Studi Deskritif Mengnai Self-Efficacy Bidang Akademik pada Mahasiswa Angkatan 2014 Yang Mengikuti Kurikulum KKNI di Fakultas "X" Bandung.

(1)

v Universitas Kristen Maranatha

Abstrak

Penelitian ini berjudul studi deskriptif mengenai self-efficacy bidang akademik pada mahasiswa angkatan 2014 yang mengikuti kurikulum KKNI di Fakultas “X” bandung dan bertujian untuk mengetahui gambaran mengenai tinggi rendahnya derajat self-efficacy pada mahasiswa angkatan 2014.

Subjek yang merupakan poulasi dalam penelitian ini adalah 170 responden. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner yang telah disusun oleh peneliti berdasarkan teori bandura (2002). Validitas alat ukur menggunakan construct validity yang diujicobakan kepada 40 mahasiswa, diperoleh bahwa sebanyak 40 item yang valid dengan skor (r) antara 0,379 sampai 0,770, sedangkan reliabitias sebesar 0.957 dengan metode alpha cronbach.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran derajat self-efficacy pada mahasiswa angkatan 2014 yang mengikuti kurikulum KKNI di Fakultas “X” bandung, adalah 65,29% memiliki derajat self-efficacy tinggi dan 34,71% memiliki derajat self-efficacy cukup.

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang diberikan bagi peneliti selanjutnya adalah meneliti mengenai kontribusi antara faktor-faktor efficacy dengan self-efficacy dan kepada pihak Fakultas, sarannya yaitu dengan mengadakan pelatihan demi meningkatkan self-efficacy pada mahasiswa yang self-efficacy cukup dan rendah serta dapat mengadakan sesi sharing antara mahasiswa yang self-efficacy tinggi dengan mahasiswa yang self-efficacy cukup dan rendah di Fakultas “X” bandung.


(2)

vi Universitas Kristen Maranatha

Abstract

This research is titled descriptive studies on academic of Self-Efficacy on undergraduate student year 2014 who attend KKNI curriculum at “X” faculty in city of Bandung. This research is to find a visualization of high and low on self-efficacy degree on undergraduate student year 2014.

The research population is 170 respondents. The measuring instrument that used is questioner modified by the researcher based on Bandura Theory (2002). The validity is tested using construct validity on 40 undergraduate student, 40 items are valid the result is 0,372-0,508 of r score, while the reliability is 0.957 using Apha Cronbach method .

The research result showed that self-efficacy degree on undergraduate student year 2014 who attend KKNI curriculum at “X” faculty in city of Bandung is 65,29% of high self-efficacy and 34,71% is having enough self-efficacy .

Based on these result, advise given by this research is to further research about contribution of self-efficacy factors with self-efficacy itself, meanwhile the advise to the faculty, is to do a training to strengthen students with enough and low self-efficacy and also sharing session betweenstudents with high and low and enough self-efficacy at “X” faculty in city of Bandung.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.3.1 Maksud Penelitian ... 6

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 7

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 7

1.5 Kerangka Pemikiran ... 8


(4)

x

Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Self-Efficacy ... 20

2.1.1 Definisi Self –Efficacy ... 20

2.1.2 Sumber-sumber Self –Efficacy ... 20

2.1.3 Aspek-Aspek Self –Efficacy ... 23

2.1.4 Manfaat Adaptif Dari Self –Efficacy Yang Optimistik ... 25

2.3 Pengertian Sample Penelitian ... 27

2.3.1 Pengertian Mahasiswa ... 27

2.3.2 Self –Efficacy dan Remaja ... 28

2.3.3 Ciri-ciri Perkembangan Kognitif Remaja ... 29

2.3.4 Proses Perkembangan Kognitif Remaja ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Dan Prosedur Penelitian ... 32

3.2 Bagan Rancangan Penelitian ... 32

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 32

3.3.1 Variabel Penelitian ... 32

3.3.2 Definisi Konseptual ... 33

3.3.3 Definisi Operasional ... 33

3.4 Alat Ukur Self-Efficacy ... 34

3.4.1 Prosedur Pengisian Item ... 37

3.4.2 Sistem Penilaian ... 37

3.4.3 Data Pribadi ... 38

3.4.4 Data Penunjang ... 38


(5)

xi

Universitas Kristen Maranatha

3.4.6 Reliabilitas Alat Ukur ... 39

3.5 Populasi Sasaran dan Teknik Penarikan Sampel ... 40

3.5.1 Populasi Sasaran ... 40

3.5.1 Karakteristik Populasi ... 40

3.5.2 Teknik Penarikan Sampel ... 40

3.6 Teknik Analisis Data ... 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran responden ... 42

4.1.1 Jenis Kelamin ... 42

4.1.2 Usia ... 42

4.2 Hasil Penelitian ... 42

4.2.1 Gambaran Hasil Penelitian Self-Efficacyy ... 42

4.2.2 Gambaran Tabulasi Silang Antara Self-Efficacy Dengan Aspek Self-Efficacy Pilihan Yang Dibuat ... 43

4.2.3 Gambaran Tabulasi Silang Antara Self-Efficacy Dengan Aspek Self-Efficacy Usaha Yang Dikeluarkan ... 43

4.2.4 Gambaran Tabulasi Silang Antara Self-Efficacy Dengan Aspek Self-Efficacy Daya Tahan Menghadapi Hambatan ... 44

4.2.5 Gambaran Tabulasi Silang Antara Self-Efficacy Dengan Aspek Self-Efficacy Penghayatan Perasaan Menghadapi Hambatan ... 45


(6)

xii

Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 53

5.2 Saran ... 54

5.2.1 Saran Teoritis ... 54

5.2.2 Saran Praktis ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 55

DAFTAR RUJUKAN ... 56 LAMPIRAN


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rincian Alat Ukur ... 34

Tabel 4.1 Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 42

Tabel 4.2 Self-Efficacy ... 42

Tabel 4.3 Self-Efficacy Dengan Aspek Pilihan Yang Dibuat ... 43

Tabel 4.4 Self-Efficacy Dengan Aspek Usaha yang Dikeluarkan ... 43

Tabel 4.5 Self-Efficacy Dengan Aspek Daya Tahan Menghadapi Hambatan ... 44

Tabel 4.6 Self-Efficacy Dengan Aspek Penghayatan Menghadapi Hambatan ... 45


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran ... 18 Gambar 3.1 Skema Rancangan Prosedur Penelitian ... 32


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Seluruh Item Lampiran 2 Data Item Try Out Item

Lampiran 3 Data Aspek dan Faktor Self-Efficacy Lampiran 4 Data penunjang Self-Efficacy

Lampiran 5 Kurikulum KKNI Lampiran 6 Inform Consent Lampiran 7 Kuisoner Self Efficacy


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem pendidikan tinggi di Indonesia mengalami pergantian bentuk kurikulum, seperti di Fakultas psikologi yang berubah dari ajaran kurikulum tahun 2008 menjadi kurikulum KKNI (kerangka kualifikasi nasional Indonesia) (Dinas pendidikan dan kebudayaan, 2014).

