Tabel 2.1 Wilayah Kecamatan di Kabupaten Lampung Utara
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
BAB. II
PROFIL KABUPATEN/KOTA
2.1 WILAYAH ADMINISTRASI
Kabupaten Lampung Utara merupakan salah satu dari 15
Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Lampung. Ibukota Kabupaten
yaitu Kotabumi berjarak 100 Km dari Kota Bandar Lampung (ibukota
Provinsi Lampung) Secara geografis Kabupaten Lampung Utara terletak
pada 104°40’ sampai 105°08’ Bujur Timur dan 4°34’ sampai 5°06’
Lintang Selatan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah
Sebelah
Sebelah
Sebelah
utara dengan Kabupaten Way Kanan
Selatan dengan Kabupaten Lampung Tengah
Timur dengan Kabupaten Tulang Bawang Barat
Barat dengan kabupaten Lampung Barat
Untuk lebih jelasnya mengenai batasan administratif, dapat dilihat pada
Gambar Peta Administrasi Kabupaten Lampung Utara.
Berdasarkan Perda No. 08 Tahun 2006, wilayah Kabupaten Lampung
Utara pada tahun 2006 dimekarkan menjadi 23 kecamatan dan 247
desa/ kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Lampung Utara adalah
272.563 Ha yang terdiri dari kecamatan:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Bukit Kemuning
Abung Tinggi
Tanjung Raja
Abung Barat
Abung Tengah
Abung Kunang
Abung Pekurun
Kotabumi
Kotabumi Utara
Kotabumi Selatan
Abung Selatan
Abung Semuli
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Blambangan Pagar
Abung Timur
Abung Surakarta
Sungkai Selatan
Muara Sungkai
Bunga Mayang
Sungkai Barat
Sungkai Jaya
Sungkai Utara
Hulu Sungkai
Sungkai Tengah
Kecamatan Tanjung Raja adalah kecamatan terluas dengan cakupan
12,7 persen dari total wilayah Lampung Utara dan kecamatan terkecil
yaitu Sungkai Jaya dengan luas wilayah 1,92 persen dari total wilayah
Lampung Utara.
II. 1
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
II. 2
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Tabel 2.1
Wilayah Kecamatan di Kabupaten Lampung Utara
No
Kecamatan
Luas/area
(Ha)
Luas
terhadap
kabupaten
(%)
Jumlah
desa/kel
1
Bukit Kemuning
11.498
4,22
8
2
Abung Tinggi
13,306
4,88
8
3
Tanjung Raja
33.170
12,17
19
4
Abung Barat
6.008
2,20
14
5
Abung Tengah
9.193
3,37
11
6
Abung Kunang
4.020
1,47
7
7
Abung Pekurun
18.247
6,73
9
8
Kotabumi
5.911
2,17
13
9
Kotabumi Utara
17.519
6,43
8
10 Kotabumi Selatan
10.422
3,82
14
11 Abung Selatan
14.136
5,19
16
12 Abung Semuli
9.688
3,55
7
13 Blambangan Pagar
19.139
7,02
7
14 Abung Timur
10.447
3,83
12
15 Abung Surakarta
11.051
4,05
9
16 Sungkai Selatan
8.965
3,29
11
17 MuaraSungkai
11.869
4,35
11
18 Bunga Mayang
12.576
4,61
11
19 Sungkai Barat
6.896
2,53
10
20 Sungkai Jaya
5.220
1,92
9
21 Sungkai Utara
12.759
4,68
15
22 Hulu Sungkai
9.263
3,40
10
11.160
4,09
8
272.563
100,00
247
23 Sungkai Tengah
JUMLAH
Sumber : Lampung Utara Dalam Angka 2015
II. 3
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
2.2 POTENSI WILAYAH KABUPATEN/KOTA
Berdasarkan Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Lampung
Utara Tahun 2014-2034, Potensi Pengembangan Wilayah yang ada
didalam Kabupaten Lampung Utara seperti halnya ketersediaan Sumber
Daya Alam ( bahan tambang/galian, air baku, dll) ketersediaan prasarana
dan sarana wilayah, ketersediaan Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang
berkualitas, adanya sektor Industri dan perdagangan yang dapat
diandalkan dan sebagainya.
Adapun Potensi tersebut dan yang lainnya adalah sebagai berikut :
A. Sumber Daya Alam
1. Kawasan Hutan Lindung Tangkit Tembak sebagai penjaga
keseimbangan lingkungan.
2. Dari segi Hidrologi, Kabupaten Lampung Utara memiliki potensi
yang besar, khususnya berupa ketersediaan air permukaan (
sungai dan air tanah ) dan termasuk didalam cekungan air tanah
Metro – Kotabumi yang dapat dikembangkan bagi sektor pertanian.
3. Ketersediaan lahan perkebunan di Kecamatan Hulu Sungkai dan
Kecamatan Sungkai Utara yaitu Lahan Perkebunan Karet yang
sangat luas dengan produksi terbesar diantara lahan perkebunan
lainnya.
4. Ketersediaan lahan pertanian pangan seluas 55,667 Ha yang
terluas berada di Kecamatan Abung Surakarta, Abung Timur dan
Abung Selatan yang berpotensi sebagai lahan pertanian pangan
berkelanjutan (LP2B) Lahan dan produksi pertanian sawah padi,
sawah gogo dan tanaman jagung.
5. Potensi lahan perkebunan kelapa sawit dan tebu beserta indistri
pengolahannya.
6. Secara tradisional lahan pertanian merupakan sumber daya alam
terbesar di Kabupaten Lampung Utara. Berbagai produk pertanian
tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan serta
kehutanan sebagai penopangnya.
B. E k o n o m i
1.
Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi dengan penguatan
struktur perekonomian daerah dengan sector riil yaitu
pertanian, industri dan perdagangan sebagai motor penggerak
pertumbuhan/perkembangan wilayah.
2.
Sektor primer berupa sub sektor pertanian memberikan
kontribusi sebesar 38 % dari total PDRB Kabupaten Lampung
Utara pada tahun 2009, Hal ini menunjukan masih tingginya
ketergantungan perekonomian Kabupaten Lampung Utara
terhadap sektor primer khususnya sektor pertanian.
3.
Pengembangan potensi sektor tersier yang memberikan
kontribusi PDRB di Kabupaten Lampung Utara yakni
mencapai 40,84% terutama sektor perdagangan, hotel dan
restaurant (17,40%) pada tahun 2009, Kontribusi sektor
II. 4
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
tersier terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Lampung
Utara mengalami kenaikan dibandingkan pada tahun 2008.
Sentra produksi padi sawah berada dikecamatan Abung Timur
dengan junlah produksi 22.095 ton dan padi lading sebesar
6.085 ton dan Abung Surakarta dengan jumlah produksi padi
sawah 25.050 ton dan padi lading 2.890 ton. Sentra – sentra
pertanian tersebut dapat dikembangkan menjadi kawasan
agropolitan yang mendukung pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Lampung Utara.
Potensi Pengembangan Tanaman Perkebunan Rakyat di
Kabupaten Lampung Utara yang didominasi oleh penghasil
produksi terbesar yaitu perkebunan tebu sebanyak 12.304,70
ton dan Kecamatan Bunga Mayang adalah penghasil terbesar
dengan produksi perkebunan rakyat sebanyak 26.078,80 ton
Terdapatnya industri bidang usaha karet, tapioca, etanol dan
meubelair dari kayu karet di Kecmatan Kotabumi Utara
Terdapat Industri perkebunan dan pengolahan kelapa sawit
serta pengolahan kayu di Kecamatan Blambangan Pagar dan
Sungkai Utara.
Terdapatnya industri gula dan pabrik kertas di Kecamatan
Bunga Mayang.
Potensi Pengembangan Kawasan Wisata Way Rarem sebagai
kawasan wisata agro.
Potensi industri pengolahan karet di Candi Mas Kecamatan
Abung Selatan.
Kegiatan pengusahaan tambang batu magan dan batu bara di
Kecamatan Sungkai Tengah dan Abung Pekurun.
Dalam konstilasi regional Kabupaten Lampung Utara terletak
dalam posisi yang strategis, Jalur Lintas Tengah Sumatera
sebagai jalur aktifitas ekonomi merupakan potensi wilayah
yang sangat mendukung bagi pengembangan wilayah
Kabupaten Lampung Utara.
Sektor yang menjadi sektor basis di Kabupaten Lampung Utara
adalah sub sektor dalam sektor pertanian ( tanaman
perkebunan, kehutanan ), Industri Pengolahan ( industri tanpa
migas ), Listrik, Gas dan Air Bersih ( sub sektor listrik ), Sektor
Perdagangan, hotel dan restaurant ( sub sektor perdangangan
besar dan eceran, restaurant ), sub sector pengangkutan
( angkutan jalan raya dan sektor jasa – jasa )
C. Sumber Daya Manusia
1. Ketersediaan Tenaga Kerja yang cukup banyak
2. Jika dilihat dari proporsi kelompok umur penduduk karasteristik
struktur umur penduduk Kabupaten Lampung Utara terlihat
ketersediaan Angakatan Kerja yang sangat dominan. Sejalan
dengan kondisi tersebut jumlah pencari kerja yang terdaftar di
Kabupaten Lampung Utara juga cendrung terus meningkat pada
berbagai jenjang pendidikan yang tamatkan. Hal ini memberikan
II. 5
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
peluang bagi sektor industri untuk menempatkan SDM tersebut
sebagai tenaga kerja.
3. Adanya Kelompok Tani Hutan Kemasyarakatan ( Gapoktan HKm )
sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya reboisasi
hutan serta pengolahan HKm di hutan lindung.
4. Tersedianya Sumber Daya Manusia sektor Pertanian dan
Peternakan yang memiliki Kemampuan teknis memadai.
D. Sumber Daya Buatan ( Sarana dan Prasarana )
1. Keberadaan Jaringan Arteri Primer mendukung pertumbuhan dan
perkembangan Kotabumi sebagai PKW skala Nasional dan Bukit
Kemuning sebagai PKL bagi Provinsi Lampung.
2. Jalur Regional yang melalui Kabupaten Lampung Utara merupakan
jalur lintas utama bagian tengah Sumatera yang dibentuk oleh
jaringan jalan negara.
3. Jalan Kabupaten membentuk pola menjari ( finger ) dengan pusat
di Kotabumi dan berpencar keempat penjuru yaitu Kotabumi –
Tatakarya – Daya Murni, Kotabumi – Ketapang – Negara Ratu,
Kotabumi – Bukit Kemuning, Kotabumi – Bandar Jaya memberikan
peluang dalam pemerataan pengembangan dan pembangunan
wilayah sehingga dapat meminimalisir kesenjangan antara wilayah
yang ada di dalam Kabupaten Lampung Utara.
4. Tersedianya Terminal Induk Simpang Praopau sebagai titik simpul
pergerakan orang, didukung dengan sub terminal Kalicinta dan
Bukit Kemuning.
5. Tersedianya Stasiun Kereta Api mendukung mobilitas sumber daya
dari/dan ke wilayah Kabupaten Lampung Utara.
6. Pengadaan Irigasi yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman
pangan.
7. Porensi Bendungan Way Tebabeng yang mampu mengaliri sawah
seluas 4.000 Ha sekaligus sebagai kawasan wisata air.
8. Keterjangkauan pelayanan komunikasi diluar telpon fixed, yang
terpasang di rumah tangga, telah banyak dilayani oleh swasta
dengan seluler.
E. Sumber Daya Energi dan Mineral
1. Potensi Galian C ( pasir dan tanah liat ) dengan perkiraan potensi
bahan galian pasir Kabupaten Lampung Utara 6.907.625 M³ yang
salah satu terbesar berada di Kecamatan Abung Selatan ( 1.944.000
M³ ) dan Bunga Mayang ( 2.744.000 M³ ).
2. Potensi Batu Andesit Kabupaten Lampung Utara dengan perkiraan
potensi 2.791.067,50 M³ yang slah satu terbesar berada di
Kecamatan Kotabumi ( 1.212.500 M³ ) Abung Barat ( 648.000 M³ )
dan Tanjung Raja ( 416.000 M³ ).
3. Potensi Pengalian tanah liat untuk industry batu bata yang tersebar
di Kecamatan Abung Selatan, Sungkai Utara, Sungkai Selatan dan
Bunga Mayang.
II. 6
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
4. Potennsi Pengembangan pertambangan batu bara di Abung
Pekurun yang perlu di sertai dengan pengelolaan lingkungan yang
baik.
5. Usaha pemanfaatan dan pengolahan hasil – hasil tambang sebagai
bahan baku untuk industri.
6. Bahan Galian konstruksi didapati pula diareal darat perbukitan,
seperti penambangan batu andesit di desa Mulang Maya, Kotabumi,
pengalian tanah liat, untuk industry pembuatan batu bata juga
telah banyak diusahakan oleh masyarakat.
7. Penyelidikan ( eksplorasi ) potensi batu bara pada cekungan
sendimentasi endapan batu bara dikerjakan oleh PT. Karya Sakti
Duta Indah dengan wilayah eksplorasi berada di Desa Subik
Kecamatan Abung Tengah Lampung Utara hingga dusun Lingga
Pura Desa Negri Katon Kecamatan Padang Ratu Kabupaten
Lampung Tengah.
Dari beberapa contoh sampel yang diambil telah dianalisis
kandungan rata-rata batu bara mencapai lebih dari 6.600 kcal kg
batu bara yang merupakan batu bara dengan kualitas yang baik
dengan tingkat Sub Bituminous. Namun dari uji sampel diperoleh
juga bahwa kandungan slfur batu bara juga tinggi yaitu 1,18%
hingga 2,30%, hingga diperlukan tehnik lebih lanjut untuk
menurunkan kadar sulfur tersebut.
2.3 DEMOGRAFI DAN URBANISASI
Berdasarkan pola fertilitas, mortalitas dan migrasi proyeksi penduduk
Lampung Utara pada tahun 2014 sebesar 602.727 jiwa. Kecamatan
Kotabumi Selatan memiliki jumlah penduduk terbanyak yaitu 68.357 jiwa
dan paling sedikit Kecamatan Abung Kunang 9.502 jiwa. Dengan luas
wilayah 2 .725,63 Km ² kepadatan penduduk Lampung Utara mencapai
221 jiwa per Km.
