Pelayanan tutorial para suster SS.CC dalam rangka meningkatkan motivasi belajar anak Blok Beas Bandung berdasarkan konstitusi kongregasi SS.CC - USD Repository
PELAYANAN TUTORIAL PARA SUSTER SS.CC DALAM RANGKA
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK BLOK BEAS
BANDUNG BERDASARKAN KONSTITUSI KONGREGASI SS.CC
S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
Oleh: Renni Magdalena Nahampun
NIM: 051124025
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN
KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada
Seluruh anggota Kongregasi Hati Kudus Yesus dan Hati tersuci Maria (SS.CC) Yang telah memberi kesempatan menimba ilmu serta mendukung dengan doa, cinta, kepercayaan, dan perhatian khususnya selama menjalani dan menyelesaikan studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
M O T T O
” Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala- nyala dan layanilah Tuhan.” (Rm 12: 11)
ABSTRAK
Judul Skripsi ini adalah PELAYANAN TUTORIAL PARA SUSTER
SS.CC DALAM RANGKA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
ANAK BLOK BEAS BANDUNG BERDASARKAN KONSTITUSI
KONGREGASI SS.CC. Penulis memilih judul ini, karena selama berkarya
sebagai pendamping anak-anak dalam pelayanan tutorial di Bandung, penulis mempunyai keprihatinan terhadap motivasi belajar anak Blok Beas Bandung. Fakta menunjukkan bahwa motivasi belajar anak Blok Beas sangat kurang. Anak- anak lebih banyak menggunakan waktu untuk bermain dan menonton tayangan TV dari pada belajar. Akibatnya anak sering bolos dari sekolah bahkan anak bisa sampai drop out dari sekolah.
Melihat realitas ini para suster SS.CC yang memiliki spiritualitas; Merenungkan, Menghayati dan Mewartakan Kabar Gembira, mewujudkan spiritualitas tersebut dengan melakukan suatu program berupa bimbingan belajar (pelayanan tutorial) untuk membantu anak-anak dalam rangka meningkatkan motivasi belajar mereka. Pelayanan ini, diharapkan akan membantu anak-anak untuk memperoleh pengetahuan yang cukup dalam menghadapi perubaha n zaman yang moderen ini. Pelayanan tutorial ini dilaksanakan setiap hari Minggu pukul 10.00-16.30 dengan alasan agar semua anak yang tertarik untuk mengikuti kegiatan tersebut dapat hadir. Pelayanan tutorial ini awalnya diikuti oleh tiga puluhan anak yang didampingi oleh para suster SS.CC dan para postulan SS.CC baik, laki- laki dan perempuan serta beberapa relawan dari Universitas Parahyangan. Dalam perjalanan waktu jumlah anak yang ikut pelayanan tutorial ini semakin bertambah hingga sekarang sudah mencapai 150 anak dengan jumlah tutor yang sama. Dalam hal ini dapat dikatakan pelayanan tutorial (bimbingan belajar) memiliki pengaruh positif dalam rangka meningkatkan motivasi belajar anak. Untuk mempertahankan kualitas pelayanan tutorial ini, perlu jumlah pendamping ditambah. Tetapi untuk menambah jumlah tutor tidaklah mudah dan yang mungkin dilaksanakan adalah meningkatkan kualitas para tutor.
Untuk membantu para tutor mempertahankan kualitas pelayanan tutorial dalam rangka meningkatkan motivasi belajar anak Blok beas, bahkan kalau bisa meningkatkannya, penulis menawarkan program pendalaman iman dengan model Biblis berinspirasikan Cinta kasih Yesus sendiri sebagai Sang Pelayan dan Guru yang baik. Dengan pendalaman iman ini para tutor diajak berproses bersama dalam merefleksikan dan membagikan pengalaman suka dan duka dalam melakukan tugas mereka sebagai tutor, sehingga para tutor termotivasi untuk semakin meningkatkan dan mempertahankan kualitas pelayanan mereka didasarkan pada Cinta kasih Yesus sebagai Guru dan teladan mereka.
ABSTRACT
The title of this thesis is: THE TUTORIAL SERVICE OF SSCC
SISTERS AND THEIR EFFORTS IN IMPROVING LEARNING
MOTIVATIONS OF THE CHILDREN FROM BLOK BEAS -BANDUNG,
ACCORDING TO THE SSCC CONSTITUTION. The writer choose this
topic because during the time when the writer was working there as one of the assistant teachers (tutor) for the children, the writer was concerned about the learning motivation of the children from Block Beas, Bandung. The writer found that the reality of the learning motivations of the children from Block Beas, Bandung, is very low. The children use most of their time for playing and watching the television than learning. The consequence is they always absent from school, even many of them must drop out from their school.
Faced with this reality, SSCC sisters who have the spirituality to contemplate, to live, and to announce to the world God’s love, try to concretize their spirituality by doing a kind of program like learning guidance or tutorial service to help the children in their studies and improving their learning motivations. This kind of service hopefully can help the children to get the knowledge they need to face this changing world. The tutorial service is offered every Sunday, starting at 10.00 until 16.30 so that many children who are interested can attend this program. When it started, only thirty (30) children began to follow this program, accompanied by SSCC sisters and postulants. But after that, they grews in number, now they are more than one hundred and fifty (150) children, although the assistants (tutor) are more less the same in number as when it started. In this case, we can say that the tutorial service has good influence in the efforts for improving the learning motivations of the children. To improve the quality of this program, the assistants are needed more, but it is very difficult. So, what can we do is to try to improve the quality of the assistants themselves.
