Gambar 2.1 Peta Batas Administrasi Kabupaten Pamekasan Tabel 2.1 Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Pamekasan No Kecamatan Luas

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

BAB II
PROFIL KABUPATEN PAMEKASAN
2.1

Wilayah Administrasi
Kabupaten Pamekasan merupakan salah satu kabupaten di kawasan Madura yang terletak di

perlintasan jalur jaringan jalan Sampang-Sumenep. Luas wilayah Kabupaten Pamekasan 79.230 Ha,
terdiri dari 13 Kecamatan dan 189 Desa. Kecamatan Batumarmar merupakan kecamatan terluas,
dengan luas 9.707 Ha atau sekitar 12,25 % dari seluruh wilayah Kabupaten Pamekasan. Kecamatan
Pamekasan sebagai Ibukota Kabupaten memiliki luas wilayah terkecil yaitu dengan luas 2.647 Ha atau
sekitar 3,34 % dari seluruh wilayah.
Secara garis besar wilayah Kabupaten Pamekasan terdiri dari dataran rendah pada bagian
selatan dan dataran tinggi di wilayah tengah dan utara dengan kemiringan lahan tidak lebih rendah dari

2 %. Secara astronomis Kabupaten Pamekasan berada pada 60 51’ – 70 31’ LS dan 1130 19’ – 1130 58’
BT.
Pada wilayah administrasi Kabupaten Pamekasan berbatasan dengan batas asministrasi
sebagai berikut:


Sebelah Utara

: Laut Jawa



Sebelah Timur

: Kabupaten Sumenep



Sebelah Selatan


: Selat Madura



Sebelah Barat

: Kabupaten Sampang

II - 1

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

Gambar 2.1

Peta Batas Administrasi Kabupaten Pamekasan
Tabel 2.1
Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Pamekasan
No Kecamatan
Luas
%
1 Tlanakan
4,810
Ha
6.07
2 Pademawu
7,189
Ha
9.07
3 Galis
3,186
Ha
4.02
4 Larangan
4,086

Ha
5.16
5 Pamekasan
2,647
Ha
3.34
6 Proppo
7,149
Ha
9.02
7 Palengaan
8,848
Ha
11.17
8 Pegantenan
8,604
Ha
10.86
9 Kadur
3,071

Ha
3.88
10 Pakong
5,242
Ha
6.62
11 Waru
7,003
Ha
8.84
12 Batumarmar
9,707
Ha
12.25
13 Pasean
7,688
Ha
9.70
Jumlah
79,230 Ha

100.00
Sumber: Kabupaten Pamekasan dalam Angka, 2013
II - 2

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 
Tabel 2.2
Jumlah Desa pada Kawasan Perkotaan dan Perdesaan
Dirinci per Kecamatan Kabupaten Pamekasan
Wilayah
Luah Lahan
No
Kecamatan
(Ha)

Perkotaan
Perdesaan
1 Tlanakan
6
11
4,810
2 Pademawu
4
18
7,189
3 Galis
8
1
3,186
4 Larangan
6
8
4,086
5 Pamekasan
17

2,647
6 Proppo
5
21
7,149
7 Palengaan
3
9
8,848
8 Pegantenan
4
9
8,604
9 Kadur
2
8
5,242
10 Pakong
3
7

3,071
11 Waru
4
8
7,003
12 Batumarmar
3
10
9,707
13 Pasean
3
6
7,688
Jumlah
68
116
79,230
Sumber: RTRW Kabupaten Pamekasan, 2008

2.2


Potensi Wilayah Kabupaten Pamekasan

A. Potensi Prasarana Wilayah
1. Jalan raya di Kabupaten Pamekasan memiliki hubungan dengan sistem provinsi dan nasional
melalui jalan arteri primer dan kolektor primer
2. Peningkatan kegiatan dalam skala besar dan pengembangan perkotaan menjadikan beberapa
jalan berpotensi untuk dilakukan peningkatan kelas jalan
3. Adanya Jembatan Suramadu memungkinkan keterhubungan dengan kabupaten-kabupaten
lain
4. Terdapat jalur kereta api mati yang membentang di tepi jalan dari Kramat - Ambal - Branta
Pesisir - Branta Tenggi - Larangan Tokol - Panglegur. Panjang jalur mati ± 10,78 km dengan 1
(satu) stasiun di Panglegur
5. Kondisi jalur kereta api ini masih baik
6. Terdapat beberapa pelabuhan yang sudah difungsikan untuk memperlancar transportasi laut di
Kabupaten Pamekasan

II - 3

Laporan Akhir


RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

B. Potensi Prasarana Lingkungan
1. Pada kawasan perdesaan pengelolaan prasarana lingkungan khususnya sampah banyak
dilakukan secara mandiri yaitu membakar sampah tersebut pada masing-masing pekarangan
rumah
2. Pada kawasan perkotaan umumnya sampah telah dikelola khususnya di Kecamatan
Pamekasan, Pandemawu dan Tlanakan
C. Potensi Pertanian Tanaman Pangan
1. Padi di Kecamatan Proppo, Kecamatan Larangan, Kecamatan Pademawu, Kecamatan
Pegantenan, Kecamatan Pakong, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Waru, Kecamatan
Batumarmar, Kecamatan Kadur dan Kecamatan Pasean
2. Jagung di Kecamatan Galis, Kecamatan Pademawu, Kecamatan Palengaan, Kecamatan
Waru, Kecamatan Batumarmar, Kecamatan Kadur, dan Kecamatan Pasean
3. Kedelai di Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Larangan, Kecamatan Pegantenan,
Kecamatan Pakong, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Batumarmar
4. Kacang tanah di Kecamatan Proppo, Kecamatan Galis, Kecamatan Larangan, Kecamatan
Pakong, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Waru, Kecamatan Batumarmar, Kecamatan
Pasean
5. Kacang Hijau di Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Proppo, Kecamatan Larangan,
Kecamatan Pademawu, Kecamatan Pakong, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Kadur, dan
Kecamatan Pasean
6. Ubi Kayu di Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Proppo, Kecamatan Galis, Kecamatan
Larangan, Kecamatan Pademawu, Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Pakong, Kecamatan
Palengaan, Kecamatan Batumarmar, dan Kecamatan Pasean
7. Ubi Jalar di Kecamatan Proppo, Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Galis, Kecamatan
Palengaan, dan Kecamatan Batumarmar
8. Kacang Panjang di Kecamatan Proppo, Tlanakan, Larangan, Pegantenan, Pakong, Palengaan,
Waru, dan Batumarmar
D. Potensi Perkebunan
1. Kelapa di Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Palengaan, Kecamatan
Kadur, Kecamatan Pakong, Kecamatan Waru, Kecamatan Batumarmar, dan Kecamatan
Pasean
II - 4