2.3.1 Jumlah Penduduk dan KK Keseluruhan
Persebaran penduduk Lampung Utara tidak merata, wilayah yang
memiliki kepadatan penduduk paling tinggi yaitu Kecamatan
Kotabumi dengan kepadatan 882 jiwa per Km² dan terendah di
Kecamatan Abung Pekurun 61 jiwa per Km² (Tabel 2.1)
II. 7
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Tabel 2.1
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Per
Km² di Kabupaten Lampung Utara Tahun 2014
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Kecamatan
Luas (Km2)
Bukit Kemuning
114,98
Abung Tinggi
133,06
Tanjung Raya
331.70
Abung Barat
60,08
Abung Tengah
5,91
Abung Kunang
40,20
Abung Pekurun
183,47
Kotabumi
59,11
Kotabumi Utara
175,19
Kotabumi Selatan
104,22
Abung Selatan
141,36
Abung Semuli
96,88
Blambangan Pagar
191,39
Abung Timur
104,47
Abung Surakarta
110,51
Sungkai Selatan
89,65
Bunga Mayang
125,76
Muara Sungkai
118,69
Sungkai Barat
68,96
Sungkat Jaya
52,20
Sungkai Utara
127,59
Hulu Sungkai
92,63
Sungkai Tengah
111,60
JUMLAH
2.725,63
Sumber : Lampung Utara Dalam Angka 2015
Penduduk
Kepadatan
/ Km2
40.877
16.261
30.708
18.607
16.428
9.502
11.164
52.160
31.371
68.357
48.811
24.462
17.189
34.050
27.906
21.548
14.123
32.554
12.455
9.944
34.005
14.175
16.069
602.727
356
122
93
310
179
236
61
882
179
656
345
252
90
326
253
240
119
259
181
190
267
153
144
221
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin, Laki-laki sebanyak
306.501 jiwa dan perempuan sebanyak 296.226 jiwa dengan rasio
jenis kelamin 103,47 yang berarti dari 100 penduduk perempuan
terdapat 103 penduduk laki-laki (Tabel 2.2).
Komposisi Penduduk Lampung Utara didominasi oleh kelompok
penduduk usia muda. Penduduk yang besar dapat menjadi potensi
tetapi dapat juga menjadi masalah jika tidak memiliki kualitas sumber
daya manusia yang baik. Dependency Ratio Lampung Utara pada
tahun 2014 sebesar 52,16 persen, yang artinya setiap 100 orang
penduduk berusia kerja (produktif) mempunyai tanggungan 52 orang
penduduk belum produktif dan sudah tidak produktif (Tabel 2.3).
II. 8
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Kabupaten Lampung Utara Menurut Jenis Kelamin
Per Kecamatan Tahun 2014
Jenis Kelamin
No
Kecamatan
Jumlah
Laki-Laki
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Bukit Kemuning
Abung Tinggi
Tanjung Raya
Abung Barat
Abung Tengah
Abung Kunang
Abung Pekurun
Kotabumi
Kotabumi Utara
Kotabumi Selatan
Abung Selatan
Abung Semuli
Blambangan Pagar
Abung Timur
Abung Surakarta
Sungkai Selatan
Bunga Mayang
Muara Sungkai
Sungkai Barat
Sungkat Jaya
Sungkai Utara
Hulu Sungkai
Sungkai Tengah
JUMLAH
Perempuan
20.820
8.341
15.691
9.453
8.405
4.771
5.815
26.343
15.994
34.108
24.743
12.479
8.806
17.284
14.020
11.005
7.283
16.766
6.386
5.058
17.445
7.182
8.303
306.501
20.057
7.920
15.017
9.154
8.023
4.731
5.349
25.817
15.377
34.249
24.068
11.983
8.383
16.766
13.886
10.543
6.840
15.788
6.069
4.886
16.560
6.994
7.766
296.226
40.877
16.261
30.708
18.607
16.428
9.502
11.164
52.160
31.371
68.357
48.811
24.462
17.189
34.050
27.906
21.548
14.123
32.554
12.455
9.944
34.005
14.176
16.069
602.727
Sumber : Lampung Utara Dalam Angka 2015
II. 9
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Tabel 2.3
Jumlah dan Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin di Kabupaten Lampung Utara Tahun 2014
Kelompok
Umur
( Tahun )
0–4
5–9
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 45
46 - 49
50 - 54
55 - 59
60 - 64
65 - 69
70 - 74
75+
JUMLAH
Laki - Laki
32.434
30.039
29.325
28.132
26.908
24.559
23.128
22.351
20.582
18.642
16.064
12.209
8.683
5.529
3.986
3.930
306.501
Persen
10.58
9.80
9.57
9.18
8.78
8.01
7.55
7.29
6.72
6.08
5.24
3.98
2.83
1.80
1.30
1.28
100.00
Perempuan
30.503
28.642
27.676
26.542
24.782
22.879
22.440
22.674
21.273
19.162
16.066
12.128
8.443
5.741
4.181
4.877
298.009
Persen
10.24
9.61
9.29
8.91
8.32
7.68
7.53
7.61
7.14
6.43
5.39
4.07
2.83
1.93
1.40
1.64
100.00
Jumlah
63.153
58.442
57.051
54.849
51.975
47.666
45.748
44.883
41.517
37.425
31.611
23.770
16.668
11.126
8.097
8.746
602.727
Sumber : Lampung Utara Dalam Angka 2015
Jika dilihat perkembangan penduduk menurut kelompok umur dari
tahun 2010-2014, pertumbuhan penduduk di kelompok usia
produktif (15-59) lebih besar jika dibandingkan pertumbuhan
penduduk usia non produktif (0-14 dan 60+) hal ini menggambarkan
Lampung Utara memasuki masa bonus demografi dimana proporsi
penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan proporsi
penduduk tidak produktif.
2.3.2 Jumlah penduduk miskin dan persebaran penduduk
Penduduk
miskin
didefinisikan
sebagai
penduduk
yang
pendapatannya (didekati dengan pengeluaran) lebih kecil dari
pendapatan yang dibutuhkan untuk hidup layak di wilayah tempat
tinggalnya. Kebutuhan untuk hidup layak tersebut diterjemahkan
sebagai suatu jumlah rupiah yang dapat memenuhi kebutuhan
konsumsi makanan setara 2100 kilo kalori sehari, perumahan,
pakaian, kesehatan, pendidikan, transportasi dan lain-lain.
Berkurangnya jumlah penduduk miskin mencerminkan bahwa secara
keseluruhan
pendapatan
penduduk
meningkat,
sebaliknya
meningkatnya
jumlah
penduduk
miskin
mengindikasikan
II. 10
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
menurunnya pendapatan penduduk. Dengan demikian jumlah
penduduk miskin merupakan indikator yang cukup baik untuk
mengukur tingkat kesejahteraan rakyat.
Jumlah penduduk miskin di wilayah Kabupaten Lampung Utara,
adalah berdasarkan data rumah tangga sasaran penerima manfaat
dan kuantum penyaluran beras Program Penyaluran Beras Rumah
Tangga Miskin (Raskin) Tahun 2013. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Tabel 2.4 dibawah ini.
Dari Tabel 2.4 terlihat bahwa jumlah penduduk miskin per kecamatan
tertinggi terdapat di Kecamatan Sungkai Utara dengan jumlah rumah
tangga miskin 4.404 KK atau sekitar 7,84 dan jumlah penduduk
miskin terendah terdapat di kecamatan Abung Kunang dengan jumlah
penduduk miskin sebesar 877 KK atau sekitar 1,62 %.
Berdasarkan data BPS Kabupaten Lampung Utara, pada periode
Tahun 2008-2011, jumlah penduduk miskin menurun, sempat
meningkat di Tahun 2010 namun kembali menurun pada Tahun
2011. Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah
penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah
tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Selain harus
mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan kemiskinan
juga sekaligus harus bisa mengurangi tingkat kedalaman dan
keparahan dari kemiskinan.
II. 11
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Tabel 2.4 : Jumlah penduduk miskin per kecamatan
Jumlah
keluarga
miskin (KK)
1. Bukit Kemuning
2.800
2. Kotabumi
4.144
3. Sungkai Selatan
2.655
4. Tanjung Raja
3.445
5. Abung Timur
3.281
6. Abung Barat
2.032
7. Abung Selatan
3.723
8. Sungkai Utara
4.404
9. Kotabumi Utara
2.245
10. Kotabumi Selatan
3.043
11. Abung Tengah
1.524
12. Abung Tinggi
1.600
13. Abung Semuli
1.963
14. Abung Surakarta
2.792
15. Muara Sungkai
2.133
16. Bunga Mayang
3.198
17. Hulu Sungkai
1.753
18. Sungkai Tengah
2.106
19. Abung Pekurun
1.410
20. Sungkai Jaya
1.532
21. Sungkai Barat
1.860
22. Abung Kunang
877
23. Blambangan Pagar
1.610
JUMLAH
56.130
Sumber : BPS Kab. Lampung Utara, tahun 2013
Nama Kecamatan
Rumah sebagai tempat berlindung merupakan kebutuhan pokok
manusia selain sandang dan pangan yang harus dipenuhi untuk
dapat bertahan hidup. Rumah dijadikan tempat tinggal dan tempat
berlindung dari cuaca panas dan hujan yang dapat berubah setiap
saat. Selain itu, rumah sebagai tempat tinggal juga dapat
menunjukkan status sosial di masyarakat. Semakin tinggi status
sosial dan kemampuan finansial seseorang, maka rumah atau tempat
tinggalnya cenderung akan lebih baik secara kualitas, sehingga secara
umum, kualitas rumah tempat tinggal akan menentukan tingkat
kesejahteraan suatu rumah tangga. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Tabel 2.5.
II. 12
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Tabel 2.5: Jumlah Rumah per kecamatan
Jumlah Rumah
Nama Kecamatan
(Unit)
1.
Bukit Kemuning
6.372
2.
Kotabumi
11.057
3.
Sungkai Selatan
5.664
4.
Tanjung Raja
7.982
5.
Abung Timur
10.820
6.
Abung Barat
3.621
7.
Abung Selatan
11.099
8.
Sungkai Utara
7.653
9.
Kotabumi Utara
6.302
10. Kotabumi Selatan
15.414
11. Abung Tengah
4.228
12. Abung Tinggi
3.942
13. Abung Semuli
6.546
14. Abung Surakarta
7.518
15. Muara Sungkai
4.024
16. Bunga Mayang
7.755
17. Hulu Sungkai
2.622
18. Sungkai Tengah
3.383
19. Abung Pekurun
2.615
20. Sungkai Jaya
2.271
21. Sungkai Barat
3.621
22. Abung Kunang
2.443
23. Blambangan Pagar
4.640
Jumlah
141.592
Sumber : BPS Kab. Lampung Utara (Kecamatan Dalam
Angka Tahun 2012)
Kondisi eksisting rumah yang terdapat di Kabupaten Lampung Utara
dapat dilihat dari secara keseluruhan terdapat 141.592 unit rumah.
Dari total jumlah rumah tersebut 34 persennya atau sekitar 49.057
unit rumah tergolong dalam rumah permanen sementara 33
persennya atau sekitar 47.440 unit rumah masih tergolong kedalam
rumah semi permanen dan 31 persennya atau sikitar 45.095 rumah
masih sederhana. Jumlah rumah tertinggi terdapat di kecamatan
kotabumi selatan sebanyak 15.414 unit rumah sedangkan jumlah
rumah terendah terdapat di kecamatan Sungkai Jaya sebanyak
2.271 unit rumah.
2.3.3 Proyeksi pertumbuhan penduduk lima tahun ke depan
Salah satu ciri pokok penduduk di negara berkembang seperti
Indonesia, selain jumlahnya besar, secara geografis penyebarannya
tidak merata. Kabupaten Lampung Utara dengan luas wilayah
sekitar 7,72 % dari total wilayah Provinsi Lampung memiliki ciri yang
sama. Persebaran penduduk yang tidak merata tidak terlepas dari
adanya pengaruh geografis yaitu aspek kultur, historis, dan ekologi,
serta dukungan kualitas dan kuantitas infrastruktur. Persebaran
penduduk berorientasi pada potensi pertanian dan bergeser ke
agroindustri. Sehingga terjadi pola pergeseran yang kurang ideal
II. 13
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
dengan kepadatan tertinggi pada daerah sentral daerah industri dan
akses yang lebih baik.
Dengan luas wilayah Kabupaten Lampung Utara yang sekitar
272.563 hektar atau 2.725,63 km², dan didiami oleh 602.727 jiwa
maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Lampung
Utara adalah sebanyak 221 jiwa per kilometer persegi. Untuk
kecamatan dengan populasi penduduk terpadat adalah Kecamatan
Kotabumi Selatan, yaitu sebanyak 630 jiwa per kilometer persegi,
sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Abung Pekurun yaitu
sebanyak 62 jiwa per kilometer persegi.
Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lampung
Utara, jumlah penduduk Kabupaten Lampung Utara Tahun 2014
adalah 602.727 jiwa. Jumlah penduduk tertinggi di kecamatan
Kotabumi Selatan sebesar 66.160 dan jumlah penduduk terendah di
kecamatan Abung Kunang sebesar 9.657 jiwa. Berdasarkan hasil
perhitungan, pertumbuhan penduduk rata-rata dikabupaten
Lampung Utara adalah sebesar 0,66%. Berikut, rumus perhitungan
pertumbuhan penduduk Kabupaten Lampung Utara.