To help the assistant s to maintain and even to improve their quality of their service and to progress the learning motivations of the children from Block Beas, Bandung, the writer gives a solution that is a program of faith sharing. This program is doing by taking examples from the Bible inspired by Jesus’ love as a good servant and good teacher. By this faith sharing, the assistants invited to progress together by reflecting and sharing their experiences, happiness and sadness, in doing their duty as assistants, so that they are more motivated to maintain and to improve their quality of service which is based on Jesus’ love, as their teacher and model.
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih kepada Tuhan yang Maha baik karena kasihNya yang amat besar, telah mendampingi, membimbing, dan menerangi hati, budi dan pikiran penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
PELAYANAN TUTORIAL PARA SUSTER SS.CC DALAM RANGKA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK BLOK BEAS BANDUNG BERDASARKAN KONSTITUSI KONGREGASI SS.CC.
Skripsi ini ditulis bertolak dari keprihatinan penulis akan minimnya kesadaran para orang tua dan anak-anak Blok Beas Bandung terhadap pentingnya pendidikan di zaman sekarang. Oleh sebab itu penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk membantu para suster SS.CC dalam rangka meningkatkan motivasi belajar anak Blok Beas Bandung.
Penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan karena bantuan banyak pihak, yang dengan kesetiaan, kesabaran, dan penuh kasih mendukung penulis melalui doa, pemberian motivasi, dan sumbangan ide- ide yang baik, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis dengan setulus hati mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Drs. H.J. Suhardiyanto, SJ, selaku dosen pembimbing utama, yang telah memberikan perhatian, meluangkan waktu, mendampingi, membimbing penulis dengan penuh kesabaran, memberi semangat, masukan dalam proses penyelesaian skripsi ini hingga selesai.
2. Dr. C.B. Putranta, SJ., selaku dosen penguji II dan dosen pembimbing akademik yang terus- menerus mendampingi, mendukung, membimbing dan memberikan dorongan kepada penulis selama menempuh studi di IPPAK ini, dan dalam mempertanggungjawabkan skripsi ini.
3. Ibu Dra. J. Sri Murtini, M.Si. selaku dosen penguji III yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mempelajari keseluruhan isi dari skripsi ini serta memberi dukungan kepada penulis dalam mempertanggungjawabkan skripsi ini.
4. Segenap Staf Dosen Prodi IPPAK, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, yang telah mendidik dan membimbing penulis selama belajar hingga selesainya penulisan skripsi ini.
5. Segenap Staf Sekretariat dan Perpustakaan Prodi IPPAK, dan seluruh karyawan bagian lain yang telah memberi dukungan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
6. Sr. Aurora Laguarda Navaro, SS.CC, selaku pemimpin Kongregasi SS.CC se- ASIA yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk membekali diri dengan menempuh studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
7. Sr. Maria Nieves Arguello, SS.CC, selaku pemimpin Kongregasi SS.CC di Indonesia yang telah memberikan ijin, dukungan dan membantu penulis melakukan penelitian di Blok Beas tempat anak-anak diberikan pelayanan tutorial.
8. Para saudariku sekomunitas yang pernah tinggal bersama penulis selama studi di Yogyakarta yang telah banyak memberikan dukungan, perhatian, dan fasilitas selama menempuh studi.
9. Para tutor dan anak-anak yang ikut dalam kegiatan tutorial di Susteran SS.CC Band ung, yang telah merelakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membantu penulis sehingga penulis memperolah data penelitian sederhana.
10. Saudara-saudariku anggota SS.CC laki- laki dan perempuan yang setia mendukung, memberi semangat, perhatian dan cinta kepada penulis selama studi dan dalam penyusunan skripsi ini.
10. Teman-teman seangkatan 2005 yang telah memberikan perhatian, dukungan dan bantuan kepada penulis dalam studi dan atas kerjasama yang baik selama perjalanan studi.
11. Bapak, ibu dan saudara-saudariku yang dengan setia memberikan perhatian, cinta dan semangat selama penulis menempuh studi di Yogyakarta ini.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per-satu, yang selama ini dengan tulus telah mendukung penulis dalam studi dan dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga Tuhan yang Maha kasih membalas budi baik mereka semua dengan berkat melimpah. Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan, pemahaman dan pengalaman penulis dalam menyusun skripsi ini, sehingga skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca untuk perbaikan skripsi ini. Akhirnya, penulis berharap semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca,
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN PENDAHULUAN……………………………………… i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………….... ii PENGESAHAN……………………………………………………………. iii PERSEMBAHAN………………………………………………………….. iv MOTTO…………………………………………………………………….. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………… vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………………………….. vii ABSTRAK…………………………………………………………………. viii ABSTRACT………………………………………………………………... ix KATA PENGANTAR……………………………………………………... x DAFTAR ISI…………………………………………………………...... xiv DAFTAR SINGKATAN…………………………………………………. xviii
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................ 1 A. Latar Belakang.................................................................................... 1 B. Rumusan Permasalahan…………………………………………… 7 C. Tujuan Penulisan………………………………………………….. 7 D. Manfaat Penulisan............................................................................... 8 E. Metode Penulisan………………………………………………….. 8 F. Sistematika Penulisan……………………………………………… 9 BAB II. GAMBARAN UMUM TENTANG PELAYANAN KONGREGASI SS.CC…………………………………………... 11 A. Pengertian Istilah “Pelayanan”……………………………………. 11 B. Pengertian Pelayanan Dalam Konteks Kitab Suci………………… 12 C. Pengertian Pelayanan Dalam Konteks Kongregasi SS.CC……….. 14
1. Arah Pelayanan………………………………………………… 17
2. Gambaran Pelaksanaan Pelayanan Tutorial…………………… 18
BAB III. BELAJAR KREATIF YANG MEMACU KREATIVITAS BELAJAR ANAK........................................................................
