PENGARUH PENDEKATAN ANALISIS NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS TERHADAP SIKAP KEPEDULIAN SOSIAL PESERTA DIDIK :Studi Eksperimen Kuasi di kelas VIII SMPN 1 Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah.

(1)

i DAFTAR ISI

halaman

ABSTRAK ……… i

KATA PENGANTAR ………. ii

DAFTAR ISI ……… iv

DAFTAR TABEL ……… vii

DAFTAR GAMBAR ……….. ix

DAFTAR LAMPIRAN ……… x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ……….. 1

B. Rumusan Masalah ……… 8

C. Hipotesis Penelitian……… 9

C. Definisi Operasional ………. 11

D. Tujuan Penelitian ……….. 15

D. Manfaat Penelitian ……… 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritik……… ……….. 18

1. Pendekatan Analisis Nilai ( Value Analisis Approach) 18

a. Pengertian Pendekatan Analisis Nilai 18

b. Tahap-tahap Perkembangan Nilai 23

c. Langkah-langkah Pembelajaran denganPendekatan Analisis Nilai……. 27 d. Penerapan Pendekatan Analisis Nilai dalam Pembelajaran IPS


(2)

ii

dengan teknik Reportase 30

2. Sikap Kepedulian Sosial……… 32

a. Definisi Sikap Kepedulian Sosial………. 32

b. Indikator Sikap Kepedulian Sosial……….. 37

c. Komponen Sikap……….. 39

d. Penilaian Sikap……… 41

3. Materi Penyimpangan Sosial……… 44

B. Penelitian terdahulu……… 59

C. Paradigma penelitian………. 61

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian……….. 63

B. Populasi dan sampel penelitian………. 65

C. Instrumen penelitian………. 66

D. Teknik pengumpulan data……… 66

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data………. 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Penelitian………. 75

B. Proses Pembelajaran……… 76

C. Pengaruh Pendekatan Analisis Nilai 81 1. Uji Hipotesis 82

a. Uji Normalitas Data……….. 83


(3)

iii

c. Sikap kepedulian sosial siswa pada kelompok kontrol………. 85

d. Sikap kepedulian sosial siswa pada kelompok eksperimen……... 86

e. Uji Perbedaan hasil Sikap kepedulian sosial siswa dalam pembelajaran 1) Hasil Uji Statistik Hipotesis Pertama ……….. 87

2) Hasil Uji Statistik Hipotesis Kedua ………. 89

3) Hasil Uji Statistik Hipotesis Ketiga ……….. 90

4) Hasil Uji Statistik Hipotesis Keempat ………. 92

5) Hasil Uji Statistik Hipotesis Kelima……….. 93

2. Rekapitulasi Analisis Indikator Sikap Kepedulian Sosial……… 96

3. Analisis Sikap Kepedulian Sosial……… 118

4. Pembahasan………. 120

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………. 136

B. Saran ………... 137

DAFTAR PUSTAKA ……….. 139

LAMPIRAN ………. 143


(4)

iv

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

3.1 Data Pesera didik Kelas VIII SMPN 1 Praya Barat………. 64 3.2 Kisi-kisi instrumen penelitian……… 64 3.3 Standar penilaian koefisien validitas dan reliabilitas……… 68 4.1. Data siswa SMPN 1 Praya Barat Sembilan tahun terakhir……….. 71

4.2. Hasil uji Normalitas………. 73

4.3. Hasil Uji Homogenitas………. 80

4.4. Pengujian pretest sikap kepedulian sosial kedua kelompok……… 81 4.5. Pengujian posttest Sikap kepedulian sosial kedua kelompok……. 84 4.6. Pengujian sikap kepedulian sosial eksperimen pada saat pretest dan posttest... 85 4.7. Pengujian sikap kepedulian sosial kontrol pada saat pretest dan posttest…. 87 4.8. Hasil uji beda rata-rata gain sikap kepedulian sosial kedua kelompok….. 88 4.9. Distribusi hasil variabel sikap tolong menolong pada kedua kelompok… 89 4.10. Distribusi hasil variabel sikap kepedulian pada kedua kelompok………… 92 4.11. Distribusi hasil variabel sikap disiplin pada kedua kelompok……….. 95 4.12. Distribusi hasil variabel sikapempati pada kedua kelompok……… 99 4.13. Distribusi hasil variabel sikap toleransi pada kedua kelompok……… 103 4.14. Distribusi hasil variabel sikap kerja sama pada kedua kelompok………… 107


