MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA PELAJARAN SAINS KELAS V SD NEGERI 101774 SAMPALI TAHUN AJARAN 2011/2012.

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN

MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD

PADA PELAJARAN SAINS KELAS V SD

NEGERI 101774 SAMPALI

TAHUN AJARAN

2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Jurusan PGSD – S1

OLEH

FERDI SURYA DHARMA TARIGAN

108313105

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Ferdi Surya Dharma Tarigan, NIM: 108313105, “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Pelajaran Sains Kelas V SD Negeri 101774 Sampali Tahun Ajaran 2011/2012”

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran Sains. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran sains pada materi pokok peristiwa alam beserta dampaknya.

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 101774 Sampali yang terdiri dari 35 orang siswa, penelitian dilakukan dalam 2 siklus, dimana setiap siklus dilkukan dua kali pertemuan dan masing – masing pertemuan selama 35 menit. Dalam setiap siklus akan diberikan tes kepada siswa untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.

Dari hasil penelitian, siswa yang tuntas hasil belajarnya pada kondisi awal hanya 6 orang siswa yang tuntas ( 17,14% ) dan siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 29 orang siswa ( 82,86% ) dengan nilai rata-rata kelas sebesar 43,14. Setelah diadakan tindakan pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 16 orang siswa ( 45,71% ) dan siswa yang belum tuntas sebanyak 19 orang siswa ( 54,28%) dengan nilai rata-rata kelas sebesar 61,71. Sedangkan pada siklus II siswa yang tuntas belajar sebanyak 31 orang siswa ( 88,57% ). Dan 4 orang siswa ( 11,42% ) yang belum tuntas belajar dengan nilai rata-rata kelas 76,57.

Dalam observasi kegiatan guru dan siswa, dimana peningkatan nilai rata-rata kegiatan guru pada siklus I yaitu 76,56 (Baik) dan pada siklus II yaitu 93,75 (Sangat Baik) dan dimana peningkatan nilai rata-rata kegiatan siswa pada siklus I yaitu 39,42 (kurang) dan pada siklus II yaitu 70,2 (Baik).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas V/A SD Negeri N0.101774 Sampali., saran yang di berikan yaitu agar kiranya guru dapat memakai model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan membiasakan belajar kelompok untuk menambah pemahaman materi,lebih berani mengungkapkan pendapat kepada sesama teman di sekolah


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat, karunia dan lindunganya yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di UIMED .

Adapun judul skripsi ini adalah “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Pelajaran Sains Kelas V SD Negeri 101774 Sampali Tahun Ajaran 2011/2012”. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu Dra. Naeklan Simbolon,M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, motivasi dan arahan mulai dari awal penulisan proposal hingga selesainya penyusunan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si sebagai Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S sebagai Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd sebagai ketua Jurusan dan Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed sebagai Sekertaris Jurusan PPSD FIP UNIMED.

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd, Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Pd dan Ibu Dra. Eva Betty S, M.Pd yang banyak memberikan masukan pada penyusunan skripsi.


(7)

(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK…..………..…….. i

KATA PENGANTAR………. ii

DAFTAR ISI……… iv

DAFTAR TABEL ………...………... vii

DAFTAR GAMBAR ...viii

DAFTAR DIAGRAM ... ix

DAFTAR LAMPIRAN……… x

Hal BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………. 1

1.2 Identifikasi Masalah………... 5

1.3 Pembatasan Masalah……….. 6

1.4 Rumusan Masalah……….. 6

1.5 Tujuan Penelitian………... 6

1.6 Manfaat penelitian……….. 7

. BAB II : KAJIAN TEORITIS 2.1 Kerangka teori 2.1.1 Pengertian Belajar ……….... 9

2.1.2 Pengertian Hasil Belajar………... 11

2.1.3 Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif ... 12

2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 13 2.1.5 Keungulan dan kekurangan pembelajaran Kooperatif Tipe


(9)

STAD ... 18

2.1.6 Pengertian Sains ... 18

2.1.7 Materi Pembelajaran ... 20

Peristiwa Alam yang terjadi di Indonesia ... 20

Dampak Peristiwa Alam ... 23

2.2. Kerangka Berfiki... ……….…….. 26 2.3. Hipotesis Tindakan……….…………... 28 BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian……….. 29

3.2 Lokasi dan Waktu……….. 29

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 29

3.4 Devenisi Operasional Variable ... 29

3.5 Desain penelitian ………... 30

3.6 Prosedur Penelitian ………...31

Siklus I ... 31

Siklus II ... 33

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.8 Teknik Analisis Data ... 36

