DOCRPIJM dbf7e85e13 BAB IVBAB IV OK

BAB IV
ANALISIS SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN
4.1 Analisis Sosial Pada Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
4.1.1 Kemiskinan
Aspek sosial pada perencanaan pembangunan bidang Cipta
Karya diharapkan mampu melengkapi kajian perencanaan teknis
sektoral. Salah satu aspek yang perlu ditindak-lanjuti adalah isu
kemiskinan sesuai dengan kebijakan internasional MDGs dan Agenda
Pasca 2015.
Tujuan

pembangunan

dalam Millennium

Development

Goals (MDGs) sebagai nomenklatur tidak akan berhenti pada tahun
2015. Agenda ke depan untuk melanjutkan MDGs, dikembangkan
suatu konsepsi dalam konteks kerangka/agenda pembangunan pasca
2015,


yang

disebut

Sustainable

Development

Goals

(SDGs).

Perubahan situasi dunia sejak tahun 2000 mengenai isu deplation
sumber daya alam, kerusakan lingkungan, perubahan iklim semakin
krusial,

perlindungan

sosial, food


and

energy

security,

dan

pembangunan yang lebih berpihak pada kaum miskin.
Ada

tiga

pilar

yang

pengembangan


SDGs

yaitu,

pembangunan

manusia

menjadi
pertama

(Human

indikator
indikator

Development),

dalam


konsep

yang

melekat

di

antaranya

pendidikan, kesehatan. Indikator kedua yang melekat pada lingkungan
kecilnya (Social Economic Development), seperti ketersediaan sarana
dan prasarana lingkungan, serta pertumbuhan ekonomi. Indikator
ketiga melekat pada lingkungan yang lebih besar (Environmental
Development), berupa ketersediaan sumber daya alam dan kualitas
lingkungan yang baik.
Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan pasca MDGs 2015
semestinya dapat menjamin kelanjutan dari lingkungan hidup dan
sumber daya alam. Terutama yang berhubungan dengan masalah
yang dihadapi oleh dunia internasional kedepannya, yaitu ketahanan

pangan, ketahanan energy dan ketahanan air. Ketiga masalah
Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB IV - 1

tersebut sangat penting diperhatikan dalam pengembangan konsep
SDGs

2015.

Meski

dalam

pengembangan

indikator

dalam


pembangungan berkelanjutan harus mempertimbangkan dimensi
lingkungan hidup, “Jangan sampai indikator lingkungan hidup menjadi
penghambat dalam pembangunan berkelanjutan.

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB IV - 2

Tabel 4.1 Analisis Kebutuhan Penanganan Penduduk Miskin Kabupaten Aceh Timur

No.
(1)
1

Lokasi

Jumlah
Penduduk
Miskin (Jiwa)


Kondisi Umum

(5)

Bentuk
Penanganan
yang Sudah
Dilakukan
(6)

Limbah

Perbaikan

Air minum

Prasarana

Drainase


Perkim

Sampah

MCK + sumur bor

Permasalahan

Kebutuhan
Penanganan

(2)
Darul Aman

(3)
2.796

(4)
Mata pencaharian umumnya


2

Julok

2.332

di sektor primer :

3

Idi Rayek

5.669

Pertanian, Perikanan,

4

Birem Bayeun


2.920

Perkebunan & Kehutanan

5

Serbajadi

1.374

6

Nurussalam

2.217

7

Peureulak


7.620

8

Rantau Seulamat

1.533

Kondisi hunian :

9

Simpang Ulim

3.032

Semi permanen dan

10

Rantau Peureulak

3.689

non permanen

11

Pante Bidari

3.547

Bantuan modal

12

Madat

5.073

bergulir

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

Masih banyak pengangguran

Drainase

(7)

Jalan lingkungan
Drainase lingk.
Pengolahan limbah
komunal

BAB IV - 3

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

13

Indra Makmur

1.690

Status kepemilikan :

14

Idi Tunong

1.863

sewa rumah petak

Penanganan

15

Banda Alam

milik sendiri

persampahan

16

Peudawa

1.410

17

Peureulak Timur

2.218

18

Peureulak Barat

2.028

19

Sungai Raya

2.210

20

Simpang Jernih

858

21

Darul Ihsan

672

22

Darul Falah

202

23

Idi Timur

1.024

24

Peunaron

951

838

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

Air minum
Perpipaan

BAB IV - 4

Menurut standar BPS terdapat 14 kriteria yang dipergunakan
untuk menentukan keluarga/rumah tangga dikategorikan miskin, yaitu:
1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per orang.
2. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu
murahan.
3. Jenis dinding tempat tinggal dari bambu/rumbia/kayu berkualitas
rendah/tembok tanpa diplester.
4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama dengan
rumah tangga lain.
5. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.
6. Sumber

air

minum

berasal

dari

sumur/mata

air

tidak

adalah

kayu

terlindung/sungai/air hujan.
7. Bahan

bakar

untuk

memasak

sehari-hari

bakar/arang/minyak tanah.
8. Hanya

mengkonsumsi

daging/susu/ayam

satu

kali

dalam

seminggu.
9. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun.
10. Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam sehari.
11. Tidak

sanggup

membayar

biaya

pengobatan

di

puskesmas/poliklinik.
12. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan
luas lahan 500 m2, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh
perkebunan dan atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan
dibawah Rp. 600.000,- per bulan.
13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga: tidak sekolah/tidak
tamat SD/hanya SD.
14. Tidak memiliki tabungan / barang yang mudah dijual dengan
minimal Rp. 500.000,- seperti sepeda motor kredit / non kredit,
emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya.
Jika minimal 9 variabel

terpenuhi

maka

suatu

rumah

tangga dikategorikan sebagai rumah tangga miskin.

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB IV - 5

4.1.2 Pengarusutamaan Gender
Selain itu aspek yang perlu diperhatikan adalah responsivitas
kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya terhadap gender. Saat ini
telah kegiatan

responsif

gender

bidang

Cipta

Karya

meliputi

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
Perkotaan, Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project
(NUSSP), Pengembangan Infrasruktur Sosial Ekonomi Wilayah
(PISEW), Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasia Masyarakat
(PAMSIMAS)
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP), Rural
Infrastructure Support (RIS) to PNPM, Sanitasi Berbasis Masyarakat
(SANIMAS), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dan
Studi Evaluasi Kinerja Program Pemberdayaan Masyarakat bidang
Cipta Karya.
4.1.3 Analisis Dampak Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Terhadap Ekonomi Lokal Masyarakat
1. Konsultasi masyarakat
Konsultasi

masyarakat

diperlukan

untuk

memberikan

informasi kepada masyarakat, terutama kelompok masyarakat
yang mungkin terkena dampak akibat pembangunan bidang Cipta
Karya di wilayahnya. Hal ini sangat penting untuk menampung
aspirasi mereka berupa pendapat, usulan serta saran-saran untuk
bahan pertimbangan dalam proses perencanaan. Konsultasi
masyarakat perlu dilakukan pada saat persiapan program bidang
Cipta Karya, persiapan AMDAL dan pembebasan lahan.
2. Pengadaan lahan dan pemberian kompensasi untuk tanah dan
bangunan
Kegiatan pengadaan tanah dan kewajiban pemberian
kompensasi atas tanah dan bangunan terjadi jika kegiatan
pembangunan bidang cipta karya berlokasi di atas tanah yang
bukan