52 C. Spiritualitas SS.CC: Merenungkan, Menghayati dan Mewartakan Kabar Gembira..............................................................................
70 2. Persiapan Penelitian..................................................................
70 1. Tujuan pendidikan luar sekolah................................................
68 E. Dampak Pendidikan Luar Sekolah Bagi Anak-Anak Blok Beas Bandung........................................................................................
66 2. Sekolah Gratis...........................................................................
66 1. Realitas Perancis Pasca Revolusi .............................................
65 D. Aktualisasi Spiritualitas SS.CC Oleh Ibu Pendiri.........................
63 3. Mewartakan..............................................................................
59 2. Menghayati...............................................................................
56 1. Merenungkan............................................................................
49 B. Sasaran Pendidikan Luar Sekolah..................................................
23 A. Pengertian Belajar dan Motivasi Belajar.......................................
49 A. Pengertian Pendidikan Luar Sekolah.............................................
45 BAB IV. PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (PELAYANAN TUTORIAL) SEBAGAI AKTUALISASI SPIRITUALITAS SS.CC DALAM RANGKA MENJAWAB KEBUTUHAN PENDIDIKAN ANAK-ANAK DI BLOK BEAS BANDUNG...................................................................................
39 2. Belajar Kreatif sebagai jalan keluarnya....................................
39 1. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi............................................
37 C. Perlunya Belajar Kreatif sebagai Pendukung Motivasi Belajar....
36 2. Motivasi Ekstrinksik................................................................
36 1. Motivasi Intrinsik.....................................................................
34 B. Jenis-jenis Motivasi Belajar..........................................................
23 2. Pengertian Motivasi Belajar.....................................................
23 1. Pengertian Belajar....................................................................
71
b. Rumusan masalah...............................................................
74 c. Tujuan Penelitian................................................................
74 d. Manfaat Penelitian..............................................................
75 3. Metodologi Penelitian...............................................................
75 a. Jenis Penelitian....................................................................
75 b. Tempat dan waktu Penelitian..............................................
76 c. Populasi Penelitian dan sampel...........................................
76 d. Teknik Pengumpulan Data..................................................
77 1). Identifikasi Variabel.....................................................
77 2). Defenisi Operasional Variabel.....................................
77 4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data................................
79 a. Jenis data.............................................................................
79 b. Teknik dan instrumen pengumpulan data...........................
79 c. Analisis instrumen...............................................................
81 d. Teknik analisis data.............................................................
81 5. Hasil Penelitian dan Pembahasan..............................................
83 a. Hasil penelitian....................................................................
83 1). Uji persyaratan.............................................................
83 2). Analisis regresi.............................................................
87 b. Pembahasan.........................................................................
90 BAB V. PENINGKATAN AKTUALISASI SPIRITUALITAS SS.CC DI ZAMAN SEKARANG............................................................
92 A. Pendampingan Kelompok Belajar di Blok Beas............................
92 B. Peningkatan Karya SS.CC di Blok Beas........................................
94 C. Usulan Pendampingan bagi Para Tutor Bimbingan Belajar Berdasarkan Spiritualitas SS.CC...................................................
99
1. Tema dan tujuan program pendampingan para tutor kelompok belajar...................................................................................... 102
2. Usulan program pendampingan para tutor Blok Beas.............. 105
3. Keterangan................................................................................ 113
a. Satuan pertemuan dari tema 1............................................. 114
b. Satuan pertemuan dari tema 2............................................. 128
c. Satuan pertemuan dari tema 4............................................. 137
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN.................................................... 149 A. Kesimpulan.................................................................................... 149 B. Saran............................................................................................... 154 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 157 LAMPIRAN................................................................................................. 159 Lampiran 1: Kuesioner....................................................................... (1) Lampiran 2: Analisis Data.................................................................. (4) Lampiran 3: Regression...................................................................... (12) Lampiran 4: Correlations.................................................................... (16) Lampiran 5: Panduan Adorasi............................................................ (18)
DAFTAR SINGKATAN
A. Daftar Singkatan Kitab Suci Dalam skripsi ini, singkatan Kitab Suci mengikuti Kitab Suci Perjanjian
Lama dan Baru: dengan pengantar dan catatan singkat. (Dipersembahkan kepada Umat Katolik Indonesia oleh Direktoral Jenderal Bimas Katolik Departeman Agama Republik Indonesia dalam rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985, hal. 8.
Kis: Kisah para rasul Kej: Kitab Kejadian Mat: Injil Matius Rom: Surat Paulus Kepada Umat di Roma Yoh: Injil Yohanes
B. Daftar Singkatan Dokumen Resmi Gereja LG: Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatik Konsili Vatikan II tentang Gereja tanggal 21 November 1964 GS: Gaudium et Spes, Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II tentang Geraja di Dunia Dewasa ini, 7 Desember 1965.
