STRATEGI PEMASARAN YANG DILAKUKAN PEDAGANG SALAK LOKAL DI DESA PON KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

STRATEGI PEMASARAN YANG DILAKUKAN PEDAGANG SALAK
LOKAL DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN PASAR
DI DESA PON KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:
HILDA RIZKI SIPAYUNG
NIM 109171012

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

LEMBARPERSETUJUAN

Skripsi Yang Diajukan Oleh:


IDLDA RIZKJ SIPAYUNG
NIM: 109171012

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Fal'Ultas Ilmu Pendidikan

Dinyatakan Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui
Untuk Memperoleh Gelar Srujana Pendidikan

Medan, 10 September 2014
Dosen Pembimbing Skripsi

Dr. Sudirman, SE, M.Pd
NIP.l9640430 198503 1 005

Disetujui Oleh:
Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Dra.Rosdiana, M.Pd
NIP.196203101987032003


LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang diajukan oleh :

HILDA RIZKI SIPAYUNG

NIM 109171012
Program Studi Pendidikan Luar Sekolah
Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Telah dipertahankan dalam ujian skripsi pada tangga126 Agustus 2014
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan

Medan, 10 September 2014
Panitia Ujian

Sekretaris,


Dra. Rosdiana, M.Pd

NIP.l96203101987032003

LEMBARPENGESAHAN
UJIAN MEMPERTAHANKAN SKRIPSI
: Hilda Rizki Sipayung

m

: 109171012

Jurusan

rogram studi

: Pendidikan Luar Sekolah
: Sl

: Strategi Pemasaran Yang Dilakukan Pedagang salak

Lokal Dalam Mengahadapi Persaingan Pasar Di
Desa Pon kabupaten serdang Bedagai.
Mahasiswa tersebut di atas benar teJah melakukan perbaikan skripsi sesuai
dcngan saran-saran yang telah diberikan pada waktu pelaksanaan ujian
mempertahankan skripsi.

fNc;

r-

NamaDosen

Keterangan

Tanda tangan

~-

1


I

3

4

-=:-

Skripsi -

Prof Dr. Yusnadi, M.S.

2

I

i

Dosen Pembimbing


Dr. Sudirman, SE, M.Pd
NIP.l9640430 198503 1 005

Dosen Penguji I

NlP 196 I 01091987031003

~

Dra. Rosdiana, M.Pd.

~

Dosen Penguji 2

NIP. 196203101987032003
Drs. Efizon Nainggofan, M.Pd

Dosen Penguji 3


NIP. 196104061987031002

:::::-

-=:::::;;

~

Diketabui,
Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

~.

D~,M.Pd

196203101987032003

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT, atas berkat dan

rahmatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Strategi
Pemasaran Yang Dilakukan Pedagang Salak Lokal Dalam Mengahadapi Persaingan
Pasar Di Desa Pon Kabupaten Serdang Bedagai”.
Oleh karena itu skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana. Untuk penyelesaian skripsi ini penulis berusaha, baik itu
dalam tenaga maupun pikiran namun karena keterbatasan kemampuan pengetahuan
dan pengalaman.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik yang membangun dari pembaca sangat
penulis harapkan untuk penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini
dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian. Sekian dan terima kasih.

