Karakteristik Pasien Perdarahan Uterus Disfungsional Yang Dirawat-Inap di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Juli 2002 - Juni 2005.

(1)

ABSTRAK

KARAKTERISTIK PASIEN PERDARAHAN ITERIS DISFINGSIONAL YANG DIRAWAT INAP

DI RIMAH SAKIT IMMANIEL BANDING PERIODE JILI 2002 JINI 2005

Mirantia Umi Budiarti, 2006 Pembimbing : Roni Rowawi, dr, SpOG

Perdarahan uterus disfungsional (PUD) merupakan sebab tersering perdarahan abnormal per vaginam pada masa reproduksi wanita. Gangguan ini terjadi pada 53 10% wanita. Lebih dari 50% terjadi pada masa perimenopause, sekitar 20% pada masa remaja, dan kira3kira 30% pada usia reproduktif.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik jumlah dan lama perdarahan pada pasien PUD yang dirawat inap di Rumah Sakit Immanuel Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan data retrospektif yang diambil dari bagian rekam medik Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Juli 20023Juni 2005 dan berasal dari 31 pasien yang terdiagnosa PUD.

Hasil penelitian menunjukkan distribusi usia PUD terbanyak pada usia perimenopause yaitu sebesar 67,74%, diikuti oleh usia reproduktif sebesar 22,58% dan usia perimenars sebesar 9,68%. Kadar Hb terendah terdapat pada usia perimenopause yaitu 4,2g/dl. Sebanyak 32,36% penderita adalah akseptor KB. Didapatkan hasil yang bervariasi pada banyak dan lamanya perdarahan. Dibutuhkan transfusi pada 45,20% kasus. Terapi yang dilakukan berupa medikamentosa maupun secara operatif.

Melalui penelitian ini disimpulkan bahwa tidak terlihat adanya karakteristik PUD baik dalam jumlah maupun lama waktu perdarahan.


(2)

v

! " # $ % !

& " ! " " % & ' % ! ( )

* + ' % ( + " ! +

, + " & " '

% !- & % % % %

! " % % . / 0

"' % % % & % & !

% ,* " / 0

" " % 1 21 ('

% % % " ! % %

" ! 3 34+ ! (5+ & "

6 5+ " % ' % % " ! %

" % % 4 "7 ' 8 ! , +

' % & % % "% ! " '

9 4( + ' % % % !

" '

% % " % % %


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETIJIAN... ii

SIRAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

BAB I PENDAHILIAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 2

1.3 Maksud dan Tujuan... 2

1.3.1 Maksud Penelitian ... 2

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis ... 3

1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran ... 3

1.6 Metodologi ... 4

1.6.1 Bentuk dan Rancangan Penelitian... 4

1.6.2 Subyek Penelitian ... 4

1.7 Lokasi dan Waktu ... 4

1.7.1 Lokasi ... 4


(4)