Rumus;
Pn = Po(1+r)ⁿ
r = {(Pn /Po)^(1/n)-1} x 100
Keterangan:
Pn
= Jumlah penduduk tahun ke t
Po
= Jumlah penduduk awal
r
= Rata-rata pertumbuhan penduduk
n
= Selisih tahun terakhir dengan tahun dasar
II. 14
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Tabel 2. 6 : Jumlah dan kepadatan penduduk 3-5 tahun terakhir
Jumlah Penduduk
Jumlah KK
Tingkat Pertumbuhan
Kepadatan Pddk
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Nama Kecamatan
2011
2012
2013
2014
Bukit Kemuning
2010
38.708
39.128
39.509
39.676
39.996
2010
9.677
2011
9.782
2012
9.877
2013
9.919
2014
9.999
2010
-
2011
1,09
2012
0,97
2013
0,42
2014
0,81
2010
337
2011
340
2012
344
2013
345
2014
347
Kotabumi
51.863
52.426
52.937
53.160
53.590
11.752
11.821
11.939
11.999
12.059
-
1,09
0,97
0,42
0,81
877
887
896
899
903
Sungkai Selatan
21.164
21.394
21.602
21.693
21.869
5.090
5.123
5.170
5.195
5.223
-
1,09
0,97
0,42
0,81
236
239
241
242
243
Tanjung Raja
29.880
30.204
331.70
30.628
30.876
7.768
7.812
7.890
7.929
7.971
-
1,08
9,82
7,66
0,81
90
91
91
92
93
Abung Timur
33.741
43.107
34.440
34.585
34.865
8.650
8.706
8.781
8.824
8.876
-
1,08
0,98
0,42
0,81
323
326
330
331
332
Abung Barat
18.574
18.776
18.959
19.039
19.192
4.483
4.512
4.551
4.569
4.600
-
1,09
0,97
0,42
0,80
309
313
316
317
318
Abung Selatan
46.727
47.234
47.695
47.895
48.282
11.579
11.659
11.765
11.821
11.882
-
1,09
0,98
0,42
0,81
331
334
337
339
340
Sungkai Utara
32.413
32.765
33.084
33.224
33.492
8.022
8.079
8.152
8.194
8.232
-
1,09
0,97
0,42
0,81
254
257
259
260
261
Kotabumi Utara
30.139
30.466
30.763
30.892
31.143
7.763
7.811
7.889
7.928
7.966
-
1,08
0,97
0,42
0,81
172
174
176
176
177
Kotabumi Selatan
64.027
64.722
65.353
65.627
66.160
14.063
14.159
14.281
14.337
14.430
-
1,09
0,97
0,42
0,81
614
621
627
630
632
Abung Tengah
15.438
15.606
15.758
15.824
15.952
4.228
4.259
4.290
4.308
4.338
-
1,09
0,97
0,42
0,81
168
170
171
172
173
Abung Tinggi
16.026
16.200
16.358
16.427
16.561
3.815
3.829
3.876
3.895
3.915
-
1,09
0,98
0,42
0,82
120
122
123
123
124
Abung Semuli
23.542
23.798
24.029
24.130
24.325
6.158
6.191
6.251
6.284
6.319
-
1,09
0,97
0,42
0,81
243
246
248
249
250
Abung Surakarta
27.073
27.367
27.634
27.750
27.976
7.109
7.151
7.214
7.249
7.295
-
1,09
0,98
0,42
0,81
245
248
250
251
252
Muara Sungkai
14.212
14.366
14.506
14.568
14.685
3.718
3.747
3.779
3.798
3.815
-
1,08
0,97
0,43
0,80
120
121
122
123
123
Bunga Mayang
31.991
32.338
23.653
32.792
33.047
8.454
8.513
8.589
8.631
8.675
-
1,08
26,86
38,64
0,78
254
257
260
261
262
Hulu Sungkai
13.756
13.905
14.041
14.568
14.214
3.286
3.311
3.343
3.359
3.372
-
1,08
0,98
3,75
2,43
149
150
152
157
158
Sungkai Tengah
15.503
15.671
15.824
15.892
16.020
3.855
3.886
3.911
3.931
3.956
-
1,08
0,98
0,43
0,81
139
140
142
142
143
Abung Pekurun
11.162
11,283
11.393
11.441
11.534
2.736
2.758
2.779
2.793
2.807
-
1,08
0,97
0,42
0,81
61
61
62
62
63
Sungkai Jaya
9.804
9.911
10.007
10.049
10.130
2.271
2.289
2.311
2.323
2.330
-
1,09
0,97
0,42
0,81
188
190
192
193
193
Sungkai Barat
11.894
12.023
12.140
12.192
12.290
2.726
2.748
2.769
2.783
2.797
-
1,08
0,97
0,43
0,80
172
174
176
177
178
Abung Kunang
Blambangan Pagar
Jumlah
9.345
9.447
9.538
9.579
9.657
2.313
2.331
2.347
2.359
2.373
-
1,09
0,96
0,43
0,81
232
235
237
238
239
17.483
17.483
17.653
17.729
17.871
4.356
4.380
4.421
4.443
4.470
-
0,00
0,97
0,43
0,80
91
91
92
93
93
584.465
590.620
596.375
598.892
603.727
143.872
144.857
146.175
146.871
147.700
-
1,05
0,97
0,42
0,81
214
217
219
220
221
Sumber : Badan Pusat Statistik, tahun 2014; diolah
II. 15
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Jika dibandingkan Tahun 2010 yang lalu, maka jumlah penduduk di
Kabupaten Lampung Utara pada tahun 2014 mengalami peningkatan
sebesar
602.727 jiwa. Artinya pertumbuhan penduduk rata-rata
adalah sebesar 0,66% pertahun.
Dengan jumlah penduduk sebesar itu tentu menjadi potensi yang besar
bagi Kabupaten Lampung Utara. Namun jumlah penduduk yang besar
tersebut dapat juga menjadi beban dalam proses pembangunan jika
penduduk berkualitas rendah. Oleh karena itu untuk menunjang
keberhasilan pembangunan, perlu dititikberatkan pada peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Proyeksi jumlah penduduk hingga
Tahun 2019 dapat digambarkan dalam Tabel 2.3a berikut ini.
II. 16
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Tabel 2.7 : Jumlah dan kepadatan penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
Jumlah Penduduk (orang)
Wilayah Perkotaan
Tahun
Nama Kecamatan
Wilayah Perdesaan
Tahun
2015
2016
2017
2018
Total
Tahun
2015
2016
2017
2018
2019
2015
2016
2017
2018
2019
Bukit Kemuning
Kotabumi
32.103
49.250
32.364
49.651
32.628
50.055
32.89
50.462
33.161
50.873
8.116
4.639
8.068
4.524
7.990
4.368
7.897
4.192
2019
7.775
3.977
40.219
53.889
40.432
54.175
40.618
54.423
40.790
54.654
40.936
54.850
Sungkai Selatan
11547
11.641
11.736
11.831
11.928
10.444
10.467
10.473
10.472
10.455
21.991
22.108
22.209
22.303
22.383
Tanjung Raja
31.048
31.213
31.356
31.489
31.602
31.048
31.213
31.356
31.489
31.602
Abung Timur
35.060
35.246
35.408
35.558
35.685
35.060
35.246
35.408
35.558
35.685
Abung Barat
11.468
11.561
11.655
11.750
11.846
7.831
7.840
7.835
7.823
7.797
19.299
19.401
19.490
19.573
19.643
Abung Selatan
24.506
24.705
24.907
25.109
25.314
24.046
24.104
24.126
24.133
24.104
48.552
48.809
49.033
49.242
49.418
Sungkai Utara
13.492
13.602
13.713
13.824
13.937
20.187
20.255
20.300
20.333
20.342
33.679
33.857
34.013
34.157
34.279
Kotabumi Utara
Kotabumi Selatan
Abung Tengah
15.737
58.734
15.865
59.212
15.994
59.694
16.124
60.180
16.256
60.670
15.580
7.796
16.041
15.618
7.671
16.126
15.633
7.495
16.200
15.638
7.295
16.269
15.619
7.046
16.327
31.317
66.530
16.041
31.483
66.883
16.126
31.627
67.189
16.200
31.762
67.475
16.269
31.875
67.716
16.327
16.654
16.742
16.819
16.891
16.951
16.654
16.742
16.819
16.891
16.951
Abung Tinggi
Abung Semuli
14.154
14.200
14.228
14.247
14.250
24.461
24.591
24.703
24.808
24.897
Abung Surakarta
28.132
28.281
28.411
28.532
28.634
28.132
28.281
28.411
28.532
28.634
Muara Sungkai
14.767
14.845
14.913
14.977
15.030
14.767
14.845
14.913
14.977
15.030
Bunga Mayang
32.226
32.397
32.545
32.684
32.801
32.226
32.397
32.545
32.684
32.801
Hulu Sungkai
14.293
14.369
14.435
14.496
14.548
14.293
14.369
14.435
14.496
14.548
Sungkai Tengah
16.109
16.194
16.269
16.338
16.396
16.109
16.194
16.269
16.338
16.396
Abung Pekurun
9.711
9.762
9.807
9.849
9.884
9.711
9.762
9.807
9.849
9.884
Sungkai Jaya
10.307
4.206
10.391
4.240
10.475
4.275
10.561
4.310
10.647
4.345
Sungkai Barat
Abung Kunang
Blambangan Pagar
JUMLAH
231.350
233.233
235.131
237.045
238.975
5.981
6.001
6.013
6.022
6.024
10.187
10.241
10.288
10.332
10.369
12.358
12.423
12.481
12.534
12.578
12.358
12.423
12.481
12.534
12.578
9.711
9.762
9.807
9.849
9.884
9.711
9.762
9.807
9.849
9.884
17.971
18.066
18.149
18.226
18.291
17.971
18.066
18.149
18.226
18.291
372.855
374.173
375.062
375.743
376.002
604.205
607.406
610.193
612.788
614.977
Sumber : Badan Pusat Statistik, tahun 2014; diolah
II. 17
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Tabel 2.8 : Jumlah kepala keluarga saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
Jumlah KK
Nama Kecamatan
2015
Bukit Kemuning
Wilayah Perkotaan
Wilayah Perdesaan
Total
Tahun
Tahun
Tahun
2016
2017
2018
2019
2015
2016
2017
7.230
7.289
7.349
7.408
7.469
2.125
2.152
11.092
11.183
11.274
11.365
11.458
1.032
1.007
998
2.601
2.622
2.643
2.665
2.686
2.667
2.669
2.685
Tanjung Raja
-
-
-
-
-
8.012
8.086
8.104
Abung Timur
-
-
-
-
-
8.927
8.981
9.025
Abung Barat
2.583
2.604
2.625
2.646
2.668
2.057
2.068
Abung Selatan
5.519
5.564
5.610
5.655
5.701
6.412
Sungkai Utara
3.039
3.063
3.088
3.114
3.139
5.222
Kotabumi
Sungkai Selatan
Kotabumi Utara
Kotabumi Selatan
Abung Tengah
Abung Tinggi
2.123
2018
2.110
2019
2015
2016
2017
2018
2019
2.092
9.355
9.441
9.471
9.519
9.561
991
963
12.124
12.190
12.271
12.356
12.421
2.702
2.699
5.267
5.291
5.328
5.367
5.385
8.146
8.185
8.012
8.086
8.104
8.146
8.185
9.066
9.112
8.927
8.981
9.025
9.066
9.112
2.082
2.074
2.073
4.640
4.672
4.707
4.721
4.741
6.451
6.499
6.532
6.548
11.931
12.015
12.109
12.187
12.249
5.249
5.265
5.284
5.292
8.260
8.312
8.353
8.397
8.431
3.544
3.573
3.602
3.632
3.661
4.467
4.502
4.503
4.510
4.522
8.011
8.075
8.105
8.142
8.183
13.228
13.336
13.445
13.554
13.664
1.287
1.271
1.233
1.195
1.152
14.516
14.607
14.677
14.749
14.816
-
-
-
-
-
4.361
4.387
4.417
4.432
4.457
4.361
4.387
4.417
4.432
4.457
-
-
-
-
-
3.930
3.944
3.976
4.001
4.021
3.930
3.944
3.976
4.001
4.021
2.321
2.340
2.359
2.379
2.398
4.040
4.044
4.064
4.086
4.092
6.362
6.384
6.424
6.465
6.490
Abung Surakarta
-
-
-
-
-
7.357
7.416
7.459
7.498
7.528
7.357
7.416
7.459
7.498
7.528
Muara Sungkai
-
-
-
-
-
3.843
3.859
3.882
3.905
3.929
3.843
3.859
3.882
3.905
3.929
Bunga Mayang
-
-
-
-
-
8.706
8.765
8.815
8.867
8.913
8.706
8.765
8.815
8.867
8.913
Hulu Sungkai
-
-
-
-
-
3.388
3.405
3.425
3.447
3.465
3.388
3.405
3.425
3.447
3.465
Sungkai Tengah
-
-
-
-
-
3.979
4.003
4.031
4.060
4.071
3.979
4.003
4.031
4.060
4.071
Abung Semuli
Abung Pekurun
-
-
-
-
-
2.816
2.831
2.841
2.852
2.861
2.816
2.831
2.841
2.852
2.861
947
955
963
971
979
1.395
1.399
1.403
1.408
1.402
2.342
2.354
2.366
2.379
2.381
Sungkai Barat
-
-
-
-
-
2.812
2.833
2.846
2.864
2.879
2.812
2.833
2.846
2.864
2.879
Abung Kunang
Blambangan
Pagar
JUMLAH
-
-
-
-
-
2.391
2.408
2.425
2.448
2.451
2.391
2.408
2.425
2.448
2.451
-
-
-
-
-
4.498
4.516
4.539
4.555
4.576
4.498
4.516
4.539
4.555
4.576
52.106
52.530
52.958
53.389
53.823
93.214
93.543
93.765
93.936
94.001
151.051
151.852
152.548
153.197
153.744
Sungkai Jaya
II. 18
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Dari tabel diatas untuk jumlah KK di Kabupaten Lampung Utara
pada Tahun 2019 diproyeksikan sebesar 153.774 KK dengan jumlah
KK terbanyak di Kecamatan Kotabumi Selatan dengan jumlah
14.816 KK, hal ini mengindikasikan bahwa pada Tahun 2019,
kebutuhan permukiman terbesar berada di Kecamatan Kotabumi
Selatan.
Tabel 2. 9 : Tingkat pertumbuhan penduduk dan kepadatan saat ini dan
proyeksinya untuk 5 tahun
Tingkat Pertumbuhan (%)
Nama Kecamatan
Kepadatan Penduduk (orang/Ha)
Tahun
2015
Tahun
2016
2017
2018
2019
2015
2016
2017
2018
2019
Bukit Kemuning
0,56
0,53
0,46
0,42
0,36
350
352
353
355
356
Kotabumi
0,56
0,53
0,46
0,42
0,36
912
917
921
925
928
Sungkai Selatan
0,56
0,53
0,46
0,42
0,36
245
247
248
249
250
Tanjung Raja
0,56
0,53
0,46
0,42
0,36
94
94
95
95
95
Abung Timur
0,56
0,53
0,46
0,42
0,36
336
337
339
340
342
Abung Barat
0,56
0,53
0,46
0,43
0,36
321
323
324
326
327
Abung Selatan
0,56
0,53
0,46
0,43
0,36
343
345
347
348
350
Sungkai Utara
0,56
0,53
0,46
0,42
0,36
264
265
267
268
269
Kotabumi Utara
0,56
0,53
0,46
0,43
0,36
179
180
181
181
182
Kotabumi Selatan
0,56
0,53
0,46
0,43
0,36
638
642
645
647
650
Abung Tengah
0,56
0,53
0,46
0,43
0,36
174
175
176
177
178
Abung Tinggi
0,56
0,53
0,46
0,43
0,36
125
126
126
127
127
Abung Semuli
0,56
0,53
0,46
0,43
0,36
252
254
255
256
257
Abung Surakarta
0,56
0,53
0,46
0,43
0,36
255
256
257
258
259
Muara Sungkai
0,56
0,53
0,46
0,43
0,35
124
125
126
126
127
Bunga Mayang
-2,48
0,53
0,46
0,43
0,36
256
258
259
260
261
Hulu Sungkai
0,56
0,53
0,46
0,42
0,36
154
155
156
156
157
Sungkai Tengah
0,56
0,53
0,46
0,42
0,36
144
145
146
146
147
Abung Pekurun
-15,81
0,53
0,46
0,43
0,36
53
53
53
54
54
Sungkai Jaya
0,56
0,53
0,46
0,43
0,36
195
196
197
198
199
Sungkai Barat
0,55
0,53
0,47
0,42
0,35
179
180
181
182
182
Abung Kunang
0,56
0,53
0,46
0,43
0,36
242
243
244
245
246
Blambangan Pagar
0,56
0,53
0,46
0,42
0,36
94
94
95
95
96
Sumber : Badan Pusat Statistik, tahun 2014; diolah
Pertambahan jumlah penduduk dari tahun ke tahun akan
berimplikasi langsung pada meningkatnya tingkat kepadatan suatu
wilayah.
Kepadatan
penduduk
mengindikasikan
adanya
pertumbuhan jumlah penduduk yang dapat dipandang sebagai
modal dalam proses pembangunan. Pada table tersebut di atas,
diproyeksikan tingkat pertumbuhan pada tahun 2015 adalah 0,56%
Tahun 2010. Pada Tahun 2019 diproyeksikan tingkat pertumbuhan
adalah sebesar 0,36%.