Medan, 22 Agustus 2014
Penulis

Hilda Rizki Sipayung
NIM. 109171012

ii


ABSTRAK
HILDA RIZKI SIPAYUNG. NIM. 109171012 : Strategi Pemasaran Yang
Dilakukan Pedagang Salak Lokal Di Desa
Pon Kabupaten Serdang Bedagai.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) sulitnya pedagang salak
lokal dalam menentukan strategi dalam melakukan pemasaran agar tidak kalah
bersaing dengan salak jenis lain. (2) banyaknya jenis salak yang ada di pasaran saat
ini (3) tempat untuk memasarkan salak di Desa Pon terlihat tidak menarik. (4) jumlah
produksi salak yang rendah. (5) dan berkurangnya konsumen yang datang. Tujuan
dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui gambaran tentang kondisi pemasaran
yang dilakukan pedagang salak lokal di Desa Pon Kabupaten Serdang Bedagai. (2)
untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan pedagang salak lokal di Desa
Pon Kabupaten Serdang Bedagai dalam menghadapi persaingan pasar. (3) untuk
mengetahui hasil dari pelaksanaan strategi yang dilakukan pedagang salak lokal di
Desa Pon Kabupaten Serdang Bedagai dalam menghadapi persaingan pasar.
Teori yang diangkat dari Kotler yang mengemukakan pendapatnya tentang
pengertian strategi pemasaran merupakan logika pemasaran yang digunakan dengan
harapan agar unit bisnis dapat mencapai tujuan. Dan ada lima kekuatan dalam
persaingan menurut Porter yaitu para pesaing industri, calon pendatang, substitusi,
pembeli dan pemasok.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan analisis
deskriptif, informan dalam penelitian ini adalah 3 orang pedagang salak di Desa Pon.
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
Dengan demikian hasil penelitian dilapangan menunjukkan bahwa pedagang
salak lokal di Desa Pon Kabupaten Serdang Bedagai melakukan strategi pemasaran
dalam menghadapi persaingan pasar dengan baik. Oleh karena itu, strategi pemasaran
yang dilakukan pedagang salak lokal di Desa Pon Kabupaten Serdang Bedagai dapat
memberikan hasil yang positif dalam menghadapi persaingan antar buah sejenis yang
ada di pasaran saat ini.

i

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Buah lokal dari berbagai pelosok daerah tentunya menjadi salah satu bukti
nyata bagi kita semua bahwa masih adanya ciri khas yang ada pada setiap daerah
yang


harus tetap dilestarikan perkembangannya.

Namun, sekarang

ini

pertumbuhan usaha di bidang perdagangan buah lokal semakin menunjukan arah
yang kurang baik dikarenakan terancam dengan buah impor yang ada pada saat
ini. Padahal sebesar 50,16 % penduduk Indonesia bermata pencaharian di bidang
pertanian, sedangkan sektor perdagangan, hotel dan rumah makan merupakan
mata pencaharian terbesar kedua dengan persentase 11,27% serta sektor jasa
10,93% (BPS, 2010). Sektor pertanian juga telah memberikan kontribusi yang
yang besar pada perekonomian masyarakat Indonesia yaitu sebesar 51,6%
sedangkan sektor industri pengelolahan hanya sebesar 8,5% (BPS, 2010).
Beragam jenis buah
memperlihatkan

dari luar daerah maupun buah impor kini mulai

keunggulannya

masing-masing,

sehingga

tidak

menutup

kemungkinan buah lokal dalam suatu daerah lama-kelamaan akan menghilang
dari peredarannya, akibat bermunculan buah-buah yang berkualitas lebih baik lagi
baik dalam negeri maupun luar negeri.
Untuk bisa mengangkat buah lokal ke jangkauan pasar yang lebih luas,
pastinya para pedagang di dalam suatu daerah dituntut untuk bisa lebih aktif
dalam membangun strategi untuk memasarkan buah hasil produksi nya serta

1

2

meningkatkan kemampuan dan kreativitasnya dalam mengembangkan sebuah
usaha, sehingga buah yang mereka pasarkan benar-benar bisa berhasil
memenangkan persaingan di pasar yang ada.
Sebagaimana kita ketahui bahwa buah lokal hasil produksi tidak mungkin
dapat mencari sendiri pembeli ataupun peminatnya. Oleh karena itu, diperlukan
konsumen terhadap buah yang dihasilkan dan dipasarkan. Dan salah satu cara
yang digunakan dalam menarik minat konsumen yaitu melalui kegiatan
pemasaran yang dilakukan oleh pedagang buah tersebut. Agar pedagang dapat
berhasil dalam dunia usaha yang baik maka diperlukan strategi yang tepat dalam
proses pemasarannya, agar tidak kalah bersaing dengan buah yang ada di pasaran
pada saat ini. Bagi pedagang yang tidak mampu dalam bersaing secara sehat,
maka dapat dipastikan kelangsungan usahanya akan menjadi terancam.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa pemasaran adalah salah satu faktor
yang diperlukan bagi keberhasilan suatu usaha. Seorang pedagang terutama pada
saat ini ketika era informasi berkembang pesat, strategi yang tepat dalam
pemasaran yang diterapkan untuk menarik minat beli konsumen merupakan salah
satu senjata ampuh dalam mengembangkan dan mempertahankan usaha. Buah
hasil produksi tidak akan dibeli bahkan dikenal apabila konsumen tidak
mengetahui keunggulan buah tersebut, dimana buah dapat diperoleh dan berapa
harganya. Untuk itulah konsumen yang menjadi sasaran perlu diberikan informasi
yang jelas dan tepat. Maka peranan pemasaran berguna untuk memperkenalkan
buah kepada konsumen, memberitahukan keunggulan atau mutu dari buah yang
dipasarkan kepada konsumen. Oleh karenanya adalah menjadi keharusan bagi

