RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU. docx
RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU
Filsafat dalam bahasa Inggris, yaitu philosophy,adapun dari bahasa
yunani: philosophiayang terdiri dari philos (cinta) atau philia
(persahabatan, tertarik kepada) dan sophos (hikmah, kebijaksanaana,
pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, intelegensi). Jadi, secara
etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran (love of
wisdom).
A. Ruang Lingkup Filsafat Ilmu
1. Objek Kajian Filsafat Pada dasarnya, setiap ilmu memiliki dua macam
objek, yaitu objek material dan objek formal. Objek material adalah
sesuatu yang dijadikan sasran penyelidikan, seperti tubuh manusia adalah
objek material ilmu kedokteran. Adapun objek formalnya adalah metode
untuk memahami objek material tersebut, seperti pendekatan deduktif
dan induktif. Filsafat sebagai proses berpikir yabg sistematis dan radikal
juga memiliki objek matreial dan objek formal. Objek material filsafat
adalah segala yang ada. Segala yang ada mencakup yang tampak dan
tidak tampak. Ada yang tampak adalah dunia empiris, dan yang tidak
tampak adalah alam metafisika. Adapun, objek formal filsafat adalah
sudut pandang yang menyeluruh, radikal, dan rasional tentang segala
yang ada.
PENALARAN
Pengertian Penalaran
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, penalaran berasal dari kata nalar yang berarti
pertimbangan baik buruk, budi pekerti dan akal budi. Dari pengertian tersebut terdapat kata
akal yang merupakan sarana untuk berfikir. Kemampuan menalar hanya di miliki oleh
manusia. Dengan kemampuan menalar manusia dapat mengembangkan pengetahuan
lainyang kian hari kian berkembang.
Dari pengetahuan hasil penalaran, manusia dapat menentukan nilai moral, etika dan estetika.
Tujuan manusia mengembangkan pengetahuan adalah untuk mengatasi dan memenuhi
tantangan hidup.
Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penalaran akan terus berkembang. Faktor yang
menyebabkan pengetahuan berkembang dengan pesat adalah :
1. Bahasa
Bahasa merupakan sarana komunikasi yang sangat efektif dan penting dalam kehidupan
manusia yang berfungsi untuk menyampaikan informasidan jalan fikiran yang melatar
belakangi informasi tersebut kepada orang lain, baik secara lisan maupun tulisan.
2. Mempunyai kerangka berfikir tertentu
Kerangka berfikir yang dimaksud adalah di mulai dengan mengamati fakta dan data,
menganalisa hubungan sebab akibat sampai kepada penarikan sebuah kesimpulan.
Penalaran merupakan kegiatan berfikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam
menemukan kebenaran. Karekteristik tersebut ditandai dengan pola berfikir yang runtut
dengan menggunakan kaidah-kaidah yang baku.
Hakikat Penalaran
Pada uraian terdahulu, dijelaskan bahwa penalaran merupakan suatu proses berfikir dalam
menarik suatu kesimpulan yang menghasilkan pengetahuan. Hakikat dari penalaran adalah
berfikir secara logis dan sistematis dengan mengikuti alur tertentu berdasarkan pengamatan
dan penginderaan dalam menemukan suatu kebenaran.
Penalaran yang merupakan suatu proses mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
1. Adanya logika
2. Bersifat analitik
Pengetahuan yang digunakan dalam penalaran bersumber pada rasio dan fakta. Pendapat
yang mengatakan rasio sebagai sumber kebenaran melahirkan faham rasionalisme, sdangkan
pendapat yang menyatakan fakta yang tertangkap memlalui penginderaan dan pengalaman
sebagai sumber kebenaran melahirkan faham empirisme. Pengetahuan ilmiah dibangun
berdasarkan rasionalisme dan empirisme dan inilah yang di sebut pengetahuan ilmiah.
LOGIKA
Pengertian Logika
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu menghadapi perubahan dan permasalahan .
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan pemikiran yang teratur dan terarah agar
didapat keputusan yang benar atas penyelesaian masalah tersebut. Cara berpikir yang
demikian disebut logika.