C. Daftar Singkatan Umum Art: Artikel Bdk: Bandingkan
DO: Drop Out
IPPAK : Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Konst: Konsitusi KTSP: Kurikulum Tingkat Satua n Pembelajaran.
KB: Kelompok Bermain KV: Konsili Vatikan MB: Madah Bakti PAUD: Pendidikan Anak Usia Dini.
PS: Puji Syukur RT Rukun Tetangga SPSS: Statistical Product and Service Solutions TBC: Tuberculosis TK: Taman Kanak-kanak TPA: Taman Penitipan Anak TV: Televisi
VCD: Video Compact Disk
D. Singkatan lain SS.CC:
Sacratissimorum Cordium Jesu et Mariae
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehadiran Umat beriman Kristiani di tengah umat manusia hendaknya
dijiwai oleh cinta kasih Allah, sebab Allah menghendaki supaya kita saling mengasihi dengan cinta kasih yang sama (Yoh 4:11 dan Dokumen KV II, Dekrit “Ad Gentes” Art 12, hlm 416). Oleh karena cinta kasih Allah itu, setiap Umat beriman Kristiani khususnya kaum religius dipanggil untuk menghadirkan Kerajaan Allah di dunia melalui aneka ragam bentuk karya pelayanan, kehadiran, serta cara hidupnya di tengah masyarakat. Dalam rangka pelayanan kepada Allah, setiap religius diajak untuk mengikuti bimbingan Roh Kudus dari waktu ke waktu. Disadari bersama bahwa setiap religius adalah anggota Gereja, mereka turut pula mengemban tugas dan misi pelayanan Gereja yang misinya adalah pelayanan Kerajaan Allah. Maka pelayanan Kerajaan Allah adalah kenyataan panggilan hidup religius, oleh karena itu perlulah setiap religius kembali kepada spiritualitasnya dalam mengembangkan karya pelayanannya bagi masyarakat dan Gereja.
Konstitusi SS.CC
Bab 1 hal 1 mengatakan, bahwa Kongregasi Hati Kudus Yesus dan Hati Tersuci Maria (SS.CC) yang dasar spiritualitasnya adalah sembah sujud kekal di hadapan Sakramen Maha Kudus (Adorasi) dengan visi dan misi Konsekrasi dan doa silih kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Tersuci Maria, dengan merenungkan, menghayati dan mewartakan kepada dunia cinta kasih Allah yang telah menjelma dalam Yesus, terutama bagi mereka yang lemah, miskin dan menderita. Hal ini menjadi semangat dan cita-cita pendiri Kongregasi SS.CC: Good Mother Henriette dan Good Father Pie rre Coudrin. Kongregasi ini didirikan di Prancis pada tahun 1800 pada waktu terjadi Revolusi Perancis
Pelayanan kepada kaum miskin, persaudaraan dan semangat kekeluargaan menjadi ciri yang mewarnai spiritualitas SS.CC yang membawa konsekuensi bagi cara hidup para religius SS.CC. Hal ini diwujudkan para suster SS.CC di daerah Blok Beas Bandung, Jawa Barat. Blok Beas adalah nama daerah di mana para suster SS.CC memutuskan untuk membangun komunitas baru di Indonesia pada tahun 2000. Beas merupakan bahasa Sunda yang berarti beras. Pada awalnya daerah ini merupakan daerah persawahan yang dimiliki oleh keluarga Haji. Pada tahun 80-an sejumlah lahan dijual kepada para developer dan kemudian didirikan perumahan Sumber Sari, sementara lahan yang tersisa diubah menjadi kamar- kamar kontrakan seiring dengan kebutuhan para migran yang datang dari berbagai daerah untuk mengadu nasib di kota kembang, Bandung.
Kondisi hidup keluarga-keluarga pendatang ini pada umumnya menprihatinkan. Mereka mencari pekerjaan sebagai buruh kecil seperti pemulung sampah, tukang becak, pengupas bawang (buruh pasar), pembantu rumah tangga di perumahan Sumber Sari dan pekerjaan buruh lainnya. Sedikit dari antara mereka yang bisa bekerja di pabrik-pabrik seperti home industry, pedagang kaki lima, pedagang jalanan dan supir angkot.
Perkembangan zaman yang semakin maju membuat kehidupan masyarakat Blok Beas ini semakin memprihatinkan. Meskipun ada beberapa di antara mereka yang bekerja sebagai buruh pabrik dan pembantu rumah tangga namun tetap tidak mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari. Hal ini disebabkan oleh upah/gaji yang minim diperoleh dan juga kurangnya pendidikan mereka dalam pengelolaan/ menggunakan uang.
Dampak dari situasi ini adalah pendidikan untuk anak menjadi nomor terakhir. Dalam arti bahwa mereka umumnya tidak lagi menempatkan pendidikan anak sebagai sesuatu yang penting. Akibatnya banyak anak-anak mereka yang putus sekolah atau tidak sekolah sama sekali. Yang dipikirkan oleh mereka adalah, bagaimana mereka bisa bertahan hidup di zaman yang semakin sulit ini. Atas dasar itulah maka anak-anak yang masih dalam usia sekolah sudah didorong untuk menjadi buruh kecil di pabrik-pabrik atau pekerjaan apapun untuk menopang ekonomi keluarga. Anak yang seharusnya masih duduk di SMA harus membantu orang tuanya dan menikah. Diharapkan hal ini dapat mengurangi tanggung jawab para orang tua atas anaknya. Perkawinan dini di bawah lima belas tahun me rupakan hal biasa bagi masyarakat Blok Beas dan didukung oleh faktor budaya untuk menikahkan anak pada usia dini.