(5)

v

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar halaman

3.1. Desain penelitian pretest-posttest Control Group Design……… 62

3.2 . Tekhnik Pengolahan Data………. 66

4.1. Sikap kepedulian sosial kelompok kontrol……… 81 4.2. Sikap kepedulian sosial kelompok Eksperimen……… 82


(6)

vi

LAMPIRAN

No. Jenis lam. halaman

1. Lampiran dokumentasi kegiatan penelitian 143

2. Lampiran Instrumen Penelitian

a. Silabus 147

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP) 156

c. Kisi-kisi tes Penelitian 167

d. Tes sikap Kepedulian Sosial 168

e. Pedoman Wawancara 171

3. Lampiran Data Penelitian

a. Data nilai kelas VIII Kelompok eksperimen 181

b. Data nilai kelas VIII kelompok kontrol 185

c. Uji Validitas Instrumen 189

d. Uji Normalitas 191

e. Uji Homogenitas 195

f. Hasil uji Hipotesis Penelitian 200

4. Lampiran administrasi penelitian a. SK Pembimbing

b. SK Penelitian


(7)

63 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperiment atau eksperimen semu. Penelitian kuasi eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikenakan pada subjek selidik. Mc. Millan dan Schumacher (2001:50) menjelaskan bahwa penelitian eksperimen merupakan “research in which independent variable is manipulated to investigate cause and affect relationships between the independent and dependendent variable”. Menurut Usman, Husaini, dkk (2008) penelitian percobaan bertujuan untuk mengetahui apakah suatu metode, prosedur, sistem, proses, alat, bahan serta model efektif dan efisien (produktif) jika diterapkan di suatu tempat.

Untuk melaksanakan eksperimen secara murni maka variabel yang mungkin berpengaruh dan mempengaruhi variabel bebas harus dapat dikontrol dengan ketat. Pengontrol yang ketat hanya mungkin dilakukan dalam eksperimen di laboratorium. Mengingat penelitian ini bukan dalam kondisi laboratorium tapi dalam kegiatan sehari-hari sehingga tidak dimungkinkan untuk mengontrol semua variabel bebas dan terikat secara ketat, maka bentuk penelitian ini adalah eksperimen semu (kuasi eksperimen). Jenis desain dalam penelitian ini berbentuk desain Nonequivalent (pretest dan posttest) Control Group Design.


(8)

64

Subjek dalam penelitian ini tidak dipilih secara acak, tetapi diterima apa adanya subjek untuk diteliti. Subjek penelitian dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen diberi perlakuan khusus, yaitu pembelajaran IPS dengan pendekatan analisis nilai, sedang kelompok kontrol tidak mendapatkan perlakuan pembelajaran IPS dengan pendekatan nalisis nilai tapi menggunakan metode konvensional. Perlakuan yang diberikan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kedua tipe pembelajaran yang diterapkan terhadap sikap kepedulian sosial. Gambaran dari desain prates-pascates berpasangan atau matching pretest-postest Control Group design dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar : 3.1 Desain penelitian Pretes-Postest Control Group Design

Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test

Eksprimen O X O

Kontrol O - O

Keterangan :

O : Tes awal (sebelum perlakuan)/tes akhir (setelah perlakuan) pada kelas eksprimen dan kelas kontrol

X : Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan analisis nilai pada kelas eksperimen.


(9)

65 B. Populasi dan Sampel Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang terdapftar pada kelas VIII di SMPN 1 Praya Barat pada tahun ajaran 2010/2011, jumlah populasi keseluruhan adalah 304 orang.

Sampel dalam penelitian ini tidak diambil secara acak. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling (Sugiyono, 2010). Sampel penelitian diperoleh untuk menentukan kelas eksperimen yaitu kelas yang akan dikenai perlakuan dengan menggunakan pendekatan analisis nilai, dan kelas kontrol yaitu kelas yang tidak dikenai perlakuan. Dari delapan kelas yang ada pada kelas VIII peneliti hanya mengambil dua kelas saja, satu kelas sebagai kelas kontrol dan satu kelas lagi sebagai kela eksperimen. Dalam penelitian ini kelas VIII.7 dengan jumlah 38 orang diberlakukan sebagai kelas kontrol, dan kelas VIII.8 dengan jumlah 36 orang diberlakukan sebagai kelas eksperimen. Pertimbangan penetapan siswa kelas VIII (delapan) dalam penelitian ini, karena siswa di kelas VII (tujuh) merupakan siswa baru di madrasah sehingga masih perlu beradaptasi dengan pola belajar di lingkungan madrasah, sedangkan siswa kelas IX (sembilan) dalam persiapan menghadapi Ujian Nasional. Oleh karena itu kelas VIII (delapan) dianggap paling ideal untuk penelitian ini.