Logika adalah ilmu kecakapan menalar atau berfikir dengan tepat ( The Science and art
of correct thingking ) (Dr.W. Poespoprojo, 1989). Pengertian diatas mengindikasikan bahwa
berfikir atau menalaar adalah kegiatan akal budi manusia untuk mengolah pengetahuan yang
kita terima melalui panca indra dan ditujukan untuk mencapai suatu kebenaran .
Berfikir menunjukkan suatu bentuk kegiatan akal yang khas dan terarah. Dalam katagori
ini hasil lamunan dan hayalan tidak termasuk kegiatan berfikir. Suatu pemikiran dikatakan
tepat dan jitu bila dilakukan dengan penganalisaan, pembuktian dengan alasan-alasan
tertentu dan adanya kaitan antara yang satu dengan lainnya. Pemikiran yang demikian
disebut dengan logis.
KEBENARAN
1.
Teori Konsistensi : teori kebenaran salin berhubungan koheren, (KEBENARAN RASIO)
Perumusan : Phytagoras dikembangkan = Hegel (abad 19)
Prinsip : Deduksi (umum khusus)
Tingkat kebenaran: kuat/lebih meyakinkan
- Sesuatu itu benar jika ia mengandung yang koheren, artinya kebenaran itu konsisten dengan
kebenaran yang sebelumnya - Kebenaran ialah kesesuaian antara suatu pernyataan dan
pernyataan lainnya yang sudah lebih dahulu kita ketahui dan diakui benar.
- Suatu kepercayaan adalah benar bukanlah karena bersesuaian dengan fakta melainkan ia
bersesuaian atau berselarasan dengan binaan pengetahuan yang kita miliki 20
- Matematika ialah bentuk pengetahuan yang penyusunannya dilakukan pembuktian
berdasarkan teori koheren, plato dan aristoteles mengembangkan teoti koherensia
berdasarkan pola pemikiran yang dipergunakan euclid dalam pengukuran ilmu ukurnya.
2. Teori Korespondensi (KEBENARAN FAKTUAL)
Sesuatu itu benar jika ada yang dikonsepsikan sesuai dengan objeknya (fakta).
Prinsip : Induksi (umum à khusus)
Tingkat kebenaran: agak rendah karena sifat metode induksi itu sendiri
Perumus :Bertrand Russel (1872 – 1970 ) awalnya adalah aristoteles( Dr Ali Anwar M,si hal
21) -Kebenaran itu dicapai setelah diadakan pengamatan dan pembuktian (observasi dan
verifikasi) -Kebenaran itu berupa kesesuaian (korespondensi) antara yang dimaksud oleh
suatu pendapat dan apa yang sungguh-sungguh merupakan faktanya Contoh : ”Ibu kota
negara RI adalah Jakarta karena faktanya memang demikian, bila dikatakan Bandung maka
itu tidaklah benar
3. Teori Pragmatis
Pencetus : Charles S. Peirce (1835 – 1914) makalah tahun 1878” How to Make Our ideas
Clear”
Para ahlinya : Willian james (1842 – 1910) John Dewey (1859 – 1952)
Tingkat kebenaran : Lemah karena ada unsur subyekti Sesuatu itu benar jika menimbulkan
akibat positif
Benar tidaknya suatu pendapat , teori atau dalil semata-mata tergantung pada berfaedah
tidaknya pendapat tersebut bagi manusia untuk bertindak dalam penghidupannya, yaitu ada
nilai praktis ada hasilnya.
ONTOLOGIS
Pengertian Ontologis
Ontologi berarti ilmu hakikat yang menyelidiki alam nyata dan bagaimana keadaan
yang sebenarnya: apakah hakikat dibalik alam nyata ini. Ontologi menyelidiki hakikat dari
segala sesuatu dari alam nyata yang sangat terbatas bagi pancaindra kita.