ix BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uterus ... 5

2.1.1 Dinding Uterus ... 5

2.1.1 Histologi Uterus ... 6

2.2 Regulasi hormon reproduksi wanita ... 8

2.2.1 Sistem hormonal wanita ... 8

2.2.2 Fungsi hormon ... 8

2.3 Haid ... 9

2.3.1. Fisisologi haid ... 9

2.4 Perdarahan Uterus Disfungsional ... 11

2.4.1 Definisi ... 11

2.4.2 Distribusi... 11

2.4.3 Gejala ... 12

2.4.4 Patofisiologi ... 12

2.4.4.1 PUD pada usia perimenars ... 13

2.4.4.2 PUD pada usia reproduktsi ... 13

2.4.4.3 PUD pada usia perimenopause ... 13

2.4.5 Evaluasi ... 14

2.4.5.1 Anamnesa ... 14

2.4.5.2 Pemeriksaan fisik ... 14

2.4.5.3 Pemeriksaan laboratorium ... 15

2.4.5.4 Tes Diagnostik ... 15

2.4.6 Diagnosis banding ... 16

2.4.7 Terapi ... 17

2.4.7.1 Terapi hormonal ... 17

2.4.7.2 Terapi farmakologis ... 18

2.4.7.3 Terapi operatif ... 19

2.4.8 Perawatan Rumah Sakit ... 20

2.4.9 Prognosa ... 20


(5)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Subjek Penelitian ... 21

3.2 Metode Penelitian ... 21

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ... 22

4.2 Pembahasan ... 26

BAB V SIMPILAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 29

5.2 Saran ... 29

DAFTAR PISTAKA... 30


(6)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Distribusi Usia Pasien PUD ... 22 Tabel 4.2 Kadar Hb Berdasarkan Kelompok Usia... 23 Tabel 4.3 Persentase Pasien PUD Berdasarkan Penggunaan Alat

Kontrasepsi ... 23 Tabel 4.4 Persentase Kelompok usia Berdasarkan Banyaknya

Perdarahan yang Diderita... 24 Tabel 4.5 Lamanya Perdarahan yang Diderita Berdasarkan Kelompok

Usia ... 24 Tabel 4.6 Frekuensi Transfusi... 25 Tabel 4.7 Persentase Jenis Terapi Berdasarkan Kelompok Usia ... 25


(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Anatomi Uterus Posterior... 5

Gambar 2.2 Histologi Uterus ... 6

Gambar 2.3 Pembuluh Darah Uterus ... 7


(8)

RIWAYAT HIDIP

Nama : Mirantia Umi Budiarti

Nomor Pokok Mahasiswa : 0210132

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 7 Mei 1985 Alamat : Jl. Gitar II No. 8 Bandung Riwayat Pendidikan :

1996 : Lulus SD Negeri Karang Pawulang I 1999 : Lulus SMP Negeri 5 Bandung 2002 : Lulus SMU Negeri 8 Bandung

2002 : Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


(9)

BAB I PENDAHILIAN

1.1 Latar Belakang

Perdarahan uterus disfungsional (PUD) adalah perdarahan uterus abnormal dalam hal jumlah, frekuensi, dan lamanya yang terjadi baik di dalam maupun di luar siklus haid, merupakan gejala klinis yang semata3mata karena suatu gangguan fungsional mekanisme kerja poros hipotalamus3hipofisis3ovarium3 endometrium tanpa adanya kelainan organik alat reproduksi (Ali, 1989).

Perdarahan uterus disfungsional merupakan sebab tersering perdarahan abnormal per vaginam pada masa reproduksi wanita. Dilaporkan gangguan ini terjadi pada 5310% wanita (Dodds, 2004). Lebih dari 50% terjadi pada masa perimenopause, sekitar 20% pada masa remaja, dan kira3kira 30% pada wanita usia reproduktif (Chalik, 1998). Ras bukan faktor penting, tetapi insidensi leiomyoma pada wanita ras Afrika lebih tinggi dan mereka memiliki kadar estrogen yang lebih banyak, karena itu mereka cenderung untuk lebih sering mengalami episode perdarahan abnormal pervaginam (Dodds, 2004).

Diagnosis dari PUD baru dapat ditegakkan bila penyebab organik dan fungsional lain (seperti kehamilan, infeksi maupun tumor) dari perdarahan abnormal tersebut sudah disingkirkan. Karena itu diagnosis PUD seringkali membutuhkan waktu yang lama. Terapinya tergantung dari usia penderita, waktu, dan intensitas perdarahan (Davidson, 1999). Hingga tahun 19803an, histerektomi sering digunakan untuk mengatasi perdarahan uterus yang berat, tetapi saat ini cara tersebut bukan merupakan pilihan yang utama, terutama pada wanita yang masih ingin memiliki anak. Dilatasi dan kuretase juga dapat dilakukan sebagai upaya pengobatan, namun di Indonesia cara ini tabu dilakukan pada wanita yang belum menikah, karena himen sangat tinggi nilainya, oleh karena itu usaha pengobatan secara hormonal menjadi salah satu pilihan walaupun pemberiannya harus diawasi secara ketat karena memiliki banyak efek samping (Ali, 1989).