Proyeksi kepadatan penduduk Kabupaten Lampung Utara pada
tahun 2019 tertinggi berada di Kecamatan Kotabumi sebesar 928
jiwa/Km², kepadatan penduduk terendah terdapat di Kecamatan
Abung Pekurun sebesar 54 jiwa/Km². Namun proyeksi ini dapat
II. 19
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
berubah jika terjadi pergeseran pola persebaran penduduk, dimana
jika sebelumnya persebaran penduduk berorientasi pada potensi
pertanian bergeser menjadi potensi agro industri. Sehingga
dikhawatirkan terjadi pola pergeseran yang kurang ideal, yaitu
dengan kepadatan tertinggi pada kecamatan yang menjadi kawasan
sentra industri dan akses infrastruktur yang lebih baik. Jika ini
terjadi maka dikhawatirkan muncul kawasan padat penduduk pada
suatu kecamatan yang dapat berpotensi menjadi kawasan kumuh.
Dengan tingkat rata-rata pertumbuhan penduduk sebesar 0,47%
diproyeksikan pada tahun 2019 jumlah penduduk di Kabupaten
Lampung Utara mencapai 614.977 jiwa sehingga perlu disiapkan
langkah antisipasi dan strategi dalam mengatasi berbagai potensi
permasalahan yang dapat timbul akibat jumlah penduduk yang
cukup besar. Namun penanganan masalah kependudukan tidak saja
berupaya
untuk
mengendalikan
jumlah
penduduk
dan
distribusinya, tetapi juga perlu dititikberatkan pada peningkatan
kualitas sumber daya manusia dan pemerataan pembangunan
wilayah sesuai dengan fungsi wilayah dalam rencana tata ruang
wilayah Kabupaten Lampung Utara. Dengan pemerataan
pembangunan sesuai dengan fungsinya, maka tidak terjadi
ketimpangan
pembangunan
yang
dapat
mengakibatkan
perpindahan penduduk dari beberapa kecamatan yang miskin ke
kecamatan lain yang kaya dan pembangunannya berkembang pesat.
Sebab persebaran penduduk yang tidak merata terlepas dari adanya
pengaruh geografis, yaitu aspek kultur, historis dan ekologis serta
kemampuan suatu daerah dalam mendukung kehidupan
masyarakatnya.
2.3.4 Jumlah penduduk perkotaan dan proyeksi urbanisasi
Jumlah penduduk Kabupaten Lampung Utara yang tinggal di
perkotaan diperkirakan telah mencapai 8.65 persen. Jika saat ini
penduduk Kabupaten Lampung Utara 602.727 juta, artinya paling
sedikit ada 52.106 juta orang yang menyesaki perkotaan.
Urbanisasi merupakan persoalan Indonesia yang terjadi sejak Orde
Baru dan hingga kini belum menemukan solusinya. Sedangkan
perubahan desa menjadi kota disebabkan banyak hal, mulai dari
meningkatnya jumlah dan kepadatan penduduk, aktivitas ekonomi
yang tak lagi bertumpu pada sektor pertanian, hingga membaiknya
infrastruktur.
"Makin banyak penduduk perkotaan berarti makin banyak penduduk
yang berpeluang menikmati infrastruktur yang baik," katanya.
Kesejahteraan masyarakat pun meningkat karena mereka yang di
kota memiliki peluang ekonomi, pendidikan dan kesehatan yang lebih
baik dibanding yang tinggal di desa. Namun, banyak pemerintah kota
II. 20
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
yang tak siap dengan perkembangan kotanya. Kurangnya kesiapan
sumber daya manusia dan ketersediaan infrastruktur yang memadai
membuat banyaknya jumlah penduduk kota justru menjadi tekanan
pembangunan.
Bertambahnya penduduk kota sebenarnya bisa memberi dampak
positif bagi kota maupun bagi daerah tempat asal mereka. Namun,
banyak pemerintah kota tidak mengantisipasi hal itu dengan
infrastruktur yang memadai sehingga dampak positif dari makin
besarnya jumlah penduduk justru menjadi bencana.
2.4 ISU
STRATEGIS
SOSIAL
EKONOMI
DAN
LINGKUNGAN
BERDASARKAN RPJMD DAN RTRW KABUPATEN/KOTA
Isu Strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau
dikedepankan, dalam perencanaan pembangunan daerah, dengan
karakteristik bersifat penting, mendasar, luas, mendesak, dan
menentukan, karena memiliki dampak yang sangat signifikan bagi
daerah, untuk mewujudkan tujuan penyelenggaraan pemerintahan
daerah, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan
umum, dan daya saing daerah, maka Isu-isu strategis pembangunan
Kabupaten Lampung Utara, dirumuskan berdasarkan permasalahanpermasalahan pembangunan daerah, tantangan dan potensi
pembangunan daerah kedepan, yang meliputi aspek fisik-lingkungan,
sosial-budaya, ekonomi-keuangan dan legal kelembagaan.
Isu-isu strategis inilah yang merupakan landasan, dalam merumuskan
prioritas pembangunan selama kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang.
Isu strategis diidentifikasi dari berbagai sumber, diantaranya adalah :
1. Isu strategis dari dinamika internasional, nasional dan regional yang
mempengaruhi Kabupaten Lampung Utara.
2. Isu strategis dari Kebijakan Pembangunan Daerah Lainnya yang
mempengaruhi Kabupaten Lampung Utara
3. Isu strategis dari kebijakan pembangunan daerah yang terdiri dari :
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Lampung Utara 2005-2025.
Isu strategis yang diangkat dari analisis situasi dan kondisi
kependudukan, ekonomi, sosial budaya, sarana prasarana dan
pemerintahan umum saat ini, serta kemungkinan kondisinya di
masa datang.
Sasaran-sasaran pembangunan yang belum dapat dipenuhi pada
masa RPJMD sebelumnya.
Adapun isu strategis yang patut diangkat dalam RPJMD ini, ditetapkan
berdasarkan kriteria-kriteria berikut ini :
1. Kriteria-1: Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap
pencapaian sasaran pembangunan nasional;
II. 21
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
2. Kriteria- 2: Merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah
Daerah;
3. Kriteria-3: Luasnya dampak yang ditimbulkannya terhadap
daerah dan masyarakat;
4. Kriteria- 4: Memiliki daya ungkit yang signifikan terhadap
pembangunan daerah;
5. Kriteria- 5: Kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola;
dan
6. Kriteria- 6: Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan.
Kriteria-kriteria tersebut kemudian digunakan, untuk melakukan kajian
terhadap isu-isu strategis, dalam berbagai aspek dan sektor
pembangunan di Kabupaten Lampung Utara. Penentuan isu strategis
menjadi bagian penting, bagi keseluruhan penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lampung
Utara 2014-2019, karena dari tahap ini akan diketahui berbagai
kelemahan dan kekuatan serta ancaman dan peluang, yang akan
dihadapi oleh Kepala Daerah, beserta jajaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah, selama 5 (lima) tahun ke depan. Perumusan isu strategis yang
tepat, akan menghindarkan pemerintah daerah dari melakukan apa
yang disebut sebagai error tipe 3, yaitu merumuskan kebijakan yang
salah didefinisikan (kesalahan perumusan kebijakan karena kekeliruan
dalam mengidentifikasi masalah). Input dari tahap ini akan menjadi
pertimbangan dalam penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran di bab
– bab selanjutnya.
Berdasarkan hasil analisis terhadap hal-hal yang telah dikemukakan
sebelumnya, serta dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria yang
telah ditetapkan, maka dapat diidentifikasi 9 (sembilan) isu strategis
Kabupaten Lampung Utara, yang perlu diatasi dan diantisipasi, untuk
mewujudkan cita-cita pembangunan daerah. Adapun 9 (sembilan) isu
strategis Kabupaten Lampung Utara sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Rendahnya Kualitas Pendidikan meliputi Iptek dan IMTAQ
Rendahnya Derajat kesehatan masyarakat
Rendahnya kapasitas pelayanan infrastruktur dasar dan strategis
daerah
Tingginya Ketimpangan Ekonomi dan Kesempatan Kerja
Rendahnya Kualitas Sumber Daya Manusia
Rendahnya Profesionalitas dan Proporsionalitas pengelolaan
Sumber Daya Alam
Kurangnya kapasitas Tata kelola Pemerintahan
Kurangnya kondusifitas Keamanan, Ketertiban, dan Ketentraman
Masyarakat
Kurangnya
Kepedulian
Penggalian,
Pelestarian
dan
pengembangan budaya local
II. 22
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Dari tinjauan perkembangan dan permasalahan Kabupaten Lampung
Utara, Kabupaten Lampung Utara dihadapkan pada beberapa isu-isu
strategis yang tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW )
sebagai berikut :
1. Tuntutan masyarakat terhadap pemenuhan sarana dan prasarana
dasar perkotaan dan perdesaan sehingga perlunya dukungan
prasarana dan sarana infrastruktur yang memadai dalam
mendukung
pengembangan
daerah
sentra
perekonomian,
khususnya sektor pertanian dan perkebunan yang merupakan
sektor andalan di Kabupaten Lampung Utara;
2. Perlunya Optimalisasi potensi sumber alam yang ada di Kabupaten
Lampung Utara dengan memperhatikan aspek keberlanjutan dan
kelestarian lingkungan;
3. Potensi bahan tambang berupa pasir dan batuan yang melimpah
menuntut pemerintah berupaya mengendalikan kegiatan eksploitasi
yang terjadi ;
4. Perlunya pengendalian terhadap kegiatan budi daya di Kawasan
Hutan Lindung sehingga tidak merubah dan merusak fungsi
lindungnya;
5. Menurunnya kapasitas dan kualitas tingkat pelayanan sarana dan
prasarana infrstruktur yang ada;
6. Tingginya tingkat pengangguran di Kabupaten Lampung Utara
akibat masih rendahnya tingkat penerimaan / lapangan pekerjaan
yang disediakan di Kabupaten Lampung Utara.
7. Berdasarkan Keputusan Bupati Lampung Utara Nomor B/151/26LU/HK/2011 tentang Desa/Kelurahan Tertinggal Kabupaten
Lampung Utara masih terdapat 136 desa/kelurahan tertinggal yang
akan menimbulkan kesenjangan perkembangan wilayah, baik dari
segi sosial maupun ekonominya. Oleh karena itu dipelukan
penyedian sarana dan prasaran infrastruktur yang memadai guna
mendorong perkembangan wilayah desa/kelurahan yang tertinggal.
2.4.1 Data perkembangan PDRB dan potensi ekonomi
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan besaran
dari nilai tambah bruto yang dihasilkan dari seluruh unit
kegiatan usaha yang berada pada suatu wilayah pada kurun
waktu tertentu. Pada tahun 2014 PDRB Kabupaten Lampung
Utara mencapai 14.407.529 juta rupiah dengan PDRB perkapita
sebesar 25,56 juta rupiah (tabel 2.10).
II. 23
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Gambar 2.10. PDRB Kabupaten Lampung Utara Menurut
Lapangan Usaha Tahun 2014 (Juta Rp)
A
B
C
D
E
F
G
H
I
Pertanian, Kehutanan & Perikanan
Pertambangan & Penggalian
Industri Pengolahan
Pengadaan Listrik & Gas
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang
Bangunan
Perdagangan Besar & Eceran
Transportasi & Pergudangan
Penyediaan Akomodasi & Makan
Minum
J
K
L
M,N
O
Informasi & Komunikasi
Jasa Keuangan & Asuransi
Real Estat
Jasa Perusahaan
Administrasi Pemerintahan
P
Q
R,S,T,U
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial
Jasa Lainnya
Gambar 9.11. Distribusi PDRB Kabupaten Lampung Utara Menurut
Kategori Tahun 2014
II. 24
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Kegiatan Perekonomian Lampung Utara masih didominasi oleh tiga
kategori yaitu kategori A. pertanian, G. perdagangan Besar dan
Eceran ;Mobil dan Sepeda Motor dan C. industri pengolahan,. Hal ini
dapat dilihat dari kontribusi masing masing kategori terhadap total
PDRB .
Pertumbuhan ekonomi 2014 mencapai 5,93 persen lebih rendah
dibandingkan tahun 2013 sebesar 5,95 persen. Laju pertumbuhan
tertinggi terjadi pada kategori Jasa Perusahaan dan kategori
Informasi dan Komunikasi, masing-masing sebesar 13,28 persen dan
10,93 persen (table 2.12).
Tabel 2.12 : PDRB Lampung Utara Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha ( Juta Rp ), 2013-2014
Lapangan Usaha
A
Pertanian,
Kehutanan
dan
Perkebunan
B
Pertambangan dan Pengalian
C
Industri Pengolahan
D
Pengadaan Listrik dan Gas
E
Pengadaan
Air,
Pengelolaan
Sampah Limbah dan Daur Ulang
F
Konstrukdi / Construction
G
Mobil dan Sepeda
H
Transportasi dan Pergudangan
I
Penyediaan
Akomodasi
dan
Makan Minum
J
Informsi dan Komunikasi
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
L
Real Estat
M,N
Jasa Perusahaan
O
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
P
Jasa Pendidikan
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial
R,S,T,U Jasa Lainnya
Produk Domestik Regional Bruto
2013*)
2014**)
2.800.031,5
6.503.416,8
453.672,5
1.557.379,1
5.526,5
8.530,9
510.614,7
1.778.356,5
6.476,5
9.942,7
981.223,5
1.624.545,7
643.991,0
155.361,4
1.141.052,4
1.834.735,3
731.874,7
184.059,4
496.741,7
289.998,2
340.169,9
14.100,4
508.513,4
551.322,1
330.931,3
388.182,7
17.649,6
598.441,7
503.328,6
122.125,8
568.216,4
141.557,3
98.408,2
110.698,9
13.603.648,4 14.407.529,0
Sumber : Lampung Utara Dalam Angak 2014 – 2015
Keterangan :
*)
Angka Sementara
**)
Angka Sangat Sementara
II. 25
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Tabel 2.13 : PDRB Lampung Utara Atas Dasar Harga Konstan 2010
Menurut Lapangan Usaha ( Juta Rp ), 2013-2014
Lapangan Usaha
A
Pertanian,
Kehutanan
dan
Perkebunan
B
Pertambangan dan Pengalian
C
Industri Pengolahan
D
Pengadaan Listrik dan Gas
E
Pengadaan
Air,
Pengelolaan
Sampah Limbah dan Daur Ulang
F
Konstrukdi / Construction
G
Mobil dan Sepeda
H
Transportasi dan Pergudangan
I
Penyediaan
Akomodasi
dan
Makan Minum
J
Informsi dan Komunikasi
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
L
Real Estat
M,N
Jasa Perusahaan
O
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
P
Jasa Pendidikan
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial
R,S,T,U Jasa Lainnya
Produk Domestik Regional Bruto
2013*)
2014**)
5.051.390,4
5.273.705,0
397.307,5
1.372.76
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
BAB. II
PROFIL KABUPATEN/KOTA
2.1 WILAYAH ADMINISTRASI
Kabupaten Lampung Utara merupakan salah satu dari 15
Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Lampung. Ibukota Kabupaten
yaitu Kotabumi berjarak 100 Km dari Kota Bandar Lampung (ibukota
Provinsi Lampung) Secara geografis Kabupaten Lampung Utara terletak
pada 104°40’ sampai 105°08’ Bujur Timur dan 4°34’ sampai 5°06’
Lintang Selatan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah
Sebelah
Sebelah
Sebelah
utara dengan Kabupaten Way Kanan
Selatan dengan Kabupaten Lampung Tengah
Timur dengan Kabupaten Tulang Bawang Barat
Barat dengan kabupaten Lampung Barat
Untuk lebih jelasnya mengenai batasan administratif, dapat dilihat pada
Gambar Peta Administrasi Kabupaten Lampung Utara.