EPISTIMOLOGIS
Pengertian Epistimologis
Epistemologi adalah pengetahuan yang berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan
seperti apakah pengetahuan, cara manusia memperoleh dan menangkap pengetahuan dan
jenis-jenis pengetahuan. Menurut epistemologi, setiap pengetahuan manusia merupakan hasil
pemeriksaan dan penyelidikan benda hingga akhirnya diketahui manusia. Epistemologi
membahas sumber, proses, syarat, batas fasilitas dan hakikat pengetahuan yang memberikan
kepercayaan dan jaminan bagi guru bahwa ia memberikan kebenaran kepada murid-muridnya
Pengertian Aksiologis
Aksiologi menyangkut nilai-nilai yang berupa pertanyaan apakah yang baik atau
bagus itu. Dalam definisi yang lain aksiologi merupakan suatu pendidikan yang menguji
manusia dan mengintegrasikan semua nilai tersebut dalam kehidupan manusia. Untuk
selanjutnya nilai-nilai tersebut ditanamkan dalam kepribadian anak
Pada dasarnya , setiap ilmu memiliki dua macam objek , yaitu objek material dan objek
formal. Objek material adalah sesuatu yang dijadikan sasaran penyelidikan,seperti tubuh
manusia adalah objek material ilmu kedokteran.
Filsafat sebagai proses berpikir yang sistematis dan radil juga memiliki objek material dan
objek formal. Objek material filsafat adalah segala yang ada. Segala yang ada mencakup ada
yang tampak dan ada yang tidak tampak.
Objek material filsafat atas tiga bagian, yaitu yang ada dalam alam empiris,yang ada dalam
pikiran, dan yang ada dalam kemungkinan adapun, objek formal,dan rasional adalah sudut
pandang yang menyeluruh,radiakl,dan rasional tentang segala yang ada.setelah berjalan
beberapa lama kajian yang terkait dengan hal yang empiris semakain bercabang dan
berkembang, sehingga menimbulkan spesialisasi dan menampakkan kegunaan yang
peraktis.inilah peruses terbentuknya ilmu secara bersenambungan .Will Durant
mengibaratkan filsafat bagaikan pasukan mariner yang merebut pantai untuk pendaratan
pasukan infanteri.
Karena itu, filsafat oleh para filosofi disebut sebagai induk ilmu. Sebab,dari filsafat lah, ilmuilmu moderen dan konten pontemporer berkembang, sehingga manusia dapat menikmati ilmu
dan sekaligus buahnya,yaitu teknologi.
Penalaran adalah kemampuan manusia untuk melihat dan memberikan tanggapan tentang apa
yang dia lihat. Karena manusia adalah makhluk yang mengembangkan pengetahuan dengan
cara bersungguh-sungguh, dengan pengetahuan ini dia mampu membedakan mana yang baik
dan mana yang buruk.
Penalaran juga merupakan kemampuan berfikir cepat, tepat dan mantap. Selain itu penalaran
merupakan proses berfikir dan menarik kesimpulan berupa pengetahuan.
Manusia adalah satu-satunya makhluk yang mengembangkan pengetahuan secara
bersungguh-sungguh. Namun bukan hanya manusia yang mempunyai pengetahuan binatang
juga mempunyai pengetahuan. Perbedaan pengetahuan manusia dan hewan adalah hewan
hanya diajarkan hal-hal yang menyangkut kelangsungan hidupnya (survival) contohnya
apabila ada bencana mereka akan cepat bersembunyi atau mencari tempat yang aman
sedangkan manusia dengan cara mengembangkan pengetahuannya dia akan berusaha
menghindari dan mencari penyebab terjadinya bencana sampai bagaimana mengatasinya.