milik

pemerintah

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

atau

telah

ditempati

oleh

BAB IV - 6

swasta/masyarakat selama lebih dari satu tahun. Prinsip utama
pengadaan tanah adalah bahwa semua langkah yang diambil
harus

dilakukan

untuk

meningkatkan,

atau

memperbaiki,

pendapatan dan standar kehidupan warga yang terkena dampak
akibat kegiatan pengadaan tanah ini.
3. Permukiman kembali penduduk (resettlement)
Seluruh proyek yang memerlukan pengadaan lahan harus
mempertimbangkan adanya kemungkinan pemukiman kembali
penduduk sejak tahap awal proyek. Bilamana pemindahan
penduduk tidak dapat dihindarkan, rencana pemukiman kembali
harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga penduduk yang
terpindahkan mendapat peluang ikut menikmati manfaat proyek.
Hal ini termasuk mendapat kompensasi yang wajar atas
kerugiannya, serta bantuan dalam pemindahan dan pembangunan
kembali

kehidupannya di lokasi yang baru. Penyediaan lahan,

perumahan, prasarana dan kompensasi lain bagi penduduk yang
dimukimkan jika diperlukan dan sesuai persyaratan.
Dari sekian KRP yang telah disusun tidak berdampak sosial
yang

signifikan

sehingga

tidak

memerlukan

pemindahan

penduduk dan lebih lanjut, sehigga proses kajian pada aspek
sosial tidak perlu dilakukan sehingga tabel 4.2 status data NA.

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB IV - 7

Tabel 4.2 Kegiatan

Pembangunan

Cipta

Karya

yang

membutuhkan

Konsultasi, Pemindahan Penduduk dan Pemberian Kompensasi
serta Permukiman Kembali

No.

Komponen Program dan
Kegiatan

Permukiman Kembali

Sebelum Pemindhan

Setelah Peminda han

Arahan Lokasi

Pemindahan Penduduk/
Pemberian Kompensasi

Tahap II

Konsultasi

Tahap I

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

1

Pengembangan
Permukiman
1).
2). Dst

NA

NA

NA

NA

NA

2

Penataan
Bangunan dan
Lingkungan
1).
2). Dst

NA

NA

NA

NA

NA

3

Pengembangan
Air minum
1).
2).

NA

NA

NA

NA

NA

4

Pengembangan
Penyehatan Lingkungan
Permukiman

NA

NA

NA

NA

NA

4.1.4 Identifikasi kebutuhan penanganan 8ember pasca pelaksanaan
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya
Output

kegiatan

pembangunan

bidang

seharusnya 8ember manfaat bagi masyarakat.

Cipta

Karya

Manfaat tersebut

diharapkan minimal dapat terlihat secara kasat mata dan secara
sederhana dapat terukur, seperti kemudahan mencapai lokasi
Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB IV - 8

pelayanan infrastruktur, waktu tempuh yang menjadi lebih singkat,
hingga pengurangan biaya yang harus dikeluarkan oleh penduduk
untuk mendapatkan akses pelayanan tersebut.
4.2 Analisis Ekonomi Pada Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Pembangunan daerah merupakan rangkaian upaya pembangunan
berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, dalam
rangka

mewujudkan

tujuan

nasional.

Salah

satu

sasaran

rencana

pembangunan nasional adalah pembangunan disegala bidang mencakup
seluruh sektor ekonomi khususnya Perencanaan Pembangunan Bidang
Cipta Karya.
Pembangunan

suatu

daerah

dilaksanakan

dengan

tujuan

menciptakan kondisi masyarakat yang lebih baik. Dalam menyusun suatu
perencanaan diperlukan informasi yang tidak saja harus lengkap, tetapi
harus akurat dan juga tepat. Pembangunan Kabupaten Aceh Timur akan
sangat kental dengan nuansa pembangunan ekonomi dari skala kecil sampai
skala besar. Oleh karena itu, sangat penting untuk dapat mengetahui kondisi
eksisting perekonomian wilayah secara menyeluruh untuk kemudian dapat
memperkirakan kondisi perekonomian wilayah di masa yang akan datang,
agar dapat menyusun kebijakan-kebijakan lalu menurunkannya sampai
kepada program-program dan kegiatan-kegiatan yang relevan dan tepat.
Pertumbuhan ekonomi yang diikuti dengan peningkatan kesejahteraan
masyarakat dan pengurangan angka pengangguran, dapat dicapai bila
seluruh komponen masyarakat yang berusaha diberbagai sektor mendorong
upaya tersebut. Oleh karena itu, Indikator-indikator ekonomi makro sangat
berperan dalam menstabilkan perekonomian.
Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik
untuk mempengaruhi target-target kebijaksanaan dalam suatu negara seperti
pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan kebijakan dalam
sisi

lainnya.

Pemanfaatan

indikator

makro

ekonomi

sangat

luas,

pemanfaatan tersebut diantaranya dapat digunakan untuk memprediksi
perkembangan ekonomi di masa depan.

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB IV - 9

Peningkatan pada investasi yang berarti meningkatkan penanaman
modal daerah, pada gilirannya akan membuka kesempatan kerja dan
meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat (purchasing power of
people). Peningkatan investasi ini akan diikuti oleh permintaan masyarakat
yang meningkat terhadap suatu barang sehingga perusahaan harus
memproduksi lebih banyak dari sebelumnya. Hal ini menunjukkan terjadinya
peningkatan dalam produksi nasional (National Output) dan merangsang
pertumbuhan ekonomi dan percepatan pembangunan daerah.
Perekonomian akan mengalami pertumbuhan jika jumlah total output
produksi barang dan penyediaan jasa tahun tertentu lebih besar daripada
tahun sebelumnya, atau jumlah total alokasi output tahun tertentu lebih besar
daripada tahun sebelumnya. Perhitungan PDRB dengan metode pertama
dilakukan dengan menjumlahkan total output dari masing-masing sektor
produksi, sedangkan metode kedua menjumlahkan alokasi dari output
tersebut untuk keperluan konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan
ekspor bersih.
Angka pertumbuhan ekonomi untuk periode yang akan datang
memegang peranan yang sangat penting dalam perencanaan pembangunan
daerah. Misalnya, angka pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu
asumsi dasar ekonomi makro yang penting dalam penyusunan anggaran
pendapatan dan belanja pemerintah setiap tahunnya. Berdasarkan angka
pertumbuhan

ekonomi

tersebut,

pemerintah

menetapkan

besaran

penerimaan pemerintah dari sektor pajak serta besaran pengeluaran
pemerintah, di samping penetapan target penyerapan tenaga kerja
khususnya dalam pembangunan bidang cipta karya.
Berkaitan dengan pembangunan bidang cipta karya, maka perlu
dipahami bahwa pada hakikatnya pembangunan adalah serangkaian usaha
dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,
memperluas kesempatan kerja, meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
pemerataan hasil-hasilnya dan pergeseran proses kegiatan ekonomi dari
sektor primer ke sektor sekunder dan tersier. Upaya ini secara keseluruhan
dimaksudkan untuk mengusahakan peningkatan perdapatan perkapita