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

2. Pinang di Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Pakong, Kecamatan
Waru, dan Kecamatan Pasean
3. Jambu Mente di Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Kadur, Kecamatan Batumarmar, dan
Kecamatan Pasean
4. Siwalan di Kecamatan Pademawu, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Kadur, Kecamatan
Waru, Kecamatan Batumarmar, dan Kecamatan Pasean
5. Cabe Jamu di Kecamatan Larangan, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Kadur, dan
Kecamatan Batumarmar
6. Agave di Kecamatan Larangan, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Pakong, Kecamatan
Waru, Kecamatan Batumarmar, dan Kecamatan Pasean
7. Kapuk Randu di Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Galis, Kecamatan Larangan, Kecamatan
Pamekasan, Kecamatan Proppo, Kecamatan Pakong, Kecamatan Waru, dan Kecamatan
Pasean
8. Tembakau di Kecamatan Pademawu, Kecamatan Galis, Kecamatan Larangan, Kecamatan
Pamekasan, Kecamatan Proppo, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Pakong, Kecamatan
Waru, Kecamatan Batumarmar, Kecamatan Pasean; Kecamatan Pegantenan, Kecmatan
Kadur dan Kecamatan Tlanakan
9. Asam Jawa di Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Larangan, Kecamatan Proppo
10. Kopi di Kecamatan Pegantenan dan Kecamatan Pakong
11. Lada di Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Kadur, dan Kecamatan Pakong
12. Kunyit di Kecamatan Pademawu, Kecamatan Galis, Larangan, Kecamatan Pamekasan,
Kecamatan Proppo, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Kadur, Kecamatan Pakong, dan
Kecamatan Waru
13. Laos di Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Pademawu, Kecamatan Galis, Kecamatan
Larangan, Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Proppo, Kecamatan Palengaan, Kecamatan
Kadur, Kecamatan Pakong, Kecamatan Waru dan, Kecamatan Pasean
14. Jahe di Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Pademawu, Kecamatan Larangan, Kecamatan
Proppo, Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Pakong, Batumarmar, dan Kecamatan Pasean
15. Kencur di Kecamatan Galis, Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Palengaan, Kecamatan
Kadur, Kecamatan Pakong, Kecamatan Waru, dan Kecamatan Pasean
II - 5

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

16. Temu Lawak di Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Galis, Kecamatan Larangan, Kecamatan
Proppo, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Kadur, Kecamatan
Pakong, Kecamatan Waru, Kecamatan Batumarmar, dan Kecamatan Pasean
17. Temu Ireng di Kecamatan Larangan, Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Kadur, Kecamatan
Pakong, Kecamatan Waru, dan Kecamatan Pasean
18. Kunci di Kecamatan Larangan, Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Proppo, Kecamatan
Palengaan, Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Kadur, Kecamatan Pakong, Kecamatan
Waru, dan Kecamatan Pasean
19. Durian di Kecamatan Pegantenan
E. Potensi Hortikultura
1. Bawang merah di Kecamatan Proppo, Kecamatan Pakong, Kecamatan Palengaan, Kecamatan
Waru, Kecamatan Batumarmar, Kecamatan Kadur dan Kecamatan Pasean
2. Cabe rawit di Kecamatan Proppo, Kecamatan Larangan, Kecamatan Pakong, Kecamatan
Palengaan, Kecamatan Waru, Kecamatan Batumarmar dan Kecamatan Pasean
3. Tomat di Kecamatan Larangan, Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Palengaan, Kecamatan
Waru dan Kecamatan Pasean
4. Terong di Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Palengaan,
Kecamatan Batumarmar dan Kecamatan Pasean
5. Jeruk di Kecamatan Larangan, Kecamatan Pakong, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Kadur
dan Kecamatan Pasean
6. Mangga di Kecamatan Proppo, Kecamatan Larangan, Kecamatan Pegantenan, Kecamatan
Pakong, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Waru dan Kecamatan Batumarmar
7. Rambutan di Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Pakong, Kecamatan Palengaan,
Kecamatan Waru, Kecamatan Kadur dan Kecamatan Pasean
8. Durian di Kecamatan Pegantenan dan Kecamatan Waru
9. Jambu air di Kecamatan Proppo, Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Pakong, dan
Kecamatan Pasean
10. Pisang di Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Proppo, Kecamatan Larangan, Kecamatan
Pegantenan, Kecamatan Pakong, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Kadur dan Kecamatan
Pasean
11. Sawo Manila di Kecamatan Kadur dan Kecamatan Larangan
II - 6