Kurikulum KKNI adalah suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pencapaian pembelajaran sesuai standar yang ditetapkan dan juga disusun berdasarkan kebutuhan dan tujuan khusus, yang khas bagi Indonesia untuk menyelaraskan sistem pendidikan dan pelatihan dengan sistem karir di dunia kerja. Dimana dirancang untuk menyesuaikan dan menyetarakan dengan perubahan kurikulum di negara-negara lain. serta secara global bertujuan untuk menyatarakan kurikulum ini pada beberapa negara yang mengacu pada adanya pengimplementasian kurikulum KKNI tersebut. (surat keputusan dikti Kepmen nomor 045/U/2011).

Dalam kurikulum KKNI itu sendiri memiliki karakteristik deskripsi kualifikasi pencapaian pembelajaran yang terdiri atas 6 unsur yaitu berupa ilmu pengetahuan itu sendiri berupa sistem dasar dari pengetahuan yang ada dalam diri seseorang. Pengetahuan (knowledge) berupa pemahaman dari pengetahuan yang diperoleh individu. Keahlian (knowhow) berupa penguasaan dari bidang pengetahuan yang dimilikinya. Keterampilan (skill) berupa kemampuan psikomotorik dari bidang yang dikuasainya. Afeksi berupa sikap seseorang dari aspek yang ada pada kehidupannya dari pembelajaran yang dialaminya.


(11)

2

Universitas Kristen Maranatha

Pencapaian pembelajaran berupa internalisasi total dari apa yang didapat individu dalam pembelajarannya (surat keputusan dikti Kepmen nomor 045/U/2011

Di Bandung terdapat salah satu institusi pendidikan yang mulai menerapkan kurikulum KKNI tersebut, salah satunya adalah Fakultas “X” di universitas “Y”. Universitas “Y” memiliki beberapa fakultas ( kedokteran dan Psikologi ) yang menggunakan bentuk kurikulum KKNI/blok. Fakutas psikologi mulai menerapkan kurikulum KKNI ditahun 2013. Diharapkan dari adanya kurikulum KKNI, dengan perubahan berupa jadwal perkuliahan yang panjang dan aturan yang ketat dapat membuat mahasiswa lebih menjadi mandiri serta dapat menghasilkan mahasiswa yang berkualitas dalam dunia kerja sesuai dengan apa yang diharapkan.

Dalam kurikulum KKNI di Fakultas “X”, tuntutan terhadap mahasiswa menjadi lebih banyak. Apabila Kurikulum tahun ajaran 2008 lebih cenderung berpusat pada dosen, tetapi KKNI lebih berpusat pada mahasiswa. Dimana setelah selesai melakukan kegiatan belajar mengajar oleh dosen, mahasiswa diberikan waktu untuk membentuk kelompok dengan membahas materi/tugas dari materi yang telah diajarkan agar pemahaman mereka lebih mendalam. Untuk dapat memahami materi tersebut mereka dapat mencari sumber lain yang telah disediakan dalam kelas maupun dari luar kelas, diantaranya berupa internet, buku referensi yang menjadi acuan dalam proses pembelajaran, buku-buku yang ada dalam perpustakaan. Setelah melakukan diskusi mereka diminta membuat sebuah laporan terkait dengan tugas atau materi yang telah didiskusikan. Kemudian mereka mempresentasikan tugas yang sudah dikerjakan tersebut.

Perbedaan cara belajar yang terjadi antara siswa SMA dengan perguruan tinggi yaitu apabila pada masa SMA mereka lebih banyak dibimbimbing oleh guru-guru yang ada disekolah sedangkan apabila pada saat perguru-guruan tinggi mahasiswa


(12)

3

Universitas Kristen Maranatha

lebih mandiri dan lebih aktif dalam menjalankan perkuliahannya sehingga dibutuhkan adanya penyesuan diri dalam pelaksanaannya (Lilis Ratna Purnamasari, 2012).

Keyakinan akan kemampuan diri sangat dibutuhkan ketika menjalani proses akademik dalam kurikulum KKNI. Dengan adanya keyakinan akan kemampuan diri yang kuat mereka berani bertanya dengan pertanyaan yang terstruktur dan lugas mengenai materi yang dijelaskan oleh temannya begitu pula memberikan komentar ataupun sanggahan ketika salah satu temannya menjelaskan. Tetapi bila keyakinan akan kemampuan diri lemah maka mereka tidak akan berani dan mencoba untuk bertanya tetapi hanya mendengarkan saja apa yang dijelaskan oleh temannya dalam kelompok itu dan belum tentu pula mahasiswa tersebut memahami materi itu dengan baik. Berdasarkan proses wawancara dan observasi terhadap 5 orang yang dilakukan dalam kelas KKNI, didapatkan hasil bahwa beberapa hambatan yang mempengaruhi keyakinan diri mereka, berupa waktu perkuliahan yang sangat panjang dan berat sehingga sulit dijalani, lalu kesulitan memahami buku referensi berupa bahasa inggris yang disediakan dalam kelas, serta manajemen waktu dalam perkuliahan yang sulit untuk diterapkan dan disesuaikan dengan kurikulum KKNI. Keyakinan akan kemampuan diri itulah yang disebut dengan self-Efficacy

Self-Efficacy merupakan suatu keyakinan akan kemampuan seseorang untuk melakukan sesuatu dalam mengatur sumber-sumber tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan hingga masa dewasa akhir ( Bandura, 2002). Bandura (2002) membagi aspek self-Efficacy kedalam 4 aspek, aspek pertama adalah pilihan usaha yang dibuat berupa pilihan yang ditentukan oleh individu sesuai dengan pencapaian pembelajarannya. Aspek kedua adalah usaha yang dikeluarkan berupa bentuk usaha yang dikerahkan saat kesulitan atau rintangan itu muncul.


(13)

4

Universitas Kristen Maranatha

Aspek ketiga adalah daya tahan menghadapi hambatan berupa frekuensi intensitas individu dalam bertahan ketika kesulitan atau rintangan tersebut muncul. Aspek keempat adalah penghayatan perasaan menghadapi hambatan berupa reaksi fisik dan psikologis dari individu saat menghayati setiap kesulitan atau rintangan itu datang secara bergantian. Apabila tidak yakin diri, mahasiswa merasa malas dan tidak merasa yakin dapat mengerjakan pekerjaannya dan menjalankan perkuliahan dengan baik sehingga apa yang dikerjakan tidak sesuai dengan tuntutan yang diberikan. Apabila merasa yakin diri, mahasiswa akan sungguh-sungguh dan yakin dalam mengerjakan segala sesuatunya sesuai dengan tuntutan yang diberikan. Pada dasarnya keyakinan diri sangat mempengaruhi mahasiswa dalam menjalankan rutinitas perkuliahannya. (Bandura, 2002)

Berdasarkan survey awal yang telah dilakukan pada lima belas mahasiswa yang mengikuti KKNI di Fakultas “X”, sebanyak 4 dari lima belas orang mahasiswa sebesar (26,67%) menghayati bahwa dirinya merasa kurang yakin dapat mengikuti kurikulum perkuliahan KKNI saat ini, karena waktu perkuliahan yang begitu panjang. Dia mengatakan merasa berat dalam menjalani perkuliahan walaupun mereka sudah melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengurangi kejenuhan tersebut.

