Penerapan Dissenting Opinion Dalam Putusan Tindak Pidana Pencucian Uang“ (Studi Kasus Putusan No.21 Pid.Sus-Tpk 2015 Pn.Mdn.)

ABSTRAK
Yonggi Benhard Malau *
Prof. Madiasa Ablisar, SH., MS. **
Rafiqoh Lubis, SH., M.Hum. ***
Praktek pencucian uang kotor, uang tunai, atau kekayaan lain yang berasal
dari aktivitas kriminal termasuk hasil korupsi dengan tujuan menghilangkan asalusul dari uang haram itu merupakan suatu bisnis yang menggiurkan.
Perbuatan pencucian uang di samping sangat merugikan masyarakat, juga
sangat merugikan negara karena dapat mempengaruhi dan merusak stabilitas
perkonomian nasional atau keuangan negara dengan cara meningkatkan berbagai
kejahatan.
Sejalan dengan ketentuan yang menegaskan bahwa Indonesia adalah
Negara hukum, maka salah satu prinsip yang harus dipegang erat adalah
menjamin penyelenggaraan kekuasaan lembaga peradilan. Dalam menjalankan
peradilan, hakim memiliki kekuasaan yang bebas, merdeka, dan terlepas dari
segala pengaruh guna menegakkan ketertiban, keadilan, dan kepastian hukum
yang mampu memberikan pengayoman kepada masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah sistem peradilan
Indonesia memandang dissenting opinion sebagai suatu hal yang memberikan
ruang bebas bagi hakim dalam menghasilkan suatu putusan yang adil, bermanfaat,
danuntuk merefleksikan nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat serta
denyut rasa keadilan publik, dan bagaimana penerapan dissenting opinion dalam

putusan pengadilan tindak pidana pencucian uang No.21/Pid.SusTPK/2015/PN.Mdn.
Penelitian dalam skrpsi ini diarahkan kepada penelitian hukum normatif
(yuridis normative) dengan pendekatan studi kasus. Kasus yang diteliti berkaitan
dengan penerapan dissenting opinion dalam tindak pidana pencucian uang dengan
menelaah Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri
Medan dengan nomor perkara 21/Pid.Sus-TPK/2015/PN.Mdn. atas nama
terpidana Pandapotan Kasmin Simanjuntak sebagai Bupati Kabupaten Toba
Samosir.
Adapun metode penelitian yang akan digunakan dalam penulisan ini
adalah dengan mengkaji/menganalisis norma hukum berupa bahan-bahan hukum
primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier agar dapat menjawab
setiap permasalahan. Metode pengumpulan data ditempuh dengan studi pustaka
(Library Research). Sedangkan alanisa data dilakukan dengan metode analisis
kualitatif.

*
**
***

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, selaku Dosen Pembimbing I Penulis
Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, selaku Dosen Pembimbing II Penulis

vi
Universitas Sumatera Utara