.
Sudrajat, Akhmad. 2008. Konsep Media Pembelajaran [Online]. Tersedia: http: //www.akmadsudrajat.wordpress.com.2008/01/12. [12 Januari 2008].
Sukmadinata. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Rosda Karya. Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung : Penerbit Tarsito
Sudjana, N dan Rivai, A. (2005). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Aglesindo
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Surakhmad, W. (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.
Surapranata, S. (2006). Analisis Validiliditas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes. Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT. Rosda Karya.
Sutopo, A. Hadi, 2003. Multimedia Interaktif dan Flash.Yogyakarta: PT. Graha Ilmu ________. (2011). Statistika Untuk Penelitian . Bandung : Alfabeta.
Sharp, V. 2005. Computer education for teachers: Integrating technology into classroom teaching. New York: Mc Graw Hill
(5)
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Syaodih, Nana, (1980), Sikap Belajar Siswa Aktif dan Motivasi dari Guru dengan Prestasi Belajar, Tesis: PPB FIP IKIP Bandung: tidak diterbitkan.
Oxford University. (2001). Concise Oxford Dictionary, Tenth Edition. [CD-ROM]. Oxford: Oxford University Press.
______________.(2003). Oxford Learner’s Pocket Dictionary, Third Edition. Oxford: Oxford University Press
______________.(2009). Meningkatkan Motivasi Guru. [Online]. Tersedia: http://goloprak.wordpress.com. [12 Desember 2009].
______________.(2009). Efektivitas Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://starawaji.wordpress.com./2009/03/01/ [1 Januari 2009].
______________.(2009). Meningkatkan Motivasi Guru. [Online]. Tersedia: /http://goloprak.wordpress.com/2009/12/11/ [11 Desember 2009].
Prantiya. (2008). Kontribusi Fasilitas Belajar dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Kimia pada Siswa SMA Negeri 1 Karangnongko Kabupaten Klaten. Tesis tidak diterbitkan. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Pusat Bahasa Depdiknas, (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia: http://pusatbahasa.kemediknas.go.id./kbbi/[25 Mei 2012]
Toh Seong Chong. (2006). Designing effective interactive multimedia courseware: Use and misuse. Retrieved on 13th December 2006 from http://210.187.10.244/moodle
Thoha, Miftah. (2007). Perilaku Organisasi : Konsep Dasar dan Aplikasinya. Yogyakarta : Fisipol UGM.
Usman, Moh. Uzer. (1993). "Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar: bahan kajian PKG, MGBS, MGMP. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Usman, Moh .Uzer. (2008). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Winardi, J, (2001), Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen, Jakarta, Raja
Prafindo Jakarta.
Wahjosumidjo, (1987), Kepemimpinan dan Motivasi, Jakarta: Ghalia Jakarta.
Yamane, Taro. (1967). Elementary Sampling Theory. Englewood cliffs. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
(6)
Asep Setyadin, 2013
Pengaruh Motivasi Guru Dan Identitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Efektivitas Pembelajran Kompetensi Produktif Pada Program Keahlian Teknik Otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Yessica, F Gugus. (2002). Pengembangan Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Tesis UPI: tidak di terbitkan.
Yudhi Munadi, (2008), Media Pembelajaran (sebuah Pendekatan baru), Jakarta, Gaung Persada (GP) Press.