Penelitian ini akan dilakukan pada mata pelajaran IPS dengan tema “ Penyimpangan Sosial”. Data rombongan belajar kelas VIII dapat dilihat pada tabel berikut ini:


(10)

66

Tabel: 3.1. Data peserta didik kelas VIII dalam delapan kelas

KELAS VIII.1 VIII.2 VIII.3 VIII.4 VIII.5 VIII.6 VIII.7 VIII.8 Jumlah

Jumlah siswa 38 38 38 38 38 38 38 36 304

Sumber: TU SMPN 1 Praya Barat tahun pelajaran2010/2011

C.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes sikap dalam bentuk pernyataan atau kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti dibawah bimbingan ahli. Tes sikap dikembangkan untuk mendapatkan pemahaman tentang sikap kepedulian sosial peserta didik. Berikut disajikan kisi-kisi instrumen penelitian, dimana nilai-nilai kepedulian sosial yang dikembangkan dalam penelitian ini berdasarkan pendapat raven yaitu: tolong menolong, peduli, disiplin, empati, toleransi, dan kerja sama

Tabel : 3.2 Kisi-kisi/indikator sikap kepedulian sosial peserta didik

Variabel Indikator No. Pernyataan

Sikap Kepedulian Sosial

Tolong menolong 1,2,3,4,5,6

Peduli 7,8,9,10,11

Disiplin 12,13,14,15,16,17,18

Empati 19,20,21,22,23,24,25

Toleransi 26,27,28,29,30,31

Kerja sama 32,33,34,35,36

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Kegiatan pendahuluan yaitu melakukan koordinasi ke sekolah SMPN 1 Praya Barat sebagai lokasi penelitian.


(11)

67 2. Persiapan penelitian

a. Telaah terhadap kurikulum pembelajaran IPS kelas VIII untuk menentukan pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang akan disampaikan

b. Membuat rancangan media pembelajaran Analisis nilai yang dapat mendukung kegiatan belajar mengajar.

c. Penyusunan instrument penelitian d. Uji coba instrument penelitian

3. Menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada kelas VIII. 4. Melakukan tes awal (pretes) untuk memperoleh data kemampuan siswa dari

masing-masing kelompok baik eksperimen maupun kontrol sebelum diberi perlakuan.

5. Melaksanakan kegiatan pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan analisis nilai pada kelas eksperimen dan pembelajaran dengan metode konvensional pada kelas kontrol.

6. Melakukan tes akhir (posttes), untuk mengetahui perbedaan sikap kepedulian sosial siswa pada masing-masing kelas setelah mendapatkan pembelajaran dengan model pendekatan analisis nilai pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.

7. Pengolahan dan Analisi data. 8. Penyusunan laporan penelitian.


(12)

68

Tahapan pengumpulan data yang di lakukan dapat dilihat dari gambar di bawah ini.

Gambar. 3.2

Post-test

Menentukan Sampel Penelitian

Kelompok Kontrol Kelompok

Eksprimen

Pre-test

Pembelajaran konvensional Pemb. Pendekatan

analisis nilai

Pengolahan & Analisis data

Laporan penelitian/ tesis Studi Pendahuluan

Penyusunan materi, membuat rancangan media,instrument, uji coba.

Persiapan Penelitian

Wawancara pada guru dan


(13)

69 E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Langkah-langkah pengujian alat instrumen adalah sebagai berikut: 1) Validitas Tes

Menurut Akdon (2008) jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid, sehingga instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas isi dilakukan melalui validasi oleh dosen ahli bidang materi IPS untuk melihat kesesuaian standar isi materi yang ada dalam instrumen tersebut. Dalam menentukan apakah butir pernyataan merupakan alat ukur yang sesuai untuk mengukur sikap kepedulian sosial, maka peneliti berkonsultasi dengan ahli/pembimbing dan guru IPS.Analisis dilakukan dengan mengadakan kajian terhadap kisi-kisi soal tes kuesioner tersebut. Setelah ahli/pembimbing dan guru IPS menganalisis kisi-kisi soal tes (terlampir) tersebut, maka disimpulkanlah bahwa ternyata semua butir pernyataan telah mengukur indikator pelajaran pada kompetensi dasar yang ingin dicapai.

Validitas setiap butir soal juga menggunakan uji statistik menggunakan SPSS Versi 18.0 digunakan dalam penelitian, diuji dengan menggunakan korelasi Pearson Product Moment. Syarat nilai korelasi terendah yang dianggap valid adalah 0,3. Bila korelasinya kurang dari 0,3 dinyatakan tidak valid (Barker et al, 2002:70). Berdasarkan hasil pengolahan data uji validitas yang disebarkan kepada sebanyak 30 responden diperoleh hasil bahwa dari 45 butir pernyataan yang diajukan untuk mengukur sikap kepedulian sosial siswa, terdapat sebanyak 9 butir pernyataan yang


(14)

70

tidak valid, hal ini disebabkan karena nilai Indek Validitasnya kurang dari Nilai Kritis. Dengan demikian untuk penelitian hanya menggunakan 36 butir pernyataan untuk mengukur sikap kepedulian sosial siswa (hasil terlampir).

2) Reliabilitas Tes

Menurut Akdon (2008) suatu tes dikatakan reliabel atau ajeg apabila beberapa kali pengujian menunjukkan hasil yang relatif sama. Reliabilitas tes sikap kepedulian sosial dalam penelitian ini diuji dengan konsep konsistensi internal yang dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja. Kemudian dengan bantuan SPSS Versi 18 for Windows data yang diperoleh dianalisis dengan Alpha (cronbach) yang didasarkan pada rata-rata korelasi antar-item. Estimasi reliabilitas koefisien alpha dari Cronbach bahwa semakin besar koefisiennya berarti semakin tinggi realibilitas alat ukur (instrument).