3

pelaku bisnis untuk melaksanakan pemasaran dengan strategi yang tepat agar
dapat memenuhi sasaran yang efektif.
Salah satu subsektor pertanian lokal yang menjadi andalan adalah
hortikultura. Dalam aspek ekonomi, hortikultura memegang peranan penting
dalam sumber pendapatan penjualnya. Bahkan secara nasional komoditas
hortikultura mampu memberikan sumbangan Produk Domestik Bruto (PDB)
secara signifikan yaitu pada tahun 2005 sebesar Rp.61,79 trilliun kemudian naik
menjadi Rp.89,057 trilliun pada tahun 2010. Subsektor hortikultura juga mampu
menyerap tenaga kerja sebanyak 2.90.900 orang dan menunjukkan kecendrungan
peningkatan selama 5 tahun. Dapat dilihat bahwa pada tahun 2009 penyerapan
tenaga kerja hortikultura telah meningkat menjadi 3.777.857 orang. Pada tahun
2010 subsektor hortikultura diramalkan menyerap tenaga kerja hingga sebesar
3.972.989 orang (Ditjen Hortikultura).
Pembangunan

subsektor

tanaman

hortikultura

bertujuan

untuk

memperkuat perekonomian pedagang agar lebih baik, lebih sejahtera, professional
dengan lingkungan yang terpelihara dan lestari. Produk hortikultura dalam hal ini
meliputi sayur-sayuran dan buah-buahan yang memiliki peranan penting dalam
meningkatkan mutu gizi dalam makanan sehari-hari yang sangat dibutuhkan oleh
setiap individu. Pengembangan kawasan pusat produksi tanaman hortikultura
telah dilakukan melalui swadaya masyarakat yang juga difasilitasi pemerintah
melalui alokasi dana APBN antara lain pada tahun 2002 seluas 5.175 hektar dan
proyek Integrated Holticulture Development in Upland Areas (IHDUA) seluas
21.600 pada tahun 2010. (Karya Tani Mandiri, 2010).

4

Salak (Salacca Edulis) merupakan salah satu tanaman lokal hortikultura
yang hanya terdapat di Indonesia. Tanaman salak banyak memiliki sifat-sifat
unggul baik dari segi ras maupun penampilan buahnya. Sifat-sifat unggul buah
salak saat ini lebih banyak faktornya datang dari perilaku konsumen yang
umumnya mengharapkan buah salak yang besar-besar buahnya, manis rasanya,
mudah dikupas kulitnya dan tidak cepat busuk serta tersedia di pasar sepanjang
waktu. Segi lain tingkat harga salak di pasaran relatif masih sangat terjangkau
dibandingkan dengan jenis buah-buahan tropika lainnya, seperti jeruk, mangga,
dan buah-buahan impor lain sehingga menumbuhkan minat pembeli. (Karya Tani
Mandiri, 2010).
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Republik
Indonesia, produksi salak di Indonesia mencapai 829.014 ton pada tahun 2010.
Sebanyak 259.103 ton merupakan salak yang dihasilkan dari daerah Sumatera
Utara. Angka ini merupakan angka yang cukup besar dibandingkan dengan
daerah-daerah penghasil buah salak lainnya yang ada di Indonesia. Jika angka ini
dihitung dalam bentuk persen, maka daerah Sumatera Utara mampu menghasilkan
buah salak sebanyak 31,25% dari 829.014 ton jumlah buah salak yang dihasilkan
Indonesia pada tahun 2009. Untuk daerah Sumatera Utara sendiri, Kabupaten
Serdang Bedagai merupakan daerah penghasil salak terkecil di Provinsi Sumatera
Utara, yaitu hanya sebesar 21 ton. Akibat lahan-lahan tanaman salak di daerah ini
sudah banyak dibuat pemukiman penduduk.
Kabupaten Serdang Bedagai, khususnya Desa Pon merupakan salah satu
daerah pertanian di Sumatera Utara dimana sebahagian masyarakatnya ada yang
bermata pencaharian sebagai pedagang salak. Dimana salak yang dihasilkan