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

12. Sawo Kecik di Kecamatan Kadur dan Kecamatan Larangan
F. Potensi Peternakan
1. Sapi terdapat di Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Pademawu, Kecamatan Galis, Kecamatan
Larangan, Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Proppo, Kecamatan Palengaan, Kecamatan
Pegantenan, Kecamatan Kadur, Kecamatan Pakong, Kecamatan Waru, Kecamatan
Batumarmar, dan Kecamatan Pasean
2. Kambing terdapat di Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Proppo, Kecamatan Tlanakan,
Kecamatan Galis, Kecamatan Pademawu, Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Batumarmar
dan Kecamatan Pasean
3. Domba terdapat di Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Proppo, Kecamatan Tlanakan,
Kecamatan Galis, Kecamatan Pademawu, Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Palengaan,
Kecamatan Waru, dan Kecamatan Pasean
4. Ayam buras terdapat di Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Proppo, Kecamatan Tlanakan,
Kecamatan Galis, Kecamatan Larangan, Kecamatan Pegantenan, dan Kecamatan Waru
5. Ayam petelur terdapat di Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Proppo, Kecamatan Tlanakan,
Kecamatan Galis, Kecamatan Larangan, Kecamatan Waru, Kecamatan Batumarmar, dan
Kecamatan Pasean
6. Ayam pedaging terdapat di Kecamatan Galis, Kecamatan Larangan, Kecamatan Waru dan
Kecamatan Batumarmar
G. Potensi Kehutanan
1. Kawasan hutan produksi terbatas (HPT) di beberapa kecamatan yaitu Kecamatan
Batumarmar, Kecamatan Waru,dan Kecamatan Tlanakan
2. Kawasan hutan rakyat di Kabupaten Pamekasan tersebar di seluruh kecamatan
H. Potensi Perikanan
1. Perikanan tangkap ada pada beberapa kawasan penghasil ikan di Kabupaten Pamekasan
yaitu Kecamatan Batumarmar, Pasean, Tlanakan, Larangan, Galis dan Pademawu
2. Budidaya perikanan terdiri dari:
a. Budidaya ikan tambak dan kolam: ikan bandeng dan udang yang berada di Kecamatan
Galis dan Pademawu
b. Garam merupakan komoditas unggulan Pamekasan yang kualitasnya sudah diakui pasar
yang terdapat di Kecamatan Tlanakan, Pademawu dan Galis
II - 7

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

c. Rumput laut di Kabupaten Pamekasan terdapat di Kecamatan Pademawu, Kecamatan
Pasean, Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Galis dan Kecamatan Batumarmar
d. Jenis rumput laut yang dibudidayakan adalah jenis Eucheuma Cottoni, dan Spinosum
I.

Potensi Industri
1. Industri kecil (industri rumah tangga), dengan lokasi yang tersebar di seluruh kecamatan dan
menjadi satu dengan rumah-rumah penduduk
2. Industri menengah meliputi:
a. Industri garam yodium di Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Pademawu, dan Kecamatan
Galis
b. Industri air minum mineral di Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Larangan, Kecamatan
Pademawu, Kecamatan Palengaan
c. Industri rokok di Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Waru dan Kecamatan Proppo
d. Industri petis di Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Pademawu, Kecamatan Galis,
Kecamatan Batumarmar dan Kecamatan Pasean
e. Industri batik di Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Pademawu, Kecamatan Galis,
Kecamatan Larangan, Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Proppo, Kecamatan
Palengaan, Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Kadur, Kecamatan Pakong dan
Kecamatan Waru

J. Potensi Pariwisata
1. Pariwisata Budaya
Pariwisata budaya disini diarahkan pengembangannya pada wisata terdiri atas:
a. Wisata karapan sapi di Kecamatan Pamekasan
b. Sisa Pembangunan Candi di Desa Candi Burung Kecamatan Proppo
c. Wisata kontes Sapi Sonok di Kecamatan Waru
d. Makam Ronggosukowati (Raja Islam I Pamekasan) di Kelurahan Kolpajung Kecamatan
Pamekasan
e. Makam Syeikh Gozali di Desa Sotabar Kecamatan Pasean
f.

Makam Ghung Seppo – Gatotkaca di Kelurahan Kolpajung Kecamatan Pamekasan

g. Makam Syekh Abdul Manan (Batu Ampar) terletak di Desa Pangbatok Kecamatan Proppo
h. Makam Joko Tarub di Desa Montok Kecamatan Larangan
i.

Vihara di Desa Polagan Kecamatan Galis
II - 8

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

2. Pariwisata Alam
Untuk wisata alam pengembangannya diarahkan pada :
a. Desa Larangan Tokol Kecamatan Tlanakan yaitu wisata Api Tak Kunjung Padam
b. Desa Tanjung Kecamatan Pademawu yaitu wisata Pantai Jumiang
c. Kecamatan Batumarmar yaitu wisata Lembah Sembir
d. Desa Montok Kecamatan Larangan yaitu wisata Pantai Talang Siring
e. Desa Batu kerbuy Kecamatan Pasean yaitu wisata Pantai Batu Kerbuy
3. Pariwisata Buatan
Untuk wisata buatan pengembangannya diarahkan di Kecamatan Pamekasan yaitu wisata
Kolam Renang Tirta Basuki dan Wisata Kota
2.3

