Jilid-15 Depernas 24-Bab-130

BAB 130. BIDANG KOMUNIKASI
SEKTOR: PERHUBUNGAN DARAT
POS, TELEPON dan TELEGRAP (PTT)
UMUM
§ 1622. Tindjauan
a: Pentingnja hubungan pos, telepon dan telegrap sebagai alat untuk
meninggikan kemakmuran suatu negara kiranja tak dapat disangkal,
dan sudah sepatutnja, bahwa terhadap hal tersebut perlu djuga ditjurahkan perhatian jang sewadjarnja.
b. Soal 2 jang mengenai hubungan sematjam itu tidak dapat dianggap
remeh, kalau kita insjaf akan luasnja wilajah kepulauan Indonesia jang
tak kurang besarnja dari Negara Amerika Serikat ataupun Eropah.
c. Terutama bagi Negara kita jang serba kekurangan alat2 dan teknis
masih lemah dan terbelakang karena akibat pendjadjahan dan peperangan. Lautan jang memisah be-ribu 2 pulau, adalah merupakan
rintangan jang besar bagi lantjarnja perhubungan, teristimewa perhubungan pos jang memerlukan alat 2 pengangkutan tertentu,
d. Hubungan pos, telepon dan telegrap terutama jang melajani antardaerah merupakan urat sjaraf bagi setiap negara. Untuk kontak jang
erat antara pelbagai daerah dibutuhkan hubungan jang tjepat dan
tepat. Inipun tak ketjil artinja bagi maksud Pemerintah untuk mempersatukan seluruh rakjat Indonesia dari SABANG sampai MERAUKE,
e. Karena pentingnja pemeliharaan jang se-baik 2nja dari pada hubungan 2
tersebut, maka hampir setiap pemerintah negara manapun menghendaki bahwa peranan jang se-besar 2nja atas pelaksanaannja dipegang
sendiri oleh pemerintah.
f.


Bag) Negara kita maksud ini telah seluruhnja tertjapai sedjak pengambil-alihan daerah konsessi Deli Spoorweg Maatshappij dan lain 2 perusahaan milik Belanda. Kini semua djaring 2 pos, telepon dan telegrap
bagi kepentingan umum telah dikuasai oleh Pemerintah, dan demikian
pula alat 2 pengangkutannja,

g. Djawatan Pos, Telepon dan Telegrap jang dibebani kewadjiban jang
berat itu telah berhasil dalam mendjalankan tugasnja untuk tetap
memelihara hubungan 2 dalam bidangnja, walaupun keadaan
lingkungan djawatan masih djauh dari pada sempurna.
h. Djawatan P.T.T. mulai peranannja dalam keadaan jang tidak memuaskan, Banjak gedung2 telah rusak akibat peperangan dan pendudukan,
lebih² mengenai alat2 jang ada tak dapat dikatakan baru lagi ataupun
modern. Jang diutamakan pada waktu itu ialah pembangkitan kembali
dari perhubungan2 dengan alat2 jang masih ada dan perbaikan dari
pada gedung² jang rusak.
3461

§ 1623, Keadaan sekarang
a. Seperti telah diuraikan diatas, Djawatan P.T.T. hingga kini masih
berada dalam keadaan serba kurang dan sukar. Hal 2 jang menjebabkan
keadaan jang kurang sempurna itu antara lain adalah sebagai berikut :

1. kerusakan 2 pada gedung 2 dan alat 2 perhubungan karma akibat
perang dunia, revolusi dan pergolakan 3 lainnja, seperti tersebut
dalam sub h.
2. kekurangan2 personil, dalam djumlah dan terutama dalam hal mutu,
karena perginja tenaga2 Belanda jang dahulu menduduki tempat 2
jang penting.
3. bertambah ramainja lalu-lintas dalam ketiga bidang P.T.T. dise babkan oleh bertambahnja penduduk, perkembangan perdagangan,
naiknja taraf pendidikan rakjat, dsb,
4, kurangnja anggaran belandja jang dapat disediakan berhubung
dengan keadaan keuangan negara.
b. Kerusakan2 pada alas2 dan gedung2 menjebabkan bahwa sebagian dari
anggaran belandja jang serba kurang tadi harus digunakan sekali gus
untuk reparasi dan pembangunan kembali agar stagnasi dalam perhu bungan dapat lekas diatasi, Karena itu perkembangan dan modernisasi
jang direntjanakan ber-kali 2 harus menunggu.
c. Kekosongan personil bermutu karena hal tersebut dalam pasal a, sub
2 tak mungkin segera diisi; waktu jang tidak pendek penga-laman
jang diperlukannja, Menurut laporan Djawatan P.T.T. pada tahun
1959, Djawatan tersebut masih mempunjai lowongan bagi sedjumlah
7865 pegawai, jang merupakan kira 2 22% dari djumlah pegawai jang
ada.