3.9 Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian ... 39

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitan………... 40

4.1.1 Deskripsi Hasil pelaksanaan Tes awal ………. 40


(10)

1. Alternatife Pemecahan (rencana tindakan ) ... 43

2. Pelaksanaan tindakan ... 43

3. Observasi ... 48

4. Refleksi ... 50

4.1.3 Deskripsi Pelaksanaan Dan Hasil Penelitian pada siklus II .. 51

Permasalahan ... 51

1. Alternatife Pemecahan (rencana tindakan ) ... 51

2. Pelaksanaan tindakan ... 52

3. Observasi ... 56

4. Refleksi ... 60

4.1.4 Rekaptulasi Nilai Pada Tes Awal ( Pre Tes), Siklus I, Dan Siklus II ... 60

4.2 Pembahasan ... ……...………....65

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………... 68

5.2 Saran……….... 69 DAFTAR PUSTAKA


(11)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1: Hasil belajar siswa pada tes awal (pre tes) ... 40

Tabel 2: Deskripsi nilai hasil belajar pada tes awal ... 42

Tabel 3: Hasil belajar siswa pada siklus I ( post tes I) ... 45

Tabel 4: Kategori penghargaan kelompok pada siklus I ... 47

Tabel 5: Deskripsi nilai hasil belajar pada siklus I ( post tes I ) ... 48

Tabel 6: Pengamatan pembelajaran kooperatif pada siklus I ... 49

Tabel 7: Pengamatan kegiatan guru pada siklus I ... 49

Tabel 8: Hasil belajar siswa pada siklus II ( post tes II) ... 53

Tabel 9: Kategori penghargaan pada siklus II ... 56

Tabel 10: Deskripsi nilai hasil belajar pada siklus II ( post tes II) ... 56

Tabel 11: Pengamatan pembelajaran kooperatif pada siklus II ... 58

Tabel 12: Pengamatan kegiatan guru pada siklus II ... 59

Tabel 13: Hasil belajar siswa keseluruhan ... 61

Tabel 14: Hasil keseluruhan pengamatan pembelajaran kooperatif ... 62

Tabel 15: Hasil keseluruhan observasi guru ... 64


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus I) ...71

Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus II) ...76

Lampiran 3: Lembar observasi guru siklus I ...81

Lampiran 4: Lembar observasi guru siklus II ...82

Lampiran 5: Lembar observasi siswa siklus I ...83

Lampiran 6: Lembar observasi siswa siklus II ...84

Lampiran 7: Soal pre tes ...85

Lampiran 8: Soal post tes I ...86

Lampiran 9: Soal post tes II ...87

Lampiran 10: Gambar pelaksanaan penelitian...88

Lampiran 11: Rekapitulasi Jawaban siswa pada Pre Tes...92

Lampiran 12: Rekapitulasi Jawaban siswa pada Siklus I ...94

Lampiran 13: Rekapitulasi Jawaban siswa pada Siklus II ...96

Lampiran 14: Daftar nama siswa kelas V-A SD Negeri 101774 Sampali ...98

Lampiran 15: Surat izin penelitian Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed ...99


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Implementasi Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan 8 Standar Nasional Pendidikan, yaitu : standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang phenomena alam dan segala sesuatu yang ada di alam. IPA (ilmu pengetahuan alam) dapat disebut juga sains (science). Science mempunyai arti sebagai pengetahuan dan natural science atau ilmu pengetahuan alam (IPA).Tujuan pembelajaran sains di SD adalah dimaknai sebagai sesuatu yang diharapkan akan dicapai oleh peserta didik setelah melalui suatu proses pembelajaran IPA tertentu di sekolah dasar. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan pada langkah awal pembelajaran digunakan sebagai acuan dalam kegiatan pembelajaran dan proses penilaian yang akan dilakukan.

Tujuan pengajaran sains di sekolah bisa sangat beragam, yaitu: sains sebagai produk, sains sebagai proses, sains sebagai teknologi dan masyarakat ataupun sains untuk pengembangan sikap dan nilai, dan pendekatan ketrampilan personal dan sosial.


(14)

Secara keseluruhan berbagai kemungkinan tujuan pengajaran sains ini bisa diwujudkan melalui pengajaran sains di laboratorium.