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB IV - 10

masyarakat (income percapita) secara mantap dan dengan pemerataan
sebaik mungkin.
Pembangunan suatu daerah dapat berhasil dengan baik apabila
didukung oleh suatu perencanaan yang baik sebagai dasar penentuan
strategi, pengambilan keputusan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan yang
telah dicapai. Dalam menyusun perencanaan pembangunan bidang cipta
karya yang baik perlu menggunakan data-data statistik yang memuat
informasi tentang kondisi riil suatu daerah pada saat tertentu, sehingga
kebijaksanaan dan strategi yang telah atau akan diambil dapat dimonitor dan
dievaluasi hasil-hasilnya.
Banyak variabel yang dapat dijadikan sebagai indikator keberhasilan
pembangunan tergantung menurut sektor yang akan diukur. Kendati
demikian, para ahli pembangunan sepakat bahwa indikator yang umum
digunakan

menyangkut

perencanaan

dan

evaluasi

keberhasilan

pembangunan adalah Indikator Ekonomi Makro.
Dalam hal ini, indikator ekonomi makro yang biasanya digunakan
untuk mengevaluasi hasil-hasil pembangunan di suatu daerah dalam lingkup
kabupaten dan kota adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
kabupaten/ kota menurut lapangan usaha (Industrial Origin), Inflasi dan
Tingkat Pengangguran.
Untuk itu, dalam rangka pemantapan perencanaan pembangunan
Kabupaten Aceh Timur ke depan dianggap perlu disusun indikator ekonomi
daerah Kabupaten Aceh Timur sebagai data empiris dan landasan
pengambilan kebijakan pembangunan.
4.3 Aspek Lingkungan
Kajian lingkungan dibutuhkan untuk memastikan bahwa dalam
penyusunan RPIJM bidang Cipta Karya oleh pemerintah kabupaten Aceh
Timur

telah

mengakomodasi

prinsip

perlindungan

dan

pengelolaan

lingkungan hidup. Adapun amanat perlindungan dan pengelolaan lingkungan
adalah sebagai berikut:
1. UU

No.

32/2009

tentang

Perlindungan

dan

Pengelolaan

Lingkungan Hidup:
Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB IV - 11

“Instrumen

pencegahan

pencemaran

dan/atau

kerusakan

lingkungan hidup terdiri atas antara lain Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS), Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL),
dan Upaya Pengelolaan Lingkungan-Upaya Pemantauan Lingkungan
(UKL-UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan

Pengelolaan dan

Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPLH)”.
2. UU

No.

17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional:
“Dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang baik
perlu penerapan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan secara
konsisten di segala bidang”.
3. Peraturan Presiden No. 5/2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014:
“Dalam bidang lingkungan hidup, sasaran yang hendak dicapai
adalah perbaikan mutu lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya
alam di perkotaan dan pedesaan, penahanan laju kerusakan lingkungan
dengan peningkatan daya dukung dan daya tampung lingkungan;
peningkatan kapasitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim”.
4. Permen LH No. 9 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Kajian
Lingkungan Hidup Strategis:
Dalam penyusunan kebijakan, rencana dan/atau program, KLHS
digunakan untuk menyiapkan alternatif penyempurnaan kebijakan,
rencana dan/atau program agar dampak dan/atau risiko lingkungan yang
tidak diharapkan dapat diminimalkan.
5. Permen LH No. 16 Tahun 2012 tentang Penyusunan Dokumen
Lingkungan.
Sebagai persyaratan untuk mengajukan ijin lingkungan maka perlu
disusun dokumen Amdal, UKL dan UPL, atau Surat Pernyataan
Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup atau disebut dengan
dengan SPPL bagi kegiatan yang tidak membutuhkan Amdal atau UKL

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB IV - 12

dan UPL.
Tugas dan wewenang pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Aceh,
dan pemerintah Kabupaten Aceh Barat dalam aspek lingkungan terkait
bidang Cipta Karya mengacu pada UU No. 32/2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yaitu:
1. Pemerintah Pusat
a) Menetapkan kebijakan nasional.
b) Menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria.
c) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai KLHS.
d) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan
UKL-UPL.
e) Melaksanakan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan
hidup.
f)

Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai pengendalian
dampak perubahan iklim dan perlindungan lapisan ozon.

g) Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijakan nasional, peraturan daerah, dan peraturan kepala daerah.
h) Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup.
i)

Mengembangkan

dan

melaksanakan

kebijakan

pengaduan

masyarakat.
j)

Menetapkan standar pelayanan minimal.

2. Pemerintah Provinsi
a) Menetapkan kebijakan tingkat provinsi.
b) Menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat provinsi.
c) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan
UKL-UPL.
d) Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijakan,

peraturan

daerah,

dan

peraturan

kepala

daerah

kabupaten.
e) Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup.
f)

Melakukan

pembinaan,

bantuan

teknis,

dan

pengawasan

kepada kabupaten di bidang program dan kegiatan.
Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB IV - 13

g) Melaksanakan standar pelayanan minimal.
3. Pemerintah Kabupaten/Kota
a) Menetapkan kebijakan tingkat kabupaten.
b) Menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat kabupaten
c) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan
UKL-UPL.
d) Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup.
e) Melaksanakan standar pelayanan minimal.
4.3.1 Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Menurut

UU

No.

32/2009

tentang

Perlindungan

dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup, Kajian Lingkungan Hidup Strategis,
yang selanjutnya disingkat KLHS, adalah rangkaian analisis yang
sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa
prinsip

pembangunan

berkelanjutan

telah

menjadi

dasar

dan

terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan,
rencana, dan/atau program.
KLHS perlu diterapkan di dalam RPIJM antara lain karena:
a) RPIJM

membutuhkan

kajian

aspek

lingkungan

dalam

perencanaan pembangunan infrastruktur.
b) KLHS dijadikan sebagai alat kajian lingkungan dalam RPIJM
adalah karena RPIJM bidang Cipta Karya berada pada tataran
Kebijakan/Rencana/Program. Dalam hal ini, KLHS menerapkan
prinsip-prinsip kehati-hatian, dimana kebijakan, rencana dan/atau
program menjadi garda depan dalam menyaring kegiatan
pembangunan yang berpotensi mengakibatkan dampak negatif
terhadap lingkungan hidup
KLHS disusun oleh Tim Satgas RPIJM Kabupaten dengan
dibantu oleh Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah sebagai
instansi yang memiliki tugas dan fungsi terkait langsung dengan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di kabupaten.
Koordinasi penyusunan KLHS antar instansi diharapkan dapat
Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB IV - 14

mendorong terjadinya transfer pemahaman mengenai pentingnya
penerapan prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
untuk mendorong terjadinya pembangunan berkelanjutan.
Bagian ini berisikan quick assement KLHS RPIJM. Diagram alir
pentahapan pelaksanaan KLHS adalah sebagai berikut:
Gambar 4.1 Diagram Alir Pentahapan Pelaksanaan KLHS

Beberapa identifikasi/kajian yang dilakukan dalam rangka
KLHS RPIJM dapat mengutip dokumen KLHS yang disusun dalam
perumusan RTRW.
4.3.2 Tahapan Pelaksanaan KLHS
Tahapan pelaksanaan KLHS diawali dengan penapisan usulan
rencana/program

dalam

RPIJM

per

sektor

dengan

mempertimbangkan isu-isu pokok seperti :
a) Perubahan iklim;
b) Kerusakan, kemerosotan, dan/atau kepunahan keanekaragaman
hayati;
c) Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir,
longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan;
Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB IV - 15

d) Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam;
e) Peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan
f)

Peningkatan

jumlah

penduduk miskin atau terancamnya

keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat; dan/atau
g) Peningkatan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia.
Isu-isu tersebut menjadi kriteria apakah rencana/program yang
disusun teridentifikasi menimbulkan resiko atau dampak terhadap
isu-isu tersebut.
Tahap 1 : Dilakukan dengan penapisan (screening) dengan menyusun
Tabel 4.3
Tabel 4.3 : Kriteria Penapisan Usulan Program/Kegiatan Bidang
Cipta Karya
Penilaian
No

Kriteria Penapisan

Uraian
Pertimbangan*

Kesimpulan
(Signifikan/
Tidak)

(1)

(2)

(3)

(4)
Signifikan

1

Perubahan Iklim

Perubahan iklim
dampaknya ke semua
sektor kehidupan,
sampai permukiman.