Sekumpulan butir pertanyaan dalam kuesioner dapat diterima jika memiliki nilai koefisien reliabilitas lebih besar atau sama dengan 0,70.

Tabel 3.3 Standar Penilaian Koefisien Validitas dan Reliabilitas Kriteria Reliability Validity

Good 0,80 0,50

Acceptable 0,70 0,30

Marginal 0,60 0,20

Poor 0,50 0,10

Sumber: Barker et al, 2002; 70

Berdasarkan hasil pengolahan data yang disebarkan kepada sebanyak 30 responden diperoleh koefisien reliabilitas Alpha (cronbach) sebesar 0,919 Artinya koefisien reliabilitas kuesioner sikap kepedulian sosial siswa lebih besar dari 0,70


(15)

71

sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item yang membentuk sikap kepedulian sosial siswa sudah reliabel.

3) Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian adalah data kuantitatif. Data berupa hasil pretest-posttest tentang sikap siswa berdasarkan konsep-konsep yang telah dipelajari. Data dari masing-masing kelas (eksperimen dan kontrol). Sebagai langkah awal dilakukan uji normalitas dan homogenitas.

a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng (bell shaped). Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri dan ke kanan (Singgih Santoso, 2003:45).

Untuk dapat menggunakan uji komparatif (uji-t) maka data harus normal. Jika terdapat data yang tidak berdistribusi normal maka pengujian dengan uji-t tidak dapat dilakukan. Uji-t dapat dilakukan dengan bantuan SPSS 18, yaitu dengan menggunakan uji Kormologorov-Smirnov. Uji dengan cara ini dilakukan dengan membandingkan tingkat probabilitas (sig) dengan nilai alpha (α). Hipotesis pengujian uji normalitas dengan menggunakan Kormologorov-Smirnov adalah sebagai berikut:

Ho : angka signifikan (sig) < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal


(16)

72

Dalam pengolahan data untuk ujin normalitas ini akan menggunakan program SPSS 18.

b. Uji Homogenitas

Menurut Singgih Santoso (2003), uji homogenitas pada dasarnya untuk menguji apakah sebuah grup (kategori data) mempunyai varians yang sama diantara grup tersebut. Dengan bantuan SPSS Versi 18.0, uji homogenitas dapat dilakukan. Tingkat homogenitas dapat diketahui dengan membandingkan angka signifikan (sig) dengan nilai alpha (α), dengan kriteria angka signifikan (sig) lebih besar dari α (0,05), maka Ho di tolak, sebaliknya jika angka signifikan (sig) lebih kecil dari α (0,05) maka Ho diterima. Hipotesis pengujian uji homogenitas adalah sebagai berikut:

Ho : kedua varians populasi adalah tidak homogen

H1 : kedua varians populasi adalah homogeny

c. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas data, selanjutnya dipilih alat analisis yang tepat untuk menguji pengaruh pendekatan analisis nilai dalam pembelajaran IPS terhadap peningkatan sikap kepedulian sosial peserta didik sesuai dengan kesimpulan hasil uji normalitas. Pada pengujian antar kelompok, apabila data tidak terdistribusi secara normal, statstistik yang digunakan adalah Mann-Whitney test (uji nonparametrik), dan apabila data terdistribusi secara normal statstistik yang


(17)

73

digunakan adalah uji-t dua sampel independen (uji parametrik). Demikian juga dengan uji pretest dan post test, apabila data berdistribusi normal maka digunakan uji-t dua sampel berpasangan (uji parametrik) dan apabila data tidak terdistribusi secara normal statstistik yang digunakan adalah Wilcoxn-Signed rank test (uji nonparametrik).

d. Teknik pengolahan data angket dengan persentase

Data yang diperoleh dari angket dihitung persentasenya menggunakan rumus, sebagai berikut:

100%

Keterangan:

P = persentase sikap terhadap setiap pernyataan

F = Frekwensi atau jumlah jawaban setiap kelompok sikap. N = jumlah siswa

Skala yang digunakan adalah skala Likert, setiap jawaban diberi nilai kuantitatif 5, 4, 3, 2, 1 untuk pernyataan sikap positif (favorable) dan 1, 2, 3, 4, 5 untuk pernyataan bersifat negatif (unfavorable).

Untuk menyimpulkan hasil olah data berdasarkan rumusan masalah penelitian jika item angket yang mendukung aspek variabel dengan menggunakan tolak ukur dan kategori menurut Sugiyono (2008:177) yang menyatakan interpretasi skor rata-rata jawaban angket dapat dilihat pada Tabel 3.4.