Sebanyak 4 dari lima belas orang mahasiswa sebesar (26,67%) menghayati bahwa dirinya kurang yakin dapat mengikuti kurikulum KKNI saat ini ketika menerjemahkan dan memahami buku referensi berbahasa Inggris dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Mereka tetap merasa tidak yakin dapat mengatasi kesulitan itu walaupun sudah mencoba menerjemahkan bersama teman atau menggunakan Google translate yang disediakan dari internet.


(14)

5

Universitas Kristen Maranatha

Sebanyak 4 dari lima belas orang mahasiswa sebesar (26,67%) menghayati dirinya kurang yakin dapat mengikuti kurikulum KKNI saat ini ketika harus mengatur waktu antara perkuliahan kurikulum KKNI yang dijalaninya dengan kegiatan sehari-hari diluar kampus. Mereka mengungkapkan walaupun sudah berusaha mengatur waktu kuliah namun hal itu tetap tidak mengatasi ketidakyakinan dirinya bahwa mereka dapat kuliah dan menjalankan kegiatan sehari-hari secara seimbang.

Sebanyak 1 dari lima belas orang mahasiswa sebesar (6,66%) menghayati bahwa dirinya yakin dapat menyelesaikan kurikulum KKNI yang saat ini dijalaninya. Mereka mengatakan kurikulum yang dialami ini sama saja dengan saat SMA sehingga mereka tidak kesulitan dan tidak merasa kaget saat memasuki perkuliahannya, dari adanya durasi waktu perkuliahan yang begitu panjang sehingga mereka dapat mengatur waktu yang ada dengan teratur untuk dapat dijalankan dan memberikan hasil yang maksimal. Mereka juga mengatakan memahami buku referensi dalam bahasa Ingris tidak begitu sulit karena pada saat SMA pernah melakukan hal yang sama dan merasa yakin dapat menjalankannya serta menyelesaikaan perkuliahan kurikulum KKNI ini dengan tepat waktu sesuai dengan tujuan yang sudah mereka tentukan.

Sebanyak 2 dari lima belas orang mahasiswa sebesar (13,33%) menghayati bahwa dirinya merasa ragu-ragu dapat menjalani dan menyelesaikan kurikulum KKNI saat ini. Mereka merasa yang dijalankan saat kuliah tidak sama dengan SMA. Sehingga saat menjalani jam perkuliahan yang panjang kadang terasa berat dan kadang terasa senang. Dalam mengatur strategi belajar dengan buku referensi yang ditawarkan berupa bahasa inggris terkadang ada yang dapat dipahami dan ada juga


(15)

6

Universitas Kristen Maranatha

yang tidak dapat dipahami walaupun sudah mencoba bantuan teman yang sudah fasih bahasa inggris tetap masih menimbulkan keraguan dalam menjalankannya.

Dalam menenentukan pilihan dan mengambil keputusan mahasiswa harus berani untuk mengambil keputusan akan hal yang sudah direncanakan sebelumnya dan merealisasikannya. Maka dari itu , mereka membutuhkan adanya Self-Efficacy. Kurangnya keyakinan mahasiswa akan kemampuan untuk menjalakan perkuliahan KKNI ini dapat mempengaruhi capaian belajarnya (Bandura, 2002). Oleh karena itu, keadaan ini membuat peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai self-Efficacy pada mahasiswa angkatan 2014 yang saat ini menjalani kurikulum KKNI di Fakultas “X” kota Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Peneliti ingin mengetahui seperti apakah gambaran self-Efficacy pada mahasiswa angkatan 2014 yang mengikuti kurikulum KKNI di Fakultas “X” kota Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Untuk memperoleh gambaran derajat pilihan usaha yang dibuat, usaha yang dikeluarkan, daya tahan menghadapi hambatan, dan penghayatan perasaan pada mahasiswa angkatan 2014 yang mengikuti kurikulum KKNI di Fakultas “X” kota Bandung.


(16)

7

Universitas Kristen Maranatha

1.3.2. Tujuan Penelitian

Untuk mendapatkan informasi gambaran mengenai derajat Self-Efficacy pada mahasiswa angkatan 2014 yang mengikuti kurikulum KKNI di Fakultas “X” kota Bandung.

1.4 Kegunaan penelitian 1.4.1 Kegunaan teoritis

Memberikan masukan pada bidang Psikologi pendidikan mengenai Self-Efficacy pada mahasiswa angkatan 2014 yang mengikuti kurikulum KKNI

 Memberikan masukan bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut serta menambah wawasan dan informasi, khususnya informasi mengenai Self-Efficacy pada mahasiswa angkatan 2014 yang mengikuti kurikulum KKNI di Fakultas “X” kota Bandung.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Memberikan informasi pada Fakultas mengenai Self-Efficacy, agar dapat mendukung mahasiswa angkatan 2014 yang mengikuti kurikulum KKNI di Fakultas “X” kota Bandung.

Memberikan informasi mengenai derajat Self-Efficacy mahasiswa angkatan 2014 yang mengikuti kurikulum KKNI di Fakultas “X” kota Bandung. Informasi ini diharapkan dapat membantu pihak Fakultas untuk membimbing para mahasiswanya guna meningkatkan keyakinan diri mereka.


(17)

8

Universitas Kristen Maranatha

1.5 Kerangka Pemikiran

Mahasiswa yang mengikuti kurikulum KKNI adalah remaja yang berada pada rentang usia antara usia 19 - 21 tahun. Menurut Steinberg (2002) remaja tersebut berada pada tahap remaja akhir. Dalam tahap perkembangan kognitifnya, remaja berada pada tahap formal operational (Stenberg, 2002). Pola berpikir remaja pada tahap ini adalah mereka mampu membayangkan situasi yang akan dihadapinya di masa yang akan datang, mampu memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dari tindakanya tersebut atau mengolah proposisi abstrak dan mampu berpikir logis. Selain itu, remaja pun kompeten dalam pengambilan keputusan, salah satunya adalah keputusan memilih pendidikannya (Steinberng, 2002).

Pendidikan berbasis KKNI adalah konsep pendidikan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performasi atau kompetensi tertentu. Dalam KKNI sendiri kegiatan yang dijalankan yaitu mempresentasikan materi yang telah didiskusikan dalam kelompok, mendiskusikan materi dalam bentuk kelompok yang didampingi oleh dosen maupun asisten, membuat laporan pada setiap pertemuan dalam bentuk tugas harian yang harus dikumpulkan.

Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan Kurikulum KKNI tidak terlepas dari adanya keyakinan diri saat akan memulai kegiatan apapun terutama dalam hal akademis. Tetapi dalam penerapannya terkadang muncul rintangan atau kesulitan tertentu berupa, mengatur waktu belajar diluar perkuliahan untuk memahami materi, menentukan strategi belajar untuk memahami materi perkuliahan, mencapai target kelulusan S1. Oleh karena itu untuk mengikuti setiap perkuliahannya diperlukan adanya self-Efficacy.