(10)

2 Perdarahan uterus disfungsional merupakan salah satu kelainan yang penting untuk diketahui dan cukup sering terjadi tetapi informasi tentang penyakit ini masih sulit didapat, dengan demikian peneliti tertarik untuk mengetahui karakteristik PUD yang membedakannya dengan penyebab perdarahan pervaginam lainnya pada wanita, terutama dalam hal lama dan banyak perdarahan yang terjadi.

1.2 Identifikasi Masalah

3 Bagaimana distribusi usia pasien PUD yang dirawat3inap di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Juli 2002 3 Juni 2005?

3 Bagaimana karakteristik lama dan banyak perdarahan yang terjadi pada pasien PUD yang dirawat3inap di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Juli 2002 3 Juni 2005?

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik lama dan banyak perdarahan yang terjadi pada pasien PUD yang dirawat3inap di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Juli 2002 3 Juni 2005.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik PUD yang membedakannya dengan penyebab perdarahan pervaginam lainnya pada wanita, terutama dalam hal lama dan banyak perdarahan yang terjadi.


(11)

3 1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Manfaat akademis dari karya tulis ini adalah untuk menambah wawasan tentang PUD.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari karya tulis ini adalah untuk memberikan gambaran karakteristik jumlah dan lama perdarahan pasien wanita dengan PUD sehingga diharapkan dapat membantu dalam melaksanakan diagnosis dan terapi dengan lebih tepat dan efektif.

1.5 Kerangka Pemikiran

Perdarahan pervaginam yang abnormal merupakan salah satu sebab tersering yang menyebabkan wanita memeriksa kesehatan dirinya kepada dokter. Penyebab perdarahan tersebut bermacam3macam, dapat merupakan komplikasi kehamilan, adanya kelainan organis, akibat trauma, PUD, dan sebab3sebab lainnya (www.womenshealthcannels.com).

Belum ada tanda3tanda spesifik yang bisa dijadikan acuan untuk mendeteksi penyakit ini. Gejala PUD mirip dengan beberapa penyebab perdarahan uterus abnormal lainnya. Diagnosa PUD ditegakkan dengan menyingkirkan sebab3sebab perdarahan pervaginam abnormal lainnya, maka dari itu diagnosa baru dapat dipastikan dalam jangka waktu yang cukup lama, yaitu setelah dilakukannya berbagai prosedur uji (Davidson, 2001).

Morbiditas pada PUD biasanya berhubungan dengan banyaknya jumlah darah yang hilang yang kadang dapat cukup berat sehingga menyebabkan syok hemoragik. Perdarahan pervaginam juga menimbulkan dampak psikologis yang


(12)

4 buruk pada pasien (Dodds, 2004). Karena itu sangat penting untuk mengetahui karakteristik PUD dalam hal lama maupun jumlah perdarahan sehingga diagnosa dapat ditegakkan sedini mungkin yang kemudian dilanjutkan dengan tindakan terapi yang sesuai.

1.6 Metodologi

1.6.1 Bentuk dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan survei retrospektif yang diambil dari data rekam medik.

1.6.2 Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah data rekam medik pasien wanita terdiagnosis PUD yang dirawat3inap di Rumah Sakit Immanuel Bandung pada periode Juli 2002 – Juni 2005.

1.7 Lokasi dan Waktu

1.7.1 Lokasi

Lokasi penelitian ini adalah di bagian rekam medik Rumah Sakit Immanuel Bandung.

1.7.2 Waktu


(13)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uterus

2.1.1 Dinding uterus

Dinding luar uterus terdiri dari lapisan otot polos yang tebal yaitu miometrium. Di bagian dalamnya terdiri dari lapisan yang lebih tipis yang terdiri dari kelenjar, yaitu endometrium. Bagian fundus dan permukaan posterior dari

dan % ditutupi oleh membran serosa yaitu perimetrium.

Endometrium merupakan 10% dari berat uterus. Jaringan kelenjar dan pembuluh darahnya akan membantu pertumbuhan janin. Sebagian besar kelenjar

terbuka ke permukaan endometrium dan memanjang ke dalam ,

hampir mencapai miometrium. Kelenjar, pembuluh darah, dan epitel berubah sesuai fase pada siklus uterus di bawah pengaruh estrogen (Martini, 2004).