Demografi dan Urbanisasi
Penduduk Kabupaten Pamekasan tersebar merata di seluruh kecamatan, dimana distribusi

penduduk terbesar pada tahun 2012 berada di Kecamatan Pamekasan sebesar 91.752 jiwa,
sedangkan ditribusi penduduk terkecil adalah Kecamatan Galis sebesar 29.150 jiwa. Sedangkan
kepadatan penduduk rata-rata pada tahun 2012 di Kabupaten Pamekasan adalah sebesar 1.033
jiwa/km2 dengan kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Pamekasan yaitu 3.466 jiwa/km2
dan kepadatan penduduk terendah berada di Kecamatan Pasean yaitu 673 jiwa/km2.
Tabel 2.3
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Pamekasan Tahun 2012
Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk
Luas Wilayah
No
Kecamatan
(Jiwa)
(Jiwa/km2)
(km2)
1 Tlanakan
48,10
60.806
1.264
2 Pademawu
71,90
79.129
1.101
3 Galis
31,86
29.150
915
4 Larangan
40,86
54.887
1.343
5 Pamekasan
26,47
91.752
3.466
6 Proppo
71,49
77.019
1.077
7 Palengaan
88,48
87.187
985
8 Pegantenan
86,04
64.745
752
9 Kadur
52,43
46.028
878
10 Pakong
30,71
35.487
1.156
11 Waru
70,03
60.885
869
12 Batumarmar
97,05
79.821
822
13 Pasean
76,88
51.766
673
Jumlah
792,30
818.662
1.033
Sumber: Kabupaten Pamekasan dalam Angka, 2013
II - 9

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

Jumlah Penduduk (Jiwa)
100.000
90.000
80.000
70.000
60.000
50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
-

91.752

29.150

Gambar 2.2
Jumlah Penduduk Kabupaten Pamekasan Tahun 2012

Kepadatan Penduduk (Jiwa/km2)
3.466
3.500
3.000
2.500
2.000
1.500
673

1.000
500
-

Gambar 2.3
Kepadatan Penduduk Kabupaten Pamekasan Tahun 2012

Jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten Pamekasan pada tahun 2012 adalah sebesar 397.004
jiwa dan jumlah penduduk perempuan adalah sebesar 421.568 jiwa. Sex ratio Kabupaten Pamekasan
pada tahun 2012 adalah sebesar 94,15. Hal ini berarti setiap 100 penduduk perempuan terdapat 94
penduduk perempuan.
II - 10

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
Tabel 2.4
Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin
Kabupaten Pamekasan Tahun 2012
Jumlah Penduduk (Jiwa)
No
Kecamatan
Laki-Laki
Perempuan
1 Tlanakan
29.602
31.204
2 Pademawu
38.340
40.789
3 Galis
14.099
15.051
4 Larangan
26.129
28.758
5 Pamekasan
44.878
46.874
6 Proppo
37.351
39.668
7 Palengaan
44.537
42.650
8 Pegantenan
30.561
34.184
9 Kadur
21.887
24.141
10 Pakong
16.558
18.929
11 Waru
29.361
31.524
12 Batumarmar
39.201
40.620
13 Pasean
24.500
27.266
Jumlah
397.004
421.658
Sumber: Kabupaten Pamekasan dalam Angka, 2013

Perempuan;
421.658

 
 

Sex
Ratio
94,87
94,00
93,67
90,86
95,74
94,16
104,42
89,40
90,66
87,47
93,14
96,51
89,86
94,15

Laki-Laki;
397.004

Gambar 2.4
Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin
Kabupaten Pamekasan Tahun 2012

Pertumbuhan penduduk rata-rata Kabupaten Pamekasan pada tahun 2006-2012 adalah
sebesar 1,40 %. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Pamekasan dari tahun 2006 sampai tahun 2012
dapat dilihat pada grafik berikut.

II - 11

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

Pertumbuhan Penduduk
840.000

818.662

820.000
785.870

800.000
780.000
760.000

764.134

795.918

800.396

774.969

753.366

740.000
720.000
2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

Gambar 2.5
Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Pamekasan Tahun 2006-2012

65+
60 - 64
55 - 59
50 - 54
45 - 49
40 - 44
35 - 39
30 - 34
25 - 29
20 - 24
15 - 19
10 - 14
5-9
0-4
(50.000) (40.000) (30.000) (20.000) (10.000)

Perempuan

-

10.000

20.000

30.000

40.000

Laki-Laki

Gambar 2.6
Piramida Penduduk Kabupaten Pamekasan Tahun 2012

Gambaran penduduk Kabupaten Pamekasan pada tahun 2012 berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada gambar di atas. Piramida penduduk Kabupaten Pamekasan di atas termasuk dalam
II - 12

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

jenis piramida penduduk konstruktif. Bentuk piramida konstruktif terjadi jika sebagian besar penduduk
berada dalam kelompok umur dewasa. Bentuk piramida ini dicirikan dengan bentuk mengecil di
kelompok umur muda, melebar di kelompok umur dewasa, dan mengecil kembali di kelompok umur
tua. Kondisi ini menunjukkan adanya penurunan yang cepat terhadap tingkat kelahiran dan rendahnya
tingkat kematian penduduk.
2.4

Isu Strategis Sosial Ekonomi dan Lingkungan Berdasarkan RPJMD dan RTRW
Kabupaten Pamekasan

2.4.1

Kondisi Fisik Dasar
Kondisi topografi Kabupaten Pamekasan didasarkan atas ketinggian dan kelerangan, dimana

ditinjau dari kondisi topografi ini Kabupaten Pamekasan terletak di ketinggian 0-340 meter di atas
permukaan laut. Wilayah tertinggi yaitu Kecamatan Pegantenan yang berada pada ketinggian 312
meter di atas permukaan laut, sedangkan wilayah terendah yaitu Kecamatan Galis berada pada
ketinggian 6 meter di atas permukaan laut.
Tabel 2.5
Luas Wilayah Menurut Kelerengan/Kemiringan Kabupaten Pamekasan
Kemiringan (Ha)
Ketinggian (meter di
No
Kecamatan
atas permukaan laut)
0 - 15
15 - 25
25 - 40
40 +
1
Tlanakan
15
4,810
2
Pademawu
47
7,189
3
Galis
22
3,186
4
Larangan
6
3,841
245
5
Pamekasan
36
2,647
6
Proppo
7
6,882
267
7
Palengaan
312
6,830
1,880
138
8
Pegantenan
77
5,733
1,873
513
485
9
Kadur
250
3,376
272
638
956
10 Pakong
140
1,993
532
113
433
11 Waru
159
4,774
1,509
333
387
12 Batumarmar
16
3,308
5,611
388
400
13 Pasean
16
5,395
1,905
260
128
Jumlah
59,964
14,094
2,383
2,789
Sumber: RTRW Kabupaten Pamekasan, 2008