5

dikenal dengan nama salak Kampung Pon, sesuai dengan nama daerah asalnya
dan sekarang seiring dengan perkembangan desa ini namanya telah berubah dari
Kampung Pon menjadi nama Desa Pon. Di bidang usaha pertanian tanaman salak
ini pedagang salak di Desa Pon berupaya untuk meningkatkan stategi dalam
memasarkan salaknya agar mampu bertahan di pasar saat ini. Perekonomian di
Desa Pon sangat didukung oleh pertanian, tidak kurang dari 58% penduduk
bermata pencaharian sebagai petani dan menempati urutan pertama dari delapan
jenis pekerjaan yang ada, yaitu pekerjaan sebagai PNS 3%, TNI/POLRI 1%,
karyawan 2%, wiraswasta 14%, jasa 13%, nelayan 0%, buruh 9%.
Masalah yang dihadapi pedagang salak di Desa Pon ini yaitu strategi
dalam memasarkan buah salaknya kurang efektif karena jumlah produksi salak
yang rendah akibat lahan pertanian salak tersebut telah banyak dibangun
pemukiman penduduk dan telah tergantikan dengan tanaman lain yaitu tanaman
cokelat. Dan semakin lama salak yang di produksi dari daerah ini semakin
menurun jumlahnya serta pedagang salak dari daerah ini juga merasa kesulitan
untuk terus memasarkan buah salaknya akibat kalah bersaing di pasar dengan
buah salak dari daerah lain dan tempat untuk memasarkan salak di Desa Pon juga
terlihat tidak menarik. Pedagang salak di Desa Pon melakukan pemasaran hanya
bersifat menunggu konsumen yang datang dan hanya memasarkan di sepanjang
pinggiran jalan di Desa Pon tersebut. Mereka tidak mencari cara bagaimana agar
salak yang mereka pasarkan dapat dikenal banyak orang dan meningkat hasilnya
dari waktu ke waktu serta kualitas buah semakin baik. Pedagang salak di desa ini
juga semakin lama semakin sedikit jumlahnya dan tanaman salaknya sekarang
hanya tumbuh di belakang dan samping pemukiman penduduk serta di pinggiran-

6

pinggiran rel kereta api, padahal dahulu nya hampir seluruh lahan di Desa Pon ini
di tumbuhi oleh tanaman salak. Dan seiring perkembangan zaman minat
konsumen untuk membeli buah salak tersebut sangat berkurang dan salak dari
Desa Pon ini hampir mulai tersingkirkan dengan salak jenis lain. Konsumen
kurang tertarik akan buah salak dari Desa Pon karena kualitas buahnya yang kalah
manis, renyah, dagingnya kurang tebal, buahnya yang kecil-kecil serta duri salak
nya yang banyak dan tajam daripada buah salak yang ada di pasaran saat ini, yaitu
buah salak pondoh dari Jawa, salak Sidimpuan, salak dari daerah kota Tebing
tinggi, maupun salak import dari luar negeri.
Banyak pedagang salak di Desa Pon beralih kepada usaha pertanian lain,
yaitu sebagai petani padi dan petani cokelat serta wirausaha lainnya. Mereka
tersebut beralih karena menurut mereka usaha pertanian salak tersebut semakin
hari semakin tidak memiliki hasil yang baik guna menunjang kebutuhan hidup
mereka sehari-hari. Namun, mereka tetap memasarkan salak hasil produksinya
setiap waktu, namun mereka tidak mencari strategi agar mereka tidak mengalami
kesulitan dalam melakukan pemasaran.
Demikian halnya beberapa masalah tersebut yang dialami oleh produsen
maupun penjual salak di Desa Pon Kabupaten Serdang Bedagai. Berdasarkan hasil
observasi penulis, beberapa masalah yang dialami yaitu sulitnya pedagang dalam
menentukan strategi dalam melakukan pemasaran agar tidak kalah bersaing
dengan salak jenis lain dan tempat untuk memasarkan salak di Desa Pon juga
terlihat tidak menarik. Dengan permasalahan yang dihadapi pedagang salak
tersebut, tentu pedagang salak memiliki strategi untuk mengatasi permasalahanpermasalahan tersebut agar dapat menarik minat beli konsumen dan buah