Selain rendahnya kesadaran akan pendidikan, kesadaran akan kesehatan, baik kesehatan pribadi dan keluarga maupun dalam skala umum, juga sangat rendah. Pola hidup yang tidak sehat, misalnya dengan membuang sampah sembarangan, fasilitas cuci dan masak yang seadanya dan akses air bersih yang jauh dari standar kesehatan, telah menimbulkan berbagai macam penyakit. Banyak di antara mereka yang menderita penyakit paru-paru basah, TBC, demam berdarah, diarhe, cikungkunyak, dan lain- lain. Realitas kumuh ini tentu saja terkait erat dengan gizi buruk yang menimpa khususnya anak-anak balita dan ibu hamil.
Di samping cara hidup yang sangat sederhana, mereka juga memiliki pola hidup yang mementingkan penampilan lahiriah, dalam arti mereka lebih banyak berusaha mempercantik diri daripada memperhatikan gizi dan kebersihan makanan. Selain itu, mereka juga mempunyai kecenderungan konsumerisme, yang bisa dilihat dari betapa miskinpun mereka berusaha memp unyai TV dan VCD
Umumnya mereka membeli pakaian atau alat-alat elektronik dengan cara player. kredit sedangkan untuk makan, mereka bisa hanya makan nasi dengan terasi goreng, ikan asin dan sambal belaka. Pada umumnya mereka juga memegang prinsip “apa yang mereka dapat hari ini digunakan untuk hari ini, untuk besok urusan besok”.
Pendidikan yang tertinggal juga menyebabkan laju pertambahan penduduk Blok Beas ini meningkat tajam. Mereka tidak memiliki cukup pengetahuan dan pemahaman untuk mengatur ataupun merencanakan kelahiran anak dalam keluarga yang dibangun. Tekanan kebutuhan dan kesulitan hidup yang mereka hadapi me mbuat hubungan suami isteri dijadikan menjadi salah satu sarana rekreasi untuk melupakan masalah- masalah hidup mereka dengan akibat terlalu banyak mempunyai anak.
Masalah lain yang sering terjadi di Blok Beas ini adalah kawin-cerai. Faktor-faktor yang mendukung masalah ini adalah budaya dan agama. Poligami adalah hal yang sangat biasa dan wajar terjadi pada masyarakat Blok Beas. Tidak jarang kita menjumpai seorang suami memiliki dua isteri dan tinggal di kontrakan kamar yang bersebelahan.
Melihat realitas semacam ini maka Kongregasi Hati Kudus Yesus dan Hati Tersuci Maria merasa terpanggil untuk hadir dan tinggal di antara mereka tanpa memandang perbedaan suku, agama, dll. Para suster SS.CC mencoba melakukan pendekatan kepada masyarakat Blok Beas ini dengan mengunjungi keluarga- keluarga yang ada di daerah tersebut. Banyaknya permasalahan yang mereka hadapi, membuat para suster SS.CC berusaha untuk menolong mereka dengan melihat bersama masyarakat tersebut, apa yang bisa dilakukan para suster untuk menolong mereka. Langkah- langkah yang dilakukan oleh para suster ini, dimulai dari memberi perhatian pada masalah “kawin-cerai”, dengan memberdayakan kaum perempuan, khususnya ibu-ibu yang ada di daerah tersebut dengan soft yang bisa me ngembangkan kepribadian dan kedewasaan berpikir mereka.
skills
Mendidik ibu- ibu supaya bisa mencari kegiatan lain sehingga mereka tidak hanya tergantung dari mata pencaharian suami. Dalam hal ini yang dilakukan para suster adalah menjalin relasi dengan masyarakat lain seperti tempat-tempat kerja dan tempat rajukan yang bisa mereka kerjakan di rumah sambil menjaga anaknya. Di samping itu mendidik mereka untuk lebih bijaksana dalam menggunakan uang dengan membuka koperasi simpan pinjam, denga n harapan, pada akhirnya mereka bisa membuka usaha kecil-kecilan yang dapat meningkatkan ekonomi mereka di kemudian hari.
Pendidikan terhadap anak-anak yang akan menjadi generasi penerus bangsa adalah masalah utama di daerah Blok Beas ini. Dalam hal ini para suster SS.CC melakukan pelayanan tutorial dalam kelompok belajar, berupa program bantuan beasiswa, dalam hal kesehatan berupa kerjasama dengan dokter setempat; kunjungan keluarga guna melihat dari dekat kebutuhan-kebutuhan masyarakat dengan tujuan utama, memberdayakan mereka untuk lebih maju dan bertanggung jawab dalam kehidupan yang lebih mandiri.