Hasil observasi pada proses pembelajaran di kelas V SDN 101774 Sampali menunjukkan bahwa interaksi pembelajaran dalam kelas masih berlangsung satu arah. Pembelajaran masih berpusat pada guru, siswa menerima begitu saja informasi yang diberikan oleh guru. Respon siswa terhadap pembelajaran cenderung rendah. Selama proses pembelajaran, kegiatan siswa hanya mencatat dan mendengarkan penjelasan guru. Sedikit sekali siswa yang mengajukan pertanyaan maupun yang menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, bahkan tidak jarang siswa bermain-main sendiri saat guru sedang menerangkan pelajaran.

Penggunaan model pembelajaran mengajar yang kurang tepat merupakan salah satu penyebab kurangnya minat belajar siswa yang mengakibatkan keaktifan atau aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA. Guru sebagai pengajar menyampaikan materi pelajaran secara verbal. Namun penyampaian secara verbal saja tidaklah cukup untuk memberi pemahaman kepada siswa, karena siswa menjadi kurang tertarik untuk memperhatikan pelajaran.

Penggunaan metode mengajar yang kurang maksimal. Guru di dalam menyampaikan materi hanya menggunakan metode ceramah saja, sehingga siswa tidak dapat memahami apa yang di sampaikan oleh guru tersebut. Penggunaan metode mengajar sangatlah penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan di capai.

Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran yang ada merupakan penentu keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan. Siswa yang belajar diharapkan mengalami perubahan baik dalam bidang pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap. Perubahan tersebut dapat tercapai


(15)

bila ditunjang berbagai macam faktor. Faktor yang dapat menghasilkan perubahan juga berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan alat untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai materi yang telah diajarkan guru. Oleh karena itu, hasil belajar merupakan faktor yang paling penting dalam proses pembelajaran.

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang komplek. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Dalam kegiatan pembelajaran, siswa adalah sebagai subjek dari kegiatan pendidikan. Karena itu, inti dari proses pendidikan adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan tentu saja akan dapat tercapai jika siswa berusaha secara aktif untuk mencapainya.

Secara umum peneliti melihat masih banyak siswa yang kurang aktif mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah, terutama pada mata pelajaran Sains. Sebagian siswa merasa enggan dan tidak berani bertanya, peroses pembelajaran berlangsung monoton, karena selama peroses belajar mengajar siswa kurang aktif, sehingga mereka cepat bosan. Untuk pencapaian hasil yang optimal diperlukan suasana lingkungan belajar yang dapat menunjang peroses pembelajaran yang lebih menarik sehingga dimungkinkan perlu adanya paradikma baru dalam dunia pendidikan terutama Sains.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dari seorang guru kelas V pada saat PPLT di SD Negeri 101774 Sampali tahun ajaran 2011/2012 khususnya pada pokok bahasan peristiwa alam serta dampaknya belum diperoleh hasil yang kurang optimal. Dari 35 orang siswa kelas V ternyata 25 orang siswa (79,17%) memperoleh nilai di bawah 65 (Belum Tuntas) dan hanya 10 orang siswa (28,83%) memperoleh nilai di atas 65 (Sudah Tuntas).

Dua hal penting yang merupakan bagian dari tujuan pembelajaran Sains adalah pembentukan sifat yaitu pola yang berfikir kritis dan kreatif. Berpikir kritis berarti siswa mempunyai rasa keingintahuan yang kuat dan siswa kreatif berarti siswa terampil dalam


(16)

proses kegiatan pembelajaran misalnya dalam membuat alat-alat yang berkaitan dengan pembelajaran Sains. Untuk itu dalam proses pembelajaran Sains perlu dilakukan perubahan terhadap suasana kelas, yaitu memperbaiki desain pembelajaran sedemikian rupa sehingga siswa mendapat kesempatan untuk saling berinteraksi.dalam interaksi ini siswa akan membentuk komunitas yang memungkinkan mereka mencintai proses dan mencintai satu sama lain. Suasana belajar yang penuh dengan persaingan dan pengisolasian akan membentuk hubungan yang negatif dan mematikan semangat siswa. Hal ini akan menghambat pembentukan pengetahuan secara aktif . Oleh karena itu, seorang guru sebagai tenaga pendidik perlu menciptakan suasana belajar sedemikian rupa sehingga siswa dapat bekerjasama secara gotong-royong (www.techonly13.wordpress.com/2009/07/03/Model-pembelajaran-ipa).

Melalui Model pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan dapat memberikan solusi dan suasana baru yang menarik dalam pengajaran sehingga memberikan nuansa baru bagi siswa. Kooperatif tipe STAD membawa konsep pemahaman inovatif, dan menekankan keaktifan siswa, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasan gotong-royong dan memiliki banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi.