2

Kerusakan, kemerosotan,
dan/atau kepunahan
keanekaragaman hayati

Tidak terkait langsung
dampaknya

Tidak
signifikan

3

Peningkatan intensitas dan
cakupan wilayah bencana
banjir, longsor, kekeringan,
dan/atau kebakaran hutan
dan lahan,

Tidak terkait langsung
dampaknya

Tidak
signifikan

4

Penurunan mutu dan
kelimpahan sumber daya
alam

Tidak terkait langsung
dampaknya

Tidak
signifikan

5

Peningkatan alih fungsi
kawasan hutan dan/atau
lahan,

Tidak terkait langsung
dampaknya

Tidak
signifikan

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB IV - 16

(2)

(3)

(4)

6

Peningkatan jumlah
penduduk
miskin atau terancamnya
keberlanjutan penghidupan
sekelompok masyarakat

Terkait langsung pada
penyediaan sarana
dan prasarana
permukiman

Signifikan

7

Terkait langsung pada
Peningkatan risiko terhadap
penyediaan sarana
kesehatan dan keselamatan
dan prasarana PLP
manusia
sanitasi

Signifikan

(1)

*) didukung data dan informasi yang menjelaskan apakah kebijakan,
rencana dan/atau program yang ditapis menimbulkan risiko/dampak
terhadap lingkungan hidup
Tahap ke-2 : Setelah penapisan terdapat dua kegiatan. Jika melalui
proses penapisan di atas tidak teridentifikasi bahwa rencana/program
dalam RPIJM tidak berpengaruh terhadap kriteria penapisan di atas
maka berdasarkan Permen Lingkungan Hidup No. 9/2011 tentang
Pedoman Umum KLHS, Tim Satgas RPIJM Kabupaten dapat
menyertakan Surat Pernyataan bahwa KLHS tidak perlu dilaksanakan,
dengan ditandatangani oleh Ketua Satgas RPIJM dengan persetujuan
BPLHD, dan dijadikan lampiran dalam dokumen RPIJM.
Namun, jika teridentifikasi bahwa rencana/program dalam
RPIJM berpengaruh terhadap kriteria penapisan di atas maka Satgas
RPIJM didukung dinas lingkungan hidup (BPLHD) dapat menyusun
KLHS dengan tahapan sebagai berikut:
1. Pengkajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup di
Wilayah Perencanaan, dilaksanakan melalui 4 (empat) tahapan
sebagai berikut:
a. Identifikasi Masyarakat dan Pemangku Kepentingan Lainnya
Tujuan identifikasi masyarakat dan pemangku kepentingan
adalah:
1) Menentukan

secara

tepat

pihak-pihak

yang

akan

dilibatkan dalam pelaksanaan KLHS;
Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB IV - 17

2) Menjamin

diterapkannya

diamanatkan

UU

azas

No.

32

partisipasi

Tahun

2009

yang
tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3) Menjamin bahwa
kebijakan,

hasil

rencana

perencanaan

dan/atau

program

dan

evaluasi

memperoleh

legitimasi atau penerimaan oleh publik;
4) Agar

masyarakat

mendapatkan akses
saran,

dan

kepentingan

untuk

menyampaikan

informasi,

dan

pertimbangan

tentang

pendapat,

pembangunan

pemangku

berkelanjutan

melalui

proses

penyelenggaraan KLHS.
Tabel 4.4 : Proses Identifikasi Pemangku Kepentingan dan Masyarakat
dalam Penyusunan KLHS Bidang Cipta Karya
Masyarakat dan Pemangku
Kepentingan

Lembaga

(1)

(2)

Pembuat keputusan
Penyusun kebijakan,
rencana dan/atau program
Instansi/Pelaksana KRP

a. Bupati Aceh Timur
b. DPR Aceh Timur
Bappeda Kab. Aceh Timur
a. Dinas PU Kab. Aceh Timur
b. BLHKP Kab Aceh Timur
Forum-forum pembangunan berkelanjutan dan
lingkungan hidup
Perguruan tinggi atau lembaga penelitian lainnya

Masyarakat yang memiliki
Asosiasi profesi
informasi dan/atau keahlian
(perorangan/tokoh/ kelompok) Perorangan/tokoh : Ketua MAA
LSM/ Pemerhati Lingkungan hidup
Kelompok yang memiliki data dan informasi
berkaitan dengan SDA : MAA Aceh Timur

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB IV - 18

(1)

(2)
a. Lembaga Adat
b. Asosiasi Pengusaha

Masyarakat terkena Dampak c. Tokoh masyarakat
d. Organisasi masyarakat
e. Pawang Uteun, Panglima Laot
b. Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan
Tujuan identifikasi isu pembangunan berkelanjutan:
1) penetapan isu-isu pembangunan berkelanjutan yang
meliputi aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup atau
keterkaitan antar ketiga aspek tersebut;
2) pembahasan fokus terhadap isu signifikan; dan
3) membantu penentuan capaian tujuan pembangunan
berkelanjutan.
Tabel 4.5 : Proses Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan
Bidang Cipta Karya
Pengelompokan Isu-isu Pembangunan
Berkelanjutan Bidang Cipta Karya

(1)
Lingkungan Hidup Permukiman

Penjelasan Singkat

(2)

Isu 1

: Kecukupan air baku untuk air
minum

Kabupaten Aceh Timur mempunyai
sumber air baku dari sungai Krueng
Birem Bayeun, Krueng Bayeun,
Krueng Peureulak, dan Krueng
Arakundoe

Isu 2

: Pencemaran lingkungan oleh
infrastruktur yang tidak
berfungsi maksimal

Pencemaran tanah oleh septictank
yang bocor, pencemaran badan air
oleh air limbah permukiman

Isu 3

: Dampak kawasan kumuh
terhadap kualitas lingkungan

Kawasan kumuh menyebabkan
penurunan kualitas lingkungan

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB IV - 19

(1)

(2)

Ekonomi
Isu 4

: Kemiskinan berkorelasi dengan Pencemaran air mengurangi
kerusakan lingkungan
kesejahteraan nelayan di pesisir

