Peningkatan motivasi dan pretasi belajar Matematika tentang jaring-jaring bangun ruang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe problem posing pada siswa kelas VB SD Negeri Langensari tahun pelajaran 2011/2012.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
TENTANG JARING-JARING BANGUN RUANG MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBLEM POSSING
PADA SISWA KELAS VB SD. NEGERI LANGENSARI
TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Paulina Fabiana Muyan
Program Studi PGSD
Universitas Sanata Dharma
Jl. Affandi (Gejayan) Mrican, Tromol Pos 29 Yogyakarta 55002
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi dan prestasi belajar
siswa kelas VB SD Negeri lengensari, Yogyakarta tentang materi jaring-jaring bangun ruang
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe problem possing tahun pelajaran 2011/2012

yang ditandai dengan peningkatan rata-rata motivasi siswa, peningkatan nilai rata-rata siswa dan
presentase siswa yang mencapai KKM.Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK).
Subjek penelitian adalah siswa kelas VB Sekolah Dasar Negeri Langensari, Yogyakarta
pada tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 27 siswa.Objek penelitian adalah peningkatan
motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika tentang materi bangun ruang
Peneliti melaksanakan penelitian dalam dua siklus.Setiap siklus terdiri atas perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi.Teknik pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh
dengan tes, observasi, dan menghasilkan karya.Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif
kuantitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa data awal rata-rata motivasi siswa sebelum
dikenai tindakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe problem possing
adalah 7. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe problem possing, rata-rata motivasi siswa menjadi 11. Pada siklus II, rata-rata
motivasi siswa meningkat menjadi 16 dalam skala 20 .
Hasil penelitian mengenai prestasi belajar siswa sebelum dikenai tindakan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe problem possing, nilai rata-rata siswa kelas
VB tahun pelajaran 2010/2011 adalah 63,22 dan persentase yang mencapai KKM yaitu 48,14%.
Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 72,18 dan
persentase siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 77%. Kemudian dilanjutkan pada
siklus II, rata-rata nilai siswa meningkat secara signifikan menjadi 83,26 dan persentase siswa

yang mencapai KKM pada siklus II menjadi 88%.
Berdasarkan hasil refleksi, disarankan kepada guru untuk menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe problem possing agar pembelajaran dapat lebih aktif dan
menarik.Selain itu, kegiatan refleksi setelah pembelajaran berlangsung sangat penting karena
dengan refleksi guru dapat merencanakan kegiatan pembelajaran selanjutnya yang semakin baik.
Kata kunci: Motivasi, Prestasi Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Problem Posing

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
The research aims to determine the increase of motivation and learning achievement
using problem posing type of cooperative learning model on nets geometry of mathematics for
the fifth graders of SDN Langensari, Yogyakarta, academic year 2011/2012 assigned by the
increase of average point of students motivation, average point of students scores, and
percentage points of students achievement on KKM. Type of the research is Classroom Action
Research (CAR). The research participants are 27 fifth graders of Sekolah Dasar Negeri

langensari, academic year 2011/2012. The research objective is to improve student’s motivation
and learning achievement on nets geometry of mathematics. The researcher uses two cycles.
Every cycle consists of planning, implementing, observing and reflecting. Data gathering
techniques are testing, observing and producing work. The data gathering are analyzed using
descriptive quantitative.
The results shows that the initial data on average point of students motivation before
treated using problem posing type of cooperative learning model is 7. After treated on first
cycle uses guided inquiry method, the average point of students motivation increase to 11. In the
second cycle, the average point of student’s motivation increase to 16 in the scale 20.
The result of research on student’s achievement before treated using guided problem posing type
of cooperative learning model d, the average scores of VB graders in the academic year
2010/2011 is 63.22 and the percentage of the achievement on KKM is 48.14%. After treated in
first cycle, the average score of students increase to 72.18 and the percentage of student’s
achievement on KKM increase to 77%. Then proceed to the second cycle, the average point of
students score increase significantly to 83.26 and the percentage of student’s achievement on
KKM in the second cycle to 88%.
Based on reflection result, it is suggested to the teachers to use problem posing type of
cooperative learning model have to active and interesting learning activities. In addition, the
refection after learning is very important because it helps teachers to plan the effective learning
activities.

Keywords: Motivation, Achievement, Problem Posing Type of Cooperative Learning Model

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
TENTANG JARING-JARING BANGUN RUANG MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBLEM POSING
PADA SISWA KELAS VB SD. NEGERI LANGENSARI
TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Paulina Fabiana Muyan
081134123

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati dan tulus ikhlas
secara khusus skripsi ini dipersembahkan kepada
Allah Tri Tunggal Maha Kudus

yang selalu memberikan anugerah-Nya
Bapakku, Ibuku, Kakak-Kakakku, adikku,
keluarga kecilku dan teman-temanku tercinta

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN MOTTO

entukanlah pilihanmu

T

Sebelum
Pilihan menentukan hidupmu


v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
TENTANG JARING-JARING BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS
VB SD. NEGERI LANGENSARITAHUN PELAJARAN 2011/2012