(14)

29

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil pembahasan data rekam medik pasien PUD yang dirawat3inap di rumah sakit Immanuel Bandung periode Juli 2002 – Juni 2005 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Didapatkan distribusi usia pada kelompok perimenars adalah yang terkecil, diikuti dengan kelompok reproduktif dan yang terbesar adalah kelompok perimenopause.

2. Tidak terlihat adanya karakteristik pada perdarahan yang diderita pasien baik dalam lamanya maupun jumlahnya.

3. Terapi secara medikamentosa merupakan pilihan utama, sedangkan terapi operatif baru dilakukan bila terapi medikamentosa telah gagal.

5.2 Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai diagnosa dan penanganan PUD secara tepat dan efektif.

2. Wanita harus lebih memperhatikan masalah kesehatan organ reproduksinya dengan melakukan pemeriksaan dan skrining secara berkala terutama pada golongan berisiko tinggi terhadap penyakit yang membahayakan.


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Albers Janet R., Hull Sharon K., Wesley Robert M. 2004. Abnormal Uterine Bleeding. > @ :% 1, 69 (8): 1915325

Ali Baziad, T.Z. Jacoeb, Enud J.S. 1989. : " ! : %

" ' Jakarta: KSERI. Hal 1311

_______. 2003. < A " A ". Edisi 2. Jakarta: Media Aesculapius FK UI. Hal 26 3 34

Anonim. http://www.womenshealthchannel.com/dub/index.shtml, November 11th , 2005

Anonim.

http://pharyngula.org/~pzmyers/MyersLab/teaching/Bi104/l20/femalereg.html , November 11th, 2005

Anonim. 2004. '

http://www.infomedika.t35.com/artikel_arsip/artikel_9.php, 5th January, 2006

Charlesworth D. 1985. Surgery in Old Age. In: Brocklehurst J.C., editor:

; ! A " . 3rd ed. Edinburgh:

Churchill Livingstone. P. 935 3 942

Dangal G. 2005. Dysfunctional Uterine Bleeding and Its Management Strategy.

/ 1 " ? ! , 4 (1): 18328

Debernardo R.L. 2004. "' http://www.nlm.nih.gov, November 11th , 2005

Dodds Nedra. 2005. "'

http://www.emedicine.com/emerg/topic155.htm, November 11th , 2005

Falcone T., Desjardine C., Bourque J., Granger L., Hemmings R., Quiros E. 1994. Dysfunctional Uterine Bleeding in Adolescent. 1 , 39 (10): 76134

Farley. 2004. "

http://wichita.kumc.edu/obgyn/slides/farley_DUB.pdf, November 11th , 2005

Hanafi H. 1996. B " B . Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Hal 163, 1693170


(16)

31

Henny Meitri Andrie R.P. 2005. A A : %

>! ' http://www.obgin3ugm.com, December 5th, 2005

Hyams D.E. 1985. The Blood. In: Brocklehurst J.C., editor: ; ! A " . 3rd ed. Edinburgh: Churchill Livingstone. P. 835 – 897

I.A. Rahman. 1990. Pengobatan Perdarahan Uterus Disfungsional' Dalam: Biran

Rahman, editor: "" 0 - ' Jakarta: Balai

Penerbit FKUI. Hal 59376

Martini F.H. 2004. @ > :% " . 6th ed. San

Francisco: Pearson education. P. 1065 3 1082

Mayeux E.J. 2005. ". http://www.sh.lsuhsc.edu,

November 11th , 2005

Molina P.E. 2004. C " :% " < :% " ' USA: Mc.

Graw Hill. P. 207

Nur A. 2005. : % " '

http://www.obginugm.com/dokumen/PUD.pdf, November 11th , 2005 Pengurus Besar Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia. 2001.