(18)

9

Universitas Kristen Maranatha

Dalam pelaksanaannya self-Efficacy diperlukan dan dibutuhkan dalam diri mahasiswa untuk menghadapi rintangan yang dihadapi dalam permasalahan akademisnya menyangkut hal pengaturan waktu belajar diluar perkuliahan, menentukan strategi belajar untuk memahami materi perkuliahan, dan mencapai target kelulusan S1. Oleh karena itu self-Efficacy menjadi faktor penting bagi mahasiswa.

Bandura (2002) mengatakan bahwa self-Efficacy merupakan keyakinan akan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mengatur sumber-sumber dari tindakan yang dibutuhkan untuk menghadapi situasi di masa akan datang. Bandura (2002), mengungkapkan bahwa Self- Efficacy terdiri dari 4 aspek.

Aspek yang pertama adalah pilihan usaha yang dibuat / ditentukan. Aspek ini berkaitan dengan pilihan yang dibuat seseorang dan berbagai macam tindakan yang mereka inginkan dalam menjalankan aktivitas akademik ketika menjalani perkuliahannya. Pertama, yakin mampu menentukan waktu belajar diluar perkuliahan untuk memamahami materi, seperti mahasiswa dapat meluangkan waktu untuk mengulang materi selama beberapa jam. Kedua, yakin mampu menentukan strategi belajar untuk memahami materi perkuliahan seperti dapat menggunakan cara bertanya, mencatat, merangkum dalam memahami materi agar dapat membantu saat presentasi dalam kelas. Ketiga, yakin mampu mencapai target waktu kelulusan S1 seperti membuat rancangan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan dalam perkuliahan, mengikuti kehadiran perkuliahan KKNI tepat waktu untuk dapat mencapai target kelulusannya.

Bandura (2002) mengatakan aspek yang kedua adalah usaha yang dikeluarkan berkaitan dalam pelaksanaan pilihan yang telah ditentukan. Mahasiswa KKNI ketika mengalami kesulitan dalam perkuliahannya memiliki keyakinan untuk


(19)

10

Universitas Kristen Maranatha

mencari jalan keluar agar dapat menjalankannya. Pertama, yakin mampu berusaha mengatasi hambatan untuk belajar pada waktu yang sudah ditentukan untuk memahami materi seperti saat mahasiswa mengalami kesulitan dalam meluangkan waktu untuk belajar selama beberapa jam lalu berusaha mencari jalan keluar. Kedua, yakin mampu berusaha mengatasi hambatan untuk memahami materi perkuliahan yang ditentukan seperti mahasiswa saat merangkum materi atau bertanya pada teman untuk memahami materi mengalami kesulitan lalu mencari jalan keluar untuk mengatasinya. Ketiga, yakin mampu berusaha mengatasi hambatan untuk menjalankan perkuliahan untuk mencapai target waktu kelulusan S1 seperti mahasiswa saat menjalankan perkuliahan dia mengalami kesulitan untuk menjalankan rancangan kegiatan-kegiatan yang sudah ditentukan agar dapat lulus dan mencari jalan keluar dari masalahnya.

Aspek yang ketiga adalah daya tahan menghadapi hambatan berkaitan dengan seberapa besar ia dapat berusaha untuk bertahan saat menghadapi hambatan dalam aktivitas akademiknya. Mahasiswa KKNI saat mengahadapi hambatan berusaha bertahan dari kesulitan yang dihadapinya. Pertama, yakin mampu berusaha bertahan untuk mengatasi hambatan yang muncul saat belajar diluar perkuliahan untuk memahami materi seperti mahasiwa ketika meluangkan waktu dalam memahami materi selama beberapa jam menghadapi hambatan lalu berusaha bertahan untukmenjalankannya. Kedua, yakin mampu berusaha bertahan untuk mengatasi hambatan yang muncul saat memahami materi perkuliahan yang telah ditentukan seperti mahasiswa ketika menggunakan strategi untuk memahami materi yang ada dengan cara bertanya dan merangkum menghadapi hambatan lalu tetap berusaha bertahan untuk menjalankan strateginya. Ketiga, yakin mampu berusaha bertahan untuk mengatasi hambatan yang muncul saat mencapai target waktu


(20)

11

Universitas Kristen Maranatha

kelulusan S1 seperti mahasiswa saat mengikuti rancangan kegiatan perkuliahan yang ditetapkan menghadapi hambatan demi mencapai kelulusan S1 namun tetap berusaha bertahan dalam menjalankan kegiatannya.

Bandura (2002) mengatakan aspek yang keempat adalah penghayatan perasaan menghadapi hambatan. Hal ini berkaitan dengan pola pikir dan reaksi emosional seseorang ketika menghadapi kesulitan dalam proses akademik ketika menjalani perkuliahannya dan menghayati reaksi emosional sebagai dorongan. Pertama, yakin mampu untuk belajar pada waktu yang telah ditentukan untuk memahami materi walaupun dalam kondisi cemas/stress seperti saat mahasiswa dalam meluangkan waktunya untuk belajar selama beberapa jam merasa berat dalam menjalaninya dalam keadaan mendesak dan dia termotivasi untuk mengikutinya walaupun merasa cemas. Kedua, yakin mampu untuk memahami materi perkuliahan yang telah ditentukan walaupun dalam kondisi cemas/stress seperti mahasiswa dalam merangkum atau bertanya saat memahami salah satu materi merasakan kesulitan namun dengan adanya kesulitan itu membuat dirinya termotivasi untuk menjalani walaupun kondisi cemas. Ketiga, yakin mampu untuk mencapai target waktu kelulusan S1 walaupun dalam kondisi cemas/stress. seperti mahasiswa saat mengikuti rancangan kegiatan dalam perkuliahan merasakan keberatan menjalaninya namun dengan hal itu membuat dirinya ternotivasi agar dapat lulus namun tetap dijalankan walaupun kondisi cemas.

Bandura (2002) mengatakan bahwa 4 aspek diatas secara kognitif akan diproses dalam diri individu itu dan saling berkaitan satu sama lain akan mempengaruhi self-Efficacy individu. oleh karena itu self-Efficacy belief dalam diri individu juga tidak lepas dari dalam diri mahasiwa dalam pengaplikasiannya sehari-hari terkait tuntutan ataupun masalah yang dialaminya aada saat belajar. Selanjutnya


(21)

12

Universitas Kristen Maranatha

dalam self-Efficacy ada pula sumber-sumber yang mempengaruhi self-Efficacy yaitu mastery experiences, vicarious experiences,verbal persuasion, psychological and affective states.

Sumber yang pertama adalah mastery experiences, merupakan sumber self-Efficacy yang timbul karena adanya sebuah pengalaman berhasil dalam mempelajari atau mengerjakan sesuatu hal, sehingga mahasiswa belajar dari pengalaman tersebut dan menggunakan pengalaman tersebut untuk mempertajam kemampuan yang dimiliki ketika menghadapi suatu hambatan. Kegagalan yang didapat akan diolah sebagai pembelajaran ke depan agar dapat menjadi lebih baik, serta menguasai permasalahan dengan jalan keluar yang baik.