7

salaknya mampu tetap bertahan di pasar saat ini . Dengan demikian penulis
merasa tertarik melakukan penelitian dengan judul “Strategi Pemasaran Yang
Dilakukan Pedagang Salak Lokal Dalam Menghadapi Persaingan Pasar Di
Desa Pon Kabupaten Serdang Bedagai”.

B. Fokus Masalah
Dari banyaknya masalah yang telah dijelaskan pada latar belakang, untuk
mempermudah penulis dalam melakukan penelitian dan untuk menghindari
meluasnya permasalahan maka penulis memfokuskan masalah yang akan diteliti
adalah : ”Strategi Pemasaran Yang Dilakukan Pedagang Salak Lokal Dalam
Menghadapi Persaingan Pasar Di Desa Pon Kabupaten Serdang Bedagai”.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan fokus permasalahan maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah dengan rincian sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran tentang kondisi pemasaran yang dilakukan pedagang
salak lokal di Desa Pon Kabupaten Serdang Bedagai?
2. Bagaimana strategi yang dilakukan pedagang salak lokal dalam menghadapi
persaingan pasar di Desa Pon Kabupaten Serdang Bedagai?
3. Bagaimana hasil dari pelaksanaan strategi pemasaran yang dilakukan pedagang
salak lokal dalam menghadapi persaingan pasar di Desa Pon Kabupaten
Serdang Bedagai?

8

D. Tujuan penelitian
Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai, oleh karena itu penelitian ini
perlulah mempunyai tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang
dilakukan pedagang salak lokal dalam menghadapi persaingan pasar di Desa Pon
Kabupaten Serdang Bedagai. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui gambaran tentang kondisi pemasaran yang dilakukan
pedagang salak lokal di Desa Pon Kabupaten Serdang Bedagai.
2. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan pedagang salak lokal di
Desa Pon Kabupaten Serdang Bedagai dalam menghadapi persaingan pasar.
3. Untuk mengetahui hasil dari pelaksanaan strategi yang dilakukan pedagang
salak lokal di Desa Pon Kabupaten Serdang Bedagai dalam menghadapi
persaingan pasar.

E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Praktis
a. Sebagai bahan masukan bagi pedagang salak lokal tentang strategi
pemasaran dalam menghadapi persaingan pasar.
b. Sebagai bahan masukan bagi pedagang salak lokal untuk menambah
wawasan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pemasaran dalam
menghadapi persaingan pasar.

9

2. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan penulis dan
melalui penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan/ referensi bagi peneliti
selanjutnya, serta sebagai bahan pertimbangan bagi pihak terkait di dalam
menyelesaikan masalah.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Gambaran kondisi pemasaran yang dilakukan pedagang salak kampung pon
di Desa Pon Kabupaten Serdang Bedagai dalam menghadapi persainagn
pasar, ditemukan beberapa kendala, seperti: tempat pedagang meletakkan
salaknya untuk dipasarkan sangat kurang terlihat menarik, jumlah produksi
salak yang rendah juga menjadi faktor penghambat pedagang dalam
memasarkan salaknya akibat lahan pertanian salak tersebut telah banyak
dibangun pemukiman penduduk dan telah tergantikan dengan tanaman lain
yaitu tanaman cokelat. Dan semakin lama salak yang di produksi dari daerah
ini semakin menurun jumlahnya serta pedagang salak dari daerah ini juga
merasa kesulitan untuk terus memasarkan buah salaknya akibat kalah
bersaing di pasar dengan buah salak dari daerah lain, Pedagang salak di
Desa Pon melakukan pemasaran hanya bersifat menunggu konsumen yang
datang serta menjajakannya hanya di sepanjang pinggiran jalan di Desa Pon
tersebut.
2. Strategi pemasaran yang dilakukan pedagang salak lokal dalam Menghadapi
persaingan pasar, yaitu: kepuasan pelanggan, ketahanan pelanggan, kualitas
buah salak, kualitas pelayanan, efektifitas penetapan harga, selalu fokus
terhadap usaha yang sudah saya geluti ini cukup lama, tidak pernah
mengeluh berapa pun pendapatan yang mereka dapatkan serta membuat
tempat lokasi pemasaran salaknya lebih menarik dan bersih lagi, sehingga