: A ! A " " /' Jakarta: Balai Penerbit

FKUI. Hal 78380

Seth S.S. 1995. Dysfunctional Uterine Bleeding: Management in Perimenopausal age. In: Saifuddin A.B., Affandi B., Winkjosastro G.H.,

editors: D E 0 % > & % > 2 " '

Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal 149 3 150

Speroff L., Glass R.H., Kase N.G. 1999. 8 " < "

/ . 6th ed. Baltimore: Lippincott Williams & Wilkins. P. 916, 962, 964, 983

Stovall T.G. 1996. Hysterectomy. In: Berek Jonathan S., Adashi Eli Y., Hillard Paula A., editors: = & AE " . 12th ed. Baltimore: Williams & Wilkins. P. 729

T.M.A. Chalik. 1998. 0 " ! ? A " ' Jakarta: Widya


(17)

32

Tish D.A.M. 1999. "'

http://www.findarticles.com/p/articles/mi_g2601/is_0004/ai_2601000449/pg_ 2, November 11th , 2005

Tono Djuwantono. 2004. Peranan Antifibrinolitik dan NSAID pada Perdarahan Uterus Disfungsional Menurut<& 2 ' ; , 17 (1): 24329 Yang M. 1995. Dysfunctional Uterine Bleeding in Adolescence. In: Saifuddin

A.B., Affandi B., Winkjosastro G.H., editors: D E 0 %

> & % > 2 " ' Jakarta: Yayasan Bina Pustaka


(1)

4 buruk pada pasien (Dodds, 2004). Karena itu sangat penting untuk mengetahui karakteristik PUD dalam hal lama maupun jumlah perdarahan sehingga diagnosa dapat ditegakkan sedini mungkin yang kemudian dilanjutkan dengan tindakan terapi yang sesuai.

1.6 Metodologi

1.6.1 Bentuk dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan survei retrospektif yang diambil dari data rekam medik.

1.6.2 Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah data rekam medik pasien wanita terdiagnosis PUD yang dirawat3inap di Rumah Sakit Immanuel Bandung pada periode Juli 2002 – Juni 2005.

1.7 Lokasi dan Waktu

1.7.1 Lokasi

Lokasi penelitian ini adalah di bagian rekam medik Rumah Sakit Immanuel Bandung.

1.7.2 Waktu


(2)

5 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uterus

2.1.1 Dinding uterus

Dinding luar uterus terdiri dari lapisan otot polos yang tebal yaitu miometrium. Di bagian dalamnya terdiri dari lapisan yang lebih tipis yang terdiri dari kelenjar, yaitu endometrium. Bagian fundus dan permukaan posterior dari

dan % ditutupi oleh membran serosa yaitu perimetrium.

Endometrium merupakan 10% dari berat uterus. Jaringan kelenjar dan pembuluh darahnya akan membantu pertumbuhan janin. Sebagian besar kelenjar terbuka ke permukaan endometrium dan memanjang ke dalam , hampir mencapai miometrium. Kelenjar, pembuluh darah, dan epitel berubah sesuai fase pada siklus uterus di bawah pengaruh estrogen (Martini, 2004).


(3)

29 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil pembahasan data rekam medik pasien PUD yang dirawat3inap di rumah sakit Immanuel Bandung periode Juli 2002 – Juni 2005 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Didapatkan distribusi usia pada kelompok perimenars adalah yang terkecil, diikuti dengan kelompok reproduktif dan yang terbesar adalah kelompok perimenopause.

2. Tidak terlihat adanya karakteristik pada perdarahan yang diderita pasien baik dalam lamanya maupun jumlahnya.

3. Terapi secara medikamentosa merupakan pilihan utama, sedangkan terapi operatif baru dilakukan bila terapi medikamentosa telah gagal.

5.2 Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai diagnosa dan penanganan PUD secara tepat dan efektif.