d. Dalam keadaan serba kurang ini, maka bertambah ramainja lalu-lintas
merupakan kesulitan jang sukar dapat diatasi, Ber-djedjal 2hja saluran2
telepon dan telegrap sudah merupakan suatu hal jang umum. Pengiriman
pos dengan lantjarnja melalui darat maupun udara memerlukan pengertian jang se-baik 2nja dari perusahaan pengangkutan jang tidak berada
dibawah wewenang atau kekuasaan Djawatan P.T.T. Menurut laporan
Djawatan P.T.T, perusahaan pengangkutan tidak dapat memberikan
servicenja jang sesuai dengan kebutuhan lalu-lintas pos, sehingga
dalam hal penjaluran pos pun diderita kesukaran 2,
e. Grafik 2 dan tabel 2 pada lampiran „A” memberi gambaran tentang
perkembangan lalu-lintas pos, telepon dan telegrap dan dari alat 2 dan
personilnja dari tahun 1950 sampai dengan tahun 1959 menurut tjatatan
Djawatan P.T.T. Dapat dilihat, bahwa pada umumnja djumlah 2 pekerdjaan tetap membubung dari tahun ketahun.
f. Dalam bidang telepon pada umumnja di-kota 2 besar sangat dirasakan
akan kebutuhan hubungan 2 tilpun. Pandjangnja daftar tunggu
(wachtlijst) dari penduduk jang menginginkan seluruh telepon pada
tiap kali dilakukan pelunasan perhubungan serta pentjatutan pesawat 2
telepon, semuanja ini menundjukkan bahwa hingga kini Djawatan
P.T.T. belum dapat melajani kebutuhan lalu-lintas telepon dalam kota 2
besar.


3462

g. Begitupun dengan membubungnja lalu-lintas telepon interlokal maka
saluran2 telepon interlokal jang ada sekarang masih perlu diperluas lagi.
Sudah tak mengherankan lagi, bahwa pada umumnja untuk perhubungan interlokal kebanjakan djurusan, waktu tunggu sampai ber djam2 harus ditoleransikan.
h. Dengan telegrap sipengirim tak perlu menunggu untuk dapat menjam-

paikan beritanja. Kekurangan akan saluran telegrap dinjatakan oleh
lamanja waktu antara disampaikan berita oleh para langganan dikantor
telegrap hingga diterimanja berita tersebut oleh jang dialamatkan.

Tidak djarang terdjadi, bahwa karena banjaknja telegram 2 jang harus
dilajani, sebagian terpaksa harus dikirim melalui pos biasa. Dengan
demikian ongkos tinggi jang telah dikeluarkan oleh sipengirim adalah
sia2 belaka. Akibat2 lainnja jang tak Baik mudah dipahami.
i. Walaupun belum mentjapai djumlah jang diinginkan, namun dalam
bidang2 pos, telepon dan telegrap telah nampak modernisasi sesuai
dengan teknik pada masa sekarang, antara lain telepon otomatis,
perhubungan2 dengan memakai telex, perhubungan sinar ultra pendek,
carried-telephony, radio single-side band, penggantian kawat 2 telepon