62

63

lebih banyak konsumen yang akan tertarik untuk membeli buah salak dari
desa pon tersebut
3. Hasil pemasaran yang dilakukan pedagang salak lokal setelah melakukan
strategi yang efektif dalam menghadapi persaingan pasar, yaitu pedagng
mampu bertahan untuk tetap memasarkan salak khas dari desa pon ini,
walaupun banyaknya jenis salak yang ada di pasaran saat ini, konsumen
lebih banyak yang datang untuk membeli, karena para pedagang selalu
memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen dan kepuasan
konsumen menjadi hal yang paling penting diutamakan para pedagang salak
di Desa Pon tersebut.

B. Saran
Saran yang diberikan penulis bagi para pedagang salak di Desa Pon
tersebut setelah penulis melakukan observasi dan wawancara selama beberapa
hari di lokasi penelitian adalah agar para pedagang tetap bertahan melakukan
pemasaran buah salak khas dari Desa Pon tersebut serta memperluas pangsa
pasarnya, agar lebih banyak lagi orang yang mengetahui, selalu berikan
pelayanan yang terbaik bagi konsumen atau utamakan kepuasan pelanggan.

64

DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Abdullah, T dan Tantri, F. 2012. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.

Arikunto, S. 2003. Manajemen Penelelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Bwstha, B dan Handoko, H. 2000. Konsep Pemasaran. Jakarta: Indeks Kelompok
Gramedia.

Daniel, M. 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara.

David. 2004. Pengertian Strategi. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia.

David. 2006. Strategi Pemasaran. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia.

Handoko. 2000. Pengertian Pemasaran. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia.

Harjadi, S. 1996. Pengantar Agronomi. Jakarta: Gramedia.

Kotler,

P. 2005.
Gramedia.

Manajemen

Pemasaran.

Jakarta:

Indeks

Kelompok

Kotler, P. 2001. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia.

Kotler, P. 2000 .Pengertian Pemasaran. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia.

Lury ,C. 1998. Budaya Konsumen. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Maria, M dan William, A. 2001. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: Salemba
Empat.

65

Mceachern, W. 2001. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta:Salemba Empat.

Moloeng. J. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:Remaja Rosdakarya.

Murtopo. 1978. Pengertian Strategi. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia.

Musa, A. 2012. Kewirausahaan. Berbasis Agribisnis. Yogyakarta: Andi

Offset.

Siagian. 1995. Pengertian Strategi. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia.

Sihombing. 2000. Pengertian Strategi. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia.

Soekartawi. 1996. Pembangunan Pertanian. Jakarta: Raja Grafindo.

Stanton. 1993. Pengertian Pasar. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: AlfaBeta.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: AlfaBeta.

Sunaryo, T. 2001. Ekonomi Manajerial. Jakarta: Gelora Aksara Pratama.

Suryabrata, S. Metodologi penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Suryana, 2000. Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Salemba Empat.

Tim Karya Tani mandiri. 2010. Pedoman Budi Daya Buah Salak. Bandung:
Nuansa Aulia.

Tim Penyusun. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi. Medan. Universitas Negeri
Medan.

66

Tjokroamidjoyo dan Mustopadidjaya. 1982. Pengertian Strategi. Jakarta: Indeks
Kelompok Gramedia.

Wahyudi. 1996. Pengertian Strategi. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia.

Tjiptono. 1997. Pengertian Strategi Pemasaran. Jakarta: Indeks Kelompok
Gramedia.

Zain, B. 1996. Pengertian Strategi. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia.

Sumber Internet :
Dewi, A dan Andri, I. 2012. Perencanaan Strategi Pengembangan Usaha
Kain
Tenun Sutra Dengan Pendekatan Metode Balanced Scorecarard (Studi
Kasus Di Pabrik Sutra Tiga Putra). Jurnal STT Garut, (online), dalam
http://jurnal.sttgarut.ac.id. Diakses 03 Desember 2013.