Berdasarkan Perda No. 08 Tahun 2006, wilayah Kabupaten Lampung
Utara pada tahun 2006 dimekarkan menjadi 23 kecamatan dan 247
desa/ kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Lampung Utara adalah
272.563 Ha yang terdiri dari kecamatan:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Bukit Kemuning
Abung Tinggi
Tanjung Raja
Abung Barat
Abung Tengah
Abung Kunang
Abung Pekurun
Kotabumi
Kotabumi Utara
Kotabumi Selatan
Abung Selatan
Abung Semuli
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Blambangan Pagar
Abung Timur
Abung Surakarta
Sungkai Selatan
Muara Sungkai
Bunga Mayang
Sungkai Barat
Sungkai Jaya
Sungkai Utara
Hulu Sungkai
Sungkai Tengah
Kecamatan Tanjung Raja adalah kecamatan terluas dengan cakupan
12,7 persen dari total wilayah Lampung Utara dan kecamatan terkecil
yaitu Sungkai Jaya dengan luas wilayah 1,92 persen dari total wilayah
Lampung Utara.
II. 1
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
II. 2
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Tabel 2.1
Wilayah Kecamatan di Kabupaten Lampung Utara
No
Kecamatan
Luas/area
(Ha)
Luas
terhadap
kabupaten
(%)
Jumlah
desa/kel
1
Bukit Kemuning
11.498
4,22
8
2
Abung Tinggi
13,306
4,88
8
3
Tanjung Raja
33.170
12,17
19
4
Abung Barat
6.008
2,20
14
5
Abung Tengah
9.193
3,37
11
6
Abung Kunang
4.020
1,47
7
7
Abung Pekurun
18.247
6,73
9
8
Kotabumi
5.911
2,17
13
9
Kotabumi Utara
17.519
6,43
8
10 Kotabumi Selatan
10.422
3,82
14
11 Abung Selatan
14.136
5,19
16
12 Abung Semuli
9.688
3,55
7
13 Blambangan Pagar
19.139
7,02
7
14 Abung Timur
10.447
3,83
12
15 Abung Surakarta
11.051
4,05
9
16 Sungkai Selatan
8.965
3,29
11
17 MuaraSungkai
11.869
4,35
11
18 Bunga Mayang
12.576
4,61
11
19 Sungkai Barat
6.896
2,53
10
20 Sungkai Jaya
5.220
1,92
9
21 Sungkai Utara
12.759
4,68
15
22 Hulu Sungkai
9.263
3,40
10
11.160
4,09
8
272.563
100,00
247
23 Sungkai Tengah
JUMLAH
Sumber : Lampung Utara Dalam Angka 2015
II. 3
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
2.2 POTENSI WILAYAH KABUPATEN/KOTA
Berdasarkan Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Lampung
Utara Tahun 2014-2034, Potensi Pengembangan Wilayah yang ada
didalam Kabupaten Lampung Utara seperti halnya ketersediaan Sumber
Daya Alam ( bahan tambang/galian, air baku, dll) ketersediaan prasarana
dan sarana wilayah, ketersediaan Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang
berkualitas, adanya sektor Industri dan perdagangan yang dapat
diandalkan dan sebagainya.
Adapun Potensi tersebut dan yang lainnya adalah sebagai berikut :
A. Sumber Daya Alam
1. Kawasan Hutan Lindung Tangkit Tembak sebagai penjaga
keseimbangan lingkungan.
2. Dari segi Hidrologi, Kabupaten Lampung Utara memiliki potensi
yang besar, khususnya berupa ketersediaan air permukaan (
sungai dan air tanah ) dan termasuk didalam cekungan air tanah
Metro – Kotabumi yang dapat dikembangkan bagi sektor pertanian.
3. Ketersediaan lahan perkebunan di Kecamatan Hulu Sungkai dan
Kecamatan Sungkai Utara yaitu Lahan Perkebunan Karet yang
sangat luas dengan produksi terbesar diantara lahan perkebunan
lainnya.
4. Ketersediaan lahan pertanian pangan seluas 55,667 Ha yang
terluas berada di Kecamatan Abung Surakarta, Abung Timur dan
Abung Selatan yang berpotensi sebagai lahan pertanian pangan
berkelanjutan (LP2B) Lahan dan produksi pertanian sawah padi,
sawah gogo dan tanaman jagung.
5. Potensi lahan perkebunan kelapa sawit dan tebu beserta indistri
pengolahannya.
6. Secara tradisional lahan pertanian merupakan sumber daya alam
terbesar di Kabupaten Lampung Utara. Berbagai produk pertanian
tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan serta
kehutanan sebagai penopangnya.
B. E k o n o m i
1.
Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi dengan penguatan
struktur perekonomian daerah dengan sector riil yaitu
pertanian, industri dan perdagangan sebagai motor penggerak
pertumbuhan/perkembangan wilayah.
2.
Sektor primer berupa sub sektor pertanian memberikan
kontribusi sebesar 38 % dari total PDRB Kabupaten Lampung
Utara pada tahun 2009, Hal ini menunjukan masih tingginya
ketergantungan perekonomian Kabupaten Lampung Utara
terhadap sektor primer khususnya sektor pertanian.
3.
Pengembangan potensi sektor tersier yang memberikan
kontribusi PDRB di Kabupaten Lampung Utara yakni
mencapai 40,84% terutama sektor perdagangan, hotel dan
restaurant (17,40%) pada tahun 2009, Kontribusi sektor
II. 4
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
tersier terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Lampung
Utara mengalami kenaikan dibandingkan pada tahun 2008.
Sentra produksi padi sawah berada dikecamatan Abung Timur
dengan junlah produksi 22.095 ton dan padi lading sebesar
6.085 ton dan Abung Surakarta dengan jumlah produksi padi
sawah 25.050 ton dan padi lading 2.890 ton. Sentra – sentra
pertanian tersebut dapat dikembangkan menjadi kawasan
agropolitan yang mendukung pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Lampung Utara.
Potensi Pengembangan Tanaman Perkebunan Rakyat di
Kabupaten Lampung Utara yang didominasi oleh penghasil
produksi terbesar yaitu perkebunan tebu sebanyak 12.304,70
ton dan Kecamatan Bunga Mayang adalah penghasil terbesar
dengan produksi perkebunan rakyat sebanyak 26.078,80 ton
Terdapatnya industri bidang usaha karet, tapioca, etanol dan
meubelair dari kayu karet di Kecmatan Kotabumi Utara
Terdapat Industri perkebunan dan pengolahan kelapa sawit
serta pengolahan kayu di Kecamatan Blambangan Pagar dan
Sungkai Utara.
Terdapatnya industri gula dan pabrik kertas di Kecamatan
Bunga Mayang.
Potensi Pengembangan Kawasan Wisata Way Rarem sebagai
kawasan wisata agro.
Potensi industri pengolahan karet di Candi Mas Kecamatan
Abung Selatan.
Kegiatan pengusahaan tambang batu magan dan batu bara di
Kecamatan Sungkai Tengah dan Abung Pekurun.
Dalam konstilasi regional Kabupaten Lampung Utara terletak
dalam posisi yang strategis, Jalur Lintas Tengah Sumatera
sebagai jalur aktifitas ekonomi merupakan potensi wilayah
yang sangat mendukung bagi pengembangan wilayah
Kabupaten Lampung Utara.
Sektor yang menjadi sektor basis di Kabupaten Lampung Utara
adalah sub sektor dalam sektor pertanian ( tanaman
perkebunan, kehutanan ), Industri Pengolahan ( industri tanpa
migas ), Listrik, Gas dan Air Bersih ( sub sektor listrik ), Sektor
Perdagangan, hotel dan restaurant ( sub sektor perdangangan
besar dan eceran, restaurant ), sub sector pengangkutan
( angkutan jalan raya dan sektor jasa – jasa )
C. Sumber Daya Manusia
1. Ketersediaan Tenaga Kerja yang cukup banyak
2. Jika dilihat dari proporsi kelompok umur penduduk karasteristik
struktur umur penduduk Kabupaten Lampung Utara terlihat
ketersediaan Angakatan Kerja yang sangat dominan. Sejalan
dengan kondisi tersebut jumlah pencari kerja yang terdaftar di
Kabupaten Lampung Utara juga cendrung terus meningkat pada
berbagai jenjang pendidikan yang tamatkan. Hal ini memberikan
II. 5
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
peluang bagi sektor industri untuk menempatkan SDM tersebut
sebagai tenaga kerja.
3. Adanya Kelompok Tani Hutan Kemasyarakatan ( Gapoktan HKm )
sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya reboisasi
hutan serta pengolahan HKm di hutan lindung.
4. Tersedianya Sumber Daya Manusia sektor Pertanian dan
Peternakan yang memiliki Kemampuan teknis memadai.
D. Sumber Daya Buatan ( Sarana dan Prasarana )
1. Keberadaan Jaringan Arteri Primer mendukung pertumbuhan dan
perkembangan Kotabumi sebagai PKW skala Nasional dan Bukit
Kemuning sebagai PKL bagi Provinsi Lampung.
2. Jalur Regional yang melalui Kabupaten Lampung Utara merupakan
jalur lintas utama bagian tengah Sumatera yang dibentuk oleh
jaringan jalan negara.
3. Jalan Kabupaten membentuk pola menjari ( finger ) dengan pusat
di Kotabumi dan berpencar keempat penjuru yaitu Kotabumi –
Tatakarya – Daya Murni, Kotabumi – Ketapang – Negara Ratu,
Kotabumi – Bukit Kemuning, Kotabumi – Bandar Jaya memberikan
peluang dalam pemerataan pengembangan dan pembangunan
wilayah sehingga dapat meminimalisir kesenjangan antara wilayah
yang ada di dalam Kabupaten Lampung Utara.
4. Tersedianya Terminal Induk Simpang Praopau sebagai titik simpul
pergerakan orang, didukung dengan sub terminal Kalicinta dan
Bukit Kemuning.
5. Tersedianya Stasiun Kereta Api mendukung mobilitas sumber daya
dari/dan ke wilayah Kabupaten Lampung Utara.
6. Pengadaan Irigasi yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman
pangan.
7. Porensi Bendungan Way Tebabeng yang mampu mengaliri sawah
seluas 4.000 Ha sekaligus sebagai kawasan wisata air.
8. Keterjangkauan pelayanan komunikasi diluar telpon fixed, yang
terpasang di rumah tangga, telah banyak dilayani oleh swasta
dengan seluler.
E. Sumber Daya Energi dan Mineral
1. Potensi Galian C ( pasir dan tanah liat ) dengan perkiraan potensi
bahan galian pasir Kabupaten Lampung Utara 6.907.625 M³ yang
salah satu terbesar berada di Kecamatan Abung Selatan ( 1.944.000
M³ ) dan Bunga Mayang ( 2.744.000 M³ ).
2. Potensi Batu Andesit Kabupaten Lampung Utara dengan perkiraan
potensi 2.791.067,50 M³ yang slah satu terbesar berada di
Kecamatan Kotabumi ( 1.212.500 M³ ) Abung Barat ( 648.000 M³ )
dan Tanjung Raja ( 416.000 M³ ).
3. Potensi Pengalian tanah liat untuk industry batu bata yang tersebar
di Kecamatan Abung Selatan, Sungkai Utara, Sungkai Selatan dan
Bunga Mayang.
II. 6
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
4. Potennsi Pengembangan pertambangan batu bara di Abung
Pekurun yang perlu di sertai dengan pengelolaan lingkungan yang
baik.
5. Usaha pemanfaatan dan pengolahan hasil – hasil tambang sebagai
bahan baku untuk industri.
6. Bahan Galian konstruksi didapati pula diareal darat perbukitan,
seperti penambangan batu andesit di desa Mulang Maya, Kotabumi,
pengalian tanah liat, untuk industry pembuatan batu bata juga
telah banyak diusahakan oleh masyarakat.
7. Penyelidikan ( eksplorasi ) potensi batu bara pada cekungan
sendimentasi endapan batu bara dikerjakan oleh PT. Karya Sakti
Duta Indah dengan wilayah eksplorasi berada di Desa Subik
Kecamatan Abung Tengah Lampung Utara hingga dusun Lingga
Pura Desa Negri Katon Kecamatan Padang Ratu Kabupaten
Lampung Tengah.
Dari beberapa contoh sampel yang diambil telah dianalisis
kandungan rata-rata batu bara mencapai lebih dari 6.600 kcal kg
batu bara yang merupakan batu bara dengan kualitas yang baik
dengan tingkat Sub Bituminous. Namun dari uji sampel diperoleh
juga bahwa kandungan slfur batu bara juga tinggi yaitu 1,18%
hingga 2,30%, hingga diperlukan tehnik lebih lanjut untuk
menurunkan kadar sulfur tersebut.
2.3 DEMOGRAFI DAN URBANISASI
Berdasarkan pola fertilitas, mortalitas dan migrasi proyeksi penduduk
Lampung Utara pada tahun 2014 sebesar 602.727 jiwa. Kecamatan
Kotabumi Selatan memiliki jumlah penduduk terbanyak yaitu 68.357 jiwa
dan paling sedikit Kecamatan Abung Kunang 9.502 jiwa. Dengan luas
wilayah 2 .725,63 Km ² kepadatan penduduk Lampung Utara mencapai
221 jiwa per Km.