Bila mahasiswa memiliki pengalaman berhasil dalam bidang akademik saat SMA, maka keberhasilan ini akan membangun keyakinan diri ketika menjalani KKNI. Mahasiswa KKNI apabila Self-Efficacy tinggi, dalam menentukan waktu belajar diluar perkuliahan serta strategi belajar dalam pemahaman materinya akan tetap mengacu pada keberhasilan yang telah dilakukannya pada saat SMA. Ketika menghadapi hambatan dalam pelaksanaanya dia akan berusaha untuk tetap bertahan dan berusaha menjalankan cara yang sebelumnya pernah dilakukan untuk menjalani waktu belajar yang ditetapkannya serta mengikuti strategi belajar yang ada untuk dapat berhasil mencapai target S1. Dalam kondisi cemas atau stresspun akan dijalaninya dengan cara yang sama. Mahasiswa KKNI dengan Self-Efficacy rendah, dalam menentukan waktu belajar diluar perkuliahan serta strategi belajar dalam pemahaman materinya tidak akan mengacu pada keberhasilan yang telah dilakukannya dahulu pada saat SMA. Dan ketika menghadapi hambatan dalam pelaksanaan, mereka tidak akan berusaha untuk tetap bertahan dan berusaha menjalankan cara yang sebelumnya pernah dilakukan untuk menjalani waktu belajar


(22)

13

Universitas Kristen Maranatha

yang ditetapkannya serta kurang mengikuti strategi belajar yang ada untuk dapat berhasil mencapai target S1. Dalam kondisi cemas ataupun stress tidak akan menjalani cara yang sebelumnya berhasil dilakukan dan terpaku pada ketidakmampuan dirinya.

Faktor kedua adalah vicarious experience yaitu pengalaman yang dapat diamati dari seorang model sosial. Melihat orang yang serupa dengan dirinya mengalami sukses melalui usaha yang terus menerus dapat meningkatkan kepercayaan bahwa mereka juga dapat memiliki kemampuan untuk menguasai aktivitas yang kurang lebih sama dalam mencapai sukses.

Bila dia melihat orang yang seusia dengan dirinya memiliki kemampuan yang sama dengan dirinya akan meningkatkan keyakinan diri. Mahasiswa KKNI dengan Self-Efficacy tinggi, dalam menentukan waktu belajar diluar perkuliahan serta strategi belajar dalam pemahaman materinya akan mengobservasi dan melihat teman seusianya yang menjadi model bagi dirinya sendiri dan akan mengikutinya. ketika dia melihat teman yang seusia menghadapi hambatan dalam pelaksanaanya, akan mengikuti dan berusaha untuk tetap bertahan serta menjalankan apa yang dilakukan teman seusianya untuk menjalani waktu belajar yang ditetapkan serta mengikuti strategi belajar yang ada untuk dapat berhasil mencapai target S1. dalam kondisi cemas atau stress akan dijalani dengan cara yang sama dengan temannya. Mahasiswa KKNI dengan Self-Efficacy rendah, dalam menentukan waktu belajar diluar perkuliahan serta strategi belajar dalam pemahaman materinya tidak akan mengobservasi dan melihat teman seusianya menjadi model bagi dirinya sendiri namun lebih kepada ketidak yakinan dirinya. Begitu pula ketika menghadapi hambatan dalam menjalaninya, dia akan terpaku pada ketidakyakinan dirinya


(23)

14

Universitas Kristen Maranatha

sehingga tidak berusaha dan tetap bertahan seperti apa yang teman seusia dirinya lakukan walaupun dalam kondisi cemas/stress.

Faktor ketiga adalah Verbal persuasion, merupakan cara yang dapat menguatkan keyakinan seseorang bahwa mereka memiliki hal-hal yang dibutuhkan untuk berhasil. Mahasiswa yang dipersuasi secara verbal akan memiliki motivasi bahwa mereka mempunyai kemampuan untuk dapat menjalaninya dengan baik dan cenderung menggerakkan usaha yang lebih besar dan mempertahankan saran tersebut daripada mereka yang terpaku pada ketidakmampuan diri saat menghadapi masalah.

Bila dia diberikan saran-saran yang positif untuk membantu perkuliahannya maka akan dapat meningkatkan keyakinan dirinya. Mahasiswa KKNI dengan Self-Efficacy tinggi, dalam menentukan waktu belajar diluar perkuliahan serta strategi belajar dalam pemahaman materinya akan lebih termotivasi dan tergerak ketika menjalaninya sesuai dengan saran-saran yang diberikan. ketika dia menghadapi hambatan dalam pelaksanaanya, dia akan mengikuti dan berusaha untuk tetap bertahan serta berusaha menjalankan saran-saran yang telah dilontarkan yang menjadi feedback untuk menjalani waktu belajar yang ditetapkannya serta mengikuti strategi belajar yang ada untuk dapat berhasil mencapai target S1 dalam kondisi cemas atau stresspun akan dijalaninya sesuai dengan apa yang diberikan. Mahasiswa KKNI dengan Self-Efficacy rendah, dalam menentukan waktu belajar diluar perkuliahan serta strategi belajar dalam pemahaman materinya tidak lebih termotivasi dan tergerak ketika menjalaninya sesuai dengan saran-saran yang diberikan. ketika dia menghadapi hambatan dalam pelaksanaanya, dia akan tidak mengikuti dan berusaha untuk tetap bertahan serta berusaha menjalankan saran-saran yang telah dilontarkan yang menjadi feedback untuk menjalani waktu belajar yang ditetapkannya serta kurang mengikuti strategi belajar yang ada untuk dapat berhasil


(24)

15

Universitas Kristen Maranatha

mencapai target S1 dalam kondisi cemas atau stress tidak akan dijalaninya sesuai dengan apa yang diberikan.

Faktor keempat adalah Physiological and Affective states dimana sebagian orang bergantung pada keadaan fisik dan emosional mereka dalam menilai kemampuan diri sendiri. Mereka menginterpretasikan reaksi stress dan ketegangan mereka sebagai tanda-tanda kerentanan terhadap hasil perkuliahan yang tidak memuaskan. Kegiatan yang dilakukan dapat berupa katarsis untuk melepaskan serangkaian beban emosional atau stress yang melanda dengan berbicara kepada orang yang dipercayai terhadap segala permasalahan yang dimiliki. Tindakan ini mendatangkan insight terhadap mahasiswa agar dapat berpikir lebih jernih terhadap permasalahan yang mungkin dihadapi.

Bila dia menghayati dan mengolah kesulitan atau hambatan itu sebagai motivasi dapat meningkatkan keyakinan dirinya. Mahasiswa KKNI dengan Self-Efficacy tinggi, dalam menentukan waktu belajar diluar perkuliahan serta strategi belajar dalam pemahaman materinya akan mencoba untuk menentukannya sendiri. ketika dia menghadapi hambatan dalam pelaksanaanya, dia akan mengikuti dan berusaha untuk tetap bertahan serta berusaha menjalankannya sesuai dengan yang telah ditetapkannya. Begitupun dengan kondisi dirinya yang tidak mendukung dalam keadaan cemas atau stress tetap dia jalani. Mahasiswa KKNI dengan Self-Efficacy rendah, dalam menentukan waktu belajar diluar perkuliahan serta strategi belajar dalam pemahaman materinya tidak akan mencoba untuk menentukannya sendiri. Ketika dia menghadapi hambatan dalam pelaksanaanya, dia tidak akan akan mengikuti dan berusaha untuk tetap bertahan serta berusaha menjalankannya sesuai dengan yang telah ditetapkannya. Dalam kondisi dirinya yang tidak mendukung


(25)

16

Universitas Kristen Maranatha

dalam keadaan cemas atau stress tidak akan dijalaninya sehingga lebih terpaku pada ketidakyakinan dirinya.