Paulina Fabiana Muyan
Universitas Sanata Dharma
2012
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi dan prestasi belajar
siswa kelas VB SD Negeri lengensari, Yogyakarta tentang materi jaring-jaring bangun ruang
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe problem posing tahun pelajaran 2011/2012
yang ditandai dengan peningkatan rata-rata motivasi siswa, peningkatan nilai rata-rata siswa

dan presentase siswa yang mencapai KKM.Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK).
Subjek penelitian adalah siswa kelas VB Sekolah Dasar Negeri Langensari,
Yogyakarta pada tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 27 siswa.Objek penelitian
adalah peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika
tentang materi bangun ruang Peneliti melaksanakan penelitian dalam dua siklus.Setiap siklus
terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini diperoleh dengan tes, observasi, dan menghasilkan karya.Data yang diperoleh
dianalisis secara deskriptif kuantitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa data awal ratarata motivasi siswa sebelum dikenai tindakan dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe problem possing adalah 7. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe problem posing, rata-rata motivasi siswa
menjadi 11. Pada siklus II, rata-rata motivasi siswa meningkat menjadi 16 dalam skala 20 .
Hasil penelitian mengenai prestasi belajar siswa sebelum dikenai tindakan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe problem possing, nilai rata-rata siswa
kelas VB tahun pelajaran 2010/2011 adalah 63,22 dan persentase yang mencapai KKM yaitu
48,14%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, rata-rata nilai siswa meningkat menjadi
72,18 dan persentase siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 77%. Kemudian
dilanjutkan pada siklus II, rata-rata nilai siswa meningkat secara signifikan menjadi 83,26 dan
persentase siswa yang mencapai KKM pada siklus II menjadi 88%.
Berdasarkan hasil refleksi, disarankan kepada guru untuk menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe problem possing agar pembelajaran dapat lebih aktif dan
menarik.Selain itu, kegiatan refleksi setelah pembelajaran berlangsung sangat penting karena
dengan refleksi guru dapat merencanakan kegiatan pembelajaran selanjutnya yang semakin
baik.
Kata kunci: Motivasi, Prestasi Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Problem Posing
viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT

THE IMPROVEMENT OF MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT
USING COOPERATIF LEARNING METHOD ON NETS GEOMETRY OF
MATEMATICS FOR THE FIFTH GRADERS OF SEKOLAH DASAR NEGERI
LANGENSARI, YOGYAKARTA ACADEMIC YEAR 2011/2012

Paulina Fabiana Muyan
Sanata Dharma University
2012

The research aims to determine the increase of motivation and learning achievement
using problem posing type of cooperative learning model on nets geometry of mathematics
for the fifth graders of SDN Langensari, Yogyakarta, academic year 2011/2012 assigned by
the increase of average point of students motivation, average point of students scores, and
percentage points of students achievement on KKM. Type of the research is Classroom
Action Research (CAR). The research participants are 27 fifth graders of Sekolah Dasar
Negeri langensari, academic year 2011/2012. The research objective is to improve student’s
motivation and learning achievement on nets geometry of mathematics. The researcher uses
two cycles. Every cycle consists of planning, implementing, observing and reflecting. Data
gathering techniques are testing, observing and producing work. The data gathering are
analyzed using descriptive quantitative.
The results shows that the initial data on average point of students motivation before
treated using problem posing type of cooperative learning model is 7. After treated on first
cycle uses guided inquiry method, the average point of students motivation increase to 11. In
the second cycle, the average point of student’s motivation increase to 16 in the scale 20.
The result of research on student’s achievement before treated using guided problem posing
type of cooperative learning model d, the average scores of VB graders in the academic year
2010/2011 is 63.22 and the percentage of the achievement on KKM is 48.14%. After treated
in first cycle, the average score of students increase to 72.18 and the percentage of student’s
achievement on KKM increase to 77%. Then proceed to the second cycle, the average point
of students score increase significantly to 83.26 and the percentage of student’s achievement
on KKM in the second cycle to 88%.
Based on reflection result, it is suggested to the teachers to use problem posing type of
cooperative learning model have to active and interesting learning activities. In addition, the
refection after learning is very important because it helps teachers to plan the effective
learning activities.
Keywords: Motivation, Achievement, Problem Posing Type of Cooperative Learning Model
ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat,
rahmat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas
ini.Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai jika tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Drs. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sanata Dharma.
2. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang telah memberikan arahan,
dorongan, semangat, serta sumbangan pemikiran yang penulis butuhkan untuk
menyelesaikan skripsi ini.
4. Sardi, S.Pd., selaku Kepala Sekolah dan Wali kelas VB Sekolah Dasar Negeri
Langensari, Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan
penelitian di sekolah dan kelas VB SD Negeri Langensari, Yogyakarta.
5. Siswa-siswi kelas VB SD Negeri Langensari, Yogyakarta yang telah bersedia menjadi
subjek dalam penelitian ini.
6. Ayah tercinta (+) dan Ibu (+) terkasih yang telah memberikan limpahan kasih saying
kepada saya semasa hidupmu, juga Kakak saya Ambang Ambo, ambang Salmon,
Ambang Anton, Ambang Stev, Oni Lia, Oni Thea, Mbak Christina dan adik tercinta
Merry, terimakasih atas dukungan doa, moril maupun materilnya.
7. Teman-teman kelompok PPL Via dan Heni, yang telah memberikan bantuan, semangat
dan dorongan untuk menyelesaikan penelitian ini