2.3.1 Jumlah Penduduk dan KK Keseluruhan
Persebaran penduduk Lampung Utara tidak merata, wilayah yang
memiliki kepadatan penduduk paling tinggi yaitu Kecamatan
Kotabumi dengan kepadatan 882 jiwa per Km² dan terendah di
Kecamatan Abung Pekurun 61 jiwa per Km² (Tabel 2.1)
II. 7
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Tabel 2.1
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Per
Km² di Kabupaten Lampung Utara Tahun 2014
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Kecamatan
Luas (Km2)
Bukit Kemuning
114,98
Abung Tinggi
133,06
Tanjung Raya
331.70
Abung Barat
60,08
Abung Tengah
5,91
Abung Kunang
40,20
Abung Pekurun
183,47
Kotabumi
59,11
Kotabumi Utara
175,19
Kotabumi Selatan
104,22
Abung Selatan
141,36
Abung Semuli
96,88
Blambangan Pagar
191,39
Abung Timur
104,47
Abung Surakarta
110,51
Sungkai Selatan
89,65
Bunga Mayang
125,76
Muara Sungkai
118,69
Sungkai Barat
68,96
Sungkat Jaya
52,20
Sungkai Utara
127,59
Hulu Sungkai
92,63
Sungkai Tengah
111,60
JUMLAH
2.725,63
Sumber : Lampung Utara Dalam Angka 2015
Penduduk
Kepadatan
/ Km2
40.877
16.261
30.708
18.607
16.428
9.502
11.164
52.160
31.371
68.357
48.811
24.462
17.189
34.050
27.906
21.548
14.123
32.554
12.455
9.944
34.005
14.175
16.069
602.727
356
122
93
310
179
236
61
882
179
656
345
252
90
326
253
240
119
259
181
190
267
153
144
221
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin, Laki-laki sebanyak
306.501 jiwa dan perempuan sebanyak 296.226 jiwa dengan rasio
jenis kelamin 103,47 yang berarti dari 100 penduduk perempuan
terdapat 103 penduduk laki-laki (Tabel 2.2).
Komposisi Penduduk Lampung Utara didominasi oleh kelompok
penduduk usia muda. Penduduk yang besar dapat menjadi potensi
tetapi dapat juga menjadi masalah jika tidak memiliki kualitas sumber
daya manusia yang baik. Dependency Ratio Lampung Utara pada
tahun 2014 sebesar 52,16 persen, yang artinya setiap 100 orang
penduduk berusia kerja (produktif) mempunyai tanggungan 52 orang
penduduk belum produktif dan sudah tidak produktif (Tabel 2.3).
II. 8
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Kabupaten Lampung Utara Menurut Jenis Kelamin
Per Kecamatan Tahun 2014
Jenis Kelamin
No
Kecamatan
Jumlah
Laki-Laki
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Bukit Kemuning
Abung Tinggi
Tanjung Raya
Abung Barat
Abung Tengah
Abung Kunang
Abung Pekurun
Kotabumi
Kotabumi Utara
Kotabumi Selatan
Abung Selatan
Abung Semuli
Blambangan Pagar
Abung Timur
Abung Surakarta
Sungkai Selatan
Bunga Mayang
Muara Sungkai
Sungkai Barat
Sungkat Jaya
Sungkai Utara
Hulu Sungkai
Sungkai Tengah
JUMLAH
Perempuan
20.820
8.341
15.691
9.453
8.405
4.771
5.815
26.343
15.994
34.108
24.743
12.479
8.806
17.284
14.020
11.005
7.283
16.766
6.386
5.058
17.445
7.182
8.303
306.501
20.057
7.920
15.017
9.154
8.023
4.731
5.349
25.817
15.377
34.249
24.068
11.983
8.383
16.766
13.886
10.543
6.840
15.788
6.069
4.886
16.560
6.994
7.766
296.226
40.877
16.261
30.708
18.607
16.428
9.502
11.164
52.160
31.371
68.357
48.811
24.462
17.189
34.050
27.906
21.548
14.123
32.554
12.455
9.944
34.005
14.176
16.069
602.727
Sumber : Lampung Utara Dalam Angka 2015
II. 9
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Tabel 2.3
Jumlah dan Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin di Kabupaten Lampung Utara Tahun 2014
Kelompok
Umur
( Tahun )
0–4
5–9
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 45
46 - 49
50 - 54
55 - 59
60 - 64
65 - 69
70 - 74
75+
JUMLAH
Laki - Laki
32.434
30.039
29.325
28.132
26.908
24.559
23.128
22.351
20.582
18.642
16.064
12.209
8.683
5.529
3.986
3.930
306.501
Persen
10.58
9.80
9.57
9.18
8.78
8.01
7.55
7.29
6.72
6.08
5.24
3.98
2.83
1.80
1.30
1.28
100.00
Perempuan
30.503
28.642
27.676
26.542
24.782
22.879
22.440
22.674
21.273
19.162
16.066
12.128
8.443
5.741
4.181
4.877
298.009
Persen
10.24
9.61
9.29
8.91
8.32
7.68
7.53
7.61
7.14
6.43
5.39
4.07
2.83
1.93
1.40
1.64
100.00
Jumlah
63.153
58.442
57.051
54.849
51.975
47.666
45.748
44.883
41.517
37.425
31.611
23.770
16.668
11.126
8.097
8.746
602.727
Sumber : Lampung Utara Dalam Angka 2015
Jika dilihat perkembangan penduduk menurut kelompok umur dari
tahun 2010-2014, pertumbuhan penduduk di kelompok usia
produktif (15-59) lebih besar jika dibandingkan pertumbuhan
penduduk usia non produktif (0-14 dan 60+) hal ini menggambarkan
Lampung Utara memasuki masa bonus demografi dimana proporsi
penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan proporsi
penduduk tidak produktif.
2.3.2 Jumlah penduduk miskin dan persebaran penduduk
Penduduk
miskin
didefinisikan
sebagai
penduduk
yang
pendapatannya (didekati dengan pengeluaran) lebih kecil dari
pendapatan yang dibutuhkan untuk hidup layak di wilayah tempat
tinggalnya. Kebutuhan untuk hidup layak tersebut diterjemahkan
sebagai suatu jumlah rupiah yang dapat memenuhi kebutuhan
konsumsi makanan setara 2100 kilo kalori sehari, perumahan,
pakaian, kesehatan, pendidikan, transportasi dan lain-lain.
Berkurangnya jumlah penduduk miskin mencerminkan bahwa secara
keseluruhan
pendapatan
penduduk
meningkat,
sebaliknya
meningkatnya
jumlah
penduduk
miskin
mengindikasikan
II. 10
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
menurunnya pendapatan penduduk. Dengan demikian jumlah
penduduk miskin merupakan indikator yang cukup baik untuk
mengukur tingkat kesejahteraan rakyat.
Jumlah penduduk miskin di wilayah Kabupaten Lampung Utara,
adalah berdasarkan data rumah tangga sasaran penerima manfaat
dan kuantum penyaluran beras Program Penyaluran Beras Rumah
Tangga Miskin (Raskin) Tahun 2013. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Tabel 2.4 dibawah ini.
Dari Tabel 2.4 terlihat bahwa jumlah penduduk miskin per kecamatan
tertinggi terdapat di Kecamatan Sungkai Utara dengan jumlah rumah
tangga miskin 4.404 KK atau sekitar 7,84 dan jumlah penduduk
miskin terendah terdapat di kecamatan Abung Kunang dengan jumlah
penduduk miskin sebesar 877 KK atau sekitar 1,62 %.
Berdasarkan data BPS Kabupaten Lampung Utara, pada periode
Tahun 2008-2011, jumlah penduduk miskin menurun, sempat
meningkat di Tahun 2010 namun kembali menurun pada Tahun
2011. Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah
penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah
tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Selain harus
mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan kemiskinan
juga sekaligus harus bisa mengurangi tingkat kedalaman dan
keparahan dari kemiskinan.
II. 11
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Tabel 2.4 : Jumlah penduduk miskin per kecamatan
Jumlah
keluarga
miskin (KK)
1. Bukit Kemuning
2.800
2. Kotabumi
4.144
3. Sungkai Selatan
2.655
4. Tanjung Raja
3.445
5. Abung Timur
3.281
6. Abung Barat
2.032
7. Abung Selatan
3.723
8. Sungkai Utara
4.404
9. Kotabumi Utara
2.245
10. Kotabumi Selatan
3.043
11. Abung Tengah
1.524
12. Abung Tinggi
1.600
13. Abung Semuli
1.963
14. Abung Surakarta
2.792
15. Muara Sungkai
2.133
16. Bunga Mayang
3.198
17. Hulu Sungkai
1.753
18. Sungkai Tengah
2.106
19. Abung Pekurun
1.410
20. Sungkai Jaya
1.532
21. Sungkai Barat
1.860
22. Abung Kunang
877
23. Blambangan Pagar
1.610
JUMLAH
56.130
Sumber : BPS Kab. Lampung Utara, tahun 2013
Nama Kecamatan
Rumah sebagai tempat berlindung merupakan kebutuhan pokok
manusia selain sandang dan pangan yang harus dipenuhi untuk
dapat bertahan hidup. Rumah dijadikan tempat tinggal dan tempat
berlindung dari cuaca panas dan hujan yang dapat berubah setiap
saat. Selain itu, rumah sebagai tempat tinggal juga dapat
menunjukkan status sosial di masyarakat. Semakin tinggi status
sosial dan kemampuan finansial seseorang, maka rumah atau tempat
tinggalnya cenderung akan lebih baik secara kualitas, sehingga secara
umum, kualitas rumah tempat tinggal akan menentukan tingkat
kesejahteraan suatu rumah tangga. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Tabel 2.5.
II. 12
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Tabel 2.5: Jumlah Rumah per kecamatan
Jumlah Rumah
Nama Kecamatan
(Unit)
1.
Bukit Kemuning
6.372
2.
Kotabumi
11.057
3.
Sungkai Selatan
5.664
4.
Tanjung Raja
7.982
5.
Abung Timur
10.820
6.
Abung Barat
3.621
7.
Abung Selatan
11.099
8.
Sungkai Utara
7.653
9.
Kotabumi Utara
6.302
10. Kotabumi Selatan
15.414
11. Abung Tengah
4.228
12. Abung Tinggi
3.942
13. Abung Semuli
6.546
14. Abung Surakarta
7.518
15. Muara Sungkai
4.024
16. Bunga Mayang
7.755
17. Hulu Sungkai
2.622
18. Sungkai Tengah
3.383
19. Abung Pekurun
2.615
20. Sungkai Jaya
2.271
21. Sungkai Barat
3.621
22. Abung Kunang
2.443
23. Blambangan Pagar
4.640
Jumlah
141.592
Sumber : BPS Kab. Lampung Utara (Kecamatan Dalam
Angka Tahun 2012)
Kondisi eksisting rumah yang terdapat di Kabupaten Lampung Utara
dapat dilihat dari secara keseluruhan terdapat 141.592 unit rumah.
Dari total jumlah rumah tersebut 34 persennya atau sekitar 49.057
unit rumah tergolong dalam rumah permanen sementara 33
persennya atau sekitar 47.440 unit rumah masih tergolong kedalam
rumah semi permanen dan 31 persennya atau sikitar 45.095 rumah
masih sederhana. Jumlah rumah tertinggi terdapat di kecamatan
kotabumi selatan sebanyak 15.414 unit rumah sedangkan jumlah
rumah terendah terdapat di kecamatan Sungkai Jaya sebanyak
2.271 unit rumah.
2.3.3 Proyeksi pertumbuhan penduduk lima tahun ke depan
Salah satu ciri pokok penduduk di negara berkembang seperti
Indonesia, selain jumlahnya besar, secara geografis penyebarannya
tidak merata. Kabupaten Lampung Utara dengan luas wilayah
sekitar 7,72 % dari total wilayah Provinsi Lampung memiliki ciri yang
sama. Persebaran penduduk yang tidak merata tidak terlepas dari
adanya pengaruh geografis yaitu aspek kultur, historis, dan ekologi,
serta dukungan kualitas dan kuantitas infrastruktur. Persebaran
penduduk berorientasi pada potensi pertanian dan bergeser ke
agroindustri. Sehingga terjadi pola pergeseran yang kurang ideal
II. 13
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
dengan kepadatan tertinggi pada daerah sentral daerah industri dan
akses yang lebih baik.
Dengan luas wilayah Kabupaten Lampung Utara yang sekitar
272.563 hektar atau 2.725,63 km², dan didiami oleh 602.727 jiwa
maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Lampung
Utara adalah sebanyak 221 jiwa per kilometer persegi. Untuk
kecamatan dengan populasi penduduk terpadat adalah Kecamatan
Kotabumi Selatan, yaitu sebanyak 630 jiwa per kilometer persegi,
sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Abung Pekurun yaitu
sebanyak 62 jiwa per kilometer persegi.
Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lampung
Utara, jumlah penduduk Kabupaten Lampung Utara Tahun 2014
adalah 602.727 jiwa. Jumlah penduduk tertinggi di kecamatan
Kotabumi Selatan sebesar 66.160 dan jumlah penduduk terendah di
kecamatan Abung Kunang sebesar 9.657 jiwa. Berdasarkan hasil
perhitungan, pertumbuhan penduduk rata-rata dikabupaten
Lampung Utara adalah sebesar 0,66%. Berikut, rumus perhitungan
pertumbuhan penduduk Kabupaten Lampung Utara.