udara (luchtlijnen) dengan kabel dalam tanah, dsb.
j. Dapat dipahami, bahwa kekurangan anggaran belandja menjebabkan
tak mungkin penjempurnaan dalam segala bidang dilakukan sekaligus,
misalnja perluasan djaring2 pos, telepon dan telegrap sampai kebagian2
jang terpentjil jang tentunja djuga sangat penting bagi kemakmuran
rakjat Indonesia umumnja.
§ 1624. Keadaan jang mendjadi tudjuan
Tudjuan Umum.
a. Dibawah ini akan diuraikan, apa jang mendjadi tudjuan kita dalam
garis besarnja mengenal bidang pos, telepon dan telegrap, agar dapat
ditjapai hubungan jang Baik melalui saluran tersebut untuk membantu
melaksanakan program Pemerintahan perihal SANDANG-PANGAN
rakjat dan achirnja djuga untuk turut merealisasikan tudjuan Pemerin tah untuk mentjiptakan negara adil dan makmur jang ber-tjita 2kan
Sosialisme Ala Indonesia.
b. Dalam batas2 kemampuan jang berwadjib, hendaknja diusahakan perluasan djaring2 perhubungan sehingga tak ada suatu daerah atau pulaupun jang akan merasa dirinja sama sekali tersisih. Perhatian hendaknja
terutama ditudjukan kepada daerah 2 dan pulau2 jang berbatasan dengan
negara2 asing. Ini akan memperketjil kemungkinan akan pengasingan
penduduknja, smokel dan infiltrasi kedaerah Indonesia dari luar.
c. Dilihat dari sudut ekonomi perusahaan, perhubungan ketempattempat terpentjil itu nistjajalah menjebabkan Djawatan P.T.T. men
derita rugi, tetapi resiko ini diambil, mengingat kepentingannja bagi

masjarakat dan negara.
3463

d.

Waktu jang diperlukan untuk melaksanakan
perhubungan, ketjuali untuk djarak2 jang pendek,
pada umumnja masih djauh lebih lama dari
semestinja. Bagi pemerintah, keadaan demikian itu
dapat meng-akibatkan susahnja untuk melaksanakan
roda pemerintahan dengan tepat dan dapat pula
menjukarkan pemeliharaan keamanan negara. Bagi
masjarakat, kelambatan itu dapat pula merugikan,
terutama kalau hal ini mengenai berita 2 keluarga
atau masuk keperluan usaha 2 jang penting. Karena
itu, hendaknja waktu perhubungan itu diperpendek
sampai batas 2 waktu jang pantas. Sebagai antjar 2 ,
dalam djangka waktu lama, mulai tahun jang akan
datang dapat kiranja diusahakan untuk mentjapai
hasil 2 sebagai berikut:

matjam perhubungan

1
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

dalam waktu
telegram
(seluruh Indonesia) maksimal
satu hari
idem (sepulau)
12 djam
telepon (seluruh Indonesia)
12 djam
idem (sepulau)

6 djam
pos udara (seluruh Indonesia)
4 hari
idem (sepulau)
2
harihari
pos laut/darat (seluruh
10
pos darat
(sepulau)
3 hari

Perhubungan antara kota 2 besar harus dapat dilakukan
dalam waktu jang lebih singkat lagi, bergantung atas
banjak dan matjamnja fasilitet jang ada (untuk
telepon, waktunja dihitung dart waktu permintaan
perhubungan dilakukan),
e. Modernisasi dan penggantian alat 2 dan gedung 2 dari
Djawatan P.T.T. jang sudah tua, harus tetap
dilaksanakan,

karena
ini
mempengaruhi
perhubungan dengan luar negeri jang djuga
penting. Tjepat tidaknja perhubungan tersebut
tergantung pada sesuai tidaknja alat 2 perhubungan
kita dengan perkembangan teknik perhubungan luar
negeri.
Perdjandjian
internasional
perihal
perhubungan P.T.T.
menghendaki, bahwa
alat 2
perhubungan sebanjak mungkin harus disesuaikan,
agar lalu-lintas internasional tak terhambat oleh
karenanja,
f. Perhubungan pos adalah bagian jang mengenai
kepentingan semua lapisan masjarakat. Pemeliharaan
perhubungan ini dengan baik mempunjai efek

psychologis jang besar terhadap rakjat, Untuk
daerah 2 jang terpentjil kedatangan kiriman 2 pos pada
waktunja dapat menggembirakan rakjat disitu,
Pelajanan 2 pos setjara teratur hendaknja diperluas

sampai ke daerah 2 jang hingga kini belum
menikmatinja, terutama dinas pospaketnja.
g. Sebagaimana disinggung dalam pasal d (Keadaan
Sekarang), pengangkatan barang 2 pos kebanjakan
terletak
pada
tanggung
djawab
perusahaan 2
pengangkutan diluar Djawatan P.T.T. Dalam hal ini,
hendaknja Pemerintah bertindak, agar ketertiban
pengiriman pos di3464

djaga oleh perusahaan jang bersangkutan. Dengan demikian diharap
kelambatan pos sebagian dapat diatasi.