(18)

74

Tabel 3.4. Kategori respon siswa

Batasan Kategori

0% ≤ R 25% Sangat tidak baik 25% ≤ R 50% Kurang baik 50% ≤ R 75% Baik 75% ≤ R 100% Sangat baik


(19)

136 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Secara umum penelitian ini menyimpulkan bahwa : Pendekatan analisis nilai memberi pengaruh yang positif dan signifikan terhadap peningkatan sikap kepedulian Sosial Peserta didik Pada pembelajaran IPS di kelas VIII SMPN 1 Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah.

Kesimpulan khusus yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Tidak terdapat perbedaan sikap kepedulian sosial antara kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan analisis nilai dibandingkan kelas kontrol yang tidak menggunakan pendekatan analisis nilai pada saat pre-test.

2. Terdapat perbedaan sikap kepedulian sosial antara kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan analisis nilai dibandingkan kelas kontrol yang tidak menggunakan pendekatan analisis nilai pada saat post-test.

3. Terdapat perbedaan sikap kepedulian sosial yang signifikan antara pengukuran awal (pre test) dengan pengukuran akhir (post test) pada kelas eksperimen dengan menggunakan Pendekatan Analisis Nilai.

4. Tidak terdapat perbedaan sikap kepedulian sosial peserta didik antara pengukuran awal (pre test) dengan pengukuran akhir (post test) pada kelas kontrol tanpa perlakuan Pendekatan Analisis Nilai.


(20)

137

5. Terdapat perbedaan yang signifikan gain sikap kepedulian sosial siswa antara kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan analisis nilai dengan siswa kelas kontrol yang tidak menggunakan pendekatan analisis nilai.

6. Melalui pendekatan analisis nilai terjadi peningkatan sikap kepedulian sosial yang tampak pada beberapa indikator yaitu pada sikap: tolong menolong, peduli, empati, kerja sama, toleransi dan disiplin.

7. Kendala yang ditemukan selama proses pembelajaran yaitu: Guru masih kesulitan dalam membangun konsep afeksi melalui kalimat yang menggugah, siswa tampak kesulitan dalam mengidentifikasi dan merumuskan masalah melalui media stimulus yang diberikan, masih terdapat siswa yang belum memperlihatkan partisipasi selama pembelajaran, dan guru belum terampil menggunakan komputer dan internet sehingga media yang diberikan kurang berpariasi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, beberapa saran yang diberikan yaitu:

1. Melihat semakin banyaknya masalah yang terjadi dikalangan remaja dan pelajar, maka pendekatan analisis nilai dapat dijadikan model dalam pembelajaran, karena model ini terbukti memberi pengaruh yang positif dan signifikan terhadap peningkatan sikap kepedulian sosial peserta didik.

2. Bagi guru yang ingin mengimplementasikan model ini sebaiknya memahami prinsip-prinsip penting yang mendukung keberhasilan pembelajaran analisis nilai, diantaranya yaitu: menentukan target nilai yang akan dicapai sebelum


(21)

138

pembelajaran dilaksanakan, mempersiapkan media stimulus pembelajaran, Memberikan pertanyaan dan dan pernyataan yang menggugah emosi siswa, selanjutnya melaksanakan tahap pembelajaran dengan urutan; penyajian stimulus, perumusan masalah, identifikasi masalah, penentuan masalah yang akan dipecahkan, klarifikasi masalah, pemecahan masalah dan terahir tindak lanjut kegiatan pembelajaran .

3. Dalam memberikan isu-isu masalah sosial sebaiknya dimulai dengan isu-isu masalah sosial yang ada di lingkungan siswa, membangun pengetahuan melalui kejadian-kejadian yang ada dan dialami atau diamati oleh siswa. 4. Implementasi pembelajaran hendaknya mengacu kepada RPP yang telah

dibuat, dengan tujuan agar pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan skenario yang telah dibuat.

5. Agar pembelajaran analisis nilai dapat berjalan dengan lancar, hendaknya siswa harus berpartisipasi aktif selama pembelajaran, mengembangkan kemampuan logisnya dalam proses menentukan nilai-nilai, membuat keputusan serta menentukan sikap.

6. Untuk mendukung model pendekatan analisis nilai, hendaknya guru membekali diri dengan kemampuan dalam bidang IPTEK.

7. Pendekatan analisis nilai dapat digunakan peneliti lain untuk menjajaki pengembangan kemampuan afektif dan berpikir lainnya, seperti berfikir kreatif dalam pembelajaran IPS maupun pembelajaran bidang lainnya.


(22)

139

DAFTAR PUSTAKA

Abdul-Azis,W. (2009). Metode dan Model-model Mengajar IPS. Bandung: Alfabeta

………(1980). Model Pengembangan Kurikulum dan IPS dalam Kurikulum Sekolah. Bandung : FKIS-IKIP Bandung.

Arikunto, S. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi revisi). Jakarta: Bumi Aksara

Akdon. (2008). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan manajemen. Bandung: Dewa Ruci

Al- Muchtar, S. (2001). Pendidikan dan Masalah Sosial Budaya. Bandung : Gelar Pustaka mandiri.