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................................. vii
ABSTRAK ............................................................................................................viii
ABSTRACT ............................................................................................................ix
KATA PENGANTAR ...........................................................................................x
DAFTAR ISI ........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL .................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1
B.Pembatasan masalah ........................................................................................... 3
C. Identifikasi Masalah .......................................................................................... 4
D.Rumusan Masalah .............................................................................................. 4
E. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 5
F.Manfaat Penelitian ............................................................................................. 6
G. Batasan Pengertian ........................................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Motivasi ............................................................................................................9
B. Prestasi Belajar ..................................................................................................12
C. Hakekat Matematika ..........................................................................................24
D. Jaring-Jaring Bangun Ruang ..............................................................................19
E.Metode Cooperatif Learning ..............................................................................19
F. Kerangka Berpikir .............................................................................................27
xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
G. Hipotesis Tindakan ............................................................................................27
H. Hasil Penelitian yang relevan.............................................................................28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................................29
B. Setting Penelitian ..............................................................................................32
C. Rencana Tindakan ............................................................................................34
D. Instrumen Penelitian .........................................................................................40
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian .................................................47
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................53
G. Analisis Data ....................................................................................................55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................................60
B. Pembahasan ......................................................................................................80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................................91
B. Keterbatasan Penelitian......................................................................................
C. Saran ................................................................................................................93
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................95

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Jadwal Penelitian ......................................................................................30
Tabel 2. Peubah dan Instrumen Penelitian ..............................................................37
Tabel 3. Rubrik Pengamatan Motivasi ....................................................................38
Tabel 4. Panduan Wawancara dengan Guru ...........................................................40
Tabel 5. Panduan Wawancara dengan Siswa .........................................................40
Tabel 6. Rincian Pemberian Skor Soal Evaluasi ....................................................41
Tabel 7. Perhitungan Validasi soal siklus I ............................................................43
Tabel 8. Perhitungan Validasi soal siklus II ...........................................................45
Tabel 9. Kriteria Reliabilitas .................................................................................50
Tabel 10. Kriteria Keberhasilan Motivasi Belajar Siswa ........................................50
Tabel 11. Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar Siswa ..........................................53
Tabel 19. Hasil Peningkatan Motivasi Belajar Siswa .............................................79
Tabel 20. Rangkuman Hasil Pengamatan Motivasi Belajar Siswa ..........................81
Tabel 21. Kriteria Motivasi Belajar Siswa .............................................................81
Tabel 22. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ...........................84
Tabel 23. Peningkatan Hasil Belajar Siswa ............................................................86

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas .........................................................27
Gambar 2. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa ....................................................66
Gambar 3. Peningkatan Rata-Rata Nilai Kelas .......................................................67
Gambar 4. Pencapaian KKM Kondisi Awal ..........................................................67
Gambar 5. Pencapaian KKM Siklus I ....................................................................68
Gambar 6. Peningkatan Pencapaian KKM Siklus II ................................................68

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus ...............................................................................................91
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .........................................95
Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) ..............................................................105
Lampiran 4. Bahan Ajar .........................................................................................109
Lampiran 5. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus .............................................................113
Lampiran 6. Soal Evaluasi .....................................................................................115
Lampiran 7. Kunci jawaban....................................................................................121
Lampiran 8. Validitas Soal Evaluasi ......................................................................127
Lampiran 9. Reliabilitas Soal Evaluasi ..................................................................133
Lampiran 10. Taraf Kesukaran Soal Evaluasi ........................................................137
Lampiran 11. Rubrik Penilaian Tes dan Non Tes....................................................141
Lampiran 12. Data Peningkatan Motivasi Siswa .....................................................145
Lampiran 13. Data Hasil Belajar Siswa ..................................................................147
Lampiran 14. Surat Ijin Penelitian ..........................................................................151

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok di Sekolah Dasar
(SD).Oleh sebab itu, pemahaman tentang konsep-konsep matematika perlu
ditingkatkan agar siswa lebih mudah memahami materi yang diberikan oleh guru.
Pembelajaran matematika/bidang studi lainnya dikatakan baik, apabila tujuan
pembelajaran yang akan dicapai (indikator) dapat tercapai. Tugas guru adalah
menyusun sebuah pembelajaran yang baik, inovatif tetapi juga menyenangkan agar
materi pelajaran yang diberikan dapat dipahami oleh siswa dengan mudah tanpa
membuat siswa menjadi stres. Upaya peningkatan motivasi dan prestasi tentang
konsep matematika dapat dilakukan dengan cara meningkatkan efektivitas dalam
proses pembelajaran tersebut. Guru juga harus selalu berusaha mencari teknik
maupun strategi mengajar yang dapat memberikan motivasi kepada siswa agar siswa
mau terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa menjadi pusat dalam
suatu pembelajaran, kerena pembelajaran bertujuan agar siswa dapat mencapai tujuantujuan yang telah ditetapkan oleh guru untuk setiap pertemuan yang disusun dalam
sebuah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Berdasarkan pengamatan saya, Sekolah Dasar.Negeri Langensari adalah sebuah
SD Negeri yang terletak di Kota Madya. Sekolah Dasar ini terletak di jalan Kusbini
no. 33-35 kecamatan Gondokusuman dan termasuk dalam Kotamadya Yogyakarta.
Sekolah ini terdiri dari 9 ruang belajarkelas yaitu satu ruang kelas 6, dua ruang kelas
5, dua ruang kelas 4, dua ruang kelas 3, satu ruang kelas 2 dan satu ruang kelas
1.Sekolah ini memiliki 1 ruang guru, 1 ruang Tata Usaha, 1 ruang Kepala Sekolah,
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