h. Kekurangan djumlah personil djuga dalam bidang pos dapat kiranja
dielakkan dengan mempergunakan mekanisasi dan otomatisasi setjara
modern. Tetapi karena kekurangan personil itu mudah-mudahan
adalah gedjala sementara sadja dan mekanisasi ataupun otomatisasi
selain dari mempertjepat pekerdjaan sebaliknja dapat menimbulkan
pengangguran, maka untuk sementara baik kiranja didirikan satu
model kantor-pos modern pertjobaan. Djikalau eksperimen itu menun djukkan sukses dan keadaan selandjutnja mengizinkan, maka dengan
tak usah membuang banjak waktu lagi, Djawatan P.T.T. dapat segera
memperluasnja. Perlu ditjatat bahwa karena ongkos 2 tinggi maka
mekanisasi ini hanjalah akan rendabel bagi kantor-pos 2 besar jang
perlu melajani ratus ribuan penduduk.
Hingga sekarang dinas pos masih belum sempat melakukan tugas tugasnja jang lain, jang pada waktu sebelum perang dunia telah pula
mendjadi kewadjibannja. Pembangkitan kembali dari dinas 2 lainnja
itu seperti :
1.
2.
3.
4.

dinas wessel tembusan (rembours).
dinas wessel telegrap dalam negeri.
dinas wessel luar negeri.
dinas tjek Angkatan Perang, dll.

hendaknja pula mendjadi tudjuan, mengingat akan pentingnja pelajanan-pelajanan tersebut guna masjarakat.
§ 1625. Tudjuan Chusus
a. Dalam kota2 besar,
1. Kawat telepon diatas tiang untuk dalam kota 2 besar kini selain
merusak pemandangan, ekonomis dan teknis sudah tak dapat
dipertanggung-djawabkan lagi. Dalam waktu se-singkat 2nja hendaknja "overhead lines " itu sudah dapat seluruhnja diganti dengan
kawat 2 dibawah tanah.
Rentjana ini sedapat mungkin sudah didjalankan sebelum djalan 2
raja dalam kota 2 besar diperbaharui, mengingat penggalian 2 jang
harus dibuat untuk menanam kabel 2 sepandjang djalan 2.
2. Material2 jang karena penggantian dengan Sistim baru untuk sementara masih dapat dipakai, digunakan terus bagi perluasan 2 di luar
kota misalnja sentral- tangan, kawat2 dan tiang2.
3. Sebagai target untuk melaksanakan perhubungan telepon lokal dalam kota2 besar dengan baik dalam masa 10 tahun jang akan datang
dapat diambil patokan kira 2 satu pesawat.
3465