Al-Muchtar,S. (2006). Strategi Pembelajaran Pendidikan IPS. Bandung: Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Barker, Chris et al. (2002). Research Methods in Clinical Psychology.( 2nd ed.). John Wiley & Sons, LTD Chichester England

Bloom, B.S. (1979). Taxonomy of Educational Objectives, The Classification of Educational Goals, Hand Book I: Cognitive Domain. USA: Longman INC. Budiningsih, C.A., (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Creswell, John W. (2008). Educational Research, Planning, Conducting, and

Evaluating Quantitative and Qualitative Research. New Jersey.Person Education.


(23)

140

Djahiri, K. (2007). Kapita Selekta Pembelajaran. Bandung. Lab PMPKN FPIPS UPI Bandung Kerlinger, F. N. (2000). Asas-asas penelitian behavioral. Terjemahan: Foundation behavioral research, oleh: Simatupang, L. R., & Koesoemanto, H. J. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Djahiri, K . (1980). Strategi Belajar Mengajar dalam Ilmu Pengetahuan Sosial. Proyek Pengembangan Pendidikan Guru (P3G). Jakarta: Depedikbud.

El-Mubarok, Z. (2008). Membumikan Pendidikan Nilai Mengumpulkan Yang Terserak, Menyambung yang Terputus Dan Menyatukan Yang Tercerai. Bandung: Alfabeta.

Hamalik,O .(2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Hasan, Bahtia. (2003). Perencanaan Pengajaran Bidang Studi. Bandung: Pustaka Ramadhan

Hidayat,M. (2009). Pembelajaran berorientasi masalah social untuk mengembangkan keterampilan kognitif siswa. Tesis ini tidak diterbitkan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Fathurrahman,P dan Sutikno,M. (2007). strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refrika Aditama

Kohlberg, Lawrence. (1993). Tahap-tahap Perkembangan Moral. Yogyakarta: Kanisius

Kerlinger, F. N. (2000). Asas-asas penelitian behavioral. Terjemahan: Foundation behavioral research, oleh: Simatupang, L. R., & Koesoemanto, H. J. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Rahmat, M .(2004). Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta

Mulyasa,E. (2008. Menjadi Guru Profesional.Menciptakan Pembelajaran Aktif dan Menyenangkan. Bandung:Rosda Karya


(24)

141

Numan-Somantri,.(2001). Menggagas Pembaharuan Pendidika IPS. Bandung : PPs dan FPSEJARAH UPI.

Narmoatmodjo, W. (2010). “ Implementadi Pendidikan Nilai di Era Global” Makalah disampaikan pada Seminar Regional pada tanggal 22 september 2010 di Aula Pascasarjana UNISRI Surakarta.

Raven, J. (1977). Pendidikan, Nilai dan Masyarakat: Tujuan Pendidikan alam dan pengembangan Kompetensi. London: Hk Lewis & Co.Ltd

Raven,J. (1994). Mengelola pendidikan sekolah efektif: Masalah paling penting adalah berdamai dengan nilai. New York: Trillium Tekan

Santoso, Singgih. (2008). Panduan Lengkap Menguasai SPSS. Jakarta. Elex Media Computindo.

Sanusi, A. (1971). Studi Sosial di Indonesia. Menyongsong Sistem Komprehensif. Bandung. Badan Penerbit IKIP.

Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

..., (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung. Alfabeta. ………,. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Syaodi, N. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Soemanto, Wasty, (1998). Psikologi Pendidika,. Jakarta : Rineka Cipta Sapriya. (2009). Pendidikan IPS. Bandung: Rosda

Sanjaya,W. (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Group

Sunaryo. (1989). Strategi Belajar Mengajar dalam Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta; Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.


(25)

142

Sumaatmaja, N. (1997). Metodologi Pengajaran Geografi. Jakarta : Bumi Aksara. Sumaatmaja, N. (1986). Metodologi Pengajaran IPS. Bandung : Alumni Dahar

Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi pustaka

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana

Uyanto, Stanislaus. (2006). Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yusuf,S.dkk. (1993). Dasar-dasar pembinaan kemampuan proses belajar mengajar. Bandung: Andira

Zainul, A. dan Nasoetion, N (1993) Penilaian Hasil Belajar, Jakarta : PAU-PPAI Universitas Terbuka

Zaini dan Bermawi, A. (2008).Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Sunan Kalijaga

Depdikbud. (1994). Peranan Guru Dalam peningkatan PBM dan Mutu Pendidikan. Jakarta : Depdikbub

Badan Standar Nasional Pendidikan, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar MAN/MTS, BNSP, 2006


(1)

5. Terdapat perbedaan yang signifikan gain sikap kepedulian sosial siswa antara kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan analisis nilai dengan siswa kelas kontrol yang tidak menggunakan pendekatan analisis nilai.