Apabila tingkat self-Efficacy tinggi , dalam pilihan usaha yang ditentukan maka dia yakin mampu untuk menentukan waktu belajar yang efektif yang telah ditentukan, yakin mampu untuk mentukan materi perkuliahan yang telah ditentukan, dan yakin mampu untuk menentukan target waktu kelulusan S1. Dalam usaha yang dikeluarkan maka dia yakin mampu untuk melaksanakan waktu belajar yang telah ditentukan, yakin mampu untuk memahami materi perkuliahan yang telah ditentukan, dan yakin mampu untuk menjalankan perkuliahan untuk mencapai target waktu kelulusan S1. Dalam daya tahan menghadapi hambatan maka dia yakin mampu untuk mengatasi hambatan-hambatan yang muncul saat belajar pada waktu yang telah ditentukan, yakin mampu untuk mengatasi hambatan-hambatan yang muncul saat memahami materi perkuliahan yang telah ditentukan, dan yakin mampu untuk mengatasi hambatan-hambatan yang muncul saat berupaya untuk mencapai target waktu kelulusan S1. Dalam penghayan perasaannya maka dia yakin mampu untuk belajar pada waktu yang telah ditentukan walaupun dalam kondisi cemas/stress, yakin mampu untuk memahami materi perkuliahan yang telah ditentukan walaupun dalam kondisi cemas/stress, dan yakin mampu untuk mencapai target waktu kelulusan S1 walaupun dalam kondisi cemas/stress.

Apabila tingkat self-Efficacy rendah, dalam pilihan usaha yang ditentukan maka dia kurang yakin mampu untuk menentukan waktu belajarnya yang efektif yag telah ditentukan, kurang yakin mampu untuk menentukan materi yang telah ditentukan, dan kurang yakin mampu untuk menentukan target waktu kelulusan S1. Dalam usaha yang dikeluarkan maka dia kurang yakin mampu untuk melaksanakan waktu belajar yang telah ditentukan, kurang yakin mampu untuk memahami materi


(26)

17

Universitas Kristen Maranatha

perkuliahan yang telah ditentukan, dan kurang yakin mampu untuk menjalankan perkuliahan untuk mencapai target waktu kelulusan S1. Dalam daya tahan menghadapi hambatan maka dia kurang yakin mampu untuk mengatasi hambatan-hambatan yang muncul saat belajar pada waktu yang telah ditentukan, kurang yakin mampu untuk mengatasi hambatan-hambatan yang muncul saat memahami materi perkuliahan yang telah ditentukan, dan kurang yakin mampu untuk mengatasi hambatan-hambatan yang muncul saat berupaya untuk mencapai target waktu kelulusan S1. Dalam penghayatan perasaanya maka dia kurang yakin mampu untuk belajar pada waktu yang telah ditentukan walaupun dalam kondisi cemas/stress, kurang yakin mampu untuk memahami materi perkuliahan yang telah ditentukan walaupun dalam kondisi cemas/stress, dan kurang yakin mampu untuk mencapai target waktu kelulusan S1 dalam kondisi cemas/ stress.


(27)

18

Universitas Kristen Maranatha

Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran

1. 6 Asumsi

Mahasiswa yang mengikuti kurikulum KKNI memiliki tingkat Sel- Efficacy yang berbeda-beda

Tingkat self-Efficacy mahasiswa Fakultas “X” dapat dilihat berdasarkan aspek-aspek yaitu, pilihan yang ditentukan, usaha yang dikeluarkan, daya tahan dalam Mahasiswa

angkatan 2014 yang mengikuti Kurikulum KKNI

Di fakultas psikologi Bandung

tinggi

Self Efficacy

Aspek-Aspek Self-efficacy:

 Pilihan usaha yang dibuat/ditentukan  Usaha yang dikeluarkan

 Daya tahan menghadapi hambatan

 Penghayatan perasaan menghadapi hambatan Sumber-sumber self-Efficacy:

Masteryexperiences. vicarious experiences. verbal persuasion.

psychological and affective states


(28)

19

Universitas Kristen Maranatha

menghadapi hambatan, penghayatan dan juga perasaan ketika mengalami hambatan

Sumber-sumber Self-Efficacy nantinya akan mendukung tingkat Self-Efficacy mahasiswa angkatan 2014 yang mengikuti kurikulum KKNI di Fakultas”X” Bandung yaitu mastery experiences,vicarious experiences,verbal persuasion, psychological and affective states.


(29)

53 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai mengenai Self-Efficacy terhadap 170 mahasiswa pada angkatan 2014 yang mengikuti kurikulum KKNI di Fakultas “X” Bandung, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa angkatan 2014 yang mengikuti kurikulum KKNI di Fakultas “X” Bandung memiliki derajat self-efficacy tinggi dan sebagian kecil mahasiswa memiliki self-efficacy yang cukup.

2. Responden dengan self-efficacy tinggi, hampir semuanya memiliki keyakinan yang tinggi juga pada aspek pilihan yang dibuat, usaha yang dikeluarkan, daya tahan menghadapi hambatan, dan penghayatan perasaan menghadapi hambatan

dalam mengikuti perkuliahan kurikulum KKni di Fakultas”X” Bandung.

3. Terdapat adanya kecenderungan kaitan antara faktor mastery experience, vicarious experience, verbal persuasion dengan self-efficacy. Sebagian besar responden yang menghayati akan pengalaman keberhasilan terdahulunya, yakin menghayati akan pengalaman keberhasilan orang yang seusia dirinya dan juga yakin akan akan termotivasi oleh dorongan dari dosen,orang tua dan teman dapat meningkatkan Self-efficacy yang cukup dan rendah.

4. Terdapat adanya ketidakterkaitan antara faktor psychological and affective states dengan self-efficacy.


(30)

54

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

5.2.1 Saran Teoritis

1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti mengenai kontribusi dari faktor-faktor terhadap Self-efficacy.

5.2.2 Saran Praktis

1. Sebagai bahan informasi kepada pihak Fakultas “X” dan senat mengenai

gambaran derajat Self-Efficacy dan aspek-aspek serta faktor-faktor yang mempengaruhi derajat Self-Efficacy pada mahasiswa angkatan 2014 yang

mengikuti kurikulum KKNI di Fakultas “X” Bandung, sehingga dapat

mengadakan pelatihan antara mahasiswa yang memiliki Self-Efficacy tinggi dengan mahasiswa Self-Efficacy yang cukup dan rendah untuk meningkatkan Self-Efficacy pada mahasiswa yang memiliki Self-Efficacy yang cukup dan rendah.

2. Bagi Fakultas”X” dapat mengadakan sesi sharing atau seminar yang ada kaitannya dengan Self-Efficacy sehingga mahasiswa Self-Efficacy tinggi dapat membagikan pengalamannya mengenai bagaimana mereka memiliki Self-Efficacy yang tinggi kepada mahasiswa Self-Self-Efficacy yang cukup dan rendah.