Khusus masalah Pendidikan, Kelompok Belajar dan beasiswa diperuntukkan bagi anak usia 4-15 tahun. Anak-anak dididik sesuai minat dan kebutuhan mereka. Pertemuan pendidikan alternatif ini diadakan setiap hari Minggu jam 10.00 sampai jam 16.00 dengan maksud agar anak-anak, baik yang sudah sekolah maupun yang belum sekolah termasuk yang drop out dari sekolah dapat mengikuti pendidikan luar sekolah/tutorial ini. Jumlah anak yang hadir dalam setiap pertemuan adalah + 90-140 orang. Peserta pendidikan tutorial ini kebanyakan dari anak-anak yang mendapat beasiswa dari suster SS.CC. Anak- anak diberikan beasiswa untuk mendapatkan pendidikan dari sekolah secara formal. Pada umumnya yang mendapat beasiswa ini adalah anak-anak dari RT 04 di mana Komunitas SS.CC berada dan juga dari RT lain sekitarnya. Para suster SS.CC ini tidak hanya memperhatikan pendidikan anak-anak juga memberikan nutrisi setiap akhir pelajaran. Dalam hal ini anak-anak dapat memperoleh gizi yang mereka butuhkan untuk mendukung pengetahuan mereka.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas penulis bermaksud untuk melihat sejauh mana pengaruh dari pelayanan tutorial para suster SS.CC dalam rangka meningkatkan motivasi belajar anak Blok Beas Bandung untuk mendukung program pemerintah dalam memeratakan pendidikan di Indonesia.
B. Rumusan Permasalahan
Dari uraian di atas ada beberapa hal yang ingin dicermati lebih lanjut, yang menjadi titik berangkat dari penulisan skripsi ini. Adapun masalah yang ingin dirumuskan adalah:
1. Bagaimana Latar Belakang Spiritualitas SS.CC dalam pengembangan pendidikan melalui pelayanan tutorial di Blok Beas Bandung?
2. Seberapa besar peranan kelompok belajar (pendidikan alternatif) dalam rangka meningkatkan motivasi belajar anak di Blok Beas Bandung?
3. Apa faktor pendukung dan penghambat pelaksanan pendidikan alternatif yang
dilakukan oleh para suster SS.CC dalam meningkatkan motivasi belajar anak di Blok Beas Bandung?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan ini adalah:
1. Untuk menunjukkan hubungan Spiritualitas SS.CC dengan pengembangan pendidikan melalui pelayanan tutorial di Blok Beas Bandung.
2. Untuk mengetahui seberapa besar peranan kelompok belajar (pendidikan luar sekolah) dalam rangka meningkatkan motivasi belajar anak di Blok Beas Bandung.
3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pela yanan tutorial yang dilakukan oleh para suster SS.CC dalam meningkatkan motivasi belajar anak di Blok Beas Bandung.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Kongregasi SS.CC Memberikan sumbangan gagasan bagi tercapainya tujuan dan maksud kehadiran para suster SS.CC di daerah Blok Beas Bandung. Khususnya setelah melihat gambaran, tentang dampak pelayanan tutorial yang sudah terlaksana terhadap perkembangan motivasi belajar anak.
2. Bagi Penulis Menambah pemahaman akan pentingnya pendidikan luar sekolah/ pelayanan tutorial/ bagi anak-anak dalam rangka meningkatkan motivasi belajar anak.
E. Metode Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini penulis akan menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu metode yang memanfaatkan gambaran dan analisis hasil studi kepustakaan dan penelitian di lapangan. Dengan studi kepustakaan untuk memperoleh gambaran mengenai “Pelayanan Tutorial para suster SS.CC dalam rangka meningkatkan motivasi belajar anak Blok Beas Bandung berdasarkan Konstitusi Kongregasi SS.CC, agar mereka tumbuh dan berkembang, baik secara rohani maupun jasmani”.
F. Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai penulisan ini, penulis akan menyampaikan pokok-pokok gagasan dalam penulisan ini.
BAB I: Berisikan pendahuluan, yang meliputi latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II: Menguraikan Gambaran Umum Pelayanan Kongregasi SS.CC. yang meliputi Pengertian Pelayanan istilah “Pelayanan”, Arti Pelayanan dalam Kitab Suci, Pelayanan dalam Konstitusi SS.CC; Arah Pelayanan dan Gambaran Pelaksanaan Pelayanan Tutorial yang sudah terjadi.
BAB III: Menguraikan Belajar Kreatif yang Memacu Kreativitas Belajar Anak yang meliputi: Pengertian Belajar dan Motivasi Belajar, Jenis-jenis Motivasi Belajar, Perlunya Belajar Kreatif sebagai Pendukung Motivasi Belajar. BAB IV: Menguraikan Pendidikan Luar Sekolah (Pelayanan Tutorial) sebagai Aktualisasi Spiritualitas SS.CC dalam Rangka Menjawab Kebutuhan Pendidikan Anak-anak Blok Beas Bandung yang meliputi: Pengertian Pendidikan Luar Sekolah, Sasaran Pendidikan Luar Sekolah, Spiritualitas SS.CC: Merenungkan, Menghayati dan Mewartakan Kabar Gembira, Aktualisasi Spiritualitas SS.CC Oleh Ibu Pendiri dan Dampak Pendidikan Luar Sekolah dalam Pendidikan Anak Blok Beas Bandung.
BAB V: Merupakan uraian tentang: Peningkatan Aktualisasi Spiritualitas SS.CC di Zaman Sekarang yang meliputi: Pendampingan Kelompok Belajar, Peningkatan Karya SS.CC di Blok Beas dan Usulan Pendampingan bagi para Tutor Bimbingan Belajar berdasarkan Spiritualitas SS.CC.
BAB VI: Menegaskan kembali isi pokok atau intisari dari skripsi ini beserta usul atau saran.