1.ruang koperasi, 1 ruang Seni Tari, UKS, 2, tempat parkir dan 2 toilet yang terdiri
dari 1Kamar Kecil Putra dan 1 Kamar Kecil Putri juga memiliki halaman yang luas
untuk siswa bermain serta pagar tembok yang mengelilingi sekolah sehingga
melindungi siswa dari kendaraan bermotor. Siswa SD Negeri Langensari berasal dari
masyarakat yang berdomisili di beberapa desa yang berdekatan yaitu Desa Sagan,
Desa Puren, beberapa desa lainnya. Latar belakang keluarga siswa sangat heterogen
yaitu PNS, swastadan buruh.
Sekolah Dasar Negeri Langensari kelas VB berjumlah 27 siswa, yang terdiri
dari 14 siswa laki-laki dan13 siswa perempuan. Siswa-siswi tersebut mayoritas tinggal
di sekitar lingkungan Sekolah. Dari pengamatan dan wawancara guru, siswa
mengalami kesulitan pada pembelajaran matematika tentang bangun ruang khususnya
dalam menentukan jaring-jaring bangun ruang. Hal ini disebabkan karena dalam
proses pembelajaran guru sering menggunakan metode ceramah dan jarang
menggunakan metode lain yang lebih inovatif dan menyenangkan. Saat melakukan
pengamatan bamyak siswa yang tidur-tiduran, asyik bercerita sendiri, mengganggu
teman dan ada juga yang sibuk menggambar sendiri, ketika ditanya siswa mengatakan
bahwa dia merasa bosan belajar matematika dan pusing dengan

hitungan yang

menurutnya terlalu sulit.
Kemampuan matematika siswa kelas VB Sekolah Dasar Negeri Langensari
dalam bangun ruang khususnya pada jaring-jaring bangun ruang, masih ada yang
masih belum memuaskan atau masih rendah.Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata
ujian harian untuk mata pelajaran matematika pada kompetensi dasar 6.4. Menentukan
jaring-jaring bangun ruang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 65.
Siswa yang tuntas KKM hanya 48%. Disilahlah letak permasalahan di Sekolah Dasar
Negeri Langensari. Siswa masih sangat sulit menentukan jaring-jaring bangun ruang.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

Untuk menyelesaiakan masalah tersebut peneliti menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe problem possing

B. Pembatasan Masalah
Materi pembelajaran matematika ini dibatasi pada Kompetensi Dasar 6.4
menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang khususnya bangun ruang kubus,
balok, kerucut dan tabung menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Problem
possing.

C. Identifikasi Masalah
Banyak faktor yang menyebabkan siswa kelas VB Sekolah Dasar Negeri
Langensari merasa kesulitan dalam mengidentifikasi materi tentang menentukan
jaring-jaring bangun ruang sederhana.
Faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Penguasaan konsep masih rendah terutama pada materi bangun ruang khususnya
dalam menentukan rusuk, sisi, sudut serta jumlah bangun datar dan berapa jenis
bangun datar yang terdapat dalam satu jenis bangun ruang.
2. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru saat melakukan wawancara
dikatakan bahwa rendahnya ketrampilan siswa, ini disebabkan oleh kurangnya
penanaman konsep yang diberikan guru tentang bangun ruang. Hal ini disebabkan
karena guru hanya menggunakan metode ceramah danharus menyelesaikan bahan
pelajaran yang menurut siswa sendiri sangat banyak sedangkan waktu yang
tersedia tidak cukup sehingga pelaksaan pembelajaran kurang memberikan latihan
ketrampilan khusus dalam jaring-jaring bangun ruang.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

Untuk itu diperlukan upaya untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya
yaitu dengan menggunakan modelpembelajaran yang lebih inovatif. Salah satu
modelpembelajaran yang inovatif adalah model pembelajaran kooperatif.Model
pembelajaran kooperatifmerupakan model pembelajaran menggunakan kelompok.
Pada model pembelajaran ini siswa diajarkan untuk belajar bersosialisasi, karena
siswa diminta untuk belajar secara berkelompok baik itu kelompok besar maupun
kelompok kecil. Di dalam Model pembelajaran kooperatifterdapat 97 tipe belajar,
salah satu tipe belajar adalah problem possing. Ciri khusus dari model pembelajaran
kooperatiftipe problem possingadalah siswa dapat memecahkan masalah dengan cara
mengubah suatu permasalahan menjadi beberapa bagian kecil sehingga siswa mudah
memahami dan memecahkannya secara berkelompok.