Beberapa alasan lain yang menyebabkan kooperatif tipe STAD perlu diterapkan sebagai

Model pembelajaran yang baik, karena Model ini adalah suatu teknik instruksional dalam proses

pembelajaran siswa diharapkan pada suatu masalah, dan tujuan utama menggunakan Model STAD adalah membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan penemuan ilmiah. Melalui penerapan

kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan berpikir dedukatif,

meningkatkan pengalaman-pengalaman kelompok di mana mereka berkomunikasi, berbagai tanggung jawab dan bersama-sama mencari pengetahuan dan kegiatan-kegiatan belajar yang disajikan dalam menambah motivasi dan memajukan partisipasi aktif.


(17)

Penerapan Model kooperatif tipe STAD dalam proses pembelajaran peristiwa alam serta dampaknya pada mata pelajaran Sains di tingkat Sekolah dasar telah sesuai dengan petunjuk kurikulum. Hal ini dikarenakan pokok bahasan peristiwa alam serta dampaknya memerlukan analisis dan pemahaman yang lebih konkrit oleh para siswa.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang ”Meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan Model kooperatif tipe STAD

pelajaran Sains kelas V SD Negeri 101774 Sampali Tahun Ajaran 2011/2012”.

1.2. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Masih banyak siswa yang kurang aktif mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah, terutama pada mata pelajaran Sains.

2. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran Sains masih kurang.

3. Model pembelajaran yang diterapkan guru selama ini masih kurang mendukung untuk

meningkatkan hasil belajar Sains siswa.

4. Perlu diterapkan Model mengajar yang lebih sesuai untuk meningkatkan hasil belajar

Sains.

1.3 Pembatasan Masalah

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD pada materi pokok peristiwa alam serta dampaknya, pada siswa kelas IV SD Negeri 101774 Sampali Tahun Ajaran 2011/2012.


(18)

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ”Apakah penggunaan kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran Sains materi pokok peristiwa alam serta dampaknya dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 101774 Sampali Tahun Ajaran 2011/2012?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan menggunakan kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran Sains pokok bahasan peristiwa alam serta dampaknya dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 101774 Sampali Tahun Ajaran 2011/2012.

1.6. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan terutama mengenai penggunaan Model kooperatif tipe STAD dan peningkatan hasil belajar siswa. Penelitian juga diharapkan dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak, terutama :

a. Bagi Siswa

- Siswa menjadi lebih termotivasi belajar dalam mata pelajaran Sains.

- Dengan menggunakan Model belajar kooperatif tipe STAD, siswa dapat lebih memahami materi pelajaran yang disampaikan.

- Untuk meningkatkan hasil belajar terutama pada pokok bahasan peristiwa alam serta dampaknya di Indonesia


(19)

b. Bagi Guru

- Sebagai bahan masukan bagi guru untuk menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

c. Manfaat Bagi Sekolah

- Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

d. Manfaat Bagi Peneliti

- Sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian tindakan kelas berikutnya dimasa yang akan datang.

e. Manfaat Bagi Lembaga PGSD

- Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti lainnya khususnya yang ada di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dalam mata pelajaran Sains.


(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pelajaran SAINS dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi peristiwa alam beserta dampaknya di kelas V SD negeri 101774 Sampali T.A 2011/2012. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

a. Dari 35 siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terdapat 31 siswa atau 88,57% yang telah tuntas secara individu dan 4 siswa atau 11,42% tidak tuntas secara individual. Hal ini berarti siswa kelas V SD Negeri N0.101774 Sampali telah tuntas secara klasikal dalam mendeskripsikan peristiwa alam beserta dampaknya.

b. Rata-rata nilai pada saat pre test adalah nilai 43,14 meningkat setelah diberikan tindakan pada siklus I menjadi nilai 61,71 dan setelah diberikan tindakan pada siklus II meningkat menjadi nilai 76,57.

c. Dalam observasi kegiatan guru dan siswa dapat kita lihat bahwa ada peningkatan terhadap hasil belajar siswa yang meningkat dan cara guru menyampaikan pembelajaran semakin meningkat dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD. Dimana nilai rata-rata peningkatan hasil belajar dalam observasi kegiatan siswa yaitu 39,42 (kurang) pada siklus I dan pada siklus II meningkat menjadi 70,2 (Baik) dan dimana nilai rata-rata peningkatan kegiatan guru yaitu 76,56 (Baik) pada siklus I dan pada siklus II meningkat menjadi 93,75 (Sangat Baik).