2. Wanita harus lebih memperhatikan masalah kesehatan organ reproduksinya dengan melakukan pemeriksaan dan skrining secara berkala terutama pada golongan berisiko tinggi terhadap penyakit yang membahayakan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Albers Janet R., Hull Sharon K., Wesley Robert M. 2004. Abnormal Uterine

Bleeding. > @ :% 1, 69 (8): 1915325

Ali Baziad, T.Z. Jacoeb, Enud J.S. 1989. : " ! : % " ' Jakarta: KSERI. Hal 1311

_______. 2003. < A " A ". Edisi 2. Jakarta: Media Aesculapius FK UI. Hal 26 3 34

Anonim. http://www.womenshealthchannel.com/dub/index.shtml, November 11th , 2005

Anonim.

http://pharyngula.org/~pzmyers/MyersLab/teaching/Bi104/l20/femalereg.html , November 11th, 2005

Anonim. 2004. '

http://www.infomedika.t35.com/artikel_arsip/artikel_9.php, 5th January, 2006

Charlesworth D. 1985. Surgery in Old Age. In: Brocklehurst J.C., editor:

; ! A " . 3rd ed. Edinburgh:

Churchill Livingstone. P. 935 3 942

Dangal G. 2005. Dysfunctional Uterine Bleeding and Its Management Strategy. / 1 " ? ! , 4 (1): 18328

Debernardo R.L. 2004. "' http://www.nlm.nih.gov,

November 11th , 2005

Dodds Nedra. 2005. "'

http://www.emedicine.com/emerg/topic155.htm, November 11th , 2005

Falcone T., Desjardine C., Bourque J., Granger L., Hemmings R., Quiros E. 1994. Dysfunctional Uterine Bleeding in Adolescent. 1 , 39 (10): 76134

Farley. 2004. "

http://wichita.kumc.edu/obgyn/slides/farley_DUB.pdf, November 11th , 2005

Hanafi H. 1996. B " B . Jakarta: Pustaka Sinar


(5)

31

Henny Meitri Andrie R.P. 2005. A A : %

>! ' http://www.obgin3ugm.com, December 5th, 2005

Hyams D.E. 1985. The Blood. In: Brocklehurst J.C., editor: ; ! A " . 3rd ed. Edinburgh: Churchill Livingstone. P. 835 – 897

I.A. Rahman. 1990. Pengobatan Perdarahan Uterus Disfungsional' Dalam: Biran

Rahman, editor: "" 0 - ' Jakarta: Balai

Penerbit FKUI. Hal 59376

Martini F.H. 2004. @ > :% " . 6th ed. San

Francisco: Pearson education. P. 1065 3 1082

Mayeux E.J. 2005. ". http://www.sh.lsuhsc.edu,

November 11th , 2005

Molina P.E. 2004. C " :% " < :% " ' USA: Mc.

Graw Hill. P. 207

Nur A. 2005. : % " '

http://www.obginugm.com/dokumen/PUD.pdf, November 11th , 2005

Pengurus Besar Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia. 2001.

: A ! A " " /' Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Hal 78380

Seth S.S. 1995. Dysfunctional Uterine Bleeding: Management in Perimenopausal age. In: Saifuddin A.B., Affandi B., Winkjosastro G.H.,

editors: D E 0 % > & % > 2 " '

Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal 149 3 150

Speroff L., Glass R.H., Kase N.G. 1999. 8 " < "

/ . 6th ed. Baltimore: Lippincott Williams & Wilkins. P. 916, 962, 964, 983

Stovall T.G. 1996. Hysterectomy. In: Berek Jonathan S., Adashi Eli Y., Hillard Paula A., editors: = & AE " . 12th ed. Baltimore: Williams & Wilkins. P. 729

T.M.A. Chalik. 1998. 0 " ! ? A " ' Jakarta: Widya


(6)

32

Tish D.A.M. 1999. "'

http://www.findarticles.com/p/articles/mi_g2601/is_0004/ai_2601000449/pg_ 2, November 11th , 2005

Tono Djuwantono. 2004. Peranan Antifibrinolitik dan NSAID pada Perdarahan Uterus Disfungsional Menurut<& 2 ' ; , 17 (1): 24329 Yang M. 1995. Dysfunctional Uterine Bleeding in Adolescence. In: Saifuddin

A.B., Affandi B., Winkjosastro G.H., editors: D E 0 %

> & % > 2 " ' Jakarta: Yayasan Bina Pustaka