BAB II GAMBARAN UMUM
TENTANG PELAYANAN KONGREGASI SS.CC
A. Pengertian Istilah “Pelayanan” Pemahaman istilah “pelayanan” menurut etimologisnya. Istilah inimerupakan turunan kata kerja Latin “minister”, yang berarti “melayani” atau “menerima”. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan “to serve” yang juga berarti melayani, menyajikan, meladeni dan me nyuguhi. Bentuk kata benda dari istilah tersebut adalah “pelayan” dan “pelayanan” yang dalam bahasa Latin juga sejajar dengan istilah “ministerium”, dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan istilah “services”yang berarti jasa, dinas, pelayanan dan kebaktian. Kata benda “pelayan” dan “pelayanan” atau “layanan” dalam bahasa Indonesia dibedakan sebagai berikut: Sebutan “pelayan” berarti orang yang melayani. Sehingga kata “pelayan” lebih mengacu pada “subjek atau pelaku” atas usaha atau jasa tertentu yang diberikan kepada orang yang dilayani. Predikat orang atau subjek yang melayani adalah pembantu, pesuruh atau pelayan. Sedangkan kata “pelayanan” atau “layanan” adalah kata benda yang didefinisikan dalam beberapa arti, yaitu
1. Perihal atau cara melayani
2. Usaha melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan (uang): jasa
3. Kemudahan “yang diberikan” sehubungan dengan jual beli barang atau jasa.
Singkatnya kata benda “pelayanan” atau “layanan” mengacu pada cara,
bentuk, jenis atau metode, perbuatan dan kemudahan dalam hal melayani.
Bahasa Indonesia istilah “pelayanan” itu sendiri diartikan dalam beberapa arti: a. “Perbuatan” (cara hal dsb) melayani.
b. “Perlakuan”. Dengan demikian, istilah “pelayanan” selalu merujuk pada tiga aspek, yaitu: 1). Aspek yang berkaitan dengan pelaku atau subjek, yaitu motivasi, tujuan dan daya yang menggerakkan subjek atau pelaku dalam usaha atau pelayanannya.
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan oleh subjek adalah isi atau roh dari pelayanannya.
2). Aspek yang berkaitan dengan jenis, metode dan bentuk pendekatan yang digunakan oleh subjek atau pelaku untuk mengkonkritkan motivasinya.
3). Aspek yang berkaitan dengan manfaat, pengaruh dan implikasi dari pelayanan tersebut bagi orang yang dilayani dan subjek yang melayani itu sendiri.
Istilah pelayanan tidak serta merta menunjuk pada pengertian teknis semata tetapi juga pada pengertian lebih luas dan mendasar. Dalam hal ini, pelayanan merupakan ungkapan atau ekspresi keyakinan seseorang kepada sesamanya. Dengan demikian pengertian pelayanan mengarah pada cara atau jalan hidup seseorang.
B. Pengertian Pelayanan dalam Konteks Kitab Suci
Sebagai sebuah istilah, Kitab Suci tidak memberikan penjelasan tentang istilah pelayanan tetapi sebagai sebuah arti, model, motivasi dan bentuk dari pelayanan dapat kita telusuri dalam Kitab Suci. Karena Kitab Suci sendiri bukanlah kamus atau ensiklopedi, tetapi lebih merupakan kumpulan kisah iman (narasi iman) umat tentang Allah dalam Yesus Kristus. Kitab Suci memiliki nuansa yang jelas untuk menjelaskan istilah pelayanan. Hal ini ditemukan dalam diri Yesus sendiri. Kitab Suci juga bisa sebagai sumber informasi tentang Allah melalui Yesus Kristus Putra-Nya. Melalui Yesus Kristus informasi tentang Allah menjadi jelas dan nyata. Terutama melalui Sabda, tindakan (karya), wafat dan kebangkitan-Nya.
Dalam konteks tersebut, Yesus Kristus bisa diposisikan sebagai seorang pelayan Allah. Yesus menghadirkan dan memperkenalkan Allah kepada dunia melalui tindakan pelayanan Yesus kepada manusia sampai wafat di salib. Dalam konteks ini, latar belakang istilah pelayanan dapat ditemukan dalam cara hidup dan misi Yesus. Karena itu, istilah pelayanan ditempatkan dalam konteks pemberian diri atau cara hidup Yesus kepada Allah. Sehingga definisi pelayanan adalah sebagai sebuah aktivititas dan sebuah tindakan diri Allah dalam Yesus. Yesus sebagai pelayan Allah sampai Ia wafat bagi orang yang dilayani-Nya. Sebagai sebuah istilah, kata “pelayanan” kita bisa temukan dalam Mrk 10: 43 – 45: “Aku datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani”. Dalam kalimat ini Yesus mau menegaskan identitas diri-Nya sebagai seorang pelayan yang tidak mau dilayani oleh orang yang dilayani-Nya. Dengan kata lain, pelayan itu harus memiliki kualitas dari dalam dirinya yaitu sikap rendah hati. Mat 23:11 “Barang siapa yang terbesar di antara kamu hendaklah ia menjadi pelayanmu”. Meskipun dua perikop tersebut tidak menyebutkan secara explisit istilah pelayanan tetapi dalam kata “dilayani” dan “melayani” sudah terkandung unsur istilah pelayanan. Sehingga istilah pelayanan dalam konteks Kitab Suci memiliki arti sebagai berikut:
1. Sebuah tindakan pemberian diri,
2. Sebuah partisipasi “dalam” dan partisipasi “untuk” atau sebagai tindakan aktif atas misi,
3. Sebuah sikap terhadap subjek yang dilayani.
Maka istilah “pelayanan” sebagai sebuah arti selalu pertama-tama atas inisiatif dan kehendak Allah sendiri. Allah yang bertindak dan berpartisipasi dalam hidup konkrit manusia dalam diri Yesus. Tindakan Allah yang demikian dapat diartikan sebagai tindakan pelayanan demi keselamatan manusia.