D. Rumusan Masalah
Masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe problem Posing dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa tentang jaring-jaring bangun ruang khususnya bangun
ruang kubus, balok, kerucut dan tabung?
2. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe problem posing dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa tentang jaring-jaring bangun ruang khususnya bangun ruang
kubus, balok, kerucut dan tabung?

E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe problem Posing
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam menentukan jaring-jaring
bangun ruang khususnya bangun ruang kubus, balok, kerucut dan tabung.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

2. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe problem Possing
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam menentukan jaring-jaring
berbagai bangun ruang sederhana khususnya bangun ruang kubus, balok, kerucut
dan tabung.

F. Manfaat Penelitian
1. Guru
a. Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi guru dalam melakukan kegiatan
Proses Belajar Mengajar (PBM)
b. Penelitian ini dapat menambah pengetahuan guru tentang metode-metode
pembelajaran yang baru, inovatif dan menyenangkan.
c. Penelitian ini dapat menjadi pedoman/pegangan bagi guru yang menggunakan
model pembelajaran kooperatiftipe problem Posing pada materi tentang
menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana khususnya bangun
ruang kubus, balok, kerucut dan tabung.
2. Siswa
Semoga dengan adanya penelitian ini dan penerapannya dapat membuka wawasan
siswa, bahwa belajar matematika itu sangat penting bagi kehidupan kita dan
sangat mudah jika dijalani dengan semangat dan dianggap menyenangkan. Dalam
menentukan jaring-jaring bangun kita dapat menggunakan berbagai alat
pembelajaran yang ada disekitar kita dan kita juga dapat belajar untuk
mengembangkan kreativitas kita dalam merancang dan membuat bangun ruang
sederhana yang unik.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

3. Prodi
Menambah bahan bacaan yang terkait dengan penelitian tindakan kelas khususnya
penggunaan model pembelajaran kooperatiftipe problem Possing dalam usaha
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar pada mata pelajaran Matematika kelas
VB di Sekolah Dasar Negeri Langensari tahun pelajaran 2011/2012.
4. Peneliti
Penelitian ini menanbah pengetahuan bagi peneliti dan semoga dapat menjadi
referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya.

G. Batasan Pengertian
1. Motivasi
motivasi adalah suatu usaha sadar atau dorongan secara sadar yang mempengaruhi
perilakuh seseorang untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah suatu kegiatan.Hasil dari semua aktivitas siswa yang telah
dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok, secara
mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dan dilakukan dengan
sengaja dengan melibatkan faktor internal dan eksternal dirinya sehingga
penimbulkan perubahan dalam diri siswa sebagai hasil dari pengalamannya.
3. Model pembelajaran kooperatif tipe problem Possing
Problem Possing merupakan istilah dalam bahasa Inggris, sebagai padanan
katanya digunakan istilah “merumuskan masalah (soal)” atau “membuat masalah
(soal)” Problem Possing yaitu pemecahan masalah dengan melalui elaborasi, yaitu
merumuskan kembali masalah menjadi bagian-bagian yang simple (sederhana)
sehingga dapat dipahami dengan mudah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

4. Jaring-jaring bangun ruang
Jaring-jaring bangun ruang adalah rangkaian bidang datar yang dapat
membentuk suatu bangun .

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.

Kajian Teori

1. Motivasi
a. Pengertian Motivasi
Menurut asal katanya, motivasi berasal dari bahasa Latin movere yang berarti
menggerakkan. Wlodkowski (1985) dalam R. Angkowo dan A. Kosasih (2007: 86)
menjelaskan motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan
perilakuh tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah
laku tersebut. Sedangkan menurut Mc.Donald dalam R. Angkowo dan A. Kosasih
(2007: 86), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya perasaan (feeling) dan didahului dengan adanya tanggapan
terhadap adanya tujuan.
Menurut Martin Handoko (2002: 9) dalam R. Angkowo dan A. Kosasih (2007:
86) mengartikan bahwa motivasi itu sebagai suatu tenaga atau faktor yang terdapat
dalam diri manusia, yang menimbulkan, mengarah dan mengorganisasikan
tingkahlakunya.
Menurut Slavin dalam R. Angkowo dan A. Kosasih (2007: 87) motivasi dapat
diartikan sebagai tenaga pendorong ataupun penarik yang menyebabkan adanya
tinglah laku kearah suatu tujuan tertentu.
Dari pengertian menurut parah ahli di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi
adalah suatu usaha sadar atau dorongansecara sadar yang mempengaruhi perilakuh
seseorang untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