Sosial
Isu 5

: Pencemaran menyebabkan
berkembangnya wabah
penyakit

Menyebarnya penyakit diare di
permukiman kumuh

c) Identifikasi Kebijakan/Rencana/Program (KRP)
Tabel 4.6 Tabel Identifikasi KRP
URAIAN PROGRAM / KEGIATAN
PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan
Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh
DED Infrastruktur Kawasan Kumuh Gampong Jawa
DED Infrastruktur Kawasan Kumuh Gampong Labuhan Keude
DED Infrastruktur Kawasan Kumuh Gampong Keude Birem
DED Infrastruktur Kawasan Kumuh Gampong Alue Bu Jalan Baroh
DED Infrastruktur Kawasan Kumuh Gampong Alue Bu Tunong
DED Infrastruktur Kawasan Kumuh Gampong Blang
DED Infrastruktur Kawasan Kumuh Gampong Teupin Breueh
DED Infrastruktur Kawasan Kumuh Gampong Buket Pala
DED Infrastruktur Kawasan Kumuh Gampong Paya Demam Peut
DED Infrastruktur Kawasan Kumuh Gampong Blang Pawoh Dua
Pembangunan Infrastruktur Kawasan Kumuh Gampong Jawa
Pembangunan Infrastruktur Kawasan Kumuh Gampong Labuhan Keude
Pembangunan Infrastruktur Kawasan Kumuh Gampong Keude Birem
Pembangunan Infrastruktur Kawasan Kumuh Gampong Alue Bu Jalan Baroh
Pembangunan Infrastruktur Kawasan Kumuh Gampong Alue Bu Tunong
Pembangunan Infrastruktur Kawasan Kumuh Gampong Blang
Pembangunan Infrastruktur Kawasan Kumuh Gampong Teupin Breueh
Pembangunan Infrastruktur Kawasan Kumuh Gampong Buket Pala
Pembangunan Infrastruktur Kawasan Kumuh Gampong Paya Demam Peut
Pembangunan Infrastruktur Kawasan Kumuh Gampong Blang Pawoh Dua

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB IV - 20

Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan
Potensial
DED Infrastruktur Kawasan Minapolitan Kecamatan Idi Rayeuk
DED Infrastruktur Kawasan Minapolitan Kecamatan Peureulak
DED Infrastruktur Kawasan Minapolitan Kecamatan Peureulak Barat
DED Infrastruktur Kawasan Minapolitan Kecamatan Peudawa
DED Infrastruktur Kawasan Minapolitan Kecamatan Idi Timur
DED Infrastruktur Kawasan Minapolitan Kecamatan Darul Aman
Pembangunan Infrastruktur Kawasan Minapolitan Kecamatan Idi Rayeuk
Pembangunan Infrastruktur Kawasan Minapolitan Kecamatan Peureulak
Pembangunan Infrastruktur Kawasan Minapolitan Kecamatan Peureulak Barat
Pembangunan Infrastruktur Kawasan Minapolitan Kecamatan Peudawa
Pembangunan Infrastruktur Kawasan Minapolitan Kecamatan Idi Timur
Pembangunan Infrastruktur Kawasan Minapolitan Kecamatan Darul Aman
DED Infrastruktur Kawasan Agropolitan Kecamatan Simpang Ulim
DED Infrastruktur Kawasan Agropolitan Kecamatan Pante Bidari
DED Infrastruktur Kawasan Agropolitan Kecamatan Madat
DED Infrastruktur Kawasan Agropolitan Kecamatan Indra Makmu
DED Infrastruktur Kawasan Agropolitan Kecamatan Banda Alam
DED Infrastruktur Kawasan Agropolitan Kecamatan Nurussalam
DED Infrastruktur Kawasan Agropolitan Kecamatan Ranto Peureulak
DED Infrastruktur Kawasan Agropolitan Kecamatan Rantau Seulamat
DED Infrastruktur Kawasan Agropolitan Kecamatan Birem Bayeun
Pembangunan Kawasan Agropolitan Kecamatan Simpang Ulim
Pembangunan Kawasan Agropolitan Kecamatan Pante Bidari
Pembangunan Kawasan Agropolitan Kecamatan Madat
Pembangunan Kawasan Agropolitan Kecamatan Indra Makmu
Pembangunan Kawasan Agropolitan Kecamatan Banda Alam
Pembangunan Kawasan Agropolitan Kecamatan Nurussalam
Pembangunan Kawasan Agropolitan Kecamatan Ranto Peureulak
Pembangunan Kawasan Agropolitan Kecamatan Rantau Seulamat
Pembangunan Kawasan Agropolitan Kecamatan Birem Bayeun
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Khusus
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Pasca Bencana
DED Infrastruktur Kawasan Pasca Bencana Gampong Blang Seunong
DED Infrastruktur Kawasan Pasca Bencana Gampong Sah Raja
DED Infrastruktur Kawasan Pasca Bencana Gampong Sijudo
DED Infrastruktur Kawasan Pasca Bencana Gampong Lhok Seuntang
Pembangunan Kawasan Pasca Bencana Gampong Blang Seunong
Pembangunan Kawasan Pasca Bencana Gampong Sah Raja
Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB IV - 21

Pembangunan Kawasan Pasca Bencana Gampong Sijudo
Pembangunan Kawasan Pasca Bencana Gampong Lhok Seuntang
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Bangunan Gedung
Pembinaan Penataan Kawasan
Penyusunan RTBL Kecamatan Idi Rayeuk
Penyusunan RTBL Kecamatan Peureulak
Penyusunan RTBL Kecamatan Julok
Penyelenggaraan Bangunan Gedung
Bangunan Gedung Pusaka/ Tradisional
Pembangunan Sarana dan Prasarana Permukiman Tradisional di Kecamatan
Idi Rayeuk
Bangunan Gedung Mitigasi Bencana
Pembangunan TES (Tempat Evakuasi Sementara)
Penyelenggaraan Penataan Bangunan Kawasan Khusus
Penataan RTH
DED RTH Kecamatan Idi Rayeuk
DED RTH Kecamatan Julok
DED RTH Kecamatan Simpang Ulim
Pembangunan RTH Kecamatan Idi Rayeuk
Pembangunan RTH Kecamatan Julok
Pembangunan RTH Kecamatan Simpang Ulim
Pembangunan RTH Pusat Perkantoran
PENGEMBANGAN AIR MINUM
SPAM Regional
SPAM Regional (sub output)
Pembangunan SPAM Regional Aceh Tamiang- Langsa - Aceh Timur
SPAM Perkotaan
SPAM IKK
DED Pengembangan Zona 1
DED Pengembangan Zona 2
DED Pengembangan Zona 3
DED Pengembangan Zona 4
DED Pengembangan IKK Peunaron
DED SPAM IKK Serbajadi
DED SPAM IKK Indra Makmur
Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB IV - 22