b. Diluar kota besar,
1. Perhubungan telepon untuk daerah diluar kota besar harus diperluas dengan maksud agar tiada suatu daerah merasa dirinja terasing dari lainnja.
2. Alat2 untuk keperluan ini sebagian besar dapat diambil dari alat 2
bekas, seperti tersebut dalam pasal a.2, terketjuali gedung 2nja jang
hendaknja dibangun sesederhana mungkin.
3. Kekurangan akan alat2 bekas mungkin sekali dapat diatasi dengan
menggunakan Sistim "party lines", bagi daerah2 jang djauh, dalam
mana sepasang kawat pengantar digunakan untuk menjambung
sedjumlah langganan tertentu. Sistim sedemikian ini djuga pernah
dipakai di A.S. untuk menghubungkan petani 2 jang bertempat tinggal agak terpentjil dari kota2
4. Target djumlah hubungan jang dapat direalisasikan dalam djangka
waktu 10 tahun adalah kira 2 satu pesawat untuk tiap2 200 djiwa
penduduk.
c. Interlokal.
Kekurangan2 akan saluran2 interlokal dapat dikedjar dengan menggunakan perhubungan dengan radio dan carrier telephony meliwati kawat
jang ada, seperti telah dilaksanakan oleh Djawatan P.T.T. Perluasan
djumlah2 channels perlu ditambah menurut kebutuhan dimasa jang
akan datang.
d. Telegrap.
Hubungan telegrap lazimnja hanja diperlukan untuk djarak djauh dam
dalam halt jang memerlukan pemberitahuan dengan tjepat.
Ini sangat besar artinja bagi masjarakat dan pula perlu diperluas dan
dimodernisasi dengan penggunaan saluran2 telex.
Dari sudut pemerintahan, perlu sekali selekas mungkin dilaksanakan
hubungan telegrap jang memuaskan antara daerah 2 dengan daerah2, antara
daerah dengan ibu2 kota, dan antara ibu kota dengan ibu kota, chususnja
dengan Djakarta.
RENTJANA USAHA UNTUK 14IENTJAPAI TUDJUAN §
1626. Rentjana Umum
a. Sebenarnja banjak djalan jang dapat ditempuh untuk melaksanakan
usaha2, terutama dalam urutannja menurut kebutuhan 2 dan kepentingan
pada waktu itu, sehingga tudjuan kith jang tertera pada pasal2 dibawah
kepala TUDJUAN dapat tertjapai dalam djangka waktu jang ter tentu, Dalam prakteknja usaha 2 jang dapat dilakukan tak hanja tergantung pada kebutuhan dan kehendak jang merentjanakan sadja,
tetapi terutama pada anggaran belandja (rupiah maupun devisen) dan
fasilitas² jang tersedia untuk keperluan tersebut. Sebuah rentjana hanja lah dapat direalisasikan, apabila semua faktor 2 jang mempengaruhinja
turut diperhitungkan.

3466

b. Walaupun demikian, pada kesempatan ini tak ada buruknja, djikalau
dalam garis besarnja sudah dapat dibuat suatu rantjangan usaha jang
perlu dikerdjakan untuk mentjapai tudjuan kita, bilamana keadaan
mengizinkan. Djangka waktu jang diperlukan untuk melaksanakan
usaha2 dalam rentjana ini tjukup luas, dan urutannja dapat diobah 2 dan
disesuaikan dengan keadaan.
c. Berhubung dengan belum stabilnja harga barang 2 dewasa ini, dan pula
karena angka 2 mengenai itu, kurang maka tak akan ada artinja menjebut atau menaksir biaja2 jang diperlukan untuk tiap usaha.
Pada waktunja biaja2 tersebut dapatlah ditentukan dengan lebih tepat.
§ 1627. Rentjana Chusus
a. Keuangan. Disamping tugasnja sebagai instansi negara jang harus
melajani kebutuhan masjarakat akan perhubungan pos, telepon dan
telegrap, Djawatan P.T.T. djuga merupakan suatu perusahaan jang
dalam usahanja harus memperhitungkan untung dan rugi. Dalam menentukan hasil usahanja harus diperhitungkan penjusutan aktiva dan
pembajaran bunga atas modal jang di-investasikan, Lampiran "B"
memperlihatkan laporan Djawatan P.T.T. mengenai pendapatan 2nja
dan beban2nja sebagai perusahaan dibawah undang 2 untuk masa waktu
1950-1959.
Laba perusahaan jang pada tahun 1955 menundjukkan maksimum, telah
menurun sesudah tahun itu karena setelah tahun 1955 Djawatan P.T.T.
berada dalam keadaan jang tak menguntungkan baginja, diantaranja
kenaikan harga 2 barang, makin tingginja biaja pemeliharaan dan
meningkatnja gadjih/upah pegawai. Sebaliknja biaja jang dapat
dipungut bagi pelajanan pos, telepon dan telegrap relatif adalah rendah,
Dari grafik tersebut dapat diramalkan selandjutnja, bahwa dalam
keadaan jang masih kurang baik ini, pasti achirnja Djawatan P.T.T. akan
menderita rugi dengan konsekwensinja. Tindakan 2 seperti menaikkan
biaja pos telah dapat sedikit meringankan beban Djawatan P.T.T.
Dalam masa jang akan datang, hendaknja direntjanakan usaha 2 untuk
memperbaiki nasib Djawatan itu, antara lain dengan memberikan
kepada Djawatan P.T.T. anggaran belandja jang tjukup untuk
merehabilitasikan dan memperkembangkannja.
b. Personil.
Kebutuhan akan tambahan pegawai adalah sangat mendesak. Kekurangan sebanjak kira 2 22% dari seluruh djumlah pegawai jang diperlukan pasti akan membawa ber-matjam 2 ketidak-beresan jang menghalang-halangi kemadjuan Djawatan P.T.T. dari Rentjana I Dalam
masa lima tahun dari Rentjana I. ini, kalau dikehendaki pelajanan dan
perhubungan jang baik, haruslah kekurangan ini dikedjar dengan
pendidikan kader 2 baru dalam skala jang lebih besar.