C. Pengertian Pelayanan dalam Konteks Kongregasi SS.CC
Pendiri Kongregasi tidak memberikan definisi istilah pelayan secara explisit. Namun, pelayanan sebagai sebuah arti atau pemahaman yang dapat kita telusuri dalam cara atau panggilan hidup pendiri kongregasi SS.CC. Para pendiri kongregasi SS.CC sudah menunjukkan ciri dan bentuk pelayanan dalam tugas dan karya mereka. Dimensi pelayanan itu terungkap dalam kegiatan misi dan keterlibatan mereka dalam membangun iman umat gereja lokal. Aspek pelayanan itu juga kita temukan dalam Konst. SS.CC, 1990: art.5 yang menyebutkan: “...The
Eucharistic celebration and contemplative adoration make us participate in the
attitudes and sentiment of Jesus before the Father and before the world ”, dan
dikuatkan “...Our vocation commits us to participate in the mission of Jesus by
proclaiming the Good News of that Love which alone fully repairs, liberates and
reconcile ”(Konst, art. 57). Perayaan Ekaristi dan adorasi kontemplatif membuat
kita berpartisipasi dalam perasaan dan tindakan Yesus di hadapan Bapa dan dunia. Panggilan warga SS.CC membuat mereka berpartisipasi dalam misi Yesus dengan mewartakan Kabar Baik tentang Cinta yang memulihkan, membebaskan dan mendamaikan. Bentuk konkrit dari pelayanan “...we dedicate ourselves in a
special way to the task of education. By our apostolic services, whether in
pastoral work, in schools or elsewhere, we wish to contribute to the promotion of
the human person and to education in faith ...” (Konst, art. 59). Dalam arti bahwa
kita mengabdikan diri kita dengan cara yang khusus pada pendidikan. Dengan pelayanan apostolik, baik karya pastoral dalam pendid ikan atau kegiatan lain, kita mau/ingin menyumbang sesuatu bagi perkembangan pribadi manusia dan pada pendidikan dalam iman. Aspek pelayanan juga sangat jelas dalam tujuan kongregasi yaitu: menghayati dan menghidupi empat masa hidup Yesus dalam masa kanak-kanak, masa tersembunyi, masa hidup karya dan kematian. Keempat masa hidup Yesus yang demikian dikonkritkan dalam bentuk tindakan karya dan pelayanan kongregasi. Di sini penulis hanya menyebutkan beberapa dari sekian banyak artikel dalam konstitusi yang menjelaskan arti pelayanan baik sebagai jenis, bentuk, motivasi, tujuan dan dasarnya. Maka arti pelayanan selalu ditempatkan dalam konteks pemberian diri dan tindakan ambil bagian dalam misi Allah sendiri. Panggilan hidup seorang SS.CC adalah menjadi seorang pelayan Allah atau untuk melayani. Atau dalam bahasa lain, seorang SS.CC adalah pribadi yang berpartisipasi aktif “dalam” dan “bersama” Yesus di dunia dengan merenungkan, menghayati dan mewartakan kepada dunia Cinta Tuhan yang menjelma dalam diri Yesus (Konst, art. 2), sehingga dasar pelayanan kongregasi SS.CC adalah Allah yang berbelaskasih dan Allah yang menyelamatkan manusia, sehingga isi dari pelayanan itu sendiri adalah Allah sendiri sedangkan bentuk pelayanan bisa berbeda sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan jaman.
Dalam hal ini para suster SS.CC yang baru tumbuh di Indonesia mewujudkan karyanya dalam bentuk pelayanan sosial. Pelayanan sosial dalam bentuk pendampingan anak-anak yang tidak bisa masuk sekolah karena terkendala dengan biaya sekolah dan anak-anak yang drop out dari sekolah. Hal ini diberikan dalam bentuk kelompok belajar (tutorial) setiap hari Minggu dan pendampingan belajar khusus bagi mereka yang tidak mampu mengikuti pelajaran di sekolah.
Selain mendampingi anak-anak, para suster SS.CC juga mendidik penduduk Blok Beas untuk membiasakan diri dengan menabung dengan membuka Credit Union (CU) atau Koperasi Simpan Pinjam. Credit Union ini dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat setempat pada umumnya dan diolah oleh mereka atas bantuan para suster SS.CC. Dengan adanya Credit Union ini mereka mendapat kesempatan untuk menambah modal mereka dalam membuka usaha kecil-kecilan yang diharapkan dapat membantu biaya pendidikan anak-anak mereka. Dalam hal ini mereka diharapkan pelaha n-lahan mengubah pola hidup mereka yang konsumeris. Diharapkan, mereka juga semakin mampu keluar dari prinsip “apa yang didapat hari ini untuk hari ini dan masalah besok untuk besok (senang sesaat tanpa ada perhitungan untuk hari besok)”.
1. Arah Pelayana n
Kehadiran komunitas suster-suster SS.CC di Blok Beas menjadi kepanjangan kepedulian Gereja terhadap dunia /masyarakat (Gaudium et Spes art.