b. Fungsi Motivasi
Ada tiga fungsi motivasi belajar yang dikemukakan oleh Syaiful Bahri dalam
Sardiman (.2006: 53) yaitu:
1. Motivasi sebagai pendorong perbuatan
Pada mulanya siswa tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada sesuatu
yang dicari, muncullah minat untuk belajar.Hal ini sejalan dengan rasa
keingintahuan dia yang akhirnya mendorong siswa untuk belajar.Sikap inilah
yang akhirnya mendasari dan mendorong ke arah sejumlah perbuatan dalam
belajar. Jadi, motivasi yang berfungsi sebagai pendorong ini mempengaruhi sikap
apa yang seharusnya siswa ambil dalam rangka belajar.
2. Motivasi sebagai penggerak perbuatan
Dorongan psikologisyang melahirkan sikap terhadap siswa itu merupakan suatu
kekuatan yang tak terbendung. Siswa akan melakukan aktivitas dengan segenap
jiwa dan raga. Akal dan pikiran berproses dengan sikap raga yang cenderung
tunduk dengan kehendak perbuatan belajar.
3. Motivasi sebagai pengarah perbuatan
Motivasi sebagai pengarah perbuatan yaitu dengan menentukan perbuatanperbuatan apa yang harus dikerjakan yang mendukung guna mencapai tujuan,
dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.
Pada mulanya siswa tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada sesuatu
yang dicari, muncullah minat untuk belajar.Hal ini sejalan dengan rasa
keingintahuan dia yang akhirnya mendorong siswa untuk belajar.Sikap inilah
yang akhirnya mendasari dan mendorong ke arah sejumlah perbuatan dalam

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

belajar. Jadi, motivasi yang berfungsi sebagai pengarah, ini mempengaruhi
sikap apa yang seharusnya siswa ambil dalam rangka belajar.

c. Ciri-ciri Motivasi
Sardiman (2006: 46) mengemukakan bahwa ciri-ciri motivasi yang ada pada diri
seseorang adalah:
1. Tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus menerus dalam
waktu lama;
2. Ulet menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa, tidak cepat puas atas
prestasi yang diperoleh;
3. Menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam-macam masalah belajar;
4. Lebih suka bekerja sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain;
5. Tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin;
6. Dapat mempertahankan pendapatnya;
7. Tidak mudah melepaskan apa yang diyakini; senang mencari dan memecahkan
masalah

d. Indikator Motivasi
Berdasarkan ciri-ciri motivasi diatas peneliti menyimpulkannya menjadi beberapa
indikator yaitu
1. Keinginan untuk berhasil dalam belajar, meliputi: siswa belajar dengan sungguhsungguh, mempunyai rasa ingin tahu yang besar, siswa belajar karena ingin
memperoleh nilai yang baik, tidak mudah putus asah, mempunyai semangat
belajar yang tinggi, tidak mengeluh jika diberi tugas oleh guru, senang mencari
dan memecahkan masalah.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

2. Dorongan dan kebutuhan belajar, meliputi: siswa tidak mencotek punya teman,
siswa belajar tanpa dipaksa oleh guru, siswa belajar karena ingin tahu, siswa aktif
bertanya di dalam kelas, siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru,
3. Perhatian dalam pembelajaran, meliputi:siswa memperhatikan penjelasan dari
guru dengan sungguh-sungguh, tidak melamun di dalam kelas, tidak mengantuk,
tidak mengobrol atau selalu mengganggu teman lain ketika belajar, siswa
mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh
4. Adanya harapan dan cita-cita masa depan, meliputi: adanya keinginan untuk
mencapai cita-cita, mempunyai cita-cita di masa depan, adanya keinginan untuk
membanggakan orang tua.

2. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik
secara individu maupun secara kelompok (Djamarah, 1994:19). Sedangkan menurut
Mas’ud Hasan Abdul Dahar dalam Djamarah (1994:21) bahwa prestasi adalah apa
yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang
diperoleh dengan jalan keuletan kerja.
Dari pengertian yang dikemukakan tersebut di atas, jelas terlihat perbedaan
pada kata-kata tertentu sebagai penekanan, namun intinya sama yaitu hasil yang
dicapai dari suatu kegiatan. Untuk itu, dapat dipahami bahwa prestasi adalah hasil
dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati, yang
diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun secara
kelompok dalam bidang kegiatan tertentu.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

b. Belajar
1. Pengertian Belajar
Dryden dan Vos dalam Dewi Salma P. (2007: 7) Perpendapat bahwa
Paradigma belajar berprinsip bahwa belajar sebagai faktor internal dalam diri
peserta didik itu sendiri. Penyelenggaraan proses belajar mengacuh pada
penemuan diri peserta didik, kemandirian dalam berpikir dan bersikap, serta
menentukan minatnya.
Menurut Merriam Webster dalam Yovan P. Putra dan Bayu I. Belajar
(1967: 60) adalah perubahan perilakuh oleh pengalaman (yang disesuaikan
dengan kondisi) (modificaton of a behavioral tendency by experience).
Menurut Yovan P. Putra dan Bayu I. (1967: 60) belajar adalah mendapat
pengetahuan (knowledge), perilakuh (behaviours), ketrampilan (preference),
atau pemahaman yang baru yang melibatkan proses sintesis dari jenis informasi
yang berbeda-beda.
Menurut Winkel, dalam Dewi Salma P. (2007: 8) Belajar adalah semua
aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam
lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan
pemahaman.
Menurut Ernest R. Hilgard dalam (Sumardi Suryabrata, 1984:252)
belajarmerupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang
kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan
yang ditimbulkan oleh lainnya.
Sumardi Suryabrata, (1984:252) Belajar adalah perubahan yang relatif
permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman
atau latihan yang diperkuat.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah semua aktivitas siswa secara mental
atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dan dilakukan dengan sengaja
dengan melibatkan faktor internal dan eksternal dirinya sehingga penimbulkan
perubahan dalam diri siswa sebagai hasil dari pengalamannya.
2. Teori Belajar
Menurut Dr.Oemar Hamalik (2009: 17) belajar adalah simple
conditioning atau teori contiguiti menekankan bahwa belajar terdiri atas
pembangkitan rtesponms dengan stimulus yang pada mulanya terdiri atas
pembangkitan respons dengan stimulus yang pada mulanya bersifat netral atau
tidak memadai. Melalui persinggungan (contiguity) stimulus dengan respons,
stimulus yang tidak memadai untuk menimbuilkan respons tadi akhirnya mampu
menimbulkan resapons
Menurut Gagne, Briggs dan Wager dalam Dewi Salma P. (2007:24)
mengatakan bahwa proses belajar seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor
internal peserta didik itu sendiri dan faktor eksternal, yaitu pengaturan kondisi
belajar. Proses belajar terjadi karena sinergi memori jangka pendek dan jangka
panjang diaktifkan melalui penciptaan faktor eksternal yaitu pembelajaran tata
lingkungan belajar. Melalui indranya, peserta didik menyerap materi secara
berbeda. Pengajar mengarahkan agar pemrosesan informasi untuk memori
jangka panjang dapat berlansung lancar.
Menurut Magnesen dalam Dewi Salma P. (2007: 24) belajar terjadi
dengan:
a. Membaca sebanyak 10%
b. Mendengar sebanyak 20%
c. Melihat dan mendengar sebanyak 50%