DED SPAM IKK Simpang Jernih
DED SPAM IKK Banda Alam
Pembangunan Sistem Zona 1 Kapasitas 50 l/dtk
Pembangunan Sistem Zona 1 Kapasitas 100 l/dtk
Pembangunan Sistem Zona 2 Kapasitas 150 l/dtk
Pembangunan Sistem Zona 2 Kapasitas 100 l/dtk
Pembangunan Sistem Zona 3 Kapasitas 50 l/dtk
Pembangunan Sistem Zona 4 Kapasitas 20 l/dtk
Pembangunan Sistem Zona 4 Kapasitas 50 l/dtk
Pembangunan Sistem IKK Peunaron Kapasitas 10 l/dtk
Pembangunan Sistem IKK Serbajadi Kapasitas 10 l/dtk
Pembangunan Sistem IKK Indra Makmur Kapasitas 5 l/dtk
Pembangunan Sistem IKK Indra Makmur Kapasitas 5 l/dtk
Pembangunan Sistem IKK Simpang Jernih Kapasitas 5 l/dtk
Pembangunan Sistem IKK Simpang Jernih Kapasitas 5 l/dtk
Pembangunan Sistem IKK Banda Alam Kapasitas 5 l/dtk
Pembangunan Sistem IKK Banda Alam Kapasitas 5 l/dtk
Pengadaan dan Pemasangan pipa diameter 200 mm, diameter 150 mm,
diameter 100 mm HDPE Kec. Idi Rayeuk
Pengadaan dan Pemasangan pipa diameter 75 mm, diameter 50 mm HDPE
Kec. Idi Rayeuk
Pengadaan dan Pemasangan pipa HDPE diameter 250 mm untuk zona 1
Pembangunan Booster = 150 m3 untuk zona 1
Pengadaan dan Pemasangan pipa HDPE diameter 200 mm untuk zona 1
Pengadaan dan Pemasangan pipa HDPE diameter 150 mm untuk zona 1
Pengadaan dan Pemasangan pipa HDPE diameter 100 mm untuk zona 1
Pengadaan dan Pemasangan pipa PVC diameter 75 mm untuk zona 1
Pengadaan dan Pemasangan pipa PVC diameter 50 mm untuk zona 1
Pengadaan dan Pemasangan pipa HDPE diameter 250 mm untuk zona 2
Pengadaan dan Pemasangan pipa HDPE diameter 200 mm untuk zona 2
Pembangunan Booster = 150 m3 untuk zona 2
Pengadaan dan Pemasangan pipa HDPE diameter 150 mm untuk zona 2
Pengadaan dan Pemasangan pipa HDPE diameter 100 mm untuk zona 2
Pengadaan dan Pemasangan pipa PVC diameter 75 mm untuk zona 2
Pengadaan dan Pemasangan pipa PVC diameter 50 mm untuk zona 2
Pengadaan dan Pemasangan pipa HDPE diameter 150 mm untuk zona 3
Pengadaan dan Pemasangan pipa HDPE diameter 100 mm untuk zona 3
Pengadaan dan Pemasangan pipa PVC diameter 75 mm untuk zona 3
Pengadaan dan Pemasangan pipa PVC diameter 50 mm untuk zona 3
Pengadaan dan Pemasangan pipa HDPE diameter 200 mm untuk zona 4
Pengadaan dan Pemasangan pipa HDPE diameter 150 mm untuk zona 4
Pengadaan dan Pemasangan pipa PVC diameter 75 mm untuk zona 4
Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB IV - 23

Pengadaan dan Pemasangan pipa PVC diameter 50 mm untuk zona 4
Pengadaan dan Pemasangan pipa HDPE diameter 150 mm SPAM Peunaron
Pengadaan dan Pemasangan pipa HDPE diameter 100 mm SPAM Peunaron
Pengadaan dan Pemasangan pipa PVC diameter 75 mm SPAM Peunaron
Pengadaan dan Pemasangan pipa PVC diameter 50 mm SPAM Peunaron
Pengadaan dan Pemasangan pipa HDPE diameter 100 mm SPAM Indra
Makmur
Pengadaan dan Pemasangan pipa PVC diameter 75 mm SPAM Indra Makmur
Pengadaan dan Pemasangan pipa PVC diameter 50 mm SPAM Indra Makmur
Pengadaan dan Pemasangan pipa HDPE diameter 200 mm SPAM Serbajadi
Pengadaan dan Pemasangan pipa HDPE diameter 150 mm SPAM Serbajadi
Pengadaan dan Pemasangan pipa HDPE diameter 100 mm SPAM Serbajadi
Pengadaan dan Pemasangan pipa PVC diameter 75 mm SPAM Serbajadi
Pengadaan dan Pemasangan pipa PVC diameter 50 mm SPAM Serbajadi
Pengadaan dan Pemasangan pipa HDPE diameter 150 mm SPAM Simpang
Jernih
Pengadaan dan Pemasangan pipa HDPE diameter 100 mm SPAM Simpang
Jernih
Pengadaan dan Pemasangan pipa PVC diameter 75 mm SPAM Simpang
Jernih
Pengadaan dan Pemasangan pipa PVC diameter 50 mm SPAM Simpang
Jernih
Pengadaan dan Pemasangan pipa HDPE diameter 150 mm SPAM Banda Alam
Pengadaan dan Pemasangan pipa HDPE diameter 100 mm SPAM Banda Alam
Pengadaan dan Pemasangan pipa PVC diameter 75 mm SPAM Banda Alam
Pengadaan dan Pemasangan pipa PVC diameter 50 mm SPAM Banda Alam
SPAM Ibu Kota Pemekaran/ Perluasan Perkotaan
Pembangunan Jaringan Pipa Distribusi Sungai Raya
Optimalisasi SPAM IKK Bukit Taktek
Optimalisasi SPAM IKK Rantau Seulamat
Optimalisasi SPAM IKK Lhok Nibong
Pembangunan Jaringan Pipa Distribusi Lokal Kec. Darul Ihsan
Pembangunan Jaringan Pipa Distribusi Lokal Kec. Darul Falah
SPAM di Kawasan Khusus
SPAM Kawasan Kumuh Perkotaan
Pembangunan SPAM Kawasan Kumuh Gampong Jawa
Pembangunan SPAM Kawasan Kumuh Labuhan Keude
Pembangunan SPAM Kawasan Kumuh Keude Birem
Pembangunan SPAM Kawasan Kumuh Alue Bu Jalan Baroh
Pembangunan SPAM Kawasan Kumuh Alue Bu Tunong
Pembangunan SPAM Kawasan Kumuh Gampong Blang
Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB IV - 24

Pembangunan SPAM Kawasan Kumuh Teupin Breueh
Pembangunan SPAM Kawasan Kumuh Buket Pala
Pembangunan SPAM Kawasan Kumuh Paya Deumam Peut
Pembangunan SPAM Kawasan Kumuh Blang Pawoh Dua
SPAM Kawasan Nelayan
Pembangunan Pipa Distribusi Utama Kuala Leuge
SPAM Mendukung KKP PPI Teupin Pekat
SPAM Mendukung KKP PPI Kuala Leuge
SPAM Kawasan Rawan Air/ Perbatasan/ Pulau Terluar
Pembangunan SPAM Perdesaan Kec. Peunaron
Pembangunan SPAM Perdesaan Kec. Madat
Pembangunan SPAM Perdesaan Kec. Peureulak Timur
Pembangunan SPAM Perdesaan Kec. Peudawa
Pembangunan SPAM Perdesaan Idi Cut
Pembangunan SPAM Perdesaan Bagok
SPAM PDAM Terfasilitasi
Bantuan Program PDAM
Bantuan Teknis Pembinaan Penyehatan PDAM (Alat Pendeteksi Kebocoran)
Bantuan Teknis Pembinaan Penyehatan PDAM (Penetera Meter)
PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan PLP
Fasilitasi Penyusunan Perencanaan Teknis Bidang Pengembangan PLP
Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Penyusunan Outline Plan Air Limbah
Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kota
Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat Skala Kota
Perencanaan Teknis (DED) SPAL Terpusat Gampong Birem Rayeuk
Perencanaan Teknis (DED) SPAL Terpusat Gampong Keude Birem
Perencanaan Teknis (DED) SPAL Terpusat Gampong Keude Blang
Perencanaan Teknis (DED) SPAL Terpusat Gampong Aceh
Perencanaan Teknis (DED) SPAL Terpusat Gampong Tanoh Anoe
Perencanaan Teknis (DED) SPAL Terpusat Gampong Jawa
Pembangunan SPAL Terpusat Gampong Birem Rayeuk
Pembangunan SPAL Terpusat Gampong Keude Birem
Pembangunan SPAL Terpusat Gampong Keude Blang
Pembangunan SPAL Terpusat Gampong Aceh
Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB IV - 25