3467

c. Rumah2 bagi pegawai,
Kekurangan akan rumah 2 bagi pegawai, terutama dengan bertambahnja djumlah pegawai serta keluarganja merupakan suatu soal pula
jang perlu segera dipetjahkan. Kekurangan akan rumah 2 tinggal
menjebabkan perluasan susah dilaksanakan dan pegawai 2 sukar dapat
dipindahkan menurut rentjana.
Terutama bagi daerah 2 terpentjil harus direntjanakan dibuatnja pembuatan rumah 2 sederhana jang tjukup bagi para pegawai pos, telepon
dan telegrap.
d. Perhubungan pos, telepon dan telegrap.
Perintjian usaha 2 dibawah ini memberikan rentjana dalam garis besarnja jang chusus ditudjukan pada tertjapainja perluasan dan perbaikan
hubungan2 pos, telepon dan telegrap dalam rangka Pembangunan
Semesta. Usaha 2 routine lain tentunja harus tetap dikerdjakan dan
disesuaikan dengan rentjana tersebut.

§ 1628. Ichtisar biaja jang disediakan
a. Biaja jang disediakan untuk pembangunan pelbagai dinas P.T.T.
dalam Rentjana I adalah sbb.:
Dinas Pos
Rp. 1.590,— djuta.
Dinas Telepon
Rp. 4.907,20 djuta.
Dinas Telegrap
Rp. 650,80 djuta.
Dinas Radio
Rp. 2526,— djuta.
Djumlah P.T.T.
Rp. 7674,— djuta.
b. Keuntungan jang dapat ditjapai.
1. Persatuan Negara. Perhubungan Pos, telepon dan telegrap jang
baik, akan mempererat hubungan rohani antara ber-bagai 2 suku
bangsa jang semuanja harus merupakan satu Bangsa Indonesia.
Dengan demikian aspek jang tidak baik dari rasa kedaerahan
dapat kiranja dihilangkan. Untuk persatuan negara, perlu dipa kainja satu bahasa jaitu Bahasa Indonesia, dan Disamping pen didikan, perhubungan jang baik akan mempertjepat digunakannja
Bahasa Indonesia dalam seluruh wilajah kita.
2. Pembangunan. Perhubungan pos, telepon dan telegrap jang
tjepat dan perkembangan ekonomi negara dan dengan demikian
turut mempertjepat pembangunan negara dalam bidang 2 lainnja.

3468

3. Keselamatan dan keamanan Negara. Perhubungan pos, telepon
dan telegrap jang erat dan tjepat, kalau digunakan dengan baik, dapat
menjingkirkan Negara dari berbagai bahaja dan malapetaka.
Gerakan 2 gelap jang merugikan Negara tak mungkin dapat
mempunjai keleluasaan bekerdja dan bergerak, apabila komunikasi
Negara baik adanja. Infiltrasi, subversi, revolusi dan gerakan
mengatjau lainnja tak akan merupakan bentjana jang nantinja akan
memakan djumlah uang jang sangat banjak untuk menumpasnja,
djikalau terhadapnja segera dapat diambil tindakan karena dari
permulaan sudah diketahui.
4. Kemakmuran rakjat. Djikalau rakjat Indonesia leluasa sekehendaknja untuk saling menghubungi perhubungan pos, telepon dan
telegrap jang tak beres, maka susah dapat dikatakan, bahwa rakjat
tersebut telah mentjapai kemakmuran menurut ukuran djaman
modern ini,
Kalau kita tindjau dengan teliti, maka dalam negara 2 jang pada
saat ini dapat dianggap makmur sangat djelas tampak adanja
fasilitet2 perhubungan, chususnja pos, telepon dan telegrap jang
baik untuk melajani rakjatnja.
5. Search and Rescue. Hingga kini, pekerdjaan jang bersangkutan
dengan search and rescue, jaitu tindakan 2 untuk dapat menolong
djiwa 2 manusia jang tertimpa bentjana, seperti ketjelakaan pesa wat
terbang, kapal kandas atau tenggelam dan sebagainja sangat
terhambat dan terhalang dalam usahanja, karena perhubungan
dalam Negara kita pada umumnja kurang sempurna. Kesatuan
search-dan rescue jang mempunjai pesawat 2 udara untuk dapat
dikerahkan ketempat bentjana dalam waktu se-singkat 2nja, akan
kehilangan artinja, apabila mereka tak mendapat atau terlambat
menerima berita tentang pertolongan jang diminta. Hampir selalu
sukses search and rescue ditentukan oleh faktor waktu, atau
dengan perkataan lain oleh pemberitaan jang tjepat dan tepat.
Dalam hal ini akan sangat dirasakan manfaatnja, apabila kesa tuan-kesatuan perhubungan jang ada di Indonesia dapat bekerdja
sama dengan baik.