Rumus;
Pn = Po(1+r)ⁿ
r = {(Pn /Po)^(1/n)-1} x 100
Keterangan:
Pn
= Jumlah penduduk tahun ke t
Po
= Jumlah penduduk awal
r
= Rata-rata pertumbuhan penduduk
n
= Selisih tahun terakhir dengan tahun dasar
II. 14
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Tabel 2. 6 : Jumlah dan kepadatan penduduk 3-5 tahun terakhir
Jumlah Penduduk
Jumlah KK
Tingkat Pertumbuhan
Kepadatan Pddk
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Nama Kecamatan
2011
2012
2013
2014
Bukit Kemuning
2010
38.708
39.128
39.509
39.676
39.996
2010
9.677
2011
9.782
2012
9.877
2013
9.919
2014
9.999
2010
-
2011
1,09
2012
0,97
2013
0,42
2014
0,81
2010
337
2011
340
2012
344
2013
345
2014
347
Kotabumi
51.863
52.426
52.937
53.160
53.590
11.752
11.821
11.939
11.999
12.059
-
1,09
0,97
0,42
0,81
877
887
896
899
903
Sungkai Selatan
21.164
21.394
21.602
21.693
21.869
5.090
5.123
5.170
5.195
5.223
-
1,09
0,97
0,42
0,81
236
239
241
242
243
Tanjung Raja
29.880
30.204
331.70
30.628
30.876
7.768
7.812
7.890
7.929
7.971
-
1,08
9,82
7,66
0,81
90
91
91
92
93
Abung Timur
33.741
43.107
34.440
34.585
34.865
8.650
8.706
8.781
8.824
8.876
-
1,08
0,98
0,42
0,81
323
326
330
331
332
Abung Barat
18.574
18.776
18.959
19.039
19.192
4.483
4.512
4.551
4.569
4.600
-
1,09
0,97
0,42
0,80
309
313
316
317
318
Abung Selatan
46.727
47.234
47.695
47.895
48.282
11.579
11.659
11.765
11.821
11.882
-
1,09
0,98
0,42
0,81
331
334
337
339
340
Sungkai Utara
32.413
32.765
33.084
33.224
33.492
8.022
8.079
8.152
8.194
8.232
-
1,09
0,97
0,42
0,81
254
257
259
260
261
Kotabumi Utara
30.139
30.466
30.763
30.892
31.143
7.763
7.811
7.889
7.928
7.966
-
1,08
0,97
0,42
0,81
172
174
176
176
177
Kotabumi Selatan
64.027
64.722
65.353
65.627
66.160
14.063
14.159
14.281
14.337
14.430
-
1,09
0,97
0,42
0,81
614
621
627
630
632
Abung Tengah
15.438
15.606
15.758
15.824
15.952
4.228
4.259
4.290
4.308
4.338
-
1,09
0,97
0,42
0,81
168
170
171
172
173
Abung Tinggi
16.026
16.200
16.358
16.427
16.561
3.815
3.829
3.876
3.895
3.915
-
1,09
0,98
0,42
0,82
120
122
123
123
124
Abung Semuli
23.542
23.798
24.029
24.130
24.325
6.158
6.191
6.251
6.284
6.319
-
1,09
0,97
0,42
0,81
243
246
248
249
250
Abung Surakarta
27.073
27.367
27.634
27.750
27.976
7.109
7.151
7.214
7.249
7.295
-
1,09
0,98
0,42
0,81
245
248
250
251
252
Muara Sungkai
14.212
14.366
14.506
14.568
14.685
3.718
3.747
3.779
3.798
3.815
-
1,08
0,97
0,43
0,80
120
121
122
123
123
Bunga Mayang
31.991
32.338
23.653
32.792
33.047
8.454
8.513
8.589
8.631
8.675
-
1,08
26,86
38,64
0,78
254
257
260
261
262
Hulu Sungkai
13.756
13.905
14.041
14.568
14.214
3.286
3.311
3.343
3.359
3.372
-
1,08
0,98
3,75
2,43
149
150
152
157
158
Sungkai Tengah
15.503
15.671
15.824
15.892
16.020
3.855
3.886
3.911
3.931
3.956
-
1,08
0,98
0,43
0,81
139
140
142
142
143
Abung Pekurun
11.162
11,283
11.393
11.441
11.534
2.736
2.758
2.779
2.793
2.807
-
1,08
0,97
0,42
0,81
61
61
62
62
63
Sungkai Jaya
9.804
9.911
10.007
10.049
10.130
2.271
2.289
2.311
2.323
2.330
-
1,09
0,97
0,42
0,81
188
190
192
193
193
Sungkai Barat
11.894
12.023
12.140
12.192
12.290
2.726
2.748
2.769
2.783
2.797
-
1,08
0,97
0,43
0,80
172
174
176
177
178
Abung Kunang
Blambangan Pagar
Jumlah
9.345
9.447
9.538
9.579
9.657
2.313
2.331
2.347
2.359
2.373
-
1,09
0,96
0,43
0,81
232
235
237
238
239
17.483
17.483
17.653
17.729
17.871
4.356
4.380
4.421
4.443
4.470
-
0,00
0,97
0,43
0,80
91
91
92
93
93
584.465
590.620
596.375
598.892
603.727
143.872
144.857
146.175
146.871
147.700
-
1,05
0,97
0,42
0,81
214
217
219
220
221
Sumber : Badan Pusat Statistik, tahun 2014; diolah
II. 15
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Jika dibandingkan Tahun 2010 yang lalu, maka jumlah penduduk di
Kabupaten Lampung Utara pada tahun 2014 mengalami peningkatan
sebesar
602.727 jiwa. Artinya pertumbuhan penduduk rata-rata
adalah sebesar 0,66% pertahun.
Dengan jumlah penduduk sebesar itu tentu menjadi potensi yang besar
bagi Kabupaten Lampung Utara. Namun jumlah penduduk yang besar
tersebut dapat juga menjadi beban dalam proses pembangunan jika
penduduk berkualitas rendah. Oleh karena itu untuk menunjang
keberhasilan pembangunan, perlu dititikberatkan pada peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Proyeksi jumlah penduduk hingga
Tahun 2019 dapat digambarkan dalam Tabel 2.3a berikut ini.
II. 16
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Tabel 2.7 : Jumlah dan kepadatan penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
Jumlah Penduduk (orang)
Wilayah Perkotaan
Tahun
Nama Kecamatan
Wilayah Perdesaan
Tahun
2015
2016
2017
2018
Total
Tahun
2015
2016
2017
2018
2019
2015
2016
2017
2018
2019
Bukit Kemuning
Kotabumi
32.103
49.250
32.364
49.651
32.628
50.055
32.89
50.462
33.161
50.873
8.116
4.639
8.068
4.524
7.990
4.368
7.897
4.192
2019
7.775
3.977
40.219
53.889
40.432
54.175
40.618
54.423
40.790
54.654
40.936
54.850
Sungkai Selatan
11547
11.641
11.736
11.831
11.928
10.444
10.467
10.473
10.472
10.455
21.991
22.108
22.209
22.303
22.383
Tanjung Raja
31.048
31.213
31.356
31.489
31.602
31.048
31.213
31.356
31.489
31.602
Abung Timur
35.060
35.246
35.408
35.558
35.685
35.060
35.246
35.408
35.558
35.685
Abung Barat
11.468
11.561
11.655
11.750
11.846
7.831
7.840
7.835
7.823
7.797
19.299
19.401
19.490
19.573
19.643
Abung Selatan
24.506
24.705
24.907
25.109
25.314
24.046
24.104
24.126
24.133
24.104
48.552
48.809
49.033
49.242
49.418
Sungkai Utara
13.492
13.602
13.713
13.824
13.937
20.187
20.255
20.300
20.333
20.342
33.679
33.857
34.013
34.157
34.279
Kotabumi Utara
Kotabumi Selatan
Abung Tengah
15.737
58.734
15.865
59.212
15.994
59.694
16.124
60.180
16.256
60.670
15.580
7.796
16.041
15.618
7.671
16.126
15.633
7.495
16.200
15.638
7.295
16.269
15.619
7.046
16.327
31.317
66.530
16.041
31.483
66.883
16.126
31.627
67.189
16.200
31.762
67.475
16.269
31.875
67.716
16.327
16.654
16.742
16.819
16.891
16.951
16.654
16.742
16.819
16.891
16.951
Abung Tinggi
Abung Semuli
14.154
14.200
14.228
14.247
14.250
24.461
24.591
24.703
24.808
24.897
Abung Surakarta
28.132
28.281
28.411
28.532
28.634
28.132
28.281
28.411
28.532
28.634
Muara Sungkai
14.767
14.845
14.913
14.977
15.030
14.767
14.845
14.913
14.977
15.030
Bunga Mayang
32.226
32.397
32.545
32.684
32.801
32.226
32.397
32.545
32.684
32.801
Hulu Sungkai
14.293
14.369
14.435
14.496
14.548
14.293
14.369
14.435
14.496
14.548
Sungkai Tengah
16.109
16.194
16.269
16.338
16.396
16.109
16.194
16.269
16.338
16.396
Abung Pekurun
9.711
9.762
9.807
9.849
9.884
9.711
9.762
9.807
9.849
9.884
Sungkai Jaya
10.307
4.206
10.391
4.240
10.475
4.275
10.561
4.310
10.647
4.345
Sungkai Barat
Abung Kunang
Blambangan Pagar
JUMLAH
231.350
233.233
235.131
237.045
238.975
5.981
6.001
6.013
6.022
6.024
10.187
10.241
10.288
10.332
10.369
12.358
12.423
12.481
12.534
12.578
12.358
12.423
12.481
12.534
12.578
9.711
9.762
9.807
9.849
9.884
9.711
9.762
9.807
9.849
9.884
17.971
18.066
18.149
18.226
18.291
17.971
18.066
18.149
18.226
18.291
372.855
374.173
375.062
375.743
376.002
604.205
607.406
610.193
612.788
614.977
Sumber : Badan Pusat Statistik, tahun 2014; diolah
II. 17
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Tabel 2.8 : Jumlah kepala keluarga saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
Jumlah KK
Nama Kecamatan
2015
Bukit Kemuning
Wilayah Perkotaan
Wilayah Perdesaan
Total
Tahun
Tahun
Tahun
2016
2017
2018
2019
2015
2016
2017
7.230
7.289
7.349
7.408
7.469
2.125
2.152
11.092
11.183
11.274
11.365
11.458
1.032
1.007
998
2.601
2.622
2.643
2.665
2.686
2.667
2.669
2.685
Tanjung Raja
-
-
-
-
-
8.012
8.086
8.104
Abung Timur
-
-
-
-
-
8.927
8.981
9.025
Abung Barat
2.583
2.604
2.625
2.646
2.668
2.057
2.068
Abung Selatan
5.519
5.564
5.610
5.655
5.701
6.412
Sungkai Utara
3.039
3.063
3.088
3.114
3.139
5.222
Kotabumi
Sungkai Selatan
Kotabumi Utara
Kotabumi Selatan
Abung Tengah
Abung Tinggi
2.123
2018
2.110
2019
2015
2016
2017
2018
2019
2.092
9.355
9.441
9.471
9.519
9.561
991
963
12.124
12.190
12.271
12.356
12.421
2.702
2.699
5.267
5.291
5.328
5.367
5.385
8.146
8.185
8.012
8.086
8.104
8.146
8.185
9.066
9.112
8.927
8.981
9.025
9.066
9.112
2.082
2.074
2.073
4.640
4.672
4.707
4.721
4.741
6.451
6.499
6.532
6.548
11.931
12.015
12.109
12.187
12.249
5.249
5.265
5.284
5.292
8.260
8.312
8.353
8.397
8.431
3.544
3.573
3.602
3.632
3.661
4.467
4.502
4.503
4.510
4.522
8.011
8.075
8.105
8.142
8.183
13.228
13.336
13.445
13.554
13.664
1.287
1.271
1.233
1.195
1.152
14.516
14.607
14.677
14.749
14.816
-
-
-
-
-
4.361
4.387
4.417
4.432
4.457
4.361
4.387
4.417
4.432
4.457
-
-
-
-
-
3.930
3.944
3.976
4.001
4.021
3.930
3.944
3.976
4.001
4.021
2.321
2.340
2.359
2.379
2.398
4.040
4.044
4.064
4.086
4.092
6.362
6.384
6.424
6.465
6.490
Abung Surakarta
-
-
-
-
-
7.357
7.416
7.459
7.498
7.528
7.357
7.416
7.459
7.498
7.528
Muara Sungkai
-
-
-
-
-
3.843
3.859
3.882
3.905
3.929
3.843
3.859
3.882
3.905
3.929
Bunga Mayang
-
-
-
-
-
8.706
8.765
8.815
8.867
8.913
8.706
8.765
8.815
8.867
8.913
Hulu Sungkai
-
-
-
-
-
3.388
3.405
3.425
3.447
3.465
3.388
3.405
3.425
3.447
3.465
Sungkai Tengah
-
-
-
-
-
3.979
4.003
4.031
4.060
4.071
3.979
4.003
4.031
4.060
4.071
Abung Semuli
Abung Pekurun
-
-
-
-
-
2.816
2.831
2.841
2.852
2.861
2.816
2.831
2.841
2.852
2.861
947
955
963
971
979
1.395
1.399
1.403
1.408
1.402
2.342
2.354
2.366
2.379
2.381
Sungkai Barat
-
-
-
-
-
2.812
2.833
2.846
2.864
2.879
2.812
2.833
2.846
2.864
2.879
Abung Kunang
Blambangan
Pagar
JUMLAH
-
-
-
-
-
2.391
2.408
2.425
2.448
2.451
2.391
2.408
2.425
2.448
2.451
-
-
-
-
-
4.498
4.516
4.539
4.555
4.576
4.498
4.516
4.539
4.555
4.576
52.106
52.530
52.958
53.389
53.823
93.214
93.543
93.765
93.936
94.001
151.051
151.852
152.548
153.197
153.744
Sungkai Jaya
II. 18
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Dari tabel diatas untuk jumlah KK di Kabupaten Lampung Utara
pada Tahun 2019 diproyeksikan sebesar 153.774 KK dengan jumlah
KK terbanyak di Kecamatan Kotabumi Selatan dengan jumlah
14.816 KK, hal ini mengindikasikan bahwa pada Tahun 2019,
kebutuhan permukiman terbesar berada di Kecamatan Kotabumi
Selatan.
Tabel 2. 9 : Tingkat pertumbuhan penduduk dan kepadatan saat ini dan
proyeksinya untuk 5 tahun
Tingkat Pertumbuhan (%)
Nama Kecamatan
Kepadatan Penduduk (orang/Ha)
Tahun
2015
Tahun
2016
2017
2018
2019
2015
2016
2017
2018
2019
Bukit Kemuning
0,56
0,53
0,46
0,42
0,36
350
352
353
355
356
Kotabumi
0,56
0,53
0,46
0,42
0,36
912
917
921
925
928
Sungkai Selatan
0,56
0,53
0,46
0,42
0,36
245
247
248
249
250
Tanjung Raja
0,56
0,53
0,46
0,42
0,36
94
94
95
95
95
Abung Timur
0,56
0,53
0,46
0,42
0,36
336
337
339
340
342
Abung Barat
0,56
0,53
0,46
0,43
0,36
321
323
324
326
327
Abung Selatan
0,56
0,53
0,46
0,43
0,36
343
345
347
348
350
Sungkai Utara
0,56
0,53
0,46
0,42
0,36
264
265
267
268
269
Kotabumi Utara
0,56
0,53
0,46
0,43
0,36
179
180
181
181
182
Kotabumi Selatan
0,56
0,53
0,46
0,43
0,36
638
642
645
647
650
Abung Tengah
0,56
0,53
0,46
0,43
0,36
174
175
176
177
178
Abung Tinggi
0,56
0,53
0,46
0,43
0,36
125
126
126
127
127
Abung Semuli
0,56
0,53
0,46
0,43
0,36
252
254
255
256
257
Abung Surakarta
0,56
0,53
0,46
0,43
0,36
255
256
257
258
259
Muara Sungkai
0,56
0,53
0,46
0,43
0,35
124
125
126
126
127
Bunga Mayang
-2,48
0,53
0,46
0,43
0,36
256
258
259
260
261
Hulu Sungkai
0,56
0,53
0,46
0,42
0,36
154
155
156
156
157
Sungkai Tengah
0,56
0,53
0,46
0,42
0,36
144
145
146
146
147
Abung Pekurun
-15,81
0,53
0,46
0,43
0,36
53
53
53
54
54
Sungkai Jaya
0,56
0,53
0,46
0,43
0,36
195
196
197
198
199
Sungkai Barat
0,55
0,53
0,47
0,42
0,35
179
180
181
182
182
Abung Kunang
0,56
0,53
0,46
0,43
0,36
242
243
244
245
246
Blambangan Pagar
0,56
0,53
0,46
0,42
0,36
94
94
95
95
96
Sumber : Badan Pusat Statistik, tahun 2014; diolah
Pertambahan jumlah penduduk dari tahun ke tahun akan
berimplikasi langsung pada meningkatnya tingkat kepadatan suatu
wilayah.
Kepadatan
penduduk
mengindikasikan
adanya
pertumbuhan jumlah penduduk yang dapat dipandang sebagai
modal dalam proses pembangunan. Pada table tersebut di atas,
diproyeksikan tingkat pertumbuhan pada tahun 2015 adalah 0,56%
Tahun 2010. Pada Tahun 2019 diproyeksikan tingkat pertumbuhan
adalah sebesar 0,36%.