Jumlah
(Ha)
4,810
7,189
3,186
4,086
2,647
7,149
8,848
8,604
5,242
3,071
7,003
9,707
7,688
79,230

II - 13

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

Gambar 2.7
Peta Kelerengan Kabupaten Pamekasan

Gambar 2.8
Peta Ketinggian Kabupaten Pamekasan

II - 14

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

Untuk kemiringan wilayah Kabupaten Pamekasan terbagi atas empat karakteristik yaitu:
1. Kelerangan 0-15 % merupakan daerah datar sampai landai, penyebarannya meliputi seluruh
kecamatan di Kabupaten Pamekasan dengan luas daerah ± 59.964 Ha, dengan luasan tersebar
adalah di Kecamatan Pademawu yaitu seluas 7.189 Ha
2. Kelerangan 15-25 %, merupakan daerah miring sampai berbukit, penyebarannya meliputi
sebagaian besar wilayah Kecamatan Pamekasan dengan luas daerah ± 14.094 Ha, dengan luasan
tersebat adalah di Kecamatan Batumarmar yaitu seluas 5.611 Ha
3. Kelerangan 25-40 %, merupakan daerah berbukit sampai curam, penyebarannya hanya meliputi
tujuh kecamatan di Kabupaten Pamekasan dengan luas daerah ± 2.383 Ha, dengan luasan
tersebar adalah Kecamatan Kadur seluas 638 Ha
4. Kelerengan 40 %, merupakan daerah sangat curam, penyebarannya hanya pada enam kecamatan
di Kabupaten Pamekasan dengan luas daerah ± 2.789 Ha dengan luasan terbesar berada di
Kecamatan Kadur seluas 956 Ha
2.4.2

Gambaran Geohidrologi
Kabupaten Pamekasan memiliki 21 buah sungai dimana untuk sungai terpanjang yaitu sungai

Samadjid. Pola aliran sungai yang terdapat di Kabupaten Pamekasan merupakan sumber air
permukaan mengikuti pola aliran sungai sejajar teranyam, berkelok putus, cagar alam bersifat tetap,
sementara dan berkala. Untuk panjang sungai yang ada tersebut berkisar antara 2-12 km, dimana
yang terpanjang adalah Sungai Samadjid dan yang terpendek adalah Sungai Bringin dan Sungai
Dingin dengan panjang 2 km.
Selain sungai, di Kabupaten Pamekasan juga terdapat sumber mata air sebanyak 35 mata air
dengan kapasitas sumber bervariasi antara 5 l/dt sampai 475 l/dt pada musim penghujan dan 4 4 l/dt
sampai 374 l/dt pada musim kemarau. Sebagian besar sumber mata air ini dimanfaatkan untuk
keperluan irigasi, kebutuhan sehari-hari, serta dimanfaatkan sebagai sumber air minum. Dari jumlah 35
mata air hanya 19 mata air yang dikelola oleh PDAM dan digunakan masyarakat setempat untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Berdasarkan hasil pengamatan Kabupaten Pamekasan juga memiliki embung diantaranya
embung Padelegan, Potoan’ Loak dan lainnya yang dimanfaatkan sebagai sumber air untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari penduduk.
II - 15

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

Kabupaten Pamekasan memiliki wilayah pantai yaitu pantai utara dan selatan, untuk kegiatan
yang ada di Pantai Utara selain kegiatan nelayan juga menghubungkan Pamekasan dengan Pulau
Kalimantan dalam kegiatan perdagangan terutama kayu, sedangkan untuk pantai selatan yang
bermangrove dengan kencederungan kegiatan adalah nelayan.
Tabel 2.6
Hidrologi Kabupaten Pamekasan
No

Nama Sungai/Kali

Panjang (km)

1 Samadjid
2 Sumber Payung
3 Sela
4 Bungbunter
5 Lemongan
6 Galuran
7 Tambak Poteh
8 Egrang
9 Topoh
10 Bringin
11 Dingin
12 Kramat
13 Bates
14 Jliket
15 Kloang
16 Angsoka
17 Pasean
18 Berlanjang
19 Batu Bintang
20 Lesong
21 Temburu
Sumber: RTRW Kabupaten Pamekasan, 2008

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Keterangan

12.0
11.0
10.0
10.0
6.0
5.5
7.0
8.1
2.5
2.0
2.0
4.2
3.2
3.5
5.0
6.7
5.6
5.0
4.6
6.0
7.5

Tabel 2.7
Sumber Mata Air di Kabupaten Pamekasan
Debit Rata-Rata (L/dt)
Nama Mata Air
Lokasi
Musim Hujan
Musim Kering
Batu Karang
Kowel
5
Sentaman
Lawangan Daya
5
Panaguan
Panaguan
70
29
Tempel
Duko Timur
5
21
Raja
Bicorong
475
374
Penang
Somalang
150
138
Prompong
Bajang
68
59
Balis
Klopang Barat
86
66
Bungar
Pakong
50
30
Nyato
Palalang
36
34
II - 16