d. Setelah pelaksanaan siklus II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang diperoleh tingkat ketuntasan belajar secara klasikal sebesar


(21)

88,57%.terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 42,86% dari hasil post-tes I atau dari siklus I.

e. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran sains dalam mendeskripsikan peristiwa alam beserta dampaknya,ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil temuan penelitian dan kesimpulan di atas, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut :

a. Disarankan kepada guru mata pelajaran sains agar menerapkan pembelajaran kooperatf tipe STAD dalam mendeskripsikan peristiwa alam beserta dampaknya. b. Disarankan kepada guru mata pelajaran sains agar menerapkan pembelajaran

kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan lain yang sesuai.

c. Untuk menghindari kejenuhan siswa, ajarkanlah materi pelajaran dengan menggunakan berbagai sumber.

d. Disarankan kepada peneliti lain yang akan mengadakan penelitian ini sebagai bahan bandingannya.


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib Zainal, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB dan TK. Yrama Widya, Jakarta.

Azmiawati, dkk, 2008. Ilmu pengetahuan alam. Jakarta : Pusat Perkebunan Departemen Pendidikan Nasional.

Djamarah, dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik Oemar. 2010. Proser Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

H. Isjoni (2009) , Pembelajaran Kooperatif. Penerbit Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Lie Anita. 2008. Cooperative Learning. Jakarta : Grasindo

Sulistyanto Heri, Edy wiyono 2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perkebunan Departemen Pendidikan Nasional.

Suharsimi Arikunto. 2009. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Edisi Revisi V Suprijono Agus. 2009. Cooperative Learning. Surabaya : Pustaka Belajar.

Syah Muhibbin. 2003. Psikologo Belajar. Jakarta : Grafindo Persada

www.buaskariyah.wordpress.com/2009/03/11/cooperative-learning-tipe-stad www.bpkpenabur.or.id/pendayagunaan-metode-pembelajaran/2003

www.edu-articles.com/mengenal-metode-pembelajaran/2005. www.crayonpedia.org/mw/Peristiwa_Alam

www.techonly13.wordpress.com/2009/07/03/metode-pembelajaran-ipa Slavin, http://yankcute.blogspot.com

Dess , http://yankcute.blogspot.com http://eprint.uny.ac.id/5541/1/1/ISI.pdf


(1)

Penerapan Model kooperatif tipe STAD dalam proses pembelajaran peristiwa alam serta dampaknya pada mata pelajaran Sains di tingkat Sekolah dasar telah sesuai dengan petunjuk kurikulum. Hal ini dikarenakan pokok bahasan peristiwa alam serta dampaknya memerlukan analisis dan pemahaman yang lebih konkrit oleh para siswa.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang ”Meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan Model kooperatif tipe STAD pelajaran Sains kelas V SD Negeri 101774 Sampali Tahun Ajaran 2011/2012”.

1.2. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Masih banyak siswa yang kurang aktif mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah, terutama pada mata pelajaran Sains.

2. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran Sains masih kurang.

3. Model pembelajaran yang diterapkan guru selama ini masih kurang mendukung untuk meningkatkan hasil belajar Sains siswa.

4. Perlu diterapkan Model mengajar yang lebih sesuai untuk meningkatkan hasil belajar Sains.

1.3 Pembatasan Masalah

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD pada materi pokok peristiwa alam serta dampaknya, pada siswa kelas IV SD Negeri 101774 Sampali Tahun Ajaran 2011/2012.


(2)

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ”Apakah penggunaan kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran Sains materi pokok peristiwa alam serta dampaknya dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 101774 Sampali Tahun Ajaran 2011/2012?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan menggunakan kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran Sains pokok bahasan peristiwa alam serta dampaknya dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 101774 Sampali Tahun Ajaran 2011/2012.

1.6. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan terutama mengenai penggunaan Model kooperatif tipe STAD dan peningkatan hasil belajar siswa. Penelitian juga diharapkan dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak, terutama :

a. Bagi Siswa

- Siswa menjadi lebih termotivasi belajar dalam mata pelajaran Sains.

- Dengan menggunakan Model belajar kooperatif tipe STAD, siswa dapat lebih memahami materi pelajaran yang disampaikan.