6. Melalui pendekatan analisis nilai terjadi peningkatan sikap kepedulian sosial yang tampak pada beberapa indikator yaitu pada sikap: tolong menolong, peduli, empati, kerja sama, toleransi dan disiplin.

7. Kendala yang ditemukan selama proses pembelajaran yaitu: Guru masih kesulitan dalam membangun konsep afeksi melalui kalimat yang menggugah, siswa tampak kesulitan dalam mengidentifikasi dan merumuskan masalah melalui media stimulus yang diberikan, masih terdapat siswa yang belum memperlihatkan partisipasi selama pembelajaran, dan guru belum terampil menggunakan komputer dan internet sehingga media yang diberikan kurang berpariasi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, beberapa saran yang diberikan yaitu:

1. Melihat semakin banyaknya masalah yang terjadi dikalangan remaja dan pelajar, maka pendekatan analisis nilai dapat dijadikan model dalam pembelajaran, karena model ini terbukti memberi pengaruh yang positif dan signifikan terhadap peningkatan sikap kepedulian sosial peserta didik.

2. Bagi guru yang ingin mengimplementasikan model ini sebaiknya memahami prinsip-prinsip penting yang mendukung keberhasilan pembelajaran analisis nilai, diantaranya yaitu: menentukan target nilai yang akan dicapai sebelum


(2)

pembelajaran dilaksanakan, mempersiapkan media stimulus pembelajaran, Memberikan pertanyaan dan dan pernyataan yang menggugah emosi siswa, selanjutnya melaksanakan tahap pembelajaran dengan urutan; penyajian stimulus, perumusan masalah, identifikasi masalah, penentuan masalah yang akan dipecahkan, klarifikasi masalah, pemecahan masalah dan terahir tindak lanjut kegiatan pembelajaran .

3. Dalam memberikan isu-isu masalah sosial sebaiknya dimulai dengan isu-isu masalah sosial yang ada di lingkungan siswa, membangun pengetahuan melalui kejadian-kejadian yang ada dan dialami atau diamati oleh siswa. 4. Implementasi pembelajaran hendaknya mengacu kepada RPP yang telah

dibuat, dengan tujuan agar pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan skenario yang telah dibuat.

5. Agar pembelajaran analisis nilai dapat berjalan dengan lancar, hendaknya siswa harus berpartisipasi aktif selama pembelajaran, mengembangkan kemampuan logisnya dalam proses menentukan nilai-nilai, membuat keputusan serta menentukan sikap.

6. Untuk mendukung model pendekatan analisis nilai, hendaknya guru membekali diri dengan kemampuan dalam bidang IPTEK.

7. Pendekatan analisis nilai dapat digunakan peneliti lain untuk menjajaki pengembangan kemampuan afektif dan berpikir lainnya, seperti berfikir kreatif dalam pembelajaran IPS maupun pembelajaran bidang lainnya.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul-Azis,W. (2009). Metode dan Model-model Mengajar IPS. Bandung: Alfabeta

………(1980). Model Pengembangan Kurikulum dan IPS dalam Kurikulum Sekolah. Bandung : FKIS-IKIP Bandung.

Arikunto, S. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi revisi). Jakarta: Bumi Aksara

Akdon. (2008). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan manajemen. Bandung: Dewa Ruci

Al- Muchtar, S. (2001). Pendidikan dan Masalah Sosial Budaya. Bandung : Gelar Pustaka mandiri.

Al-Muchtar,S. (2006). Strategi Pembelajaran Pendidikan IPS. Bandung: Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Barker, Chris et al. (2002). Research Methods in Clinical Psychology.( 2nd ed.). John Wiley & Sons, LTD Chichester England

Bloom, B.S. (1979). Taxonomy of Educational Objectives, The Classification of Educational Goals, Hand Book I: Cognitive Domain. USA: Longman INC. Budiningsih, C.A., (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Creswell, John W. (2008). Educational Research, Planning, Conducting, and

Evaluating Quantitative and Qualitative Research. New Jersey.Person Education.


(4)

Djahiri, K. (2007). Kapita Selekta Pembelajaran. Bandung. Lab PMPKN FPIPS UPI Bandung Kerlinger, F. N. (2000). Asas-asas penelitian behavioral. Terjemahan: Foundation behavioral research, oleh: Simatupang, L. R., & Koesoemanto, H. J. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Djahiri, K . (1980). Strategi Belajar Mengajar dalam Ilmu Pengetahuan Sosial. Proyek Pengembangan Pendidikan Guru (P3G). Jakarta: Depedikbud.

El-Mubarok, Z. (2008). Membumikan Pendidikan Nilai Mengumpulkan Yang Terserak, Menyambung yang Terputus Dan Menyatukan Yang Tercerai. Bandung: Alfabeta.