Nama logika untuk pertama kali muncul pada filusuf Cicero (abad ke -1 sebelum Masehi),
tetapi dalam arti ‘seni berdebat’. Alexander Aphrodisias (sekitar permulaan abad ke-3
sesudah Masehi) adalah orang pertama yang mempergunakan kata ‘logika’ dalam arti ilmu
yang menyelidiki lurus tidaknya pemikiran kita
Selain itu kata logika diturunkan dari kata “logike” (bahasa yunani), yang berhubungan
dengan kata benda logos, suatu yang menunjukkan kepada kita adanya hubungan yang erat
dengan pikiran dan kata yang merupakan pernyataan dalam bahasa. Jadi, secara etimologi,
logika adalah ilmu yang mempelajari pikiran melalui bahasa. Logika juga bisa dikatakan
penarikan kesimpulan dari apa yang dianggap benar dari suatu proses penalaran.
Dalam logika berfikir dipandang dari sudut kelurusan dan ketepatannya. Karena berfikir lurus
dan tepat, merupakan objek formal logika. Di samping dua filusuf di atas (Cicero dan
Alexander Aphrodisias) Aristoteles pun telah berjasa besar dalam menemukan logika.
Namun, Aristoteles belum memakai nama logika. Aristoteles memakai istilah ‘analika’ dan
‘dialektika’. Analika untuk penyelidikan mengenai argumentasi yang bertitik tolak dari
putusan-putusan yang benar sedangkan dialektika untuk penyelidikan mengenai argumentasi
yang bertitik tolak hipotsesis atau putusan yang tidak pasti kebenarannya
TEORI KORESPONDENSI TENTANG KEBENARAN
Teori yang pertama ialah teori korespondensi [Correspondence Theory of Truth], yang
kadang kala disebut The accordance Theory of Truth. Menurut teori ini dinyatakan bahwa,
kebenaran atau keadaan benar itu berupa kesesuaian [correspondence] antara arti yang
dimaksud oleh suatu pernyataan dengan apa yang sungguh-sungguh terjadi merupakan
kenyataan atau faktanya. Teori korespondensi ini sering dianut oleh realisme/empirisme. K.
Rogers, adalah seorang orang penganut realisme kritis Amerika, yang berpendapat bahwa :
keadaan benar ini terletak dalam kesesuaian antara "esensi atau arti yang kita berikan" dengan
"esensi yang terdapat didalam obyeknya".
Filsafat dalam bahasa Inggris, yaitu philosophy,adapun dari bahasa
yunani: philosophiayang terdiri dari philos (cinta) atau philia
(persahabatan, tertarik kepada) dan sophos (hikmah, kebijaksanaana,
pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, intelegensi). Jadi, secara
etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran (love of
wisdom).
A. Ruang Lingkup Filsafat Ilmu
1. Objek Kajian Filsafat Pada dasarnya, setiap ilmu memiliki dua macam
objek, yaitu objek material dan objek formal. Objek material adalah
sesuatu yang dijadikan sasran penyelidikan, seperti tubuh manusia adalah
objek material ilmu kedokteran. Adapun objek formalnya adalah metode
untuk memahami objek material tersebut, seperti pendekatan deduktif
dan induktif. Filsafat sebagai proses berpikir yabg sistematis dan radikal
juga memiliki objek matreial dan objek formal. Objek material filsafat
adalah segala yang ada. Segala yang ada mencakup yang tampak dan
tidak tampak. Ada yang tampak adalah dunia empiris, dan yang tidak
tampak adalah alam metafisika. Adapun, objek formal filsafat adalah
sudut pandang yang menyeluruh, radikal, dan rasional tentang segala
yang ada.
PENALARAN
Pengertian Penalaran
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, penalaran berasal dari kata nalar yang berarti
pertimbangan baik buruk, budi pekerti dan akal budi. Dari pengertian tersebut terdapat kata
akal yang merupakan sarana untuk berfikir. Kemampuan menalar hanya di miliki oleh
manusia. Dengan kemampuan menalar manusia dapat mengembangkan pengetahuan
lainyang kian hari kian berkembang.
Dari pengetahuan hasil penalaran, manusia dapat menentukan nilai moral, etika dan estetika.
Tujuan manusia mengembangkan pengetahuan adalah untuk mengatasi dan memenuhi
tantangan hidup.
Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penalaran akan terus berkembang. Faktor yang
menyebabkan pengetahuan berkembang dengan pesat adalah :
1. Bahasa
Bahasa merupakan sarana komunikasi yang sangat efektif dan penting dalam kehidupan
manusia yang berfungsi untuk menyampaikan informasidan jalan fikiran yang melatar
belakangi informasi tersebut kepada orang lain, baik secara lisan maupun tulisan.
2. Mempunyai kerangka berfikir tertentu
Kerangka berfikir yang dimaksud adalah di mulai dengan mengamati fakta dan data,
menganalisa hubungan sebab akibat sampai kepada penarikan sebuah kesimpulan.
Penalaran merupakan kegiatan berfikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam
menemukan kebenaran. Karekteristik tersebut ditandai dengan pola berfikir yang runtut
dengan menggunakan kaidah-kaidah yang baku.
Hakikat Penalaran
Pada uraian terdahulu, dijelaskan bahwa penalaran merupakan suatu proses berfikir dalam
menarik suatu kesimpulan yang menghasilkan pengetahuan. Hakikat dari penalaran adalah
berfikir secara logis dan sistematis dengan mengikuti alur tertentu berdasarkan pengamatan
dan penginderaan dalam menemukan suatu kebenaran.
Penalaran yang merupakan suatu proses mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
1. Adanya logika
2. Bersifat analitik
Pengetahuan yang digunakan dalam penalaran bersumber pada rasio dan fakta. Pendapat
yang mengatakan rasio sebagai sumber kebenaran melahirkan faham rasionalisme, sdangkan
pendapat yang menyatakan fakta yang tertangkap memlalui penginderaan dan pengalaman
sebagai sumber kebenaran melahirkan faham empirisme. Pengetahuan ilmiah dibangun
berdasarkan rasionalisme dan empirisme dan inilah yang di sebut pengetahuan ilmiah.
LOGIKA
Pengertian Logika
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu menghadapi perubahan dan permasalahan .
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan pemikiran yang teratur dan terarah agar
didapat keputusan yang benar atas penyelesaian masalah tersebut. Cara berpikir yang
demikian disebut logika.
Logika adalah ilmu kecakapan menalar atau berfikir dengan tepat ( The Science and art
of correct thingking ) (Dr.W. Poespoprojo, 1989). Pengertian diatas mengindikasikan bahwa
berfikir atau menalaar adalah kegiatan akal budi manusia untuk mengolah pengetahuan yang
kita terima melalui panca indra dan ditujukan untuk mencapai suatu kebenaran .
Berfikir menunjukkan suatu bentuk kegiatan akal yang khas dan terarah. Dalam katagori
ini hasil lamunan dan hayalan tidak termasuk kegiatan berfikir. Suatu pemikiran dikatakan
tepat dan jitu bila dilakukan dengan penganalisaan, pembuktian dengan alasan-alasan
tertentu dan adanya kaitan antara yang satu dengan lainnya. Pemikiran yang demikian
disebut dengan logis.
KEBENARAN
1.
Teori Konsistensi : teori kebenaran salin berhubungan koheren, (KEBENARAN RASIO)
Perumusan : Phytagoras dikembangkan = Hegel (abad 19)
Prinsip : Deduksi (umum khusus)
Tingkat kebenaran: kuat/lebih meyakinkan
- Sesuatu itu benar jika ia mengandung yang koheren, artinya kebenaran itu konsisten dengan
kebenaran yang sebelumnya - Kebenaran ialah kesesuaian antara suatu pernyataan dan
pernyataan lainnya yang sudah lebih dahulu kita ketahui dan diakui benar.
- Suatu kepercayaan adalah benar bukanlah karena bersesuaian dengan fakta melainkan ia
bersesuaian atau berselarasan dengan binaan pengetahuan yang kita miliki 20
- Matematika ialah bentuk pengetahuan yang penyusunannya dilakukan pembuktian
berdasarkan teori koheren, plato dan aristoteles mengembangkan teoti koherensia
berdasarkan pola pemikiran yang dipergunakan euclid dalam pengukuran ilmu ukurnya.