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 
No

Nama Mata Air

Lokasi

11 Balang
Bendungan
12 Pancoran
Palalang
13 Cangkring
Cenclecen
14 Ubek
Ubek
15 Kereman
Palalang
16 Bumeh
Bicorong
17 Bajang
Bajang
18 Duko
Pakong
19 Koipoh
Bicorong
20 Sanip
Bajang
21 Kenek
Bendungan
22 Biogas
Klopang Barat
23 Taman Waru
Waru Timur
24 Taman Bangser
Bangsal Laok
25 Bangsoka
Pasanggar
26 Kebun
Ambender
27 Pegantenan
Pegantenan
28 Ba'oloh
Ambender
29 Ombak
Tebul Barat
30 Siri
Pegantenan
31 Ponjanan
Pojanan
32 Kalbuh
Batu Kerbuy
33 Dempo Timur
Dempo Timur
34 Enis
Dempo Timur
35 Jrengoh
Dempo Timur
Sumber: RTRW Kabupaten Pamekasan, 2008

Debit Rata-Rata (L/dt)
Musim Hujan
Musim Kering
35
22
29
21
23
19
17
12
18
16
18
12
15
10
11
10
11
10
11
8
9
6
5
4
85
75
17
11
115
77
36
30
47
36
18
9
10
7
5
4
16
12
61
52
35
25
14
11
10
7

II - 17

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

Gambar 2.9
Peta Sumber Mata Air Kabupaten Pamekasan

2.4.3

Gambaran Geologi
Struktur geologi wilayah Kabupaten Pamekasan terdiri dari Holosen Alluvium, Pliosen Limeston

Facies, Miosen Sedimentary Facies, dan Clecies Clay Sedimentary. Sedangkan penyebaran jenis
tanah Kabupaten Pamekasan digolongkan atas enam bagian, yaitu:


Kompleks mediteran grumosol, regosol dan litosol



Kompleks mediteran merah dan litosol



Kompleks brown forest soil, litosol dan mediteran



Alluvial kelabu kekuningan



Hidromorf



Asosiasi Hidromorf kelabu dan planosol coklat kekelabuan

II - 18

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

Gambar 2.10
Peta Geologi Kabupaten Pamekasan

Gambar 2.11
Peta Jenis Tanah Kabupaten Pamekasan

II - 19

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

2.4.4

Gambaran Klimatologi
Seperti daerah Indonesia pada umumnya Kabupaten Pamekasan mempunyai iklim tropis yang

ditandai dengan adanya dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pada musim hujan
berlangsung antara Bulan Oktober-April dan musim kemarau berlangsung antara Bulan April-Oktober.
Suhu udara di Kabupaten Pamekasan bergerak antara 280 C – 300 C dengan kelembaban
udara rata-rata 80 %. Curah hujan rata-rata per bulan sebesar 56,22 mm dengan jumlah hari hujan
perbulan selama 6 hari.

Gambar 2.12
Peta Klimatologi Kabupaten Pamekasan

2.4.5

Kondisi Perekonomian
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah total nilai produksi barang dan jasa yang

diproduksi di wilayah (regional) tertentu dalam waktu tertentu (satu tahun). PDRB dapat digunakan
untuk melihat sektor yang memberikan kontribusi/peranan dalam perekonomian suatu wilayah. PDRB
Kabupaten Pamekasan dapat dilihat pada tabel berikut.

II - 20

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 
Tabel 2.8
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2011-2013 (Juta Rp)
Tahun
Lapangan Usaha
2011 *)
2012 *)
2013 **)
Pertanian

2.728.635 3.074.647 3.424.916

Pertambangan dan Penggalian

56.391

59.647

69.680

Industri Pengolahan

163.328

185.705

211.466

Listrik, Gas dan Air

50.543

55.728

62.119

Bangunan

300.148

332.192

388.205

Perdagangan, Hotel & Restoran

992.887 1.153.021 1.329.274

Pengangkutan dan Komunikasi

229.104

265.129

306.289

Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan

362.561

413.496

475.084

Jasa-jasa

731.727

818.965

910.867

PDRB
5.615.323 6.358.529 7.177.901
Sumber: Kabupaten Pamekasan dalam Angka, 2014
Tabel 2.9
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2000
Tahun 2011-2013 (Juta Rp)
Tahun
Lapangan Usaha
2011 *)
2012 *)
2013 **)
Pertanian

1.077.722,46 1.129.595,04 1.172.656,08

Pertambangan dan Penggalian

27.740,49

28.159,37

29.963,39

Industri Pengolahan

65.734,62

70.194,64

75.385,14

Listrik, Gas dan Air

22.440,91

24.138,03

25.574,89

Bangunan

108.064,17

115.109,95

125.306,38

Perdagangan, Hotel & Restoran

363.862,10

399.750,84

440.459,96

Pengangkutan dan Komunikasi

108.735,05

119.083,34

130.502,56

Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan

160.191,27

172.182,78

186.569,09

Jasa-jasa

372.821,65

394.936,31

420.686,22

PDRB
2.307.312,72 2.453.150,30 2.607.103,71
Sumber: Kabupaten Pamekasan dalam Angka, 2014
Tabel 2.10
Peranan Ekonomi Sektoral PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011-2013 (%)
Tahun
Lapangan Usaha
2011 *)
2012 *)
2013 **)
Pertanian

48,59

48,35

47,71

Pertambangan dan Penggalian

1,00

0,94

0,97

Industri Pengolahan

2,91

2,92

2,95
II - 21

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 
Lapangan Usaha

Tahun
2011 *)

2012 *)

2013 **)