Hamalik,O .(2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Hasan, Bahtia. (2003). Perencanaan Pengajaran Bidang Studi. Bandung: Pustaka Ramadhan

Hidayat,M. (2009). Pembelajaran berorientasi masalah social untuk mengembangkan keterampilan kognitif siswa. Tesis ini tidak diterbitkan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Fathurrahman,P dan Sutikno,M. (2007). strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refrika Aditama

Kohlberg, Lawrence. (1993). Tahap-tahap Perkembangan Moral. Yogyakarta: Kanisius

Kerlinger, F. N. (2000). Asas-asas penelitian behavioral. Terjemahan: Foundation behavioral research, oleh: Simatupang, L. R., & Koesoemanto, H. J. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Rahmat, M .(2004). Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta

Mulyasa,E. (2008. Menjadi Guru Profesional.Menciptakan Pembelajaran Aktif dan Menyenangkan. Bandung:Rosda Karya


(5)

Numan-Somantri,.(2001). Menggagas Pembaharuan Pendidika IPS. Bandung : PPs dan FPSEJARAH UPI.

Narmoatmodjo, W. (2010). “ Implementadi Pendidikan Nilai di Era Global” Makalah disampaikan pada Seminar Regional pada tanggal 22 september 2010 di Aula Pascasarjana UNISRI Surakarta.

Raven, J. (1977). Pendidikan, Nilai dan Masyarakat: Tujuan Pendidikan alam dan pengembangan Kompetensi. London: Hk Lewis & Co.Ltd

Raven,J. (1994). Mengelola pendidikan sekolah efektif: Masalah paling penting adalah berdamai dengan nilai. New York: Trillium Tekan

Santoso, Singgih. (2008). Panduan Lengkap Menguasai SPSS. Jakarta. Elex Media Computindo.

Sanusi, A. (1971). Studi Sosial di Indonesia. Menyongsong Sistem Komprehensif. Bandung. Badan Penerbit IKIP.

Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

..., (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung. Alfabeta. ………,. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Syaodi, N. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Soemanto, Wasty, (1998). Psikologi Pendidika,. Jakarta : Rineka Cipta Sapriya. (2009). Pendidikan IPS. Bandung: Rosda

Sanjaya,W. (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Group

Sunaryo. (1989). Strategi Belajar Mengajar dalam Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta; Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.


(6)

Sumaatmaja, N. (1997). Metodologi Pengajaran Geografi. Jakarta : Bumi Aksara. Sumaatmaja, N. (1986). Metodologi Pengajaran IPS. Bandung : Alumni Dahar

Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi pustaka

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana

Uyanto, Stanislaus. (2006). Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yusuf,S.dkk. (1993). Dasar-dasar pembinaan kemampuan proses belajar mengajar. Bandung: Andira

Zainul, A. dan Nasoetion, N (1993) Penilaian Hasil Belajar, Jakarta : PAU-PPAI Universitas Terbuka

Zaini dan Bermawi, A. (2008).Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Sunan Kalijaga

Depdikbud. (1994). Peranan Guru Dalam peningkatan PBM dan Mutu Pendidikan. Jakarta : Depdikbub

Badan Standar Nasional Pendidikan, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar MAN/MTS, BNSP, 2006


Dokumen yang terkait

Pengaruh metode mendongeng terhadap keterampilan menyimak dongeng pada siswa kelas II di SD Dharma Karya UT Pondok Cabe Tangerang Selatan tahun pelajaran 2014/2015

2 9 152

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENGEMBANGKAN KEPEDULIAN SISWA TERHADAP LINGKUNGAN: studi eksperimen kuasi di smp negeri 1 kemang, kabupaten bogor, jawa-barat.

0 9 65

PENGARUH HASIL PEMBELAJARAN IPS TERHADAP NILAI DAN SIKAP KEPEDULIAN SOSIAL : Survei Pada Pesertadidik SMP Negeri di Kota Bandung.

5 18 49

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH-MASALAH SOSIAL SISWA: Studi Eksperimen Kuasi Pada Pembelajaran IPS Kelas VIII di SMPN 8 Sumedang.

0 2 42

PEMBELAJARAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN DENGAN PENDEKATAN PROYEK SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKEMBANGKAN NILAI-NILAI KARAKTER : Studi Eksperimen Kuasi terhadap Peserta didik Kelas V pada SDN 3 Cipatat di Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 52

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) MELALUI METODA INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP KOMPETENSI SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN IPS :Studi eksperimen pada pembelajaran IPS di kelas VII SMPN 2 Katapang Kabupaten Bandung.

0 0 46

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) MELALUI METODA INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP KOMPETENSI SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN IPS :Studi eksperimen pada pembelajaran IPS di kelas VII SMPN 2 Katapang Kabupaten Bandung.

0 0 49

EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN SOSIODRAMA DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK DALAM PEMBELAJARAN IPS: Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII-2 SMPN 9 Bandung - repository UPI S IPS 1103502 Title

0 0 3

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DI SMPN SE- KECAMATAN PRAYA BARAT DAYA KABUPATEN LOMBOK TENGAH - Repository UNRAM

0 0 19