(31)

STUDI DESKRIFTIF MENGENAI SELF-EFFICACY BIDANG AKADEMIK PADA MAHASISWA ANGKATAN 2014 YANG MENGIKUTI KURIKULUM KKNI DI FAKUTAS “X” BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Sidang Sarjana Pada Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha

Oleh :

WISNU YOGA PRATAMA 0730186

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(32)

YATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN

Dengan ini, saya, yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Wisnu Yoga Pratama

NRP : 0730186 Fakultas : Psikologi

Menyatakan bahwa laporan penelitian ini adalah benar dan merupakan hasli karya saya sendiri dan bukan duplikasi orang lain.

Apabila pada masa mendatang diketahui bahwa pernyataan ini tidak benar adanya, saya bersedia menerima sanksi yang diberikan dengan segala konsekuensinya.

Demikianlah pernyataan ini saya buat

Bandung, 16 Juni 2016


(33)

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN

Saya, yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Wisnu Yoga Pratama NRP : 0730186

Fakultas : Psikologi

Dengan ini menyatakan:

1) Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Kristen Maranatha Hak Bebas Royalti non-eksklusif (Non-Exclusive Royality-Fee Right) atas laporan penelitian saya yang berjudul “Studi Deskriptif Mengenai Derajat Self-efficacy pada Mahasiswa Angkatan 2014 yang mengikuti kurikulum KKNI di Fakultas “X” bandung.

2) Universitas Kristen Maranatha berhak untuk menyimpan, mengalihmediakan/ mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta.

3) Saya bersedia menjamin untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Universitas Kristen Maranatha, Bandung, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bandung, 16 Juni 2016 Yang Menyatakan


(34)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah yang diberikan kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan outline skripsi ini dapat selesai hingga tepat waktunya. Anugerah-nyalah yang menjadi sumber inspirasi dan kekuatan bagi peneliti untuk menyelesaikan outline skripsi ini.

Adapun outline skripsi ini berjudul “Studi Deskritif Mengenai Self Efficacy pada Mahasiswa Angkatan 2014 yang Mengikuti Kurikulum KKNI di Fakultas “X”

Bandung.” Peneliti menyadari adanya kekurangan dan keterbatasan dalam penelitian

ini. Oleh karena itu Dalam menyelesaikan proposal penelitian ini, peneliti banyak mendapatkan pengarahan, masukan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala rasa hormat, peneliti ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Irene P Edwina, M.Si., Psikolog, selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Kristen maranatha dan juga selaku pembimbing utama yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan semangat, membimbing, mengarahkan dan memberikan masukan yang bermanfaat bagi penyusunan penelitian.

2. Ira Adelina, M.Psi., Psikolog, selaku dosen pembimbing kedua yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan semangat, membimbing, mengarahkan dan memberikan masukan yang bermanfaat bagi penyusunan penelitian skripsi ini.

3. Gianti Gunawan, M.Psi. Psikolog, selaku dosen wali yang telah memberikan semangat, membimbing, dan mendukung penyelesaian skripsi.


(35)

4. Keluarga: mama, adik, serta kakak penulis, terimakasih atas, doa, dukungan, serta kasih sayang yang tidak pernah habis untuk peneliti. Terimakasih untuk semangat yang selalu diberikan setiap saat. Doa dan fasilitas yang diberikan untuk menunjang selesainya penyusunan penelitian ini.

5. Segenap Staff dan karyawan TU. Terimakasih atas saran, motivasi dan memberikan bantuan selama peneliti mengalami kesulitan dalam melakukan penelitian.

6. Dosen-dosen Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha yang telah memberikan dan membagi ilmunya yang sangat berguna bagi peneliti

7. Seluruh teman Fakultas Psikologi yang telah memberikan, semangat, bantuan, saran dalam membantu penyusunan skripsi ini.

8. Seluruh teman satu kelompok belajar psikologi yang telah memberikan banyak dukungan dan saran dalam membantu penyusunan penelitian ini.

9. Serta seluruh pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu.

10.seluruh responden mahasiswa angkatan 2014 yang sudah bersedia dan dapat bekerjasama untuk memberikan waktunya dalam pengisian kuisoner dalam membantu proses penelitian.

Akhir kata, peneliti berharap agar penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak. oleh karena itu peneliti mengharapkan banyak petunjuk yang bermanfaat dan saran-saran untuk proses perbaikan dalam pengembangan penelitian selanjutnya.

Bandung, 13 Juli 2016


(36)

55 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Bandura, A. (2002). Self-Efficacy ; The Exercise of control. New York : W. H freeman and Company

Gulo, W. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.

Santrock, J.W. (2002). Life Span Development -- Perkembangan Masa Hidup jilid satu, Terjemahan Juda Damanik, Akhmad Ghusairi. Indonesia : Erlangga.

Steinberg. L. (2002). Adolescence Psychology, 6rd edition. New York : The Mc. Graw – Hill Companies , Inc.

Sugiyono. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Edisi keenam belas. Bandung: Alfabeta.


(37)

56 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR RUJUKAN

Dikti, (2011), surat keputusan dikti Kepmen nomor 045/U/2011. Melalui: www.surat keputusan dikti Kepmen nomor 045/U/2011. Diunduh tanggal: 7/6/2014

Amar, F .(2014), self-efficacy. Melalui:

http://amarfaruqspd.blogspot.co.id/2011/06/self-efficacy.html. diunduh tanggal : 8/9/2014

Musnibhar, (2014), pengembangan-kbk-kurikulum-berbasis

kompetensi-melalui-strategi-pembelajaran-kontekstual . Melalui :

http://muhsinhar.staff.umy.ac.id/pengembangan-kbk-kurikulum-berbasis kompetensi-melalui-strategi-pembelajaran-kontekstual. Diunduh tanggal: 9/9/2014

Adriani, (2009). Uji Konseleing kelompok untuk meningkatkan derajat sel-effiacy belief dalam menghadapi proses belajar pada sisiwa kelas XI di SMA “X” Bandung.(skripsi). Fakultas psikologi universitas Kristen maranatha:bandung

Kusumawati, P, (2005). Suatu studi deskriptif mengenai sel-effiacy pada siswa/i SMA kelas I SMA “X” yang mengikuti program bimbingan akselerasi di kota Bandung. (skripsi). Fakultas psikologi universitas Kristen maranatha:bandung


(1)

YATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN

Dengan ini, saya, yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Wisnu Yoga Pratama

NRP : 0730186 Fakultas : Psikologi

Menyatakan bahwa laporan penelitian ini adalah benar dan merupakan hasli karya saya sendiri dan bukan duplikasi orang lain.

Apabila pada masa mendatang diketahui bahwa pernyataan ini tidak benar adanya, saya bersedia menerima sanksi yang diberikan dengan segala konsekuensinya.