2. Teori Korespondensi (KEBENARAN FAKTUAL)
Sesuatu itu benar jika ada yang dikonsepsikan sesuai dengan objeknya (fakta).
Prinsip : Induksi (umum à khusus)
Tingkat kebenaran: agak rendah karena sifat metode induksi itu sendiri
Perumus :Bertrand Russel (1872 – 1970 ) awalnya adalah aristoteles( Dr Ali Anwar M,si hal
21) -Kebenaran itu dicapai setelah diadakan pengamatan dan pembuktian (observasi dan
verifikasi) -Kebenaran itu berupa kesesuaian (korespondensi) antara yang dimaksud oleh
suatu pendapat dan apa yang sungguh-sungguh merupakan faktanya Contoh : ”Ibu kota
negara RI adalah Jakarta karena faktanya memang demikian, bila dikatakan Bandung maka
itu tidaklah benar
3. Teori Pragmatis
Pencetus : Charles S. Peirce (1835 – 1914) makalah tahun 1878” How to Make Our ideas
Clear”
Para ahlinya : Willian james (1842 – 1910) John Dewey (1859 – 1952)
Tingkat kebenaran : Lemah karena ada unsur subyekti Sesuatu itu benar jika menimbulkan
akibat positif
Benar tidaknya suatu pendapat , teori atau dalil semata-mata tergantung pada berfaedah
tidaknya pendapat tersebut bagi manusia untuk bertindak dalam penghidupannya, yaitu ada
nilai praktis ada hasilnya.
ONTOLOGIS
Pengertian Ontologis
Ontologi berarti ilmu hakikat yang menyelidiki alam nyata dan bagaimana keadaan
yang sebenarnya: apakah hakikat dibalik alam nyata ini. Ontologi menyelidiki hakikat dari
segala sesuatu dari alam nyata yang sangat terbatas bagi pancaindra kita.
EPISTIMOLOGIS
Pengertian Epistimologis
Epistemologi adalah pengetahuan yang berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan
seperti apakah pengetahuan, cara manusia memperoleh dan menangkap pengetahuan dan
jenis-jenis pengetahuan. Menurut epistemologi, setiap pengetahuan manusia merupakan hasil
pemeriksaan dan penyelidikan benda hingga akhirnya diketahui manusia. Epistemologi
membahas sumber, proses, syarat, batas fasilitas dan hakikat pengetahuan yang memberikan
kepercayaan dan jaminan bagi guru bahwa ia memberikan kebenaran kepada murid-muridnya
Pengertian Aksiologis
Aksiologi menyangkut nilai-nilai yang berupa pertanyaan apakah yang baik atau
bagus itu. Dalam definisi yang lain aksiologi merupakan suatu pendidikan yang menguji
manusia dan mengintegrasikan semua nilai tersebut dalam kehidupan manusia. Untuk
selanjutnya nilai-nilai tersebut ditanamkan dalam kepribadian anak
Pada dasarnya , setiap ilmu memiliki dua macam objek , yaitu objek material dan objek
formal. Objek material adalah sesuatu yang dijadikan sasaran penyelidikan,seperti tubuh
manusia adalah objek material ilmu kedokteran.
Filsafat sebagai proses berpikir yang sistematis dan radil juga memiliki objek material dan
objek formal. Objek material filsafat adalah segala yang ada. Segala yang ada mencakup ada
yang tampak dan ada yang tidak tampak.
Objek material filsafat atas tiga bagian, yaitu yang ada dalam alam empiris,yang ada dalam
pikiran, dan yang ada dalam kemungkinan adapun, objek formal,dan rasional adalah sudut
pandang yang menyeluruh,radiakl,dan rasional tentang segala yang ada.setelah berjalan
beberapa lama kajian yang terkait dengan hal yang empiris semakain bercabang dan
berkembang, sehingga menimbulkan spesialisasi dan menampakkan kegunaan yang
peraktis.inilah peruses terbentuknya ilmu secara bersenambungan .Will Durant
mengibaratkan filsafat bagaikan pasukan mariner yang merebut pantai untuk pendaratan
pasukan infanteri.