- Untuk meningkatkan hasil belajar terutama pada pokok bahasan peristiwa alam serta dampaknya di Indonesia


(3)

b. Bagi Guru

- Sebagai bahan masukan bagi guru untuk menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

c. Manfaat Bagi Sekolah

- Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

d. Manfaat Bagi Peneliti

- Sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian tindakan kelas berikutnya dimasa yang akan datang.

e. Manfaat Bagi Lembaga PGSD

- Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti lainnya khususnya yang ada di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dalam mata pelajaran Sains.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pelajaran SAINS dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi peristiwa alam beserta dampaknya di kelas V SD negeri 101774 Sampali T.A 2011/2012. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

a. Dari 35 siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terdapat 31 siswa atau 88,57% yang telah tuntas secara individu dan 4 siswa atau 11,42% tidak tuntas secara individual. Hal ini berarti siswa kelas V SD Negeri N0.101774 Sampali telah tuntas secara klasikal dalam mendeskripsikan peristiwa alam beserta dampaknya.

b. Rata-rata nilai pada saat pre test adalah nilai 43,14 meningkat setelah diberikan tindakan pada siklus I menjadi nilai 61,71 dan setelah diberikan tindakan pada siklus II meningkat menjadi nilai 76,57.

c. Dalam observasi kegiatan guru dan siswa dapat kita lihat bahwa ada peningkatan terhadap hasil belajar siswa yang meningkat dan cara guru menyampaikan pembelajaran semakin meningkat dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD. Dimana nilai rata-rata peningkatan hasil belajar dalam observasi kegiatan siswa yaitu 39,42 (kurang) pada siklus I dan pada siklus II meningkat menjadi 70,2 (Baik) dan dimana nilai rata-rata peningkatan kegiatan guru yaitu 76,56 (Baik) pada siklus I dan pada siklus II meningkat menjadi 93,75 (Sangat Baik).

d. Setelah pelaksanaan siklus II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang diperoleh tingkat ketuntasan belajar secara klasikal sebesar


(5)

88,57%.terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 42,86% dari hasil post-tes I atau dari siklus I.

e. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran sains dalam mendeskripsikan peristiwa alam beserta dampaknya,ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil temuan penelitian dan kesimpulan di atas, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut :

a. Disarankan kepada guru mata pelajaran sains agar menerapkan pembelajaran kooperatf tipe STAD dalam mendeskripsikan peristiwa alam beserta dampaknya. b. Disarankan kepada guru mata pelajaran sains agar menerapkan pembelajaran

kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan lain yang sesuai.

c. Untuk menghindari kejenuhan siswa, ajarkanlah materi pelajaran dengan menggunakan berbagai sumber.

d. Disarankan kepada peneliti lain yang akan mengadakan penelitian ini sebagai bahan bandingannya.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib Zainal, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB dan TK. Yrama Widya, Jakarta.

Azmiawati, dkk, 2008. Ilmu pengetahuan alam. Jakarta : Pusat Perkebunan Departemen Pendidikan Nasional.

Djamarah, dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik Oemar. 2010. Proser Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

H. Isjoni (2009) , Pembelajaran Kooperatif. Penerbit Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Lie Anita. 2008. Cooperative Learning. Jakarta : Grasindo

Sulistyanto Heri, Edy wiyono 2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perkebunan Departemen Pendidikan Nasional.

Suharsimi Arikunto. 2009. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Edisi Revisi V Suprijono Agus. 2009. Cooperative Learning. Surabaya : Pustaka Belajar.

Syah Muhibbin. 2003. Psikologo Belajar. Jakarta : Grafindo Persada

www.buaskariyah.wordpress.com/2009/03/11/cooperative-learning-tipe-stad www.bpkpenabur.or.id/pendayagunaan-metode-pembelajaran/2003

www.edu-articles.com/mengenal-metode-pembelajaran/2005. www.crayonpedia.org/mw/Peristiwa_Alam

www.techonly13.wordpress.com/2009/07/03/metode-pembelajaran-ipa Slavin, http://yankcute.blogspot.com

Dess , http://yankcute.blogspot.com http://eprint.uny.ac.id/5541/1/1/ISI.pdf


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 5 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 15 50

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 8 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 47

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 01 SUKA AGUNG BARAT KECAMATAN BULOK

1 5 41

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SDN 5 CIPADANG KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 4 56

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS V SD NEGERI 1 GUNUNG MAS TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 3 53

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN 1 PRINGSEWU UTARA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 27 82

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 5 66

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 4 PENENGAHAN BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 40

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS V SD NEGERI 1 GUNUNG MAS TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 11 51

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI 2 PAJARAGUNG KECAMATAN PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 5 46