Ayu, N. 2013. Pengaruh Strategi Green MarketingPada Bauran Pemasaran
Terhadap Keputusan Konsumen dalam Membeli Rumah Di Perumahan
PT. Asta Karya Pekanbaru. Jurnal Manajemen, (online), dalam
http://jurnal.manajemen.ac.id. Diakses 02 Desember 2013.

Hutasuhut, D. 2004. Strategi Pemasaran Berorientasi Hubungan Dengan
Pelanggan. Jurnal Manajemen dan Bisnis, (online), dalam http://jurnal.
Manajemen dan bisnis.ac.id. Diakses 03 Desember 2013.

Iyangjaya P.A. 2010. Strategi Pemasaran Pariwisata Kabupaten Jepara. Jurnal
Penelitian ilmu Pemerintahan FISIP UNDIP, (online), dalam
http://jurnal.FISIP Undip.ac.id. Diakses 03 Desember 2013.

Rina, R . 2011. Peranan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) terhadap
Peningkatan Penjualan (Sebuah Kajian terhadap Bisnis
Restoran).
Jurnal
Kompetensi
Teknik
Vol.
2,
(online),
dalam
http://jurnal.kompetensiteknik.ac.id. Diakses 03 Desember 2013.

67

Sudirman. 2012. Strategi Pemasaran Pulsa Elektrik Pada Pt Xl Axiata
Tbk.Makassar. Jurnal Bisnis, (online), dalam http://jurnal.bisnis.ac.id.
Diakses 03 Desember 2013.

Nunuk, S. 2013. Strategi Pemasaran Pariwisata Di Kabupaten Semarang. Jurnal
Ekonomi, (online), dalam http://jurnal.ekonomi.ac.id. Diakses 03
Desember 2013.

Suryati. 2011. Strategi Pemasaran Dalam Berbagai Posisi Persaingan. Jurnal
Ekonomi, (online), dalam http://jurnal.ekonomi.ac.id. Diakses 02
Desember 2013.

Sumber Skripsi :
Ambarita, I. 2010. Strategi Bertahan Pada Sektor UKM. Medan: Universitas
Negeri Medan. Skripsi tidak dipublikasikan.

Angkana, F. 2012. Strategi Pengelolaan Jasa Angkutan barang Dalam
Meningkatkan Pelayanan Kepada Konsumen (Studi Pada CV. Kares Duta
Trans Nusa). Medan: Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak
dipublikasikan.

Pratiwi, C. 2013. Upaya Tokoh Masyarakat Dalam Meningkatkan Pembangunan
Ekowisata Tangkahan Di Desa Namusialang Kecamatan Batang Serangan
Kabupaten Langkat. Medan: UNiversitas Negeri Medan. Skripsi tidak
dipublikasikan.

Irmayasari. 2013. Strategi Pengembangan Nilai Agama dan Moral. Medan:
Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak dipublikasikan.

Julita. 2010. Strategi Pemasaran Sektor UKM Di Kelurahan Medan Tenggara.
Medan: Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak dipublikasikan.

Maria, Yessica. 2010. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi keputusan
Pembelian Bunga Hias Pada Toko Melati Multi Creatindo Medan. Medan:
Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak dipublikasikan.

ii

RIWAYAT HIDUP
I. Riwayat Pribadi
Nama

: Hilda Rizki Sipayung

Tempat/ Tanggal Lahir

: Kampung Pon, 13 Oktober 1991

Anak ke

: 1 dari 2 bersaudara

Alamat

: Jln. Suluh No.102, Pancing. Medan

Pendidikan SD

: SDN No. 106215
(Tahun 1997-2003)

Pendidikan SMP

: SMP Negeri 2 Kampung Pon
(Tahun 2003-2006)

Pendidikan SMA

: SMA Negeri 2 Tebing Tinggi
(Tahun 2006-2009)

Perguruan Tinggi

: Universitas Negeri Medan
(Tahun 2009-2014)

II. Identitas Orang Tua
Nama Ayah

: Ramli Sipayung

Pekerjaan Ayah

: Wiraswasta

Nama Ibu

: Masniari Batubara

Pekerjaan Ibu

: Guru (PNS)

Alamat Orang Tua

: Desa Pon, Kec. Sei Bamban, Kab. Serdang Bedagai, Sumut