3469

3470

3471

3472

3473

PERKEMBANGAN LALU-LINTAS P.T.T. DALAM MASA 1950-1959

TABEL I.

(DALAM NEGERI)
No.
Unit.

Matjam

1950

1959

Kenaikan rata2
tiap tahun.

Keterangan

1

Surat pos

7,57 djuta kg

16,16 djuta kg.

7,8%

2

Perputaran uang di
kantor² pos.

2802 djuta Rp.

18554 djuta Rp.

19,8%

3

Pendjualan benda² pos
dan meterai

44,2 djuta Rp.

247,8 djuta Rp.

18,8%

4

Surat idzin radio

213,0 ribu Rp.

658,7 ribu Rp.

13,3%

Angka pertama adalah untuk tahun 1951
Bilangan.

5

Bank Tabungan pos

296,4 ribu Rp.

2295,3 ribu Rp.

25,5%

Angka achir untuk tahun 1958. Bilangan.

6

Pos paket

365,4 ribu Rp.

1,91 djuta Rp.

23 %

Angka achir untuk tahun 1957, karena pergolakan menjebabkan merosotnja sesudah tahun 1957.

7

Pos wesel

4,09 djuta Rp.

7,12 djuta Rp.

5,7%

Bilangan surat jang dikerdjakan.

8

Wessel pensiun

74 ribu Rp.

563 ribu Rp.

22,5%

Bilangan surat jang dikerdjakan.

9

Telegram

1,79 djuta Rp.

3,28 djuta Rp.

6,6%

Bilangan surat jang dikerdjakan.

1,70 djuta Rp.

4,77 djuta Rp.

10,9%

10 Telepon interlokal

Ini uang masuk. Uang jang keluar menundjukkan gedjala jang sama.

Banjaknja pertjakapan.

PERKEMBANGAN ALAT²/BANGUNAN 2 P.T.T. DALAM MASA 1950-1959.
No.
Unit.
1.

Matjam.
Pendirian2 pos

2
2. Kantor telepon

2
3. Sambungan telepon

4. Kawat telepon interlokal
5. Kawat telegrap
2
6. Pendirian radio

1950

1959

Perluasan ratan
tiap tahun

Keterangan

2,8%

Seluruh djumlah bangunan2.

2,4%o

Seluruh djumlah bangunan2.

96049

7%

Djumlah

21537 Km.

26741 Km.

2,2%

Pandjang.

9418 Km.

17959 Km.

6,7%

Pandjang.

1351

.2080

335

418

49120

134

212

4,6%

KEADAAN PEGAWAI DJAWATAN P.T.T.
Tahun

.

Susunan

Isi susunan

Kekurangan *)

1950

17.468

20.609

3.141

1951

20.972

20.196

776

1952

22.832

22.577

255

1953

25.742

22.630

3.112

1954

28.404

22.539

5.865

1955

30.635

23.988

6.64

1956

30.735

24 003

6.732

1957

32.997

27.066

5.913

1958

35.426

27.406

8.020

1959

35.428

27.563

7.865

*) kelebihan.
Tjatatan : Menurut daftar diatas maka kebutuhan tambahan djumlah personil menurut
lowongan adalah rata² 7,3% setahun, tetapi menurut jang sebenarnja adalah hanja 3% setahunnja.