Listrik, Gas dan Air

0,90

0,88

0,87

Bangunan

5,35

5,22

5,41

Perdagangan, Hotel & Restoran

17,68

18,13

18,52

Pengangkutan dan Komunikasi

4,08

4,17

4,27

Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan

6,46

6,50

6,62

Jasa-jasa
13,03
Sumber: Kabupaten Pamekasan dalam Angka, 2014

12,88

12,69

Tabel 2.11
Peranan Ekonomi Sektoral PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2011-2013 (%)
Tahun
Lapangan Usaha
2011 *)
2012 *)
2013 **)
Pertanian

46,71

46,05

44,98

Pertambangan dan Penggalian

1,20

1,15

1,15

Industri Pengolahan

2,85

2,86

2,89

Listrik, Gas dan Air

0,97

0,98

0,98

Bangunan

4,68

4,69

4,81

Perdagangan, Hotel & Restoran

15,77

16,30

16,89

Pengangkutan dan Komunikasi

4,71

4,85

5,01

Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan

6,94

7,02

7,16

Jasa-jasa
16,16
Sumber: Kabupaten Pamekasan dalam Angka, 2014

16,10

16,14

Dari tabel-tabel di atas dapat dilihat bahwa sektor yang memiliki kontribusi besar terhadap
perekonomian Kabupaten Pamekasan adalah sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel &
restoran. Akan tetapi, sektor pertanian mengalami penurunan kontribusi setiap tahunnya pada tahun
2011-2013 sedangkan sektor perdagangan, hotel & restoran mengalami kenaikan. Hal ini dapat dilihat
pada diagram berikut.

II - 22

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

Peranan Ekonomi Sektoral PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Jasa-jasa
Keuangan, Persewaan & Jasa…
Pengangkutan dan Komunikasi
2013 **)

Perdagangan, Hotel & Restoran

2012 *)
Bangunan

2011 *)

Listrik, Gas dan Air
Industri Pengolahan
Pertambangan dan Penggalian
Pertanian
0,00

20,00

40,00

60,00

Gambar 2.13
Peranan Ekonomi Sektoral PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011-2013

Peranan Ekonomi Sektoral PDRB Atas Dasar Harga Konstan
Jasa-jasa
Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan
Pengangkutan dan Komunikasi
2013 **)

Perdagangan, Hotel & Restoran

2012 *)
Bangunan

2011 *)

Listrik, Gas dan Air
Industri Pengolahan
Pertambangan dan Penggalian
Pertanian
0,00

20,00

40,00

60,00

Gambar 2.14
Peranan Ekonomi Sektoral PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2011-2013
II - 23

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

2.4.6

Isu-Isu Strategis Kabupaten Pamekasan
Isu-isu strategis Kabupaten Pamekasan berdasarkan RTRW Kabupaten Pamekasan tahun

2010-2030 antara lain sebagai berikut:
1. Peningkatan fungsi Perkotaan Waru sebagai kota kedua Kabupaten Pamekasan
2. Pengembangan Perkotaan Pamekasan sebagai PKW
3. Kesiapan Kabupaten Pamekasan dalam eksplorasi potensi-potensi Kabupaten Pamekasan (seperti
minyak di Kecamatan Kadur)
4. Kondisi Indeks Pembangunan Manusia yang masih lebih rendah dari rata-rata IPM Provinsi Jawa
Timur, dan kualitas pendidikan masyarakat yang masih jauh dari memadai, sehingga perlu adanya
peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan
5. Terjadinya proses perluasan dan pendalaman kemiskinan, yang diikuti dengan meningkatnya
jumlah pengangguran akibat keterbatasan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, sehingga
perlu penanggulangan kemiskinan dan pengangguran serta peningkatan pembangunan ekonomi
6. Kualitas pelayanan dasar di bidang kesehatan yang belum merata dan benar-benar berkualitas,
dari hal tersebut diperlukan adanya pembangunan fasilitas sehingga pelayanan bidang kesehatan
masyarakat dapat merata
7. Pembangunan infrastruktur yang belum merata dan belum tertata dengan baik, yang menjamin
kelestarian lingkungan secara berkelanjutan. Diperlukan adanya peningkatan aksesbilitas.
8. Jangkauan dan kualitas layanan publik yang belum berkembang maksimal, dan kinerja birokrasi
yang belum sepenuhnya profesional. Diperlukan adanya peningkatan infrastruktur dan
pembangunan tata ruang.
Isu-isu strategis Kabupaten Pamekasan berdasarkan RPJMD Kabupaten Pamekasan tahun
2013-2018 antara lain sebagai berikut:
1. Perlunya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, melalui peningkatan kualitas pendidikan dan
peningkatan layanan kesehatan dengan pokok-pokok informasi sebagai berikut:
a. Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Pamekasan, meningkat dari tahun ke tahun
yaitu, sebesar 63,13 prosen pada 2008, sebesar 63,81 prosen untuk tahun 2009, pada tahun
2010 menjadi sebesar 64,60 prosen, sebesar 65,48 prosen pada tahun 2011, dan pada tahun
2012 menjadi sebesar 65,72 prosen.