Pembangunan SPAL Terpusat Gampong Tanoh Anoe
Pembangunan SPAL Terpusat Gampong Jawa
Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan
Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan berbasis institusi
Pembangunan SPAL berbasis kelembagaan
Peningkatan IPLT
Sistem Pengolahan Air Limbah Skala Kawasan berbasis masyarakat
Pembangunan SPAL Komunal berbasis masyarakat di Kec. Darul Aman
Pembangunan SPAL Komunal berbasis masyarakat di Kec. Peureulak
Pembangunan SPAL Komunal berbasis masyarakat di Kec. Peureulak Barat
Pembangunan SPAL Komunal berbasis masyarakat di Kec. Peureulak Timur
Pembangunan SPAL Komunal berbasis masyarakat di Kec. Ranto Peureulak
Pembangunan SPAL Komunal berbasis masyarakat di Kec. Sungai Raya
Pembangunan SPAL Komunal berbasis masyarakat di Kec. Rantau Seulamat
Pembangunan SPAL Komunal berbasis masyarakat di Kec. Peudawa
Pembangunan SPAL Komunal berbasis masyarakat di Kec. Idi Timur
Pembangunan SPAL Komunal berbasis masyarakat di Kec. Idi Tunong
Pembangunan SPAL Komunal berbasis masyarakat di Kec. Madat
Pembangunan SPAL Komunal berbasis masyarakat di Kec. Pante Bidari
Pembangunan SPAL Komunal berbasis masyarakat di Kec. Birem Bayeun
Pembangunan SPAL Komunal berbasis masyarakat di Kec. Idi Rayeuk
Pembangunan SPAL Komunal berbasis masyarakat di Kec. Simpang Ulim
Pembangunan SPAL Komunal berbasis masyarakat di Kec. Peunaron
Sistem Pengolahan Air Limbah Khusus
Sistem Pengolahan Air Limbah Kawasan Kumuh
Perencanaan Teknis (DED) SPAL Kawasan Kumuh Gampong Jawa
Perencanaan Teknis (DED) SPAL Kawasan Kumuh Labuhan Keude
Perencanaan Teknis (DED) SPAL Kawasan Kumuh Keude Birem
Perencanaan Teknis (DED) SPAL Kawasan Kumuh Alue Bu Jalan Baroh
Perencanaan Teknis (DED) SPAL Kawasan Kumuh Alue Bu Tunong
Perencanaan Teknis (DED) SPAL Kawasan Kumuh Gampong Blang
Perencanaan Teknis (DED) SPAL Kawasan Kumuh Teupin Breueh
Perencanaan Teknis (DED) SPAL Kawasan Kumuh Buket Pala
Perencanaan Teknis (DED) SPAL Kawasan Kumuh Paya Deumam Peut
Perencanaan Teknis (DED) SPAL Kawasan Kumuh Blang Paoh Dua
Pembangunan SPAL Terpusat Gampong Jawa
Pembangunan SPAL Terpusat Labuhan Keude
Pembangunan SPAL Terpusat Keude Birem
Pembangunan SPAL Terpusat Alue Bu Jalan Baroh
Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB IV - 26

Pembangunan SPAL Terpusat Alue Bu Tunong
Pembangunan SPAL Terpusat Gampong Blang
Pembangunan SPAL Terpusat Teupin Breueh
Pembangunan SPAL Terpusat Buket Pala
Pembangunan SPAL Terpusat Paya Deumam Peut
Pembangunan SPAL Terpusat Blang Paoh Dua
Sistem Penanganan Persampahan Skala Regional
Sistem Penanganan Persampahan Skala Regional (sub output)
Perencanaan Teknis (DED) TPA Regional
Pembangunan TPA Regional
Sistem Penanganan Persampahan Skala Kota
Sistem Penanganan Persampahan Skala Kota (sub output)
Pembangunan Fasilitas Penunjang TPA di Kec. Darul Ihsan
Sistem Penanganan Persampahan Skala Kawasan
Sistem Penanganan Pengelolaan Sampah Antara
Perencanaan Teknis (DED) Stasiun Peralihan Antara (SPA)
Pembangunan Stasiun Peralihan Antara
Sistem Penanganan Pengelolaan Sampah 3R
Pembangunan TPS3R
Sistem Penanganan Persampahan Khusus
Sistem Penanganan Persampahan Kawasan Kumuh
Pembangunan TPS3R Gampong Jawa
Pembangunan TPS3R Labuhan Keude
Pembangunan TPS3R Keude Birem
Pembangunan TPS3R Alue Bu Jalan Baroh
Pembangunan TPS3RAlue Bu Tunong
Pembangunan TPS3R Gampong Blang
Pembangunan TPS3R Teupin Breueh
Pembangunan TPS3R Buket Pala
Pembangunan TPS3R Paya Deumam Peut
Pembangunan TPS3R Blang Paoh Dua
Sistem Penanganan Persampahan Kawasan Rawan Sanitasi
Pembangunan TPS3R Gp. Birem Rayeuk Kec. Birem Bayeun
Pembangunan TPS3R Gp. Alue Gadeng Satu Kec. Birem Bayeun
Pembangunan TPS3R Gp. Aramiyah Kec. Birem Bayeun
Pembangunan TPS3R Gp. Bayeun Kec. Rantau Seulamat
Pembangunan TPS3R Gp. Rantau Panjang Kec. Rantau Seulamat
Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB IV - 27

Pembangunan TPS3R Gp. Alue Kumba Kec. Rantau Seulamat
Pembangunan TPS3R Gp. Alue Rangan Kec. Sungai Raya
Pembangunan TPS3R Gp. Bukit Seulamat Kec. Sungai Raya
Pembangunan TPS3R Gp. Alue Bugeng Kec. Peureulak Timur
Pembangunan TPS3R Gp. Alue Tho Kec. Peureulak Timur
Pembangunan TPS3R Gp. Alue Bu Alue Nireh Kec. Peureulak Timur
Pembangunan TPS3R Gp. Seuneubok Teungoh Kec. Peureulak Timur
Pembangunan TPS3R Gp. Lhok Dalam Kec. Peureulak
Pembangunan TPS3R Gp. Blang Batee Kec. Peureulak
Pembangunan TPS3R Gp. Tualang Kec. Peureulak
Pembangunan TPS3R Gp. Kp. Pertamina Kec. Ranto Peureulak
Pembangunan TPS3R Gp. Pasir Putih Kec. Ranto Peureulak
Pembangunan TPS3R Gp. Paya Unoe Kec. Ranto Peureulak
Pembangunan TPS3R Gp. Beusa Seuberang Kec. Peureulak Barat
Pembangunan TPS3R Gp. Alue Bu Jalan Kec. Peureulak Barat
Pembangunan TPS3R Gp. Matang Bungong Kec. Idi Timur
Pembangunan TPS3R Gp. Matang Rayeuk (PR) Kec. Idi Timur
Pembangunan TPS3R Gp. Seuneubok Kuyun Kec. Idi Timur
Pembangunan TPS3R Gp. Tanoh Anoe Kec. Idi Rayeuk
Pembangunan TPS3R Gp. Keude Aceh Kec. Idi Rayeuk
Pembangunan TPS3R Gp. Keude Dua Kec. Darul Ihsan
Pembangunan TPS3R Gp. Alue Jangat Kec. Darul Ihsan
Pembangunan TPS3R Gp. Pulo Blang Kec. Darul Ihsan
Pembangunan TPS3R Gp. Blang Seguci Kec. Idi Tunong
Pembangunan TPS3R Gp. Keumuning Kec. Idi Tunong
Pembangunan TPS3R Gp. Kuala Idi Cut Kec. Darul Aman
Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan PLP
Fasilitasi Penyusunan Perencanaan Teknis Bidang Pengembangan PLP
Penyusunan Master Plan Drainase Kabupaten Aceh Timur
Sistem Pengelolaan Drainase Perkotaan
Sistem Pengelolaan Drainase Perkotaan (sub output)
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Primer Kab. Aceh Timur
Pembangunan Saluran Drainase Primer Kab. Aceh Timur
Pemeliharaan Saluran Drainase Primer Kab. Aceh Timur
Pengerukan Saluran Drainase Primer Kab. Aceh Timur
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Sekunder Kec. Darul Aman
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Sekunder Kec. Peureulak
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Sekunder Kec. Peureulak Barat
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Sekunder Kec. Peureulak Timur
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Sekunder Kec. Rantau Peureulak
Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB IV - 28