Demikianlah pernyataan ini saya buat

Bandung, 16 Juni 2016


(2)

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN

Saya, yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Wisnu Yoga Pratama NRP : 0730186

Fakultas : Psikologi

Dengan ini menyatakan:

1) Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Kristen Maranatha Hak Bebas Royalti non-eksklusif

(Non-Exclusive Royality-Fee Right) atas laporan penelitian saya yang berjudul “Studi

Deskriptif Mengenai Derajat Self-efficacy pada Mahasiswa Angkatan 2014 yang

mengikuti kurikulum KKNI di Fakultas “X” bandung.

2) Universitas Kristen Maranatha berhak untuk menyimpan, mengalihmediakan/ mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta.

3) Saya bersedia menjamin untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Universitas Kristen Maranatha, Bandung, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bandung, 16 Juni 2016 Yang Menyatakan


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah yang diberikan kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan outline skripsi ini dapat selesai hingga tepat waktunya. Anugerah-nyalah yang menjadi sumber inspirasi dan kekuatan bagi peneliti untuk menyelesaikan outline skripsi ini.

Adapun outline skripsi ini berjudul “Studi Deskritif Mengenai Self Efficacy pada

Mahasiswa Angkatan 2014 yang Mengikuti Kurikulum KKNI di Fakultas “X” Bandung.” Peneliti menyadari adanya kekurangan dan keterbatasan dalam penelitian ini. Oleh karena itu Dalam menyelesaikan proposal penelitian ini, peneliti banyak mendapatkan pengarahan, masukan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala rasa hormat, peneliti ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Irene P Edwina, M.Si., Psikolog, selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Kristen maranatha dan juga selaku pembimbing utama yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan semangat, membimbing, mengarahkan dan memberikan masukan yang bermanfaat bagi penyusunan penelitian.

2. Ira Adelina, M.Psi., Psikolog, selaku dosen pembimbing kedua yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan semangat, membimbing, mengarahkan dan memberikan masukan yang bermanfaat bagi penyusunan penelitian skripsi ini.

3. Gianti Gunawan, M.Psi. Psikolog, selaku dosen wali yang telah memberikan semangat, membimbing, dan mendukung penyelesaian skripsi.


(4)

4. Keluarga: mama, adik, serta kakak penulis, terimakasih atas, doa, dukungan, serta kasih sayang yang tidak pernah habis untuk peneliti. Terimakasih untuk semangat yang selalu diberikan setiap saat. Doa dan fasilitas yang diberikan untuk menunjang selesainya penyusunan penelitian ini.

5. Segenap Staff dan karyawan TU. Terimakasih atas saran, motivasi dan memberikan bantuan selama peneliti mengalami kesulitan dalam melakukan penelitian.

6. Dosen-dosen Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha yang telah memberikan dan membagi ilmunya yang sangat berguna bagi peneliti

7. Seluruh teman Fakultas Psikologi yang telah memberikan, semangat, bantuan, saran dalam membantu penyusunan skripsi ini.

8. Seluruh teman satu kelompok belajar psikologi yang telah memberikan banyak dukungan dan saran dalam membantu penyusunan penelitian ini.

9. Serta seluruh pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu.

10.seluruh responden mahasiswa angkatan 2014 yang sudah bersedia dan dapat bekerjasama

untuk memberikan waktunya dalam pengisian kuisoner dalam membantu proses penelitian.

Akhir kata, peneliti berharap agar penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak. oleh karena itu peneliti mengharapkan banyak petunjuk yang bermanfaat dan saran-saran untuk proses perbaikan dalam pengembangan penelitian selanjutnya.

Bandung, 13 Juli 2016


(5)

55 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Bandura, A. (2002). Self-Efficacy ; The Exercise of control. New York : W. H freeman and Company

Gulo, W. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.

Santrock, J.W. (2002). Life Span Development -- Perkembangan Masa Hidup jilid

satu, Terjemahan Juda Damanik, Akhmad Ghusairi. Indonesia : Erlangga.

Steinberg. L. (2002). Adolescence Psychology, 6rd edition. New York : The

Mc. Graw – Hill Companies , Inc.

Sugiyono. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Edisi keenam belas. Bandung: Alfabeta.


(6)

56 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR RUJUKAN

Dikti, (2011), surat keputusan dikti Kepmen nomor 045/U/2011. Melalui: www.surat keputusan dikti Kepmen nomor 045/U/2011. Diunduh tanggal: 7/6/2014

Amar, F .(2014), self-efficacy. Melalui:

http://amarfaruqspd.blogspot.co.id/2011/06/self-efficacy.html. diunduh tanggal : 8/9/2014

Musnibhar, (2014), pengembangan-kbk-kurikulum-berbasis

kompetensi-melalui-strategi-pembelajaran-kontekstual . Melalui :

http://muhsinhar.staff.umy.ac.id/pengembangan-kbk-kurikulum-berbasis kompetensi-melalui-strategi-pembelajaran-kontekstual. Diunduh tanggal: 9/9/2014

Adriani, (2009). Uji Konseleing kelompok untuk meningkatkan derajat sel-effiacy belief dalam menghadapi proses belajar pada sisiwa kelas XI di SMA “X”

Bandung.(skripsi). Fakultas psikologi universitas Kristen maranatha:bandung

Kusumawati, P, (2005). Suatu studi deskriptif mengenai sel-effiacy pada siswa/i SMA kelas I SMA “X” yang mengikuti program bimbingan akselerasi di kota

Bandung. (skripsi). Fakultas psikologi universitas Kristen maranatha:bandung


Dokumen yang terkait

Studi Deskriptif Mengenai Academic Adjustment pada Mahasiswa Angkatan 2015 dengan Kurikulum Berbasis KKNI di Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung.

0 0 35

Studi Deskriptif Mengenai Goal Orientation pada Mahasiswa Psikologi Angkatan 2013 yang Mengikuti Perkuliahan Kurikulum KKNI di Universitas "X".

0 0 46

Studi Deskriptif Mengenai Fase Performance or Volitional Control Self-Regulation dalam Bidang Akademik pada Mahasiswa Angkatan 2014 Fakultas Psikologi Universitas "X", Bandung.

0 0 36

Studi Deskriptif Mengenai Derajat Academic Buoyancy pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2014 Universitas "x" Bandung yang Menjalani KKNI.

14 34 28

Studi Deskriptif Mengenai Learning Approach pada Mahasiswa Angkatan 2013 yang Mengikuti Kurikulum Berbasis KKNI di Fakultas Psikologi Universitaas Kristen Maranatha Bandung.

0 1 35

Studi Deskriptif mengenai Self Regulation dalam Bidang Akademik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2003 yang Memiliki IPK<2,75 pada Universitas "X" di Bandung.

0 0 11

Pengaruh Self-Efficacy Dalam Bidang Akademik Terhadap Motif Berprestasi Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi di Universitas "X" Bandung Yang Menempuh Mata Kuliah Usulan Penelitian.

0 0 30

Kontribusi Sumber-sumber Self-Efficacy Terhadap Self-Efficacy Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Angkatan 2007 di Universitas "X" Bandung.

0 0 103

Studi Deskriptif Mengenai Self-Regulation Akademik Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2008 Universitas "X" Bandung.

0 0 30

Hubungan Antara Self-Efficacy dan Prestasi Akademik pada Mahasiswa Psikologi Angkatan 2004 Universitas 'X' di Bandung.

0 0 55