II - 24

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

b. Peningkatan dari tahun ke tahun ini, merupakan hal positif, namun demikian dikaitkan dengan
level IPM yang harus ditempuh, masih berada pada level “menengah bawah” oleh sebab itu,
perlu dilakukan upaya Lanjutan dalam rangka menuju level “menengah atas”
c. Peningkatan asesbilitas dan peningkatan kualitas pendidikan serta optimalisasi layanan
kesehatan dengan biaya yang murah terjangkau.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan IPM dilakukan melalui optimalisasi menuju
meningkatnya rata-rata pendidikan bagi masyarakat Kabupaten Pamekasan, meningkatnya usia
harapan hidup serta meningkatnya kemampuan daya beli masyarakat.
2. Perlunya perluasan penyediaan lapangan kerja dalam upaya menekan angka kemiskinan, dengan
pokok-pokok informasi sebagai berikut:
a. Tingkat kesempatan kerja Kabupaten Pamekasan tahun 2008 sebesar 96,58 prosen, dan
terjadi peningkatan menjadi sebesar 97,82 prosen pada tahun 2009. Adapun pada tahun 2010
terjadi penurunan menjadi sebesar 96,47 prosen, pada tahun 2011 terjadi peningkatan menjadi
sebesar 97,11 prosen, dan pada tahun 2012 naik lagi menjadi 97,70 prosen.
b. Kondisi data ini menggambarkan informasi positif, namun demikian, masih diperlukan upaya
lanjutan melalui penyediaan lapangan kerja dalam rangka menekan angka pengangguran
menjadi sekecil mungkin.
c. Berdasarkan pendataan terakhir, angka kemiskinan Kabupaten Pamekasan 20,94 prosen. Ini
berarti masih memerlukan upaya untuk menekan lebih rendah pada tahun – tahun mendatang.
d. Berbagai bantuan telah diberikan kepada masyarakat miskin melalui pelayanan kesehatan dan
pelayanan pendidikan secara gratis (terjangkau), pelatihan dan pemberdayaan masyarakat
desa, bantuan bahan pangan pokok, serta berbagai program/kegiatan lainnya. Namun karena
kondisi keterbatasan APBD program yang dibebankan belum mampu menangani secara
menyeluruh.
e. Untuk itu, dalam rangka menekan angka kemiskinan, masih diperlukan keterlibatan para
pelaku ekonomi dan atau masyarakat peduli kemiskinan maupun upaya penguatan usaha
mandiri melalui program/kegiatan pemberdayaan masyarakat.
3. Laju pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal perlu didorong supaya lebih cepat, dengan
pokok-pokok informasi sebagai berikut:
a. Dominasi sektoral PDRB Kabupaten Pamekasan dari tahun ke tahun berada pada sektor
pertanian, baru perdagangan dan jasa.
II - 25

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

b. Struktur ekonomi Kabupaten Pamekasan meerupakan struktur ekonomi agraris, sehingga
dalam menunjang pertumbuhan ekonomi relatif lambat, upaya intensifikasi pertanian maupun
jaring distribusi dan pemasaran hasil produk pertanian perlu dikembangkan sehingga tingkat
pertumbuhan ekonomi juga dapat didorong dari sektor lain.
c. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pamekasan tahun 2008 sebesar 5,53 prosen, yang
kemudian menjadi sebesar 5,18 prosen, pada tahun 2009, dan selanjutnya berturut-turut
meningkat sebesar 5,75
d. prosen pada tahun 2010, sebesar 6,21 prosen pada tahun 2011 dan diproyeksi sebesar 6,32
prosen pada tahun 2012.
e. Dikaitkan dengan laju pertumbuhan masing-masing sektor masih perlu dipacu lebih cepat.
Untuk itu, diperlukan upaya lanjutan untuk menggeser dominasi struktur ekonomi Kabupaten
Pamekasan dapat melaju relatif lebih cepat dan kontribusi sektor lain utamanya perdagangan
dan jasa untuk tahun ke depan harus mampu dikembangkan, karena pada sektor tersebut
Kabupaten Pamekasan masih memiliki peluang untuk tetap di atas Kabupaten Sampang dan
Sumenep.
f.

Kurangnya penanaman investasi bentuk industri relatif sedikit, berakibat cakupan penyerapan
tenaga kerja relatif kecil, untuk itu, diperlukan upaya lanjutan guna menarik investasi di
Kabupaten Pamekasan.

4. Perkembangan Teknologi informasi menimbulkan kekhawatiran terhadap pengikisan budaya
agamis, dengan pokok – pokok informasi sebagai berikut:
a. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi serta telah beroperasinya Jembatan
Suramadu dan akan tumbuhnya kawasan industri/perdagangan, dikhawatirkan akan
berpengaruh terhadap perubahan pola kehidupan masyarakat Pamekasan, baik sosial budaya
maupun sosial ekonomi
b. Pada sisi lain masyarakat Pamekasan memiliki budaya agamis yang perlu dipertahankan.
Untuk itu, dalam merespons kondisi di atas, diperlukan upaya lanjutan untuk tetap melestarikan
budaya agamis di lingkungan masyarakat Pamekasan.
5. Perlunya Pengelolaan Lingkungan Secara Arif Untuk Menghadapi Globalisasi dan Perubahan Iklim,
dengan pokok-pokok informasi sebagai berikut:
a. Terjadinya globalisasi di berbagai sektor selain berdampak positif namun juga mempunyai
dampak negatif. Berkembangnya perekonomian masyarakat dan berkembangnya investasi
II - 26

Laporan Akhir

RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pamekasan Tahun 2017-2021
 
 

 

sering berdampak terhadap banyaknya pengelolaan sumber daya alam yang tidak
memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan. Perubahan peruntukan suatu kawasan sering
berdampak terjadinya pencemaran dan polusi sehingga menyebabkan terjadinya konflik-konflik
lingkungan.
b. Perubahan musim yang tidak menentu di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia menjadi
indikasi bahwa perubahan iklim secara global telah terjadi. La Nina dan El Nino sering terjadi
sehingga kekeringan dan banjir menjadi sesuatu yang tidak asing kita alami. Perubahan iklim
sering tidak diantisipasi secara berkelanjutan dan masih banyak masyarakat dan instansi
belum memahami pengelolaan lingkungan yang arif dalam mengahadapi perubahan iklim.

II - 27

Laporan Akhir