Perencanaan Teknis (DED) Drainase Sekunder Kec. Sungai Raya
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Sekunder Kec. Rantau Seulamat
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Sekunder Kec. Peudawa
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Sekunder Kec. Idi Timur
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Sekunder Kec. Idi Tunong
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Sekunder Kec. Madat
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Sekunder Kec. Pante Bidari
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Sekunder Kec. Birem Bayeun
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Sekunder Kec Idi Rayeuk.
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Sekunder Kec. Simpang Ulim
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Sekunder Kec. Peunaron
Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kec. Darul Aman
Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kec. Peureulak
Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kec. Peureulak Barat
Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kec. Peureulak Timur
Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kec. Rantau Peureulak
Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kec. Sungai Raya
Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kec. Rantau Seulamat
Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kec. Peudawa
Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kec. Idi Timur
Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kec. Idi Tunong
Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kec. Madat
Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kec. Pante Bidari
Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kec. Birem Bayeun
Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kec Idi Rayeuk.
Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kec. Simpang Ulim
Pembangunan Saluran Drainase Sekunder Kec. Peunaron
Pemeliharaan Saluran Drainase Sekunder Kec. Darul Aman
Pemeliharaan Saluran Drainase Sekunder Kec. Peureulak
Pemeliharaan Saluran Drainase Sekunder Kec. Peureulak Barat
Pemeliharaan Saluran Drainase Sekunder Kec. Peureulak Timur
Pemeliharaan Saluran Drainase Sekunder Kec. Rantau Peureulak
Pemeliharaan Saluran Drainase Sekunder Kec. Sungai Raya
Pemeliharaan Saluran Drainase Sekunder Kec. Rantau Seulamat
Pemeliharaan Saluran Drainase Sekunder Kec. Peudawa
Pemeliharaan Saluran Drainase Sekunder Kec. Idi Timur
Pemeliharaan Saluran Drainase Sekunder Kec. Idi Tunong
Pemeliharaan Saluran Drainase Sekunder Kec. Madat
Pemeliharaan Saluran Drainase Sekunder Kec. Pante Bidari
Pemeliharaan Saluran Drainase Sekunder Kec. Birem Bayeun
Pemeliharaan Saluran Drainase Sekunder Kec Idi Rayeuk.
Pemeliharaan Saluran Drainase Sekunder Kec. Simpang Ulim
Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB IV - 29

Pemeliharaan Saluran Drainase Sekunder Kec. Peunaron
Pengerukan Saluran Drainase Tersier Kec. Darul Aman
Pengerukan Saluran Drainase Tersier Kec. Peureulak
Pengerukan Saluran Drainase Tersier Kec. Peureulak Barat
Pengerukan Saluran Drainase Tersier Kec. Peureulak Timur
Pengerukan Saluran Drainase Tersier Kec. Rantau Peureulak
Pengerukan Saluran Drainase Tersier Kec. Sungai Raya
Pengerukan Saluran Drainase Tersier Kec. Rantau Seulamat
Pengerukan Saluran Drainase Tersier Kec. Peudawa
Pengerukan Saluran Drainase Tersier Kec. Idi Timur
Pengerukan Saluran Drainase Tersier Kec. Idi Tunong
Pengerukan Saluran Drainase Tersier Kec. Madat
Pengerukan Saluran Drainase Tersier Kec. Pante Bidari
Pengerukan Saluran Drainase Tersier Kec. Birem Bayeun
Pengerukan Saluran Drainase Tersier Kec Idi Rayeuk.
Pengerukan Saluran Drainase Tersier Kec. Simpang Ulim
Pengerukan Saluran Drainase Tersier Kec. Peunaron
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Tersier Kec. Darul Aman
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Tersier Kec. Peureulak
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Tersier Kec. Peureulak Barat
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Tersier Kec. Peureulak Timur
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Tersier Kec. Rantau Peureulak
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Tersier Kec. Sungai Raya
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Tersier Kec. Rantau Seulamat
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Tersier Kec. Peudawa
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Tersier Kec. Idi Timur
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Tersier Kec. Idi Tunong
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Tersier Kec. Madat
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Tersier Kec. Pante Bidari
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Tersier Kec. Birem Bayeun
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Tersier Kec Idi Rayeuk.
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Tersier Kec. Simpang Ulim
Perencanaan Teknis (DED) Drainase Tersier Kec. Peunaron
Pembangunan Saluran Drainase Tersier Kec. Darul Aman
Pembangunan Saluran Drainase Tersier Kec. Peureulak
Pembangunan Saluran Drainase Tersier Kec. Peureulak Barat
Pembangunan Saluran Drainase Tersier Kec. Peureulak Timur
Pembangunan Saluran Drainase Tersier Kec. Rantau Peureulak
Pembangunan Saluran Drainase Tersier Kec. Sungai Raya
Pembangunan Saluran Drainase Tersier Kec. Rantau Seulamat
Pembangunan Saluran Drainase Tersier Kec. Peudawa
Pembangunan Saluran Drainase Tersier Kec. Idi Timur
Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB IV - 30

Pembangunan Saluran Drainase Tersier Kec. Idi Tunong
Pembangunan Saluran Drainase Tersier Kec. Madat
Pembangunan Saluran Drainase Tersier Kec. Pante Bidari
Pembangunan Saluran Drainase Tersier Kec. Birem Bayeun
Pembangunan Saluran Drainase Tersier Kec Idi Rayeuk.
Pembangunan Saluran Drainase Tersier Kec. Simpang Ulim
Pembangunan Saluran Drainase Tersier Kec. Peunaron
Pemeliharaan Saluran Drainase Tersier Kab. Aceh Timur
Pengerukan Saluran Drainase Tersier Kab. Aceh Timur
d)

Kajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup di
Suatu Wilayah
1. Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP
Tujuan
kebijakan,

perumusan
rencana,

alternatif

dan/atau

penyempurnaan
program

untuk

mengembangkan berbagai alternatif perbaikan muatan
KRP dan menjamin pembangunan berkelanjutan. Setelah
dilakukan kajian, dan disepakati bahwa kebijakan, rencana
dan/atau

program

yang

dikaji

potensial

memberikan

dampak negatif pada pembangunan berkelanjutan, maka
dikembangkan beberapa alternatif untuk menyempurnakan
rancangan atau merubah kebijakan, rencana dan/atau
program

yang

ada.

Beberapa

alternatif

untuk

menyempurnakan dan atau mengubah ran