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

d. Mengatakan sebanyak 70%
e. Mengatakan sambil mengerjakan sebanyak 90%
Pemberdayaan optimal dari seluruh indera seseorang dalam belajar dapat
menghasilkan kesuksesan bagi seseorang. Melalui media pembelajaran, belajar
paling tinggi terjadi sebanyak 50%. Ternyata, seseorang yang belajar dan
terlibat langsung dengan suatu kegiatan atau mengerjakan sesuatu dianggap
sebagai cara yang terbaik dan merupakan cara belajar yang dapat bertahan lama
di dalam ingatan seseorang.

3. Kategori belajar
Kategori belajar menurut Dr. Oemar Hamalik (hal 48-49) dibagi dalam
beberapa kategori, yaitu:
a. Ketrampilan sensorimotor
Yaitu tindakan-tindakan yang bersifat otomatis sehingga kegiatankegiatan lain yang telah dipelajari dapat dilaksanakan secara simultan
tanpa saling menganggu. Contohnya berjalan, mengendarai sepeda,
menari, berlari dan bernyanyi.
b. Belajar Asosiasi
Yaitu urutan kata-kata tertentu berhubungan sedemikian rupa terhadap
objek-objek, konsep-konsep, atau situasi sehingga bila kita menyebut
yang satu cenderung untuk ingat kepada yang lain.
c. Ketrampilan Pengamatan Motoris
Kategori belajar ini menggabungkan belajar sensorimotor dengan belajar
asosiasi. Sebagai contoh ialah mengetik dimana jari yang sama digunakan
secara tetap untuk mengetuk huruf tertentu, tetapi urutan huruf dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

jaraknya bergantung pada apa yang sedang diketik. Ketrampilan ini
bergantung pada asosiasi pada jari.
d. Belajar konseptual
Belajar konseptual adalah belajar gambaran mental secara umum dan
abstrak tentang situasi-situasi atau kondisi-kondisi yang ada.
e. Cita-cita dan sikap
Masalah sikap antara lain berhubungan dengan masalah senang dan tidak
senang yang biasanya berhubungan dengan kontak-kontak pertama
dengan orang atau objek tertentu dalam situasi yang menyenangkan atau
tidak menyenangkan. Apabila kontak pertama menyenangkan, maka
responnya menyenangi, menerima dan berusaha untuk mengadakan
kontak lebih lama. Alasan mengapa ada kesenangan atau ketidaksenangan
di dalam masyarakat adalah setiap masyarakat cenderung untuk
menciptakan suasana emosional di sekitar situasi-situasi tertentu.
f. Belajar Memecahkan Masalah
Pemecahan masalah dipandang oleh beberapa ahli sebagai tipe yang
tertinggi dari belajar karena respons tidak bergantung hanya pada asosiasi
masa lalu dan conditioning tetapi, bergantung pada kemampuan
manipulasi ide-ide yang abstrak, menggunakan aspek-aspek dan
perubahan-perubahan dari belajar terdahulu, melihat perbedaan-perbedaan
yang kecil, dan memproyeksikan diri sendiri ke masa yang akan datang.
Pemecahan masalah membutuhkan kreasi, dan bukan pengulangan, dari
respons-respons apabila situasi yang timbul sedemikian kompleksnya
sehingga inisiatif dan sintesis mental diperlukan untuk menyesuaikan diri
terhadap situasi itu.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