Proyeksi kepadatan penduduk Kabupaten Lampung Utara pada
tahun 2019 tertinggi berada di Kecamatan Kotabumi sebesar 928
jiwa/Km², kepadatan penduduk terendah terdapat di Kecamatan
Abung Pekurun sebesar 54 jiwa/Km². Namun proyeksi ini dapat
II. 19
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
berubah jika terjadi pergeseran pola persebaran penduduk, dimana
jika sebelumnya persebaran penduduk berorientasi pada potensi
pertanian bergeser menjadi potensi agro industri. Sehingga
dikhawatirkan terjadi pola pergeseran yang kurang ideal, yaitu
dengan kepadatan tertinggi pada kecamatan yang menjadi kawasan
sentra industri dan akses infrastruktur yang lebih baik. Jika ini
terjadi maka dikhawatirkan muncul kawasan padat penduduk pada
suatu kecamatan yang dapat berpotensi menjadi kawasan kumuh.
Dengan tingkat rata-rata pertumbuhan penduduk sebesar 0,47%
diproyeksikan pada tahun 2019 jumlah penduduk di Kabupaten
Lampung Utara mencapai 614.977 jiwa sehingga perlu disiapkan
langkah antisipasi dan strategi dalam mengatasi berbagai potensi
permasalahan yang dapat timbul akibat jumlah penduduk yang
cukup besar. Namun penanganan masalah kependudukan tidak saja
berupaya
untuk
mengendalikan
jumlah
penduduk
dan
distribusinya, tetapi juga perlu dititikberatkan pada peningkatan
kualitas sumber daya manusia dan pemerataan pembangunan
wilayah sesuai dengan fungsi wilayah dalam rencana tata ruang
wilayah Kabupaten Lampung Utara. Dengan pemerataan
pembangunan sesuai dengan fungsinya, maka tidak terjadi
ketimpangan
pembangunan
yang
dapat
mengakibatkan
perpindahan penduduk dari beberapa kecamatan yang miskin ke
kecamatan lain yang kaya dan pembangunannya berkembang pesat.
Sebab persebaran penduduk yang tidak merata terlepas dari adanya
pengaruh geografis, yaitu aspek kultur, historis dan ekologis serta
kemampuan suatu daerah dalam mendukung kehidupan
masyarakatnya.
2.3.4 Jumlah penduduk perkotaan dan proyeksi urbanisasi
Jumlah penduduk Kabupaten Lampung Utara yang tinggal di
perkotaan diperkirakan telah mencapai 8.65 persen. Jika saat ini
penduduk Kabupaten Lampung Utara 602.727 juta, artinya paling
sedikit ada 52.106 juta orang yang menyesaki perkotaan.
Urbanisasi merupakan persoalan Indonesia yang terjadi sejak Orde
Baru dan hingga kini belum menemukan solusinya. Sedangkan
perubahan desa menjadi kota disebabkan banyak hal, mulai dari
meningkatnya jumlah dan kepadatan penduduk, aktivitas ekonomi
yang tak lagi bertumpu pada sektor pertanian, hingga membaiknya
infrastruktur.
"Makin banyak penduduk perkotaan berarti makin banyak penduduk
yang berpeluang menikmati infrastruktur yang baik," katanya.
Kesejahteraan masyarakat pun meningkat karena mereka yang di
kota memiliki peluang ekonomi, pendidikan dan kesehatan yang lebih
baik dibanding yang tinggal di desa. Namun, banyak pemerintah kota
II. 20
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
yang tak siap dengan perkembangan kotanya. Kurangnya kesiapan
sumber daya manusia dan ketersediaan infrastruktur yang memadai
membuat banyaknya jumlah penduduk kota justru menjadi tekanan
pembangunan.
Bertambahnya penduduk kota sebenarnya bisa memberi dampak
positif bagi kota maupun bagi daerah tempat asal mereka. Namun,
banyak pemerintah kota tidak mengantisipasi hal itu dengan
infrastruktur yang memadai sehingga dampak positif dari makin
besarnya jumlah penduduk justru menjadi bencana.
2.4 ISU
STRATEGIS
SOSIAL
EKONOMI
DAN
LINGKUNGAN
BERDASARKAN RPJMD DAN RTRW KABUPATEN/KOTA
Isu Strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau
dikedepankan, dalam perencanaan pembangunan daerah, dengan
karakteristik bersifat penting, mendasar, luas, mendesak, dan
menentukan, karena memiliki dampak yang sangat signifikan bagi
daerah, untuk mewujudkan tujuan penyelenggaraan pemerintahan
daerah, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan
umum, dan daya saing daerah, maka Isu-isu strategis pembangunan
Kabupaten Lampung Utara, dirumuskan berdasarkan permasalahanpermasalahan pembangunan daerah, tantangan dan potensi
pembangunan daerah kedepan, yang meliputi aspek fisik-lingkungan,
sosial-budaya, ekonomi-keuangan dan legal kelembagaan.
Isu-isu strategis inilah yang merupakan landasan, dalam merumuskan
prioritas pembangunan selama kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang.
Isu strategis diidentifikasi dari berbagai sumber, diantaranya adalah :
1. Isu strategis dari dinamika internasional, nasional dan regional yang
mempengaruhi Kabupaten Lampung Utara.
2. Isu strategis dari Kebijakan Pembangunan Daerah Lainnya yang
mempengaruhi Kabupaten Lampung Utara
3. Isu strategis dari kebijakan pembangunan daerah yang terdiri dari :
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Lampung Utara 2005-2025.
Isu strategis yang diangkat dari analisis situasi dan kondisi
kependudukan, ekonomi, sosial budaya, sarana prasarana dan
pemerintahan umum saat ini, serta kemungkinan kondisinya di
masa datang.
Sasaran-sasaran pembangunan yang belum dapat dipenuhi pada
masa RPJMD sebelumnya.
Adapun isu strategis yang patut diangkat dalam RPJMD ini, ditetapkan
berdasarkan kriteria-kriteria berikut ini :
1. Kriteria-1: Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap
pencapaian sasaran pembangunan nasional;
II. 21
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
2. Kriteria- 2: Merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah
Daerah;
3. Kriteria-3: Luasnya dampak yang ditimbulkannya terhadap
daerah dan masyarakat;
4. Kriteria- 4: Memiliki daya ungkit yang signifikan terhadap
pembangunan daerah;
5. Kriteria- 5: Kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola;
dan
6. Kriteria- 6: Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan.
Kriteria-kriteria tersebut kemudian digunakan, untuk melakukan kajian
terhadap isu-isu strategis, dalam berbagai aspek dan sektor
pembangunan di Kabupaten Lampung Utara. Penentuan isu strategis
menjadi bagian penting, bagi keseluruhan penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lampung
Utara 2014-2019, karena dari tahap ini akan diketahui berbagai
kelemahan dan kekuatan serta ancaman dan peluang, yang akan
dihadapi oleh Kepala Daerah, beserta jajaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah, selama 5 (lima) tahun ke depan. Perumusan isu strategis yang
tepat, akan menghindarkan pemerintah daerah dari melakukan apa
yang disebut sebagai error tipe 3, yaitu merumuskan kebijakan yang
salah didefinisikan (kesalahan perumusan kebijakan karena kekeliruan
dalam mengidentifikasi masalah). Input dari tahap ini akan menjadi
pertimbangan dalam penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran di bab
– bab selanjutnya.
Berdasarkan hasil analisis terhadap hal-hal yang telah dikemukakan
sebelumnya, serta dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria yang
telah ditetapkan, maka dapat diidentifikasi 9 (sembilan) isu strategis
Kabupaten Lampung Utara, yang perlu diatasi dan diantisipasi, untuk
mewujudkan cita-cita pembangunan daerah. Adapun 9 (sembilan) isu
strategis Kabupaten Lampung Utara sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Rendahnya Kualitas Pendidikan meliputi Iptek dan IMTAQ
Rendahnya Derajat kesehatan masyarakat
Rendahnya kapasitas pelayanan infrastruktur dasar dan strategis
daerah
Tingginya Ketimpangan Ekonomi dan Kesempatan Kerja
Rendahnya Kualitas Sumber Daya Manusia
Rendahnya Profesionalitas dan Proporsionalitas pengelolaan
Sumber Daya Alam
Kurangnya kapasitas Tata kelola Pemerintahan
Kurangnya kondusifitas Keamanan, Ketertiban, dan Ketentraman
Masyarakat
Kurangnya
Kepedulian
Penggalian,
Pelestarian
dan
pengembangan budaya local
II. 22
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Dari tinjauan perkembangan dan permasalahan Kabupaten Lampung
Utara, Kabupaten Lampung Utara dihadapkan pada beberapa isu-isu
strategis yang tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW )
sebagai berikut :
1. Tuntutan masyarakat terhadap pemenuhan sarana dan prasarana
dasar perkotaan dan perdesaan sehingga perlunya dukungan
prasarana dan sarana infrastruktur yang memadai dalam
mendukung
pengembangan
daerah
sentra
perekonomian,
khususnya sektor pertanian dan perkebunan yang merupakan
sektor andalan di Kabupaten Lampung Utara;
2. Perlunya Optimalisasi potensi sumber alam yang ada di Kabupaten
Lampung Utara dengan memperhatikan aspek keberlanjutan dan
kelestarian lingkungan;
3. Potensi bahan tambang berupa pasir dan batuan yang melimpah
menuntut pemerintah berupaya mengendalikan kegiatan eksploitasi
yang terjadi ;
4. Perlunya pengendalian terhadap kegiatan budi daya di Kawasan
Hutan Lindung sehingga tidak merubah dan merusak fungsi
lindungnya;
5. Menurunnya kapasitas dan kualitas tingkat pelayanan sarana dan
prasarana infrstruktur yang ada;
6. Tingginya tingkat pengangguran di Kabupaten Lampung Utara
akibat masih rendahnya tingkat penerimaan / lapangan pekerjaan
yang disediakan di Kabupaten Lampung Utara.
7. Berdasarkan Keputusan Bupati Lampung Utara Nomor B/151/26LU/HK/2011 tentang Desa/Kelurahan Tertinggal Kabupaten
Lampung Utara masih terdapat 136 desa/kelurahan tertinggal yang
akan menimbulkan kesenjangan perkembangan wilayah, baik dari
segi sosial maupun ekonominya. Oleh karena itu dipelukan
penyedian sarana dan prasaran infrastruktur yang memadai guna
mendorong perkembangan wilayah desa/kelurahan yang tertinggal.
2.4.1 Data perkembangan PDRB dan potensi ekonomi
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan besaran
dari nilai tambah bruto yang dihasilkan dari seluruh unit
kegiatan usaha yang berada pada suatu wilayah pada kurun
waktu tertentu. Pada tahun 2014 PDRB Kabupaten Lampung
Utara mencapai 14.407.529 juta rupiah dengan PDRB perkapita
sebesar 25,56 juta rupiah (tabel 2.10).
II. 23
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Gambar 2.10. PDRB Kabupaten Lampung Utara Menurut
Lapangan Usaha Tahun 2014 (Juta Rp)
A
B
C
D
E
F
G
H
I
Pertanian, Kehutanan & Perikanan
Pertambangan & Penggalian
Industri Pengolahan
Pengadaan Listrik & Gas
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang
Bangunan
Perdagangan Besar & Eceran
Transportasi & Pergudangan
Penyediaan Akomodasi & Makan
Minum
J
K
L
M,N
O
Informasi & Komunikasi
Jasa Keuangan & Asuransi
Real Estat
Jasa Perusahaan
Administrasi Pemerintahan
P
Q
R,S,T,U
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial
Jasa Lainnya
Gambar 9.11. Distribusi PDRB Kabupaten Lampung Utara Menurut
Kategori Tahun 2014
II. 24
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Kegiatan Perekonomian Lampung Utara masih didominasi oleh tiga
kategori yaitu kategori A. pertanian, G. perdagangan Besar dan
Eceran ;Mobil dan Sepeda Motor dan C. industri pengolahan,. Hal ini
dapat dilihat dari kontribusi masing masing kategori terhadap total
PDRB .
Pertumbuhan ekonomi 2014 mencapai 5,93 persen lebih rendah
dibandingkan tahun 2013 sebesar 5,95 persen. Laju pertumbuhan
tertinggi terjadi pada kategori Jasa Perusahaan dan kategori
Informasi dan Komunikasi, masing-masing sebesar 13,28 persen dan
10,93 persen (table 2.12).
Tabel 2.12 : PDRB Lampung Utara Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha ( Juta Rp ), 2013-2014
Lapangan Usaha
A
Pertanian,
Kehutanan
dan
Perkebunan
B
Pertambangan dan Pengalian
C
Industri Pengolahan
D
Pengadaan Listrik dan Gas
E
Pengadaan
Air,
Pengelolaan
Sampah Limbah dan Daur Ulang
F
Konstrukdi / Construction
G
Mobil dan Sepeda
H
Transportasi dan Pergudangan
I
Penyediaan
Akomodasi
dan
Makan Minum
J
Informsi dan Komunikasi
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
L
Real Estat
M,N
Jasa Perusahaan
O
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
P
Jasa Pendidikan
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial
R,S,T,U Jasa Lainnya
Produk Domestik Regional Bruto
2013*)
2014**)
2.800.031,5
6.503.416,8
453.672,5
1.557.379,1
5.526,5
8.530,9
510.614,7
1.778.356,5
6.476,5
9.942,7
981.223,5
1.624.545,7
643.991,0
155.361,4
1.141.052,4
1.834.735,3
731.874,7
184.059,4
496.741,7
289.998,2
340.169,9
14.100,4
508.513,4
551.322,1
330.931,3
388.182,7
17.649,6
598.441,7
503.328,6
122.125,8
568.216,4
141.557,3
98.408,2
110.698,9
13.603.648,4 14.407.529,0
Sumber : Lampung Utara Dalam Angak 2014 – 2015
Keterangan :
*)
Angka Sementara
**)
Angka Sangat Sementara
II. 25
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Tabel 2.13 : PDRB Lampung Utara Atas Dasar Harga Konstan 2010
Menurut Lapangan Usaha ( Juta Rp ), 2013-2014
Lapangan Usaha
A
Pertanian,
Kehutanan
dan
Perkebunan
B
Pertambangan dan Pengalian
C
Industri Pengolahan
D
Pengadaan Listrik dan Gas
E
Pengadaan
Air,
Pengelolaan
Sampah Limbah dan Daur Ulang
F
Konstrukdi / Construction
G
Mobil dan Sepeda
H
Transportasi dan Pergudangan
I
Penyediaan
Akomodasi
dan
Makan Minum
J
Informsi dan Komunikasi
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
L
Real Estat
M,N
Jasa Perusahaan
O
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
P
Jasa Pendidikan
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial
R,S,T,U Jasa Lainnya
Produk Domestik Regional Bruto
2013*)
2014**)
5.051.390,4
5.273.705,0
397.307,5
1.372.76