Karena itu, filsafat oleh para filosofi disebut sebagai induk ilmu. Sebab,dari filsafat lah, ilmuilmu moderen dan konten pontemporer berkembang, sehingga manusia dapat menikmati ilmu
dan sekaligus buahnya,yaitu teknologi.
Penalaran adalah kemampuan manusia untuk melihat dan memberikan tanggapan tentang apa
yang dia lihat. Karena manusia adalah makhluk yang mengembangkan pengetahuan dengan
cara bersungguh-sungguh, dengan pengetahuan ini dia mampu membedakan mana yang baik
dan mana yang buruk.
Penalaran juga merupakan kemampuan berfikir cepat, tepat dan mantap. Selain itu penalaran
merupakan proses berfikir dan menarik kesimpulan berupa pengetahuan.
Manusia adalah satu-satunya makhluk yang mengembangkan pengetahuan secara
bersungguh-sungguh. Namun bukan hanya manusia yang mempunyai pengetahuan binatang
juga mempunyai pengetahuan. Perbedaan pengetahuan manusia dan hewan adalah hewan
hanya diajarkan hal-hal yang menyangkut kelangsungan hidupnya (survival) contohnya
apabila ada bencana mereka akan cepat bersembunyi atau mencari tempat yang aman
sedangkan manusia dengan cara mengembangkan pengetahuannya dia akan berusaha
menghindari dan mencari penyebab terjadinya bencana sampai bagaimana mengatasinya.
Nama logika untuk pertama kali muncul pada filusuf Cicero (abad ke -1 sebelum Masehi),
tetapi dalam arti ‘seni berdebat’. Alexander Aphrodisias (sekitar permulaan abad ke-3
sesudah Masehi) adalah orang pertama yang mempergunakan kata ‘logika’ dalam arti ilmu
yang menyelidiki lurus tidaknya pemikiran kita
Selain itu kata logika diturunkan dari kata “logike” (bahasa yunani), yang berhubungan
dengan kata benda logos, suatu yang menunjukkan kepada kita adanya hubungan yang erat
dengan pikiran dan kata yang merupakan pernyataan dalam bahasa. Jadi, secara etimologi,
logika adalah ilmu yang mempelajari pikiran melalui bahasa. Logika juga bisa dikatakan
penarikan kesimpulan dari apa yang dianggap benar dari suatu proses penalaran.
Dalam logika berfikir dipandang dari sudut kelurusan dan ketepatannya. Karena berfikir lurus
dan tepat, merupakan objek formal logika. Di samping dua filusuf di atas (Cicero dan
Alexander Aphrodisias) Aristoteles pun telah berjasa besar dalam menemukan logika.
Namun, Aristoteles belum memakai nama logika. Aristoteles memakai istilah ‘analika’ dan
‘dialektika’. Analika untuk penyelidikan mengenai argumentasi yang bertitik tolak dari
putusan-putusan yang benar sedangkan dialektika untuk penyelidikan mengenai argumentasi
yang bertitik tolak hipotsesis atau putusan yang tidak pasti kebenarannya
TEORI KORESPONDENSI TENTANG KEBENARAN
Teori yang pertama ialah teori korespondensi [Correspondence Theory of Truth], yang
kadang kala disebut The accordance Theory of Truth. Menurut teori ini dinyatakan bahwa,
kebenaran atau keadaan benar itu berupa kesesuaian [correspondence] antara arti yang
dimaksud oleh suatu pernyataan dengan apa yang sungguh-sungguh terjadi merupakan
kenyataan atau faktanya. Teori korespondensi ini sering dianut oleh realisme/empirisme. K.
Rogers, adalah seorang orang penganut realisme kritis Amerika, yang berpendapat bahwa :
keadaan benar ini terletak dalam kesesuaian antara "esensi atau arti yang kita berikan" dengan
"esensi yang terdapat didalam obyeknya".