c. Prestasi Belajar
1. Pengertian prestasi Belajar
Suratinah Tirtonegoro (1984: 43) Prestasi belajar adalah pencapaian hasil
belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat
yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam
periode tertentu. Periode yang dimaksudkan adalah periode dalam kegiatan
belajar.
Zaenal Arifin (2009: 12) Prestasi belajar (achievement) berbeda dengan
hasil belajar (learning outcome).Prestasi belajar pada umumnya berkenaan
dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan
watak siswa. Kata prestasi sering digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan,
antara lain dalam kesenian, olah raga, dan pendidikan, khususnya pembelajaran.
Menurut (Winkle, 1996: 162) berpendapat bahwa prestasi belajar
merupakan salah satu bukti yang menunjukan kemampuan atau keberhasilan
seseorang yang melakukan proses belajar sesuai dengan bobot atau nilai yang
berhasil diraihnya. Pada dasarnya winkle lebih menekankan prestasi belajar itu
pada kemempuan siswa secara umum.
Prestasi belajar erat kaitannya dengan belajar karena belajar merupakan
suatu proses dan prestasi belajar adalah suatu hasil. Winkle(1983: 161)
menyatakan bahwa prestasi belajar adalah bukti usaha yang dapat dicapai.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:895) prestasi adalah hasil
yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan,dsb).
Pengertian prestasi belajar menurut para ahli diatas dapat disimpulkan menjadi
suatu kegiatan hasil dari semua aktivitas siswa yang telah dikerjakan, diciptakan
baik secara individu maupun secara kelompok, secara mental atau psikis yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

berlangsung dalam interaksi aktif dan dilakukan dengan sengaja dengan
melibatkan faktor internal dan eksternal dirinya sehingga menimbulkan
perubahan dalam diri siswa sebagai hasil dari pengalamannya.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Untuk meraih prestasi belajar yang baik banyak sekali faktor-faktor yang perlu
diperhatikan. Menurut Winkle dalam Sumadi Suryabrata (2012: 591) secara
garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan prestasi belajar dapat
digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal :
a. Faktor internal
Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar. Faktor ini dapat dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu :
1. Faktor fisiologis
Dalam hal ini, faktor fisiologis yang dimaksud adalah faktor yang
berhubungan dengan kesehatan dan pancaindera
a)

Kesehatan badan
Untuk dapat menempuh studi yang baik siswa perlu memperhatikan
dan memelihara kesehatan tubuhnya.Keadaan fisik yang lemah dapat
menjadi penghalang bagi siswa dalam menyelesaikan program
studinya.Dalam upaya memelihara kesehatan fisiknya, siswa perlu
memperhatikan pola makan dan pola tidur, untuk memperlancar
metabolisme dalam tubuhnya.Selain itu, juga untuk memelihara
kesehatan bahkan juga dapat meningkatkan ketangkasan fisik
dibutuhkan olahraga yang teratur.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

b)

18

Pancaindera
Berfungsinya pancaindera merupakan syarat dapatnya belajar itu
berlangsung dengan baik. Dalam sistem pendidikan dewasa ini di
antara pancaindera itu yang paling memegang peranan dalam belajar
adalah mata dan telinga.Hal ini penting, karena sebagian besar hal-hal
yang dipelajari oleh manusia dipelajari melalui penglihatan dan
pendengaran. Dengan demikian, seorang anak yang memiliki cacat
fisik atau bahkan cacat mental akan menghambat dirinya didalam
menangkap pelajaran, sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi
prestasi belajarnya di sekolah.

2. Faktor psikologis
Ada banyak faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi belajar
siswa, antara lain adalah
a) Inteligensi
Pada umumnya, prestasi belajar yang ditampilkan siswa mempunyai
kaitan yang erat dengan tingkat kecerdasan yang dimiliki siswa.Menurut
Binet (Winkle,1997:529) hakikat inteligensi adalah kemampuan untuk
menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan, untuk mengadakan suatu
penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan itu dan untuk menilai
keadaan diri secara kritis dan objektif.Taraf inteligensi ini sangat
mempengaruhi prestasi belajar seorang siswa, di mana siswa yang
memiliki taraf inteligensi tinggi mempunyai peluang lebih besar untuk
mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi. Sebaliknya, siswa yang
memiliki taraf inteligensi yang rendah diperkirakan juga akan memiliki

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

prestasi belajar yang rendah. Namun bukanlah suatu yang tidak mungkin
jika siswa dengan taraf inteligensi rendah memiliki prestasi belajar yang
tinggi, juga sebaliknya.
b) Sikap
Sikap yang pasif, rendah diri dan kurang percaya diri dapat merupakan
faktor

yang

menghambat

siswa

dalam

menampilkan

prestasi

belajarnya.Menurut Sarlito Wirawan (1997:233) sikap adalah kesiapan
seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu. Sikap
siswa yang positif terhadap mata pelajaran di sekolah merupakan
langkah a

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe roundtable terhadap hasil belajar Matematika siswa jenjang analisis dan sintesis

3 31 178

Perbandingan hasil belajar kimia siswa antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS

2 6 151

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe structured number head (SNH) terhadap motivasi belajar Matematika siswa ( Penelitian eksperimen di SLTPN 178 Jakarta)

3 13 71

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating exchange (RTE) terhadap minat belajar matematika siswa

3 51 76

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

Penerapan model pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan motivasi belajar PAI siswa SD Negeri Ciherang 01: penelitian tindakan kelas

1 8 0

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair square pada materi ruang dimensi tiga untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Baubau

1 3 12